Anda di halaman 1dari 32

PERMENKES RI

NO.
755/MENKES/PER/IV/201
1
Tentang Penyel enggaraan
Komi te Medi k di Rumah Saki t
Cl i ni cal Gover nance
S1 EKSTENSI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNI VERSI TAS I NDONESI A
DEPOK
Monika Niken Pratiwi
1306488045
Riza Ariyadhi
1306488442
Ruth Oktavia
1306488530
Puput Leni Yuliani
1306488285
Yuliana Palipa Waton
1306488953
Kelompok 4


Pengantar
(1)
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
peripurna.
Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance.
Salah satu perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata
kelola klinis (clinical governance) dalam rangka peningkatan
profesionalisme staf medis adalah Komite Medik.
Komite Medik
Mer upak an per angk at r umah s ak i t unt uk mener apk an t at a k el ol a k l i ni s
( cl i ni cal gover nance ) agar st af medi s di r umah saki t t er j aga
pr of es i onal i s meny a mel al ui mek ani s me k r edens i al , penj agaan mut u
pr of es i medi s , dan pemel i har aan et i k a dan di s i pl i n pr of es i medi s .
Pasal 1 ayat 1
Pengantar
(2)
PERMENKES No. 755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit dibuat untuk mengatur tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik, sehingga:
1. Mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien di rumah sakit lebih terjamin dan
terlindungi.
2. Mengatur penyelenggaraan komite medik di setiap rumah sakit dalam rangka
peningkatan profesionalisme staf medis.



Pengantar
(3)

Pasal 2
Tugas, Fungsi,
Wewenang, dan Struktur
Komite Medik
Ol eh: Rut h Okt avi a
Dibentuk oleh kepala/direktur rumah sakit


Merupakan organisasi non struktural kelompok Profesi medis yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama RS.


dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance)
yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin
dan terlindungi.

KOMITE MEDIK
Pasal 5 ayat 1
Pasal 5
Pasal 4
Tata Kelola Klinis (Clinical
Governance)
clinical appointment dengan rekomendasi komite medik setelah dilakukan kredensial
clinical privilege oleh kepala/direktur rumah sakit melalui penerbitan surat penugasan klinis
(clinical appointment)
Penugasan klinis berupa pemberian kewenangan klinis (clinical privilege)
pelayanan medis harus dilakukan oleh staf medis rumah sakit atas penugasan klinis
kepala/direktur rumah sakit.
Mewujudkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik
Pasal 3
Meningkatkan
profesionalisme staf
medis dengan cara:
melakukan kredensial
bagi seluruh staf
medis yang akan
melakukan
pelayanan medis di
rumah sakit;
memelihara mutu
profesi staf medis;
dan
menjaga disiplin,
etika, dan perilaku
profesi staf medis.
Melaksanakan tugas
kredensial komite medik
penyusunan dan
pengkompilasian daftar
kewenangan;
penilaian dan
pemutusan kewenangan
klinis yang adekuat.
melakukan proses
rekredensial pada saat
berakhirnya masa
berlaku surat penugasan
klinis
rekomendasi
kewenangan klinis dan
penerbitan surat
penugasan klinis.
Memelihara mutu profesi
staf medis komite medik
pelaksanaan audit
medis;
rekomendasi
pertemuan ilmiah
internal
rekomendasi kegiatan
eksternal
rekomendasi proses
pendampingan
(proctoring) bagi staf
medis yang
membutuhkan.
Menjaga disiplin, etika,
dan perilaku profesi staf
medis
pembinaan etika dan
disiplin profesi
kedokteran
pemeriksaan staf medis
yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin
rekomendasi
pendisiplinan pelaku
profesional di rumah
sakit
pemberian
nasehat/pertimbangan
dalam pengambilan
keputusan etis pada
asuhan medis pasien.
Tugas dan Fungsi Komite
Medik
Pasal 11
rincian kewenangan klinis
(delineation of clinical
privilege)
surat penugasan klinis
(clinical appointment)
penolakan kewenangan klinis
(clinical privilege) tertentu
perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis
(delineation of clinical
privilege)
tindak lanjut audit medis
pendidikan kedokteran
berkelanjutan
pendampingan (proctoring) pemberian tindakan disiplin
Wewenang Komite Medik

memberi kan rekomendasi :
Pasal 12
Struktur
Organi sasi
Komi te Medi k

Bagian Kedua Susunan Organisasi dan
Keanggotaan Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8,
dan Pasal 9.

Membentuk
Direktur Rumah Sakit
Komite Medik
Staf Medis
Ketua Sekretaris Sub Komite
Terdiri dari
Menetapkan
Dengan Masukan
Anggota
Ditetapkan oleh Direktur RS
Dengan
masukan
Struktur Organisasi Komite Medik
dal am ket erbat asan Sumber Daya
Membentuk
Direktur Rumah Sakit
Komite Medik
Staf Medis
Ketua Sekretaris
Menetapkan
Dengan Masukan
Ditetapkan oleh Direktur RS
Dengan
masukan
Membentuk
Direktur Rumah Sakit
Komite Medik
Staf Medis
Ketua
Sekretaris merangkap
sebagai Sub Komite
Menetapkan
Dengan Masukan
Ditetapkan oleh Direktur RS
Dengan
masukan
Pasal 7 Ayat (2a) Pasal 7 Ayat (2b)
Subkomite
Ol eh:
Puput Leni , Yul i ana, dan Ri za
Subkomite Etika dan Disiplin Profesi
Bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis
Subkomite Mutu Profesi
Bertugas mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf medis
Subkomite Kredensial
Bertugas menapis profesionalisme staf medis
Subkomite Terbagi dalam:
Pasal 10 ayat 2
Keanggotaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang staf medis yang memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment)
Yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota, yang ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada ketua komite medik.

Dibentuk untuk melindungi keselamatan pasien dengan memastikan bahwa
staf medis yang akan melakukan pelayanan medis dirumah sakit kredibel

Yang bertujuan untuk:
1. mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan akuntabel
2. tersusunnya jenis-jenis kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap staf medis
3. dasar bagi kepala/direktur rumah sakit untuk menerbitkan penugasan klinis (clinical
appointment) bagi setiap staf medis
4. terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf medis dan institusi rumah sakit.
Subkomite Kredensial
Pasal 10 ayat 2
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk
menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (clinical privilege).


Rekredensial adalah proses reevaluasi terhadap staf medis yang telah
memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.

Mekanisme kredensial dan rekredensial dirumah sakit adalah tanggung jawab komite medik
yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial.
Subkomite Kredensial
Pasal 1 ayat 9
Pasal 1 ayat 10
Mekani sme Kredensi al
dan Pemberi an
Kewenangan Kl i ni s
Bagi St af Medi s
Staf Medis
Mengajukan Permohonan
Kewenangan Klinis
Kepala/Direktur RS
Menerima berkas lengkap pemohon
Komite Medik Kredensial
Memberikan Kewenangan klinis yang
mencakup derajat kompetensi dan
cakupan praktik
Komite Medik
Rekomendasi pemberian
kewenangan klinis kepada pemohon
Diberikan kepada
Komite Medik
Menerima berkas lengkap Pemohon
Komite Medik Kredensial
Mengkaji Berkas Pemohon dengan
membentuk dan dibantu oleh:
panel atau panitia ad-hoc
mitra bestari
Diberikan kepada
Kepada
Mekani sme Re-
kredensi al Kewenangan
Kl i ni s Bagi St af Medi s
Staf Medis
Mengajukan Permohonan
rekredensial Kewenangan Klinis
Kepala/Direktur RS
Menerima berkas lengkap pemohon
Rekredensial
Komite Medik Kredensial
Mengkaji dan Memberikan
Rekomendasi kewenangan klinis
Diberikan kepada
Komite Medik
Menerima berkas lengkap Pemohon
Diberikan kepada
berupa
Ditambah Dilanjutkan
diakhiri
Dikurangi
diubah/dimodifikasi
dibekukan untuk waktu
tertentu
1. Kompetensi:
a) berbagai area kompetensi sesuai standar kompetensi
b) kognitif;
c) afektif;
d) psikomotor.
2. Kompetensi fisik;
3. Kompetensi mental/perilaku;
4. Perilaku etis (ethical standing).
Pengkajian oleh subkomite
kredensial meliputi elemen:
Pendidikan:
Perizinan (lisensi):
Kegiatan penjagaan mutu profesi:
Kualifikasi personal:
Pengalaman dibidang keprofesian:
Kriteria yang harus dipertimbangkan
dalam memberikan rekomendasi
kewenangan klinis:
Pelayanan ditangani oleh staf medis yang bermutu,
kompeten, etis, dan profesional
Memberikan perlindungan terhadap
pasien
Subkomite Mutu Profesi
Memperoleh kesempatan memelihara kompetensi
(maintaining competence) dan kewenangan klinis (clinical
privilege)
Memberikan asas keadilan bagi
staf medis
melalui upaya pemberdayaan
evaluasi kinerja profesi yang berkesinambungan (on-going
professional practice evaluation),
evaluasi kinerja profesi yang terfokus (focused professional practice
evaluation).
Memastikan kualitas asuhan medis
oleh staf medis
Ber per an dal am menj aga mut u pr of esi medi s dengan t uj uan:
Audit Medis
Merekomendasikan
Pendidikan Berkelanjutan
Bagi Staf Medis
Memfasilitasi Proses
Pendampingan (Proctoring)
Bagi Staf Medis Yang
Membutuhkan
Mekanisme Kerja
Subkomi te Mutu Profesi
Pelaksanaan audit medis harus dapat memenuhi 4 (empat) peran penting, yaitu :
Sarana untuk penilaian terhadap kompetensi staf medis
Sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) sesuai kompetensi
yang dimiliki;
Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan pencabutan atau
penangguhan kewenangan klinis (clinical privilege)
Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan
perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis seorang staf medis.

1. Audit Medis
Merupakan Implementasi fungsi manajemen klinis dalam rangka penerapan tata kelola klinis
yang baik di rumah sakit. Dengan mengedepankan respek terhadap semua staf medis :
no blaming culture no naming no shaming
1. Audit Medis
langkah-langkah pelaksanaan audit
medis:

1. Pemilihan topik yang akan dilakukan audit.
2. Penetapan standar dan kriteria.
3. Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan
diaudit.
4. Membandingkan standar/kriteria dengan
pelaksanaan pelayanan.
5. Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai
standar dan kriteria.
6. Menerapkan perbaikan.
7. Rencana reaudit.

subkomite mutu profesi menentukan pertemuan-pertemuan ilmiah yang harus
dilaksanakan oleh masing-masing kelompok staf medis
Pertemuan tersebut dapat pula berupa pembahasan kasus tersebut antara lain
meliputi kasus kematian (death case), kasus sulit, maupun kasus langka.
Subkomite mutu profesi bersama dengan bagian pendidikan & penelitian rumah sakit
memfasilitasi kegiatan tersebut dan dengan mengusahakan satuan angka kredit dari
ikatan profesi.
Subkomite mutu profesi menentukan kegiatan-kegiatan ilmiah yang dapat diikuti oleh
masing-masing staf medis setiap tahun dan tidak mengurangi hari cuti tahunannya.
2. Merekomendasi kan Pendi di kan
Berkel anj utan Bagi Staf Medi s
Subkomite mutu profesi menentukan nama staf medis yang akan mendampingi staf
medis yang sedang mengalami sanksi disiplin/mendapatkan pengurangan clinical
privilege.
Komite medik berkoordinasi dengan kepala/direktur rumah sakit untuk memfasilitasi
semua sumber daya yang dibutuhkan untuk proses pendampingan (proctoring)
tersebut.
3. Memf asi l i t asi Proses Pendampi ngan
(Proctori ng) bagi St af Medi s yang
Membut uhkan
Subkomite Etika dan Disiplin
Profesi
Di bent uk dengan Tuj uan
Melindungi pasien dari pelayanan
staf medis yang tidak memenuhi
syarat (unqualified) dan tidak layak
(unfit/unproper) untuk melakukan
asuhan klinis (clinical care).
memelihara dan meningkatkan
mutu profesionalisme staf medis
drumah sakit.
Upaya peningkatan profesionalisme staf medis dilakukan dengan melaksanakan
program pembinaan profesionalisme kedokteran dan upaya pendisiplinan berperilaku
profesional staf medis di lingkungan rumah sakit.

Subkomite Etika dan Disiplin
Profesi
Landasan Pengaturan dan Penerapan Penegakan
Disiplin Profesi
peraturan internal rumah sakit;
peraturan internal staf medis;
etik rumah sakit;
norma etika medis dan norma-norma bioetika.

Tolok Ukur dalam Upaya Pendisiplinan Perilaku
Profesional Staf Medis
Kode etik kedokteran indonesia;
Pedoman perilaku profesional kedokteran (buku
penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik);
Pedoman pelanggaran disiplin kedokteran yang
berlaku di indonesia;
Pedoman pelayanan medik/klinik;
Standar prosedur operasional asuhan medis;
Pedoman pelayanan kedokteran di rumah sakit;
Prosedur kerja pelayanan di rumah sakit;
Daftar kewenangan klinis di rumah saki.
Sumber
Laporan
Dasar
Dugaan
Pelanggaran
Disiplin
Profesi
Pemeriksaan Keputusan
Tindakan
Pendisiplinan
Perilaku
Profesional
Pelaksanaan
Keputusan
Upaya Pendisiplinan Perilaku
Profesional
Mekanisme pemeriksaan pada upaya pendisiplinan perilaku profesional
Kesimpulan
Komite medik melaksanakan tugasnya melalui tiga hal utama yaitu
Komite Medik dibutuhkan sebagai perangkat rumah sakit yang menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya
Rekomendasi penangguhan kewenangan klinis hingga pencabutan izin melakukan pelayanan
medis (expelling from the profession)
oleh subkomite etika dan disiplin profesi
memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh izin
(maintaining professionalism)
oleh subkomite mutu profesi
Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis
(entering to the profession)
oleh subkomite kredensial

Anda mungkin juga menyukai