NIM : J3B114043
b)
c)
d)
e)
3. BOBATO NYAGI MOI SE-TUFKANGE, yaitu Dewan 18 yang anggotanya terdiri dari
delapan belas Orang. Mereka terdiri dari :
a) Berasal dari Soa-Sio sebanyak 9 orang, yaitu :
1) Pejabat berpangkat Kimelaha, sebanyak 5 orang.
2) Pejabat berpangkat Fanyira, sebanyak 4 orang.
b) Berasal dari Pejabat berpangkat Sangaji, sebanyak 9 orang, yang merupakan wakil
utusan dari wilayah seberang.
Dalam struktur kepemimpinan tradisional di kesultanan Ternate, terdapat semacam
Dewan Rakyat, yang disebut dengan GAM RAHA, yang wakilnya terdiri dari pejabat
perwakilan keempat wilayah yang terdiri dari :
1) SOA-SIO, (Komunitas masyarakat yang terdiri dari 9 kelompok Soa/distrik yang berada
di di wilayah pusat Kesultanan).
2) SANGADJI, (Komunitas beberapa distrik di negeri seberang/wilayah taklukkan).
3) HEKU, (Komunitas masyarakat Ternate yang wilayahnya mulai dari Ake Santosa
(sekarang Kelurahan Salero) ke utara hingga ke pulau Hiri termasuk Halmahera muka).
4) CIM, (Komunitas masyarakat dari Ake Santosa ke salatan hingga mencapai batas desa
Kalumata).
Gam Raha berfungsi mensahkan calon sultan yang menurut tradisi ditunjuk dari anak
lelaki putera sultan, (bukan putra tertua saja tapi bisa adik-laki2-nya). Meskipun telah
ditetapkan adat, calon Sultan itu harus disahkan oleh Gam Raha. Calon diajukan oleh pihak
Soa-Sio dan Sangaji, selanjutnya apabila calon tersebut ditolak oleh pihak Heku dan Cim,
maka harus diganti. Sistem ini merupakan keunikan dan ciri khas Demokrasi ala Ternate,
dimana sistem pemerintahan adalah berbentuk Monarki tetapi pewaris kekuasaan dilakukan
melalui pemilihan/penunjukan dari Gam Raha berdasarkan kriteria tertentu. Tidak seperti
biasanya setiap kerajaan, putera tertua dari Raja dan Permaisuri mutlak harus menjadi
pewaris takhta.
Jou, merupakan sebutan untuk golongan istana. Terdiri dari sultan dan keluarganya,
sampai tiga turunan satu garis lurus langsung. Sebutan bagi seorang pemangku
golongan ini, adalah Jou Kolano (Yang Mulia Sultan). Sedangkan sebutan untuk
permaisuri Sultan adalah Jo-Boki, (singkatan dari kata Jou ma-Boki). Sementara
sebutan untuk anak putra Sultan adalah Kaicili Putra, dan Boki Putri (Putri Sultan).
Dano, merupakan sebutan untuk golongan keluarga cucu sultan. Serta anak-anak
yang dilahirkan dari putri sultan dengan orang dari luar lingkungan istana atau dari
kalangan masyarakat biasa. Golongan ini juga termasuk keturunan dari kakak
maupun adik kandung Sultan.
Bala, atau terkadang disebut Bala Kusu se-Kano-Kano, adalah mereka yang berada
di luar kedua golongan di atas, alias rakyat biasa.