1 SENI RUPA
Kompetensi Inti
3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, dan prosedur berkarya seni lukis dengan berbagai bahan;
3.2 Memahami prosedur berkarya seni patung dengan berbagai bahan dan teknik;
4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik;
4.2 Membuat karya seni patung dengan berbagai bahan dan teknik.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.
Seni Rupa
Lukis Patung
Seni lukis adalah cabang seni paling tua yang dikenal manusia. Manusia prasejarah telah mengenal
teknik melukis sederhana yang di kemudian hari dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan mereka.
Melukis adalah kegiatan membubuhkan pewarna di atas bidang datar. Tujuan pembubuhan warna tersebut
adalah untuk mengekspresikan berbagai makna dari nilai subjektif. Daya imajinasi, kreativitas, serta
penguasaan alat dan bahan merupakan aspek utama yang harus dimiliki seorang pelukis.
1. Unsur-unsur seni lukis
Unsur-unsur seni lukis adalah sebagaimana unsur-unsur seni rupa dua dimensi pada umumnya,
yaitu meliputi titik, garis, bentuk atau ruang, bidang, warna, tekstur, dan gelap terang atau gradasi.
a. Titik, merupakan unsur seni lukis yang paling sederhana. Kumpulan titik dalam jumlah yang
banyak akan menjadi bentuk. Titik yang berukuran besar akan menjadi bintik.
b. Garis, merupakan unsur seni lukis yang terbentuk dari rangkaian titik yang terjalin memanjang
menjadi satu. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu. Variasi garis
adalah pendek, panjang, halus, tebal, berombak, lurus, melengkung, miring, patah, vertikal,
horizontal, dan lain-lain. Namun berdasarkan wujudnya, ada dua bentuk garis.
1) Garis nyata, yaitu garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan langsung.
2) Garis semu, yaitu garis yang timbul karena adanya kesan batas dari suatu bidang, ruang,
atau warna, bukan merupakan goresan langsung.
c. Bidang, merupakan unsur seni lukis yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis. Ada
dua jenis bidang: bidang geometris bentuknya beraturan dan sering dipakai dalam ilmu ukur;
bidang nongeometris bentuknya tidak beraturan dan sering ditemui dalam bentuk-bentuk alami.
Bidang juga dapat dibentuk dengan satu pulasan warna. Bidang dalam seni lukis memiliki makna:
bidang rata dan lebar memberi kesan luas, bidang vertikal memberi kesan stabil dan kuat,
sedangkan bidang horizontal memberi kesan tenang.
d. Bentuk, merupakan unsur seni lukis yang terjadi karena adanya ruang atau volume. Makna
ruang sendiri adalah seluruh keluasan, termasuk udara. Ada dua pengertian ruang, yaitu ruang
negatif dan ruang positif. Ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi wujud bentuk. Ruang
positif adalah ruang yang diisi atau ditempati wujud bentuk. Jika ruang negatif lebih besar dari
ruang positif, kita akan mendapat kesan sesuatu yang kecil. Sebaliknya, jika ruang positif lebih
besar dari ruang negatif, kita akan mendapat kesan sesuatu yang besar. Adapun macam-macam
bentuk meliputi bentuk-bentuk geometris dan nongeometris. Contoh bentuk geometris adalah
kubistis, silindris, bola, limas, prisma, dan kerucut. Bentuk nongeometris meliputi bentuk-bentuk
sebagai berikut.
1) Figuratif, yaitu bentuk-bentuk yang diangkat dari alam, misalnya, tumbuhan, binatang, dan
manusia.
2) Abstraktif, yaitu bentuk figuratif yang distilasi atau diubah.
3) Abstrak, yaitu bentuk yang disimpangkan dari bentuk-bentuk alam. Ada tiga bentuk abstrak,
yaitu abstrak murni, abstrak simbolis, dan abstrak filosofis.
e. Warna, merupakan unsur seni lukis yang terbuat dari pigmen atau zat warna. Warna menurut
Sistem Prang dibagi menjadi tiga bagian.
1) Hue
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan nama warna, misalnya, merah atau biru. Warna
hue dibagi menjadi lima golongan.
Lakukan latihan berikut. Gunakan pensil, konte, pastel, pensil warna, dan sejenisnya atau kombinasi dari
bahan-bahan tersebut pada media kertas untuk melukis tiga macam benda yang berbeda bentuk dan
teksturnya, tetapi masih satu tema. Misalkan, apel dengan nanas dan pisang. Gunakan teknik arsir atau
dussel untuk mewujudkannya.
Pilihlah salah satu teknik melukis berikut: aquarel dan plakat di atas media kertas. Bahan untuk teknik
aquarel adalah cat air dan untuk teknik plakat menggunakan cat poster. Temukan gagasan dalam lingkungan
sekitar dan kegiatan kalian sehari-hari. Karya lukis yang menunjukkan kreativitas dan penyelesaian
terbaik akan dipamerkan dalam pameran sekolah.
Karya seni patung adalah contoh karya seni rupa murni tiga dimensi. Mencari gagasan atau tema
membuat patung tidak jauh berbeda dengan mencari gagasan atau tema pada seni lukis. Ide atau gagasan
dapat mengambil bentuk-bentuk alam atau peristiwa tertentu. Perkembangan seni patung secara umum
mengikuti perkembangan seni lukis, hanya saja rumitnya persiapan dan pembuatan patung membuat
karya seni ini tidak terlalu diminati seperti seni lukis. Ada tiga corak patung menurut bentuknya.
1. Patung figuratif/naturalistis/imitatif/realis/representatif, yaitu patung yang dibuat dengan bentuk-bentuk
yang meniru dari alam secara lahiriah. Jenis patung ini meliputi: patung tubuh atau lengkap (meniru
bentuk tubuh secara utuh), patung dada (mengambil bentuk model dari dada ke atas), patung torso
(hanya menampilkan bagian badan dari dada hingga panggul), dan patung relief (menempel pada
bidang datar).
2. Patung deformatif atau imajinatif, yaitu patung yang dibuat dengan konsep dasar meniru alam, namun
telah digubah menurut gagasan dan imajinasi pematung.
3. Patung nonfiguratif (abstrak), yaitu patung yang secara umum telah meninggalkan bentuk-bentuk
alam. Corak ini dipengaruhi oleh aliran konstruksi.
Jenis-jenis patung menurut fungsinya ada enam macam: patung religi sebagai sarana beribadah,
patung monumen untuk memeringati suatu jasa atau peristiwa, patung arsitektur sebagai bagian dari seni
bangunan atau konstruksi, patung dekorasi sebagai penghias, patung seni yang diciptakan untuk dinikmati
keindahannya, dan patung kerajinan. Media pembuatan karya patung terbagi atas tiga macam.
1. Bahan lunak, yaitu material yang sifatnya lunak dan mudah dibentuk. Contohnya, tanah liat, lilin,
plastisin, dan sabun. Logam, campuran semen dan pasir, gips, plastik, dan fiberglass dapat pula
dimasukkan dalam kelompok bahan ini dengan perlakuan khusus.
2. Bahan sedang, meliputi bahan-bahan kayu yang tidak terlalu keras. Contohnya, kayu waru, sengon,
randu, dan mahoni.
3. Bahan keras, meliputi batuan dan kayu keras. Contoh batuan yang digunakan untuk membuat patung
adalah padas, granit, andesit, dan pualam (marmer). Adapun bahan kayu keras, contohnya, kayu
jati, sonokeling, dan ulin.
Peralatan yang diperlukan untuk membuat patung tergantung pada bahan dan teknik yang digunakan.
Berikut teknik-teknik dan prosedur atau cara membuat patung.
1. Teknik cetakan
Teknik ini ada dua macam, yaitu cetak tekan dan cetak tuang. Teknik cetak tekan adalah cara
pembuatan patung dengan menekan-nekan bahan semipadat pada cetakan, seperti fiberglass dan
bubur kertas. Teknik cetak tuang atau cor adalah cara pembuatan patung dengan menuangkan bahan
cair ke dalam cetakan, seperti logam yang dicairkan, campuran semen dan pasir, gips, serta plastik
yang dicairkan. Teknik ini memerlukan alat berupa cetakan yang terbuat dari gips dengan bentuk
sesuai model. Cetakan terdiri atas dua bagian yang diberi pengunci.
Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah buku-buku
referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau konsultasikan dengan
guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni rupa. Manusia diberkahi akal oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal,
manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat menciptakan sebuah karya seni rupa yang
tidak hanya akan memperindah dunia di sekeliling kita, tetapi juga memperkaya batin kita dengan kepuasan
dan kebahagiaan.
Seni lukis di Bali semula memiliki tema dan teknik yang ditentukan
berkaitan dengan nilai-nilai dan fungsi keagamaan. Kebebasan
berekspresi baru muncul setelah Rudolf Bonnet (Belanda) dan
Walter Spies (Jerman) memperkenalkan prinsip-prinsip seni lukis
Barat di tahun 1930-an. Lahirlah gaya seni lukis khas Ubud dengan
teknik abur-aburan (half tone) yang mengangkat tema kehidupan
sehari-hari. Teknik ini berkembang dengan lahirnya gaya Young
Artist (diperkenalkan oleh Arie Smith di tahun 1960-an) yang
mengubah teknik half tone menjadi lebih cerah dan berwarna. Kini,
seni lukis di Bali masih mempertahankan corak lamanya untuk
kepentingan pariwisata dan terus mengembangkan corak baru
dengan ciri khas Bali yang kuat dalam karya-karya ekspresifnya.
Salah satu lukisan Walter Spies berjudul Bali Nan Biru
(Sumber: Puri Bhakti Renatkama)
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Hasil karya patung yang menempel pada 3. Garis menurut wujudnya dibagi atas ….
bidang datar disebut …. a. garis nyata dan garis semu
a. replika b. garis pendek dan garis panjang
b. relief c. garis lurus dan garis melengkung
c. siluet d. garis vertikal dan garis horisontal
d. pamflet 4. Gelap terang dapat menimbulkan kesan …
2. Bentuk figuratif yang distilasi disebut …. pada lukisan.
a. bentuk abstraktif a. adanya cahaya
b. bentuk abstrak b. adanya kedalaman
c. abstrak murni c. berwarna
d. abstrak simbolis d. variatif
Gambar a
Jawab: ...................................................................................................................................
Gambar b
Jawab: ...................................................................................................................................
2 SENI MUSIK
Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami teknik pengembangan ornamentasi melodis dan ritmis lagu dalam bentuk vocal solo/tunggal;
3.2 Memahami teknik pengembangan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk kelompok vocal;
4.1 Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk vocal solo/tunggal;
4.2 Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk kelompok vocal.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.
Seni Musik
Vokal Instrumen
Seorang penyanyi, apalagi penyanyi profesional, tidak cukup hanya bermodalkan warna suara yang
bagus, tetapi perlu memiliki wawasan praktis tentang musik dan pengetahuan tentang teori musik, terutama
teknik vokal. Teknik vokal pada hakikatnya adalah untuk menunjang atau melayani ekspresi. Penguasaan
teknik vokal akan memperlancar dan meningkatkan ekspresi musik. Dasar-dasar teknik vokal meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1. Jenis-jenis suara manusia
Wilayah atau ambitus suara manusia untuk menyanyikan suatu lagu terbatas pada tinggi atau
rendah nada. Ada yang mampu menyanyikan dengan suara tinggi, ada yang sedang, dan ada pula
yang rendah. Seorang penyanyi perlu mengetahui batas wilayah nada suara manusia agar dapat
memilih lagu sesuai dengan kemampuan. Jenis dan wilayah suara manusia dapat dibagi menjadi
sebagai berikut.
a. Suara wanita terdiri dari 3 suara: sopran, mezzo sopran, alto.
b. Suara pria terdiri dari 3 suara: tenor, bariton, bass.
c. Suara anak-anak terdiri dari 2 suara: tinggi, rendah.
2. Pernapasan
Dalam bernyanyi, pernapasan tidak hanya memegang peranan dalam menciptakan suara, tetapi
juga suara yang dikehendaki dari suatu nyanyian. Pernapasan yang teratur akan menciptakan irama
yang teratur. Berikut jenis-jenis pernapasan yang kita gunakan sehari-hari.
a. Pernapasan diafragma, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas kemudian
dimasukkan ke dalam paru-paru sehingga terisi penuh tanpa terjepit. Napas lebih leluasa dengan
menegangnya sekat rongga badan atau diafragma yang bergerak ke bawah.
b. Pernapasan dada, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas sepenuhnya
kemudian dimasukkan ke dalam paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan.
Kelemahan pernapasan ini adalah paru-paru cepat lelah dalam menahan udara sehingga
pernapasan tidak stabil karena udara yang dikeluarkan kurang dapat diatur.
c. Pernapasan bahu, yaitu pernapasan yang dilakukan dengan cara mengambil napas dengan
mengembangkan bagian atas paru-paru sehingga mendesak bahu ke atas. Kelemahan pernapasan
ini adalah tidak dapat tahan lama dan sikap tubuh kurang enak untuk dilihat.
Dari ketiga jenis pernapasan di atas, pernapasan diafragmalah yang paling baik digunakan pada
waktu bernyanyi. Tetapi, tidak semua orang dapat melakukannya dengan mudah sehingga diperlukan
latihan yang teratur. Biasanya, yang sering dilakukan dalam bernyanyi adalah diafragma tidak bergerak,
paru-paru tidak diisi sepenuhnya dan nafasnya pendek-pendek. Oleh karena itu, diafragma dan semua
pergerakan otot-otot perut dan sisi badan harus dilatih untuk mengadakan ketegangan serta
pengenduran yang sengaja dan disadari. Harus diperhatikan juga bahwa dasar untuk bernafas dengan
baik adalah keseimbangan antara sikap bertegang dan sikap kendur. Badan haruslah bersikap relaks
agar dapat menghirup udara dengan baik.
Cara sederhana untuk berlatih memfungsikan diafragma adalah dengan menyalakan sebuah
lilin, kemudian duduk dalam jarak paling dekat. Ambil napas dalam-dalam, setelah itu tiuplah lilin
dengan tekanan tenaga rongga perut atau diafragma. Latihan ini sangat efektif apabila disertai dengan
tarik napas-tahan napas-mengeluarkan napas selama 10-15 detik. Pengambilan dan pengeluaran
Lakukan latihan cara mengambil napas dalam bernyanyi dengan bantuan notasi di bawah ini.
Pembentukan huruf hidup tergantung dari sikap rongga mulut, terutama lidah. Huruf 'a' sering
diucapkan 'ou' atau 'eu' disebabkan posisi mulut yang kurang terbuka, rahang bawah tidak bergerak
ke bawah, lidah tertarik melengkung ke belakang. Oleh sebab itu, sewaktu menyanyikan 'a' sebaiknya
bibir membentuk seperti corong yang bundar dan rahang bawah diturunkan cukup jauh. Gigi atas dan
bawah tidak tertutup oleh bibir, lidah terletak pada permukaan yang rata, ujungnya menyentuh gigi
bawah. Sikap ini akan menghasilkan bunyi 'a' yang lebih baik.
Pembentukan dan pengucapan huruf 'i' adalah bagian tengah dari lidah naik ke atas, tetapi
ujungnya tetap menyentuh gigi bawah. Sewaktu mengucapkan 'i', sudut bibir ditarik ke belakang,
namun bibir tetap membentuk corong, jadi bibir tetap membentuk lingkaran. Huruf 'u' diucapkan
dengan corong bibir yang dipersempit dan dimajukan ke depan, tetapi sebaiknya celah bibir tetap
membentuk sebuah corong yang bundar. Ujung lidah menyentuh gigi bawah dan sedikit membusung
di bagian belakang. Posisi rahang bawah turun secukupnya, dapat diperiksa dengan memasukkan
jari di antara gigi atas dan gigi bawah. Untuk mendapatkan 'e' yang bulat, rahang bawah sedikit
diturunkan sehingga tidak terlalu sempit, bibir juga tidak terlalu sempit, tetapi seperti corong. Huruf 'o'
seperti pada kata 'toko' memerlukan bentuk corong bibir yang bundar, posisi lidah hampir sama
dengan pengucapan huruf 'a'. Pengucapan kata 'pohon' agak berbeda, yaitu bentuk corong bibir
diperlonjong dan sedikit dipersempit. Untuk melihat apakah posisi bibir sudah betul, sebaiknya latihlah
di depan cermin.
“e” “o”
Gambar Bentuk pengucapan yang baik ketika bernyanyi: "a" (kiri atas), "i" (kanan tengah), "u" (kiri atas),
"e" (kiri bawah), "o" (kanan bawah).
Lakukan latihan artikulasi huruf hidup dalam bernyanyi dengan bantuan notasi di bawah ini.
Huruf-huruf mati harus diucapkan sejelas-jelasnya, khususnya pada akhir perkataan. Misalnya,
hand tidak boleh menjadi hant dan kan tidak menjadi kant. M, n, dan ng tetap terdengar jelas. Huruf-
huruf mati yang meletus (b, d, k, p, q, t) harus betul-betul meletus. Pada l, d, dan t lidah difungsikan
dengan baik. Berbagai bunyi dalam bahasa asing sering menimbulkan kesulitan dalam
pengucapannya. Untuk itu, sebelum menyanyi dengan bahasa asing sebaiknya perlu berkonsultasi
dengan guru atau ahli bahasanya.
Huruf-huruf mati dibeda-bedakan menjadi huruf mati yang bisu dan huruf mati yang bersuara,
yaitu huruf mati yang merupakan 'bunyi bantu' untuk huruf hidup. Untuk huruf-huruf bisu perlu
diperhatikan dengan baik karena dalam nyanyian, huruf-huruf bisu mematikan bunyi huruf hidup.
Dengan memanfaatkan aplikasi YouTube di internet, pelajarilah berbagai teknik membawakan lagu sesuai
dengan jenis musik dan gaya vokalnya. Tuliskan keunikan masing-masing gaya vokal menurut pendapat
kalian sendiri dan presentasikan di depan kelas!
Buatlah kliping kumpulan notasi lagu dari berbagai jenis yang berbeda. Urutkan berdasarkan jenis-jenisnya.
Kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru untuk diinventarisasi dalam perpustakaan sekolah!
Pilihlah salah satu dari lagu berikut dan praktikkan cara membawakannya dengan baik secara solo/
tunggal di depan kelas tanpa instrumen. Perhatikan ornamentasi lagu dan ritmisnya!
Lagu 1
Lagu 3
Bernyanyi dalam sebuah kelompok vokal berarti membawakan lagu secara bersama-sama oleh dua
orang atau lebih. Ada banyak bentuk kelompok vokal. Kelompok vokal yang dibawakan oleh dua orang
disebut duet, tiga orang disebut trio, empat orang disebut kwartet, delapan penyanyi disebut oktet, dan
dengan jumlah penyanyi yang lebih banyak lagi biasa disebut paduan suara. Sebuah paduan suara tidak
hanya berarti sekelompok orang bernyanyi bersama-sama, melainkan juga memadukan berbagai unsur
sajian vokal, seperti karakter dan warna suara, penjiwaan, ekspresi, minat, dan intelektualitas masing-
masing penyanyinya. Berikut macam-macam bentuk paduan suara.
1. Paduan suara unisono
Paduan suara unisono adalah paduan suara yang menyanyikan melodi dalam satu suara. Bentuk
sajian ini menghendaki keseimbangan dan kesatuan kekuatan suara dari setiap penyanyinya.
2. Paduan suara dua suara sejenis
Jenis paduan suara ini biasanya dibawakan oleh anak-anak yang belum memiliki warna suara
khusus. Dalam bentuk sajian ini, kekompakan lebih mudah didapatkan karena warna suara setiap
penyanyinya masih relatif sama.
3. Paduan suara tiga suara sejenis
Jenis paduan suara ini terbagi lagi menjadi dua macam, paduan suara dengan vokal wanita dan
paduan suara dengan vokal pria. Untuk paduan suara dengan vokal wanita, warna suara yang dipadukan
adalah sopran-sopran-alto. Golongan suara alto berfungsi sebagai fundamen, harus cukup kuat namun
tidak boleh menutupi melodi. Sopran 1 berfungsi sebagai melodi, sementara sopran 2 berfungsi
sebagai harmoni. Harmoni juga tidak boleh sampai menutupi melodi ataupun fundamen.
Adapun untuk paduan suara dengan vokal pria terbagi atas tenor-tenor-bass. Jenis paduan suara
ini sering disebut mannenkoor. Seperti halnya pada paduan suara wanita, masing-masing fungsi
tidak boleh saling menutupi.
4. Paduan suara tiga suara campuran
Jenis paduan suara ini terdiri atas sopran-alto-bariton. Perbedaan ketiga macam suara ini
memerlukan kehati-hatian ketika memadukannya karena vokal wanita dan vokal pria sangat berbeda.
Masing-masing jenis suara memiliki wilayah nada dan karakter yang berbeda antara jenis suara yang
satu satu dengan lainnya. Setiap wilayah nada dari masing-masing jenis suara memiliki register suara
dada, tengah, dan kepala. Suara dada terdapat pada nada-nada bawah, suara tengah pada nada-nada
tengah, dan suara kepala pada nada-nada atas. Keempat jenis suara tersebut dapat dipadukan dalam
bermacam-macam kombinasi sebagai berikut.
1. Sopran dan alto (SA), biasanya aransemen ini dinyanyikan oleh paduan suara (koor) wanita atau
anak-anak. Suara yang rendah tidak selalu dipandang sebagai suara bass oleh karenanya paduan
suara ini sebaiknya diiringi dengan instrumen untuk memperkuat nada-nada yang rendah.
2. TTBB (Tenor, Tenor, Bass, dan Bass) adalah paduan suara yang dinyanyikan oleh suara pria, tetapi
yang lebih banyak kita jumpai adalah paduan suara pria untuk 3 suara (TTB). Aransemen ini kurang
sempurna karena wilayah suaranya cukup terbatas, lagu-lagu yang memiliki wilayah nada yang luas
tidak tepat diaransir untuk paduan suara jenis ini. Oleh karena keterbatasan wilayah nada, dalam
aransemen ini suara rendah diperbolehkan pindah ke notasi lebih tinggi dari suara pertama, tetapi
masing-masing suara menjadi kabur. Dalam paduan suara sejenis akor-akornya tidak perlu lengkap
sehingga aransemennya menjadi 'miskin' harmonisasi. Paduan yang serupa pada paduan suara wanita
adalah SSAA (Sopran, Sopran, Alto, Alto) atau SSA.
3. SATB (Sopran, Alto, Tenor, dan Bass) adalah aransemen yang dinyanyikan oleh suara pria dan
wanita atau sering disebut dengan istilah paduan suara campuran. Aransemen ini dianggap paling
sempurna karena wilayah nada yang dapat dijangkau lebih luas, setiap suara dapat memperlihatkan
semua registernya.
Membuat aransemen untuk paduan suara campuran (SATB) pada dasarnya adalah membuat lagu
baru. Suara sopran biasanya sudah ada dan menjadi melodi pokok, sementara melodi untuk alto, tenor,
dan bass dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ketentuan-ketentuan dasar dalam membuat
aransemen paduan suara SATB.
Prinsip pertama adalah penulisan notasi. Notasi balok pada paduan suara memiliki aturan sendiri.
Untuk sopran dan tenor, arah tangkai digambar ke atas. Untuk alto dan bass, arah tangkai digambar ke
bawah. Perhatikan gambar.
Melodi untuk sopran biasanya mengikuti melodi lagu asli sehingga untuk sopran tidak diperlukan
penulisan ulang. Oleh karena itu, penulisan aransemen pada paduan suara diawali dengan menentukan
terlebih dahulu suara bass berdasarkan akor yang telah ditetapkan. Buatlah pergerakan melodi yang
berlawanan dengan suara sopran (melodi pokok). Misalnya, pergerakan melodi sopran pada birama pertama
naik, berarti pergerakan bass pada birama pertama turun. Hindarilah paralel kwint maupun paralel oktaf.
Cobalah membuat aransemen baru untuk sebuah kelompok vokal SATB dengan lagu berikut.
Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah
buku-buku referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau
konsultasikan dengan guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni musik, terutama dalam bentuk aransemen vokal. Manusia diberkahi akal
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal, manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat
mengolah kemampuan vokal yang merupakan ciptaan Tuhan menjadi sesuatu yang dapat menghibur dan
juga memperkaya batin kita dengan kepuasan dan kebahagiaan.
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Wilayah suara manusia secara umum ada 6. Fenomena yang ada sangkut pautnya
… macam. dengan banyaknya rongga dalam tubuh
a. satu c. tiga manusia disebut ….
b. dua d. empat a. intonasi c. resonansi
2. Kelemahan penggunaan perna-pasan dada b. kadens d. phrasering
saat menyanyi adalah …. 7. Berikut hal-hal yang berkaitan dengan
a. paru-paru terisi penuh tanpa terjepit penjagaan intonasi, kecuali ….
b. pernapasan tidak stabil a. percaya diri
c. tidak dapat tahan lama b. bersenandung
d. sikap tubuh kurang enak dilihat c. konsentrasi
3. Sikap badan yang baik saat menyanyi d. tidak ragu-ragu
adalah …. 8. Pemenggalan kalimat musik menjadi
a. relaks bagian-bagian yang lebih pendek, tetapi
b. sikap sempurna tetap mempunyai kesatuan arti disebut ....
c. tubuh condong ke depan a. phrasering c. intonasi
d. tubuh condong ke belakang b. diksi d. artikulasi
4. Sikap yang akan menghasilkan bunyi "i" 9. Teknik penjiwaan sebagai berikut, kecuali
yang baik adalah .... ....
a. gigi atas dan gigi bawah tidak tertutup a. mengubah dinamika
oleh bibir b. mengubah volume suara
b. bagian tengah lidah naik ke atas, c. menghidupkan tempo
tetapi ujungnya menyentuh gigi bawah d. bersenandung
c. rahang bawah sedikit diturun-kan, bibir 10. Berikut yang merupakan istilah untuk
membentuk corong tempo lambat adalah ….
d. ujung lidah menyentuh gigi bawah dan a. decrescendo c. moderato
sedikit membusung di bagian belakang b. allegro d. adagio
5. Berikut yang termasuk huruf mati bersuara 11. Gaya vokal penyanyi rock biasanya
adalah …. menggunakan ornamentasi ….
a. l, m, n c. h, s, ng a. tremolo c. distorsi
b. c, d, g d. kh, sy, ng b. vibrato d. soft distorsi
8.
3 SENI TARI
Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami keunikan gerak tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari;
3.2 Memahami tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan;
4.1 Memeragakan keunikan gerak tari kreasi berdasarkan unsur pendukung tari;
4.2 Memeragakan tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.
Seni Tari
Ide/tema Bentuk Ragam Pola lantai, Iringan Waktu/ Panggung Tata rias,
gerak komposisi durasi busana
Seni tari merupakan seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang. Unsur tari
terdiri dari wiraga (dasar gerakan dan keterampilan dalam menyajikan tarian), wirama (irama gerak yang
harmonis dan serasi), wirasa (penghayatan atau penjiwaan), dan wirupa (menyangkut tata rias, busana,
dan dekorasi). Unsur tari dikembangkan dari unsur-unsur seni yang terdiri dari irama (unsur paling awal
yang menarik perhatian manusia karena berkaitan dengan emosi), ide (unsur yang menyangkut ruang
lingkup dan arti secara bebas tanpa batas dan murni), serta harmoni (kesesuaian, keenakan, keseimbangan,
dan keasyikan yang terpadu).
Untuk menciptakan suatu karya tari, kita perlu mempersiapkan tema. Tema adalah inti cerita atau
pokok gagasan/pikiran seorang penata tari atau koreografer ketika menciptakan sebuah karya tari. Macam-
macam tema yang dapat diambil adalah kehidupan atau kegiatan manusia, perangai dan tingkah laku
binatang, cerita/dongeng/mitos/legenda, sastra, otobiografi/biografi, dan keadaan alam atau lingkungan.
Macam tari menurut temanya adalah erotik (menggambarkan percintaan), pantomim (meniru gerak alam,
manusia, dan binatang), dan kepahlawanan atau heroik. Adapun macam tari menurut jumlah penarinya
adalah tunggal, berpasangan, berkelompok, dan massal.
Media dasar seni tari adalah gerak, iringan, tubuh dalam (paru-paru, otot, dan lain-lain), dan tubuh
luar (kaki, tangan, kepala, dan lain-lain). Eksplorasi media-media tersebut akan membentuk simbol-simbol
yang menjelaskan watak tarian. Watak tarian nantinya akan memperkuat penyampaian tema tari. Berikut
unsur-unsur seni yang membentuk watak tari.
1. Aspek-aspek dalam unsur irama
a. Aspek pengulangan membentuk watak tangguh.
b. Aspek kesamaan membentuk watak rapi.
c. Aspek keagungan membentuk watak setia.
2. Aspek-aspek dalam unsur ide
a. Aspek kebebasan membentuk watak kreatif.
b. Aspek keterbatasan membentuk watak ideal.
c. Aspek kemurnian membentuk watak kejujuran.
3. Aspek-aspek dalam unsur harmoni
a. Aspek kesesuaian membentuk watak dinamis yang selaras.
b. Aspek keenakan membentuk watak spontan.
c. Aspek keasyikan membentuk watak bersahabat.
Fungsi tari kreasi berbeda-beda sesuai dengan tata cara dan sasaran yang meliputinya. Tari pergaulan
berfungsi menjalin hubungan keakraban dan pergaulan. Oleh karenanya, tari ini memiliki tata cara gerak
yang bebas, dinamis, dan gembira. Sasaran yang dituju adalah kaum muda. Tari pertunjukan berfungsi
sebagai bentuk seni yang dapat dinikmati nilai-nilai artistiknya. Biasanya penikmat tari pertunjukan adalah
yang sudah lebih dewasa yang menonton dengan tujuan membuat suatu apresiasi. Tari terapi berfungsi
sebagai sarana penyembuhan sehingga menggunakan banyak teknik ritmis.
Berdasarkan pola penggarapannya, jenis tari terbagi atas tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Tari kreasi baru umumnya masih berpegang pada pedoman tari klasik, terutama pada gerak dasarnya.
Tetapi, ada unsur-unsur yang dikurangi, ditambah, atau disesuaikan di sana-sini dengan gaya gerak tari
daerah lain atau bahkan tarian mancanegara dan modern sesuai dengan kreasi koreografernya. Untuk
bentuk-bentuk tari kreasi yang berkembang di Indonesia, dapat dikelompokkan dalam dua macam, yaitu
tari modern dan tari kontemporer/eksperimental. Tari modern memiliki ciri pola geraknya bebas tanpa
GambarTari Pencak
Adapun tari kontemporer berciri pola gerak lebih bebas dari tari modern, gerakannya inovatif, tidak
lagi berakar pada gerakan tradisi, bahkan lebih banyak mengikuti pola gerak tari mancanegara, dan penataan
tarinya cenderung diciptakan sesuai dengan situasi. Contoh tarian yang termasuk dalam kategori ini
adalah berbagai komposisi breakdance dan tari latar.
Dengan memanfaatkan aplikasi YouTube di internet, pelajarilah berbagai gerak tari kreasi nusantara dan
mancanegara. Tuliskan keunikan masing-masing ragam geraknya menurut pendapat kalian sendiri dan
presentasikan di depan kelas!
Gerakan menari merupakan gerak yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan, dengan
harapan untuk mendapatkan tanggapan orang lain. Desain gerak secara nyata merupakan unsur tiga
dimensi yang memiliki panjang, lebar, dan volume. Kedudukan gerak didesain menjadi bentuk benda
selama menempati posisi, kedudukan, dan momen berpindah dari satu posisi ke posisi lain.
Gerak terdiri dari tenaga, ruang, dan waktu. Tenaga dalam gerak tari berhubungan dengan energi
yang dikeluarkan untuk bergerak sesuai kebutuhan intensitas, kualitas, dan tekanan. Intensitas
berhubungan dengan tenaga untuk pergerakan, tekanan, atau aksen. Kualitas gerak juga menjadi
prioritas untuk dipelajari. Tenaga yang disalurkan untuk menghasilkan bentuk gerakan mengayun,
mengalir, bergetar, menahan, dan sebagainya sangat bergantung pada bagaimana teknik seorang
penari melakukan kualitas gerakan secara sempurna.
Dalam sebuah kerja kelompok, coba lakukan gerakan-gerakan menegang, mengendur, mengalir, dan
patah-patah. Jelaskan dan diskusikan perbedaan yang dapat kalian rasakan melalui pengalaman bergerak
secara terus menerus pada saat kalian belajar menari.
Dalam kreasi tari berkelompok, perlu memerhatikan garis-garis yang dilalui oleh penari yang disebut
desain lantai. Desain lantai adalah garis yang dibentuk oleh formasi penari kelompok. Secara umum
desain ini terbagi ke dalam dua bagian, yakni desain garis lurus dan desain garis lengkung. Pola garis
lurus dapat dibuat ke depan, ke belakang, dan ke samping atau serong (diagonal). Formasi garis lurus
juga dapat dalam bentuk segitiga, segi empat, huruf T, huruf V, dan zigzag. Di sisi lain, garis lengkung
dapat berwujud ular, spiral, lingkaran, angka delapan, dan sebagainya.
Gambar Formasi garis lurus yang membentuk bidang: segitiga dan segi empat.
Garis lurus yang dilukis di lantai memberikan kesan sederhana tetapi kuat, sedangkan desain garis
lengkung memiliki kesan lembut dan lemah. Pola garis lurus banyak dijumpai pada tari-tarian klasik
tradisional dan tari-tarian rakyat. Desain garis lengkung banyak terdapat pada jenis tari komunal kerakyatan
yang berciri kegembiraan. Aspek desain lantai dapat tergambar secara ilustratif melalui lintasan gerak
penari. Penari membuat konsep ruang pentas yang secara geografis berhubungan dengan garis, ruang
gerak, dan posisi penari saat diam pada lantai yang dibayangkan secara imajinatif dalam angan-angan.
Gerakan jalan, lari cepat, geser ke kanan-kiri, secara dinamis dapat dilakukan dengan variasi gerak dan
pola gerakan berulang atau berganti-ganti.
Unsur yang menghidupkan suatu tari adalah unsur dramatik. Dramatik berhubungan dengan klimaks
atau ending. Koreografi yang puncak atau klimaksnya tidak berkesan terasa hambar untuk dihayati.
Dramatik ada dua macam. Pertama adalah berbentuk kerucut tunggal, yaitu puncak atau klimaks hanya
terjadi sekali dan dilanjutkan penurunan. Kedua adalah kerucut ganda, yaitu puncak garapan komposisi
atau koreografi terjadi dua kali. Puncak pertama digunakan sebagai stimulus untuk mengembangkan
koreografi untuk mengakhiri dengan puncak sesungguhnya. Selanjutnya, setelah klimaks kedua,
penurunan dilakukan secara cepat. Klimaks kedua biasanya berbeda atau lebih tinggi dari klimaks pertama.
Untuk mencapai puncak garapan, dibutuhkan dinamika. Dinamika pada dasarnya merupakan
pengetahuan tentang efek-efek kekuatan dalam menghasilkan gerakan. Pengetahuan tentang dinamika
berhubungan dengan penggunaan tenaga dalam melakukan gerakan yang di dalamnya terdapat intensitas,
tekanan atau aksen, dan kualitas gerak. Penggunaan besar kecilnya tenaga apabila dikombinasikan
dengan pengaturan ruang, gerak, dan waktu akan membuahkan berbagai macam kontras antara keras-
lembut, cepat-kuat-bertenaga, cepat-lembut-tenaga, dan sebagainya.
Wujud dinamika dalam gerak lebih banyak terdapat pada anggota gerak bagian atas dan bawah.
Dinamika yang tajam dan tinggi dapat merangsang kesan emosi. Dinamika lembut, sedang, dan tenang
dapat melahirkan gerakan lembut perlahan dan kurang greget. Daya dan kekuatan gerak membuat seorang
penari mampu melakukan gerakan-gerakan tari penuh energi di atas pentas.
Pelajarilah gerak dasar tari pada gambar berikut ini, kemudian cobalah membuat kreasi baru sesuai
konsep dan gagasan kalian! Tetapkan tema, judul, dan durasinya! Jangan lupakan unsur-unsur koreografi
yang telah kalian pelajari di atas! Presentasikan hasil karya kalian di depan kelas!
Sebuah karya tari akan lebih hidup jika diiringi dengan ilustrasi musik yang dapat membangun suasana
dan menghidupkan tema. Dalam hal ini, ilustrasi musik berfungsi sebagai pemberi irama pada gerak tari,
membantu mempertegas ekspresi, memberi gambaran suasana, dan merangsang gerak. Ada dua macam
musik gerak tari.
1. Musik internal, yaitu iringan musik yang berasal dari dalam diri manusia, seperti teriakan, siulan,
vokal, hentakan kaki, tepuk tangan, petikan jari, dan decak mulut.
2. Musik eksternal, yaitu iringan musik yang berasal dari alat-alat musik, baik pentatonis maupun diatonis.
Memilih musik yang tepat harus dilakukan jika kita sudah memiliki gambaran mengenai tema dan
pola gerak dasar yang akan digunakan. Musik pada dasarnya bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh sumber
bunyi. Jenis musik yang teratur disebut ritme, sedangkan yang tidak teratur dapat disebut dengan bunyi
saja. Bunyi yang teratur sesungguhnya merupakan desain musik. Tempo atau ritme, dinamik, dan sinkop
yang terdapat dalam bunyi suatu musik dapat membentuk irama dan dinamika yang mampu menggugah
rasa kita untuk mengekspresikan gerak.
Bentuk wujud dan variasi bunyi yang ditimbulkan melalui alat musik dapat digunakan untuk memberi
roh musik yang digunakan untuk mengiringi koreografi. Motif, bentuk, jenis, dan dinamikanya dapat
bermacam-macam bentuk. Teknik dan cara memainkan alat musiknya juga berbeda satu jenis alat dengan
alat lainnya. Musik orkestra berperan dalam memberikan bermacam warna bunyi dan variasi alat yang
digunakan. Secara kuantitatif peralatan musik yang banyak mampu menghadirkan kesan dinamis,
hegenitas, serta banyak penafsiran yang digunakan untuk mencapai klimaks garapan. Namun secara
kualitas, instrumen alat musik yang banyak tidak serta merta dapat menghadirkan klimaks yang berkesan
dan memiliki kekuatan garapan. Paduan keduanya secara sinergis dapat menghidupkan koreografi.
Penggunaan jenis alat musik yang berbeda watak dan karakter akan memberi corak irama, tekanan,
ritmik, dan alunan suara secara tepat dan benar.
Seorang koreografer hendaknya juga memiliki bekal ilmu musik atau rasa musikalitas yang tinggi.
Ketidakpekaan musikal yang dialami koreografer akan membawa dampak yang kurang positif dalam
koreografinya. Itulah sebabnya, kemampuan dan keterampilan di kedua bidang seni ini menjadi mutlak.
Masalah desain musik yang paling pokok adalah memiliki konsep bagaimana cara mewujudkan bentuk
awal, perkembangan, klimaks, penahanan akhir, dan penurunan secara koreografis. Penggunaan alat
musik yang dibutuhkan dapat memberikan keserasian musik iringan dan bentuk koreografi yang
dikembangkan secara maksimal. Terkadang, alat musik yang tidak lazim juga dapat digunakan, seperti
kentongan, rangkaian bambu, galon bekas, botol bekas, dan sebagainya. Dalam beberapa koreografi tari,
instrumen musik juga berfungsi sebagai properti atau bagian dari tarian itu sendiri, selain sebagai iringan
tari. Contohnya dalam tarian Rampak Gendang dan tari Rebana.
Perhatikan kembali rekaman-rekaman video tari kreasi yang telah kalian kumpulkan dari YouTube. Simak
dan pelajari unsur iringan tarinya. Apa saja instrumen yang digunakan? Seperti apakah sifat iringan tersebut?
Coba bandingkan satu sama lain!
Latih kembali koreografi yang telah kalian buat berdasarkan gerak dasar tari pada penugasan sebelumnya.
Kali ini sertakan pula unsur iringan tari yang sesuai. Kembangkan komposisi dan formasi tarinya dengan
memerhatikan unsur dramatik, baik dalam gerak maupun musik.
Kembangkanlah koreografi tari kreasi yang telah kalian buat lengkap dengan iringan musiknya menjadi
sebuah sajian tari berkelompok. Perhatikan desain lantai dan panggung (dalam hal ini ruang kelas).
Presentasikan hasil kerja kalian dalam kelas untuk mendapat apresiasi guru dan teman-teman yang lain.
Tari Yapong
Tari Yapong merupakan suatu bentuk tarian dari Jakarta yang diciptakan untuk sebuah pertunjukan.
Tarian ini bukan jenis tarian pergaulan seperti tari daerah kebanyakan, misalnya, tari Jaipong dari
Jawa Barat. Tarian kreasi baru ini lahir dalam rangka peringatan ulang tahun kota Jakarta ke-450
pada tahun 1977. Pada saat itu, Dinas Kebudayaan DKI mempersiapkan sebuah acara pagelaran
tari massal dengan mengangkat cerita perjuangan Pangeran Jayakarta. Pagelaran berbentuk
sendratari ini dipercayakan kepada Bagong Kussudiarjo, seorang koreografer asal Yogyakarta.
Untuk mempersiapkan pagelaran itu, Bagong mengadakan penelitian selama beberapa bulan
mengenai kehidupan masyarakat Betawi. Pagelaran ini berhasil dipentaskan pada tanggal 20 dan
21 Juni 1977 di Balai Sidang Senayan, Jakarta, didukung oleh 300 orang artis dan musikus. Tari ini
merupakan tarian gembira dengan gerakan yang dinamis dan eksotis. Gerakan tarian Yapong
menggambarkan suasana kegembiraan rakyat menyambut kedatangan Pangeran Jayakarta. Adegan
tersebut dinamai Yapong dan tidak mengandung arti apapun. Istilah tersebut muncul dari lagunya
yang berbunyi ya, ya, ya, ya yang dinyanyikan oleh penyanyi pengiringnya serta suara musik yang
terdengar pong, pong, pong, sehingga lahirlah "ya-pong" yang semakin lama berkembang menjadi
Yapong. Dalam perkembangannya, tarian ini sering dijadikan sebagai tari pergaulan untuk mengisi
sebuah acara sesuai dengan permintaan karena tarian ini penuh dengan variasi di dalamnya.
(Sumber: www.jakarta.go.id)
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. … adalah unsur tari yang berkaitan dengan a. pergaulan dan pendidikan
kesesuaian, keenakan, keseimbanan, dan b. pergaulan dan pertunjukan
keasyikan yang terpadu. c. pertunjukan dan pendidikan
a. irama c. ide d. terapi dan pendidikan
b. dekorasi d. harmoni 5. Pola geraknya bebas tanpa mengurangi
2. Disebut tarian massal apabila jumlah keindahan, berakar pada gerak tari
penarinya …. tradisional adalah ciri dari tari ….
a. seorang a. kontemporer
b. dua orang b. eksperimental
c. sepuluh orang c. modern
d. sangat banyak d. tradisi
3. Termasuk bagian tubuh dalam adalah …. 6. Dada melebar, tulang rusuk terangkat, perut
a. otot c. tangan kempis adalah sikap tubuh yang umum
b. kaki d. kepala pada tari ….
4. Tari kontemporer umumnya berfungsi a. kontemporer c. hip hop
sebagai tari .... b. klasik d. kreasi
4 SENI TEATER
Kompetensi Inti
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau
operet;
3.2 Memahami teknik menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan atau operet;
4.1 Memeragakan adegan drama musikal dan/atau operet sesuai konsep, teknik dan prosedur seni peran;
4.1 Menyusun naskah sesuai kaidah pementasan drama musikal dan/atau operet.
Nilai Pendidikan Karakter
Jujur, motivasi tinggi, tidak mudah menyerah, semangat, tekun, dan teliti.
Seni Teater
Drama musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari, dan
akting. Drama musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya.
Ada tiga macam drama musikal, yaitu opera, operet atau opera kecil, dan kabaret.
Opera adalah sebuah drama musikal yang seluruh dialognya dinyanyikan dengan teknik seriosa dan
diiringi orkes simfoni besar. Tokoh-tokoh utama opera menyanyi untuk menceritakan kisah dan perasaan
mereka kepada penonton. Muncul pertama kali pada tahun 1594 dengan judul Dafne, naskahnya ditulis
oleh Octavio Renuccini dan iringan musiknya dikerjakan oleh Jacopo Peri dan Corsi. Teks dalam opera
disebut libretto. Jika satu atau beberapa bait libretto dinyanyikan, maka satu nyanyian disebut aria. Italia
merupakan pusat pertumbuhan opera sebab di sinilah opera lahir. Gedung opera yang paling terkenal dan
menjadi barometer kesuksesan seorang seniman opera jika sudah dapat berpentas di dalamnya adalah
La Scala di Milan.
Operet berasal dari bahasa Italia, operetta, yang artinya opera kecil. Perbedaannya dengan opera
adalah bahwa dalam operet tidak semua dialog dinyanyikan. Elemen tari juga lebih banyak dimainkan dan
lebih dinamis sehingga cenderung lebih ringan dan menghibur dibandingkan opera yang terkesan berat
dan serius.
Di panggung Broadway (Amerika Serikat), opera dan operet digubah menjadi pertunjukan kabaret.
Dalam kabaret, kemampuan aktor menghayati karakter tidak hanya melalui baris kalimat yang diucapkan,
tetapi juga melalui lagu dan gerak tari. Kabaret berangkat dari karya musik yang bercerita, seperti The
Cats karya Andrew Lloyd Webber yang fenomenal. Karya musik bercerita tersebut kemudian dikombinasi
dengan gerak tari, alunan lagu, dan tata pentas. Perbedaan mendasar antara kabaret dengan opera adalah
dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagunya bebas.
Dengan memanfaatkan aplikasi YouTube di internet, pelajarilah berbagai bentuk pementasan opera, operet,
dan kabaret. Tuliskan keunikan masing-masing menurut pendapat kalian sendiri dan presentasikan di
depan kelas!
Memerankan drama musikal pada dasarnya sama dengan teknik pemeranan pada jenis drama yang
lain. Hal yang membedakan adalah karena kuatnya unsur musikal dalam jenis drama ini, maka pemain
juga hendaknya memiliki kemampuan musikal dan bernyanyi dengan baik. Musik dan lagu di sini bukan
semata ilustrasi atau pendukung adegan, melainkan menjadi unsur pokok untuk ditampilkan. Teknik
pemeranan sendiri secara umum meliputi tiga hal: olah vokal, olah tubuh, dan olah pikir.
1. Olah vokal
Vokal atau suara dan ucapan berperan sangat penting dalam sebuah pementasan drama. Aktor
menggunakan ucapan untuk menyalurkan kata atau dialog kepada penonton, memberi arti khusus
pada kata-kata tertentu melalui tekanan suara, memberi informasi tentang sifat dan perasaan karakter
yang diperankan, mengendalikan perasaan penonton sebagaimana halnya dengan musik, dan memberi
variasi pada pementasan.
Suara pemain harus jelas terdengar oleh penonton sampai pada yang duduk paling jauh dari
panggung sekalipun. Untuk dapat menguasai kemampuan ini, diperlukan latihan khusus yang meliputi
pernapasan, letupan suara, diksi, tekanan, bangun ucapan, dan teknik memuncak. Cara bernapas
dalam kehidupan sehari-hari dengan bernapas dalam bermain drama tentunya berbeda. Agar dialog
3. Senam lidah
a. Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan dan tarik sedalam mungkin, lakukan 8 kali.
b. Lidah dijulurkan dan arahkan ke kanan dan ke kiri secara bergantian, lakukan 8 kali.
c. Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam terus kebalikannya, lakukan 8 kali.
d. Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam terus
kebalikannya. Lakukan 8 kali.
e. Lidah ditahan di gigi seri, terus hentakkan. Lakukan 8 kali.
f. Membunyikan errrrr................, errrrrrr................ berulang-ulang. Latihan ini berfungsi untuk
melemaskan lidah.
g. Ucapkan dengan cepat: fud...fud...fud...fud...fud...dah...fud...fud...fud...fud... fud...dah. Lakukan
latihan ini sesering mungkin.
4. Senam tenggorokan
a. Ucapkan lo...la...le...la...lo...- lo...la...le...la...lo...- lo...la...le...la...lo... dengan santai, semakin
lama semakin keras, tetapi tenggorokan jangan tegang.
b. Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la...la...la...la...laf... - la...la...la...la...los... -
la...la...la...la...lof...
c. Lafalkan huruf vokal (a...i...u...e...o...) tanpa mengeluarkan suara. Dalam latihan ini yang
diutamakan adalah kontraksi otot-otot bibir, wajah, dan rahang.
2. Olah tubuh
Tubuh manusia terdiri dari tulang, urat, dan otot-otot sebagai penghubungnya. Tulang manusia
terdiri dari ratusan jenis, mulai tulang tengkorak, tulang leher, tulang badan, tulang tangan, tulang
pinggul, dan tulang kaki. Bagian yang paling penting dari tubuh manusia adalah tulang belakang atau
tulang punggung. Tulang punggung berfungsi sebagai tangkai dari jalinan urat saraf. Pusat saraf
terdiri dari otak dan jaringan urat saraf tulang belakang. Tulang yang berhubungan langsung dengan
tulang belakang adalah tulang belikat (scapula), dan tulang pinggul (coxae). Cara berbaring, duduk,
berdiri, berjalan, berlari, melompat, dan jatuh sangat dipengaruhi oleh tulang belakang. Elastisitas
atau kelenturan tulang belakang berfungsi sebagai peredam goncangan atau shock breaker tubuh.
Dalam pemeranan, posisi tulang belakang dapat menyampaikan pesan atau gambaran pada penonton
berbagai kondisi yang dialami. Gambaran ketika sedang tegang atau tenang, letih atau segar, tua
atau muda sangat dipengaruhi oleh posisi tulang belakang. Tulang belakang juga membantu
keberlangsungan perubahan sikap tubuh dan bunyi suara.
Latihan olah tubuh melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. Olah tubuh
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan. Latihan
pemanasan (warm-up), yaitu serial latihan gerakan tubuh untuk meningkatkan sirkulasi dan
meregangkan otot dengan cara bertahap. Latihan inti, yaitu serial pokok dari inti gerakan yang akan
dilatihkan. Latihan pendinginan atau peredaan (warm-down), yaitu serial pendek gerakan tubuh untuk
mengembalikan kesegaran tubuh setelah menjalani latihan inti.
a. Pemanasan, dimulai dari peregangan jari dan pergelangan tangan, siku, bahu, leher, batang
tubuh, tungkai kaki, dan punggung. Lanjutkan dengan pemanasan pergelangan kaki, tungkai,
dan punggung.
b. Latihan inti, meliputi serial pokok gerakan untuk membentuk ketahanan tubuh, kelenturan, dan
ketangkasan fisik.
1) Latihan ketahanan tubuh meliputi latihan otot perut, pinggang, kaki, lutut, tangan, lengan,
bahu, dan dada. Rangkaian latihan yang dilakukan adalah sit up, pull up, push up, back up,
kayang, squat jump, dan sebagainya.
Gambar Gerakan mencekung, mencembung, dan melurus untuk melatih tulang punggung
3) Latihan ketangkasan meliputi latihan cermin, kuda-kuda, dan latih tanding ketangkasan
dengan gerakan-gerakan bela diri.
c. Pendinginan, meliputi serial pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk menyegarkan kembali
kondisi tubuh. Pengenduran otot-otot dilakukan untuk memperbaiki kelenturan tubuh yang
menegang akibat latihan inti.
Lakukan latihan seperti dijelaskan pada materi di atas secara berpasangan! Catat perkembangan masing-
masing dan diskusikan kekurangan-kekurangan yang masih terjadi. Konsultasikan hasil latihan kalian
dengan guru.
3. Olah pikir
Olah pikir atau olah rasa berkaitan dengan penjiwaan terhadap karakter yang akan dimainkan.
Dalam hal ini, pikiran dan batin pemainlah yang dilatih. Latihan-latihan olah pikir meliputi konsentrasi,
mempelajari gesture, dan imajinasi.
a. Konsentrasi
Pengertian konsentrasi secara harfiah adalah pemusatan pikiran atau perhatian. Tujuan dari
konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung.
Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat. Langkah awal yang perlu diperhatikan
adalah mengasah kesadaran dan kemampuan menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan
Dalam sebuah kerja kelompok, buatlah tabel penilaian peningkatan kemampuan kalian dalam mempelajari
teknik-teknik pemeranan. Satu orang dinilai oleh setidaknya tiga orang agar hasil penilaian tetap objektif.
Diskusikan hal-hal yang masih perlu ditingkatkan apabila ditemukan kelemahan-kelemahan. Sampaikan
kesimpulan kalian kepada guru untuk mendapatkan masukan atau saran latihan-latihan apalagi yang
perlu dilakukan agar dapat mencapai peningkatan kualitas. Carilah literatur-literatur tambahan untuk
memperkaya pengetahuan mengenai seni teater dan teknik-teknik pemeranan!
Naskah drama adalah bentuk rencana tertulis dari sebuah cerita drama/teater. Ada tiga unsur pokok
dalam menyusun naskah, yaitu premis, karakter, dan plot. Premis adalah intisari cerita atau tema pokok
yang menjadi kerangka dasar untuk menentukan arah tujuan cerita. Gagasan atau tema cerita dapat
diperoleh melalui pemikiran, pengalaman, dan imajinasi seseorang, juga bisa dari pengamatan langsung
suatu peristiwa nyata yang terjadi di sekeliling kita. Karakter adalah penggambaran sifat, watak, dan
gerak-gerik yang menjadi ciri tokoh berdasarkan latar belakangnya. Plot adalah alur atau kerangka cerita
dari awal sampai akhir. Tersusun atas empat bagian: protoasis (bagian permulaan berisi pelukisan peran
dan motif lakon), epitasio (bagian komplikasi ketika mulai timbul kerumitan yang berujung pada masalah),
catarsis (klimaks atau puncak ketegangan), dan catasthrope (bagian akhir atau penyelesaian lakon).
Naskah drama yang baik memiliki unsur dramatik yang terbentuk dari permasalahan-permasalahan
pokok dalam cerita. Permasalahan pokok ini akan mengarahkan cerita menanjak menuju puncak atau
klimaks untuk kemudian diturunkan atau diselesaikan. Unsur dramatik inilah yang membuat sebuah naskah
drama menarik dan memiliki nilai untuk dipentaskan.
Penokohan dalam drama dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Berdasarkan perannya terhadap
jalan cerita, ada tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Protagonis adalah tokoh yang mendukung
cerita. Dalam sebuah naskah lakon biasanya ada satu atau dua tokoh protagonis yang dibantu oleh
Perhatikan contoh naskah drama musikal berikut! Berikan pendapat kalian secara pribadi!
Ande Ande Lumut
Babak 1
Adegan 1
Ruangan sebuah rumah sederhana. Tampak rapi dan bersih. Meja makan dan kursi-kursinya tertata
rapi di sebelah kiri depan, di sudut kanan belakang terdapat meja kecil dengan kaca rias dan dua
buah kursi. Klenting Merah dan Klenting Biru tengah bersolek di meja kecil tersebut. Klenting
Kuning masuk membawa baki makanan dan minuman, diletakkan di meja makan.
Klenting Merah : (melirik pada Klenting Kuning)
Kuning, sini! Sisiri rambutku!
Klenting Kuning : (mendekat) Rambut kakak cantik sekali.. (sambil menyisiri Klenting
Merah)
Klenting Biru : (mencibir) Menirukan Klenting Kuning) Rambut kakak cantik sekali.. (nada
gusar) Tidak usah menjilat! Cepat selesaikan pekerjaanmu, lalu bantu
aku berdandan!
Terdengar panggilan dari dalam.
Ibu : (berteriak dengan nada yang dilagukan) Kuning....!!!! Cepat kemari...!!!
Klenting Kuning lari menyambar baki di meja makan. Karena terburu-buru, kakinya menabrak kursi.
Kursi menabrak meja, piring dan gelas di meja beradu. Baki di tangan Klenting Kuning terjatuh ke
lantai. Klenting Merah yang sedang memakai pensil alis sambil menggerutu terkejut, pensil alisnya
mencoreng pelipis. Klenting Biru yang tengah memakai lipstik juga terkejut, lipstiknya mencoreng
pipi hingga dagu. Pada saat yang sama Ibu masuk.
Lampiran
Susunlah sebuah naskah drama musikal hasil kreativitas kalian sendiri berdasarkan panduan-panduan
penulisan naskah drama di atas! Presentasikan di depan kelas untuk mendapatkan apresiasi dari guru
dan teman sekelas!
Sudahkah kalian memahami materi pembelajaran dalam bab ini dengan baik? Jika belum, carilah
buku-buku referensi yang lain untuk membantu. Diskusikan pula dengan beberapa teman dan/atau
konsultasikan dengan guru hal-hal yang belum kalian pahami pada bab ini!
Setelah mempelajari materi pada bab ini, maka kita akan memahami proses kreatif seseorang dalam
menciptakan sebuah karya seni teater, terutama dalam bentuk drama musikal. Manusia diberkahi akal
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal, manusia dapat menciptakan banyak hal. Salah satunya dapat
menyusun sebuah naskah drama musikal dengan baik serta mengolah kemampuan tubuh, vokal, dan
pikirannya untuk menghidupkan karakter tokoh di atas panggung.
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Cabang seni yang pertama kali dikenal 10. Menempelkan bahan sedikit demi sedikit
manusia adalah …. hingga mencapai bentuk yang diinginkan
a. seni tari c. seni rupa adalah pengertian dari teknik ….
b. seni musik d. teater a. konstruksi c. carving
2. … adalah unsur seni lukis yang b. butsir d. membentuk
paling sederhana. 11. Ambitus suara pria terdiri dari ….
a. titik c. bidang a. tenor, bariton, sopran
b. warna d. ruang b. tenor, mezzo sopran, sopran
3. Contoh prinsip kreativitas dalam seni lukis c. tenor, bariton, bass
adalah …. d. sopran, mezzo sopran, bass
a. membuat gambar potret sesuai aslinya 12. Pernapasan diafragma dilakukan dengan
b. menggunakan cat tembok di atas cara ….
papan tripleks untuk mendapatkan a. mengambil napas hingga paru-paru
tekstur lukisan yang berbeda terisi penuh tanpa terjepit
c. menggunakan spidol warna-warni b. mengembangkan bagian atas paru-
pada kertas untuk menciptakan paru hingga mendesak bahu ke atas
gradasi dengan teknik pointilis c. mengambil napas hingga rongga dada
d. memberi banyak sekali air pada bergerak ke bawah
bahan cat air agar penggunaannya d. paru-paru tidak diisi sepenuh-nya dan
lebih hemat napasnya pendek-pendek
4. Melukis di atas permukaan sebuah 13. Sewaktu menyanyikan "a", sebaiknya ….
kendaraan (airbrush) pada dasarnya sama a. bibir membentuk corong, sudut bibir
dengan teknik …. ditarik ke belakang
a. tempra c. aerograf b. corong bibir dipersempit dan
b. pointilis d. blok dimajukan ke depan
5. Keindahan alam merupakan objek lukisan c. bibir seperti corong dengan rahang
yang paling banyak digunakan, terutama bawah sedikit diturunkan
pada era …. d. bibir membentuk corong bundar dan
a. Raden Saleh rahang bawah diturunkan cukup jauh
b. Sri Hadi 14. Sifat suara yang melahirkan penyanyi-
c. S. Sudjojono penyanyi serba bisa adalah ….
d. Basuki Abdullah a. lirih c. coloratura
6. Termasuk bahan lunak dalam pembuatan b. dramatik d. dramatik lirih
patung adalah …. 15. Penyanyi berikut yang memiliki gaya vokal
a. kayu c. logam jazz adalah ….
b. granit d. tanah liat a. Bunga Citra Lestari
7. Pembuatan patung dengan menuang bahan b. Syahrini
cair ke dalam cetakan disebut teknik …. c. Andien
a. cetak tekan c. cetak celup d. Anggun C. Sasmi
b. cetak tuang d. carving 16. Ciri khas paduan suara anak-anak adalah
8. Rangka untuk membuat patung dengan ….
teknik konstruksi dibuat dari …. a. belum memiliki dirigen
a. kertas c. gips b. belum ada pembagian suara
b. kayu d. kawat c. tanpa iringan musik
d. suara dibagi menjadi suara tinggi dan
9. Untuk memudahkan pengerjaan patung
rendah
digunakan alat bantu berupa ….
a. palu besar c. rangka
b. meja putar d. cetakan
*f p *