Makalah Matematika
Makalah Matematika
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah Peranan Matematika Dalam Bidang
Farmasi. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Matematika.
Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca yang
budiman.
Penyusun
DAFTAR
ii
ISI
HALAMAN DEPAN...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG....................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
KESIMPULAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Banyak orang merasa tidak suka dengan pelajaran matematika. Dalam bayangan mereka
matematika dirasa terlalu sulit. Sulit karena yang terpikir adalah rumus dan teori-teori
yang rumit. Tapi pikiran semacam itu sudah jauh ke pendalaman matematika. Karena
matematika itu pada dasarnya hanyalah berkutat pada angka-angka yang sejak kecil kita
kenal. Hanya saja semakin kita mengenal, angka-angka itu harus kita olah sedemikian
rupa sehingga menghasilkan banyak deret-deret angka, dan deret-deret itulah yang
mungkin membuat matematika seolah-olah rumit. Padahal, justru disitulah letak daya
tarik matematika, mampu mengasah kesabaran dan ketajaman logika seseorang. Dan
matematika itu pulalah penikmat dunia ilmu pengetahuan.
Sadarkah bahwa matematika selalu dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan ? Misalnya
seorang anak berusia 2 tahun telah diajarkan bernyanyi yang di dalamnya ada unsur
matematika “satu..satu..aku sayang Ibu, dua..dua..juga sayang Ayah, tiga..tiga..dst.”
terlihat bahwa ia mulai mengenal angka. Contoh lain seorang pengrajin menerapkan teori
matematika untuk membuat meja,kursi,dll dengan menggunakan ukuran tertentu agar
bentuknya sesuai dengan yang diinginkan. Dan masih banyak lagi penerapannya.
Maka dari itu, tanpa kita sadari terbukti bahwa ilmu matematika selalu dibutuhkan di
beberapa aspek kehidupan. Begitu pula dalam bidang farmasi, ilmu dalam bidang farmasi
selalu berlandaskan pada dasar-dasar matematika. Untuk itu, pada materi ini kita akan
membahas penerapan matematika dalam bidang farmasi.
2. RUMUSAN MASALAH
Apa hubungan antara ilmu matematika dengan dunia farmasi ?
Agar siswa dapat menambah ilmu dan pengetahuan dalam bidang matematika dan
farmasi
BAB II
PEMBAHASAN
Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek
farmakologis (khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam terapi
dibagi menjadi dosis lazim dan dosis maksimum/maksimal. Dosis lazim adalah dosis
yang digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan dan
sering digunakan) sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek
dan dosis maksimum), sedangkan dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang
masih boleh diberikan kepada pasien baik untuk pemakaian sekali maupun sehari
tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis). Untuk terapi sebaiknya
menggunakan pedoman dosis lazim.
Contoh :
R
/ Ampisilin 7,5 ii
GG 1,5
CTM 0,60
m. f. caps. No. XV
S. tad. caps. I
Perhitungan :
Ephedrin HCL
1 Hari = 20 mg x 3
Apabila dalam satu resep terdapat dua atau lebih obat yang memiliki efek
yang sama atau memiliki mekanisme kerja yang sama, maka perlu dilakukan
perhitungan dosis searah karna obat memiliki efek sinergis, dikhawatirkan
terjadi over dosis ataupun efek berbahaya lainnya, contohnya :
- atropin sulfat dg tinctura belladonnae
- kodein HCl dg dionin dg morphin HCl
- efedrin HCl dg efetonin HCl
- kafein dg Teofilin dg theobromin
Mark Up
Mark Up adalah % keuntungan, ada yang menetapkan 25% (1,25) dan ada yang
menetapkan 30% (1,3).
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% (1,1)
PPN adalah Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai
dari proses transaksi dari produsen sampai ke konsumen.
Contoh Perhitungan HJA, Mark Up, Harga Netto Apotek dan PPN 10%
Contoh Soal :
Emulgator 5%
Jawab :
Cara pertama pilih nilai HLB surfaktan yang diantara HLB parafin cair (HLB 12),
dipilih melalui data yaitu span 80 (HLB 4,3) dan tween 80 (HLB 15) ).
Tween 80 = a gram
10,7a = 38,5
a = 3,6 gram
Untuk membuat larutan, contohnya larutan NaCl, hal yang pertama kali dilakukan
adalah menghitung masa zat padat yang akan dilarutkan berdasarkan konsep mol.
Misal yang diketahui adalah volume yang dibutuhkan dan molaritas dari zat itu.
Maka, kita butuh mengoperasikan rumus-rumus kimia dengan keahlian matematika
kita. Lalu langkah selanjutnya adalah penambahan zat terlarut. Disini kita dituntut
untuk mampu teliti menentukan ukuran, misal 100ml, 200ml,250ml,dsb. Nah, jelas
kita mengenal angka dan satuan itu karena matematika. Selanjutnya, apabila zat itu
dipanaskan, maka akan terbentuk Kristal baru yang harus kita amati bentuknya. Lagi-
lagi matematika berperan karena bangun ruang dipelajari dalam metamatika.
Kemudian, kita harus menghitung dan menganalisis massa sesudah pengkristalan itu.
Kembali aritmatika dimainkan dan logika matematika,dengan teori silogismenya,ia
berperan untuk menganalisis data yang kita dapatkan; gejala apa yang terjadi, apa
sebabnya dan apa akibatnya.
Aplikasi turunan tidak akan jauh dari mencari titik maksimum/minimum dari suatu
fungsi. Misalnya kalau ada fungsi yang bisa menggambarkan bioavailabilitas obat di
dalam darah berdasarkan waktu, dengan turunan bisa dicari kapan bioavailabilitas
maksimum/minimum didapat setelah obat diminum/disuntikkan.
ii
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Setelah membahas tentang materi ini ternyata tanpa kita sadari banyak sekali manfaat
matematika di berbagai bidang kehidupan khususnya bidang farmasi. Ilmu farmasi
sendiri adalah ilmu yang cenderung berhubungan dengan matematika. Ilmu dalam
farmasi selalu berlandaskan pada dasar-dasar matematika. Maka dari itu, terbukti bahwa
ilmu matematika selalu digunakan untuk mempelajari farmasi. Hal terpenting yang tidak
bisa disangkal adalah logika matematika. Otomatis semua bidang ilmu pengetahuan
,termasuk farmasi, selalu membutuhkan logika untuk membuktikan keabsahan konsep-
konsepnya.
ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
ii