Anda di halaman 1dari 5

MODUL PEMBELAJARAN

PENGGOLONGAN OBAT
“WAWASAN ILMU FARMASI”

DOSEN : apt. SAFARUDDIN, M.Si.

Disusun oleh :
Nama : Machmud Singirai Rumagesan
Nim : D1B121200
Kelas :D
Prodi : S1 Farmasi
Fakultas : Farmasi

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR


ANGKATAN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak manusia diciptakan manusia tidak terlepas dari penyakit, sehinga manusia kala
itu mencari cara untuk menyembuhkan penyakit yang ada. Cara untuk menyembuhkan suatu
penyakit inilah yang disebut ilmu pengobatan.
Pada awalnya semua ilmu pengobatan berawal dari coba-coba. Apabila suatu ramuan
berhasil menyembuhkan suatu penyakit, maka ramuan tersebut akan digunakan seterusnya
secara turun-temurun untuk menyembuhkan penyakit yang sama. Hal inilah yang mendasari
lahirnya ilmu tentang pengobatan.
Pada masa lalu dalam pengobatan suatu penyakit dilakukan oleh seorang tabib yang
bertugas mendiagnosa serta membuatkan obat bagi sang pasien bisa dikatakan hal ini seperti
seorang dokter yang berfungsi juga sebagai apoteker. Barulah pada tahun 1240 M, Raja
Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran
dalam dekritnya yang terkenal Two Silices dan dari sinilah sejarah farmasi ini berasal
sehingga para ahli mengambil kesimpulan bahwa akar dari ilmu kedokteran dan ilmu
kedokteran ialah sama dengan ilmu kefarmasian.
Perkembangan ilmu pengetahuan meneganai PENGGOLONGAN OBAT telah
membawa banyak perubahan disegala aspek kehidupan. Tidak terkecuali ilmu pengobatan.
Selama berabad-abad lamanya, setelah ditemukannya teknologi-teknologi yang dapat
membantu manusia dalam melakukan berbagai penelitian, pengobatan pun turut mengalami
kemajuan. Obat yang pada awalnya hanya diproduksi terbatas dan terkadang hanya terdapat
di daerah tertentu kini dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi secara universal atau menyeluruh.
Hal ini salah satunya merupakan dampak karena adanya kemajuan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi OBAT sehingga munculah berbagai macam penggolongan obat
Oleh karena itu, Saya sebagai penulis membuat suatu kajian berjudul
“PENGGOLONGAN OBAT”
BAB II

1.2 Tujuan

 Seorang mahasiswa harus mampu memahami dan menjelaskan suatu pengertian mengenai
PENGGOLONGAN OBAT dan jenisnya, Serta mampu mengetahui, dan mengenalinya.
BAB III
URAIAN MATERI

1. OBAT

Menurut Drs. H. syamsuni ( 2005 : 13 ), yang dimaksud obat adalah suatu bahan atau
campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
atau rohania pada manusia atau hewan termasuk untuk, memperolok tubuh atau bagian tubuh
manusia.

Selain pengertian obat secara umum di atas, ada juga pengertian obat secara khusus,
berikut ini beberapa pengertian obat secara khusus :

 Obat baru :
Obat baru adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak berkhasiat) seperti pembantu,
pelarut, pengisi, lapisan atau komponen lain yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat
dan kegunaannya.

 Obat generik :
Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam FI untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya

 Obat jadi :
Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk salep, cairan,
supositoria, kapsul, pil, tablet, serbuk, atau bentuk lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI
atau buku resmi lain yang ditetapkan pemeritah.

 Obat paten :
Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat yang telah diberi
kuasa dan obat itu di jual dalam kemasan asli dari perusahan yang memproduksinya.

 Obat asli :
Obat asli adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan-bahan alamiah, diolah secara
sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional
 Obat tradisional :
Obat tradisional adalah obat yang didapatkan dari bahan alam, diolah secara sederhana
berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
BAB IV

 Penggolongan obat menurut undang-undang :

 Obat Bebas : obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak
membahayakan si pemakai dalam batas dosis yang di anjurkan : obat bebas
sendiri diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan dengan garis tepi
hitam.
 Obat bebas terbatas ( daftar W = waarschuwing = peringatan) Obat bebas
terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan tampa resep dokter dalam
bungkus aslinya dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian diberi tanda
lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda
peringatan ( P N0.1 Sampai P No.6 )
 Obat keras ( daftar G = Geverlijk ) : obat keras adalah semua obat yang memiliki
takaran dosis minimum ( DM ), diberi tanda khusus lingkaran bulat merah garis
tepi hitam dan terdapat huruf ‘K’ menyentuh garis tepinya.
 Psitropika : Psitropika adalah obat yang memngaruhi proses mental, meransang
atau memenangkan, mengubah pikiran/perasaan/kelakuan seseorang ; contohnya
golongan barbital/luminal/diazepam,dan ekstasi.
 Narkotika : Narkotika adalah obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan
IPTEK serta dapat menimbulkan ketergantukan dan ketagihan/adiksi yang sangat
merugikan individu apabila digunakan tampa pembatasan dan pengawasan doker,
contohnya kodein, metadon, petedin, morfin, dan opium

Anda mungkin juga menyukai