Anda di halaman 1dari 7

Standar Nasional Indonesia

SNI 13-6344-2000

Mutu bijih nikel laterit

1
Prakata

Cadangan nikel dunia terdiri atas jenis bijih nikel sulfidis ( ± 40%) dan bijih

nikel laterit ( ± 60%). Cadangan nikel di Indonesia seluruhnya adalah jenis

bijih nikel laterit. Mineralogi bijih laterit sangat menentukan recovery

proses ekstraksi nikel selanjutnya. Untuk itu mutu bijih nikel laterit perlu

distandarkan.

2
3
Daftar isi

Prakata ……………………………………………………………..

Daftar isi ……………………………………………………………

1. ruang lingkup………………………………………………

2. Acuan………………………………………………………

3. Definisi………………………………………………………

4. Klasifikasi……………………………………………………

4
Mutu Bijih Nikel Laterit

1. Ruang lingkup

Standar ini meliputi acuan, definisi, klasifikasi dan syarat mutu bijih

nikel laterit.

2. Acuan

- International Seminar on Laterite, October 14 – 17, 1985, Tokyo,

Japan.

- Brook Hunt, Nickel Industry Cost Study (1995-2005).

3. Definisi

Dalam standar ini digunakan definis-definisi sebagai berikut :

3.1 Bijih nikel laterit

Bijih nikel laterit adalah endapan nickeliferous yang terjadi karena

mineral olivin pada peridotit terdekomposisi oleh air tanah yang

sudah bersifat asam. Bijih nikel laterit diklasifikasikan menjadi bijih

limonit, garnierit/saprolit, dan serpentin.

3.2 Bijih nikel limonit

Bijih nikel limonit adalah jenis endapan yang terjadi akibat proses

dekomposisi pada butir 3.1 sehingga magnesium,, dan nikel

terlarut, sedangkan silikon tersuspensi sebagai koloid silika ke

lapisan bawah. Besi dipermukaan segera teroksidasi sebagai

5
hematit. Sebagian besar kobalt dan sebagian nikel yang ada

dalam larutan kemudian membentuk ko-presipitat dengan besi di

dalam larutan padat (solid solution) pada kisi gutit. Pada lapisan

ini besi oksida terlihat dominan.

3.3 Bijih nikel garnierit/saprolit

Bijih nikel garnierit/saprolit adalah jenis endapan yang terjadi

akibat proses pelindahan. Larutan yang masih mengandung

magnesium, nikel dan silika, ke lapisan bawah sampai akhirnya

larutan asam dinetralisir oleh batuan dan tanah lelapukan. Pada

tahap ini terbentuk endapan hidrat dari nikel magnesium silikat.

3.4 Bijih nikel serpentin

Bijih nikel serpentin adalah jenis endapan yang terdiri atas batuan

asal yang mengandung nikel. Kadar nikelnya sangat heterogen,

berkisar di antara kadar nikel bijih limonit (3,2) dan

garnierit/saprolit (3,3).

4 Klasifikasi dan Syarat Mutu

Klasifikasi dan syarat mutu bijih nikel laterit dibagi berdasarkan :

4.1. Minerologi

Tabel 1 Syarat mutu bijih nikel laterit berdasarkan mineralogi

Karakteristik

Jenis bijih Kimia Ukuran butir

% NI % Co % Fe % Mg0 % SIO2 Ukuran butir

6
Limonit 0,80- 0,10- 40,00- 0,00- 0,00- Maks, 20

1,50 0,40 50,00 5,00 0,00 cm

Serpentin 1,50- 0,05- 25,00- 5,00- 10,00- Maks, 20cm

1,80 0,10 40,00 15,00 30,00

Garnierit/s 1,80- 0,02- 10,00- 15,00- 30,00- Maks, 20cm

aprolit 3,50 0,05 25,00 25,00 50,00

4.2. Proses ekstraksi nikel

Tabel 2 Syarat mutu bijih nikel laterit berdasarkan proses

ekstraksi nikel

≤ Metode proses ekstraksi Karakteristik

NI (%) Fe (%) Mg0 (%) Si02 (%)

Hidrometalurgi: 1,5 > 25 ± 8 ≤ 14

- Ammonia leaching (campuran

limonit & serpentin)

- Pressure acid leaching 0,8-1,5 > 25 ±4

(limonit)

Pirometalurgi 1,8-30 < 25 18-26 30-45

(garnierit/saprolit)

(4-5)x%Ni

Anda mungkin juga menyukai