Anda di halaman 1dari 9

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR PERWAKILAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DI KOTA PALU


Rita Yuningsih
itha_lamangkona79@yahoo.com
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The purpose of this study was to determine the perceptions on lodging service performance in
The Representative Office of Tolitoli Local Government in Palu City. This study examines The
Quality of the Public Service in The Representative Office of Tolitoli Local Government in Palu
City from Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy dimensions. The
research type of this study was qualitative descriptive research, i.e. the problem-solving research
type that illustrates or describes the research subjects and objects based on facts. The informants
determined in this study were the employees of The Representative Office of Tolitoli Local
Government in Palu City and the public service users of that Office. The data presented in this
study were obtained directly from the research objects, those are interviews, observations, and
documentations data. The results show that from (a) Tangibles and (b) Reliability dimensions, the
public services are not in accordance with what is expected, whereas from (c) Responsiveness, (d)
Assurance, and (e) Empathy dimensions, those can be considered good. Based on the results, the
public service in The Representative Office of Tolitoli Local Government in Palu City is not
optimal in giving satisfaction to the guests/visitors.
Keywords: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy

Salah satu komitmen dalam publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam
pembentukan pemerintahan adalah kerelaan rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
warga negara untuk taat kepada aturan-aturan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
hukum, kesediaan untuk mendukung setiap bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
kebijakan pemerintah, sedangkan pemerintah barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
berkewajiban memberikan kesejahteraan yang disediakan oleh penyelenggara publik.
kepada masyarakat. Pemerintah yang mempunyai fungsi
Pelaksanaan komitmen tersebut memberikan pelayanan (service) kepada
melahirkan hubungan pemerintahan, yaitu masyarakat, harus menekankan hal-hal yaitu
hubungan antara Pemerintah dan yang mendahulukan kepentingan masyarakat,
diperintah atau masyarakat yang masing- mempermudah urusan masyarakat,
masing mempunyai posisi dan peran tertentu. mempersingkat waktu proses pelaksanaan
Pemerintah berperan sebagai penyedia urusan masyarakat dan memberikan
pelayanan kebutuhan bagi masyarakat kepuasan kepada masyarakat.
sedangkan masyarakat berperan sebagai Dalam pelaksanaan pelayanan publik
penerima pelayanan dari Pemerintah. Tugas selama ini terutama pelaksanaan pelayanan
pemerintah pada hakekatnya adalah melayani publik oleh pemerintah belum adanya
masyarakat dengan sebaik-baiknya. orientasi khusus mengenai efektivitas serta
Komitmen ini bisa dipegang manakala rakyat peningkatan kualitas dalam pemberian
merasa bahwa pemerintahan yang ada masih layanan publik kepada masyarakat, karena
mengarah kepada upaya untuk melindungi layanan publik pada umumnya masih
dan melayani masyarakat. Menurut Undang- merupakan monopoli pemerintah, sehingga
undang No. 25 Tahun 2009, Pelayanan pelaksanaan pelayanan publik selama ini

175
176 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, Agustus 2016 hlm 175-183 ISSN: 2302-2019

berjalan statis, sementara tututan kebutuhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan


masyarakat akan layanan publik semakin tempat menginap karena keterbatasan kamar
dinamis dengan tingkat kehidupan yang disediakan oleh Mess Pemda Tolitoli.
masyarakat yang semakin baik, merupakan Selain itu ada beberapa masyarakat yang
LQGLNDVL GDUL ³empowering´ \DQJ GLDODPL mengeluhkan tempat parkir karena sebagian
oleh masyarakat. Hal ini berarti masyarakat besar pengunjung membawa kendaraan roda
semakin sadar akan apa yang menjadi hak empat. Hal-hal seperti inilah yang perlu
dan kewajibannya sebagai warga negara diperhatikan oleh pemerintah daerah dalam
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan melayani pengguna jasa agar tercipta
bernegara. pelayanan yang baik terhadap masyarakat.
Untuk mencapai pelayanan publik yang
1. Kualitas Pelayanan Publik
prima, maka diperlukan aparatur pemerintah
Konsep kualitas pelayanan harus
yang berkualitas dalam memberikan berbagai
bersifat menyeluruh, dan memang belum
pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat,
sepenuhnya menjadi bagian dari organisasi
baik itu dalam bentuk aturan-aturan ataupun
pemerintah, tidak terkecuali dalam
pelayanan yang lainnya seperti dalam bidang
penyediaan layanan/jasa pada masyarakat,
pelayanan jasa.
dimana pemerintah masih belum
Pelayanan aparatur akan menjadi prima
membudayakan nilai±nilai kualitas dalam
jika pegawai diberi kompensasi yang
pelayanannya. Hal ini sering menyebabkan
memadai, pendidikan dan pelatihan, serta
masyarakat mengeluhkan kualitas layanan
ketersediaan sarana dan prasarana kantor.
yang diberikan oleh pemerintah.
Dengan kata lain jika pegawai menerima
Menurut Parasurahman dalam Agus
insentif yang memadai, pegawai sering
Dwiyanto (2005:148), agar layanan dapat
diikutkan dalam pendidikan dan pelatihan
memuaskan kepada orang/pelanggan atau
yang sesuai dengan bidang tugasnya, serta
sekelompok orang yang dilayani maka harus
ketersediaan sarana prasarana kantor yang
diperhatikan beberapa persyaratan pokok
memadai maka sangat dimungkinkan kinerja
yaitu:
pelayanan aparatur akan semakin meningkat.
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi
Setelah kinerja atau prestasi kerja pegawai
penampilan fasilitas fisik, peralatan,
meningkat maka akan berdampak pada
personel dan media komunikasi;
pelayanan kepada masyarakat yang optimal.
2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan
Dalam penyelenggaraan pelayanan
memberikan pelayanan yang dijanjikan
publik di Kantor Perwakilan Pemerintah
dengan segera, akurat dan memuaskan;
Daerah Kabupaten Tolitoli di Kota Palu
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu
harus ada keseimbangan antara pertumbuhan
keinginan para staf untuk membantu para
pengguna jasa dengan penyediaan
pelanggan dan memberikan pelayanan
infrastruktur sarana dan prasarana yang
dengan tanggap, cepat dan antusias;
mendukung pelayanan di Kantor Perwakilan
4. Jaminan (assurance), mencakup
Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli di
pengetahuan, kemampuan, kesopanan,
Kota Palu, termasuk jasa pelayanan dan
profesional dan sifat dapat dipercaya yang
informasi bagi masyarakat pengguna jasa.
dimiliki para staf, sehingga pelanggan
Dari hasil pantauan dilapangan banyak
merasa lebih bebas dari bahaya, resiko
terdapat keluhan pengguna jasa yang
atau keragu-raguan;
menginap yang belum merasakan adanya
5. Empathy, kedekatan dan kemudahan
pelayanan yang baik di Kantor Perwakilan
untuk mencapai sarana layanan dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli di
melakukan hubungan, ramah tamah,
Kota Palu. Misalnya ada sebagian
Rita Yuningsih, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah«««««««««««««177

komunikasi yang baik, perhatian pribadi HIHNWLYLWDV RUJDQLVDVL \DLWX ³NHPDPSXDQ


dan memahami kebutuhan para pelanggan. menyesuaikan diri-keluwesan, produktivitas,
Walaupun dimensi kualitas pelayanan kepuasan kerja, kemampuan berlaba,
yang dikembangkan oleh para ahli tersebut SHQFDULDQ VXPEHU GD\D´
telah banyak untuk menilai kualitas Bertolak dari pendapat tersebut tampak
pelayanan dari suatu organisasi perusahaan bahwa yang dimaksud dengan efektivitas
maupun organisasi publik/pemerintah, tetapi pelayanan publik adalah tingkat pencapaian
pihak yang paling mengetahui secara objektif sasaran pelayanan publik yang tercermin dari
kualitas pelayanan adalah para pelanggan/ adanya produktivitas kerja, fleksibilitas atau
masyarakat itu sendiri. adaptasi, kepuasan masyarakat, efisiensi dan
pencarian sumber daya.
2. Efektivitas Pelayanan Publik
Pada prinsipnya efektivitas pelayanan METODE
publik merupakan segala usaha yang Jenis penelitian yang digunakan dalam
ditempuh demi terwujudnya tujuan penelitian ini adalah bersifat deskriptif
organisasi, meskipun dengan keterbatasan kualitatif, yaitu dimaksudkan untuk
sumber-sumber yang dimilikinya. Suatu menjelaskan persepsi masyarakat terhadap
pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila pelayanan publik di Kantor Perwakilan
tujuan dan sasaran yang dicapai sesuai Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli di
dengan rencana. Kota Palu.
Guna menjamin efektivitasnya perlu Sedangkan pendekatan penelitian yang
ditekankan mengenai adanya pendelegasian akan dipakai guna memperoleh ketepatan
atau pembagian wewenang, tugas dan dengan metode deskriptif ini adalah secara
tanggung jawab secara transparan/jelas dan kualitatif. Sebagaimana Bogdan dan Taylor
tegas. Sehingga siapa melakukan apa dan dalam Moleong (2001:3) mengemukakan
bertanggung jawab kepada siapa secara tegas EDKZD ´3URVHGXU SHQHOLWLDQ \DQJ
diatur. Oleh karenanya efektivitas pelayanan menghasilkan data deskriptif berupa kata-
publik menjadi prasyarat utama bagi kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
pelaksanaan proses pelayanan. perilaku yang diamati disebut pula
Menurut Gaeblar (1996:389) efektivitas PHWRGRORJL NXDOLWDWLI´
didefinisikan berbeda dengan efisiensi, Adapun waktu penelitian dilakukan
efisiensi merupakan ukuran berapa biaya selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Februari
untuk masing-masing output (volume unit sampai dengan bulan April 2016. Dalam
yang diproduksi), sedangkan efektivitas penelitian ini peneliti menetapkan pihak yang
adalah ukuran kualitas output itu. Dengan dijadikan informan adalah yang dianggap
demikian kualitas menjadi prasyarat bagi mempunyai informasi (key-informan) yang
output, kualitas pelayanan berkaitan erat dibutuhkan diwilayah penelitian. Adapun
dengan kepuasan pelanggan, karena informan yang ditetapkan peneliti adalah:
kepuasan pelanggan akan terpenuhi dengan 1. Kepala Kantor Perwakilan Pemda
pelayanan yang berkualitas atau dengan kata Kabupaten Tolitoli di Palu
lain efektivitas lebih menekankan kepada 2. Pegawai Kantor Perwakilan Pemda
kualitas pelayanan publik. Kabupaten Tolitoli di Palu
Untuk mengukur efektivitas organisasi, - Kepala Seksi Pelayanan
Gibson, dkk (1996:34-35) mengemukakan - Pegawai 1 (satu) orang
kriteria-NULWHULD \DNQL ³SURGXNVL HILVLHQVL 3. Masyarakat pengguna jasa penginapan 5
kepuDVDQ NHDGDSWDVLDQ SHQJHPEDQJDQ´ (lima) orang.
Sedangkan Steers (1985:206)
mengemukakan kriteria untuk mengukur
178 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, Agustus 2016 hlm 175-183 ISSN: 2302-2019

Teknik pengumpula data melalui terpaksa diparkir diluar halaman mess


observasi, wawancara dan dokumentasi. pemda.
Kedua dalam tangibles adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai interior (kamar, lobi dan ruangan
lainnya) selalu terlihat bersih pada Kantor
Tangibles (bukti langsung)
Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangibles (bukti langsung) merupakan
Tolitoli di Kota Palu. Ketersediaan sarana
kualitas pelayanan berupa sarana fisik
dan prasarana untuk kenyamanan dalam
perkantoran, komputerisasi, administrasi,
kamar dan lobi dapat dikatakan cukup
ruang tunggu, tempat informasi.
nyaman, namun untuk mencapai kepuasan
Tangibles jika dilihat dari perspektif
dalam menikmati kenyamanan interior
pemerintahan adalah pengabdian dari
tersebut masih terdapat hal-hal yang perlu
pemerintah kepada masyarakat yang
dibenahi guna memberikan rasa yang lebih
terwujud dalam suatu pelayanan yang
nyaman lagi bagi tamu yang menginap.
diberikan, dimana tangibles meliputi fasilitas
Berhubungan dengan faktor kenyaman
fisik, peralatan, personil dan media
tentu tak lepas dari kebersihan lingkungan
komunikasi seperti kondisi gedung,
mess. Dalam hal kebersihan perlu mendapat
lahan parkir dan lain sebagainya yang
perhatian dari seluruh pegawai karena salah
berhubungan dengan sarana dan prasarana.
satu tujuan dari tamu menginap disuatu
Untuk mengukur keberadaan tangibles,
penginapan adalah kebersihan ruangan agar
peneliti membagi kedalam 3 (tiga) bagian
tamu merasa nyaman dan betah.
yaitu tampilan gedung dan tempat parkir
Dengan demikian dapat disimpulkan
yang rapi dan memadai serta interior mess
bahwa kualitas pelayanan pada Kantor
(kamar, lobi dan ruangan lainnya) serta
Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten
kebersihan lingkungan.
Tolitoli di Kota Palu dilihat dari faktor
Pertama yaitu mengenai tampilan
Tangibles belum berjalan dengan baik, hal ini
gedung dan tempat parkir yang rapi dan
terlihat dari perlunya perbaikan serta
memadai pada Kantor Perwakilan
penambahan sarana dan prasarana seperti
Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli di
renovasi gedung kantor, perluasan lahan
Kota Palu. Jika melihat dari desain bangunan
parkir, kebersihan lingkungan dan fasilitas
terdapat 4 (empat) bagian bangunan yang
kamar perlu diganti dengan yang baru.
terpisahkan. Dari ke 4 (empat) bangunan
tersebut baru terdapat 1 (satu) bangunan yang Realibility ( kehandalan)
telah direnovasi total berlantai dua, yaitu Reliability (kehandalan), merupakan
bangunan yang berisikan bagian lobi, aula, faktor dari dimensi kualitas jasa yaitu
ruang bupati serta ruang VIP. Sementara kemampuan untuk memberikan pelayanan
untuk bangunan kantor, receptionis, ruang yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
standar dan ruang ekonomi masih memuaskan. Dengan kata lain sejauh mana
menggunakan bangunan lama. Agar penyedia jasa memberikan apa yang telah
bangunan yang belum dipugar terlihat rapi dijanjikan kepada konsumen. Dalam faktor
dan bersih maka bangunan tersebut dicat reliability peneliti mengukur dengan
setiap tahunnya. Sementara pada bagian membagi dalam 2 (dua) bagian : (1) Unit
lahan parkir masih perlu mendapat perhatian pelayanan yang lengkap dan dapat
dari pengelola mess pemda. Hal ini diandalkan; (2) Prosedur pelayanan yang
disebabkan banyak tamu yang menginap tidak berbelit-belit dan Tarif akomodasi
menggunakan kendaraan roda empat penginapan yang sesuai dengan pelayanan
sehingga kendaraan mereka sebagian dan fasilitas yang diterima.
Rita Yuningsih, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah«««««««««««««179

Pertama adalah unit pelayanan yang Responsiveness (Daya Tanggap)


lengkap dan dapat diandalkan dimana Responsiveness (daya tanggap),
peran personil dalam memberikan pelayanan merupakan kesanggupan untuk membantu
yang meliputi ketepatan dalam memberikan dan menyediakan pelayanan secara cepat dan
pelayanan, kemampuan dalam tepat serta tanggap terhadap apa yang
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan diinginkan konsumen. Dalam dimensi
tepat waktu. Baik tidaknya suatu penyedia responsiveness dapat diukur dengan sub
jasa tergantung bagaimana pelayanannya, faktor kecepatan dalam merespon keluhan
sebab bagian inilah yang berhubungan pelanggan serta kesediaan dan ketanggapan
langsung dengan pengguna jasa dan personil dalam melayani pelanggan.
adalah subjek atau pelaku utama dari layanan Faktor pertama dalam responsiveness
penyedia jasa. adalah daya tanggap personil dalam
Dari hasil wawancara peneliti dapat merespon keluhan pelanggan. Keluhan-
dideskripsikan ketepatan waktu personil keluhan tamu terhadap terhadap pelayanan
dalam melayani belum dapat memenuhi sering terjadi apabila tamu tidak menemukan
kriteria keinginan pengguna jasa. Karena apa yang dibutuhkannya.
salah satu keinginan orang menginap adalah Berdasarkan hasil wawancara dalam
ketepatan waktu untuk melayani. Personil operasionalisasinya sudah berjalan dengan
yang profesional dapat dilihat dari cara dan baik, hal ini terlihat dari respon atau
kinerja dalam melaksanakan tugas yang telah tanggapan yang diberikan personil terhadap
ditentukan sesuai tugas dan fungsinya. keluhan-keluhan yang disampaikan
Kedua dalam reliability adalah pengunjung.
mengenai prosedur pelayanan yang tidak Faktor kedua dalam responsiveness
berbelit-belit dan tarif akomodasi sesuai adalah personil bersedia memberikan
dengan fasilitas yang diterima. Untuk dapat tanggapan dalam melayani pelanggan. Daya
menginap tamu harus mengikuti prosedur tanggap dimaksud dalam penelitian ini
yang telah ditetapkan oleh Kantor Perwakilan menunjuk pada daya tanggap terhadap tamu
Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli yaitu untuk mengetahui keinginan dan
dengan cara datang langsung dan mengisi kebutuhannya.
formulir atau bisa melalui media komunikasi Berdasarkan hasil wawancara terlihat
via telpon. Untuk via telpon pemesanan bahwa pegawai yang bertugas cukup tanggap
kamar dilakukan satu hari sebelumnya. menghadapi kebutuhan tamu. Pegawai
Dari hasil wawancara mengindikasikan merespon kondisi yang berkembang dan apa
dalam hal prosedur pelayanan dan tarif yang menjadi prioritas pekerjaannya sesuai
akomodasi sudah berjalan dengan baik tentu dengan apa yang menjadi kebutuhan tamu
ini merupakan nilai plus bagi Mess. yang menginap.
Dengan demikian dapat disimpulkan Untuk mengetahui berhasil tidaknya
bahwa kualitas pelayanan pada Kantor suatu layanan di Mess salah satunya adalah
Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten dengan melihat persepsi dari tamu yang
Tolitoli di Kota Palu dilihat dari faktor menginap tentang layanan mess tersebut.
Reliability belum sepenuhnya berjalan Tamu akan memiliki persepsi yang baik jika
dengan baik, hal ini terlihat dari ketepatan apa yang dibutuhkannya dapat terpenuhi.
waktu pelayanan. Dimana kurangnya SDM Sebaliknya, jika mess dianggap tidak mampu
petugas dalam melayani kebutuhan tamu memenuhi kebutuhan tamu maka akan
secara cepat dan tepat waktu sehingga perlu menimbulkan persepsi yang kurang baik
penambahan personil untuk mewujudkan bahkan buruk.
pelayanan prima.
180 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, Agustus 2016 hlm 175-183 ISSN: 2302-2019

Dengan demikian dapat disimpulkan itu barang-barang bawaan keperluan tamu


bahwa kualitas pelayanan Mess Pemda maupun barang yang ada diparkiran
dilihat dari dimensi Responsiveness sudah (kendaraan bermotor). Sehingga tamu akan
berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari merasa nyaman dan tenang serta tidak
respon personil yang tanggap terhadap terbagi pikirannya bila berada dilingkungan
keluhan tamu dan daya tanggap personil Mess.
untuk membantu tamu yang mengalami Faktor kedua dalam assurance adalah
kesulitan. menumbuhkan rasa kepercayaan terhadap
personil. Gejala dari ketidak amanan dan
Assurance (jaminan)
kepercayaan pengguna dapat dilihat sewaktu
Assurance (jaminan) yaitu kemampuan
berada diruangan. Personil sebagai pribadi
untuk membangkitkan rasa percaya dan
tentu mempunyai karakter dan sifat yang
keyakinan kepada konsumen. Dalam dimensi
berbeda-beda. Tidak jarang pengguna merasa
assurance dapat diukur dengan sub faktor
tidak nyaman bukan dari sarana dan
jaminan keamanan dan kenyamanan
prasarananya yang kurang baik, tetapi justru
pelayanan, kepercayaan terhadap pelayanan
dari sikap personil yang tidak
mess yang selalu bersikap ramah, sopan dan
menyenangkan, misalnya tutur katanya,
santun serta pengetahuan pelayanan petugas/
kurang sopan, keras dalam menegur dan lain-
aparatur.
lain.
Faktor pertama dalam assurance adalah
Dari hasil wawancara jika dilihat dari
terciptanya rasa aman dan kenyamanan.
segi kepercayaan terhadap personil pada
Dalam suatu proses pelayanan diperlukan
Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten
adanya pemberian rasa aman dan
Tolitoli sudah berjalan dengan baik sehingga
kepercayaan. Hal ini sesuai dengan prinsip
tamu/pengunjung Mess tidak perlu khawatir
pelayanan yang menerangkan bahwa
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
keamanan dalam arti proses serta hasil
Faktor ketiga dalam assurance adalah
pelayanan umum dapat memberikan
tentang pengetahuan pelayanan personil.
keamanan dan kenyamanan serta dapat
Pelatihan diharapkan dapat meningkatkan
memberikan kepastian hukum. Rasa aman,
kemampuan petugas dalam melakukan
nyaman dan kepercayaan terkait dengan
pelayanan. Hal ini juga perlu mendapat
fasilitas maupun sikap yang diberikan oleh
dukungan secara organisasi dan tujuan,
pegawai pada Kantor Perwakilan Pemerintah
sehingga pelayanan lebih efisien, menekan
Daerah Kabupaten Tolitoli kepada tamu.
biaya operasional, meningkatkan kualitas,
Keamanan berarti bebas dari bahaya, bebas
dan hubungan pribadi lebih efektif.
dari gangguan pencuri, terlindungi dan tidak
Dengan demikian dapat disimpulkan
dapat diambil orang lain, tidak meragukan
bahwa kualitas pelayanan personil pada
serta tidak merasa takut atau khawatir.
Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah
Dengan adanya dukungan keamanan dalam
Kabupaten Tolitoli di Kota Palu dilihat dari
pelayanan maka pengunjung/tamu tidak perlu
dimensi Assurance sudah berjalan dengan
khawatir terjadi sesuatu yang tidak
baik. Dalam hal pelayanan yang diberikan
diinginkan.
oleh personil tidak lepas dari kualitas kinerja
Dari hasil wawancara segi keamanan
pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik dan
dan kenyamanan pada Kantor Perwakilan
didambakan oleh masyarakat adalah
(mess pemda) sudah berjalan dengan baik
kemudahan dalam mengurus kepentingan,
sesuai prosedur pelayanan. Dipandang dari
mendapat pelayanan yang wajar, mendapat
segi pelayanan yang baik adalah menjamin
pelayanan tanpa pilih kasih serta
keselamatan tamu mulai dari pertama masuk
halaman Mess sampai ke ruang kamar, baik
Rita Yuningsih, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah«««««««««««««181

mendapatkan perlakuaan yang jujur dan terus Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten
terang. Tolitoli di Kota Palu.
Dari hasil wawancara dan pengamatan
Empathy (empati)
peneliti, terlihat bahwa pelayanan yang
Empathy (perhatian) yaitu kemampuan diberikan pegawai mess tidak membeda-
untuk memahami apa yang menjadi bedakan apakah pejabat atau hanya staff
keinginan konsumen. Gambaran perilaku biasa, tamu/pengunjung semuanya mendapat
didasarkan dengan perasaan sensitif, perlakuan dan perhatian yang sama. Dengan
kepekaan dan simpati personil terhadap memperhatikan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam dimensi empathy dapat tamu/masyarakat pengguna layanan
diukur dengan sub faktor hubungan yang merupakan suatu interaksi pemberi pelayanan
baik dengan tamu pengguna jasa penginapan, dengan pengguna menjadi baik, selain itu
memberikan perhatian secara individual pula dapat menumbuhkan kepercayaan dan
terhadap keluhan permasalahan yang kredibilitas bagi tamu/pengunjung.
dihadapi konsumen dan beroperasi pada jam Sub ketiga dalam empathy adalah
kerja yang tepat sehingga memudahkan para kesiapan para pegawai bekerja pada waktu
konsumen. yang tepat. Hal ini tentu berkaitan dengan
Sub faktor pertama yaitu hubungan kedisplinan pegawai pada Kantor Perwakilan
yang baik dengan tamu pengguna jasa Pemerintah Kabupaten Tolitoli. Sebagai
penginapan. Perlu kita cermati bahwa aparat/aparatur pemerintah pegawai Kantor
petugas/aparatur di Kantor Perwakilan Perwakilan Pemda Kabupaten Tolitoli harus
Pemda Kabupaten Tolitoli di Kota Palu menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
secara umum dapat menjalin hubungan yang sumpah jabatan Pegawai Negeri Sipil yang
baik dengan masyarakat pengguna layanan VDODK VDWXQ\D EHUEXQ\L ³PHQJXWDPDNDQ
sesuai dengan keadaan yang ada, tetapi tidak kepentingan negara dan masyarakat diatas
semua tamu dapat menjalin hubungan yang NHSHQWLQJDQ SULEDGL DWDX JRORQJDQ´
baik dengan petugas. Hasil wawancara mengidentifikasikan
Hasil pengamatan penulis bahwa bahwa pegawai/petugas dalam melayani
petugas/aparatur di Kantor Perwakilan tamu/pengunjung secara disiplin waktu sudah
Kabupaten Tolitoli di Palu belum terlalu berjalan dengan baik. Sebagai profesi,
terlatih untuk dapat menjalin hubungan pelayanan publik berpijak pada prinsip-
dengan masyarakat pengguna layanan prinsip profesionalisme dan etika seperti
penginapan sehingga informan merasa akuntabilitas, efektifitas, efisiensi,
petugas/aparatur terlihat tidak bersahabat dan integritas, netralitas, dan keadilan bagi semua
merasa tidak di layani secara prima. penerima pelayanan.
Sub faktor selanjutnya yaitu Pelayanan kepada masyarakat dapat
memberikan perhatian secara individual dikategorikan efektif apabila masyarakat
terhadap keluhan permasalahan yang mendapatkan kemudahan pelayanan
dihadapi konsumen. Sikap perhatian dan dengan prosedur yang singkat, cepat, tepat
kepedulian personil dalam melayani dan memuaskan. Keberhasilan
tamu/pengunjung menjadi salah satu faktor meningkatkan kualitas pelayanan umum
kepuasan pengguna. Perhatian terhadap tamu ditentukan oleh faktor kemampuan
merupakan tugas para personil sehari-harinya pemerintah dalam meningkatkan disiplin
untuk menciptakan suasana yang nyaman. kerja aparat pelayanan.
Dengan memberikan perhatian yang baik Dengan demikian dapat disimpulkan
kepada tamu tentu akan menciptakan rasa bahwa pelayanan pegawai pada Kantor
puas bagi semua pengguna jasa Mess pada Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten
182 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, Agustus 2016 hlm 175-183 ISSN: 2302-2019

Tolitoli dilihat dari dimensi empathy belum Production and Operations


sepenuhnya berjalan dengan baik. Hal ini Management Society, Orlando FI.
terlihat dari belum adanya hubungan yang Dwiyanto, Agus, 2005, Mewujudkan Good
baik anatara petugas/aparatur dengan tamu/ Governance Melalui Pelayanan Publik,
pengunjung pengguna jasa penginapan. UGM Press, Yogyakarta
Fandy Tjiptono, 2006, Total Quality
UCAPAN TERIMA KASIH Management, Yogyakarta : Andi
Banyak pihak yang telah membantu dan Offset.
memberikan dukungan dalam penyusunan Gaebler, Ted dan David Osborne, 1992,
artikel ini, untuk itu maka dengan segala Reinventing Goverments : How The
kerendahan hati penulis menyampaikan Entrepreneurial Spirit is Transforming
terima kasih dan penghargaan kepada in Public Sector?, Addison Wesley
Dr.Nasir Mangasing, M.Si dan Dr. Andi Publishing Company, Massachussets.
Mascunra, M.Si. yang telah rela meluangkan Gaspersz, V. 1997, Manajemen Kualitas,
waktunya untuk membimbing dan Jakarta : Gramedia.
mengarahkan penulis dalam penyelesaian Hamdi, Muchlis, 2002, Bunga Rampai
artikel ini. Pemerintahan, Jakarta : Yarsif
Watampone
DAFTAR RUJUKAN Handayaningrat Soewarno, 2002, Admiistrasi
Pemerintahan Dalam Pembangunan
Adam Ibrahim Indrawijaya, 1983, Perilaku Nasional, Jakarta : Gunung Agung.
Organisasi, Bandung : PT. Sinar Baru. Hasibuan, SP. Melayu, 2001, Organisasi dan
Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur Motivasi, Dasar Peningkatan
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Produktivitas, Jakarta : Bumi Aksara.
Jakarta: PT. Rineka Cipta Irwansyah 2013, Jurnal Efektivitas
Arafi, S.ST. 2013, Makalah Pengaruh Pelayanan Publik Pada Kantor Camat
Disiplin dan Iklim Kerja Terhadap Sebatik Kabupaten Nunukan.
Efektivitas Pelayanan Pemerintah Universitas Mulawarman.
Kabupaten Konawe. UMI Jakarta. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Budi Rivai Natsir 2010, Tesis Analisis Negara Nomor 81 Tahun 1993 Tentang
Kualitas Pelayanan Mess Pemda Pada Perilaku Birokrasi Dalam Pelayanan
Kantor UPT Perwakilan Tolitoli Dinas Publik.
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Tolitoli di Palu. Universitas Tadulako. Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang
Budiman, Arief, 1996, Teori Negara-negara, Pedoman Umum Penyelenggaraan
Kekuasaan dan Ideologi, Jakarta : PT. Pelayanan Publik.
Gramedia Pustaka Utama. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Budiono, 1999, Kebijakan Publik. PAU- Negara, Nomor 25 Tahun 2004
Studi Sosial, Yogyakarta. Tentang Pedoman Umum Penyusunan
Batinggi, Achmad. 1999. Pelayanan Umum.
Jakarta : PT. Gramedia. Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Christopher, 1992, On Giannoccaro, Illaria Pelayanan Instansi Pemerintah.
and Potrandofo, Pierepaolo, (2001), MacIver, RM.1985, Jaring-jaring
Model for Supply Chain Management : Pemerintahan-Jilid I, Laila Hasyim
A Taxonomy, Proceedings of twelft (Terj.), Jakarta : Aksara Baru
Annually Conference of The
Rita Yuningsih, Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Perwakilan Pemerintah Daerah«««««««««««««183

Miless, Mathew B. Dan Michael, A. Siagian, Sondang P. 2003, Organisasi,


Haberman, 1994, Analisis Data Kepemimpinan dan Perilaku
Kualitatif, UI Press, Jakarta Administrasi, Jakarta : Bumi Aksara.
Moenir, 2004. Manajemen Kualitas Simbolon, Robert G. 1998, Manajemen
Pelayanan. STIA-LAN Press. Jakarta. Pelayanan Publik, Jakarta : IIP Press.
---------, 1998, Manajemen Pelayanan Umum Sudjatmo S. 1998. Manajemen Personalia.
di Indonesia. Bumi Aksara. Jakarta. CV. Ghali Press. Jakarta.
Moleong, Lexi J, 2001, Metodologi Suharso D., Retnoningsih. 2005. Pelayanan
Penelitian Kualitatif, Jakarta : Remaja Publik. Insan Cendekia. Jakarta.
Rosdakarya Sunario, Astrid S Susanto. 1989, Komunikasi
Nasution S, 1996, Metode Research Pengendalian dan Komunikasi
(Penelitian Ilmiah), Jakarta : Bumi Pengawasan, Jakarta : Pustaka Sinar
Aksara Harapan.
Ndraha, Taliziduhu, 1997, Konsep Suseno, Frans Magnis, 1991, Etika Politik,
Administrasi dan Administrasi di Prinsip-prinsip Moral Dasar
Indonesia, Jakarta : Bina Aksara. Kenegaraan Moderen, Jakarta : PT.
--------------------------, 2002, Sekilas Ilmu Gramedia.
Pemerintahan, BKU Ilmu Soedarsono. 2000, Privatisasi dan Pelayanan
Pemerintahan Jakarta : Kerjasama IIP- Prima, Membangun Visi dan Orientasi,
Unpad. Manajemen Pembangunan.
Nugraha, Andrean. 2008. Kualitas Pelayanan Steers, Richard M.1985, Efektivitas
Jasa. Rajawali Press. Jakarta. Organisasi, Magdalena Jamin (Terj.)
Osborne, David dan Ted Gaebler, 1996, Jakarta : LPPM dan Air Langga.
Mewirausahakan Birokrasi, Sutarto. 1998, Dasar-dasar Organisasi,
Penerjemah Abdul Rasyid, Pustaka Yogyakarta : Gajah Mada University
Binaman Presindo, Jakarta. Press.
Pamudji, S. 1994, Kepemimpinan Sutomo, Maskuri. 2008, Disertasi Pengaruh
Pemerintahan Indonesia, IIP ± Citra Hotel Berbintang Terhadap Nilai
Depdagri, Jakarta. dan Kepuasan Pelanggan Serta
Rasyid M. Ryaas, 1996, Makna Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan
Pemerintahan, Tinjauan dari segi Etika Yang Menginap di Hotel Bintang 3, 4
dan Kepemimpinan, Jakarta : PT. dan 5 di Yogyakarta. UNPAD
Yarsif Watampone. Bandung.
-------------------------, 1997, Kajian Awal Sulkarnain S. 2004, Tesis Pengaruh
Birokrasi Pemerintahan dan Politik Pengawasan Masyarakat Terhadap
Orde Baru, Jakarta : PT. Yarsif Efektivitas Pelayanan Publik (Studi di
Watampone. Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Rasyid M. Ryaas, DKK. 1998, Pemerintahan Tangerang).
Yang Amanah, Jakarta : PT. Bina Rena Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Pariwara 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Ratminto., Atik Septi Winarsih. 2006. Publik.
Manajemen Pelayanan. Pustaka Widodo, Joko. 2001, Good Governance,
Pelajar. Yogyakarta. Surabaya : Insan Cendekia.
Saefullah, A. Djaja, 1999, Konsep dan Yuli Sudoso Hastono 2008, Tesis Pelayanan
Metode Pelayanan Umum, Publik : Publik di Bandar Udara Polonia
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Medan. Universitas Sumatera Utara
Bandung : FISIP UNPAD PRESS.

Anda mungkin juga menyukai