Perencanaan Pengembangan Kewirausahaan
Perencanaan Pengembangan Kewirausahaan
Menurut Bygrave, (1994) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus
menyusun perencanaan usaha dan perencanaan pengembangan usaha:
a. Menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
Perencanaan usaha akan membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah
usaha yang dijalankan nanti memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus
bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama
dengan anda.
Perencanaan mungkin bukan untuk semua orang. Ini bukan obat buat segala
penyakit atau obat penenang bagi hambatan dalam kemajuan seseorang. Bagi mereka
yang mungkin bukanlah wirausahawan, melihat perencanaan sebagai berikut :
a. Bagi orang yang hati-hati, juga khawatir akan kegagalan, melihat bahwa
penentuan gol akan merupakan sumber ketegangan dan tekanan dan
mempertinggi rasa takut gagal. Konsekuensi mental dan fisik yang mungkin
dari kecemasan tersebut yang mempengaruhi aktivitas yang dapat kontra
produktif bagi mereka.
c. Komitmen terhadap gol yang berorientasi karir, terutama bagi mereka yang
muda dan belum banyak mengetahui dunia nyata. Sebagai missal, berapa
banyak anak muda memilki informasi akurat, pengetahuan dan pengalaman
tentang karir tertentu atau peran untuk menjadi insinyur, pilot,
wirausahawan ?.
e. Berbagai kejadian dan faktor lingkungan yang diluar kontrol akan menggalkan
rencana terbaik yang ada : bencala alam, kemtian, dll. Tidak ada proses
perencanaan yang dapat melihat hal tersebut, ataupun mencegahnya meskipun
terlihat. Sehingga selama tahap awal usaha baru yang tengah berjuang dalam
ukuran minggu atau bulan, alokasi utama waktu untuk merencanakan tahun
berikutnya tidak mungkin.
Mungkin tidak ada kekecewaan yang lebih besar dari pada pengalaman
kegagalan para manajer atau wirausahawan dengan rencana yang tampaknya telah
disiapkan dengan baik atau sungguh-sungguh. Disamping itu, waktu yang banyak
tersita akan menurunkan moral mereka apabila rencana tidak berjalan. Lebih
buruk lagi apabila disisi lain ada contoh keberhasilan tanpa perencanaan formal. Isu
yang muncul ialah mengapa rencana gagal?
Perhatian utama dari perencanaan yang efektif adalah mengapa rencana gagal.
Secara sederhana apa saja dari perilaku atau kendala yang memberikan sumbangan
bagi kegagalan perencanaan, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko
gagal. Apabila kegagalan itu pasti jika tidak bekerja keras, bekerja keras tidaklah
cukup. Bekerja lebih cerdik merupakan tuntutan. Bekerja lebih menumbuhkan
kewaspadaan dan respon terhadap enam alasan utama mengapa rencana gagal.
a. Tidak ada gol yang nyata. Jika ada rencana tidak akan gagal. Banyak orang
kurang memahami mengenai apa yang dimaksud dengan gol. Mereka
terbuai dengan misi seperti “peningkatan kerja”, “pertumbuhan”, atau
“peningkatan usaha” yang lebih merupakan fantasi ketimbang gol. Gol
haruslah nyata jika tidaklah spesifik, terukur, masa waktu, realistis, rencana
akan gagal.
e. Gagal meninjau ulang gol. Berbagi hambatan dari 1 s/d 4 diatas akan
mendorong terjadinya kegagalan dalam meninjau ulang gol. Kegagalan seolah
di programkan ke rencana yang tidak memilki respon terhadap perubahan
lingkungan, internal, dan eksternal.
g. Tim Manajemen
1) Organisasi: menyajikan peran kunci dari manajemen dalam perusahaan
dan individu yang menempati posisi masing-masing.
2) Personel Kunci Dalam Manajemen: diskripsikan secara tegas tugas dan
tanggung jawab masing-masing anggota kunci dari tim manajemen.
3) Kompensasi Manajemen dan Kepemilikan: keinginan untuk
mendapatkan pendanaan di awal usaha tidak akan besar.
4) Dewan Direksi: filosofi perusahaan terkait dengan ukuran dan komposisi
dewan.
5) Pelayanan dari Profesional yang Mendukung: organisasi pelayanan yang
mendukung dikenal, memiliki reputasi, dan berkualitas. Hal ini tidak
hanya memberikan asistensi profesional saja, tetapi juga menambah
kredibilitas perusahaan.
h. Aspek Risiko Kritis
Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi, yaitu
dampak dari trend yang menguntungkan dalam industri, biaya desain, maupun
pabrik yang melebihi kalkulasi dan pesaing-pesaing baru yang belum
diperhitungkan.
i. Rencana Keuangan
1) Perkiraan laba dan Rugi: persiapan Pro Forma Laporan Laba Rugi adalah
bagian dari perencanaan untuk laba dalam manajemen keuangan.
2) Analisis Pro Forma Laporan Arus Kas: perkiraan arus kas dapat lebih
penting daripada perkiraan laba karena detil dari jumlah uang dan
penentuan waktu dari uang kas masuk dan keluar yang diharapkan.
3) Pro Forma Neraca Keuangan: neraca keuangan dipergunakan untuk
mendukung tingkat operasional
4) Diagram Titik Impas: merupakan cara untuk menentukan tingkat
penjualan dan produksi yang dapat menutup semua biaya.
5) Kontrol Biaya: meliputi cara pelaporan biaya, siapa yang bertanggung jawab
atas kontrol untuk berbagai elemen biaya dan seberapa sering
memperoleh biaya.
6) Pendanaan yang diperlukan: secara umum jelaskan berapa dana yang
diperlukan, apa yang ditawarkan perusahaan untuk dana yang diterima,
penggunaan apa dari dana yang diterima.
a. Data Umum:
KEBUTUHAN USAHA
NAMA JUMLAH
ANGGOTA JADWAL TANDA
NO KELOMPOK PERMANFAATAN TANGAN
1 Ketua 1
2 Sekretar 2
is
KEBUTUHAN USAHA
NAMA JUMLAH
ANGGOTA JADWAL TANDA
NO KELOMPOK PERMANFAATAN TANGAN
3 Bendaha 3
ra
4 Anggota 4
5 Anggota 5
6 Anggota 6
7 Anggota 7
8 Anggota 8
9 Anggota 9
1 Anggota 10
0
JUMLAH
b. Tentukan Pasar
Anda sudah punya ide Bisnis, dan Anda telah menetapkan produk atau jasa yang
akan ditawarkan ke pasar. Hal berikutnya yang harus Anda lakukan dengan jelas,
tepat dan tidak ambigu untuk menentukan pasar yang akan Anda sasar. Berikut
adalah beberapa pertanyaan yang Anda sebagai pengusaha harus menjawab:
1) Di mana pasar yang akan Anda tawarkan produk dan jasa (kota, daerah, negara,
benua, dll) Anda?
2) Siapa yang akan menjadi konsumen dari produk-produk atau jasa Anda (jenis
kelamin, usia, pendapatan, etnis ...)?
f. Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan bidang usaha yang dipilihnya, tahap melaksanakan usaha ini mencakup
aspek-aspek:
1) Pembiayaan,
Aspek pembiayaan merupakan aspek yang penting karena dalam melaksanakan
usaha diperlukan modal baik untuk mengadakan sarana fasilitas, membayar gaji
karyawan, belanja modal dan sebagainya.
2) SDM,
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek yang sangat menentukan
keberhasilan usaha terutama dari pengetahuan, ketrampilan teknis maupun
administrasi serta karakter SDM dalam mengembangkan suatu usaha.
3) Kepemilikan,
Kepemilikan disini lebih kearah legalitas dari suatu perusahaan sehingga
dari sisi hokum dapat dipertanggung jawabkan.
4) Organisasi,
Pengorganisasian merupakan aspek perusahaan yang perlu ditetapkan dari
mulai pimpinan teratas hingga karyawan terkecil baik yang bekerja di unit teknis
maupun administrasi. Perlu disusun struktur organisasinya lengkap dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing personal.
6) Pemasaran,
Pemasaran merupakan komponen yang idak bisa diremehkan dalam
melaksanakan usaha karena pemasaran adalah merupakan upaya bagaimana produk
dari usaha tersebut dapat menembus konsumen sesuai dengan sasaran yang telah
direncanakan.
7) Melakukan evaluasi
Untuk mengetahui apakah suatu usaha telah berjalan dengan baik dan dapat
mendatangkan provit yang tinggi maka perlu dilakukan evaluasi secara terus menerus
baik dari aspek teknis maupun administrasi.
g. Mempertahankan Usaha
Merintis usaha dari nol memang sangat membanggakan, apalagi kalau bisnis
sudah digeluti ketika masih sekolah. Tapi ingat kalau merintis usaha bukan
berarti 100% menjanjikan kesuksesan dari pelakunya. Banyak sekali pelaku bisnis
akhirnya gulung tikar ketika gempuran pasar (baca: pesaing) semakin banyak dan
kuat.
Ada beberapa tips bisnis agar bisnis yang dirintis bisa terus eksis di tengah
persaingan yang ada, yaitu sebagai berikut:
1) Jadilah solusi bagi permasalahan konsumen
Banyak bisnis muncul dari permasalahan sehari-hari. Membuat solusi dari
permasalahan ini dapat memacu inovasi dan mungkin saja meningkatkan bisnis
kita. Meningkatkan loyalitas konsumen bisa dengan cara memberi solusi
permasalahan yang mereka hadapi dengan produk yang kita tawarkan. Apabila
berhasil, tentunya konsumen tidak akan memilih pesaing Anda.
e) Perluas Networking
Semakin banyak relasi, semakin banyak rezeki yang datang. Semakin banyak
relasi maka semakin besar pula peluang kita untuk melakukan ekspansi bisnis.
Biasanya, networking bisnis berdampak langsung dengan pemasaran sehingga
dapat memajukan usaha dengan cepat.
h. Mengembangkan Usaha:
Usaha kecil yang selama ini anda jalani agar bisa menjadi usaha yang besar
bukanlah hal yang semudah membalikan telapak tangan. Karena untuk membesarkan
sebuah usaha, pelaku wirausaha harus cerdas, cerdas, cerdas dan pantang menyerah
untuk mewujudkanya. Tidak sedikit dari mererka sampai rela melupakan
kepentingan pribadi hanya untuk mengembangkan usahanya. Hal ini memang
sangat tidak mudah namun bukan berarti tidak mungkin untuk anda lakukan.
Agar usaha kecil anda menjadi besar anda bisa menerapkan beberapa cara yang
sudah bukan lagi menjadi rahasia. Misalnya saja untuk menarik minat pembelinya
tidak sedikit dari pelaku usaha memberikan diskon besar dalam jangka waktu
tertentu. Rugi ?? Tentu saja tidak, karena diskon yang diberikan hanya mengurangi
keuntungan dari setiap produk yang berhasil dijualnya. Lalu cara apalagi yang bisa
dilakukan untuk membesarkan sebuah bisnis
?? Berikut ulasannya.
Ketiga bagian utama tersebut dapat dibagi lebih rinci menjadi 7 komponen kunci,
yaitu :
1. Ringkasan
Tuliskan ringkasan dari seluruh informasi mengenai business yang
dikembangkan mencakup konsep bisnis yang akan dibangun; Misi
perusahaan; Produk/jasa; Persaingan; Target dan ukuran pasar; Strategi
pemasaran; Tim manajemen;
2. Deskripsi Bisnis
Deskripsikan usaha atau bisnis yang dikembangkan, keunggulan dari bisnis
tersebut, ciri-ciri dari bisnis tersebut, dan lain-lain
3. Strategi Pasar
Uraikan strategi pasar yang digunakan baik untuk pasar dalam negeri
maupun luar negeri, apabila ada spesifikasi sasaran target maka hendaknya
diuraikan juga.
4. Analisis Kompetisi
Dalam dunia usaha persaingan adalah suatu hal yang penting untuk
diperhatikan karena itu Analisa kompetisi perlu dilakukan agar tidak tertinggal
oleh perkembangan pesaing.
5. Rencana Desain dan Pengembangan
Untuk mempertahankan eksistensi dari suatu usaha maka perlu adanya upaya
rencana design dan pengembangan sehingga perusahaan dapat bertahan dalam
menghadapi pesaing dan terus dapat dikenbangkan.
6. Rencana Operasi dan Manajemen
Rencana operasi dan manajemen perlu dilaksanakan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, monitoring/ pengawasan.
7. Analisis Rencana Keuangan
Keuangan dalam suatu pengembangan usaha sangat penting baik untuk belanja
modal maupun dalam pengelolaannya. Agar tidak mengalami kerugian maka
perusahaan perlu mengadakan Analisa keuangan sehingga dapat diketahui
posisi keuangan perusahaan dapat diketahui.
Hal-hal mendasar yang harus tercantum dalam sebuah Rencana Bisnis, yaitu:
a. Rencana (bisnis) Anda diawali dengan ide (bisnis) yang ingin Anda jalankan.
b. Alasan bahwa ide Rencana Bisnis Anda merupakan sebuah jawaban atas
kebutuhan, permintaan pasar, atau dapat menciptakan pasar baru.
c. Alasan bahwa Anda adalah orang yang paling tepat untuk menjalankan bisnis
ini.
d. Penjelasan mengenai cara mengembangkan bisnis Anda dan bagaimana
akan menghasilkan uang atau memberi keuntungan.
e. Sasaran pasar, siapa pembeli produk Anda, dan bagaimana Anda
mendapatkan penjualan.
f. Rincian mengenai dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis tersebut.
Berikut beberapa tambahan yang perlu diperhatikan dalam penulisan Rencana Bisnis,
yaitu:
a. Penampilan. Rencana Bisnis sebaiknya diketik/cetak, bias dijilid atau ring
(spiral) binding, minimalkan kesalahan ketik.
b. Panjang halaman, biasanya antara 10-20 halaman, hindarkan lebih dari 40
halaman, kecuali untuk proyek-proyek yang kompleks dan beresiko tinggi.
c. Halaman muka (cover) dan judul. Pada halaman muka harus dicantumkan
nama perusahaan, alamat, telepon, dan tanggal pembuatan Rencana Bisnis.
d. Ringkasan. Pada bagian ringkasan ini berisi 1-2 halaman berisi status bisnis,
produk/jasa, konsumen/pasar, proyeksi keuangan, target 3-7 tahun kedepan,
jumlah modal yang dibutuhkan, dan keuntungan bagi calon investor.
e. Daftar isi. Untuk mempermudah pembaca Rencana Bisnis dalam mencari
informasi yang mereka perlukan, maka cantumkan seluruh bagian dalam
daftar isi beserta nomor halamannya.
Latihan