PDF File
PDF File
Perawat
Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)
Pengertian
Pada dasarnya semua pelayanan kesehatan yang terjadi di
sebuah rumah sakit dan akibatnya menjadi tanggung
jawab institusi rumah sakit itu sendiri, hal ini sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang perumahsakitan. Oleh karenanya rumah sakit
harus mengatur seluruh pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan sedemikian rupa agar
aman bagi pasien.
Kredensial
Pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) kepada
seorang perawat dilakukan dengan melakukan suatu
proses yang disebut kredensial. Kredensial adalah proses
evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis. Proses kredensial
mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja
tenaga keperawatan.
a. Sertifikasi
Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan
terhadap kompetensi seorang tenaga kesehatan untuk
dapat menjalankan praktik dan/atau pekerjaan profesinya
di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi (PMK
1796, pasal 1).
b. Registrasi
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga
kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
telah memenuhi kualifikasi tertentu serta diakui secara
hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan
profesinya (PMK 1796, pasal 1).
c. Akreditasi
Aspek kredensial yang terkait dengan akreditasi meliputi
ijasah yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan. Hal ini
berhubungan dengan persyaratan untuk memperoleh STR
dimana salah satu syaratnya memiliki ijasah. Ijasah
tersebut akan diberikan atau dikeluarkan oleh institusi
pendidikan yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
1) Pendidikan
lulus dari sekolah keperawatan yang terakreditasi atau
dari sekolah keperawatan luar negeri dan sudah
diregistrasi
menyelesaikan program pendidikan konsultan.
2) Perizinan (lisensi)
memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan
bidang profesi
memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat
yang masih berlaku.
3) Kegiatan penjagaan mutu profesi
menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian
kompetensi bagi anggotanya
berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis.
4) Kualifikasi personal
riwayat disiplin dan etik profesi
keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui
keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak
terlibat penggunaan obat terlarang dan alkohol, yang
dapat mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap
pasien d) riwayat keterlibatan dalam tindakan
kekerasan
memiliki asuransi proteksi profesi (professional
indemnity insurance).
5) Pengalaman dibidang keprofesian
riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi
riwayat tuntutan medis atau klaim oleh pasien selama
menjalankan profesi.
Berakhirnya kewenangan klinis
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan
klinis (clinical appointment) habis masa berlakunya atau
dicabut oleh kepala atau direktur rumah sakit. Surat
penugasan klinis untuk setiap tenaga perawat memiliki
masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya dua tahun.
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut
rumah sakit harus melakukan rekredensial terhadap tenaga
perawat yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih
sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal
sebagaimana diuraikan di atas karena rumah sakit telah
memiliki informasi setiap staf medis yang melakukan
pelayanan medis di rumah sakit tersebut.
Perawat
Pengertian
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan adalah bentuk
pelayanan fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural
yang diberikan kepada klien karena ketidakmampuan,
ketidakmauan dan ketidaktahuan klien dalam memenuhi
kebutuhan dasar yang terganggu baik aktual maupun
potensial.
a. Kepala ruangan
1. Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan
harian.
2. Mengorganisir pembagian tim dan pasien.
3. Memberi pengarahan kepada seluruh kegiatan yang
ada di ruangannya.
4. Melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan
yang ada di ruangannya.
5. Memfasilitasi kolaborasi tim dengan anggota tim
kesehatan yang lainnya.
6. Melakukan audit asuhan dan pelayanan keperawatan
di ruangannya, kemudian menindak lanjutinya.
7. Mewakili MPKP dalam koordinasi dengan unit kerja
lainnya.
b. Wakil Kepala Ruangan
1. Sebagai pembantu utama di ruangan dalam
melaksanakan tugas ketatausahaan, mengawasi serta
mengendalikan keperawatan diruangan yang menjadi
tanggung jawabnya
2. Mewakili Kepala ruangan bila kepala ruangan
berhalangan
c. Perawat Primer (Primary Nurse)
1. Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan
harian.
2. Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan
dengan kepala ruangan.
3. Melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi asuhan keperawatan bersama-sama anggota
timnya.
4. Memberi pengarahan pada perawat pelaksana tentang
pelaksanaan asuhan keperawatan.
5. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
6. Melakukan audit asuhan keperawatan yang menjadi
tanggung jawab timnya.
7. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan.
d. Perawat Asosiet (Associate Nurse)
1. Membuat rencana harian asuhan keperawatan yang
menjadi tanggungjawabnya.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan dengan
melakukan interaksi dengan pasien dan keluarganya.
3. Melaporkan perkembangan kondisi pasien kepada
ketua tim.