Anda di halaman 1dari 2

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
SK MENDIKNAS NO. 136/D/0/2001
JL. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan Banten
Telp. (021) 7412 566 Fax.(021)7412491

Nama
MataMahasiswa
Kuliah : : Fitri Febrianti Mata Kuliah :Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Nomor
NamaInduk
DosenMahasiswa
: : 181011250456 Nama Dosen: ADI SOFYANA LATIF S.Si., MM
Semester
Niai : : VI Nilai :
Progam
Kelas Studi : : S1 Akuntansi Kelas :06SAKE002

LEMBAR JAWABAN

1. Perbedaan Bank Umum dan BPR menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998 Pasal 1, pengertian bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Dapat diketahui bahwa bank mempunyai fungsi intermediasi. Berdasarkan UU yang sama,
perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
serta cara dan proses dalam melakasanakan kegiatan usahanya.

2. Fungsi utama berdasarkan pengertian Bank Sentral adalah menetapkan dan mengatur kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran pembayaran, serta mengatur dan melakukan pengawasan terhadap bank
umum. Di Indonesia, Bank Indonesia adalah satu-satunya Bank Sentral yang memiliki otoritas demikian.
Bank sentral memiliki tiga tugas utama, antara lain:
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c. Menjaga stabilitas sistem ekonomi di Indonesia.

3. Transfer rupiah adalah pengiriman uang rupiah yang dilaksanakan secara pemindahbukuan dari satu rekening
ke rekening lain atas permintaan dan atas beban Pengirim yang pelaksanaannya

Inkaso adalah pengiriman warkat (cek / bilyet giro, wesel) ke bank tertarik untuk mendapatkan pembayaran
karena tidak dapat diselesaikan melalui sarana kliring (bank tertariknya di luar wilayah kliring).

Kliring merupakan transaksi atau kegiatan untuk menyelesaikan utang-piutang antar nasabah dan/atau antar
bank dalam bentuk giral dimana bank penerima dan bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring
dengan jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.

Bank Garansi adalah jaminan yang diberkan oleh bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi
kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya.

Safe deposit box merupakan jasa layanan bank berupa penyewaan kotak yang dirancang secara khusus untuk
menyimpan harta/surat berharga.

5. Nasabah B melakukan transaksi dengan nasabah A pembayaran transaksi tersebut menggunakan cek dari
rekening Bank A . Nasabah B memiliki rekening pada Bank B dan Nasabah B mencairkan cek tersebut pada
Bank B(2). Bank A akan mengeluarkan nota kepada BI sebagai perantara kliring yang disebut dengan nota
debet keluar(3). BI akan mengirimkan nota kepada Bank A untuk mengecek apakah Nasabah B memiliki dana
yang cukup untuk melakukan kliring (4). Apabila dana Nasabah B cukup untuk melakukan transaksi maka
Bank A akan memberi tahukan pada BI, bahwa transaksi dapat di lakukan(5). Maka bi akan mengurangi
Rekening koran Bank A pada BI dan mentransfernya pada Bank B kalau kliring berhasil. Maka Bank B akan
mentransfer dana tersebut ke tabungan nasabah A (6).

7. Kesehatan Bank adalah kemampuan bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal
dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perbankan yang
berlaku.

Adapun beberapa ciri-ciri bank yang tidak sehat yaitu :

1. Memiliki banyak kredit macet, yaitu keadaan dimana debitur (peminjam dana) baik perorangan atau
perusahaan tidak mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya.
2. Adanya kesulitan nasabah dalam melakukan penarikan dana
3. Suku Bunga Deposito yang terlalu tinggi
4. Mengalami kerugian terus menerus.

Bank yang bermasalah dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Bank yang bermasalah secara struktural, yaitu bank yang mengalami kondisi yang sangat parah dan setiap
saat dapat terancam keberlangsungannya. Karakteristik bank yang masuk ke dalam kategori ini antara lain
kualitas aktiva produktif tidak sehat, mengalami rugi cukup besar serta likuidasi yang buruk. Keadaan
yang seperti ini biasanya disebabkan pemilik banyak ikut campur tangan dalam pengelolaan manajemen
yang dapat dilihat dari besarnya kredit yang diberikan kepada grup atau kelompok pemilik.
2. Bank yang bermasalah secara non-struktural, yang masuk ke dalam kategori ini biasanya dengan
karakteristik pemilik tidak begitu banyak ikut campur dalam pengelolaan manajemen dan menyadari
kesalahannya. Dan walaupun bank dalam kondisi rentabilitas cenderung memburuk, namum modal bank
masih mencukupi penyediaan modal minimum. Kategori bank seperti ini memiliki tingkat kesehatan yang
kurang atau tidak sehat

Untuk mengatasi permasalahan bank-bank yang sakit atau bank yang butuh pengawasan khusus, harus
mendapatkan tambahan modal. pertambahan modal ini merupakan cara yang harus ditempuh oleh bank. Bila
pun nanti merger, maka harus diiringi dengan penambahan modal. Bank dalam pengawasan khusus ini adalah
kondisi yang lebih buruk daripada bank dalam pengawasan intensif. Kriteria bank dalam pengawasan khusus
ini adalah rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di bawah 8%.

Anda mungkin juga menyukai