BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
modal dasar dalam proses pembangunan organisasi bahkan nasional, oleh karena
itu kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan
karyawannya.
tahun, hal ini terjadi karena pertambahan jumlah penduduk dan kebutuhan akan alat
salah satu produsen kendaraan bermotor roda dua dengan produknya “YAMAHA”
perusahaan yang memproduksi sepeda motor. Perusahaan ini didirikan pada tanggal
serta melakukan perawatan pada sebuah mesin dan sebagainya. Contoh pada sebuah
mobil yang kita miliki bisa melakukan fungsinya dengan benar dan maksimal kita
semestinya harus tau cara mengoperasikannya, prinsip kerja dari mesin tersebut,
karena jika pengoperasian tidak sesuai maka akan menimbulkan kerusakan pada
alat tersebut. Setelah tau cara mengoperasikan dan prinsip kerjanya, barulah kita
mengetahui bagaimana cara perawatannya, jenis perawatan seperti apa yang harus
kita berikan dan kapan saja kita melakukan perawatan (Maintenance) pada mesin
tersebut.
2. Kegiatan Pemeriksaan/Pengecekan
menghasilkan satu buah produk memerlukan mesin produksi berjumlah total 1,675
unit mesin produksi dimana 99 % mesin produksi PT. Yamaha dikendalikan oleh
Menurut Goni, Aldofina & Sumarauw (2015), tenaga, fisik, ide, bakat,
berjalan dengan baik. Kinerja merupakan prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan peran dan tugas yang diembannya dalam instansi. Lebih
lanjut, kinerja merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas yang dapat diukur dalam
penting untuk diperhatikan oleh setiap organisasi karena manusia, dalam hal ini
karyawan merupakan faktor utama dalam proses kerja yang pada akhirnya akan
menjadikan kinerja instansi secara keseluruhan berlangsung secara baik atau tidak.
Menurut pendapat Manajer MTC bahwa menurunnya kinerja ditinjau dari indikator
kerusakan mesin cukup tinggi, motivasi karyawan yang menurun ditandai dengan
absensi tidak mencapai target,skill map tidak mencapai target ,kehadiran karyawan
yang sering tidak masuk , pembuatan target terlalu tinggi sehingga tidak tercapai
target dan pencapaian-pencapaian yang tidak sesuai dengan target yang telah di
tetapkan. Berikut,index kerja department MTC PT. Yamaha Indonesia Motor mfg.
perusahaan, karena karyawan adalah unsur pelaksana dan fungsi dari kegiatan
perusahaan antara lain dalam merawat sebuah mesin produksi agar lancar. Setiap
karyawan dituntut untuk cepat dan tepat, karena semakin cepat dan akurat aktifitas
yang diberikan maka kualitas aktifitas akan semakin baik agar target dapat tercapai.
Sebagian karyawan menunjukkan Pelatihan kerja rendah dilihat dari data Index
MTC tidak mencapai target, keluhan karyawan tentang pelatihan yang tidak merata.
Motivasi kerja rendah dilihat dari data absensi target tidak tercapai, karyawan yang
tidak masuk kerja, karyawan datang terlambat, masih adanya karyawan yang
pulang lebih cepat, semangat untuk menjalankan aktivitas masih rendah, adanya
gaya kepemimpinan yang kurang tegas, tidak adanya sanksi yang tegas, dan hal itu
perusahaan.
Daya Manusia yang berkualitas. Namun dikarenakan profil karyawan yang berbeda
maka akan muncul juga masalah yang berbeda dari masing-masing individu. Mutu
dan kualitas dari karyawan dari lulusan A berbeda dengan lulusan B, maka
program pelatihan harus terus dipantau dan dilatih lagi dalam melakukan tugas-
mereka dalam bekerja dan dapat mempelajari keterampilan baru yang dapat
meningkatkan prestasi dan ide-ide mereka agar tetap dapat bersaing dengan para
karyawan baru yang lebih melek teknologi. Selain program pelatihan, karyawan
juga harus diberikan motivasi yang berpengaruh dalam melakukan sesuatu yang
maksimal.
Menurut Suwatno & Priansa (2011), dorongan dan daya penggerak yang
menyebabkan suatu tindakan disebut movere merupakan kata lain dari motivasi
kepuasan dan tujuan bersama. Dengan adanya motivasi diri maka karyawan akan
tercapai untuk menciptakan suasana semangat dan percaya diri ketika bekerja
secara efektif untuk mencapai kebutuhan. Pelatihan dan motivasi juga dapat
meningkat sehingga tujuan atau harapan perusahaan bisa tercapai. Usaha yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan dapat melalui pelatihan dan
sebagai aset karena dengan demikian otomatis ada peningkatan dari kapasitas
masing-masing individu dan ada daya saing diantara mereka serta meningkatnya
kinerja dan karyawan yang terlibat dipastikan didapat. Hal penting untuk
menaikkan produktivitas karyawan itu adalah kinerja karyawan itu sendiri karena
untuk menunjang kinerja karyawan, perusahaan harus tahu faktor-faktor yang dapat
Menurut Noe, John, Hollebeck, Barry & Patrick (2010), untuk memecahkan
yang bisa dilakukan oleh perusahaan seperti anugerah motivasi dan pelatihan dalam
oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas
memimpin yang dapat dihandalkan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Adapun
diharapkan.
Adapun harapan yang belum tercapai dan ingin dicapai oleh MTC department
karyawan bukan pekerjaan yang mudah yang dapat dilakukan secara cepat
penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg
B. Masalah penelitian
1. Identifikasi Masalah
a. Rendahnya Kinerja Karyawan MTC yang tebukti dari pencapaian Index MTC
tingkat skill map tinggi akan rendah tingkat kerusakan mesin produksi.
c. Motivasi kerja karyawan masih rendah , hal ini ditandai dengan masih
Motor Mfg..
d. Target Skill map yang tidak tercapai, hal ini membuktikan bahwa pelatihan
e. Target yang telah ditetapkan oleh pimpinan banyak yang tidak tercapai,
kinerja karyawan.
2. Pembatasan masalah
3. Perumusan Masalah
Mfg.
Mfg.
Hasil penelitian tesis ini dapat dipergunakan untuk keperluan tertentu, sebagai
berikut:
2. Bagi Perusahaan Sebagai masukan dan referensi positif bagi perusahaan dan
melakukan penelitian dibidang yang sejenis pada masa yang akan datang.
kinerja karyawan.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
1. KINERJA KARYAWAN
a. Kinerja Karyawan
jawab dari setiap pegawai. Untuk dapat memahami lebih dalam lagi mengenai
kinerja pegawai.
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
(pretasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).6
input dan output dan kadang kala secara formal dikatakan bahwa kinerja adalah
the amount of input per unit of output. Pegawai yang berkualitas akan selalu
instansinya, pegawai perlu memahami makna dari kinerja itu sendiri. Kinerja
Moh. Pabundu Tika (2010: 121), kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan
indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. As’ad(2005:63)
suatu pekerjaan.
Hasibuan (2004:34) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
(2007:153) kinerja yaitu hasil proses pekerjaan tertentu secara terencana pada
dari kata performance. Performance juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja,
pencapaian kerja atau hasil kerja/ untuk kerja/ penampilan kerja. Mangkunegara
(2005: 67) mendeskripsikan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja juga berarti hasil yang
dicapai pegawai baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.Kinerja adalah segala hasil capaian dari segala
bentuk aktifitas dan kebijakan di dalam serangkaian usaha kerja pada jangka waktu
tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu,
merupakan hasil aktifitas atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional
merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang
(2003: 224) mengemukakan kinerja adalah cacatan outcome yang dihasilkan dari
fungsi karyawan tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode tertentu.
Bernardin dan Russel (1993: 379) dalam Yeremias T. Keban (2004: 192)
function or activityduring a specified time period. Dalam definisi ini, aspek yang
ditekankan adalah catatan tentang outcome atau hasil akhir yang diperoleh setelah
mencerminkan energi yang dikeluarkan, namun, kinerja diukur dari segi hasil.
Kinerja karyawan adalah tingkat para karyawan mencapai persyaratan kerjaan. Hal
sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Salah satu definisi tentang Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.8 Kinerja karyawan tidak hanya sekedar informasi untuk dapat
dilakukannya promosi atau penetapan gaji bagi perusahaan. Akan tetapi bagimana
penilaian dengan maksud untuk memberikan satu peluang yang baik kepada
karyawan atas rencana karier mereka yang dilihat dari kekuatan dan kelemahan,
indikator kinerja yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, kebiasaan kerja, hubungan
justru mengganggu atau merusak pekerjaan orang lain. Menurut Steers, terdapat
pekerjaan.
kerja seseorang sesuai dengan perannya untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi
kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,
. 2 PELATIHAN KERJA
Pelatihan sering di anggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para
pimpinan mendukung adanya pelatihan, karena melalui pelatihan para pekerja akan
menjadi lebih terampil dan akan lebih produktif sekalipun manfaat-manfaat tersebut
harus diperhitungkan dengan waktu tang tersita ketika pekerja sedang dilatih.ideal
karyawan atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk
bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat
secara nasional.
teknologi baru dan munculnya metode kerja baru. Perubahan dalam tenaga
kerja seperti semakin beragamnya tenaga kerja yang memiliki latar belakang
20
keahlian, nilai, dan sikap yang berbeda yang memerlukan pelatihan untuk
inidaya saing perusahaan tidak lagi hanya dapat mengandalkan asset berupa
modal yang dimiliki, tetapi juga harus sumber daya manusia yang menjadi
elemen paling penting untuk meningkatkan daya saing sebab sumber daya
1) Peserta
Peserta pelatihan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen
Hal ini akan menyulitkan dan menghambat pelaksaan latihan dan pendidikan
karena daya tangkap, apresiasi, dan daya nalar terhadap pelajaran yang diberikan
berbeda.
2) Pelatih/Instruktur
Pelatih atau instruktur yang ah;I dan cakap mentransfer pengetahuannya kepada
para peserta latihan dan pendidikan sulit di dapat. Akibatnya sasaran yang di
21
inginkan tidak tercapai. Misalnya, ada pelatih yang ahli dan pintar tetapi tidak
dapat mengajar dan berkomunikasi secara efektif atau teaching skill nya tidak
Fasilitas sarana dan prasarana dbutuhkan untuk pelatihan itu sangat kurangatau
untuk praktek kurang atau tidak ada. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat
4) Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi ayau menyimpang serta
tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang di inginkan oleh pekerjaan atau
Dana yang tersedia untuk pelatihan kerja sangat terbatas, sehingga sering
dilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarana nya kurang memenuhi
Yaitu metode pelatihan di dalam kelas yang juga dapat digunakan sebagai
2) Under studies
Yaitu teknik pelatihan yang dilakukan dengan praktik langsung bagi seseorang
peserta dari satu jabatan ke jabatan lainnya secara periodic untuk menambah
setiap pemindahan tidak diikuti dengan kenaikanpangkat dan gaji, tetapi tugas
6) Committee assignment
Adalah pendidikan dan pelatihan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing
tertentu yang diperoleh dari teori ekonomi dan studi operasi-operasi bisnis.
8) Sensitivity Training
Yaitu dimaksudkan untuk membantu para karyawan agar lebih mengerti tentang
diri sendiri, mencipkan pengertian yang lebih mendalam diantara para karyawan
Metode ini digunakan untuk tujuan pelatihan terhadap manajer, misalnya teori
2) Vestibule school
para atasan akan tambahan kewajiban bagi atasan dan memusatkan latihan
informasi yang nyata dari perusahaan baik berkenaan dengan posisi keuangan,
4) Simulation
Merupakan bentuk pelatihan karyawan yang lebih mirip pendidikan dari pada
6) Classroom Methods
Adapun indicator untuk mengukur pelatihan menurut ( Rivai & Sagala, 2013)
adalah :
1) Materi pelatihan
2) Metode pelatihan
3) Instruktur pelatihan
5) Perserta pelatihan
a. Pengertian Motivasi
motivasi dasar mereka. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi,
maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka
kebutuhan individu. Hal yang penting dalam mencapai suatu usahadi masa depan
yang dapat menjadikan suatu semangat dan upaya untuk mengerjakan lebih baik
bahwa “motivation, the forces within a person that effect his or her direction,
motivasi kerja maka pekerjaan yang harusnya cepat selesai akan tertunda. Motivasi
kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, singkatnya
motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja (Manullang & Manullang, 2006:
166). Menurut Kadarisman (2012: 278), Motivasi kerja adalah penggerak atau
pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja dengan giat
dan baik sesuai dengan tugas dan keajaiban yang telah diberikan.
kondisi atau energi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi. Motivasi kerja menurut Hasibuan (2005: 141) motivasi
manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil kerja yang optimal.
pekerjaannya dengan lebih baik, juga merupakan faktor yang membuat perbedaan
antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal dan merupakan tenaga emosional
yang sangat penting untuk sesuatu pekerjaan baru Sedangkan menurut Ivancevich
(2010: 53), “work motivation is concerned with those attitudes that channel a
person's behavior toward work and away from recreationn or other areas of life”
perilaku seseorang terhadap pekerjaan dan jauh dari hiburan atau area lain dari
kehidupan.
proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk
1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam suatu organisasi yang
berfungsi sebagai alat untukpencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai,
2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk
dalam diriseseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan
berhasildalam organisasi.
motivasi “subjective” atau faktor intrinsik dan yang kedua adalah faktor “objective”
Faktor-faktor motivasi yang digunakan dalam penelitian ini dikutip dari teori
1) Faktor instrisik
a) Tanggung Jawab (Responsibility). Setiap orang ingin diikut sertakan dan ingin
diakui sebagai orang yang berpotensi, dan pengakuan ini akan menimbulkan
rasa percaya diri dan siap memikul tanggung jawab yang lebih besar.
merupakan alat motivasi yang cukup ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan
d) Pekerjaan itu sendiri (The work it self). Pekerjaan itu sendiri merupakan faktor
perasaan telah mencapai sesuatu, tugas itu cukup menarik, tugas yang
Peluang bagi pengembangan potensi diri akan menjadi motivasi yang kuat bagi
2) Faktor ekstrintik
mereka dikendalikan oleh pihak lain. Dapat dikatakan bahwa motivasi ekstrinsik
a) Gaji. Tidak ada satu organisasi pun yang dapat memberikan kekuatan baru
sistem kompensasi yang realitis dan gaji bila digunakan dengan benar akan
memotivasi pegawai.
c) Kondisi kerja. Dengan kondisi kerja yang nyaman, aman dan tenang serta
didukung oleh peralatan yang memadai, karyawan akan merasa betah dan
(2006) dan lain lain maka penulis mensintesakan bahwa Motivasi kerja adalah suatu
dorongan yang ada dalam diri seseorang sehingga menyebabkan orang tersebut
31
rela melakukan suatu kegiatan yang berlangsung secara sadar dan terarah untuk
kemauan untuk bekerja keras, kemauan untuk berprestasi, kemauan untuk lebih
unggul dari pegawai yang lain, 2) Keinginan akan kekuasaan , dengan indikator ;
network.
4. GAYA KEPEMIMPINAN
bersama dan memberi motivasi untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
maupun kelompok cenderung tidak memiliki arah, tidak puas dan kurang
utama dengan mana tujuan organisasi dapat dicapai. Pada umumnya kepemimpinan
tidak perlu menjadi pemimpin formal untuk memimpin orang. 29 Peran pemimpin
standar kinerja bagi mereka, dan mengontrol perilaku ketika standar kinerja
dikeluarkan.
tujuan yang menantang. Gaya ini sama dengan pandangan teori penetapan
tujuan.
b. Teori kepemimpinan
1) Teori sifat
Studi awal tentang kepemimpinan yang dilakukan pada tahun 1940-an sampai
2) Teori perilaku
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Teori perilaku ini menekankan pada
percaya dan saling menghormati di antara anggota kelompok. 33. Likert meneliti
terhadap bawahan yang tidak sukses dalam tugas. Sistem ini menimbulkan
dan produktivitas.
tugas dalam batasan dan prosedur yang ditentukan oleh pemimpin. Tipe
ini terkesan lebih longgar dibandingkan dengan tipe yang pertama atau
baik.
d) Partisipative. Pada tipe ini pemimpin dan bawahan secara bersama- sama
3) Teori situasional
memusatkan pada teori situasional yang lebih kompleks. Apa yang telah dilakukan
oleh peneliti teori sifat dan perilaku telah meletakkan fondasi yang penting untuk
tersebut secara kuat menyarankan bahwa cara yang efektif memimpin adalah
tergantung situasi.35
mengapa sesuatu itu terjadi, dan mencoba mencari penyebabnya yang akan
Menurut Robbins ada beberapa gaya atau Style kepemimpinan yang banyak
pengikut-pengikutnya, diantaranya :
partisipasi karyawan.
Terdapat dua bidang pengaruh yang eksterm antara pengaruh pemimpin dan
kebebasan bawahan.
Dimana manajer berhubungan dengan dua hal yaitu produksi dan orang-
orang.
seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama agar mau
mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam
bekerja terutama dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan percepatan
Entrepreneur, dengan indicator ; kreatif dan inovatif, peka terhadap hal-hal baru,
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan saya teliti,
yaitu:
1. penelitian yang dilakukan oleh (Agusta & Sutanto, 2013) tentang Pengaruh
kinerja karyawan, pelatihan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar daripada
4. (Rispati, SU, & Dewi, 2013) meneliti tentang Pengaruh Pelatihan Kerja Dan
5. (Andayani & Makian, 2016) meneliti Pengaruh Pelatihan kerja dan Motivasi
dan signifikan terhadap kinerja karyawan serta secara partial pelatihan kerja dan
karyawan.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Anak Agung Ayu Mirah Kencanawati (2013)
secara simultan dari kepemimpinan, etos kerja, motivasi dan disiplin terhadap
adanya pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari kepemimpinan, etos
kerja, motivasi dan disiplin terhadap kinerja pegawai KPP Madya Denpasar, 3)
berjumlah 79 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan ada tiga yaitu
41
adalah regresi linier berganda, uji F, uji t dan koefisien beta. Hasil analisis
secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
1. Kerangka Berpikir
himpunan dari beberapa konsep serta hubungan dari beberapa konsep tersebut.
Berdasarkan tabel penelitian terdahulu diatas, dapat dilihat bahwa telah banyak
penelitian yang dilakukan untuk meneliti tentang pengaruh pelatihan dan motivasi kerja
terhadap kinerja. Sesuai dengan yang telah dikemukakan sebelumnya dari penelitian
Gaya kepemimpinan adalah salah satu factor yang mempengaruhi pelatihan kerja.
Gaya kepemimpinan adalah salah satu faktor yang memperegaruhi motivasi kerja.
Misalnya karyawan ingin mengajukan cuti akan tetapi pimpinan tidak setuju
akibatnya karyawan tersebut tidak masuk kerja karena ada keperluan mendesak.
(Variabel X4)
membantu pekerjaan yang dilakukan cepat selesai dan dengan hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, adanya pelatihan PLC di PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg
(Variabel X4)
Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap
karyawan itu sendiri maupun kinerja instansi yang besangkutan. Terdapat beberapa
Motivasi kerja merupakan ciri seorang yang mempunyai harapan tinggi untuk
dipahami bahwa dengan adanya motivasi kerja dalam diri individu akan
yang bertanggung jawab dan dengan motivasi kerja yang tinggi juga akan
untuk bekerja lebih sungguh-sungguh karena ingin mencapai tujuan sekolah dan
akan bertanggung jawab dalam tugas, perasaan senang dalam bekerja, bekerja
(X4)
pesimis dan tidak semangat karena target tidak mungkin tercapai karena target
terlalu tinggi.
2. Hipotesis
Kepemimpinan (X3)
b. Terdapat pengaruh langsung Motivasi Kerja (X2) terhadap Gaya
Kepemimpinan (X3)
(X4)
(X4)
Karyawan (X4)
g. Pengaruh tidak langsung Motivasi kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (X)
A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umun
Secara umum penelitian ini untuk mengetahui Hubungan pelatihan PLC dan
Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg
Kepemimpinan (Z) pada Karyawan MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Kepemimpinan (Z) pada Karyawan MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Karyawan (Y) pada Karyawan MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Karyawan (Y) melalui Gaya Kepemimpinan (Z) pada Karyawan MTC PT.
Karyawan (Y) melalui Gaya Kepemimpinan (Z) pada Karyawan MTC PT.
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh data informasi yang
empiric mengenai:
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Karyawan di PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg
2. Waktu Penelitian
Berikut adalah jadwal kegiatan yang dilakukan oleh peneliti mulai dari
observasi pendahuluan sampai dengan sidang tesis, terhitung dari bulan Desember
2021 sampai Ferbruari 2022. Dengan rincian kegiatan penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.1
Grant Chart Aktivitas Penelitian
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 survey tempat penelitian
4 Revisi Proposal
5 Pengambilan Data
6 Penyusunan hasil penelitian dan
analisa data
7 Penyusunan Tesis
8 Ujian Tesis
C. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat survei, dengan mencari korelasi sebab akibat antara
variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (X4) melalui variable
Berdasarkan judul penelitian, maka model analisis linier berganda dan model
Y = a1 + b1 X1 + c1 X3 + ↋i
Y = a2 + b2 X2 + c2 X2 + ↋i
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ↋i
Keterangan =
Y = Kinerja karyawan
X1 = Pelatihan Kerja
X2 = Motivasi Kerja
X3 = Gaya kepemimpinan
b0 = Konstanta
↋I = Variabel Pengganggu
50
R14
X1 R13
P41
P31 X3 R34P43 X4
P32 P42
R23
X2
R24
Keterangan :
X1 = Pelatihan PLC
X2 = Motivasi Kerja
X3 = Gaya Kepemimpinan
X4 = Kinerja Karyawan
terikat (endogen).
Dengan demikian pada penelitian ini hasil survei nantinya diharap dapat
memungkinkan untuk penelitian dalam menguji dan menjawab lima hipotesis yang
menjadi tujuan penelitian ini. Hipotesis dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh Langsung dan tidak langsung antara Pelatihan PLC, Motivasi kerja,Gaya
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Menurut Ridwan, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada
penelitian.2
Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan MTC, yang bekerja di PT.
Yamaha Motor Indonesia Mfg. Dari hasil observasi pendahuluan dalam pendataan
Tabel 3.2
Data Rekap Seluruh Populasi Penelitian
2. Sampel
Menurut Ridwan, sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.3 Sedangkan menurut Suharsimi
Arikunto, Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.4
1
Ibid.,hal. 119.
2
Riduwan.2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:
Alfabeta., hal. 65.
3
Ibid.
4
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta., hal. 174.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruh populasi menjadi sampel,
karena jumlah populasi hanya 100 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini merupakan seluruh karyawan MTC.
Dengan demikian sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh Karyawan MTC yang ada di PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg, sehingga
penelitian ini disebut penelitian populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang. Dari data sampel diatas, maka responden akan didistribusikan
Tabel 3.3
Pendistribusian Sampel Penelitian
Laki- Perempuan Sampel Sampel
Laki Laki-Laki Perempuan
Staff office 9 orang 1 orang (10/100)* (1/100)*
100= 10 100= 1
Genba/Lapangan 90 orang - (90/100)*100 (0/100)*100
= 90 =0
Total 99 Laki-Laki 1 prempuan
(sumber: Hasil Perhitungan Penentuan Sampel Peneliti, tahun 2021)
dan berbagai cara. Adapun Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan, yaitu
5
Sugiyono.,Loc.cit.
Menurut Ridwan, “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna.”6
Teknik pengambilan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
survey dengan mengajukan pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun dan disebar
sebanyak jumlah sampel yang telah ditentukan. Dilihat datanya, terdiri dari dua
jenis yaitu data primer. Data primer merupakan data yang di peroleh langsung dari
karyawan . Data primer dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber penelitian,
yakni dengan cara membagikan daftar pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang
Jenis data yang digunakan penelitian ini adalah data kuantitatif yang juga
merupakan data subyek (self-report date), yaitu jenis data penelitian yang berupa
opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang
yang menjadi subyek penelitian. Klasifikasi data subyek ini dibedakan menjadi:
lisan (verbal), dan tertulis. Respon verbal diberikan sebagai tanggapan atas
pertanyaan yang diajukan peneliti, respon tertulis diberikan oleh responden atas
F. Instrumen Penelitian
6
Riduwan.,Loc.cit.
a. Definisi Konseptual
Kinerja karyawan adalah hasil kerja seseorang sesuai dengan perannya untuk
mencapai tujuan organisasi. Jadi kinerja seorang karyawan dapat dilihat dari
interpersonal.
b. Definisi Operasional
faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, yang antara lain terdiri dari dimensi
Dimensi pekerjaan dengan indikator sesuai target dan sasaran serta kualitas kerja
yang dihasilkan.
c. Kisi-Kisi Instrumen
Jenis instrumen yang dipakai untuk mengukur kinerja karyawan bentuk angket.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Kinerja karyawan
Dimensi Indikator Pernyataan
Individu 1. Kemampuan 1. Saya memiliki
kemampuan yang
cukup untuk
melaksanakan tugas
yang di berikan.
2. Saya selalu
memberikan ide-ide
untuk perbaikan mesin
di perusahaan.
3. Saya sering mendapat
penghargaan atas hasil
kerja saya
4. Hasil kerja saya selalu
dijadikan contoh oleh
teman kerja saya
2. Pemanfaatan waktu 1. Saya dijadikan contoh
dalam hal ketepatan
waktu
2. Saya jarang
menggunakan waktu
kerja untuk kegiatan
pribadi
Pekerjaan 1. Saya selalu
memperoleh prioritas
Sesuai target dalam pemberian
reward
1. Karyawan dalam
bekerja
memperhatikan waktu
2. Saya selalu
menggunakan
Kualitas kerja kemampuan saya
semaksimal mungkin
untuk menyelesaikan
tugas
3. Saya jarang menunda
pekerjaan
membubuhkan tanda centrang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan.
Alternatif jawaban angket yaitu disesuaikan dengan bentuk skala likert sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Daftar Skala Likert
d. Validitas Instrumen
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumus Pearson
Product Moment:7
Keterangan :
𝑥2 = Kuadrat dari x
𝑛 = Jumlah responden
Cronbach8, yaitu:
𝑟 k ∑Si
)(1– )
11= (k–1 St
Keterangan :
7
Riduwan.Op.cit.,hal. 98.
8
Riduwan.Op. cit, hal. 115.
𝑟11 = Nilai Reliabilitas
𝑠t = Varians total
𝑘 = Jumlah item
MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg. Kuesioner yang disebar terdiri dari tiga
variabel yaitu variabel Kinerja Karyawan , Pelatihan PLC ,Motivasi Kerja dan gaya
10 butir pernyataan dan 12 butir pertayaan yang harus diisi oleh responden.
Instrumen penelitian harus valid, oleh karena itu, sebelum diadakan penelitian lebih
lanjut, setiap butir instrumen tersebut harus dianalisis hubungan antar skor tiap butir
valid (drop), dengan membandingkan rtabel. Apabila rhitung lebih besar daripada rtabel
(rh>rt) maka butir instrumen tersebut valid, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih kecil
daripada rtabel (rh< rt) maka butir instrumen tersebut tidak valid (drop), dan tidak
dipergunakan dalam penelitian. Selain itu, dapat dihitung dengan Uji-t untuk
dan yang tidak valid, perlu dicari ttabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk)
atau degree of freedom (df) = n – 2. Jika thitung> ttabel berarti instrumen tersebut valid,
dan sebaliknya jika thitung< ttabel maka instrumen tidak valid (drop).
(a) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih start Menu
(d) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
(f) Klik Analyze lalu Correlate lalu pilih Bivariate, Masukkan seluruh item
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut
60
sudah baik.9 Instrumen yang sudah dapat dipercaya (reliable) akan menghasilkan
Moment dengan dk = n – 1 dan taraf signifikan 5%. Jika r 11> rtabel maka instrumen
tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data.Jika
r11< rtabel maka instrumen tersebut tidak dapat digunakan. Berikut ini adalah
(a) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih Start Menu
(b) Masukkan data ke kolom Data View, Tanpa Total Jumlah Skor
(d) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
(g) Untuk model dapat dipilih, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta,
9
Hal. 221
61
(h) Kemudian klik Statistics, pilih descriptive for item kemudian pilih scale of item
delated
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
Skor yang diperoleh responden dalam menjawab kuesioner yang dapat diukur
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Pelatihan PLC
Indikator Pernyataan
1. Kegiatan pelatihan PLC yang diselenggarakan
pelatihan
Metode
2. Perusahaan sering memberi pelatihan PLC terhadap
karyawan MTC
Adapun cara pengisian angket tersebut, setiap responden diminta untuk
membubuhkan tanda centrang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan.
Alternatif jawaban angket yaitu disesuaikan dengan bentuk skala likert sebagai
berikut :
Tabel 3.7
Daftar Skala Likert
d. Validitas Instrumen
Keterangan :
𝑥2 = Kuadrat dari x
𝑦2 = Kuadrat dari y
10
Riduwan.Op.cit.,hal. 98.
𝑛 = Jumlah responden
Cronbach11, yaitu:
𝑟 k ∑Si
)(1– )
11= (k–1 St
Keterangan :
𝑠t = Varians total
𝑘 = Jumlah item
MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg,Kuesioner yang disebar terdiri dari tiga
variabel yaitu variabel Kinerja karyawan, pelatihan PLC, motivasi karyawan dan
pernyataan, 10 butir pernyataan dan 12 butir pertayaan yang harus diisi oleh
responden. Instrumen penelitian harus valid, oleh karena itu, sebelum diadakan
penelitian lebih lanjut, setiap butir instrumen tersebut harus dianalisis hubungan
antar skor tiap butir dengan skor total menggunakan rumus korelasi Pearson
Product Moment.
11
Riduwan.Op. cit,hal. 115.
Dari perhitungan tersebut menghasilkan butir-butir yang valid dan tidak valid
(drop), dengan membandingkan rtabel. Apabila rhitung lebih besar daripada rtabel (rh>rt)
maka butir instrumen tersebut valid, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih kecil daripada
rtabel (rh< rt) maka butir instrumen tersebut tidak valid (drop), dan tidak
dipergunakan dalam penelitian. Selain itu, dapat dihitung dengan Uji-t untuk
dan yang tidak valid, perlu dicari ttabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk)
atau degree of freedom (df) = n – 2. Jika t hitung> ttabel berarti instrumen tersebut valid,
dan sebaliknya jika thitung< ttabel maka instrumen tidak valid (drop).
(a) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih start Menu
(d) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
(f) Klik Analyze lalu Correlate lalu pilih Bivariate, Masukkan seluruh item
hasil uji validitas instrumen variabel Employee Engagement seperti yang tercantum
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut
sudah baik.12 Instrumen yang sudah dapat dipercaya (reliable) akan menghasilkan
Moment dengan dk = n – 1 dan taraf signifikan 5%. Jika r 11> rtabel maka instrumen
tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data.Jika
r11< rtabel maka instrumen tersebut tidak dapat digunakan. Berikut ini adalah
(a) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih Start Menu
(b) Masukkan data ke kolom Data View, Tanpa Total Jumlah Skor
(d) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
12
(g) Untuk model dapat dipilih, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
(h) Kemudian klik Statistics, pilih descriptive for item kemudian pilih scale of item
delated
a. Definisi Konseptual
Motivasi kerja adalah suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang sehingga
b. Definisi Operasional
bekerja keras, kemauan untuk berprestasi, kemauan untuk lebih unggul dari
Jenis instrumen yang dipakai untuk mengukur motivasi kerja dalam bentuk
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Instrumen Motivasi kerja
Dimensi Indikator Peryataan
1. Keinginan a. Kemauan bertanggung 1. Saya Bertanggung jawab
penuh terhadap pekerjaan
akan jawab atas pekerjaan
saya
berprestasi b. Kemauan untuk 2. saya bekerja keras karena
ingin mendapatkan pujian
bekerja keras
dari atasan
c. Kemauan untuk 3. saya selalu mencari
berprestasi keinginan untuk dapat
berprestasi
membubuhkan tanda centrang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan.
Alternatif jawaban angket yaitu disesuaikan dengan bentuk skala likert sebagai
berikut :
Tabel 3.9
Daftar Skala Likert
d. Validitas Instrumen
Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumus Pearson
Product Moment:13
13
Riduwan.Op.cit.,hal. 98.
70
Keterangan :
𝑥2 = Kuadrat dari x
𝑦2 = Kuadrat dari y
𝑛 = Jumlah responden
Keterangan :
𝑠t = Varians total
𝑘 = Jumlah item
MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg. Kuesioner yang disebar terdiri dari tiga
variabel yaitu variabel Kinerja Karyawan , Pelatihan PLC, Motivasi Kerja dan gaya
14
Riduwan.Op. cit, hal. 115.
71
10 butir pernyataan dan 12 butir pertayaan yang harus diisi oleh responden.
Instrumen penelitian harus valid, oleh karena itu, sebelum diadakan penelitian lebih
lanjut, setiap butir instrumen tersebut harus dianalisis hubungan antar skor tiap butir
valid (drop), dengan membandingkan rtabel. Apabila rhitung lebih besar daripada rtabel
(rh>rt) maka butir instrumen tersebut valid, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih kecil
daripada rtabel (rh< rt) maka butir instrumen tersebut tidak valid (drop), dan tidak
dipergunakan dalam penelitian. Selain itu, dapat dihitung dengan Uji-t untuk
dan yang tidak valid, perlu dicari ttabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk)
atau degree of freedom (df) = n – 2. Jika thitung>ttabel berarti instrumen tersebut valid,
dan sebaliknya jika thitung< ttabel maka instrumen tidak valid (drop).
(a) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih start Menu
(d) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
(f) Klik Analyze lalu Correlate lalu pilih Bivariate, Masukkan seluruh item
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut
sudah baik.15 Instrumen yang sudah dapat dipercaya (reliable) akan menghasilkan
Moment dengan dk = n – 1 dan taraf signifikan 5%. Jika r 11> rtabel maka instrumen
tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data.Jika
r11< rtabel maka instrumen tersebut tidak dapat digunakan. Berikut ini adalah
(j) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih Start Menu
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
15
(m) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
(p) Untuk model dapat dipilih, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
(q) Kemudian klik Statistics, pilih descriptive for item kemudian pilih scale of item
delated
a. Definisi Konseptual
keputusan untuk kepentingan percepatan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran
c. Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.10
Kisi-Kisi Instrumen Gaya Kepemimpinan
Dimensi Indikat Peryataan
or
1. Kemampuan a. Kemampuan memotivasi 1. Manajer memperlakukan
bawahan seperti
dalam bawahan
perlakuan terhadap anak
mencapai sendiri
tujuan
b. Kemampuan 2. Manajer mengintruksikan
bersama bawahan agar aktifitas
menggerakkan bawahan semua harus berjalan
membubuhkan tanda centrang (√) pada alternatif jawaban yang telah disediakan.
Alternatif jawaban angket yaitu disesuaikan dengan bentuk skala likert sebagai
berikut :
Tabel 3.11
Daftar Skala Likert
d. Validitas Instrumen
Keterangan :
𝑥2 = Kuadrat dari x
𝑦2 = Kuadrat dari y
𝑛 = Jumlah responden
16
Riduwan.Op.cit.,hal. 98.
Untuk menghitung reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus Alpha
Cronbach17, yaitu:
𝑟 k ∑Si
)(1– )
11= (k–1 St
Keterangan :
𝑠t = Varians total
𝑘 = Jumlah item
MTC PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg,Kuesioner yang disebar terdiri dari tiga
variabel yaitu variabel Kinerja karyawan, pelatihan PLC, motivasi karyawan dan
pernyataan, 10 butir pernyataan dan 12 butir pertayaan yang harus diisi oleh
responden. Instrumen penelitian harus valid, oleh karena itu, sebelum diadakan
penelitian lebih lanjut, setiap butir instrumen tersebut harus dianalisis hubungan
antar skor tiap butir dengan skor total menggunakan rumus korelasi Pearson
Product Moment.
17
Riduwan.Op. cit,hal. 115.
Dari perhitungan tersebut menghasilkan butir-butir yang valid dan tidak valid
(drop), dengan membandingkan rtabel. Apabila rhitung lebih besar daripada rtabel (rh>rt)
maka butir instrumen tersebut valid, tetapi sebaliknya bila r hitung lebih kecil daripada
rtabel (rh< rt) maka butir instrumen tersebut tidak valid (drop), dan tidak
dipergunakan dalam penelitian. Selain itu, dapat dihitung dengan Uji-t untuk
dan yang tidak valid, perlu dicari ttabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk)
atau degree of freedom (df) = n – 2. Jika t hitung> ttabel berarti instrumen tersebut valid,
dan sebaliknya jika thitung< ttabel maka instrumen tidak valid (drop).
(i) Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih start Menu
(l) Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
(n) Klik Analyze lalu Correlate lalu pilih Bivariate, Masukkan seluruh item
hasil uji validitas instrumen variabel Employee Engagement seperti yang tercantum
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut
sudah baik.18 Instrumen yang sudah dapat dipercaya (reliable) akan menghasilkan
Moment dengan dk = n – 1 dan taraf signifikan 5%. Jika r 11> rtabel maka instrumen
tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data.Jika
r11< rtabel maka instrumen tersebut tidak dapat digunakan. Berikut ini adalah
i. Aktifkan program IBM SPSS Statistics Versi 25, pilih Start Menu
ii. Masukkan data ke kolom Data View, Tanpa Total Jumlah Skor
iv. Berikutnya, klik kolom Name dengan mengganti Butir1 dst. (sesuaikan dengan
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
18
diganti dengan 5, kolom Align diganti dengan Center, dan kolom Measure
vii. Untuk model dapat dipilih, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
viii. Kemudian klik Statistics, pilih descriptive for item kemudian pilih scale of item
delated
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan
adalah statistic analisis jalur (path analysis). Menurut Ghozali menjelaskan bahwa
analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari regresi linier berganda dan
pengujian terhadap variabel mediator atau variabel antara. Di samping itu analisis
jalur juga dapat mengukur hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel
penelitian.
1. Analisis Deskriptif
umum atau generalisasi.19 Dalam statistic dikemukakan cara menyusun data yaitu
dengan :
a. Membuat Rekapitulasi
terkecil
d) Syarat k – 1 ≥ r + 1
c. Mean
rata-rata dari kelompok tersebut. Mean atau rerata hitung merupakan hasil
dari jumlah data dibagi banyak data. Hal ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
𝑥̅ = ∑𝑓i 𝑥i
∑𝑓i
19
Sugiyono.,Loc.cit.
Keterangan :
M = Mean
𝑓i = Jumlah data / sampel
𝑓i . 𝑋i = Produk perkalian antara fi pada tipe interval data dengan
tanda kelas xi20
d. Median
Median adalah nilai tengah setelah data dari kecil ke besar atau sebaliknya.
Keterangan :
Me = Median
b = Tepi bawah kelas median
p = Panjang kelas median
n = Ukuran sampel atau banyak data
F = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari
tanda kelas median
f = Frekuensi kelas median
e. Modus
Modus adalah data yang paling banyak muncul. Hal ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
𝑏1
𝑚𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑏1 + 𝑏2
Keterangan :
Mo = Modus
20
Ibid.,hal. 58.
b = Batas bawah kelas modus, kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p = Panjang kelas interval dengan frekuensi banyak
𝑏1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval
terbanyak) Dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya
𝑏2= Frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval berikutnya
f. Varians
berikut :
Keterangan :
𝑠2 = Varians Sampel
𝑓i = Jumlah Sampel
𝑛 = Jumlah Responden
𝑥𝑖 = Rata-rata dari batas bawah dan batas pada tiap interval data
g. Simpangan Baku
∑ (𝑥𝑖 − 𝑥)2
𝑆= √
𝑛−1
Keterangan :
𝑆2 = Varians sampel
21
Ibid.
𝑛 = Jumlah responden
𝑥𝑖 = Rata-rata dari batas bawah dan batas pada tiap interval data
a. Uji Normalitas
variabelpenganggu atau nilai residual memiliki distribusi normal agar uji statistik
untuk jumlah sampel kecil hasilnya tetap valid, (Ghozali, 2016:160). Uji normalitas
yang sering digunakan dalam SPSS yaitu uji Kolmogorov-Smirnov, dengan dasar
b. Uji Linearitas
mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS
dengan menggunakan Test For Linearity dengan pada taraf signifikansi ( Deviation
form Linearity ) Lebih dari 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut :
c. Uji Multikolinearitas
yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen (Husain
Umar, 2010: 80). Uji multikolinearitas ini menggunakan rumus korelasi product
moment.
karyawan MTC PT Yamaha Indonesia Motor Mfg. Dengan demikian dapat dilihat
faktor utama yang dapat menyebakan peningkatan Kinerja Karyawan MTC PT.
uji keberartian korelasi. Korelasi dinyatakan berarti apabila angka F hitung> F table
dan tingkat signifikansi < 0,05, maka dapat digunakan pedoman sebagaimana
Tabel 3.12
Interval Penafsiran Indeks Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi., hal. 142
X1
X3 Y
X2
Gambar : 3.3 Regresi Linier
Y = a1 + b1 X1 + c1 X3 + ↋i
Y = a2 + b2 X2 + c2 X2 + ↋i
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ↋i
Keterangan =
Y = Kinerja karyawan
X1 = Pelatihan Kerja
X2 = Motivasi Kerja
X3 = Gaya kepemimpinan
b0 = Konstanta
↋I = Variabel Pengganggu
b. Koefisien Determinasi
Besarnya nilai r2 berkisar 0 < r2< 1.Jika nilai r2 semakin mendekati angka
satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi
𝐾𝐷 = 𝑟2𝑥 100%
Keterangan :
KD = nilai koefiisen determinan
R = nilai koefisien korelasi
c. Uji -t
masing koefisien regresi dengan t tabel (nilai kritis) sesuai dengan tingkat
1. Jika p value atau signifikansi < α = 0,05 dan t hitung > t tabel, maka Ha
22
Suharsimi.,Loc.cit.
diterima, artinya variabel independen mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen.
2. Jika p value atau signifikansi > α = 0,05 dan t hitung < t tabel, maka
utamanya digunakan untuk menguji kekuatan dari hubungan langsung dan tidak
hubungan kausal antar variabel guna mengetahui baik pengaruh langsung maupun
Menurut Kothari, analisis jalur didasarkan pada analisis multi regresi dengan
tambahan asumsi relasi kausal antara variabel bebas (independen) dan variabel
terikat (dependen).24
23
Nidjo Sandjojo. 2011. Metode Analisis Jalur (Path Analysis) dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka
Sinar
24
Harapan., hal. 11.
Kothari. 2004. Research Metodology: Methods and Techniques, Second Revised Edition. New
Delhi: New Age International (P) Ltd, Publishers.,hal. 339.
Model diagram analisis jalur dalam penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
R14
X1 R13
P41
P31 X3 P43 X4
R23 R34
X2 P32
P42
R24
Dimana:
r14 = Koefisien korelasi antara variabel X 1 dan X4
H. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis Kesatu
Ho : p41 ≤ 0
H1 : p41 > 0
2. Hipotesis Kedua
Ho : p42≤ 0
H1 : p42 > 0
25
R Santoso Murwani.2015.Statistika Terapan Teknik Analisis Data. Jakarta: UHAMKA., hal. 24.
91
3. Hipotesis Ketiga
Ho : p31 ≤ 0
H1 : p31 > 0
4. Hipotesis Keempat
Ho : p32 ≤ 0
H1 : p32 > 0
5. Hipotesis Kelima
Ho : p43 ≤ 0
H1 : p43 > 0
6. Hipotesis Keenam
Ho : p43p31 ≤ 0
H1 : p43p31 ≤ 0
Kepemimpinan (X3)
7. Hipotesis Keenam
Ho : p43p2 ≤ 0
H1 : p43p32 ≤ 0
Kepemimpinan (X3)