Anda di halaman 1dari 64

SENI BUDAYA

Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
(Kurikulum 2013)
Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Buku Latihan Soal ini.
Buku ini kami susun berdasarkan Kurikulum 2013
sesuai Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018
(perubahan atas Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016) Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013. Buku ini kami tulis
dengan pendekatan scientific yang mengedepankan
Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Buku ini juga kami sempurnakan dengan muatan
Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
dengan harapan peserta didik dapat mengembangkan
potensi diri, perilaku terpuji, jiwa kepemimpinan dan
kewirausahaan, memahami lingkungan dengan penuh
tanggung jawab, jujur dan menjunjung tinggi semangat
kebangsaan.
Diharapkan, Buku Latihan Soal ini dapat
membantu peserta didik untuk lebih memahami
materi yang diajarkan sehingga meraih prestasi
belajar yang optimal.
Akhir kata, selamat belajar dan selalu berdoa
pada Tuhan Yang Maha Esa.
Hormat kami,
Penyusun

Kata Pengantar ........................................................................................................................................... 1


Daftar Isi ....................................................................................................................................................... 1
Petunjuk Penggunaan Buku ...................................................................................................................... 2
Bab 1 Seni Rupa
A. Unsur-unsur, Prinsip, Teknik, dan Prosedur Pembuatan Karya Seni Lukis .................. 4
B. Bahan, Teknik, dan Prosedur Pembuatan Karya Seni Patung ........................................ 9
Evaluasi ....................................................................................................................................... 11
Bab 2 Seni Musik
A. Teknik Pengembangan Ornamentasi Melodis dan Ritmis Lagu dalam Sajian Vokal
Solo/Tunggal ......................................................................................................................... 15
B. Teknik Pengembangan Ornamentasi Ritmis dan Melodis Lagu dalam Sajian Kelompok
Vokal ...................................................................................................................................... 25
Evaluasi ....................................................................................................................................... 29
Bab 3 Seni Tari
A. Unsur-Unsur Pendukung Tari Kreasi ................................................................................. 32
B. Iringan Tari Kreasi ................................................................................................................ 38
Evaluasi ....................................................................................................................................... 39
Bab 4 Seni Teater
A. Teknik Pemeranan Adegan Drama Musikal dan atau Operet ......................................... 42
B. Teknik Penyusunan Naskah Drama Musikal dan atau Operet ........................................ 48
Evaluasi ....................................................................................................................................... 57
Latihan Ulangan Akhir Semester ............................................................................................................. 59
Glosarium ..................................................................................................................................................... 63
Daftar Pustaka ............................................................................................................................................ 64

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 1


2 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013
Seni Budaya

1 SENI RUPA

Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau


perasaan estetis (keindahan) dan bermakna yang
diwujudkan melalui media titik, garis, bidang,
bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang
ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Cabang seni
ini bersifat visual, artinya diwujudkan dalam bentuk-
bentuk yang dapat dinikmat i oleh indra
penglihatan. Karena memerlukan tempat dan
tahan waktu, cabang seni ini memiliki kelebihan,
yaitu dapat dinikmati berulang-ulang.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari
bagaimana cara membuat karya-karya seni rupa
yang termasuk dalam kategori seni rupa murni.
Selain memahami unsur-unsur, prinsip, teknik, dan
prosedur pembuatannya, kalian juga diharapkan mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas dalam
berkarya.

Kompetensi Inti
3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis dengan berbagai bahan;
3.2 Memahami prosedur berkarya seni patung dengan berbagai bahan dan teknik;
4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik;
4.2 Membuat karya seni patung dengan berbagai bahan dan teknik.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.

Seni Rupa

Lukis Patung

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 3


Seni Lukis, Seni Murni, Seni Kriya, Seni Patung

A. UNSUR-UNSUR, PRINSIP, TEKNIK, DAN PROSEDUR PEMBUATAN


KARYA SENI LUKIS

Seni lukis adalah cabang seni paling tua yang dikenal manusia. Manusia prasejarah telah mengenal
teknik melukis sederhana yang di kemudian hari dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan mereka.
Melukis adalah kegiatan membubuhkan pewarna di atas bidang datar. Tujuan pembubuhan warna tersebut
adalah untuk mengekspresikan berbagai makna dari nilai subjektif. Daya imajinasi, kreativitas, serta
penguasaan alat dan bahan merupakan aspek utama yang harus dimiliki seorang pelukis.
1. Unsur-unsur seni lukis
Unsur-unsur seni lukis adalah sebagaimana unsur-unsur seni rupa dua dimensi pada umumnya,
yaitu meliputi titik, garis, bentuk atau ruang, bidang, warna, tekstur, dan gelap terang atau gradasi.
a. Titik, merupakan unsur seni lukis yang paling sederhana. Kumpulan titik dalam jumlah yang
banyak akan menjadi bentuk. Titik yang berukuran besar akan menjadi bintik.
b. Garis, merupakan unsur seni lukis yang terbentuk dari rangkaian titik yang terjalin memanjang
menjadi satu. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu. Variasi garis
adalah pendek, panjang, halus, tebal, berombak, lurus, melengkung, miring, patah, vertikal,
horizontal, dan lain-lain. Namun berdasarkan wujudnya, ada dua bentuk garis.
1) Garis nyata, yaitu garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung.
2) Garis semu, yaitu garis yang timbul karena adanya kesan batas dari suatu bidang, ruang,
atau warna, bukan merupakan goresan langsung.
c. Bidang, merupakan unsur seni lukis yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis. Ada
dua jenis bidang: bidang geometris bentuknya beraturan dan sering dipakai dalam ilmu ukur;
bidang nongeometris bentuknya tidak beraturan dan sering ditemui dalam bentuk-bentuk alami.
Bidang juga dapat dibentuk dengan satu pulasan warna. Bidang dalam seni lukis memiliki makna:
bidang rata dan lebar memberi kesan luas, bidang vertikal memberi kesan stabil dan kuat,
sedangkan bidang horizontal memberi kesan tenang.
d. Bentuk, merupakan unsur seni lukis yang terjadi karena adanya ruang atau volume. Makna
ruang sendiri adalah seluruh keluasan, termasuk udara. Ada dua pengertian ruang, yaitu ruang
negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk. Ruang
positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk. Jika ruang negatif lebih besar dari
ruang positif, kita akan mendapat kesan sesuatu yang kecil. Sebaliknya, jika ruang positif lebih
besar dari ruang negatif, kita akan mendapat kesan sesuatu yang besar. Adapun macam-macam
bentuk meliputi bentuk-bentuk geometris dan nongeometris. Contoh bentuk geometris adalah
kubistis, silindris, bola, limas, prisma, dan kerucut. Bentuk nongeometris meliputi bentuk-bentuk
sebagai berikut.
1) Figuratif, yaitu bentuk-bentuk yang diangkat dari alam, misalnya, tumbuhan, binatang, dan
manusia.
2) Abstraktif, yaitu bentuk figuratif yang distilasi atau diubah.
3) Abstrak, yaitu bentuk yang disimpangkan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga bentuk abstrak,
yaitu abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
e. Warna, merupakan unsur seni lukis yang terbuat dari pigmen atau zat warna. Warna menurut
Sistem Prang dibagi menjadi tiga bagian.
1) Hue
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan nama warna, misalnya, merah atau biru. Warna
hue dibagi menjadi lima golongan.

4 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


a) Primer, yaitu tiga warna pokok: kuning, merah, dan biru.
b) Sekunder, yaitu perpaduan dua warna primer: hijau (biru dan kuning), ungu (biru dan
merah), dan jingga (merah dan kuning).
c) Intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dan sekunder: kuning-hijau, biru-
hijau, biru-ungu, merah-ungu, dan kuning-ungu.
d) Tersier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan intermediate, menghasilkan 12
warna.
e) Quartener, yaitu percampuran warna intermediate dengan warna tersier, menghasilkan
24 warna.
2) Value
Istilah ini berkaitan dengan gelap terangnya warna hue. Misalnya, warna merah tua
dihasilkan dari warna merah hue ditambah hitam dan warna merah muda dihasilkan dari
warna merah hue ditambah putih.
3) Intensity
Istilah ini berkaitan dengan cerah atau suramnya warna serta kualitas atau kekuatan
warna. Warna-warna dengan intensitas penuh memberi kesan mencolok dan efek tegas.
Warna-warna dengan intensitas rendah memberi kesan lembut.
Berdasarkan paduannya, ada dua tipe warna, yakni tipe berhubungan dan tipe kontras.
Tipe berhubungan meliputi warna monochromatik dan warna analogus. Warna monochromatik
adalah tingkatan warna dari gelap ke terang, misalnya, dari merah yang paling tua ke warna
merah yang paling muda. Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang
dalam urutan beberapa warna, contohnya, biru - biru kehijauan - hijau - hijau kekuningan -
kuning. Tipe kontras meliputi susunan skala warna dan komplementer. Susunan skala warna
meliputi warna merah, kuning, dan biru. Komplementer adalah dua warna yang berlawanan,
misalnya, kuning dan ungu, biru dan jingga, serta merah dan hijau.
f. Tekstur, merupakan nilai permukaan suatu benda (halus, kasar, licin, atau lainnya). Terdiri dari
tekstur nyata dan tekstur semu. Dikatakan tekstur nyata jika ketika dilihat dan diraba secara
fisik jelas terasa dan sama nilainya. Dikatakan tekstur semu jika secara visual tampak nyata,
namun ketika diraba tidak terasa tingkat kekasarannya.
g. Gelap terang atau gradasi, merupakan keadaan di mana suatu bidang tampak memiliki
perbedaan warna antara warna muda dan tua yang disebabkan oleh pengaruh cahaya. Warna
gelap atau tua terjadi jika pencahayaan kurang, sementara warna terang atau muda terjadi karena
banyaknya cahaya. Gelap dapat menimbulkan kesan dekat dan adanya bayangan, sedangkan
terang dapat memberi kesan jauh. Gelap terang juga dapat menimbulkan tekstur dan kedalaman.
2. Prinsip-prinsip seni lukis
Dalam melukis ada kaidah-kaidah yang menjadi pedoman. Pedoman-pedoman tersebut meliputi
kesatuan, keseimbangan, irama, pusat perhatian, dan keselarasan.
a. Kesatuan, maksudnya, sebuah karya lukisan merupakan kesatuan unsur-unsur, tidak ada bagian
yang dapat berdiri sendiri.
b. Keseimbangan, artinya, ada kesamaan bobot atau komposisi unsur-unsur karya. Meskipun tidak
sama persis jumlahnya, tetapi berimbang. Keseimbangan ada empat macam: terpusat/sentral,
diagonal, simetris, dan asimetris.
c. Irama adalah penyusunan atau pengulangan unsur-unsur yang diatur sedemikian rupa sehingga
menghasilkan kesan seimbang dan memunculkan pusat perhatian. Pusat perhatian adalah unsur
yang paling menonjol (dominan) atau berbeda sehingga menarik pandangan mata langsung tertuju
padanya.
d. Keselarasan merupakan prinsip yang dipakai dalam menyatukan bentuk dan warna. Keselarasan
bentuk tercipta dari penyusunan bentuk-bentuk yang berdekatan. Keselarasan warna tercipta
dari paduan warna monokromatis (gradasi), analogus (berdekatan dalam lingkaran warna), ataupun
komplementer (berlawanan dalam lingkaran warna dan dari turunan warna primer yang berbeda).
Proses penciptaan atau gagasan karya seni lukis sendiri memerlukan prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Komposisi, yaitu susunan atau pengaturan unsur-unsur karya seni rupa mulai dari garis hingga
tekstur. Secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu simetris dan asimetris. Kaidah-kaidah
yang harus diikuti adalah proporsi, keseimbangan, irama, kontras, klimaks, dan kesatuan.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 5


b. Ekspresi atau jiwa yang menghidupi suatu karya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pusat
perhatian dalam pengamatan objek, gerak dan aksi agar karya seni terkesan hidup, nilai perasaan
dan pikiran yang tersirat, variasi tema, dan unsur pribadi untuk mendapatkan identitas dan ciri
khas.
c. Kreativitas, yaitu prinsip penciptaan untuk menemukan ide atau gagasan baru. Misalnya, dalam
penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari sebelumnya.
3. Teknik-teknik seni lukis
Banyak sekali teknik lukis yang dikenal di dunia. Ada tiga bagian yang perlu diketahui.
a. Teknik pemindahan objek terdiri dari tiga macam: teknik siluet, teknik kontur, dan teknik sket.
Proses pembuatannya harus memerhatikan proporsi atau perbandingan bentuk benda yang
digambar, pencahayaan atau gelap terang, dan komposisi.
b. Teknik melukis, meliputi teknik basah, kering, dan campuran. Teknik basah adalah membasahi
media gambar dengan air dan kegiatan melukis dilakukan ketika media masih basah. Teknik
kering, artinya, kegiatan melukis yang dilakukan di atas media yang kering. Teknik campuran,
artinya, melakukan kegiatan melukis ketika media masih basah dan dilanjutkan setelah media
kering.
c. Teknik pewarnaan atau penyelesaian, ada beberapa teknik yang paling umum digunakan.
1) Teknik sapuan, yaitu memberi warna dengan kuas. Bahan yang digunakan adalah cat dan
tinta. Teknik ini terbagi-bagi lagi dalam beberapa macam. Teknik aquarel adalah cara melukis
menggunakan bahan cat air dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya tembus
pandang (transparan). Teknik plakat adalah cara melukis dengan bahan cat air, cat akrilik,
atau cat minyak dengan sapuan warna yang tebal atau kental sehingga hasilnya tampak
pekat atau menutup. Teknik ini disebut juga teknik blok, terdiri atas dua cara: cara positif
(memulas dengan cara meratakan bidang yang berangsur-angsur diperbesar hingga mencapai
bentuk yang diinginkan) dan cara negatif (memulas dengan cara meratakan bidang yang
berangsur-angsur dipersempit hingga membentuk objek yang diinginkan). Ada pula teknik
semiblok, yaitu perpaduan teknik blok dan arsir dengan tujuan untuk mendapatkan aksentuasi
(penekanan) pada bentuk-bentuk tertentu.
2) Teknik arsir atau garis, yaitu menarik garis secara berulang-ulang dan menumpuknya secara
teratur atau bebas pada bagian-bagian tertentu sehingga diperoleh kesan gelap terang. Bahan
yang digunakan adalah pensil, pensil warna, konte, atau crayon.
3) Teknik gosok atau dussel, yaitu menggosok warna dengan tangan hingga berwujud benda
dimensional yang rata. Bahan yang digunakan adalah bubuk pensil dan konte.
4) Teknik stipel atau pointilis, yaitu teknik mendapatkan gelap terang, percampuran warna,
ataupun kontur dengan cara membuat titik-titik secara bertumpuk. Teknik ini memerlukan
kesabaran dan ketelatenan pembuatnya. Bahan yang digunakan adalah pensil, pensil warna,
konte, tinta, dan cat.
5) Teknik aerograf atau spray, yaitu teknik melukis dengan menyemprotkan bubuk pewarna
atau cat cair ke atas media lukis. Dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat
berupa sprayer.
6) Teknik tempra, yaitu teknik melukis pada tembok sedemikian rupa sehingga hasil lukisan
tampak menyatu dengan dinding.

Lakukan latihan berikut. Gunakan pensil, konte, pastel, pensil warna, dan sejenisnya atau kombinasi dari
bahan-bahan tersebut pada media kertas untuk melukis tiga macam benda yang berbeda bentuk dan
teksturnya, tetapi masih satu tema. Misalkan, apel dengan nanas dan pisang. Gunakan teknik arsir atau
dussel untuk mewujudkannya.

4. Prosedur pembuatan karya seni lukis


Langkah pertama untuk memulai membuat sebuah karya seni lukis tentunya adalah menemukan
gagasan atau ide. Gagasan atau ide itu meliputi tema lukisan serta teknik apa yang sekiranya tepat
untuk mewujudkan tema tersebut. Berikut contoh beberapa gagasan yang muncul sebagai tema dan
gaya melukis di Indonesia dari waktu ke waktu.

6 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Pada periode prasejarah, karya-karya seni lukis yang muncul berupa lukisan-lukisan gua yang
dibuat dengan tujuan spiritual dan menggambarkan kehidupan masyarakat saat itu. Memasuki masa
Hindu-Buddha dan Islam, ciri-ciri karya seni lukis Nusantara sangat banyak terpengaruh oleh budaya
yang berkembang di Asia tersebut. Selanjutnya, adanya penjajahan bangsa-bangsa Barat di Indone-
sia juga membawa pengaruh kebudayaan baru yang kemudian mengembangkan seni lukis modern
Indonesia. Diawali munculnya pelukis Raden Saleh yang mengangkat aliran romantisme Prancis. Ia
dianggap sebagai pelopor seni rupa modern Indonesia karena beliau-lah orang pribumi Indonesia
yang pertama kali memperkenalkan teknik seni rupa Barat di Indonesia. Karyanya yang terkenal,
antara lain, Berburu Banteng, Perkelahian dengan Singa, Merapi Meletus, dan Penangkapan
Diponegoro.
Era 1930-an, muncullah aliran seni lukis naturalis dengan tokoh-tokohnya, antara lain, Abdullah
Suriosubroto, Henk Ngantung, Lee Man Fong, Ui Tiang Bun, Biau Tik Wi, Sujono, Suharyo, Basuki
Abdullah, Wahdi Sumanta, Wakidi, dan Pirngadie. Para pelukis ini suka mengangkat tema lukisan
pemandangan alam Indonesia yang permai, molek, dan jelita, begitu pula dengan wanita cantik.
Memasuki masa-masa revolusi, seni lukis Indonesia pun mengalami revolusi. Para pelukis lebih
cenderung membuat lukisan yang bersifat realis dan ekspresif dengan tujuan membangun semangat
juang. Pada masa ini aliran-aliran impresionis dan ekspresionis mulai mendapat tempat di kalangan
seni rupa Indonesia. Seniman lukis yang memeloporinya, antara lain, Affandi, S. Sudjojono, dan
Popo Iskandar.
Munculnya sanggar-sanggar dan sekolah-sekolah seni mengembangkan seni lukis modern In-
donesia dengan mulai dikenalnya bentuk-bentuk semiabstrak dan lukisan-lukisan berciri kedaerahan
yang spesifik. Akan tetapi, perkembangan seni lukis Indonesia ini sempat terganjal pada masa Orde
Lama dengan munculnya pembatasan-pembatasan. Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) bentukan
PKI yang pada saat itu menjadi organisasi seni yang sangat kuat, menghendaki konsep seni yang
mudah dipahami rakyat umum dan menganggap karya-karya abstrak sebagai seni liberal dan kapitalis.
Memasuki masa Orde Baru, kebebasan kreatif lebih menonjol dan corak karya seni tumbuh
lebih bervariasi. Salah satunya adalah aliran kubisme yang diperkenalkan oleh Ahmad Sadali dan Ida
Hadjar. Tokoh-tokoh lainnya adalah Mustika, Danarto, Popo Iskandar, Sri Hadi, But Muchtar, dan
Bagong Kussudiardjo dengan karya-karya yang cenderung ekspresif dan menonjolkan ciri pribadi.
Sejak tahun 1974, di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta bermunculan karya-karya seni lukis yang
bersifat kontemporer. Wujud karya yang dihasilkan tidak terikat pada bentuk-bentuk yang lazim,
terkadang cabul, merusak seni klasik, dan terkesan eksperimental, menjurus pada karya-karya pop
art. Namun, aspek temanya tetap mencerminkan kondisi Indonesia. Tokoh-tokohnya adalah Hardi,
Jim Supangkat, Bonyong, Harsono, S. Prinka, Murni Ardhi, Nyoman Nuarta, Bakhtiar Zainul, Dede
Eri Supria, Ronald Manulang, Muryoto Hartoyo, Gendut Riyanto, dan Slamet Riyadi.
Dari perkembangan di atas, dapat disimpulkan beberapa macam sumber gagasan atau tema
atau objek untuk membuat lukisan sebagai berikut.
a. Keindahan alam, objek ini yang paling banyak dilukiskan orang. Pelukis Indonesia kebanyakan
masih menggunakan objek ini, meskipun dengan berbagai gaya yang berbeda. Objek yang
dimaksud, antara lain, pantai, pegunungan, sawah, ladang, satwa, dan tumbuhan.
b. Alam benda, yaitu benda-benda mati yang ada di sekitar kita. Misalnya, piring, gelas, vas bunga,
berbagai bentuk gerabah, benda-benda hias dari logam, dan rumah. Benda-benda itu disusun
sedemikian rupa dalam komposisi yang menarik.
c. Sejarah, yaitu objek lukisan yang bertujuan mengingatkan kembali hal-hal yang pernah terjadi.
Objek yang digunakan biasanya potret pahlawan, tokoh, peristiwa, dan peninggalan-peninggalannya
(bangunan, patung, artefak, dan lain-lain).
d. Mitologi, biasanya berangkat dari khayalan seniman mengenai suatu kisah yang pernah
didengarnya. Mitologi yang sering diangkat sebagai objek adalah Nyi Loro Kidul, Tangkuban
Perahu, serta mitologi yang diangkat dari kisah Mahabharata dan Ramayana.
e. Komposisi, meliputi unsur-unsur seni rupa, mulai dari garis, warna, bentuk, dan ruang yang
disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu bentuk yang menarik. Konsep yang
dihasilkan biasanya bersifat abstrak.
f. Dekorasi, biasanya adalah objek seni rupa yang bentuknya telah digayakan atau distilasi.
Misalnya, bentuk wayang, topeng, dan motif hias.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 7


Setelah menemukan gagasan, maka pelukis harus mempersiapkan apa saja yang dibutuhkannya
untuk mewujudkan karya yang diinginkannya. Dalam hal ini adalah alat dan bahan yang tepat untuk
teknik dan tema yang dipilih. Setelah alat dan bahan siap, buatlah sketsa objek lukisan dengan
pensil atau cat tipis-tipis sehingga jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dengan hasil akhir akan
dapat diperbaiki. Lanjutkan dengan proses mewarnai. Apabila teknik yang digunakan adalah teknik
aquarel yang merupakan teknik basah, bidang gambar yang akan diwarnai dibasahi dahulu dengan
air secukupnya menggunakan kuas. Dalam teknik basah dengan media kertas, hendaknya sapuan
kuas dilakukan searah dan tidak diulang-ulang karena dapat merusak kertas. Sapuan warna ke berbagai
arah dan berulang-ulang juga dapat merusak intensitas warna. Penggunaan cat air hendaknya dengan
tambahan air sedikit saja sebagai pengencer.
Setelah semua bidang sesuai sketsa telah selesai diwarnai, beri sentuhan akhir berupa pemberian
warna pada bagian-bagian tertentu agar lukisan tampak lebih ekspresif. Pada langkah inilah unsur
gelap terang dan tekstur ditambahkan.
5. Alat dan bahan dalam pembuatan karya seni lukis
Media lukisan dapat berupa berbagai jenis kertas, kain, kayu, keramik, dan logam. Kain yang
umumnya digunakan sebagai media adalah kanvas. Ada tiga macam kain yang digunakan untuk
kanvas: blaco, mating, dan hardboard. Untuk bahan pewarnaan, kita dapat menggunakan pensil
warna, pensil hitam (B, 2B, 4B), konte (lunak, sedang, keras), pastel (minyak dan kapur), crayon,
tinta bak, cat air, cat minyak, cat akrilik (untuk keramik), dan cat tembok.
Pensil ukuran B dan 2B biasanya digunakan untuk membuat sketsa. Pastel adalah kapur berwarna
dan megandung minyak, dibuat dari pigmen warna yang dicampur lem dan getah tumbuhan. Karakter
warna pastel akan lebih jelas tampak jika media yang digunakan bertekstur kasar.
Cat air adalah bahan pewarnaan yang memiliki sifat transparan atau tembus cahaya. Prinsip
dasar pewarnaannya adalah dari warna tipis atau ringan dan secara perlahan diberi tonasi ke warna
yang lebih gelap. Untuk mengatur gelap terang warna, cat dapat dicampuri air (makin kental makin
gelap, makin banyak air yang dicampurkan maka kesan transparan makin kuat) dan dibaurkan dengan
warna lain. Teknik lainnya adalah dengan membasahi kuas. Cat minyak mempunyai sifat opaque,
cara mengencerkannya tidak menggunakan air, melainkan menggunakan minyak. Teknik pembauran
warna pada cat minyak adalah membaurkan warna-warna di atas palet atau langsung disapukan
pada media.
Cat tembok merupakan bahan alternatif yang digunakan terutama pada media keras, seperti
kayu, keramik, dan logam. Bahan ini agak sulit dibaurkan. Oleh karena itu, biasanya pelukis
menggunakan cat tembok berwarna putih sebagai dasar kemudian menambahkan pigmen untuk
membentuk warna yang diinginkan.
Untuk memulaskan atau menutupkan warna pada media lukis, diperlukan alat-alat berikut.
a. Pena, digunakan untuk memulaskan tinta.
b. Kuas berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan. Kuas kecil berujung runcing diperlukan untuk
membuat detail-detail, seperti garis dan titik. Kuas besar diperlukan untuk memulaskan blok
warna. Ada tiga macam kuas: kuas untuk cat air, cat minyak, dan cat tembok.
c. Pisau palet, umumnya digunakan untuk mencampur warna di atas palet. Namun, banyak pelukis
menggunakan pisau palet untuk membaurkan warna langsung di atas media lukis.
d. Palet, yaitu piringan yang digunakan sebagai wadah pencampuran warna.
e. Spanram, yaitu bingkai untuk merentangkan media lukis.

Lakukan kegiatan berikut secara berkelompok! Perhatikan lukisan berikut!


Pelajari baik-baik dan cobalah menentukan gagasan, teknik,
alat, dan bahan yang digunakan, serta sentuhan akhir yang
dilakukan pelukisnya untuk memperindah hasil lukisan!
Presentasikan penilaian kalian dalam diskusi kelas! Mintalah
bimbingan guru jika menemui kesulitan!

8 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Teknik-teknik melukis dalam materi di atas hanyalah sebagian dari teknik melukis yang sudah umum
digunakan. Masih banyak lagi teknik lainnya yang merupakan teknik baru atau pengembangan dari teknik
yang sudah ada sesuai dengan perkembangan zaman. Misalnya, melukis dengan teknik hias seni kriya.
Carilah referensi dari berbagai media (buku, internet, dan lain-lain) mengenai berbagai macam teknik
melukis yang lain. Buatlah rangkuman dan kliping gambar cara-cara pembuatannya.

Pilihlah salah satu teknik melukis berikut: aquarel dan plakat di atas media kertas. Bahan untuk teknik
aquarel adalah cat air dan untuk teknik plakat menggunakan cat poster. Temukan gagasan dalam lingkungan
sekitar dan kegiatan kalian sehari-hari. Karya lukis yang menunjukkan kreativitas dan penyelesaian
terbaik akan dipamerkan dalam pameran sekolah.

B. BAHAN, TEKNIK, DAN PROSEDUR PEMBUATAN KARYA SENI PATUNG

Karya seni patung adalah contoh karya seni rupa murni tiga dimensi. Mencari gagasan atau tema
membuat patung tidak jauh berbeda dengan mencari gagasan atau tema pada seni lukis. Ide atau gagasan
dapat mengambil bentuk-bentuk alam atau peristiwa tertentu. Perkembangan seni patung secara umum
mengikuti perkembangan seni lukis, hanya saja rumitnya persiapan dan pembuatan patung membuat
karya seni ini tidak terlalu diminati seperti seni lukis. Ada tiga corak patung menurut bentuknya.
1. Patung figuratif/naturalistis/imitatif/realis/representatif, yaitu patung yang dibuat dengan bentuk-bentuk
yang meniru dari alam secara lahiriah. Jenis patung ini meliputi: patung tubuh atau lengkap (meniru
bentuk tubuh secara utuh), patung dada (mengambil bentuk model dari dada ke atas), patung torso
(hanya menampilkan bagian badan dari dada hingga panggul), dan patung relief (menempel pada
bidang datar).
2. Patung deformatif atau imajinatif, yaitu patung yang dibuat dengan konsep dasar meniru alam, namun
telah digubah menurut gagasan dan imajinasi pematung.
3. Patung nonfiguratif (abstrak), yaitu patung yang secara umum telah meninggalkan bentuk-bentuk
alam. Corak ini dipengaruhi oleh aliran konstruksi.
Jenis-jenis patung menurut fungsinya ada enam macam: patung religi sebagai sarana beribadah,
patung monumen untuk memeringati suatu jasa atau peristiwa, patung arsitektur sebagai bagian dari seni
bangunan atau konstruksi, patung dekorasi sebagai penghias, patung seni yang diciptakan untuk dinikmati
keindahannya, dan patung kerajinan. Media pembuatan karya patung terbagi atas tiga macam.
1. Bahan lunak, yaitu material yang sifatnya lunak dan mudah dibentuk. Contohnya, tanah liat, lilin,
plastisin, dan sabun. Logam, campuran semen dan pasir, gips, plastik, dan fiberglass dapat pula
dimasukkan dalam kelompok bahan ini dengan perlakuan khusus.
2. Bahan sedang, meliputi bahan-bahan kayu yang tidak terlalu keras. Contohnya, kayu waru, sengon,
randu, dan mahoni.
3. Bahan keras, meliputi batuan dan kayu keras. Contoh batuan yang digunakan untuk membuat patung
adalah padas, granit, andesit, dan pualam (marmer). Adapun bahan kayu keras, contohnya, kayu
jati, sonokeling, dan ulin.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat patung tergantung pada bahan dan teknik yang digunakan.
Berikut teknik-teknik dan prosedur atau cara membuat patung.
1. Teknik cetakan
Teknik ini ada dua macam, yaitu cetak tekan dan cetak tuang. Teknik cetak tekan adalah cara
pembuatan patung dengan menekan-nekan bahan semipadat pada cetakan, seperti fiberglass dan
bubur kertas. Teknik cetak tuang atau cor adalah cara pembuatan patung dengan menuangkan bahan
cair ke dalam cetakan, seperti logam yang dicairkan, campuran semen dan pasir, gips, serta plastik
yang dicairkan. Teknik ini memerlukan alat berupa cetakan yang terbuat dari gips dengan bentuk
sesuai model. Cetakan terdiri atas dua bagian yang diberi pengunci.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 9


Cara membuat patung dengan teknik cetakan didahului
membuat perencanaan bentuk yang diinginkan. Berdasarkan
perencanaan tersebut, buatlah model dari bahan lunak. Siapkan
dua buah wadah untuk membuat larutan gips. Setelah larutan gips
siap, celupkan satu sisi permukaan model ke salah satu larutan
gips, tunggu hingga larutan agak mengeras, lalu lepaskan. Ulangi
langkah yang sama untuk permukaan model yang lainnya di wadah
Gambar Pembuatan patung
kedua. Setelah kedua bagian gips siap, satukan dengan cara dengan teknik cetak tekan (kiri)
mengikatnya dengan karet atau alat pengunci lainnya. dan cetak tuang (kanan)
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bahan patung.
Cairkan bahan, tuang ke dalam cetakan sampai penuh, lalu rendam dalam air hingga mengeras. Setelah
bahan cair mengeras, buka ikatan pada cetakan dan lepaskan cetakan perlahan-lahan. Sebagai sentuhan
akhir, haluskan permukaan patung dan beri finishing (cat atau bahan pengilat lainnya) jika dibutuhkan.
2. Teknik butsir
Membutsir adalah cara membuat patung dengan memijit,
menambah, dan mengurangi bahan yang dibentuk dengan
bantuan pisau butsir/sudip. Alat butsir sendiri terdiri atas
beberapa macam dengan bentuk dan fungsi masing-masing.
Bahan yang digunakan bersifat lunak, seperti tanah liat atau
plastisin. Untuk memudahkan membentuk bahan, diperlukan
alat bantu berupa meja putar.
Berikut langkah-langkah membuat patung dengan teknik
butsir. Siapkan bahan dan peralatan. Buat gambar rancangan
bentuk akhir yang diinginkan. Tempatkan bahan di atas meja
putar (jika tidak ada meja putar, gunakan meja biasa yang tidak terlalu besar). Pijat-pijat bahan
hingga mendekati bentuk yang diinginkan. Bahan dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan.
Sempurnakan bentuk dengan alat-alat butsir hingga mendapatkan detail yang baik. Sebagai sentuhan
akhir, haluskan permukaan patung. Untuk patung dari tanah liat, hasil akhir dapat dibakar atau tidak
tergantung kebutuhan. Begitu pula dengan glasir, dapat ditambahkan bila diinginkan.
3. Teknik carving atau pahat atau ukir
Teknik carving adalah pembuatan patung dengan cara mengurangi bahannya sedikit demi sedikit
hingga mencapai bentuk yang diinginkan. Bahan yang tepat untuk teknik ini adalah kayu, batu, es,
lilin, sabun, gips, dan marmer. Alat yang dibutuhkan adalah gergaji, tatah, palu, bangku atau meja
kecil, pisau ukir, ampelas, dan pelitur. Sebelum mulai menatah, lebih dahulu perlu dibuat pola bentuk
yang diinginkan di atas selembar kertas.
Siapkan bahan dan gambarlah pola di atasnya. Kurangi bahan sedikit demi sedikit menggunakan
gergaji dan atau pahat hingga mencapai bentuk global yang diinginkan. Pertegas detailnya dengan pisau
ukir. Setelah didapatkan bentuk akhir yang diinginkan, haluskan permukaannya dengan amplas atau
kertas gosok. Beri pelitur jika diperlukan. Dapat pula diberi sentuhan akhir berupa cat atau melamin.
4. Teknik konstruksi
Pengertian konstruksi adalah bangunan atau susunan. Artinya, bahan pembuat patung disusun
dengan atau tanpa kerangka hingga mencapai bentuk yang diinginkan. Cara menyusunnya adalah
dengan dilem, dilepa, atau dilas/dipatri. Bahan yang sesuai untuk teknik ini adalah tanah liat, plastisin,
campuran semen dan pasir, gips, kawat, besi, bubur kertas, atau bahan-bahan bekas. Cara melepa
disebut juga teknik modeling atau plastis atau membentuk, yaitu menempelkan bahan sedikit demi
sedikit hingga mencapai bentuk yang diinginkan pada kerangka yang terbuat dari kawat besi. Alat
yang dibutuhkan dalam teknik konstruksi, antara lain, meja, kakatua untuk memotong kawat dan
mengencangkan ikatan kawat rangka, sendok adonan untuk mengambil adonan dan menempelkannya
pada kerangka patung, lem, dan untuk bahan-bahan tertentu seperti besi atau logam lainnya mungkin
membutuhkan alat berupa patri.
Setelah membuat gambar rancangan patung, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan.
Bangunlah kerangka patung dari rangkaian kawat yang diikatkan atau besi yang dipatri. Selanjutnya,
tempelkan bahan pembentuk patung ke badan kerangka hingga menutupi seluruh kerangka dengan
cara dilem, dilepa, atau dipatri. Sempurnakan detail patung sesuai keinginan.

10 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Rencanakan sebuah proyek pembuatan patung dengan teknik pahat atau butsir (pilih salah satu). Carilah
inspirasi untuk tema patung dari dongeng rakyat setempat. Buatlah rancangan bentuk berdasarkan gagasan
dan kreativitas kalian. Konsultasikan dengan guru agar dapat mewujudkannya sesuai keinginan. Jangan
lupa memperhitungkan faktor pendanaan dan kemudahan untuk mendapatkan bahan yang akan digunakan.
Persiapkan dengan baik segala yang diperlukan agar tidak menemui kesulitan ketika akan mewujudkan
karya tersebut. Kerjakan dengan memerhatikan detail dan finishing yang tepat!

Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah buku-buku
referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau konsultasikan dengan
guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni rupa. Manusia diberkahi akal oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal,
manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat menciptakan sebuah karya seni rupa yang
tidak hanya akan memperindah dunia di sekeliling kita, tetapi juga memperkaya batin kita dengan kepuasan
dan kebahagiaan.

Seni lukis di Bali semula memiliki tema dan teknik yang ditentukan
berkaitan dengan nilai-nilai dan fungsi keagamaan. Kebebasan
berekspresi baru muncul setelah Rudolf Bonnet (Belanda) dan
Walter Spies (Jerman) memperkenalkan prinsip-prinsip seni lukis
Barat di tahun 1930-an. Lahirlah gaya seni lukis khas Ubud dengan
teknik abur-aburan (half tone) yang mengangkat tema kehidupan
sehari-hari. Teknik ini berkembang dengan lahirnya gaya Young
Artist (diperkenalkan oleh Arie Smith di tahun 1960-an) yang
mengubah teknik half tone menjadi lebih cerah dan berwarna. Kini,
seni lukis di Bali masih mempertahankan corak lamanya untuk
kepentingan pariwisata dan terus mengembangkan corak baru
dengan ciri khas Bali yang kuat dalam karya-karya ekspresifnya.
Salah satu lukisan Walter Spies berjudul Bali Nan Biru
(Sumber: Puri Bhakti Renatkama)

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Hasil karya patung yang menempel pada 3. Garis menurut wujudnya dibagi atas ….
bidang datar disebut …. a. garis nyata dan garis semu
a. replika b. garis pendek dan garis panjang
b. relief c. garis lurus dan garis melengkung
c. siluet d. garis vertikal dan garis horisontal
d. pamflet 4. Gelap terang dapat menimbulkan kesan …
2. Bentuk figuratif yang distilasi disebut …. pada lukisan.
a. bentuk abstraktif a. adanya cahaya
b. bentuk abstrak b. adanya kedalaman
c. abstrak murni c. berwarna
d. abstrak simbolis d. variatif

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 11


5. Berikut yang bukan warna primer adalah 13. Fungsi ampelas adalah ….
…. a. menghaluskan bidang kasar
a. kuning b. membentuk bidang
b. merah c. memotong
c. biru d. mewarnai hasil karya
d. hitam 14. Cat minyak disebut juga ….
6. Nilai raba dari suatu permukaan disebut …. a. olie verf
a. gradasi b. water verf
b. perspektif c. water colour
c. tekstur d. palete
d. sentuhan 15. Untuk membuat detail lukisan, digunakan
7. Pengulangan secara terus-menerus dan ….
teratur dari suatu unsur atau beberapa a. kuas berujung runcing
unsur disebut …. b. kuas lebar
a. pengulangan c. spanram
b. variasi d. kanvas
c. irama 16. Berikut cara-cara menyusun bahan patung
d. gradasi dengan teknik konstruksi, kecuali ....
8. Karya yang dapat dilihat dari berbagai arah a. dilem
pandang adalah .... b. dipatri
a. lukisan c. dibutsir
b. relief d. dilepa
c. iklan 17. Aliran seni lukis yang dipelopori Raden
d. patung Saleh di Indonesia adalah ….
9. Patung yang dibuat sesuai dengan benda a. romantisme
yang ada atau yang dilihat (model) adalah b. naturalisme
jenis patung .... c. klasikisme
a. imajinatif d. realisme
b. figuratif 18. Affandi adalah pelukis ternama di Indone-
c. nonfiguratif sia yang memiliki ciri khas karya beraliran
d. abstrak ….
10. Bahan berikut yang sesuai untuk membuat a. romantisme
patung dengan teknik modeling adalah …. b. realisme
a. es c. ekspresionisme
b. batu d. eksperimentalisme
c. logam
d. tanah liat
11. Alat pembuatan patung dengan teknik
pahat dinamakan ….
a. gergaji
19.
b. pisau
c. tatah
d. tang
12. Gambar di samping adalah contoh …. Lukisan di atas dibuat dengan teknik...
a. patung dada a. plakat
figuratif b. aquarel
b. patung dada c. arsir
nonfiguratif d. sapuan
c. patung tubuh
deformatif
d. patung tubuh
nonfiguratif

12 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


20. Gambar di samping disebut …
a. arsir
b. sketsa
c. dussel
d. garis

B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Corak deformatif merupakan perpaduan antara bentuk alam dan ….
2. Melukis ketika kertas berada dalam keadaan kering disebut ….
3. Hasil gambaran dengan teknik stipel akan menghasilkan kesan ….
4. Cat yang larut dalam air disebut ….
5. Cat yang hanya dapat dilarutkan dengan minyak disebut ….
6. Nama lain teknik modeling adalah ….
7. Abdullah Suriosubroto dan Basuki Abdullah adalah seniman-seniman pelopor pada era ….
8. Disebut Mooi Indie karena ….
9. Menyatukan bentuk dan warna adalah inti dari prinsip ….
10. Titik baru akan memiliki arti jika ….
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Sebutkan macam-macam patung menurut fungsinya!
Jawab: ...................................................................................................................................
2. Jelaskan pembagian warna menurut sistem Prang!
Jawab: ...................................................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan antara gambar dan lukisan!
Jawab: ...................................................................................................................................
4. Kaidah apa saja yang harus diikuti untuk menciptakan sebuah komposisi?
Jawab: ...................................................................................................................................
5. Jelaskan hal yang membedakan antara dua buah lukisan berikut!

Gambar a
Jawab: ...................................................................................................................................

Gambar b
Jawab: ...................................................................................................................................

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 13


Seni Budaya

2 SENI MUSIK

Musik vokal berarti karya musik yang


dilantunkan atau dibawakan secara vokal, baik
menggunakan iringan instrumen atau tanpa iringan
instrumen apapun. Musik vokal dibawakan oleh
seorang (solo/tunggal) atau sekelompok penyanyi
(vokal grup/kelompok vokal atau paduan suara).
Seorang penyanyi, baik solo maupun dalam
kelompok vokal, perlu memiliki wawasan yang baik
tentang musik dan terutama teknik vokal. Khusus
untuk kelompok vokal berarti juga kemampuan
untuk menjaga kekompakan atau keseragaman
bunyi, menciptakan harmonisasi, serta menjaga
kerapian dalam memulai dan mengakhiri lagu.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari bagaimana
cara membawakan musik secara vokal, baik secara
solo/tunggal ataupun berkelompok. Siswa juga diharapkan mampu mengembangkan ornamentasi melodis
dan ritmis lagu untuk memperindah sajian lagu.

Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami teknik pengembangan ornamentasi melodis dan ritmis lagu dalam bentuk vocal solo/tunggal;
3.2 Memahami teknik pengembangan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk kelompok vocal;
4.1 Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk vocal solo/tunggal;
4.2 Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk kelompok vocal.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.

Seni Musik

Vokal Instrumen

14 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Vokal Solo/Tunggal, Kelompok Vokal, Teknik Vokal, Ornamentasi Lagu

A. TEKNIK PENGEMBANGAN ORNAMENTASI MELODIS DAN RITMIS LAGU


DALAM SAJIAN VOKAL SOLO/TUNGGAL

Seorang penyanyi, apalagi penyanyi profesional, tidak cukup hanya bermodalkan warna suara yang
bagus, tetapi perlu memiliki wawasan praktis tentang musik dan pengetahuan tentang teori musik, terutama
teknik vokal. Teknik vokal pada hakikatnya adalah untuk menunjang atau melayani ekspresi. Penguasaan
teknik vokal akan memperlancar dan meningkatkan ekspresi musik. Dasar-dasar teknik vokal meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1. Jenis-jenis suara manusia
Wilayah atau ambitus suara manusia untuk menyanyikan suatu lagu terbatas pada tinggi atau
rendah nada. Ada yang mampu menyanyikan dengan suara tinggi, ada yang sedang, dan ada pula
yang rendah. Seorang penyanyi perlu mengetahui batas wilayah nada suara manusia agar dapat
memilih lagu sesuai dengan kemampuan. Jenis dan wilayah suara manusia dapat dibagi menjadi
sebagai berikut.
a. Suara wanita terdiri dari 3 suara: sopran, mezzo sopran, alto.
b. Suara pria terdiri dari 3 suara: tenor, bariton, bass.
c. Suara anak-anak terdiri dari 2 suara: tinggi, rendah.
2. Pernapasan
Dalam bernyanyi, pernapasan tidak hanya memegang peranan dalam menciptakan suara, tetapi
juga suara yang dikehendaki dari suatu nyanyian. Pernapasan yang teratur akan menciptakan irama
yang teratur. Berikut jenis-jenis pernapasan yang kita gunakan sehari-hari.
a. Pernapasan diafragma, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas kemudian
dimasukkan ke dalam paru-paru sehingga terisi penuh tanpa terjepit. Napas lebih leluasa dengan
menegangnya sekat rongga badan atau diafragma yang bergerak ke bawah.
b. Pernapasan dada, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas sepenuhnya
kemudian dimasukkan ke dalam paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan.
Kelemahan pernapasan ini adalah paru-paru cepat lelah dalam menahan udara sehingga
pernapasan tidak stabil karena udara yang dikeluarkan kurang dapat diatur.
c. Pernapasan bahu, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas dengan
mengembangkan bagian atas paru-paru sehingga mendesak bahu ke atas. Kelemahan pernapasan
ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak untuk dilihat.
Dari ketiga jenis pernapasan di atas, pernapasan diafragmalah yang paling baik digunakan pada
waktu bernyanyi. Tetapi, tidak semua orang dapat melakukannya dengan mudah sehingga diperlukan
latihan yang teratur. Biasanya, yang sering dilakukan dalam bernyanyi adalah diafragma tidak bergerak,
paru-paru tidak diisi sepenuhnya dan nafasnya pendek-pendek. Oleh karena itu, diafragma dan semua
pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih untuk mengadakan ketegangan serta
pengenduran yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga bahwa dasar untuk bernafas dengan
baik adalah keseimbangan antara sikap bertegang dan sikap kendur. Badan haruslah bersikap relaks
agar dapat menghirup udara dengan baik.
Cara sederhana untuk berlatih memfungsikan diafragma adalah dengan menyalakan sebuah
lilin, kemudian duduk dalam jarak paling dekat. Ambil napas dalam-dalam, setelah itu tiuplah lilin
dengan tekanan tenaga rongga perut atau diafragma. Latihan ini sangat efektif apabila disertai dengan
tarik napas-tahan napas-mengeluarkan napas selama 10-15 detik. Pengambilan dan pengeluaran

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 15


napas dilaksanakan dengan ringan tanpa beban ketegangan dan tanpa mengangkat bahu. Tunggu
sebentar sampai ada keharusan untuk bernapas. Perhatikan saat itu perut akan mengerut dan sisi
badan kempis, kemudian dengan mulut tertutup ambil napas melalui hidung. Pada saat itu perut akan
mengembang dan sisi badan melebar. Tahan sebentar, kemudian keluarkan dengan relaks. Pastikan
desakan napaslah yang menggerakkan diafragma dan otot-otot perut, bukan gerakan otot perut yang
mengembang dan mengerut.
Agar diafragma dapat bergerak cepat dan kuat, lakukan latihan berikut. Ambil napas, jangan
terlalu penuh, tahan sebentar, pikirkan nada yang akan dinyanyikan. Selanjutnya, keluarkan napas
dengan menyanyikan "ma" selama 4-5 detik, setelah itu ambil napas baru. Tahan sebentar dan
keluarkan dengan bernyanyi "ma" selama 8-10 detik. Lakukan sekali lagi dengan mengeluarkan
nafas selama 20 detik.
Pada waktu menyanyi, persediaan napas harus cukup sampai akhir baris sehingga tidak terjadi
"mencuri napas" di tengah lagu yang kalimatnya belum berakhir. Untuk menghemat napas dapat
dilakukan latihan seperti berikut. Ambil sebuah lilin dan nyalakan, nyanyikan nada yang termudah,
misalnya g atau a, di depan lilin. Jika berhasil mengubah udara yang dikeluarkan menjadi getaran
suara sehemat mungkin, nyala lilin tidak akan bergerak. Ulangi latihan ini sampai 5 kali.

Lakukan latihan cara mengambil napas dalam bernyanyi dengan bantuan notasi di bawah ini.

aaa............ mengambil ditahan aaa............


nafas

mengambil ditahan aaa....... mengambil ditahan


nafas nafas

16 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


3. Sikap tubuh
Untuk dapat tampil menyanyi dengan baik, diperlukan sikap tubuh yang rileks namun penuh
tenaga. Tubuh yang rileks adalah sikap yang baik dan benar. Secara fisik, sikap bernyanyi adalah
seluruh bagian tubuh harus selalu dalam keadaan tidak kaku. Kaki, tangan, kepala, dan badan bergerak
seperlunya. Secara psikis, perlu jiwa yang lentur atau tidak tegang, pikiran harus positif, dan larut
pada gerak musik. Agar tidak tegang, penyanyi harus berlatih untuk tidak selalu mengangkat bahu
atau menggerakkan dada ke atas.
4. Membentuk suara (artikulasi/diksi)
Suara yang dimiliki oleh seorang penyanyi bersumber dari selaput suara yang terdapat pada
pangkal tenggorok dan didukung oleh organ-organ lain yang ada di sekitarnya. Bentuk atau sikap
mulut sewaktu menyanyi sangat memengaruhi pembentukan nada yang dihasilkan. Kesalahan yang
umum terjadi pada awal belajar menyanyi adalah mulut tidak dibuka sehingga suara yang dihasilkan
kurang jelas.
Keterangan:
A. Larynx
1. Vocal cord
2. Epiglotottis
B. Pharynx
C. Cesophagus:
1. dental arches
2. tongue
3. lips
D. Oralcavity:
1. palatine arch
2. soft palate
3. uvula
4. tonsils
E. Nasal cavities
F. Trachea
G. Bronchial tubes
H. Lungs
I. Diaphragm
Sumber: Methode of Singing
Gambar Organ suara

Pembentukan huruf hidup tergantung dari sikap rongga mulut, terutama lidah. Huruf 'a' sering
diucapkan 'ou' atau 'eu' disebabkan posisi mulut yang kurang terbuka, rahang bawah tidak bergerak
ke bawah, lidah tertarik melengkung ke belakang. Oleh sebab itu, sewaktu menyanyikan 'a' sebaiknya
bibir membentuk seperti corong yang bundar dan rahang bawah diturunkan cukup jauh. Gigi atas dan
bawah tidak tertutup oleh bibir, lidah terletak pada permukaan yang rata, ujungnya menyentuh gigi
bawah. Sikap ini akan menghasilkan bunyi 'a' yang lebih baik.
Pembentukan dan pengucapan huruf 'i' adalah bagian tengah dari lidah naik ke atas, tetapi
ujungnya tetap menyentuh gigi bawah. Sewaktu mengucapkan 'i', sudut bibir ditarik ke belakang,
namun bibir tetap membentuk corong, jadi bibir tetap membentuk lingkaran. Huruf 'u' diucapkan
dengan corong bibir yang dipersempit dan dimajukan ke depan, tetapi sebaiknya celah bibir tetap
membentuk sebuah corong yang bundar. Ujung lidah menyentuh gigi bawah dan sedikit membusung
di bagian belakang. Posisi rahang bawah turun secukupnya, dapat diperiksa dengan memasukkan
jari di antara gigi atas dan gigi bawah. Untuk mendapatkan 'e' yang bulat, rahang bawah sedikit
diturunkan sehingga tidak terlalu sempit, bibir juga tidak terlalu sempit, tetapi seperti corong. Huruf 'o'
seperti pada kata 'toko' memerlukan bentuk corong bibir yang bundar, posisi lidah hampir sama
dengan pengucapan huruf 'a'. Pengucapan kata 'pohon' agak berbeda, yaitu bentuk corong bibir
diperlonjong dan sedikit dipersempit. Untuk melihat apakah posisi bibir sudah betul, sebaiknya latihlah
di depan cermin.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 17


“a” “i” “u”

“e” “o”
Gambar Bentuk pengucapan yang baik ketika bernyanyi: "a" (kiri atas), "i" (kanan tengah), "u" (kiri atas),
"e" (kiri bawah), "o" (kanan bawah).

Lakukan latihan artikulasi huruf hidup dalam bernyanyi dengan bantuan notasi di bawah ini.

Huruf-huruf mati harus diucapkan sejelas-jelasnya, khususnya pada akhir perkataan. Misalnya,
hand tidak boleh menjadi hant dan kan tidak menjadi kant. M, n, dan ng tetap terdengar jelas. Huruf-
huruf mati yang meletus (b, d, k, p, q, t) harus betul-betul meletus. Pada l, d, dan t lidah difungsikan
dengan baik. Berbagai bunyi dalam bahasa asing sering menimbulkan kesulitan dalam
pengucapannya. Untuk itu, sebelum menyanyi dengan bahasa asing sebaiknya perlu berkonsultasi
dengan guru atau ahli bahasanya.
Huruf-huruf mati dibeda-bedakan menjadi huruf mati yang bisu dan huruf mati yang bersuara,
yaitu huruf mati yang merupakan 'bunyi bantu' untuk huruf hidup. Untuk huruf-huruf bisu perlu
diperhatikan dengan baik karena dalam nyanyian, huruf-huruf bisu mematikan bunyi huruf hidup.

18 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Huruf-huruf mati yang bisu terdiri dari b, c, d, f, g, h, j, k, p, s, t, kh, dan sy. Adapun huruf-huruf mati
yang bersuara adalah l, m, n, r, v, y, z, ng. Huruf mati yang bersuara ketika diucapkan mempunyai
gejala resonansi dan merupakan jembatan antara dua hiruf hidup sehingga suasana lagu menjadi
ringan dan melayang. Untuk membentuk 'm', bibir dikatupkan dengan ringan dan tidak ditekan. Gigi
tidak dirapatkan, rongga mulut seluas mungkin. Untuk membentuk 'n', ujung lidah menyentuh ringan
pada belakang gigi atas. Waktu membentuk 'ng', ujung lidah diletakkan seperti ucapan 'a'. Contoh:
Emm .......... maa................ amm
Enn............. naa.................ann
Eng..............nga..................ang
Pada pengucapan 'ng', ada bahaya suara terjepit dalam leher. Ada orang yang suaranya
mengandung 'ng' tanpa disadari. Hal ini disebut dengan suara hidung (sengau). Cara untuk
menghindarinya adalah dengan menyadari bunyi 'ng' itu sendiri yang kemudian dialihkan ke bunyi
huruf hidup.
Dalam bahasa Indonesia, banyak ditemukan kata dengan huruf rangkap (diftong), seperti 'au',
'ai', dan 'oi'. Huruf-huruf yang mendahului adalah huruf terbuka dan diikuti huruf tertutup. Cara
pengucapannya adalah huruf yang mendahului diucapkan lebih lama dan sedikit ditekan, kemudian
beralih dengan luwes ke bunyi yang mengikuti. Dalam peralihan itu, sangat mudah terjadi bunyi yang
lain, misalnya, 'au' menjadi 'ow' atau 'ai' menjadi 'ey'. Agar nyanyian tetap indah, pengucapannya
jangan berubah pada satu bunyi saja, dan juga jangan menekan kedua huruf satu-satu.
Menyanyikan semua suku kata secara bersambung, jika ada dua huruf mati berjajar, disambung
dengan baik tanpa pemenggalan. Apabila suatu suku kata ditutup dengan huruf bisu, maka huruf bisu
itu baru boleh diucapkan pada saat menjelang nada berikutnya atau pada awal istirahat yang mengikuti
nada terakhir kalimat. Apabila dalam satu kalimat musik ada dua huruf mati diucapkan berturut-turut,
maka ucapan huruf bisu yang pertama harus ditunda sampai sesaat sebelum huruf mati yang
berikutnya. Huruf bisu harus selalu diucapkan dengan jelas. Huruf-huruf m, n, l, r, w, ny, dan ng yang
mengikuti huruf hidup yang pendek hendaknya dibunyikan langsung. Jika huruf yang pendek itu jatuh
pada nada yang panjang, maka pada pukulan terakhir dari nada itu huruf hidup ditinggalkan dan
digantikan dengan huruf mati. Huruf rangkap yang dinyanyikan dengan nada panjang hendaknya
ditahan pada huruf hidup yang pertama, kemudian sedikit demi sedikit mengalir ke huruf hidup yang
kedua. Perhatikan bahwa dua huruf tidak boleh dipisahkan dan dua huruf yang pertama mendapat
tekanan yang pokok.
5. Resonansi
Resonansi adalah fenomena yang ada sangkut pautnya dengan banyaknya rongga dalam tubuh
manusia. Ketika menyanyi, resonansi akan timbul dari suara yang dihasilkan. Resonansi membantu
memperbesar luas suara dan memperkuat daya tahan suara. Ruang resonansi utama terdapat di
dalam kepala dengan banyak bilik udara besar atau kecil yang berpengaruh terhadap pembentukan
suara. Getaran-getaran pita suara menjalar ke dalam bilik-bilik yang meresonansi suara.
Ruang resonansi terdiri dari semua rongga dalam tubuh manusia, terutama rongga di atas pita
suara. Ruang resonansi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu rongga resonansi yang bentuknya
tak dapat diubah dan rongga resonansi yang bentuknya dapat diubah. Fungsi dari semua rongga,
terutama rongga yang dapat berubah, adalah menimbulkan perbedaan warna suara dan huruf hidup.
Semakin banyak udara terdapat dalam rongga resonansi, maka semakin bulat suara yang ditimbulkan
karena udara turut bergetar.
Dalam masalah gema suara, hal yang perlu diperhatikan oleh seorang vokalis adalah mengenal
adanya rongga resonansi, memperkeras dinding-dinding resonansi, dan memperbesar rongga resonansi
agar suara menjadi berbobot dan cemerlang. Cara untuk menyadari dan merasakan gema suara
dapat ditempuh dengan jalan bersenandung.
6. Intonasi
Intonasi berarti menyanyikan nada dengan tepat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menjaga intonasi dalam bernyanyi, yaitu relaks, tidak tegang, tidak takut mencapai nada
tinggi, percaya diri, konsentrasi, tidak ragu-ragu dalam mengambil nada sehingga tinggi nada tidak
turun. Latihlah pernapasan dengan diafragma agar mendapatkan napas yang panjang. Pita suara
dilaraskan kembali, terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang ditahan untuk menjaga agar

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 19


suara tidak cepat lelah. Penyanyi juga harus melatih kepekaan terhadap suara lain, terutama iringan.
Latihan-latihan yang wajib dilakukan adalah melatih interval untuk membidik lompatan-lompatan nada
dengan tepat, latihan nada-nada peralihan register suara untuk menyanyikan lagu yang berpindah
kunci, latihan nada-nada pada batas wilayah suara (baik untuk suara tinggi maupun rendah).
Pengucapan huruf-huruf hidup harus jelas agar tinggi nada tidak berubah dan tidak terpengaruh dengan
tangga nada lain, apalagi dari daerah yang sudah terbiasa dinyanyikan sehari-hari. Penyebab intonasi
yang kurang tepat adalah kurangnya latihan sehingga kurang menguasai lagu yang dinyanyikan,
merasa takut jika tidak dapat mencapai nada tinggi, cara pernafasan kurang sempurna, tempat
pengambilan napas tidak jelas, kurang peka pada iringan, dan sulit membidik lompatan nada dengan
tepat.
7. Phrasering
Phrasering adalah pemenggalan kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek, tetapi
tetap mempunyai kesatuan arti. Tujuan phrasering adalah agar dapat memenggal kalimat musik lebih
tepat sesuai dengan isi kalimat. Dengan demikian, usaha untuk mengungkapkan suatu lagu dapat
lebih mendekati kebenaran sesuai dengan pesan lagu tersebut. Phrasering ada dua macam.
a. Phrasering Kalimat Bahasa
Bernyanyi berarti membawakan suatu lagu, yaitu menghayati isi dari kata-kata sebagai ide atau
pesan. Setiap nyanyian terdiri dari satu atau beberapa kalimat bahasa dan satu atau beberapa
kalimat musik. Kedua-duanya meru-pakan suatu kesatuan. Untuk mengupas suatu nyanyian, harus
membaca kalimat-kalimat bahasa tanpa disertai lagu dan menyanyikan kalimat-kalimat lagu tanpa
teks.
b. Phrasering Kalimat Musik
Kalimat musik terdiri dari rangkaian nada dalam bentuk motif atau tema lagu. Tema lagu
mengungkapkan suatu ide musik. Motif adalah penggalan dari kalimat musik dalam dua birama,
empat birama, atau paling banyak delapan birama. Sering dijumpai penggalan kalimat musik
yang muncul berulang-ulang dengan gerakan yang sama. Puncak dari lagu/kalimat seringkali
terdapat pada nada yang tertinggi dalam sebuah kalimat atau lagu. Puncak ini disiapkan, misalnya,
dengan lagu yang naik (arsis) dan dikembalikan dengan lagu yang turun (tesis). Tekanan nada
ditentukan oleh irama. Nada yang terdapat pada hitungan pertama dari masing-masing birama
mendapat tekanan.
Kalimat yang dinyanyikan dalam lagu ada dua bentuk, yaitu nyanyian resitatif dan nyanyian
melismatis. Nyanyian resitatif adalah kata-kata lebih penting daripada lagu. Lagu dibuat dengan
menyesuaikan teksnya sehingga dalam penyusunannya harus memerhatikan aturan-aturan dari kalimat
bahasa. Nyanyian melismatis adalah satu huruf hidup dipakai untuk serangkaian nada. Teks memberi
ruangan penuh kepada lagu sehingga untuk menyusunnya dipakai aturan-aturan dari kalimat musik.
8. Ekspresi
Ekspresi adalah penguasaan dan penjiwaan atau penghayatan syair dan lagu. Teknik penjiwaan
adalah cara untuk menguasai teknik-teknik bernyanyi yang meliputi hal-hal berikut.
a. Mengubah dinamika atau volume suara
Teknik penjiwaan yang biasa dilakukan adalah melalui dinamika atau perubahan keras
lembutnya suara sesuai dengan tanda-tanda atau perasaan. Tanda dinamik terletak dalam struktur
kalimat musik yang pada umumnya terdiri atas dua bagian, yaitu bagian sebelum puncak disertai
dengan crescendo dan bagian sesudah puncak disertai dengan decrescendo.
b. Menghidupkan tempo
Memilih tempo yang tepat untuk sebuah nyanyian penting sekali dalam penjiwaan. Semua
istilah, seperti allegro (cepat), moderato (sedang), lambat (adagio), dan seterusnya sifatnya
sangat relatif, maka penyanyi harus mencoba tempo mana yang sesuai dengan nyanyian.
c. Penyampaian lagu
Dalam menyampaikan lagu, penyanyi harus mempelajari penjiwaan. Mula-mula dengan
memilih lagu yang memancing gerak-gerik, dilanjutkan menyanyikan lagu-lagu yang lebih serius.
Tidak bernyanyi terlalu keras dan jangan bernyanyi hanya dengan suara, melainkan juga dengan
wajah atau mimik.

20 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


d. Menjiwai ornamen vokal
Ornamen artinya hiasan atau variasi. Ornamen vokal, artinya, improvisasi atau hiasan yang
dilakukan secara mendadak dan impromptu atau hiasan yang direncanakan. Ornamentasi pada
dasarnya bertujuan membuat lagu menjadi lebih hangat dan lebih kaya nuansa. Ornamentasi
tidak akan bermakna apapun apabila dilakukan tidak dengan sepenuh jiwa. Termasuk dalam
kategori ornamentasi vokal, selain memproduksi soft distorsi dan distorsi, adalah vibrato, echo,
tremolo, dan falsetto/kopstem. Distorsi adalah vokal suara yang dibuat dengan kesan kasar
seperti penyanyi rock, sedangkan soft distorsi merupakan vokal yang lembut dan serak. Teknik
vibrato adalah gelombang vokal lembut yang mendalam, sebagaimana yang banyak dilakukan
hampir semua penyanyi pop. Teknik tremolo adalah getaran vokal yang lebih rapat seperti yang
banyak dilakukan para penyanyi seriosa. Teknik echo adalah cara bernyanyi mendesah, sering
digunakan oleh para penyanyi yang kurang memiliki potensi mengalunkan gelombang vibrato
atau tremolo. Kopstem/falsetto adalah suara palsu yang ditujukan bagi pria dan dapat dimanfaatkan
sebagai ornamen.
e. Menjiwai ornamen lagu
Memberi ornamen pada lagu berkaitan dengan ilmu harmoni. Ornamentasi musik bukan
kewajiban utama bagi seorang penyanyi. Dalam dunia nyanyi populer, penjiwaan diperlukan
untuk menyajikan ornamentasi. Tidak ada ukuran yang jelas tentang ornamentasi selama
dibawakan dengan hati.
9. Sifat dan gaya vokal
Berdasarkan sifatnya, suara manusia dapat digolongkan menjadi
empat sifat: dramatic, lirih, coloratura, serta perpaduan dramatic dan
lirih. Sifat pertama 'dramatik', yaitu suara bawaan yang mantap,
cenderung berat. Kelebihan yang dapat diperoleh dari sifat suara ini
adalah lebih mudah merangsang imajinasi pendengarnya. Penyanyi yang
mempunyai sifat suara ini, contohnya, Elvis Presley, Titiek Puspa, Dewi
Yul, dan Bebi Romeo. Penyanyi bersuara dramatik kebanyakan akan
lebih mampu menyampaikan berbagai gambaran pesan atau cerita yang
termuat pada lagu.
Sifat kedua adalah 'lirih', yaitu sifat suara yang lebih menonjolkan Gambar Bernyanyi
dalam vokal tunggal/solo
perasaan daripada kemantapan suaranya. Kelebihan penyanyi lirih adalah
lebih mudah menyentuh perasaan penikmatnya. Contoh penyanyi yang mempunyai sifat lirih adalah
Chrisye, Siti Nur Haliza, Krisdayanti, Celine Dion, Rossa, dan Ebiet G. Ade. Sifat ketiga adalah
'coloratura', yaitu sifat vokal yang memiliki kelenturan atau kelincahan yang menonjol dalam
memproduksi suara. Saat menyanyi terasa ringan, seolah-olah tanpa beban dalam memproduksi
suaranya. Contohnya, seperti Benyamin S. dan Bing Slamet. Kelebihannya adalah dapat menjadi
penyanyi multisifat, memiliki bawaan sebagai penyanyi serba bisa yang tidak dimiliki oleh semua
penyanyi. Sifat yang keempat adalah perpaduan antara 'dramatik' dan 'lirih', misalnya suara Stevie
Wonder, George Benson, Hetty Koes Endang, dan Rita Effendi. Kelebihan dari suara ini adalah
selain lebih mudah dalam membawa penikmatnya ke dalam suasana lagu, juga lebih menyentuh
perasaan.
Gaya vokal berkaitan dengan gaya atau style lagu yang akan dibawakan. Pengucapan dengan
cara alami dan ekspresif menjadi ciri atau gaya penyanyi pop. Cara ini selain lebih aman bagi timbre
penyanyi, juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan kewajaran artikulasi. Penyanyi pop
lebih mengutamakan hasil akhir ucapan yang jelas dan benar daripada terlalu mematok teknik
pembentukan mulut. Cara menyanyikan lagu pop adalah tidak banyak cengkok, hanya diberi aksen
pada ketukan-ketukan nada pertama untuk mempermanis nada-nada berikutnya.
Gaya vokal dalam sajian kroncong adalah memiliki banyak cengkok dan cenderung melambat
dari ketukan yang asli. Keterlambatan dalam ketukan memang sengaja dilakukan karena untuk
memperindah cengkok itu sendiri. Improvisasi dan ornamentasi dapat dilakukan dengan sangat bebas,
asal masih dalam harmonisasi kroncong. Gaya vokal kroncong dapat memengaruhi durasi berbagai
frase, tergantung cara 'ekspresi berlebihan' atau vibrato.
Gaya vokal dalam sajian dangdut sangat bebas, menuruti irama kendang, dapat diberi vibrasi
sesuai dengan ciri khas dangdut, yaitu Melayu atau India. Irama jazz dibawakan dengan gaya yang

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 21


akrab dengan berbagai improvisasi karena itulah ciri khas musik jazz. Penyanyi juga harus menguasai
perubahan aksen karena keindahan irama jazz ada pada aksen ini. Ciri gaya dalam musik rock
adalah sesuai dengan artinya, yaitu keras seperti padas. Suara yang melengking tinggi dan
menghentak-hentak menjadi ciri khas penyanyinya, seperti Nicky Astria, Ahmad Albar, Candil, dan
Tantri 'Kotak'.
Di samping gaya-gaya di atas, masih banyak gaya lain yang sangat spesifik mengikuti irama
lagunya. Antara lain: gaya vokal rock 'n roll yang mirip dengan irama rock, tetapi lebih rancak; irama
latin yang mendayu-dayu seperti warna musiknya; gaya vokal dalam irama blues penuh improvisasi
dengan nada-nada yang harmonis; gaya vokal untuk irama waltz terkesan gembira, riang, dan penuh
warna; gaya vokal country yang cenderung lincah dan gembira; dan gaya vokal reggae yang banyak
memainkan ornamen atau improvisasi bebas.

Dengan memanfaatkan aplikasi YouTube di internet, pelajarilah berbagai teknik membawakan lagu sesuai
dengan jenis musik dan gaya vokalnya. Tuliskan keunikan masing-masing gaya vokal menurut pendapat
kalian sendiri dan presentasikan di depan kelas!

Buatlah kliping kumpulan notasi lagu dari berbagai jenis yang berbeda. Urutkan berdasarkan jenis-jenisnya.
Kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru untuk diinventarisasi dalam perpustakaan sekolah!

Pilihlah salah satu dari lagu berikut dan praktikkan cara membawakannya dengan baik secara solo/
tunggal di depan kelas tanpa instrumen. Perhatikan ornamentasi lagu dan ritmisnya!
Lagu 1

22 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Lagu 2

Lagu 3

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 23


Lagu 4

24 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


B. TEKNIK PENGEMBANGAN ORNAMENTASI RITMIS DAN MELODIS LAGU
DALAM SAJIAN KELOMPOK VOKAL

Bernyanyi dalam sebuah kelompok vokal berarti membawakan lagu secara bersama-sama oleh dua
orang atau lebih. Ada banyak bentuk kelompok vokal. Kelompok vokal yang dibawakan oleh dua orang
disebut duet, tiga orang disebut trio, empat orang disebut kwartet, delapan penyanyi disebut oktet, dan
dengan jumlah penyanyi yang lebih banyak lagi biasa disebut paduan suara. Sebuah paduan suara tidak
hanya berarti sekelompok orang bernyanyi bersama-sama, melainkan juga memadukan berbagai unsur
sajian vokal, seperti karakter dan warna suara, penjiwaan, ekspresi, minat, dan intelektualitas masing-
masing penyanyinya. Berikut macam-macam bentuk paduan suara.
1. Paduan suara unisono
Paduan suara unisono adalah paduan suara yang menyanyikan melodi dalam satu suara. Bentuk
sajian ini menghendaki keseimbangan dan kesatuan kekuatan suara dari setiap penyanyinya.
2. Paduan suara dua suara sejenis
Jenis paduan suara ini biasanya dibawakan oleh anak-anak yang belum memiliki warna suara
khusus. Dalam bentuk sajian ini, kekompakan lebih mudah didapatkan karena warna suara setiap
penyanyinya masih relatif sama.
3. Paduan suara tiga suara sejenis
Jenis paduan suara ini terbagi lagi menjadi dua macam, paduan suara dengan vokal wanita dan
paduan suara dengan vokal pria. Untuk paduan suara dengan vokal wanita, warna suara yang dipadukan
adalah sopran-sopran-alto. Golongan suara alto berfungsi sebagai fundamen, harus cukup kuat namun
tidak boleh menutupi melodi. Sopran 1 berfungsi sebagai melodi, sementara sopran 2 berfungsi
sebagai harmoni. Harmoni juga tidak boleh sampai menutupi melodi ataupun fundamen.
Adapun untuk paduan suara dengan vokal pria terbagi atas tenor-tenor-bass. Jenis paduan suara
ini sering disebut mannenkoor. Seperti halnya pada paduan suara wanita, masing-masing fungsi
tidak boleh saling menutupi.
4. Paduan suara tiga suara campuran
Jenis paduan suara ini terdiri atas sopran-alto-bariton. Perbedaan ketiga macam suara ini
memerlukan kehati-hatian ketika memadukannya karena vokal wanita dan vokal pria sangat berbeda.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 25


5. Paduan suara empat suara campuran
Jenis paduan suara ini disebut mixed choir.
Pada umumnya sopran berfungsi sebagai
melodi dan bass berfungsi sebagai fundamen.
Sementara alto dan tenor berfungsi sebagai
harmoni. Dalam hal ini, alto dan tenor harus
lebih banyak menahan diri agar jangan sampai
menutupi melodi dan fundamen.
Hal yang membedakan antara sebuah kelompok
vokal dan paduan suara tidak hanya terletak pada
jumlah penyanyinya. Sebuah kelompok vokal atau
biasa disebut vokal grup memiliki bentuk penyajian
yang lebih bebas dan dinamis. Sementara, paduan Gambar Paduan suara anak-anak
suara mengikuti aturan-aturan tertentu yang sifatnya
baku dan terkesan serius. Belakangan banyak kelompok paduan suara yang berusaha memasukkan
unsur gerak dinamis dalam penampilannya untuk menghilangkan kesan serius dan membosankan yang
melekat pada paduan suara konvensional. Akan tetapi, tetap tidak menyimpang dari aturan-aturan baku
sebuah paduan suara.
Oleh karena keseragaman bunyi adalah syarat mutlak paduan suara, maka harus diperhatikan
keseragaman pengucapan (one choral tone) terutama pada huruf hidup dan huruf rangkap (diftong).
Perbedaan mungkin terjadi karena setiap penyanyi memiliki latar belakang sendiri-sendiri, mungkin juga
berasal dari suku yang berbeda dengan logat dan aksen yang berbeda pula. Perbedaan-perbedaan ini
tidak boleh tampak dalam paduan suara. Melatih keseragaman artikulasi, diksi, interpretasi, phrasering,
bunyi dan keseimbangan, serta kekompakan dalam pengungkapan isi lagu dalam paduan suara menjadi
tanggung jawab dari dirigen atau pemimpin paduan suara. Adapun dalam kelompok-kelompok vokal yang
lebih kecil, biasanya pembagian suara maupun penyeragaman penampilannya menjadi tanggung jawab
bersama.
Sebagaimana disebutkan di atas, sebuah paduan suara merupakan perpaduan antara melodi, harmoni,
dan fundamen vokal. Untuk memahami ornamentasi vokal dan ritmis dalam paduan suara, perlulah kita
memahami ilmu harmoni dalam paduan suara. Berikut penjelasannya.
Pada dasarnya ilmu harmoni ada dua, yaitu harmoni konvensional dan harmoni modern. Harmoni
konvensional mempelajari bagaimana membuat aransemen untuk paduan suara (vokal) berdasarkan
pengelompokan jenis suara, yaitu sopran, alto, tenor, dan bass atau lebih populer dengan isilah SATB.
Adapun harmoni modern adalah ilmu harmoni yang mempelajari masalah tangga nada dan akor, baik
untuk musik vokal maupun instrumental. Harmoni modern banyak digunakan sebagai dasar improvisasi
dalam musik jazz maupun pop.
Pada dasarnya suara manusia dibagi menjadi 4 jenis, yaitu sopran adalah jenis suara wanita dengan
wilayah nada tinggi, alto adalah jenis suara wanita dengan wilayah nada rendah, tenor adalah jenis suara
pria dengan wilayah nada tinggi, dan bass adalah jenis suara pria dengan wilayah nada rendah. Pembagian
jenis suara yang lebih detail lagi mencakup mezzo sopran untuk jenis suara wanita yang wilayah suaranya
lebih rendah dari sopran, tetapi lebih tinggi dari alto, dan bariton untuk jenis suara pria yang wilayah
suaranya lebih rendah dari tenor dan lebih tinggi dari bass. Berikut ini notasi wilayah suara manusia.

Notasi sopran: c1 sampai a2 Notasi alto: f sampai d2

26 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Notasi tenor: c sampai a1 Notasi bass: F sampai d1
Gambar Notasi wilayah suara manusia

Masing-masing jenis suara memiliki wilayah nada dan karakter yang berbeda antara jenis suara yang
satu satu dengan lainnya. Setiap wilayah nada dari masing-masing jenis suara memiliki register suara
dada, tengah, dan kepala. Suara dada terdapat pada nada-nada bawah, suara tengah pada nada-nada
tengah, dan suara kepala pada nada-nada atas. Keempat jenis suara tersebut dapat dipadukan dalam
bermacam-macam kombinasi sebagai berikut.
1. Sopran dan alto (SA), biasanya aransemen ini dinyanyikan oleh paduan suara (koor) wanita atau
anak-anak. Suara yang rendah tidak selalu dipandang sebagai suara bass oleh karenanya paduan
suara ini sebaiknya diiringi dengan instrumen untuk memperkuat nada-nada yang rendah.
2. TTBB (Tenor, Tenor, Bass, dan Bass) adalah paduan suara yang dinyanyikan oleh suara pria, tetapi
yang lebih banyak kita jumpai adalah paduan suara pria untuk 3 suara (TTB). Aransemen ini kurang
sempurna karena wilayah suaranya cukup terbatas, lagu-lagu yang memiliki wilayah nada yang luas
tidak tepat diaransir untuk paduan suara jenis ini. Oleh karena keterbatasan wilayah nada, dalam
aransemen ini suara rendah diperbolehkan pindah ke notasi lebih tinggi dari suara pertama, tetapi
masing-masing suara menjadi kabur. Dalam paduan suara sejenis akor-akornya tidak perlu lengkap
sehingga aransemennya menjadi 'miskin' harmonisasi. Paduan yang serupa pada paduan suara wanita
adalah SSAA (Sopran, Sopran, Alto, Alto) atau SSA.
3. SATB (Sopran, Alto, Tenor, dan Bass) adalah aransemen yang dinyanyikan oleh suara pria dan
wanita atau sering disebut dengan istilah paduan suara campuran. Aransemen ini dianggap paling
sempurna karena wilayah nada yang dapat dijangkau lebih luas, setiap suara dapat memperlihatkan
semua registernya.
Membuat aransemen untuk paduan suara campuran (SATB) pada dasarnya adalah membuat lagu
baru. Suara sopran biasanya sudah ada dan menjadi melodi pokok, sementara melodi untuk alto, tenor,
dan bass dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ketentuan-ketentuan dasar dalam membuat
aransemen paduan suara SATB.
Prinsip pertama adalah penulisan notasi. Notasi balok pada paduan suara memiliki aturan sendiri.
Untuk sopran dan tenor, arah tangkai digambar ke atas. Untuk alto dan bass, arah tangkai digambar ke
bawah. Perhatikan gambar.

Gambar Penulisan not balok pada aransemen paduan suara

Melodi untuk sopran biasanya mengikuti melodi lagu asli sehingga untuk sopran tidak diperlukan
penulisan ulang. Oleh karena itu, penulisan aransemen pada paduan suara diawali dengan menentukan
terlebih dahulu suara bass berdasarkan akor yang telah ditetapkan. Buatlah pergerakan melodi yang
berlawanan dengan suara sopran (melodi pokok). Misalnya, pergerakan melodi sopran pada birama pertama
naik, berarti pergerakan bass pada birama pertama turun. Hindarilah paralel kwint maupun paralel oktaf.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 27


Setelah selesai menentukan suara bass, coba nyanyikan apakah sudah enak didengar atau belum. Inilah
yang disebut pertimbangan horizontal, artinya deretan nada dalam setiap jenis suara bersifat melodis
karena interval nadanya mudah dinyanyikan. Prinsipnya adalah mencari nada-nada yang paling dekat.
Langkah selanjutnya adalah menentukan suara tengah, yaitu alto atau tenor. Interval/jarak nada
antara sopran dan alto disarankan untuk tidak lebih dari 1 oktaf, demikian juga antara suara alto dan
tenor. Adapun interval untuk tenor dan bass boleh lebih dari 1 oktaf. Usahakan agar secara vertikal nada-
nadanya dapat selengkap mungkin sesuai dengan jenis akornya. Maksud dari vertikal adalah apabila
ditarik garis lurus ke atas, nada-nadanya merupakan isi dari akor yang ditentukan. Urutan nada dari atas
ke bawah adalah sopran, alto, tenor, dan bass. Apabila ditemukan suara alto lebih rendah daripada suara
tenor atau suara tenor lebih rendah dari suara bass, maka ini disebut overlapping. Hal ini sedapat mungkin
dihindari karena dapat berakibat masing-masing jenis suara menjadi tidak jelas atau kabur. Perhatikan
contoh notasinya.

Gambar Contoh overlapping Gambar Contoh aransemen yang baik

Cobalah membuat aransemen baru untuk sebuah kelompok vokal SATB dengan lagu berikut.

28 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Bentuklah sebuah kelompok vokal yang terdiri atas 4-8 orang. Buat aransemen kelompok vokal yang
meliputi tiga suara SSA atau TTB. Pilihan lagu bebas: lagu daerah, lagu wajib, atau lagu populer yang
sesuai dengan umur kalian. Lakukan latihan dengan intensif dan presentasikan hasil kerja kalian di depan
kelas untuk mendapat apresiasi dari kelompok lain.

Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah
buku-buku referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau
konsultasikan dengan guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni musik, terutama dalam bentuk aransemen vokal. Manusia diberkahi akal
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal, manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat
mengolah kemampuan vokal yang merupakan ciptaan Tuhan menjadi sesuatu yang dapat menghibur dan
juga memperkaya batin kita dengan kepuasan dan kebahagiaan.

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Wilayah suara manusia secara umum ada 6. Fenomena yang ada sangkut pautnya
… macam. dengan banyaknya rongga dalam tubuh
a. satu c. tiga manusia disebut ….
b. dua d. empat a. intonasi c. resonansi
2. Kelemahan penggunaan perna-pasan dada b. kadens d. phrasering
saat menyanyi adalah …. 7. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan
a. paru-paru terisi penuh tanpa terjepit penjagaan intonasi, kecuali ….
b. pernapasan tidak stabil a. percaya diri
c. tidak dapat tahan lama b. bersenandung
d. sikap tubuh kurang enak dilihat c. konsentrasi
3. Sikap badan yang baik saat menyanyi d. tidak ragu-ragu
adalah …. 8. Pemenggalan kalimat musik menjadi
a. relaks bagian-bagian yang lebih pendek, tetapi
b. sikap sempurna tetap mempunyai kesatuan arti disebut ....
c. tubuh condong ke depan a. phrasering c. intonasi
d. tubuh condong ke belakang b. diksi d. artikulasi
4. Sikap yang akan menghasilkan bunyi "i" 9. Teknik penjiwaan sebagai berikut, kecuali
yang baik adalah .... ....
a. gigi atas dan gigi bawah tidak tertutup a. mengubah dinamika
oleh bibir b. mengubah volume suara
b. bagian tengah lidah naik ke atas, c. menghidupkan tempo
tetapi ujungnya menyentuh gigi bawah d. bersenandung
c. rahang bawah sedikit diturun-kan, bibir 10. Berikut yang merupakan istilah untuk
membentuk corong tempo lambat adalah ….
d. ujung lidah menyentuh gigi bawah dan a. decrescendo c. moderato
sedikit membusung di bagian belakang b. allegro d. adagio
5. Berikut yang termasuk huruf mati bersuara 11. Gaya vokal penyanyi rock biasanya
adalah …. menggunakan ornamentasi ….
a. l, m, n c. h, s, ng a. tremolo c. distorsi
b. c, d, g d. kh, sy, ng b. vibrato d. soft distorsi

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 29


12. Contoh penyanyi yang banyak meng- 17. Mannenkoor terdiri atas wilayah-wilayah
gunakan teknik falsetto adalah …. suara ….
a. Tantri 'Kotak' c. Gita Gutawa a. SSA c. TTA
b. Afgan d. Ari Lasso b. SSB d. TTB
13. Contoh penyanyi yang bersuara dramatic 18. Fundamen vokal biasanya diisi oleh suara
adalah …. ….
a. Iwan Fals c. Melly Goeslaw a. tenor c. bariton
b. Bebi Romeo d. Judika b. alto d. bass
14. Memiliki banyak cengkok dan cenderung 19. Harmoni biasanya diisi oleh suara ….
melambat dari ketukan asli adalah ciri dari a. mezzo sopran - bariton
gaya vokal …. b. sopran - tenor
a. seriosa c. keroncong c. alto - bass
b. dangdut d. jazz d. bariton - bass
15. Menyampaikan lagu secara bersama- 20. Dalam paduan suara SSA, melodi pokok
sama oleh tiga orang disebut …. diisi oleh ….
a. duet c. kwartet a. sopran
b. trio d. quintet b. mezzo sopran
16. Paduan suara unisono menyanyikan lagu c. alto
dalam … suara. d. tenor
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Harmoni … banyak digunakan sebagai dasar improvisasi dalam musik jazz dan pop.
2. Suara wanita dengan wilayah nada tinggi disebut ….
3. Lebih rendah dari tenor, tetapi lebih tinggi dari bass adalah wilayah suara yang dimiliki penyanyi ….
4. Terkesan gembira, riang, dan penuh warna adalah ciri gaya vokal ….
5. Merasa takut tidak dapat mencapai nada tinggi adalah penyebab seringnya terjadi kegagalan
menjaga ….
6. Wilayah-wilayah suara yang kadang bisa naik ke melodi dan kadang bisa masuk ke harmoni
adalah ….
7. Penulisan notasi balok untuk alto dan bass, arah tangkai menghadap ke ….

8.

Notasi pada gambar menunjukkan terjadinya ….


9. Lagu dibuat dengan memerhatikan aturan kalimat bahasa sehingga kata lebih penting dari lagu
disebut ….
10. Tujuan ornamentasi lagu adalah ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Mengapa pada paduan suara anak-anak hanya ada satu jenis suara?
Jawab: ...................................................................................................................................
2. Jelaskan yang dimaksud dengan overlapping!
Jawab: ...................................................................................................................................
3. Apakah yang dimaksud dengan pertimbangan horizontal?
Jawab: ...................................................................................................................................
4. Jelaskan cara bernyanyi dalam gaya lagu pop!
Jawab: ...................................................................................................................................
5. Mengapa paduan suara SATB disebut memiliki aransemen yang paling sempurna?
Jawab: ...................................................................................................................................

30 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Seni Budaya

3 SENI TARI

Tari kreasi dirancang menurut kreasi penata


tarinya sesuai dengan situasi dan kondisi dengan
tetap memelihara nilai artistiknya. Inspirasi tema
dan geraknya dapat berasal dari mana saja. Mulai
dari tarian daerah atau etnik tradisional, tari mod-
ern, balet, dansa, dan sebagainya. Dapat pula
menjadi perpaduan antara berbagai gerak dasar
tarian-tarian yang sudah ada atau pengembangan
dari bentuk-bentuk tarian klasik yang sudah ada
sebelumnya.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari berbagai
unsur pendukung tari dan bagaimana cara
mengembangkannya menjadi sebuah koreografi
tari kreasi. Siswa juga diharapkan mampu
memadukan unsur-unsur gerak tari dengan
berbagai macam iringan tari untuk menghidupkan tarian kreasi yang dibuatnya.

Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami keunikan gerak tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari;
3.2 Memahami tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan;
4.1 Memeragakan keunikan gerak tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari;
4.2 Memeragakan tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.

Seni Tari

Ide/tema Bentuk Ragam Pola lantai, Iringan Waktu/ Panggung Tata rias,
gerak komposisi durasi busana

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 31


Tari Kreasi, Ragam Gerak, Tari Tradisional, Tari Klasik, Tari Modern, Tari Kontemporer, Iringan Tari

A. UNSUR-UNSUR PENDUKUNG TARI KREASI

Seni tari merupakan seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang. Unsur tari
terdiri dari wiraga (dasar gerakan dan keterampilan dalam menyajikan tarian), wirama (irama gerak yang
harmonis dan serasi), wirasa (penghayatan atau penjiwaan), dan wirupa (menyangkut tata rias, busana,
dan dekorasi). Unsur tari dikembangkan dari unsur-unsur seni yang terdiri dari irama (unsur paling awal
yang menarik perhatian manusia karena berkaitan dengan emosi), ide (unsur yang menyangkut ruang
lingkup dan arti secara bebas tanpa batas dan murni), serta harmoni (kesesuaian, keenakan, keseimbangan,
dan keasyikan yang terpadu).
Untuk menciptakan suatu karya tari, kita perlu mempersiapkan tema. Tema adalah inti cerita atau
pokok gagasan/pikiran seorang penata tari atau koreografer ketika menciptakan sebuah karya tari. Macam-
macam tema yang dapat diambil adalah kehidupan atau kegiatan manusia, perangai dan tingkah laku
binatang, cerita/dongeng/mitos/legenda, sastra, otobiografi/biografi, dan keadaan alam atau lingkungan.
Macam tari menurut temanya adalah erotik (menggambarkan percintaan), pantomim (meniru gerak alam,
manusia, dan binatang), dan kepahlawanan atau heroik. Adapun macam tari menurut jumlah penarinya
adalah tunggal, berpasangan, berkelompok, dan massal.
Media dasar seni tari adalah gerak, iringan, tubuh dalam (paru-paru, otot, dan lain-lain), dan tubuh
luar (kaki, tangan, kepala, dan lain-lain). Eksplorasi media-media tersebut akan membentuk simbol-simbol
yang menjelaskan watak tarian. Watak tarian nantinya akan memperkuat penyampaian tema tari. Berikut
unsur-unsur seni yang membentuk watak tari.
1. Aspek-aspek dalam unsur irama
a. Aspek pengulangan membentuk watak tangguh.
b. Aspek kesamaan membentuk watak rapi.
c. Aspek keagungan membentuk watak setia.
2. Aspek-aspek dalam unsur ide
a. Aspek kebebasan membentuk watak kreatif.
b. Aspek keterbatasan membentuk watak ideal.
c. Aspek kemurnian membentuk watak kejujuran.
3. Aspek-aspek dalam unsur harmoni
a. Aspek kesesuaian membentuk watak dinamis yang selaras.
b. Aspek keenakan membentuk watak spontan.
c. Aspek keasyikan membentuk watak bersahabat.
Fungsi tari kreasi berbeda-beda sesuai dengan tata cara dan sasaran yang meliputinya. Tari pergaulan
berfungsi menjalin hubungan keakraban dan pergaulan. Oleh karenanya, tari ini memiliki tata cara gerak
yang bebas, dinamis, dan gembira. Sasaran yang dituju adalah kaum muda. Tari pertunjukan berfungsi
sebagai bentuk seni yang dapat dinikmati nilai-nilai artistiknya. Biasanya penikmat tari pertunjukan adalah
yang sudah lebih dewasa yang menonton dengan tujuan membuat suatu apresiasi. Tari terapi berfungsi
sebagai sarana penyembuhan sehingga menggunakan banyak teknik ritmis.
Berdasarkan pola penggarapannya, jenis tari terbagi atas tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Tari kreasi baru umumnya masih berpegang pada pedoman tari klasik, terutama pada gerak dasarnya.
Tetapi, ada unsur-unsur yang dikurangi, ditambah, atau disesuaikan di sana-sini dengan gaya gerak tari
daerah lain atau bahkan tarian mancanegara dan modern sesuai dengan kreasi koreografernya. Untuk
bentuk-bentuk tari kreasi yang berkembang di Indonesia, dapat dikelompokkan dalam dua macam, yaitu
tari modern dan tari kontemporer/eksperimental. Tari modern memiliki ciri pola geraknya bebas tanpa

32 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


mengurangi keindahan, berakar pada gerak tari tradisional, dan masih mengikuti estetika tradisi suku
bangsa tertentu. Proses penggarapannya kreatif dan bernuansa rekreatif. Contoh tari kreasi baru yang
masih berpegang pada tari tradisi sebagai berikut.
1. Sunda
a. Tari Kupu-Kupu, ditarikan oleh beberapa penari wanita.
b. Tari Sekar Putri
c. Tari Anjasmara
d. Tari Jaipong, berasal dari pengembangan tari Ketuk Tilu.
2. Jawa
a. Tari Ekoprawiro, tari tunggal putra dengan tema kepahlawanan.
b. Tari Retnosari, tarian tunggal/massal putri semacam tari golek.
c. Tari Saptoretno, ditarikan oleh tujuh penari wanita dalam bentuk bedhayan.
d. Tari Batik, ditarikan oleh dua atau empat orang penari wanita yang menggambarkan seseorang
sedang membatik.
e. Tari Pejuang, ditarikan oleh lima atau tujuh penari wanita dengan tema kepahlawanan.
f. Tari Karonsih, ditarikan oleh sepasang penari pria dan wanita, bertema percintaan.
g. Tari Kelinci, ditarikan oleh penari pria dan wanita secara massal (biasanya anak-anak), bertujuan
sebagai hiburan.
h. Sendratari: Arjunawiwaha, Ramayana, Bisma Gugur, dan Gathutkacasraya.
3. Bali
a. Panji Semirang
b. Oleg Tambuliling
4. Sumatra Barat
Tari Pencak

GambarTari Pencak

Adapun tari kontemporer berciri pola gerak lebih bebas dari tari modern, gerakannya inovatif, tidak
lagi berakar pada gerakan tradisi, bahkan lebih banyak mengikuti pola gerak tari mancanegara, dan penataan
tarinya cenderung diciptakan sesuai dengan situasi. Contoh tarian yang termasuk dalam kategori ini
adalah berbagai komposisi breakdance dan tari latar.

Gambar Tari Jaipong gaya Karawang (kiri) dan Priangan (kanan)

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 33


Sebelum membuat suatu kreasi tari, lebih dahulu kita perlu mengenali perbedaan bentuk tarian klasik
dan tarian masa kini.
1. Tari klasik
Tarian klasik memiliki pakem-pakem atau gerak-gerak dasar yang harus diikuti. Sebuah tarian
klasik memiliki ciri pelaksanaannya yang tertib, penggarapan yang cermat, ada tuntutan nilai, kedalaman
isi, kekokohan tradisi, berbobot artistik, dan memiliki bentuk final yang stabil. Termasuk dalam kategori
tari klasik adalah tarian tradisional dan balet.
Teknik dasar dalam tari klasik adalah sikap tubuh dengan dada yang melebar, tulang rusuk
terangkat, tulang belakang lurus, dan perut dikempiskan. Untuk sikap kaki atau sikap berdiri, paha
membuka, tapak kaki terbuka dengan posisi hampir segaris, jari-jari kaki tegak ke atas, pandangan
mata ke depan dan menyatu dengan arah hadap kepala/muka, pernapasan dilakukan dengan dada
karena perut harus dikempiskan untuk memberi kesan ramping, serta angkatan kaki membentuk
sudut-sudut 90o.
2. Tari masa kini
Tari masa kini biasanya hanya bersifat sementara, tergantung mode atau selera sesaat. Ciri
kekiniannya dapat dilihat pada penggarapannya yang kreatif, adanya tuntutan keasyikan, kekokohan
solidaritas, popularisasi yang mengembang, dan bobot rekreatifnya. Tekniknya sederhana, tetapi
dibawakan dengan penuh penghayatan. Prinsip geraknya tidak banyak ketentuan atau pakem sehingga
memberi kesempatan pada penari untuk berimprovisasi. Kadang kala, teknik yang digunakan
mengambil pula teknik tari klasik yang sederhana atau disederhanakan. Adapun teknik-teknik
pengembangan baru biasanya diambil dari gerakan-gerakan balet dan senam. Kini dikenal pula teknik
hula hoop dan dangdut yang dirasakan lebih luwes dan asyik. Namun, teknik ini banyak diperdebatkan
karena dianggap terlalu erotis dan seksi. Termasuk dalam kategori tari masa kini adalah tari modern
dan kontemporer.

Dengan memanfaatkan aplikasi YouTube di internet, pelajarilah berbagai gerak tari kreasi nusantara dan
mancanegara. Tuliskan keunikan masing-masing ragam geraknya menurut pendapat kalian sendiri dan
presentasikan di depan kelas!
Gerakan menari merupakan gerak yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan, dengan
harapan untuk mendapatkan tanggapan orang lain. Desain gerak secara nyata merupakan unsur tiga
dimensi yang memiliki panjang, lebar, dan volume. Kedudukan gerak didesain menjadi bentuk benda
selama menempati posisi, kedudukan, dan momen berpindah dari satu posisi ke posisi lain.
Gerak terdiri dari tenaga, ruang, dan waktu. Tenaga dalam gerak tari berhubungan dengan energi
yang dikeluarkan untuk bergerak sesuai kebutuhan intensitas, kualitas, dan tekanan. Intensitas
berhubungan dengan tenaga untuk pergerakan, tekanan, atau aksen. Kualitas gerak juga menjadi
prioritas untuk dipelajari. Tenaga yang disalurkan untuk menghasilkan bentuk gerakan mengayun,
mengalir, bergetar, menahan, dan sebagainya sangat bergantung pada bagaimana teknik seorang
penari melakukan kualitas gerakan secara sempurna.

Dalam sebuah kerja kelompok, coba lakukan gerakan-gerakan menegang, mengendur, mengalir, dan
patah-patah. Jelaskan dan diskusikan perbedaan yang dapat kalian rasakan melalui pengalaman bergerak
secara terus menerus pada saat kalian belajar menari.

Dalam kreasi tari berkelompok, perlu memerhatikan garis-garis yang dilalui oleh penari yang disebut
desain lantai. Desain lantai adalah garis yang dibentuk oleh formasi penari kelompok. Secara umum
desain ini terbagi ke dalam dua bagian, yakni desain garis lurus dan desain garis lengkung. Pola garis
lurus dapat dibuat ke depan, ke belakang, dan ke samping atau serong (diagonal). Formasi garis lurus
juga dapat dalam bentuk segitiga, segi empat, huruf T, huruf V, dan zigzag. Di sisi lain, garis lengkung
dapat berwujud ular, spiral, lingkaran, angka delapan, dan sebagainya.

34 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Gambar 3.6 Berbagai formasi garis lurus: horisontal, vertikal, diagonal.

Gambar Formasi garis lurus yang membentuk bidang: segitiga dan segi empat.
Garis lurus yang dilukis di lantai memberikan kesan sederhana tetapi kuat, sedangkan desain garis
lengkung memiliki kesan lembut dan lemah. Pola garis lurus banyak dijumpai pada tari-tarian klasik
tradisional dan tari-tarian rakyat. Desain garis lengkung banyak terdapat pada jenis tari komunal kerakyatan
yang berciri kegembiraan. Aspek desain lantai dapat tergambar secara ilustratif melalui lintasan gerak
penari. Penari membuat konsep ruang pentas yang secara geografis berhubungan dengan garis, ruang
gerak, dan posisi penari saat diam pada lantai yang dibayangkan secara imajinatif dalam angan-angan.
Gerakan jalan, lari cepat, geser ke kanan-kiri, secara dinamis dapat dilakukan dengan variasi gerak dan
pola gerakan berulang atau berganti-ganti.

Gambar Formasi lengkung: lingkaran dan setengah lingkaran.


Jika pada tari berkelompok desain gerak sangat berpengaruh terhadap estetika karya tari, pada tari
tunggal desain atas lebih berperan. Desain atas dilukiskan melalui gerakan mengayun-ayun, melambaikan
tangan di atas garis bahu, atau meloncat, melompat, dan melayang sesaat di udara. Aspek gerakannya
memiliki tiga dimensi, berhubungan dengan volume gerak, jangkauan besar/kecil, dan atau sempit-luasnya
gerakan. Karakter gerak yang biasa dilakukan untuk menunjukan desain atas adalah pernyataan ungkapan
rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dengan menengadahkan kepala, merentangkan kedua tangan ke
atas, dan pandangan mata ke atas. Kesan gerakan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi desain
atas mencakup beberapa kesan berikut.
1. Desain datar, merupakan desain yang secara horisontal dilihat dari depan penonton. Badan dan
postur penari tanpa perspektif. Anggota gerak tubuh mengarah ke samping dan kesannya mengandung
makna konstruktif, tenang, kejujuran, dan umpan balik yang terkesan dangkal.
2. Desain dalam, desan ini jika dilihat penonton dari arah depan memiliki kesan dalam. Anggota tubuh
dan postur mengarah ke belakang, ke depan, dan serong.
3. Desain vertikal, menempatkan posisi anggota tubuh dan postur menjulur ke atas. Tungkai dan lengan
mengarah ke atas atau ke bawah. Kesan yang tampak adalah egosentris, pasrah, menyerah, dan
kurang berdaya.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 35


4. Desain horison, menempatkan posisi anggota tubuh dan postur mengarah ke garis horison. Sebagian
anggota gerak tubuh, kepala, dan kaki berada satu lajur lurus horisontal. Posisi tubuh mengarah
sejajar garis tanah, kesan yang ada tampak tercurah.
5. Desain kontras, dalam implementasinya menggunakan garis-garis bersilang. Anggota gerak badan
dan garis-garis yang akan bertemu apabila dilanjutkan memberikan kesan pertemuan garis yang ada
di angan-angan. Desain ini memiliki kesan kuat, penuh energi, kebingungan karena kesan garisnya
tampak terputus, dan tidak menuju ujung garis.
6. Desain murni, ditimbulkan oleh postur tubuh penari. Desain ini tidak menggunakan desain kontras.
Desain ini memiliki kesan tenang, lembut, dan bersahaja.
7. Desain statis, menggunakan pose-pose tubuh sebagai unsur yang dominan pokok. Penggunaan
lengan penari secara horisontal dan terus menerus, sementara kaki bergerak ke kanan dan ke kiri
memberi kesan desain ini tampak teratur.
8. Desain lurus, menggunakan garis-garis lurus pada anggota tubuh seperti torso, tungkai, lengan, dan
badan untuk memberikan kesan. Kesan yang dimiliki adalah sederhana dan kokoh. Desain ini apabila
digunakan terus menerus akan membosankan.
9. Desain lengkung, dibentuk melalui kontur badan dan anggota tubuh lain dari penari. Kesan yang
tampak adalah halus dan lembut, akan tetapi apabila kurang hati-hati menggunakannya dapat
menimbulkan kesan lemah.
10. Desain bersudut, banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi siku, lutut, pangkal
lengan, dan pangkal paha. Desain ini menimbulkan kesan kekuatan mendalam. Apabila kurang hati-
hati, kekuatan gerak yang tidak diimbangi penghayatan dapat menimbulkan kesan gerakan tidak
menarik dan membosankan.
11. Desain spiral, merupakan pengembangan desain lengkung berupa lingkaran lebih dari satu yang
searah dengan badan dan anggota badan. Desain ini akan menarik perhatian penonton karena
penggunaan lingkaran-lingkaran itu.
12. Desain medium, berada di antara desain atas dan bawah. Desain ini dipusatkan pada anggota tubuh
bagian bawah hingga ke pinggang penari. Desain ini memiliki kesan penuh emosi.
13. Desain tinggi, dibatasi oleh kemungkinan gerak dari anggota badan penari hingga ke bagian atas.
Bagian ini memiliki kesan intelektual spiritual yang kuat disebabkan oleh dukungan bentuk pemujaan
dengan lengan dan kepala yang mengarah ke atas.
14. Desain rendah, dipusatkan pada daerah dada hingga pinggang penari. Desain ini memiliki kesan
penuh daya hidup, selain memberi corak kekuatan gerak yang terfokus pada anggota gerak badan.
15. Desain terlukis, desain gerak yang dihasilkan melalui impuls salah satu atau beberapa anggota gerak
badan dengan penggunaan properti yang digerakkan untuk menghasilkan kesan tertentu. Contohnya,
menggambarkan angin ribut dengan menggerakan properti sampur atau kain lainnya dengan gerakan
tidak teratur, penggambaran lingkaran-lingkaran puting beliung, dan ombak laut dengan membuat
kesan gerak naik turun.
16. Desain lanjutan, berupa lanjutan dari desain gerak yang tertunda. Kelanjutan gerak yang dicatat dan
kesan pikiran menjadi modus dalam melukiskan kesan gerak dilanjutkan. Kesan desain ini juga
dapat dilukiskan melalui pandangan lanjutan dan kesan gerak dengan bantuan properti secara lanjutan.
Kesan adanya garis lanjutan ditimbulkan oleh anggota tubuh lain dari penari terutama mata, rambut,
tangan, dan kaki dalam wujud gerakan lanjutan yang tidak tampak secara nyata. Contohnya, kesan
memarahi orang, maka gerakan tangan memberi aba melakukan ancaman beberapa kali ke arah
korban untuk memberikan indikasi bahwa orang tersebut sedang dimarahi.
17. Desain tertunda, ditimbulkan dengan memanfaatkan piranti anggota tubuh penari untuk melakukan
gerakan secara bertahap.
18. Desain simetris, dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota tubuh yang kanan dan kiri berlawanan
arah tetapi sama. Lengan kanan lurus ke samping kanan, lengan kiri lurus ke samping kiri. Tangan
kanan tolak pinggang, maka tangan kiri juga tolak pinggang. Desain ini memiliki kesan kokoh, tenang,
tetapi apabila terlalu banyak digunakan menyebabkan kejenuhan.
19. Desain asimetris, dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota tubuh kanan dan kiri tidak sama.
Posisi tangan kanan lurus ke samping kanan, tangan kiri bertolak pinggang. Desain ini menarik dan
dinamis, namun kesannya kurang kokoh.

36 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


(a) (b) (c)
Gambar (a) Desain lengkung; (b) desain statis; (c) desain lurus

Unsur yang menghidupkan suatu tari adalah unsur dramatik. Dramatik berhubungan dengan klimaks
atau ending. Koreografi yang puncak atau klimaksnya tidak berkesan terasa hambar untuk dihayati.
Dramatik ada dua macam. Pertama adalah berbentuk kerucut tunggal, yaitu puncak atau klimaks hanya
terjadi sekali dan dilanjutkan penurunan. Kedua adalah kerucut ganda, yaitu puncak garapan komposisi
atau koreografi terjadi dua kali. Puncak pertama digunakan sebagai stimulus untuk mengembangkan
koreografi untuk mengakhiri dengan puncak sesungguhnya. Selanjutnya, setelah klimaks kedua,
penurunan dilakukan secara cepat. Klimaks kedua biasanya berbeda atau lebih tinggi dari klimaks pertama.
Untuk mencapai puncak garapan, dibutuhkan dinamika. Dinamika pada dasarnya merupakan
pengetahuan tentang efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerakan. Pengetahuan tentang dinamika
berhubungan dengan penggunaan tenaga dalam melakukan gerakan yang di dalamnya terdapat intensitas,
tekanan atau aksen, dan kualitas gerak. Penggunaan besar kecilnya tenaga apabila dikombinasikan
dengan pengaturan ruang, gerak, dan waktu akan membuahkan berbagai macam kontras antara keras-
lembut, cepat-kuat-bertenaga, cepat-lembut-tenaga, dan sebagainya.
Wujud dinamika dalam gerak lebih banyak terdapat pada anggota gerak bagian atas dan bawah.
Dinamika yang tajam dan tinggi dapat merangsang kesan emosi. Dinamika lembut, sedang, dan tenang
dapat melahirkan gerakan lembut perlahan dan kurang greget. Daya dan kekuatan gerak membuat seorang
penari mampu melakukan gerakan-gerakan tari penuh energi di atas pentas.

Pelajarilah gerak dasar tari pada gambar berikut ini, kemudian cobalah membuat kreasi baru sesuai
konsep dan gagasan kalian! Tetapkan tema, judul, dan durasinya! Jangan lupakan unsur-unsur koreografi
yang telah kalian pelajari di atas! Presentasikan hasil karya kalian di depan kelas!

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 37


B. IRINGAN TARI KREASI

Sebuah karya tari akan lebih hidup jika diiringi dengan ilustrasi musik yang dapat membangun suasana
dan menghidupkan tema. Dalam hal ini, ilustrasi musik berfungsi sebagai pemberi irama pada gerak tari,
membantu mempertegas ekspresi, memberi gambaran suasana, dan merangsang gerak. Ada dua macam
musik gerak tari.
1. Musik internal, yaitu iringan musik yang berasal dari dalam diri manusia, seperti teriakan, siulan,
vokal, hentakan kaki, tepuk tangan, petikan jari, dan decak mulut.
2. Musik eksternal, yaitu iringan musik yang berasal dari alat-alat musik, baik pentatonis maupun diatonis.
Memilih musik yang tepat harus dilakukan jika kita sudah memiliki gambaran mengenai tema dan
pola gerak dasar yang akan digunakan. Musik pada dasarnya bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh sumber
bunyi. Jenis musik yang teratur disebut ritme, sedangkan yang tidak teratur dapat disebut dengan bunyi
saja. Bunyi yang teratur sesungguhnya merupakan desain musik. Tempo atau ritme, dinamik, dan sinkop
yang terdapat dalam bunyi suatu musik dapat membentuk irama dan dinamika yang mampu menggugah
rasa kita untuk mengekspresikan gerak.
Bentuk wujud dan variasi bunyi yang ditimbulkan melalui alat musik dapat digunakan untuk memberi
roh musik yang digunakan untuk mengiringi koreografi. Motif, bentuk, jenis, dan dinamikanya dapat
bermacam-macam bentuk. Teknik dan cara memainkan alat musiknya juga berbeda satu jenis alat dengan
alat lainnya. Musik orkestra berperan dalam memberikan bermacam warna bunyi dan variasi alat yang
digunakan. Secara kuantitatif peralatan musik yang banyak mampu menghadirkan kesan dinamis,
hegenitas, serta banyak penafsiran yang digunakan untuk mencapai klimaks garapan. Namun secara
kualitas, instrumen alat musik yang banyak tidak serta merta dapat menghadirkan klimaks yang berkesan
dan memiliki kekuatan garapan. Paduan keduanya secara sinergis dapat menghidupkan koreografi.
Penggunaan jenis alat musik yang berbeda watak dan karakter akan memberi corak irama, tekanan,
ritmik, dan alunan suara secara tepat dan benar.
Seorang koreografer hendaknya juga memiliki bekal ilmu musik atau rasa musikalitas yang tinggi.
Ketidakpekaan musikal yang dialami koreografer akan membawa dampak yang kurang positif dalam
koreografinya. Itulah sebabnya, kemampuan dan keterampilan di kedua bidang seni ini menjadi mutlak.
Masalah desain musik yang paling pokok adalah memiliki konsep bagaimana cara mewujudkan bentuk
awal, perkembangan, klimaks, penahanan akhir, dan penurunan secara koreografis. Penggunaan alat
musik yang dibutuhkan dapat memberikan keserasian musik iringan dan bentuk koreografi yang
dikembangkan secara maksimal. Terkadang, alat musik yang tidak lazim juga dapat digunakan, seperti
kentongan, rangkaian bambu, galon bekas, botol bekas, dan sebagainya. Dalam beberapa koreografi tari,
instrumen musik juga berfungsi sebagai properti atau bagian dari tarian itu sendiri, selain sebagai iringan
tari. Contohnya dalam tarian Rampak Gendang dan tari Rebana.

Perhatikan kembali rekaman-rekaman video tari kreasi yang telah kalian kumpulkan dari YouTube. Simak
dan pelajari unsur iringan tarinya. Apa saja instrumen yang digunakan? Seperti apakah sifat iringan tersebut?
Coba bandingkan satu sama lain!

Latih kembali koreografi yang telah kalian buat berdasarkan gerak dasar tari pada penugasan sebelumnya.
Kali ini sertakan pula unsur iringan tari yang sesuai. Kembangkan komposisi dan formasi tarinya dengan
memerhatikan unsur dramatik, baik dalam gerak maupun musik.

Kembangkanlah koreografi tari kreasi yang telah kalian buat lengkap dengan iringan musiknya menjadi
sebuah sajian tari berkelompok. Perhatikan desain lantai dan panggung (dalam hal ini ruang kelas).
Presentasikan hasil kerja kalian dalam kelas untuk mendapat apresiasi guru dan teman-teman yang lain.

38 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah
buku-buku referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau
konsultasikan dengan guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni tari, terutama dalam bentuk tari kreasi. Manusia diberkahi akal oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal, manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat
mengolah kemampuan gerak dan musikal menjadi suatu sajian visual yang dapat menghibur dan juga
memperkaya batin kita dengan kepuasan dan kebahagiaan.

Tari Yapong
Tari Yapong merupakan suatu bentuk tarian dari Jakarta yang diciptakan untuk sebuah pertunjukan.
Tarian ini bukan jenis tarian pergaulan seperti tari daerah kebanyakan, misalnya, tari Jaipong dari
Jawa Barat. Tarian kreasi baru ini lahir dalam rangka peringatan ulang tahun kota Jakarta ke-450
pada tahun 1977. Pada saat itu, Dinas Kebudayaan DKI mempersiapkan sebuah acara pagelaran
tari massal dengan mengangkat cerita perjuangan Pangeran Jayakarta. Pagelaran berbentuk
sendratari ini dipercayakan kepada Bagong Kussudiarjo, seorang koreografer asal Yogyakarta.
Untuk mempersiapkan pagelaran itu, Bagong mengadakan penelitian selama beberapa bulan
mengenai kehidupan masyarakat Betawi. Pagelaran ini berhasil dipentaskan pada tanggal 20 dan
21 Juni 1977 di Balai Sidang Senayan, Jakarta, didukung oleh 300 orang artis dan musikus. Tari ini
merupakan tarian gembira dengan gerakan yang dinamis dan eksotis. Gerakan tarian Yapong
menggambarkan suasana kegembiraan rakyat menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Adegan
tersebut dinamai Yapong dan tidak mengandung arti apapun. Istilah tersebut muncul dari lagunya
yang berbunyi ya, ya, ya, ya yang dinyanyikan oleh penyanyi pengiringnya serta suara musik yang
terdengar pong, pong, pong, sehingga lahirlah "ya-pong" yang semakin lama berkembang menjadi
Yapong. Dalam perkembangannya, tarian ini sering dijadikan sebagai tari pergaulan untuk mengisi
sebuah acara sesuai dengan permintaan karena tarian ini penuh dengan variasi di dalamnya.
(Sumber: www.jakarta.go.id)

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. … adalah unsur tari yang berkaitan dengan a. pergaulan dan pendidikan
kesesuaian, keenakan, keseimbanan, dan b. pergaulan dan pertunjukan
keasyikan yang terpadu. c. pertunjukan dan pendidikan
a. irama c. ide d. terapi dan pendidikan
b. dekorasi d. harmoni 5. Pola geraknya bebas tanpa mengurangi
2. Disebut tarian massal apabila jumlah keindahan, berakar pada gerak tari
penarinya …. tradisional adalah ciri dari tari ….
a. seorang a. kontemporer
b. dua orang b. eksperimental
c. sepuluh orang c. modern
d. sangat banyak d. tradisi
3. Termasuk bagian tubuh dalam adalah …. 6. Dada melebar, tulang rusuk terangkat, perut
a. otot c. tangan kempis adalah sikap tubuh yang umum
b. kaki d. kepala pada tari ….
4. Tari kontemporer umumnya berfungsi a. kontemporer c. hip hop
sebagai tari .... b. klasik d. kreasi

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 39


7. Formasi garis lurus meliputi bentuk-bentuk 14. Unsur yang menghidupkan suatu tari adalah
berikut, kecuali …. ….
a. huruf T c. spiral a. musik c. gerak
b. zigzag d. diagonal b. dinamika d. dramatik
8. Formasi garis lengkung banyak dijumpai 15. Untuk mencapai puncak garapan
pada tarian .... dibutuhkan ….
a. klasik c. modern a. intensitas c. tekanan
b. rakyat d. komunal b. dinamika d. dramatik
9. Melambai, meloncat, melayang di udara 16. Hentakan kaki dan tepukan tangan
adalah contoh gerakan dalam desain .... termasuk dalam kategori musik ....
a. bawah c. lurus a. ritmis c. eksternal
b. atas d. lengkung b. dinamis d. internal
10. Menempatkan posisi anggota tubuh dan 17. Sebagai iringan tari, gamelan berfungsi
postur menjulur ke atas adalah definisi sebagai ilustrasi musik ….
desain …. a. pentatonis c. eksternal
a. horison c. vertikal b. internal d. diatonis
b. lurus d. statis 18. Pada tari Rebana, alat musik yang
11. Banyak menggunakan tekukan tajam pada digunakan berfungsi sebagai iringan dan
siku, lutut, pangkal lengan, dan pangkal ….
paha adalah definisi desain …. a. tata busana c. koreografi
a. bersudut c. spiral b. properti d. hiasan
b. lengkung d. murni 19. Wujud dinamika dalam gerak lebih banyak
12. Dipusatkan pada daerah dada hingga terdapat pada anggota gerak bagian ….
pinggang penari adalah definisi desain …. a. atas dan bawah
a. bawah c. rendah b. atas
b. tinggi d. medium c. bawah
13. Sikap penari pada gambar d. tengah
menunjukkan desain …. 20. Klimaks atau ending berhubungan dengan ….
a. simetris a. dramatik c. puncak
b. kontras b. dinamik d. intensitas
c. asimetris
d. datar

B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Desain datar secara horisontal dapat dilihat dari ....
2. Egosentris, pasrah, kurang berdaya, dikesankan oleh desain ….
3. Sederhana dan kokoh adalah kesan yang ditimbulkan oleh desain ….
4. Penggunaan satu macam desain secara terus menerus dapat memberi kesan ….
5. Aspek desain lantai dapat tergambar secara ilustratif melalui ….
6. Gerak terdiri dari …, …, dan ….
7. Desain gerak secara nyata merupakan unsur … dimensi.
8. Angkatan kaki pada tari klasik membentuk sudut ….
9. Inovatif, tidak berakar pada tradisi, disesuaikan situasi terkini adalah ciri gerak tari ….
10. Tari Pencak adalah tari kreasi baru yang mengambil prinsip gerak tari khas daerah ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Sebutkan macam-macam tarian berdasarkan temanya!
2. Jelaskan perbedaan tari modern dan kontemporer!
3. Apakah yang dimaksud dengan kerucut ganda?
4. Mengapa seorang koreografer hendaknya memiliki musikalitas tinggi?
5. Mengapa ilustrasi musik sangat penting sebagai iringan tari?

40 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Seni Budaya

4 SENI TEATER

Seni drama atau teater merupakan perpaduan


antara semua unsur seni yang kita kenal, baik seni
rupa, musik, tari, dan juga seni sastra. Dalam
sebuah pementasan drama, kita akan melihat
tiruan kehidupan manusia yang dipindahkan ke
atas pentas. Drama adalah miniatur dari fragmen
kehidupan manusia. Tujuan drama selain untuk
menghibur, juga dapat dijadikan bahan perenungan
bagi kita semua yang menyaksikannya. Ada
banyak jenis pertunjukan drama, baik yang
tradisional maupun modern. Drama-drama
tradisional, contohnya, ketoprak, ludruk, makyong,
dan lenong. Drama modern adalah jenis
pementasan drama yang telah mendapat pengaruh
dari teknik-teknik pementasan drama mancanegara
(Barat/Eropa). Salah satu bentuk pementasan drama modern adalah drama musikal. Bermula dari opera,
yaitu bentuk pementasan musik dan drama yang lahir di Italia. Sifat opera yang serius kemudian
dikembangkan menjadi operette yang lebih ringan dan menghibur. Operette sangat cocok dipentaskan
untuk pemain dan penonton pemula (anak-anak) karena sifatnya yang ringan dan menghibur.
Dalam bab ini, kita akan mempelajari berbagai konsep, teknik, dan prosedur pemeranan adegan
dalam drama musikal/operette. Siswa juga diharapkan mampu menyusun sebuah naskah drama musikal/
operette sesuai dengan kaidah pementasan.

Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau
operet;
3.2 Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau operet;
4.1 Memeragakan adegan drama musikal dan/atau operet sesuai konsep, teknik dan prosedur seni peran;
4.1 Menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan/atau operet.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.

Seni Teater

Naskah Seni Peran

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 41


Drama, Drama Musikal/Operet, Naskah, Teknik Pemeranan, Teknik Penyusunan Naskah

A. TEKNIK PEMERANAN ADEGAN DRAMA MUSIKAL DAN ATAU OPERET

Drama musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari, dan
akting. Drama musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya.
Ada tiga macam drama musikal, yaitu opera, operet atau opera kecil, dan kabaret.
Opera adalah sebuah drama musikal yang seluruh dialognya dinyanyikan dengan teknik seriosa dan
diiringi orkes simfoni besar. Tokoh-tokoh utama opera menyanyi untuk menceritakan kisah dan perasaan
mereka kepada penonton. Muncul pertama kali pada tahun 1594 dengan judul Dafne, naskahnya ditulis
oleh Octavio Renuccini dan iringan musiknya dikerjakan oleh Jacopo Peri dan Corsi. Teks dalam opera
disebut libretto. Jika satu atau beberapa bait libretto dinyanyikan, maka satu nyanyian disebut aria. Italia
merupakan pusat pertumbuhan opera sebab di sinilah opera lahir. Gedung opera yang paling terkenal dan
menjadi barometer kesuksesan seorang seniman opera jika sudah dapat berpentas di dalamnya adalah
La Scala di Milan.
Operet berasal dari bahasa Italia, operetta, yang artinya opera kecil. Perbedaannya dengan opera
adalah bahwa dalam operet tidak semua dialog dinyanyikan. Elemen tari juga lebih banyak dimainkan dan
lebih dinamis sehingga cenderung lebih ringan dan menghibur dibandingkan opera yang terkesan berat
dan serius.
Di panggung Broadway (Amerika Serikat), opera dan operet digubah menjadi pertunjukan kabaret.
Dalam kabaret, kemampuan aktor menghayati karakter tidak hanya melalui baris kalimat yang diucapkan,
tetapi juga melalui lagu dan gerak tari. Kabaret berangkat dari karya musik yang bercerita, seperti The
Cats karya Andrew Lloyd Webber yang fenomenal. Karya musik bercerita tersebut kemudian dikombinasi
dengan gerak tari, alunan lagu, dan tata pentas. Perbedaan mendasar antara kabaret dengan opera adalah
dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagunya bebas.

Dengan memanfaatkan aplikasi YouTube di internet, pelajarilah berbagai bentuk pementasan opera, operet,
dan kabaret. Tuliskan keunikan masing-masing menurut pendapat kalian sendiri dan presentasikan di
depan kelas!

Memerankan drama musikal pada dasarnya sama dengan teknik pemeranan pada jenis drama yang
lain. Hal yang membedakan adalah karena kuatnya unsur musikal dalam jenis drama ini, maka pemain
juga hendaknya memiliki kemampuan musikal dan bernyanyi dengan baik. Musik dan lagu di sini bukan
semata ilustrasi atau pendukung adegan, melainkan menjadi unsur pokok untuk ditampilkan. Teknik
pemeranan sendiri secara umum meliputi tiga hal: olah vokal, olah tubuh, dan olah pikir.
1. Olah vokal
Vokal atau suara dan ucapan berperan sangat penting dalam sebuah pementasan drama. Aktor
menggunakan ucapan untuk menyalurkan kata atau dialog kepada penonton, memberi arti khusus
pada kata-kata tertentu melalui tekanan suara, memberi informasi tentang sifat dan perasaan karakter
yang diperankan, mengendalikan perasaan penonton sebagaimana halnya dengan musik, dan memberi
variasi pada pementasan.
Suara pemain harus jelas terdengar oleh penonton sampai pada yang duduk paling jauh dari
panggung sekalipun. Untuk dapat menguasai kemampuan ini, diperlukan latihan khusus yang meliputi
pernapasan, letupan suara, diksi, tekanan, bangun ucapan, dan teknik memuncak. Cara bernapas
dalam kehidupan sehari-hari dengan bernapas dalam bermain drama tentunya berbeda. Agar dialog

42 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


dapat tersampaikan dengan optimal, pemain harus mampu mengucapkan setidaknya lima patah
kata dalam satu tarikan napas. Kekuatan napas ini juga sangat menentukan dalam menghasilkan
vokal yang lantang dan jernih. Seperti halnya ketika bernyanyi, pernapasan yang dapat menghasilkan
bunyi vokal yang baik dalam bermain drama adalah dengan pernapasan diafragma.
Bersuara adalah memanfaatkan organ-organ penghasil suara yang ada pada tubuh kita. Organ
produksi suara pada manusia terbagi menjadi tiga, yaitu organ pernafasan, resonator, dan organ
pembentuk kata. Organ pernafasan terdiri atas hidung, tekak atau faring, pangkal tenggorokan atau
laring, batang tenggorokan atau trakea, cabang tenggorokan atau bronkus, paru-paru, serta pita suara.
Resonator terdiri atas rongga hidung, rongga mulut, dan rongga dada. Adapun organ pembentuk kata
terdiri lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi.
Letupan suara yang dihasilkan akan baik jika kita mengolah organ-organ penghasil suara dengan
baik. Rahang, bibir, lidah, dan tenggorokan mempunyai fungsi besar dalam memproduksi suara.
Perpaduan antara teknik pernapasan dan pembentukan organ penghasil suara yang baik akan
menghasilkan letupan suara yang lantang dan jernih. Akan tetapi, lantang dan jernih saja belum
cukup apabila pengucapan atau pelafalan kata kurang jelas. Diksi atau lagu berkata memberi kualitas
kejelasan suara yang diucapkan. "p" tidak boleh diucapkan sama dengan "b". Gerakan bibir sangat
penting untuk menghasilkan pengucapan yang jelas.
Setelah menguasai ketiga unsur di atas, pemain harus juga memahami pentingnya tekanan
pada kata atau kalimat. Penekanan pada kata atau kalimat dapat dilakukan dengan mengubah tempo
atau volume suara. Penekanan pada kata atau kalimat ini memberikan kesan ekspresi tertentu yang
menjelaskan maksud atau makna dari kata yang diucapkan. Mengucapkan kata "marah" dengan
nada datar tentu berbeda maknanya dibandingkan jika kata tersebut diucapkan perlahan-lahan dengan
suara yang digetarkan dan dalam. Dalam sebuah kalimat yang panjang, tekanan kata ini mungkin
bisa berubah-ubah letaknya tergantung pada maksud kalimat itu sendiri. Dalam hal inilah diperlukan
adanya bangun ucapan, yaitu membangun klimaks dari sebuah kalimat dengan mengatur volume
suara, intensitas emosi, variasi, dan pengaturan jarak serta kecepatan pengucapan antarkata. Pada
titik-titik tertentu, biasanya pada bagian klimaks atau pemuncakan alur drama, teknik memuncak
diperlukan. Tujuannya adalah agar bangunan emosi pemain dan kata yang disampaikan dapat sampai
dengan tepat.

Ayo lakukan latihan berikut!


1. Pernapasan
a. Berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil mengembangkan sekat diafragma secara optimal,
tahan, hembuskan. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.
b. Berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil mengembangkan sekat diafragma secara optimal,
tahan, dan hembuskan sambil berdesis. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.
c. Berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil mengembangkan sekat diafragma secara optimal,
tahan, dan hembuskan sambil membunyikan huruf vokal. Lakukan latihan ini 8 kali pengulangan.
d. Berdiri tegak dan tarik nafas panjang sambil mengembangkan sekat diafragma secara optimal
dan hembuskan. Latihan ini dilakuan secara cepat antara menarik dan menghembuskan.
e. Variasi latihan pernafasan diafragma ini paling baik dilakukan setelah pemanasan yang cukup.
f. Ketika menghirup nafas, rasakan dan hayati perjalanan udara seolah-olah mulai dari hidung ke
paru-paru. Demikian pula sebaliknya ketika menghembuskan nafas.
2. Senam wajah
a. Dahi dikerutkan ke atas, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan ini 8 kali.
b. Arahkan otot-otot wajah ke kanan, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan ini 8 kali.
c. Arahkan otot-otot wajah ke kiri, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan ini 8 kali.
d. Arahkan otot-otot wajah ke bawah, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan ini 8 kali.
e. Buka mulut selebar mungkin, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan ini 8 kali.
f. Bibir dikatupkan dan arahkan ke depan sejauh mungkin, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan
ini 8 kali.
g. Bibir dikatupkan dan arahkan ke kanan sejauh mungkin, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan
ini 8 kali.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 43


h. Bibir dikatupkan dan arahkan ke kiri sejauh mungkin, tahan, dan lepaskan. Lakukan latihan ini 8
kali.
i. Bibir ditarik ke belakang sejauh mungkin sampai kita meringis, tahan, dan lepaskan. Lakukan
latihan ini 8 kali.
j. Bibir dikatupkan dan putar searah jarum jam, lakukan 8 hitungan, terus ke arah sebaliknya 8
kali.
k. Ucapkan u...o...o...o...a... (huruf o diucapkan seperti pada kata soto), kemudian diucapkan dengan
sebaliknya. Posisi lidah tetap datar pada mulut, tenggorokan tetap terbuka lebar dan rahang
rileks.
l. Ucapkan me...mo...me...mo...me...mo...me...mo...me (me diucapkan seperti pada kata medan).

3. Senam lidah
a. Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan dan tarik sedalam mungkin, lakukan 8 kali.
b. Lidah dijulurkan dan arahkan ke kanan dan ke kiri secara bergantian, lakukan 8 kali.
c. Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam terus kebalikannya, lakukan 8 kali.
d. Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam terus
kebalikannya. Lakukan 8 kali.
e. Lidah ditahan di gigi seri, terus hentakkan. Lakukan 8 kali.
f. Membunyikan errrrr................, errrrrrr................ berulang-ulang. Latihan ini berfungsi untuk
melemaskan lidah.
g. Ucapkan dengan cepat: fud...fud...fud...fud...fud...dah...fud...fud...fud...fud... fud...dah. Lakukan
latihan ini sesering mungkin.
4. Senam tenggorokan
a. Ucapkan lo...la...le...la...lo...- lo...la...le...la...lo...- lo...la...le...la...lo... dengan santai, semakin
lama semakin keras, tetapi tenggorokan jangan tegang.
b. Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la...la...la...la...laf... - la...la...la...la...los... -
la...la...la...la...lof...
c. Lafalkan huruf vokal (a...i...u...e...o...) tanpa mengeluarkan suara. Dalam latihan ini yang
diutamakan adalah kontraksi otot-otot bibir, wajah, dan rahang.

44 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


d. Lafalkan huruf c... d... l... n... r... s... t... tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini juga berfungsi
untuk melenturkan lidah.
e. Lafalkan huruf konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara.
f. Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Utamakan pengejaan tiap suku
kata, baik dalam kata maupun dalam kalimat.
g. Tarik nafas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam. Rasakan getaran pada rongga
dada ketika bergumam. Lakukan latihan ini 8 kali.
h. Tarik nafas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam. Rasakan getaran pada batang
tenggorokan ketika bergumam. Lakukan latihan ini 8 kali.
i. Tarik nafas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam. Rasakan getaran pada rongga
hidung ketika bergumam, biasanya ujung hidung akan terasa gatal. Lakukan latihan ini 8 kali.
j. Tarik nafas, tahan, dan hembuskan sambil bersenandung. Lakukan latihan ini mulai dari nada
rendah sampai nada yang tinggi. Misalnya, dengan suku kata "na" disenandungkan sesuai dengan
tangga nada (do, re, mi, fa, sol, la, si, do). Lakukan 8 kali pengulangan.
k. Tarik nafas, tahan, dan hembuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga nada.
5. Diksi
a. Membedakan huruf p dan b, latihlah sesuai dengan ketukan.
b. Membedakan huruf t dan d, latihlah sesuai dengan ketukan.
c. Membedakan huruf k dan g, latihlah sesuai dengan ketukan.
d. Kombinasikan latihan huruf-huruf tersebut.
e. Lanjutkan dengan latihan menggabungkan huruf-huruf di atas dengan huruf vokal. Misalnya, pa
dengan ba atau ta dengan da, ki dengan gi dan seterusnya.
f. Teruskan dengan melatih dalam bentuk kata.
g. Lanjutkan dengan berlatih mengeja dalam kalimat yang diucapkan perlahan-lahan. Rasakan
gerak dan posisi organ produksi suara yang terlibat.
h. Lanjutkan latihan dengan berbagai variasi kecepatan dan kekuatan suara. Pelan ke cepat lalu
kembali pelan lagi. Volume suara rendah makin tinggi lalu kembali rendah lagi.

2. Olah tubuh
Tubuh manusia terdiri dari tulang, urat, dan otot-otot sebagai penghubungnya. Tulang manusia
terdiri dari ratusan jenis, mulai tulang tengkorak, tulang leher, tulang badan, tulang tangan, tulang
pinggul, dan tulang kaki. Bagian yang paling penting dari tubuh manusia adalah tulang belakang atau
tulang punggung. Tulang punggung berfungsi sebagai tangkai dari jalinan urat saraf. Pusat saraf
terdiri dari otak dan jaringan urat saraf tulang belakang. Tulang yang berhubungan langsung dengan
tulang belakang adalah tulang belikat (scapula), dan tulang pinggul (coxae). Cara berbaring, duduk,
berdiri, berjalan, berlari, melompat, dan jatuh sangat dipengaruhi oleh tulang belakang. Elastisitas
atau kelenturan tulang belakang berfungsi sebagai peredam goncangan atau shock breaker tubuh.
Dalam pemeranan, posisi tulang belakang dapat menyampaikan pesan atau gambaran pada penonton
berbagai kondisi yang dialami. Gambaran ketika sedang tegang atau tenang, letih atau segar, tua
atau muda sangat dipengaruhi oleh posisi tulang belakang. Tulang belakang juga membantu
keberlangsungan perubahan sikap tubuh dan bunyi suara.
Latihan olah tubuh melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. Olah tubuh
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan. Latihan
pemanasan (warm-up), yaitu serial latihan gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan
meregangkan otot dengan cara bertahap. Latihan inti, yaitu serial pokok dari inti gerakan yang akan
dilatihkan. Latihan pendinginan atau peredaan (warm-down), yaitu serial pendek gerakan tubuh untuk
mengembalikan kesegaran tubuh setelah menjalani latihan inti.
a. Pemanasan, dimulai dari peregangan jari dan pergelangan tangan, siku, bahu, leher, batang
tubuh, tungkai kaki, dan punggung. Lanjutkan dengan pemanasan pergelangan kaki, tungkai,
dan punggung.
b. Latihan inti, meliputi serial pokok gerakan untuk membentuk ketahanan tubuh, kelenturan, dan
ketangkasan fisik.
1) Latihan ketahanan tubuh meliputi latihan otot perut, pinggang, kaki, lutut, tangan, lengan,
bahu, dan dada. Rangkaian latihan yang dilakukan adalah sit up, pull up, push up, back up,
kayang, squat jump, dan sebagainya.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 45


2) Latihan kelenturan meliputi eksplorasi tulang punggung (membulat, mencekung, dan melurus),
menggulung dan melepas, dan ayunan bandul tubuh atas.

Gambar Gerakan mencekung, mencembung, dan melurus untuk melatih tulang punggung

Gambar Menggulung dan melepas

Gambar Ayunan bandul tubuh atas

3) Latihan ketangkasan meliputi latihan cermin, kuda-kuda, dan latih tanding ketangkasan
dengan gerakan-gerakan bela diri.
c. Pendinginan, meliputi serial pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali
kondisi tubuh. Pengenduran otot-otot dilakukan untuk memperbaiki kelenturan tubuh yang
menegang akibat latihan inti.

Lakukan latihan seperti dijelaskan pada materi di atas secara berpasangan! Catat perkembangan masing-
masing dan diskusikan kekurangan-kekurangan yang masih terjadi. Konsultasikan hasil latihan kalian
dengan guru.

3. Olah pikir
Olah pikir atau olah rasa berkaitan dengan penjiwaan terhadap karakter yang akan dimainkan.
Dalam hal ini, pikiran dan batin pemainlah yang dilatih. Latihan-latihan olah pikir meliputi konsentrasi,
mempelajari gesture, dan imajinasi.
a. Konsentrasi
Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Tujuan dari
konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung.
Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal yang perlu diperhatikan
adalah mengasah kesadaran dan kemampuan menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan

46 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


konsentrasi, aktor akan dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu karakter yang dimainkan.
Latihan konsentrasi bisa dilakukan dengan melatih kelima indra yang ada pada tubuh. Latihan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan pengalaman tentang berbagai suasana yang kemudian disimpan
dalam ingatan sebagai sumber ilham.
b. Gesture
Gesture adalah sikap atau pose tubuh pemain yang mengandung makna. Latihan gesture
dapat digunakan untuk mempelajari dan melahirkan bahasa tubuh. Bahasa tubuh terkadang
dilakukan oleh seseorang tanpa disadari dan keluar mendahului bahasa verbal. Manfaat
mempelajari dan melatih gesture adalah mengerti apa yang tidak terkatakan dan yang ada dalam
pikiran lawan bicara. Macam-macam gesture yang dapat dipahami orang lain adalah gesture
dengan tangan, gesture dengan badan, gesture dengan kepala dan wajah, dan gesture dengan
kaki.
c. Imajinasi
Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran yang belum
atau tidak pernah dialami sebelumnya. Latihan imajinasi bagi pemain berfungsi mengidentifikasi
karakter yang akan dimainkan dan pengalaman-pengalaman hidupnya. Imajinasi bisa dilatih
dengan asosiasi (menunjuk satu benda dan menyebutnya dengan nama yang berbeda), stimu-
lus (pengandaian), membayangkan, dan melalui permainan.

Praktikkan latihan-latihan berikut!


1. Konsentrasi
a. Amati sebuah benda secara intensif dan deskripsikan hasil pengamatan kepada peserta lain.
Deskripsikan hasil pengamatan tersebut termasuk yang menjadi ciri khas dari objek pengamatan
kalian. Latihan diteruskan dengan mengamati sekumpulan benda.
b. Konsentrasi pada bau yang paling menyengat dan dekat dengan tubuh kita (latihan diusahakan
betul-betul membaui bukan menghayalkan atau berimajinasi tentang bau). Jika sudah mendapatkan
bau tersebut, kemudian simpan dalam ingatan. Latihan dilanjutkan dengan menambahkan jarak
dari sumber bau. Presentasikan sesuai dengan gaya dan cara masing-masing. Ulangi latihan
dengan membedakan bermacam-macam bau.
c. Konsentrasi pada sumber suara yang paling lemah dan dekat (latihan ini benar-benar mendengar
bukan mengkhayal atau berimajinasi). Jika sudah mendengar bunyi tersebut, kemudian simpan
dalam ingatan. Latihan dilanjutkan dengan menambah jarak dari sumber bunyi. Presentasikan
kepada yang lain sesuai dengan gaya dan cara masing-masing. Ulangi latihan dengan
membedakan bermacam-macam bunyi dan dari sumber apa bunyi tersebut.
d. Latihan menggunakan stimulus berbagai macam rasa, coba rasakan berbagai macam rasa yang
ada dan ukur kadar rasa tersebut. Simpan pengalaman tentang rasa tersebut dan jadikan
pengalaman batin.
e. Ambil sebuah benda dan raba permukaan benda tersebut dari beberapa sisi. Bedakan
antarpermukaan tersebut. Rasakan betul perbedaan permukaan benda tersebut, kemudian
deskripsikan dengan cara dan gaya masing-masing. Ulangi latihan dengan berjalan pada berbagai
macam permukaan jalan. Konsentrasi pada telapak kaki dan bedakan permukaan jalan tersebut,
simpan ingatan ini sebagai pengalaman batin.
2. Gesture
Latihlah gesture melalui permainan berikut. Semua peserta bergerak bebas mengitari ruangan.
Pembimbing memerintahkan untuk saling berjabat tangan dengan setiap orang yang ditemui
(berpapasan). Satu pemain berpapasan dengan yang lain, kemudian saling berjabat tangan, terus
berjalan lagi, demikian seterusnya. Kemudian pembimbing memberikan panduan agar para pemain
berjabat tangan dengan cara yang spesifik dengan berbagai kemungkinan.
a. Berjabat tangan dengan seorang sahabat yang sudah lama tak jumpa.
b. Berjabat tangan dengan orang yang dicurigai.
c. Berjabat tangan dengan pejabat tinggi negara atau bos besar.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 47


d. Berjabat tangan dengan bekas pacar.
e. Berjabat tangan dengan orang yang memegang rahasia pribadi kita.
f. Berjabat tangan dengan orang yang dibenci.
g. Berjabat tangan dengan orang yang mulutnya bau.
Ulangi latihan untuk ekspresi yang lain. Kali ini menciptakan gesture saling curiga. Latihan ini
dimulai dari satu orang. Bayangkan seseorang mencurigai kalian. Masuk satu orang lain dan saling
mencurigai. Setiap orang menyembunyikan perasaan tak percaya, gelisah, khawatir, dan curiga.
Masuk beberapa orang. Setiap orang saling mencurigai sesama yang terlibat dalam latihan ini.
Pertahankan bayangan akan kecurigaan ini. Biarkan perasaan dan gerakan semakin menjadi-jadi,
biarkan gerak terus berkembang. Ekspresikan kecurigaan kepada sesama. Saling curiga, tetapi tidak
ada kontak badan. Kecurigaan ini kemudian berkembang menjadi saling benci dan marah. Kebencian
dan kemarahan tidak hanya pada seseorang, tetapi kepada seluruh peserta lain bahkan pada dirinya
sendiri.
3. Imajinasi
a. Ambil suatu posisi di tempat yang berbeda dalam sebuah ruangan. Semuanya membayangkan
tidak punya tempat untuk berlindung. Rasakan akan kedatangan bahaya yang mengancam jiwa
dan tidak ada tempat untuk berlindung. Mulailah bergerak dengan menyambar, berlari, kadang
berhenti membeku. Biarkan ekspresi merasakan ketakutan tersebut. Kadang kalian berkelompok,
kadang kalian sendiri. Usahakan agar bayangan dan perasaan tersebut menjadi jelas.
b. Bayangkan seutas tali yang direntangkan tinggi di atas lantai, kemudian berdiri di atas panggung
dan siap untuk mencoba melintasi tali itu. Jangan terburu-buru bila belum siap, tunggu sampai
mendapatkan gambaran yang jelas tentang jembatan tali tersebut. Jika sudah siap, mulailah
perjalanan tersebut. Untuk pertama kali mungkin menemukan kesulitan, tetapi jangan berhenti.
Harus tetap dicoba dan coba dengan berbagai cara. Jangan tergesa dan tetaplah berkonsentrasi
pada perasaan yang dirasakan. Ketika sudah siap biarkan perasaan yang membuat bergerak.
Kalau dalam bayangan merasa kesulitan, ekspresikan kesulitan tersebut.

Dalam sebuah kerja kelompok, buatlah tabel penilaian peningkatan kemampuan kalian dalam mempelajari
teknik-teknik pemeranan. Satu orang dinilai oleh setidaknya tiga orang agar hasil penilaian tetap objektif.
Diskusikan hal-hal yang masih perlu ditingkatkan apabila ditemukan kelemahan-kelemahan. Sampaikan
kesimpulan kalian kepada guru untuk mendapatkan masukan atau saran latihan-latihan apalagi yang
perlu dilakukan agar dapat mencapai peningkatan kualitas. Carilah literatur-literatur tambahan untuk
memperkaya pengetahuan mengenai seni teater dan teknik-teknik pemeranan!

B. TEKNIK PENYUSUNAN NASKAH DRAMA MUSIKAL DAN ATAU OPERET

Naskah drama adalah bentuk rencana tertulis dari sebuah cerita drama/teater. Ada tiga unsur pokok
dalam menyusun naskah, yaitu premis, karakter, dan plot. Premis adalah intisari cerita atau tema pokok
yang menjadi kerangka dasar untuk menentukan arah tujuan cerita. Gagasan atau tema cerita dapat
diperoleh melalui pemikiran, pengalaman, dan imajinasi seseorang, juga bisa dari pengamatan langsung
suatu peristiwa nyata yang terjadi di sekeliling kita. Karakter adalah penggambaran sifat, watak, dan
gerak-gerik yang menjadi ciri tokoh berdasarkan latar belakangnya. Plot adalah alur atau kerangka cerita
dari awal sampai akhir. Tersusun atas empat bagian: protoasis (bagian permulaan berisi pelukisan peran
dan motif lakon), epitasio (bagian komplikasi ketika mulai timbul kerumitan yang berujung pada masalah),
catarsis (klimaks atau puncak ketegangan), dan catasthrope (bagian akhir atau penyelesaian lakon).
Naskah drama yang baik memiliki unsur dramatik yang terbentuk dari permasalahan-permasalahan
pokok dalam cerita. Permasalahan pokok ini akan mengarahkan cerita menanjak menuju puncak atau
klimaks untuk kemudian diturunkan atau diselesaikan. Unsur dramatik inilah yang membuat sebuah naskah
drama menarik dan memiliki nilai untuk dipentaskan.
Penokohan dalam drama dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Berdasarkan perannya terhadap
jalan cerita, ada tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Protagonis adalah tokoh yang mendukung
cerita. Dalam sebuah naskah lakon biasanya ada satu atau dua tokoh protagonis yang dibantu oleh

48 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


beberapa tokoh pendukung cerita. Antagonis adalah tokoh penentang cerita. Biasanya terdiri atas satu
orang dengan beberapa figur pembantu. Tritagonis adalah tokoh-tokoh pembantu atau pendukung, baik
pendukung protagonis maupun pendukung antagonis. Berdasarkan fungsinya dalam sebuah lakon,
penokohan dibagi menjadi tokoh sentral, tokoh utama, dan tokoh pembantu. Tokoh sentral adalah tokoh-
tokoh yang paling menentukan gerak lakon. Setiap konflik dalam lakon pasti melibatkan tokoh-tokoh
sentral, baik protagonis maupun antagonis. Tokoh utama adalah para pendukung atau penentang tokoh
sentral. Dapat juga berperan sebagai medium atau perantara antara tokoh-tokoh sentral, dalam hal ini
adalah tokoh tritagonis. Tokoh pembantu adalah tokoh yang hanya berperan sebagai pelengkap atau
tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadirannya hanya untuk memenuhi kebutuhan cerita sehingga
tidak setiap lakon membutuhkan kehadiran tokoh pembantu.
Perwatakan adalah penggambaran tokoh dalam tiga dimensi, yaitu berdasarkan keadaan fisik, psikis,
dan sosial. Keadaan fisik meliputi umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang
menonjol, suku bangsa, raut muka, tinggi/pendek, kurus/gemuk, ramah/penggerutu, dan sebagainya.
Terkadang juga termasuk penggambaran suara tokoh. Keadaan psikis meliputi watak, kegemaran, standar
moral, mentalitas, temperamen, ambisi, permasalahan psikologis yang dialami, keadaan emosi, dan
sebagainya. Keadaan sosial meliputi jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, ideologi, dan sebagainya.
Naskah yang lengkap tidak hanya memuat nama-nama dan penggambaran tokoh dalam cerita serta
dialog yang diucapkan para tokoh, melainkan juga keadaan panggung (setting) yang diperlukan serta
penjelasan tentang tata busana dan properti, tata lampu, dan tata suara. Penjelasan mengenai
penggambaran panggung dan sebagainya ini disebut petunjuk teknis atau teks samping. Biasanya ditulis
pada bagian-bagian tertentu dialog dalam bentuk tulisan yang berbeda (miring, huruf besar semua, atau
tebal) atau ditulis di dalam kurung. Selain memberikan gambaran yang lebih detail tentang suasana
panggung, teks samping ini juga berguna untuk memberi petunjuk kapan aktor harus diam, melakukan
monolog, lama waktu sepi antardialog, jeda kecil atau panjang, dan sebagainya.
Menyusun naskah untuk sebuah drama musikal tidak jauh berbeda dengan naskah drama pada
umumnya. Hal yang membedakan hanyalah adanya unsur-unsur musikal dan lagu serta gerak yang harus
ditambahkan. Petunjuk teknis harus dapat menjelaskan kapan sebuah dialog diucapkan dan kapan
dinyanyikan, kapan pemain harus bergerak secara alami dan kapan harus menyelipkan unsur gerak tari.
Bahkan menjelaskan pula kapan ilustrasi musik berfungsi sebagai latar belakang dan kapan menjadi
unsur pembangun puncak atau suasana tertentu.

Perhatikan contoh naskah drama musikal berikut! Berikan pendapat kalian secara pribadi!
Ande Ande Lumut
Babak 1
Adegan 1
Ruangan sebuah rumah sederhana. Tampak rapi dan bersih. Meja makan dan kursi-kursinya tertata
rapi di sebelah kiri depan, di sudut kanan belakang terdapat meja kecil dengan kaca rias dan dua
buah kursi. Klenting Merah dan Klenting Biru tengah bersolek di meja kecil tersebut. Klenting
Kuning masuk membawa baki makanan dan minuman, diletakkan di meja makan.
Klenting Merah : (melirik pada Klenting Kuning)
Kuning, sini! Sisiri rambutku!
Klenting Kuning : (mendekat) Rambut kakak cantik sekali.. (sambil menyisiri Klenting
Merah)
Klenting Biru : (mencibir) Menirukan Klenting Kuning) Rambut kakak cantik sekali.. (nada
gusar) Tidak usah menjilat! Cepat selesaikan pekerjaanmu, lalu bantu
aku berdandan!
Terdengar panggilan dari dalam.
Ibu : (berteriak dengan nada yang dilagukan) Kuning....!!!! Cepat kemari...!!!
Klenting Kuning lari menyambar baki di meja makan. Karena terburu-buru, kakinya menabrak kursi.
Kursi menabrak meja, piring dan gelas di meja beradu. Baki di tangan Klenting Kuning terjatuh ke
lantai. Klenting Merah yang sedang memakai pensil alis sambil menggerutu terkejut, pensil alisnya
mencoreng pelipis. Klenting Biru yang tengah memakai lipstik juga terkejut, lipstiknya mencoreng
pipi hingga dagu. Pada saat yang sama Ibu masuk.

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 49


Ibu : (marah) Dasar pemalas! Dipanggil tak segera datang, malah membuat
keributan. Awas kalau sampai ada barang yang rusak atau pecah,
kuhukum kau tidak makan tiga hari! Mana makan siang untuk kami?!
Klenting Kuning : (menjawab takut-takut) Sudah disediakan, Ibu (menunjuk meja makan).
Ibu : (menatap meja makan sambil menggeleng-geleng)
Cuma itu saja? Mana ayam gorengnya? Bukannya tadi kusuruh kau
belanja daging ayam?
Klenting Kuning : Tadi masih panas, Ibu. Baru saja selesai digoreng.
Ibu : Cepat bawa ke mari! Begitu saja harus diajari!
Klenting Kuning keluar. Dari luar terdengar suara musik botol bekas.
Pembawa Berita (bernyanyi):

Klenting Merah + Klenting Biru (berlari keluar dengan wajah berbinar)


: Dengar! Dengar!
Ibu : Tunggu, Nak! (Berkata sendiri) Aduuuuhhh... wajah kalian....
Klenting Merah dan Klenting Biru masuk sambil menyeret seorang lelaki yang tampak kebingungan.
Pembawa Berita : Haduh, saya mau diapakan ini?
Klenting Merah dan Klenting Biru mendudukkan lelaki pembawa berita di kursi makan dan
menjamunya. Pembawa Berita memerhatikan Klenting Merah dan Biru sejenak, lalu tertawa
terpingkal-pingkal. Klenting Merah dan Biru bingung. Ibu berusaha mengalihkan perhatian dengan
menyeret Pembawa Berita kembali berdiri.
Ibu : (bernyanyi)

(kembali bicara dengan nada biasa) Bukan begitu?


Klenting Kuning mengintip, ingin tahu berita itu.
Pembawa Berita : E..e..e..e, sabar Bu. I..i..i..ya, memang bukan saya yang sedang
mencari calon istri. Heh, (berlagak sombong sedikit) saya ini tidak perlu
pakai pengumuman segala sudah memang sudah jadi rebutan gadis-
gadis kok..!
Ibu : (berkacak pinggang, mendorong tubuh Pembawa Berita sedikit)
Sudah, jangan banyak cakap! Bacakan saja pengumumannya!
Pembawa Berita : I..iya, Bu. Saya segera ceritakan kabar yang akan menggemparkan
gadis-gadis di seluruh kadipaten ini (dengan gaya dilebih-lebihkan).
(Bernyanyi)

50 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Klenting Merah : (heboh sendiri) Oh, Kakanda Ande Ande Lumut! Ibu, izinkan kami pergi
ke desa Dadapan.
Klenting Biru : Benar, Ibu. Pasti dia akan memilih salah satu dari kami.
Pembawa Berita : (terpingkal-pingkal)
Hahahaha....ya..ya..ya.... Kalau Ande Ande Lumut memilih salah satu
dari kalian, hidupnya akan penuh tawa, dikelilingi badut-badut macam
kalian... (keluar sambil terus terkekeh-kekeh).
Ibu : Kenapa kalian ini? Mengapa wajah coreng-moreng begitu diperlihatkan
ke orang lain?
Klenting Merah : (saling berpandangan)
+ Biru Kenapa? Memangnya ada apa dengan wajah kami?
Klenting Merah dan Biru memekik dalam waktu yang bersamaan.
Klenting Biru : (terkejut) Kakak! Alismu!
Klenting Merah : (terkejut) Biru! Bibirmu!
Keduanya berlari untuk bercermin, lalu berteriak histeris.
Lampu padam.
Adegan 2
Klenting Kuning sedang mencuci dandang yang sangat kotor dan berkerak di sungai. Wajahnya
sedih, lalu menangis.
Klenting Kuning (bernyanyi):

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 51


Tiba-tiba asap menggumpal dan cahaya berpendar memenuhi ruangan. Muncul seekor bangau
sakti. Klenting Kuning mundur ketakutan.
Bangau Sakti : Jangan takut dan jangan risau, Klenting Kuning. Akan kubantu kau
membersihkan dandang itu.
Klenting Kuning : (memberanikan diri) Wahai, bangau yang baik. Dapatkah kau membuat
dandang ini mengilat seperti baru?
Bangau Sakti : Tentu.
Bangau membersihkan dandang dengan paruhnya. Dalam sekejap, dandang kembali mengilat seperti
baru. Klenting Kuning menerima dandang dengan gembira.
Klenting Kuning : (takjub):
Waaahhh, terima kasih sekali, bangau sakti. Bagaimana aku bisa
membalas jasamu?
Bangau Sakti : Tidak perlu, Klenting Kuning. Kesabaran dan ketabahanmu membuatmu
pantas mendapatkan bantuan. Sekarang, tibalah saatnya. Kemasi barang-
barangmu dan ikutilah kata hatimu. Pergilah ke desa Dadapan dan temui
Ande Ande Lumut. Niscaya kau akan menemukan kebahagiaanmu di sana.
Oh ya... (mengeluarkan sebatang lidi dari balik sayapnya) terimalah ini.
Gunakanlah lidi ini dengan bijaksana di saat kau sangat membutuhkannya.
Klenting Kuning menerima lidi.
Bangau Sakti : Nah, ayo, pergilah.
Klenting Kuning : (bersemangat) Terima kasih...terima kasih banyak, bangau sakti! Terima
kasih...!!
Klenting Kuning beranjak pergi (gesture hendak meninggalkan ruangan). Lampu padam.
Babak 2
Di sebuah sungai, jalan satu-satunya menuju desa Dadapan. Berdiri gagah sang penguasa sungai,
yaitu Yuyu Kangkang. Siapapun yang lewat harus memberinya imbalan. Muncul Klenting Merah
dan Biru. Yuyu Kangkang segera mencegat.
Klenting Biru : Aduh, bagaimana ini, Kak? Ada sungai, tak ada jembatan. Kita tidak
akan bisa lewat.
Klenting Merah : Iya. Tidak mungkin kan kita berenang menyeberang? Bisa basah semua
baju kita. Dandanan kitapun akan luntur.
Yuyu Kangkang : (mengejutkan Klenting Merah dan Biru)
Wah..wah..wah...!! (bernyanyi)

52 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


(kembali bicara dalam nada biasa) Wahai, gadis-gadis cantik! Apakah kalian hendak pergi ke
seberang?
Klenting Merah : (memandang agak jijik) Benar. Siapa kamu?
Yuyu Kangkang : Namaku Yuyu Kangkang. Aku penguasa di sungai ini. Jika ingin
menyeberang, kalian harus minta tolong padaku.
Klenting Biru : (polos) Kalau begitu kita minta tolong saja padanya untuk
menyeberangkan kita, Kak!
Klenting Merah : (kepada Yuyu Kangkang) Apakah kau mau menolong menyeberangkan
kami?
Yuyu Kangkang : Tentuuuu..., tapi...ada syaratnya.
Klenting Merah dan Biru saling berpandangan.
Klenting Merah : Apa syaratnya?
Yuyu Kangkang : Aku mau menyeberangkan kalian, tetapi kalian harus membayar.
Klenting Biru : (bersemangat) Berapa saja akan kami bayar, asal kau mau
menyeberangkan kami.
Klenting Merah melotot sebentar pada adiknya.
Klenting Merah : (kepada Yuyu Kangkang) Sebutkan saja harganya, kami akan bayar.
Yuyu Kangkang : Hohoho...tapi bukan uang yang kumau...
Klenting Merah dan Biru berpandangan sebentar, lalu serempak bertanya
Klenting Merah : Lalu apa?
+ Biru
Yuyu Kangkang : Hahaha...memang bukan uang yang kumau. Bagiku, uang tak ada
harganya. Yang aku mau adalah masing-masing kalian menciumku kiri
dan kanan bergantian. Bagaimana? Syarat yang mudah, kan?
Klenting Merah dan Biru terkejut.
Klenting Biru : Bagaimana ini, Kak? Masak kita harus mencium makhluk
(berbisik) jelek ini? Hiiiiihhh, amit-amit...
Klenting Merah : Hei, Yuyu jelek! Kau pikir kami mau menuruti keinginanmu?
(kepada Yuyu Tidak kau lihat seperti apa tampangmu dibandingkan dengan
Kangkang) kami? Masak pantas kami mencium makhluk jelek sepertimu?
Yuyu Kangkang : Hehehe...tak mau terserah...tapi kalian tidak akan bisa
(terkekeh) menyeberang.
Klenting Merah dan Biru berbisik-bisik, berunding.
Klenting Merah : Baiklah, Yuyu. Kami mengalah. Kami akan turuti kemauanmu asal kau
seberangkan kami dengan selamat.
Yuyu Kangkang : Woooo..., beres ituuu...
(gembira)
Klenting Merah dan Biru bergantian cupika-cupiki dengan Yuyu Kangkang. Lalu Yuyu Kangkang
menggendong keduanya di tangan kiri dan kanan menyeberang sungai. Keduanya lalu bergegas
pergi.
Tak lama kemudian, muncul Klenting Kuning. Tampak kebingungan di tepi sungai.
Klenting Kuning : Oh, sungai begini lebar dan dalamnya. Bagaimana caraku bisa sampai
ke seberang? Tak ada rakit atau jembatan yang bisa digunakan.
Bagaimana aku bisa bertemu Ande Ande Lumut?
Yuyu Kangkang menghampiri Klenting Kuning dengan tatapan kurang senang.
Yuyu Kangkang : (bicara sendiri)
Haduh, datang lagi seorang gadis, tapi yang ingin sungguh jelek dan bau
begini. Apa dia juga punya niat yang sama dengan gadis-gadis lain?
Hendak menemui Ande Ande Lumut? Tak tahu diri, yang cantik-cantik
saja pulang dengan tangan kosong.. (Kepada Klenting Kuning) Hei, gadis
jelek. Mau apa tingak-tinguk di situ?
Klenting Kuning : Kakang Yuyu, apakah kau penjaga sungai ini?
Yuyu Kangkang : Ya, aku penjaga sungai ini. Kenapa memangnya?
Klenting Kuning : Dapatkah Kakang membantuku menyeberangi sungai ini?
Yuyu Kangkang : Kau mau ke mana?

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 53


Klenting Kuning : Ke desa Dadapan.
Yuyu Kangkang : (matanya melebar)
Jangan bilang kau juga ingin menemui Ande Ande Lumut. Iya, betul?
Klenting Kuning tertunduk tersipu.
Yuyu Kangkang : (tergelak)
Byuh, tak tahu malu. Kau tahu berapa banyak gadis cantik yang telah
ditolak Ande Ande Lumut? Kau pikir dengan wajahmu yang jelek dan
tubuhmu yang bau apek begitu Ande Ande Lumut lantas mau
menjadikanmu istri?
Klenting Kuning : (semakin tertunduk, bicara pada diri sendiri)
Ia benar. Tetapi, itu artinya belum ada seorang pun yang diterima Kanda
Ande Ande Lumut. Aku masih punya kesempatan, meskipun kecil.
(Kepada Yuyu Kangkang) Soal diterima atau tidak, itu urusan nanti. Aku
tetap harus menyeberang untuk menemui Ande Ande Lumut. Aku tidak
akan kembali pulang sebelum dapat menemuinya.
Yuyu Kangkang : (mengangkat bahu)
Baiklah, terserah. Aku akan menyeberangkanmu, tetapi kau harus
membayar.
Klenting Kuning : (mundur sejingkat)
Tetapi aku tidak punya uang...
Yuyu Kangkang : (menghela napas)
Sudah kukira. Sudah jelek, bau, miskin pula. Ya, sudah. Kalau begitu,
cium saja aku. Tak apalah kuanggap amal dicium gadis jelek sepertimu.
Klenting Kuning : (marah)
Apa? Menciummu? Kenapa aku harus menciummu?
Yuyu Kangkang : Kau bilang kau tak punya uang. Ya, sudah, sebagai pengganti bayarannya
kuminta kau cium aku.
Klenting Kuning : Bayaran macam apa itu? Aku tidak sudi.
Yuyu Kangkang : Tidak sudi, ya, terserah. Kau pikirkan saja caranya bisa menyeberang
sendiri. Aku takkan membantumu.
Klenting Kuning : (bicara sendiri)
Bagaimana ini? Menuruti kemauan si Yuyu, berarti aku akan merendahkan
martabat dan kehormatanku. Tetapi, jika tidak menurutinya, aku tidak
bisa menyeberang. (Tanpa sadar mengeluarkan lidi pemberian bangau
sakti dari kantongnya) Duh, dewata yang agung. Tunjukkanlah jalan agar
aku dapat menyeberangi sungai ini dengan selamat, tak kurang suatu
apapun.
Klenting Kuning memukulkan lidi ke sungai. Tiba-tiba sungai surut. Klenting Kuning berjalan santai
menyeberangi sungai.
Yuyu Kangkang (terkejut, berteriak panik)
Lho..lho..!! Ada apa ini? Kenapa air sungai tiba-tiba surut? Hei, gadis jelek! Kau apakan sungaiku
ini? Oh..oh..ampuuun, gadis sakti. Kau rupanya sakti. Maafkanlah ulahku tadi. Aku tadi hanya
bercanda kok...sungguh. Tolong, kembalikanlah air sungaiku ini. Aku bisa mati kekeringan kalau
tak ada air. Tanpa ada orang yang menyeberang pun, aku tak dapat uang. Tolong, kasihanilah aku,
gadis sakti.
Klenting Kuning : Maafkan aku, Yuyu. Untuk saat ini aku tak dapat menolongmu. Selama
ini kau telah bersikap tamak dan suka memanfaatkan kesulitan orang
lain. Sekarang, kau harus merasakan akibat dari perbuatanmu.
Yuyu Kangkang : Tolonglah, gadis sakti. Aku sungguh-sungguh menyesal. Aku berjanji
tidak akan mengulangi lagi perbuatanku yang tak terpuji.
Klenting Kuning : Baiklah, Yuyu. Jika kau memang sungguh-sungguh menyesal dan berjanji
untuk selalu membantu orang dengan tulus, Dewata akan memaafkanmu.
Tunggulah hingga senja tiba. Air sungai ini akan kembali berlimpah jika
kau telah membuktikan janjimu itu.
Yuyu Kangkang : Terima kasih...terima kasih, gadis sakti..
Lampu padam.

54 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Babak 3
Ilustrasi musik lagu Ande Ande Lumut. Suasana di rumah Mbok Rondo Dadapan. Mbok Rondo
Dadapan menerima beberapa orang gadis. Ande Ande Lumut berdiri di level lain di sudut ruangan.
Setiap ada gadis yang dibawa mendekat oleh Mbok Rondo Dadapan, Ande Ande Lumut
menggelengkan kepala. Masuk Klenting Merah dan Klenting Biru.
Mbok Rondo Dadapan : Wahai, gadis-gadis manis, siapa nama kalian?
Klenting Merah : Nama saya Klenting Merah, Mbok. Dan ini adik saya, Klenting Biru.
Kami datang dari desa seberang, ingin bertemu dengan Kakanda
Ande Ande Lumut.
Mbok Rondo Dadapan : Kemarilah, anak-anak manis. Semoga kali ini, putraku Ande Ande
Lumut berkenan menerima salah satu dari kalian. (Bernyanyi lagu
Ande Ande Lumut bagian I dengan teks yang sudah disesuaikan).
(Bagian I)
Anakku, si Ande Ande Lumut
Keluarlah ada putri yang ingin bertemu
Wajahnya sangat cantik rupawan
Putri ayu, Klenting Merah, itu namanya
Ande Ande Lumut (bernyanyi lagu Ande Ande Lumut bagian I dengan teks yang disesuaikan):
Wahai Ibu, maaf aku tak mau
Aku masih belum berkenan
Meski cantik tapi bekas Yuyu Kangkang
Wajah Klenting Merah memerah. Ia menyingkir, bergabung dengan putri-putri lain yang sudah ditolak.
Klenting Merah:
Huh, sombong sekali. Memangnya siapa dia itu? Gadis macam apa sih yang ia mau?
Mbok Rondo Dadapan (bernyanyi lagu Ande Ande Lumut bagian II dengan teks yang disesuaikan):
(Bagian II)
Anakku, si Ande Ande Lumut
Keluarlah ada putri yang ingin bertemu
Wajahnya sangat manis menawan
Putri ayu, Klenting Biru, itu namanya
Ande Ande Lumut (bernyanyi lagu Ande Ande Lumut bagian II dengan teks yang disesuaikan):
Wahai Ibu, jangan ibu memaksa
Aku masih belum berkenan
Hatiku sudah jadi milik yang lain
Klenting Biru cemberut, bergabung dengan putri-putri lain yang ditolak.
Klenting Biru (kepada Klenting Merah, merajuk):
Kakak, kenapa kita ditolaknya? Bukankah kita lebih cantik daripada putri-putri yang lain?
Gadis-gadis (mencibir) Huuuuu.....!!!
Masuk Klenting Kuning.
Klenting Kuning : Permisi, Ibu. Ibukah yang bernama Mbok Rondo Dadapan?
Mbok Rondo Dadapan : Betul. Ada perlu apa, anak mencariku?
Klenting Kuning : Apa benar Ibu memiliki putra bernama Ande Ande Lumut?
Mbok Rondo Dadapan : (terkejut) Apakah kau juga hendak melamar?
Klenting Kuning : Betul, Ibu.
Mbok Rondo Dadapan : Baiklah akan kusampaikan padanya. Tetapi, jangan terlalu berharap,
ya. Yang cantik-cantik saja selalu ditolaknya, apalagi yang berwajah
buruk sepertimu. Entah putri yang bagaimana yang diinginkan putraku
itu.
Klenting Kuning : (malu-malu) Tak apa, Ibu.
Mbok Rondo Dadapan (bernyanyi lagu Ande Ande Lumut bagian III dengan teks yang disesuaikan)
(Bagian III)
Anakku, si Ande Ande Lumut
Keluarlah ada putri yang ingin bertemu
Sayangnya yang ini buruk rupa
Klenting Kuning, putraku, itu namanya

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 55


Tak disangka Ande Ande Lumut turun dari levelnya menjumpai Klenting Kuning. Semua orang
terkejut.
Ande Ande Lumut (bernyanyi lagu Ande Ande Lumut bagian III dengan teks yang disesuaikan)
Ya, Ibu, aku segera turun
Yang ini aku mau bertemu
Meski jelek putri ini yang kucari
(Selanjutnya berbicara dengan suara lantang kepada semua orang)
Ketahuilah, wahai semua. Aku memilih putri ini sebagai istriku karena kebaikan budinya. Bagiku,
kecantikan rupa bukanlah hal yang penting. Kecantikan hati, itu yang utama. Gadis-gadis lain,
sudah cantik masih tetap tidak bersyukur atas karunia yang diterimanya itu. Bersedia melakukan
apapun, bahkan mengorbankan kehormatannya untuk mencapai keinginannya. Tetapi, putri ini
tidak demikian. Ia tetap menjaga kehormatannya dan tak lupa selalu berbuat kebaikan terhadap
sesama. Kemurnian dan kesucian hatinya, itulah yang membuatku jatuh cinta padanya.
Selesai.

Lampiran

Susunlah sebuah naskah drama musikal hasil kreativitas kalian sendiri berdasarkan panduan-panduan
penulisan naskah drama di atas! Presentasikan di depan kelas untuk mendapatkan apresiasi dari guru
dan teman sekelas!

56 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


Persiapkan sebuah kelompok untuk mementaskan sebuah drama musikal di kelas! Boleh menggunakan
naskah yang sudah ada (referensi naskah dapat kalian peroleh dari, antara lain, www.gutenberg.net dan
dlib.indiana.edu) atau menggunakan salah satu dari naskah-naskah hasil karya kalian sendiri dalam tugas
terapan sebelumnya yang sudah dinilai layak pentas. Pementasan diutamakan pada unsur laku dan
dialog, unsur-unsur pelengkap seperti setting, properti, tata busana, tata rias, dan sebagainya dapat
disederhanakan sesuai dengan kondisi dalam kelas.

Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah
buku-buku referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau
konsultasikan dengan guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni teater, terutama dalam bentuk drama musikal. Manusia diberkahi akal
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal, manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat
menyusun sebuah naskah drama musikal dengan baik serta mengolah kemampuan tubuh, vokal, dan
pikirannya untuk menghidupkan karakter tokoh di atas panggung.

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Teks dalam opera disebut .... a. pusat saraf


a. dafne c. aria b. tulang belakang
b. seriosa d. libretto c. tulang pinggul
2. Latihan khusus vokal meliputi latihan- d. tulang belikat
latihan berikut, kecuali …. 7. Serial latihan gerakan tubuh untuk
a. pernapasan meningkatkan sirkulasi dan meregangkan
b. diksi otot secara bertahap disebut ….
c. konsentrasi a. latihan permanasan
d. teknik memuncak b. latihan pendinginan
3. Berikut yang termasuk organ pernapasan c. olah tubuh
adalah …. d. latihan inti
a. tekak c. rongga hidung 8. Melatih otot-otot perut, pinggang, kaki,
b. resonator d. langit-langit mulut lutut, dan sebagainya adalah bagian dari
rangkaian latihan ....
4. Termasuk bangun ucapan sebagai berikut,
kecuali .... a. pemanasan
b. ketahanan tubuh
a. volume suara
c. kelenturan
b. intensitas emosi
d. ketangkasan
c. variasi
d. teknik pernapasan 9. Pengenduran otot-otot dilakukan untuk ....
5. Bangunan emosi pemain dan kata yang a. melatih kelenturan
disampaikan dapat sampai dengan tepat b. eksplorasi kemampuan tubuh
adalah tujuan dari …. c. memperbaiki kelenturan
d. melatih ketangkasan
a. teknik memuncak
b. alur drama 10. Seorang aktor harus dapat mengontrol
c. intensitas emosi tubuhnya setiap saat, untuk itu ia
d. alur drama memerlukan latihan ….
6. Cara berbaring, duduk, berdiri, berjalan, a. ketangkasan
berlari, melompat, dan jatuh sangat b. konsentrasi
dipengaruhi oleh …. c. imajinasi
d. kelenturan

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 57


11. Melatih kelima indra yang ada pada tubuh 15. Kerangka cerita dari awal sampai akhir
dimaksudkan untuk …. disebut ….
a. mengasah kesadaran dan a. plot c. epitasio
kemampuan menggunakan tubuh b. premis d. tema
dengan efisien 16. Pelukisan peran dan motif lakon terdapat
b. mencapai kondisi kontrol mental pada bagian ....
maupun fisik a. karakter c. epitasio
c. mengubah diri menjadi orang lain b. protoasis d. catarsis
d. mendapatkan pengalaman tentang
berbagai suasana sebagai sumber 17. Unsur yang membuat sebuah naskah drama
ilham menarik untuk dipentaskan adalah ….
a. catasthrope
12. Mengerti apa yang tidak terkatakan dan
b. klimaks
yang ada dalam pikiran lawan adalah
c. dramatik
manfaat mempelajari ….
d. kerumitan
a. imajinasi c. gesture
b. konsentrasi d. bahasa verbal 18. Tokoh yang mendukung cerita adalah ….
a. antagonis c. protagonis
13. Proses pembentukan gambaran-gambaran
b. protoasis d. tritagonis
baru dalam pikiran yang belum atau tidak
pernah dialami sebelumnya disebut …. 19. Pendukung atau penentang tokoh sentral
adalah tokoh ….
a. imajinasi c. gesture
b. konsentrasi d. olah pikir a. pembantu c. antagonis
b. utama d. protagonis
14. Tiga unsur pokok penyusunan nas-kah
drama adalah …. 20. Penjelasan mengenai penggambaran
a. premis, karakter, tema panggung dan jalannya lakon disebut ….
b. protoasis, epitasio, catas-thrope a. plot c. setting
c. pengalaman, pemikiran, imaji-nasi b. dialog d. teks samping
d. karakter, premis, plot
B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. … adalah drama musikal yang seluruh dialognya dinyanyikan dengan teknik seriosa dan diiringi
orkes simfoni besar.
2. Jenis lagu yang biasanya digunakan dalam kabaret adalah lagu ….
3. Pernapasan yang dapat menghasilkan bunyi vokal yang baik dalam bermain drama adalah ….
4. … adalah sikap atau pose tubuh pemain yang mengandung makna.
5. Perwatakan adalah penggambaran tokoh dalam ….
6. Penggambaran tokoh berdasarkan watak, kegemaran, mentalitas, dan sebagainya adalah
penggambaran berdasarkan ….
7. Bentuk rencana tertulis dari sebuah cerita drama disebut ....
8. Pelukisan peran dan motif lakon terletak pada bagian ….
9. Naskah drama yang baik memiliki unsur ….
10. Tokoh penentang cerita adalah ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan perbedaan opera dan operet!
Jawab: ...................................................................................................................................
2. Apakah yang membedakan antara drama musikal dengan jenis-jenis drama yang lain?
Jawab: ...................................................................................................................................
3. Di manakah letak perbedaan antara penulisan naskah drama musikal dengan jenis-jenis drama
yang lain?
Jawab: ...................................................................................................................................
4. Jelaskan fungsi petunjuk teknis!
Jawab: ...................................................................................................................................
5. Mengapa latihan fisik sangat perlu bagi seorang aktor?
Jawab: ...................................................................................................................................

58 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1. Cabang seni yang pertama kali dikenal 10. Menempelkan bahan sedikit demi sedikit
manusia adalah …. hingga mencapai bentuk yang diinginkan
a. seni tari c. seni rupa adalah pengertian dari teknik ….
b. seni musik d. teater a. konstruksi c. carving
2. … adalah unsur seni lukis yang b. butsir d. membentuk
paling sederhana. 11. Ambitus suara pria terdiri dari ….
a. titik c. bidang a. tenor, bariton, sopran
b. warna d. ruang b. tenor, mezzo sopran, sopran
3. Contoh prinsip kreativitas dalam seni lukis c. tenor, bariton, bass
adalah …. d. sopran, mezzo sopran, bass
a. membuat gambar potret sesuai aslinya 12. Pernapasan diafragma dilakukan dengan
b. menggunakan cat tembok di atas cara ….
papan tripleks untuk mendapatkan a. mengambil napas hingga paru-paru
tekstur lukisan yang berbeda terisi penuh tanpa terjepit
c. menggunakan spidol warna-warni b. mengembangkan bagian atas paru-
pada kertas untuk menciptakan paru hingga mendesak bahu ke atas
gradasi dengan teknik pointilis c. mengambil napas hingga rongga dada
d. memberi banyak sekali air pada bergerak ke bawah
bahan cat air agar penggunaannya d. paru-paru tidak diisi sepenuh-nya dan
lebih hemat napasnya pendek-pendek
4. Melukis di atas permukaan sebuah 13. Sewaktu menyanyikan "a", sebaiknya ….
kendaraan (airbrush) pada dasarnya sama a. bibir membentuk corong, sudut bibir
dengan teknik …. ditarik ke belakang
a. tempra c. aerograf b. corong bibir dipersempit dan
b. pointilis d. blok dimajukan ke depan
5. Keindahan alam merupakan objek lukisan c. bibir seperti corong dengan rahang
yang paling banyak digunakan, terutama bawah sedikit diturunkan
pada era …. d. bibir membentuk corong bundar dan
a. Raden Saleh rahang bawah diturunkan cukup jauh
b. Sri Hadi 14. Sifat suara yang melahirkan penyanyi-
c. S. Sudjojono penyanyi serba bisa adalah ….
d. Basuki Abdullah a. lirih c. coloratura
6. Termasuk bahan lunak dalam pembuatan b. dramatik d. dramatik lirih
patung adalah …. 15. Penyanyi berikut yang memiliki gaya vokal
a. kayu c. logam jazz adalah ….
b. granit d. tanah liat a. Bunga Citra Lestari
7. Pembuatan patung dengan menuang bahan b. Syahrini
cair ke dalam cetakan disebut teknik …. c. Andien
a. cetak tekan c. cetak celup d. Anggun C. Sasmi
b. cetak tuang d. carving 16. Ciri khas paduan suara anak-anak adalah
8. Rangka untuk membuat patung dengan ….
teknik konstruksi dibuat dari …. a. belum memiliki dirigen
a. kertas c. gips b. belum ada pembagian suara
b. kayu d. kawat c. tanpa iringan musik
d. suara dibagi menjadi suara tinggi dan
9. Untuk memudahkan pengerjaan patung
rendah
digunakan alat bantu berupa ….
a. palu besar c. rangka
b. meja putar d. cetakan

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 59


17. Membuat aransemen paduan suara 25. Tari kreasi baru terbagi atas ….
berdasarkan pengelom-pokan jenis suara a. tari rakyat dan klasik
merupakan ilmu harmoni …. b. kontemporer dan eksperimental
a. konvensional c. vokal c. modern dan kontemporer
b. modern d. musik d. kreatif dan rekreatif
26. Gerak terdiri dari ….
a. panjang, lebar, volume
b. tenaga, ruang, waktu
18. c. pergerakan, tekanan, aksen
d. mengayun, mengalir, bergetar
27. Desain lantai adalah ….
Notasi pada gambar adalah notasi untuk a. garis yang dibentuk oleh formasi
wilayah suara …. penari berkelompok
a. sopran, c1 - a2 b. desain yang secara horisontal dilihat
b. alto, f - d2 dari depan penonton
c. tenor, c - a1 c. desain yang ditimbulkan oleh postur
d. bass, F - d1 tubuh penari
19. Interval nada antara alto dan tenor d. desain yang menempatkan posisi
sebaiknya …. anggota tubuh dan postur mengarah
ke garis horison
a. tidak lebih dari 1 oktaf
b. lebih dari 1 oktaf 28. Desain horison adalah ….
c. lebih dari 2 oktaf a. garis yang dibentuk oleh formasi
d. kurang dari 2 oktaf penari berkelompok
20. Melodi untuk sopran biasanya …. b. desain yang secara horisontal dilihat
dari depan penonton
a. mengikuti melodi lagu asli
c. desain yang ditimbulkan oleh postur
b. berlawanan dengan melodi pokok
tubuh penari
c. mencari nada-nada yang paling dekat
d. desain yang menempatkan posisi
d. merupakan isi dari akor yang
anggota tubuh dan postur mengarah
ditentukan
ke garis horison
21. Dasar gerakan dan keterampilan dalam
29. Jenis alat musik yang paling banyak
menyajikan tarian adalah unsur tari yang
digunakan untuk mengiringi tarian adalah
disebut ….
….
a. wiraga c. wirama
a. ritmis c. harmonis
b. wirupa d. wirasa
b. melodis d. dinamis
22. Macam tari menurut temanya adalah ….
30. Desain musik yang paling pokok adalah
a. tunggal, berpasangan, berke-lompok ….
b. otobiografi/biografi
a. bentuk awal, perkembangan, klimaks,
c. erotik, pantomim, heroik
penurunan
d. kehidupan manusia, tingkah binatang,
b. perkembangan, klimaks, penurunan
mitos/legenda
c. awal, pengembangan, klimaks,
23. Media dasar seni tari adalah …. penahanan akhir, penurunan
a. simbol-simbol yang menjelaskan d. awal, pengembangan, klimaks,
watak tarian penahanan akhir
b. kaki, tangan, kepala 31. Tiga macam drama musikal adalah ….
c. paru-paru dan otot
a. opera, operet, opera kecil
d. gerak, iringan, tubuh dalam, dan tubuh
b. opera, operet, kabaret
luar
c. opera, operet, broadway
24. Memiliki tata cara gerak yang bebas, d. libretto, aria, operetta
dinamis, dan gembira adalah ciri-ciri tarian
32. Opera lahir di ….
yang memiliki fungsi ….
a. Inggris c. Italia
a. pertunjukan c. pergaulan
b. Jerman d. Yunani
b. pendidikan d. terapi

60 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


33. Kabaret sangat populer di …. 37. Mengerti apa yang tidak terkatakan dan apa
a. Inggris yang ada dalam pikiran lawan bicara adalah
b. Amerika Serikat manfaat dari mempelajari ….
c. Italia a. imajinasi c. gesture
d. Prancis b. konsentrasi d. dialog
34. Ucapan adalah alat yang digunakan aktor 38. Bagian akhir atau penyelesaian dalam
untuk hal-hal berikut, kecuali …. suatu naskah drama disebut ….
a. menyalurkan kata atau dialog kepada a. catasthrope c. epitasio
penonton b. catarsis d. protoasis
b. menyampaikan apa yang tidak 39. Berdasarkan fungsinya dalam sebuah
terkatakan atau ada dalam pikiran lakon, penokohan dibagi menjadi ….
c. memberi informasi tentang sifat dan a. antagonis, protagonis, trita-gonis
perasaan karakter b. tokoh sentral, utama, pembantu
d. memberi variasi pada pementasan c. tokoh sentral, pendukung, penentang
35. Vokal yang lantang dan jernih sangat d. tokoh utama, pelengkap, tambahan
ditentukan oleh kemampuan aktor 40. Perwatakan secara sosial berarti
mengolah …. menggambarkan tokoh berdasarkan ….
a. bunyi vokal a. ciri tubuh, kelamin, umur
b. bangun ucapan b. suara, watak, kegemaran
c. diksi c. temperamen, ambisi, keadaan emosi
d. pernapasan d. jabatan, pekerjaan, kelas sosial
36. Memanfaatkan organ-organ penghasil
suara pada tubuh kita adalah pengertian
dari ….
a. bersuara c. pengucapan
b. letupan suara d. diksi

B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!


1. Berdasarkan wujudnya, ada dua macam garis, yaitu … dan ….
2. Bentuk nongeometris yang disimpangkan dari bentuk-bentuk alam disebut ….
3. Jika ketika dilihat dan diraba secara fisik jelas terasa dan sama nilainya, maka sebuah karya seni
lukis disebut memiliki tekstur ….
4. Patung figuratif dibuat dengan meniru bentuk-bentuk alam secara ….
5. Dilem, dilepa, atau dilas adalah cara pembuatan patung dengan teknik ….
6. Untuk dapat mengatur pernapasan yang baik ketika menyanyi adalah dengan sikap ….
7. Suara yang dimiliki seorang penyanyi bersumber dari ….
8. … artinya menyanyikan nada dengan tepat.
9. Jenis suara wanita dengan wilayah nada tinggi disebut ….
10. Jenis suara yang berfungsi sebagai melodi dalam kelompok vokal/paduan suara adalah ….
11. Unsur yang menghidupkan suatu tari adalah unsur ….
12. Pengetahuan tentang efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerakan disebut ….
13. Inovatif, tidak lagi berakar pada gerakan tradisi, dan diciptakan sesuai situasi adalah ciri tarian
….
14. Desain musik sesungguhnya adalah bunyi yang ….
15. Selain sebagai pengiring tarian, kadang kala instrumen musik dapat pula digunakan sebagai ….
16. Jenis drama musikal yang paling cocok untuk anak-anak adalah ….
17. Perpaduan antara teknik pernapasan dan pembentukan organ penghasil suara yang baik akan
menghasilkan … yang lantang dan jernih.
18. Penggambaran sifat, watak, dan gerak-gerik tokoh disebut ….
19. Penjelasan mengenai gambaran panggung dan sebagainya disebut ….
20. Bentuk rencana tertulis dari sebuah cerita drama disebut ….

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 61


C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan perbedaan teknik pointilis dan aerograf!
Jawab: ...................................................................................................................................
2. Apakah yang membedakan antara teknik butsir dan pahat?
Jawab: ...................................................................................................................................
3. Sebutkan lima golongan warna hue!
Jawab: ...................................................................................................................................
4. Apakah yang membedakan antara paduan suara dan vocal group?
Jawab: ...................................................................................................................................
5. Jelaskan pembagian wilayah suara manusia dan fungsinya masing-masing!
Jawab: ...................................................................................................................................
6. Apakah yang membedakan antara tari modern (kreasi baru) dengan tari kontemporer?
Jawab: ...................................................................................................................................
7. Mengapa seorang koreografer juga dituntut memiliki kemampuan musikal?
Jawab: ...................................................................................................................................
8. Wayang orang dapat dikatakan sebagai bentuk opera tradisional Indonesia. Mengapa demikian?
Jawab: ...................................................................................................................................
9. Di manakah letak perbedaan penulisan naskah drama musikal dibandingkan jenis-jenis drama
lainnya?
Jawab: ...................................................................................................................................
10. Apakah yang dimaksud dengan olah pikir atau olah rasa?
Jawab: ...................................................................................................................................

62 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013


abstrak : bentuk yang disimpangkan dari bentuk-bentuk alam
akor : kombinasi tiga nada atau lebih yang bersuara sama dalam satu oktaf; kombinasi tiga nada
atau lebih yang berjarak terts (interval 1 nada) untuk mengharmonisasi atau mengiringi melodi
aksen : tekanan suara pada kata atau suku kata
alto : nada yang mencakup suara terendah wanita, wilayah suara di antara sopran dan tenor
bariton : suara laki-laki golongan pertengahan antara tenor dan bass
bass : nada yang besar dan rendah, wilayah suara laki-laki yang paling rendah
bidang : pertautan garis yang membatasi suatu bentuk
breakdance : jenis tarian kontemporer yang memadukan unsur tari dan akrobat, diperkenalkan pertama kali
di Amerika Serikat
crescendo : sifat nada makin lama makin keras
decrescendo : sifat nada makin lama makin lembut
dekorasi : bagian dari perlengkapan sebuah panggung, hiasan atau perhiasan sebuah rumah atau gedung
diafragma : sekat antara rongga dada dan rongga perut pada tubuh
diftong : bunyi vokal rangkap yang tergolong dalam satu suku kata
diksi : pilihan kata yang tepat dan selaras untuk meng-ungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu yang diharapkan
dinamika : gerak dari dalam; tenaga yang menggerakkan; semangat
ekspresi : ungkapan atau pernyataan perasaan
fiberglass : bahan pembuat patung yang berbentuk serat
gesture : sikap atau pose tubuh yang mengandung makna
gradasi : susunan tingkat perubahan warna
harmoni : keselarasan, keserasian; deret bunyi yang selaras; komposisi berbagai bunyi atau melodi
yang mengiringi melodi utama
imajinasi : daya pikir untuk membayangkan dalam angan-angan atau menciptakan gambaran kejadian
berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang
instrumen : alat, perkakas
interpretasi : kesan, pendapat, pandangan, tafsiran terhadap sesuatu
intonasi : ketepatan suatu nada (pitch)
karakter : sifat, watak; persifatan, perwatakan
klasik : tradisional dan indah, mempunyai nilai kesempurnaan mutu yang tinggi, bersifat kekal
klimaks : puncak kejadian atau keadaan yang berasal dari perkembangan yang berangsur-angsur
koreografi : seni mencipta atau menggubah tari
kreasi : hasil daya cipta
kwint : salah satu nama interval di mana antara not pertama dan kedua berjarak 3½
liberal : bersifat atau berpandangan bebas
libretto : naskah atau teks opera, operet, atau drama musikal
monolog : pembicaraan atau percakapan yang dilakukan dengan diri sendiri; adegan dalam sandiwara
ketika pemain atau pelaku tunggal membawakan percakapan seorang diri
naturalisme : aliran seni yang menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya; karya seni rupa yang memiliki
sifat kebenaran fisik dari alam
oktaf : kumpulan delapan nada berturut-turut dalam tangga nada diatonik; nada kedelapan dalam
tangga nada diatonik yang mempunyai getaran dua kali lipat
operet : opera ringan di mana nyanyian dan dialog disuguhkan secara bergantian
plot : jalan atau alur cerita pada sebuah naskah drama
properti : sarana dan prasarana yang merupakan bagian dari pertunjukan tari atau drama
realisme : aliran seni yang berusaha melukiskan atau menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataan
ritme : aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beragam variasi gerak melodi
seriosa : jenis irama lagu yang bersifat serius karena membutuhkan teknik suara atau bernyanyi yang
tinggi
sketsa : cabang seni lukis yang menampilkan garis-garis sederhana dan spontan, namun penuh makna
sopran : suara tertinggi pada golongan wanita dan anak laki-laki
teater : proses penjadian yang bertolak dan berangkat dari satu peristiwa ke peristiwa sehingga secara
keseluruhan dan akumulatif merupakan peristiwa teater
tekstur : nilai raba dari suatu permukaan
temperamen : sifat batin yang memengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran seseorang
vibrasi : getaran suara
vibrato : alat tubuh yang menghasilkan getaran suara

Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013 63


A. Agung Suryahadi. 2008. Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan Produktif untuk SMK.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional (BSE).
A. Ajib Hamzah. 1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung: Rosda.
Eko Santosa, dkk. 2008. Seni Teater untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional (BSE).
Fowler, Richard (Tej.) 1991. A Dictionary of Theatre Anthropology: The Secret Art of The Performer.
London: Routledge.
Geusau, Alting van. 1986. Menyanyi Dengan Baik. Jakarta: PT Aksara.
Harmoko. 1995. Seri Buku Indonesia Indah Tari Tradisional Indonesia. Jakarta: Yayasan Harapan Kita/
BP3 TMII.
Harpster, Richard W. 1970.Technique in Singing. London: Collier Macmillan Publisher.
Herman J. Waluyo. 2003. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia.
Hilda Soemantri, et.al. 2002. Indonesian Heritage. Jakarta: PT. Widyadara.
I. Budi Linggono. 2008. Seni Musik Nonklasik untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional (BSE).
Jakob Sumardjo. 1992. Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia. Bandung: PT Citra
Aditya Bakti.
Joop Ave, et.al. 1978. Puri Bhakti Rena Tama. Denpasar: Museum Istana Kepresidenan.
Lee, Man-Fong. 1964. Lukisan-Lukisan dan Patung-Patung Koleksi Presiden Soekarno. Jakarta: Panitia
Penerbit Lukisan-Lukisan dan Patung-Patung Koleksi Presiden Soekarno.
Napsirudin, dkk. 2003. Pelajaran Pendidikan Seni untuk Kelas 1 SMU. Jakarta: Yudhistira.
Proyek Pembinaan Kesiswaan Jakarta. 1985. Tuntunan bagi Pembina Paduan Suara dalam Pembinaan
Paduan Suara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Kesiswaan.
Rahmida Setyawati. 2008. Seni Tari untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional (BSE).
Tim Abdi Guru. 2007. Seni Budaya untuk SMP. Jakarta: Erlangga.
Yayasan Seni Musik Indonesia. 1974. Mari Bermain Ansambel Musik. Jakarta: Yayasan Seni Musik
Indonesia.
Yayat Nursantara. 2007. Seni Budaya untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
Zelanski, Paul & Mary Pat Fisher. 1988. The Art of Seeing. London: Bay Books
encarta encyclopedia
http://www.ceramicartsdaily.org
http://www.dlib.indiana.edu
http://www.en.wikipedia.org
http://www.gutenberg.net
http://www.jakarta.go.id
http://www.wikimedia commons
http://www.wikipedia.co.id
Katalog Bali Traveler Guide

*f p *

64 Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013

Anda mungkin juga menyukai