Dosen Pembimbing :
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan kasih karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas merangkum materi yang berjudul “korelasi berganda”baik. Tugas
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Industri II sebagai syarat tugas
pembelajaran pada Program Studi teknik industri, Fakultas teknik, Universitas Yudharta pasuruan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Statistik Industri II
Bapak IMRON MAS’UD, ST.,MT, karena telah memberikan materi dengan baik dan benar. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama penulis mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan
kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi laporan ini akan sangat penulis hargai.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
C. TEKNIK PENYELESAIAN
3.1.1 Langkah-Langkah Menghitung Koefisien Ganda (R)
Menurut Hasanah (2016), langkah-langkah untuk melakukan analisis korelasi ganda yaitu:
1. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk kalimat
2. Buatlah H1 dan H0 dalam bentuk statistik
3. Buatlah tabel penolong untuk menghitung nilai korelasi ganda
4. Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:
Misalnya pada suatu penelitian yang berjudul “Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor dalam
kaitannya dengan Kepuasan Kerja Pegawai di lembaga A”. Berdasarkan data yang terkumpul untuk
setiap variabel, dan setelah dihitung korelasi sederhananya ditemukan sebagai berikut :
Dengan menggunakan rumus 7.4 korelasi ganda antara Kepemimpinan dan Tata Ruang Kantor secara
bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Pegawai dapat dihitung.
Hasil perhitungan korelasi sederhana dan ganda dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari perhitungan tersebut, ternyata besarnya korelasi ganda R harganya lebih besar dari korelasi
Individual ryx1 dan ryx2. Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat
menggunakan rumus 7.5 berikut, yaitu dengan uji F.
Dimana :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel Independen
n = jumlah sampel
Berdasarkan angka yang telah ditemukan, dan bila n = 30, maka harga Fh, dapat dihitung dengan
rumus 7.5.
Harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang = k dan dk
penyebut = (n — k — 1). Jadi dk pembilang = 2 dan dk penyebut = 10–2–1 = 7. Dengan taraf
kesalahan 5%, harga F tabel ditemukan = 4,74. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (7,43
> 4,74). Karena Fh > dari F tabel maka koefisien korelasi ganda yang ditemukan adalah signifikan
(dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil).
D. CONTOH PENYELESAIANNYA
4.1.1 Penyelesaian secara manual KOEFISIEN KORELASI GANDA
2y x 2y x
√ r + r − 2 ry x ry x r x
1 2
1 2 1
x2
ry x1 x2 = 2x x
1−r 1 2
ry x x
dimana : 1 2 = Koefisien korelasi ganda antara variable X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variable
Y
ry x
1 = Koefisien korelasi X1 dengan Y
ry x
2 = Koefisien korelasi X2 dengan Y
rx
1 x2 = Koefisien korelasi X1 dengan X2
X1 10 2 4 6 8 7 4 6 7 6
X2 7 3 2 4 6 5 3 3 4 3
Y 23 7 15 17 23 22 10 14 20 19
Akan dibuktikan ada hubungan linier positif dan signifikan antara variabel X 1 dan X2 secara bersama-sama
2 2 3 7 14 21 6 4 9 49
3 4 2 15 60 30 8 16 4 225
4 6 4 17 102 68 24 36 16 289
5 8 6 23 184 138 48 64 36 529
8 6 3 14 84 42 18 36 9 196
9 7 4 20 140 80 28 49 16 400
10 6 3 19 114 57 18 36 9 361
Jumla 60 40 170 1121 737 267 406 182 3162
h
Dari tabel diperoleh:
n = 10, åX1 = 60, åX2 = 40, åY = 170, åX1Y = 1122, åX2Y = 737, åX1 X2 = 267, åX12 = 406, åX22 = 182, åY2 =
3162
n ∑ X 1 Y −(∑ X 1 )(∑ Y )
r yx √{ n ( ∑ X 21)−( ∑ X 1)2 }{ n (∑ Y 2 )−( ∑ Y 1)2 }
1 = =
10 (1122)−(60 )(170)
r yx √{10 ( 406 )−(60 )2}{10 (3162 )−(170 )2}
1 =
1020 1020
r yx =
1 = √ 460 x 2720 1118,57
r yx
1 = 0,912
n ∑ X 2 Y −(∑ X 2 )( ∑ Y )
r yx √{n ( ∑ X 22)−( ∑ X 2)2 }{ n (∑ Y 2 )−( ∑ Y )2}
2 = =
10 (737)−(40 )(170)
r yx √{10 (182 )−( 40)2 }{10 (3162)−(170)2 }
2 =
570 570
r yx =
2 = √ 220 x 2720 773,56
r yx
2 = 0,74
n ∑ X 1 X 2−( ∑ X 1 )( ∑ X 2 )
rx x2 √{ n ( ∑ X 21)−( ∑ X 1)2 }{ n (∑ X 22 )−(∑ X 2 )2}
1 = =
10 (267)−(60 )(40 )
rx x2 √{10 ( 406 )−(60 )2}{10 (182 )−( 40)2 }
1 =
270 270
rx =
1
x2
= √ 460 x 220 318,12
rx x2
1 = 0,85
2y x 2y x
√ r + r − 2 r y x 1 r y x 2 r x1
1 2
x2
ry x1 x2 = 2x x
1− r 1 2
2 2
(0,912) +(0,74 ) − 2 (0,912 )( 0,74)(0,85 )
= √ 1−(0,85 )2
= √ 0,8354
= 0,914
F. REFERENSI
http://ciputrauceo.net/blog/2016/5/16/pengertian-korelasi-dan-macam-macam-korelasi
https://www.slideshare.net/Ferich18/analisa-korelasi-ganda
https://medium.com/@indriin05/korelasi-dan-regresi-berganda-8208b1ff3c1c
https://penalaran-unm.org/analisis-korelasi-ganda/