Abstract
The purpose of this study was to determine the perceptions on lodging service performance in
The Representative Office of Tolitoli Local Government in Palu City. This study examines The
Quality of the Public Service in The Representative Office of Tolitoli Local Government in Palu
City from Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy dimensions. The
research type of this study was qualitative descriptive research, i.e. the problem-solving research
type that illustrates or describes the research subjects and objects based on facts. The informants
determined in this study were the employees of The Representative Office of Tolitoli Local
Government in Palu City and the public service users of that Office. The data presented in this
study were obtained directly from the research objects, those are interviews, observations, and
documentations data. The results show that from (a) Tangibles and (b) Reliability dimensions, the
public services are not in accordance with what is expected, whereas from (c) Responsiveness, (d)
Assurance, and (e) Empathy dimensions, those can be considered good. Based on the results, the
public service in The Representative Office of Tolitoli Local Government in Palu City is not
optimal in giving satisfaction to the guests/visitors.
Keywords: Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy
Salah satu komitmen dalam publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam
pembentukan pemerintahan adalah kerelaan rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
warga negara untuk taat kepada aturan-aturan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
hukum, kesediaan untuk mendukung setiap bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
kebijakan pemerintah, sedangkan pemerintah barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
berkewajiban memberikan kesejahteraan yang disediakan oleh penyelenggara publik.
kepada masyarakat. Pemerintah yang mempunyai fungsi
Pelaksanaan komitmen tersebut memberikan pelayanan (service) kepada
melahirkan hubungan pemerintahan, yaitu masyarakat, harus menekankan hal-hal yaitu
hubungan antara Pemerintah dan yang mendahulukan kepentingan masyarakat,
diperintah atau masyarakat yang masing- mempermudah urusan masyarakat,
masing mempunyai posisi dan peran tertentu. mempersingkat waktu proses pelaksanaan
Pemerintah berperan sebagai penyedia urusan masyarakat dan memberikan
pelayanan kebutuhan bagi masyarakat kepuasan kepada masyarakat.
sedangkan masyarakat berperan sebagai Dalam pelaksanaan pelayanan publik
penerima pelayanan dari Pemerintah. Tugas selama ini terutama pelaksanaan pelayanan
pemerintah pada hakekatnya adalah melayani publik oleh pemerintah belum adanya
masyarakat dengan sebaik-baiknya. orientasi khusus mengenai efektivitas serta
Komitmen ini bisa dipegang manakala rakyat peningkatan kualitas dalam pemberian
merasa bahwa pemerintahan yang ada masih layanan publik kepada masyarakat, karena
mengarah kepada upaya untuk melindungi layanan publik pada umumnya masih
dan melayani masyarakat. Menurut Undang- merupakan monopoli pemerintah, sehingga
undang No. 25 Tahun 2009, Pelayanan pelaksanaan pelayanan publik selama ini
175
176 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, Agustus 2016 hlm 175-183 ISSN: 2302-2019
mendapatkan perlakuaan yang jujur dan terus Kantor Perwakilan Pemerintah Kabupaten
terang. Tolitoli di Kota Palu.
Dari hasil wawancara dan pengamatan
Empathy (empati)
peneliti, terlihat bahwa pelayanan yang
Empathy (perhatian) yaitu kemampuan diberikan pegawai mess tidak membeda-
untuk memahami apa yang menjadi bedakan apakah pejabat atau hanya staff
keinginan konsumen. Gambaran perilaku biasa, tamu/pengunjung semuanya mendapat
didasarkan dengan perasaan sensitif, perlakuan dan perhatian yang sama. Dengan
kepekaan dan simpati personil terhadap memperhatikan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam dimensi empathy dapat tamu/masyarakat pengguna layanan
diukur dengan sub faktor hubungan yang merupakan suatu interaksi pemberi pelayanan
baik dengan tamu pengguna jasa penginapan, dengan pengguna menjadi baik, selain itu
memberikan perhatian secara individual pula dapat menumbuhkan kepercayaan dan
terhadap keluhan permasalahan yang kredibilitas bagi tamu/pengunjung.
dihadapi konsumen dan beroperasi pada jam Sub ketiga dalam empathy adalah
kerja yang tepat sehingga memudahkan para kesiapan para pegawai bekerja pada waktu
konsumen. yang tepat. Hal ini tentu berkaitan dengan
Sub faktor pertama yaitu hubungan kedisplinan pegawai pada Kantor Perwakilan
yang baik dengan tamu pengguna jasa Pemerintah Kabupaten Tolitoli. Sebagai
penginapan. Perlu kita cermati bahwa aparat/aparatur pemerintah pegawai Kantor
petugas/aparatur di Kantor Perwakilan Perwakilan Pemda Kabupaten Tolitoli harus
Pemda Kabupaten Tolitoli di Kota Palu menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
secara umum dapat menjalin hubungan yang sumpah jabatan Pegawai Negeri Sipil yang
baik dengan masyarakat pengguna layanan VDODK VDWXQ\D EHUEXQ\L ³PHQJXWDPDNDQ
sesuai dengan keadaan yang ada, tetapi tidak kepentingan negara dan masyarakat diatas
semua tamu dapat menjalin hubungan yang NHSHQWLQJDQ SULEDGL DWDX JRORQJDQ´
baik dengan petugas. Hasil wawancara mengidentifikasikan
Hasil pengamatan penulis bahwa bahwa pegawai/petugas dalam melayani
petugas/aparatur di Kantor Perwakilan tamu/pengunjung secara disiplin waktu sudah
Kabupaten Tolitoli di Palu belum terlalu berjalan dengan baik. Sebagai profesi,
terlatih untuk dapat menjalin hubungan pelayanan publik berpijak pada prinsip-
dengan masyarakat pengguna layanan prinsip profesionalisme dan etika seperti
penginapan sehingga informan merasa akuntabilitas, efektifitas, efisiensi,
petugas/aparatur terlihat tidak bersahabat dan integritas, netralitas, dan keadilan bagi semua
merasa tidak di layani secara prima. penerima pelayanan.
Sub faktor selanjutnya yaitu Pelayanan kepada masyarakat dapat
memberikan perhatian secara individual dikategorikan efektif apabila masyarakat
terhadap keluhan permasalahan yang mendapatkan kemudahan pelayanan
dihadapi konsumen. Sikap perhatian dan dengan prosedur yang singkat, cepat, tepat
kepedulian personil dalam melayani dan memuaskan. Keberhasilan
tamu/pengunjung menjadi salah satu faktor meningkatkan kualitas pelayanan umum
kepuasan pengguna. Perhatian terhadap tamu ditentukan oleh faktor kemampuan
merupakan tugas para personil sehari-harinya pemerintah dalam meningkatkan disiplin
untuk menciptakan suasana yang nyaman. kerja aparat pelayanan.
Dengan memberikan perhatian yang baik Dengan demikian dapat disimpulkan
kepada tamu tentu akan menciptakan rasa bahwa pelayanan pegawai pada Kantor
puas bagi semua pengguna jasa Mess pada Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten
182 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 8, Agustus 2016 hlm 175-183 ISSN: 2302-2019