Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DALAM PELAYANAN

ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)


(Studi Kasus pada Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar)

Fidyah Nita Ramadani


Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
Email: fidyahnitaramadani@gmail.com

Abstrak

Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam pelayanan administrasi terpadu kecamatan


(PATEN) di kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Skripsi, Program studi Ilmu Administrasi
Negara, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Muhammad Guntur dan
Herlina Sakawati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi pelayanan administrasi
terpadu kecamatan dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik di kantor kecamatan
Rappocini kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Aspek yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah prinsip good governance yaitu rule
of law, akuntabilitas, transparant atau opennes, profesionalisme, dan partisipasi. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari sumber data
primer dan data skunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola pemerintahan yang
baik dapat tercipta melalui program pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) yang
optimal. Hal ini di dukung dan dapat dilihat dari proses pelaksanaannya yang sesuai dengan prinsip-
prinsip good governance dan standar pelayanan PATEN, dapat disimpulkan bahwa Pelayanan yang
baik juga bisa menjadi salah satu kunci terciptanya suatu tata kelola pemerintahan yang baik.
Sehingga pelayanan administrassi terpadu kecamatan (PATEN) yang diterapkan di kantor
kecamatan Rappocini kota Makassar dapat menciptakan good governance.

Kata kunci: Pelayanan, PATEN, Good Governance

1. PENDAHULUAN setiap warga negara dan penduduk atas barang


Pelayanan publik merupakan suatu jasa, dan pelayanan administratif yang
tanggung jawab pemerintah beserta aparaturnya disediakan oleh penyelenggara pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka menciptakan publik”.1 Amanat Undang-Undang Republik
dan mewujudkan kondisi masyarakat yang adil, Indonesia Nomor 25 tahun 2009 menjadi acuan
makmur, dan sejahtera. Pelayanan publik bagi penyelenggara negara untuk memberikan
sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pelayanan secara optimal dan maksimal yang
menyejahterakan masyarakatnya. Salah satu menjadi rujukan bagi masyarakat dalam
esiensi dari kepemerintahan yang baik adalah menerima pelayanan. Masyarakat akan merasa
terciptanya suatu produk pelayanan yang efektif, puas dengan pelayanan yang diberikan jika
efisien, dan akuntabel dari pemerintah yang pelayanan yang dilakukan sesuai dengan
diarahkan kepada masyarakat. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepuasan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 masyarakat terhadap pelayanan pada dasarnya
tahun 2009 pasal 1 ayat (1) tentang pelayanan adalah tergantung seperti apa pelayanannya dan
publik disebutkan bahwa “Pelayanan publik bagaimana pelayanan diberikan. Masalah
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pelayanan publik yang terjadi selama ini belum
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai sepenuhnya sesuai dengan harapan. Realita
dengan peraturan perundang-undangan bagi beberapa birokrasi pelayanan publik masih

1
Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

1
ditandai dengan terjadinya berbagai pelanggaran pelayanan pun dilakukan dan dicatat secara
terhadap landasan konstitusi, peraturan transparan. Warga tidak lagi harus terbebani
perundang-undangan, dan etika pemerintahan. dengan pertanyaan apakah uang yang
Hal ini terlihat dari banyaknya keluhan dan dibayarkan akan sampai kepada khas daerah atau
pengaduan dari masyarakat seperti prosedur hilang diperjalanan, karena semuanya tercatat
yang berbelit-belit, lambat, mahal, tidak ada dan dilaporkan. Selain itu, persyaratan untuk
kepastian jangka waktu penyelesaian dan biaya, memperoleh pelayanan, besarnya biaya dan
persyaratan yang tidak transparan, serta petugas waktu, untuk memproses pun ada standarnya dan
yang kurang responsif. diumumkan kepada masyarakat. Jika pelayanan
Dalam rangka merespon dinamika yang diberikan petugas tidak sesuai dengan
perkembangan penyelenggaraan pemerintahan standar, warga dapat mengadukan kepada
daerah untuk menuju tata kelola pemerintahan pengambil kebijakan diatasnya.
yang baik, yang memperhatikan kebutuhan dan Sistem yang dijalankan selama ini di Kantor
tuntutan masyarakat dalam pelayanan publik, Kecamatan Rappocini adalah pelayanan
kemudian dikeluarkanlah Peraturan Menteri konvensional yang proses pelayanannya sangat
Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang berbeda dengan PATEN, masyarakat membawa
Pedoman Penyelenggaraan Administrasi berkas persyaratan dan menemui secara
2
Terpadu Kecamatan (PATEN) pada tanggal 15 langsung pejabat yang berkepentingan, yaitu
Januari 2010, serta Keputusan Menteri Dalam kepala seksi, sekcam, dan camat. Bila pejabat
Negeri Nomor 138-270 Tahun 2010 Tentang yang perlu ditemui tidak hadir, warga harus
Petunjuk Teknis Pedoman Pelayanan kembali lagi pada lain hari, bila tidak tahu proses
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)3, di pengurusannya warga harus bertanya kesana-
mana seluruh kecamatan sudah harus kemari, sehingga memperlambat penyelesaian
menerapkan program tersebut. Hal ini agar pelayanan. Tidak adanya ketersediaan informasi
terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas mengenai persyaratan, biaya dan waktu sehingga
menjadi salah satu ciri tata pemerintahan yang warga cenderung mengeluarkan biaya lebih
baik (good governance). besar dengan harapan cepat selesai, tidak adanya
Pelayanan Administrasi Terpadu sistem database mengenai pelayanan, tidak ada
Kecamatan (PATEN) adalah Penyelenggaraan partisipasi masyarakat dan hanya menerima
pelayanan publik di kecamatan yang proses pelayanan publik apa adanya. Masyarakat di
pengelolaannya, mulai dari permohonan sampai Kecamatan Rappocini membutuhkan kepastian
ketahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu dan kenyamanan dalam mendapatkan
tempat. Satu tempat ini berarti cukup melalui pelayanan, berupa kepastian waktu dan
satu meja/ loket pelayanan. Sistem ini kepastian biaya serta ketersediaan informasi
memosisikan warga masyarakat hanya pelayanan. Hal ini membuat pemerintah di
berhubungan dengan petugas meja/loket kecematan rappocini kota makassar dituntut
pelayanan di kecamatan. Ketika warga untuk bisa meluncurkan inovasi pelayanan
masyarakat datang ke kantor kecamatan untuk publik yaitu dengan menerapkan Pelayanan
melakukan pengurusan pelayanan administrasi, Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
tidak perlu lagi mendatangi setiap petugas yang Hamri Haiyya, selaku camat kantor kecamatan
berkepentingan, seperti kepala seksi, sekertaris Rappocini dalam Indrawan (2017)
kecematan, dan camat. Warga cukup menyampaikan bahwa “Dengan diluncurkannya
menyerahkan berkas kepetugas meja/loket inovasi pelayanan publik bertujuan untuk
pelayanan, duduk menunggu sejenak, dipanggil mendekatkan pemerintah dengan
untuk menerima dokumen yang sudah selesai. masyarakatnya. Masyarakat kita butuh kepastian
Setelah itu melakukan pembayaran (bila ada tarif dan kenyamanan dalam mendapatkan pelayanan
yang harus dibayar). Pembayaran biaya dari pemerintah kota utamanya dikecamatan,

2 3 keputusan Menteri dalam Negeeri No. 138-270 Tentang Petunjuk Teknis


Peraturan Menteri dalam Negeri No 4 tahun 2010 Tentang Pedoman
Pedoman PATEN
Penyelenggaraan Administrasi Terpadu Kecamatan

2
kepastian itu menyangkut kepastian waktu dan 2. TINJAUAN PUSTAKA
biaya”.4 Untuk meningkatkan kualitas dan a. Konsep dasar optimalisasi pelayanan
pelayanan yang diberikan tentu saja setiap publik
institusi penyelenggara negara ingin 1) Pengertian Optimalisasi
memberikan program inovasi yang baik bagi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
masyarakatnya, sehingga perlu mengoptimalkan Indonesia (KBBI) Optimalisasi berasal dari kata
pelayanan kecamatan sebagai perangkat daerah dasar optimal yang berarti “Terbaik, tertinggi,
terdepan dalam memberikan pelayanan publik paling menguntungkan, menjadikan paling baik,
dan harus dibarengi dengan terciptanya good menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses,
governance yang lebih baik. cara, perbuatan mengoptimalkan”.5 Pengertian
Penelitian ini akan memberikan kontribusi optimalisasi menurut Poerwadaminta dalam Ali
bahwa program pelayanan administrasi terpadu (2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan
kecamatan (PATEN) yang dilaksanakan dalam keinginan, jadi optimalisasi merupakan
kecamatan dapat menciptakan tata kelola pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif
pemerintahan yang baik (good governance) dan efisien. Menurut Winardi dalam Ali (2014)
dengan tidak menyimpang dari peraturan optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan
perundang-undangan yang telah ditentukan. tercapainya tujuan jika dipandang dari sudut
Berdasarkan uraian diatas maka timbul usaha.6
ketertarikan untuk melakukan penelitian ilmiah Optimalisasi adalah suatu proses,
dengan judul “Penerapan Prinsip-Prinsip melaksanakan program yang telah direncanakan
Good Governance dalam Pelayanan dengan pencarian nilai atau hasil yang sesuai
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) harapan dan terbaik serta terencana guna
di Kantor Kecamatan Rappocini Kota mencapai tujuan/target secara efektif dan efisien
Makassar”. Permasalahan yang akan sehingga dapat meningkatkan kinerja secara
dipecahkan dalam penelitian ini adalah optimal.
“Bagaimana penerapan prinsip-prinsip good 2) Pengertian Pelayanan Publik
governance dalam pelayanan administrasi Pasolong (2011: 128) mengatakan bahwa,
terpadu kecamatan (PATEN) di kantor “Pelayanan pada dasarnya dapat didefinisikan
sebagai aktivitas seseorang, sekelompok
Kecamatan Rappocini kota Makassar ?”. dan/atau organisasi baik langsung maupun tidak
Adapun tujuan dari penelitian ini diharapkan langsung untuk memenuhi kebutuhan”.7
dapat tercapai yaitu untuk mengetahui Serdamayanti (2009: 243) mengatakan
bahwa program pelayanan administrasi bahwa “pelayanan berarti melayani suatu jasa
terpadu Kecamatan (PATEN) dalam sistem yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala
pelayanan publik dapat menciptakan tata bidang. Kegiatan pelayanan kepada masyarakat
kelola pemerintahan yang baik (good merupakan salah satu tugas dan fungsi
governance) di kantor Kecamatan Rappocini administrasi negara”.8
kota Makassar, dengan tidak menyimpang
dari peraturan perundang-undangan yang Kencana dalam Ridwan dan Sudrajat (2010:
berlaku. 19) mendefinisikan “Publik adalah sejumlah
manusia yang memiliki kesamaan berpikir,
perasaan, harapan, sikap, dan tindakan yang

4 6
Aditya Fajar Indrawan. “Inovasi Kecamatan di Makassar: Pelayanan Mirip Bank, R Ayuni. “Pengertian Optimalisasi”. 9 November 2017.
Miliki War Room”. 6 November 2017. https://m.detik.com/news/berita/d-
http://eprints.polsri.ac.id/3107/3/BAB%20II.pdf.
3301677/inovasi-kecamatan-di-makassar-pelayanan-mirip-bank-miliki-war- 7
Harbani Pasolong. 2011. Teori Administrasi Publik.
room/.
5 Cetakan Ke-3. Bandung: Alfabeta, hal. 128
Bonafacio Alexander dan Yettik Wulandari. 2016. Kamus Poket
8
Serdamayanti. op. cit. p.243
Bahasa Indonesia. Cetakan Ke-II . Yogyakarta: Aksara Sukses,
hlm. 363

3
benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma Lembaga Administrasi Negara dalam Hayat
yang ada”.9 (2017: 27), menerangkan optimalisasi pelayanan
Kurniawan dalam Pasolong (2011: 128) publik adalah Keniscayaan pemerintah dan
mengatakan “Pelayanan publik adalah menjadi cita-cita masyarakat. Tercapainya
pemberian pelayanan (melayani) keperluan reformasi birokrasi dan good governance salah
orang lain atau masyarakat yang mempunyai satunya adalah dipengaruhi oleh kualitas
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan pelayanan publik yang diberikan secara optimal.
aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan”.10 Ada beberapa faktor dalam mengoptimalkan
Berdasarkan Ketetapan Menteri Perdayagunaan pelayanan publik, yaitu kepemimpinan
Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 (leadhership), budaya organisasi
dalam Sinambela (2006: 5), bahwa pelayan (organizational culture), kelembagaan tata kerja
publik adalah “Segala kegiatan pelayanan yang (standar operating procedural), standar
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan pelayanan, pengolahan pengaduan masyarakat,
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pengendalian dan evaluasi, sarana prasarana,
penerima layanan, maupun dalam rangka penggunaan tekhnologi informasi, dan
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- pengelolaan sumber daya manusia.13
undangan”.11 Berdasarkan pengertian konsep dan teori di atas,
Dari definisi yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa optimalisasi
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan pelayanan publik adalah suatu proses,
bahwa yang dimaksud dengan pelayanan publik melaksanakan program yang telah direncanakan
adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan dengan terencana dan menggunakan faktor-
masyarakat pada penyelenggaraan negara. faktor dalam mengoptimalkan pelayanan publik
Negara didirikan oleh publik atau masyarakat guna mencapai tujuan/target sehingga dapat
dengan tujuan agar dapat meningkatkan meningkatkan kinerja serta pemberian
kesejahteraan masyarakat. Pada hakekatnya pelayanan secara optimal.
negara dalam hal ini birokrasi haruslah dapat 4) Standar Pelayanan Publik
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan Permenpan Nomor 20 tahun 2006 dalam
dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara Pusat Kajian Manajemen Pelayanan (2009: 56),
individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang disebutkan bahwa ruang lingkup atau komponen
sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat. yang harus ada dalam standar pelayanan14 adalah
Salah satu tugas pokok terpenting pemerintah jenis pelayanan, dasar, hukum pelayana,
adalah memberikan pelayanan publik kepada persyaratan pelayanan, prosedur pelayana,
masyarakat. waktu penyalasaian pelayanan, biaya palayanan,
3) Optimalisasi Pelayanan Publik produk pelayanan, sarana dan Prasarana
Optimalisasi pelayan publik menurut pelayana, dan mekanisme Pengaduan.
pendapat Indri dan Hayat dalam Hayat (2017: b. Konsep Good Governance
22) adalah Memberikan pelayanan secara Sinambela (2006: 47), Good governance
professional dan berkualitas yang mempunyai juga banyak diartikan sebagai cara
implikasi positif terhadap kepuasan masyarakat. berpemerintahan yang baik dan amanah, di
Profesionalitas pelayanan ditunjang oleh sikap mana tertata hubungan yang sinergis dengan
dan perilaku dalam pemberian layanan. Sumber masyarakat luas (stakeholders). Masyarakat
daya manusia menjadi indikator penting dalam turut berpartisipasi aktif dalam proses dan
pelayanan publik.12 pengambilan keputusan pemerintahan dan
pembangunan melalui saluran-saluran

9 11
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat. 2010. Hukum L.P. Sinambela, dkk, 2006, Reformasi Pelayanan Publik,
Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik. Cetakan Cetakan Ke-1, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 5
12
Ke-1. Bandung: NUANSA, hal. 19 Hayat. op. cit. p. 22
10 13
Pasolong, loc, cit. ibid. p.27-48
14
Pusat Kajian Manajemen Pelayanan, loc, cit.

4
kelembagaan yang resmi maupun secara serta atau terlibat dalam pembuatan
informal.15 Dwiyanto (2014: 20) keputusan atau kebijakan. 17
mengemukakan bahwa, “Salah satu pilihan c. Tinjauan Pelayanan Administrasi
strategis untuk mengembangkan good Terpadu Kecamatan (PATEN)
governance di Indonesia adalah melalui Kebijakan yang dikeluarkan oleh
pengembangan penyelenggaraan pelayanan pemerintah adalah Peraturan Menteri Dalam
publik yang mencirikan nilai-nilai yang selama Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman
ini melekat pada good governance”. 16 Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
Menurut Utomo (2012: 186) terdapat 5 (PATEN), Pedoman Pelayanan Administrasi
(lima) unsur utama atau indikator yang harus Terpadu Kecamatan dimaksudkan sebagai
dipenuhi dan dituntut untuk terbentuknya good pedoman bagi pemerintah Daerah
governance yaitu “Rule of law, akuntabilitas, Kabupaten/Kota untuk meningkatkan dan
transparant atau openness, profesionalisme, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di
dan participation”. Dari indikator tersebut akan Kecamatan. Selain itu, kebijakan ini diharapkan
dijelaskan secara rinci, sebagai berikut: mampu memberikan penguatan salah satunya
1) Rule of law terhadap optimalisasi peran Kecamatan dalam
Berarti terjamin adanya kepastian hukum membangun akses dan meningkatkan mutu
dan rasa keadilan bagi masyarakat maupun pelayanan, sehingga pelayanan menjadi cepat,
pihak swasta terhadap setiap kebijakan mudah, terjangkau, profesional, sehingga
publik yang dibuat dan dilaksanakan. mendorong terwujudnya Kecamatan sebagai
2) Akuntabilitas pusat pelayanan. Dian Utomo (2010: 36)
Bermakna mampu bertanggung jawab dan mengemukakan PATEN diselenggarakan
mempertanggung jawabkan segala aktivitas dengan maksud untuk mewujudkan Kecamatan
yang dilakukakannya. Terutama dalam sebagai pusat pelayanan masyarakat dan menjadi
pemerintahan yang demokratis atau simpul pelayanan bagi badan/kantor pelayanan
governance ini, bertanggung jawab dan terpadu satu pintu (PTSP) di kabupaten/kota
mempertanggungjawabkan kepada bagi Kecamatan yang secara kondisi geografis
masyarakat. daerah akan lebih efektif dan efisien dilayani
3) Transparant atau openness melalui Kecamatan. Pusat pelayanan masyarakat
Berarti tidak saja mengarah adanya kejelasan bararti di masa datang, Kecamatan harus mampu
mekanisme formulasi, implementasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
evaluasi terhadap kebijakan, program atau secara proporsional berdasarkan kriteria dan
aktivitas, tetapi juga terbukanya kesempatan skala Kecamatan di bidang perijinan dan non
bagi masyarakat untuk mengajukan perijinan.18 Sebagai bagian dari upaya
tanggapan, usul, maupun kritik. peningkatan kualitas pelayanan publik maka
4) Profesionalisme PATEN menganut asas-asas pelayanan publik
Mengarah kepada baik skill, kemampuan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh 2009 tentang Pelayanan Publik. Asas-asas itu
semua komponen atas tanggung jawab dan meliputi: 1) Kepentingan umum; 2) kepastian
tugas yang dibebankan kepadanya. hukum; 3) kesamaan hak; 4) keseimbangan hak
5) Participation dan kewajiban; 5) keprofesionalan; 6)
Memiliki makna, terbentuknya akses bagi partisipatif; 7) persamaan perlakuan; 8)
seluruh komponen atau lapisan untuk ikut keterbukaan; 9) akuntabilitas; 10) fasilitas dan
perlakuan khusus bagi kelompok; 11) ketetapan

15 18
Sinambela. op. cit. p.47 Sad Dian Utomo. 2010. Kebijakan Pelayanan Administrasi
16
Dwiyanto. op. cit. p.20 Terpadu Kecamatan (PATEN), Inovasi Manajemen
17
Warsito Utomo. 2012. Administrasi Publik Baru Pelayanan di Kecamatan. Cetakan Ke-1. Jakarta: Direktorat
Indonesia. Cetakan ke-4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 186 Jendral Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri
Republik Indonesia, hal. 36

5
waktu; 12) kecepatan, kemudahan, dan dipenuhi untuk terbentuknya good
keterjangkauan. 19 governance yaitu Rule of law, Akuntabilitas,
d. Kerangka Konseptual transparant atau openness, profesionalisme,
Kantor Kecamatan merupakan salah dan partisipasi.
satu lembaga pemerintahan yang memiliki Guna menciptakan good governance
peran penting dalam kehidupan masyarakat. melalui pelayanan publik, maka optimalisasi
Pelayanan kantor Kecamatan merupakan pelayanan administrasi terpadu Kecamatan
titik sentral dari kegiatan kantor Kecamatan (PATEN) harus sesuai dengan standar
karena tugas utama dari kantor pemerintahan pelayanan yang telah ditetapkan berdasarkan
adalah memberikan pelayanan kepada permendagri nomor 4 tahun 2010, perlu
masyarakat. Selain itu, bagian pelayanan di diketahui bagaimana optimalisasi pelayanan
kantor Kecamatan merupakan bagian yang diberikan oleh pihak pelayanan kantor
dimana berlangsungnya hubungan antara Kecamatan Rappocini dengan menerapkan
pelanggan atau masyarakat dengan penyedia pelayanan administrasi terpadu Kecamatan
jasa kantor Kecamatan. Pelayanan (PATEN) di wilayahnya dengan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) berdasarkan prinsip-prinsip good
di kantor Kecamatan Rappocini, haruslah governance dapat menciptakan tata kelola
sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam kepemerintahan yang baik.
Negeri Nomor 4 tahun 2010 pasal 8 ayat (2) 3. METODE PENELITIAN
tentang standar pelayanan PATEN yang Jenis penelitian yang digunakan yaitu
meliputi jenis pelayanan; persyaratan deskriptif dengan menggunakan pendekatan
pelayanan; proses/prosedur pelayanan; kualitatif, lokasi penelitian di kantor Kecamatan
pejabat yang bertanggung jawab terhadap Rappocini Kota Makassar. Adapun deskripsi
pelayanan; waktu pelayanan; dan biaya fokus pada penelitian ini tentang terciptanya tata
pelayanan. kelola pemerintahan yang baik (good
Upaya untuk menghubungkan tata governance) yaitu dengan adanya kebijakan
yang dikeluarkan oleh Permendagri No. 4 tahun
pemerintahan yang baik dengan pelayanan
2010 tentang pedoman pelayanan administrasi
publik bukan merupakan hal yang baru. terpadu Kecamatan (PATEN) yang diterapakan
Namun keterkaitan antara konsep tata di Kantor Kecamatan yang bertujuan untuk
pemerintahan yang baik (good governance) meningkatkan dan mendekatkan pelayanan
dengan konsep pelayanan publik (public kepada masyarakat di Kecamatan. Optimalisasi
service) tentu sudah cukup jelas. peran Kecamatan dalam hal ini membangun
Argumentasi lain yang membuktikan betapa akses dan meningkatkan mutu pelayanan,
pentingnya pelayanan publik ialah sehingga pelayanan menjadi cepat, mudah,
keterkaitannya dengan tingkat kesejahteraan terjangkau, professional sehingga mendorong
rakyat. Untuk mengetahui Penerapan prinsip- terwujudnya Kecamatan sebagai pusat
prinsip good governance dalam pelayanan pelayanan. hal inilah yang membuat peningkatan
administrasi terpadu kecamatan (PATEN) di mutu pelayanan menjadi salah satu ciri
kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar, terciptanya good governance. Untuk
menghindari interprestasi yang berbeda, maka
penelitian ini difokuskan pada salah satu
dirumuskan deskripsi fokus penelitian dengan
aspek yang penting dalam penyelenggaraan sub variabel yang dijadikan indikator sebagai
pelayanan publik, yaitu prinsip-prinsip good berikut:
governance yang berdasar pada pendapat 1) Rule of law:meliputi:
Warsito Utomo (2012) yang mengemukakan a) Kepastian Hukum
bahwa terdapat 5 (lima) indikator yang harus

19
ibid. p.43

6
b) Rasa Keadilan deskriptif kualitatif, menurut Miles, Huberman
2) Akuntabilitasmeliputi: dan Saldana (2014: 19) dalam analisis data
a) Kejelasan dan kepastian waktu, yaitu kualitatif terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi
mengenai tata cara, rincian biaya secara bersamaan, aktivitas dalam analisis data
layanan dan tata cara pembayarannya, yaitu secara rinci dan sistematis serta terus-
beserta jadwal waktu penyelesaian menerus yang mengikuti langkah-langkah
layanan tersebut. kondensai data (Data Condesation), penyajian
b) Kecepatan layanan yaitu kemampuan data (Data Display), dan penarikan
untuk membantu masyarakat dan
kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)
memberikan pelayanan dengan cepat
3) Transparant atau opennesmeliputi: guna menjawab permasalahan penelitian.
a) Kejelasan tentang kewajiban/syarat- 4. HASIL PENELITIAN DAN
syarat agar urusan lancar PEMBAHASAN
b) Kejelasan tentang hak masyarakat yang Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah
mengurus dokumen tentu saja harus dirasakan oleh masyarakat,
c) Kejelasan tentang biaya pengurusan pelayanan yang tidak berbelit-belit, waktu
4) Profesionalisme meliputi: penyelesaiannya tepat waktu, biaya dan
a) Kompetensi persyaratan juga harus jelas. Bahkan pegawai-
b) Kemampuan yang dimiliki pegawai. pegawai di suatu instansi harus bersikap ramah
c) Partisipasi meliputi: ketika melayani masyarakat, jika pelayanan
a) Kesempatan untuk yang diberikan tidak baik menurut masyarakat
bertanya/memperoleh informasi. maka pemerintah harus merubah meandset
b) Keramahan dalam menjawab masyarakat bahwa tidak semua instansi
pertanyaan. pemerintah memberikan pelayanan yang tidak
c) Sikap Ramah dari petugas yang optimal. Pelayanan yang baik juga bisa menjadi
memberikan pelayanan kepada salah satu kunci terciptanya suatu tata kelola
masyarakat pemerintahan yang baik. Setelah melakukan
Selanjutnya data yang diperoleh yaitu beberapa peninjauan secara ilmiah di lapangan
melalui metode wawancara terstruktur, tentang penerapan prinsip-prinip good
pengamatan langsung(observasi), dan governance dalam pelayanan administrasi
dokumentasi untuk memperoleh informasi terpadu kecamatan (PATEN) di kantor
tentang Penerapan prinsip-prinsip good Kecamatan Rappocini kota Makassar, maka
governance dalam pelayanan administrasi diperoleh informasi yang berkaitan sebagai
terpadu kecamatan (PATEN) di kantor berikut:
Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Sumber a. Rule of law
data yang digunakan berasal dari sumber Dalam teori Warsito Utomo (2012) yang
data primer yang bersumber dari hasil observasi harus dipenuhi dan dituntut untuk terbentuknya
good governance mengatakan bahwa ”terjamin
dan wawancara langsung kepada Sekretaris
adanya kepastian hukum dan rasa keadilan bagi
Camat Kantor Kecamatan Rappocini, Pegawai
masyarakat maupun pihak swasta terhadap
/Petugas PATEN dan masyarakat di Kantor
setiap kebijakan publik yang dibuat dan
Kecamatan Rappocini Kota Makassar yang
dilaksanakan”.20 Berdasarkan hasil wawancara
merasakan pelaksanaan kegiatan PATEN
dan pengamatan yang dilakukan di kantor
sedangkan sumber data skunder diperoleh Kecamatan rappocini kota Makassar dalam
dari berbagai media seperti buku, jurnal, memberikan pelayanan kepada masyarakat
koran, buletin, undang-undang dan dokumen memiliki acuan atau dasar hukum dalam
lainnya. Data yang diperoleh selanjutnya melaksanakan setiap program-program atau
dianalisis dengan teknik analisis data kebijakan yang telah dikeluarkan, ini

20
Utomo, loc, cit.

7
menandakan bahwa terciptanya good maupun swasta dituntut untuk bisa
governance dalam pelayanan harus berdasarkan mempertanggungjawabkan segala aktivitas
aturan hukum dan rasa adil dalam mendapatkan maupun kebijakan-kebijakan yang telah
pelayanan. dikeluarkan. Seperti halnya di kantor Kecamatan
Melihat pelayanan yang diberikan oleh Rappocini kota Makassar terlihat bahwa
kantor Kecamatan Rappocini kota Makassar pegawai-pegawai yang memberikan pelayanan
dengan menggunakan sistem pelayanan kepada masyarakat cukup bertanggungjawab,
administrasi terpadu Kecamatan, secara umum bukan hanya dilihat dari keramahan yang harus
kepastian hukum yang ada telah berjalan dengan ditunjukkan kepada masyarakat tetapi juga
baik berdasarkan aturan-aturan hukum yang ada. profesionalitas pegawai dalam memberikan
Bahkan dalam masalah kedisiplinan pegawai layanan juga merupakan suatu tanggungjawab
sangat disiplin berdasarkan aturan-aturan yang dari pegawai pemberi layanan. Hal ini sesuai
diterapkan dan pegawai Kecamatan juga dengan standar pelayanan administrasi terpadu
memiliki ruang untuk berkomunikasi salah Kecamatan (PATEN) mengenai pejabat yang
satunya melalui media sosial untuk bertanggung jawab dan waktu penyelesaian
menyampaikan permohonan izin bagi para pelayanan di kantor Kecamatan Rappocini kota
pegawai yang berhalangan hadir dalam Makassar.
melaksanakan tugas. Hal ini juga terlihat dari 1) Pejabat yang bertanggung jawab
persyaratan-persyaratan yang dicantumkan Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dengan jelas dalam Standar operasional prosedur dilakukan, pemerintah di Kecamatan Rappocini
(SOP) yang digunakan dalam melayani kota Makassar yaitu Camat, Sekertaris Camat,
masyarakat. Ini menunjukkan bahwa Kepala Seksi dalam bidang pelayanan
persyaratan-persyaratan pelayanan yang jelas administrasi, serta staf di loket pelayanan yang
termasuk dalam standar pelayanan dalam berhubungan langsung dengan masyarakat
program pelayanan administrasi terpadu cukup bertanggung jawab. Salah satu bentuk
Kecamatan (PATEN). tanggungjawab dari Camat hingga Kepala Seksi
Berkaitan dengan rasa adil dalam pelayanan administrasi yaitu melakukan
pengurusan dokumen terlihat jelas bahwa evaluasi secara terus-menerus terhadap
pelayanan yang diberikan di kantor Kecamatan kepuasan masyarakat terhadap layanan yang
rappocini kota Makassar sangat adil, hal ini juga telah diberikan, apakah sesuai dengan standar
berdasarkan wawancara yang dilakukan pelayanan yang diberikan ataukah masih kurang
terhadap masyarakat. Melalui program dari yang telah diharapkan. Program pelayanan
pelayanan administrai terpadu Kecamatan administrasi terpadu Kecamatan memiliki loket-
pelayanan terbilang adil karena menggunakan loket yang di tempati oleh pegawai-pegawai
sistem nomor antrian, sehingga tidak ada yang sesuai dengan tugasnya, pegawai yang dimaksud
dibeda-bedakan karena pegawai melayani adalah petugas informasi, petugas penerima
masyarakat sesuai dengan nomor antrian yang berkas, dan petugas operator komputer mereka
dimiliki oleh masyarakat pengguna layanan. bertanggungjawab terhadap loket yang mereka
b. Akuntabilitas miliki dan disetiap loket memiliki tab indeks
Dalam teori Warsito Utomo (2012) kepuasan masyarakat (IKM) sehingga
menjelaskan bahwa “akuntabilitas yang masyarakat bisa menilai bagaimana pegawai
bermakna mampu bertanggung jawab dan bertanggungjawab dalam memberikan
mempertanggungjawabkan segala aktivitas yang pelayanan.
dilakukannya. Terutama dalam pemerintahan 2) Waktu pelayanan
yang demokratis atau governance ini, Berdasarkan hasil penelitian mengenai
bertanggungjawab dan penyelesaian waktu dalam memberikan
mempertanggungjawabkan kepada pelayanan di kantor Kecamatan Rappocini kota
mayarakat”.21 Setiap instansi pemerintahan Makassar, masyarakat merasa bahwa pemberian

21
ibid.

8
pelayanan yang diberikan sesuai dengan waktu yang waktu pelayanannya harus dikondisikan
yang telah ditetapkan. waktu penyelesaian jenis hingga 5 hari kerja, karena harus dianalisis
pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut ini: terlebih dahulu oleh staf dari PPAT.
Tabel 1. Waktu Penyelesaian Pelayanan Akuntabilitas pemberian pelayanan di
kantor Kecamatan Rappocini juga dapat dilihat
dari tab indeks kepuasan masyarakat yang
memberikan penilaian terhadap pelayanan yang
diberikan pegawai kepada masyarakatnya,
kegunaan dari Tab Indeks Kepuasan
Masyarakat, jika masyarakat tidak senang
dengan pelayanan yang di berikan dapat terlihat
pada tab Indeks Kepuasan Masyarakat yang
telah disediakan apakah massyarakat merasa
puas, kurang puas, ataukah cukup. Pelayanan
yang diberikan oleh pegawai juga dapat berjalan
lancar dan tepat waktu ketika tidak adanya
kendala-kendala dalam proses pemberian
pelayanan, seperti banyaknya masyarakat yang
Sumber: Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar Tahun
2017 datang untuk dilayani sehingga sedikit
Dari tabel di atas akuntabilitas di kantor memperlambat waktu pelayanan, tetapi hal ini
Kecamatan Rappocini Kota Makassar juga dapat diatasi dengan pegawai memberikan
khususnya dalam melayani masyarakat melalui penjelasan kepada masyarakat mengenai
pelayanan administrasi terpadu Kecamatan kejelasan waktu yang sesuai dengan SOP di
dapat mempertanggungjawabkan program atau kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar
kegiatan yang dilaksanakan, seperti adanya serta standar pelayanan PATEN.
kejelasan mengenai kepastian waktu dan c. Transparant atau Opennes
kecepatan waktu yang diberikan dalam melayani Transparansi di kantor Kecamatan
masyarakat dapat dikategorikan berjalan cukup Rappocini kota Makassar pelayanan yang
baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara diberikan sangat transparansi, jika dilihat dari
yang dilakukan kepada pegawai bahwa mereka jenis pelayanan, persyaratan pelayanan,
memberikan pelayanan semakimal mungkin, proses/proedur pelayanan, dan biaya pelayanan
SOP di kantor Kecamatan 2 x 24 jam akan tetapi yang harus dipenuhi oleh masyarakat.
pegawai berusaha menyelesaikan pelayanan 1) Jenis pelayanan
maksimal 2 hari kerja saja dan masalah waktu 5 Dalam standar pelayanan kantor
hari kerja itu tergantung kondisi. Masyarakat Kecamatan Rappocini kota Makassar
juga mengatakan bahwa pelayanan yang terpampang jelas jenis pelayanan yang diberikan
diberikan tepat waktu, bahkan lebih cepat dari kepada masyarakat, jenis-jenis pelayanan yang
waktu yang telah ditentukan, seperti halnya di berikan yaitu pelayanan nonperizinan berupa
pembuatan KTP, jika tidak ada blangko maka KTP, KK, Surat pindah masuk/keluar, surat
mereka dibuatkan surat keterangan perekaman rekomendasi IMB, rekomendasi SITU/SIU/HO,
penduduk dan akan ditelpon jika KTP mereka akta jual beli, ahli waris, surat/ berkas umum,
sudah jadi atau langsung diantarkan ke rumah dan surat izin penelitian. Selain memperlihatkan
masyarakat menggunakan motor pelayanan yang jenis pelayanan ketika masyarakat berada di
disediakan oleh kantor Kecamatan Rappocini. loket pelayanan pegawai juga menjelaskan
Begitu juga dengan jenis pelayanan lainnya jika secara terbuka berapa lama dokumen harus
tidak ada pejabat yang bersangkutan maka selesai dan biaya apa saja yang harus di bayarkan
terdapat pendelegasian tanggung jawab, jika memang ada biaya yang harus dikeluarkan.
sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama 2) Persyaratan pelayanan
dalam proses mendapatkan pelayanan. Berbeda Persyaratan adalah syarat berupa dokumen
halnya dengan jenis pelayanan akta jual beli atau berkas yang harus dipenuhi dalam

9
pengurusan suatu jenis pelayanan. Hal ini terdapat beberapa pemberian jenis pelayanan
dilakukan sebagai keperluan untuk proses yang diberikan secara gratis, seperti KTP, KK,
pelayanan dengan memperhatikan dasar hukum Surat pindah masuk/keluar, surat rekomendasi
yang ada di setiap jenis pelayanan yang IMB, rekomendasi SITU/SIU/HO, ahli waris,
diberikan. Berdasarkan hasil wawancara surat/ berkas umum, dan surat izin penelitian
persyaratan-persyaratan di kantor Kecamatan kecuali akta jual beli. Biaya pelayanan yang
Rappocini kota Makassar dapat dilihat dalam diberikan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
standar operasional prosedur yang digunakan Tabel. 2 Biaya dalam pemberian pelayanan
dan berbeda-beda disetiap jenis pelayanannya.
Standar pelayanan yang digunakan terdiri dari 6
aspek yaitu, persyaratan pelayanan, prosedur
pelayanan, waktu pelayanan, biaya, produk, dan
pengelolaan pengaduan. Pegawai setempat juga
menyampaikan berkas-berkas apa saja yang
dibutuhkankan guna menyelesaikan proses
pelayanan. Jika ada masyarakat yang tidak
melengkapi berkas tetapi bsia di toleransi, maka
akan dilanjutkan proses pelayanan, apabila
berkas masyarakat pengguna layanan tidak dapat Sumber: Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar Tahun
ditoleransi maka masyarakat dianjurkan untuk 2017
kembali lagi dengan memenuhi persyaratan yang Berdasarkan tabel di atas mengenai akta
ada. jual beli memiliki pungutan biaya yang biaya
3) Proses/ prosedur pelayanan pelayanannya ditetapkan berdasarkan PP No. 10
Prosedur pelayanan merupakan tata cara Tahun 1961 dan ini diserahkan langsung kepada
pelayanan yang diberikan kepada penerima ahli atau staf khusus ahli Pejabat Pembuat Akta
layanan. Prosedur pelayanan ini merupakan Tanah (PPAT) yang pengerjaannya harus
proses yang harus dilalui oleh seorang pengguna dianalisis terlebih dahulu. Mengenai akta jual
layanan yang diperlukan. Di kantor Kecamatan beli di Kecamatan Rappocini hanya membuat
Rappocini terdapat bagan alur pelayanan, mulai surat rekomendasi dan membantu masyarakat
dari pelayanan sistem informasi administrasi dalam menghitung besar biaya yang akan
kependudukan, pelayanan perizinan, dibayarkan, dalam artian masyarakat tidak
penanganan keluhan pelanggan serta membayar pajak sepenuhnya di kecamatan.
pengukuran kepuasan pelanggan. Ini terlihat masyarakat hanya dibantu untuk melengkapi
jelas dari SOP yang ada di kantor Kecamatan berkas dan memperoleh besarnya biaya yang
Rappocini kota Makassar. Pegawai juga akan di bayarkan. Biaya akta jual beli ini
memberikan arahan kepada masyarakat langsung disetor ke kantor pajak dan Dinas
pengguna layanan. Jadi, setiap masyarakat yang Pendapatan Daerah (Dispenda) oleh masyarakat
bertanya maupun tidak bertanya mereka sendiri. Perhitungan biaya yang dikeluarkan oleh
menyampaikan terlebih dahulu bagaimana masyarakat yaitu kisarannya 1 persen diberikan
prosedur pelayanannya. Masyarakat pun merasa kepada pejabat akta tanah dengan kata lain
bahwa mereka memahami prosedur pelayanan pejabat adalah camat, namun ini atas
yang telah diejalaskan oleh pegawai. Dalam hal kesepakatan yang telah dibuat oleh pemohon
prosedur pelayanan atau mekanisme informasi akta jual beli dengan PPAT, ada sebagian
tata cara di kantor Kecamatan rappocini sangat masyarakat juga tidak membayar atas dasar
transparan. kesepakatan yang telah dibuat dengan pejabat
4) Biaya pelayanan pembuat akta tanah, sebesar 2,5 persen disetor
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi untuk Pajak Penghasilan (PPH ) dan 5 persen
yang dilakukan, biaya/ tarif pelayanan yang untuk Bea Perolehan Atas Tanah dan Bangunan
terdapat dalam standar operaional proedur (SOP) (BPHTB). Jumlah biaya yang dibebankan
di kantor Kecamatan Rappocini kota Makasar kepada pelanggan juga merupakan biaya pajak
yang harus dibayarkan kemudian barulah

10
diterbitkan dokumen akta jual beli, beban pajak diberikan, sebagian besar masyarakat juga tahu
yang di tanggung oleh mayarakat juga berbeda- dari omongan-omongan orang lain yang pernah
beda kisarannya, tergantung seberapa besar mengurus dokumen dan ketika mereka datang di
pajak yang belum di bayar oleh masyarakat. kantor Kecamatan.
Informasi biaya pelayanan yang dikenakan tarif Melihat dari hasil penelitian di atas sejauh
ini juga jelas terdapat dalam jenis pelayanan ini transparansi di kantor Kecamatan Rappocini
yang diberikan. kota Makassar tergolong cukup baik dalam segi
Berdasarkan hasil penelitian mengenai informasi mekanisme tata cara, waktu
transparansi hal ini sesuai dengan teori warsito penyelesaian dan biaya pelayanan melalui
utomo (2012) pada poin ini menjelaskan bahwa program pelayanan administrasi terpadu
“yang berarti tidak saja mengarah kepada Kecamatan (PATEN).
kejelasan mekanisme formulasi, implementasi d. Profesionalisme
dan evaluasi terhadap kebijakan, program atau Teori yang dikemukakan oleh Warsito
aktivitas, tetapi juga terbentuknya kesempatan Utomo (2012) “profesionalisme mengarah
bagi masyarakat untuk mengajukan tanggapan, kepada kemampuan maupun kompetensi yang
usul maupun kritik”.22 harus dimiliki oleh semua komponen atas
Dari teori tersebut terlihat bahwa tanggung jawab dan tugas yang dibebankan
pemerintah di kantor Kecamatan Rappocini kota kepadanya”.24 Berdasarkan hasil wawancara
makassar sangat terbuka mengenai mekanisme yang dilakukan mengenai kemampuan dan
dan prosedur pelayanan, hal ini juga diperkuat kompetensi pegawai yang bertugas di loket-loket
dari teori yang dikemukakan oleh Serdamayanti pelayanan administrasi terpadu Kecamatan
(2009) mengenai transaparansi terlihat dari sudah sangat terampil dan terlatih. Hal ini juga
aspek “adanya akses informasi sehingga terlihat dari keahlian dan keterampilan pegawai
masyarakat dapat menjangkau setiap segi dalam memberikan pelayanan kepada
kebijakan pemerintah”.23 Sejalan dengan teori masyarakat. Salah satunya dari pengetahuan dan
terebut terlihat dari adanya standar operasional latar belakang pendidikan yang ditempuh.
prosedur (SOP), adanya standar pelayanan yaitu, Dalam memberikan pelayanan yang baik, suatu
persyaratan-persyaratannya, kelengkapan instansi pemerintahan harus di dukung dengan
berkas, berapa lama waktunya, berapa biayanya, sumber daya manusia yang memiliki
inilah yang dinamakan satu pintu melalui loket profesionalitas dan tanggung jawab atas tugas
pelayanan, dan terdapat alur pelayan perizinan, yang telah dibebankannya.
alur penangananan keluhan pelanggan serta Dalam rangka memperbaiki pelayanan
pengaduan, semua informai terebut juga dapat menjadi lebih baik, pegawai di kantor
diakses melalui website kantor Kecamatan Kecamatan Rappocini kota Makassar khususnya
Rappocini, sehingga masyarakat lebih mudah yang melayani masyarakat melalui pelayanan
dalam memperoleh informasi dari segi kebijakan administrasi terpadu Kecamatan di berikan
yang dikeluarkan oleh pemerintah Kecamatan. pelatihan khusus seperti bagaimana cara
Program pelayanan administrasi terpadu bersikap, bagaimana menghadapi masyarakat,
Kecamatan yang diterapkan di kantor dan mempertanggungjawabkan apa yang
Kecamatan Rappocini kota Makassar agar lebih menjadi tugasnya, ini dilakukan oleh pimpinan
optimal dan ketahui oleh seluruh masyarakat dengan mendatangkan triner untuk melatih
dalam hal bentuk sosialisasi, pemerintah pegawai agar lebih mengeefektifkan pemberian
setempat telah berupaya memberikan informasi pelayanan. Pegawai juga dituntut untuk bisa
selain melalui sosial media juga melaului melaksanakan tugas yang lain, sehingga mereka
hotline, iklan, rumah ibadah, maupun siaran yang diloket dapat saling membantu atau kerja
radio FM. Namun masih ada masyarakat yang sama dalam hal memberikan pelayanan yang
belum mengetahui bentuk pelayanan yang baik kepada mayarakat.

22 24
ibid. ibid.
23
Serdamayanti, op. cit. p. 289

11
Berdasarkan penelitian yang dilakukan kota Makassar memiliki wadah sebagai tempat
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh keluahan yang diberikan kepada masyarakat.
Warsito utomo mengenai profesionalisme yang Selain itu, pemerintah Kecamatan Rappocini
dimiliki pegawai ini terlihat dari kejelasan dalam juga membuka sumbangsi dari masyarakat
pemahaman terhadap tahapan-tahapan melalui sosial media yang digunakan sebagai
pelayanan, mulai dari memberikan pemahaman tempat bagi masyarakat sekitar untuk
kepada masyarakat pengguna layanan, memberikan masukan-masukan terhadap
keramahan yang terlihat dari pegawai kepada pelayanan yang di berikan. Pemerintah
masyarakat, serta kelincahan dan kecepatan Kecamatan juga selalu melakukan evaluasi
dalam memberikan pelayanan kepada terhadap pelayanan yang diberikan, serta kritik
masyarakat. Profesionalisme menjadi salah satu dan saran yang telah dikemukakan oleh
unsur dalam mewujudkan good governace yang masyarakat juga telah direalisasikan oleh
harus dimiliki oleh setiap pegawai pemberi pemerintah di kantor Kecamatan Rappocini kota
layanan di suatu intansi pemerintahan khususnya Makassar agar menjadi lebih baik.
staf di kantor Kecamatan Rappocini kota Sejauh ini partisipasi masyarakat di kantor
Makassar melalui pelayanan administrasi Kecamatan Rappocini sesuai dengan teori yang
terpadu Kecamatan. dikemukakan oleh Warsito Utomo mengenai
e. Partisipasi partisipasi yaitu seluruh komponen di dalamnya
Pendapat yang dikemukakan oleh Warsito ikut serta berperan dalam program yang
Utomo (2012) mengenai partisipasi bahwa dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini dapat
“yang memiliki makna terbukanya akes bagi dilihat dari sikap pegawai yang ramah dan
seluruh komponen atau lapisan untuk ikut serta bertanggungjawab dalam pemberian layanan,
atau terlibat dalam pembuatan keputusan dan masyarakat yang sangat antusias berpartisipasi
kebijakan”.25 Dalam hal terbukanya komponen aktif atas keterlibatannya dalam program yang
atau lapisan untuk ikut serta, mayarakat dikeluarkan oleh pemerintah, serta peran
mempunyai hak-hak dalam menyampaikan pemerintah setempat melakukan evaluasi secara
pendapat, memberi masukan serta terus-menerus dalam rangka memperbaiki
berkesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan di kantor Kecamatan Rappocini kota
suatu pembuatan kepustusan dan kebijakan yang Makassar. Masyarakat juga mengikuti proses
dikeluarkan oleh pemerintah. pelayanan dengan terarur, memenuhi
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi persyaratan ataupun standar pelayanan yang ada
yang dilakukan dalam hal partisipasi masyarakat di kantor Kecamatan serta tidak adanya keluhan
di kantor Kecamatan Rappocini kota Makassar dan hambatan yang dirasakan oleh masyarakat
melalui program pelayanan administrasi terpadu ketika akan mengurus dokumen setelah
Kecamatan, masyarakat sangat berpartisipasi diterapkannya sistem pelayanan melalui
aktif terhadap program pemerintah setempat, ini pelayanan administrasi terpadu Kecamatan.
terlihat dari bentuk partisipasi masyarakat 5. PENUTUP
terhadap keterlibatannya dalam pelaksanaan a. Kesimpulan
pelayanan administrasi terpadu Kecamatan Penerapan kebijakan pelayanan
(PATEN). Salah satu bentuk partisipasi administrasi terpadu Kecamatan (PATEN) di
masyarakat yaitu, memberikan sumbangsi kritik kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar
dan saran, warga juga terlihat teratur dalam berhasil diterapkan dengan baik dan optimal,
mengikuti syarat-syarat dan mekanisme sehingga kebijakan PATEN ini dapat dirasakan
pelayanan, tidak ragu dalam memberikan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu,
penilaian rasa puas ataupun ketidak puasan optimalisasi PATEN di kantor Kecamatan
terhadap pelayanan yang diberikan. Rappocini kota Makassar dapat menciptakan tata
Mengenai keluhan dan kritik dari kelola pemerintahan yang baik (good
masyarakat, pemerintah Kecamatan Rappocini governance yang dapat dilihat dari aspek: a)

25
ibid.

12
Kepastian hukum (rule of law) di kantor kantor Kecamatan Rappocini kota Makassar
Kecamatan Rappocini telah berjalan dengan baik yaitu sebagai berikut:
berdasarkan aturan-aturan hukum yang ada dan 1) Pemerintah di kantor Kecamatan Rappocini
pemberian pelayanan yang adil dengan kota Makassar diharapkan dapat melakukan
menggunakan sistem nomor antrian digital, b) pendekatan kepada masyarakat, secara
Akuntabilitas yang diberikan kepada masyarakat langsung maupun tidak langsung karena
cukup baik ini menunjukkan bahwa pegawai masih banyak masyarakat yang belum
dapat mempertanggungjawabkan program yang mengetahui tentang program pelayanan
dilakasanakan, c) Bentuk transparansi tergolong administrasi terpadu Kecamatan (PATEN).
cukup baik dalam segi informasi, waktu 2) Melakukan pembaharuan yang up to date
penyelasaian dan biaya maupun persyaratan- pada website Kecamatan Rappocini kota
persyaratan yang harus dipenuhi oleh Makassar serta mengadakan sosialisasi
masyarakat, namun masih adanya masyarakat mengenai penggunaan sosial media ataupun
yang belum mengetahui telah diterapkannya website Kecamatan agar masyarakat yang
PATEN , d) Profesionalisme dimiliki oleh belum paham dalam mengguanakan
pegawai dikatakan cukup baik dalam teknologi lebih mudah dalam memperoleh
memberikan pelayanan kepada masyarakat, informasi yang dibutuhkan dalam proses
pemerintah setempat membenahi sumber daya pemberian pelayanan melalui website.
manusia terlebih dahulu dengan cara 3) Optimalisasi pelayanan administrasi terpadu
memberikan pelatihan-pelatihan kepada Kecamatan (PATEN) di kantor Kecamatan
pegawainya dalam memberikan pelayanan, e) Rappocini kota Makassar cukup baik,
Partisipasi terlihat dari sumbangsi kritik dan pencapaian dalam aturan hukum yang
saran dari msyarakat, masyarakat juga mengikuti diberlakukan, akuntabilitas, transparansi,
proses pelayanan dengan terarur, memenuhi profesionalisme pegawai serta partisipasi
persyaratan ataupun standar pelayanan yang ada masyarakat perlu dipertahankan dan
di kantor Kecamatan serta tidak adanya keluhan
ditingkatkan guna terpeliharanya tata
dan hambatan yang dirasakan oleh masyarakat.
b. Implikasi kelola pemerintahan yang baik (good
Hasil penelitian ini diharapkan dapat governance) melalui peningkatan
memberikan manfaat dalam pemberian pelayanan publik.
pelayanan di kantor Kecamatan Rappocini kota 6. REFERENSI
Makassar melalui pelayanan administrasi Buku
terpadu Kecamatan (PATEN). Hal ini Alexander, Bonafacio dan Yettik
merupakan bukti ilmiah bahwa dalam rangka Wulandari. 2016. Kamus Poket Bahasa
menuju tata kelola pemerintahan yang baik Indonesia. Yogyakarta: Aksara Sukses
(good governance) kebijakan yang dikeluarkan Daryanto dan Ismanto Setyobudi. 2014.
oleh pemerintah seperti optimalnya pelaksanaan Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta:
pelayanan administrasi terpadu Kecamatan Gava Media
dapat memperbaiki sistem pelayanan publik Dwiyanto, Agus. 2014. Mewujudkan Good
yang ada sehingga dapat membantu masyarakat Governance Melalui Pelayanan Publik.
dalam proses pemberian pelayanan dengan cepat Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
dengan memperhatikan aspek-aspek good Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan
governance. Publik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
c. Saran Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT
disampaikan beberapa saran dalam rangka Remaja Rosdakarya
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik Miles, M.B, Huberman dan Saldana. 2014.
(good governance) melalui pelayanan Qualitative Data Analysis, A Methods
administrasi terpadu Kecamatan (PATEN) di Sourcebook. Ed. 3. USA: Sage Publication.

13
Mulyadi, Deddy dkk. 2016. Administrasi Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri.
Publik untuk Pelayanan Publik. Bandung: Skripsi. Surakarta: Fakultas Hukum
Alfabeta Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pusat Kajian Manajemen Pelayanan, Deputi Tesis
II Bidang Kajian Kebijakan dan Pelayanan Armando, Jerry. 2017. Transivitas dan
Lembaga Administrasi Negara. 2009. Standar Konteks Situasi Teks Bacaan Buku Bahasa
Pelayanan Publik, Langkah-langkah Inggris Kelas X. Tesis. Medan: Fakultas Ilmu
Penyusunan. Jakarta, Perpustakaan Nasional: Budaya Universitas Sumatra UtaraSumber
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Hukum
Pasolong, Harbani. 2011. Teori Undang-Undang Republik Indonesia No.
Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Ratminto dan Winarsih. 2005. Manajemen Permendagri No 4 tahun 2010 tentang
Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka pelajar Pedoman Penyelenggaraan Administrasi
Ridwan, Juniarso dan Achmad Sodik Terpadu Kecamatan (PATEN)
Sudrajat. 2010. Hukum Administrasi Negara dan Keputusan Mentri dalam Negeri No. 138-
Kebijakan Pelayanan Publik. Bandung: 270 Tahun 2010 tentang petunjuk
NUANSA teknispedoman Pelayanan Administrasi Terpadu
Santoso, Pandji. 2008. Administrasi Publik- Kecamatan (PATEN)
Teori dan Aplikasi Good Governance. Bandung: Sumber Lain
PT Refika Aditama Indrawan, Aditya Fajar. “Inovasi
Serdamayanti. 2009. Reformasi Kecamatan di Makassar: Pelayanan Mirip Bank,
Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Miliki War Room”. 6 November 2017.
Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan https://m.detik.com/news/berita/d-
Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang 3301677/inovasi-Kecamatan-di-
Baik). Bandung: PT Refika Aditama makassarpelayanan-mirip-bank-miliki-war-
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2015. room/.
Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Ayuni, R. “Pengertian Optimalisasi”. 9
Aksara November 2017.
Sugiyono. 2014 . Metode Penelitian http://eprints.polsri.ac.id/3107/3/BAB%20I
Administrasi. Bandung: Alfabeta I.pdf
_______. 2012. Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Utomo, Sad Dian. 2010. Kebijakan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan
(PATEN), Inovasi Manajemen Pelayanan di
Kecamatan. Jakarta: Direktorat Jendral
Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Utomo, Warsito. 2012. Administrasi Publik
Baru Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Skripsi
Avivantoro, Dayu. 2016. Efektivitas
Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan Di Kecamatan Puger kabupaten
Jember. Skripsi. Jember: Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Jember
Septiano Mulia Muhammad. 2017.
Penerapan Prinsip Good Governance dalam
Mewujudkan Pelayanan Prima Pada
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di

14

Anda mungkin juga menyukai