Kelompok 7, People Power Philipina
Kelompok 7, People Power Philipina
KATA PENGANTAR
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok sejarah peminatan dengan judul
“ People Power Philipina”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
teman teman sekelompok, yang membantu dalam memberikan materi,saran dan
doa.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu kami mengharapkan segala bentuk dan saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian People Power Philipina …….………………. 6
2.2 Sejarah People Power di Philipina……………………… 7
2.3 Fakta People Power Philipina…………………………… 8
2.4 Dampak People Power Philipina ……………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
People power adalah istilah bagi suatu gerakan aksi demonstrasi massa yang ingin
menggulingkan kekuasaan presiden secara paksa.Yang berarti, People power filipina adalah
gerakan aksi demonstrasi massa untuk menggulingkan presiden yang terjadi di Filipina. Upaya
gerakan ini dilakukan dengan cara aksi demonstrasi masa yang melibatkan banyak rakyat turun
ke jalan. Tujuan aksi ini adalah memaksa presiden melepaskan jabatannya yang dianggap telah
melanggar konstitusi negara atau penyimpangan yang berbahaya bagi negara.
Istilah people power dapat disama artikan dengan kekuatan rakyat. Hal ini karena rakyat
berupaya mengumpulkan kekuatan untuk melawan dan melakukan protes terhadap kesewenangan
yang dilakukan penguasa. Lazimnya pengertian people power merujuk pada gekan masa yang
non-kekerasan untuk menggulingkan pemerintahan yang diktator dan otoriter.
2.2 Sejarah People Power Di Filipina
Peristiwa people power itu dimulai dari protes anti kekerasan untuk menggulingkan
Marcos yang dilakukan oleh Corazon Aquino, istri dari pemimpin oposisi saat itu,
yakni Benigno Aquino Jr. Saat itu Aquino mulai melancarkan kampanye protes
sebagai konsekuensi dari deklarasi kemenangan Marcos pada pemilihan Presiden
Filipina tahun 1986. Sejak saat kejadian itu, people power dikenang sebagai
perlawanan damai dengan demonstrasi jalanan yang dilakukan rakyat Filipina di
Epifanio de los Santos Avenue (Edsa). Peristiwa people power ini juga dianggap
melahirkan kembali demokrasi di Filipina. Melalui momen ini pula, banyak orang
menganggap people power yang sukses di negara lain (termasuk di Indonesia)
mengacu pada revolusi people power di Filipina.
Atas tekanan kondisi politik yang kacau ini memaksa Marcos membuat pemilihan
presiden kilat pada tanggal 7 Februari 1986. Dari sinilah Corazon “Cory” Aquino,
janda dari “Ninoy” memberanikan diri untuk mencalonkan diri melawan Marcos
meskipun kurang pengalaman politik. Secara resmi Komisi pemilihan Umum Filipina
(COMELEC) menyatakan bahwa Marcos Lah pemenangnya. Namun Gerakan
Nasional untuk Pemilihan bebas (NAMFREL) sebuah organisasi independen
menyatakan bahwa Aquino lah pemenangnya. Dari sinilah kepercayaan masyarakat
mengarah ke Aquino yang dianggap pemenang. Akhirnya jutaan rakyat Filipina turun
ke jalan mendukung tentara pemberontak untuk menggelar demonstrasi damai yang
saat ini disebut dengan people power. Pada tanggal 25 Februari 1986 Aquino
bersumpah sah menjadi presiden, begitu pula dengan Marcos, namun di dua tempat
yang berbeda. Sejak saat itu Aquino lah yang diakui oleh rakyat Filipina sebagai
seorang presiden. Sedangkan Marcos mengasingkan diri ke Hawaii atas bantuan
Amerika serikat bersama para
1. People Power yang terjadi di Filipina pada 1986 menyatakan bahwa rezim
Ferdinand Marcos memimpin secara diktator dan kerap melakukan tindakan
represif terhadap aktivis dan oposisi.
2. Dibawah kepemimpinan Marcos, Filipina memiliki utang sebesar
25.000.000.000 dollar AS tahun 1983.
3. Mantan Senator Benigno Aquino Jr (Pemimpin golongan oposisi Filipina)
dibunuh pada 21 Agustus 1983.
4. Ferdinand Marcos dianggap melakukan kecurangan pada pemilu 1986 yang
memenangkannya kembali menjadi presiden pada tahun 1986.
5. Menurut Susan F. Quimpo untuk menggulingkan Marcos tidak hanya dengan
peristiwa people power dalam 3 hari saja, namun butuh puluhan tahun
lamanya.
6. Kekuasaan diktator Marcos didukung oleh Amerika Serikat yang sangat kuat
dan didukung oleh militer, anggota kongres, senat, dan kroninya. Jadi pada saat
itu negara Filipina benar-benar dalam kekacauan murni yang menyamar
sebagai kedamaian.
7. Susan Quimpo mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Subversive
Lives bahwa kekalahan militer adalah termasuk 75.730 korban HAM. Angka
ini kemudian dipecah lagi menjadi 70.000 tahanan politik, 34.000 korban
penyiksaan, 389 desaparecidos, dan 3.240 adalah korban yang selamat (atau
eksekusi ringan).
Angka-angka ini baru diperoleh dari tahun 1972 sampai 1981 setelah ada
laporan tentang penyiksaan dan penahanan ilegal. Namun pelanggaran HAM
sebelum tahun 1972 masih banyak pelanggaran HAM yang tidak tertangani.
1. Revolusi di EDSA yang terjadi 35 tahun yang lalu memberikan dampak positif di
panggung dunia atas kebebasan manusia. People power di Filipina menunjukan bahwa
transisi demokrasi juga merupakan transisi menuju kehormatan yang lebih besar
terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
7. Setelah people power berhasil pada 1986, revolusi ini menyediakan pemulihan
lembaga-lembaga demokrasi setelah 13 tahun diperintah oleh kekuasaan yang
totaliter. Lembaga-lembaga ini kemudian digunakan untuk menentang keluarga politik
yang mengakar untuk memperkuat demokrasi Filipina.
8. Pertumbuhan ekonomi mulai meningkat sejak people power EDSA pada tahun
1986. Meskipun tetap jatuh beberapa kali sejak krisis keuangan lain, namun kegagalan
yang terjadi setelah revolusi tidak pernah melebihi angka jatuh yang tercatat selama
darurat militer.
9.Standar hidup rata-rata orang Filipina juga jauh lebih baik daripada sebelum hukum
perang. Hal ini diukur oleh dengan PDB per kapita negara tau output ekonomi negara
per orangnya.
10. Gerakan massa yang dikenal sebagai “Revolusi Kekuatan Rakyat” tidak hanya
penting bagi transisi demokrasi di Filipina. Melainkan juga menjadi inspirasi bagi
gerakan massa berikutnya yang mengarah pada transisi demokrasi lebih lanjut di
seluruh dunia ketiga dan bekas blok Komunis di Timur Eropa dan Uni soviet.
11. “Kekuatan Rakyat” adalah hadiah dari Filipina kepada dunia. People power di
Filipina membuka jalan bagi pembongkaran Tembok Berlin secara damai dan
kembalinya demokrasi di Korea Selatan dan Rumania.
● Tembok Berlin membagi Jerman dari tahun 1961 hingga 1989. Akhirnya
Jerman kembali bersatu saat merayakan ulang tahunnya yang ke 25 bersamaan
dengan runtuhnya Tembok Berlin. Dari peristiwa ini Pemerintah Jerman
memberikan Filipina bagian dari tembok karena perannya.
● Berdasarkan catatan, demonstrasi besar-besaran menentang Chun Doo-hwa,
penguasa di Korea Selatan dilakukan setahun setelah EDSA. Aksi ini akhirnya
mengarah pada reformasi demokrasi, diantaranya adalah pemilihan presiden
secara langsung.
● Penggulingan rezim komunis di Rumania juga bagian lain dunia yang terjadi
beberapa tahun setelah EDSA.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
People power adalah istilah bagi suatu las an aksi demonstrasi massa yang
ingin menggulingkan kekuasaan presiden secara paksa.
Peristiwa people power itu dimulai dari protes anti kekerasan untuk
menggulingkan Marcos yang dilakukan secara paksa.
Pertumbuhan ekonomi mulai meningkat sejak people power EDSA pada tahun
1986.
“Kekuatan Rakyat” adalah hadiah dari Filipina kepada dunia. People power di
Filipina membuka jalan bagi pembongkaran Tembok Berlin secara damai dan
kembalinya demokrasi di Korea Selatan dan Rumania.
People Power yang terjadi di Filipina pada 1986 menyatakan bahwa rezim
Ferdinand Marcos memimpin secara las an dan kerap melakukan las an
represif terhadap aktivis dan oposisi.
Mantan Senator Benigno Aquino Jr (Pemimpin golongan oposisi Filipina)
dibunuh pada 21 Agustus 1983.
Menurut Susan F. Quimpo untuk menggulingkan Marcos tidak hanya dengan
peristiwa people power dalam 3 hari saja, namun butuh puluhan tahun
lamanya.
Adanya pemulihan kebebasan pers sejak people power berhasil di Filipina.
Penghapusan Undang-undang yang dianggap represif pada rezim sebelumnya.
Terjadinya adopsi Konstitusi 1987
3.2 SARAN
https://www.gramedia.com/best-seller/people-power/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/02/153826269/people-power-dan-
revolusi-di-filipina-1986