Anda di halaman 1dari 4

Materi Reviu CPA 06 & 07

PPAK UGM
SA315, SA320, SA330, SA240, SA520
1. Aktivitas berikut merupakan bagian dari prosedur saat auditor harus menilai risiko pada suatu
klien, KECUALI:
a. Prosedur substantif
b. Observasi
c. Inspeksi
d. Prosedur analitis
2. Risiko terjadinya salah saji material paling tepat diasosiasikan dengan:
a. Risiko audit
b. Risiko bawaan
c. Risiko pengendalian
d. Risiko deteksi
3. Risiko yang dapat dikendalikan oleh auditor adalah:
a. Risiko bawaan
b. Risiko pengendalian
c. Risiko deteksi
d. Risiko salah saji
4. KAP Andalan hendak melakukan audit laporan keuangan terhadap salah satu kliennya, maka
pada saat melaksanakan penilaian risiko klien, KAP Andalan harus memperoleh pemahaman
mengenai, KECUALI:
a. Klien dan bisnisnya
b. Pengendalian internal klien
c. Manajemen klien
d. Sistem informasi klien
5. Risiko salah saji material yang memiliki konsekuensi atas laporan audit tidak wajar apabila:
a. Risiko salah saji material terhadap asersi transaksi
b. Risiko salah saji material terhadap asersi laporan keuangan
c. Risiko salah saji material terhadap asersi saldo akun
d. Risiko salah saji material terhadap asersi pengungkapan
6. Risiko bisnis klien yang tidak dikendalikan akan memunculkan risiko bawaan, manakah dari
berikut ini yang dapat disebabkan karena risiko bisnis dari suatu akun yang spesifik?
a. Keberlanjuan bisnis klien
b. Laba klien dibandingkan rata-rata industri
c. Kompeksitas perhitungan
d. Permasalah ekonomi yang dapat mempengaruhi bisnis klien
7. KAP Serimbi perlu mempertimbangkan risiko kecurangan sebagai suatu pertimbangan khusus
atas risiko yang signifikan, yang memiliki karakteristik:
a. Penyalahgunaan aset secara tidak sengaja
b. Penyajian yang berbeda karena metoda akuntansi alternatif
c. Pengendalian yang gagal karena interfensi manjemen
d. Penyajian laba melalui pengelolaan perpajakan
8. Berikut adalah teknik penyalahgunaan aset yang dilakukan oleh karyawan, KECUALI:
a. Pencurian aset fisik
b. Menggelapkan penerimaan
c. Mencatat jurnal fiktif
d. Pembayaran pada pemasok fiktif
9. Materialitas yang ditetapkan auditor lebih rendah daripada materialitas pada laporan keuangan
maupun golongan transaksi, akun, dan penyajian adalah:
a. Materialitas awal
b. Materialitas pelaksanaan
c. Materialitas perencanaan
d. Materialitas perbandingan
10. Contoh tolok ukur materialitas yang dapat dipakai secara keseluruhan untuk laporan keuangan
adalah presentase dari, KECUALI:
a. Total aset
b. Jumlah pendapatan
c. Laba kotor
d. Jumlah modal saham biasa
11. KAP Badut menilai materialitas awalnya lebih rendah, sehingga konsekuensinya KAP Badut
harus memperoleh bukti yang:
a. Lebih banyak kuantitasnya
b. Lebih sedikit kuantitasnya
c. Kuantitasnya sama saja
d. Kuantitasnya tidak ditentukan
12. Auditor harus melakukan dokumentasi atas pertimbangan penentuan materialitas dalam proses
audit, KECUALI:
a. Materialitas laporan keuangan secara keseluruhan
b. Tingkat materialitas untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan
c. Materialitas pelaksanaan
d. Reviu tingkat materialitas
13. Tolok ukur materialitas yang dihitung oleh KAP secara keseluruhan menggunakan total aset
kemudian dialokasikan berdasarkan:
a. Asersi golongan transaksi pada laporan laba rugi
b. Asersi saldo akun pada laporan posisi keuangan
c. Asersi penyajian pada laporan arus kas
d. Asersi penyajian pada laporan laba rugi
14. Batas salah saji yang dapat ditoleransi yang ditentukan oleh suatu KAP akan mempengaruhi:
a. Tingkat risiko bawaan dan pengendalian
b. Tingkat risiko deteksi
c. Tingkat risiko audit
d. Tidak mempeengaruhi keempat risiko diatas
15. Jika salah saji yang diperkirakan dan diketahui oleh auditor tidak melebihi batas salah saji yang
dapat ditoleransi, maka auditor teresebut sebaiknya membuat opini audit:
a. Wajar tanpa pengecualian
b. Wajar dengan pengecualian
c. Tidak wajar
d. Tidak memberikan opini
16. Komponen pengendalian internal yang berisi respon klien atas risiko bisnis klien adalah:
a. Linkungan pengendalian
b. Pengawasan
c. Aktivitas pengendalian
d. Penilaian risiko
17. Jika suatu KAP ingin menurunkan risiko deteksi yang telah direncanakan karena terjadi revisi
saat pekerjaan lapangan, maka cara paling efektif untuk menurunkan risiko deteksi adalah:
a. Meningkatkan jumlah bukti
b. Memperkecil jumlah bukti
c. Meningkatkan tingkat materialitas
d. Menaikkan risiko pengendalian dengan asumsi risiko auditnya tetap
18. Reasonable assurance dapat dinyatakan menggunakan:
a. Risiko auddit
b. Risiko deteksi
c. Risiko bawaan
d. Risiko pengendalian
19. Manakah dari pernyataan berikut ini yang KELIRU?
a. Risiko bawaan adalah risiko ketika tidak terdapat pengendalian
b. Risiko bawaan berbanding terbalik dengan jumlah bukti audit
c. Semakin tinggi risiko bawaan yang dinilai maka semakin tinggi risiko audit
d. Risiko bawaan dinilai secara independen oleh auditor
20. Dalam memberikan respon atas risiko yang telah dinilai sebelumnya, maka suatu KAP harus
mendokumentasikan hal-hall berikkut, KECUALI:
a. Respon keseluruhan untuk menanggapi risiko yang telah dinilai pada tingkat laporan
keuangan
b. Hubungan antara prosedur audit dengan risiko yang telah dinilai pada tingkat asersi
c. Hasil prosedur audit
d. Opini audit atas risiko yang telah dinilai
21. Berikut adalah hal-hal yang harus dipahami oleh auditor terkait dengan entitas dan lingkungannya
dalam melakukan pengauditan atas laporan keuangan perusahaan sebelum melakukan
pengauditan, KECUALI:
a. Lokasi kantor pusat perusahaan
b. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas.
c. Tujuan dan strategi bisnis yang dijalankan oleh entitas.
d. Jenis investasi yang dilakukan dan yang direncanakan akan dilakukan oelh entitas di
masa depan.
22. Kesalahan penyajian laporan keuangan akan dianggap material apabila:
a. Berjumlah besar
b. Efeknya pervasif
c. Mempengaruhi perilaku
d. Dilakukan secara sengaja
23. PT MUI memiliki total aset sebesar Rp150 milyar, dengan rincian aset kas, piutang, sediaan, aset
tetap, dan aset lainnya secara berurutan: Rp20 milyar, Rp50 milyar, Rp30 milyar, Rp40 milyar,
dan Rp10 milyar. Auditor menentukan tingkat materialitas laporan keuangan ½% dari total aset.
Saat melaksanakan audit, auditor menemukan adanya salah saji sebesar Rp200 juta pada salah
satu akun piutang PT MUI dan Rp100 juta pada transaksi pembelian aset tetap. Jika tidak ada
asumsi yang lain, maka menggunakan metoda kuantitatif sederhana auditor:
a. Mempertimbangkan mengubah opini dari wajar tanpa pengecualian menjadi wajar
dengan pengecualian
b. Mempertimbangkan mengubah opini wajar tanpa pengecualian menjadi tidak wajar
c. Tidak mempertimbangkan untuk merubah opini
d. Mempertimbangkan untuk tidak memberikan opini
24. Prosedur analitis substantif dapat membantu auditor dalam hal-hal berikut, yaitu:
a. Mengetahui besarnya salah saji material dari suatu saldo akun.
b. Memahami bisnis dan industri klien.
c. Menentukan tingkat materialitas audit.
d. Mengurangi pengujian detail
25. Prosedur audit di bawah ini yang bukan merupakan prosedur analitis adalah:
a. Melakukan estimasi atas biaya gaji dengan melakukan perkalian antara jumlah karyawan
dengan rerata gaji karyawan dalam setahun.
b. Menghitung perputaran piutang usaha yaitu membagi penjualan dengan rerata piutang
usaha.
c. Membandingkan antara harga yang tercantum di faktur penjualan dengan harga yang
tertera di dalam basis data harga produk. (Prosedur test detail)
d. Membangun ekspektasi penjualan tahun berjalan berdasarkan tren penjualan selama 5
(lima) tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai