Anda di halaman 1dari 2

Manajemen triase, Initial Assessment dan Secondary Assesment

Triase merupakan proses mengkategorikan pasien-pasien untuk menentukan


prioritas dan untuk dilakukan pertolongan (ENA, 2013). Secara umum triase
bertujuan untuk menempatkan pasien yang benar pada tempat dan waktu yang
benar, serta untuk alasan yang benar pula (ENA, 2013). Prinsip triase yaitu
melakukan identifikasi secara cepat, memberikan treatment kepada pasien segera
setelah pasien datang dan lihat kondisi awal, mengalokasikan pasien, penilaian
awal, urutan peneruma tindakan, memberlakukan triase saat SDM tidak memadai,
komunikasi dan peka lingkungan. Emergency Nurses Assosiation menetapkan
pedoman untuk triase berdasarkan system lima level: level I resusitasi, level II
emergent, level III urgent, level IV less urgent, dan level V non urgent.

Jenis metode triase yaitu; ESI (Emergency Severity Index) merupakan


alogaritma triase lima tingkat untuk mengkategorikan pasien darurat dengan
mengevaluasi ketajaman pasien dan kebutuhan sumber daya pasien, CTAS
(Canadian Triage and Acuity Scale) ini didasarkan pada skala lima tingkat, ATS
(Australian Triage System) merupakan alat klinis yang digunakan untuk
menetapkan waktu tunggu maksimum untuk penilaian medis dan perawatan
pasien, MTS (Mancaster Triage System) merupakan alogaritma triase yang terdiri
dari 52 diagram alir yang mencakup tanda dan gejala utama pasien.

Initial assessment atau pengkajian awal adalah pendekatan sistematis dan


terorganisir untuk perawatan pasien dengan cara mengenali situasi yang
mengancam kehidupan, mengidentifikasi cedera, dan memprioritaskan perawatan
pasien (Crouch, Charters, Dawood, & Bannett, 2017). Initial assessment bertujuan
untuk menstabilkan pasien, mengidentifikasi cedera atau kelainan yang
mengancam jiwa dan untuk memulai tindakan yang sesuai, serta untuk mengatur
kecepatan dan efisiensi tindakan definitif atau transfer ke fasilitas yang tepat
(ENA, 2010).

Initial assessment dibagi menjadi dua tahap:


1. Primary assessment; bertujuan untuk mengetahui dengan segera kondisi
yang mengancam jiwa
- Airway
- Breathing
- Circulation
- Disability
- Exposure
2. Secondary assessment; bertujuan untuk mengidentifikasi semua indikator
klinis penyakit atau cedera
- Full set of vital signs
- Give comfort measures,
- History
- Head-to-toe assessment Inspect posterior surface

Daftar Pustaka

Crouch, R., Chaters, A., Dawood, M., & Bennett, P. (2017). Oxford handbook of
emergency nursing (2nd ed.). UK: Oxford University Press.

Emergency Nurses Association. (2010). Sheehy's Emergency Nursing, Priciples


and Practice (6th ed). St. Louis: Mosby Elsevier.

Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy's Manual of Emergency Care (7th


ed). Singapore: Mosby Elsevier.

Tscheschlog, B.A, & Jauch, A. (2015). Emergency nursing, made incredibly easy
(2nd ed.). USA: Wolters Kluwer Health.

Anda mungkin juga menyukai