Anda di halaman 1dari 8

widagdo

OCEDEPT

TINJAUAN UMUM
NAVIGASI & METEOROLOGI MARITIM

1
Kata "meteorologi" berasal dari perbendaharaan bahasa
Yunani kuno, metéōros "megah; tinggi (di angkasa)"
(dari μετα- meta- "di atas" dan ἐωρ eōr "mengangkat")
dan -λογία -logia "-(o)logy" "ilmu".

Meteorologi atau ilmu cuaca adalah cabang dari ilmu


atmosfer yang mencakup kimia atmosfer dan fisika
atmosfer, dengan fokus utama berada pada ilmu
prakiraan cuaca.

Studi di bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun


meski kemajuan yang signifikan baru terjadi pada abad
XVIII.

Pada abad XIX, sebuah gebrakan besar terjadi setelah


pengamatan terkoordinasi yang dilakukan lintas negara.

Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad


XX, peramalan cuaca dapat dilakukan.

Luke Howard (28 November 1772 – 21 Maret 1864) adalah seorang


ahli kimia manufaktur Inggris dan ahli meteorologi amatir dengan minat
yang luas dalam sains. Kontribusinya yang abadi terhadap sains adalah
sistem nomenklatur untuk awan, yang ia usulkan dalam presentasi
tahun 1802 kepada Askesian Society. Karena itu, Howard disebut
sebagai "The Godfather of Clouds", "penamaan awan", dan "bapak
meteorologi".
2
Fenomena meteorologi merupakan aktivitas cuaca yang dapat
Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia
diamati dan dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut
atmosfer adalah subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi
terikat dengan variabel yang ada di atmosfer bumi, seperti
dan hidrologi membentuk bidang interdisipliner
temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi setiap
hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di
variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu.
berbagai bidang, seperti militer, produksi energi,
Perbedaan spasial dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem
transportasi, pertanian, dan konstruksi.
cuaca terbentuk secara lokal, regional, dan global serta dampaknya.

3
Meteorologi Maritim

Meteorologi maritim berhubungan dengan


fenomena cuaca di laut maupun peramalan
gelombang laut dan angin untuk operasi
kelautan dan perkapalan.

4
PR BEKASI - Pola angin di wilayah Indonesia
umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan
kecepatan 5 hingga 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat


Makasar bagian selatan, Laut Arafuru dan
Perairan selatan Pulau Yos Sudarso - Merauke.

Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi


gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Peringatan dini gelombang tinggi dua hari


merupakan informasi prakiraan gelombang mulai
tanggal 3 Oktober sampai 5 Oktober 2020.

Pada saat itu, kondisi laut di area perairan


dengan Gelombang Sedang (1,25-2,50 m), area
perairan dengan Gelombang Tinggi (2,50-4,0 m),
dan area perairan dengan Gelombang Sangat
Tinggi (4.0-6.0 m).

Selanjutnya, prakiraan gelombang satu minggu


ke depan merupakan prakiraan gelombang
berlaku hingga tujuh hari ke depan yang memuat
prakiraan tinggi gelombang dan potensi hujan
lebat disertai petir.

5
Deskripsi Singkat

Mempelajari tentang unsur-unsur cuaca dan iklim serta skala distribusi meteorologi
yang menyertainya. Dipelajari juga atmosfer, terutama sebagai sistem sirkulasi sel
besar yang menentukan karakteristik angin, perawanan dan hujan yang menjadi
bagian dari fenomena meteorologi permukaan (troposfer). Interaksi laut-udara, baik
lokal maupun regional yang menentukan karakteristik iklim, termasuk sea fog,
diberikan sebagai landasan pengetahuan akan cuaca buruk di laut yang sangat
penting bagi pelayaran, khususnya di perairan tropis Indonesia.

6
OC3342 NAVIGASI DAN METEOROLOGI MARITIM

Kuliah Metode Sistem Penilaian


Materi
ke- Presentasi Diskusi Tugas Eval. Sem Presentasi Tugas 1 Tugas 2 ETS ES Total Model
1 Tinjauan Umum √ √ 10% 45% 45% 0% 0% 100% A
2 Cuaca dan Iklim √ √ 10% 0% 0% 45% 45% 100% B
3 Atmosfer Bumi √ √ √ 10% 15% 15% 30% 30% 100% C
4 Angin √ √ √
5 Hujan √ √ √ Catatan:
6 Awan √ √ √ Presensi ditunggu paling lambat 30 menit setelah kelas dimulai
7 Temperatur √ √ √
8 Evaluasi Tengah Semester √ √ Tugas dan/atau evaluasi semester yang terlambat dikumpulkan dapat dianggap
9 Monsoon √ √ √ tidak ada atau kalau ada dilakukan pengurangan nilai bergantung pada
10 Iklim Indonesia √ √ √ kebijakan dosen pengampu
11 Kabut Laut √ √ √
12 Siklon Tropis √ √ √ Jawaban tugas dan/atau evaluasi semester harus bersifat individu, bila terindikasi
13 Weather Forecasting √ √ √ salin & tempel dari hasil pekerjaan temannya, maka kebijakan hasilnya diserahkan
14 Navigasi Laut √ √ √ pada dosen pengampu: mengakui salah satu, mengakui keduanya dengan pengurangan
15 Sea State dan Bahaya Pelayaran √ √ √ nilai, atau tidak mengakui keduanya sama sekali.
16 Evaluasi Akhir Semester √ √

7
REFERENSI UTAMA

Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB.

Brown, J., Colling, A., Park, D., Phillips, J., Rothery, D., and Wright,
J. 1989. Waves, Tides, and Shallow-water Processes (Open
University). Oxford: Pergamon Press.

Anda mungkin juga menyukai