Anda di halaman 1dari 101

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA

PERJALANAN WISATA PANTAI AKO DI DESA JIKUMERASA


KABUPATEN BURU

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Pattimura

Program Studi Agrobisnis Perikanan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Diajukan Oleh:

NOVITA SARI
2015-68-080

Kepada
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN
JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2019
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA
PERJALANAN WISATA PANTAI AKO DI DESA JIKUMERASA
KABUPATEN BURU

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana S-1 Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Pattimura

Program Studi Agrobisnis Perikanan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Diajukan Oleh:

NOVITA SARI
2015-68-080

Kepada
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN
JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2019
LEMBARAN PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul: Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Biaya Perjalanan Wisata Pantai Ako di Desa Jikumerasa Kabupaten
Buru adalah benar merupakan hasil karya saya dengan arahan dari pembimbing dan
belum diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis
lain telah disebutkan dalam daftar pustaka.

Ambon, Desember 2019

Novita Sari
ABSTRAK

NOVITA SARI, NIM : 2015-68-080. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya


Perjalanan Wisata Pantai Ako Di Desa Jikumerasa Kabupaten Buru. Dibawah
bimbingan Dr. Ir. R. L. Papilaya, MP dan Eygner G. Talakua, S.Pi, M.Si.

Biaya perjalanan adalah waktu dan pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan
oleh wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tertentu. Asumsi yang mendasari
metode biaya perjalanan adalah adanya pengeluaran biaya atas waktu dan biaya
perjalanan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk mengunjungi lokasi wisata dan
menikmati wisata tersebut. Menurut (Yoeti, 2010) ketika melakukan perjalanan
wisata, wisatawan akan menggunakan pendapatan bebas (disposible income) untuk
keperluan wisata seperti akomodasi hotel, makanan dan minuman, transportasi,
konsumsi rekreasi dan parkir kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menghitung biaya perjalanan wisatawan ke Pantai Ako dan
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan wisatawan ke Pantai
Ako.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif
dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kusioner dan
studi pustaka. Jumlah sampel adalah 97 orang yakni 50 wisatawan lokal, 42
wisatawan domestik dan 5 wisatawan mancanegara. Dan metode deskriptif kuantitatif
dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan menghitung total biaya
perjalanan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Total keseluruhan biaya perjalanan
wisata di Pantai Ako sebesar Rp. 169.872.500,- dengan total keseluruhan rata-rata
biaya perjalanan wisata adalah Rp. 15.283.553,- berdasarkan asal wisatawan
diketahui rata-rata biaya perjalanan wisatawan lokal adalah Rp. 245.360,- rata-rata
biaya perjalanan wisatawan domestik adalah Rp. 2.227.393,- dan rata-rata biaya
perjalanan wisatawan mancanegara adalah Rp. 12.810.800,-. 2) Faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya perjalanan wisata di Pantai Ako secara statistik diketahui adalah
X3 (pendapatan) dan X5 (jarak). Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap
biaya perjalanan wisata adalah variabel X1 (umur), X2 (Pendidikan), X4 (lama
kunjungan).

Kata Kunci: biaya perjalanan, faktor-faktor yang mempengaruhi dan regresi linear
berganda.
ABSTRACT

NOVITA SARI, NIM: 2015-68-080. Factors Affecting the Cost of Ako Beach
Tourism Trip in Jikumerasa Village, Buru Regency. Under the guidance of Dr.
Ir. R. L. Papilaya, MP and Eygner G. Talakua, S.Pi, M.Si.

Travel costs are time and expenses that must be incurred by tourists to visit
certain attractions. The assumption underlying the travel cost method is the
expenditure of time and travel expenses incurred by someone to visit the tourist site
and enjoy the tour. According to (Yoeti, 2010) when traveling, tourists will use
disposable income for tourism purposes such as hotel accommodation, food and
beverages, transportation, recreational consumption and vehicle parking. This study
aims to identify and calculate the cost of tourist trips to Ako Beach and Analyze the
factors that affect the cost of tourist trips to Ako Beach.

The basic research method used is a qualitative descriptive method by


collecting data through interviews using questionnaires and literature studies. The
number of samples was 97 people namely 50 local tourists, 42 domestic tourists and 5
foreign tourists. And the quantitative descriptive method uses multiple linear
regression analysis and calculates the total cost of the trip.

The results showed that: 1) The total cost of the tour on the Ako Beach was
Rp. 169.872.500, - with a total total of the average cost of a tourist trip is Rp.
15.283.553, - based on the origin of tourists it is known that the average cost of a
local tourist trip is Rp. 245.360, - the average cost of domestic tourist travel is Rp.
2.227.393, - and the average foreign tourist travel cost is Rp. 12.810.800. 2) Factors
that affect the cost of travel on Ako Beach statistically known are X3 (income) and
X5 (distance). While the variables that do not affect the cost of travel are the
variables X1 (age), X2 (Education), X4 (length of visit).

Keywords: travel costs, influencing factors and multiple linear regression.


RIWAYAT PENDIDIKAN

Novita Sari dilahirkan di Kota Ambon pada tanggal 18 November 1997.


Pendidikan formal penulis diawali pada tahun 2003 dengan masuk ke SD Negeri 5
Ambon hingga lulus pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 2 Ambon dan lulus pada tahun 2012, kemudian di tahun
yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 11 Ambon hingga
lulus di Tahun 2015. Jenjang pendidikan perguruan tinggi dimulai pada tahun 2015
sebagai mahasiswa strata satu (S-1) melalui jalur Mandiri dan diterima masuk di
Universitas Pattimura pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Jurusan Teknologi
Hasil Perikanan (sebelum menjadi Jurusan Agrobisnis Perikanan), Program Studi
Agrobisnis Perikanan. Sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana
Perikanan (S.Pi) sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Perjalanan Wisata Pantai Ako Di Desa
Jikumerasa Kabupaten Buru”. Dibawah bimbingan Dr. Ir. R. L. Papilaya, MP dan
Eygner G. Talakua, S.Pi, M.Si.
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, berkat dan tutunan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan
baik.
Penelitian ini dalam penyelesainnya, mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang turut serta memacu semangat penulis. Pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. rer. nat. Ir. A. S. Khouw, M.Phill selaku Dekan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
2. Ir. L. M. Soukotta, MP selaku Ketua Jurusan Agrobisnis Perikanan untuk
segala bantuan dan pelayanan bagi penulis dalam penyelesian studi.
3. Dr. Ir. R. L. Papilaya, MP selaku Sekertaris Jurusan Agrobisnis Perikanan
sekaligus Pembimbing I yang selalu memberikan arahan masukan serta
koreksi yang membangun sehingga dapat terselesainya penulisan skripsi ini.
4. Dr. H. Nanlohy, S.Pi,. M.Si selaku Ketua Program Studi Agrobisnis
Perikanan dan penasehat akademik yang telah memberikan arahan, bimbingan
serta nasehat selama mengikuti perkuliahan serta segala bantuan dan
pelayanan bagi penulis dalam penyelesian studi.
5. Eygner G. Talakua, S.Pi, M.Si selaku Pembimbing II yang selalu telah
memberikan arahan masukan serta koreksi yang membangun sehingga dapat
terselesainya penulisan skripsi ini.
6. Prof. Dr. Ir. J. Hiariey, M.Sc selaku Penguji I dan Dr. Y. Lopulalan, S.Pi,
M.Si selaku Penguji II yang telah memberikan kritikan serta saran yang
membangun demi penyempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Agrobisnis Perikanan atas nasehat,
dukungan serta motivasi terutama ilmu yang diberikan kepada penulis selama
di bangku perkuliahan.
8. Keluarga Tercinta (Alm) Papa, Mama, Kakak Rita, Kakak Zaenal, Adik Radit
dan Tante yang selalu memberikan motivasi, nasehat, serta doa selama
perkuliahan dan penyelesaian penelitian ini.
9. Pemerintah Desa Jikumerasa yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk
melakukan penelitian di Pantai Ako serta informasi dan data bagi penulisan
skripsi ini.
10. Pemilik Bpk. Adji Hentihu, Pengelola/masyarakat dan wisatawan pada Wisata
Pantai Ako yang telah bersedia untuk mengisi kuesioner dan diwawancarai
guna untuk mendapatkan data penelitian.
11. Para sahabat yakni Fadla, Ilyn, Fitra, Asti, Masita, Laila, Dwi, Ama, Indra dan
Hairul yang selalu setia membantu, menopang dan memberikan semangat
penulis selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
12. Teman-teman seperjuangan Program Studi AGP Angkatan 2015 terkhususnya
Hilary, Ceyna, Talia, Ela, Melani, Ebi, dan Phey yang memberikan motivasi,
serta semangat bagi penulis selama di bangku perkuliahan.
13. Teman-teman KKN Profesi FPIK Negeri Ameth yang memberikan semangat
serta dorongan sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya yang dengan ikhlas
memberikan doa bagi penulis sampai saat ini

Segala kebaikan yang diberikan kepada penulis, kiranya ALLAH SWT memberikan
limpahan rahmat dan karunianya yang tiada hentinya bagi kita semua, AAMIIN

Ambon, Desember 2019

Novita Sari
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Penulisan skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Biaya Perjalanan Wisata Pantai Ako Di Desa Jikumerasa Kabupaten Buru”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik pada Program
Studi Agrobisnis Perikanan, Jurusan Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Ambon. Penulis menyadari bahwa tulisan ini
masih jauh dari pada sempurna oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki dan melengkapi skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Ambon, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBARAN JUDUL ........................................................................................ i


LEMBARAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
LEMBARAN PERNYATAAN ......................................................................... iii
DEDIKASI .......................................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
RIWAYAT PENDIDIKAN ............................................................................... vii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3
1.5. Hipotesis ....................................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pariwisata ................................................................................... 5
2.2. Objek Wisata ................................................................................................ 9
2.3. Biaya Perjalanan Wisata .............................................................................. 10
2.3.1. Umur Wisatawan ............................................................................ 11
2.3.2. Pendidikan Wisatawan .................................................................... 11
2.3.3. Pendapatan Wisatawan .................................................................... 11
2.3.4. Lama Kunjungan Wisatawan .......................................................... 12
2.3.5. Jarak Wisata .................................................................................... 12
2.4. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Metode Dasar Penelitian ............................................................................... 15
3.2.Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 15
3.3.Metode Pengambilan Sampel ........................................................................ 16
3.4.Metode Analisis Data ............................................................................... .... 17
3.4.1. Analisis Deskriptif Kualitatif ............................................................ 17
3.4.2. Analisis Deskriptif Kuantitatif .......................................................... 17
3.4.3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 19
3.4.4. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 21
3.5. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. .... 23
3.6. Definisi Operasional ................................................................................ … 23
3.7. Asumsi Penelitian .................................................................................... .... 24
3.8. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... .... 25
BAB IV. DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Keadaan Geografis ........................................................................................ 27
4.2. Iklim .............................................................................................................. 27
4.3. Keadaan Penduduk ........................................................................................ 28
4.3.1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ......................................... 28
4.3.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur ................................................. 28
4.3.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Jikumerasa ................................ 29
4.3.4. Mata Pencaharian Penduduk ............................................................... 30
4.4. Sejarah Pantai Ako ........................................................................................ 31
4.5. Keadaan Sosial dan Ekonomi ....................................................................... 31
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden Wisatawan Di Pantai Ako .................................... 35
5.1.1. Asal Wisatawan. .................................................................................. 35
5.1.2. Umur Responden ................................................................................ 35
5.1.3. Tingkat Pendidikan Responden .......................................................... 35
5.1.4. Jenis Pekerjaan Responden ................................................................. 36
5.1.5. Pendapatan Responden ....................................................................... 37
5.2. Mengidentifikasi Biaya Perjalanan Wisata ke Pantai Ako ........................... 38
5.2.1. Biaya Transportasi dan Akomodasi .................................................... 39
5.2.2. Biaya Konsumsi .................................................................................. 41
5.2.3. Biaya Retribusi .................................................................................... 42
5.2.4. Biaya Parkir ........................................................................................ 43
5.2.5. Biaya Aktivitas .................................................................................... 44
5.2.6. Total Biaya Perjalanan ........................................................................ 45
5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Perjalanan Wisata
Ke Pantai Ako ............................................................................................... 46
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ................................................................................................... 53
6.2. Saran .............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55
LAMPIRAN ........................................................................................................ 58
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


1. Jumlah kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Pantai Ako Tahun
2017-2018 ..................................................................................................... 2
2. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 13
3. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ...................................... 21
4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ................................................... 28
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur ........................................................... 29
6. Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa Jikumerasa ...................................... 30
7. Mata Pencaharian Penduduk ......................................................................... 30
8. Asal Wisatawan ............................................................................................. 35
9. Umur Responden .......................................................................................... 36
10. Tingkat Pendidikan Responden .................................................................... 36
11. Jenis Pekerjaan Responden ........................................................................... 37
12. Pendapatan Responden ................................................................................. 38
13. Biaya Transportasi dan Akomodasi Responden ........................................... 39
14. Biaya Konsumsi Responden ......................................................................... 41
15. Biaya Retribusi Masuk .................................................................................. 43
16. Biaya Parkir Wisatawan ................................................................................ 44
17. Biaya Aktivitas Wisatawan ........................................................................... 44
18. Total Biaya Perjalanan Wisatawan ............................................................... 45
19. Output Uji Reliabilitas .................................................................................. 47
20. Output Uji Statistik ....................................................................................... 48
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman


1. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................. 26
2. Peta Lokasi Penelitian .................................................................................. 27
3. Fasilitas di Pantai Ako .................................................................................. 32
4. Pemanfaat Objek Wisata Pengelola dan Masyarakat .................................... 33
5. Potensi Objek Wisata Pantai Ako ................................................................. 34
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman


1. Kuisioner ....................................................................................................... 58
2. Data Biaya Perjalanan Wisatawan ................................................................ 62
3. Data Mentah SPSS ........................................................................................ 66
4. Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ......................................................... 69
5. Output Statistik Asumsi Klasik ..................................................................... 71
6. Dokumentasi ................................................................................................. 75
7. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................................. 78
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan jasa lingkungan
(environmental services) yang sangat potensial untuk pembangunan ekonomi
khususnya pada sektor pariwisata (Dritasto dan Anggraeni, 2013). Sektor pariwisata
merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah, dilakukan melalui
program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata
daerah. Proses ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan
ekonomi (Khasani, 2014).
Sebagai salah satu industri jasa, pariwisata sangat berperan sebagai sumber
penghasil devisa bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Sektor ini mempunyai
potensi, baik untuk menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha maupun
untuk meningkatkan serta memeratakan pendapatan masyarakat dan daerah. Dewasa
ini dalam urusan perolehan devisa, pariwisata telah menduduki urutan kelima sesudah
minyak dan gas bumi, tekstil, dan kayu. Selain itu, pariwisasta juga menyumbang
penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak serta kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh warga Indonesia sendiri (Suartha dan Sudartha, 2017).
Sejalan dengan pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan
untuk meningkatkan pendapatan nasional (Khasani, 2014). Selain itu dikemukakan
juga oleh Marpaung, 2000 dalam Suartha dan Sudartha, 2017 bahwa pengembangan
pariwisata tidak terlepas dari adanya daya tarik wisata sampai adanya jenis
pengembangan yang ditunjang oleh penyediaan fasilitas dan aksesibilitas. Maluku
memiliki sumber daya alam yaitu hamparan pantai-pantai yang sangat indah dan
alami yang belum terjamah oleh banyak orang sehingga menjadikan pantai tersebut
selalu terjaga akan kebersihannya (Ferdinandus dan Suryasih, 2014). Kebersihan dan
kenyamanan suatu obyek wisata dapat menjadikan wisatawan lebih merasa betah dan
nyaman.
Pulau Buru terdiri dari dua Kabupaten yaitu Kabupaten Buru Selatan dan
Kabupaten Buru. Tahun 2008 wilayah pemerintahan kecamatan di Kabupaten Buru
mencakup 10 kecamatan. Selanjutnya, dengan telah diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Buru Selatan, maka
5 wilayah kecamatan yang secara geografis berada di bagian selatan Kabupaten Buru
terpisah menjadi wilayah otonom, yakni Kabupaten Buru Selatan. Kabupaten Buru
memiliki beberapa lokasi wisata pantai yang indah dan patut dikunjungi seperti
Pantai Ako yang terletak di Desa Jikumerasa, Kabupaten Buru. Pantai Ako ini sudah
mampu menyedot minat wisatawan lokal, domestik dan mancanegara untuk
berkunjung. Berbagai fasilitas yang cukup beragam yang tersedia termasuk juga
outbound. Perjalanan dari kota Namlea ke Pantai Ako hanya 25 kilometer atau sekitar
15 sampai 30 menit di tempuh dengan menggunakan mobil atau sepeda motor.
Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Ako bukan hanya wisatawan
lokal saja tetapi wisatawan domestik dan mancanegara. Berdasarkan data yang
diperoleh dari bapak Adji Hentihu selaku pengelola atau pemilik Pantai Ako, dapat
diketahui bahwa dalam 2 tahun terakhir objek wisata Pantai Ako mengalami variasi
dari segi kunjungan wisatawan dan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Pantai Ako
Tahun 2017-2019
Jumlah Wisatawan
Tahun
(Orang per Tahun)
2017 25.098
2018 24.705
Sumber: Data Pengelola Pantai Ako, 2019
Terdapat tiga jalur perjalanan yang harus dilalui wisatawan domestik dan
mancanegara yang ingin berkunjung ke objek wisata Pantai Ako yakni dengan
menggunakan kapal cepat, kapal ferry dan pesawat. Bila dibandingkan diantara tiga
jalur perjalanan, terdapat kekurangan dan kelebihannya seperti jika wisatawan yang
ingin menggunakan pesawat maka biaya yang dikeluarkan cukup besar dengan biaya
Rp. 400.000 – Rp. 480.000,- dan waktu yang ditempuh hanya 30 menit untuk
perjalanan dari kota Ambon (Bandara Pattimura) ke kota Namlea (Bandara
Namniwel) dengan menggunakan maskapai Wings Air. Sebaliknya wisatawan yang
menggunakan kapal ferry akan mengeluarkan biaya yang kecil dengan harga Rp.
78.000 - Rp. 120.000/orang akan tetapi memakan waktu yang lebih lama perjalanan
yang ditempuh sekitar 6 hingga 7 jam. Sedangkan untuk kapal cepat yang banyak
tersedia seperti KM. Intim Teratai waktu perjalanannya selama 5 jam dengan harga
Rp. 95.000 - Rp. 145.000/orang.
Akses ke objek wisata Pantai Ako wisatawan harus mengeluarkan biaya cukup
besar dari kota Namlea sampai ke objek wisata Pantai Ako dan kembali lagi ke kota
Namlea. Semakin jauh jarak yang harus ditempuh maka semakin tinggi pula biaya
yang harus dikeluarkan, konsekuensinya permintaan ke obyek wisata tersebut
semakin rendah. Selain dari akses transportasi adapun biaya yang harus dikeluarkan
oleh wisatawan ketika ingin berkunjung ke suatu objek wisata yang dikunjungi
seperti biaya akomodasi/penginapan, biaya aktivitas, biaya konsumsi serta biaya
retribusi masuk dan parkir yang dikeluarkan selama melakukan perjalanan ataupun
menikmati suatu objek wisata yang dikunjungi. Dengan demikian permintaan
terhadap suatu obyek wisata akan menurun karena biaya perjalanan yang tinggi.
Alasan dari wisatawan untuk memilih suatu lokasi wisata tertentu cenderung
memperhatikan biaya yang harus dikeluarkan sebelum melakukan perjalanan.
Seorang wisatawan yang memiliki dana terbatas akan memilih lokasi wisata yang
dekat dengan tempat tinggalnya sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya untuk
melakukan perjalanan wisata walaupun pengalaman yang dirasakan belum
memuaskan. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Perjalanan Wisata
Pantai Ako di Desa Jikumerasa Kabupaten Buru”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1) Berapa besar biaya perjalanan wisatawan ke Pantai Ako?
2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya perjalanan wisatawan ke
Pantai Ako?

1.3. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk:
1) Mengidentifikasi dan Menghitung biaya perjalanan wisatawan ke Pantai Ako.
2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan wisatawan ke
Pantai Ako.

1.4. Kegunaan Penelitian


Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan pengelola objek wisata Pantai
Ako dalam melakukan rencana pengembangan objek wisata Pantai Ako ke
depan.
2) Bagi peneliti sebagai studi banding antara teori dengan praktek yang diterima
dibangku kuliah dan terjadi di masyarakat pada akhirnya menjadi penggenalan
ilmu pengetahuan bagi peneliti.
3) Memberikan nilai tambah bagi mahasiswa yaitu sebagai sarana pembelajaran
tentang pariwisata terutama yang berhubungan dengan biaya perjalanan wisata.

1.5. Hipotesis
Diduga variabel umur, pendidikan, pendapatan, lama kunjungan dan jarak
berpengaruh terhadap variabel biaya perjalanan wisata yang dikeluarkan ke objek
wisata Pantai Ako.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pariwisata


Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak orang serta
menghidupkan berbagai bidang usaha pariwisata dimana tidak lepas dari pengaruh
wisatawan, elemen geografi dan industri pariwisata yang dimana ketiga hal tersebut
merupakan komponen utama pariwisata (Ismayanti, 2010 dalam Alerbitu, 2017).
Pariwisata adalah suatu aktifitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang
diluar tempat tinggal sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan
kegiatan yang biasa menghasilkan upah atau gaji. Pariwisata merupakan aktifitas
pelayanan dan produksi hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan
pengalaman perjalanan bagi wisatawan (Mulyadi, 2012 dalam Alerbitu, 2017).
Burkat dan Malik dalam bukunya yang berjudul Tourism, Past, Present, and Future,
berbunyi “Pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka
waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan
bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat tujuan itu” (Suartha
dan Sudartha, 2017).
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan wisata, termasuk objek
dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan spenyelenggaraan
pariwisata. Menurut (Cooper, 2006 dalam Alerbitu, 2017) ada 4 (empat) komponen
yang harus dimiliki oleh sebuah daya tarik wisata yaitu:
1. Atraksi (attractions) yaitu daerah tujuan yang menarik wisatawan seperti alam
yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni pertunjukan;
2. Akses (accessibility) yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan
wisata seperti transportasi lokal dan adanya terminal ke tempat wisata;
3. Fasilitas (amenities) yaitu untuk memperoleh kesenangan seperti tersedianya
akomodasi, rumah makan, dan agen perjalanan agar wisatawan dapat lebih
nyaman dan lama tinggal di daerah tujuan wisata yang dipilih.
4. Kelembagaan (ancillary) yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan
untuk pelayanan wisatawan seperti organisasi manajemen pemasaran wisata
dan jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan baik
lokal, nasional maupun internasional. Keberadaan lembaga pariwisata akan
membuat wisatawan semakin sering mengunjungi dan mencari daerah tujuan
wisata tertentu dan apabila merasa puas, maka akan kembali lagi mengunjungi
tempat tersebut.
Pariwisata juga merupakan kegiatan yang dinamis dengan melibatkan banyak
manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Konsep dan defenisi tentang
pariwisata, wisatawan serta klasifikasinya perlu ditetapkan karena sifatnya yang
selalu dinamis. Pariwisata merupakan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan
melibatkan masyarakat sehingga memberikan pengaruh positif dan negatif pada
masyarakat setempat. Bahkan pariwisata bisa dikatakan mempunyai energi pendobrak
yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami perubahan
ke arah perbaikan (Eskalasi) maupun ke arah penurunan (Degradasi) dalam setiap
aspek kehidupan manusia (Suartha dan Sudartha, 2017).
Pada Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 3 tertulis bahwa
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah. Pariwisata baru muncul di masyarakat diperkirakan pada abad ke
18, khususnya sesudah revolusi industri di inggris. Pariwisata merupakan segala
kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan seperti kegiatan
pembangunan hotel, pemugaran cagar budaya, pembuatan pusat rekreasi,
penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya semua itu
disebut kegiatan pariwisata sepanjang dengan kegiatan-kegiatan itu semua dapat
diharapkan para wisataman akan datang ke tempat wisata tersebut (Demartoto, 2010).
Menurut (Suartha dan Sudartha, 2017), suatu tujuan pariwisata harus meliputi
lima unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam menikmati
wisatanya yaitu meliputi:
1. Atraksi
Menurut pengertiannya atraksi adalah unsur yang mampu menarik wisatawan
untuk mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat
tujuan wisata adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan
atau permintaan kegiatan wisata mereka. Untuk itu, suatu tujuan wisata
biasanya memiliki ciri-ciri khas untuk menarik wisatawan antara lain:
a. Keindahan alam
b. Iklim dan cuaca
c. Kebudayaan
d. Sejarah
e. Ethnicity atau sifat kesukuan
f. Accessibility/ kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu.
2. Fasilitas
Fasilitas cenderung berorientasi pada lokasi atraksi karena fasilitas harus dekat
dengan pasarnya. Jumlah dan jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan
dan juga harus cocok dengan kemampuan membayar dari wisatawan yang
mengunjungi tempat tersebut.
3. Infrastruktur
Infrastruktur adalah semua konstruksi dibawah dan diatas tanah dan suatu
wilayah atau daerah. Yang termasuk dalam infrastruktur penting dalam
pariwisata adalah:
a. Sistem pengairan/air
Kualitas air yang sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan pariwisata
seperti penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per kamar per
hari.
b. Sumber listrik dan energi
Suatu pertimbangan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan pariwisata
adalah jumlah tenaga energi yang tersedia pada jam pemakaian yang paling
tinggi atau jam puncak (peak hours). Hal ini diperlukan supaya palayanan
yang ditawarkan dapat terus berjalan.
c. Jaringan komunikasi
Wisatawan membutuhkan jasa-jasa telepon dan/atau komunikasi lainnya
yang tersedia untuk tetap terhubung dan bersosialisasi saat kegiatan
pariwisata.
d. Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air
Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90% dari
permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan
permintaan puncak atau permintaan maksimal.
e. Jasa-jasa kesehatan
Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang
diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor
geografis lokal.
f. Jalan
Ada beberapa cara membuat jalan raya lebih menarik bagi wisatawan:
- Menyediakan pemandangan yang luas dari alam semesta.
- Membuat jalan yang naik turun untuk variasi pamandangan.
- Mengembangkan tempat dengan pemandangan yang indah.
- Membuat jalan raya dengan dua arah yang terpisah tetapi sesuai dengan
keadaan tanah.
- Memilih pohon yang tidak terlalu lebat supaya masih ada pamandangan
yang indah.
4. Transportasi
Ada beberapa unsur yang perlu terpenuhi dalam transportasi dan fasilitasnya
antara lain:
a. Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan
pengangkutan lokal di tempat tujuan harus tersedia untuk semua
penumpang sebelum berangkat dari daerah asal.
b. Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah
kriminalitas. Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu
lintas dan simbol-simbol harus dikembangkan dan dipasang disemua
bandara udara.
c. Tenaga kerja untuk membantu para penumpang.
d. Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rite dan pelayanan
pengangkutan lokal.
e. Peta kota harus tersedia bagi penumpang.
5. Hospitality/Keramahtamahan
Wisatawan yang sedang berada dalam lingkungan yang belum mereka kenal
maka kepastian akan jaminan keamanan sangat penting, khususnya wisatawan
asing sehingga aspek keramahtamahan warga lokal akan mempengaruhi
kenyamanan wisatawan. Jadi, unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna
menunjang pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut
perencanaan.
Dari uraian pengertian pariwisata diatas dapat dikatakan bahwa pariwisata
merupakan bentuk perjalanan seseorang atau kelompok yang secara sukarela
melakukan kegiatan tersebut dari suatu tempat ke tempat lain yang bersifat
sementara.

2.2. Objek Wisata


Objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang No. 10 tentang
kepariwisataan yaitu, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan
daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata. Objek wisata
merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kepariwisataan dimana objek wisata
dapat menyukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya
bangsa sebagai asset yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek wisata dapat berupa
alam, budaya, tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual untuk
dikunjungi atau diminati oleh wisatawan. Objek wisata dalam arti luas yaitu apa saja
yang mempunyai daya tarik wisata atau menarik wisatawan disebut sebagai objek
wisata (Susilo, 2015).
Selanjutnya menurut (Susilo, 2015) objek wisata adalah elemen fisik dari pantai
yang dapat dijadikan lokasi untuk melakukan kegiatan wisata. Objek wisata tersebut
meliputi:
1. Pantai, merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan
primadona objek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang
pasif sampai aktif.
2. Permukaan laut, terdapat ombak dan angin sehingga permukaan tersebut
memiliki potensi yang berguna dan bersifat rekreatif.
3. Daratan sekitar pantai, merupakan daerah pendukung terhadap keadaan pantai,
yang berfungsi sebagai tempat rekreasi dan olahraga darat yang membuat para
pengunjung akan lebih lama menikmatinya.
Berdasarkan defenisi diatas, Objek Wisata adalah tempat dimana wisatawan
yang datang berkunjung dapat merasakan kepuasan dengan pemandangan yang
dinikmati, tempat untuk bersenang-senang dan untuk melakukan kegiatan wisata
sehingga mendapatkan kenangan yang berbeda dari tempat wisata yang dikunjungi.

2.3. Biaya Perjalanan Wisata


Biaya perjalanan adalah waktu dan pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan
oleh wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tertentu. Asumsi yang mendasari
metode biaya perjalanan adalah adanya pengeluaran biaya atas waktu dan biaya
perjalanan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk mengunjungi lokasi wisata dan
menikmati wisata tersebut. Menurut (Yoeti, 2010) ketika melakukan perjalanan
wisata, wisatawan akan menggunakan pendapatan bebas (disposible income) untuk
keperluan wisata seperti akomodasi hotel, makanan dan minuman, transportasi,
konsumsi rekreasi dan parkir kendaraan.
Aksesibilitas atau kelancaran berpindah seseorang dari satu tempat ke tempat
lainnya. Perpindahan tersebut bisa dalam jarak dekat, menengah dan jauh. Untuk
melakukan perpindahan tersebut, dibutuhkan alat-alat transportasi dengan berbagai
moda transportasi (Prasiasa, 2013). Jenis angkutan dan kemampuan alat angkut yang
beragam menyebabkan biaya angkut menjadi beragam. Transportasi udara merupakan
transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain memiliki
teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat tranfortasi lain (Ismiyanti, 2010).
Berikut merupakan hubungan variabel independen yang menjelaskan tentang
adanya keterkaitan antara variabel dependent dengan biaya perjalanan.
2.3.1. Umur Wisatawan
berdasarkan umur dibagi menjadi tiga kategori yaitu: umur di <15 tahun
(belum produktif), umur 15-64 tahun (sudah produktif/sudah bekerja) dan >64 tahun
(tidak produktif/sudah tidak bekerja/pensiun). Kekuatan yang membentuk kehidupan
generasi akan berbeda dan perilaku mereka juga akan berbeda diseluruh siklus hidup
mereka. Penting untuk di tekankan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku dan
perbedaan yang ada dapat dilihat dengan lebih spesifik berdasarkan kelompok usia,
kebutuhan dan kecenderungan berubah seiring dengan perubahan usia. Umur
berkaitan dengan kemampuan fisik dan produktifitas wisatawan untuk melakukan
kunjungan wisata serta menjadi faktor yang menentukan pola fikir seseorang dalam
menentukan keputusan untuk mengalokasikan pendapatan yang digunakan untuk
perjalanan wisata (Alerbitu, 2017)
2.3.2. Pendidikan Wisatawan
Tingkat pendidikan yang lebih akan memudahkan seseorang untuk menyerap
informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
Kegiatan berwisata seseorang didasarkan dari tingkat pendidikan khususnya dalam
hal keinginan untuk berwisata (Hayati dan Tazkia, 2012). Wisatawan dengan tingkat
pendidikan sarjana mempunyai tujuan wisata yang berbeda dengan wisatawan dengan
tingkat pendidikan SMA. Hal tersebut menyebabkan perbedaan biaya perjalanan yang
dikeluarkan terhadap tujuan wisata.
2.3.3. Pendapatan Wisatawan
Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah pendapatan dengan biaya
perjalanan dimana perubahan dari jumlah pendapatan akan menimbulkan perubahan
pada besarnya biaya perjalanan (Khazani,2014). Peningkatan pendapatan masyarakat
dan pemerintah dari usaha industri pariwisata umumnya berasal dari pembelanjaan
dan biaya yang dikeluarkan wisatawan selama perjalanan, seperti persinggahan atau
membayar akomodasi untuk hotel, konsumsi atau kebutuhan makan dan minum,
cinderamata, retribusi pembayaran atraksi, dan sebagainya (Suartha dan Sudartha,
2017). Pendapatan yang naik dengan harga yang relatif konstan efeknya banyak pada
jenis pariwisata dan daerah tujuan wisata kemungkinan besar adalah positif dengan
demikian kenaikan pendapatan dapat mengakibatkan perubahan biaya pada
kebanyakan barang dan jasa yang dikonsumsi wisatawan (Anasthacia, 2014). Bila
pendapatan wisatawan tinggi maka wisatawan cenderung memilih daerah tujuan
wisata yang tinggi, begitupun sebaliknya dengan wisatawan yang berpendapatan
rendah maka daerah tujuan wisata semakin rendah.
2.3.4. Lama Kunjungan Wisatawan
Lama waktu Kunjungan Wisatawan adalah jumlah waktu yang dihabiskan
wisatawan selama berada di objek wisata. Salah satu faktor yang memengaruhi
wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata adalah adanya biaya perjalanan yang
berupa waktu dan uang. Semakin panjang waktu yang dihabiskan pada objek wisata
maka semakin banyak biaya yang dikeluarkan pada saat itu. Biaya yang besar tidak
ada artinya jika tidak terdapat waktu luang untuk melakukan perjalanan
wisata.(Yoeti, 2010).
2.3.5. Jarak Wisata
Jarak relatif disebut juga dengan jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan
waktu perjalanan yang dibutuhkan maupun satuan biaya angkut yang dibutuhkan.
Jarak tempuh disebut relatif karena tidak tetap. Jarak merupakan waktu tempuh yang
dipengaruhi oleh dua hal yaitu jarak tempuh dan biaya angkutan antara dua tempat
(Tetelepta, 2018). Jarak yang ditempuh hingga sampai pada objek wisata
mempengaruhi biaya perjalanan selama perjalanan berlangsung. Hal tersebut menjadi
pertimbangan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata sehingga wisatawan
cenderung memilih tempat wisata yang berjarak dekat dari tempat tinggalnya
ketimbang objek wisata yang jauh dari tempat tinggalnya.

2.4. Penelitian Terdahulu


Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan yang terkait dengan analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan wisata telah diringkas pada Tabel
2 sebagai berikut:
Tabel 2. Penelitian Terdahulu
Penulis, Judul
Variabel Metode
dan Tahun Hasil
No Penelitian Analisis
Terbitan
1 Khasani (2014) Dependen: Analisis Pendapatan dan fasilitas
Judul: Kunjungan Regresi berpengaruh positif terhadap
“Analisis Faktor- wisata Linear jumlah kunjungan wisatawan
faktor Yang Independen: Berganda Pantai Cahaya. Biaya
Mempengaruhi Pendapatan perjalanan, biaya perjalanan
Kunjungan Wisatawan, ke objek wisata lain dan lama
Wisatawan di Biaya perjalanan tidak berpengaruh
Pantai Cahaya, Perjalanan, terhadap jumlah kunjungan
Weleri, Kabupaten Biaya wisatawan di Pantai Cahaya
Kendal” Perjalanan ke
Objek Lain,
Lama
Perjalanan,
Fasilitas
2 Hidayat (2011) Dependen: Metode Variabel independen
Judul: Jumlah Regresi mempunyai pengearuh yang
Faktor-faktor yang Kunjungan Linear signifikan terhadap variabel
Mempengaruhi Wisata Berganda dependen yang dalam hal ini
Kunjungan Wisata Independen: adalah jumlah kunjungan
di Taman Nasional Biaya wisata.
Way Kambas Perjalanan,
Provinsi Lampung Biaya Waktu,
Tingkat
Pendapatan,
Pendidikan,
Waktu Luang

3 Alerbitu, A (2017) Dependen: Analisis Pendapatan, fasilitas dan jarak


Judul: Biaya Regresi berpengaruh positif terhadap
Faktor-faktor yang Perjalanan Linear biaya perjalanan wisata
Mempengaruhi Wisata Berganda dan sedangkan variabel jumlah
Biaya Perjalanan Independen: Metode kunjungan dan lama
Wisata di Pantai Umur, Biaya kunjungan tidak
Sopapei Negeri Pendidikan, Perjalanan mempengaruhi biaya
Suli Kabupaten Pendapatan, perjalanan karena nilai
Maluku Tengah Lama Wisata, signifikansi lebih dari 5%.
Jumlah
Wisatawan,
Jarak Wisata
4 Aloahiit, A.A Dependent: Analisis Variabel independent yang
(2018) Biaya Regresi mempengaruhi biaya
Judul: Perjalanan Linear perjalanan wisata ke Pantai
Faktor-faktor yang Independen: Berganda Ora adalah pendapatan dan
Mempengaruhi Umur, jarak, sedangkan variabel
Biaya Perjalanan Pendidikan, umur, pendidikan, jumlah
Wisata ke Pantai Pendapatan, wisatawan, dan jumlah
Ora Kabupaten Jumlah kunjungan tidak memiliki
Maluku Tengah Wisatawan, pengaruh signifikan terhadap
Jumlah biaya perjalanan wisata ke
Kunjungan, Pantai Ora.
Jarak
5 Tetelepta, B.A Dependent: Metode Rata-rata biaya perjalanan
(2018) Jumlah Biaya wisatawan ke objek wisata
Judul: Kunjungan Perjalanan Pulau Osi adalah sebesar Rp.
Valuasi Ekonomi Wisatawan (travel cost 620.524. Biaya perjalanan dan
dengan Metode Independen: method) dan jarak yang ditempuh
Travel Cost pada Biaya Analisis berpengaruh signifikan
Objek Wisata Perjalanan, Regresi terhadap jumlah kunjungan ke
Pulau Osi Umur, Linear objek wisata Pulau Osi
Kabupaten Seram Pendidikan, Berganda sedangkan umur, pendidikan,
Bagian Barat Pendapatan, dan pendapatan tidak
Jarak berpengaruh signifikan
terhadap jumlah kunjungan ke
objek wisata Pulau Osi. Nilai
ekonomi objek wisata Pulau
Osi yang dihitung sebesar Rp.
456.926.035 per tahun.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Dasar Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam peneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki (Sugiyono, 2017). Selanjutnya hasil penelitian ini akan
dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti (Sugiyono, 2017).
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis, terencana dan
terstruktur terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungannya. Penelitian
kuantitatif bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori atau hipotesis. Disebut kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiono, 2017). Pendekatan
kuantitatif dalam hal ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya perjalanan wisata Pantai Ako.

3.2. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan kuesioner dan observasi,
sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi-referensi penunjang, instansi-
instansi yang terkait dengan bidang pariwisata dan bahan-bahan pustaka yang
berhubungan dengan penelitian ini (Sugiyono, 2018). Berikut teknik pengambilan
data dalam penelitian ini meliputi kuesioner, wawancara dan observasi.
1. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab
dan juga ada kontak langsung antara peneliti dengan responden sehingga
responden dengan sukarela memberikan data yang diperlukan oleh peneliti
secara terstruktur (Sugiyono, 2018)
2. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya
jawab secara langsung kepada responden yang dalam hal ini merupakan
wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ako.
3. Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena dan
gejala-gejala pshikis dengan jalan pengamatan secara langsung ke tempat yang
akan diteliti sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun instrumen penelitian
(Sugiyono, 2018).

3.3. Metode Pengambilan Sampel


Populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian dapat menyimpulkannya (Sugiyono, 2013). Populasi pada penelitian ini
adalah semua wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Ako. Menurut (Purba,
1996 dalam Sujarweni, 2015) Jumlah Sampel dari populasi yang tidak diketahui
ditentukan dengan persamaan:
N = Z² / [4 (Moe)²]
Dimana :
N = Jumlah Sampel
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
Moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengembalian sampel
yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan
Dengan menggunakan margin of error max sebesar 10%, maka jumlah sampel
minimal yang dapat diambil sebesar:
N = 1,96²/[4(0,10)²]
N = 96,04 atau 97
Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang harus
dipenuhi sebanyak 97 responden.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data. Selanjutnya responden yang diambil dipilih berdasarkan
pertimbangan bahwa wisatawan tersebut berusia 17 tahun ke atas karena dianggap
telah memahami pertanyaan yang diberikan sehingga mampu menjawab dengan baik.

3.4. Metode Analisis Data


Data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan
kuantitatif.
3.4.1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis data deskriptif kualitatif adalah metode analisis data yang
digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang dikumpulkan
seadanya tanpa ada maksud untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian. Maksud
dari metode ini untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah (Nazir, 2011). Analisis ini menggunakan analisis data kualitatif yang bertujuan
untuk menjelaskan potensi objek wisata Pantai Ako.
3.4.2. Analisis Deskriptif Kuantitatif
Analisis data deskriptif kuantitatif adalah metode analisis data berupa angka-
angka yang dapat dihitung maupun diukur. Metode ini bertujuan untuk menguji
kebenaran data dalam penentuan dan kebenaran data dalam pemecahan masalah
penelitian (Sugiyono, 2017). Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung biaya
perjalanan wisatawan ke objek wisata Pantai Ako.
Analisis biaya perjalanan sering dipakai untuk menilai suatu kawasan wisata.
Biaya perjalanan yang meliputi biaya finansial dan waktu perjalanan termasuk harga
tiket masuk area wisata dan lamanya tinggal di kawasan wisata yang bersangkutan,
serta besarnya pengeluaran selama berada dilokasi wisata sangat diperlukan untuk
menghitung nilai ekonomi objek wisata (Suparmoko dkk, 2014). Biaya perjalanan
meliputi biaya transportasi dari tempat tinggal ke lokasi wisata Pantai Ako dan
pengeluaran biaya selama kunjungan diperoleh dengan rumus:

BPT = BT + BK + BR + BP + BA .......................................................... (i)


Dimana:
BPT = Biaya Perjalanan Total (Rp)
BT = Biaya Transportasi (Rp/orang)
BK = Biaya Konsumsi (Rp/orang)
BR = Biaya Retribusi Masuk (Rp/orang)
BP = Biaya Parkir (Rp/kunjungan)
BA = Biaya Aktifitas (Rp/kunjungan)

Selanjutnya analisis deskriptif kuantitatif juga digunakan untuk mengetahui


faktor-faktor yang memengaruhi biaya perjalanan wisatawan ke objek wisata Pantai
Ako dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

LnY= α + β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 + β4LnX4 + β5LnX5 + e............(ii)


Dimana:
LnY = Log natural biaya perjalanan wisata (Rp)
LnX1 = Log natural umur (Tahun)
LnX2 = Log natural pendidikan (Tahun)
LnX3 = Log natural pendapatan (Rp/bulan)
LnX4 = Log natural lama kunjungan (Menit/jam)
LnX5 = Log natural jarak (Km)
α = Konstanta
e = Kesalahan prediksi/ Error
β1 β2 β3 β4 β5 β6 = Koefisien Regresi
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas (X) yaitu: umur (X1), pendidikan (X2), pendapatan (X3), lama kunjungan
(X4), dan jarak (X5) terhadap variabel terikat (Y) yaitu biaya perjalanan wisata yang
dikeluarkan. Metode regresi yang digunakan adalah model log natural dengan alasan
akan memperoleh hasil yang lebih baik karena memberikan tingkat koefisien yang
baik (Nachrowi, 2006).
3.4.3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data model
regresi yang menghasilkan estimator linear yang tidak bias atau terbaik. Meyakinkan
bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linear atau BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator) dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka
perlu dilakukan pengujian asumsi untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan
memenuhi syarat asumsi klasik. Berikut merupakan uji asumsi yang harus dilakukan
terhadap model regresi yaitu:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam
model regresi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji suatu data dapat
diketahui dengan menggunakan grafik normal plots. Pada dasarnya uji normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik
atau melihat histogram dari residualnya (Ghozali, 2011) dengan asumsi:
 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), apabila terjadi
korelasi maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Uji multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai Tolerence dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).
Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lain. Jadi, nilai tolerence yang rendah sama
dengan nilai VIF yang tinggi karena (VIF=1 tolerence). Nilai yang umum
digunakan untuk melihat adanya multikolinearitas atau tidak adalah nilai tolerence
<0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2011). Model regresi dalam
penelitian ini dikatakan bebas dari multikolinearitas apabila di dalam model
regresi tidak ditemukan uji seperti diatas dan sebaliknya.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varian dari residual tersebut tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas yang artinya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat pada grafik scatterplot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang pernah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali,
2011).
d) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model
regresi linear terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul akibat observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan lain. Masalah ini timbul karena
residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Pengujian autokorelasi
dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada
perhitungan regresi dengan statistik pada tabel Durbin Watson. Dasar pengambilan
keputusan sebagai berikut:
Hipotesis: 1. H0: tidak ada autokorelasi (r=0)
2. H1: ada autokorelasi (r≠0)
Kriteria pengambilan kesimpulan ada atau tidaknya autokorelasi dalam model
dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada kep. dL ≤ d ≤ dU
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada kep. 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL
Tidak ada autokorelasi positif/negatif Terima dU < d < 4 – dU
Sumber: Data Sekunder (Ghozali, 2011)

3.4.4. Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis secara simultan (menyeluruh) dan parsial sebagai
berikut:
1. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
Y, apakah variabel bebas benar-benar berpengaruh terhadap variabel terikat
secara terpisah atau parsial. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah
H0: variabel-variabel bebas (umur, pendidikan, pendapatan, jumlah wisatawan,
jumlah kunjungan, jarak) masing-masing tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat (biaya perjalanan wisata). Ha: variabel-
variabel bebas (umur, pendidikan, pendapatan, jumlah kunjungan, lama
kunjungan, jarak) masing-masing mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat (biaya perjalanan wisata).
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2011) adalah dengan menggunakan
angka probabilitas signifikan, yaitu:
1) Apabila angka probabilitas signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
2) Apabila angka probabilitas signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima
2. Uji Ketepatan Model (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel independen
secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).
Dalam penelitian ini digunakan rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Diduga variabel bebas yaitu umur, pendidikan, pendapatan, jumlah
wisatawan, jumlah kunjungan, dan jarak tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat yaitu biaya perjalanan wisata.
Ha: Diduga variabel bebas yaitu umur, pendidikan, pendapatan, jumlah
kunjungan, lama kunjungan, dan jarak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat yaitu biaya perjalanan wisata.
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi yaitu:
 Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak
 Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
persentase variasi variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel- variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat
(Ghozali, 2011).

3.5. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Pantai Ako di desa Jikumerasa. Waktu penelitian
pada Bulan Juni Hingga Bulan Oktober.

3.6. Defenisi Operasional


Defenisi operasional merupakan pengertian dari variabel yang akan diamati
dalam penelitian ini yaitu umur, pendidikan, pendapatan, jumlah wisatawan, lama
kunjungan dan jarak yang didefinisikan sebagai berikut:
1. Biaya perjalanan (Y) adalah biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk sampai di
Objek Wisata Pantai Ako dan biaya selama berada di Objek Wisata Pantai Ako.
Biaya perjalanan meliputi biaya transportasi, biaya retribusi masuk, biaya
konsumsi, biaya parkir dan biaya aktivitas (Rp).
2. Wisata Pantai Ako merupakan objek wisata pantai baru yang menyediakan
keindahan alam dengan indahnya pasir putih dan berbagai permainan yang
disediakan di tempat wisata Pantai Ako tersebut sehingga menarik wisatawan
yang ingin berkunjung di objek wisata Pantai Ako.
3. Jikumerasa merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Liliay,
Kabupaten Buru. Selain mempunyai objek wisata Pantai Jikumerasa. Desa
Jikumerasa juga mempunyai tempat wisata baru yaitu Pantai Ako.
4. Umur (X1) adalah umur dibagi menjadi tiga kategori yaitu: umur di <15 tahun
(belum produktif), umur 15-64 tahun (sudah produktif/sudah bekerja) dan >64
tahun (tidak produktif/sudah tidak bekerja/pensiun). Penelitian di Objek Wisata
Pantai Ako menggunakan responden yang diwawancarai dibatasi pada usia 17
tahun keatas dengan pertimbangan wisatawan tersebut dianggap telah dapat
memahami pertanyaan yang akan diberikan sehingga mampu menjawab dengan
baik (Tahun).
5. Pendidikan (X2) yang dimaksud yaitu tingkat pendidikan terakhir wisatawan
yang telah ditempuh dan bukan tingkat pendidikan yang sedang dijalani
(Tahun).
6. Pendapatan (X3) dalam hal ini adalah pendapatan yang diperoleh wisatawan
dari penghasilan per bulan (Rp/bulan).
7. Lama kunjungan (X4) lama kunjungan dalam hal ini adalah berapa waktu
wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Ako (menit/Jam).
8. Jarak (X5) dalam penelitian ini adalah waktu yang ditempuh wisatawan ke
tempat wisata dimulai dari tempat tinggalnya wisatawan ke objek wisata Pantai
Ako (Km).
9. Uji F dalam regresi menunjukkan pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama (Simultan) terhadap variabel terikat.
10. Uji t dalam regresi menunjukkan pengaruh variabel bebas secara masing-
masing (Parsial) terhadap variabel terikat.
11. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah analisis yang
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y).

3.7. Asumsi Penelitian


Asumsi penelitian adalah berbagai pernyataan yang dapat diuji kebenarannya
dengan dilakukan percobaan dalam penelitian. Tujuan penyusunan asumsi agar
peneliti dapat mengembangkan rancangan dalam penelitian dengan benar.
1. Wisatawan memahami jumlah pengeluaran diasumsikan sebagai biaya yang
dikeluarkan untuk sebuah wisata yang dinikmati oleh setiap wisatawan atau
kesediaan wisatawan untuk membayar (Willingness To Pay).
2. Pendapatan diasumsikan sebagai upah/gaji yang didapatkan setiap bulan.
Pendapatan yang dimaksud untuk pelajar dan mahasiswa adalah jumlah uang
pemberian orang tua atau uang saku setiap hari selama satu bulan untuk
mendapatkan pendapatan seorang pelajar dan biaya yang dikeluarkan untuk
pergi berwisata.
3. Responden memiliki rasionalitas dalam memberi jawaban secara rasional atau
nyata saat mengunjungi dan menikmati objek wisata Pantai Ako.
4. Biaya perjalanan dalam hal ini diasumsikan sebagai biaya yang dikeluarkan
seorang wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Pantai Ako yang dihitung
dalam sekali kunjungan.

3.8. Kerangka Pikir Penelitian


(Sekaran, 2011) mengemukakan bahwa kerangka pikir adalah jaringan asosiasi
yang disusun, dijelaskan dan dikolaborasi secara logis antar variabel yang dianggap
relevan pada situasi masalah dan di identifikasi melalui proses seperti wawancara,
pengamatan, dan survei literatur. Objek wisata Pantai Ako di Desa Jikumerasa
Kabupaten Buru memiliki potensi keindahan alam, terumbuh karang dan pantai
dengan pasir putih yang panjang. Selain memiliki potensi yang terdapat di objek
wisata Pantai Ako ada juga kendalanya yaitu sarana dan prasarana yang tersedia di
Pantai Ako sebagian belum layak dan masih diperbaiki kembali dari pihak pengelola.
Akses menuju Pantai Ako dapat dilalui mengunakan kendaraan pribadi seperti sepeda
motor maupun mobil, jalan yang bagus membuat waktu perjalanan yang di tempuh
tidak memakan waktu yang lama meskipun jarak yang ditempuh sekitar 25 km.
Analisis biaya perjalanan wisata tersebut menjelaskan perhitungan besarnya
biaya perjalanan seperti biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya retribusi masuk,
biaya parkir, dan biaya aktifitas yang dikeluarkan wisatawan saat berkunjung ke
objek wisata Pantai Ako.
Biaya perjalanan wisata merupakan faktor utama wisatawan dalam mengunjungi
objek wisata Pantai Ako. Biaya perjalanan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti umur, pendidikan, pendapatan, lama kunjungan dan jarak yang ditempuh oleh
wisatawan sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya perjalanan wisata Pantai Ako di Desa Jikumerasa Kabupaten
Buru.
OBJEK WISATA
PANTAI AKO
POTENSI KENDALA
1. Keindahan Alam 1. Sarana dan
2. Terumbu Karang WISATAWAN prasarana
3. Pasir Putih 1. Lokal 2. Jarak ke objek
2. Domestik wisata Pantai
3. Mancanegara Ako
3. Manajemen

BPT = BT + BK+ BR + BP + Faktor Biaya Perjalanan


BA 1. Umur (X1)
Keterangan: 2. Pendidikan (X2)
BPT: Biaya Perjalanan Total Biaya Perjalanan 3. Pendapatan (X3)
BT: Biaya Transportasi Wisata (Y) 4. LamaKunjungan (X4)
BK: Biaya Konsumsi 5. Jarak (X5)
BR: Biaya Retribusi
BP: Biaya Parkir
BA: Biaya Aktivitas

Analisis Regresi
Linear Berganda

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya


Perjalanan Wisata

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian


BAB IV
DESKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Keadaan Geografis


Pantai Ako merupakan salah satu Objek Wisata Alam dengan pantai yang
indah yang berada di Desa Jikumerasa, kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru. Desa
Jikumerasa adalah Desa penggagas terbentuknya Petuanan Raja Lilialy. Dalam
perkembanganya Desa Jikumerasa telah banyak mengalami perubahan baik dari segi
Ekonomi maupun Sosial Budaya. Desa Jikumerasa Terletak pada Posisi 2°25´- 3°55´
Lintang Selatan dan 125°07´- 127°21´ Bujur Timur dengan Luas Wilayah secara
Keseluruhan Yaitu 9.600.Ha dengan batas –batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan laut Seram


 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ubung
 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Waemiting
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan Air Waetele

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian


4.2. Iklim
Iklim merupakan keadaan cuaca pada suatu daerah yang luas dan waktu yang
cukup lama (25-30 tahun). Iklim di Desa Jikumerasa merupakan iklim tropis dengan
keadaan musiman terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Musim Timur berlangsung pada bulan Mei - September yang merupakan
musim penghujan dimana jumlah wisatawan yang berkunjung mengalami
penurunan akibat dari tingginya curah hujan, rendah suhu permukaan air,
angin bertiup kencang yang disertai gelombang.
2. Musim Barat berlangsung pada bulan November - April yang merupakan
musim kemarau dimana jumlah wisatawan yang berkunjung mengalami
peningkatan.
4.3. Keadaan Penduduk
Kependudukan di Desa Jikumerasa secara singkat dapat dijabarkan sebagai
berikut:
4.3.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Desa Jikumerasa, jumlah
penduduk yang tercatat adalah 3678 jiwa dan yang terdiri atas pria sebanyak 2007
jiwa dengan persentase (54,57)% dan wanita sebanyak 1671 jiwa persentase
(45,43)%. Gambaran jumlah penduduk di Desa Jikumerasa dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase %
1 Pria 2007 54,57
2 Wanita 1671 45,43
Jumlah 3678 100
Sumber : Kantor Desa Jikumerasa, 2019
4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Secara garis besar penduduk suatu negeri dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu yang bekerja sebagai tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat jika penduduk tersebut
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur
15 tahun–64 tahun (Subri, 2012). Jumlah penduduk berdasarkan umur dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Kelompok Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
0–4 381 10.36
5 – 14 829 22.54
15 – 19 377 10.25
20 – 29 681 18.52
30 – 39 560 15.23
40 – 49 314 8.54
50 – 59 250 6.80
> 60 286 7.78
Jumlah Total 3678 100
Sumber : Kantor Desa Jikumerasa, 2019
Data-data pada Tabel 5, di atas menunjukan bahwa, kelompok usia 5-14 tahun
menempati urutan terbesar dari jumlah penduduk di Desa Jikumerasa yaitu 829 orang
atau 22,54% . Selanjutnya kelompok usia 50-59 tahun menempati urutan yang rendah
dari jumlah penduduk di Desa Jikumerasa dengan sebesar 250 orang atau 6,80% .
4.3.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Jikumerasa
Pendidikan sering diartikan sebagai usaha untuk membina kepribadiannya
seseorang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan dalam
perkembangannya. Pendidikan juga merupakan salah satu pilar penting dalam
meningkatkan sumberdaya manusia.
Desa Jikumerasa dapat dikategorikan sebagai desa dengan sumberdaya
manusia yang cukup baik dan dapat dikategorikan sebagai suatu dsa dengan memiliki
SDM yang dapat diandalkan untuk memajukan pembangunan Desa Jikumerasa.
Data-data pada Tabel 5, terlihat dengan jelas banyaknya warga yang telah
mengenyam pendidikan tinggi. Namun demikian diakui juga bahwa masih banyak
pula warga masih memiliki pendidikan yang terbatas bahkan masih terdapat warga
yang buta aksara. Gambaran tingkat pendidikan penduduk Desa Jikumerasa dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Jikumerasa
Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SD/Sederajat 587 29.29
SMP/Sederajat 674 33.63
SMA/Sederajat 628 31.34
S1 112 5.59
S2 3 0.15
Jumlah 2004 100
Sumber : Kantor Desa Jikumerasa, 2019
Berdasarkan data-data pada Tabel 6, terindikasi bahwa pendidikan penduduk
Desa Jikumerasa cukup baik, terlihat dari banyaknya penduduk yang hanya
mengenyam pendidikan tingkat sekolah menengah pertama sebanyak 674 orang atau
33,63% dan diikuti oleh Sekolah Meneggah Atas sebanyak 628 orang atau 31,34%,
namun penduduk yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi jumlahnya paling
sedikit yaitu sebnayak 3 orang dengan persentase 0,15%.
4.3.4. Mata Pencaharian Penduduk
Mata pencaharian merupakan hal penting bagi manusia dalam mengatasi
persoalan hidup karena tanpa pekerjaan manusia akan mengalami kesulitan dalam
menapaki hari-hari hidup ke depan. Pekerjaan merupakan penunjang dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Mata pencaharian penduduk di Desa
Jikumerasa pada umumnya adalah petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7. Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Penduduk Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Petani 218 42,91
2 Buruh Tani 175 34,45
3 Pegawai Negeri Sipil 65 12,80
4 Pengrajin Industri Rumah Tangga 3 0,59
5 Pedagang Keliling 3 0,59
6 Pensiun TNI/POLRI 27 5,31
Jumlah 508 100
Sumber : Kantor Desa Jikumerasa, 2019
Data-data pada Tabel 7, menunjukan bahwa terbanyak penduduk Desa
Jikumerasa bermata pencaharian sebagai petani. Penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani berjumlah 218 orang dengan persentase (42,91%), sedangkan
penduduk dengan mata pencaharian pengrajin industri rumah tangga dan pedagang
keliling adalah yang palinng sedikit yaitu bejumlah 3 orang dengan persentase
(0,59%).

4.4. Sejarah Pantai Ako


Pantai Ako merupakan objek wisata pantai yang dikelola oleh Bapak Adji
Hentihu yang merupakan usaha keluarga yang dimana dibeli dari masyarakat Desa
Jikumerasa sendiri dengan luas 3 hektar. Nama Ako terinspirasi dari Pantai Ako yang
di Jepang dan nama dari anak laki-laki Bapak Adji Hentihu yang bernama Akbar
dipanggil Ako jadi, dari kedua inspirasi tersebut Bapak Adji Hentihu memberikan
nama Pantai Ako. Pantai Ako didirikan pada tahun 2002 dan peresmiannya pada
tahun 2004 yang diresmikan oleh PLT. Gubernur Bapak Sarung Dayang menjadi
tempat wisata yang berada di Desa Jikumerasa.

4.5. Keadaan Sosial dan Ekonomi


Keadaan sosial dan ekonomi dalam lingkup Objek Wisata Pantai Ako secara
umum dijelaskan sebagai berikut :
1. Objek Wisata Pantai Ako Berdasarkan Atraksi (attractions)
Objek wisata Pantai Ako memiliki komponen atraksi alam yang dapat menarik
wisatawan terutama mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berwisata
lebih lama adalah pantai dengan potensi pemanfaatannya mulai dari kegiatan yang
pasif sampai aktif. Selain itu objek wisata Pantai Ako memiliki pemandangan alam
yang indah dan asri dengan ekosistem laut seperti bintang laut, landak laut/bulu babi,
dan batu karang dimana pada saat air laut surut maka akan terlihat pesisir pantai yang
memiliki hamparan pasir putih bersih dengan laut jernih yang memberi kesan tenang,
bersih dan bebas dari sampah. Untuk atraksi kebudayaan masyarakat Desa
Jikumerasa belum paham bahwa berbagai budaya yang mereka miliki secara turun
temurun perlu dilestarikan untuk dijadikan atraksi bagi wisatawan, sehingga belum
terlihat budaya-budaya masyarakat yang sudah dijadikan atraksi untuk wisatawan.
Atraksi buatan manusia yang dapat ditemui di objek wisata Pantai Ako adalah ketel
tempat penampung minyak kayu serta proses penyulingan produk yang bisa dilihat
secara langsung di tempat pembuatannya. Produk minyak kayu putih hasil
penyulingan tersebut biasanya akan di jual per botol seharga Rp.220.000 kepada
wisatawan. Wisatawan yang membeli minyak kayu putih tersebut percaya bahwa
produk yang dibelinya adalah asli karena melihat sendiri proses pembuatannya.
2. Akses (accessibility)
Akses yang dimaksud adalah kemudahan dalam mencapai Objek Daerah Tujuan
Wisata (ODTW) menggunakan alat transportasi (Darat, Laut, dan Udara) dan akses
jalan raya menuju objek seperti mobil, bus, motor, kapal, dan pesawat. Objek Wisata
Pantai Ako memiliki kemudahan akses karena tersedia terminal , pelabuhan, bandara
dan kendaraan-kendaraan yang banyak untuk menuju objek wisata tersebut agar tidak
menunggu lama dalam mencapai Objek Wisata Pantai Ako. Akses jalan yang baik
mempermudah wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata pada objek yang ingin
dituju dengan akses yang baik wisawatawan merasa nyaman dan aman saat berwisata.
3. Fasilitas (amenities)
Objek Wisata Pantai Ako menyediakan berbagai fasilitas bagi wisatawan yang
berkunjung berupa penyediaan tempat makan, tempat beribadah, tempat membersih
badan, tempat hiburan, tempat istirahat dan tempat bermain anak-anak. Semua
fasilitas tersebut disediakan untuk memuaskan wisatawan dalam menikmati objek
wisata Pantai Ako. Tempat beribadah yang tersedia di Pantai Ako ini berupa
mushola dan tempat ibadah bagi umat kristen, tempat hiburan berupa karaoke, spot
foto, perahu dan kolam renang, tempat istirahat berupa homestay, gazebo, dan
tempat bermain anak berupa area outbound.
Gambar 3. Fasilitas di Pantai Ako

4. Kelembagaan (ancillary)
Objek Wisata Pantai Ako tidak berada dalam lingkup sebuah lembaga
kepariwisataan karena Objek Wisata Pantai Ako merupakan tempat wisata milik
pribadi dari Bapak Adji Hentihu dan dikelola oleh masyarakat sekitar pantai ako
untuk menjaga dan memberikan kenyamanan terbaik bagi pengunjung Objek Wisata
Pantai Ako, disediakan tempat-tempat untuk berfoto, tempat rekreasi, hiburan,
pemandangan alam yang terdapat di Objek Wisata Pantai Ako.
5. Pemanfaat Objek Wisata Pantai Ako
Pemanfaat Objek Wisata Pantai Ako adalah masyarakat sekitar pantai yang
menyewa tempat sekitar objek wisata dengan berbagai macam bentuk pemanfaat
seperti memanfaatkan lokasi objek untuk berjualan makanan dan minuman,
memanfaatkan laut untuk menyewa alat rekreasi seperti perahu, bantal renang,
memanfaatkan lahan yang kosong untuk bercocok tanam seperti menanam buah naga
sedangkan pengelola objek wisata memanfaatkan lokasi untuk membuat wisatawan
merasa nyaman dengan menyediakan tempat-tempat duduk untuk beristirahat, serta
wisatawan merasa terhibur dengan adanya fasilitas hiburan yang disediakan oleh
pengelola objek wisata seperti karaoke, tempat permainan atau area outbound bagi
wisatawan. Pemanfaat objek wisata dilakukan oleh masyarakat sekitar objek yang
bertujuan untuk menambah penghasilan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup
dan secara langsung telah memberdayakan manusia dalam lingkup masyarakat
pemanfaat Objek Wisata Pantai Ako di Desa Jikumerasa.
Gambar 4. Pemanfaat Objek Wisata Pengelola dan Masyarakat

6. Potensi Objek Wisata Pantai Ako


Potensi Objek Wisata Pantai Ako di bidang pariwisata memiliki pantai yang
indah dengan pasir putihnya dan laut biru yang terbentang luas sedangkan di bidang
perikanan Objek Wisata Pantai Ako memiliki laut yang berstruktur landai dan
ekosistem bawah laut sekitar objek wisata masih terjaga. Selain memanfaatkan
potensi wisata di darat, masyarakat juga memanfaatkan objek laut untuk menyalurkan
hobby dengan melakukan kegiatan menangkap ikan dilaut asalkan tidak mengganggu
ekosistem laut seperti terumbuh karang dan biota-biota laut yang hidup pada sekitar
Objek Wisata Pantai Ako. Selain memiliki potensi, Objek Wisata Pantai Ako
memiliki keunikan berupa jembatan jetty dan area Outbound yang menjadi ciri khas
bagi Objek Wisata Pantai Ako.
Gambar 5. Potensi Objek Wisata Pantai Ako
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden Wisatawan Di Pantai Ako


Karakteristik responden merupakan data umum wisatawan yang diperlukan
untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan wisata dalam
penelitian ini. berikut karakteristik responden berdasarkan umur, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan dan pendapatan yang dijelaskan sebagai berikut:
5.1.1 Asal wisatawan
Daerah Asal Wisatatawan (DAW) merupakan daerah tempat asal muasal yang
melakukan aktivitas seharian seeperti bekerja, belajar maupun pemenuhan kebutuhan
lainnya (Suartha dan Sudartha, 2017). Berdasarkan hasil pengambilan responden
sebanyak 97 orang diketahui bahwa 51,55% atau sebesar 50 orang berasal dari
wisatawan lokal, sebesar 43,30% atau sebesar 42 orang berasal dari wisatawan
domestik dan sisanya sebesar 5,15% atau sebesar 5 orang dari wisatawan
mancanegara. Berdasarkan persentase tersebut lebih banyak wisatawan lokal yang
yang berkunjung ke Objek Wisata Pantai Ako. Dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Asal wisatawan

No Asal Wisatawan Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)


1 Lokal 50 51,55
2 Domestik 42 43,30
3 Mancanegara 5 5,15
Jumlah 97 100,00
Sumber: Data Primer (diolah), 2019
5.1.2 Umur Responden
(Subri, 2012) menyatakan bahwa umur produktif secara ekonomi dibagi
menjadi 3 klasifikasi, yaitu kelompok umur >15 Tahun merupakan usia belum
produktif, kelompok umur 15-64 Tahun merupakan kelompok usia produktif, dan
kelompok umur diatas 65 Tahun merupakan kelompok usia tidak lagi produktif. Data
responden berdasarkan tingkat usia dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Umur Responden


No. Kriteria Umur Jumlah Responden Persentase (%)
(Tahun) (Orang)
1 >15 -
2 15-64 95 97,94
3 >64 2 2,06
Jumlah 97 100,00
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Jumlah umur responden cukup bervariasi dengan distribusi umur antara 15
tahun sampai 64 tahun. Sebanyak 97,94% responden atau sebanyak 95 orang berada
pada kisaran umur 15-64 tahun yang dimana memiliki umur produktif. Sedangkan,
sebanyak 2,06 % atau sebanyak 2 orang responden berusia >64 tahun. Hal ini
dikarenakan wisatawan pada kisaran umur tersebut masih tergolong produktif dan
lebih banyak melakukan kegiatan wisata, sedangkan wisatawan yang berumur lanjut
umumnya hanya memiliki untuk bersantai dengan keluarga, beristirahat dari rutinitas
sambil menikmati keindahan objek wisata Pantai Ako.
5.1.3 Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat responden berdasarkan pendidikan digolongkan dalam pendidikan
formal. Menurut Ladiyance dan Lia (2014) mengatakan bahwa tingkat pendidikan
formal mempunyai peran penting dalam membentuk pola pikir masyarakat dalam
bertindak. Tabel 10.
Tabel 10. Tingkat Pendidikan Responden
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
(Orang)
1 SMP 1 1,03
2 SMA 47 48,45
3 Sarjana (S1) 42 42,30
4 Pasca Sarjana (S2/S3) 7 7,21
Jumlah 97 100,00
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan data-data pada Tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Ako sebagian besar didominasi
pada tingkat pendidikan SMA dan S1, dimana pada kedua tingkatan tersebut
jumlahnya hampir sama sebesar 48,45% responden menjalani pendidikan formal
selama 12 tahun (SMA), sedangkan 42,30% responden menjalani pendidikan formal
selama 16 tahun (Sarjana).Tingginya pendidikan wisatawan akan meningkatkan rasa
ingin tahu, meningkatkan kesadaran, serta memberikan persepsi tentang nilai sumber
daya alam yang secara tidak langsung akan mendorong mereka melakukan kenjungan
ke objek wisata Pantai Ako.
5.1.4 Jenis Pekerjaan Responden
Pekerjaan merupakakan hal yang paling penting karena dapat menentukan
pendapatan responden serta biaya yang dikeluarkan selama melakukan perjalanan
wisata. Sebagian besar jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini adalah PNS
dan wiraswasta (pengusaha). Tabel 11 berikut merupakan data jenis pekerjaan
responden yang berkunjung ke objek wisata Pantai Ako.
Tabel 11. Jenis Pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Petani 7 7,22
Mahasiswa 18 18,56
PNS/BUMN 39 40,21
Pegawai Swasta 4 4,12
Wiraswasta 21 21,65
Ibu Rumah Tangga 7 7,22
Pensiunan 1 1,03
Jumlah 97 100,00
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan data-data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan
responden terbanyak adalah PNS dan swasta (BUMN) berjumlah 39 orang dengan
persentase (40,21%), sedangkan tingkat pekerjaan terbanyak kedua adalah wiraswasta
berjumlah 21 orang dengan persentase (21,65%), untuk tingkat pekerjaan terbanyak
ketiga adalah 18 orang dengan persentase (18,56%). Selanjutnya untuk jenis
pekerjaan petani dan ibu rumah tangga memiliki jumlah reponden yang sama yaitu
tujuh (7) orang dengan persentase (7,22%). Sedangkan untuk jenis pekerjaan yang
tidak bekerja (pensiunan) berjumlah 1 orang dengan persentase (1,03%). Hal ini dapat
dijelaskan bahwa wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Ako sebagian besar
telah memiliki pekerjaan yang baik sehingga gaji yang diterima responden dari
pekerjaan tersebut juga dapat disisihkan untuk biaya selama melakukan perjalanan
wisata di Pantai Ako. Sedangkan pendapatan untuk mahasiswa diperoleh dari
pemberian uang saku setiap hari selama satu bulan. Di samping itu, objek wisata
Pantai Ako ramai didatangi wisatawan pada hari sabtu, minggu serta hari-hari libur
nasional, dimana mereka memanfaatkan waktu luang untuk melakukan perjalanan
wisata.
5.1.5 Pendapatan Responden
Pendapatan wisatawan, dalam hal ini merupakan pendapatan per bulan
keluarga yang diperoleh dari suami dan istri ataupun salah satu dari mereka yang
berkerja. Responden yang tergolong ibu rumah tangga diukur dari besar pengeluaran
mereka per bulannya, sedangkan responden seperti mahasiswa diukur dari uang saku
yang diterima per bulannya. Menurut Rinawati dkk (2010) mengatakan bahwa tinggi
rendahnya pendapatan masyarakat dapat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya
dana yang dapat dikontribusikan kepada bentuk-bentuk partisipasi pengelolaan
lingkungan. Dalam penelitian ini kriteria Upah Minimum Regional (UMR) yang
digunakan adalah UMR Provinsi Maluku tahun 2019 sebesar Rp. 2.400.000,-.
Klasifikasi pendapatan responden yang berkunjung ke objek wisata Pantai Ako dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Pendapatan Responden
No. Uraian Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)
1 <UMR 2019 37 78,14
2 >UMR 2019 60 61,85
Jumlah 79 100,00
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan data-data pada Tabel 12 menunjukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki pendapatan diatas UMR sebanyak 60 responden dengan
persentase (78,14%) dan responden yang memiliki pendapatan dibawah UMR
sebanyak 37 responden dengan persentase (61,85%). Berdasarkan hasil tersebut,
maka pendapatan masing-masing responden tergolong dalam kategori menengah ke
bawah, Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa besarnya pendapatan responden
mempengaruhi biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan wisata karena
jika pendapatan responden rendah maka keinginan untuk melakukan perjalanan
wisata pun rendah. Sebaliknya jika pendapatan responden tinggi maka keinginan
untuk melakukan perjalanan wisata pun disesuaikan dengan pendapatan yang
diperoleh.

5.2 Mengidentifikasi Biaya Perjalanan Wisata Ke Pantai Ako


Faktor utama dari kegiatan wisata sehingga dapat terealisasi adalah biaya
perjalanan. Komponen yang digunakan dalam perhitungan biaya perjalanan pada
penelitian ini disamakan dengan komponen yang digunakan pada studi lain, dengan
asumsi Komponen-komponen yang digunakan untuk menghitung biaya perjalanan
wisata adalah biaya transportasi dan akomodasi, biaya konsumsi, biaya retribusi
masuk, biaya parkir, dan biaya aktivitas.

5.2.1 Biaya Transportasi dan Akomodasi


Transportasi diartikan sebagai pemindahan wisatawan dari tempat asal ke
tempat tujuan wisata, sedangkan akomodasi adalah segala sesuatu yang disediakan
untuk memenuhi kebutuhan seseorang ketika berwisata. Akomodasi bisa berupa
tempat dimana seorang wisatawan dapat menginap, beristirahat, makan, minum, dan
mandi (Tetelepta, 2018). Biaya transportasi dan akomodasi dihitung dengan
mengkategorikan wisatawan ke dalam tiga (3) kategori asal wisatawan yaitu lokal,
nusantara dan mancanegara dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Biaya Transportasi dan Akomodasi Responden
Biaya Transportasi dan Jumlah Wisatawan Persentase
Responden
Akomodasi (Rp) (Orang) (%)
< 100.000 23 46
150.000 10 20
Lokal
200.000 7 14
> 300.000 10 20
Jumlah 50 100
< 1.500.000 21 50
2.500.000 6 14,29
3.500.000 9 21,43
Domestik
4.500.000 3 7,14
5.000.000 2 4,76
> 5.000.000 1 2,38
Jumlah 42 100,00
Mancanegara 10.000.000 - 15.000.000 5 100
Jumlah 5 100
Sumber : Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan data-data pada Tabel 13 menunjukkan bahwa biaya transportasi


dan akomodasi adalah biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk melakukan
perjalanan dari daerah asal dan biaya menginap di tempat tujuan wisata (Pantai Ako).
Data-data pada Tabel 7 menjelaskan bahwa biaya transportasi untuk wisatawan lokal
terbanyak adalah < Rp. 100.000,- berjumlah 23 orang responden dengan persentase
(46%) sedangkan biaya transportasi > Rp. 150.000 dan > Rp. 300.000,- merupakan
jumlah terbanyak kedua yang dikeluarkan oleh wisatawan lokal yaitu berjumlah 10
orang dengan persentase (40%).dan sisanya adalah biaya transportasi sebesar
Rp.200.000,- yakni berjumlah 7 orang dengan persentase (14%). Hal ini dapat
dijelaskan bahwa wisatawan lokal yang datang berkunjung ke Pantai Ako dengan
biaya < Rp. 100.000 memiliki tempat tinggal yang dekat dengan objek wisata tersebut
khususnya pada daerah Jikumerasa, Namlea, ubung, dan Lala. Alat transportasi yang
digunakan pun adalah lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil
dan sepeda motor agar tidak mengeluarkan biaya yang besar sedangkan untuk
pengeluaran biaya transportasi > Rp. 300.000,- dikarenakan wisatawan tersebut
memiliki tempat tinggal cukup jauh dengan objek wisata yang meliputi daerah Mako,
Air Buaya, Waeapo, Parbulu dan Teluk Kayeli. Selanjutnya untuk biaya akomodasi
wisatawan lokal sebagian besar mereka tidak menginap (bermalam) karena mereka
hanya datang untuk sekedar berfoto-foto semata kemudian mereka akan balik ke
tempat asalnya masing-masing. Hal tersebut yang mengakibatkan rendahnya biaya
transportasi dan akomodasi untuk wisatawan lokal.
Biaya transportasi dan akomodasi untuk wisatawan domestik < Rp. 1.500.000,-
berjumlah 21 orang dengan persentase (50%) sedangkan untuk biaya terbanyak
adalah > Rp. 5.000.000,- berjumlah hanya 1 orang dengan persentase (2,38%). Hal ini
dijelaskan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke Pantai Ako memiliki
tempat tinggal yang jauh dari objek wisata sehingga biaya yang dikeluarkan juga
sangat besar. Biaya-biaya tersebut digunakan untuk membayar transportasi darat
(mobil/motor), transportasi udara (pesawat), maupun transportasi laut (ferry) untuk
sampai ke objek wisata Pantai Ako. Alat transportasi yang digunakan dan juga jarak
yang berbeda mengakibatkan perbedaan biaya yang dikeluarkan wisatawan.
Sedangkan untuk biaya akomodasi wisatawan nusantara mereka menginap namun
tidak lama hanya sekitar 1 minggu. Selanjutnya biaya transportasi wisatawan
mancanegara yang dikeluarkan cukup besar dikarenakan jarak yang sangat jauh dari
objek wisata Pantai Ako dan alat transportasi yang digunakan yaitu transportasi udara
(pesawat) dan tranportasi darat (mobil) untuk mencapai lokasi wisata sehingga
mengeluarkan biaya yang tinggi. Biaya transportasi yang dikeluarkan dari tiga
kategori wisatawan (lokal, domestik, mancanegara) dalam hal ini sudah termasuk
biaya akomodasi selama wisatawan berwisata di Pantai Ako.
5.2.2 Biaya Konsumsi
Biaya konsumsi merupakan biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk
kebutuhan makan dan minum selama melakukan perjalanan wisata ke Pantai Ako.
Biaya konsumsi yang dikeluarkan wisatawan seperti tertera pada Tabel 14.
Tabel 14. Biaya Konsumsi Responden
Jumlah Wisatawan Persentase
Responden Biaya Konsumsi (Rp)
(Orang) (%)
< 50.000 13 36,11
Lokal 150.000 20 55,56
>200.000 3 8,33
Jumlah 36 100,00
< 50.000 1 2,94
150.000 23 67,65
Domestik 200.000 6 17,65
250.000 3 8,82
>300.000 1 2,94
Jumlah 34 100,00
100.000 4 80
Mancanegara
>250.000 1 20
Jumlah 5 100
Sumber : Data Primer diolah, 2019

Data-data pada Tabel 14 menunjukkan bahwa biaya konsumsi untuk wisatawan


lokal dengan jumlah wisatawan terbanyak adalah Rp. 150.000,- yaitu sebanyak 20
orang responden dengan persentase (55,56%). Untuk wisatawan dengan pengeluaran
biaya tertinggi yaitu > Rp. 200.000,- sebanyak 3 orang responden dengan persentase
(8,33%) sedangkan pengeluaran biaya terendah yaitu < Rp. 50.000,- sebanyak 13
orang responden dengan persentase (36,11%). Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa wisatawan dengan biaya konsumsi terendah yang datang berwisata di Pantai
Ako hanyalah untuk bersantai dan juga berfoto sehingga biaya konsumsi yang
dikeluarkanpun tidak banyak. Berbeda dengan wisatawan yang datang berwisata
dengan rombongan yang terdiri dari banyak orang biasanya mereka mengeluarkan
biaya konsumsi yang juga banyak sesuai dengan jumlah orang dalam rombongan
yang ikut dan berkeinginan untuk mengkonsumsi makanan maupun minuman yang
tersedia di lokasi wisata.
Biaya konsumsi yang telah dikeluarkan wisatawan domestik tertinggi > Rp.
300.000,- berjumlah 1 orang responden dengan persentase (2,94%) dan biaya
konsumsi untuk wisatawan dengan pengeluaran terendah yaitu < Rp. 50.000,-
berjumlah 1 orang responden dengan persentase (2,94%) sedangkan responden
wisatawan domestik yang terbanyak mengeluarkan biaya kisaran Rp. 150.000,-
berjumlah 23 orang dengan persentase (67,65). Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa tinggi rendahnya pengeluaran untuk biaya konsumsi selama melakukan
perjalanan wisata dipengaruhi oleh jumlah rombongan yang ikut berwisata dan
berkeinginan untuk menikmati makanan dan minuman yang tersedia di tempat
wisata. Selanjutnya untuk biaya konsumsi wisatawan mancanegara terlihat bahwa
pengeluaran biaya konsumsi tertinggi yaitu > Rp. 250.000,- berjumlah 1 orang
dengan persentase (20%). Wisatawan dengan biaya konsumsi Rp. 100.000,-
berjumlah 4 orang dengan persentase (80%). Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa dalam hal mengkonsumsi makanan dan minuman, wisatawan mancanegara
mengkonsumsi makanan seperti nasi dan makanan laut serta mengkonsumsi jajanan
yang dijual di lokasi wisata sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi.
Biaya konsumsi dikeluarkan banyaknya wisatawan yang ikut melakukan
kunjungan wisata bersama responden. Perlu diketahui bahwa hampir semua
responden wisatawan lokal dan domestik melakukan kunjungan hanya mengeluarkan
biaya konsumsi untuk membeli jajanan-jajanan berupa rujak, es kelapa dan jajanan
kecil lainnya yang dapat dikonsumsi wisatawan selama menikmati objek wisata.
5.2.3 Biaya Retribusi
Menurut Undang-Undang Nomor Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah
untuk kepentingan pribadi. Selama berwisata di objek wisata Pantai Ako wisatawan
harus membayar biaya retribusi masuk dengan besaran yang sama yaitu Rp. 5.000,-
bagi wisatawan yang datang berkunjung (lokal, domestik, dan mancanegara). Data-
data pada Tabel 15 berikut adalah menyangkut biaya retribusi selama menikmati
objek wisata Pantai Ako.
Tabel 15. Biaya Retribusi Masuk
Biaya Retribusi Masuk (Rp) Jumlah Wisatawan (Orang) Persentase (%)
5.000 97 100
Jumlah 97 100
Sumber : Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan data pada Tabel 15 menunjukkan bahwa biaya retribusi masuk
pada objek wisata Pantai Ako sebesar Rp. 5.000,- berjumlah 97 orang dengan
persentase (100%). Hal ini menjelaskan bahwa dengan jumlah responden 97 orang
yang membayar tiket masuk Rp. 5.000,- yang sama dikategorikan dewasa dan juga
anak-anak yang mengunjungi objek wisata Pantai Ako.
5.2.4 Biaya Parkir
Penyediaan fasilitas parkir untuk kendaraan roda dua (motor) dan roda empat
(mobil) pada lokasi wisata memang diharuskan ada karena wisatawan yang datang
berkunjung kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi sehingga kendaraan yang
digunakan oleh wisatawan tersebut akan terjaga keamanannya oleh penjaga tempat
parkir hingga tiba waktunya wisatawan untuk balik ke daerah asalnya masing-masing.
Tabel 16 berikut merupakan biaya parkir wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ako.
Tabel 16. Biaya Parkir Wisatawan
Biaya Parkir (Rp) Jumlah Wisatawan (Orang) Persentase (%)
2.000 36 37,11
5.000 61 62,89
Jumlah 97 100,00
Sumber : Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan data-data pada Tabel 16 menunjukkan bahwa pengeluaran biaya
parkir yang dikeluarkan wisatawan (lokal, domestik, dan mancanegara) Rp. 5.000,-
merupakan jumlah terbanyak yaitu berjumlah 61 orang dengan persentase (62,89%)
sedangkan untuk biaya parkir Rp. 2.000,- merupakan jumlah terendah yaitu
berjumlah 36 orang dengan persentase (37,11). Dengan demikian dapat dijelaskan
bahwa tarif parkir kendaraan roda dua (motor) sebesar Rp.2.000,- sedangkan untuk
kendaraan roda empat (mobil) yaitu sebesar Rp.5.000,- dapat dilihat bahwa
wisatawan (lokal, domestik, dan mancanegara) yang mengunjungi objek wisata
Pantai Ako yang terbanyak dengan menggunakan kendaraan roda empat (mobil).
5.2.5 Biaya Aktivitas
Biaya aktivitas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar barang
dan jasa selama berada berwisata pada objek wisata Pantai Ako meliputi biaya
berenang, biaya sewa alat-alat rekreasi seperti perahu, bantal renang, penyewaan
tempat (beribadah/kegiatan lainnya), penyewaan homestay dan penjualan minyak
kayu putih yang digunakan oleh wisatawan untuk melihat tempat-tempat wisata di
sekitar Pantai Ako yang belum dikunjungi oleh wisatawan. Berikut rincian biaya
aktivitas seperti tertera pada Tabel 17.
Tabel 17. Biaya Aktivitas Wisatawan
Biaya Aktivitas (Rp) Jumlah Wisatawan (Orang) Persentase (%)
< 50.000 18 25.35
100.000 34 47.89
300.000 13 18.31
>500.000 6 8,45
Jumlah 71 100,00
Sumber : Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan data-data pada Tabel 17 menunjukkan bahwa biaya aktivitas yang


dikeluarkan wisatawan tertinggi yaitu > Rp. 500.000,- berjumlah 6 orang dengan
persentase (8,45%), biaya aktivitas terendah < Rp. 50.000,- berjumlah 18 orang
dengan persentase (25,35%), biaya aktivitas Rp. 100.000,- berjumlah 34 orang
dengan persentase (47,85%) merupakan jumlah terbanyak, biaya aktivitas Rp.
300.000,- berjumlah 13 orang dengan persentase (18,31%). Sehubungan dengan hal
tersebut dapat dikemukakan bahwa pengeluaran biaya aktivitas > Rp 500.000.-
dikarenakan wisatawan tersebut banyak melakukan kegiatan wisata dengan
penyewaan tempat untuk beribadah ataupun kegiatan lainnya yang diselenggarakan di
tempat objek wisata Pantai Ako ada juga penyewaan homestay dan penyewaan alat-
alat rekreasi seperti perahu dan juga berenang (kolam renang) serta pembelian
minyak kayu putih, sedangkan untuk biaya aktivitas < Rp. 50.000,- dikarenakan
wisatawan hanya ingin tetap dan berada di Pantai Ako untuk berfoto dan menyewa
alat-alat rekreasi seperti perahu, bantal berenang dan untuk berenang (kolam renang)
untuk menikmati keindahan di Pantai Ako.
5.2.6 Total Biaya Perjalanan
Biaya perjalanan adalah waktu dan pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan
oleh wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tertentu adanya pengeluaran biaya
atas waktu dan biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk mengunjungi
lokasi wisata dan menikmati wisata tersebut (Yoeti,2010). Biaya yang dikeluarkan
oleh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Ako berupa biaya
transportasi dan akomodasi, biaya konsumsi, biaya retribusi masuk, biaya parkir, dan
biaya aktivitas terdapat pada Tabel 18.
Tabel 18. Total Biaya Perjalanan Wisatawan

Biaya
Biaya Rata-rata
Transportasi Biaya Biaya Biaya
Wisatawan Retribusi Total Biaya Biaya
dan Konsumsi Parkir aktivitas
Masuk Perjalanan
Akomodasi

Lokal 6,020,000 2,180,000 250,000 178,000 3,640,000 12,268,000 245,360


Domestik 83,251,500 4,300,000 210,000 174,000 5,615,000 93,550,500 2,227,393
Mancanegara 61,749,000 890,000 25,000 25,000 1,365,000 64,054,000 12,810,800
Total 169,872,500 15,283,553
Sumber : Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan data pada Tabel 18 menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan
wisatawan lokal sebesar Rp. 12.268.000,-.Wisatawan domestik sebesar Rp.
93.550.500,- dan wisatawan mancanegara sebesar Rp. 64.054.000,-.serta rata-rata
biaya perjalanan pada wisatawan lokal sebesar Rp. 245.360,-.Wisatawan domestik
sebesar Rp. 2.227.393,- dan wisatawan mancanegara sebesar Rp. 12.810.800,-. Dapat
dilihat bahwa wisatawan (lokal,domestik,dan mancanegara) mengeluarkan biaya
terbesar yaitu biaya transportasi dan akomodasi karena wisatawan yang mengunjungi
objek wisata Pantai Ako menggunakan transportasi berupa mobil,motor,kapal dan
pesawat sedangkan untuk akomodasi wisatawan(domestik dan mancanegara)
menyewa tempat penginapan (hotel dan homestay).

5.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Biaya Perjalanan Wisata Ke Pantai Ako


Pengujian melakukan beberapa tahap uji untuk melihat pengaruh antar variabel
bebas dan variabel terikat dengan begitu sebagai pengantar untuk melihat pengaruh
variabel maka berikut uji-uji yang dilakukan adalah melihat instrument penelitian dan
keadaan data penelitian. Output uji validitas dapat dilihat pada lampiran (5). Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji regresi
lanjut karena bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner yang dibuat tepat
dan dapat digunakan untuk sebuah penelitian. Analisis ini dijelaskan variabel
independen yang tidak mempunyai hubungan akan dikeluarkan untuk dapat
melakukan uji pengaruh terhadap variabel dependen. Hasil output uji validitas
terdapat variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan variabel terikat dan
penelitian ini memakai lima (5) variabel yang akan dianalisis namun setelah
dilakukan uji validitas diketahui tiga (3) variabel yang tidak mempunyai hubungan
antara lain: variabel X1 (umur) tidak mempunyai hubungan karena memiliki nilai
signifikan yang lebih besar dari 0,05 dimana diperoleh nilai sig. 0,237 > 0,05 ,
variabel X2 (pendidikan) dimana diperoleh nilai sig. 0,064 > 0,05 , variabel X4 (lama
kunjungan) dimana diperoleh nilai sig. 0,776. Maka variabel X1,X2, dan X4
dikeluarkan dari analisis untuk dapat melakukan uji selanjutnya, sedangkan output uji
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Output Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.635 .640 6
Sumber : Data Primer diolah, 2019

Data output uji reliabilitas yang dilihat dari nilai Cronbach's Alpha sebesar
(0,635). Hal ini menjelaskan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat
dipercaya dan dikatakan reliable karena nilai Cronbach's Alpha yang diketahui
mencukupi standar nilai yaitu 0,60 dimana 0,635 > 0,60. Nilai Cronbach's Alpha
Based on Standardized Items merupakan nilai reliabilitas tes secara keseluruhan
terhadap instrument yang digunakan semakin reliable (Ghozali, 2011). Pada tabel 19
diketahui nilai Cronbach's Alpha Based on Standardized Items adalah 0,640 > 0,60
maka dapat diartikan bahwa secara keseluruhan tes reliabilitas terhadap instrument
penelitian dapat dipercaya sebesar 64,0%. Berdasarkan pengujian terhadap instrument
penelitian telah diperoleh variabel bebas berjumlah dua (2) variabel dan tiga (3)
variabel terikat, setelah uji instrument selesai selanjutnya penelitian harus mendeteksi
kondisi data dalam penelitian yaitu dilihat sebagai berikut.
Asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat
menentukan model analisis yang tepat. Penelitian ini telah melakukan uji asumsi
klasik dan diketahui bahwa keseluruhan data reponden sebanyak 97 orang memiliki
data responden yang valid dan data terdistribusi normal (lampiran 5) dimana
penyebaran data (titik-titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka dapat dikatakan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Model regresi heteroskedastisitas (lampiran 5) memperoleh data (titik-titik)
yang menyebar secara acak serta tersebar dengan baik dan tidak terjadi
heteroskedastisitas, maka dapat dikatakan model regresi layak digunakan. Model
regresi autokorelasi (lampiran 5) memperoleh data dengan tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti atau tidak ada keputusan, maka hasil pengujian model regresi
autokorelasi tidak menyakinkan. Model regresi multikolinearitas (lampiran 5)
memperoleh data yaitu tidak terjadi multikolinearitas karena antar variabel bebas
tidak ditemukan adanya korelasi, maka model regresi multikolinearitas dikatakan
bebas dari masalah multikolinearitas. Setelah mengetahui keadaan data yang baik
dalam deteksi asumsi klasik, maka selanjutnya dilakukan uji statistik. Output uji
statistik dalam penelitian ini meliputi uji signifikansi koefisien determinasi (R2), uji
signifikansi secara menyeluruh atau simultan (Uji Statistik F) dan secara individu
atau parsial (Uji Statistik t).
Analisis faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan wisata telah diuji
menggunakan software SPSS 22 for windows. Pengujian dilakukan untuk melihat
bagaimana pengaruh yang terjadi antar variabel bebas (umur, pendidikan,
pendapatan, lama kunjungan dan jarak) terhadap variabel terikat (biaya perjalanan).
Nilai output dihasilkan dengan metode analisis regresi linear berganda dibahas pada
Tabel 20.
Tabel 20. Output Uji Statistik
Koefis Std.
ien Error Of Adj. R
Model R F Sig. F t Sig. T
Regres The Square
iB Estimate

(Constant) 13.792 0.87067 0.697 .844a 45.088 .000b 6.300 0.000**

X1 (Umur) -0.215 -0.630 0.530

X2 (Pendidikan) 0.766 1.001 0.320

X3 (Pendapatan) 0.335 -1.846 0.048**

X4 (Lama
-0.225 -0.822 0.413
Kunjungan)
X5 (Jarak) 0.724 13.566 0.000**

R² = 69,7%

Nilai Sisa = 30,3%

** = Tingkat
Kepercayaan 95%

Sumber : Data Primer diolah, 2019


Berdasarkan output Tabel 20, maka persamaan model dari penilitian dapat
ditulis sebagai berikut :

Y = 13,792 – 0,215 X1 + 0,766 X2 + 0,335 X3 – 0,225 X4 + 0,724 X5

Keterangan:
Y = Biaya Perjalanan Wisata (Rp)
X1 = Log Umur (Tahun)
X2 = Log Pendidikan (Tahun)
X3 = Log Pendapatan (Rp/Tahun)
X4 = Log Lama Kunjungan (Menit/Jam)
X5 = Log Jarak (Km)
Pada persamaan di atas menunjukkan pengaruh variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Besarnya kontribusi pengaruh masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya dapat dilihat dari nilai koefisien regresi pada model
regresi berganda tersebut. Sifat variabel yang digunakan antara variabel terikat (Y)
dengan variabel bebas (X) adalah konstan, artinya bila koefisien regresi bertanda
positif (+), maka X akan bertambah dan Y juga akan bertambah, dan bila bertanda
negatif (-), maka X akan bertambah dan Y akan berkurang.
1. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis kolerasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi ini
berfungsi untuk mengetahui persentase besanya pengeruh variabel X terhadap variabe
Y (Gujarati, 2012). Untuk melihat besar pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial dapat dilihat Pada Tabel 19 nilai Adjustend R Square
sebesar 0,697 atau 69,7% berarti variasi biaya perjalanan dapat dijelaskan oleh variasi
umur, pendidikan, pendapatan, lama kunjungan, dan jarak sebesar 69,7 % atau
variabel umur, pendidikan, pendapatan, lama kunjungan, dan jarak mempengaruhi
Terhadap variabel terkait biaya perjalanan adalah sebesar 69,7% dan berpengaruh
pada variabel lain. Sebesar (100 – 69,7%) 30,3% dijelaskan oleh variabel-variabel
lain diluar model regresi.
2. Uji signifikan secara menyeluruh (Uji Statistik F)
Signifikansi nilai F merupakan nilai yang menunjukkan titik kesalahan yang
terjadi jika F hitung sebesar 45,088. Ternyata tingkat kesalahan atau probabilitas
sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
bebas yang dianalisis secara simultan mampu menjelaskan perubahan pada variabel
tergantung atau model dinyatakan cocok atau fit dengan artian variabel independen
(umur, pendidikan, pendapatan, lama kunjungan, dan jarak) secara menyeluruh
berpengaruh terhadap variabel dependen (biaya perjalanan wisata).
3. Uji signifikan secara individual (Uji Statistik t)
a) Variabel Berpengaruh
Signifikansi menunjukkan besar tingkat kesalahan pada nilai signifikan t
(constant) diperoleh 0,000 yang artinya lebih kecil dari α (0,05) maka dikatakan
constant signifikan. Jika ceteris paribus semua variabel dianggap constan maka nilai
biaya perjalanan adalah 13,792. Jika nilai t-hitung semakin besar maka nilai
kesalahan signifikansi akan semakin kecil. Adapun nilai signifikan semakin besar dari
α = 0.05 maka dikatakan signifikan. Hasil pengujian menunjukkan signifikansi > 0.05
sehingga dikatakan signifikan. Namun dalam analisis regresi, hal ini tidak dilihat
karena yang lebih penting untuk dianalisis adalah signifikansi dari setiap variabel
bebas.
Pengujian signifikan untuk melihat pengaruh pendapatan (X3) terhadap biaya
perjalanan wisata ke Pantai Ako yaitu nilai signifikan t-hitung sebesar 0,048, karena
nilai signifikan t-hitung lebih kecil dari 0,05 dan arah koefisien positif (0,335),
artinya (1%) diartikan bahwa jika pendapatan bertambah akan meningkatkan biaya
perjalanan sebesar 3,35% dengan asumsi variabel lain tetap. Terdapat hubungan yang
signifikan antara jumlah pendapatan dengan biaya perjalanan dimana perubahan dari
jumlah pendapatan akan menimbulkan perubahan pada besarnya biaya perjalanan
(Khazani,2014). Dikatakan variabel pendapatan memiliki pengaruh terhadap biaya
perjalanan wisata ke Pantai Ako karena pendapatan seorang wisatawan tinggi maka
wisatawan tersebut juga dapat mengeluarkan biaya perjalanan yang besar sesuai
dengan tempat tujuan wisata yang diinginkan.
Pengujian signifikan untuk melihat pengaruh jarak (X5) terhadap biaya
perjalanan wisata ke Pantai Ako yaitu nilai signifikan t-hitung sebesar 0,000, karena
nilai signifikan t-hitung lebih kecil dari 0,05 dan arah koefisiennya positif (0,724),
artinya (1%) jarak bertambah akan meningkatkan biaya perjalanan sebesar 7,24%.
Jarak relatif disebut juga dengan jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu
perjalanan yang dibutuhkan maupun satuan biaya angkut yang dibutuhkan. Jarak
tempuh disebut relatif karena tidak tetap. Jarak merupakan waktu tempuh yang
dipengaruhi oleh dua hal yaitu jarak tempuh dan biaya angkutan antara dua tempat
(Damanik dan Weber, 2015). Dikatakan bahwa variabel jarak memiliki pengaruh
terhadap biaya perjalanan wisata ke Pantai Ako sebab jarak yang jauh mengakibatkan
wisatawan harus mengeluarkan biaya perjalanan yang tinggi sehingga jarak menjadi
faktor penting bagi wisatawan yang ingin melakukan perjalanan wisata ke Pantai
Ako. Semakin jauh jarak tempat tinggal wisatawan dengan objek wisata maka
semakin besar biaya perjalanan yang dikeluarkan.
b) Variabel Tidak Berpengaruh
Pengujian signifikan untuk melihat pengaruh umur (X1) terhadap biaya
perjalanan wisata ke objek wisata Pantai Ako yaitu nilai signifikan t-hitung sebesar
0,530, karena nilai signifikan t-hitung lebih besar dari 0,05 dan arah koefisiennya
negatif (-0,215), artinya apabila umur meningkat (1%) maka biaya perjalanan
menurun sebesar 2,15%. Hal ini dijelaskan bahwa umur tidak berpengaruh terhadap
biaya perjalanan wisata ke Pantai Ako karena semua tingkatan umur bisa berkunjung
ke Pantai Ako asalkan wisatawan dengan tingkatan umur produktif dan mengetahui
biaya yang dikeluarkan saat berkunjung ke Pantai Ako. Oleh karena itu,
Bertambahnya umur seseorang maka akan meningkatkan keinginannya untuk
melakukan perjalanan wisata karena sudah bijak untuk menentukan biaya perjalanan
yang lebih murah dan efisien sehingga membuat keinginannya untuk mengunjungi
Pantai Ako menurun. Hal ini sesuai dengan survei di lapangan dimana wisatawan
didominasi oleh kisaran umur 20-29 tahun.
Pengujian signifikan untuk melihat pengaruh pendidikan (X2) terhadap biaya
perjalanan wisata ke Pantai Ako yaitu nilai signifikan t-hitung sebesar 0,320, karena
nilai signifikan t-hitung lebih besar dari 0,05 dan arah koefisiennya positif (0,766),
artinya (1%) pendidikan bertambah maka akan meningkatkan biaya perjalanan
sebesar 7,66%. Dikatakan variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap biaya
perjalanan wisata ke Pantai Ako disebabkan tingkat pendidikan wisatawan tidak
berpengaruh saat ingin berkunjung ke objek wisata semua tingkatan bebas
berkunjung.
Pengujian signifikan untuk melihat pengaruh lama kunjungan (X4) terhadap
biaya perjalanan wisata ke Pantai Ako yaitu nilai signifikan t-hitung sebesar 0,413
karena nilai signifikan t-hitung lebih besar dari 0,05 dan arah koefisiennya negatif (-
0,225), artinya apabila lama kunjungan meningkat (1%) maka biaya perjalanan wisata
akan turun sebesar 2,25% dengan asumsi variabel lain tetap. Dikatakan bahwa lama
kunjungan wisatawan tidak berpengaruh terhadap biaya perjalanan wisata ke Pantai
Ako karena Wisatawan yang mengunjungi objek wisata Pantai Ako sebagian besar
meluangkan waktu sekitar 1-3 jam untuk berfoto-foto dan berekreasi (berenang,
bermain outbound, sewa perahu).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dibahas maka dapat ditarik
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Total keseluruhan biaya perjalanan wisata di Pantai Ako sebesar Rp.
169.872.500,- dengan total keseluruhan rata-rata biaya perjalanan wisata
adalah Rp. 15.283.553,- berdasarkan asal wisatawan diketahui rata-rata biaya
perjalanan wisatawan lokal adalah Rp. 245.360,- rata-rata biaya perjalanan
wisatawan domestik adalah Rp. 2.227.393,- dan rata-rata biaya perjalanan
wisatawan mancanegara adalah Rp. 12.810.800,-.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya perjalanan wisata di Pantai Ako
secara statistik diketahui adalah X3 (pendapatan) dan X5 (jarak). Sedangkan
variabel yang tidak berpengaruh terhadap biaya perjalanan wisata adalah
variabel X1 (umur), X2 (Pendidikan), X4 (lama kunjungan).
6.2 Saran
1. Bagi wisatawan yang berada di luar Pulau Buru (wisatawan domestik dan
mancanegara) yang ingin berkunjung ke Objek Wisata Pantai Ako perlu
mengetahui biaya yang dikeluarkan saat berpergian dengan membuat daftar
rincian biaya sebelum mengunjungi tempat wisata Pantai Ako seperti biaya
taransportasi dan akomodasi, biaya konsumsi, biaya aktivitas dan biaya
lainnya yang diperlukan karena semakin jauh tempat wisata yang dikunjungi
maka biaya perjalanan akan lebih besar.
2. Diharapkan kepada wisatawan yang berkunjung dan juga masyarakat setempat
agar dapat melestarikan dan menjaga sumberdaya pada objek wisata Pantai
Ako dengan memperhatikan kebersihan serta kenyamanan dalam berwisata
karena dengan adanya objek wisata Pantai Ako dapat membantu
perekonomian masyarakat setempat yang terlibat.
3. Diharapkan bagi pemilik dan pengelola Objek Wisata Pantai Ako perlu
dilakukan penambahan dan perbaikan fasilitas yang rusak maupun yang
belum lengkap agar wisatawan yang berkunjung merasa nyaman selama
berwisata pada Objek Wisata Pantai Ako.
4. Pemerintah dan pemilik perlu adanya kerjasama agar meningkatkan promosi
tambahan melalui media elektronik agar Objek Wisata Pantai Ako lebih
dikenal dan mengundang wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Alerbitu. A, 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Perjalanan Wisata di


Pantai Sopapei Negeri Suli Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Universitas Pattimura, Ambon.

Anasthacia. N, 2014. Analisis Permintaan Wisatawan Nusantara Objek Taman


Nasional Karimunjawa Kabupaten Jepara. Skripsi (tidak dipublikasikan).
Universitas Diponegoro, Semarang.

A.Yoeti.Oka, 2010. Dasar-dasar Pengertian Hospitalyti dan Pariwisata, PT.Alumni,


Bandung.

Damanik dan Weber. H. F, 2015. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi.


Penerbit Andi, Yogyakarta.

Demartoto, 2010. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pedesaan Oleh Pelaku


Wisata di Kabupaten Boyolali. Laporan Penelitian. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Dritasto dan Anggraini, 2013. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap
Pendapatan Masyarakat di Pulau Tidung. Jurnal. Institut Teknologi Nasional,
Bandung.

Ferdinandus. A. M dan Suryasih. I. A, 2014. Studi Pengembangan Wisata Bahari


untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Pantai Natsepa Kota Ambon
Provinsi Maluku. Jurnal Destinasi Pariwisata Vol 2. No 2. Fakultas Pariwisata.
Universitas Udayana, Bali.

Gujarati. 2012. Dasar-dasar Ekonometrika. Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali. I, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi kelima.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hayati. B dan Tazkia F. O, 2012. Analisis Permintaan Objek Wisata Pemandian Air
Panas Kalianget, Kabupaten Wonosobo Dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal
of Economics Vol 1. No 1. Universitas Diponegoro, Semarang.

Hidayat. W, 2011. Faktor-faktor yang Menpengaruhi Kunjungan Wisatawan di


Taman Nasional Way Kambas Provinsi Lampung. Tesis. Universitas Indonesia,
Jakarta.
Ismayanti, 2010. Pengantar Pariwisata. PT Gramedia Widisarana Indonesia, Jakarta.

Khasani. M. A, 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan


Wisatawan di Pantai Cahaya Weleri Kabupaten Kendal. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Universitas Diponegoro, Semarang.

Ladiyance, S., Dan Lia, Y. 2014. Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kesediaan


Membayar (Willingness To Pay) Masyarakat Bidaracina Jatinegara Jakarta
Timur. Jurnal Ilmiah Widya. Vol 2 (2). Hal 41-47.

Levinanda, 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisata di


Taman Nasional Way Kambas Provinsi Lampung. Tesis. Universitas Indonesia,
Jakarta.

Mateka J. A, Erlinda. I dan Nuddin. H, 2013.Obyek Wisata Pantai Balekambang


Kabupaten Malang Jawa Timur. APi Student Jurnal Vol 1. No 1. Universitas
Brawijaya, Malang.

Muhammad, N. 2009. Pendekatan Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial. Slemba


Humanika. Jakarta.

Mulyadi. A. J, 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. PT Raja Grafindo Persada,


Jakarta.

Nachrowi. D, 2006. Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.


Pendekatan Populer dan Praktis, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.

Nasir. M, 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor

Nasir. M, 2017. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor

Papilaya. R. L. 2017. Buku Ajaran Ekonomi dan Bisnis Pariwisata Bahari Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura. Ambon.

Pramudhito. A, 2010. Aplikasi Biaya Perjalanan (Travel Cost) PadaWisata Alam


Studi Kasus: Air Terjun Jumog Kabupaten Karanganyar. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Prasiasa. D. P. O, 2013. Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat. Penerbit Salemba


Humanika, Jakarta.
Rinawati, N. Asfie. M. Dan Bambang, I. G. 2010. Tinggi Rendahnya Pendapatan
Masyarakat Dapat Berpengaruh Terhadap Banyak Sedikitnya Dana Yang
Dapat Dikontribusikan Kepada Bentuk-Bentuk Partisipasi Pengelolaan
Lingkungan. Jurnal Kehutanan Tropika Humida. Vol 3 (2).

Sekaran, U. 2011. Research Methods for business Edisi I and 2. Salemba Empat.
Jakarta

Simanjuntak. A. F., Pindi P, Zulham. A. H, 2014. Studi Potensi dan Nilai Ekonomi
Berdasarkan Biaya Perjalanan dan Kesediaan Membayar di Pantai Sri Mersing
Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera
Utara. Medan.

Suartha. N dan Sudartha I. G. G. P, 2017. Industri Pariwisata Bali. PT Raja Grafindo


Persada, Jakarta.

Sugiono, 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit


Alfabeta, Bandung.

, 2017. Metode Penelitian Manajemen Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research) dan
Penelitian Evaluasi. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sujarweni, 2015. Metodologi Penilitian Bisnis & Ekonomi. Penerbit Pustaka Baru
Press, Yogyakarta.

Suparmoko. M., Sudirman. D, Setyarko. Y, dan Wibowo. S. H, 2014. Valuasi


Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Susilo. F. H. N, 2015. Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Penyerapan Tenaga


Kerja di Kecamatan Bandung Kabupaten Samarang. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Universitas Diponegoro, Semarang.

Tetelepta. B. B, 2018. Valuasi Ekonomi dengan Metode Travel Cost pada Objek
Wisata Pulau Osi Kabupaten Seram Bagian Barat. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Universitas Pattimura, Ambon.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.


Bumi Aksara, Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah


dan Retribusi Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Buru Selatan.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN AGROBISNIS PERIKANAN
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

KUESIONER PENELITIAN

Untuk : Wisatawan/Pengunjung
DATA PRIBADI
a. Nama : Novita Sari
b. Nim : 2015 68 080
KUESIONER UNTUK MENDESKRIPSIKAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN
Panduan Bagi Enumerator (Mohon dijelaskan Sebelum Memulai Wawancara):
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik wisatawan, status kunjungan
wisatawan dan biaya perjalanan wisatawan yang akan dijadikan sebagai dasar dalam
mengelola data dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya
perjalanan wisata di Pantai Ako. Survey ini akan memakan waktu tidak lebih dari 50 menit.
Identitas anda sepenuhnya akan dilindungi. Kejujuran jawaban anda akan membantu kami
dalam perumusan kebijakan strategi tentang pengelolaan kawasan pariwisata bahari yang
berbasis masayarakat di Desa Jikumerasa Kabupaten Buru.
(Arahkan kuesioner ini kepada kepala keluarga atau perwakilannya yang dapat membuat
keputusan terkait dengan kunjungan wisata mereka).

UNTUK RESPONDEN
Wawancara ke :
Hari/tanggal :
Nama responden :
Lama wawancara :
Lokasi wawancara :
A. KARAKTERISTIK WISATAWAN
1. Anda berasal dari mana? Kota/Kab: ............................ Kec: ..................................
2. Umur anda? Tahun
3. Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan
4. Status dalam keluarga: a. Kepala keluarga b. Istri c. Anak
d. Orang tua e. Lainnya:
5. Jumlah tanggungan keluarga: orang
6. Status Perkawinan: a. Belum kawin b. Kawin c. Janda/Duda
d. lainnya:

7. Pendidikan terakhir: a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMA/K


e. Perguruan tinggi

8. Pekerjaan anda: a. PNS b. Wiraswasta c. Nelayan/petani

d. Pensiun e. Mahasiswa f. Lainnya:

9.berapa lama anda bekerja pada pekerjaan yang sekarang ini? Tahun

10.Pendapatan yang diperoleh (per bulan): a. < Rp. 1.2 juta b. 1.2 juta- 2.5 juta

c. 2.5 juta- 5 juta d. > 5 juta (tepatnya )

B. STATUS KUNJUNGAN WISATAWAN


1. Apakah anda pernah berkunjung ke Kota Namlea (Jikumerasa) sebelumnya? a. Ya

b. Tidak (ke 3)
2. Kunjungan ke berapa? ke
3. Apakah menginap? a. Ya b. Tidak (lanjut ke 6)
4. Jika ya, dimana? a. Hotel b. Rumah keluarga c. Berkemah
d. Lainnya:
5. Berapa lama anda menginap di tempat tersebut? Hari
6. Dengan siapa anda datang ke sini? a. Sendiri b. Dengan teman
c. Keluarga d. Bersama agen wisata e. Lainnya:
7. berapa jumlah anggota keluarga yang ikut rekreasi di tempat wisata ini?
Orang
8. Apa tujuan anda datang ke tempat wisata ini? a. Berwisata b. Penelitian
c. Pelatihan d. Lainnya, sebutkan:
9. Apakah anda menginap? a. Ya b. Tidak (lanjut ke 11)
10. Jika ya, berapa lama: hari
11. Berapa lama anda menghabiskan waktu di lokasi wisata ini? a. < 1 jam
b. 1-3 jam c. 3-5 jam d. > 5 jam (sebutkan: jam)
C. BIAYA PERJALANAN WISATAWAN
1.Berapa biaya yang anda rencanakan untuk pengeluaran selama berwisata di tempat
ini?
a. < Rp. 500 ribu: sebutkan: Rp. b. Rp. 500 ribu-1 juta
c. 1 juta - 1,5 juta d. 1,5 juta - 2 juta e. 2 juta – 2,5 juta
f. 2,5 juta – 3 juta g. > 3 juta, sebutkan: Rp
2. Biaya yang dikeluarkan meliputi?
1. Biaya transportasi: Rp
2. Biaya Konsumsi: Rp
3. Biaya retribusi masuk: Rp
4. Biaya parkir: Rp
5. Biaya lainnya: Rp
3. Berapa jarak tempuh perjalanan dari tempat tinggal anda ke lokasi wisata? Km
4. Apa jenis kendaraan yang digunakan untuk datang ke tempat wisata?
a. Kendaraan umum b. Sepeda Motor c. Mobil pribadi d. Taksi
e. Lainnya:
5. Biasanya kapan anda menggunakan waktu untuk melakukan perjalanan wisata?
a. Week end b. Mengambil Cuti c. Hari Raya Idul Fitri
d. Hari Raya Natal/TahuBaru e. Libur Sekolah
f. Lainnya:
6. Sudah berapa kali anda berkunjung ke tempat wisata ini ? kali
7. Menurut anda, bagaimaan perjalanan yang dirasakan menuju lokasi wisata?
a. Tidak lancar/macet b. Kurang lancar c. Biasa saja/normal
d. Lancar e. Sangat lancar
8. Bagaimana perjalanan wisata yang dirasakan ketika mengunjungi lokasi wisata ini?
a. Tidak puas b. Kurang puas c. Biasa saja d. Puas e.Sangat puas
9. Menurut anda apakah objek wisata Pantai Ako mempunyai sumberdaya wisata yang
potensial?
10. Jika ya, kemukakan potensi sumberdaya wisata menurut anda yang cukup menarik
bagi wisatawan?
11. Tolong anda jelaskan layanan seperti apa yang anda inginkan dari suatu objek wisata
bahari:
Lampiran 2. Data Biaya Perjalanan Wisata
1. Data Biaya Perjalanan Wisatawan Lokal
Biaya
Biaya
Asal Transportasi Biaya Biaya Biaya Total
Retribusi
No Wisatawan dan Konsumsi Parkir Aktifitas Biaya
Masuk
Lokal Akomodasi (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
(Rp)
1 Namlea 200,000 50,000 5,000 5,000 35,000 295,000
2 Namlea 50,000 5,000 2,000 25,000 82,000
3 Namlea 100,000 75,000 5,000 5,000 40,000 225,000
4 Namlea 50,000 30,000 5,000 2,000 75,000 162,000
5 Jikumerasa 20,000 50,000 5,000 2,000 30,000 107,000
6 Jikumerasa 20,000 20,000 5,000 2,000 20,000 67,000
7 Ubung 40,000 25,000 5,000 2,000 15,000 87,000
8 Ubung 30,000 5,000 2,000 25,000 62,000
9 Mako 200,000 150,000 5,000 5,000 85,000 445,000
10 Mako 200,000 50,000 5,000 5,000 95,000 355,000
11 Mako 250,000 65,000 5,000 5,000 45,000 370,000
12 Waekasar 250,000 55,000 5,000 5,000 75,000 390,000
13 Air Buaya 300,000 150,000 5,000 5,000 300,000 760,000
14 Savana Jaya 200,000 5,000 5,000 75,000 285,000
15 Savana Jaya 230,000 5,000 5,000 65,000 305,000
16 Savana Jaya 100,000 5,000 5,000 65,000 175,000
17 Namlea 50,000 30,000 5,000 2,000 75,000 162,000
18 Waenetat 50,000 35,000 5,000 2,000 20,000 112,000
19 Siahoni 150,000 75,000 5,000 5,000 15,000 250,000
20 Waenetat 50,000 5,000 2,000 57,000
21 Namlea 50,000 5,000 2,000 57,000
22 Lala 20,000 40,000 5,000 2,000 67,000
23 Lala 20,000 5,000 2,000 27,000
24 Air Buaya 100,000 60,000 5,000 5,000 170,000
25 Waekasar 200,000 30,000 5,000 5,000 25,000 265,000
Unit 17
26 Desa 100,000 75,000 5,000 5,000 185,000
Parbulu
27 Waprea 300,000 30,000 5,000 5,000 220,000 560,000
28 Jikumerasa 20,000 5,000 2,000 300,000 327,000
29 jikumerasa 10,000 5,000 2,000 17,000
30 Jikumerasa 10,000 5,000 2,000 17,000
31 Jikumerasa 50,000 50,000 5,000 2,000 330,000 437,000
32 Jikumerasa 30,000 30,000 5,000 2,000 67,000
Teluk
33 100,000 75,000 5,000 5,000 185,000
Kaiyeli
Teluk
34 50,000 30,000 5,000 2,000 87,000
Kaiyeli
35 savana Jaya 100,000 25,000 5,000 2,000 132,000
36 Namlea 50,000 35,000 5,000 2,000 92,000
37 Namlea 200,000 60,000 5,000 5,000 300,000 570,000
38 Namlea 150,000 83,000 5,000 5,000 243,000
39 Namlea 50,000 5,000 2,000 57,000
40 Savana Jaya 250,000 120,000 5,000 5,000 220,000 600,000
41 Air Buaya 100,000 60,000 5,000 5,000 25,000 195,000
Unit 11
42 Desa 250,000 70,000 5,000 5,000 45,000 375,000
Grandeng
43 Mako 300,000 154,000 5,000 5,000 65,000 529,000
44 Namlea 50,000 75,000 5,000 2,000 132,000
45 Namlea 50,000 20,000 5,000 2,000 77,000
46 Namlea 250,000 50,000 5,000 5,000 300,000 610,000
47 Namlea 200,000 5,000 5,000 325,000 535,000
48 Namlea 270,000 83,000 5,000 5,000 85,000 448,000
49 Namlea 100,000 65,000 5,000 5,000 220,000 395,000
50 Namlea 50,000 5,000 2,000 57,000
Jumlah 6,020,000 2,180,000 250,000 178,000 3,640,000 12,268,000
Rata-rata Biaya Perjalanan
245,360
Wisatawan Lokal

2. Data Biaya Perjalanan Wisatawan Domestik


Biaya
Biaya
Asal Transportasi Biaya Biaya Biaya Total
Retribusi
No Wisatawan dan Konsumsi Parkir Aktifitas Biaya
Masuk
Domestik Akomodasi (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
(Rp)
1 Ambon 500,000 35,000 5,000 2,000 50,000 592,000
2 Ambon 600,000 50,000 5,000 5,000 35,000 695,000
3 Ambon 600,000 50,000 5,000 5,000 25,000 685,000
4 Ambon 600,000 200,000 5,000 5,000 20,000 830,000
5 Ambon 635,000 110,000 5,000 2,000 20,000 772,000
6 Pelauw 886,000 250,000 5,000 5,000 55,000 1,201,000
7 Malang 3,000,000 150,000 5,000 5,000 255,000 3,415,000
8 Ternate 2,000,000 100,000 5,000 5,000 95,000 2,205,000
9 Masohi 1,200,000 110,000 5,000 5,000 75,000 1,395,000
10 Masohi 1,200,000 110,000 5,000 5,000 55,000 1,375,000
11 Bau-Bau 6,000,000 240,000 5,000 5,000 520,000 6,770,000
12 Bau-Bau 5,000,000 200,000 5,000 5,000 320,000 5,530,000
13 Bau-Bau 3,200,000 200,000 5,000 5,000 200,000 3,610,000
14 Jakarta 3,000,000 50,000 5,000 5,000 150,000 3,210,000
15 Surabaya 4,500,000 100,000 5,000 5,000 450,000 5,060,000
16 Makassar 3,000,000 155,000 5,000 5,000 225,000 3,390,000
17 Makkasar 2,500,000 150,000 5,000 5,000 95,000 2,755,000
18 Surabaya 3,300,000 100,000 5,000 5,000 95,000 3,505,000
19 Jakarta 4,200,000 135,000 5,000 5,000 110,000 4,455,000
20 Ternate 1,225,000 80,000 5,000 5,000 250,000 1,565,000
21 Manado 2,250,000 115,000 5,000 5,000 220,000 2,595,000
22 Ambon 635,000 5,000 2,000 642,000
23 Bandung 2,250,000 200,000 5,000 5,000 300,000 2,760,000
24 Seram 886,000 50,000 5,000 5,000 65,000 1,011,000
25 Seram 1,000,000 100,000 5,000 2,000 95,000 1,202,000
26 Bandung 4,125,000 250,000 5,000 5,000 350,000 4,735,000
27 Seram 1,000,000 65,000 5,000 2,000 220,000 1,292,000
28 Ambon 600,000 5,000 2,000 607,000
29 Masohi 800,000 85,000 5,000 5,000 85,000 980,000
30 Masohi 800,000 85,000 5,000 5,000 85,000 980,000
31 Ambon 500,000 5,000 2,000 507,000
32 Ambon 500,000 5,000 2,000 507,000
33 Ambon 600,000 5,000 5,000 610,000
34 Makassar 3,000,000 135,000 5,000 5,000 250,000 3,395,000
35 Bogor 3,355,500 100,000 5,000 5,000 245,000 3,710,500
36 Semarang 3,804,000 225,000 5,000 5,000 200,000 4,239,000
37 Kendari 2,000,000 100,000 5,000 2,000 225,000 2,332,000
38 Kendari 2,000,000 100,000 5,000 2,000 100,000 2,207,000
39 Ambon 500,000 5,000 2,000 507,000
40 Ambon 500,000 5,000 2,000 507,000
41 Makassar 2,500,000 5,000 5,000 2,510,000
42 Makassar 2,500,000 115,000 5,000 5,000 75,000 2,700,000
Jumlah 83,251,500 4,300,000 210,000 174,000 5,615,000 93,550,500

Rata-rata Biaya Perjalanan


2,227,393
Wisatawan Domestik

3. Data Biaya Perjalanan Wisatawan Mancanegara


Biaya
Biaya
Asal Transportasi Biaya Biaya Biaya Total
Retribusi
No Wisatawan dan Konsumsi Parkir Aktifitas Biaya
Masuk
Mancanegara Akomodasi (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(Rp)
(Rp)
1 Belanda 10,898,000 115,000 5,000 5,000 265,000 11,288,000
2 Jerman 13,685,000 200,000 5,000 5,000 325,000 14,220,000
3 Belanda 10,919,000 125,000 5,000 5,000 220,000 11,274,000
4 Belanda 11,562,000 150,000 5,000 5,000 255,000 11,977,000
5 Jerman 14,685,000 300,000 5,000 5,000 300,000 15,295,000
Jumlah 61,749,000 890,000 25,000 25,000 1,365,000 64,054,000

Rata-rata Biaya Perjalanan


12,810,800
Wisatawan Mancanegara

Total Keseluruhan Biaya Perjalanan


Rp. 169,872,500,-
Wisata
Total Keseluruhan Biaya Rata-rata
Rp. 15,283,553,-
Wisata
Lampiran 3. Data Mentah SPSS
Lama
Biaya Perjalanan Umur Pendidikan Pendapatan Jarak
No Kunjungan
Wisata (Y) (LnX1) (LnX2) (LnX3) (LnX5)
(LnX4)
1 12.59 3.18 2.77 14.91 1.79 3.22

2 11.31 3.40 2.77 15.42 1.61 3.22

3 12.32 3.74 2.89 15.89 1.61 3.22

4 12.00 3.58 2.89 15.61 1.39 3.22

5 11.58 3.09 2.48 14.22 1.10 2.08

6 11.11 3.09 2.20 13.12 1.79 2.08

7 11.37 3.09 2.77 15.61 1.10 2.56

8 11.03 3.69 2.48 14.22 1.95 2.56

9 13.01 3.66 2.48 14.00 1.39 3.89

10 12.78 3.50 2.77 15.89 1.10 3.89

11 12.82 3.18 2.77 15.42 1.79 3.89

12 12.87 3.22 2.77 15.32 1.10 3.93

13 13.54 3.61 2.48 14.00 1.10 4.37

14 12.56 3.26 2.77 15.07 1.39 3.64

15 12.63 3.22 2.77 15.32 1.39 3.64

16 12.07 3.76 2.48 14.22 1.61 3.64

17 12.00 3.69 2.48 13.82 1.39 3.22

18 11.63 3.26 2.77 15.07 1.10 3.85

19 12.43 3.64 2.48 14.35 1.39 3.37

20 10.95 3.26 2.77 15.42 1.39 3.85

21 10.95 3.61 2.77 15.42 1.39 3.22

22 11.11 3.61 2.48 14.00 1.61 2.40

23 10.20 3.18 2.48 13.59 1.61 2.40

24 12.04 3.61 2.77 16.71 1.39 4.37


25 12.49 3.58 2.48 14.51 1.79 3.93

26 12.13 3.26 2.48 14.73 1.61 4.36

27 13.24 3.40 2.77 14.73 1.39 4.13

28 12.70 3.61 2.48 14.22 1.10 2.08

29 9.74 2.94 2.48 15.42 1.39 2.08

30 9.74 3.37 2.77 15.42 1.10 2.08

31 12.99 3.64 2.48 13.82 1.10 2.08

32 11.11 3.89 2.48 14.08 1.39 2.08

33 12.13 3.91 2.77 15.20 1.39 4.53

34 11.37 3.66 2.48 15.69 1.61 4.53

35 11.79 3.22 2.71 14.73 1.39 3.93

36 11.43 4.01 2.77 15.42 1.39 3.22

37 13.25 3.26 2.48 14.22 1.61 3.22

38 12.40 3.18 2.48 15.42 1.39 3.22

39 10.95 3.40 2.77 14.91 1.10 3.22

40 13.30 3.26 2.77 15.07 1.79 3.64

41 12.18 3.09 2.48 14.51 1.10 2.40

42 12.83 3.04 2.48 14.22 1.10 4.19

43 13.18 3.87 2.77 15.07 1.39 3.89

44 11.79 3.14 2.77 14.73 1.61 3.22

45 11.25 3.87 2.48 14.51 1.39 3.22

46 13.32 3.56 2.77 15.42 1.61 3.22

47 13.19 3.22 2.48 14.22 1.10 3.22

48 13.01 3.00 2.48 14.51 1.39 3.22

49 12.89 3.09 2.48 14.73 1.10 3.22

50 10.95 3.22 2.48 14.81 1.10 3.22


51 13.29 3.18 2.48 14.73 1.10 5.19

52 13.45 3.04 2.48 13.82 1.39 5.19

53 13.44 3.18 2.48 14.73 1.10 5.19

54 13.63 3.14 2.48 14.51 1.39 5.19

55 13.49 3.30 2.48 14.91 1.61 5.19

56 14.00 3.69 2.48 14.22 1.79 5.11

57 15.04 4.19 2.77 15.42 1.10 7.62

58 14.61 4.17 2.77 14.77 1.79 6.66

59 14.15 3.43 2.77 15.42 1.61 5.38

60 14.13 3.18 2.48 14.91 1.61 5.38

61 15.73 3.26 2.48 14.51 1.10 6.57

62 15.53 3.40 2.77 15.07 1.39 6.57

63 14.98 3.14 2.48 14.56 1.61 6.57

64 14.98 3.14 2.48 14.73 1.10 7.91

65 15.44 3.40 2.77 14.88 1.10 7.57

66 15.04 3.14 2.77 15.76 1.79 7.91

67 14.83 3.09 2.48 14.51 1.79 6.66

68 15.07 3.76 2.48 15.20 0.69 7.00

69 15.31 3.18 2.77 15.42 0.69 5.19

70 14.26 3.26 2.77 14.73 0.69 7.91

71 14.77 3.22 2.48 15.61 1.61 5.62

72 13.37 3.33 2.48 15.61 1.39 5.62

73 14.83 3.22 2.48 15.61 1.10 7.91

74 13.83 3.18 2.77 14.51 1.39 5.62

75 14.00 3.14 2.48 14.22 1.10 5.19

76 15.37 3.47 2.77 15.42 1.10 5.38


77 14.07 3.22 2.48 14.22 1.61 5.38

78 13.32 3.95 2.77 15.76 1.39 5.19

79 13.80 3.18 2.48 14.73 1.10 5.19

80 13.80 3.14 2.77 15.07 1.10 5.19

81 13.14 3.40 2.48 15.42 1.10 7.03

82 13.14 3.37 2.77 16.12 1.61 7.92

83 13.32 3.04 2.48 15.42 0.69 7.73

84 15.04 3.22 2.77 15.07 0.69 6.83

85 15.13 3.37 2.77 15.42 1.10 6.83

86 15.26 3.14 2.77 14.91 1.39 5.19

87 14.66 3.40 2.77 15.61 1.10 5.19

88 14.61 3.18 2.48 14.51 1.10 7.03

89 13.14 3.30 2.77 14.91 1.79 7.03

90 13.14 3.37 2.77 15.52 1.61 5.19

91 14.74 3.14 2.48 14.73 0.69 5.19

92 14.81 3.22 2.48 15.32 1.10 5.11

93 16.24 3.37 2.89 16.52 2.08 9.42

94 16.47 3.40 2.89 16.52 2.20 9.40

95 16.24 3.30 2.89 16.81 2.20 9.42

96 16.30 3.22 2.77 16.81 1.95 9.42

97 16.54 3.22 2.77 17.22 1.95 9.40


Lampiran 4. Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Correlations

Biaya
Lama
Perjalanan Umur Pendidikan Pendapatan Jarak
Kunjungan
Wisata

Biaya Pearson ** **
1 -.121 .189 .335 .029 .834
Perjalanan Correlation
Wisata
Sig. (2-
.237 .064 .001 .776 .000
tailed)

N 97 97 97 97 97 97

Umur Pearson
-.121 1 .186 .038 .115 -.097
Correlation

Sig. (2-
.237 .068 .708 .261 .343
tailed)

N 97 97 97 97 97 97

Pendidikan Pearson ** *
.189 .186 1 .661 .175 .257
Correlation

Sig. (2-
.064 .068 .000 .087 .011
tailed)

N 97 97 97 97 97 97

Pendapatan Pearson ** ** * **
.335 .038 .661 1 .208 .505
Correlation

Sig. (2-
.001 .708 .000 .041 .000
tailed)
N 97 97 97 97 97 97

Lama Pearson *
.029 .115 .175 .208 1 .112
Kunjungan Correlation

Sig. (2-
.776 .261 .087 .041 .275
tailed)

N 97 97 97 97 97 97

Jarak Pearson ** * **
.834 -.097 .257 .505 .112 1
Correlation

Sig. (2-
.000 .343 .011 .000 .275
tailed)

N 97 97 97 97 97 97

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.635 .640 6
Lampiran 5. Output Statistik Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data Histogram dan Grafik normal P-P Plot

Retribusi Data Normal

2. Uji Heteroskedastisitas

Hasil yang dilihat pada gambar bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas karena
titik-titik data menyebar secara acak diatas maupun dibawah sekitar angka 0 pada sumbu Y.
3. Uji Autokorelasi
b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

a
1 .844 .712 .697 .87067 1.567

a. Predictors: (Constant), Jarak, Umur, Lama Kunjungan, Pendidikan, Pendapatan

b. Dependent Variable: Biaya Perjalanan Wisata

Nilai DW sebesar 1,567 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan
signifikan 5%, jumlah sampel 97 (N) dan jumlah variabel bebas 5 (k=5), maka di tabel
Durbin Watson akan didapatkan nilai sebagai berikut:

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5


n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685
72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688
73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691
74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694
75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698
76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701
77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704
78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708
79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712
80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716
81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720
82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724
83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728
84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732
85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736
86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740
87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745
88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749
89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754
90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758
91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763
92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767
93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772
94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776
95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781
96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785
97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790

Berdasarkan keputusan hipotesis diperoleh keputusan sebagai berikut: dL ≤ dW ≤ dU


dimana 1,562 ≤ 1,567 ≤ 1,779. Karena nilai DW 1,567 lebih kecil daru dU dan lebih besar
dari dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti atau tidak ada keputusan.

4. Uji Multikolinearitas
a
Coefficient Correlations

Model Jarak Umur Lama Kunjungan Pendidikan Pendapatan

1 Correlations Jarak 1.000 .116 -.026 .092 -.446

Umur .116 1.000 -.104 -.197 .061

Lama Kunjungan -.026 -.104 1.000 -.030 -.111

Pendidikan .092 -.197 -.030 1.000 -.625

Pendapatan -.446 .061 -.111 -.625 1.000

Covariances Jarak .003 .002 .000 .004 -.004

Umur .002 .116 -.010 -.052 .004

Lama Kunjungan .000 -.010 .075 -.006 -.005

Pendidikan .004 -.052 -.006 .586 -.087

Pendapatan -.004 .004 -.005 -.087 .033

a. Dependent Variable: Biaya Perjalanan Wisata

Tidak terjadi multikolinearitas karena korelasi antar variabel bebas/independent di bawah


0,90
Uji Multikolinearitas selain dilihat dari tabel Coefficient Correlationsa diatas, dapat juga
dilihat dari tabel Coefficientsa dari nilai Tolerance dan VIF dimana jika nilai tolerance tidak <
0,10 dan VIF tidak > 10

a
Coefficients

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.930 1.075

.532 1.879

.437 2.289

.944 1.060

.725 1.379

a. Dependent Variable: Biaya Perjalanan Wisata

Hasil perhitungan Nilai Tolerance menunjukkan tidak ada Variabel bebas yang
memiliki nilai Tolerance < 0,10

Hasil perhitungan Nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan tidak ada
variabel bebas yang memiliki nilai VIF > 10

5. Hasil uji statistik (koefisien determinasi R2, uji F dan uji t)

a. (koefisien determinasi) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square


a
1 .844 .712 .697

a. Predictors: (Constant), Jarak, Umur, Lama Kunjungan, Pendidikan, Pendapatan

b. Dependent Variable: Biaya Perjalanan Wisata

b. (Uji F) ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

b
1 Regression 170.898 5 34.180 45.088 .000

Residual 68.984 91 .758

Total 239.882 96

a. Dependent Variable: Biaya Perjalanan Wisata

b. Predictors: (Constant), Jarak, Umur, Lama Kunjungan, Pendidikan, Pendapatan

a
C. (Uji t) Coefficients

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 13.792 2.189 6.300 .000

Umur -.215 .341 -.037 -.630 .530

Pendidikan .766 .765 .077 1.001 .320

Pendapatan .335 .182 -.157 -1.846 .048

Lama Kunjungan -.225 .274 -.048 -.822 .413

Jarak .724 .053 .896 13.566 .000

a. Dependent Variable: Biaya Perjalanan Wisata


Lampiran 6. Dokumentasi
1. Foto Bersama Responden

Foto bersama pemilik Objek Wisata Pantai Ako (Bpk. Adji Hentihu)

Foto Proses Wawancara Bersama Wisatawan


2. Sarana dan Prasarana yang terdapat di objek wisata Pantai Ako
Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Anda mungkin juga menyukai