Perkabik Pam Ok
Perkabik Pam Ok
TENTANG
PENGAMANAN INTELIJEN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Mengingat . . . . .
2
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat
negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2. Badan Intelijen Keamanan Polri yang selanjutnya disingkat Baintelkam Polri adalah
unsur pelaksana tugas pokok yang bertugas membantu Kapolri dalam membina dan
menyelenggarakan fungsi intelijen keamanan bagi kepentingan pelaksanaan tugas
dan manajemen Polri secara umum guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri.
3. Intelijen Keamanan Polri yang selanjutnya disebut Intelkam Polri adalah Intelijen yang
diimplementasikan dalam penyelenggaraan fungsi Kepolisian dalam rangka
mewujudkan keamanan dalam negeri.
5. Pengamanan . . . . .
3
9. Very Very Important Person yang selanjutnya disingkat VVIP adalah seseorang yang
karena jabatan dan pekerjaan yang ditentukan oleh negara merupakan orang yang
perlu diberikan pengamanan ekstra khusus, karena dalam melaksanakan jabatan dan
pekerjaannya akan beresiko mendapat ancaman dan gangguan baik pada dirinya
sendiri maupun keluarganya.
10. Pengamanan VVIP adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan
secara tertutup ditujukan untuk melindungi dan menyelamatkan VVIP dari tindakan
dan perbuatan yang dapat mengganggu, mengancam dan membahayakan jiwa raga.
11. Very Important Person yang selanjutnya disingkat VIP adalah seseorang yang karena
jabatan dan pekerjaan yang ditentukan oleh negara merupakan orang yang perlu
diberikan pengamanan, karena dalam melaksanakan jabatan dan pekerjaannya akan
beresiko mendapat ancaman dan gangguan.
12. Pengamanan VIP adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan
secara tertutup ditujukan untuk melindungi dan menyelamatkan VIP dari tindakan dan
perbuatan yang dapat mengganggu, mengancam dan membahayakan jiwa raga.
13. Kontra intelijen adalah segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang dilakukan
dalam rangka menangkal upaya/tindakan sasaran/oposisi dalam melemahkan
kegiatan sendiri.
14. Pengamanan dokumen adalah segala upaya, kegiatan dan tindakan yang dilakukan
untuk mengamankan dokumen dan data rahasia dari upaya pencurian/perampasan
oleh pihak oposisi/lawan.
15. Pengamanan . . . . .
4
15. Pengamanan internal Polri adalah segala usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan
yang dilakukan dalam rangka mengamankan institusi Polri dari upaya-upaya pihak lain
yang berupaya melemahkan dan menjatuhkan wibawa Polri.
Pasal 2
Pasal 3
e. keberanian, yaitu pengamanan dilakukan dengan hati yang mantap dan rasa percaya
diri dalam menghadapi kesulitan; dan
BAB II
SASARAN PENGAMANAN
Pasal 4
Pasal 5
a. VVIP;
b. VIP terdiri dari:
1. Pejabat tinggi negara;
2 Menteri/Pejabat setingkat menteri; dan
3. Pejabat asing setingkat menteri;
c. orang asing;
d. masyarakat;dan
Pasal 6
Pasal 7
a. masyarakat;.
b. pemerintah; dan
c. internal Polri.
Pasal 8 . . . . .
6
Pasal 8
a. surat rahasia;
b. data-data rahasia; dan
c. informasi rahasia.
Pasal 9
a. potensi gangguan;
c. gangguan nyata di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Keamanan.
BAB III
PELAKSANAAN PENGAMANAN
Bagian Kesatu
Sifat Pengamanan
Pasal 10
b. pengamanan operasional.
Pasal 11
Bagian . . . . .
7
Bagian Kedua
Pengamanan Orang/Personel
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14 . . . . .
8
Pasal 14
Bagian Ketiga
Pengamanan Benda/Material/Instalasi/Tempat/Lokasi
Pasal 15
(2) Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 1 (satu) hari dan atau
beberapa hari sebelum hari H jam J.
Pasal 16 . . . . .
9
Pasal 16
Pasal 17
Bagian Keempat
Pengamanan Kegiatan
Pasal 18
(2) Pelaksanaan dilakukan 1 (satu) hari dan atau beberapa hari sebelum hari H jam J.
Pasal 19
(2) Pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal kegiatan dan Renpam yang dibuat.
Pasal 20
Bagian Kelima
Pengamanan Bahan Keterangan/Informasi
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
BAB IV
Pasal 24
(1) Pelaksana Pengamanan Intelijen yang bersifat terbuka melakukan koordinasi dengan
objek/sasaran pengamanan.
(2) Pelaksana Pengamanan Intelijen yang bersifat tertutup dilakukan dalam rangka
kegiatan kontra intelijen terhadap sasaran.
Pasal 25
BAB V
Pasal 26
BAB VI . . . . .
13
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2013
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 2013
Paraf :
1. Kabagbinfung :.....
2. Karorenmin :.....
3. Wakabaintelkam :.....
6. Wakapolri :.....