Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Anti Korupsi


Dosen Pengampu : Dr. Mohd. Yasin, S.HI.,M.H.,C.NSP.,C.IM

Disusun Oleh Kelompok 12 :

1. Asiatur Raudah (21.11.2654)


2. Dea Anisa Fitri (21.11.2657)

SEMESTER I PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN – NADWAH
KUALA TUNGKAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, dengan judul “
Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan.

Kuala Tungkal, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan masalah ............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi...............................................2


B. Peran Mahasiswa dalam Kasus Korupsi dikawasan hutan hujan tropis ..........2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................6
B. Saran..................................................................................................................6

DAFTAR ISI.................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, sudah dalam posisi yang sangat parah dan
begitu mengakar dalam sendi kehidupan. Perkembangan praktek korupsi dari tahun
semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan negara maupun
segi kualitas yang semakin sistematis, canggih serta lingkupnya sudah meluas dalam
seluruh aspek masyarakat. Maraknya kasus tindak pidana korupsi salah satunya adalah
kasus korupsi dikawasan hutan hujan tropis di Indonesia, tidak lagi mengenal batas – batas
siapa, mengapa, dan bagaimana. Tindak pidana korupsi ini merupakan perbuatan yang
bukan saja dapat merugikan keuangan negara akan tetapi juga dapat menimbulkan
kerugian – kerugian pada perekonomian rakyat.
Oleh karena itu, peran aktif mahasiswa sangat diharapkan lebih difokuskan pada upaya
pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya anti korupsi di masyarakat.
Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan gerakan anti korupsi
di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting,
untuk dapat berperanaktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai – nilai
anti korupsi dalam kehidupan sehari – hari. Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh
berbagai cara antara lain melalui kegiatan bermusyawarah dan sosialisasi.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi ?
2. Bagaimana peran mahasiswa dalam kasus korupsi dikawasan hutan hujan tropis ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimanakah bentuk gerakan anti korupsi
2. Untuk mengetahui bagaimana peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada kasus
korupsi dikawasan hutan hujan tropis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi


. Mahasiswa adalah suatu elemen masyarakat yang sangat penting peranannya bagi
pergerakan bangsa ini. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, tetapi mahasiswa
merupakan salah satu unsur perubahan dalam kehidupan bernegara, khususnya di negara
demokrasi seperti Indonesia. Dengan berbagai aksi yang dilakukannya mahasiswa mampu
melumpuhkan berbagai ketidakadilan yang terjadi di negara ini. Jika kita meninjau kembali
sejarah tahun 1998, rezim otoriter yang menjabat selama 32 tahun pun mampu dilengserkan
oleh berbagai gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa.
Jika kita bicara tentang gerakan mahasiswa, tentu tidak asing dengan kata "korupsi".
Dikutip dari wikipedia.org; Korupsi merupakan tindakan pejabat publik, baik politisi maupun
pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan yang secara tidak wajar dan
tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Sedangkan menurut Nurdjana (1990); Korupsi berasal dari bahasa Yunani yaitu "corruptio"
yang berarti perbuatan tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang
dari kesucian, melanggar norma-norma agama materiil, mental dan hukum. Dari kedua
penjalasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jelas perilaku korupsi adalah perilaku yang
melanggar hukum.
Banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia baik yang dilakukan oleh pejabat negara,
pegawai negeri, maupun pihak-pihak yang lain. Salah satu kasus korupsi yang masih hangat
diperbincangkan di Indonesia yaitu kasus korupsi yang dilakukan oleh Kepala DPUPR Kota
Cilegon. Ternyata kasus ini tidak terlepas dari gerakan mahasiswa, sebagaimana dikutip dari
bantennews.co.id; Puluhan massa yang tergabung pada Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (GMNI) Kota Cilegon menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Cilegon,
Kamis (15/10/2020). Dari berita tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa selalu aktif
dalam gerakan memerangi korupsi, buktinya pada kasus korupsi di Cilegon tersebut
mahasiswalah yang berada di garda terdepan untuk mengungkap kasus korupsi tersebut.
Masih banyak lagi kasus-kasus korupsi di Indonesia yang terungkap karena adanya gerakan-
gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memerangi korupsi.
2
Alangkah baiknya jika sebelum mahasiswa melakukan gerakan-gerakan atau aksi-aksi
untuk memerangi korupsi, mahasiswa harus terlebih dahulu memahami karakteristik dari
perbuatan korupsi tersebut. Karena masih banyak mahasiswa yang ikut-ikutan dalam gerakan
atau aksi memerangi korupsi, tetapi ia tidak memahami arti dan karakteristik korupsi itu
sendiri.
B. Kasus korupsi dikawasan hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis merupakan hutan yang vegetasinya tergolong vegetasi hutan yang
tertua, hutan ini tumbuh di dekat garis equator, dimana iklim sepanjang tahun hangat dan
basah. Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo,
dan di wilayah Asia Tenggara. Dari ke enam kelompok jenis hutan, hutan hujan tropis
paling banyak memiliki keragaman pohon, sekitar 100 species bisa tumbuh pada wilayah
seluas 2,6 Km2. Sebagian besar pohon berdaun lebar dan selalu hijau sepanjang tahun,
terdapat juga pohon palm dan paku-pakuan. Kebanyakan hutan pohonnya membentuk tiga
lapisan selubung (canopy). Canopy paling atas dapat mencapai ketinggian 46 meter,
tumbuhan yang melebihi canopy di sebut emergent. Tumbuhan understory membentuk
lapisan selubung ke dua. Lapisan semak belukar dan tumbuhan herbal sangat tipis karena
sinar matahari terhalang oleh lapisan canopy. Seringkali beberapa tanaman merambat dan
menumpang lainnya menempel di cabang-cabang pohon lapisan canopy, sehingga dapat
menyerap sinar matahari secara penuh. Sebagian besar binatang hutan hujan tropis juga
hidup pada lapisan canopy, dimana mereka dapat menemukan makanan yang sangat
berlimpah. Binatang yang termasuk diantaranya adalah makhluk terbang dan memanjat
seperti kelelawar, berbagai jenis burung, serangga, kadal, tikus, monyet, tupai, kungkang,
ular, maupun berbagai hewan yang hidup secara khas di berbagai ekosistem hutan hujan
tropis di berbagai tempat seperti Kus-kus, Anoa, Kanguru Pohon, dan sebagainya. Adapun
hutan tropis ini juga masih dibagi lagi kedalam beberapa jenis berdasarkan zona
ketinggian tempat, yaitu :
a. Zona Hutan Hujan Bawah Zona ini dinamakan Hutan Hujan bawah karena hutan ini
berada ketinggian tempat 0 -1000 mdpl. Penyebaran ekosistem Hutan Hujan Bawah ini
meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi dan beberapa pulau
di Maluku. Hutan hujan bawah ini sering disebut juga sebagai hutan Dipterocarps, karena
di hutan ini tumbuh-tumbuhan yang banyak di jumpai adalah tumbuhan famili
Dipterocarpaceae seperti Pohon Meranti dan Pohon Bangkirai, selain itupun dijumpai
pohon-pohon anggota genus Agathis (Pohon Damar), Koompasia (Pohon Kempas) dan
3
Dyera (Pohon Jeluntung). Khusus ekosistem Hutan Hujan Bawah yang berada di Jawa
dan Nusa Tenggara terdapat spesies pohon anggota genus Altingia, Bischofia (Pohon
Kerinjing), Castanopsis (Pohon Bangan), Ficus (Pohon Ara dan Beringin), Gossampinus
(Pohon Randu), serta species-species pohon yang yang berasal dari famili Leguminosae
(berbagai jenis tumbuhan semak seperti Daun Buaya).
b. Zona Hutan Hujan Tengah Zona ini dinamakan Hutan Hujan Tengah karena hutan ini
berada ketinggian tempat 1.000 – 3.300 mdpl. Penyebaran hutan tipe ini ada di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi dan sebagai Indonesia Timur, Aceh dan Sumatra Utara.
Secara umum, ekosistem hutan ini didominasi oleh tumbuhan genus Quersus (Pohon
Pasang), Castanopsis (Pohon Bangan), Nothofagus dan spesies pohon anggota famili
Magnoliaceae (Pohon Cempaka). Khusus di Pulau Jawa terdapat bebeerapa pohon yang
khas yaitu pohon Albizzia Montana (Pohon Albasia dan Sengon), dan Anaphalis
Javanica di Jawa Tengah, sedangkan pohon Cassuarina Spp (Pohon Cemara) di Jawa
Timur. Zona Hutan Hujan Atas zona ini dinamakan Hutan Hujan Atas karena hutan ini
berada ketinggian tempat 3.300 – 4.100 mdpl. Hutan tipe ini berupa kelompok-kelompok
hutan yang dipisahkan oleh padang rumput dan belukar. Secara garis besar di Indonesia
terdiri dari 2 tipe yang masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda, tipe itu tergolong
menjadi Hutan Hujan Tropis Atas Bagian Barat Indonesia dan Hutan Hujan Tropis Atas
Bagian Timur Indonesia. Di Bagian Timur seperti di Papua banyak sekali spesies pohon
Conifer (Pohon Berdaun Jarum) genus Dacrydium (Pohon Melur), Libecedrus,
Phyllocladus, dan Podocarpus (Pohon Melur / Jamuju), juga dari spesies Eugenia Spp
(Pohon Jambu-Jambuan) dan Calophyllum (Pohon Bintangur). Sedangkan di bagian
barat Indonesia Hutan Hujan Tropis Atas jarang ada karena ketinggian tempat di wilayah
Barat Indonesia sedikit sekali yang berada di atas ketinggian 3.300 mdpl, adapaun
tumbuhan yang menghiasi Hutan Hujan Tropis Atas Bagian Barat Indonesia adalah
Leptospermum (Pohon Ambon), Tristania (Pohon Pelawan) dan Phyllocladus. Maka dari
itu diperlukan upaya untuk mempertahankan maupun melestarikan hutan dikarenakan
manfaatnya yang begitu besar. Upaya untuk melestarikan hutan pun harus dilakukan
seluruh rakyat Indonesia.Mengapa disini kasus dikawasan hutan hujan tropis termasuk
dalam kasus korupsi, karena hutan hujan tropis ini sering terjadi penebangan liar yang
menjadi kejahatan yang berskala besar, terorganisir, dan mempunyai jaringan yang
sangat besar. Yang hasil dari penebangan secara ilegal ini digunakan untuk kepentingan
dalam satu pihak. Jadi sebagai mahasiswa yang juga adalah Warga Negara Indonesia,
4
peran yang dapat dilakukan antaralain seperti mengedukasi. Sebagai orang terpelajar,
mahasiswa diharapkan dapat mengedukasi masyarakat indonesia tentang pentingnya
menjaga hutan. Metode yang digunakan untuk mengedukasi pun dapat berupa langsung
dari mulut ke mulut, dapat berupa media yang terdiri atas internet, surat, televisi, dan lain
lain. Materi yang dibawakan untuk mengedukasi juga harus menarik, membekas, dan
mudah dipahami oleh semua kalangan.
            Selain mengedukasi mahasiswa juga harus terjun langsung dengan aksi nyata. Aksi
nyata yang dapat dilakukan berupa reboisasi, pemupukan, identifikasi area hutan, dan lain
lain. Contoh kegiatan reboisasi yang pernah saya lakukan adalah pengabdian masyarakat
KTH 1 Ds. Donowari. Kegiatan yang saya lakukan beserta teman teman kehutanan saya
adalah menanam bibit pohon ke hutan. Selain menanam bibit pohon kami juga
menyampaikan pesan ke warga tentang berbagai hal. Seperti reorganisasi, dukungan usaha
hasil hutan, dan lain sebagainya.
            Mahasiswa juga diharapkan dapat menciptakan inovasi baru. Inovasi yang diciptakan
bisa di bidang pengamatan, penanaman, melindungi, dan lain sebagaiya. Contoh inovasi
yang ada adalah meningkatkan produktivitas karet alam. pada tahun 2011 perkebunan
karet mencapai 3.456.128 ha terdiri dari 2.931.844 ha perkebunan rakyat, 257.005 ha
perkebunan besar negara, dan 267.278 ha perkebunan besar swasta. Luas areal tersebut
menghasilkan produksi karet sebesar 2.990.184 ton. kebun karet monokultur mampu
memberikan hasil getah karet yang lebih banyak bila dibandingkan dengan agroforest
karet Maka tak mengherankan masyarakat dan pemerintah (khususnya sub dinas terkait)
lebih memilih kebun karet monokultur ( Sukmawati, Arkeman, Maarif, 2014). Selain
dibidang produksi inovasi di bidang pemetaan juga diperlukan. Pasalnya pemetaan
diperlukan supaya dapat mengambil langkah langkah selanjutnya. Contohnya adalah
Taman Nasional Baluran menggunakan citra satelit SPOT 4 dan SPOT 6. Hutan mangrove
merupakan  salah  satu  sumber  daya  alam  wilayah pesisir  yang  memiliki  manfaat  baik
dari  sisi  ekologi maupun sosial ekonomi   masyarakat pesisir. Mangrove  berfungsi
sebagai  pencegah sedimentasi yang  datang  dari  daerah  daratan  ke  lautan,  sebagai
kawasan penyangga, dan melindungi garis pantai agar terhindar  dari  erosi  atau
abrasi(Fudloly, Fuad, Purwanto, 2020).

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran mahasiswa sangat penting dalam gerakan anti korupsi, karena mahasiswa
adalah elemen masyarakat yang paling idealis dan memiliki semangat yang sangat
tinggi dalam memperjuangkan sesuatu. Mahasiswa juga bisa mempengaruhi lapisan
masyarakat lainnya untuk menuntut hak mereka yang selama ini kurang diperhatikan
oleh pemerintah. Dan korupsi ini masih terjadi secara masif dan sistematis, menyebar
secara vertikal dan horizontal, praktiknya bisa berlangsung di mana lembaga negara,
lemabaga privat, hingga di kehidupan sehari – hari. Sebagai motor penggerak
mahasiswa harus berperan aktif dalam upaya pencegahan korupsi dengan melakukan
berbagai kegiatan yang terkait dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Keterlibatan
mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi tentu tidak pada upaya penindakan
yang merupakan kewenangan institusi penegak hukum. Peran mahasiswa diharapkan
lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan ikut mambangun budaya
anti korupsi dalam dirinya dan di masyarakat.
B. Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu nilai – nilai budaya dan nilai –
nilai yang tgerkandung dalam kebudayaan tersebut. Diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan dan masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
qperan+mahasiswa+dalam+gerakan+anti+korupsi&oq=&aqs=chrome.0.69i59l8.2762492j0j7&source
id=chrome&ie=UTF-8

Elvi Trionovano, Pengetahuan Budaya Anti Korupsi(Jakarta selatan, Indonesia,2016),


7

Anda mungkin juga menyukai