Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat,
nikmat, serta hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami.

Dengan demikian kami dapat menyelesaikan makalah kami ini untuk


mengetahui penjelasan lebih dalam mengenai rumusan dasar negara yang
dikemukakan oleh Prof.Dr.Soepomo dalam sidang BPUPKI 1.

Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada


seluruh pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, hasil kami tidaklah
sesempurna apa yang di inginkan pembimbing. Namun, kami sudah berusaha
semaksimal mungkin. Untuk itu kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk
memperbaiki makalah ini.

Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bacaan
yang bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................1

Daftar Isi ..............................................................................................................2

Bab 1 Pendahuluan

A.Latar Belakang ......................................................................................3

B.Rumusan Masalah ................................................................................3

C.Tujuan Penulisan...................................................................................3

Bab 2 Isi

Pembahasan ............................................................................................4

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan .........................................................................................6

B. Saran. .................................................................................................6

Daftar Pustaka ....................................................................................................7

2
PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebelum disahkan tanggal


18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak
jaman dahulu kala berupa nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai-nilai
religious. Nilai-nilai tersebut telah melekat pada bangsa Indonesia sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis, kemudian pada
Republik Indonesia yaitu dalam sidang-sidang BPUPKI 1, panitia sembilan, BPUPKI
2, serta PPKI khususnya pada sidang BPUPKI 1 yang merupakan awal disusunnya
rumusan dasar negara Pancasila.

BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI sendiri merupakan


badan-badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia. Pada sidang BPUPKI 1, terbentuklah rumusan-rumusan Pancasila yang
disampaikan oleh 3 pembicara, yaitu Muh. Yamin, Prof.Dr.Soepomo, dan Ir.
Soekarno dimana masing-masing memberikan gagasan dan pendapatnya tentang
rumusan-rumusan dasar negara. Dalam makalah ini membahas tentang pidato dan
rumusan dasar negara yang disampaikan oleh Prof.Dr.Soepomo.

 Rumusan Masalah

Bagaimana isi dan penjelasan mengenai rumusan dasar negara yang disampaikan
oleh Soepomo?

 Tujuan

Untuk mengetahui penjelasan mengenai rumusan dasar negara yang disampaikan


oleh Soepomo pada sidang BPUPKI 1.

3
PEMBAHASAN
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari, berturut-turut yang
berbicara dalam sidang tersebut adalah sebagai berikut: 1.tanggal 29 Mei 1945,
Muh. Yamin, 2. tanggal 31 Mei 1945 Prof.Dr.Soepomo, dan 3.tanggal 1 Juni 1945
Ir.Soekarno.

Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan teori-teori negara sebagai


berikut:

a. Teori negara perseorangan (individualistis) sebagaimana diajarkan oleh


Thomas Hobbes (abad 17), Jean Jacques Rousseau (abad 18), Herbert
Spencer (abad 19), H.J.Laswki (abad 20). Menurut paham ini, negara adalah
masyarakat hukum yang disusun atas kontrak atau perjanjian antara seluruh
individu (contract social) yang menjadi anggota masyarakat itu. Karena
merupakan perjanjian antarpribadi, maka yang diutamakan dalam setiap
kegiatan negara adalah kepentingan dan kebebasan pribadi sehingga
kepentingan seluruh warga negara kurang diperhatikan. Paham negara ini
banyak terdapat di Eropa dan Amerika.
b. Paham negara kelas (teori golongan) sebagaimana diajarkan oleh Marx,
Lenin, dan Engels. Negara adalah sebagai alat dari suatu golongan (suatu
kelas) untuk menindas kelas lain yang lemah. Maka Karl Marx menganjurkan
revolusi kaum buruh untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis
dan balas menindas mereka. Baginya tiada tempat dalam negara untuk
kepentingan pribadi. Teori ini mendasari komunisme yang dianut dalam
bentuk diktatur proletariat.
c. Paham negara integralistik, yang diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller, Hegel
(abad 18 dan 19). Menurut paham ini negara bukanlah untuk menjamin
perseorangan atau golongan akan tetapi menjamin kepentingan masyarakat
seluruhnya sebagai suatu persatuan. Negara yaitu susunan masyarakat yang
integral, segala golongan, bagian, anggotanya saling berhubungan erat satu
sama lainnya dan merupakan persatuan organis. Menurut paham ini yang

4
terpenting dalam negara adalah penghidupan bangsa seluruhnya. Negara
tidak memihak kepada suatu golongan yang paling kuat atau yang paling
besar, tidak memandang kepentingan seseorang sebagai pusat akan tetapi
negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan
(Sekretariat Negara, 1995:33).

Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia Soepomo


mengusulkan hal-hal sebagai berikut:

a. Saya mengusulkan pendirian Negara Nasional yang bersatu dalam arti


totaliter sebgaimana yang saya uraikan tadi yaitu negara yang tidak akan
mempersatukan diri dengan golongan terbesar, akan tetapi yang
mengatasi semua golongan, baik golongan besar atau kecil. Dalam
negara yang bersatu itu urusan agama diserahkan kepada golongan-
golongan agama yang bersangkutan.
b. Kemudian dianjurkan supaya para warga negara takluk kepada Tuhan,
supaya tiap-tiap waktu ingat kepada Tuhan.
c. Mengenai kerakyatan disebutkan sebagai berikut: Untuk menjamin
supaya pimpinan negara, terutama Kepala Negara terus-menerus bersatu
jiwa dengan rakyat, dalam susunan pemerintahan Negara Indonesia
harus dibentuk sistem badan permusyawaratan. Kepala Negara akan
terus bergaul dengan Badan Permusyawaratan supaya senantiasa
mengetahui dan merasakan rasa keadilan dan cita-cita rakyat.
d. Menurut Prof.Soepomo dalam lapangan ekonomi negara akan bersifat
kekeluargaan juga, oleh karena kekeluargaan itu sifat masyarakat Timur,
yang harus kita pelihara sebaik-baiknya. Sistem tolong-menolong, system
koperasi hendaknya dipakai sebagai salah satu dasar ekonomi negara
Indonesia. Kita supaya mendirikan Negara Indonesia yang makmur,
bersatu,berdaulat, adil.
e. Mengenai hubungan antar bangsa, Prof.Soepomo membatasi diri dan
menganjurkan upaya Negara Indonesia bersifat negara Asia Timur Raya,
anggota daripada kekeluargaan Asia Timur Raya.

5
PENUTUP

 Kesimpulan
Pada sidang BPUPKI 1 tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengemukakan
rumusan dasar negara yang berupa 3 teori negara diantaranya Teori Negara
Individualis, Paham Negara Kelas, dan Paham Negara Integralistik. Dengan
demikian, Soepomo menjadi salah satu penggali Pancasila selain Muh.Yamin
dan Ir.Soekano sehingga lahirlah istilah Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945.

 Saran
Makalah ini sekiranya dapat berguna bagi pembaca untuk mengetahui
penjelasan lebih dalam mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan
oleh Prof.Dr.Soepomo.

6
DAFTAR PUSTAKA

Darmodiharjo Darji, Prof. S.H., dkk., Santiaji Pancasila, Usaha Nasional,


Surabaya, 1979.

Kaelan, Drs., Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan, Paradigma,


Yogyakarta, 1996.

Anda mungkin juga menyukai