Anda di halaman 1dari 19

Modul

Akuntansi
Sektor Publik
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 19.01.5.1.0.30 Sendi Gusnandar S.E., M.M., Ak., CA

13 Dini Arwaty, S.E., M.Si., Ak., CA


Daniel Nababan, S.E., M.Acc.
Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA
Silviana, Dr., S.E., M.Si., Ak., CA.
Abstract Kompetensi
Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber Setelah mempelajari pertemuan ini,
lembaga donor baik nasional maupun Mahasiswa diharapkan mampu memahami
internasional, fundraising lembaga atau Akuntansi Organisasi Nir Laba - Ormas dan
masyarakat. Bentuk pertanggungjawaban Partai Politik
pengelola keuangan partai politik serta
pemilu adalah penyampaian Laporan Dana
Kampanye (semua peserta pemilu),serta
Laporan Keuangan (khusus untuk partai
politik), yang haru
AKUNTANSI ORGANISASI NIRLABA - ORMAS DAN
PARTAI POLITIK

Pendanaan LSM dapat diperoleh dari sumber lembaga donor baik nasional maupun
internasional, fundraising lembaga atau masyarakat. Penerimaan danpenggunaan dana yang
diperoleh dari pihak luar negeri diatur sesuai denganperaturan perundang-undangan yang
berlaku. Sementara itu,usaha untukmeningkatkan penerimaan dana dari masyarakat harus di
dasarkan pada polaprinsip untuk tidak mencari keuntungan. LSM menyelenggarakan
pembukuan terpadu berdasarkan peaturan tatabuku yang berlaku. Pembukuan keuangan LSM
diperiksa oleh peninjau organisasidan pemberi dana. Sementara itu, kewenanga penerimaan,
penyimpanan danpenggunaan dana serta pembukuan keuangan LSM yang diselenggarakan
olehpelaku organisasi LSM ditentukan oleh badan penyandang dana berdasarkanstatus LSM
yang dimaksud. Rencana Anggaran LSM, setelah disepakati olehpersonil LSM, diusulkan
kepada lembaga donor untuk disetujui untuk menjadisebuah program atau proyek LSM.
Hubungan antara sistem akuntansi keuangan dengan akuntansi biayateletak pada pengaruh
siklus kegiatan lembaga yang bersangkutan. Siklusakuntansi biaya dalam suatu lembaga
sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatanlembaga tersebut atau transaksi-transaksi yang
dilakukannya. Siklus kegiatanLSM dimulai dengan pembelian barang sesuai kebutuhan
program dan tanpamelalui pengelolahan lebih lanjut dan diakhiri dengan peyediaan layanan
bagimasyarakat sasarannya. Transaksi-transaksi LSM tidak akan terlepas daripembiayaan.
Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, sertapenafsiran informasi biaya
tergantung pada siapa proses tersebut ditunjukan.Proses akuntansi biaya LSM dapat
ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan, pemakai di luar organisasi. Dalam hal ini, proses
akuntansi biaya harusmemperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan demikian
akuntansibiaya akuntansi biaya berkaitan erat dengan akuntansi keuangan.TUJUAN: Dalam
makalah ini ada terdapat beberapa tujuan, diantaranya: Agar mahasiswa dapat mengetahui
Sistem Akuntansi keuangan LSM Agar mahasiswa dapat mengetahui siklus akuntansi
keuangan LSM
AKUNTANSI PADA LSM PSAK NO. 45 TENTANG STANDAR AKUNTANSI UNTUK
ENTITAS NIRLABA Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggungjawaban
keuangan terhadap segala aktivitas pada semua organisasi LSM adalah PSAK No. 45
mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


2 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
dengan organisasi bisnis. Dimana perbedaan utama yang mendasar adalah cara organisasi itu
memperoleh sumber dana yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
operasionalnya. Organisasi itu memperoleh sumber daya dari lembaga donor dan para
penyumbang lainnya. Jadi dalam organisasi nirlaba, transaksi yang jarang atau tidak akan
pernah terjadi dalam organisasi bisnis manapun akan muncul. Namun, dalam praktek
orgabisasi nirlaba, berbagai bentuk sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya.
Pada beberapak bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi
tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan
atau jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengkuran jumlah, saat kepastian arus kas
masuk menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi
tersebut. Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba, dalam hal ini LSM, memiliki
kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yakni untuk menilai:
1. Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut.
2. Cara pengelolah pelaksaan dan pertanggungjawabannya.
3. Aspek kinerja pengelolah.
4. Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasinya melalui laporan
keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktiva,kewajiban, aktiva bersih, dan
informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan
secara terpisah aktiva bersihbaik yang terikat maupun yang tidak terikat
penggunanya.Pertanggungjawaban pengelolah mengenai kemampuannya mengelolahsumber
daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikanmelalui laporan aktivitas dan
laporan arus kas. Laporan aktivitas harusmenyajikan informasi melalui perubahan yang
terjadi dalam kelompok aktivabersih. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan
keuanganorganisasi nirlaba, yang dalam ini adalah organisasi LSM. Denga adanyastandar
pelaporan, laporan keuangan organisasi tersebut diharapkan dapatlebih muda dipahami,
memiliki relevansi dan memiliki daya banding yangtinggi.Metode pencatatan akrual Tujuan
dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan informasiyang berguna untuk
pengambilan keputusan, disamping untuk menunjukanakuntabilitas suatu organisasi terhadap
sumber daya terpecaya dengan: a. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber, alokasi,
dan penggunaan sumber daya keuangan. b. Menyediakan informasi mengenai bagaimana
organisasi LSM menadai aktivitasnya dan memenuhi persyratan kasnya. c. Menyediakan
informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk menandai
aktivitasnya dana untuk memenuhi kewajiban secara komitmennya. d. Menyediakan
informasi mengenai kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya. e.

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


3 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
Menyediakan informasi menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja organisasi
LSM dari segi biaya jasa, efisiensi dan pencapaian tujuan. 7
5. Laporan keuangan LSM juga memainkan peranan preduktif dan prospektifyang
menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi banyaknyasumber daya yang
disyaratkan untuk operasi berkelanjutan, sumber daya yangdapat dihasilkan oleh operasi
berkelanjutan, dan resiko berasosiasi sertaketidakpastian.Laporan keuangan dapat juga
menyediakan informasi kepada pemakainya ,seperti:a. Menidentifikasikan apakah sumber
daya telah didapatkan dan digunakan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.b.
Mengidentifikasi apakah sumber daya telah didapatkan dana digunakan sesuai dengan
persyaratan, termasuk data keuangan yang ditetapkan oleh pengambil kebijakan di masing-
masing LSM.Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan LSM harus disusunatas
dasarakrual. Dengan dasar ini pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui padasaat
terjadinya (dan bukan pada saat kas atau secara kas diterima ataudibayar) serta dicatat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporankeuangan periode bersangkutan. Laporan
keuangan LSM yang disusun atasdasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai
tidak hanyatransaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas di
masadepan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan.
Oleh karena itu, laporan keuangan LSM menyediakan jenistransaksi masa lalu dan peristiwa
lainnya yang paling berguna bagi pemakaidalam pengambilan keputusan. Laporan Keuangan
LSM biasanya disusun atas dasar kelangsunganusaha organisasi LSM dan dalam melanjutkan
usahanya di masa depan. Olehkarena itu, organisasi ini diasusikan tidak bermaksud atau
berkeinginanmelikuidasi atau mengurangi secara material skala pelayanannya.Laporan
keuangan yang dihasilkan
6. Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan padaakhir periode
laporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatuperiode pelaporan.Laporan Posisi
KeuanganTujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasimengenai
aktiva, kewajiban dan aktiva bersih, serta informasi mengenaihubungan diantara unsur-unsur
tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalamlaporan posisi keuangan yang digunakan
bersama pengungkapan daninformasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu
parapenyumbang, anggota organisasi, kreditor, dan pihak-pihak lain yang menilai:
1. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan,
2. Likuiditas, Fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendanaan eksternal Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara
keseluruhan danmenyajikan toyal aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih. Laporan posisi

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


4 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
keuangan menyediakan informasi yang relevanmengenai likuiditas, fleksibitas keuangan, dan
hubungan antara aktiva sertakewajiban. Informasi tersebut, pada umumnya disajikan
denganmencatumkan aktiva yang memiliki karakteristik yang serupa dalam suatu kelompok
yang relative homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanyamelaporkan masing unsur aktiva
dalam kelompok yang homogen; misalnya:
1. Kas dan setara kas
2. Piutang anggota atau oenerima jasa lainnya
3. Persediaan
4. Sewa, asuransi dan jasa lainnya yang dibayar dimuka.
5. Surat bergharga/efek dan investasi jangka panjang
6. Tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa.
7. Informasi tentang likuiditas diberikan dengan cara:
1. Menyajikan aktiva berdasarjan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan jatuh tempo.
2. Mengelompokan aktiva ke dalam lancer dan tidak lancer serta kewajiban ke dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo kewajiban
termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi
keuangan menyajikan jumlah masing-masingkelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau
tidaknya pembatasan olehpenyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dantidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasanpermanen
atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlahtersebut dalam laporan keuangan,
atau dalam catatan dalam laporankeuangan. Pembatasan permanen terhadap :
(1) aktiva, seperti tanah ataukarya seni yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk
dirawat dantidak untuk dijual, atau
(2) aktiva yang disumbangkan untuk investasiyang mendatangkan pendapatan secara
permanen dapat disajikan sebagaiunsure terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang
penggunaannyadibatasi secara permanen, atau disajikan dalam catatan atas laporankeuangan.
Pembatasan permanen atas kelompok ke dua tersebut berasaldari
(3) Hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi. Pembatasan temporer terhadap:
(1) sumbangan berupa aktivitasoperasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3)
penggunaanselama periode tertentu di masa depan, atau (4) perolehan aktiva tetap,dsapat
disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersihyang penggunaannya dibatasi
secara temporer, atau disajikan dalamcatatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


5 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
oleh penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan
ataukeduanya. Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan jasa,penjualan
barang, sumbangan, dan dividen, atau hasil investasi, dikurangibeban untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Batasan terhadappenggunaan aktiva bersih tidak terikat dapat berasal
dari sifat organisasi,lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam
aktependirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditor, sertapihak lain yang
berhubungan dengan organisasi. Informasi mengenaibatasan-batasan tersebut umumnya
disajikan dalam catatan atas laporankeuangan.Laporan aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:
1. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih.
2. Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain.
3. Bagaimana sumber daya digunakan dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.

Perubahan kelompok aktiva bersih


1. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat
temporer dan tidak terikat selama satu periode.
2. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat,
kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang
aktiva bersih tidak terikat.
3. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau
terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan.
4. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerrugian yang diakui dari investasi dan
aktiva lain (kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali
jika penggunaannya dibatasi.
5. Klasifikasi pendapatanm, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva bersih
tidak mengatur peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas.Laporan arus
kasTujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenaipenerimaan dan
pengeluaran kas selama suatu priode.Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas.Laporan
arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang laporan arus kas dengantambahan berikut ini:

1. Aktivitas pendanaan.
a. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


6 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
b. Penerimaan kas dari sumbangan dan pengembalian investasi yang penggunaannya dibatasi
untuk perolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi.
c. Bunga dan deviden yang dibartasi oleh pengguna untuk jangka panajang.

2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas, sumbangan
berupa bangunan atau aktiva investasi.
a. Aktifitas investasi. Meliputi pemberian dan penagiahan pinjaman, pembelian atau
pewakafan tanah, gedung, dan peralatanny, yakni aktiva yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat.
b. Aktivitas pembiayaan atau pendanaan.
Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya, pemeberian layanan kepada masyarakat,
peminjaman uang atau membantu masyarakat yang memerlukan dan membayar kembali
jumlah yang dipinjam, perolehan dan pembayaran sumber –sumber lainnya. c. Aktivitas
operasi Aktivitas ini meliputi seluruh transaksi dan peristiwa lain yang tidak termasuk dalam
aktivitas investasi dan pemebelnjaan. Unsur-unsur laporan keuangan:1. Posisi keuangan2.
Aktiva3. Kewajiban4. Ekuitas5. Kinerja6. Penghasilan7. Beban Karakteristik kualitasti
laporan keuangan LSM :1. Dapat dipahami2. Relevan3. Materialitas4. Keandalan atau
realibilitas5. Penyajian judul6. Substansi mengungguli bentuk7. Netralitas8. Pertimbangan
sehat9. Kelengkapan10. Dapat dibandingkan 13
14. SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN LSM Pada hakikatnya, orang belum dapat
dikatakan paham dalam menyusunlaporan keuangan jika belum memahami siklus akuntansi.
Mengapa demikian?Akuntansi, pada dasarnya, merupakan suatu proses pengelolahan
informasi yangakan menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi yang salah
satunyaadalah laporan keuangan.Pengertian siklus akuntansi Laporan keuangan adalah hasil
akhir dari suatu proses akuntansi, yaituaktivitas pengumpulan dan pengelolahan data
keuangan untuk disajikan dalambentuk laporan keuangan, atau ikhtisar-ikhtisar lainnya yang
dapat digunakanuntuk membantu para pemakainya dalam membuata atau mengambil
keputusan.Untuk menyusun laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
dapatditerima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedur, metode, serta teknik-teknik
dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi telahdikenal. Terlepas dari
aturan itu semua, dalam menyusun laporan keuangan adasatu laporan keuangan yang
merupakan siklus akuntansi. “……..siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan
transaksikeuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan…..” Siklus akuntansi adalah
suatu proses penyedia laporan keuanganorganisasi selama suatu periode tertentu. Siklus

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


7 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
akuntansi dapat dibagi menjadipekerjaan yang dilakukan selama periode tersebut, yaitu
penjurnalan akuntansidan pemindahbukuan kedalam buku besar, serta penyiapan laporan
keuangan padaakhir peride. Pekerjaan yang dilakukan pada akhir periode adalah
mempersiapkanakun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya.
Banyaknyalangkah yang harus dilakukan pada akhir periode secara tidak
langsungmenunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir.Walaupun
demikian, pencatatan dan pemindahbukuan selama periode tersebutmembutuhkan waktu
lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan di akhirperiode.
Gambar siklus akuntansi: Laporan keuangan Perhitungan anggaran Penutup an
NotaTransaksi perhitungan Buku besar Kertas kerja anggaran Nerca saldo pembantu setelah
kas penutupan Bukti Neraca Buku besar Neraca saldo pembantu Pembalikan Surplus
(optional) Jurnal Kertas kerja /devisit Perubahan Penyesuaian ekuitas Neraca Buku besar
awal Eliminasi Laporan arus kas
ALUR PROSES DIKLUS AKUNTANSI
Proses akuntansi
a. Pencatatan dan penggolongan (dalam jurnal)
b. Peringkasan (dalam akun-akun buku besar)
c. Penyajian dalam bentuk laporan keuanga, yaitu laporan posisi keuanga/ neraca, laporan
atus kas, dan laporan aktivitas
TRANSAKSI DAN BUKTI TRANSAKSI
Transaksi adalah suatu pertemuan antara kedua belah pihak (penjual danpemebeli) yang
saling menguntungkan dengan adanya data/ bukti/ dokumenpendukung yang dimasukkan ke
dalam jurnal, setelah melalui pencatatan.Kejadian yang dapat dicatat sebagai suatu transaksi
adalah
1. Pemebilan barang
2. Penjualan barang
3. Pembayaran sewa
4. Penerimaan uang kas
JURNAL
Jurnal adalah sarana untuk mencatat transaski organisasi LSM yang dilakukansecara
kronologis atau berdasarkan urut waktu terjadinya, dengan menunjukanakun yang harus di
debet atau di kredit beserta jumlah nilai uangnya masing-masing.Setiap transaksi yang terjadi
dalam organisasi LSM, sebelum dibukukan ke dalambuku besar, harus di catat dahulu dalam

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


8 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
jurnal. Oleh karena itu jurnaldidefinisikan seperti di atas, sering juga disebut sebagai buku
harian.Manfaat jurnalManfaat pemakaian jurnal adalah:
1. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh
dari suatu transaksi.
2. Jurnal merupakan sarana pencatatan yang memeberi gambaran secara kronologis, sehingga
gambaran lengkap tentangseluruh transaksi organisasi berdasarkan urutan-urutan kejadiannya
yang dapat diberikan.
3. Jurnal dapat dipecah-pecah menjkadi beberapa jurnal yang dapat dikerjakan oleh beberapa
orang secara bersamaan.
4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaski bila dibandingkan
dengan ruang yang ada pada buku besar. 5. Apabila transaski langsung dicatat ke dalam buku
besar dan terjadi kesalahan dalam mencatatnya,
KERTAS KERJA
Pengertian kertas kerja sebelum membuat laporan keuangan, jurnal danmembukukan ayat
jurnal penyesuaian, terlebih dulu perlu ditentukan dandikumpulkan data yang relevan
misalnya, perlu ditentukan nilai pertlengkapanyang masih ada dan gaji yang terhutang pada
akhir periode itu.Kertas kerja merupakan kolom yang digunakan dalam proses akuntansi
keuanganmanual. Di dalam format kertas kerja, neraca saldo merupakan daftar akun-
akunbeserta saldo yang menyertai selama suatu periode tertentu.
LAPORAN KEUANGAN DAN KOMPONENNYA
Laporan keuangan adalah hasil akhirnya dari proses akuntansi, yangmenyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagaipihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan mengabarkan tentang pencapaiankinerja program dan kegiatan, kemajuan
realisasi pencapaian target pencatatan,realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan.
Beberapa komponenlaporan keuangan yang sering tampil di surat kabar, yaitu neraca, laporan
labarugi, laporan perubahan modal, dan laportan arus kas yang dilengkapi oleh catatanatas
laporan keuangan, seperti pada laporan tahunan dan prospectus.

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA LSM


Akuntansi mendefinidsikan biaya sebagai sumber daya yang dikorbankanuntuk mencapai
tujuan tertentu. Pengorbanan ini biasanya di ukur sebagai jumlahmoneter yang harus di
bayarkan untuk mendapatkan bararang dan jasa.Sedangkan akuntansi biaya adalah proses
pencatatan, penggolonga, peringkasan,dan penyajian biaya pembuatan produk atau jasa serta

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


9 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
penjualannya dengan cara-cara dan penafsiran terhadapnya. Proses akuntansi biaya ditujukan
untukmemenuhi kebutuhan pemakai dalam organisasi LSMSIKLUS AKUNTANSI BIAYA
LSM Siklus akuntansi biaya lsm sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan lsmtersebut. Siklus
kegiatan lsm dimulai dengan pemebelian barang atau peralatandan jasa berdasarkan kegiatan
program yang telah ditentukan. Tujuan akuntansibiaya adalah untuk menyajikan informasi
biaya yang telah digunakan untukmembeli barang atau peralatan serta pelaksaan program
LSM tersebut.KLASIFIKASI BIAYA LSMProses dan sistematika akuntansi biaya dapat
dipecahkan melalui rincian tahapsebagai berikut: 1. Pemahaman mengenai pengertian biaya,
2. Klasifikasi dan identifikasi biaya yang terhjadi di LSM ke dalam katagori tertentu dengan
pendekatan ABC sistem. 3. Pembuatan konsep perhitungan biaya baru yang akurat dan
informative. 4. Pensimulasian aplikasi model perhitungan biaya
ANALISIS BIAYA LSM
1. ANGGARAN LSM Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan
penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi selama satu atau beberapa periode
mendatang.
2. Prosedur rencana anggaran biaya (RAB) Pertama buatlah daftar rincian biaya dengan
akurat. Kemudian pisah- pisahkan menjadi item-item yang berbeda, seperti: gaji, biaya sewa,
material, transportasi, komunikasi, peralatan, pelatihan, dan publikasi. Perhitungan lebih
detail harus ada, jika donaturnya memintanya, dan memasukan biaya operasional dalam
proposal proyek
3. Biaya standar Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yaitu jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membiayai kegiatan tertentu dengan asumsi kondisi
ekonomi, efisiensi, dan factor-faktor lainnya.
4. Manfaat biaya standar Biaya standar akan membantu penyusunan anggaran belanja
program atau kegiatan bagi lembaga yang bersangkutan ini berarti biaya standar sangat
berpengaruh terhadap proses pengambilan kebijakan, pengelolah lembaga, khususnya dalam
proses penganggaran.
5. Analisis biaya volume laba pada LSM Sebagai lembaga non profit, LSM tidak mengenal
istilah laba. Namun dalam hal ini analisis biaya volume laba atau Cost Volume –Profit
analisis (CVP analysis) digunakan untuk membantu LSM agar tidak mengalami masalah
biaya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan programLAPORAN BIAYA LSMDalam siklus
pengendalian manajemen organisasi sector public, fase setelahpenganggaran adalah
pelaksanaan dan penganggaran. Laporan buaya LSMdirancang untuk melakukan apa yang
sedang terjadi dengan biaya pelaksaankegiatan LSM. Namun beberapa laporan tidak selalu

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


10 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
mengarah pada kegiatan.Informasi ini berisi laporan yang berasal dari catatan akuntansi
berupa penerimaandan pembiayaan 19
KESIMPULAN
Dasar tuntutan akuntabilitas, yang dalam hal ini pertanggungjawabankeuangan terhadap
segala aktivitas pada semua organisasi LSM adalah PSAK No.45 mengenai pelaporan
keuangan organisasi nirlaba Tujuan dari pelaporan keuangan LSM adalah menyediakan
informasi yangberguna untuk pengambilan keputusan, disamping untuk
menunjukanakuntabilitas suatu organisasi terhadap sumber daya terpecayaLaporan keuangan
organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhirperiode laporan, laporan
aktivitas, serta laporan arus kas untuk suatu periodepelaporanTujuan laporan posisi keuangan
adalah untuk menyediakan informasi mengenaiaktiva, kewajiban dan aktiva bersih, serta
informasi mengenai hubungan diantaraunsur-unsur tersebut pada waktu tertentuSiklus
akuntansi adalah suatu proses penyedia laporan keuangan organisasiselama suatu periode
tertentu.
2. AKUNTANSI PARTAI POLITIK
2.1. Pengertian Partai Politik
Pengertian partai politik disebutkan secara khusus dalam UU RI No 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik, partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-
cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa,
dan negara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pertanggungjawaban keuangan yang transparan oleh partai politik merupakan bentuk
kepatuhan terhadap undang-undang partai politik dan undang-undang pemilu. Partai politik
harus mampu dan melaksanakan pertanggungjawaban terhadar seluruh sumber daya
keuangan yang digunakan kepada para konstituennya. Bentuk pertanggungjawaban pengelola
keuangan partai politik serta pemilu adalah penyampaian Laporan Dana Kampanye (semua
peserta pemilu),serta Laporan Keuangan (khusus untuk partai politik), yang harus diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik, ke KPU serta terbuka untuk diakses publik.
Akuntabilitas yang tinggi dapat menciptakan good political party governance sehingga dapat
meminimalisasi kecurangan penyalahgunaan dana dan mengantisipasi munculnya konflik.
Penerapan kewajiban tata administrasi keuangan dan system pelaporan dana kampanye secara
transparan, akuntabel, dan independen akan sangat menunjang perwujudan pelaksanaan
pemilu yang bersih dalam rangka membengun demokrasi yang berkredibilitas dan dapat

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


11 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah dan pertanggungjawaban peserta pemilu
kepada publik.
Realitas yang ada masih menunjukkan lemahnya kesadaran dan kepatuhan partai politik
untuk membuat laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dananya. Faktanya pada
nopember 2010, masih ada 11 parpol kontestan pemilu 2009 yang belum menyerahkan
laporan pertanggungjawaban dana kampanyenya kepada KPU. Hal ini tentunya dapat
menghambat pembangunan demokrasi yang berkredibilitas. Di sisi lain, standar akuntansi
yang ada, yaitu PSAK 45, merupakan standar akuntansi keuangan yang dibuat IAI untuk
organisasi nirlaba yang juga digunakan untuk partai politik. PSAK 45 ini tidak cukup
mengakomodir karakteristik partai politik yang berbeda dengan organisasi nirlaba.
Oleh karena itu, perlu standar akuntansi keuangan khusus yang mengatur pelaporan keuangan
partai politik. Dengan demikian laporan keuangan partai politik dapat lebih mudah dipahami,
memiliki relevansi, dapat diandalkan, dan memiliki daya banding yang tinggi. Laporan yang
baik dapat digunakan semaksimal mungkin oleh para pengurus partai, anggota partai,
pemerintah, donator, kreditur, dan publik dalam membantu menilai, memonitor, dan
mengevaluasi kinerja partai, serta merencanakan gerak langkah partai selanjutnya. Secara
khusus, tujuan utama pembuatan laporan adalah menginformasikan posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan partai politik.
2.2. Fungsi Partai Politik
Dalam Negara demokrasi,Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi:
1. Partai Politik Sebagai Komunikasi Politik:Menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi
masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam
masyarakat masyakat menjadi berkurang.
2. Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik:diartikan sebagai proses sikap dan orientasi
seorang terhadap fenomena politik dalam mengikuti kecenderungan masyarakatnya.
3. Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik: Untuk mencari dan mengajak orang yang
terbakar untuk turut aktif dalam kegiatan politik,Rekruitmen anggota partai merupakan
uapaya regenerasi kepemimpinan.
4. Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur Konflik: Persaingan dan perbedaan dalam
masyarakat merupakan hal yang wajar.Jika sampai terjadi konflik partai politik berusaha
untuk mengatasinya.
2.3. Memahami Akuntansi Partai Politik
Untuk mengatur pelaporan keuangan partai politik. Dengan adanya standar pelaporan
diharapkan laporan keuangan organisasi partai politik dapat lebih mudah dipahami, memiliki

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


12 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
relevensi, dapat diandalkan, dan memiliki daya banding yang tinggi.
Dalam rangka pesta demokasi di negara ini, tanda tanya besar perlu tidaknya suatu
pertanggungjawaban keuangan dialamatkan ke Parpol maupun peserta pemilu. Idealnya
mereka harus transparan karena sebagai suatu entitas yang menggunakan dana public yang
besar tanggung jawab keuangan merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Mereka harus mempertangungjawabkan sumber daya keuangan yang digunakan kepada para
konstituennya dan juga sebagai bentuk kepatuhan kepada Undang-undang. Bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan para peserta pemilu, adalah dengan
menyampaikan Laporan Dana kampanye (semua peserta pemilu) serta Laporan Keuangan
(khusus untuk Parpol), yang harus diaudit oleh akuntan Publik dan disampaikan ke KPU serta
terbuka untuk diakses publik.
2.4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Dalam Partai Politik
Keuangan Partai Politik bersumber dari iuran anggota, sumbangan yang sah menurut hukum,
dan bantuan dari anggaran negara. Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,
barang, fasilitas, peralatan, dan/atau jasa. Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam
peraturan pemerintah) diberikan secara proporsional kepada Partai Politik yang mendapat
kursi di lembaga perwakilan rakyat. Sumbangan dari anggota dan bukan anggota yang sah
menurut hukum paling banyak senilai Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dalam waktu 1
(satu) tahun. Dan sumbangan dari perusahaan dan/atau badan usaha yang sah menurut hukum
paling banyak senilai Rp800.000.000 (delapan ratus juta rupiah) dalam waktu 1 (satu) tahun.
Laporan keuangan yang dibuat oleh Partai Politik adalah laporan keuangan tahunan dan
laporan dana kampanye. Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Partai Politik mengacu
pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 45 tentang akuntansi untuk
organisasi nirlaba, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan
berikut ini:
• Laporan Posisi Keuangan.
• Laporan Aktivitas.
• Laporan Perubahan dalam Aktiva Neto/Ekuitas.
• Laporan Arus Kas.
• Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain mengacu pada PSAK No. 45, penyusunan laporan keuangan Partai Politik juga terikat
pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai
Partai Politik dan Pemilu, seperti UU No. 31 tahun 2002 tentang Partai Politik dan UU No.
12 tahun 2003 tentang Pemilu. Ketentuan teknis tentang pedoman penyusunan laporan

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


13 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
keuangan untuk Partai Politik terdapat dalam SK KPU No. 676 tahun 2003 tentang Tata
Administrasi Keuangan dan Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik, serta Pelaporan Dana
Kampanye Peserta Pemilihan Umum.
2.5. Daftar Kode Akun Partai Politik
Kode Akun Dana Rutin
1. Penerimaan Dana Rutin
Kode Akun Keterangan Penjelasan
41.01.01 ABB – Iuran Anggota Dewan
41.01.02 ABB – iuran & infak anggota
41.02.01 ABB – Sumbangan perorangan
41.02.02 ABB – Sumbangan Badan
41.02.03 ABB – Bantuan pemerintah
41.02.04 ABB – Bantuan dari DPP/DPW
41.09.19 ABB – Penghasilan lainnya
41.10.01 ABB – Penghasilan nonkas
48.01.00 ABP – Sumbangan kegiatan sosial
2. Pengeluaran Dana Rutin
a. Beban manajemen dan umum
Kode Akun Pos Penjelasan
51.01.00
Beban pegawai Mencatat gaji, honor, tunjangan, lembur, bantuan kesehatan & biaya diklat,
serta biaya personal lainnya
51.02.00 Beban kesekretariatan dan rumah tangga Mencatat beban konsumsi, ATK, RTK &
bahan cetakan, ekspedisi benda pos, pengurusan dokumen, beban telepon, listrik, langganan
internet, dll
51.03.00 Beban publikasi & kehumasan Beban konferensi pers, atribut, media promosi cetak
dan elektronik, beban dokumentasi, langganan majalah dan koran dan penerbitan.
51.04.00 Beban sewa dan pemeliharaan Beban sewa kantor, kendaraan, pemeliharaan
gedung, inventaris, dll
51.05.00 Beban transportasi dan asuransi Beban BBM, tol, parkir, uang transport, asuransi
gedung dan kendaraan dinas, dll
51.07.00 Beban subsidi Beban subsidi dan struktur di atasnya seperti subsidi dari DPP, DPW,
dan DPD
51.09.00 Beban umum lainnya Beban administrasi bank dan beban umum serta administrasi

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


14 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
lainnya
b. Beban kegiatan dan program
Kode Akun Pos Penjelasan
52.01.03 Beban kegiatan DPW, DPD, DPC Mencatat kegiatan yang dilakukan oleh DPW,
DPD, DPC seperti acara rapat koordinasi/kerja, DPW/DPD, milad, tarhib ramadhan, dll
52.01.04 Beban kegiatan deputi bidang dan biro Mencatat kegiatan yang dilakukan oleh
deputi bidang atau biro di DPW/DPD/DPC, seperti acara kaderisasi, rakor kewanitaan,dll
52.01.06 Beban pendirian dan verifikasi Mencatat beban administrasi, pendirian, bahan,
transport, dan acara deklarasi, serta beban verifikasi, depkenham, dan KPU
52.01.07 Beban musyawarah wilayah/daerah Mencatat beban acara musyawarah, wilayah,
daerah
52.01.19 Beban kegiatan lainnya Mencatat beban kegiatan lainnya yang termasuk dalam
kelompok di atas
c. Pengeluaran lain-lain
Kode Akun Pos Penjelasan
52.01.91 Penyetoran iuran anggota ke DPW Mencatat penyetoran bagian, iuran/infak anggota
yang menjadi bagian/hak DPW
52.01.92 Penyetoran iuran anggota ke DPP Mencatat penyetoran bagian iuran/infak anggota
yang menjadi bagian/hak DPP
52.01.18 Transfer ke dana kampanye Mencatat transfer dana rutin yang diberikan/digunakan
untuk dana kampanye
d. Penerimaan dan pengeluaran unsur neraca
Kode Akun Pos Penjelasan
11.10.00 Uang muka kerja dan piutang Mencatat penerimaan dan pengeluaran untuk uang
muka kerja dan piutang
11.40.00 Beban dibayar di muka Mencatat pengeluaran biaya di bayar di muka, dan
pembebanan/amortisasinya menjadi biaya seperti sewa kantor yang dibayar sekaligus 3 tahun
12.11.00 Investasi, inventaris tanah dan bangunan Mencatat pengeluaran untuk invetasi,
pembelian inventaris tanah dan bangunan serta mencatat pelepasan/ penjualan/penghapusan,
dan mencatat perbaikan yang dikapitalisir (yang menambah umur aktiva)
12.80.00 Aktiva lain-lain Mencatat pembelian/perolehan serta
penghapusan/pelepasan/pengeluaran aktiva lain-lain seperti atribut, dll
21.01.00 Utang jangka pendek Mencatat penerimaan dan pengeluaran utang/kewajiban yang
akan diselesaikan/jatuh tempo dalam waktu 1 tahun

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


15 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
22.01.00 Utang jangka panjang Mencatat penerimaan dan pengeluaran utang/kewajiban yang
akan diselesaikan/jatuh tempo lebih dari 1 tahun
Bentuk Formulir Jurnal
Tanggal No. Akun Nama Akun Debet Kredit
2.6. Akuntabilitas Dana Kampanye
Kampanye partai politik untuk promosi dan pembentukan opini publik sudah pasti
memerlukan dana yang besar. Karena itu, segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan
dana yang besar pasti akan menimbulkan kerawanan. Mulai dari rawan kolusi, korupsi,
konflik. Akuntabilitas yang tinggi dapat meminimalisir kecurigaan penyalahgunaan dana dan
mengantisipasi munculnya konflik. Kebutuhan untuk menciptakan good political party
governance dirasakan sangat mendesak, terutama bagi para partai politik peserta pemilu.
Penerapan kewajiban tata administrasi keuangan dan sistem pelaporan dana kampanye secara
transparan, akuntabel, dan independen akan sangat menunjang perwujudan pelaksanaan
pemilu yang bersih dalma rangka membangun kepercayaan publik kepada pemerintah dan
pertanggungjawaban peserta pemilu kepada publik.
Pelaporan dana kampanye Parpol
Tipe pelaporan dana kampanye partai politik:
1. Tentukan metode pencatatan yang digunakan (sistem pencatatn tunggal atau sistem
pencatatan berpasangan, basis kas atau akrual)
2. Pisahkan pencatatan pemasukan dan pengeluaran antara keuangan rutin parpol dengan
pendanaan kampanye
3. Semua transaksi yang dilakukan harus memiliki bukti tertulis seperti surat
perjanjian/kontrak tertulis, kwitansi, faktur
4. Semua kegiatan yang berkaitan dengan kampanye harus dilengkapi dengan dokumentasi
kegiatan seperti foto kegiatan atau rekaman video.
Metode pencatatan berpasangan (Double entry) basis kas
1. Tentukan kode akun dana kampanye
Berikut adalah contoh kode akun dana kampanye suatu parpol ABC.
Penerimaan dana kampanye
AB.01.01 Transfer dari danavrutin dan subsidi
AB.01.02 sumbangan perorangan-DK
AB.01.03 Sumbangan perusahaan/badan-DK
AB.01.04 Bantuan pemerintah-DK
AB.09.19 Penghasilan lainnya-DK

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


16 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
CD.01.01 Penerimaan pinjaman pihak ketiga-DK
Pengeluaran dana kampanye
GH.01.01 Beban gaji, honor, tunjangan-DK
GH.01.02 Beban perjalanan-DK
GH.01.03 Beban iklan media cetak dan elektronik-DK
GH.01.04 Beban atribut kampanye-DK
GH.01.05 Beban perlengkapan dan peralatan-DK
GH.01.06 Beban komunikasi
GH.01.07 Beban pengamanan-DK
GH.01.08 Beban subsidi-DK
GH.01.09 Beban operasional lainnya
EF.01.16 Pengadaan aktiva-DK
GH.01.19 Beban kerugian dan lainnya
CD.01.01 Pengembalian pinjaman pihak ketiga-DK
2. Format buku penerimaan dan pengeluaran kas/bank dana kampanye
Dewan Pimpinan Partai ABC
Provinsi
Kab/Kota/kec bulan/tahun
Tgl Nomor Bukti Uraian Kode Akun Debet Kredit Saldo
Sub jumlah
3. Format daftar sumbangan dana kampanye yang melebihi Rp 5.000.000
Dewan Pimpinan Partai ABC
Provinsi
Kab/Kota/kec bulan/tahun
No. Nama Peyumbang dan Identitas Alamat dan Nomor Telepon Klasifikasi Jumlah (Rp)
Bentuk Sumbangan Ket
12
3456
4. Format rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran kas dana kampanye
a. Penerimaan dana kampanye
ABT- Transfer dari dana rutin dan subsidi 43.01.01 Rp
ABT- Sumbangan perorangan 43.01.02 Rp
ABT- sumbangan perusahaan/badan 43.01.03 Rp
ABT- Bantuan pemerintah 43.01.04 Rp

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


17 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
ABT- Penghasilan lainnya 43.09.19 Rp
ABT- Penerimaan pinjaman pihak ketiga 21.01.01 Rp
Rp
b. Pengeluaran dana kampanye
ABT- Beban gaji dan honor 54.01.01 Rp
ABT- Beban perjalanan 54.01.02 Rp
ABT- Beban media cetak dan elektronik 54.01.03 Rp
ABT- Beban atribut kampanye 54.01.04 Rp
ABT- Beban perlengkapan dan peralatan 54.01.05 Rp
ABT- Beban Komunikasi 54.01.06 Rp
ABT- Beban pengamanan 54.01.07 Rp
ABT- Beban subsidi 54.01.08 Rp
ABT- Beban operasional lainnya 54.01.09 Rp
ABT- pengadaan aktiva-DK 54.01.16 Rp
ABT- Beban dan kerugian lainnya 54.01.19 Rp
ABT-Pengembalian pinjaman pihak ketiga 21.01.01 Rp
Rp
2.7. Kemana dan Kapan Dana Kampanye Organisasi Partai Politik itu dilaporkan
Dalam pasal 79 UU No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu disebutkan bahwa seluruh laporan
dana kampanye peserta Pemilu, baik penerimaan maupun pengeluaran, wajib diserahkan ke
akuntan publik terdaftar selambat-lambatnya 60 hari sesudah hari pemungutan suara.
Sementara itu, akuntan publik wajib menyelesaikan audit selambat-lambatnya 30 hari
kemudian dan hasilnya dilaporkan ke KPU selambatnya tujuh hari sesudah diaudit.
Ketentuan tersebut dimaksudkan agar terwujud akuntabilitas mengenai Pengelolaan Dana
Kampanye Pemilu sehingga dapat menepis tuduhan akan adanya praktik-praktik politik uang
(money politics). Tapi pada kenyataannya, berdasarkan data dan catatan di KPU hingga batas
waktu yang ditetapkan 12 Juli 2004, baru tujuh Partai Politik yang menyerahkan hasil audit
dana kampanye Pemilu legistalif. Ini artinya masih ada tujuh belas Partai Politik yang belum
menyerahkan audit dana kampanyenya ke KPU. Akibatnya, Komisi Pemilihan Umum
memperpanjang batas waktu penyerahan hasil audit dana kampanye Partai Politik hingga
tanggal 27 Juli 2004. Untuk itu KPU mengirimkan surat peringatan lagi kepada Partai Politik
yang belum menyerahkan laporan.
Partai Politik enggan untuk menyerahkan laporan dana kampanye terutama Partai Politik
yang tidak memperoleh kursi legislatif. Di samping itu, keengganan Partai Politik

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


18 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.
melaporkan audit dana kampanye adalah karena tidak adanya sanksi bagi legislatif. Meskipun
tidak ada sanksi hukum, sebenarnya Partai Politik yang tidak menyerahkan bisa dikenai
sanksi moral yang akan menurunkan kredibilitas Partai Politik kepada publik. KPU juga akan
memberikan rekomendasi kepada pemerintah, Partai Politik mana saja yang tidak memenuhi
ketentuan UU Pemilu dan UU Partai Politik.
DAFTAR PUSTAKA
Standar Akuntansi Keuangan Khusus Partai Politik

DAFTAR PUSTAKABastian, Indra., 2007, Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik,
Erkangga, Jakarta 21

‘20 Akuntansi Organisasi Nirlba -t Ormas dan Partai Politik


19 Fitri Sukmawati, S.E., M.M., Ak., CA.

Anda mungkin juga menyukai