Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri ( PRAKRIND )

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan
perkembangan zaman dan perkembangan cara berfikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah
satu Negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusianya. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika di tunjang dengan sistem pendidikan yang
mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berfikir kreatif, kritis, dan
produktif. 

Dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa Negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas.
Untuk mencapai bangsa yang cerdas, banyak cara yang bisa di tempuh, salah satunya adalah dengan
di wajibkannya praktek kerja / magang bagi siswa pelajar. Dengan adanya wajib magang, terbukti
berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi.
Dalam kaitan inilah praktek kerja / magang harus di kembangkan sebagai salah satu instalasi untuk
mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelaksanaan magang merupakan bagian yang
vital.. 

Kegiatan Magang ini dilaksanakan bertujuan untuk memperkenalkan siswa SMK dengan dunia
kerja atau dunia usaha secara nyata dan operasional sehingga siswa memiliki persepsi, wawasan dan
motivasi yang tinggi terhadap perannya. Di samping ini siswa juga dapat melihat, mengamati,
membandingkan dan menganalisa kondisi perusahaan tempat melaksanakan magang, sekaligus
dapat menerapkan ilmu dan teori yang didapat di Sekolah Menengah Kejuruan. 

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Industri ( PRAKRIND )


a. Menumbuhkan motivasi kerja dan berwirausaha di kalangan siswa. 
b. Meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa khususnya sense of business 
c. Untuk meningkatkan, memperluas dan menetapkan pemahaman siswa tentang dunia kerja yang
sesungguhnya. 
d. Sebagai salah satu usaha untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam menghadapi
persaingan di era globalisasi yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 
e. Sebagai umpan balik bagi Sekolah Menengah Kejuruan untuk mempersiapkan siswa yang
mampu memberikan pemikiran yang inovatif di bidang masing-masing, sehingga lulusan SMK
tidak asing dengan dunia kerja/usaha. 
f. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas.

1
Tujuan Pembuatan Laporan
a. Sebagai salah satu bentuk latihan, dalam menghadapi uji kompetisi pada akhir proses
pembelajaran.
b. Sebagai salah satu tugas yang di syaratkan untuk menempuh ujian sekolah (US) dan
ujian nasional (UN)
c. Menambah wawasan tentang karya ilmiah

2
BAB II
GAMBARAN UMUMPERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya KSP WAGURA


Wagura berasal dari kata “Warga Guru’’.Awal mula berdirinya KSP WAGURA ini pada
Tanggal 10 November 1999, dengan No. Badan Hukum yaitu BADAN HUKUM NO :
433/BN/KDK.7,2/VIII/1999 – PAD NO : 02/PAD/X.7/VI/2011 – AKTA NO : 14.Yang
dulunya beranggotakan 32 anggota, yang dulunya bertempat di depan puskesmas Way Jepara,
yang di ketahui oleh Bapak Sutarjo. Pada awalnya KSP WAGURA ini adalah koperasi siswa –
siswi yang di bina oleh para guru dan para PNS dengan modal awal dari semua anggota yaitu
Rp. 32.160.000,-.
Modal koperasi itu sendiri berasal dari :
2.1.1 Simpan pokok
2.1.2 Simpanan wajib
2.1.3 Dana Cadangan
2.1.4 Hibah

Karena omside yang dimiliki semakin besar KSP WAGURA akhirnya juga melayani
simpanan umum, tetapi pada waktu itu belum melayani pinjaman nasabah.
Awalnya koperasi ini hanya melayani simpanan. Tetapi dengan perubahan waktu para
nasabah ingin meminjam pinjaman sehingga pihak KSP WAGURA mencoba mencairkan pinjaman
tersebut tetapi harus menggunakan jaminan, dan surat pinjaman tertulis.
Setelah 11 tahun atau pada tahun 2010 KSP WAGURA dipindahkan ditempatyang lebih
strategis yaitu di jalan Merdeka Braja Sakti Way Jepara yang dikelola oleh manajerdan karyawan
yang di angkat oleh pengurus. KSP WAGURA melakukan kegiatan simpanan pinjaman kepada
nasabah dengan bunga 2,2% untuk orang wiraswasta dan 2% untuk PNS.
Dan karena kinerja KSP WAGURA bagus muka pada tahun 2011 koperasi simpan pinjaman
wagura mendapatkan penghargaan dari Gubernur Lampung Timur yaitu Bapak Erwin Arifin
sebagai koperasi berprestasi tahun 2011 dan penghargaan itu masih di pegang sampai sekarang.

2.2 Alamat Perusahaan


Pasar Sri Menanti Jln.Sribhawono – Panjang
Kecamatan Bandar Sribhawono – Lampung Timur

3
2.3 Visi dan Misi Perusahaan
2.3.1 Visi
Terwujudnya KSP WAGURA sebagai koperasi pembiayaan yang mandiri dan
tangguh dengan berlandasan amanah dalam membangun ekonomi bersama dan
keadilan Indonesia.

2.3.2 Misi

1. Mengajak seluruh lapisan masyarakat terutama wirausahawan untuk menjadi anggota


koperasi agar dapat bersama – sama membangun ekonomi yang lebih baik.
2. Membantu anggota dan masyarakat didalam memobilisasi permodalan untuk kemudian
disalurkan keanggota maupun masyarakat untuk usaha sehingga tercipta perekonomian
yang lebih baik.
3.Turut membantu ekonomi dan menunjang pelaksaan kegiatan usaha secara aktif, dengan
mengajak mitra usaha lainnya baik BUMN maupun swasta. Perbankan maupun gerakan
kopersi lainnya.

INDRA SETIAWAN

MANAGER PUSAT

JHONY AFFANDI

MANAGER CABANG

SAIMO SUTARJO SUBAGIO

PENGURUS

KRISTIN RIANTARI

KASIR

ACOUNTING OFFICE

SUGENG RIYADI

4
2.5 Peralatan dan Fasilitas
a. Komputer : 2 unit
b. Mesin printer : 2 unit
c. ATM Bersama : 1 unit
d. AC : 1 unit
e. Pelpulator (pelubang kertas) : 2 unit
f. ATK (alat tulis kantor) : Tak terhitung
g. Meja kerja : 4 unit
h. Kursi kerja : 10 unit
i. Lemari berks : 1 unit
j. Lemari brangkas : 1 unit
k. Kakulator : 6 unit
l. staples : 4 unit

2.6 Kegiatan Usaha WAGURA


Di KSP WAGURA kami menepati kegiatan operasional pada bagian yaitu bagian teller dan
bagian customer service. Tugas yang kami kerjakan berbeda-beda sesui dengan bagian yang di
tempati, seperti :

2.6.1 Bagian Teller


Di bagian ini kami melayani nasabah yang datang dengan menanyakan tujuannya
apakah nasabah akan membayar angsuransi, menabung atau menarik tabungan. Jika nasabah
akan membayar angsuran dan menabung kami akan membuat slip sesuai keperluan, dan kami
juga apabila ada nasabah tidak bisa mengisi slip seperti pengambilan simpanan kemudian slip
tersebut di berikan kepada kasir untuk divalidasi, kemudian di laporkan dan membuat mutasi
kas

2.6.2 Bagian AO (Accouting Office)


Di bagian AO (Accouting Office) kami belajar mensurvai nasabah yang akan
mengajukan pinjaman untuk menetapkan kelayakan kredit sesui dengan kondisi dan
kemampuan nasabah. Selain itu kami berkeliling untuk menarik semua setoran yang jatuh
tempo atau tabungan yang ditetapkan.

2.6.3 Bagian Coustomer Service / Tabungan


Di bagian ini kami memberikan infoamasi mengenai tabungan kepada calon nasabah
yang akan membuku rekening tabungan dan informasi lain, juga membuat mutasi harian
tabungan.

5
2.6.4 Bagian Accaunting
Di bagian ini kami belajar memasukan transaksi pengeluaran kas dan pemasukan kas ke
dalam slip atau voucer pengeluaran kas dan voucer pemasukan kas, kemudian voucer yang
sudah di isi terebut di berikan kepada bagian accouting untuk di masukan kedalam pogram
ARMODILO (Simpan pinjam) yaitu program khusus yang ada di KSP WAGURA yang di
pergunakanuntuk menghasilkan laporan laba rugi dan juga menghasilkan data simpanan dan
pinjaman semua nasabah.

6
BAB III

URAIAN KEGIATAN

3.1 Waktu Pelaksanaan Prakerin

Waktu pelaksanaan praktik kerja industry (prakerin) adalah 3 bulan undang-undang


nomor 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional yaitu untuk meyiapkan peserta didik
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Peraturan perintah No. 29 tahun 1990 tetang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional
yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam
menggadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan
meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan peraturan pemerintah No. 39 Tahun 1992 tentang
peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional, serta keputusan mendikbud no.080/U/1992
tentang kurikulum SMK penyelenggaraan pendidikan di laksanakan melalui 2 jalur yaitu
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Dan dapat di perpanjang 3,5 atau 4 tahun
dengan SK mendikbud sesuai PP. No. 29/90. Untuk mencapai standar profesi yang telah di
tentukan. Pada pelaksaan praktik kerja industri (prakerin) Miftahul Huda dilaksakan selama 3
bulan terhitung mulai 23 Desember 2019 sampai dengan 17 maret 2020, pada hari senin sampai
dengan jumat bekerja mulai dari pukul 08.00 s/d pukul 16.00 WIB.

3.2 Uraian Kegiatan

3.2.1 Mengerjakan slip pengeluaran kas


Yaitu mengisi voucer pengeluaran kas sesuai dengan biaya kas yang di keluarkan,
biasanya biaya yang di keluarkan adalah biaya pinjaman nasabah.

3.2.2 Mengerjakan slip peemasukan kas


Yaitu mengisi voucer pemasukan kas sesuai dengan biaya yang didapat, seperti
revisi (didapat dari jumblah pinjaman x 2%) dan biaya adminitrasi (didapat dari jumblah
pinjaman x 0,5%) lalu kedua biaya tersebut di jumblahkan didapatkan jumlah bersih
pemasukan kas.

7
3.2.3 Mengerjakan Aplikasi Transfer Online
Yaitu mentranfer sejumblah uang yang tertera dalam aplikasi transfer sesuai yang di
tulis nasabah. Yang di tunjukan ke bank yang di tuju. Setelah itu kami merekap data
aplikasi transfer online tersebut ke dalam jurnal khusus mencatat data transfer setelah
itu kami menghitung seberapa besarkah biaya adminitrasi transfer yang harus di
keluarkan oleh nasabah.

3.2.4 Menerjakan Slip Angsuran Pinjaman


Yang mengisi slip angsuran pinjaman nasabah sesuai dengan angsuran yang dibayarkan
oleh nasabah.

3.2.5 Mengerjakan Slip Setoran Simpanan


Yaitu mengisi slip setoran tabungan nasabah sesuai dengan sejumblah uang yang akan
di simpan atau di tabungkan.

3.2.6 Mengerjakan slip pengambilan simpanan


Yaitu mengisi slip pengambilan tabungan sesuai dengan jumblah uang yang akan di
ambil dari simpanan yang diiliki nasabah.

3.2.7 Mengerjakan formulir permohonan pinjaman


Yaitu memasukan biodata nasabah yang akan meminjam kedalam surat pernyataan
pinjaman serta jumblah uang yang akan di pinjam dan melampirkan jaminan pinjaman.

3.2.8 Mengerjakan jurnal jaminan pinjaman


Yaitu berisi jaminan pinjaman nasabah yang di masukan ke dalam jurnal.

3.2.9 Mengerjakan remedial kolektor


Yaitu mengisi biodata nasabah kredit macet atau pembayaran pinjaman yang bermasalah
kedalam remedial kolektor.

3.2.10 Mengerjakan pendapatan Out Standing Operasional


Merekapitulasi data pendapatan penagihan pinjaman dan penarikan tabungan serta
pendapatan jasa dan denda atau bunga dari setiap kariawan.

3.2.11 Mengerjakan bukti permainan barang jaminan


Yaitu bukti yang berisi data jaminan pinjaman nasabah yang di isi pada saat nasabah
menyerahkan barang jaminan.

8
3.2.12 Mengerjakan bukti pengambilan barang jaminan
Yang bukti yang berisi data jaminan yang sebelumnya sudah diserahkan oleh nasabah
kepada pihak KSP WAGURA yang diisi pada saat nasabah mengambil barang jaminan.

3.2.13 Mengerjakan surat pinjaman kontrak


Yaitu bentuk pinjaman yang bunga atau jasanya dibayar di muka atau di bayar pada
bulan pertama dalam surat perjanjian tersebut dan pokoknya di bayar di bulan akhir
perjanjia. Pinjaman ini memiliki bunga 3% dari nilai pinjaman, jenis jaminan ini biasanya
dipakai oleh para petani musiman. Contoh petani semangka.

Contoh cara penghitungan : pinjama kontrak sejumblah Rp. 5.000.000 dengan jangka
waktu pinjaman 5 bulan.
Cara penyelesaian :
Jumblah pinjaman x 3% = jumblah bunga perbulan
Jumblah bunga perbulan x lama pinjaman = jumblah akhirmbunga di bayar dimuka.
Rp. 5.000.000 x 3% = 150.000
Rp. 150.000 x 5 bulan = 750.000
Jadi jumblah bunga yang harus di bayar di muka adalah Rp. 750.000
Dan jaminan pokok yang harus di bayarkan pada akhir jangka waktu pinjaman adalah Rp.
5.000.000

9
BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

4.1. Topik Masalah

Simpanan Berjangka

Merupakan simpanan yang di peruntukan bagi masyarakat yang memungkinkan anda


melakukan penyetoran dan penarikan dengan rencana dari 3 bulan 6 bulan dan 12 bulan dengan
jasa kompetitif menguntungkan dan aman.

4.2 Landasan Teori

Simpanan berjangka merupakan simpanan berkat dan di peruntukan bagi


perorangan, lembaga, atau perusahaan, yang menginginkan investasi yang halal dan
menguntungkan, simpanan berjangka memberikan kemudahan dan keamanan dalam
penyetoran, bebas biaya bulanan dan mendapatkan bagi hasil yang menguntungka, simpanan
berjangka mempunyai waktu 3 bulan 6 bulan 12 bulan yang dapat diperjangka secara otomatis (
otomatic roll over) dan dapat di jadikan agunan pembiayaan

Menurut: Fika Risqi Amelia

4.3 Langkah Kerja Pembaikan

Kebanyakan bank-bank di Indonesia telah mencantumkan suku bunga tahunan untuk


deposito yang mereka tawarkan. Tenor/ jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 3, 12, 24
hingga 36 bulan sebagai contoh suku bunga 3 bulan di tulis 3,5% (p.a adalah per-anum atau
tiap tahun).
Yang harus di garis bawahi, bank bisa aja menawarkan bunga yang belum di bebani pajak,
sama seperti bunga rekening tabungan biasa. Pajak untuk bunga deposito diatas Rp. 7.500.000
adalah sebesar 20% dari 3,5% itu, yang akan di terima adalah sebesar 2,8% p.a artinya sebesar
bunga yang di terima untuk deposito dengan dana pokok.

Cara menghitung bunga deposito yang berlaku adalah :


Rp. 100.000.000 x ( 3 bulan / 12 bulan ) = Rp. 700.000

10
4.4 masalah dan penyelesaian (trouble shoting)
4.4.1. kendala yang di hadapi
Sebagian orang dapat merasakan yakin dapat menyimpan uang di rekening deposito
meraka hingga waktu yang di tentukan. Tetapi jika di terpa masalah secra tiba tiba tidak
ada orang yang dapat menghindari. Musibah seoerti kecelakaan bisnis yang mengalami
kebangrutkan secra mendadak dan mengeluarkan tak terduka lain bia menjadi dorongan
bagi orang untuk menarik deposito merak sebelum waktunya.

4.4.2. cara penyelesaian


Cara kerja deposito mengharuskan nasabah untuk tidak mencairkan dananya
dalam jangka waktu tertentu. Meskipun demikian, deposito ternyata tetap mampu mejadi
instrument investasi yang sangat popular di Indonesia dari waktu ke waktu selain
investasi properti.

11
BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan
Setelah kami melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) di KPS WAGURA maka kami
mengambilkesimpulan sebagai berikut :
 Tujuan dari Praktik kerja Industri (prakerin) adalah membuat siswa siswi yang berprestasi
dan memiliki keterampilan atau keahlian sesuai dengan bidang SMK.
 Praktik kerja industry (prakerin) bukan hanya teori yang yang kami dapat melainka kami
dapat malainkan kami mempraktekan langsung sesuai dengan bagian yang ditekuni.
 Pelaksanaan kerja industri (prakerin) merupakan strategi yang di tempuh oleh sekolah untuk
lebih meningkatkan keahlihan dalam kegiatan kwirausahaan.
 Dalam melaksakan tugas KSP WAGURA selalu berpegang teguh pada peraturan yang di
tetapkan kantor dan selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

5.2. manfaat yang dirasakan


Melalui pelaksanaan kerja industri (prakerin) ada beberapa manfaat yang dirasakan antara
lain:

1. Mempraktekkan teori dan praktik yang di dapatkan disekolah dalam dunia kerja
2. Menambah wawasan dalam dunia kerja
3. Meningkatkan kedewasan siswa

5.3. Saran – saran


5.3.1 saran untuk sekolah

Untuk meningkatkn mutu dan kualitas di SMK Miftahul Huda Way Areng. Maka
kami memberikan saran dan dukungan yang bersifat membangun untuk pelaksanaan
Kerja Industri (prakerin) yang akan datang sehingga lebih dari tahun sekarang dan lebih
fungsional :
1. Dewan guru harus lebih banyak memberikan motifasi dan bimbingan kepada siswa –
siswa SMK Miftahul Huda dalam kegiatan Kerja Industri (prakerin) agar siswa
mampu melaksanakan kegiatan ini dengan baik, tertib dan disiplin serta professional.

12
2. Untuk dewan guru pembimbing kerja Industri (prakerin) hendaknya agar selalu
memberikan perhatian dan pengawasan yang lebih ketat agar tidak terjadi kesimpang
siuran dan membagi waktu kunjungan sama kelompok prakerin lain.
3. Dalam kegiatan pembekalan mengenai praerin hendaknya waktu jangan terlalu
mendesak dam materi yang diberikan dalam pembekalan prakerin harus lebih banyak
agar dalam pelaksanaan prakerin siswa dapat melaksanakan dengan baik.

5.3.2. Saran umtuk instansi


dari seluruh kegiatan yang kami laksanakan di KPS WAGURA Lampung Timur,
kami telah mengetahui sebagian kegiatan di KPS WAGURA khususnya bidang
accounting.
Dengan ini kami memberikan saran untuk tercapainya tingkat kegiatan yang maju
dan efisien diataranya adalah sebagai berikut :

1. Kepada direksi KPS WAGURA sikapmkekeluargaan yang ada antara pimpinan dengan
kariawan maupun kariawan anata kariawan dapat di tingkatkan, seta fasilitas yang
telah dimiliki kantor hendaknya lebih di manfaatkan secara maksimal.
2. Pegawai KPS WAGURA harus meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan
aktifitas kerja, sehingga yang dilaksanakan mejad efisien.
3. Dapat lebih memberikan bimbingan dan arahan bagi serta prakterk kerja Industri
(PRAKERIN), sehingga peserta PRAKERIN dapat memahami dan mengetahui
aplikasi dari teori yang sudah didapatkan dari sekolah

13
A. Latar Belakang dibentuknya Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada
wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Sedangkan NPPKP (Nomor pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah nomor yang harus dimiliki
setiap pengusaha yang berdasarkan Undang-Undang PPN dikenakan pajak, wajib melaporkan
usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dikukuhkan sebagai PKP (Pengusaha Kena
Pajak).

NPPKP (Nomor pengukuhan pengusaha kena pajak) adalah setiap wajib pajak sebagai pengusaha
yang dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasrkan undang-undang PPN wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan pengusaha kena pajak (PKP) dan atau pengusaha yang dikukuhkan
sebagai pengusaha kena pajak memiliki surat pengukuhan kena pajak yang berisi identitas dan
kewajban perpajakan Pengusaha kena pajak.

B. Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )


1. Sarana dalam administrasi perpajakan.
2. Tanda pengenal diri atau Identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
3. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
4. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.

C. Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

 Berdasarkan sistem penaksiran sendiri untuk setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi
Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak, untuk diberikan NPWP.
 Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak
secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara
tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda
dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang

14
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
 Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila sampai
dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan
berikutnya.
 Wajib Pajak Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh NPWP.

D. Tata cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan
secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan:

1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk
Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala
Desa bagi orang asing;
2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang
berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.
3. Untuk WP Badan :
1. Fotokopi akta pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan
dari kantor pusat bagi BUT;
2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala
Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;
3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal
kabupaten

Lurah atau Kepala Desa.

1. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:


1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bendaharawan;
2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.
2. Untuk Kerja Sama Operasi sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:

15
1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;
2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;
3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor
ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint
operation.
3. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak
pisah harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.
4. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.

E. Wajib Pajak Pindah

Dalam hal Wajib Pajak pindah domisili atau pindah tempat kegiatan usaha, Wajib Pajak
melaporkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak lama maupun Kantor Pelayanan Pajak baru dengan
ketentuan:

1. Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan Pindah tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas adalah surat keterangan tempat tinggal baru atau tempat kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas yang baru dari instansi yang berwenang (Lurah atau Kepala Desa)
2. Wajib Pajak Orang Pribadi Non Usaha, Surat keterangan tempat tinggal baru dari Lurah atau
Kepala Desa, atau surat keterangan dari pimpinan instansi perusahaannya.
3. Wajib Pajak Badan, Pindah tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha adalah surat
keterangan tempat kedudukan atau tempat kegiatan yang baru dari Lurah atau Kepala Desa
.
F. Penghapusan NPWP dan Persyaratannya

1. WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan, disyaratkan adanya fotokopi akta
kematian atau laporan kematian dari instansi yang berwenang;
2. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan, disyaratkan adanya
surat nikah/akta perkawinan dari catatan sipil;
3. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai Subjek Pajak. Apabila sudah selesai
dibagi, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi oleh para
ahli waris;
4. WP Badan yang telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya akta pembubaran yang
dikukuhkan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;
5. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT,
disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT
tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP;
6. WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP.

16
G. Penerbitan NPWP Secara Jabatan

KPP dapat menerbitkan NPWP secara jabatan, apabila WP tidak mendaftarkan diri untuk diberikan
NPWP. Bila berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak ternyata WP memenuhi
syarat untuk memperoleh NPWP maka terhadap wajib pajak yang bersangkutan dapat diterbitkan
NPWP secara sepihak oleh Direktorat Jenderal Pajak.GHH

H. Sanksi yang berhubungan dengan NPWP

Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga dapat merugikan pada
pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling
tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

A.Berdasarkan PER-31 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran PPh Pasal 21 Pasal 20;

1)Bagi penerima penghasilan yang PPh pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,
dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif
yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP

2)Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah
sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam
hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

3)Pemotongan PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk pemotongan
PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final 4)Dalam hal pegawai tetap atau penerima pensiun berkala
sebagai penerima penghaslan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif yang lebih tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib
Pajak dalam tahun kalender yang bersangkutan paling lama sebelum pemotongan PPh Pasal 21
untuk masa pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotong atas selisih pengenaan tarif sebesar
20% (dua puluh persen) lebih tinggi tersebut diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terhutang untuk
bulan-bulan selanjutnya setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

17
I. Fakta – Fakta Unik Tentang Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan ( KP2KP ).

Pada 23 November 2008 atau hampir lima tahun lalu, istana Bung Hatta di Bukittinggi menjadi
saksi  tuntasnya modernisasi kantor di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Lima tahun
tidak terasa  sejak Menteri Keuangan bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak saat itu yaitu Sri
Mulyani dan Darmin Nasution mencanangkan tahap akhir modernisasi DJP.

Hal tersebut ditandai dengan pembentukan 7 Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Modern dan
pembentukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di sepuluh Kanwil DJP. Tulisan ini merupakan refleksi
modernisasi khususnya terkait keberadaan KP2KP di tengah perkembangan DJP yang semakin
maju saja.

Dalam melaksanakan fungsinya, KP2KP mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan,


penyuluhan, dan konsultasi perpajakan kepada masyarakat serta membantu KPP dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat (PMK-62/PMK.01/2009 jo PMK-167/PMK.02/2012).
Dengan tugas pelayanan dan penyuluhan tersebut disadari atau tidak, saat ini KP2KP menjadi
semacam “katup pengaman” DJP. Dengan Jumlah  KP2KP sebanyak 209 unit, KP2KP mewakili
kehadiran DJP di wilayah kabupaten-kapupaten dimana tidak terdapat unit KPP Pratama. Meski
diakui hal tersebut masuh jauh dari ideal. Masih banyak Wajib Pajak yang butuh waktu berjam-jam
dan biaya tidak sedikit hanya untuk menjangkau Kantot Pajak terdekat. Terlebih dengan dinamika
pemekaran wilayah melalui otonomi daerah yang terus berkembang, tetap saja ada wilayah
kabupaten yang belum terjangkau unit kantor DJP.

Dalam usianya yang hampir 5 tahun, KP2KP berperan dominan sebagai unit layanan Terpadu di
luar KPP Pratama. Di KP2KP Wajib Pajak  bisa mendaftar NPWP, lapor SPT masa maupun
tahunan dan juga konsultasi masalah perpajakan. Di luar pelayanan pajak tersebut, KP2KP
berperan  juga sebagai ujung tombak kehumasan DJP. Dengan bersinergi bersama seksi
Pengawasan & Konsultasi di KP3  induk, kegiatan promosi produk (sosialisasi peraturan pajak)
maupun promosi merek (pengenalan pajak ke masyarakat) menjadi target utama dari IKU KP2KP.

Berikut ini beberapa hal yang unik seputar KP2KP yang dapat dikumpulkan antara lain :

1. KP2KP menjadi Satker dengan jumlah pegawai paling sedikit

Dengan mempunyai DIPA tersendiri terpisah dari KPP induk, tanpa di sadari ternyata  KP2KP
biasa menjadi satker dengan jumlah pegawai paling sedikit.  Saat ini dari 207 KP2KP, terdapat
jumlah 381 pelaksana yang ditempatkan di KP2KP atau rata-rata 1,8 pelaksana.  Terdapat  58 

18
KP2KP dengan hanya 1 pelaksana, 4 KP2KP dengan empat pelaksana, sisanya rata-rata dengan 2
pelaksana dan sebagian kecil lagi 3 pelaksana. Saat Kepala KP2KP dengan satu orang petugas
bertugas ke KPPN maupun rapat di Kanwil, jangan heran banyak KP2KP tanpa pegawai. Masalah?
Nyatanya kantor KP2KP tetap buka dan bisa melayani wajib pajak dengan baik.

2. LPAD dan Tanda Terima SPT Masa Offline

Meski bisa memberikan tanda terima kuning layaknya TPT di KPP Pratama, namun, karena
keterbatasan infrastruktur teknologi informasi, tanda terima yang dicetak tersebut hasil print-out
manual program exel. Berkas SPT Masa dan SSP atas ketetapan pajak yang dikirim oleh KP2KP
harus direkam ulang oleh KPP Induk ke sistem SI DJP. Tentunya hal ini memberikan beban
tersendiri bagi KPP Induk. Permintaan sistem on-line KP2KP saat ini masih dikembangkan oleh
Direktorat TTKI, sehingga para petugas KP2KP harus lebih bersabar dan kreatif dalam mengatasi
masalah yang timbul di lapangan.

3. KP2KP Lebih banyak melayani WP dari KPP  Karena kedudukan KPP Induk jauh
dari Wilayah Kerjanya

Fakta bahwa ada KPP Pratama yang membawahi hanya 1 (satu) kabupaten, namun berkedudukan
diluar wilayah kabupaten tersebut. Hal tersebut berakibat KP2KP menjadi tempat utama bagi wajib
pajak yang ingin lapor dan konsultasi. Misalnya KPP Pratama Mempawah di Kalimantan barat yang
mempunyai wilayah kerja Kabupaten Pontianak. Ibukota Kabupaten  berada di Kota Mempawah.
Namun KPP Pratama Mempawah berkedudukan di tengah-tengah kota Pontianak (Wilayah KPP
Pratama Pontianak).  Bisa dibayangkan bagaimana KP2KP Mempawah harus melayani hampir
seluruh laporan SPT WP dengan sistem yang belum on-line dan hanya 2 pegawai tetap dan 4 honor
merangkap satpam.

4. Kepala KP2KP Menjadi Promosi Favorit

Dari beberapa pegawai DJP yang sudah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi eselon IV,
menjadi favorit bila promosi ingin ditempatkan di KP2KP, terlebih KP2KP di pulau Jawa. Kalaulah
harus promosi di luar Jawa lebih baik di KP2KP!. Tentu tetap berharap tidak terlalu lama bisa
kembali ke pulau Jawa. Sebetulnya hal tersebut tidaklah mengherankan. KP2KP berada jauh dari
KPP Induk dan mempunyai DIPA tersendiri. Bagi seorang pemula, hal tersebut menjadi sarana
tepat untuk belajar bertanggung jawab sebagai seorang pimpinan. Baik tanggung jawab pelayanan
kepada masyarakat,  tanggung jawab kepada atasan dan juga tanggung jawab pembinaan kepada
bawahan.

19
5. Sarana Belajar Menjadi EO.

Silakan di simak berita dan info di website ini, begitu kreatifnya  kawan-kawan KP2KP membuat
acara sosialisasi dan penyuluhan. Dari Tax Goes To Campus, Festival Band, Festival drumband
maupun kegiatan sosialisasi lainnya. Tidak mudah menemukan rekanan untuk bisa menjadi EO
terutama di daerah jauh dari kota besar. Dengan banyaknya  agenda  sosialisasi dan penyuluhan
sepanjang tahun yang dicanangkan P2 Humas, seorang Kepala KP2KP mau tidak mau harus belajar
menjadi seorang event Organizer. Saya sendiri mengalami.  Baru satu minggu promosi menjadi
kepala KP2KP, sudah harus mengkoordinasikan acara Pekan Panutan SPT yang dihadiri KaKanwil,
Bupati serta para pimpinan Daerah. Tentu mau tidak mau acara harus terlaksana dengan sukses!
Begitulah beberapa fakta seputar operasional KP2KP. Mungkin rekan-rekan KP2KP lain
mempunyai kesan tersendiri yang berbeda-beda. Setidaknya, hal-hal tersebut diatas adalah fakta
yang tidak menjadi halangan dalam bertugas. Sebagai  penutup, semoga ke depan dengan
perkembangan yang serba e (baca: elektronik) dan serba on-line saat ini, infrastruktur teknologi
informasi bagi KP2KP menjadi kenyataan. Kedepan diharapakan KP2KP juga bisa lebih berperan
dalam mendukung misi pengamanan APBN. Ide pengembangan KP2KP menjadi KPP Pratama
maupun penambahan KP2KP baru sudah semestinya dipikirkan. Kalau BRI saja dalam tahun 2012
bisa menambah 977 unit kantor, hingga total menjadi 9052 unit kantor dan bisa online
(infobanknews.com, 11 Maret 2013), dengan keyakinan yang sama 207 KP2KP atau bahkan
ditambah 100 kantor baru lagi  bukanlah jumlah yang sulit untuk tersambung dalam jaringan on-line
untuk pelaporan pajak. Dengan online-nisasi, penambahan jaringan kantor serta SDM yang
mumpuni, rasanya akan lebih ringan bagi DJP dalam mengemban amanat APBN.

20
BAB III
PENUTUP

 KESIMPULAN
Kegiatan Praktek Kerja Industri ( PRAKRIND ) merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi siswa dan iswi . Karena siswa dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara
bekerja di lapangan sesuai dengan bidang keahliannya . Oleh karena itu siswa dapat
memanfaatkan kegiatan ini untuk mengetahui standar kopetensi yang akan di jadikan
peluang kerja dan kesempatan kerja . Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang
cukup baik, instansi – instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin
dan cerdas .
Pada praktek kerja industri ini di perlukan keahlian yang cukup . Selama penyusun
melaksanakan praktek kerjain dustri di rona motor khususnya dibidang admin, penyusun
merasa bangga bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang tentunya belum pernah
penyusun dapatkan sebelumnya .
Praktek kerja industri ini telah terlaksana dengan baik, dengan progam keahlian kepada
dealer rona motor yan telah bersedia menerima penyusun apa adanya untuk melaksanakan
praktek kerja industri dan bersedia mendampingi penyusun selama prakrin berlangsung .
 SARAN
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerja sama dalam mencapai
suatu tujuan bersama . Dan semoga para siswa dan siswi yang prakrin di sana mendapatkan
banyak pelajaran dan pengalaman juga motivasi untuk tujuan di masa depannya dan para
guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan siswi
prakrin .
 PENUTUP
Dengan segenap kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki oleh penyusun, penyusun
menyarankan bagi semua pembaca khususnya siswa dan siswi smk miftahul huda terutama
adik kelas agar lebih bersemangat dan bersungguh – sungguh dalam melaksanakan progam
yang di adakan di sekolah .
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihandan kelemahan, oleh karena itu penyusun merasa
bahwa karya yang telah di buat ini masih banyak kekurangan dan penyusun senantiasa

21
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun semangat kami agar kami dapat
membuat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fika Risqi Amelia


Tempat, Tanggal Lahir : Teluk Dalem, 03 Maret 2003
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan : SDN 3 Teluk Dalem
SMP N 1 Mataram Baru
SMK Miftahul Huda
Hoby : Membaca
Cita – cita :
Nama Orang Tua Ayah : Zainal Bahri
Ibu : Suheti
Pekerjaan Orang Tua : Ayah : Tani
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Akun Sosial Media : Facebook : Hanny
Instagram :
Twitter :
Alamat : Way Areng

22
23

Anda mungkin juga menyukai