Makalah Kelompok 5-1
Makalah Kelompok 5-1
Perguruan Tinggi “
Disusun Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Puspitek, Buaran, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “Pendidikan Anti Korupsi” dengan judul "Pendidikan Anti Korupsi Penting
untuk Mewujudkan Zona Integritas di Perguruan Tinggi" tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pertemuan ke-12 pada mata kuliah
Pendidikan Anti Korupsi. Selain itu, Makalah ini bertujuan untuk mengetahui serta
memahami mengenai Pentingnya Zona Integritas Perguruan Tinggi yang ada di
Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Devi Fitria Wilandari,
S.H.,M.H. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari tugas makalah ini sehingga memotivasi kami agar
dapat melakukan yang lebih baik.
2
Daftar Isi
BAB 1 ......................................................................................................................................................4
Pendahuluan ..........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3 Tujuan ............................................................................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................5
BAB 2 ......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .....................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Korupsi ........................................................................................................................6
2.2 Faktor Penyebab Korupsi ...............................................................................................................6
2.3 Faktor Hukum. ...............................................................................................................................7
2.3 Faktor Ekonomi ..............................................................................................................................7
2.4 Faktor Organisasi ...........................................................................................................................7
2.5 Dampak Masif Korupsi: ..................................................................................................................8
2.6 Nilai dan Prinsip Antikorupsi..........................................................................................................9
2.7 Prinsip anti korupsi ......................................................................................................................11
2.8 Upaya Pemberantasan Korupsi ...................................................................................................13
2.9 Strategi Atau Upaya Pemberantasan Korupsi .............................................................................14
BAB III ..................................................................................................................................................15
PENUTUP ............................................................................................................................................15
3.1 Simpulan ......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................16
3
BAB 1
Pendahuluan
Pendidikan anti korupsi merupakan salah satu upaya untuk mencegah tindak korupsi
di Indonesia. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting
dalam mewujudkan zona integritas. Zona integritas merupakan suatu kondisi di mana
perguruan tinggi bebas dari korupsi dan memiliki budaya antikorupsi serta
administrasi dan tata kelola yang bersih serta melayani. Oleh karena itu, penulisan
makalah ini bertujuan untuk membahas pentingnya pendidikan anti korupsi dalam
mewujudkan zona integritas perguruan tinggi.
Dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang baik, harus memiliki 3 tujuan penting.
Birokrasi yang bersih dan akuntabel, kapabel, dan memberikan layanan publik secara
prima. Dengan ini, diharapkan dapat meningkatkan tata kelola yang efisien, inovatif,
dan membangun zona-zona integritas di perguruan tinggi.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi pemerintah.
makalah ini dapat dijadikan solusi untuk mencegah tindak kompsi di Indonesia
2. Bagi masyarakat.
makalah ini dapat dijadikan sebagai solusi pencegahan tindak korupsi dan
menambah wawasan mengenai pentingnya pendidikan antikorupsi
3. Bagi pemilis.
makalah ini dapat dijadikan media belajar dalam meningkatkan ilmu yang
diperoleh sehingga memacu untuk melakukan penulisan yang kritis di masa
yang akan datang.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
7
2.5 Dampak Masif Korupsi
Korupsi tidak hanya berdampak pada satu sektor kehidupan saja, namun korupsi berdampak
besar pada seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi ekonomi bangsa yang
buruk akibat korupsi dapat mengakibatkan suatu negara mengalami krisis ekonomi yang
berkepanjangan dan kemudian terjerambab ke jurang kemiskinan. Kemiskinan inilah yang
dapat menyebabkan sektor lain ikut terhambat seperti sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan,
keamanan. Berikut ini merupakan dampak masif korupsi di berbagai aspek:
1. Kejujuran
kata jujur dapat didefnisikan tidak berbohong dan tidak curang. Jujur
merupakan salah satu sifat yang amat penting bagi semua orang, tanpa sifat jujur
2. Kepedulian
Nilai kepedulian sangat amat penting bagi seorang mahasiswa dan semua orang
3. Kemandirian
Kemandirian dapat diartikan sebagai suatu proses mendewasakan diri yaitu dengan
tidak bergantung apapun dengan orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung
mengerjakan semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan bukan orang lain.
9
4. Kedisiplinan
Definisi dari kedisiplinan adalah kepatuhan atau taat kepada aturan. Mahasiswa
perlu hidup disiplin dalam mengatur kehidupan kampus baik akademik atau sosial.
dalam waktu yang lebih efisien, membuat orang lain lebih percaya dalam hal
5. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah segala sesuatu perilaku, tindakan atau perbuatan yang harus
status yang ada pada diri seseorang yang telah lulus dari pendidikan terakhirnya,
kecenderungan menyelesaikan tugasnya lebih baik dari pada mahasiswa yang tidak
bertanggungjawab
6. Kerja keras
Bekerja keras merupakan hal yang penting untuk tercapainya hasil sesuai dengan
target.
10
7. Sederhana
Sebagai mahasiswa saya hidup sederhana perlu diterapkan untuk mencegah nilai-
nilai korupsi. Karena dengan menerapkan prinsip hidup yang sederhana mahasiswa
8. Keberania
9. Keadilan
Adil memiliki arti tidak memihak kepada apapun dan siapapun. Sebagai mahasiswa
karakter ini sangat perlu sekali dibina sejak masa perkuliahannya, agar mahasiswa
dapat belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua lembaga
11
2. Transpirasi
dimulai dari transpirasi dan semua proses dilakukan secara terbuka. Dalam konsep
sederhananya transpirasi ini mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling
• Proses Penganggaran
• Proses Penyusunan Kegiatan
• Proses Pembahasan
• Proses Pengawasan
• Proses Evaluasi
•
3. Kewajaran
12
4. Kebijakan
Terkait dengan prinsip ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami
prinsip kebijakan anti korupsi. Aspek-aspek kebijakan terdiri dari isi kebijakan,
pembuat kebijakan, pelaksanaan
5. Kontrol Kebijakan
Hal ini merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat benar-benar efektif dan
mengeliminasi semua bentuk korupsi.
• Partisipasi
• Revolusi
• Reformasi
Secara garis besar upaya penanggulangan korupsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu jalur
penal (dengan menggunakan hukum pidana) dan jalur non-penal (diselesaikan diluar
hukum pidana dengan sarana non-penal). Upaya pemberantas korupsi dengan melalui
jalur penal lebih menitik beratkan pada sifat repressive (pemberantasan) sesudah
kejahatan terjadi, sedangkan jalur non-penal lebih menitik beratkan pada sifat
preventif (pencegahan). Sasaran dari upaya pemberantasan melalui jalur non-penal
adalah menangani faktor kondusif penyebab terjadinya kejahatan dalam hal ini
korupsi, yakni berpusat pada masalah atau kondisi baik politik, ekonomi maupun
13
sosial yang secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan kejahatan
korupsi. Yang kedua adalah upaya penal dengan memanggil atau menggunakan
hukum pidana atau dengan menghukum atau memberikan pidana penderitaan bagi
pelaku korupsi.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa hukum pidana dan pemidanaan bukanlah
suatu obat yang manjur untuk memberantas kejahatan korupsi. Padahal beberapa
orang mengatakan bahwa cara untuk memberantas korupsi adalah memberikan
hukuman seberat-beratnya. Kepada pelaku yang terbukti bersalah memang harus tetap
diberi hukuman, namun berbagai upaya lain harus tetap dikembangkan baik untuk
mencegah maupun untuk menghukum pelakunya. Berikut akan dipaparkan upaya atau
strategi untuk pemberantasan korupsi.
lembaga yang independen yang khususnya menangani korupsi. Selain itu lembaga
ini juga memberikan edukasi pada pemerintah dan masyarakat serta mengembangkan
perilaku bagi lembaga pemerintah maupun lembaga hukum yang membutuhkan.
Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan mewajibkan pejabat
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Melihat korupsi di indonesia masih banyak, efektivitas pendidikan anti korupsi (PAK)
perlu ditingkatkan agar melahirkan sumber daya manusia yangg berintegritas dan
jujur. Kita sebagai mahasiswa perlu peka dengan korupsi yang dapat kita lihat secara
langsung, baik besar maupun kecil dan menjadi agent of change bagi masyarakat. Meskipun
pemberantasan korupsi menghadapi berbagai kendala, namun upaya pemberantasan
korupsi harus terus-menerus dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan dan
perbaikan. Perbaikan dan perubahan tersebut antara lain terkait dengan lembaga yang
menangani korupsi agar selalu kompak dan tidak sektoral, upaya-upaya pencegahan juga
terus dilakukan, kualitas SDM perlu ditingkatkan, kesejahteraan para penegak hukum
menjadi priorita
15
DAFTAR PUSTAKA
(Antikorupsi, 2018)
16