Anda di halaman 1dari 189

LAPORAN EVALUASI DIRI

PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA


PADANG
2021
IDENTITAS PENGUSUL

IDENTITAS PROGRAM STUDIPENDIDIKAN PROFESI NERS

Unit Pengelola Program Studi : Keperawatan


Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia

Penanggung Jawab Pengisi Dokumen Kinerja Program Studi: Ns. Dewi


Susilaningsih. M. Kep

Media Kontak (HP) : 0852 6399 9775

PS Tahap Akademik
Nomor SK Pembukaan PS*) : SK No. 260/D/0/2006
Tanggal SK Pembukaan PS : 9 November 2006
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : Satryo Soemantri Brodjonegoro
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : September 2007
Peringkat Akreditasi Terakhir : B
Nomor SK Akreditasi : 1030/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII/2016
Tanggal SK Akreditasi : 24 Desember 2016

PS Tahap Profesi
Nomor SK Pembukaan PS*) : SK No. 43/E/O/2014
Tanggal SK Pembukaan PS : 29 April 2014
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : Patdono Suwignjo
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : September 2007
Peringkat Akreditasi Terakhir : B
Nomor SK Akreditasi : 1031/LAM-PTKes/Akr/Pro/XII/2016
Tanggal SK Akreditasi : 24 Desember 2016
Alamat PS : Jl. Utama Khatib Sulaiman No. 17 Padang
No. Telepon PS : 0751-7056138
No. Faksimili PS : 0751-7056138

Laman dan Surel (Homepage dan E-mail) PS: stikesi@yahoo.co.id


*)
Lampirkan fotokopi SK Pembukaan Prodi
Lampirkan fotokopi SK Pembukaan Program Studi
IDENTITAS TIM PENYUSUN
LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

IDENTITAS PENGISI DOKUMEN KINERJA


Nama : Dr. Budhi Mulyadi, S.Kep, Ns,
M. Kep, Sp. Kep. Kom
NIDN/NIDK/NUP : 0027017401
Jabatan : Ketua STIKes
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Miswarti, M. Kep, Sp. Kep.J


NIDN/NIDK/NUP : 1005067803
Jabatan : Wakil Bidang Akademik
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Armein Lusi Z, M.Kes


NIDN/NIDK/NUP : 1031057102
Jabatan : Wakil Bidang Non Akademik
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Dewi Susilaningsih, M. Kep


NIDN/NIDK/NUP : 1010088501
Jabatan : Ketua Program Studi
Keperawatan
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Yepni Nensi, M. Kep


NIDN/NIDK/NUP : 1022038901
Jabatan : Sekretaris Program Studi
Keperawatan
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :
Nama : Ns. Khairul Andri, M. Kep,
Sp. Kep. Kom
NIDN/NIDK/NUP : 1010017101
Jabatan : Ketua Unit Penjamin Mutu
( UPM )
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Rahmawati, M. Kep,


Sp. MB
NIDN/NIDK/NUP : 0007027602
Jabatan : Ketua Unit ( LP2M )
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Cindy Cleodora, M. Kep,


Sp. Kep. J
NIDN/NIDK/NUP : 1011098902
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Jufrika Gusni, M. Kep,


Sp. MB
NIDN/NIDK/NUP : 1005068203
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Abri Madoni, M. Kep


NIDN/NIDK/NUP : 1006048601
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Nolly Papertu Englardi,


M. Kep
NIDN/NIDK/NUP : 1009118901
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :
Nama : Ns. Monna Widyastuti, M. Kep
NIDN/NIDK/NUP : 1022018801
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Clara Nadia, M. Kep


NIDN/NIDK/NUP : 1017128901
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Ns. Jumilia, M. Kep


NIDN/NIDK/NUP : 1027118702
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Djasmi,


NIDN/NIDK/NUP : 0031126410
Jabatan : Dosen
Tanggal Pengisian : 25 Juni 2021
Tanda Tangan :
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Evaluasi Diri Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia (STIKESI),
sebagai upaya untuk memenuhi salah satu syarat pengajuan Akreditasi Program Studi
Pada Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan LAM-PTKes tahun
2020 sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Proses Akreditasi merupakan proses penilaian terhadap Program Studi secara
keseluruhan untuk mengetahui komitmen dari Unit Pengelola Program Studi (UPPS)
dan Program Studi terhadap penyelenggaraan Akademik, memberikan cerminan Profil
dari UPPS dan Program Studi yang Komprehensif, Struktur organisasi, Sumber daya
dan potensi, tersedianya Pangkalan data serta pengembangan UPMI yang ada di prodi.
Laporan Evaluasi Diri Prodi Ners ini sepatutnya dapat memberikan gambaran secara
objektif dan terukur dengan kondisi rill yang ada di prodi yang merujuk kepada panduan
penyusunan evaluasi diri dari LAM-PTKes.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
civitas akademika yang telah memberi perhatian, dukungan, bantuan, dan kerja
kerasnya, khususnya kepada Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri Program Studi
Profesi Ners STIKES Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya Evaluasi Diri yang disusun ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaannya.

Akhir kata dengan telah selesainya penyusunan Laporan Evaluasi Diri ini
diharapkan Prodi Ners STIKES Indonesia dapat memberikan informasi dan gambaran
secara komprehensif sebagai bahan evaluasi diri.

Padang, Maret 2021

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. RANGKUMAN EKSEKUTIF

UPPS berpedoman pada Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi (VMTS) Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia. Visi UPPS “Menjadi Program Studi Yang
Menghasilkan Ners Profesional dengan Keunggulan di Bidang Keperawatan
Gawat Darurat Tahun 2025”.

Penyusunan visi, misi , tujuan dan sasaran Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia dilakukan melalui diskusi dan workshop visi misi
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia tahun 2013.
Arah pengembangan Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia digariskan melalui Visi “Menjadi Program Studi Yang Menghasilkan Ners
Profesional dengan Keunggulan di Bidang Keperawatan Gawat Darurat Tahun 2025”.
Untuk mencapai visi tersebut, Program Studi Keperawatan mempunyai misi sebagai
berikut : (1) Menyelenggarakan pendidikan ilmu keperawatan secara professional,
sesuai standar pendidikan, kompetensi dan kurikulum, (2) Menyediakan sarana
prasarana yang mendukung proses pembelajaran yang berkualitas, (3) Menciptakan
masyarakat kampus berbudaya akademik tinggi, responsif, dinamik dan proaktif
terhadap perubahan, (4) Menyediakan tenaga pendidik yang kompeten untuk
pencapaian tujuan pendidikan, (5) Melaksanakan penelitian secara berkelanjutan, (6)
Melakukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran perguruan tinggi di
masyarakat, (7) Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pencapaian tujuan
pendidikan dan pemanfaatannya dan (8) Melaksanakan pelatihan dan seminar di
bidang kegawat daruratan secara berkelanjutan.

Pencapaian visi dan misi memerlukan kepemimpinan dan sistem pengeloaan yang
kuat. Sistem kepemimpinan pada Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
4
Kesehatan Indonesia didasarkan pada Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Program Studi Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua
Program Studi yang didampingi oleh Sekretaris Program Studi yaitu Sekretaris Program
Akademik dan Sekretaris Program Profesi. Pemilihan ketua program studi dilakukan
secara demokratis baik pada tingkat prodi hingga ke tingkat berdasarkan SOP yang
ada. Seorang Ketua Program Studi harus memiliki pemahaman atas visi, misi, tujuan
dan sasasaran program studi, memiliki integritas moral yang tinggi, dan memiliki
pemahaman tentang pengelolaan program studi. Dalam menjalankan kepemimpinan,
Ketua Program Studi menggunakan pendekatan secara kolegial dengan membangun
komunikasi dan kerjasama yang solid dengan berbagai pihak, baik pimpinan dan staf
institusi, maupun dosen di lingkungan program studi.

Perencanaan dan pengembangan Program Studi Keperawatan dilakukan meliputi


komponen utama meliputi kurikulum, sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
kemahasiswaan dan alumni organisasi dan pengelolaan. Perencanaan ini melibatkan
dosen, tenaga kependidikan dan pimpinan institusi. Perencanaan ini selanjutnya
dituangkan dalam program kerja tahunan program studi. Program yang dikembangkan
diantaranya mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar,
pengembangan staf dosen, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan
pembinaan mahasiswa, pengembangan manajemen pengelolaan program studi dan
pengembangan kerjasama dengan lembaga lain baik dalam maupun luar negeri.

Pendanaan dan pengelolaan dana Program Studi Keperawatan dilakukan secara


terpadu dengan pendanaan dan pengelolaan dana institusi, dan pengalokasiannya
disesuaikan dengan kebutuhan program studi. Upaya penjaminan mutu dilaksanakan
secara terpadu dengan Unit Penjamin Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
melalui monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program secara berkelanjutan.

Pengelolaan sumber daya manusia program studi dilakukan secara terpadu melalui
pengelolaan sumber daya manusia institusi, dimulai dari tahap seleksi dan rekruitmen
sampai penempatan, pemanfaatan, pengembangan serta penghargaan terhadap
sumber daya manusia. Pada saat ini Prodi Ners memiliki 21 orang staf dosen tetap
yang terdiri atas 17 dosen sesuai bidang keilmuan, 1 orang diantaranya mempunyai

5
latar belakang pendidikan S3 , 1 orang sedang menyelesaikan pendidikan S3, 4 orang
latar pendidikan Sp-1 Keperawatan, 2 sedang pendidikan Sp-1 Keperawatan , 11 orang
sedang pendidikan S2 Keperawatan,dan 2 latar belakang pendidikan SI Keperawatan
yang sedang menyelesaikan pendidikan S2 Keperawatan . Untuk pengembangan staf
dosen tetap semua dosen diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dengan
meningkatkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan mengikuti pelatihan- pelatihan
keprofesian. Ratio dosen tetap dengan mahasiswa saat ini 1 : 19

Sistem rekruitmen dan seleksi mahasiswa program studi keperawatan terpadu dengan
sistem seleksi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang. Jumlah
mahasiswa program studi keperawatan terdaftar saat ini sebanyak 399 orang yang
terdiri atas 329 mahasiswa program akademik dan 70 mahasiswa program profesi ners,
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswa yang berasal mayoritas
dari Sumatera Barat, dan lainnya dari Riau dan Jambi, Bengkulu dan Jawa. Sarana dan
prasarana yang dimiliki Program Studi Keperawatan dalam melaksanakan aktifitas
belajar mengajar dan akademik lainnya memadai dan dalam kondisi baik. Memiliki
ruang kuliah 20 ruang, 11 ruang laboratorium, perpustakaan dilengkapi dengan sistem
katalog yang memungkinkan mahasiswa dengan mudah mendapatkan literatur yang
dibutuhkan. Komputer pada laboratorium komputer juga dilengkapi dengan internet dan
wifi di area kampus sehingga mahasiswa dapat mengakses banyak informasi terbaru.

Pelaksanaan perkuliahan didukung oleh peralatan perkuliahan berupa LCD , peralatan


lain seperti OHP, white board, sound system. Perpustakaan yang digunakan oleh
mahasiswa Program Studi Keperawatan masih menggunakan perustakaan bersama
dengan STIKes Indonesia. Penggunaan sarana dan prasarana tersebut sesuai dengan
kebijakan STIKes Indonesia.

Jumlah enelitian dosen selama 3 tahun terakhir adalah 27 buah yang sebagian besar
telah dipublikasikan melalui jurnal lokal STIKes Indonesia. Jumlah Pengabdian
masyarakat dalam 3 tahun terakhir adalah 35 buah. Pendanaan penelitian dan

6
pengabdian masyarakat dosen masih berasal dari institusi sendiri. Untuk itu dosen
selalu dimotivasi untuk meningkatkan kemapuan dalam penelitian dan pengabdian
masyarakat agar mampu bersaing mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Kerjasama dengan lembaga lain baik milik pemerintah maupun swasta saat ini
terdapat 11 kerja sama dengan lembaga di dalam negeri dan 4 lembaga di luar
negeri. Pemanfaatan kerjasama sejauh ini mayoritas masih kerjasama dalam proses
pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang ada, maka dilakukan penyusunan evaluasi diri yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan maupun kualitas lulusan
program studi Keperawatan STIKES Indonesia Padang.

2. TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA

Untuk terlaksananya penyusunan laporan evaluasi diri ( LED ) perlu dibentuk tim
penyusun laporan evaluasi diri yang ditetapkan dengan SK Ketua STIKes Indonesia
No.SK. No:1828/SK/STIKESI/VIII/2021 tentang tim penyusun laporan evaluasi diri
STIKes Indonesia. Adapun susunan tanggung jawab dan bukti keterlibatan
sebagai berikut:

NO Nama Deskripsi Tugas Bukti


Kedudukan
Dalam Tim
Memberikan arahan terkait SK
1 Dr. Budhi
Pengarah kebijakan di bidang No:1828/SK/STI
mulyadi, M.
akademik, umum dan KESI/VIII/2021
Kep., Sp. Kep.
keuangan, serta
Kom
kemahasiswaan &
kerjasama dalam
penyusunan laporan
evaluasi diri
Pengarah Di Bertanggungjawab dan SK
2 Ns. Miswarti,
Bid. Akademik mengarahkan, mengawasi, No:1828/SK/STI
M.
mengendalikan, serta KESI/VIII/2021
Kep.Sp.Kep.J
mengkoordinir pelaksanaan
penyusunan laporan
evaluasi diri Prodi Ners
khususnya bidang
akademik

3 Dr. Armein Pengarah Di Bertanggung jawab dan SK


Lusi Zeswita Bidang Non mengarahkan, No:1828/SK/STI
Akademik dan mengawasi, KESI/VIII/2021
Kemahasiswaa mengendalikan, serta
n mengkoordinir
pelaksanaan
penyusunan laporan
evaluasi diri Prodi Ners
khususnya bidang
umum dan keuangan, i
khususnya bidang
Kemahasiswaan
4 Ns. Dewi Bertanggung jawab atas SK
Susilaningsih, Ketua Tim pelaksanaan kegiatan No:1828/SK/STI
M. kep Penyusun dan mengkoordinir KESI/VIII/2021
pelaksanaan kegiatan
penyusunan Laporan
Evaluasi Diri
5 Dr. Budhi Koordinator Bertanggung jawab atas SK
mulyadi, M. kriteria 1 kriteria 1 Visi, Misi, Tujuan No:1828/SK/STI
Kep., Sp. Kep. dan Strategi dalam KESI/VIII/2021
Kom penyusunan Laporan
Evaluasi Diri mengenai:
Ns. Miswarti, a. Latar Belakang
M. kep., Sp. b. Kebijakan
kep. J c. Strategi Pencapaian
VMTS
Ns. Dewi d. Indikator Kinerja
Susilaningsih. Utama
M. Kep e. Indikator Kinerja
Tambahan
Ns. Khairul f. Evaluasi Capaian
Andri. M. Kep. Kinerja
Sp. Kep.Kom g. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian VMTS
dan Tindak Lanjut

6 Dr. Budhi Koordinator Pamong, Tata Kelola SK


mulyadi, M. kriteria 2 dan Kerjasama dalam No:1828/SK/STI
Kep., Sp. Kep. penyusunan Laporan KESI/VIII/2021
Kom Evaluasi Diri, mengenai:
a. Latar Belakang
Ns. Miswarti, b. Kebijakan
M. kep., Sp. c. Standar Perguruan
kep. J Tinggi dan Strategi
Pencapaian Standar
Ns. Dewi d. Indikator Kinerja
Susilaningsih. Utama
M. Kep e. Indikator Kinerja
Tambahan
Ns. Khairul f. Evaluasi Capaian
Andri. M. Kep. Kinerja
Sp. Kep.Kom g. Penjaminan Mutu
Tata Pamong, Tata
Kelola dan
Kerjasama
h. Kepuasan
Pengguna
i. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian
Standar Tata
Pamong, Tata kelola
dan Kerjasama serta
Tindak Lanjut
7 Ns. Nolly Koordinator Bertanggung jawab atas SK
Papertu kriteria 3 Mahasiswa dalam No:1828/SK/STI
kriteria 3
Englardi. M. penyusunan Laporan KESI/VIII/2021
Kep Evaluasi Diri, mengenai:
a. Latar Belakang
b. Kebijakan
c. Standar Perguruan
Ns. Monna Tinggi dan Strategi
Widyastuti. M. Pencapaian Standar
Kep d. Indikator Kinerja
Utama
e. Indikator Kinerja
Tambahan
f. Evaluasi Capaian
Kinerja
g. Penjaminan Mutu
Mahasiswa
h. Kepuasan
Pengguna
i. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian
Standar Mahasiswa
serta Tindak Lanjut
Ns. Yepni Koordinator Bertanggung jawab atas SK
Nensi. M. Kep kriteria 4 kriteria 4 Sumber Daya No:1828/SK/STI
Manusia dalam KESI/VIII/2021
penyusunan Laporan
Ns. Ardianis. Evaluasi Diri, mengenai:
S.Kep, Sp.Pd. a. Latar Belakang
MM b. Kebijakan
c. Standar Perguruan
Tinggi dan Strategi
Pencapaian Standar
d. Indikator Kinerja
Utama
e. Indikator Kinerja
Tambahan
f. Evaluasi Capaian
Kinerja
g. Penjaminan Mutu
SDM h. Kepuasan
Pengguna
h. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian
Standar SDM serta
Tindak Lanjut
Ns. Miswarti. Koordinator Bertanggung jawab atas SK
M. Kep. Sp. kriteria 5 kriteria 5 Keuangan, No:1828/SK/STI
Kep. J Sarana, dan Prasarana KESI/VIII/2021
dalam penyusunan
Deasy Laporan Evaluasi Diri,
Natalia, mengenai:
AMD.K3 a. Latar Belakang
b. Kebijakan
Rizka Fitria, c. Standar Perguruan
SSiT Tinggi dan Strategi
Pencapaian Standar
Nurul Desvi d. Indikator Kinerja Utama
Safira, AMD e. Indikator Kinerja
Tambahan
f. Evaluasi Capaian
Kinerja
g. Penjaminan Mutu
Keuangan, Sarana dan
Prasarana h. Kepuasan
Pengguna
h. Kesimpulan Hasil
Evaluasi Ketercapaian
Standar Keuangan,
Sarana dan Prasarana
serta Tindak Lanjut
Ns. Dewi Koordinator Bertanggung jawab atas SK
Susilaningsih. kriteria 6 kriteria 6 Pendidikan dalam No:1828/SK/STI
M. Kep penyusunan Laporan KESI/VIII/2021
Evaluasi Diri, mengenai:
Ns. Yepni a. Latar Belakang
Nensi. M. Kep b. Kebijakan
c. Standar Perguruan
Ns. Cindy Tinggi dan Strategi
Cleodora. M. Pencapaian Standar
Kep. Sp. Kep. d. Indikator Kinerja
J Utama
e. Indikator Kinerja
Ns. Abri Tambahan
Madoni. M. f. Evaluasi Capaian
Kep Kinerja
g. Penjaminan Mutu
Proses Pendidikan
h. Kepuasan
Pengguna
h. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian
Standar Pendidikan
serta Tindak Lanjut
Ns. Koordinator Bertanggung jawab atas SK
Rahmawati., kriteria 7 kriteria 7 Penelitian dalam No:1828/SK/STI
M. kep. Sp. penyusunan Laporan KESI/VIII/2021
MB Evaluasi Diri, mengenai:
a. Latar Belakang
b. Kebijakan
Ns. Jumilia. c. Standar Perguruan
M.Kep Tinggi dan Strategi
Pencapaian Standar
d. Indikator Kinerja
Utama
e. Indikator Kinerja
Tambahan
f. Evaluasi Capaian
Kinerja
g. Penjaminan Mutu
Proses Penelitian
h. Kepuasan
Pengguna
i. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian
Standar Penelitian
serta Tindak Lanjut
Ns. Koordinator Bertanggung jawab atas SK
Rahmawati., kriteria 8 kriteria 8 Pengabdian No:1828/SK/STI
M. kep. Sp. kepada Masyarakat dalam KESI/VIII/2021
MB penyusunan Laporan
Evaluasi Diri, mengenai:
a. Latar Belakang
Ns. Clara b. Kebijakan
Nadia M. Kep c. Standar Perguruan
Tinggi dan Strategi
Pencapaian Standar
d. Indikator Kinerja
Utama
e. Indikator Kinerja
Tambahan
f. Evaluasi Capaian
Kinerja
g. Penjaminan Mutu
PkM h. Kepuasan
Pengguna
h. Kesimpulan Hasil
Evaluasi
Ketercapaian
Standar PkM serta
Tindak Lanjut
Ns. Miswarti. Koordinator Bertanggung jawab atas SK
M. Kep. Sp. kriteria 9 kriteria 9 Luaran dan No:1828/SK/STI
Kep. J Capaian Tridharma dalam KESI/VIII/2021
penyusunan Laporan
Ns. Khairul Evaluasi Diri, mengenai:
Andri. M. Kep, a. Indikator Kinerja
Sp.Kep. Kom Utama
b. Indikator Kinerja
Tambahan
c. Evaluasi Capaian
Ns. Kinerja
Rahmawati., d. Penjaminan Mutu
M. kep. Sp. Luaran
MB e. Kepuasan
Pengguna\Kesimpul
Ns. Dewi an Hasil Evaluasi
Susilaningsih. Ketercapaian
M. Kep Standar Luaran dan
Capaian Tridharma
Ns. Yepni serta Tindak Lanjut
Nensi. M. Kep

Ns. Cindy
Cleodora. M.
Kep. Sp. Kep.
J

Ns. Abri
Madoni. M.
Kep

Ns. Nolly
Papertu
Englardi. M.
Kep

Ns. Jufrika
Gusni. M.
Kep, Sp. MB

BAB II
LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI
A. Profil Unit Pengelola Program Studi

Bagian ini berisi deskripsi yang disajikan secara ringkas dan mengemukakan hal-
hal yang paling penting. Aspek yang harus termuat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan Program Studi (PS)
UPPS harus mampu menjelaskan riwayat pendirian dan perkembangan
UPPS dan PS secara ringkas dan jelas.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia (STIKESI) merupakan salah satu


pendidikan kesehatan swasta yang diselenggarakan oleh Yayasan
Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(YP3SDM). Pendirian STIKESI sesuai dengan SK Dirjen Dikti dengan
260/D/O/2006 dan pejabat penandatangan adalah Satryo Soemantri
Brodjonegoro tertanggal 9 November 2006. STIKes Indonesia terdiri dari 2
(dua) bangunan yaitu Kampus I terletak dikawasan strategis yaitu di Jalan
Utama Khatib Sulaiman No. 17 Padang, telp/ fax: (0751) 705 6138 dan
Kampus II terletak di Jl. Pondok Kopi Siteba.
Pada mulanya STIKes Indonesia merupakan Akademi Hiperkes dan
Keselamatan Kerja (AHKK), dengan izin pendirian Dirjen Dikti No.
180/D/O/1999, dengan perpanjangan izin Dirjen Dikti No, 2341/D/O/2004
dan Pembinaan Teknis dari Depnakertrans RI No. 8.225/III/1999,
Operasional Akademi Hiperkes Keselamatan Kerja (AHKK) dimulai dengan
penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2000. Yayasan Pendidikan Dan
Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (YP3SDM) mempunyai
komitmen: berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
mampu beradaptasi dalam era globalisasi. Pada Tahun 2005 Akademi
Hiperkes Keselamatan Kerja (AHKK) berubah nama menjadi Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia. Pada tanggal 9 November 2006 menambah
Program Studi Keperawatan dengan SK Dirjen Dikti dengan No.
260/D/O/2006.Sesuai Aturan AIPNISK No. 294/AINEC.Ka.Sr/ VIII/2015
bahwa Keperawatan menjadi dua prodi yaitu Program studi Keperawatan
dan Program studi Ners. Berdirinya Program studi Ners pada Tanggal 29
April 2014 dengan nomor SK Pendirian: 43/E/O/2014.
Sehubung dengan Surat Direktorat Jendral Kelembagaan IPTEK dan DIKTI
No: 18/C.C4/Kl/2018 tentang pengumuman pengusulan / penggabungan
penyatuan Perguruan Tinggi Swasta Tahun 2018 dan mengacu pada
Permenristekdikti No.100 Tahun 2016 tentang pendirian, perubahan
pencabutan izin PTS maka kami mengusulkan pengabungan program studi
Akbid Mitra Husada Padang ke STIKes Indonesia dengan alasan Dikelola
oleh satu yayasan. Sesuai Keputusan Mentri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tingi Republik Indonesia NOMOR 1336/KPT/1/2018 tentang
izin Penyatuan Akademi Kebidanan Mitra Husada di Kota Padang ke
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia di Kota Padang yang
diselengarakan Oleh Yayaysan Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Padang.
Saat ini STIKesI Indonesia memiliki 4 (Empat) Program Studi yaitu Program
Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, D3 Kebidanan, S1
Keperawatan, dan Profesi Ners. Semua Program Studi di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia Padang sudah terakreditasi B oleh BAN-PT dan
LamPTKes. D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja dengan Akreditasi B oleh
BAN-PT Nomor: 3788/SK/BAN-PT/Akred/Dipl-III/X/2017, D3 Kebidanan
dengan Akreditasi B oleh LAM-PTKes Nomor : 0728/LAM-
PTKes/Akr/Dip/X/2018, S1 Keperawatan dengan Akreditasi B oleh LAM-
PTKes Nomor: 1030/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII/2016, dan Profesi Ners
dengan Akreditasi B oleh LAM-PTKes Nomor: 1031/LAM-
PTKes/Akr/Pro/XII/2016 dan telah terakreditasi Institusi No: 1519/SK/BAN-
PT/Akred/PT/VIII/2016.
2. Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai
Bagian ini berisi deskripsi singkat visi, misi, tujuan, strategi dan tata nilai yang
diterapkan di UPPS dan PS (visi keilmuan/scientific vision).

a. Visi STIKes Indonesia

“Menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan yang Kompetitif Tahun 2045.”

b. Misi STIKes Indonesia


1) Menyelenggarakan Pendidikan Ilmu Kesehatan secara Profesional
2) Menyelenggarakan penelitian bidang kesehatan sesuai dengan
perkembangan IPTEKS
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil
penelitian
4) Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan di luar
negeri untuk meningkatkan kompetensi lulusan
5) Menyelenggarakan tata kelola yang baik di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan

c. Tujuan STIKes Indonesia


1) Menghasilkan tenaga kesehatan professional yang memiliki
kompetensi dan mampu bekerjasama dengan profesi kesehatan lain
2) Menghasilkan tenaga kesehatan professional yang memiliki
kompetensi dan mampu bersaing dalam dunia kerja
3) Menghasilkan penelitian sesuai dengan perkembangan IPTEKS untuk
menunjang Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (SKNI)
4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil
penelitian
5) Menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan
pasaran kerja
6) Menghasilkan tata kelola yang baik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

d. Tata Nilai
Dalam penyelenggaran perguruan Tinggi STIKrs Indonesia didasari
olehTata Nilai
1) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Jujur :Senantiasi berpegang teguh pada kejujuran, komitmen,
tanggungjawab, dan norma norma maupun peraturan peraturan yang
berlaku di masyarakat, negara dan bangsa. Menunjukkan perilaku
sebagai orangyang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan
pekerjaan baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
3) Disiplin ; Patuh dalam memngikuti peraturan atau tata tertib yang
berlaku baik secara terulis maupuan tidak tertulis, serta sanggup
melakukannya dan siap menerima sanksi apabila melakukan
pelanggaran.
4) Tanggung Jawab : Kesadaran dalam bertingkah laku atau perbuatan
baik disengaja maupun tidak sengaja
5) Kerjasama : Mampu melakukan pekerjaan secara bersama yang
melibatkan interaksidan saling bekerjasama hingga tujuannya
tercapai.
6) Inovatif : memiliki semangat kemandirian untuk mencari ide ide baru
yang konstruktif dan menciptakan karya karya yang inovatif di bidang
kesehatan
7) Empati : memiliki kemampuan agar dapat mengerti ataupun
memehami apa yang dirasakan orang lain.
8) Adil : Memiliki sikap yang tidak berpihak sebelah, berpihak pada hal
yang benar.
Program Studi Merupakan bagian dari UPPS yang seyogyanya selaras
dalam menjalankan kegiatan disetiap tatanan sub bagian, adapun untuk
dapat mencapai keberhasilan di bidang Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat program studi pun mempunyai visi, misi, Tujuan dan
sasaran yang merupakan Turunan dari Visi misi yang ada pada tingkat
UPPS. Adapun Visi, misi, tujuan dan Sasaran Prodi Ilmu Keperawatan dan
Profesi Ners adalah :
a. Visi Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners
“Menjadi Program Studi Yang Menghasilkan Ners Profesional dengan
Keunggulan di bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2025”
b. Misi Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
Sarjana Keperawatan dan Ners profesional khususnya dalam bidang
Keperawatan Gawat Darurat.
2. Melaksanakan penelitian ilmiah di bidang Keperawatan yang
bermanfaat bagi masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan, khususnya dalam bidang Keperawatan Gawat
Darurat yang dipublikasikan secara nasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat baik secara mandiri, maupun
bekerja sama dengan instansi daerah, nasional dan internasional di
bidang keperawatan yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
Keperawatan Gawat Darurat.
c. Tujuan penyelenggaraan pendidikan prodi adalah:
1. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan Sarjana
Keperawatan dan Ners yang berbudi pekerti luhur, berilmu, dan
memiliki ketrampilan yang tinggi, sehingga mampu:
a. Memberikan Asuhan Keperawatan secara profesional kepada
masyarakat khususnya Keperawatan Gawat Darurat berdasarkan
Kode Etik Profesi Keperawatan Indonesia dengan memperhatikan
aspek sosial budaya.
d. Menerapkan ketrampilan keperawatan yang mendukung praktik
pelayanan di masyarakat dengan sikap dan perilaku yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
e. Mendidik masyarakat untuk mengembangkan profesionalisme
dalam rangka praktik keperawatan.
f. Mengembangkan kemampuan manajerial dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan.
g. Berpikir secara kritis dan melakukan riset keperawatan, khususnya
dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat.
h. Menyesuaikan diri dengan perkembangan isu global terutama
berkaitan dengan ilmu dan teknologi di bidang ilmu keperawatan.
2. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan sistem penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah
di bidang kesehatan yang berkualitas dan bermanfaat bagi kehidupan
serta kesejahteraan masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan,
dan pembangunan.
3. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan sistem pengabdian masyarakat untuk memberikan
pengabdian dan pelayanan terbaik di bidang kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sebagai bentuk kontribusi dalam pembangunan bangsa
dan negara.
d. Strategi Pencapaian Visi dan Misi Program Studi
Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan dan target sebagaimana
disebutkan di atas, maka diperlukan berbagai macam strategi dalam
pencapaiannya yaitu sebagai berikut :
3. Menghasilkan lulusan yang kompetitif:
a. Lulusan tepat waktu dilakukan dengan cara:
1) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan perkuliahan, praktik internal
maupun eksternal dengan memonitor dan evaluasi yang terstruktur.
2) Optimalisasi peran Dosen Pembimbing Akademik (DPA) untuk
mengarahkan dan memotivasi mahasiswa untuk lulus tepat waktu.
3) Menyelenggarakan Program Semester Pendek untuk memperbaiki
nilai mata kuliah pada tiap akhir tahun akademik pada tingkat
akademik.
4) Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM): dimulai dari peninjauan
kurikulum secara berkala, penyusunan silabus, penetapan Standard
Operating Procedure (SOP) perkuliahan, praktik, ujian atau evaluasi
pembelajaran, penyusunan panduan kompetensi dan evaluasi PBM
serta kalender akademik dan lain-lain setiap awal tahun akademik.
5) Pelaksanaan PBM mengacu pada kurikulum, SOP, dan panduan
akademik yang terjadwal sesuai kalender akademik yang telah
ditetapkan.
6) Monitor PBM: pengawasan dilakukan oleh Ketua Program Studi
(KaProdi) dan bagian evaluasi untuk pengendalian pelaksanaan PBM
sesuai dengan SOP yang telah diterapkan baik untuk perkuliahan,
praktik internal maupun eksternal.
7) Evaluasi PBM dilakukan setiap akhir semester yang diikuti oleh
KaProdi, Bagian evaluasi, Dosen, DPA, Koordinator Mata Kuliah
(MK), dan CI
8) Melakukan monitoring terhadap kemajuan belajar mahasiswa
persemester sehingga terpantau mahasiswa-mahasiswa yang
berkasus dalam menyelesaikan studinya
9) Mengalokasikan beasiswa dan atau sumber dana yang dapat
membantu meringankan beban biaya bagi mahasiswa yang
terkendala dengan biaya perkuliahan
b. Mempunyai IPK di atas 3,4, beberapa strategi yang untuk mencapai IPK
rata-rata lulusan >3.4 adalah :
1) Meningkatkan mutu calon mahasiswa dengan memperketat seleksi
penerimaan mahasiswa baru tingkat akademik.
2) Melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana yang mendukung
terlaksananya PBM.
3) Melengkapi koleksi buku, jurnal dan disertasi serta menambah waktu
akses perpustakaan >12jam perhari untuk akses referensi berbasis
media IT
4) Memilih lahan praktik yang berkualitas dan relevan dengan target
pencapaian kopetensi, baik pada instansi pemerintah maupun swasta
yang telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) yang telah
disepakati bersama.
5) Meningkatkan kualifikasi akademik dosen melalui studi lanjut
pendidikan S-3, Spesialis, kegiatan seminar, workshop, magang klinik
dan pelatihan
6) Melakukan percepatan peningkatan kualifikasi jabatan fungsional
dosen melalui peningkatan produktifitas kinerja dosen dalam publikasi
ilmiah, workshop, bimbingan klinik penulisan artikel dan pelatihan
menulis proposal untuk hibah kompetitif
7) Meningkatkan kemampuan CI melalui workshop, seminar, dan
pelatihan.
8) Menetapkan standar penilaian yang mengacu sistem uji kompetensi
profesi
9) Mengoptimalkan peran dosen dalam membimbing, supervise
lapangan intensif untuk dosen, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
mahasiswa dilahan praktik
10) Menerapkan sistem penjaminan mutu secara
berkesinambungan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi yang mengacu pada standar
penjaminan mutu pendidikan.
c. Mempercepat masa tunggu mendapatkan pekerjaan di bawah 6
bulan, dilakukan dengan cara:
1) Prodi memanfaatkan web dan jejaring sosial seperti facebook
untuk berkomunikasi sesama alumni. Komunikasi dapat berupa
saling tukar informasi tentang perkembangan dan kegiatan
Prodi, isu terkini keperawatan, artikel ilmiah, kegiatan ilmiah,
beasiswa studi lanjut sampai lowongan pekerjaan.
2) Prodi melalui STIKes secara aktif menjalin komunikasi dengan
Dinas Kesehatan, Pusat Layanan Kesehatan, Institusi dan
Instansi Kesehatan secara berkala memberi undangan
menghadiri acara wisuda, mengirim buku wisuda dan daftar
alumni, dan menfasilitasi rekuitmen tenaga kerja di kampus.
d. Meningkatkan kesesuaian pekerjaan lulusan dengan bidangnya,
strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kesesuaian pekerjaan
lulusan dengan bidangnya meliputi:
1) Merancang dan mengupdate kurikulum prodi keperawatan
mengacu pada kurikulum AIPNI
2) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang arah dan
tujuan prodi keperawatan, tugas dan tanggung jawab profesi
keperawatan serta prospek bidang pekerjaan lulusan prodi
keperawatan selama proses perkuliahan
3) Melibatkan berbagai stakeholder, instansi terkait dan dan alumni
dalam menyusun kurikulum
4) Menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
stakeholder dan perkembangan ilmu teknologi.
5) Mengundang alumni yang sudah berhasil untuk memberikan
testimoni dan motivasi calon lulusan
e. Meningkatkan kepuasan pengguna terhadap lulusan dilakukan
dengan cara:
1) Memberikan pembekalan keterampilan dan kemampuan lulusan
dengan bahasa asing, teknik berkomunikasi, penguasaan ilmu
dan teknologi, dan kerjasama dalam tim
2) Melakukan evaluasi secara berkesinambungan tentang kualitas
lulusan dengan cara mengirimkan formulir tracer study kepada
pengguna lulusan setiap tahun untuk mendapatkan umpan balik
tentang kepuasan pengguna lulusan.
3) Menindaklanjuti masukan dan saran dari stakeholder dan
profesi sesuai dengan kebutuhan lahan kerja
4) Membuka kolom saran dan kritikan pada WEB STIKESI terhadap
kinerja lulusan untuk dijadikan evaluasi kinerja prodi kedepan
2. Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi
kualifikasi sesuai standar pendidikan tinggi
a. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang memiliki jenjang pendidikan
S3 dengan cara memotivasi dan memfasilitasi dosen untuk studi
lanjut ke jenjang Doktoral.
b. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan fungsional
minimal asisten ahli dan tersertifikasi dengan cara:
1) Memotivasi dan memfasilitasi dosen yang sudah lulus program
magister untuk segera mengurus jabatan fungsional.
2) Memotivasi setiap dosen yang sudah mempunyai jabatan
fungsional untuk mengurus proses peningkatan jabatan tepat
waktu.
3. Meningkatkan budaya dosen untuk melakukan penelitian dan
menyusun karya ilmiah khususnya keperawatan gawat darurat minimal
1 (satu) penelitian dengan cara:
a. Setiap dosen wajib membuat roadmap penelitian yang linier dengan
bidang ajar dan keahliannya dengan berpedoman pada roadmap
penelitian yang telah dikeluarkan
b. Setiap dosen harus melaksanakan satu kegiatan penelitian per
tahun sesuai dengan bidang keahliannya
c. Setiap dosen harus menghasilkan 1 (satu) luaran penelitian per
semester dalam bentuk artikel yang dipublikasikan dalam bentuk
artikel yang dipublikasikan dalam jurnal, proseding atau media
cetak/elektronik yang memiliki legalitas penerbitan
d. Mengalokasikan dana penelitian dalam Rencana Anggaran Belanja
(RAB) untuk 1 (satu) judul per dosen per tahun yang dilakukan
secara tim
e. Mengalokasikan dana insentif untuk artikel yang dipublikasikan
pada jurnal bereputasi dan terindeks sinta 1-2 untuk 1 (satu) judul
per dosen per semester yang dilakukan secara tim.
f. Mengoptimalkan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi dosen
untuk mengajukan proposal penelitian hibah kompetitif pada
berbagai instansi

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat.


Beberapa metode yang digunakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
pengabdian kepada masyarakat adalah:
a. Setiap dosen harus membuat roadmappengabdian pada masyrakat yang
linier dengan bidang ajar dan keahliannya dengan berpedoman pada
roadmap pengabdian yang telah dikeluarkan oleh UP3M.
b. Setiap dosen harus melaksanakan satu kegiatan pengabdian pada
masyarakat per semester yang sesuai dengan bidang keahliannya secara
melembaga.
c. Setiap dosen harus menghasilkan 1 (satu) luaran kegiatan pengabdian pada
masyarakat per semester dalam bentuk artikel yang dipuplikasikan dalam
jurnal, proseding atau media cetak/elektronik yang memeiliki legalitas
penerbitan.
d. Mengalokasikan dana kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam
Rencana Anggaran Belanja (RAB) untuk 1 (satu) judul per dosen per tahun
yang dilakukan secara tim.
e. Mengalokasikan dana insentif untuk artikel yang dipublikasikan pada
jurnal bereputasi dan terindeks sinta 1-2 untuk 1 (satu) judul per dosen per
semester yang dilakukan secara tim.
f. Mengoptimalkan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LP2M) dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi dosen untuk
mengajukan proposal pengabdian pada masyarakat hibah kompetitif pada
berbagai instansi.
5. Meningkatkan jumlah kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi dengan
institusi luar negeri dengan cara:
a. Aktif mencari dan meningkatkan jaringan komunikasi dengan
institusi luar negeri.
b. Memperbanyak Memorandum of Understanding (MoU) dengan
instituasi luar negeri dan tindak lanjutnya.
6. Menerbitkan jurnal keperawatan yang dikelola oleh prodi. Untuk meningkatan
kualitas jurnal keperawatan yang dikelola oleh prodidilakukan dengan cara:
a. Mengevaluasi kinerja semua tim yang terlibat dalam pengelola dan
penerbitan jurnal keperawatan secara berkala.
b. Melakukan akreditasi jurnal keperawatan
c. Menjalin kerjasama dengan mitra bestari untuk meningkatkan kualitas
naskah yang akan dipublikasikan.
d. Melakukan seleksi yang ketat terhadap naskah yang disubmite oleh author
baik terhadap kualitas isi maupun linieritas isi naskah dengan ruang
lingkup jurnal.
e. Meningkatkan usaha untuk mendistribusikan jurnal ke luar institusi melalui
Open Juornal system (OJS).
7. Lulusan mampu berkompetisi dan terserap di pasar internasional. Beberapa
metode yang dilakukan agar lulusan mampu berkompetisi dan terserap di
pasar internasional adalah:
a. Meningkatkan kualitas proses perkuliahan mengacu pada standar luaran
pasar tenaga kerja internasional.
b. Melakukan pembekalan alat berkomonikasi terhadap lulusan melalui
penerapan Bahasa Inggeris dan Bahasa Arab.
c. Memberikan pembekalan soft skill terhadap lulusan melalui pelatihan dan
praktek kerja
d. Meningkatkan bekerjasama dengan Stakeholder untuk dalam rekrut tenaga
kerja di Luar Negeri khususnya Arab dan Timur Tengah.
8. Terlaksana transaksi akademik on line.Untuk dapat terlaksana transaksi
akademik on line dilakukan dengan cara:
a. Membentuk tim kerja untuk menyiapkan transaksi akademik on line.
b. Mmpersiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk pelaksanaan
transaksi on line.
c. Meningkatkan kapasitas bandwith untuk mengakomodasi transaksi
akademik online.
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan dosen dan tendik serta mahasiswa
terhadap sistemmenajem akdemik kampus berbasis on line.

f. Organisasi dan Tata Kerja

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia dipimpin oleh Ketua STIKes


Indonesia yaitu Dr. Budhi Mulyadi.,S.Kp., M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom. Dalam
melaksanakan tugas sebagai ketua, perlu digunakan pola kepemimpinan
secara kolektif/bersama-sama di antara pimpinan lainnya. Segala
keputusan diambil oleh ketua STIKESI setelah melakukan musyawarah
bersama dengan semua unsur-unsur yang terkait. Dengan pola
kepemimpinan tersebut menciptakan suasa yang kondusif. Hal ini
ditunjukkan dengan lancarnya proses akademik, administrasi dan keuangan
serta bidang kemahasiswaan selama ini. Mekanisme ini pada akhirnya
dapat menciptakan tata laksana proses belajar mengajar dan program kerja
yang telah ditetapkan berjalan lancar.

Sistem pengelolaan tersebut mengacu pada berbagai ketentuan yang ada


di Statuta, Rencana Strategis, Standar Operasional Prosedur (SOP).
Ketentuan tersebut dikelola dan dijalankan serta mendapat pengawasan
dari Unit Penjamin Mutu (UPM). UPM selalu melakukan monitoring dan
evaluasi kinerja akademik dan dosen serta tenaga kependidikan. Selain itu
UPM juga perlu memantau pengembangan kurikulum yang digunakan pada
tiap program Studi.

Kurikulum yang berlaku pada program studi disebut kurikulum operasional.


Kurikulum operasional tersebut menggambarkan kompetensi lulusan yang
akan dihasilkan dan selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan
kebutuhan dunia kerja. Peninjauan kurikulum dilakukan minimal dalam
waktu dua tahun terhitung sejak kurikulum diberlakukan.Pelaksanakan
monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum melibatkan stakeholders,
yaitu dosen, mahasiswa, alumni, pengguna, serta Unit Penjaminan Mutu
(UPM).Kurikulum yang dimaksud harus mengacu pada Visi dan Misi
STIKESI.

Struktur organisasi STIKes Indonesia ditetapkan oleh Ketua STIKes


Indonesia dengan NO.SK 001/STIKESI/SK/IV/2021 sesuai dengan UU
No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi yang berpedoman kepada
Statuta STIKes Indonesia Bab VII pasal 36 tentang Sruktur Organisasi.
Peraturan Pemerintah No.4 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Permenristekdikti No.16 Tahun 2018
Tentang Pedoman Tata Cara Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi.
Setiap unsur yang tertuang pada organisasi STIKes Indonesia wajib
melaksanakan fungsi tata kelola yang meliputi Perencanaan (Planing),
penempatan personil (stafing), pengorganisasian (Organizing), Pengarahan
(Leading), dan Pengawasan. Struktur Organisasi STIKes Indonesia secara
umum di tunjukkan pada Gambar dibawah ini :
Ketua STIKes adalah pimpinan tertinggi dalam penyelanggaraan kegiatan
di STIKes Indonesia yang bertanggung jawab kepada Yayasan Pendidikan,
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Dalam pelaksanaan
tugasnya, ketua STIKes dibantu oleh 2 orang wakil ketua. Wakil ketua I
mengkoordinir kegiatan Akademik, Keuangan, Kerjasama, Laboratorium,
dan ADAK Wakil ketua II mengkoodinir Kepegawaian (SDM), mahasiswa,
alumni, Sarpras dan administrasi Umum (ADUM). kedua wakil ketua
tersebut bertanggung jawab langsung kepada Ketua STIkes.

Rincian tugas dari masing-masing struktur organisasi STIKes Indonesia


tersebut dituangkan dalam Peraturan Ketua STIKes Indonesia nomor
14/STIKESI/IV/2019 tentang rincian tugas pejabat struktural dan fungsional
STIKes Indonesia. Setiap unsur satuan organisasi STIKes Indonesia harus
melaksanakan fungsi tata kelola yang meliputi Perencanaan (Planning),
Penempatan personnel (Staffing), Pengorganisasian (Organizing)
pengarahan (leading) dan pengawasan (Controlling) yang mengacu pada
pokok dan tugas masing-masing. Fungsi kewenangan dan tanggng jawab
satuan organisasi tergambar melalui garis komando dan kewenangan
tertuang sebagai garis lurus pada satuan organisasi dibawahnya begitu juga
dengan fungsi monitoring dan evaluasi kinerja masing-masing satuan
organisasi tersebut. Fungsi koordinasi tergambar melalui garis putus-putus
dalam struktur organisasi STIKes Indonesia.

Keberfungsian tata pamong dan tata kelola diwujudkan melalui mekanisme


kinerja masing-masing satuan organisasi STIKes Indonesia yang
diwujudkan dalam bentuk kepatuhan terhadap Standar Operasional
Prosedur (SOP) agar tercapainya kinerja Indikator Kinerja Utama dan
Tambahan STIKes Indonesia.

Prodi merupakan perpanjangan tangan dari UPPS sebagai satuan


pelaksana Akademik yang dipimpin oleh ketua prodi dan dibantu oleh
sekretaris.

26
Ketua prodi berada dibawah ketua stikes dan bertanggung jawab kepada
ketua STIKes. Tugas Prodi adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi
dalam satu disiplin ilmu pengetahuan. Adapun Struktur Organisasi yang ada
pada Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Indonesia adalah :

Adapun Tugas pokok dan fungsi masing-masing personil adalah sebagai berikut:

Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab :


a. Memimpin menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, membina tenaga pendidik, mahasiswa, tenaga administrasi, serta
hubungannya dengan lingkungan
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan
masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang
menyangkut bidang tanggung jawab yang menguntungkan lembaga
27
c. Ketua bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan di dalam kampus
STIKes Indonesia.
d. Ketua membentuk semua panitia dan menghadiri semua rapat dilingkungan
STIKes Indonesia
e. Ketua berkewajiban menilai laporan semua bidang kegiatan semua rapat
STIKes Indonesia baik dari Wakil Ketua, Ketua Program Studi, Dosen, Pegawai
Administrasi lainnya.
f. Ketua sebagai anggota ex-officio dari Yayasan menghadiri semua rapat
pengurusan Yayasan serta mengusulkan kepada pengurus Yayasan tentang
pengangkatan, kenaikan pangkat, mutasi dan pemberhentian staf personalia
sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan memberi laporan berkala tentang
keadaan dan perkembangan STIKes Indonesia kepada Yayasan
g. Ketua atas prakarsa sendiri maupun berdasarkan atas usulan dari Wakil Ketua
merumuskan serta mengolah rencana-rencana untuk melaksanakan
pengembangan dan pembangunan STIKes Indonesia sesuai RIP STIKes
Indonesia.

Wakil Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab :


a. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Membantu Ketua dalam pelaksanaan pembinaan STIKes Indonesia serta
mengkoordinasikan kegiatan perancanaan, pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
c. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan pengembangan kurikulum,
penataran, seminar, diskusi dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ilmiah
dengan lembaga pendidikan dan lembaga lainnya baik didalam lingkungan
maupun diluar guna peningkatan mutu pendidikan dan staf pengajar.
d. Menghimpun semua bahan untuk perhitungan angka kredit semua unsur
pimpinan dan staf pengajar serta melaksanakan perhitungan dengan
membentuk tim angka kredit.

28
e. Bertanggung jawab atas penerimaan mahasiswa baru, pelaksanaan
perkuliahan ujian dilingkungan STIKes Indonesia serta menetapkan syarat –
syarat dengan terlebih dahulu mengkoordinasikan dengan unsur yang terkait.

g. Mempersiapkan dan menyimpan dokumen mengenai pelaksanaan pendidikan


seperti nilai hasil ujian, ijazah, transkrip dan lain –lainnya.
h. Mempersiapkan dan memimpin pelaksanaan upacara akademik seperti Wisuda,
Dies Natalis, Pengukuhan Guru Besar dan lain – lainnya.
i. Membantu Ketua dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan perguruan
tinggi dalam bidang keuangan dan administrasi umum.
j. Memimpin, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan
dilingkungan STIKes Indonesia yang meliputi keuangan, perlengkapan rumah
tangga dan ketatausahaan.
k. Menyimpan dan menjaga segala dokumen, surat keputusan, peraturan –
peraturan, terutama sekali yang berhubungan dengan Mendiknas, Dirjen Dikti,
dan Kopertis.11. Mempersiapkan brosur atau iklan, poster dan lain- lain dalam
rangka menyampaikan informasi Perguruan Tinggi kepada masyarakat
terutama sekali dalam rangka penerimaan mahasiswa baru
l. Melaksanakan pegelolaan data administrasi umum dan keuangan STIKes
Indonesia
13. Membantu Ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta
layanan kesejahteraan mahasiswa, alumni dan pengabdian kepada masyarakat
14. Memiliki dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan mahasiswa oleh
seluruh staf pengajar dalam mengembangkan sikap dan orientasi serta kegiatan
mahasiswa, antara lain dalam seni budaya dan olahraga sebagai bagian
pembinaan civitas akademik yang merupakan bagian dari tugas pendidikan
tinggi dan umunya
15. Melaksanakan usaha kegiatan mahasiswa serta usaha bimbingan penyuluhan
bagi mahasiswa
16. Mengadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi lain dibidang
kemahasiswaan
17. Mengusahakan dan menciptakan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan
29
membantu pelaksanaan program pembinaan, pemeliharaan persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
18. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dengan lembaga / instansi terkait
19. Membina dan memelihara hubungan ikatan alumni dengan Sekolah Tinggi
20. Memimpin program bantuan penempatan para lulusan STIKes Indonesia dalam
bidang bekerja.
21. Melaksanakan program kegiatan ilmiah mahasiswa dan alumni.
22. Wakil Ketua yang berhalangan tetap dan atau terduga kasus pidana
diberhentikan dengan segera dari jabatannya dan sebagai penggantinya Ketua
Pengurus Yayasan P3SDM akan mengangkat Pelaksana tugas (Plt) Wakil
Ketua sampai diangkat Wakil Ketua STIKes Indonesia yang defenitif. 3031
23. Jika Wakil Ketua bidang Akademik berhalangan tidak tetap dapat dagantikan
oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan atau Ketua Prodi sebagai Pelaksana
Harian sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Tugas Pokok Ketua Prodi:


a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan kegiatan di Program Studi37
b. Mengusulkan dosen atau tenaga kependidikan yang akan duduk dalam jabatan
struktural Sekretaris Program Studi, koordinator mata kuliah, penanggung jawab
laboratorium, dll, sesuai kebutuhan Program Studi
c. Mengusulkan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten untuk
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan program studi
d. Memberi petunjuk dan bimbingan tentang pelaksanaan pendidikan,
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kepada
e. Memberi petunjuk dan bimbingan serta mengevaluasi tentang pelaksanaan
pengaturan keuangan Program Studi dan administrasi akademik dan umum.
f. Memberi petunjuk dan bimbingan tentang pelaksanaan pembinaan
kemahasiswaan dan kerjasama
g. Memberi petunjuk dan bimbingan tentang karier dosen dan administrasi
h. Membantu Ketua / pimpinan STIKes Indonesia menentukan kebijaksanaan
yang berhubungan dengan studi masing-masing.
30
i. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Ketua/Pimpinan
STIKesIndonesia.

31
Sekretaris Program Studi mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran
b. Pelaksanaan urusan pengelola data dan program kegiatan program individu
c. Mengkoordinasikan tugas penilaian hasil pendidikan dan pengembangan
dalam rangka peningkatan mutu akademik pada Program Studi
d. Pengkoordinasian tata tertib perkuliahan, jadwal kegiatan dosen pengajar
dan efektifitas kurikulum lainnya pada Program Studi
e. Pengaturan penyelenggaraan ujian semester pada Program Studi
f. Penyusunan laporan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan administrasi
akademik Program Studi
g. Menghimpuan data dan menyususn rencana kegiatan yang berhubungan
dengan kurikulum mahasiswa pada Program Studi
h. Mengatur penyelenggaraan jam perkuliahan serta pendidikan teori dan
praktek pada Program Studi
i. Mengatur pelaksanaan program pemberian materi pelajaran dan dosen
pengajar ditempat perkuliahan maupun ekstra kulikuler lainnya pada Program
Studi
j. Memantau dan menghimpun bahan laporan serta sepervisi terhadap
kegiatan yang menyangkut administrasi akademi dalam Program Studi
k. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Ketua STIKes Indonesia
dan atau Ketua Program Studi

Tugas Unit Penjamin Mutu Internal:


a. Berkoordinasi dengan wakil Ketua dan membantu kegiatan-kegiatan
manajemen representatif dalam mengendalikan sistem manajemen mutu.
b. Koordinasi dengan bagian lain apabila terjadi penyimpangan sistem dan
dokumen.
c. Mendokumentasikan sistem yang berkaitan dengan penjaminan mutu.
d. Mengatur dan mengontrol pemeliharaan sistem dan dokumen.

32
e. Membina dan memastikan terciptanya iklim kerja yang kondusif, menunjang
kegairahan dalam bekerja, komunikatif, dan kooperatif serta proaktif dalam
rangka meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu.
f. Memantau prestasi kerja sumberdaya manusia yang ada.
g. Menjamin proses komunikasi dapat berjalan dengan baik didalam organisasi
berkenaan dengan kefektif

Tugas Dosen
a. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
wewenang jenjang jabatan akademiknya.
b. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka pendidikan dan
pengajaran atau dalam kegiatan pengembangan ilmu sesuai dengan
wewenang jenjang jabatan akademiknya.
c. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
pendidikan dan pengajaran atau dalam kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan sesuai dengan
wewenang jenjang jabatan akademiknya
d. Menyusun silabus mata ajaran berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dengan cara melaksanakan koordinasi dengan pihak yang terkait.
e. Membuat satuan acara perkuliahan.
f. Memberikan bimbingan kepada peserta didik secara khusus dalam
melaksanakan penugasan / diskusi dalam kelas, agar tujuan instruksional
yang telah ditentukan dapat tercapai.
g. Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam penatalaksanaan
praktek lapangan yang menghadapi masalah dan memberi pertimbangan
penyelesaian agar pelaksanaan praktek lapangan dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
h. Menyusun serta mengembangkan modul atau paket pendidikan sesuai
dengan tuntutan perkembangan program kesehatan serta situasi dan
kondisi yang dihadapi dalam rangka meningkatkan kuliatis program
pendidikan.

33
i. Membuat instrumen evaluasi bersama – sama tim dari mata ajaran
tersebut disesuaikan dengan mata ajaran yang sudah diberikan dalam
mata ajaran Sistem Kredit Semester (SKS) dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan.
j. Memeriksa hasil test dan mengumumkan pada peserta didik sekaligus
menentukan waktu uji perbaikan ( yang sebelumnya telah dikonsultasikan
pada Ketua Program Studi) dalam rangka tercapainya tujuan proses
belajar dan mengajar.
k. Memberikan nilai final pada Ketua Program Studi agar dapat menentukan
evaluasi dari peserta didik dalam rangka penyelenggaraan pendidikan.
l. Melaksanakan evaluasi mata ajaran bersama – sama dengan tim mata
ajaran tersebut untuk melihat ketercapaian kompetensi yang diharapkan
sekaligus membuat alternatif pemecahan masalah dalam rangka
meningkatkan mutu ajaran.
m. Memberikan bimbingan yang berhubungan dengan pengalaman dengan
teknis pendidikan serta penatalaksanaan tugas lainnya kepada dosen yang
belum berpengalaman dalam rangka menjalin kerjasama dan
meningkatkan mutu dosen.
n. Membuat laporan mengenai kegiatan pendidikan, pengajaran dan
penelitian sebagai masukan bagi pimpinan untuk mengambil kesimpulan
o. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Ketua Program Studi.
ifan sistem manajemen.

4. Mahasiswa dan Lulusan

Jumlah penerimaan mahasiswa setiap tahun telah diatur dalam bentuk


surat keputusan. Keputasan Ketua STIKes yang tertuang dalam SK Nomor
17/STIKESI/VII/2020 tentang Penetapan Daya Tampung Penerimaan
Mahasiswa baru STIKes Indonesia. Jumlah daya tampung terdiri dari
mahasiswa undangan 50% dan mahasiswa umum 50 %. Mahasiwa Prodi
ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Indonesia berasal dari
berbagai daerah diantaranya, SUMBAR, Riau Jambi dan Kepulauan Riau.

34
Ada juga mahasiswa yang berasal dari Pulau jawa, dan Timor Leste. Prodi
Ilmu Keperawatan dan Profesi ners sudah menghasilkan lulusan sebanyak
……, dimana gambaran perkembangan IPK lulusan pada Prodi Ilmu
Keperawatan selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada diagram berikut:

Capaian prestasi oleh mahasiswa keperawatan dalam 3 tahun terakhir dapat


dilihat pada diagram berikut :

Tabel 1.5Jumlah Mahasiswa dan Lulusan


No Aspek Mahasiswa dan Tahun
Lulusan 2018/2019 2019/2020 2020/2021
1 Kualitas Masukan (Rasio 2,24 : 1 2,95 : 1 2,53 : 1
pendaftar dan
Lulus
seleksi)
2 Jumlah total Mahasiswa 563 596 503

3 Jumlah prestasi 0 0 0
Monumental
4 Jumlah Lulusan 149 190 121
5 Kesesuaian Kerja 89 % 91 % 93 %
Lulusan
(%)
6 Penilaian Kinerja 41 % 47 % 53 %
Lulusan
Oleh Pengguna (%)

Lulusan Keperawatan STIKES Indonesia telah banyak bekerja secara


mandiri ( Homecare ) dan bekerja di Instansi Pemerintah baik dalam negri
maupun luar negri. Adapun hasil tingkat kepuasan pengguna terhadap
lulusan keperawatan Stikes Indonesia terkait integritas (etika dan moral,
keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), bahasa inggris,
penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerjasama dalam tim dan
kepemimpinan dapat tergambar pada diagram dibawah ini:

35
5. Dosen dan Tenaga Kependidikan

a. Dosen
Tabel 5.1
Jumlah Dosen dan Tenaga Pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia

No Aspek dosen dan Tenaga Tahun


kependidikan
2018/2019 2019/2020 2020/2021
1 Jumlah dosen tetap 23 23 34
2 Jumlah Dosen tidak tetap 3 3 3
3 Jumlah dosen dengan 17 17 20
jabatan Fungsional
4 Sertifikasi Dosen (Pendidik 7 7 14
Profesional/ Profesi/ Industri/
Kompetensi)
5 Nisbah dosen : Mahasiswa 1 : 24 1 : 26 1 : 15
6 Jumlah tenaga Kependidikan 6 6 7
7 Prestasi Monumental 0 0 2
Semua dosen (100%) STIKes Indonesia berpendidikan minimal
Magister/spesialis. Dosen STIKes Indonesia telah mencukupi dengan rasio
≤ 1:15, jumlah dosen dengan jabatan fungsional pada tahun 2017/2018 dan
2018/2019 berjumlah 17 orang dan meningkat pada tahun 2019/2010
berjumlah 20 orang, pada tahun tersebut juga terjadi penambahan dosen
sebanyak 10 orang, penambahan tersebut terjadi karena adanya marger
prodi kebidanan ke STIKes Indonesia dan pindahan dosen PNS DPK
sebanyak 2 orang serta 1 orang dosen dari PTS lain, Dosen yang memiliki
sertifikasi pada tahun 2017/2018 dan 2018/2019 berjumlah 7 orang dan
tahun berikutnya terjadi penambahan menjadi 14 orang.

Total jumlah dosen tetap pada prodi ilmu keperawatan dan profesi ners
sebanyak 15 orang. Adapun penempatan dosen tetap pada prodi Ilmu
keperawatan berjumlah 9 orang dan Profesi Ners berjumlah 6 orang. Dosen

36
tidak tetap sebanyak 2 orang. Dosen tetap pada prodi ilmu keperawatan dan
Profesi ners sudah memiliki sertifikat pendidik dari Ristekdikti sebanyak 9
orang dan sertifikat kompetensi 3 orang. Kualifikasi dosen dengan
kesesuaian bidang ilmu, pada prodi ilmu keperawatan dan profesi ners
sudah tercukupi, adapun lingkup bidang Spesialis dosen Doktor 2 orang,
Medikal Bedah sebanyak 2 orang, Keperawatan Jiwa Sebanyak 2 Orang,
Komunitas 1 orang. Magister Keperawatan 8 orang. Prestasi monumental
yang dicapai oleh dosen prodi ilmu keperawatan adalah mendapatkan satu
orang dosen dengan hasil penelitian ATM sehat, HIBAH penelitian dari
Kemendikbudristek tahun Anggaran 2021 sebanyak 2 orang. 1 orang
Dosen Lulus Seleksi Soal Uji Kompetensi Nasional (UKNI) tahun 2019.

b. Tenaga Pendidikan

Tenaga pendidikan yang ada pada Stikes Indonesia berjumlah sebanyak 7


orang, dengan kualifikasi pendidikan, S1, Ners dan DIII. Tenaga pendidikan
sudah sangat baik dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. upaya
peningkatan kompetensi dan kinerja untuk tenaga pendidikan dengan
diberikannya kesempatan untuk mengikuti pelatihan, seminar dan
Workshop terkait dengan pengelolaan pendidikan. Tenaga pendidikan
belum pernah mendapatkan prestasi monumental.

6. Keuangan, Sarana, dan Prasarana

Pengelolaan keuangan Prodi ilmu keperawatan dan Profesi Ners terpusat


pada level STIKES. Untuk penerimaan uang pada prodi berdasarkan
Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang diajukan oleh prodi kepada stikes
melalui Wakil ketua 1 setiap semester. Kemudian STIKES Indonesia
melalui Wakil Ketua 1 akan mengumpulkan RAB dari masing-masing
bagian dan prodi serta merangkumnya pada Rancangan Anggaran Biaya
(RAB) STIKES. Ketua STIKes akan mengajukan kepada Yayasan untuk
mendapatkan persetujuan, setelah mendapat persetujuan dari Yayasan
dan dilakukan pencairan dana, dana tersebut akan direalisasikan pada

37
STIKes melalui Ketua STIKes dan untuk selanjutnya bendahara akan
merealisasikan dana sesuai pengajuan oleh masing-masing sub bagian
dan prodi.

Ketersediaan sarana dan prasarana sesuai dengan SN DIKTI seperti alat


kuliah, media, Sistem Informasi, Koleksi Buku, Koleksi Jurnal cukup
sesuai, layak dan baik serta mudahkhusu bagi yang berkebutuhan khusus
disediakan Lift pada gedung baru yang sedang dibangun. Sarana tersebut
dapat me bantu disabilitas agar mudah mengakses dari lantai 1 kelantai
berikutnya. Begitu juga dengan Prasarana yang telah tersedia di STIKes
Indonesia mencakup lahan, ruang kelas, mobil, laboratorium,
perpustakaan dan ruang computer.

7. Sistem Penjaminan Mutu

Sistem penjamin Mutu di STIKes Indonesia di kelola oleh Unit Penjamin


Mutu (UPM). Unit penjamin mutu STIKes Indonesia ditetapkan
berdasarkan SK No…15/STIKESI/SK/IV/2019 dalam Surat keputusan
tersebut ketua STIKes membentuk ketua dan Unit Penjamin Mutu STIKes
Indonesia yang beranggotakan ketua dan Sekretaris serta perwakilan dari
tingkat prodi. Dokumen Mutu ditetapkan oleh Ketua STIKes Indonesia
dengan SK nomor 007/STIKESI/ V/2020, yang berisi tentang Buku 1
tentang kebijakan, buku 2 Manual Mutu, Buku 3 Standar Mutu dan Buku 4
tentang SOP dan Formulir. Ruang lingkup kerja Unit Penjamin Mutu
STIKes Indonesia melakukan kegiatan monitiring terhadap Siklus
penjaminan mutu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan
Peningkatan (PPEPP) pada Prodi dan Unit yang ada di STIKes
Indonesia.
Unit penjamin mutu STIKes Indonesia menajalankan tugasnya dengan
mekanisme Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan
Peningkatan (PPEPP) berdasarkan pada dokumen Mutu, kebijakan,
dokumen manual mutu, dokumen standar, dokumen SOP dan dokumen
formulir. Seluruh dokumen tersebut harus dilaksanakan oleh civitas
38
akademika STIKes Indonesia. setelah dilaksanakan akan dilakukan
monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan dari penanggung jawab.

Siklus PPEP ini membawa dampak positif untuk STIKes Indonesia yang
dapat dilihat dari hasil Monitoring yang telah dilakukan secara berkala.
Hasil monitoring dari Prodi dan Unit di Lingkungan STIKes Indonesia
yang telah dilakukan dari unit Penjamin Mutu dilaporkan kepada
pimpinan untuk ditindaklanjuti melalui suatu Kebijakan. Kebijakan yang
dikeluarkan oleh pimpinan STIKes akan ditindaklanjuti oleh prodi dan
Unit dalam berbagai bentuk kegiatan untuk perencanaan dan Perbaikan
pada Semester selanjutnya.

STIKes Indonesia telah melakukan audit eksternal secara berkala sesuai


dengan masa berlakunya Akreditasi. Audit eksternal dilakukan oleh BAN-
PT dan/atau LAM PT Kes melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan
masig-masing. STIKes Indonesia sudah 1 kali melakukan audit eksternal
dari BAN-PT yaitu tahun 2016 mendapatkan nilai C(266) dan selanjutnya
untuk masing-masing prodi dilakukan akreditasi LAMPTKes. Prodi S. Kep
dan Prodi K3 sudah melakukan 2 x akreditasi eksternal pada tahun 2011
dan 2016 mendapatkan kategori C dan Tahun 2016 akreditasi Prodi Ilmu
Keperawatan dan Ners oleh LAMPT Kes mendapatkan nilai 306 (B),
Prodi Ners dilakukan akreditasi satu kali tahun 2016 oleh LAM PT Kes
mendapatkan nilai 308 (B), Prodi Hiperkes K3 melakukan akreditasi pada
tahun 2016 mendapatkan kategori B dan prodi Kebidanan pada tahun
2018 juga mendapatkan kategori B (302)

39
8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi

Kinerja STIKes Indonesia diukur dan niliai berdasarkan hasil monitoring


dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran dari Unit Penjamin Mutu
Internal STIKes Indonesia yang mencakup bidang akademik dan non
akademik. Monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan target capaian
yang telah ditetapkan oleh masing-masing Prodi yang tertuang dalam
Renstra.

Hasil monitoring dan evaluasi disusun dalam buku laporan Kinerja STIKes
Indonesia setiap 1 Tahun sekali dan pada Akhir semester Genap dilakukan
evaluasi terhadap kinerja prodi. Laporan kinerja ini merupakan rujukan
untuk menyusun program-program berikutnya sehingga sasaran dan target
kerja yang telah di susun dalam Renstra dapat mencapai target.

Luaran yang paling di unggulkan dalam 3 tahun terakhir adalah jumlah


karya ilmiah dosen terus meningkat, Dosen mendapatkan HIBAH
penelitian judul penelitian, PKM yang mandapatkan HKI, adanya luaran
penelitian Teknologi tepat guna (ATM Sehat) dan dosen yang membuat
buku ber ISBN.

B. Kriteria Akreditasi

Kriteria 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi

1. Latar Belakang

Visi Misi merupakan suatu yang sangat penting dan wajib bagi sebuah
Institusi. Visi misi merupakan sebuah komitmen, pedoman yang menentukan
langkah-langkah yang diambil dalam pengelolaan institusi. Bermula dari
tahun 1999 sejarah berdirinya Akademi Hiperkes Keselamatan Kesehatan
kerja. Tahun 2006 dilakuan perubahan status menjadi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2018 dilakukan marger Akbid
Mitra Husada ke STIKes Indonesia.

40
Banyaknya STIKes di kota padang yang mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing sehingga menjadi competitor untuk peningkatan
pengembangan STIKes Indonesia Serta, Adanya perubahan kebijakan dan
prioritas strategi STIKes Indonesia (Hasil rapat civitas akademika, stake
holder dan alumni). Perubahan paradigma baru dari unsur pimpinan dan
seluruh civitas akademika untuk mengembangkan organisasi tata kelola
yang baik dan bersih, melaksanakan Tridharma perguruan Tinggi dengan
berbasis kepada pelayanan public yang prima dan mencapai keunggulan
kompetitif di era global maka dirumuskanlah Visi STIKes Indonesia Visi
“Menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan yang Kompetitif Tahun
2045.” Dan Misi STIKes Indonesia: Menyelenggarakan Pendidikan
ilmu kesehatan secara professional, Menyelenggarakan penelitian
bidang kesehatan sesuai dengan perkembangan IPTEKS,
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan
hasil penelitian, Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam
dan di luar negeri untuk meningkatkan kompetensi lulusan,
Menyelenggarakan tata kelola yang baik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Adapun mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta


rencana stategis STIKESI Indonesia melalui tahapan berikut ini :

a. Membentuk tim penyusunan visi, Misi berdasarkan SK No.


079/STIKESI/VIII/2018 yang terdiri dari : Ketua, Wakil Ketua, Ketua
Lembaga, Ketua Program Studi, Dosen, dan Tenaga Kependidikan,
alumni, pihak yaysan dan stakholder.
b. Pengumpulan sumber-sumber yang relevan seperti : hasil evaluasi
diri, visi, misi, tujuan, dan sasaran yang lalu dan telaah terhadap kondisi
dan kebutuhan internal maupun eksternal; visi, misi, tujuan, dan sasaran
Kemdikbud; visi, misi, tujuan, dan sasaran DiKetuaat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Paradigma Pendidikan dimasa akan datang.
c. Penyusunan draf visi, misi, tujuan dan sasaran melalui kegiatan FGD
(Focus Group Discussion) yang dilaksanakan pada tanggal 24 agustus - 2
September 2018 Dalam kegiatan FGD juga melibatkan civitas akdemika,
41
alumni dan stakeholder
d. Rumusan visi, misi dan tujuan yang telah dirumuskan bersama diajukan
dalam rapat Senat untuk mendapat pertimbangan yang dilaksanakan
pada tanggal 6 September 2018. Draft rumusan tersebut oleh Senat
Akademik yang didahului pembahasan secara komprehensif baik
menyangkut secara substansi visi, misi, tujuan, dan sasaran sehingga
rumusannya memenuhi kaidah-kaidah kejelasan, realistik, dan keterkaitan
antar substansi untuk mencapai keberhasilan secara berkelanjutan.
e. Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah disepakati oleh senat
diajukan ke Yayasan untuk memperoleh persetujuan. Setelah memperolh
persetujuan yayasan maka Ketua menetapkan VMTS tersebut dalam
bentuk surat keputusan tentang pemberlakukan visi, misi, tujuan dan
sasaran yang dikeluarkan Tanggal 11 September 2018 dengan nomor
suratNo. c tentang pemberlakukan visi, misi dan tujuan STIKESI
Indonesia.
f. Sosilisasi VMTS STIKes Indonesia kepada civitas akademika dan stake
holder pada tanggal 12 September 2018.
Berdasarkan VMTS Stikes Indonesia diatas maka Prodi perlu sekiranya
merumuskan Visi misi Prodi sebagai Visi misi keilmuan yang
diimplementasikan untuk menghasilkan kinerja yang baik dari tingkat prodi
sampai dengan kepada UPPS serta saling dukung dalam mencapai kinerja Tri
Dharma yang ada di Perguruan Tinggi.

Mekanisme penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Prodi Ilmu Keperawatan
dan Profesi Ners sebagai berikut

a. Melakukan Rapat oleh prodi dengan mengundang pimpinan STIKes,


bagian ADAK, ADUM dan SDM, perwakilan dosen, mahasiswa, alumni,
dan perwakilan stakeholders.

b. Membentuk panitia penyelenggaraan Focus group discussion (FGD) untuk


merumuskan VISI prodi, dengan dibuatkan SK TIM yang disahkan oleh
Ketua STIKes

c. Prodi mengadakan workshop dan diskusi intensif dengan melibatkan


seluruh staf dosen, pihak-pihak yang berkompeten serta stakeholder dan
42
tenaga profesional untuk mendapatkan masukan dan dukungan dalam
proses perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi periode 2013-
2019. Workshop dilaksanakan pada tanggal 7 September 2013.

d. Hasil workshop merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran prodi yang
kemudian dibawa ke rapat Senat. Prodi menyampaikan dasar-dasar
perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran prodi yang baru. Senat
memberikan masukan untuk menyempurnakan rumusan Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran prodi. Di dalam rapat Senat, rumusan visi, misi dan tujuan
yang telah dirumuskan bersama diajukan untuk mendapat pertimbangan
yang dilaksanakan pada tanggal 9 September 2013.

e. Menerbitkan Surat Keputusan visi, misi Prodi S1 Keperawatan dan Prodi


Ners STIKes Indonesia No. 089/STIKESI/IX/2013 tentang pemberlakukan
visi, misi dan tujuan Prodi S1 Keperawatan dan Prodi Ners STIKes
Indonesia.

Berdasarkan SK Ketua STIKes Indonesia No. 089/STIKESI/IX/2013 Visi Prodi


Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners “Menjadi Program Studi Yang
Menghasilkan Ners Profesional dengan Keunggulan di bidang Keperawatan
Gawat Darurat tahun 2025”
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Prodi adalah menetapkan misi,
tujuan, sasaran dan strategi pencapaiannya

Misi Prodi Ilmu Keperawatan:


1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan Sarjana
Keperawatan dan Ners profesional khususnya dalam bidang Keperawatan
Gawat Darurat.
2. Melaksanakan penelitian ilmiah di bidang Keperawatan yang bermanfaat bagi
masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan,
khususnya dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat yang dipublikasikan
secara nasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat baik secara mandiri, maupun bekerja
sama dengan instansi daerah, nasional dan internasional di bidang
keperawatan yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat. 43
Tujuan penyelenggaraan pendidikan prodi adalah:
1. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan Sarjana Keperawatan
dan Ners yang berbudi pekerti luhur, berilmu, dan memiliki ketrampilan
yang tinggi, sehingga mampu:
a. Memberikan Asuhan Keperawatan secara profesional kepada
masyarakat khususnya Keperawatan Gawat Darurat berdasarkan Kode
Etik Profesi Keperawatan Indonesia dengan memperhatikan aspek
sosial budaya.
b. Menerapkan ketrampilan keperawatan yang mendukung praktik
pelayanan di masyarakat dengan sikap dan perilaku yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
c. Mendidik masyarakat untuk mengembangkan profesionalisme dalam
rangka praktik keperawatan.
d. Mengembangkan kemampuan manajerial dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan.
e. Berpikir secara kritis dan melakukan riset keperawatan, khususnya
dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat.
f. Menyesuaikan diri dengan perkembangan isu global terutama berkaitan
dengan ilmu dan teknologi di bidang ilmu keperawatan.
2. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan sistem penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah di
bidang kesehatan yang berkualitas dan bermanfaat bagi kehidupan serta
kesejahteraan masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan, dan
pembangunan.
3. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakansistem pengabdian masyarakat untuk memberikan
pengabdian dan pelayanan terbaik di bidang kesehatan kepada masyarakat
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagai bentuk
kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan dan target sebagaimana


disebutkan di atas, maka diperlukan berbagai macam strategi dalam
44
pencapaiannya yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang profesional:
A. Lulusan tepat waktu dilakukan dengan cara:
1. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan perkuliahan, praktik
internal maupun eksternal dengan memonitor dan evaluasi yang
terstruktur.
2. Optimalisasi peran Dosen Pembimbing Akademik (DPA) untuk
mengarahkan dan memotivasi mahasiswa untuk lulus tepat
waktu.
3. Menyelenggarakan Program Semester Pendek untuk
memperbaiki nilai mata kuliah pada tiap akhir tahun akademik
pada tingkat akademik.
4. Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM): dimulai dari
peninjauan kurikulum secara berkala, penyusunan silabus,
penetapan Standard Operating Procedure (SOP) perkuliahan,
praktik, ujian atau evaluasi pembelajaran, penyusunan panduan
kompetensi dan evaluasi PBM serta kalender akademik dan lain-
lain setiap awal tahun akademik.
5. Pelaksanaan PBM mengacu pada kurikulum, SOP, dan panduan
akademik yang terjadwal sesuai kalender akademik yang telah
ditetapkan.
6. Monitor PBM: pengawasan dilakukan oleh Ketua Program Studi
(KaProdi) dan bagian evaluasi untuk pengendalian pelaksanaan
PBM sesuai dengan SOP yang telah diterapkan baik untuk
perkuliahan, praktik internal maupun eksternal.
7. Evaluasi PBM dilakukan setiap akhir semester yang diikuti oleh
KaProdi, Bagian evaluasi, Dosen, DPA, Koordinator Mata Kuliah
(MK), dan CI
B. Mempunyai IPK di atas 3,40 dengan cara:
1) Meningkatkan mutu calon mahasiswa dengan memperketat seleksi
penerimaan mahasiswa baru tingkat akademik.
2) Melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana yang mendukung
terlaksananya PBM.
3) Menambah waktu akses perpustakaan > 12 jam per hari.
45
4) Memilih lahan praktik yang berkualitas dan relevan sesuai dengan
target pencapaian kompetensi sesuai dengan Memorandum of
Understanding (MoU) yang telah disepakati bersama.
5) Meningkatkan kemampuan dosen melalui studi lanjut ke jenjang S-3,
Spesialis, seminar, workshop, magang klinik, dan pelatihan.
6) Meningkatkan kemampuan CI melalui workshop, seminar, dan
pelatihan.
7) Mewajibkan dosen melakukan supervisi lapangan tiga kali seminggu
untuk membimbing, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan
mahasiswa di lahan praktik.
8) Menerapkan sistem penjaminan mutu secara berkesinambungan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi yang
mengacu pada standar penjaminan mutu pendidikan.
C. Mempercepat masa tunggu mendapatkan pekerjaan di bawah 6 bulan,
dilakukan
dengan cara:
1) Prodi memanfaatkan web dan jejaring sosial seperti facebook untuk
berkomunikasi sesama alumni. Komunikasi dapat berupa saling tukar
informasi tentang perkembangan dan kegiatan Prodi, isu terkini
keperawatan, artikel ilmiah, kegiatan ilmiah, beasiswa studi lanjut
sampai lowongan pekerjaan.
2) Prodi melalui STIKes secara aktif menjalin komunikasi dengan Dinas
Kesehatan, Pusat Layanan Kesehatan, Institusi dan Instansi
Kesehatan secara berkala memberi undangan menghadiri acara
wisuda, mengirim buku wisuda dan daftar alumni, dan menfasilitasi
rekuitmen tenaga kerja di kampus.
D. Meningkatkan kesesuaian pekerjaan lulusan dengan bidangnya dilakukan
dengan cara:
1) Menanamkan dan memaparkan mahasiswa sejak dini tentang profesi
keperawatan agar lulusan bekerja sesuai dengan bidangnya.
2) Menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
stakeholder dan perkembangan ilmu teknologi.
3) Mengundang alumni yang sudah berhasil untuk memberikan testimoni
46
dan motivasi calon lulusan
E. Meningkatkan kepuasan pengguna terhadap lulusan dilakukan dengan
cara:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris dan
penguasaan ilmu dan teknologi, kemampuan berkomunikasi, dan
kerja sama dalam tim.
2. Melakukan evaluasi secara berkesinambungan tentang kualitas
lulusan dengan cara mengirimkan formulir tracer study kepada
pengguna lulusan setiap tahun untuk mendapatkan umpan balik
tentang kepuasan pengguna lulusan.
3. Menindaklanjuti masukan dan saran dari stakeholder dan profesi
sesuai dengan kebutuhan lahan kerja
2. Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi kualifikasi
sesuai standar pendidikan tinggi
a. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang memiliki jenjang
pendidikan S3 dengan cara memotivasi dan memfasilitasi
dosen untuk studi lanjut ke jenjang Doktoral.
b. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan
fungsional minimal asisten ahli dan tersertifikasi dengan cara:
a. Memotivasi dan memfasilitasi dosen yang sudah lulus
program magister untuk segera mengurus jabatan
fungsional.
b. Memotivasi setiap dosen yang sudah mempunyai jabatan
fungsional untuk mengurus proses peningkatan jabatan
tepat waktu.
3. Meningkatkan budaya meneliti dan menulis karya ilmiah. Untuk meningkatkan
budaya meneliti dan publikasi karya ilmiah bagi dosen dilakukan dengan cara:
a. Setiap dosen harus membuat roadmap penelitian yang linier dengan
bidang ajar dan keahliannya dengan berpedoman pada roadmap
penelitian yang telah dikeluarkan oleh UP3M.
b. Setiap dosen harus melaksanakan satu kegiatan penelitian per tahun
yang sesuai dengan bidang keahliannya secara melembaga.
c. Setiap dosen harus menghasilkan 1 (satu) luaran penelitian per
semester dalam bentuk artikel yang dipuplikasikan dalam jurnal,
47
proseding atau media cetak/elektronik yang memeiliki legalitas
penerbitan.
d. Mengalokasikan dana penelitian dalam Rencana Anggaran Belanja
(RAB) untuk 1 (satu) judul per dosen per tahun yang dilakukan secara
tim.
e. Mengalokasikan dana insentif untuk artikel yang dipublikasikan pada
jurnal bereputasi dan terindeks sinta 1-2 untuk 1 (satu) judul per dosen
per semester yang dilakukan secara tim.
f. Mengoptimalkan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi dosen untuk
mengajukan proposal penelitian hibah kompetitif pada berbagai
instansi.
4. Meningkatkan jumlah kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi dengan institusi
luar negeri dengan cara:
a. Aktif mencari dan meningkatkan jaringan komunikasi dengan
institusi luar negeri.
b. Memperbanyak Memorandum of Understanding (MoU) dengan
instituasi luar negeri dan tindak lanjutnya.
6. Menerbitkan jurnal keperawatan yang dikelola oleh prodi dengan cara:
a. Membentuk tim pengelola jurnal keperawatan
b. Menjalin kerjasama dengan mitra bestari untuk meningkatkan
kualitas naskah yang akan dipublikasikan.
c. Melibatkan LP2M untuk melakukan pembinaan dalam
pengelolaan jurnal keperawatan.
d. Mempertahankan frekuensi penerbitan rutin 2 kali per tahun.
e. Mendorong dosen dan mahasiswa memasukkan naskah publikasi
agar terseleksi dengan baik.
f. Meningkatkan usaha untuk mendistribusikan jurnal ke luar
institusi.
7. Lulusan mampu berkompetisi dan terserap di pasar internasional. Beberapa
metode yang dilakukan agar lulusan mampu berkompetisi dan terserap di
pasar internasional adalah:
a. Meningkatkan kualitas proses perkuliahan mengacu pada standar
luaran pasar tenaga kerja internasional.
b. Melakukan pembekalan alat berkomonikasi terhadap lulusan
melalui penerapan Bahasa Inggeris dan Bahasa Arab. 48
c. Memberikan pembekalan soft skill terhadap lulusan melalui
pelatihan dan praktek kerja
d. Meningkatkan bekerjasama dengan Stakeholder untuk dalam
rekrut tenaga kerja di Luar Negeri khususnya Arab dan Timur
Tengah.
8. Terlaksana transaksi akademik on line.
a. Membentuk tim kerja untuk menyiapkan transaksi akademik on
line.
b. Mmpersiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk
pelaksanaan transaksi on line.
c. Meningkatkan kapasitas bandwith untuk mengakomodasi
transaksi akademik online.
d. Melakukan sosialisasi dan pelatihan dosen dan tendik serta
mahasiswa terhadap sistem menajem akdemik kampus berbasis
on line.
2. Kebijakan

Visi misi Prodi ilmu keperawatan dan profesi Ners mengacu pada visi, misi,
tujuan dan sasaran STIKes Indonesia. Penyusunan visi dan misi prodi ilmu
keperawatan dan profesi ners dilaksanakan dengan mencermati beberapa hal
yaitu :

a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Tinggi
b. Undang-undang Repubik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, seperti telah
d. Peraturan presiden Nomor 08 Tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI)
e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi
f. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun 2014
tentang Standar Nasional pendidikan Tinggi
49
g. Prosedur Penyusunan Visi, Misi dan Renstra STIkes Indonesia
h. Statuta STIKes Indonesia

i. Standar operasional prosedur STIKes Indonesia Nomor STIKESI-PM-


05/04 tentang sosialisasi VMTS

j. Surat Keputusan Ketua Nomor 043/SK/STIKESI/III/2014 tentang


Rencana Induk Pengembangan STIKes Indonesia
k. Surat Keputusan Ketua Nomor 044/SK/STIKESI/III/2014 tentang
Rencana Strategis STIKes Indonesia

3. Strategi Pencapaian VMTS

Strategi pencapaian Visi, Misi, strategi STIKes Indonesia dan Prodi Ilmu
Keperawatan dan Profesi Ners merupakan tanggung jawab dari Pimpinan
STIKes dan Prodi. Oleh sebab itu pimpinan dan prodi seyogyanya untuk
semaksimalmungkin mengerahkan Sumber Daya yang dimiliki dalam
mencapai VMTS yang telah ditetapkan. Adapun strategi dalam pencapaian
VMTS tersebut dapat terurai dalam beberapa kelompok berikut:

a. Strategi Bidang Akademik antara lain :


1) Menyusun kurikulum berstandar nasional dalam rangka
mewujudkan visi, misi melalui kerjasama dengan institusi di dalam
negeri
2) Menyediakan fasilitas laboratorium bahasa yang dilengkapi dengan
instruktur bagi mahasiswa
3) Adanya evaluasi kurikulum 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau
efektifitas pembelajaran dalam satu tahun yang berjalan dan untuk
memperbaiki pada tahun berikutnya.
4) Memberikan bantuan dana dan fasilitas untuk tugas belajar ke
jenjang pendidikan lebih tinggi, mengikuti seminar, mengikuti
pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kompetensi dengan
target setiap tahun.
b. Strategi Bidang Pengabdian Masyarakat
1) Memberikan dukungan dana hibah pengabdian masyarakat dari50
institusi untuk menunjang kegiatan pengabdian masyarakat dengan
strategi setiap tahun anggaran.
2) Memberikan informasi dana hibah pengabdian masyarakat dari
eksternal STIKESI pada tahun berjalan.
3) Memberikan reward bagi dosen yang mendapatkan hibah
pengabdian masyarakat di luar institusi.

c. Strategi Bidang Penelitian :

1) Memberikan dukungan dana hibah penelitian dari institusi untuk


menunjang penelitian di STIKESI pada setiap tahun anggaran.
2) Memberikan informasi dana hibah penelitian dari eksternal STIKESI
3) Memberikan reward bagi dosen yang mendapatkan hibah
penelitian di luar institusi
d. Strategi Bidang Tata Kelola :
1) Ketua STIKESI memberikan pembinaan, pengelolaan dan
perencanaan seluruh aktifitas di STIKESI secara berkala setiap 6
(enam) bulan, diutamakan dalam proses tri dharma institusi.
2) Ketua STIKESI menyusun peraturan/regulasi untuk dilaksanakan
pada semua civitas akademika.
e. Strategi Bidang Kemahasiswaan dan Alumni :
1) Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari institusi kegiatan
pengembangan mahasiswa dan lulusan.
2) Dukungan dana bagi pengembangan kegiatan minat dan bakat
mahasiswa pada setiap tahun anggaran.
3) Penyediaan/memfasilitasi sarana dan prasarana untuk melengkapi
kebutuhan kegiatan pengembangan mahasiswa setiap tahun
anggaran.
4) Penyediaan sekretariat alumni dan informasi lowongan kerja.
f. Strategi Bidang Kerjasama :
1) Meningkatkan kerjasama networking untuk pengembangan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
2) Meningkatkan penggunaan sumber daya baik internal maupun 51
eksternal
3) Mengembangkan pendidikan dan kerjasama baik lokal, nasional
maupun Internasional.
g. Strategi Bidang Penjaminan Mutu :
1) Mengembangkan standar manual mutu UPM
2) Terlaksananya pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SOP
dengan tahapan yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.
3) STIKes Indonesia Akan melakukan tim audit Penjaminan Mutu
eksternal
Sumber daya yang dialokasikan dalam mencapai VMTS STIKes Indonesia
adalah sumber daya manusia (pejabat structural, dosen, tenaga pendidik,
mahasiswa). Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki STIkes
Indonesia seperti ruang kelas, laboratorium klinik, laboratorium
computer, perpustakaan, kantin, arena olah raga, ruang music, Sistem IT
terdiri dari perangkat computer dan LCD. Sumber pendanaan dan
kerjasama. Pendanaan diperoleh dari mahasiswa, yayasan, lembaga luar
STIKes Indonesia, kantin dan alumni. Kerjasama yang dimiliki yaitu
pendidikan, rumah sakit, panti wedha, dinas kesehatan, Dinas kebakaran,
perusahaan baik lokal, nasional dan internasional.

Mekanisme kontrol pencapaian VMTS STIKes Indonesia dengan cara


dilaksanakan monitoring dan evaluasi rutin yang dilakukan satu kali
setahun oleh Unit Penjamin Mutu. Evaluasi dilakukan terhadap semua unit
kerja terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unit kerja tsb.
Kegiatan Monitorting dan evaluasi ketercapaian IKU dan IKT menjadi
tanggung jawab Unit Penjamin Mutu yang berkoordinasi dengan ketua
STIKes.

4. Indikator Kinerja Utama

STIKes Indonesia dalam rangka merealisasikan VMTS menetapkan indikator


Kinerja Utama (IKU) berupa rencana pengembangan Jangka Panjang,
Menengah, dan Pendek yang memuat IKU dan targetnya untuk mengukur
ketercapaian tujuan strategis yang telah ditetapkan
Untuk mengukur ketercapaian VMTS yang dimuat didalam RENSTRA STIKes
Indonesia Pernyataan Visi UPPS “Menjadi Perguruan Tinggi Ilmu 52
Kesehatan yang Kompetitif Tahun 2045” dan visi Pada prodi Ilmu
Keperawatan dan profesi ners mempunyai “Menjadi Program Studi Yang
Menghasilkan Ners Profesional dengan Keunggulan di bidang
Keperawatan Gawat Darurat tahun 2025”
dimaknai sebagai pengakuan terhadap lulusan yang memiliki daya saing yang
tinggi, serta memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pernyataan dari visi UPPS dan PS agar dapat
dipahami dan dijadikan arah bersama bagi seluruh civitas akademik,
mahasiswa.

5. Indikator Kinerja Tambahan


UPPS dalam rangka merealisasikan VMTS selain memiliki IKU juga memiliki
IndiKator kinerja tambahan (IKT) sebagai berikut:
a. Menetapkan pemahaman visi, misi UPPS dan PS sebagai syarat untuk
mahasiswa
b. Meningkatkan sosialisasi Visi Misi

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi terhadap capaian kinerja dilakukan oleh pihak internal dan eksternal.
Secara internal dilakukan oleh UPMI tingkat STIKes, gugus mutu Prodi dan
tim dengan menggunakan instrument capaian Kinerja. Evaluasi dilakukan
sekali dalam satu Semester pada setiap akhir semester. Untuk akreditasi
eksternal dilakukan oleh BAN-PT dan LAM-PTKes setiap 5 tahun sekali. Hasil
evaluasi menggambarkan terkait pelaksanaan pendidikan, penelitian dan
pengabdian Masyarakat tingkat STIKes dan prodi yang sudah terlaksana
dengan baik. Evaluasi ini sangat menunjang sebagai masukan untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan baik secara
internal maupun eksternal.

7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindaklanjut

Sebagai dasar dalam merencanakan pengembangan UPPS dan PS, STIKes


Indonesia melakukan analisis capaian VMTS STIKes Indonesia periode
sebelumya, hasil evaluasi dan analisis capaian digunakan dalam menyusun
53
rencana Strategis yang akan dilaksanakan pada periode selanjutnya.
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang, kebijakan, indicator Kinerja
Utama, Indikator Kinerja Tambahan, strategi pencapaian dan evaluasi, maka
dapat disimpulkan hasil ketercapaian VMTS serta tindak lanjut
a. Program yang tercapai:
1. VMTS Prodi ilmu keperawatan dan Profesi Ners mengacu pada
VMTS STIKes Indonesia
2. Proses penyusunan VMTS telah mengacu pada standard operasional
dan melibatkan pihak internal dan eksternal
3. UPPS dan PS telah memiliki Rencana jangka panjang, rencana
jangka menengah dan rencana jangka pendek, yang tertuang dalam
RIP, Renstra dan Renop
4. Tercapaianya kualifikasi dosen yang telah tersertifikasi pendidik pada
prodi ilmu keperawatan dan profesi ners
5. Tercapainya pengembangan jenjang pendidikan dosen untuk
melanjutkan pendidkan doctor sebanyak 1 orang dosen tahun 2021
6. Adanya soal dosen yang lulusseleksi soal uji kompetensi Nasiolan
tahun 2019
7. Adanya penelitian dosen yang mendapatkan HIBAH penelitian dosen
pemula Kemendikbutristek tahun 2021
b. Program yang belum tercapai
1. Jumlah Kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian Msyarakat dengan Luar negri
2. Pengembangan hasil penelitian dosen dalam bentuk hasil karya
belum tercapai
3. Jumlah publikasi penelitian, pengabdian masyarakat oleh dosen
belum maksimal
4. Belum terintegrasi dengan baik penelitian dan pengabdian
masyarakat dosen dengan keilmuan Visi Prodi
5. Belum maksimal penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen
yang mendapatkan HIBAH Kemendikbusristek

c. Rencana tindak lanjut 54


1. Melakukan orientasi secara menyeluruh kepada civitas akademik
tentang visi UPPS dan PS
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam aspek pembelajaran
3. Memotivasi dan memfasilitasi dosen untuk menulis soal Vignate
dengan baik sehingga presentase kelulusan soal untuk Uji
kompetensi Ners Nasional meningkat
4. Memotivasi dan memfasilitasi dosen untuk mendapatkan Hibah
penelitian dosen
5. Memotivasi dan memfasilitasi dosen untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang doctor
6. Meningkatkan pengembangan jurnal Nightingale STIKes Indoneia
menjadi jurnal nasional terakreditasi
7. Meningkatkan publikasi ilmiah dosen
8. Meningkatkan kerjasama dengan pihak luar negri meliputi kegiatan
pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat.

Kriteria 2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

1. Latar Belakang

Good university governance (GUG) adalah sistem tata pamong dan tata
kelola penyelenggaraan perguruan tinggi dengan menggunakan prinsip -
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsif, independen, kredibilitas,
tanggung jawab, dan keadilan dalam rangka untuk mencapai Visi yang
berpedoman pada Permnristekdikti Nomor 62 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor 008/YP3SDM/I/2019 tentang
Statuta STIKes Indonesia.

Sistem pengelolaan STIKES Indonesia telah diatur melalui serangkaian


dokumen yang diterbitkan sebagai pendukung sistem tata pamong tingkat
Yayasan, tingkat Senat Perguruan Tinggi dan tingkat Perguruan Tinggi.
Sistem pengelolaan di STIKES Indonesia mencakup fungsi-fungsi:
perencanaan (planning), organisasi dan tata kerja (organizing), penyusunan 55
personali (staffing), manajemen kepemimpinan (leading) dan pengontrolan
(controlling).

Program studi ilmu keperawatan dan profesi ners merupakan bagian dari
STIKes Indonesia. Transparansi dan adil dalam pengelolaan, mempunyai
aturan yang baku untuk melaksanakan berbagai kegiatan pada tingkat
UPPS dan PS, sedangkan untuk kerjasama telah dilakukan dengan baik
pada bidang endidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kerjasama
dengan mitra merupakan salah satu perwujudan tata pamong yang baik
demi tercapainya visi dan misi STIKes Indonesia. Tentunya dalam setiap
program yang telah direncanakan seyogyanya mempunyai evaluasi yang
baik pula, maka dari itu STIKes Indonesia telah mempunyai Unit Penjamin
Mutu Tingkat STIKes dan Gugus kendali mutu pada tingkat Prodi.

Dalam melaksanakan Penjaminan mutu STIKes Indonesia berpedoman


pada STATUTA STIKes Indonesia, organisasi, mekanisme dan proses yang
telah ditentukan. Pusat Penjamin Mutu dilaksanakan oleh Unit Penjamin
Mutu tingkat STIKes, gugus penjamin mutu tingkat prodi dan tim.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS

Tata pamong, tata kelola dan kerjasama dilaksanakan oleh UPPS merujuk
kepada regulasi yang mengatur tata pamong, tata kelola dan kerjasama yang
tertuang dalam sebuah peraturan dan kebijakan. Adapun peraturan dan
kebijakan tersebut disiapkan sebagai upaya dalam rangka menjamin
ketertiban, terarah dan terukurnya pelaksanaan pengelolaan yang ada pada
tingkat STIKes dan Prodi. Adapun peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional
2. Undang-undang Republik Indonesia no. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
3. Undang-undang Republik Indonesia No 12 tahun 2012 tentang
pendidikan Tinggi
4. Peraturan Presiden no. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) 56
5. Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan no 49 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
6. Statuta STIKes Indonesia
7. Renstra STIKes Indonesia
8. Standard Mutu Stikes Indonesia
9. SK Ketua STIKes Indonesia tentang jabatan structural dan lampiran
Struktur organisasi beserta deskripsi kerjanya
10. Buku Kode etik dosen, Buku Kde etik tendik, buku kepegawaian,
peraturan Akademik, pedoman kurikulum program studi

3. Strategi Pencapaian Standar

Standar perguruan tinggi serta strategi Pencapaian standard tata pamong,


tata kelola dan kerjasama sebagai berikut:

No Standar Strategi Sumber Mekanisme


Pencapaian Daya Kontrol
standar
a. Sistem tata Pamong
1 UPPS dan Menerapkan UPPS dan Monitoring
PS memiliki tata kerja Prodi dan evaluasi
Struktur berdasarkan
Organisasi struktur
beserta organisasi
Tugas da
fungsinya
2 UPPS Pelaksanaan UPPS dan Monitoring
memiliki kinerja pada Prodi dan evaluasi
pedoman dan masing-
SOP masing unit
b. Kepemimpinan
1 Penetapan Personil pada UPPS. Monitoring
personil pada berbagai Prodi dan dan evaluasi
berbagai posisi tingkat UPM
tingkat manajemen
manajemen UPPS dan PS
UPPS
2 UPPS UPPS UPPS, Monitoring
menerapkan memonitor, Prodi dan dan evaluasi
Good mengawal UPM
University penerapan
Govermance GUG pada
57
(GUG) yang setiap Prodi
mencakup 5 melalui
(Lima) pilar aturan-aturan
yaitu: yang sudah
kredibel, ditetapkan
transparans, oleh
akuntabel, pemerintah
bertanggung dan STIKES
jawab dan
adil
c. Pengelolaan
1 UPPS UPPS dan PS UPPS, Monitoring
memiliki melaksanakan Prodi, dan evaluasi
manajemen fungsi-fungsi UPM,
yang baik manajemen Tendik
dengan baik
2 UPPS UPPS UPPS, Monitoring
memiliki bersama Prodi, dan evaluasi
dokumen Yayasan, Tendik
Statuta Senat
menyusun
Statuta dan
mematuhi
aturan-aturan
yang tertera
pada Statuta
STIKESI
3 UPPS UPPS UPPS, Monitoring
memiliki menyusun Prodi, dan evaluasi
dokumen dan UPM,
Renstra melaksanakan Tendik
Renstra ,
Prodi
menyusun
renstra
berdasarkan
turunan
Renstra
Stikes dan
prodi
melaksanakan
renstra
d. Sistem Penjamin Mutu
1 UPPS UPPS Personil Monitoring
memiliki menetapkan Pelaksana dan
Dokumen SK dokumen UPM dan Evaluasi
SPMI, SPMI dan dan Gugus
Pedoman menerapkan Kendali
Evaluasi dan SPMI Mutu
Monitoring Tingkat
58
serta prodi
Laporan
Monitoring
e. Kerjasama
1 UPPS UPPS UPPS dan Monitoring
memiliki data membuat Prodi dan evaluasi
Kerjasama Dokumen
Kerjasama
2 UPPS UPPS UPPS dan Monitoring
memiliki melakukan Prodi dan
laporan monitoring Evaluasi
monitoring dan evaluasi
dan evaluasi dari
pelaksanaan pelaksanaan
Kerjasama kerjasama.
Dan
melakukan
tindak lanjut
perbaikan
3 UPPS UPPS UPPS dan Monitoring
memiliki membangun Prodi dan
kerjasama jejaring Evaluasi
tingkat Kerjasama
Nasional tingkat
pada Bidang Nasional
Pendidikan, dalam bidang
Penelitian Pendidikan,
dan penelitian dan
Pengabdian pengabdian
Masyarakat Masyarakat

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Kepemimpinan di STIKES Indonesia dan Program Studi telah dijalankan
dengan baik, tingkat UPPS dan Prodi telah memiliki Struktur organisasi, Job
Deskription dan tata kerja yang cukup jelas, Pedoman-pedoman yang jelas
meliputi Statuta, Renstra dan Renop.
Sistem monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan pada setiap elemen juga
memiliki standard dan dokumen Mutu serta Laporannya. Namun pelasanaan
belum maksimal dikarenakan STIKES Indonesia Belum memiliki TIM Audit
Mutu Internal (AMI), walaupun demikian proses evaluasi dan monitoring tetap
dilakukan oleh SPMI dan Gugus Kendali Mutu pada tingkat prodi.
Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan pada tingkat UPPS dan Program
Studi adalah peningkatan penerapan tata pamong dan tata kelola secara
konitiu, tingkat UPPS harapannya dapat melakukan pengkajian, analisis
59
mendalam terhadap kondisi lingkungan dan resiko-resiko yang mungkin
terjadi, melakukan Peningkatan Kerjasama pada Tingat Internasional,
melakukan pelatihan dan workshop tentang AMI pada UPMI dan Tim.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Sistem Tata Pamong
Untuk menjamin akuntabilitas, keberlanjutan dan transparansi, serta
memitigasi potensi resiko, termasuk dalam pengembangan SSTIKes
Indonesia mengacu pada dokumen formal sistem tata pamong dan tata
kelola sebagai berikut:

1. Statuta STIKes Indonesia

2. Renstra STIKes Indonesia

3. Renop STIKes Indonesia

4. SK Struktur organisasi STIKES Indonesia No.

STIKes Indonesia telah memiliki dokumen formal Struktur organisasi dengan


nomor 017/YP3SDM/IV/2019 dan Standar Operasional Prosedur tentang
Penetapan Pimpinan STIKes dan Standar Operasional Prosedur tentang
Tugas Pokok, Fungsi Jabatan dan Rincian Tugas.

Untuk menjamin konsistensi, efektifitas, dan efisiensi kinerja organisasi


secara akuntabel dan transparan, setiap tahun STIKes Indonesia
melaksanakan rapat kerja. Dalam rapat kerja tersebut, ada tiga dokumen
yang dibahas, yaitu Laporan Kinerja tahun yang lalu, Rencana Aksi tahun
berjalan, serta Rencana Kegiatan dan Anggaran tahun yang akan datang.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan perjanjjian kinerja antara
Ketua STIKes Indonesia dengan unit kerja tahun berjalan.

Sistem kelola yang dilakukan Uleh STIKes Indonesia ini mampu


mewujudkan tata pamong yang baik sesuai dengan prinsip Good University
Govemance (GUG), maka dari itu STIKes Indonesia menerapkan tata
pamong yang memenuhi 5 pilar sistem tata pamong sebagai berikut:

1. Kredibel

Kredibilitas ditunjukkan dengan STIKes Indonesia telah melaksanakan60


berbagai kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
mengelola sumberdaya internal organisasi maupun dengan lingkungan
eksternal untuk mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi, baik
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini telah
dibuktikan adanya hubungan kerjasama yang baik dengan stakeholders
sehingga mendapatkan kepercayaan sebagai pembina organisasi
pemerintah maupun swasta.

Untuk menjamin kredibilitasnya tata pamong STIKESI didasarkan pada


sejumlah aturan yang menjelaskan tugas dan pokok fungsi setiap
elemen organisasi STIKESI. Setiap elemen mempunyai fungsi yang
spesifik yang menggambarkan sistem input – proses – output kegiatan.
Aturan-aturan tersebut tertuang dalam statuta STIKESI, SOP yang
menjelaskan deskripsi serta rincian tugas masing-masing elemen.

2, Transparan

Penyelenggaraan tata pamong yang transparan diwujudkan melalui :

(1) Kegiatan rapat rutin diikuti oleh seluruh staf dan pimpinan STIKes
Indonesia. Rapat koordinasi dalam unit kerja program Studi
dipimpin oleh Kaprodi dan rapat dalam unit kerja STIKes dipimpin
oleh Ketua STIKes.
(2) Mekanisme pemilihan tata pamong yang dilakukan secara
transparan mengacu pada STATUTA STIKes Indonesia No
019/YP3SDM/VI/2014 tertanggal 26 Juni 2014.
(3) Ditegakkannya aturan bagi setiap karyawan STIKes Indonesia
secara transparans terhadap reward/penghargaan bagi yang
memenuhi peraturan dan loyalitas yang tinggi juga transparansi
dalam punishment bagi yang tidak memenuhi aturan yang telah
ditetapkan.
(4) Keterbukaan akses informasi

STIKes Indonesia memberikan akses informasi secara terbuka


kepada pengguna internal terkait proses pembelajaran, hasil
proses pembelajaran, evaluasi pelayanan yang telah diberikan,
status kareditasiinformasi dan pendaftaran mahasiswa baru, visi,
61
misi, tujuan STIKes Indonmesia. Keseluruhan informasi dapat
dilihat pada https://stikesindonesia.ac.id

3. Akuntabilitas

Sistem tata pamong yang akuntabel dicirikan dengan tata kelola


kearsipan yang baik. Dokumentasi akademik diarsipkan baik dalam
bentuk hardcopy maupun softcopy seperti jadwal kuliah, RPS, soal ujian,
nilai ujian, berita acara ujian tugas akhir dan yudisium. Secara periodik
Ketua Stikes, melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi tata
kelola secara terperinci, terutama yang berkaitan dengan rencana
pelaksanaan kegiatan pembelajaran setiap semester. Akuntabilitas juga
ditunjukkan dengan adanya pertanggung jawaban baik oleh ketua
STIKes , ketua Prodi dalam bentuk Laporan kerja tahunan.

4. Beratanggung jawab

Salah satu bentuk tanggung jawab STIKes Indonesia dalam praktik


GUG adalah pelaksanaan pelaporan yang tepat waktu dan akurat.

Tata Pamong yang bertanggung jawab ditunjukkan melalui :

1. Ketersediaan dokumen laporan pertanggungjawaban setiap unit


kerja yang telah diserahkan kepada pejabat structural yang
membawahi unit kerja tersebut. Selanjutnya Ketua STIKes
membuat laporan pertanggungjawaban kepada ketua Yayasan
setiap tahunnya.
2. Proses kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dilaporkan secara
berkelanjutan sesuai dengan waktu Pangkalan data perguruan
Tinggi (PDDT) meliputi data mahasiswa dan data dosen.
3. Laporan Keuangan
Setiap prodi berkewajiban bertanggung jawab membuat laporan
Pengunaan keuangan setiap akhir semester, laporan tersebut
disampaikan dalam Rapat akhir semester yang dipimpin oleh
Ketua STIKes Indonesia.

5. Adil
62
Pelaksanaan tata pamong berkeadilan yaitu memberikan
dorongan dan pengarahan untuk pencapaian kinerja yang
optimal. Aspek keadilan yang dapat dilihat dari prinsip-prinsip
penyelenggaraan yang seimbang tidak memihak dan tidak
sewenag-wenag, apabila ada dosen atau tendik yang lakukukan
pelanggaran pada aturan maka akan dilakukan teguran dan
pembinaan. STIKES Indonesia pada pengelolaan tata pamong
menerapkan prinsip-prinsip keadilan yang dicerminkan dalam
pemberian beasiswa pada mahasiswa yang kurang secara
finansial tetapi memiliki kemampuan akademik yang bagus.
Seleksi yang diterapkan secara adil tertuang dalam Surat
keputusan Ketua STIKES Indonesia Nomor:
103/SK/STIKESI/IX/2017 tentang Ketentuan Seleksi dan
Evaluasi Bagi Penerima Bantuan Beasiswa Yayasan Pendidikan
dan Pelatihan Sumber Daya Manusia yang Melaksanakan Studi
di STIKES Indonesia serta beasiswa lain diluar kampus seperti
PPA, Basnaz, dan Bidik Misi

b. Kepemimpinan
a. Kepemimpinan Operasional
Kepemimpinan operasional ditunjukkan melalui Ketua STIKES
Indonesia dalam menjalin komunikasi yang baik dengan
stakeholder internal untuk merealisasikan Renstra dan SOP, serta
kemampuan dalam mengambil keputusan strategis dalam
melaksanakan kebijakan operasional.Setiap kebijakan dan
keputusan yang diambil bertujuan untuk mencapai visi yang mampu
berkompetitif. sehingga Renstra berfokus untuk menjadikan STIKes
Indonesia mampu berkompetisi dengan institusi lain.

Setiap awal tahun, dibuat rapat kerja antar unit kerja yang
berfungsi untuk membahas tiga jenis laporan, yaitu Laporan Kinerja
tahun lalu, Rencana aksi tahun berjalan, dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran tahun depan. Dalam rapat kerja juga disampaikan
perkembangan terbaru terhadap kondisi dan kemajuan STIKes
63
Indonesia. Perjanjian Kinerja antara Ketua dan Kaprodi di tanda
tangani pada saat rapat kerja, dievaluasi setiap satu kali semester
dan dalam evaluasi ini juga digali potensi masalah dan alternative
penyelesaiannya.

Dalam membuat sebuah peraturan STIKes, Ketua STIkes selalu


meminta pendapat dari Senat Akademik dan yayasan dalam
kegiatan rapat ketua, senat dan yayasan rapat rutin setiap bulan.
Sedangkan untuk pengambilan keputusan harian, Ketua tetap
berkoordinasi dengan Wakil Ketua dan Kaprodi serta Unit kerja
Lainnya.

b. Kepemimpinan Organisasi
Upaya yang dilakukan Ketua STIKes agar STIKes Indonesia untuk
mencapai organisasi yang kompetitif adalah :

a. STIKes Indonesia adalah PTS Kesehatan pertama yang


melakukan pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa untuk
mendapatkan sertifikat pendamping
b. Mengiinisiasi Mata Kuliah Kewirausahaan dalam kurikulum
c. STIKes Indonesia memberikan bekal kewirausahaan kepada
mahasiswa dengan meningkatkan kemampuan peternakan
madu lebah galo-galo dan pembuatan teh kawa sebagai
minuman khas minangkabau yang mampu digunakan untuk
kesehatan

c. Kepemipinan Publik
Kepemimpinan publik merupakan peran pimpinan dan dosen
yang aktif dalam berbagai perhimpunan dan atau kegiatan publik
terutama yang terkait dengan praktek lapangan. Terkait dengan hal
tersebut, ketua, dosen dan tenaga kependidikan terlibat secara
aktif dalam beberapa aktivitas publik baik tingkat regional
maupun nasional, yaitu :

a. Semua program Studi secara institusional menjadi anggota


64
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumbar (APTISI
Sumbar) yang secara otomatis menjadi anggota APTISI Pusat
b. Program Studi Keperawatan secara institusional tercatat
sebagai anggota Asosiasi Institusi Program Studi Ners
Indonesia (AIPNI)
c. Program Studi Keperawatan tercatat sebagai anggota
Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan Swasta Indonesia
(HPTSKes)
d. Program Studi Keperawatan tercatat sebagai anggota
Lembaga Akreditasi Perguruan Tinggi Swasta Kesehatan
(LAMPTSKES)
e. Menyelenggarakan kerjasama dengan instansi pendidikan :
f. Menyelenggarakan kerjasama dengan instansi dan pelayanan
kesehatan di tingkat lokal
g. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelayanan kesehatan di
tingkat nasional
h. Menyelenggarakan kerjasama dengan Institusi pendidikan di
tingkat global
Efektifitas kepemimpinan publik STIKESI juga ditunjukkan oleh
peningkatan kerjasama STIKESI dengan mitra dalam negeri yang
akan dimaksimalkan pelaksanaan pada mitra luar negri. Sejumlah
kerjasama dalam negeri bahkan membawa hasil yang konkrit.
diantaranya kerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam rangka
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, dan rumah
sakit–rumah sakit dalam rangka penggunaan lahan praktek dan
magang bagi lulusan STIKESI. Selain kerjasama antar institusi
tersebut juga terbentuk adanya kerjasama dalam pelatihan. Dosen
terlibat dalam pelatihan dan penyuluhan terhadap masyarakat, hal
ini dibuktikan dengan adanya program penelitian, pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosen prodi Ilmu keperawatan dan
profesi ners

d. Sistem Penjaminan Mutu


1) Ketersediaan dokumen formal pengembangan system penjamin65
mutu perguruan tinggi
Dokumen formal pengembangan sistem penjaminan mutu STIKES
Indonesia tertuang dalam Permenristekdikti nomor 16 tahun 2018
tentang Statuta PTS dan Statuta STIKES Indonesia Bab XIII
tentang tentang sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan
turunannya tertuang dalam Peraturan Ketua STIKES Indonesia
nomor 007/SK/STIKESI/I/2016 tentang SPMI STIKES Indonesia.
Dalam pelaksanaan SPMI, Unit Penjaminan Mutu Internal dibantu
oleh Unit Mutu Program Studi. Pelaksanaan SPMI tertuang pada
Buku Kebijakan SPMI STIKES Indonesia Dan Buku Standar SPMI

2) Terbangunnya sistem penjaminan mutu internal yang fungsional


yang paling tidak termasuk
(a) Dokumen formal pembentukan unsur pelaksana penjaminan
mutu internal STIKes Indonesia tertuang dalam Surat
Keputusan Ketua Nomor 016/SK/STIKESI/II/2019 tentang
Sistem Penjamin Mutu STIKes Indonesia Bab III Susunan
Organisasi pasal 9 yaitu terdiri dari (a) Ketua Unit penjamin
mutu Internal (Ketua UPMI), (b) sekretaris Unit penjamin mutu
Internal, (c) Kepala Bidang Audit Mutu Internal, penelitian dan
pengabdian masyarakat, (d) unit penjamin mutu program studi.
(b) Ketersedian dokumen mutu yang dapat mencakup: pernyataan
komitmen mutu, kebijakan mutu, standar mutu, manual mutu
dan dokumen lain yang diperlukan
(1) Keputusan Ketua STIKES Indonesia nomor
007/SK/STIKESI/I/2016 tentang Penetapan buku kebijakan
Penjaminan Mutu Internal STIKES Indonesiam secara garis
besar kebijakan ini adalah tujuan dan strategi SPMI, asas
atau prinsip SPMI, Pelaksanaan SPMI, Manajemen SPMI,
Struktutur Organisasi dan Tata Kelola SPMI dan Jumlah
serta nama semua standar DIkti dalam SPMI
(2) Keputusan Ketua STIKES Indonesia nomor
007/SK/STIKESI/I/2016 tentang Buku Manual SPMI
STIKES Indonesia, implementasi kebijakan ini bertujuan
66
untuk memahami ruang lingkup SPMI, pedoman
implementasi dan manual prosedur implementasi SPMI
(c) Ketersediaan rencana implementasi penjaminan mutu yang
mencakup: strategi, kebijakan, pemberdayaan para pemangku
kepentingan yang merupakan bagian dari rencana jangka
menengah maupun jangka panjang.
(1) Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI
kepada para pemangku kepentingan memahami kebijakan
SPMI yang telah ditetapkan sehingga dapat
diimplementasikan dengan baik pada prodi dan unitkerja
yang ada
(2) Evaluasi pelaksanaan standar mutu di STIKes Indonesia
sesuai dengan SN Dikti dan standar diktii dilakukan untuk
melihat hasil dari pelaksanaan dari setiap standar
sehingga dapat diketahui kelemahan, kesalahan, kendala
dan keberhasilan serta dampak yang timbul dari
pelaksanaan standar tersebut
(3) Peningkatan standar mutu dilakukan melalui suatu rapat
antara UPM dan Ketua STIKes, ka prodi, wakil ketua, dosen
dan unit kerja yang ada, standar yang diperbaiki, dievalausi
dari pencapaian hasil yang didapat
Ruang lingkup tertuang dalam buku kebijakan mutu STIKes
Indonesia yang meliputi :

(1) Menjadi tolak ukur untuk menilai pencapaian visi dan


pelaksnaan misi STIKes Indonesia
(2) Pemenuhan standar dikti yang telah ditetapkan,
pemenuhannya oleh unsur pimpinan, dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa.
(3) Pelaksanaan, evaluasi, pengendalian serta peningkatan
standar mutu pada unit kerja di lingkungan STIKes
Indonesia secara terencana dan berkelanjutan
Pemberdayaan para pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan SPMI STIKes Indonesia dilakukan
karena
67
tuntutan atas pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan
internal terhadap SPMI yang sistemik dan sistematis sehingga
terjadi peningkatan mutu pendidikan di STIKes Indonesia.

(d) Bukti yang sahih terkait efektivitas pelaksanaan penjaminan


mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan,
dan ditindak lanjuti untuk perbaikan yang berkelanjutan
(PPEPP)
(1) Penetapan : Standar mutu STIKes Indonesia yang telah
sesuai dengan SN Dikti melalui SK Ketua No
007/SK/STIKESI/I/2016 tentang penetapan dokumen mutu.
Proses penetapan standar mutu ini telah melalui tahapan
mulai dari penyusunan draf standar oleh tim penyusun,
analisis kebutuhan standar, pengumpulan informasi dan
identifikasi alternative, perumusan standar, pengujian dan
review standar, dan pengedsahan standar, serta standar
mutu tersebut disosialisasikan kepada pemangku
kepentingan dan civitas akademika STIKes Indonesia.

(2) Pelaksanaan : Penjaminan mutu di STIKes Indonesia


dilaksanakan menurut standar SN Dikti yang meliputi
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan standar mutu mengikuti buku panduan dan
SOP yang telah ditetapkan. Metode pelaksanaannya
merujuk pada manual mutu STIKes Indonesia yang telah
ditetapkan
(3) Evaluasi : system evaluasi pelaksanaan standar mutu
dilakukan dengan monitoring dan evaluasi sekali dalam satu
semester. dilakukan oleh tim audit penjamin mutu STIKes
Indonesia. Hasil audit dismpaikan dalam rapat antara ketua,
wakil ketua, ka.prodi, dosen dan tenaga kependidikan yang
diadakan untuk melihat proses pelaksanaan sebelumnya.
Kelemahan atau kesalahan serta keberhasilan yang
ditemukan akan dicatat lalu akan diperbaiki di semester
berikutnya
68
(4) Pengendalian : untuk memastikan pengendalian dapat
berjalan baik dan temuan diperbaiki dan ditingkatkan maka
jadwal pengendalian disepakati oleh tim evaluasi dan yang
akan dievaluasi menggunakan lembar tindakan koreksi
(5) Peningkatan : peningkatan dilakukan berdasarkan pada
hasil temuan saat evaluasi, jika temuan telah memenuhi
standar maka akan dilakukan peningkatan kualitas standar
sehingga terjamin pemenuhan satandar secara
berkelanjutan.
(e) Bukti sahih pelaksanaan monitoring dan evaluasi penjaminan
mutu yang terstruktur, ditindaklanjuti, dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan monitoring dan evaluasi STIKES Indonesia
dilakukan oleh UPMI dan gugus Kendali Mutu tingkat Prodi.
Pembentukan Tim mutu STIKes Indonesia dan gugus kendali
mutu prodi berdasarkan 055/SK/STIKESI/V/2014 dan direvisi
dengan 057/SK/STKESI/V/2020 tentang Perubahan Struktur
Organisasi UPMI STIKes Indonesia.

melakukan audit eksternal keuangan untuk kedepannya. STIKes


Indonesia sedang melakukan pembenahan yang mengarah kepada
peningkatan mutu supaya tercapai peringkat Akreditasi Nasional ke
taraf unggul dan berencana untuk memperoleh akreditasi
Internasional.

STIKes Indonesia melakukan audit eksternal dari BAN PT.


Peringkat akreditasi STIKes Indonesia pada tahun 2016 adalah C
dengan nilai 266 hal ini berdasarkan keputusan BAN PT No
1519/SK/BAN-PT/Akre/PTVIII/2016. Pada tahun yang sama Prodi
Keperawatan dan Ners juga melakukan akreditasi dari LAMPTKes
dengan hasil baik (B). Hal ini dikuatkan dengan Keputusan
LAMPTKes Nomor 1031/LAM-PTKes/Akr/Pro/XII/2016.

(f) Bukti sahih sistem perekaman dan dokumentasi mutu, serta


publikasi hasil penjaminan mutu internal kepada para
pemangku kepentingan
Sistem perekaman dan dokumentasi mutu disesuaikan dengan69
panduan dan standar mutu yang telah ditetapkan. Hasil dari
monitoring dan evaluasi dirangkum dalam bentuk laporan akhir
Mutu Akademik dan diteruskan kepada pemipinan untuk
dijadikan pertimbangan tindaklanjut secara keberlanjutan
dalam pengembangan mutu STIKes Indonesia.

e. Kerjasama
1. Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan prosedur
pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri), dan
monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama STIKes
Indonesia memiliki kerjasama dengan institusi lain baik institusi
pemerintah maupun swasta dalam negri. Kerjasama ini berpedoman
pada 034/SK/STIKESI/V/2015 dan diatur dalam Statuta STIKes
Indonesia dan juga dituangkan dalam kebijakan Standar Prosedur
nomor STIKESI-PM-16 tentang Kerjasama.
2. Ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan
kemitraan yang ditetapkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan
strategis institusi dalam rangka mencapai VMTS nya, STIKes
Indonesia melakukan perencanaan dan pengembangan jejaring
kemitraan yang berfokus pada pengembangan kegiatan Tridarma.
6. Indikator Kinerja Tambahan
STIKes Indonesia memiliki indicator kerja tambahan pada tata pamong,
tata kelola dan kerjasama yaitu :

a. Melakukan kerjasama luar negri baik dalam bidang, pendidikan,


penelitian dan pengabdian Masyarakat
b. Terlaksananya Studi Banding tingkat nasional

c. Visiting Lecturer Tingkat Nasional

7. Kepuasan Pengguna
a. Menggunakan instrument kepuasan yang sahih, andal mudah
digunakan
Pengukuran kepuasan layanan terhadap para pemangku
kepentingan menggunakan instrument evaluasi kepuasan dengan
item pertanyaan sebagai berikut :
70
1. Kuesioner Kepuasan mitra terhadap pengguna lulusan
2. Kuesioner Kepuasan mitra terhadap Kegiatan Penelitian
3. Kuesioner Kepuasan mitra terhadap trhadap PKM
4. Kuesioner Kepuasan dosen
5. Kuesioner Kepuasan tendik
6. Kuesioner kepuasana alumni
7. Kuesioner Mahasiswa
b. Dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam, dianalisis
dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan
keputusan
Pelaksanaan
survey kepuasan ini dilakukan satu kali dalam satu tahun yang
melibatkan unsur dosen, tendik, mahasiswa, mitra kerjasama dan
pengguna.
c. Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk
mengambil keputusan
Hasil survey kepuasan di hitung dengan cara menjumlahan angka
dari setiap pernyataan. Pernyataan dalam survey kepuasan
menggunakan skala Guttman dengan penilaian penyataan Positif
yang memberikan jawaban ya diberikan skor 1 dan jawaban tidak
diberikan skor 0 dan untuk penyataan negative pemberian skor dibalik
dari penyataan positif. Hasil hitung dari semua penyataan tersebut
akan ditotal kemudian akan didapatkan hasil ukur yang dikategorikan
Puas (70 – 100 %) dan kurang Puas (< 70 %). Data yang sudah
dikategorikan tersebut ditabulasi dalam table office ms Excel
selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik dan
dideskripsikan agar dapat dianalisa.

d. Hasilnya dipublikasi dan mudah di akses oleh pemangku kepentingan


Hasil tingkat kepuasan para pemangku kepentingan terhadap
layanan manajeman STIKes Indonesia di publikasikan melalui rapat
pimpinan dan unit kerja terkait agar bisa dijadikan dasar dalam
perbaikan layanan ke depan.

8. Tinjauan Manajemen
71
Stikes Indonesia Program Studi Ilmu keperawatan dan Profesi Nersmemiliki
Unit Penjamin mutu tingkat STIKes (UPMI) maupun pada level Prodi gugus
kendali mutu prodi (GKMP). UPM dan GKMP melakukan evaluasi dan
monitoring secara berkala untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
ketercapaian program ataupun standard. Telah termasuk standard tata kelola,
tata pamong dan kerjasama.
Selain itu dari sisi eksternal mutu, tata pamong dan tata kelola juga
dievaluasi oleh L2DIKTI wil X pada kegiatan Monev dan Wasdalbin sekali
setahun. STIKes Indonesia melakukan audit eksternal dari BAN PT.
Peringkat akreditasi STIKes Indonesia pada tahun 2016 adalah C dengan
nilai 266 hal ini berdasarkan keputusan BAN PT No 1519/SK/BAN-
PT/Akre/PTVIII/2016. Pada tahun yang sama Prodi Keperawatan dan Ners
juga melakukan akreditasi dari LAMPTKes dengan hasil baik (B). Hal ini
dikuatkan dengan Keputusan LAMPTKes Nomor 1031/LAM-
PTKes/Akr/Pro/XII/2016.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian tata kelola dan tata pamong


serta tindak lanjut
Dalam hal tata pamong, tata kelola dan kerjasama, STIKES Indonesia dan
Prodi ilmu keperawatan dan profesi Ners telah menggunakan kebijakan yang
tepat berupa system tata pamong yang baik, system pengelolaan yang tepat,
kerjasama yang baik dengan semua instansi dalam negri dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Efektivitas dan efisiensi dalam bidang tata pamong, tata kelola dan kerjasama
telah dilaksanakan oleh Unit Pengelola Program Studi dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia secara optimal untuk mencapai perwujudan visi,
misi, Tujuan institusi dan prodi. Transparansi dalam tata kelola institusi terus
dijaga dan bangun dengan pengelolaan yang merujuk pada Standar
Operasional Prosedur (SOP) untuk bidang-bidang yang terkait pada tingkat
Institusi dan Program Studi. Akuntabilitas senatiasa dijalankan berdasarkan
nilai dan tanggung jawab. Adapun Rencana tindak lanjut yang diperlukan
terkait system tata pamong, tatakelola dan kerjasama yaitu:
1. Pengembangan kerjasama pada Tingkat Internasional, Luar negri baik
72
pada bidang pendidikan, Penelitian dan pengabdian Masyarakat
2. Meningkatkan realisasi pelaksanaan kerjasama pada tingkat internasional

Kriteria 3 Mahasiswa

1. Latar Belakang
VisiSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia yaitu menjadi perguruan tinggi
ilmu kesehatan yang kompetitif tahun 2045 dan visi Program Studi Ilmu
Keperawatan yaitu menjadi program studi yang menghasilkan ners
professional dengan keunggulan dibidang keperawatan gawat darurat tahun
2025. Untuk mewujdkan visi Program Studi Ilmu Keperawatan maka
dilakukan berbagai upaya pada indikator uatama dan indikator tambahan.
Terkait dengan kinerja pada mahasiswa dilakukan beberapa upaya dalam
menjaring calon mahasiswa dan melakukan penyelenggaraan layanan
kemahasiswaan secara prima. Tata kelola yang baik menjadi pendukung
bagi pelayanan dalam meningkatkan kualitas dan mutu mahasiswa.

Program Studi Ilmu Keperawatan melaksanakan dua jalur seleksi dalam


penerimaan mahasiswa sesuai dengan pola penerimaan mahsasiswa secara
nasional yang mengacu pada peraturan yang berlaku baik untuk seleksi
penerimaan jalur undangan, prestasi akademik maupun non akademik,
maupun jalur tes. Hal tersebut tertuang pada Statuta Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia BAB IV pasal 15 tentang penerimaan mahasiswa baru.
Penetapan standar sistem seleksi calon mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan bertujuan untuk meningkatan kualitas input mahasiswa melalui
tes potensi akademik dan tes kesehatan, sehingga mendapatkan calon
mahasiswa yang sesuai persyaratan penerimaan. Tujuan penetapan standar
sistem seleksi tersebut adalah sebagai pedoman dalam melakukan rekitmen
calon mahsiswa baru dan sebagai tolak ukur dari animo masyrakat terhadap
prodi keperawatan.

Mahasiswa perlu mendapatkan pelayanan yang prima. Hak untuk


mendapatkan pelayanan yang prima bagi mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan berpedoman kepada Statuta BAB V pasal 54 tentang Hak dan
Kewajiban mahasiswa. Pada pasal 54 tersebut dicantumkan hak kebebasan
akademik secara penuh dan bertanggung jawab serta memperoleh layanan73
prima sesuai dengan peraturan berlaku.Tujuan standar layanan tersebut
adalah sebagai pedoman dalam melakukan pelayanan prima kepada
mahasiswa dan sebagai tolak ukur dari kepuasan mahsiswa terhadap
pelayanan petugas seleksi penerimaan calon mahasiswa baru, dosen dan
tendik.

Pencapaian standar terkait sistem seleksi calon mahasiswa baru STIKes


Indonesia dilakukan dengan berbagai strategi. Beberapa strategi yang
dilakukan diantarnya adalah memanfaatkan mahasiswa, alumni, menebar
informasi melalui media cetak dan elektronik serta media sosial. Upaya
tersebut dilakukan untuk pencapaian standar dalam rangka meningkatkan
kuantitas dan kualitas input mahasiswa, ratio daya saing dari jumlah pelamar
dengan daya tampung seperti diatur dalam renstra STIKes Indonesia.

Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Nomor 060/SK/STIKESI/VI/2020


tentang Penerimaan Mahasiswa Baru STIKes Indonesia. STIKes Indonesia
melaksanakan penerimaan mahasiswa baru 1 kali dalam setahun.
Penerimaan mahasiswa Program A (regular) dan Program B (non regular).
Prosedur seleksi mahasiswa prodi Ilmu Keperawatan Program A dilakukan
dengan dua cara ada yang mengikuji jalur Ujian Masuk dan ada yang
menempuh jalur Undangan (mahasiswa berprestasi), Untuk dua jalur
tersebut wajib mengikuti tes Kesehatan. Sedangkan Program B tidak
dilakukan sistem ujian masuk.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS

a) Kebijakan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru


Program Studi Ilmu Keperawatan selalu melaksanakan penerimaan
mahasiswa baru pada setiap tahun ajaran. Prosedur pelaksanaan
penerimaan mahasiswa baru mengacu kepada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No.6 Tahun 2020, Statuta STIKes
Indonesia tentang mahasiswa dan lulusan dan peraturan yang ditetapkan
oleh Unit Penjamin Mutu STIKes Indonesia. Program Studi Ilmu
Keperawatan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
lapisan masyarakat untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa baru bagi
yang memenuhi persyarat anak ditetapkan sebagai mahasiswa baru oleh
74
pihak kampus. Penerimaan calon mahasiswa baru dibedakan atas
mahasiswa reguler dan transfer. Masing-masing diuraikan sebagai berikut
:
A. Mahsiswa reguler
Untuk penerimaan calon mahsiswa regular dilakukan dengan 2 jalur,
yaitu tes tertulis dan PMDK. Masing-masing jalur diuraikan sebagai
berikut:

1) Jalur Tes tertulis


Jalur tes tertulis adalah sistem seleksi calon mahasiswa baru
menggunakan seperangkat alat tes berbasis tulisan. Alat tes tulisan
berupa satu naskah soal ujian yang terdiri dari materi matematika,
ilmu pengetahuan alam (kimia, biologi, fisika) dan bahasa (bahasa
Indonesia dan bahasaInggris). Tes tertulis diperuntukan bagi calon
mahasiswa baru lulusan SLTA sederajat. Calon mahasiswa yang
dinyatkan lulus adalah yang dapat mencapai score minimal 80% dari
total score nilai.
2) Jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK)
Penerimaan calon mahasiswa baru melalui jalur penelusuran minat
dan kemampuan adalah calon mahsiswa baru yang diterima dengan
cara seleksi administrasi nilai rapor siswa kelas XII SMA sederajat.
Pada jalur tersebut Program Studi Ilmu Keperawatan mengirimkan
surat melalui kepala sekolah SLTA sederajat untuk mengirimkan
siswanya yang berminat kuliah di Program Studi Ilmu Keperawatan.
Bagi siswa yang memenuhi syarat, diminta untuk mengirimkan
kelengkapan berkas yang dibutuhkan (nilai rapor dan KK) dalam
bentuk softcopy via web atau WhatsApp dan hardcopy yang
dikirimkan langsung ke kampus. siswa-siswa yang memenuhi syarat
akan diterima menjadi calon mahsiswa baru melalui jalur PMDK.
Bagi calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus baik dari jalur
PMDK maupun jalur test tertulis dilanjutkan dengan wawancara, test
buta warna dan pemeriksaan kesehatan. Bagi calon mahasiswa
yang lulus dari serangakain tes tersebut akan dinyatakan sebagai
mahasiswa baru Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Indonesia
75
yang dinyatakan melalui Surat Keputusan Ketua.
Adapun persyaratan menjadi mahasiswa diantaranya:

1. Umum
- Warga Negara Indonesia
- Warga Negara Asing yang telah memenuhi syarat administrasi
antara lain:
 Foto copy pasport yang bersangkutan
 Surat Keterangandari KBRI
 Surat Pernyataanpenjaminmahasiswadari negara
bersangkutan
 Daftar Riwayat Hidup
1) Tinggi Badan pria: 155 wanita: 150
2) Berbadan sehat dan tidak cacat yang mengganggu proses
belajar mengajar atau tugas-tugas dibidang kesehatan;
seperti buta warna, gangguan pendengaran dan tuna fisik
yang dinyatakan saat tes kesehatan.
3) Memiliki ijazah SLTA sederajat
4) Bagi yang berasal dari Diploma III Keperawatan,
menyerahkan fotocopi ijazah D III dan transkrip nilai yang
telah dilegalisir masing-masing sebanyak 2 lembar
5) Tidak sedang hamil yang dinyatakan melalui test pack
6) Mengisi formulir pendaftaran
7) Menyerahkan pas photo 2x3, 3x4 dan 4x6 sebanyak 3
lembar.
2. Undangan/ PMDK
1) Mengirim ulang (email) formulir yang telah di isi calon
mahasiswa
2) Menyerahkan data diri seperti foto copy rapor, fotocopi KK.
3) Menyerahkan pas photo 4x6 sebanyak 4 lembar
4) Mengikuti tes kesehatan
5) Membayar slip setoran uang masuk jika dinyatakan lulus tes
kesehatan.
B. Mahasiswa transfer 76
Mahasiswa transfer adalah calon mahasiswa yang telah
menyelesaikan satu jenjang program pendidikan yang dibuktikan
dengan ijazah. Jadwal untuk penerimaan calon mahasiswa transfer
sejalan dengan penerimaan regular, dengan persyaratan ijazah
Dipoloma Keperawatan dan juga dilakukan tes kesehatan. Bagi
calon yang memenuhi persyaratan akan dinyatakan sebagai
mahasiswa baru Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Indonesia
yang dinyatakan melalui Surat Keputusan Ketua.
b) Kebijakan Layanan Mahasiswa
Kebijakan layanan mahasiswa merujuk kepada peraturan yang telah
disetujui oleh Ketua Stikes Indonesia, antara lain:
a. Pengembangan Nalar merujuk kepada Prosedur Mutu STIKes
Indonesia No Dokumen: STIKESI-PM-11/14 tentang
Pengembangan Nalar
b. Minat dan Bakat merujuk kepada ProsedurMutu STIKes Indonesia
No Dokumen: STIKESI-PM-11/10 tentang Pelayanan Minat dan
Bakat
c. Pengembangan soft skill : STIKESI-PM-11/09 tentang Pelayanan
Soft skill
d. Layanan beasiswa merujuk kepada Prosedur Mutu STIKes
Indonesia No Dokumen :STIKESI-PM-11/08 tentang Pelayanan
Beasiswa
e. Bimbingan karir dan kewirausahaan merujuk kepada Prosedur
Mutu STIKes Indonesia No Dokumen: STIKESI-PM-11/13tentang
Bimbingan Karir dan kewirausahaan
f. Layanan Kesehatan kepada Prosedur Mutu STIKes Indonesia No
Dokumen: STIKESI-PM-11/18 tentang Pelayanan Kesehatan
Mahasiswa.
g. STATUTA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia

3. Strategi Pencapaian Standar


Standar pelaksanaan dan strategi pencapaian standar dalam pengambilan
keputusan terkait seleksi dan layanan mahasiswa Program Studi Ilmu
77
Keperawatan mengacu kepada:
a.Permenristekdikti No 60 tahun 2018 Pasal 8 tentang Daya Tampung
mahasiswa
b.Permendikbud No 3 tahun 2020 tentang Standar Pendidikan Nasional.
c. Visi Misi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
d.Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Strategi pencapaian standar Program StudiIlmuKeperawatan melibatkan
semua aspek mulai dari Yayasan, KetuaSTIKes Indonesia, Wakil Ketua I,
Wakil Ketua II dan Ka Prodi. Salah satu cara pencapaian daristandar yang
telahditetapkan yaitu melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang
bertanggung jawab disemua bidang untuk memenuhi standar yang telah
ditetapkan, unsur pimpinan yang bertanggung jawab melakukan
pemantauan terhadap proses setiap standar sampai tahap evaluasi dan
pelakasanaan perbaikan yang diperlukan dalam pengendalian standar.

Sistem seleksi penerimaan mahsiswa baru di Program Studi Ilmu


Keperawatan berjalan tanpa kendala di setiap tahun ajarannya.
Penerimaan mahasiswa baru di Program Studi Ilmu Keperawatan juga
mempertimbangkan nilai ujian nasional, nilai rapor dan kemampuan non
akademik dari calon mahasiswa baru yang mendaftar dan melaluijalur
PMDK ke Program Studi Ilmu Keperawatan.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar

Evaluasi pencapaian dari standar yang telahditetapkan oleh Program Studi


Ilmu keperawatan dilakukan berupa melakukan perbaikan terhadap
pelaksanaan pemenuhan isi standar yang telah ditetapkan, manual evaluasi
standar dan Manual Pengendalian Standar Pendidikan Program StudiI lmu
Keperawatan Indonesia.
Mekanisme
No. Standar Strategi Pencapaian Hasil Pencapaian
Kontrol
A. Kualitas Mahasiswa
1 Berdasarkan Tersedianya SK penerimaan Prodi menyelesaikan laporan Monitoring
sistem mahasiswa baru, pedoman hasil kegiatan penerimaan dan evaluasi
penerimaan penerimaan mahasiswa baru dan mahasiswa keperawatan oleh GKMP
78
mahasiswa baru laporan hasil kegiatan dengan merekap data
STIKes mahasiswa
Indonesia Prodi
menerima
mahasiswa
berdasarkan
aturan dan
memberlakukan
prinsip keadilan
STIKes Adanya ketetapan mengenai alur Prodi menetapkan calon Monitoring
Indonesia penerimaan mahasiswa baru mahasiswa yang masuk dan evaluasi
memiliki melalui jalur penerimaan oleh GKMP
kebijakan alur mahasiswa baru sesuai dengan
penerimaan ketetapan
mahasiswa baru
STIKes Melakukan analisa dan menetapkan Prodi bersama dengan bagian Monitoring
Indonesia kuota berdasarkan sumber daya akademik saling koordinasi dan evaluasi
menetapkan manusia dan sarana prasarana yang dalam menetapkan jumlah oleh GKMP
jumlah kuota dimiliki kuota penerimaan mahasiswa
penerimaan
mahasiswa baru
STIKes Melakukan peningkatan dalam Prodi bersama dengan tim Monitoring
Indonesia promosi dan sosialisasi sosialisasi melakukan upaya dan evaluasi
memperoleh promosi dan sosialisasi oleh GKMP
jumlah
mahasiswa
sesuai
ketentuan
setiap tahunnya
B. Layanan Mahasiswa
STIKes 1. Prodi membuat kegiatan 1. Kegiatan khusus Monitoring
Indonesia bidang penalaran terkait soft pengembangan soft skill dan evaluasi
memiliki skill belum diadakan namun oleh GKMP
layanan 2. Prodi bersama bidang penekanan kegiatan soft
kemahasiswaan kemahasiswaan memantau skill ini dapat terlihat dari
79
dalam bidang kegiatan organisasi pembelajaran di kelas.
pengembangan mahasiswa untuk 2. Telah tersedia dan
soft skill, pengembangan minat dan terlaksanaanya kegiatan
peningkatan bakat HIMA Keperawatan yang
kesejahteraan 3. Prodi membentuk dosen PA membantu dan mendukung
dan penyuluhan 4. Prodi bekerjasama dengan kegiatan mahasiswa dalam
karir dan bidang kemahasiswaan mengembangkan minat
bimbingan STIKes Indonesia dan bakat
kewirausahaan menetapkan dan menyediakan 3. Prodi telah membagi
beasiswa Dosen PA berdasarkan
perbandingan jumlah
mahasiswa dan dosen.
Dosen PA telah
membimbing mahasiswa
pada awal, tengah dan
akhir semester dan
didokumentasikan pada
Buku Bimbingan PA
4. Prodi telah menetapkan
mahasiswa yang
mendapatkan beasiswa
berdasarkan seleksi

5. Indikator Kinerja Utama


a. Kualitas input mahasiswa
Proses rekrutman mahasiswa STIKes Indonesia berdasarkan dua cara
yaitu melalui tes ujian tertulis dan jalus penjaringan Minat dan
Kemampuan (PMDK) untuk siswa-siswi berprestasi. Dan kemudian akan
dilakukan tes kesehatan. Mahasiswa pada program studi ilmu
keperawatan dan profesi ners berasal dari berbagai daerah
Adapun rasio jumlah pendaftar terhadap mahasiswa baru pada prodi ilmu
keperawatan dan profesi ners, Calon mahasiswa melaksanakan proses
80
penyeleksian berkas dan ujian seleksi. Berdasarkan data tabel 5 LKPS
pada 5 tahun terakhir pada Program StudiIlmu Keperawatan didapati
jumlah pendaftar calon mahasiswa yang lulus seleksi dengan rincian pada
TS-4 sebanyak 165 ikut seleksi dan 44 orang lulus seleksi, TS-3
sebanyak 210 ikut seleksi dan 130 orang yang lulus seleksi. TS-2
calonmahasiswa yang ikut seleksi berjumlah 193 dengan jumlah lulus
seleksi 66 orang, untuk TS-1 sejumlah 186 ikut seleksi dengan 50 orang
yang lulus seleksi, terakhir pada TS sejumlah 150 orang yang mengikuti
seleksi dan 60 orang yang lulus seleksi

Sementara untuk program studi professi ners, berdasarkanTabel 6, pada


TS-2 sebanyak 65 orang calon mahasiswa ikut seleksi, dan 50 orang
yang lulus seleksi, sementara TS-1 sebanyak 105 calon mahasiswa ikut
seleksi, dan 90 orang yang lulus seleksi.39 orang

b. Animo calon mahasiswa sebagai hasil upaya yang sudah dilakukan


1) Tren peningkatan animo calon mahasiswa dalam kurun waktu tiga (3)
tahun terakhir pada PS.

Program Studi Ilmu Keperawatan telah melakukan upaya


meningkatkan kreatifitas dengan melibatkan mahasiswa dalam
beberapa kegiatan Prodi dan Dosen. Prodi juga mengikut sertakan
81
alumni untuk menarik pendaftar calon mahasiswa. Disamping itu,
letak kampus di tengah kuota juga turut memberikan pengaruh
terhadap peningkatan animo masyarakat untuk mendaftar sebagai
mahaiswa pada Prodi Ilmu Keperawatan. Sebagaimana tampak pada
Tabel 5, jumlah calon mahasiswa dan mahasiswa yang lulus seleksi
meningkat dari TS-1 ke TS, meskipun pada tahun sebelumnya
mengalami penurunan.

2) Keberadaan mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa pada PS.


(Data merujuk DKPS Tabel 5 dan Tabel 6. Data Mahasiswa pada
Program Studi)

Pada kurun waktu tiga tahun terakhir, mahasiswa yang lulus seleksi
pada Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 180 orang dan
Program Studi Profesi Ners 123 orang, dari jumlah tersebut tidak ada
mahasiswa asing yang ikut dalam seleksi dan lulus sebagai calon
mahasiswa program studi ilmu keperawatan dan program studi
profesi ners.

c. Layanan kemahasiswaan
Program Studi Ilmu Keperawatan selalu memberikan pelayanan terbaik
untuk semua mahasiswa. Layanan yang diberikan keapda mahasiswa
mencakup:
1) Pembinaan dan pengembaganminat dan bakat
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan
dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Pembinaan
kepada mahasiswa ini berpedoman kepada Statuta STIKes Indonesia
tahun 2017 di BAB IX Pasal55 tentang Organisasi Mahasiswa, Pasal
56 tentang Kegiatan Mahasiswa dan Pasal 57 tentang Pembiayaan
Kegiatan Mahasiswa. Pembinaan kepada mahasiswa juga merujuk
kepada Prosedur Mutu STIKes Indonesia No Dokumen: STIKESI-PM-
11/10 tentang Pelayanan Minat dan Bakat. Pembinaan yang dilakuka
nantara lain:
 Penyelenggraan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan
 Penyelenggaraan pelantikan Organisasi HIMA Keperawatan 82
 Pengontrolan berkala kepada organisasi HIMA Keperawatan terkait
pelaksaan minat dan bakat mahasiswa
 Memfasilitasi Organisasi HIMA Keperawatan dalam membuat
kelompok kerja masing-masing departemen
 Penyelenggaraan Kegiatan Rohani, bagi mahasiswa muslim
berupa membaca Al Qur’an yang difasilitasi oleh UKM Kerohanian
HIMA Keperawatan
 Memfasilitasi kegiatan penyelenggaraan Seminar Nasional,
Kompetisi olah raga, kompetisi seni yang digagas oleh organisasi
mahasiswa
 Memfasilitasi penyelenggaraan perlombaan yang dilakukan oleh
mahasiswa baik perlombaan akademik maupun non akademik
 Memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan dengan berbagai fasilitas ang sudah disediakan
seperti lapangan bola voly, meja tenis meja, peralatan band, baju
tari dan media untuk tari, mushola kampus untuk kegiatan rohani,
ruangan HIMA Keperawatan
2) Peningkatan Kesejahteraan
Upaya yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan terkait
peningkatan kesejahteraan bagi mahasiswa antara lain:
 Bimbingan Konseling
Kegiatan layanan bimbingan konseling Program Studi selalu
dilakukan kepada mahasiswa. Pelayanannya berupa memberikan
konseling kepada mahasiswa-mahasiswa yang menghadapi
masalah, baik itu masalah pribadi, masalah keluarga, masalah
dalam kuliah, masalah keuangan yang sedang dihadapi.
Alur pelayanan konseling dimulai dari Pembimbing Akademik (PA)
mahasiswa. Di Prodi Ilmu Keperawatan masing-masing mahasiswa
mempunyai PA dan jadwal untuk bertemu PA minimal 3 kali
dalamsetiap semester, yaitu di awal semester saatpenyusunan
KRS, sebelumjawal UTS dan sebelumjadwal UAS. Mahasiswa bisa
menemui PA lebihdari 3 kali, kalau memang dirasa perlu.
83
Mahasiswa menemui PA dilengkapi dengan buku PA yang sudah
disediakan oleh Progam Studi. Apabila permasalahan mahasiswa
tidak bisa diselesaikan oleh PA, maka, mahasiswa dijadwalkan
bertemu dengan dosen yang ditunjuk oleh Program Studi sebagai
Dosen Konseling Program Studi. Mahasiswa bertemu Dosen
Konseling dengan mengisi instrument konseling yang telah
disediakan Program Studi. Apabila permasalahan mahasiswa
tersebut juga tidak bisa diselesaikan, maka akan dijadwalkan oleh
Ketua Program Studi.
 Layanan Kesehatan
Layanan Kesehatan mahasiswa Prorgam Studi Ilmu Keperawatan
dilakukan di Laboratorium Stikes Indonesia. Layanan Kesehatan
dilakukan oleh dokter umum yang ada di Labor. Pelayanan berupa
melakukan amnesa terhadap mahasiswa yang sakit, pemeriksaan
vital sign, pemberian obat. Apabila permasalahan kesehatan
mahasiswa tidak bisa ditangani, maka mahasiswa dianjurkan untuk
berobat ke Puskesmas/ RumahSakit.
 Beasiswa
Layanan beasiswa yang diberikan oleh Program Studi Ilmu
Keperawatan kepada mahasiswanya terdiri dari beberapa sumber,
antara lain beasiswa Bidik misi dari LLDIKTI, Baznas, UKT
LLDIKTI, PPA, BBM, beasiswa Yayasan. Yayasan Pendidikan dan
Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia juga memberikan
bantuan berkala secara acak kepada mahasiswa keperawatan.
Layanan beasiswa di Program Studi bertujuan agar mahasiswa
bisa menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan dan
memotivasi mahasiswa berprestasi.

3) Penyuluhan Karir dan Bimbingan Kewirausahaan


Penyuluhan karir dan bimbingan kewirausahaan yang diberikan oleh
Program Studi Ilmu Keperawatan kepada mahasiswa berupa:
 Bimbingan karir kepada mahasiswa dengan mengadakan
pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa keperawatan seperti
pelatihan PPGD, BTCLS. Kegiatan pelatihan bertujuan untuk
84
meningkatkan daya saing lulusan di dalam dunia kerja dan
lulusan memiliki sertifikat pendamping ijazah.
 Pemberian layanan informasi bagi mahasiswa di kampus berupa
mading/ papan informasi yang menyangkut semua informasi yang
dibutuhkan oleh mahasiswa
 Pemberian layanan informasi, informasi pelatihan-pelatihan
keperawatan di grup facebook, grup WhatsApp dan mading yang
ada di kampus.
 Bimbingan kewirausahaan kepada mahasiswa keperawatan,
dikaitkan dengan Mata Kuliah kewirausahaan, dimana mahasiswa
membuat proposal penawaran produk yang dipilihnya sendiri,
kemudian setelah dibimbing dan disetujui oleh tim dosen
pengajar, mahasiswa tersebut mengaplikasikan usaha yang di
pilihnya. Hal ini bertujuan memotivasi mahasiswa untuk bisa
berwirausaha.

6. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator kinerja tambahan kemahasiswaan yang telah ditetapkan Prodi Ilmu


Keperawatan berupa pencapaian prestasi mahasiswa bidang akademik dan
non akademik di tingkat wilayah, provinsi dan nasional. Selain itu Prodi telah
menjalin kerjasama untuk menunjang layanan kemahasiswaan dalam
meningkatkan kompetensi mahasiswa menghadapi ujian kompetensi Ners.
Prodi akan memfasilitasi mahasiswa ikut serta dalam pelatihan Bantuan
Hidup Dasar.

7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa termasuk
kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan
analisis datanya pada program studi.

Pengukuran kepuasan mahasiswa di Prodi Ilmu Keperawatan dilakukan


dengan cara menyediakan instrument kuesioner kepuasan mahasiswa
yang diisi langsung oleh mahasiswa secara manual. Aspek yang diukur
dari instrument kepuasan mahasiswa tersebut terdiri dari dosen, tenaga
kependidikan, pengelola dan sarana prasarana. Pengisian instrument
dilakukan setiap akhir semester setelah UAS. Semua mahasiswa wajib
mengisi instrument kepuasan yang akan disiapkan oleh Program Studi. 85
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
pengguna yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.

Kuoesioner diberikan kepada mahasiswa yang memuat beberapa


pertanyaan terhadap beberapa aspek pelayanan, seperti:
1) Tangible, yang memuat kemampuan prodi dalam memberikan
penampilan yang baik kepada mahasiswa baik dari isi tampilan
bangunan, fasilitas, perlengakapan teknologi pendukung, hingga
penampilan dosen dan tenaga pendidik
2) Realibility, memuat adanya penilaian terhadap kemampuan Prodi
dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan
mahasiswa terkait kecepatan, ketepatan waktu, tidak ada kesalahan,
dan sikap simpatik
3) Responsiveness adalah kemampuan Prodi untuk dapat memberikan
pelayanan dengan tanggap atau responsive serta kemampuan untuk
menyampaikan dengan cara yang jelas dan mudah dipahami
4) Assurance adalah jaminan dan kepastian yang diperoleh dari sikap
sopan santun tendik, komunikasi yang baik, pengetahuan yang dimiliki,
sehingga mampu memberikan rasa percaya terhadap tendik
5) Empathy menjelaskan mengenai kemampuan Prodi memberikan
perhatian yang tulus agar dapat memahami keinginan mahasiswa
secara akurat dan spesifik.

Data olah kuesioner terakhir menunjukkan jumlah pengguna mengisi


survey adalah 40 orang. Jumlah ini merupakan sampel dari mahasiswa
yang diambil 10 orang dari masing-masing kelas. Hasil pengukuran
kepuasan pengguna yang disediakan oleh program studi, di dapatkan
sebagai berikut: 3. Kepastian: Kemampuan
4. Empati: Kemampuan
1. Realibility: kemampuan 2. Responsiveness:
dosen, Kemampuan
tenaga kependidikan
dosen, tenagadan
kependidikan, dan
dosen , tenaga 5.kependidikan
Tangible: Mahasiswa
dan menilai
dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan
pengelola untuk peduli sarana
dan
kecukupan,
pengelola dalam aksesibilitas,
membantu kualitas
pengelola dalam memberikan kepada mahasiswa tentang
memberikan pelayanan
perhatian kepada
mahasiswa dan adalah dan prasarana
memberikan
pelayanan yang diberikan sesuai
mahasiswa
pelayanan jasa yang cepat
ketentuan
tanggap 0%
0% 0% 0% 3%
15%
0%0%
5% 25% 86
10%
25% 8%
30%
40%

55%
75% 62% 60% 87%
Sangat Puas Puas Cukup Kurang Sangat
SangatPuas
Puas Sangat
Puas Puas
Sangat Cukup
Puas PuasKurang
Cukup Kurang
Puas Cukup
Cukup Kurang
Kurang
8. Tinjauan Manajemen

Tindakan pengendalian jaminan mutu yang telah ditetapkan oleh Program Studi
sudah terlaksana….%. Unit pejamin mutu program studi selalu mengevaluasi
tindakan yang sudah dilakukan terhadap mahasiswa, agar mengetahui seberapa
pencapaian yang telah ditetapkan. Unit penjamin mutu program studi selalu
menjaga kualitas layanan yang diberikan kepada mahasiswa dan lulusan agar
menjadi nilai jual yang positif terhadap masyarakat.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


kemahasiswaan serta tindak lanjut

a) Program yang telah terlaksana


1) Prodi
Ilmu Keperawatan telah melakukan koordinasi dengan bidang
kemahasiswa, mahasiswa dan alumni untuk mengembangkan kebijakan
dan aturan penerimaan mahasiswa baru, penetapan jalur masuk
penerimaan mahasiswa baru dan penetapan kuota mahasiswa baru.
2) Prodi melakukan koordinasi dengan bidang kemahasiswa dan alumni
untuk memberdayakan mahasiswa dan lulusan sebagai tim sosialisasi
3) Prodi memberikan pelayanan kemahasiswa di bidang pengembangan
minat dan bakat, soft skill, dan kesejahteraan
b) Program yang belum terlaksana
1) Peningkatan kegiatan pengembangan kemampuan soft skill mahasiswa
2) Peningkatan kegiatan pengembangan karir dan kewirausahaan
mahasiswa

Kriteria 4. Sumber Daya Manusia

1. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat penting dalam
pengelolaan sebuah Institusi Pendidikan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
(STIKESI) Padang sebagai Institusi Pendidikan harus didukung oleh Sumber Daya
Manusia yang andal baik secara kuantitas maupun kualitas. Sumber Daya Manusia
pendukung tersebut terdiri dari tenaga dosen dan tenaga kependidikan.
Peningkatan dan pengembangan Institusi STIKESI harus diiringi dengan
peningkatan kuantitas dan kualitas SDM dalam rangka mencapai Visi dan Misi
STIKes Indonesia. Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas SDM disesuaikan
dengan Renstra dan RIP STIKESI serta kemampuan dari Yayasan sebagai tulang
punggung dalam mendukung kelancaran pengelolaan kegiatan Institusi di
STIKESI. Untuk menjadi institusi yang andal dan kompetitif diperlukan daya dukung
SDM yang memenuhi kualifikasi baik secara nasional maupun internasional.
Tujuan pengadaan Sumber Daya Manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan
SDM sebagai pendukung berbagai kegiatan tri dharma perguruan tinggi seperti:
Pendidikan & pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, serta kegiatan yang
dilaksanakan tenaga kependidikan seperti keuangan, sarana prasarana,
kepustakaan, laboratorium, administrasi dan lainnya. Kebutuhan SDM tersebut
seyogyanya sesuai dan mendekati kebutuhan maksimal sebagai Institusi
penyelenggara Pendidikan tinggi dalam bidang kesehatan sesuai standar Ristek
Dikti dan Kemenkes Indonesia.
Kualifikasi SDM yang dibutuhkan STIKESI disesuaikan dengan ketentuan yang
ditetapkan Ristek Dikti sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan STIKESI.
Untuk kualifikasi dosen yang dibutuhkan memenuhi persyaratan minimal sesuai
acuan pendidikan tinggi yaitu dengan kualifikasi pendidikan minimal S2,
Spesialisali sedangkan untuk tenaga kependidikan (tendik) dengan kulaifikasi
pendidikan minimal D3. Kualifikasi dan jumlah SDM yang diperlukan disesuaikan
dengan ratio dosen dan mahasiswa hasil analisis jabatan. Dari hasil analisis ratio
mahasiswa dan dosen akan dihasilkan jumlah kebutuhan dosen sedangkan dari
analisis jabatan akan diperoleh data beban kerja dan kebutuhan SDM untuk
menyelesaikan beban kerja tersebut. Dari analisis ratio mahasiswa dengan tenaga
kependidikan dan analisis jumlah tendik dengan jabatan yang tersedia dihasilkan
jumlah tendik sesuai dengan kuafikasi yang dibutuhkan. Dalam memenuhi
kebutuhan tenaga dosen dan tenaga kependidikan disesuaikan ketentuan yang
berlaku dan kemampuan yayasan.
Standar kecukupan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas mengcu pada
standar SDM di Perguruan Tinggi khususnya untuk tingkat Sekolah Tinggi.
Rasionalisasi dari kecukupan SDM adalah terlaksananya dukungan yang maksimal
dari SDM dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi. Kecukupan SDM
dari segi kuantitas maupun kualitas ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sarana dan prasarana sebagai mesin penggerak dalam berbagai pelayanan prima
terhadap masiswa.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


1) Kebijakan Penetapan Standar Kualifikasi

Standar kualifikasi SDM pada STIKESI ditetapkan berdasarkan ketentuan yang


dikeluarkan oleh Ristek Dikti terkait dengan persyaratan SDM untuk setiap program
studi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Acuan kedua yang dijadikan
pijakan adalah statuta STIKESI dalam hal pengangkatan dan pemberhentian SDM.
Untuk standar kualifikasi akademik dosen minimal dengan pendidikan Strata Dua
(S2) dan Spesialis sesuai dengan bidang/mata kuliah yang akan diampu pada
program prodi di STIKESI. Selain kualifikasi akademi, diperlukan kualifikasi
keahlian lain yang relevan/linier dengan bidang keahlian dosen yang baik dari
pendidkan formal maupun non formal. Bagi dosen yang memenuhi persyaratan
administrasi akan diproses melalui wawancara oleh Pimpinan STIKESI dan hasil
dari seleksi tersebut akan didiskusikan dengan pimpinan Yayasan Pendidikan,
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (YP-PPSDM) untuk
mendapatkan persetujuan dalam perekrutan dosen tersebut. Dosen-dosen yang
direkrut dan telah mendapat persetujuan dari Pimpinan yayasan akan dibuatkan
Surat Keputusan sebagai dosen tetap Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.
Selanjutnya, Ketua STIKes Indonesia menentukan penempatan tenaga tersebut
dengan koordinasi dengan Wakil Ketua II dengan jajaran terkait. Untuk tenaga
kependidikan minimal memiliki kulalifikasi akademi program D3. Untuk prosedur
rekrut tenaga kependidikan yang sama rekrut tenaga dosen.
1) Kebijakan Terkait Standar Kompetensi

Penetapan kebijakan standar kompetensi dosen di STIKes Indonesia mengacu pada


persyaratan SDM untuk setiap program studi dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi yang telah ditetap oleh Ristek Dikti dan Statuta STIKESI. Untuk kopetensi
akademik dosen setiap program studi disesuaikan dengan bidang keahlian dosen
yang terlihat dari linieritas jazah, bidang ajar, publikasi ilmiah dan pengabdian pada
masyarakat. Rekrut SDM khususnya untuk dosen dilakukan telaah transkrip nilai,
disertasi dan kegiatan-kegiatan penunjang akdemik yang relevan yang pernah
dilakukan dalam rangka mendapatkan kopetensi dosen. Penetapan kopetensi dosen
didasarkan 4 (empat) komponen utama yaitu, 1) Ijazah, 2) bidang ajar/mata kuliah
yang diampu, 3) bidang kajian penelitian dan publikasi ilmiah, 4) pengabdian pada
masyarakat. penyelenggaraan pendidikan tinggi. Kegiatan penunjang dalam
memetakan kopetensi dosen yang dapat diacu adalah pelatihan Applied Approach
(AA), mengikuti seminar, workshop dan pelatihan nasional maupun international
menurut bidangnya. Kompetensi keahlian dosen dapat dilihat dari linieritas ijazah
dengan pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan secara
berkelanjutan.

2) Kebijakan Terkait Beban Kerja

Dasar kebijakan penetapan kinerja dosen dan tendik mengacu pada peraturan
ketegaan, POBKD Ristek Dikti dan Keputusan Pimpinan STIKESI. Untuk
penetapan kebijakan terkait beban kerja dosen dalam bidang pendidikan dan
pengajaran di STIKes Indonesia dikelola oleh Ketua Program Studi masing-masing
yang berkoordinasi dengan Wakil Ketua I. Jumlah Beban Kerja setiap dosen untuk
perkuliahan dengan kisaran 3-6 SKS (3 sks bagi dosen yang menduduki jabatan
struktural dan 6 sks untuk dosen tanpa jabatan struktural). Untuk menetapkan
beban sebagai dosen PA didasarkan atas ratio mahasiswa dan dosen, untuk beban
sebagai dosen pembimbing dan penguji skripsi didasarkan atas kesesuaian topik
skripsi dengan bidang keahlian dosen. Untuk penetapan beban dalam bidang
penelitian dan pengabdian pada masyarakat diberikan otonomi penuh pada dosen
dengan ketentuan laporan BKD harus memenuhi syarat (tidak ada poin yang
kosong). Untuk pengakuan beban kinerja dosen disyaratkan bahwa semua
kegiatan harus melembaga sehingga semua kegiatan dapat terukur.
1) Kebijakan Terkait Proporsi

Penetapan kebijakan terkait proporsi ketenagaan dosen maupun tenaga

kependidikan sesuai Program Studi masing-masing yang ada saat ini.

Proporsi ketenagaan dosen adalah 6 orang untuk masing-masing prodi. Untuk

tenaga kependidikan seperti perpustakaan, administrasi/IT, Laboran, sarana


prasarana, kerumahtanggaan/cleaning service, security/keamanan minimal 2

orang perjenis.

2) Kebijakan Terkait Pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan)

Kebijakan terkait pengelolaan SDM baik dosen maupun tenaga

kependidikan sesuai surat keputusan dari Ketua STIKes Indonesia.

Pengelolaan dosen diatur oleh Ka Prodi masing-masing yang berkoordinasi

dengan Wakil Ketua I dan II serta Ketua STIKes Indonesia

a. Pengelolaan SDM

1) Pengelolaan SDM mencakupPerencanaan, rekrutmen, seleksi,


penempatan, pengembangan, retensi, pemberhentian, dan pensiun telah
ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
danPkM.Pengelolaan SDM sesuai dengan struktur organisasi STIKESI
menurut tugas pokok dan fungsinya. Pengelolaan SDM tersebut meliputi :
perencanaan, rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan pegawai,
pengembangan karir, penghargaan, sanksi dan pemberhentian pegawai.

a) Sistem Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaan SDM disusun untuk mendukung terwujudnya visi, misi
STIKes Indonesia. Perencanaan melalui tahapan jangka pendek dan jangka
menengah sesuai rencana strategis STIKes Indonesia sehingga terbentuk
landasan yang kuat dalam pengelolaan SDM. Kualifikasi dan jumlah SDM
yang diperlukan sesuai dengan hasil analis jabatan sesuai beban kerja dan
kebutuhan. Setelah diketahui jumlah kebutuhan serta jenis dan jabatan
beban kerja yang dibutuhkan selanjutnya dilakukan rekrutmen
b) Seleksi Penerimaan SDM/rekrutmen
Sistem rekrutmen dilaksanakan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
transparansi, keadilan dan objektifitas sehingga diperoleh sumber daya
yang unggul. Untuk kualifikasi dosen memerlukan persyaratan pendidikan
formal minimal S2/Spesialis dan bahkan tingkat doktoral. Sementara
rekrutmen untuk tenaga kependidikan minimal D3 yang dilaksanakan
sesuai SOP rekrutmen.
Sistem seleksi SDM dilakukan apabila dibutuhkan penambahan tenaga
dosen dan tenaga kependidikan usulan dari program studi terkait/unit
terkait setelah hasil dari kesepakatan rapat. Selanjutnya kebutuhan SDM ini
diteruskan ke Ketua STIKes Indonesia melalui Wakil Ketua. Ketua STIKes
Indonesia melalui surat resmi meneruskan ke Ketua Yayasan untuk
mendapatkan persetujuan untuk penambahan dosen dan tenaga
kependidikan tersebut.
Sistem seleksi SDM ini secara administrasi dikelola oleh Ka.Biro
Kepegawaian dan bekerja sama dengan tim rekrutmen yang terdiri dari :
Wakil ketua, ketua STIKesI, dan Ketua Yayasan. Pedoman sistem dan
seleksi pengembangan SDM ini dicantumkan dalam peraturan
kepegawaian STIKes Indonesia. Hasil ketetapan penerimaan SDM baik
tenaga dosen dan tenaga kependidikan yang telah disetujui Ketua Yayasan
dibuatkan Surat Keputusannya oleh Ka.Biro Kepegawaian STIKes
Indonesia.
c) Sistem Seleksi dan Penempatan Pegawai
Setelah calon dosen dan tenaga kependidikan dinyatakan diterima, dan
mendapatkan SK pengangkatan dari Ketua Yayasan maka SDM tersebut di
orientasikan ke seluruh jajaran SDM/Prodi dan menempatkannya sesuai
ketentuan. Selanjutnya tenaga dosen dan kependidikan tersebut menjalani
masa percobaan selama 3 bulan dengan melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.
d) Sistem Pengembangan
Pengembangan karir dosen maupun tenaga kependidikan dilakukan
dengan memberikan informasi terkait jenjang pendidikan, memberikan
kesempatan dan dukungan pada dosen dan tenaga kependidikan untuk
mengikuti tes seleksi ke Universitas yang dituju dan memberikan
kesempatan serta mendukung mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar-
seminar sesuai bidang keilmuan masing-masing dosen dan kebutuhan
tenaga kependidikan. Dosen diwajibkan untuk melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat baik berskala nasional maupun international.
Untuk peningkatan kualitas SDM tersebut, fasilitas yang diberikan oleh
STIKes Indonesia berupa:
 Memberikan bantuan studi lanjut yang linier sesuai bidang
keperawatan

 Membebas tugaskan bagi dosen yang melanjutkan studi diluar


provinsi Sumatera Barat dari kegiatan perkuliahan selama studi.

 Membantu pengajuan usulan sebagai penerima beasiswa baik


BPPDN/LN maupun beasiswa dari instansi swasta lainnya

 Memfasilitasi pengajuan kenaikan pangkat dan sertifikasi


dosen

e) Sistem Retensi
Sistem Retensi tenaga dosen dan tenaga kependidikan yang telah diterima
sebagai staf STIKes Indonesia tidak dituntut untuk melakukan perjanjian
kerja secara tertulis karena STIKes Indonesia membina hubungan saling
percaya dengan sesama dosen dan tenaga kependidikan. Dosen dan tenaga
kependidikan diberikan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing yang ditentukan oleh program studi menurut dan sesuai struktur
organisasi STIKes Indonesia.Setiap bulan SDM di STIKes Indonesia
menerima gaji pokok dari Yayasan sesuai SK dan juga menerima tunjangan
lainnya seperti Tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, tunjangan
makan, tunjangan anak,tunjangan berobat / BPJS Tenaga Kerja dan BPJS
Kesehatan, THR, kenaikan gaji berkala dan insentif lainnya. Untuk jaminan
tunjangan pensiun tenaga dosen dan tenaga kependidikan belum dapat di
proses.
f) Sistem Penghargaan
Penghargaan diberikan kepada tenaga dosen dan tenaga kependidikan ya
ngmenunjukkan prestasi, kesetiaan dan loyalitas yang tinggi. Penghargaan
itu berupa:
Penghargaan Tenaga Dosen
 Memberikan beasiswa studi lanjut bagi tenaga dosen baik da
lam negeri maupun luar negeri

 Memberikan kesempatan kepada tenaga dosen mengikuti


pelatihan-pelatihan, seminar-seminar sesuai keilmuannya.

Penghargaan Tenaga Kependidikan


Memberikan kesempatan studi lanjut bagi tenaga  kependidikan
 Memberikan kesempatan kepada tenaga dosen mengikuti
pelatihan-pelatihan, seminar-seminar sesuai kompetensinya.

2) Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan,


retensi, pemberhentian, dan pensiun ditetapkan sertadikomunikasikan.

a) Kriteria Perencanaan

 Kiteria perencanaan SDM mengacu pada visi dan misi

STIKes Indonesia dan pengembangan Institusi pendidikan selanjutnya.

Kriteria perencanaan ini sesuai kebutuhan tenaga dosen dan tenaga

kependidikan untuk masing-masing prodi. Kriteria perencanaan tenaga

dosen Prodi Keperawatan/ Ners dengan penambahan 5 orang Spesialis

Keperawatan meliputi: Spesialis Maternitas, Spesialis Anak, Spesialis

KGD/Kritis,Spesialis Gerontik.

Perencanaan kebutuhan untuk tenaga kependidikan dibutuhkan

10 orang meliputi : tenaga labor 3 orang, administrasi 3 orang,

umum 2 orang, sopir 1 orang dan tenaga keamanan 1 orang.

Kualifikasinya untuk tenaga labor minimal D3 sesuai prodi terkait,

administrasi minimal D3 dengan sertifikasi sesuai kebutuhan, tenaga

umum , sopir dan keamanan minimal SLTA dengan sertifikat sesuai

kebutuhan.

b) Kriteria Rekrutmen

Kriteria rekrutmen tenaga dosen dan tenaga kependidikan

dengan memberikan informasi-informasi melalui media

informasi/web sesuai kebutuhan dengan memenuhi persyaratan dan

alur rekrutmen Sumber Daya Manusia. Persyaratan administrasi

yang harus dipenuhi pada saat pengajuan pelamaran sebagai berikut:


a. Surat lamaran dengan materai 6000

b. Foto copy Ijazah dan transkrip nilai yang sudag dilegalisir

c. Foto copy KTP dan kartu keluarga

d. Surat Keterangan Berkelakuan baik dari kepolisian

e. Surat Keterangan Kesehatan dari Instansi Kesehatan terkait

f. Foto copy Sertifikat-sertifikat sesuai jenis ketenagaan

Sebelum penerimaan diproses sesuai SOP rekrutmen Sumber Daya

Manusia STIKes Indonesia.

c) Kriteria Seleksi

Kriteria seleksi rekrutmen Sumber Daya Manusia STIKes

Indonesia sesuai dengan kebutuhan prodi terkait meliputi kuantitas

maupun kualitas yang sudah mendapatkan persetujuan dari Ketua

STIKes Indonesia dan Ketua Yayasan Pendidkan, Pelatihan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia yang tertuang dalam format

wawancara dan diterbitkannya surat keputusan oleh Ketua Yayasan

Pendidkan, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

sebagai tenaga dosen maupun tenaga kependidikan.

d) Kriteria Penempatan

Kriteria penempatan untuk tenaga dosen maupun tenaga

kependidikan dengan kriteria penempatan sesuai kebutuhan prodi

terkait sesuai dengan SOP penempatan Sumber Daya Manusia STIKes

Indonesia.

e) Kriteria Pengembangan
Kriteria pengembangan sesuai dengan visi dan misi Institusi

Pendidikan STIKes Indonesia Padang.

f) Kriteria Retensi

Kriteria retensi bagi Sumber Daya Manusia di STIKes Indonesia

dapat berupa materil maupun non materil ( sertifikat penghargaan,

bonus rekreasi, bonus umroh, mengikuti pendidikan lebih lanjut,

seminar-seminar, workshop dan pelatihan-pelatihan).

1) Kriteria Pemberhentian

Kriteria pemberhentian Sumber Daya Manusia di STIKes

Indonesia dapat berupa pemberhentian atas permintaan sendiri

sesuai prosedur dengan mengajukan surat permohonan

pemberhentian dengan alasan yang dapat diterima. Disamping itu

untuk pemberhentian tenaga dosen ataupun tenaga kependidikan

jika dinyatakan melanggar ketentuan sesuai statuta seperti

pelanggaran tindak pidana hukum dan pelanggaran Moral

berat.Disamping itu untuk pemberhentian tenaga dosen dan tenaga

kependidikan dengan alasan penyusutan ketenagaan maka dosen dan

tenaga kependidikan tersebut diberikan penghargaan dan pesangon

dari YP3SDM.

g) Kriteria Pensiun

Kriteria pensiun bagi ketenagaan yang ada di STIKes Indonesia

Padang sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti telah

memenuhi batas usia 65 tahun untuk tenaga dosen dan 58 tahun

untuk tenaga kependidikan.


3) Kegiatan mencakup studi lanjut, seminar, konferensi, workshop,
simposium,dll.

Kegiatan dari tenaga SDM meliputi : tenaga dosen maupun tenaga


kependidikan dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
sebagai berikut :

a) Kegiatan Studi Lanjut

N Program Jenjang Jumlah Program Jurusan Universitas


o Studi Pendidikan
1 Program studi D3 S3 1 Doktor Keseh Univer
. Hiperkes dan orang atan sitas
Keselamatan masyar
kesehatan kerja akat
Andalas
2 Program Studi - - - - -
. Keperawatan
3 Program Studi S2 2 S2 KIA Univer
. Kebidanan orang Biome sitas
dik Andalas
4 Tenaga S1 2 S1 Taman
. Kependidikan orang Siswa

S1 Men STIE
ajeme Perdaga
n ngan

b) Seminar, Konfrensi, Workshop, Simposium, Kegiatan Seminar,


Konfrensi, Workshop, Simposium dari institusi STIKes Indonesia sebagai
berikut:

NAMA SDM JENIS TEMPAT WAKT SEBAGAI


KEGIATAN U PENYAJ PESERTA
I
Budhi
Mulyadi
Dewi
Susilaningsih
Abri Madoni
Rahmawati
Khairul
Andri
Cindy
Cleodora
Nolly Papertu
Miswarti
Jumilia
Ardianis

Yepni Nensi

Jufrika Gusni
Clara Nadia
Monna
Widyastuti

4) Skema pemberian penghargaan (reward), pengakuan, mentoring

yangdiimplementasikan untuk memotivasi dan mendukung

pelaksanaantridharma.

Penghargaan yang diberikan kepada tenaga dosen maupun tenaga

kependidikan berdasarkan prestasi dan kinerja sesuai ketentuan dan kebijakan

institusi sebagai berikut:

a) Penghargaan kesetiaan; penghargaan ini akan diberikan kepada dosen dan

tenaga kependidikan yang telah mengabdikan diri pada institusi STIKes

Indonesia selama 25 (dua puluh lima) tahun.

b) Penghargaan prestasi yang diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan

yang telah menunjukkan prestasi dikampus maupun diluar kampus baik di

tingkat provinsi, nasional, maupun international. Bentuk penghargaan yang

diberikan dapat berupa piagam maupun tabungan dengan nilai nominal sesuai

dengan kemampuan kondisi keuangan institusi STIKes Indonesia /Yayasan

Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini menguraikan secara komprehensif strategi UPPS dalam pencapaian
standar yang sudah ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait SDM (pendidik,
peneliti, dan pelaksana PkM). Pada bagian ini juga harus diuraikan sumber daya
yang dialokasikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme
kontrol pencapaiannya.
Penetapan kebijakan terkait beban kerja dosen di STIKes Indonesia dikelola oleh
Ketua Program Studi masing-masing yang berkoordinasi dengan Wakil Ketua I
setiap semester sebelum kegiatan proses perkuliahan. Jumlah dalam Beban Kerja
setiap dosen untuk proses perkuliahan adalah 6 SKS, 3 SKS untuk penelitian, dan
3 SKS untuk pengabdian masyarakat kecuali bagi dosen yang merangkap
sebagai pejabat struktural, dosen tidak tetap. Teknis pelaksanaan operasional
untuk proses kegiatan perkuliahan dikelola oleh Ka Prodi terkait. Penelitian dan
pengabdian masyarakat dikelola oleh Ketua LP2M.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian
standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan metoda yang
tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap capaian kinerja
harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan
faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan oleh UPPS.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Profil Dosen
Analisis data tentang:
1) Jumlah dan kualifikasi:
a) dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu
mata kuliah di PS yang diakreditasi (DTPS/Dosen Tetap Program
Studi). (Data merujuk DKPS Tabel 9. Dosen Tetap pada Program
Studi)
b) dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu
mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi
inti program studi (DTPS). (Data merujuk DKPS Tabel 12. Data
Dosen Tidak Tetap pada Program Studi)
2) Persentase jumlah DTPS dengan pendidikan S3 terhadap total jumlah
DTPS.
3) Persentase jumlah DTPS dengan jabatan akademik GB/LK terhadap total
jumlah DTPS.
4) Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikat pendidik profesional
terhadap total jumlah DTPS.
5) Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikat profesi/kompetensi
terhadap total jumlah DTPS.
(Nomor 2 s.d 5, Data merujuk DKPSTabel 9. Dosen Tetap pada Program
Studi)
6) SWMP (Setara Waktu Mengajar Penuh) (pendidikan, penelitian, PkM, dan
tugas tambahan) untuk DTPS. (Data merujuk DKPS Tabel 10. Aktifitas
Dosen Tetap pada Program Studi)
7) Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah DTPS. (Data
merujuk DKPS Tabel 12. Data Dosen Tidak Tetap pada Program Studi)
8) Rasio jumlah mahasiswa PS terhadap jumlah DTPS (Data merujuk DKPS
Tabel 5 dan Tabel 6. Data Mahasiswa pada Program Studi terhadapTabel
9. Dosen Tetap pada Program Studi)
9) Beban dosen dalam membimbing TA mahasiswa sebagai pembimbing
utama (Data merujuk DKPS Tabel 21b. Pembimbingan Tugas
Akhir/Skripsi)
10)Kecukupan dosen pada wahana praktik. (Data merujuk DKPS Tabel 19.
Wahana Praktik, Rumah Sakit, dan Sarana Pelayanan Kesehatan Lain di
Program Studi). Data dan analisis disampaikan oleh PS pada program
vokasi/profesi.

b. Kinerja dosen
1) Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS. (Data merujuk
DKPS Tabel 35. Penghargaan Dosen Tetap Program Studi)
2) Penelitian DTPS. (Data merujuk DKPS Tabel 21. Data Kegiatan Penelitian
Dosen Tetap Program Studi)
3) Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat DTPS. (Data merujuk DKPS
Tabel 23. Data Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen
Tetap Program Studi)
4) Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
(Data merujuk DKPS Tabel 33. Jumlah Artikel Ilmiah/Karya Ilmiah/Buku
dalam tiga tahun terakhir)
5) Luaran lainnya yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
6) Produk/jasa DTPS yang diadopsi oleh industri/masyarakat (deskripsikan
jika ada). Data dan analisis disampaikan oleh program studipada program
vokasi.

c. Pengembangan Dosen
Perencanaan dan pengembangan dosen UPPS dan PS terhadap rencana
pengembangan SDM di perguruan tinggi (Renstra PT). (Data merujuk DKPS
Tabel 8. Dosen Tetap pada Unit Pengelola Program Studi)

d. Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan pada UPPS berdasarkan jenis
pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.) yang memiliki sertifikat
kompetensi/profesi sesuai dengan bidang tugasnya.
Indikator Kecukupan: beban kerja tenaga kependidikan, jumlah, dukungan
Teknologi Informasi (fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi
tenaga kependidikan.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan pada UPPS adalah indikator SDM lain yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk
perbaikan berkelanjutan.
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan dosen dan tenaga kependidikan,
termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan
analisis datanya pada UPPS.
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna
yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan
tersistem.

8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait SDM serta
tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan SDM di UPPS dan PS.

Kriteria 5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana

Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria keuangan, sarana, dan prasarana
dengan dukungan data, informasi, dan kinerja tentang keberadaan pedoman
penyusunan, pelaksanaan, pencapaian, permasalahan dan kelemahan serta tindak
lanjut dengan sistematika sebagai berikut:

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional dalam pengelolaan
keuangan, dan sarana prasarana:
a. Perencanaan, realisasi, dan pertanggung jawaban biaya operasional dan biaya
pengembangan pada UPPS.
b. Perencanaan, pemeliharaan, evaluasi, dan perbaikan terhadap fasilitas fisik,
termasuk fasilitas teknologi informasi.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Berisi deskripsi dokumen legal tentang:
a. Kebijakan pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan, sumber-
sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan pertanggung jawaban pada
UPPS.
b. Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup: perencanaan,
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan.

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pemenuhan:
a. Standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan yang berisi:
perencanaan, sumber-sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan
pertanggungjawaban, dan
b. Standar perguruan tinggi terkait sarana dan prasarana yang berisi:
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian
standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan metode yang
tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap capaian kinerja
harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan
faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan UPPS.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Keuangan
Analisis kecukupan, proporsi, dan keberlanjutan tentang:
1) Biaya operasional pendidikan pada UPPS.
2) Rata-rata dana penelitian dosen/ tahun dalam tiga (3) tahun terakhir pada
UPPS.
3) Rata-rata dana PkM dosen/ tahun dalam tiga (3) tahun terakhir pada
UPPS.
4) Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) dalam tiga (3) tahun
terakhir pada UPPS.
(Data merujuk DKPS Tabel 13. Jumlah Penerimaan Dana di Unit Pengelola
Program Studi dan Tabel 14. Jumlah Penggunaan Dana di Unit Pengelola
Program Studi)

b. Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiapgunaan,
mencakup: fasilitas dan peralatan untuk proses belajar mengajar (PBM),
Penelitian, dan PkM pada UPPS dan PS. Institusi harus menyediakan
sarana bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK)
Ketersediaan Sistem TIK pada UPPS untuk:
a) mengumpulkan data yang cepat, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan, dan terjaga kerahasiaannya.
b) mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan, misalnya: Sistem
Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (SIMPT: akademik, SDM,
keuangan, aset, dll.), Sistem Informasi Perpustakaan, dan e-Learning.

c. Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana


Kecukupan prasarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiap pakaian
mencakup: fasilitas dan peralatan untuk PBM, Penelitian, dan PkM pada UPPS
dan PS. Institusi harus menyediakan prasarana bagi mahasiswa yang
berkebutuhan khusus.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan pada UPPS adalah indikator keuangan, sarana dan
prasarana lain yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk
melampui SN DIKTI. Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur,
dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna (mahasiswa, dosen,
tenaga kependidikan, lulusan/alumni, pengguna lulusan, dan mitra kerjasama)
terhadap pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana, termasuk kejelasan
instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya
pada UPPS dan PS.
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengguna
yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan
tersistem.

8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana serta tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana di
UPPS dan PS.

Kriteria 6 Pendidikan

1. Latar Belakang
Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia mengacu pada undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dan Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Keragka
Kualifikasi Nasional Indonesia. Kurikulum tersebut dikembangkan dan
dilaksanakan sesuai dengan SN-Dikti yang dituangkan dalam kerangka dasar
pengembangan kurikulum STIKES Indonesia. Pelaksanaan kurikulum tersebut
diharapkan dapat menunjang luaran tridharma perguruan tinggi, khususnya yang
berkaitan dengan lulusan dalam wujud kompetensi dan skill profesi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna lulusan maupun dalam kegiatan berwirausaha di
bidang kesehatan. Kurikulum STIKES Indonesia juga mencakup integrasi kegiatan
penelitian dan PkM dalam pembelajaran. Tujuan diselenggarakan pendidikan
STIKes Indonesia khususnya Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners adalah
menghasilkan perawat professional yang unggul di bidang gawat darurat, berbudi
pekerti luhur, berilmu pengetahuan, dan memiliki keterampilan yang tinggi,
sehingga mampu memberikan Asuhan Keperawatan secara komprehensif kepada
masyarakat. Melaksanakan penelitian di bidang Keperawatan yang bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat diintegrasikan kedalam
perkuliahan serta pembangunan dalam bidang kesehatan. Melaksanakan
pengabdian masyarakat baik secara mandiri, maupun bekerja sama dengan
instansi daerah dan nasional.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS

Kebijakan yang mengatur sistem pendidikan pada empat Program Studi di STIKes
Indonesia tertuang pada beberapa dokumen yaitu:
a. Permenristekdikti Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi
c. Panduan Akademik STIKes Indonesia
d. Statuta STIKes Indonesia tentang penyelengaraan prodi
e. Dokumen mutu STIKes Indonesia

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dan PS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait pendidikan yang mencakup isi
pembelajaran (kurikulum), proses pembelajaran (pembelajaran, suasana
akademik, integrasi penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran), monitoring dan
evaluasi pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. Pada bagian ini juga harus
diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan sumber daya untuk mencapai standar
yang telah ditetapkan dan mekanisme kontrol pencapaiannya.

Ketua STIKes Indonesia menetapkan Standar Pendidikan di STIKes Indonesia sesuai


dengan SN DIKTI. STIKes Indonesia mengeluarkan Kerangka Dasar Kurikulum STIKes
Indonesia melalui Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia No... . Surat Keputusan ini
menjadi panduan dan rujukan dosen dan tenaga pendidik lainnya untuk mengembangkan
kurikulum. Dokumen yang disiapkan berisi asas, filosofi, dan tujuan pendidikan di STIKes
Indonesia. Prodi Keperawatan di STIKes Indonesia telah menerapkan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dimulai tahun 2016.
Ketua STIKes Indonesia mengeluarkan Buku Panduan Akademik secara periodik. Buku
Panduan Akademik tersebut menjadi petunjuk terhadap terlaksananya pendidikan dan
pengajaran di lingkungan STIKes Indonesia yang memuat tata tertib penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran, bimbingan akademik, metode pembelajaran. Akademik,
Biro Kemahasiswaan, dan Program Studi merupakan pihak yang melaksanakan,
mengevaluasi, dan mengendalikan Panduan Akademik tersebut. STIKes Indonesia juga
memberikan dukungan kepada suasana akademik sesuai dengan ketentuan peraturan,
perundang-undangan, dan juga berlandaskan kaidah moral dan norma yang berlaku.
Pencapaian standar pendidikan dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Ketua STIKes
Indonesia dengan seluruh Ketua Program Studi dengan menyesuaikan indikator SN Dikti.
Pelaksanaan standar tersebut dilakukan Program Studi dengan orientasi mutu yang
ditetapkan, evaluasi dan dikendalikan oleh Unit Penjamin Mutu STIKes. Untuk
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan standar pendidikan tersebut dilakukan oleh
UPM. Program Studi melaporkan pencapaian standar pendidikan setiap tahunan melalui
kegiatan Rapat Kerja Tahunan STIKes Indonesia.

Kurikulum memuat standar kompetensi lulusan yang mengandung struktur visi, misi dan
tujuan perguruan tinggi. Kurikulum memuat dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa
untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya serta
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, modul, silabus, rencana pembelajaran, dan
evaluasi. Kurikulum juga dirancang berdasarkan hubungannya dengan tujuan untuk
mengikuti standarisasi proses pembelajaran yang sesuai dengan standar.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian
standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan metode yang
tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap capaian kinerja
harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan
faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan UPPS.
Pencapaian keberhasilan pencapaian standar telah ditetapkan berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi GKMP. Proses penyusunan kurikulum melibatkan berbagai
pihak yang menunjukkan ketercapaian kinerja penyusunan kurikulum Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia. Kurikulum selanjutnya terintegrasi ke setiap mata
kuliah yang tergambar pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Berdasarkan
hal ini maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi standar yang berlaku terkait
pembelajaran telah tercapai.

Adapun mengenai suasana akademik masih perlu adanya peningkatan agar


proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan standar kualitas dan
memberikan motivasi semangat belajar kepada mahasiswa yang akan tercermin
melalui prestasi dan karya mahasiswa.

5. Indikator Kinerja Utama


a. Kurikulum
1) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan
pemutakhiran kurikulum.

STIKes Indonesia memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang dituangkan


dalam Peraturan Ketua STIKes Indonesia tentang Kerangka Dasar Kurikulum.
Dokumen ini menjadi rujukan Program Studi dalam mengembangkan kurikulum
dengan turut mengikutsertakan visi dan misi STIKes Indonesia. Masing-masing
kurikulum tiap Program Studi telah memiliki total jumlah SKS yang sesuai dengan
acuan yang digunakan.

Pengembangan kurikulum telah dilaksanakan oleh STIKes Indonesia diantaranya


diselengarakan oleh Program Studi Ilmu keperawatan pada tahun 2016 kurikulum
dirancang sesuai perkembangan zaman dan teknolgi, sehingga STIKes Indonesia
bisa menghasilkan lulusan yang siap pakai dan dapat membuka lapangan
pekerjaan. Kurikulum Program Studi Ilmu Keperawatan dan Ners disusun sejalan
dengan visi, misi dan tujuan program studi. Mata kuliah yang ada dan materi
perkuliahan ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankan profesi perawat.

Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan Unit Pengelola Program Studi
terkait dengan bidang pendidikan yang sesuai dengan Kurikum Berbasis Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada Program Studi Ilmu Keperawatan
dan Ners adalah:
 Kurikulum sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi
 Kurikulum yang memuat softskill
 Dosen memiliki Rencana Pembelajaran Semester (RPS) setiap mata kuliah
 Dosen memiliki bahan ajar setiap mata kuliah yang sudah disetujui oleh
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
 Relevansi kurikulum dengan perkembangan IPTEK dan Asosiasi Profesi
 Peninjauan Bedah kurikulum dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan
 Peningkatan kompetensi dosen dengan keikutsertaan dalam berbagai
kegiatan ilmiah

2) Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang


KKNI/SKKNI yang sesuai.

STIKes Indonesia menetapkan kerangka kurikulum yang menjadi dasar


pengembangan di Program Studi. Tim pengembangan program studi menentukan
profil lulusan, bahan kajian, capaian pembelajaran lulusan, bobot SKS, perangkat
pembelajaran juga instrumen penilaian.

Lulusan STIKes Indonesia diharapkan dapat bekerja sesuai bidang yang


ditekuninya selama kuliah serta dapat berwirausaha. Presentase jumlah lulusan
terbanyak yang memiliki kesesuaian dengan bidang kerjanya yakni pada Prodi
Hiperkes dan Keselamatan Kerja sebanyak ...%, prodi ilmu keperawatan dan
profesi ners ...% dan prodi kebidanan 90%.

STIKes Indonesia juga memberikan mata kuliah tambahan kepada para lulusan
selama perkuliahan, diantaranya: (1) Manajemen Risiko, (2) K3 Rumah Sakit, (3)
Manajemen B3, (4) Perilaku dan Budaya K3, (5) K3 Listrik dan Boiler, dan (6) K3
Manufaktur dan Konstruksi, sedangkan di Prodi Keperawatan terdiri dari: (1)
Bahasa Arab dan (2) Kewirausahaan. Seluruh mata kuliah tambahan ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam
bekerja dan mendirikan wirausaha.

3) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran.

Mekanisme penetapan kurikulum dimulai dari tingkat program studi, dimulai dari
Program Studi dan Sekretaris Program Studi membentuk Tim Pengembangan
Kurikulum Program Studi. Penyusunan dan pengembangan kurikulum program
studi tersebut melibatkan dosen, tenaga kependidikan, pengguna lulusan, asosiasi
profesi, dan alumni. Setelah perumusan kurikulum selesai, Ketua Program Studi
menyampaikan rumusan tersebut kepada Ketua STIKes Indonesia untuk
mendapatkan pengesahan, lalu kemudian diteruskan ke Wakil Ketua Bidang
Akademik dan Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan. Ketua kemudian
mengeluarkan Surat Keputusan Ketua tentang penetapan kurikulum Program
Studi.
b. Pembelajaran
1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa.
2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS)
dengan kedalaman dan keluasan sesuai dengan capaian
pembelajaran lulusan.
Analisis pelaksanaan pembelajaran dan beban belajar mahasiswa:
a) Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum,
praktik atau praktik lapangan.
b) Beban belajar (hanya untuk program vokasi, konversi dari SKS
ke jam praktik/praktikum).
(Data merujuk DKPS Tabel 18. Struktur kurikulum di Program Studi
dan Tabel 19. Wahana Praktik, Rumah Sakit, dan Sarana
Pelayanan Kesehatan Lain di Program Studi)
3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran
mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses
pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk memperoleh
capaian pembelajaran lulusan.
4) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar
mahasiswa) untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran
berdasarkan prinsip penilaian yang mencakup: edukatif, otentik,
objektif, akuntabel, dan transparan, yang dilakukan secara
terintegrasi.
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Hasil analisis terhadap:
Jumlah mata kuliah yang telah dikembangkan dari hasil penelitian
dan/atau PkM DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir pembelajaran (Data
merujuk DKPS Tabel22. Data Kegiatan Penelitian Dosen Tetap Program
Studi dan Tabel 23. Data Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM) Dosen Tetap Program Studi)

d. Suasana akademik
Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan diluar kegiatan
pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik.
Contoh: kuliah umum, seminar ilmiah, dan bedah buku.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses pendidikan lain yang
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI.
Data indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan
(terutama mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya pada PS.
Hasil analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan
mahasiswa berdasarkan hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap
proses pendidikan (deskripsikan)

b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan


mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.

8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.

Adanya peninjauan manajemen dalam hal keuangan, sarana dan prasarana,


merupakan bagian inti dalam terlaksananya penyelenggaraan Pendidikan pada Prodi
Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Indonesia …

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


pendidikan serta tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan pendidikan di UPPS dan PS.

Berdasarkan hasil pemaparan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:


a. Pendidikan di Prodi Ilmu Keperawatan dan Prodi Profesi Ners telah terlaksana
dengan baik
b. Penetapan standar kurikulum telah dilakukan dengan mengacu kepada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional Pendidikan tinggi dengan
melibatkan berbagai pihak terkait.
c. Proses pembelajaran telah terencana dan terangkum dalam Rencana Proses
Pembelajaran oleh Dosen coordinator Mata Kuliah. Adapun bentuk pemantauan
dan penilaian ditinjau dari berkas kehadiran dosen dan mahasiswa, RPS mata
kuliah dan monitoring perkuliahan
d. Suasana akademik masih perlu peningkatan terutama di kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang berikutnya dapat dipublikasikan.

Maka bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Prodi Ilmu Keperawatan dan
Profesi Ners adalah sebagai berikut:
a. Perlunya mengevaluasi rancangan pembelajaran dengan mengikutsertakan
kurikulum dan kaitannya pada visi Prodi
b. Prodi perlu melakukan pemantauan terhadap penerapan kurikulum yang sejalan
dengan visi Prodi pada materi pembelajaran
c. Prodi harus terus melakukan evaluasi terkait metode pembelajaran yang
diberikan kepada mahasiswa agar dapat memastikan ketercapaian standar
keberhasilan lulusan
Kriteria 7 Penelitian

Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria penelitian dengan dukungan


data, informasi, dan kinerja tentang keberadaan pedoman penyusunan,
pelaksanaan, pencapaian, permasalahan dan kelemahan serta tindak lanjut
dengan sistematika sebagai berikut :

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar proses penelitian yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal,
serta posisi dan keunggulan pada bidang keilmuan PS.

Penelitian merupakan salah satu kewajiban Tridharma Dosen STIKes Indonesia.


Penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Oleh karena itu, dosen STIKes Indonesia dituntut untuk melaksanakan penelitian
secara rutin dan berkala. STIKes Indonesia menerbitkan standar penelitian sesuai
dengan Standar Nasional Perguruan Tinggi Permenristekdikti RI No. 44/2015
tentang SN Dikti, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
penelitian. Standar penelitian ini diditetapkan dengan tujuan untuk membantu
mengkoordinir, mengelola dan menfasilitasi penelitian dosen dan mahasiswa di
lingkungan STIKes Indonesia sesuai dengan pedoman yang berlaku. Sesuai dengan
misi dan dalam rangka pemenuhan tujuan dari STIKes Indonesia yang salah satunya
yakni Menghasilkan penelitian sesuai dengan perkembangan IPTEKS untuk
menunjang Sistim Kesehatan Nasional Indonesia (SKNI), maka perlu adanya
Standar Mutu Penelitian. Standar Mutu Penelitian STIKes Indonesia memiliki
delapan standar mutu penelitian, yang mencakup : Standar Hasil Penelitian, Standar
Isi Penelitian, Standar Proses penelitian, Standar Peneliti Penelitian, Standar
Peneliti, Standar Sarana dan Prasarana Penelitian, Stndar Pengelolaan Penelitian dan
Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian.

Penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
memegang peranan yang sangat penting. Untuk lebih fokus dalam pelaksanaan
penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) telah
menentukan tema-tema riset yang telah di tetapkan dalam roadmap penelitian yang
disesuaikan dengan arah dan tema unggulan riset nasional.
Penelitian yang dilakukan oleh Dosen Tetap Program Studi Keperawatan mengacu
pada ketetapan penelitian yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia. Perencanaan
terhadap pencapaian standar penelitian STIKes Indonesia tertuang dalam Rencana
Strategis Penelitian, yang berfokus pada bidang kesehatan yaitu ilmu keperawatan,
hiperkes dan keselamatan kerja. Dosen direncanakan dapat mengusulkan minimal 1
judul penelitian setiap tahunnya dengan luaran berupa publikasi. Pelaksanaan dan
pelaporan penelitian yang dilaksanakan setiap tahunnya dibagi berdasarkan sumber
dana yang diterima oleh dosen peneliti. Pendanaan internal dari Yayasan YP3SDM,
pendanaan mandiri dari dosen peneliti. Pelaporan penelitian dilaksanakan pada
setiap tahunnya dengan membuat laporan tahunan yang disusun oleh LPPM yang
dilaporkan kepada pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan penelitian yang mencakup
perencanaan (termasuk arah dan fokus penelitian), pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian serta panduan penelitian yang sesuai dengan peta jalan
penelitian perguruan tinggi.

Kebijakan yang telah dimiliki dan ditetapkan oleh STIKes Indonesia yang terkait
dengan Penelitian adalah sebagai berikut :
a. Surat Keputusan Yayasan P3SDM Nomor. Tentang
Statuta STIKes Indonesia.
b. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis STIKes Indonesia Tahun
c. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang
Penetapan Dokumen Mutu STIKes Indonesia, yang memuat tentang Standar
Penelitian STIKes Indonesia
d. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis Penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 - 2021
e. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang Pedoman
Penelitian STIKes Indonesia

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait penelitian.
Pada bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan
sumber daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme
kontrol pencapaiannya.

Strategi yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia dalam mencapai standar penelitian
adalah berdasarkan Standar Penelitian yang tercantum dalam Standar Mutu yang
telah ditetapkan STIKes Indonesia, yang meliputi standar hasil penelitian, standar
isi penelitian, standar proses penelitian, standar penilaian penelitian, standar
peneliti, standar sarana dan prasarana penelitian, standar pengelolaan penelitian,
serta standar pendanaaan dan pembiayaan penelitian. Standar penelitian ini
diimplemetasikan dalam buku pedoman penelitian dan pengabdian masyarakat
yang diterbitkan LPPM STIKes Indonesia. Untuk kegiatan penelitian dana
eksternal, menyesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh instansi
penyandang dana.

Untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam bidang penelitian,


STIKes Indonesia saat ini didukung oleh 34 dosen tetap dengan kualifikasi
pendidikan sebanyak 3 orang doktor, Magister 31 orang. Kualifikasi jabatan
fungsional terdiri dari 34 dosen tetap dengan rincian 2 orang lektor kepala, 11
orang lektor, asisten ahli 10 orang dan sisanya tenaga pengajar. STIKes
Indonesia memiliki laboratorium keperawatan, Hiperkes dan Keselamatan kerja
dan laboratorium Komputer yang dapat digunakan dalam menunjang kegiatan
penelitian dosen. STIKes Indonesia juga didukung dengan perpustakaan, akses
internet serta sarana untuk publikasi hasil penelitian dosen berupa jurnal
Nursing STIKESI Nightingale dengan ISSN 2339-2738 (cetak); 2622-3376
(online) dan Jurnal Salvation Health (JHS) dengan ISSN 2723 2808 Yayasan
P3SDM juga mengalokasikan dana untuk percepatan proses kualifikasi dosen
dalam meneliti maupun publikasi dalam jurnal-jurnal terakreditasi dan
bereputasi.

Strategi pencapaian standar dilakukan dengan cara:


(1) Sosialisasi tentang standar penelitian baik standar penelitian yang ditetapkan
STIKes Indonesia maupun RISTEK-DIKTI kepada semua yang
berkepentingan.
(2) Menyusun petan jalan (roadmap) penelitian yang tercantum dalam renstra
penelitian
(3) Menerbitkan buku pedoman penelitian dan mensosialisasikan kepada dosen
(4) Menetapkan reviewer penelitian internal
(2) Monitoring pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh dosen.
(3) Evaluasi laporan penelitian sesuai dengan target yang tercantum dalam proposal
(4) Rekomendasi dari hasil evaluasi laporan penelitian terhadap peneliti.
(5) Mempublikasikan hasil penelitian melalui pertemuan-pertemuan ilmiah dan publikasi
artikel dalam jurnal terakreditasi dan bereputasi.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metode yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.

Capaian kinerja bidang penelitian STIKes Indonesia dalam 3 tahun semakin baik
dan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Evaluasi capaian kinerja ini dilakukan
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk disampaikan kepada
Lembaga Penjamin Mutu dan Pimpinan Institusi.
Adapun hasil evaluasi capaian kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
1. STIKes Indonesia telah memiliki rencana strategis dan road map penelitian
serta pedoman pelaksanaan penelitian.
2. Dalam kurun waktu 3 tahun, realisasi jumlah penelitian dosen setiap tahunnya
meningkat dengan realisasi capaian 116 judul penelitian dengan rincian setiap
tahunnya masing – masing 37 judul untuk tahun 2018, 38 judul untuk tahun
2019 dan 41 judul untuk tahun 2020.
3. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen belum terlaksanakan, keterlibatan
mahasiswa masih sebatas dalam hal membantu seperti membantu dosen
peneliti pada saat penyebaran kuesioner di lapangan.
4. Penelitian dosen yang mendapatkan hibah dana dari pihak eksternal belum ada.
5. Publikasi hasil penelitian di jurnal internasional terakreditasi dalam 3 tahun
terakhir tercapai 2 judul.
6. Publikasi hasil penelitian pada jurnal internasional bereputasi dalam 3 tahun
terakhir tercapai 1 judul.
7. Hasil penelitian yang diseminarkan dalam seminar internasional belum ada.
8. Realisasi hasil penelitian yang mendapatkan HAKI dalam 3 tahun terakhir
sebanyak 6 judul.

Akar masalah dan faktor penghambat dalam pencapaian kinerja penelitian adalah
kurangnya pengalaman dosen dalam menulis proposal yang kompetitif secara
nasional dan internasional dan kurangnya pengalaman menulis artikel yang dapat di
submit dalam jurnal terakreditasi dan bereputasi. Minat dosen dalam penelitian masih
sebatas pemenuhan tri dharma perguruan tinggi dan memenuhi angka kredit dalam
peningkatan jabatan fungsional.

Faktor pendukung ketercapaian kinerja tersebut adanya minat dan motivasi dosen
untuk melakukan penelitian, adanya pemahaman dosen tentang roadmap dan
pedoman penelitian, motivasi yang kuat dari dosen untuk pengembangaan diri dengan
melakukan penelitian, adanya dukungan yayasan terutama dalam pembiayaan
penelitian.

Rencana tindak lanjut bagi kinerja yang belum tercapai adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi pemahaman terhadap road map penelitian yang telah ada
2. Mengadakan kegiatan pelatihan metodologi penelitian dan penyusunan proposal
penelitian yang kompetitif
3. Memotivasi dosen untuk ikut dalam pelatihan penyusunan proposal kompetitif
4. Memotivasi dosen untuk lebih terlibat dalam hibah bersaing untuk mendapatkan
dana eksternal, untuk terlibat dalam kelompok peneliti tingkat nasional.
5. Menyelenggarakan administrasi secara tertib atas kegiatan penelitian.
6. Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan
penelitian
5. Indikator Kinerja Utama
Hasil analisis terhadap:
Rata-rata jumlah penelitian DTPS yang sesuai dengan keilmuan PS/Tahun
dalam tiga (3) tahun terakhir. (Data merujuk DKPS Tabel 22. Data Kegiatan
Penelitian Dosen Tetap Program Studi)
Persentase jumlah mahasiswa tugas akhir yang terlibat dalam penelitian
dosen (deskripsikan).

Relevansi penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:


a. memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen dan
mahasiswa serta pengembangan keilmuan PS.
b. dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan peta
jalan penelitian.
c. melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan
peta jalan, dan
d. menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan
pengembangan keilmuan PS.
e. mengintegrasikan penelitian pada mata kuliah.

Rencana strategis penelitian STIKes Indonesia disusun mengacu pada Rencana Induk
pengembangan dan rencana Stategis STIKes Indonesia. STIKes Indonesia memiliki
peta jalan (road map) penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021. Rencana
Strategis Penelitian digunakan sebagai Road map penelitian yang bertujuan untuk
memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa agar relevan dengan keilmuan
program studi yang ada di STIKes Indonesia, termasuk bidang ilmu keperawatan.
Penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tema penelitian yang tertuang dalam
Rencana Strategis Penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021.

Dalam pelaksanaan penelitian, dosen Program Studi Keperawatan berpedoman pada


Pedoman penelitian yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia. LPPM STIKes
Indonesia mengadakan sosialisasi tentang pedoman penelitian kepada seluruh dosen
dengan cara presentasi di ruang rapat dosen dan buku pedoman ini juga disebarkan
kepada dosen peneliti guna meningkatkan pemahaman dosen tentang pedoman
penelitian. Buku pedoman penelitian ini antara lain berisi tentang teknis penyusunan
penelitian dimulai pengajuan proposal penelitian, proses penilaian proposal sampai
penyusunan output penelitian berupa pelaporan hasil penelitian dan publikasi.

Untuk pelaksanaan proses penelitian, dimulai dengan pengajuan proposal penelitian,


dan dinilai oleh tim reviewer internal yang diangkat oleh Ketua sekolah Tinggi
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Reviewer internal diangkat dengan
menerbitkan SK penunjukan reviewer. Reviewer internal memiliki tugas dalam
menilai proposal yang diusulkan dosen agar layak untuk dilanjutkan penelitian.
Penilaian terhadap proposal penelitian ditindaklanjuti dengan pengumuman terhadap
proposal atau usulan penelitian. Selanjutnya dosen peneliti diberikan surat penugasan
untuk melaksanakan penelitian yang telah disetujui sesuai pedoman penelitian.

STIKes Indonesia telah melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen terhadap


peta jalan berdasarkan Rencana Strategis Penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 –
2021. Evaluasi dari pelaksanaan penelitian, berdasarkan Standar penelitian STIKes
Indonesia yang meliputi standar isi penelitian, standar proses penelitian, standar
penilaian penelitian. Evaluasi yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah
dari tahap pengajuan proposal, dimana bidang kajian penelitian disesuaikan dengan
tema penelitian atau roadmap yang ada. Tahapan akhir dari penelitian adalah luaran
penelitian yang dihasilkan, berupa laporan penelitian, publikasi, buku ajar, dan
HAKI. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dirasakan masih perlu perbaikan
relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan program studi yang ada. Dalam 3
tahun ini, bentuk integrasi hasil penelitian dosen pada mata kuliah masih sebatas
sebagai tambahan materi atau isi mata kuliah yang terkait dengan penelitian dosen.
Dosen juga didorong untuk mengintegrasikan hasil-hasil penelitiannya dalam mata
kuliah yang diampu, baik dalam bentuk bahan atau materi kuliah, modul, panduan
pratikum dan buku, terutama untuk mata kuliah yang menjadi ciri program studi
untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa pada mata kuliah tersebut.

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah judul penelitian dosen Program Studi Keperawatan
dapat dilihat dalam diagram berikut:
Adapun publikasi dosen prodi keperawatan STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir
dapat dilihat dapat diagram berikut:

PUBLIKASI JURNAL PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA

Output penelitian yang didokumentasi dapat berupa laporan penelitian, dan luaran
lain berupa artikel penelitian yang dipublikasikan. Output penelitian dosen juga dapat
berupa buku ajar, buku ber-ISBN, leaflet, hak cipta yang dihasilkan dari penelitian.
Dalam 3 tahun terakhir, khusus bagi dosen keperawatan, hasil penelitan dosen
keperawatan yang telah terpublikasi berjumlah 57 artikel penelitian.
Dalam rentang 3 tahun ini, di STIKes Indonesia belum terbentuk kelompok riset,
untuk ke depan pembentukan kelompok riset ini direncanakan guna meningkatkan
hasil riset yang lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang
kesehatan. Untuk menunjang hal tersebut, dibutuhkan laboratorium riset guna
mengkaji, melakukan tes hasil riset dan mengembangkan riset tersebut, yang
pengadaannya direncanakan bersama dengan pembangunan gedung baru kampus
STIKes Indonesia yang sedang dalam proses pembangunan.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses penelitian lain untuk yang
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi melampaui SN DIKTI. Data
indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

Indikator kinerja tambahan penelitian ditetapkan oleh STIKes Indonesia sesuai


dengan standar penelitian yang ditetapkan untuk melampau SN Dikti. Indikator
kinerja tambahan STIKes Indonesia diantaranya berupa penelitian dengan luaran
terpakai, penelitian berskala nasional dan penelitian berskala internasional. Data
indikator kinerja tambahan telah diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis serta
ditetntukan rencana tindak lanjut untuk perbaikan secara berkelanjutan. Hasil
monitoring pencapaian kinerja tambahan STIKes Indonesia dapat dijabarkan sebagai
berikut: sudah ada hasil penelitian dosen berupa luaran terpakai seperti modul, namun
penelitian berskala nasional dan internasional belum terealisasi.

7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses penelitian
(peneliti dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya pada UPPS.
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
peneliti dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.

Pengukuran kepuasan pengguna baru berjalan dengan mengukur kepuasan pengguna


dari pihak peneliti, belum ada pengukuran kepuasan pengguna dari pihak mitra.
Pengukuran kepuasan dosen peneliti terhadap layanan LPPM dilakukan sekali setahun
di akhir tahun yang pelaksanaan masih melalui penyebaran angket secara manual.
Indikator kepuasan peneliti yang dinilai meliputi: ketersediaan akses layanan situs
LPPM, ketersediaan akses publikasi jurnal online, ketersediaan layanan pembiayaan
penelitian, ketersediaan layanan administrasi penelitian, ketersediaan fasilitas hibah
penelitian, ketersediaan layanan pembiayaan HAKI, dan layanan petugas LPPM
secara keseluruhan. Penilaian kinerja atau kepuasan layanan terdiri atas tidak puas,
kurang puas, puas dan sangat puas. Hasil kepuasan peneliti dosen keperawatan
terhadap proses layanan penelitian LPPM dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Berdasarkan hasil survey kepuasan tersebut rencana tindak lanjut yang ditetapkan
adalah:
1. Meningkatkan kemudahan akses dosen terhadap informasi terkait penelitian, mulai dari
sosialisasi, prosedur pengajuan proposal, pelatihan, publikasi.
2. Melaksanakan kegiatan workshop dan pelatihan penyusunan proposal penelitian.
3. Pengembangan sistem informasi terkait penelitian berbasis IT

8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.

Dalam menjamin mutu penelitian, STIKes Indonesia telah menetapkan standar


penelitian. Standar Penelitian merupakan standar yang harus diterapkan dalam
melaksanakan penelitian dosen maupun mahasiswa di perguruan tinggi, oleh karena
itu, Standar Penelitian melalui tahapan siklus manajemen mutu meliputi: penetapan,
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP).
a) Tahap Penetapan. Penetapan Penelitian sudah dilakukan di tingkat Sekolah
Tinggi dengan merujuk pada SOP Evaluasi Proposal, dimana dalam penetapan
proposal, reviewer menggunakan form penilaian yang telah disediakan.
b) Tahap Pelaksanaan. Dalam tahap pelaksanaan, standar mutu penelitian yang
digunakan adalah form penilaian laporan kemajuan penelitian, penilaian
pelaksanaaan penelitian aapakah sudaah sesuai dengan proposal yang diusulkan.
c) Tahap Evaluasi. Pengendalian standar mutu penelitian dilakukan melalui
monitoring dan evaluasi internal yang dilakukan sesuai dengan jadwal. Evaluasi
dilakukan terhadap luaran penelitian seperti publikasi.
d) Tahap Pengendalian dan perbaikan. Pengendalian sudah dijalankan sejak
perencanaan hingga evaluasi dan diikuti dengan usaha perbaikan dan
penjaminan mutu penelitian.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


penelitian serta tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan penelitian di UPPS dan PS.

Kegiatan penelitian dosen STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir sudah semakin
baik, dan sudah sesuai dengan road map penelitian. Hasil analisis evaluasi masalah
dan akar masalah di bidang penelitian dosen STIKes Indonesia, sebagai berikut:
1) Kompetensi dosen dalam menyusun proposal penelitian yang kompetitif masih
rendah
2) Minat dosen untuk ikut serta dalam kegiatan seminar baik nasional maupun
internasional masih kurang
3) Pengalaman dosen dalam penelitian kompetetif nasional dan internasional masih
rendah
4) Jurnal yang ada di STIKes Indonesia belum terakreditasi
5) Kemampuan dosen menulis artikel penelitian yang kompetetif untuk publikasi
di jurnal terakreditasi dan bereputasi masih rendah
6) Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen belum ada

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan STIKes Indonesia untuk menyelesaikan
masalah dan akar masalah, yaitu:
1) Mengadakan workshop pelatihan penyusunan proposal penelitian
2) Mendorong dosen mengikuti pelatihan penyusunan proposal penlitian
3) Meningkatkan mutu dan kuantitas proposal penelitian dosen.
4) Membuat program penelitian bersama dengan mahasiswa
5) Mendorong dosen untuk membuat proposal penelitian dengan pendanaan
eksternal.
6) Meningkatkan koordinasi dengan LPPM dalam sosialisasi dana hibah penelitian
7) Meningkatkan kerjasama riset dengan pihak eksternal
8) Mendorong dan memfasilitasi publikasi penelitian dosen pada jurnal nasional
terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi;
9) Mengupayakan akreditasi jurnal internal STIKes Indonesia
10) Meningkatkan kemampuan dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah pada
jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
11) Mendorong dosen untuk mengintegrasikan hasil-hasil penelitiannya dalam mata
kuliah yang diampu, baik dalam bentuk bahan atau materi kuliah, modul,
panduan pratikum dan buku.

Kriteria 8 Pengabdian kepada Masyarakat

Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria pengabdian kepada


masyarakat dengan dukungan data, informasi, dan kinerja tentang keberadaan
pedoman penyusunan, pelaksanaan, pencapaian, permasalahan dan kelemahan
serta tindak lanjut dengan sistematika sebagai berikut :

1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar proses PkM yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan PkM yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta
posisi dan keunggulan pada bidang keilmuan PS.

Kegiatan penelitian dosen STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir sudah semakin
baik, dan sudah sesuai dengan road map penelitian. Hasil analisis evaluasi masalah
dan akar masalah di bidang penelitian dosen STIKes Indonesia, sebagai berikut:
1) Kompetensi dosen dalam menyusun proposal penelitian yang kompetitif masih
rendah
2) Minat dosen untuk ikut serta dalam kegiatan seminar baik nasional maupun
internasional masih kurang
3) Pengalaman dosen dalam penelitian kompetetif nasional dan internasional masih
rendah
4) Jurnal yang ada di STIKes Indonesia belum terakreditasi
5) Kemampuan dosen menulis artikel penelitian yang kompetetif untuk publikasi di
jurnal terakreditasi dan bereputasi masih rendah
6) Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen belum ada

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan STIKes Indonesia untuk menyelesaikan
masalah dan akar masalah, yaitu:
1) Mengadakan workshop pelatihan penyusunan proposal penelitian
2) Mendorong dosen mengikuti pelatihan penyusunan proposal penlitian
3) Meningkatkan mutu dan kuantitas proposal penelitian dosen.
4) Membuat program penelitian bersama dengan mahasiswa
5) Mendorong dosen untuk membuat proposal penelitian dengan pendanaan
eksternal.
6) Meningkatkan koordinasi dengan LPPM dalam sosialisasi dana hibah penelitia
7) Meningkatkan kerjasama riset dengan pihak eksternal
8) Mendorong dan memfasilitasi publikasi penelitian dosen pada jurnal nasional
terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi;
9) Mengupayakan akreditasi jurnal internal STIKes Indonesia
10) Meningkatkan kemampuan dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah pada
jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
11) Mendorong dosen untuk mengintegrasikan hasil-hasil penelitiannya dalam mata
kuliah yang diampu, baik dalam bentuk bahan atau materi kuliah, modul,
panduan pratikum dan buku.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan dan panduan PkM yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan PkM.

Kebijakan yang telah dimiliki dan ditetapkan oleh STIKes Indonesia yang terkait
dengan Penelitian adalah sebagai berikut:
a. Surat Keputusan Yayasan P3SDM Nomor. Tentang
Statuta STIKes Indonesia.
b. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis STIKes Indonesia Tahun
c. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang
Penetapan Dokumen Mutu STIKes Indonesia, yang memuat tentang Standar
Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Indonesia
d. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021
e. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang Pedoman
Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Indonesia

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait PkM.
Pada bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan
sumber daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme
kontrol pencapaiannya.

Strategi yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia dalam mencapai standar PkM
adalah berdasarkan Standar Pengabdian kepada Masyarakat yang tercantum dalam
standar Mutu yang telah ditetapkan STIKes Indonesia, yang meliputi standar hasil
Pengabdian kepada Masyarakat, standar isi Pengabdian kepada Masyarakat, standar
proses Pengabdian kepada Masyarakat, standar penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat, standar pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat, standar sarana dan
prasarana Pengabdian kepada Masyarakat, standar pengelolaan Pengabdian kepada
Masyarakat, serta standar pendanaaan dan pembiayaan Pengabdian kepada
Masyarakat. Standar Pengabdian kepada Masyarakat ini diimplemetasikan dalam
buku panduan penelitian dan pengabdian masyarakat yang diterbitkan LPPM
STIKes Indonesia.

Untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam bidang Pengabdian


kepada Masyarakat, STIKes Indonesia saat ini didukung oleh 34 dosen tetap
dengan kualifikasi pendidikan sebanyak 3 orang doktor, Magister 31 orang.
Kualifikasi jabatan fungsional terdiri dari 34 dosen tetap dengan rincian 2 orang
lektor kepala, 11 orang lektor, asisten ahli 10 orang dan sisanya tenaga pengajar.
STIKes Indonesia memiliki laboratorium keperawatan, Hiperkes dan
Keselamatan kerja dan laboratorium Komputer yang dapat digunakan dalam
menunjang kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dosen. STIKes Indonesia
juga didukung dengan perpustakaan, akses internet serta dukungan dana yang
disediakan oleh yayasan dalam pelaksanaaan Pengabdian kepada Masyarakat.

Strategi pencapaian standar dilakukan dengan cara:


a. Sosialisasi tentang standar Pengabdian kepada Masyarakat baik standar
Pengabdian kepada Masyarakat yang ditetapkan STIKes Indonesia
maupun RISTEK-DIKTI kepada semua yang berkepentingan.
b. Monitoring pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan
oleh dosen.
c. Evaluasi laporan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan target yang
tercantum dalam proposal
d. Rekomendasi dari hasil evaluasi laporan Pengabdian kepada Masyarakat terhadap
pelaksana pengabdian.
e. Mendorong dosen mempublikasikan hasil Pengabdian kepada Masyarakat melalui
pertemuan-pertemuan ilmiah, publikasi artikel dalam jurnal terakreditasi dan bereputasi.,
serta media cetak.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metode yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.

Evaluasi capaian kinerja bidang PkM STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir,
sebagai berikut:
1. STIKes Indonesia telah memiliki rencana strategis dan road map pengabdian
kepada masyarakat.
2. Realisasi jumlah kegiatan PkM dosen setiap tahunnya tercapai dengan realisasi
capaian setiap tahunnya ….. kegiatan untuk tahun 2018, …. kegiatan untuk
tahun 2019 dan … kegiatan untuk tahun 2020.
3. Kegiatan pengabdian kepaada masyarakat telah melibatkan mahasiswa secara
aktif.
4. Belum ada kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen yang didanai dari
pihak eksternal.
5. Belum ada hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dipublikasikan.

Akar masalah dan faktor penghambat dalam pencapaian kinerja bidang pengabdian
kepada masyarakat adalah masih rendahnya kemampuan dan pengalaman dosen
berpartisipasi dalam hibah bersaing Pengabdian kepada Masyarakat, masih rendahnya
minat dan pengalaman dosen daam keikutsertaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat skala nasional, keterbatasan kompetensi dosen dalam menghasilkan
luaran kegiatan pengabdian masyarakat berupa produk/jasa yang dapat dipakai
masyarakat. Faktor pendukung ketercapaian kinerja tersebut adalah adanya
pemahaman dosen tentang road map dan pedoman pengabdian kepada masyarakat,
adanya motivasi yang kuat dalam diri dosen untuk melakukan pengembangan diri
melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat serta adanya dukungan yayasan
terutama dalam pembiayaan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Rencana tindak lanjut bagi kinerja yang belum tercapai adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi pemahaman terhadap road map pengabdian kepada
masyarakat yang telah ada
2. LPPM menysun program tahunan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mengadakan kegiatan pelatihan metodologi dan penyusunan proposal
pengabdian kepada masyarakat.
4. Memotivasi dosen untuk ikut dalam pelatihan penyusunan proposal
5. Memotivasi dosen untuk lebih terlibat dalam hibah bersaing untuk mendapatkan
dana eksternal, untuk terlibat dalam kelompok pengabdian tingkat nasional.
6. Menyelenggarakan administrasi secara tertib atas kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.

5. Indikator Kinerja Utama


Hasil analisis terhadap:
Rata-rata jumlah PkM Dosen TPS yang sesuai dengan keilmuan PS/Tahun
dalam tiga (3) tahun terakhir (Data merujuk DKPS Tabel 23. Data Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen Tetap Program Studi)
Jumlah kegiatan PkM yang melibatkan mahasiswa. Catatan: tidak termasuk
KKN (deskripsikan).
Relevansi PkM pada UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a. memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa
serta hilirisasi/penerapan keilmuan PS,
b. dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan
PkM.
c. melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan peta
jalan, dan
d. menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan PS.
e. memanfaatkan hasil PkM untuk pengayaan pembelajaran

STIKes Indonesia yang terdiri dari program studi ners, program studi keperawatan,
serta program studi hiperkes dan keselamatan kerja, dalam menjalankan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat mengacu pada rencana strategis yang ada. Rencana
strategis pengabdian kepada masyarakat STIKes Indonesia disusun mengacu pada
Rencana Induk pengembangan dan rencana Stategis STIKes Indonesia. STIKes
Indonesia memiliki peta jalan (road map) pengabdian kepada masyarakat STIKes
Indonesia Tahun 2016 – 2020. Rencana Strategis Pengabdian kepada masyarakat ini
digunakan sebagai pedoman yang bertujuan untuk memayungi tema pengabdian
kepada masyarakat dosen dan mahasiswa agar relevan dengan keilmuan program
studi yang ada di STIKes Indonesia.

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, dosen berpedoman pada


Pedoman pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia.
LPPM STIKes Indonesia mengadakan sosialisasi tentang pedoman pengabdian
kepada masyarakat kepada seluruh dosen dengan cara presentasi di ruang rapat dosen
dan buku pedoman ini juga disebarkan kepada dosen guna meningkatkan pemahaman
dosen tentang pedoman pengabdian kepada masyarakat. Buku pedoman ini antara
lain berisi tentang teknis penyusunan dimulai pengajuan proposal pengabdian kepada
masyarakat, proses penilaian proposal sampai penyusunan luaran pengabdian kepada
masyarakat berupa pelaporan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan
luaran lainnya.

Untuk pelaksanaan proses kegiatan pengabdian kepada masyakat, mengikuti prosedur


yang ada, dimulai dengan pengajuan proposal pengabdian kepada masyarakat,
penilaian oleh tim reviewer internal yang diangkat oleh Ketua sekolah Tinggi dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Reviewer internal diangkat dengan menerbitkan SK
penunjukan reviewer. Reviewer internal memiliki tugas dalam menilai proposal yang
diusulkan dosen agar layak untuk dilanjutkan pengabdian kepada masyarakat.
Penilaian terhadap proposal ditindaklanjuti dengan pemberian surat penugasan
kepada dosen pelaksana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang telah disetujui sesuai pedoman pengabdian kepada masyarakat.

STIKes Indonesia telah melakukan evaluasi kesesuaian pengabdian kepada


masyarakat dosen terhadap peta jalan berdasarkan Rencana Strategis Pengabdian
kepada masyarakat STIKes Indonesia Tahun 2017–2021. Tahapan akhir dari kegiatan
pengabdian kepada masyarakat adalah luaran pengabdian kepada masyarakat yang
didokumentasikan berupa laporan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan
evaluasi yang dilakukan, dirasakan masih perlu perbaikan relevansi kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dengan road map yang telah ada. Pengintegrasian
hasil pengabdian masyarakat masih terbatas sebagai materi tambahan untuk
pemutakhiarn mata kuliah terkait. Dosen didorong untuk mengintegrasikan hasil
pengaabdian masyarakat dalam bentuk bahan ajar seperti handout, modul, panduan
dan buku ajar.

Dalam 3 tahun terakhir, jumlah pengabdian kepada masyarakat dosen program studi
keperawatan dapat dilihat dalam diagram berikut:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah melibatkan
mahasiswa. Kegitan pengabdian kepada masyarakat yang telah terlaksana seluruhnya
dari pendanaan internal, belum ada yang mendapatkan pendanaan dari pihak luar

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses PkM lain yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI. Data
indikator kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

STIKes Indonesia yang terdiri dari program studi ners, program studi keperawatan,
serta program studi hiperkes dan keselamatan kerja, dalam menjalankan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat mengacu pada rencana strategis yang ada. Rencana
strategis pengabdian kepada masyarakat STIKes Indonesia disusun mengacu pada
Rencana Induk pengembangan dan rencana Stategis STIKes Indonesia. STIKes
Indonesia memiliki peta jalan (road map) pengabdian kepada masyarakat STIKes
Indonesia Tahun 2016 – 2020. Rencana Strategis Pengabdian kepada masyarakat ini
digunakan sebagai pedoman yang bertujuan untuk memayungi tema pengabdian
kepada masyarakat dosen dan mahasiswa agar relevan dengan keilmuan program
studi yang ada di STIKes Indonesia. .
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, dosen berpedoman pada
Pedoman pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia.
LPPM STIKes Indonesia mengadakan sosialisasi tentang pedoman pengabdian
kepada masyarakat kepada seluruh dosen dengan cara presentasi di ruang rapat dosen
dan buku pedoman ini juga disebarkan kepada dosen guna meningkatkan
pemahaman dosen tentang pedoman pengabdian kepada masyarakat. Buku pedoman
ini antara lain berisi tentang teknis penyusunan dimulai pengajuan proposal
pengabdian kepada masyarakat, proses penilaian proposal sampai penyusunan luaran
pengabdian kepada masyarakat berupa pelaporan hasil kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan luaran lainnya.

Untuk pelaksanaan proses kegiatan pengabdian kepada masyakat, mengikuti prosedur


yang ada, dimulai dengan pengajuan proposal pengabdian kepada masyarakat,
penilaian oleh tim reviewer internal yang diangkat oleh Ketua sekolah Tinggi dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Reviewer internal diangkat dengan menerbitkan SK
penunjukan reviewer. Reviewer internal memiliki tugas dalam menilai proposal yang
diusulkan dosen agar layak untuk dilanjutkan pengabdian kepada masyarakat.
Penilaian terhadap proposal ditindaklanjuti dengan pemberian surat penugasan
kepada dosen pelaksana untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang telah disetujui sesuai pedoman pengabdian kepada masyarakat.
STIKes Indonesia telah melakukan evaluasi kesesuaian pengabdian kepada
masyarakat dosen terhadap peta jalan berdasarkan Rencana Strategis Pengabdian
kepada masyarakat STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021. Tahapan akhir dari
kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah luaran pengabdian kepada
masyarakat yang didokumentasikan berupa laporan pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dirasakan masih perlu perbaikan relevansi
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan road map yang telah ada.
Pengintegrasian hasil pengabdian masyarakat masih terbatas sebagai materi tambahan
untuk pemutakhiarn mata kuliah terkait. Dosen didorong untuk mengintegrasikan
hasil pengaabdian masyarakat dalam bentuk bahan ajar seperti handout, modul,
panduan dan buku ajar.
Dalam 3 tahun terakhir, jumlah pengabdian kepada masyarakat dosen program studi
keperawatan dapat dilihat dalam diagram berikut :
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah melibatkan
mahasiswa. Kegitan pengabdian kepada masyarakat yang telah terlaksana seluruhnya
dari pendanaan internal, belum ada yang mendapatkan pendanaan dari pihak luar.

7. Kepuasan Pengguna
Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses PkM (pengabdi
dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman dan analisis datanya pada UPPS.
Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengabdi
dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.

Pengukuran kepuasan pengguna terhadap pelaksanaaan Pengabdian kepada


masyarakatvdilakukan terhadap kepuasan dosen sebagai pelaksana kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat dan kepuasan Mitra/ masyarakat sasaran terhadap
Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan. Indikator kepuasan pelaksana
terhadap pelaksanaan proses Pengabdian kepada masyarakat diukur diakhir tahun
setiap tahunnya melalui penyebaran kuesioner secara manual, sedangkan, indikator
kepuasan masyarakat sebagai sasaran Pengabdian kepada masyarakat terhadap
layanan pengabdian kepada masyarakat dilakukan diakhir setiap pelaksanaan
kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan keusioner kepada penanggung
jawab masyarakat sasaran. Indikator kepuasan dosen pelaksana yang dinilai meliputi:
Ketersediaan Akses Layanan Situs LPPM, Ketersediaan Fasilitas Hibah Pengabdian
Kepada Masyarakat seperti Informasi Hibah, Ketersediaan Layanan Administrasi
dan Sarana Pengabdian Kepada Masyarakat, Ketersediaan Layanan Pembiayaan
Pengabdian Kepada Masyarakat, Ketersediaan layanan Pembiayaan Publikasi
Pengabdian Kepada Masyarakat dan HAKI, dan Layanan Petugas LPPM secara
Keseluruhan. Adapun indikator kepuasan meitra yang dinilai meliputi : Kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan sesuai kebutuhan masyarakat,
Penyajian materi disajikan secara menarik, Setiap permasalahan yang diajukan
ditindaklanjuti dengan baik oleh narasumber/anggota pengabdian yang terlibat,
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat mampu memberikan bekal berupa
kemampuan berfikir dan keterampilan untuk mengatasi masalah, Pelaksanaaan
kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat mampu memberdayakan masyarakat dan
Secara Umum, kepuasan mitra terhadap kegiatan PkM. Penilaian kepuasan layanan
terdiri atas tidak puas, kurang puas, puas dan sangat puas. Hasil kepuasan dosen
pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra terhadap layanan pengabdian
kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada diagram di bawah ini
:
Berdasarkan hasil survey kepuasan tersebut rencana tindak lanjut yang ditetapkan
adalah:
1. Meningkatkan kemudahan akses dosen terhadap informasi terkait kegiatan
pengaabdian kepada masyarakat, mulai dari sosialisasi, prosedur pengajuan proposal,
pelatihan, publikasi.
2. Mengembangan sistem informasi terkait pengabdian kepada masyarakat berbasis IT
3. Meningkatkan koordinasi antara dosen dan LPPM
4. Meningkatkan kompetensi dosen dalam pelaksanaaan kegiatan pengabdian
kepada maasyarakat melalui pelatihan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.

Standar Pengabdian kepada Masyarakat merupakan standar yang harus diterapkan


dalam melaksanakan Tridharma di perguruan tinggi, oleh karena itu, Standar
Pengabdian kepada masyarakat harus melalui tahapan siklus manajemen mutu
meliputi: penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan
(PPEPP).
a. Tahap Penetapan. Pada tahap penetapan, penilaian dilakukan terhadap
metodologi pelaksanaan dan hasil luaran yang akan dicapai dari kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat dimana reviewer menggunakan form penilaian
yang telah disediakan terhadap usulan PkM.
b. Tahap Pelaksanaan. Dalam tahap pelaksanaan, kegiatan Pengabdian kepada
masyarakat harus dilaksanakan secara terarah, tertib dan sesuai dengan panduan
Pengabdian kepada masyarakat yang telah ditetapkan.
c. Tahap Evaluasi. Evaluasi dilakukan melalui monitoring dan evaluasi internal
yang dilakukan sesuai dengan jadwal.
d. Tahap Pengendalian dan perbaikan. Pengendalian sudah dijalankan sejak
perencanaan hingga evaluasi dan diikuti dengan usaha perbaikan dan penjaminan
mutu Pengabdian kepada masyarakat.

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar PkM serta tindak lanjut


Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan PkM di UPPS.

STIKes Indonesia telah memiliki rencana strategis dan road map pengabdian kepada
masyarakat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Dosen STIKes dalam 3 tahun
terakhir secara kuantitas telah mencapai target, begitu juga dengan pelibatan
mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

Hasil analisis evaluasi masalah dan akar masalah di bidang Pengabdian kepada
Masyarakat STIKes Indonesia, sebagai berikut:
1. Kompetensi dosen dalam menyusun proposal Pengabdian kepada Masyarakat
yang kompetitif masih rendah
2. Pengalaman dosen dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang
kompetetif tingkat nasional dan internasional masih rendah

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh STIKes Indonesia untuk
menyelesaikan masalah dan akar masalah di bidang Pengabdian kepada masyarakat,
yaitu:
a. LPPM menyusun rencana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
terprogram secara tahunan
b. Mengadakan workshop pelatihan penyusunan proposal Pengabdian kepada
masyarakat.
c. Mendorong dosen mengikuti pelatihan penyusunan proposal Pengabdian kepada
masyarakat.
d. Meningkatkan kerjasama Pengabdian kepada masyarakat dengan mitra
lembaga/masyarakat.
e. Meningkatkan sosialisasi kegiatan Pengabdian kepada masyarakat kepada
mahasiswa.
f. Memotivasi dosen untuk menghasilkan luaran Pengabdian kepada masyarakat
diutamakan berupa luaran/produk/jasa yang bermanfaat untuk masyarakat;

Kriteria 9 Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian


kepada Masyarakat

Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria luaran dan capaian


pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan dukungan
data, informasi, dan kinerja tentang keberadaan pedoman penyusunan,
pelaksanaan, pencapaian, permasalahan dan kelemahan serta tindak lanjut
dengan sistematika sebagai berikut :

1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional strategi pencapaian
standar Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat pada UPPS.
Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Indonesia telah memiliki luaran
dan capaian dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terintegrasi di dalam
STIKes Indonesia. Program studi tidak hanya mempersiapkan lulusan yang kompeten, tetapi
juga dalam pengembangan pengetahuan, penelitian hingga pengabdian masyarakat

Mahasiswa pada Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Profesi Ners lulus
tepat waktu tiap tahunnya dengan masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan kurang
dari 3 bulan. Namun pada kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan
lagi dengan melakukan penelitian gabungan, menambah publikasi untuk penelitian dan
pengabdian masyarakat, peningkatan dalam jumlah maupun level kegiatan pengabdian
masyarakat, dan menambah jumlah hak paten terhadap karya yang dihasilkan

2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan yang mencakup: penyusunan,
evaluasi, sosialisasi, dan implementasi luaran dan capaian: pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam peraturan dan
program pengembangan UPPS.

Kebijakan terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi Prodi Ilmu Keperawatan dan
Prodi Profesi Ners STIKes Indonesia mengacu pada:
a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44
Tahun 2015
d. Statuta STIKes Indonesia
e. Kebijakan Akademik STIKes Indonesia
f. Pedoman Pelaksanaan Penjaminan Mutu STIKes Indonesia
g. Rencana Induk Penelitian (RIP) STIKes Indonesia
Rencana Induk Pengabdian Masyarakat STIKes Indonesia

3. Strategi Pencapaian Standar


Bagian ini mencakup strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah
ditetapkan oleh perguruan tinggi terkait luaran dan capaian: pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pada bagian ini juga harus diuraikan bagaimana UPPS mengalokasikan
sumber daya untuk mencapai standar yang telah ditetapkan serta mekanisme
kontrol pencapaiannya.

Bentuk kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk Prodi dan UPPS, maka
direncanakan strategi pencapaian standar untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi antara lain:
a. Melaksanakan bedah kurikulum sesuai kebutuhan mahasiswa scara berkala dan tetap
merujuk pada kebijakan kurikulum Pendidikan tinggi
b. Kurikulum dilaksanakan sesuai kebutuhan mahasiswa yang merujuk pada KKNI dan
SNPT
c. Proses pembelajaran dilaksanakan beriringan dengan praktik
d. Meningkatkan budaya penelitian pada dosen
e. Mendorong setiap dosen untuk terlibat dalam hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat
f. Memberikan pembekalan kepada dosen untuk pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat

4. Indikator Kinerja Utama


a. Pendidikan
Keberadaan dan implementasi sistem yang menghasilkan data luaran
dan capaian pendidikan yang sahih dan paling tidak mencakup IPK,
prestasi akademik/non-akademik, masa studi, daya saing lulusan (masa
tunggu dan kesesuaian bidang) dan kinerja lulusan (kepuasan pengguna,
tempat kerja, dan penghargaan yang diterima), yang dikumpulkan,
dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners telah memiliki luaran dan capaian dalam
melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga Prodi tidak hanya
menghasilkan lulusan yang kompeten tetapi juga mampu mengembangkan kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan. Prodi Ilmu Keperawatan
telah mengembangkan sistem Pendidikan sesuai kurikulum profesi dan sistem monitoring
yang menyesuaikan dengan situasi pembelajaran (daring/ luring). Sistem daring
dikembangkan mulai dari proses persiapan bahan perkuliahan, kemudahan mahasiswa dalam
mengakses bahan ajar dan layanan pendukung aktivitas mahasiswa lainnya. Proses sistem
monitoring bertujuan untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan
kerangka kurikulum yang telah ditetapkan. Sistem monitoring ini juga diharapkan dapat
memantau pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat memastikan luaran proses
Pendidikan memiliki keunggulan. Berkaitan dengan hal itu, Prodi membentuk sistem
monitoring dari semester awal hingga mahasiswa menulis tugas akhir.
Bentuk pengukuran capaian pembelajaran, prestasi mahasiswa, efektivitas Pendidikan, dan
daya saing lulusan, Prodi mengembangkan sejumlah metode monitoring dan evaluasi.
Selama proses pembelajaran, Prodi secara berkala mengadakan pertemuan dengan UPPS
untuk saling berkoordinasi memantau kemajuan mahasiswa. Mekanisme secara berkala ini
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa menyampaikan hambatan
yang ditemukan selama proses pembelajaran dan pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
Kegiatan ini juga turut melibatkan wali tingkat dan dosen pembimbing akademik. Sementara
untuk mengukur daya saing lulusan dan kinerja lulusan, Prodi mengembangkan kegiatan
tracer study lulusan untuk mengetahui pencapaian dan penilaian pada pihak pengguna
lulusan untuk mengetahui kepuasan pengguna lulusan terkait kinerja lulusan.

Analisis harus dilakukan secara mendalam dan komprehensif terhadap


data yang disajikan dalam dokumen kinerja program studi (DKPS) yang
paling tidak meliputi data sebagai berikut.

Capaian pembelajaran/kompetensi lulusan


1) Rata-rata Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). (Data merujuk
DKPS Tabel 24. Persentase Keberhasilan Studi pada Program
Studi)

Selama kurun waktu tiga tahun akademik terakhir, Prodi Ilmu Keperawatan dapat
memenuhi capaian pembelajaran lulusan dengan baik yang telah digambarkan
melalui Tabel 24, dengan masa studi lulusan <5 tahun.

2) Rata-rata IPK. (Data merujuk DKPS Tabel 25 dan tabel 26. Data
IPK Lulusan di Program Studi)

Indeks Prestasi Kumulatif lulusan terlihat stabil dari tahun ke tahun dan
mengalami peningkatan dari TS-1 ke TS dengan IPK maksimal yang pada
awalnya 3.47 menjadi 3.69.

4.00
3.50
3.00
2.50 IPK Min
2.00 IPK Rata-rata
1.50
IPK Mak
1.00
0.50
0.00
TS-2 TS-1 TS

Gambar: Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Tahun Akademik 2018-19 s.d


2020/2021.

Upaya-upaya yang telah dilakukan Prodi untuk meningkatkan kualitas dan


pengetahuan mahasiswa telah dilakukan sejak seleksi sampai pada proses
perkuliahan dengan mengadakan bedah kurikulum, mengikuti kegiatan seminar-
seminar. Jumlah mahasiswa yang berkualitas dapat memberikan dampak yang
signifikan pada kualitas lulusan dan memenuhi capaian pembelajaran
sebagaimana yang telah ditetapkan. Disamping itu, lulusan yang berkualitas juga
merupakan bagian dari bentuk respons kebutuhan pengguna, meningkatkan daya
saing dan mendukung visi kompetitif institusi.

3) Tingkat pengakuan kompetensi oleh pengguna lulusan. (Data


merujuk DKPS Tabel 32. Tingkat Kepuasan Pengguna)

Prestasi akademik mahasiswa


4) Jumlah, jenis dan lingkup prestasi akademik. Lingkup: lokal,
wilayah, nasional, internasional. (Data merujuk DKPS Tabel 37.
Penghargaan Mahasiswa Program Studi)

Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners memiliki sejumlah capaian
prestasi akademik yang mendukung kemampuan mereka mempraktikkan
pengetahuan yang dimiliki. Beberapa prestasi mahasiswa tersebut diraih pada
level nasional. Aspek prestasi mereka menunjukkan kemampuan akademik yang
berdaya saing, kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas dalam
bidang kesehatan. Prestasi akademik lainnya juga terlihat pada mahasiswa yang
mendapatkan pencapaian dalam bentuk wisudawan terbaik,

Efektivitas dan Produktifitas Program Pendidikan


5) Lama studi mahasiswa. (Data merujuk DKPS Tabel 24. Persentase
Keberhasilan Studi pada Program Studi)

Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners menunjukkan tingkat efektivitas dan
produktivitas Pendidikan yang baik dengan indikasi rata-rata masa studi (Tabel.
28). Rata-rata masa studi dihitung dari Tahun Akademik 2016/2017 hingga Tahun
Akademik 2020/2021 adalah 4 Tahun. Presentase keberhasilan studi Prodi Ilmu
Keperawatan dan Profesi Ners merupakan gambaran perbandingan antara jumlah
mahasiswa menyelesaikan studinya dalam waktu minimal 4 tahun untuk Prodi
Ilmu Keperawatan dan 1 Tahun untuk Prodi Profesi Ners.
6) Persentase kelulusan tepat waktu. (Data merujuk DKPS Tabel 27
dan Tabel 28. Data Lulusan Tepat Waktu di Program Studi)

Presentase kelulusan tepat waktu merupakan bentuk gambaran keberhasilan studi


mahasiswa. Lulusan Angkatan 2016-2020 rata-rata menyelesaikan studinya pada
dalam kurun waktu 4 tahun.

Daya saing lulusan


7) Waktu tunggu lulusan untuk bekerja (mendapatkan pekerjaan atau
berwirausaha) yang relevan dengan bidang studi (tracer study).
(Data merujuk DKPS Tabel 31. Masa Tunggu Lulusan Mendapatkan
Pekerjaan)

Pelaksanaan studi penelusuran lulusan dilaksanakan pada akhir tahun akademik


melalui formular daring dan manual yang disebarkan kepada alumni.
40
35
30
25
20 Jumlah lulusan
15 Lulusan yg mengisi
10
5
0
2018/2019 2020/2021

8) Kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang studi (tracer study)


(deskripsikan).

Kinerja lulusan
9) Tingkat kepuasan pengguna lulusan (tracer study) (Data merujuk
DKPS Tabel 32. Tingkat Kepuasan Pengguna)

Guna mengukur kualitas kinerja lulusan prodi ilmu keperawatan dan profesi ners,
survei dikirimkan kepada para pengguna lulusan untuk diisi sehingga dapat
diketahui kepuaasan pengguna lulusan dengan dilihat dari beberapa indicator yaitu
(1) Integritas, (2) keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), (3) Bahasa
Inggris, (4) Penggunaan teknologi informasi, (5) Komunikasi, (6) Kerjasama tim
dan kepemimpinan dan (7) Pengembangan diri.

Adapun bentuk pelaksanaan survei ini adalah dengan (1) menitipkan kepada
alumni untuk diisi oleh atasan tempat bekerja masing-masing atau dengan (2)
menghubungi pengguna lulusan langsung. Pengguna lulusan yang mengisi survei
ini berasal dari berbagai perguruan tinggi, intitusi pemerintahan dan swasta
dengan melibatkan beberapa daerah. Meski jumlah alumni yang mengisi belum
banyak, penilaian pengguna lulusan terhadap alumni Prodi Ilmu Keperawatan dan
Prodi Profesi Ners secara umum terbilang baik dan memuaskan

Adapun informasi yang dapat dirangkum dari hasil survei tersebut meliputi:
a. Etika dan moral alumni ditempat pengguna lulusan sebesar 60% sangat baik
dan 30% dinilai baik
b. Keahlian alumni berdasarkan ilmu dinilai 70% sangat baik dan 25% baik
c. Kemampuan Bahasa Inggris alumni di tempat kerja di nilai sangat baik 60%
dan 25% baik
d. Kemampuan alumni dalam menggunakan teknologi informasi dinilai sangat
baik 80% dan 13% baik
e. Kemampuan alumni dalam menerapkan komunikasi di tempat pengguna
lulusan dinilai sangat baik 90% dan 10% baik
f. Kemampuan alumni dalam bekerja sama dan kemampuan kepemimpinan di
tempat kerja diberi nilai 85% sangat baik dan 10% baik
g. Kemampuan alumni dalam terus mengembangkan dirinya dalam peningkatan
kapasitas diri dinilai sangat baik 90% dan baik 10%
Kelebihan yang terlihat dari hasil survei oleh pengguna terlihat bahwa alumni
Prodi Ilmu Keperawatan dan Prodi Profesi Ners mampu menerapkan kemampuan
komunikasi yang baik dan mampu terus mengembangkan diri sebagai bentuk
peningkatan kapasitas diri di tempat kerja.

10)Level/size institusi tempat kerja lulusan. (tracer study)


(deskripsikan).
11)Prestasi lulusan di tempat kerja (tracer study) (deskripsikan).

b. Penelitian
Berisi data publikasi dan luaran penelitian yang sahih, dikumpulkan,
dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis
harus dilakukan secara mendalam dan komprehensif terhadap data-data
yang disajikan dalam dokumen kinerja program studi seperti:

Publikasi ilmiah (jumlah, lingkup)


1) Jumlah dan lingkup publikasi di jurnal (Internasional/Nasional
bereputasi, Nasional).

Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh dosen Prodi Ilmu Keperawatan dan Profes I
Ners (Tabel 33) sebanyak 56 publikasi di tingkat lokal dan 1 publikasi ditingkat
nasional, dengan uraian jumlah tiap tahunnya sebagai berikut:

25

20
2018/2019
15 2019/2020
10 2020/2021
2021
5

0
2018/2019

2) Jumlah dan lingkup publikasi di prosiding seminar atau conference


(Internasional/Nasional).
3) Buku referensi/monograf/buku ajar ber-ISBN.
(Data merujuk DKPS Tabel 33. Jumlah Artikel Ilmiah/Karya Ilmiah/Buku
dalam tiga tahun terakhir)

Luaran Penelitian
4) Jenis dan jumlah Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten
sederhana, Hak cipta, Merk dagang, Rahasia dagang, Desain
produk), Teknologi tepat Guna, dan Model/desain/rekayasa atau
karya yang mendapat pengakuan/penghargaan dari lembaga
nasional/internasional). (Data merujuk DKPS Tabel 34. Jumlah
Karya Dosen dan Atau Mahasiswa Program Studi)
Saat ini terdapat 6 karya dosen yang telah mendapatkan HaKi

Prestasi/ rekognisi dosen


5) Pakar/Visiting Professor/Invited Speakers/Mitra Bestari, dsb. (Data
merujuk DKPS Tabel 36. Penghargaan Dosen Tetap Program Studi)

c. Pengabdian kepada Masyarakat


Data publikasi dan luaran PkM yang sahih, dikumpulkan, dimonitor, dikaji
dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis harus dilakukan
secara mendalam dan komprehensif terhadap data-data yang disajikan
dalam dokumen kinerja program studi seperti:

Publikasi PkM
1) Jumlah dan lingkup publikasi PkM (jurnal, majalah, media massa,
seminar).

Saat ini pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat belum ada bentuk publikasi
pada media massa baik lokal maupun nasional. Hal ini menjadi catatan penting
bagi Prodi untuk terus memotivasi sekaligus memastikan agar kegiatan ini dapat
terlaksana.

Luaran PkM
2) Jenis dan jumlah (HaKI/TTG/karya produk/karya kemitraan/Buku
ber-ISBN) yang digunakan/diterapkan di masyarakat.

Kegiatan pengabdiam kepada masyarakat yang dilakuakn oleh dosen Prodi Ilmu
Keperawatan dan Prodi Profesi Ners masih belum diajukan untuk dipatenkan.

(Data merujuk DKPS Tabel 35. Jumlah Pengabdian kepada Masyarakat


yang relevan dengan Program Studi)

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator luaran lain yang ditetapkan oleh
masing-masing perguruan tinggi untuk melampui SN DIKTI. Data indikator
kinerja tambahan yang sahih harus diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis
untuk perbaikan berkelanjutan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Berisi deskripsi dan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan
pencapaian standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis
terhadap capaian kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standar, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan UPPS.

7. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar luaran dan capaian serta


tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan standar luaran dan capaian di UPPS.
C. Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi.

1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM STUDI


Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang
berdiri pada tahun 2006 atas ketetapan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.
260/D/O/2006 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 November 2006, mulai
penyelenggaraan September 2007, yang pelaksanaan Program Pendidikan Ners
masih bergabung dengan ijin Prodi S1 Keperawatan dan berdasarkan SK
43/E/O/2014 yang ditetapkan pada tanggal 29 April 2014 Prodi Ners sudah
mempunyai ijin berdiri sendiri. Untuk menjamin mutu pendidikan, sudah
dilakukan akreditasi Program Studi oleh BAN-PT pada tahun 2015 dengan
No.SK BAN-PT dengan NO. SK : 342/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2015 tanggal 9 Mei
2015 dengan nilainya C.

Rumusan Visi Program Studi Keperawatan Visi, misi, tujuan dan sasaran
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang
disusun dengan mengacu pada visi misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Padang yang tercantum di dalam statute Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia Padang. Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran
Program Studi Keperawatan dilakukan melalui tahapan-tahapan yang melibatkan
unsur pimpinan di program studi dan institusi, dosen, tenaga kependidikan,
perwakilan mahasiswa, alumni serta stake holders.

Dengan tetap berpedoman pada visi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Indonesia Padang, maka Visi Program Studi Keperawatan adalah “ Menjadi
Program Studi Yang Menghasilkan Ners Profesional dengan Keunggulan di
Bidang Keperawatan Gawat Darurat Tahun 2025”.

9
4. Rumusan Misi Program Studi Keperawatan
Misi Program Studi Keperawatan dengan sangat jelas dan lengkap
mengemukakan upaya yang akan dilakukan untuk merealisasikan visi
Program Studi Keperawatan, yaitu sebagai berikut :
Menyelenggarakan pendidikan ilmu keperawatan secara professional,
sesuai standar pendidikan, kompetensi dan kurikulum.
← Menyediakan sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran
yang berkualitas
← Menciptakan masyarakat kampus berbudaya akademik tinggi, responsif,
dinamik dan proaktif terhadap perubahan
← Menyediakan tenaga pendidik yang kompeten untuk pencapaian tujuan
pendidikan
← Melaksanakan penelitian secara berkelanjutan
← Melakukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran perguruan
tinggi di masyarakat
← Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pencapaian tujuan
pendidikan dan pemanfaatannya.
← Melaksanakan pelatihan dan seminar di bidang kegawat daruratan secara
berkelanjutan

5. Rumusan Tujuan Program Studi Keperawatan


Tujuan Program Studi Keperawatan disusun dengan sangat jelas
menguraikan kompetensi, keterampilan serta sikap akademik di lingkungan
Program Studi Keperawatan maupun lulusan dan sesuai dengan visi misi
Program SStudi Keperawatan, yaitu :
a. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang dalam melaksanakan Tri Dharma
perguruan tinggi atas dasar iman, takwa dan intelektual tinggi.

10
2. Menjadi lembaga yang menghasilkan sumber daya tenaga
kesehatan yang terampil serta mampu melaksanakan pelayanan
kesehatan dengan penerapan IPTEK serta menjunjung nilai moral
dan etika profesi.
3. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan intelektual
dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pembangunan
Indonesia.
4. Menjadikan pengetahuan sebagai nilai tertinggi didasari iman dan
takwa serta akhlak yang mulia menuju terciptanya masyarakat
belajar (learning Society), mendorong civitas akademiknya untuk
berketuhanan yang maha esa, belajar untuk mengusai
pengetahuan, belajar untuk mengusai keterampilan (learning skill),
belajar hidup bermasyarakat (learning together), belajar untuk
mengembangkan diri secara maksimal (learning to develop self
continuosly)
5. Mengelola program tinggi berdasarkan keterbukaan terhadap ide
kreatif yang berorientasi pada misi, mementingkan layanan dan
mengutamakan kualitas dan produktifitas.
6. Menjadi lembaga yang berwawasan keunggulan dengan
mengembangkan system kerjasama yang utuh diantara masing-
masing lembaga serta masyarakat baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
7. Mengutamakan budaya akademik dan memiliki semangat untuk
menjadi yang terbaik (Academic Excellent Cultural) untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan
professional dalam tugas utamanya, mengutamakan kualitas
proses dan keluaran kerja dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

4. Sasaran dan Strategi Pencapaian


Sasaran pengembangan Program Studi Keperawatan disesuaikan rencana
pengembangan Program Studi Keperawatan dan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Padang. Sasaran dan strategi pencapaian Visi, Misi
dan Tujuan tersebut meliputi :

11
Sasaran :
1. Terciptanya proses pembelajaran berkualitas
2. Terciptanya masyarakat kampus yang berbudaya akademik tinggi, responsif,
dinamik dan proaktif terhadap perubahan
3. Dihasilkannya lulusan yang profesional yang memiliki:
a. Indek Prestasi Kumulatif sama dengan atau lebih besar dari 3.00
b. Memiliki kompetensi hard skill dan soft skill yang baik.
c. Terampil dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan
d. Masa tunggu kerja sama dengan atau lebih kecil dari pada 6 bulan
4. Terlaksananya kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan
5. Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat
6. Tenaga pendidik dan kependidikan memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
sesuai standar pendidikan tinggi
7. Terjalin kerjasama yang baik untuk mendukung visi lembaga baik tingkat
regional, nasional maupun internasional.

Untuk mewujudkannya, strategi pencapaian yang ditetapkan adalah sebagai


berikut :
a. Menciptakan dan mengembangkan suasana akademik yang kondusif
b. Mengembangkan dan meningkatkan sistem layanan dan penjaminan mutu
akademik
c. Mengembangkan dan Melakukan berbagai kegiatan yang mampu memperkuat
penyelenggaraan pendidikan melalui penguatan kurikulum dan kesesuaiannya
dengan standar kompetensi sarjana keperawatan dan ners yang ditetapkan
d. Mengelola dan mengembangkan sumber daya secara efektif dan efisien.
e. Meningkatkan pendidikan dosen ke jenjang S2 dan S3 Keperawatan sesuai
dengan bidang peminatan
f. Meningkatkan kualitas tata pamong dan tata kelola kelembagaan.
g. Meningkatkan akuntabilitas dan meningkatkan citra program studi melalui
kegiatan seminar, workshop, pelatihan, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
h. Mengembangkan dan menambah secara bertahap sarana-prasarana
pembelajaran sesuai standar dan terus-menerus menyesuaikan dengan
perkembangan IPTEK
i. Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
dan sistem manajemen
j. Mengembangkan kemitraan dengan pemerintah, masyarakat, dunia usaha,
dan industri baik di dalam maupun luar negeri;
k. Membuat dan memonitor secara aktif aturan-aturan yang berpandangan
kedepan dan dapat meningkatkan berbagai aspek dalam pendidikan.
l. Mengevaluasi secara periodik semua kegiatan yang telah dilaksanakan
m. Melakukan standardisasi mutu bertaraf nasional dan internasional
(penerapan ISO).

ANALISIS SWOT

KOMPONEN A : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI
PENCAPAIAN

INTERNAL& EKSTERNAL Strength Weakness


Program Studi
Keperawatan terakreditasi Persepsi masyarakat
B terhadap Program Studi
  keperawatan masih lemah
Prodi kperawatan memiliki
visi, misi dan tujuan yang Sosialisasi secara luas
sejalan dengan visi, misi belum optimal
dan
 tujuan institusi 
Pihak yayasan & Pimpinan
institusi mempunyai
komitmen yang baik
terhadap Visi Misi,Tujuan
 dan Sasaran
S
Opportunity O WO
.
Melakukan evaluasi
berkala terhadap visi, Mengoptimalkan sistem
misi, tujuan, sasaran dan informasi untuk
strategi serta memperluas sosialisasi
meningkatkan visi, misi tujuan, sasaran
pemahaman visi, misi dan strategi Program
tujuan, sasaran dan Studi Keperawatan ke
strategi Program Studi segenap sivitas
Keperawatan ke Akademika, stake holder
segenap sivitas & mitra
 akademika.
Semakin meningkatnya Meningkatkan kualitas
kebutuhan tenaga luslusan yang memiliki Mengoptimalkan kinerja
perawat baik local daya saing secara local prodi berorientasi pada
maupun international  maupun global  IKU & IKT
Menselaraskan visi, misi  Mengintensifkan
dan tujuan yang sejalan pengenalan program
dengan kebutuhan pasar studi ke masyarakat dan
instansi baik pemerintah
maupun swasta melalui
kunjungan langsung ke
institusi tersebut, melalui
pengabdian kepada
masyarakat dan
kegiatan
kemahasiswaan

Threat ST WT
Pesatnya Melakukan peningkatan Membangun kerjasama
perkembangan ilmu dan kapasitas dan kualitas dengan instasi sejenis
teknologi khususnya sarana dan prasarana yang lebih maju baik
dalam bidang berbasis IT penunjang nasional
keperawatan perkuliahan serta maupun internasional
melakukan up date guna meningkatkan mutu
referensi yang terintegrasi pengelolaan dan
  dalam RPS mata kuliah.  pembelajaran
Meningkatkan kapasitas
Persaingan global antar Melalukan pembenahan dan kulaitas kinerja
lembaga pendidikan, istutusi menuju good lembaga berdasarkan
memungkinkan bagi university governance IKU dan IKT yang telah
lembaga pendidikan disusun secara
terkemuka mendirikan komprehensif.
cabang.

UPAYA PENYELESAIAN/ Penguatan nilai-nilai yang terdapat didalam visi misi


SOLUSI dengan menggiatkan sosialisasi visi misi secara
berkesinambungan dengan berbagai media dan dalam
berbagai kesempatan, peningkatan upaya pemahaman
sivitas akademika tentang visi misi terutama dalam
realisasinya serta melakukan evaluasi secara
berkesinambungan terhadap pemahaman visi misi
kepada sivitas akademika dan meningkatan hubungan
kerja dengan masyarakat, lembaga/instansi pemerintah
maupun swasta yang relevan.

B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN


PENJAMINAN MUTU
1. Tata Pamong
Organisasi Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Padang dikelola dalam suasana demokratis dan kekeluargaan.
Sistem tata pamong Program Studi Keperawatan merupakan hasil
kesepakatan bersama berdasarkan peraturan yang ada di Statuta Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang. Program Studi Keperawatan
dipegang oleh Kaprodi yang dipilih oleh Ketua, Wakil Ketua dan disetujui
oleh Ketua Yayasan melalui penjaringan calon dan seleksi dan assesment
terhadap calon tersebut, pemilhan Ketua Program Studi ini sesuai dengan
SOP STIKESI dengan No. Dokumen STIKESI-PM-05/05. Calon Ketua
Program Studi harus memiliki status sebagai dosen tetap karena kewajiban
masuk penuh waktu. Pimpinan Program Studi Keperawatan harus memiliki
komitmen yang kuat dalam memajukan dan mengembangkan program studi.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan seorang Ketua Program
Studi diantaranya : (1) memiliki pemahaman atas visi, misi, sasaran dan
tujuan serta kebijakan umum perguruan tinggi, (2) memiliki integritas moral
yang tinggi, (3) sehat jasmani dan rohani, (4) bersikap adil dan tidak
memihak, (5) memiliki pengetahuan tentang manajemen program studi, dan
(6) memiliki pengetahuan atas dunia kerja yang sesuai dengan bidang ilmu
program studi.

Program Studi Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua Prodi dan


Sekretaris Prodi yang terdiri atas Sekretaris Akademik Prodi Keperawatan
dan Sekretaris Praktek Profesi Keperawatan. Proses pemilihan ketua dan
sekretaris program studi dipilih setiap 4 tahun sekali melalui rapat program
studi yang melibatkan seluruh dosen. Hasil pemilihan dari program studi
diajukan ke Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia untuk proses
penilaian dan pemilihan selanjutnya dari calon ketua program studi yang
diajukan. Ketua program studi yang terpilih selanjutnya diajukan ke Ketua

15
Yayasan, dan bila Ketua Yayasan menyetujui maka dilanjutkan untuk
pembuatan SK pengangkatan Ketua Program Studi terpilih.
Untuk menciptakan system tata pamong yang kredibel, transparan,
bertanggungjawab dan adil, pelaksanaan tata pamong Program Studi
Keperawatan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia, diantaranya (1) Statuta Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia, (2) SK Ketua Yayasan tentang Struktur Organisasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia beserta tupoksinya, (3) Rencana
Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia, (4) Kode
etik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia, (5) Manual Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia, (6) SOP Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.

f. Kepemimpinan
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
menerapkan system kepemimpinan yang bersifat kolegial, dimana meskipun
masing-masing bagian telah memiliki deksripsi tugas sesuai rentang
tanggung jawabnya, pelaksanaan tugas dilakukan secara koordinatif dengan
tim kerja yang solid.
Pola kepemimpinan dalam Program Studi Keperawatan dapat diuraikan
sebagai berikut : Kepemimpinan operasional program studi dilakukan sesuai
dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, dimana ketua program
studi telah memotivasi para dosen untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan
yang mengarah pada misi yang diartikulasikan dalam sasaran program studi
seperti mendukung program perkuliahan, mengajukan proposal-proposal
penelitian dengan kebijakan membiayai pembuatan proposal atau kebijakan
pendanaan penelitian serta mendukung kerjasama/kegiatan penelitian baik
dalam daerah maupun luar daerah. Terkait dengan sasaran untuk
meningkatkan lulusan yang bekerja dibidangnya, pemantauan terus
dilakukan melalui tracer study sebagai dasar perbaikan kurikulum di masa
dating. Kepemimpinan organisasi

16
dilakukan melalui berpedoman pada uraian tugas masing-masing dalam
pengelolaan organiasi internal maupun eksternal. Secara internal
kepemimpinan mengelola sumberdaya yang ada dalam penyelenggaraan
kegiatan akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat. Hal lain yang
dilakukan adalah mengorganisasikan dosen dan tenaga kependidikan untuk
berperan sesuai dengan fungsinya. Fungsi-fungsi ini dikoordinasikan agar
saling dapat mengisi dan mendukung sehingga kemungkinan-kemungkinan
terjadinya konflik dapat diminimalisasi dan efektivitas kerja dapat
ditingkatkan.
Dalam pelaksanaan kepemimpinan publik, pimpinan Program Studi ikut
terlibat aktif dalam beberapa aktivitas publik seperti menjadi program studi
anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumatera Barat,
anggota AIPNI, HPTSKes dan keterlibatan dalam pelatihan dan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat.

9. Sistem Pengelolaan
Pelaksanaan system pengelolaan di Program Studi Keperawatan adalah
sbagai berikut (1) Perencanaan. Program Studi Keperawatan melaksanakan
Perencanaan dan pengembangan tahunan Program Studi yang dilakukan
untuk lima aspek / komponen utama, yaitu : kurikulum, sumberdaya
manusia, prasarana dan sarana, kemahasiswaan dan alumni, organisasi dan
pengelolaan. Perencanaan ini melibatkan dosen, dan tenaga pendidikan
melalui rapat evaluasi program studi pada akhir semester. Perencanaan dan
pengembangan selanjutnya diterjemahkan menjadi rencana strategi tahunan
program studi. Perencanaan dan pengembangan Program Studi
Keperawatan tetap berpedoman pada rencana pengembangan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia. (2) Pengorganisasian. Dalam pelaksanaan
organisasi, terdapat analisa tugas yang sangat jelas untuk setiap jabatan
yang diuraikan dalam buku pedoman uraian tugas, serta adanya pembagian
dan hubungan kerja yang sangat efektif antara setiap bagian yang diatur
dalam Standard Operational Procedure (SOP). Dalam bidang akademik,

17
Ketua Program Studi dibantu oleh 2 orang sekretaris program studi dan
dosen, pengelolaan bidang keuangan terpusat dengan pengelolaan
keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia, pengelolaan bidang
kemahasiswaan dilaksanakan oleh sekretaris program studi dengan
berkoordinasi dengan bagain kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia, dan pengelolaan bidang sarana dan prasarana
berkoordinasi dengan bagian sarana dan prasarana Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. (3) Pengembangan staf. Dalam pengeloaan staf,
Program Studi Keperawatan membentuk kelompok dosen Program Studi
yang terbagi berdasarkan keahlian masing-masing yang mempunyai tugas
pengembangan ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan publikasi serta pengabdian kepada masyarakat. Dosen
dimotivasi dan diberi kesempatan untuk terus mengembangan dirinya
melalui studi lanjut dan pelatihan yang sesuai dengan bidang keilmuan serta
ikut berpartisipasi dalam organisasi keilmuannya. Pengembangan staf
tenaga kependidikan dilakukan secara terpusat dengan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui
pelatihan yang berkaitan dengan tugas tenaga kependidikan. (4)
Pengawasan. Pelaksanaan pengawasan dilakukan Ketua Program Studi
melalui evaluasi proses belajar mengajar setiap satu (1) bulan sekali melalui
rapat rutin Program Studi pada saat rapat masing masing tim tingkat
melaporkan perkembangan proses belajar mengajar dan setiap akhir
semester dilakukan evaluasi program terkait pelaksanaan kegiatan proses
belajar mengajar dalam satu semester. Pada setiap awal semester, Ketua
dan sekretaris Program studi Keperawatan melaksanakan evaluasi terhadap
Proses Belajar Mengajar (PBM) selama semester yang telah berlangsung
dan merencanakan program kerja untuk semester berikutnya. Evaluasi yang
dilakukan menekankan pada hambatan-hambatan yang terjadi selama
proses belajar mengajar berlangsung. Perencanaan dan penyusunan
program kerja berkaitan dengan PBM pada semester yang akan datang.
Dalam pelaksanaan kegiatan rutin dan pengembangannya, ketua Program

18
Studi melakukan koordinasi dengan ketua Program Studi lainnya sehubungan
dengan pemanfaatan sumberdaya, khususnya sumberdaya manusia, prasarana
dan sarana.

4. Penjaminan Mutu
Penjaminan Mutu Program Studi Keperawatan dikelola oleh Unit Penjamin Mutu
(UPM) STIKes Indonesia, yang bertugas membantu Ketua Program Studi
Keperawatan dalam hal penjaminan mutu. Penjaminan mutu dimaksudkan
untuk menjamin tingkat kualitas secara berkesinambungan aspek-aspek yang
meliputi pelaksanaan kegiatan di Program Studi Keperawatan. UPM membantu
Program Studi membentuk sistem pada setiap kegiatan yang dilakukan,
sehingga kegiatan yang dijalankan Program Studi dapat tertata dengan baik,
yang bedampak pada peningkatan kinerja prodi. Di dalam setiap kegiatan di
prodi, UPM membuat dokumen Standar Prosedur Operasional (SOP) yaitu
Spesifikasi Prodi, Kompetensi Prodi, Manual Prosedur, dan Instruksi Kerja,
sebagai petunjuk bagi Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Tenaga
Akademik dan Tenaga Kependidikan dalam menjalankan tugasnya. Setiap SOP
yang dibuat ditetapkan/disahkan oleh Ketua Program Studi dan Ketua STIKes,
yang sebelumnya didiskusikan dan disosialisasikan pada dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa di Program Studi Keperawatan. Selanjutnya UPM
akan memonitor setiap kegiatan dan melakukan evaluasi dengan melakukan
revisi pada setiap dokumen
ANALISIS SWOT
KOMPONEN B: TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN
DAN PENJAMINAN MUTU

INTERNAL& Strength Weakness


EKSTERNAL
Memiliki ketatapamongan
yang komplit dalam Pelaksanaan tugas dan
mendukung proses wewenang badan
pembelajaran di pertimbangan jurusan
jurusan/program studi. belum optimal
Tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawab
setiap komponen di
jurusan/program studi
telah tertuang dalam
struktur organisasi dan
pedoman
pengelolaan program Pelaksanaan penjaminan
studi dengan jelas mutu belum optimal
Memiliki tim penjamin
mutu yang dapat
mengawal proses
pengelolaan/pembelajara
n guna memenuhi mutu
pembelajaran dan lulusan Otonomi program studi
yang diharapkan. belum baik.
Belum optimalnya
Sistem kepemimpinan partisipasi dan peran
secara umum cukup beberapa sivitas
kredibel, transparan, adil akademika dalam
dan beberapa kegiatan
bertanggung jawab. jurusan/program studi.
Tugas dan fungsi setiap
komponen telah
dibakukan dalan
pedoman pengelolaan
jurusan sehingga Indikator keberhasilan
pengelolaan jurusan pengelolaan jurusan
manjadi terukur, terarah belum dituangkan dalam
dan suatu
berkelanjutan. aturan baku.
Telah tersedianya Belum optimalnya kerja
perangkat standar tim penjamiman mutu di
jaminan mutu di tingkat jurusan/program studi.
institusi yang
digunakan pada program
studi serta Tim gusug
mutu program studi.

S
Opportunity O WO
Adanya lembaga Memperbaiki dan Mengoptimalkan
pendidikan yang belum memperkuat pengelolaan pengelolaan tata pamong
memiliki pengelolaan tata tata pamong yang lebaih sesuai dengan job
pamong terstruktur descripton dari setiap
 yang terstruktur unsur
Terbukanya kesempatan Memanfaatkan Memfasilitasi dosen dan
bagi tenaga profesional di kesempatan bagi dosen tendik untuk
jurusan untuk dan tendik untuk mengembangkan diri di
mengembangkan diri di mengembangkan diri di luar STIKes Indonesia
luar STIKes Indonesia luar STIKes Indonesia
Terdapat banyak Meningkatkan jumlah Melalukan gerakan
kesempatan untuk mitra untuk membangun proaktif untuk
membangun kerjasama kerjasama dan kemitraan membangun kerjasama
dan kemitraan dengan dengan instansi/pihak dan kemitraan dengan
instansi/pihak luar. luar. instansi/pihak luar.
Terdapat kesempatan Mengirim tim UPJMI dan Memfasilitasi tim UPJMI
kerjasama untuk GKM membuat MoU dan GKM untuk belajar
meningkatkan mutu prodi untuk meningkatkan mutu meningkatkan mutu prodi
dengan perguruan tinggi prodi dengan perguruan pada perguruan tinggi
lain yang memiliki mutu tinggi lain yang memiliki lain yang memiliki mutu
lebih baik mutu lebih baik lebih baik

Threat ST WT

 Berkembangnya  Memelihara dan  Mengadakan pelatihan


permasalahan meningkatkan loyalitas kepemimpinan, service
organisasi yang staf. excellence.
semakin kompleks.  Meningkatkan  Menyusun mekanisme
 Standarisasi mutu pembagian tenaga kerja keterlibatan civitas
pengelolaan yang yang proposional. academica dalam
semakin tinggi.  Penerapan manajemen proses in decision
 Era globalisasi. yang transparan, making.
 Tingginya tingkat akuntabel dan  Meningkatkan
kompetisi dengan kompetitif. kerjasama dengan
perguruan tinggi lain  Menjalin kerjasama lembaga-lembaga yang
 Persaingan pelayanan dengan perguruan tinggi relevan.
akademik antar lain yang lebih maju.  Mengundang para
perguruan tinggi ketat.  Membiasakan dosen pengguna lulusan dalam
 Tuntutan sarana dan mengikuti berbagai memberikan masukan
kemampuan IPTEK pelatihan instruksional. terhadap
yang semakin tinggi  Menambah kapasitas pengembangan
internet kurikulum.
 Melakukan kerjasama  Mengembangkan
dengan lembaga lain program aplikasi untuk
dalam pemanfaatan semua aspek
system informasi yang  Memberi wawasan
saling menguntungkan. pengetahuan dalam
ilmu lain dalam bentuk
terapan kepada
mahasiswa.

UPAYA PENYELESAIAN/ Memperbaiki performance evaluation dan melakukan


SOLUSI evaluasi secara intensif dan berkelanjutan terhadap
semua aspek pengelolaan program studi meliputi jumlah
dan kualitas SDM, sarana dan prasarana pendukung
proses pembelajaran, serta melakukan penyempurnaan
kerangka kebijakan pengelolaan program studi bagi
terciptanya partnership, kerjasama internal maupun
eksternal program studi.

C. MAHASISWA DAN LULUSAN


1. Kemahasiswaan
1.1 Sistem Rekruitmen dan Seleksi
Sistem rekruitmen dan seleksi mahasiswa Program Studi Keperawatan
program akademik/ Sarjana Keperawatan dilakukan secara terpadu
dengan system rekruitmen dan seleksi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Pelaksanaan rekruitmen mahasiswa baru
dilaksanakan setiap tahun akademik pada semester ganjil dengan
mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku dimana proses
pelaksanaannya meliputi kegiatan pendaftaran, penyelenggaraan ujian
tulis, tes kesehatan, wawancara serta pendaftaran ulang. Penerimaan
mahasiswa juga dilakukan melalui seleksi undangan dari SMA sederajat.
Seleksi mahasiswa baru bertujuan untuk menyeleksi calon mahasiswa
yang mempunyai potensi dan kemampuan akademik yang baik serta
mempunyai minat yang tinggi untuk menjadi calon perawat karena
diharapkan proses belajar mengajar lebih terarah dan terlaksana dengan
baik sehingga mahasiswa mampu menyelesaikan studinya dengan
prestasi yang tinggi serta lulus tepat waktu. Kriteria calon mahasiswa
adalah lulusan SMA sederajat, sehat jasmani dan rohani, berkelakuan
baik dan tidak terlibat dalam penggunaan atau pengedaran anrkoba dan
zat addiktif lainnya. Pendaftaran mahasiswa saat ini masih dilakukan
secara langsung di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.
Proses pelaksanaan system rekruitmen mahasiswa baru ini tercantum
didalam buku Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru
dilaksanakan dengan pembentukan panitia penyelenggara kegiatan
penerimaaan mahasiswa baru yang beranggotakan Yayasan, Dosen dan
Tenaga Kependidikan STIKes Indonesia dalam menangani bidang-bidang
tertentu seperti pendaftaran, kegiatan promosi, pembuatan soal-soal ujian,
tim seleksi ujian tulis dan ujian kesehatan. Hasil seleksi mahasiswa baru
dibawa ke rapat panitia penerimaan mahasiswa baru dan ditetapkan

23
kelulusan mahasiswa tersebut melalui surat keputusan Ketua STIKes
Indonesia.

1.2 Profil Mahasiswa


Sebagian besar calon mahasiswa berasal dari Provinsi Sumatera Barat,
terdapat juga mahasiswa yang berasal dari daerah lain, seperti dari
daerah Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu dan lainnya. Kemampuan
akademik mahasiswa heterogen, karena itu kegiatan pembelajaran
dirancang dengan berbagai metode pembelajaran. Dalam pengembangan
potensi akademiknya, selain kegiatan di dalam kampus, mahasiswa juga
berperan serta dalam kegiatan di luar kampus. Mahasiswa didukung dan
difasilitasi untuk ikut mengembangkan dirinya di luar kampus dengan
mengikuti beberapa kompetensi dan organisasi. Seorang mahasiswa
pernah menerimah hibah program kreatifitas mahasiswa yang
dilaksanakan oleh Kopertis Wilayah X. Mahasiswa yang memiliki minat
dalam organisasi dimotivasi untuk ikut terlibat dalam kegiatan BEM atau
HIMA dan yang memiliki bakat bidang seni dilibatkan dalam kegiatan-
kegiatan akademik seperti pada acara wisuda, kepaniteraan sebagai
paduan suara, MC atau tarian daerah.

1.3 Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa


Dengan banyaknya peluang kerja untuk tenaga kesehatan khususnya
untuk perawat baik di instansi pemerintah maupun swasta dalam dan luar
negeri maka minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di sekolah
kesehatan masih tinggi. Prodi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia masih terus menerima mahasiswa baru untuk
memenuhi kebutuhan dunia kerja. Untuk itu sosialisasi dan promosi
secara terus menerus tetap dilakukan dalam berbagai kesempatan. Hal ini
didukung dengan upaya peningkatan mutu dan fasilitas yang tersedia oleh
program studi dan STIKes Indonesia serta menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak sehingga mampu meningkatkan daya tampung sesuai

24
dengan tuntutan masyarakat kebutuhan akan profesional di bidang
keperawatan.

1.4 Pelayanan Bagi Mahasiswa


Pelayanan bagi mahasiswa diberikan dalam bentuk bantuan tutorial yang
bersifat akademik, meliputi bimbingan tugas-tugas mata kuliah baik per
kelompok maupun individu, praktikum laboratorium dengan bimbingan
perkelompok kecil dibawah bimbingan dosen dan bimbingan pre klinik di
rumah sakit dibawah bimbingan pembimbing akademik dan klinik.
Bimbingan Tugas Akhir dalam bentuk Skripsi dilakukan dioleh dua orang
pembimbing yang ditunjuk oleh Program Studi sesuai dengan kualifikasi
dan mekanisme yang berlaku. Bimbingan juga diberikan saat mahasiswa
menjalani program profesi keperawatan/ners.
Untuk menyiapkan mahasiswa yang akan lulus juga diberikan informasi
tentang kesempatan bekerja diberikan kepada mahasiswa pada tahun-
tahun terakhir sesuai dengan peminatan masing-masing, yang dijelaskan
gambaran situasi kerja nantinya dan keberlanjutan jenjang karir. Dan
mahasiwa juga dibekali dengan mata kuliah bahasa Inggris, bahasa
Jepang dan bahasa Arab. Dan untuk mendapatkan kesempatan peluang
kerja mahasiswa juga dibekali dengan pelatihan PPGD/BTCLS.
Bagi mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam proses pembelajaran,
bimbingan dan konseling diberian melalui Penasehat Akademik (PA) yang
telah ditunjuk oleh program studi yang meliputi permasalahan dan
kemajuan perkuliahan mahasiswa per-semester, penyaluran bakat dan
minat, dan permasalahan lain yang terkait. Bimbingan dilaksanakan baik
secara berkala tiga kali dalam semester yaitu di awal, pertengahan dan
akhir semester dan juga secara insidentil sesuai kebutuhan mahasiswa.
Layanan kepada mahasiswa juga diberikan melalui fasilitasi mahasiswa
untuk mendapatkan beasiswa baik dari Kopertis Wilayah X/Kemenristek
Dikti maupun instansi lain.

25
2. Lulusan
2.1 Hasil Pembelajaran
Rata-rata IPK lulusan Program Studi Keperawatan untuk tahap
akademik/Sarjana Keperawatan adalah > 3.00 dan rata-rata lulusan
program profesi Ners dalam 3 tahun terakhir adalah 3.51.
Lulusan Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia ada yang bekerja sebagai PNS di instansi pemerintah, dan juga
bekerja di pelayanan kesehatan milik swasta serta di luar negeri seperti
Arab saudi, namun juga ada lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan
latar belakang keilmuannya. Dari hasil lacak studi terhadap alumni, rata-
rata masa tunggu lulusan sampai mendapatkan pekerjaan adalah 6 bulan.
Hasil uji kompetensi ners yang diikuti mahasiswa untuk 2 tahun terakhir
rata-rata kelulusan adalah 33, 25%.

2.2 Kepuasan Pemanfaat Lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan


Berdasarkan hasil tracer studi dari pengguna lulusan, didapatkan hasil kepuasan
kinerja lulusan sebagai berikut :
Jumlah Lulusan Yang Dinilai
Pihak Pengguna
No Penampilan Kerja
Sangat Baik Cukup Kurang
Baik (%) (%) (%) (%)
1 Etika, Moral, Legal 11,9 49,5 30,3 8,3
2 Komunikasi efektif 19,3 42,2 31,2 7,3
3 Keterampilan klinik 20,8 40,6 31,1 7,5
4 Penguasaan IPTEK 24 39,2 30,4 6,4
5 Berpikir kritis/ analitis 35,7 43,6 15,1 5,6
6 Pengelolaan dalam 29,5 36,4 27,7 6,4
asuhan/pelayanan kesehatan
7 Mengutamakan keselamatan 0 100 0 0
pasien
8 Kepemimpinan 8 82 10 0
9 Kerjasama tim kesehatan 0 100 0 0
10 Mawas diri dan pengembangan 5 87 8 0
diri
Total 154,2 620,5 183,5 41,5

26
Hasil evaluasi ini Program Studi jadikan sebagai masukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di program studi
dengan ditunjang peningkatan pengadaan dan pemanfaatan sarana
prasarana pembelajaran.

ANALISIS SWOT
KOMPONEN C : MAHASISWA DAN LULUSAN

INTERNAL& EKSTERNAL Strength Weakness

Persepsi terhadap
Sistem penerimaan jurusan/program studi
 mahasiswa sudah teknik mesin di
terprogram dengan baik masyarakat kurang
 tepat.
Rata-rata Indeks prestasi
lulusan sangat Orientasi dan
memuaskan (IPK > 3.0 kemampuan belajar
untuk keperawatan & mahasiswa yang
3,62 untuk profesi). beragam
Jumlah mahasiswa Prestasi akademik/IPTEK
penerima beasiswa 2 kurang
tahun terakhir cukup
banyak (31.5%).
Mahasiswa berasal dari Komposisi mahasiswa
berbagai daerah baik asal luar sumatera barat
dalam muapun luar masih sedikit.
 Sumatera Barat
Waktu tunggu
memperoleh pekerjaan Kemampuan komunikasi
kurang dari 3 bulan bahasa Inggris lemah
sebesar 100%.
Beasiswa dari
Pemerintah yayasan dan Jaringan alumni belum
Ristek Dikti  maksimal
Memiliki sarana yang
memadai dalam Tracer studi lulusan
pengembangan belum maksimal
akademik, minat dan
bakat mahasiswa
Kerja sama dengan pihak
user dalam penempatan
 lulusan masih kurang
Masih ada lulusan yang
bekerja tidak sesuai
. bidang keilmuan
S
Opportunity O WO

Animo lulusan SMU Tingkatkan sosialisasi Meningkatkan


/sederajat untuk menjadi dan promosi prodi ke keterlibatan mahasiswa
perawat cukup tinggi. masyarakat dalam berbagai
 Kebijakan pemerintah  Mengembangkan kegiatan prodi
tentang profesi kurikulum yang  Meningkatkan
Kesehatan mengikuti permintaan pelayanan administrasi
 Permintaan tenaga pasar kepada mahasiswa
perawat masih tinggi  Meningkatkan  Memberikan dukungan
 Daya serap lulusan kerjasama dengan keterlibatan mahasiswa
yang sangat tinggi baik instansi pelayanan dalam kegiatan
di lembaga-lembaga kesehatan dan lembaga eksternal
Kesehatan maupun non  Membangun dan  Meningkatkan standar
Kesehatan. memperkokoh jaringan kompetensi lulusan agar
alumni maupun mitra lulusan mempunyai
strategi dalam kompetensi dan rasa
menyusun analisis percaya diri yang kuat
kebutuhan sumberdaya untuk bersaing secara
professional. nasional dan global
 Kompetensi yang
spesifik dan mendasar
dikembangkan lebih
lanjut agar lulusan
memiliki daya tawar
yang tinggi melalui
pelatihan kompetensi
tambahan dan
pengembangan softskill.

Threat ST WT
Persaingan kerja yang Mempersiapkan kualitas Melakukan revisi
ketat baik lokal, nasional lulusan prodi yang kurikulum dan RPS
dan internasional mampu berkompetitif menuju kompetitif local,
secara local dan nasional dan
  international  internasional
Jumlah perguruan tinggi Menciptakan suatu Melakukan sosialisasi &
yang memiliki program keunggulan sebagai promosi secara intensif
studi yang sama cukup penciri prodi yang tidak tentang keunggulan yang
banyak dimiliki oleh PT lain. dimiliki melalui media
cetak dan media social
serta mengoptimalkan
peran alumi.
Minat calon mahasiswa Mengoptimalkan peran Meningkatkan kerjasama
masuk ke Prodi media cetak, media dengan pihak SMA
Keperawatan semakin social dan peran alumi sederajat, dinas terkait
menurun untuk mensosialisasikan untuk menjaring calon
& mempromosikan
keunggulan prodi mahasiswa baru dengan
keperawatan sitem undangan.

UPAYA PENYELESAIAN/ Program Studi Keperawatan berupaya melakukan


SOLUSI evaluasi dan pembaharuan kurikulum dan mutu
pembelajaran sesuai dengan perkembangan tuntutan
organisasi dan pasar, memperbaiki metode
pembelajaran, meningkatkan sarana prasarana
penunjang pembelajaran serta menjalin kerjasama
dengan pihak luar dalam peningkatan kompetensi lulusan
dan penyerapan lulusan.

D. SUMBER DAYA MANUSIA


1. Sistem Rekruitmen dan seleksi dosen dan tenaga kependidikan
Sistem seleksi dan rekruitmen dosen dan tenaga kependidikan dilakukan
secara terpadu di tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.
Perekruitan dilakukan apabila ada permintaan kebutuhan penambahan
tenaga dosen dan tenaga kependidikan dari Ketua Program Studi.
Permintaan tersebut merupakan hasil rapat prodi, sesuai dengan rasio
mahasiswa dan kebutuhan dosen pada mata kuliah tertentu. Ketua program
studi mengajukan permintaan tenaga dosen dan kependidikan kepada ketua
STIKes melalui wakil ketua STIKes. Ketua STIKes melalui surat resmi
meneruskan kepada ketua yayasan untuk penambahan tenaga SDM. Apabila
permintaan tersebut disetujui, maka dilakukan sistim seleksi dan sistim
retrutmen SDM. Sistem seleksi SDM dilakukan melalui seleksi administrasi
dan wawancara tentang kepribadian calon dosen dan tenaga kependidikan
yang dilakukan oleh tim rekrutmen SDM yang terdiri dari wakil, ketua STIKes
dan yayasan untuk melihat kompetensi yang dimiliki sesuai dengan tugas
yang akan diampu oleh calon dosen atau tenaga kependidikan. Pedoman
sistem seleksi dan pengembangan ini dicantumkan dalam Peraturan
Pegawai/Karyawan YP3SDM. Calon dosen dapat berasal dari lingkup
internal, yaitu dari lulusan terbaik STIKes Indonesia yang bersedia
melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan dari lingkup eksternal yang

29
minimal berkualifikasi pendidikan S2 Keperawatan dan Kesehatan. Proses
seleksi meliputi persyaratan administrasi dan wawancara.

2. Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan


Penempatan dosen yang diterima di program Studi Keperawatan, bagi calon
dosen internal, Ketua program studi menempatkan calon dosen sebagai
asisten dosen sesuai peminatan calon dosen tersebut. Sewaktu calon dosen
sebagai asisten, calon dosen juga diberi kesempatan untuk mengukuti
pendidikan ke jenjang S2 keperawatan sesuai dengan peminatannya. Bagi
calon dosen yang melanjutkan pendidikan S2 keperawatan yang ada di
Wilayah Sumatera Barat yang bersangkutan tetap masuk kerja diluar hari
perkuliahan sebagai asisten dosen dan bagi yang bersangkutan yang
melanjutkan pendidikan di luar Sumatera Barat maka STIKes Indonesia
membebas tugaskan tetapi sewaktu yang bersangkutan libur, yang
bersangkutan diwajibkan untuk masuk kerja sebagai asisten dosen. Bagi
calon dosen yang direkruit dari eksternal, Ketua STIKes melalui wakil ketua
menyerahkan dosen baru tersebut kepada Ketua Program Studi untuk
ditempatkan sesuai dengan keilmuannya. Ketua program studi melakukan
rapat dengan sekretaris bidang akademik dan sekretaris bidang profesi
Keperawatan untuk menempatkan dosen baru sesuai dengan keilmuannya.
Selanjutnya ketua prodi mengajukan kepada ketua STIKes melalui wakil
ketua STIKes untuk mengeluarkan S.K pengajaran dan S.K pembimbing
praktek Profesi. Kemudian dosen tersebut, menjalani masa percobaan
selama 3 bulan dan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya
sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

30
3. Profil dosen dan tenaga kependidikan
Tenaga dosen yang ada di Program Studi Keperawatan terdiri atas 21 orang
dosen tetap dengan klasifikasi sebagai berikut :
a. Berdasarkan kesesuaian bidang keilmuan

b. Berdasarkan tingkat pendidikan

c. Berdasarkan jabatan fungsional


Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, Program Studi Keperawatan dibantu
oleh tenagaa kependidikan yang tugasnya tersentralisasi dengan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia, dengan perincian sebagai berikut :
No Jenis Tenaga Jumlah Tenaga Kependidikan dengan Unit
Kependidikan Pendidikan Terakhir Kerja
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/
SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pustakawan 1 2 STIKES
2 Laboran/Teknisi/ 1 1 STIKES
Analis/Operator/
Programmer
3 Administrasi 2 1 2 STIKES
4 IT 1 STIKES
5 Lainnya : RT/Sopir 4 STIKES
Total 5 4 6 15

4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)


Dosen Program Studi Keperawatan telah menghasilkan beberapa karya
akademik sesuai dengan tertera di Borang, beberapa diantaranya telah
dipublikasikan di dalam jurnal, namun sejauh ini mayoritas publikasi masih
terbatas di jurnal yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia yaitu Jurnal Nursing STIKes Indonesia Nightingale.

5. Peraturan kerja dan kode etik


Untuk menciptakan nilai-nilai budaya yang mendukung visi misi Program
Studi Keperawatan, peraturan kerja dan kode etik dosen telah ditetapkan di
tingkat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia. Peraturan kerja pegawai
program studi disesuaikan dengan peraturan kerja staf Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia yang tercantum di dalam Buku Kepagawaiandan kode
etik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia.
6. Pengembangan staf
Program Studi Ilmu Keperawatan sejalan dengan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia memberi dukungan dan kesempatan yang luas kepada
dosen dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan potensi dan
kompetensinya dengan memberikan dukungan fasilitas maupun bantuan
pendanaan. Pengembangan staf dilakukan melalui studi lanjut, pelatihan,
mengikuti seminar, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengembangan
staf juga dilakukan melalui dukungan bagi para dosen untuk ikut terlibat
dalam organisasi di luar kampus yang relevan dengan pengembangan ilmu
yang dimilikinya.

7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya


Pengadaan tenaga dosen, tenaga kependidikan dan tenaga pendukung terus
disesuaikan dengan kebutuhan Prodi Keperawatan dan sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Padang baik jangka pendek maupun jangka panjang
guna pemenuhan kebutuhan pengelolaan program studi, khususnya dalam
upaya pencapaian rasio ideal antara dosen dengan mahasiswa. Pemanfaat
dosen selain untuk kepentingan akademik, juga secara berkala diberi
tanggung jawab menjalankan tugas administratif. Untuk mengupayakan
retensi dosen dan tenaga kependidikan, dosen dan tenaga kependidikan
berhak atas gaji pokok berdasarkan SK Yayasan, kemudian juga diberikan
berbagai tunjangan seperti tunjangan prestasi kerja, tunjangan
jabatan/bonus, tunjangan, THR, Insentif, kenaikan gaji berkala. Untuk
jaminan kesehatan dan tunjangan pensiun dosen dan staf, yayasan sedang
melakukan pengkajian dan pengurusan dalam bekerjasama dengan dan
BPJS, BPJS Tenaga Kesehatan.

33
ANALISIS SWOT
KOMPONEN D : SUMBER DAYA MANUSIA

INTERNAL&
EKSTERNAL Strength Weakness
Dosen dengan
Program Studi kualifikasi pendidikan S3
keperawatan memiliki masih sedikit dan rata-
sumber daya yang rata jenjang kulafikasi
kompeten, kredibel jabatan fungsional juga
dengan kualifikasi masih lektor
akademik S3 dan pesialis.
Adanya tenaga Keterbatasan dosen
pendukung yang memadai dalam memiliki sertifikat
dari segi jumlah, profesi.
pendidikan, keahlian dan
pengalaman sehingga
memberikan layanan
akademik dan non
akademik yang relatif
memadai.
Evaluasi kinerja dosen Keanggotaan dosen di
dan tenaga pendukung organisasi profesi masih
dilakukan secara rutin, rendah.
dan sistematis dan
diinformasikan kepada
pihak yang dinilai sebagai
memotivasi tindakan
perbaikan diperiode
berikutnya.

S
Opportunity O WO
Banyaknya tawaran Meningkatkan jumlah Memfafasilitasi dosen
beasiswa dari berbagai dosen untuk melanjutkan untuk melanjutkan
pihak terutama dikti bagi pendidikan ke S3. pendidikan ke S3 melalui
staf akademik untuk beasiswa dari pemerintah
melanjutkan pendidikan atau dana intitusi.
ke S3.
Meningkatkan Memfasilitas dan
Banyak kesempatan untuk kemampuan dosen untuk mendorong dosen untuk
mengikuti kegiatan ilmiah mengikuti kegiatan ilmiah mengikuti kegiatan ilmiah
secara nasional maupun secara nasional maupun secara nasional maupun
internasional. internasional. internasional
Banyak lembaga yang Meningkatkan kerjasama Memfasilitasi dan
dapat diajak bekerjasama dengan berbagai intansi mendorong dosen untuk
untuk melakukan
pelatihan dan mengikuti kegiatan
kegiatan lain dalam dalam kegiatan pelatihan pelatihan pengembangan
pengembangan sumber pengembangan sumber sumber daya manusia
daya manusia daya manusia pada berbagai instansi
Threat ST WT
Kualitas sumber daya Meningktan kualifikasi Memotifasi dosen untuk
manusia menjadi sarat akademik dosen melalui meningkatkan kualifikasi
mutlak dalam berbagai studi lanjut ke S3 dengan akademik melaui studi
kompetitif nasional dana beasiswa dari lanjut ke S3 dan kegiatan
maupun internasional pemerintah atau intitusi ilmiah lainnya di luar
institusi.
Tuntutan pelaksanaan Membuat MoU MB-KM Meningkatan kualitas
MB-KM terhadap kinerja dengan PT dan instansi dosen untuk mendukung
dosen tri dharma di luar lain untuk pelaksanaan tri pelaksanaan MB-KM
kampus bersinergi dengan dharma perguruan tinggi. dengan PT atau instansi
kampus PT lain. lain.

UPAYA PENYELESAIAN/ Memberikan dorongan dan menfasilitasi dosen dan


SOLUSI tenaga kependidikan untuk meningkatkan keilmuan,
meningkatkan kemampuan dosen dalam pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan bekerjasama dengan
lembaga/instansi lain dalam peningkatan kualitas SDM.

E. KURIKULUM PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK


1. Kesesuaian dengan visi, misi, dan tujuan
Kurikulum Program Studi Keperawatan disusun sejalan dengan visi, misi
dan tujuan Program Studi. Mata kuliah yang ada dan materi perkuliahan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
pengetahuan dan keterampilan dalam menjalankan profesi perawat.
Penyusunan kurikulum melibatkan para dosen, pimpinan dan stakeholders
guna menyiapkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan pasar. Materi kuliah
disusun dengan memperhatikan kasus-kasus dan isu-isu dilapangan, dan
dilakukan evaluasi secara berkala dalam pelaksanannya.

2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders


Kurikulum Program Studi Keperawatan dalam penyusunannya juga
melibatkan stakeholders agar lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi
tuntutan dan kebutuhan stakeholders, yaitu Pemerintah terutama dari
Kemenritekdikti, Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dan
pengguna lulusan seperti pelayanan kesehatan baik milik pemmerintah
maupun swasta. Juga memperhatikan masukan dari mahasiswa dan
lulusan/alumni.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, dan sesuai dengan kondisi Sumatera Barat
yang rawan bencana, kurikulum program studi juga memuat mata kuliah lokal
yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, seperti mata kuliah bahasa asing :
bahasa Inggris, Jepang dan Arab serta mata kuliah Manajemen Bencana dan
Bantuan Hidup Dasar.

3. Struktur dan isi kurikulum


Kurikulum yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Keperawatan merupakan
kurikulum berbasis isi. Mulai tahun akademik 2016/2017 Program Studi Ilmu
Keperawatan menggunakan kurikulum AIPNI 2016 berbasis KKNI. Struktur
kurikulum Prodi Keperawatan baik tahap akademik maupun tahap profesi yang
telah dilaksanakan dapat dilihat di dalam Borang Standar 5.

Mata kuliah yang ada di Program Studi Keperawatan terdiri atas mata kuliah inti
dan mata kuliah muatan lokal yang terdiri atas 152 sks untuk program akademik
dan 36 sks untuk program profesi, yang disusun untuk 8 semester tahap
akademik dan 2 semester tahap profesi. Mata kuliah yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar ditempatkan pada semester yang lebih
awal sebagai dasar untuk mempelajari mata kuliah yang lebih kompleks dan
spesifik. Dalam proses pembelajaran, diterapkan berbagai metode pembelajaran
seperti tatap muka, penugasan kelompok , diskusi kelompok, penugasan mandiri
dan praktek laboratorium maupun klinik agar mahasiswa memiliki pengetahuan,
keterampilan dan juga kemampuan menyampaikan pemikiran-pemikirannya
terkait mata kuliah yang diberikan. Agar proses pembelajaran berjalan baik, mata
kuliah dipegang oleh seorang dosen koordinator yang selain bertugas sebagai
tim pengajar / pembimbing mata kuliah tersebut juga bertugas untuk menyiapkan
silabus/RPKPS dan SAP/ Panduan , mensosialisasikan mata kuliah serta
mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mata kuliah tersebut.

4. Kompetensi lulusan yang diharapkan


Dengan kurikulum yang telah disusun, lulusan program Studi Keperawatan
diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut :
Kompetensi utama :
1) Mampu melakukan komunikasi secara efektif dalam menjalin
hubungan interpersonal
2) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan professional di tatanan
klinik dan komunitas dengan menggunakan hasil penelitian serta
menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan
3) Mampu mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen
keperawatan
4) Mampu menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan
5) Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan
6) Mampu mengaplikasikan keterampilan dalam penanggulangan gawat
darurat
7) Mampu mengaplikasikan manajemen bencana dalam memberikan
asuhan keperawatan
8) Mampu melakukan praktek bantuan hidup dasar

Kompetensi pendukung :
1) Memiliki integritas kepribadian yang tinggi, sikap dan tingkah laku
professional dan kompetitif serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan
2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa asing : bahasa Inggris, Arab
dan Jepang
3) Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada kasus khusus :
HIV/AIDS
4) Mampu menggunakan Teknologi Informasi Keperawatan
5) Mampu menerapkan ilmu kewirausahaan dalam membidik dunia kerja
ANALISIS SWOT
KOMPONEN E : KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

INTERNAL&
EKSTERNAL Strength Weakness

 Melaksanan Kurikulum  Kebutuhan pasar tidak


KKNI sesuai dengan visi, sejalan dengan
misi dan tujuan program perubahan kurikulum
studi dan tuntutan users.
 Memiliki Dosen tetap  Belum semua standar
denngan kualifikasi yang dalam kurikulum dapat
sudah memadai dan terlaksanan secara
relevan dengan bidang maksimal
ilmu.
Memiliki rasio dosen dan Pemanfaatan IT
mahasiswa denagn sebagai sarana
kategori baik yaitu 1: 19 prasarana dalam proses
pembelajaran masih
 belum optimal
Hasil-hasil penelitian
Melakukan monitoring dan abmas belum
kegiatan pembelajaran terintegrasi dalam
secara berkala. materi perkuliuahan.
 Memiliki sarana &
prasarana pembelajaran
yang memadai dan
representatif
Memiliki lahan praktek
mahasiswa memenuhi
standar untuk
pencapaian target
praktek /kompetensi
 yang ditetapkan

Opportunity SO WO
Mengevaluasi
 Adanya peluang mata  kurikulum  Mengevaluasi pros es
kuliah muatan lokal secara berkala sesuai PBM
dengan tuntutan
 Adanya kesempatan pasar  Meningkatkan kualitas
untuk meninjau  Menampung masukan pembelajaran.
substansi kurikulum kebutuhan  Menambah buku-buku
user/masyarakat
 Perkembangan ilmu dalam edisi baru.
perencanaan
kesehatan sangat kurikulum.  Memperbanyak modul,
dinamis sehingga  Meningkatkan metode diktat, dan lain-lain.
perkuliahan belajar
berpeluang untuk aktif.  Meningkatkan jumlah
disesuaikan.  Menambah kegiatan fasilitas pembelajaran.
 Banyaknya bahan- ekstrakulikuler  Memperluas Kerjasama
bahan perkuliahan yang mahasiswa dengan pihak rumah
Meningkatkan
tersedia di internet yang  kompetisi sakit lain.
penelitian antara
dapat diakses secara dosen.  Memperbanyak
Pemanfaatan
gratis  berbagai kegiatan ilmiah
 Kesempatan sumber dan media  Membentuk kerangka
mengakses pembelajaran stimulus bagi
perpustakaan dari luar peningkatan karya
melalui internet ilmiah dosen.
 Beasiswa riset terbuka  Memanfaatkan teknologi
lebar. informasi untuk
 Ada banyak kegiatan kegiatan-kegiatan ilmiah
yang diselenggarakan
lembaga lain yang
sejalan dengan
kurikulum yang
diterapkan di Prodi.

Threat ST WT

 Persaingan lulusan di  Mengevaluasi dan  Menyusun kerangka


lapangan kerja. menyesuaikan kurikulum berbasis pada
 Tingkat kompetensi kurikulum sesuai kebutuhan pasar dan
kebutuhan
yang dibutuhkan makin masyarakat. perkembangan IPTEK.
meningkat  Menyusun kurikulum  Penyelenggaraan
 Tuntutan perubahan dengan menerapkan kegiatan stadium
globalisasi dan IPTEK nilai-nilai dan IPTEK general (mengundang
dan kebutuhan  Meningkatkan pakar).
mekanisme
masyarakat yang cepat monitoring  Partisipasi aktif dalam
dosen dan
 Perkembangan ilmu dan mahasiswa penelitian penulisan
IT (Information dengan IT. proposal, laporan dan
Meningkatkan
technology)  keaktifan publikasi makalah hasil
berkembang pesat. kegiatan mahasiswa riset.
 Banyak lembaga di luar dalam mengikuti  Memperkuat konstribusi
penelitian,
Prodi dan himpunan pengabdian publikasi hasil penelitian
mahasiswa yang lebih masyarakat dan di majalah.
menarik mahasiswa keorganisasian  Menumbuhkan minat
untuk aktif berkegiatan meneliti dan melakukan
di sana. kegiatan ilmiah melalui
 Kompetisi antar institusi seminar, lokakarya yang
makin meningkat didukung dengan dana
yang memadai
 Menerapkan hasil
penelitian (Evidence
Based Practice) dalam
materi pembelajaran.

UPAYA PENYELESAIAN/ Melakukan evaluasi kurikulum dan pembelajaran secara


SOLUSI berkelanjutan dan menyusuaikan kurikulum dengan visi
misi program studi dan tuntutan user serta meningkatkan
penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
pembelajaran.

F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI


1. Sistem Alokasi Dana
Sistem alokasi dana Program Studi Keperawatan dalam
pengelolaannya terintegrasi dengan pengelolaan dana Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia. Sumber dana untuk Program Studi
Keperawatan dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia bersumber
utama dari mahasiswa, yayasan dan bantuan pemerintah seperti
beasiswa. Dana yang ada dialokasikan untuk kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dan investasi. Program Studi setiap tahun ajaran
mengusulkan Rencana Anggaran Belanja ke Sekolah Tinggi Imu
Kesehatan Indonesia yang disesuaikan dengan rencana kerja program
studi.

2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana


Program Studi setiap tahun ajaran mengusulkan Rencana Anggaran
Belanja ke Sekolah Tinggi Imu Kesehatan Indonesia yang disesuaikan
dengan rencana kerja program studi. Akuntabilitas penggunaan dana
dilakukan oleh Ketua Program Studi dengan melengkapi bukti-bukti sah
penggunaan dana dan pelaporannya ke Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan dilakukan secara terpusat oleh bendahara Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia hingga
pelaporan ke pihak Yayasan.
Pengelolaan dana secara terpusat ini menyulitkan program studi dalam
mengembangkan diri terutama untuk pengembangan staf pengajar
(dosen), karena tidak tersedia anggaran khusus. Kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat pada umumnya dikelola oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Dosen yang berminat melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat mengajukan proposal kepada lembaga
tersebut, kemudian diseleksi. Setiap tahun tersedia dana penelitian
yang dianggarkan yayasan melalui Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia dengan jumlah yang terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan
dana penelitian staf dosen dianjurkan untuk menyusun proposal hibah
baik yang ditawarkan pemerintah maupun lembaga lain.

3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya


Keberlanjutan pengadaan dana dilakukan secara terpusat dengan pengadaan
dana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia dengan memperhatikan
permintaan / kebutuhan dari program studi, begitu pula dalam hal
pemanfaatannya.

4. Pengeloaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana


Pengelolaan sarana dan prasarana Program Studi Keperawatan dilakukan
secara terpadu dengan pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia yang berada di bawah tanggung jawab sub bagian
sarana dan prasarana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia/STIKes.
Pemanfaatan sarana dan prasarana disesuaikan dengan kebutuhan program
studi dan pemeliharaannya dilakukan secara terpusat melalui Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia.

5. Ketersediaan dan mutu gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan,


dll.
Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, perpustakaan dan laboratorium
sudah cukup memadai. Gedung Laboratorium terletak terpisah dengan gedung
perkantoran dan perkuliahan. Pada saat ini ruang kuliah sebanyak 20 ruangan,
10 ruangan laboratorium dan perpustakaan digunakan
secara bersama dengan program studi yang lain di STIKes yang
penggunaanya diatur oleh STIKes .

6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian.


Mahasiswa Program Studi Keperawatan dapat menggunakan 25 unit komputer
yang ada di laboratorium komputer STIKes yang sudah dilengkapi dengan
sistem internet sehingga mahasiswa dapat memperoleh informasi-informasi
terbaru yang mendukung pada proses pembelajarannya. Selain itu juga
digunakan untuk mata kuliah komputer dan program SPSS yang nantinya akan
membantu mahasiswa dalam pengolahan data penelitian dalam penyelesaian
tugas akhir.

7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana


Ruang kuliah yang ada dibanding jumlah mahasiswa yang terdaftar saat ini
masih dalam keadaan cukup memadai setiap kelas dilengkapi dengan LCD dan
sound sistem. Jumlah alat dan ruangan laboratorium keperawatan juga telah
memadai yang terdiri dari ruang demontrasi, ruang perasat/peralatan, ruang
poliklinik, ruang IGD, ruang perawatan dasar, ruang maternitas, ruang anak dan
ruang jiwa dan komunitas. Perpustakaan yang ada saat ini cukup memadai untuk
kebutuhan mahasiswa.

8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfatan sarana dan


prasarana.
Pengadaan sarana dan prasarana akan terus dilakukan secara bertahap sesuai
kebutuhan dan perkembangan teknologi. Sarana dan prasarana terus diupayakan
pengembangannya guna mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
akademik dan non akademik lainnya.
9. Rancangan pengembangan sistem informasi
Rancangan pengembangan system informasi pengadaanya akan terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan profesi seperti uji
kompetensi, untuk pemeliharaanya sudah ada tenaga khusus di bidang IT yang
menjadi kepala laboratorium komputer yang nantinya ada petugas pembantunya .
Pemanfaatan sistem informasi digunakan untuk internet sehingga dapat
digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk menunjang proses
pembelajaran.untuk menunjang tugas administrasi akademik dan administrasi,
saat ini Program Studi Ners dibawah stikes telah mengembangkan telah
menggunakan sejumlah komputer yang dilengkapi internet dan wifi. Di samping
itu perpustakaan juga dilengkapi dengan katalog untuk memudahkan mahasiswa
dalam mendapatkan informasi terutama tentang referensi.

10. Kecukupan dan kesusuaian sumber daya, sarana,dan prasarana pendukung


untuk pemberdayaan sistem informasi
Sistem informasi yang ada dirasakan cukup memadai dan dapat memenuhi
kebutuhan akses informasi oleh dosen, tenaga kependidikan maupun
mahasiswa yang ditunjang dengan free hotspot yang membantu kelancaran
akses informasi dari luar lingkungan STIKes Indonesia.

11.Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi


Pemanfaatan sistem informasi dilakukan seoptimal mungkin, baik dalam
kegiatan akademik maupun nonakademik dan penunjang kegiatan tenaga
kependidikan. Dengan adanya komputer yang dilengkapi internet dan wifi dapat
dimanfaatkan untuk kelancaran kegiatan program studi dan proses pembelajaran
mahasiswa.

12.Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet) Untuk


saat ini belum ada sarana intranet yang digunakan karena area kampus tidak
terlalu besar sehingga komunikasi antar Program Studi dan dengan STIKes
masih dapat dengan mudah dan cepat dilakukan.

13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)


Dosen dan mahasiswa program studi untuk dapat memeroleh informasi melalui
sistem internet dapat menggunakan 25 unit komputer yang ada di laboratorium
komputer STIKes dan juga bisa mengakses melalui wifi di lingkungan kampus.
Dengan demikian baik dosen maupun mahasiswa sudah dapat memperoleh
informasi lebih cepat terutama untuk mendapatkan referensi, artikel-artikel, atau
informasi-informasi lainnya melalui sistem internet tersebut.

ANALISIS SWOT
KOMPONEN F : PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA
SISTEM
INFORMASI

INTERNAL Strength Weakness


& EKSTERNAL
Sumber dana utama
Pemasukan dana SPP hanya dari SPP dan
relatif lancer pembangunan
mahasiswa
Pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan
Satu pintu secara sentralisasi
transparan dan
Akuntabel
Sarana dan Prasarana Sarana teknologi untuk
milik sendiri. mendukung informasi
belum maksimal.
Sarana dan prasarana Biaya perawatan sarana
pembelajaran cukup prasarana yang tinggi
memadai dan kondusif,
tersedianya,
laboratorium
 keperawatan.
Sarana / perangkat Ruang perpustakaan
teknologi yang memadai belum representative

Opportunity SO WO
Tersedia berbagai  Melakukan upaya
dana dari pemerintah pencarian dana melalui
yang dapat diraih kerjasama dengan instansi kerjasama dengan
 secara kompetitif lebar lain  instansi lain.

Menyelenggarakan
even tahunan
dalam bentuk
Tawaran hibah dari pengumpulan
 pemerintah banyak.  alumni.
Meningkatkan kerjasama
 penggunaan
Fund raising melalui
 jaringan alumni
sarana dan prasarana.
 Penawaran kerjasama  Mempertahankan dan  Mempersiapkan SOP
baik dalam proses meningkatkan penggunaan dan
pembelajaran/praktikum kerjasama penggunaan pemeliharaan alat
dan penelitian terbuka sarana dengan
lebar. masyarakat luar.
 Peluang dari yayasan  Meningkatkan upaya
dalam peningkatan pencarian informasi
sarana dan prasarana sumber hibah/bantuan
dari luar
Threat ST WT

 Biaya pendidikan dan  Meningkatkan  Meningkatkan promosi


penunjang PBM yang akuntabilitas keuangan. dalam rangka
terus meningkat  Menguatkan jaringan peningkatan jumlah
 Persaingan fasilitas kerjasama dengan mahasiswa setiap
gedung dengan PT lain. lembaga lain yang tahunnya.
 Desain dan mutu relevan.  Meningkatkan fasilitas
bangunan.  Meningkatkan efisiensi dan penataan gedung.
 Persaingan antar dan efektifitas keuangan  Meningkatkan
institusi semakin ketat.  Meningkatkan fasilitas pengadaan peralatan
dan penataan seluruh laboratorium sesuai
ruangan. kurikulum, kemajuan
 Meningkatkan IPTEK
penggunaan
laboratorium seoptimal
mungkin terutama untuk
proses pembelajaran.

UPAYA PENYELESAIAN/ Pengadaan sarana prasarana, sistem informasi serta


SOLUSI penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
tidak terlepas dari pendanaan yang ada, untuk itu
Program Studi perlu terus mengotimalkan penggunaan
dana dan pemanfaat sarana prasarana secara tepat dan
efisien, serta terus meningkatkan upaya pencarian dana
dari pihak luar dan meningkatkan kerjasama dengan
pihak lain dalam pemanfaatan sarana prasarana yang
menunjang proses pembelajaran.
G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,
DAN
KERJASAMA

1. Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan


dana penelitian dan pelayanan/pengabdian masyarakat.
Penelitian dan pengabdian masyarakat dosen Program Studi Keperawatan
telah cukup banyak. Penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan
terutama berkaitan dengan bidang keesehatan khususnya keperawatan
yang dalam 3 tahun terakhir sebanyak 27 judul penelitian dan 35 judul
pengabdian masyarakat. Dana penelitian dan pengabdian masyarakat saat
ini masih berasal dari dana STIKes Indonesia/yayasan dan dana mandiri.
Dosen terus dimotivasi untuk ikut berkompetensi memperoleh dana hibah
penelitian dan pengabdian masyarakat yang ditawarkan pemerintah dan
lembaga lain.

2. Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan


pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
Dosen terus dimotivasi untuk terus melaksanakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dosen mengajukan proposal penelitian dan pengabdian
masyarakat ke LP2M dan diseleksi utuk kelayakan pendanaan. Hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh dosen program studi Keperawatan
sebagian sudah dimasukan dalam jurnal Nightingle STIKESI dan dimotivasi
untuk melakukan ikut pelatihan penyusunan proposal penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat serta menpublikasikan hasil penelitiannnya
di jurnal terakreditasi.

3. Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat bersama


dosen dan mahasiswa.
Kegiatan penelitian dosen belum banyak melibatkan mahasiswa,
keterlibatan mahasiswa berupa keikutsertaan dalam pengambilan data.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat umumnya telah melibatkan
mahasiswa baik yang dilaksanakan di puskesmas, rumah sakit, panti jompo
dan komunitas. Dengan melibatkan mahasiswa diharapkan dapat
mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di kampus dan
pengalaman di lapangan sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja
setelah lulus.

4. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian


kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang melibatkan
mahasiswa masih belum maksimal, untuk itu keterlibatan mahasiswa baik
secara jumlah maupun kualitas akan terus ditingkatkan guna aplikasi ilmu
yang telah didapat mahasiswa sebagai modal pengalaman setelah lulus.

5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan


pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
Topik-topik penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan
disesuaikan dengan bidang pengajaran yang dilakukan guna menunjang
proses pembelajaran. Hasil penelitian dan pengabdian masyarakat tersebut
bisa dijadikan sebagai pengembangan materi pembelajaran di kelas,
sehingga dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan tentang
berbagai bidang kesehatan yang dapat diterapkan di masyarakat dan
memperluas wawasan mahasiswa dalam mencapai kompetensi
pembelajaran.

6. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan publikasi dosen.


Penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa sampai saat ini masih
belum maksimal baik dari segi jumlah maupun kualitas dan masih dalam
bentuk tugas akhir yaitu skripsi dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa masih terintegrasi dalam
penugasan mata kuliah. Untuk mendukung mutu penelitian tersebut
dipublikasikan dalam jurnal yang ada yaitu Jurnal STIKESI Nightingale.

47
7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam
dan luar negeri.
Program Studi Ners sudah membuat kerjasama dan kemitraan dengan
dengan lembaga/instansi pemerintah baik dalam maupun luar negeri dalam
bidang penelitian. Kerjasama dalam bentuk perjanjian kerjasama (MOU)
dengan pihak dalam negeri yaitu dengan 11 instansi/lembaga . Perjanjian
kerjasama tidak hanya dalam bidang pengajaran tapi juga dalam bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat (Tri dharma perguruaan tinggi ).
Kerjasama luar negeri dengan 4 instansi/lembaga, kerjasama ini baru dalam
bidang pembelajaran belum untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.

8. Kejasama dengan instansi yang relevan.


Kerjasama telah dilakukan dengan berbagai rumah sakit dan dinas
kesehatan dan lembaga pendidikan, pelatihan baik dalam maupun luar
negeri. Kerjasama tersebut mayoritas dilakukan dalam kegiatan pendidikan.

9. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama.


Monitoring dan evaluasi semua kerjasama dilakukan setiap tahunnya dan
jika masa perjanjian kerjasamanya habis tiga bulan sebelumnya sudah
diajukan perpanjangannya. Evaluasi dilakukan tidak hanya melalui dosen
tapi juga melalui mahasiswa terutama manfaat yang diperoleh dari
kerjasama .

10. Hasil kerjasama yang saling menguntungkan.


Dengan sudah dibentuknya kerjasama instansi dalam dan luar negeri dalam
bentuk Tridharma perguruan tinggi, dirasakan sangat menguntungkan bagi
program studi karena hasil pembelajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat dapat mendukung dan mengembangkan pengetahuan dan
wawasan mahasiswa dalam mencapai kompetensi lulusan.

48
11. Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama .
Kepuasan pihak yang bekerjasama dapat dilihat dari evaluasi dan
perpanjangan semua bentuk kerjasama yang sudah dilakukan tidak ada
kendala yang dihadapi dan ke depan kedua belah pihak akan meningkatkan
kerjasama dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

ANALISIS SWOT
KOMPONEN G : PENELITIAN,PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

INTERNAL Strength Weakness


& EKSTERNAL
Intitusi mengalokasikan dana Serapan dana yang tersedia
penelitian dan abmas belum optimal
Motivasi dan minat dosen untuk
kegiatan penelitian dan Rata-rata pengalaman meniliti
pengabdian masyarakat cukup dosen masih peneliti pemula
tinggi
Berbagai jurnal yang dapat Hasil-hasil penelitian belum
digunakan untuk publikasi hasil dipublikan pada jurnal
penelitian dan abmas dosen terakreditasi atau bereputasi
Tersedia teknologi untuk akses Teknologi untuk akses berbagai
berbagai informasi. informasi belum dimanfaatkan
secara optimal
Adanya kerja sama dengan Kerjasama dalam bidang
berbagai instansi yang sudah penelitian dan pengabdian
mapan masyarakat dengan instansi
masih lemah
Ada Unit P3M yang mewadahi Klaster UP3M masih binaan
kegiatan penelitian dan abmas
Potensi mahasiswa untuk Keikutsertaan mahasiswa dalam
diikutsertakan dalam kegiatan penelitian dan abmas masih
penelitian dan abmas cukup sangat sedikit
besar
Ada roadmap penelitian intitusi Hasil penelitian dan abmas
dan roadmap diri dosen belum terintegrasi dalam
kegiatan PBM
Opportunity SO WO
Tersedia penawaran dana Memberikan pelatihan dan Mengoptimalkan kinerja dosen
hibah secara kopetitif dari workshop teknik penyusunan untuk meraih dana secara
berbagai instansi proposal penelitian dan abmas kompetitif yang ditawarkan
pemerintah dan instansi yang memenuhi standar dari luar kampus.
 lain  kompetitif 
Kampus merdeka Memperkuat MoU dalam Mengoptimalkan kinerja dosen
membuka kesempatan penelitian dan abmas dengan untuk bersinergis dengan
penelitian kejasama dan PT yang telah mapan. dosen-dosen senior dari PT
abmas antar PT. yang telah mapan dalam
penelitian dan abmas.
Tersedia berbagai jurnal Melakukan pelatihan dan Mengoptimalkan kinerja dosen
yang dapat digunakan bimtek penulisan artikel untuk dan mitra dalam
untuk publikasi hasil standar publikasi pada jurnal mempublikasikan hasil
penelitian dosen terakreditasi atau bereputasi penelitian dan abdimas pada
jurnal terakreditasi dan
bereputasi.
Unit P3M yang mewadahi Meningkatkan kinerja U3M Mengoptimalkan kapasitas
kegiatan penelitian dan menuju klaster mandiri dan kualitas kinerja U3M
abmas Unit P3M yang menuju klaster mandiri
mewadahi kegiatan
penelitian dan abmas
Threat ST WT
Persaingan dalam Meningkatkan kemampuan Mengoptimalkan kinerja
mendapatkan dana hibah dosen dalam menghasilkan dosen untuk ikutsertaan
penelitian dan abmas secara proposal penelitian dan berperan aktif dalam
kompetitif semakin ketat abmas yang berkualitas menghasilkan proposal
penelitian dan abmas yang
   berkualitas
Tuntutan kinerja dosen Melakukan pelatihan dan Memasyrakatkan budaya
dalam publikasi ilmiah pada bintek untuk dosen dalam menulis pada dosen dalam
setiap semester semakin menghasilkan artikel dari menghasilkan artikel dari
tinggi hasil penelitian dan abmas hasil penelitian dan abmas
yang berkualitas yang berkualitas yang
memenuhi standar.

UPAYA PENYELESAIAN/ Meningkatkan kualitas penelitian dosen melalui


SOLUSI peningkatan kemampuan dosen melalui keikutsertaan
dosen dalam pelatihan-pelatihan penelitian dan
pengabdian masyarakat, memotivasi dosen melalui
pendanaan dan pemberian informasi hibah penelitian dan
pengabdian masyarakat, meningkatkan kerjasama
dengan berbagai pihak yang pemanfaatannya tidak
hanya dalam pembelajaran namun juga dalam penelitian
dan pengabdian masyarakat, serta melakukan evaluasi
berkelanjutan terhadap pelaksanaan penelitian dan
pengabdian masyarakat.

50
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN

Analisis ini SWOT ini bermanfaat untuk mengetahui gambaran permasalahan lebih
baik untuk selanjutnya dilakukan perencanaan langkah-langkah strategis untuk
mengunakan kekuatan (strenght) yang dimiliki Program Studi Keperawatan STIKes
Indonesia guna memanfaatkan peluang (oppourtunity) yang ada dan juga
menggunakan kekuatan tersebut untuk mengatasi ancaman (threats) yang ada pada
program studi ini. Sementara itu, kelemahan (weakness) institusi dapat diidentifikasi
untuk diatasi sebagai kekuatan untuk menghadapi faktor eksternalnya. Berikut
adalah analisis SWOT Program Studi Keperawatan yang teridentifikasi secara
keseluruhan dan strategi bagi pengembangan.

A. Analisis SWOT antar komponen


Strength :
1) Rumusan visi misi yang berorientasi kemasa depan dan jelas
2) SDM memiliki komitmen yang baik terhadap visi, misi program studi
3) Kepemimpinan yang dilakukan kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil
4) Memiliki unit penjamin mutu
5) Memiliki dosen yang sesuai dengan bidang keahlian yang memadai.
6) Program studi keperawatan memiliki prospek kedepan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan.
7) Lokasi kampus ditengah kota.
8) Gedung milik sendiri dan letak strategis
9) Rasio dosen dan mahasiswa memadai
10)Motivasi dosen melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat cukup
tinggi
11)Ketersediaan sarana dan prasarana memadai dan komitmen yayasan untuk
menfasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
Weakness :
1) Belum terakreditasi.
2) Net working dengan stake holders belum maksimal.
3) Kualitas penelitian dosen masih lemah
4) Efektivitas dan efisiensi system informasi belum maksimal.

Opportunity :
1) Adanya program kerjasama dengan instansi/lembaga lain
2) Adanya peluang pengembangan SDM dan sarana prasarana
3) Tingginya tingkat kebutuhan pengangkatan tenaga kesehatan.
4) Beasiswa pemerintah dalam pengembangan institusi dan peningkatan jenjang
pendidikan dosen.

Threath :
1) Peningkatan tuntutan kebutuhan masyarakat seiring globalisasi.
2) Tingginya tingkat persaingan antar perguruan tinggi dalam perekrutan
mahasiswa baru.
3) Tingginya tingkat persaingan alumni dalam memperoleh lapangan kerja.

B. Strategi dan Pengembangan serta Program Jangka Panjang


1. Meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang visi misi kepada
seluruh sivitas akademika.
2. Menjalin kerjasama dengan instansi pemakai lulusan seperti; pemerintah,
masyarakat dan lembaga kesehatan, lembaga penelitian.
3. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga
non dosen melalui studi lanjut dan pelatihan-pelatihan.
4. Penyesuaian kurikulum dengan tuntutan pasar dan perkambangan IPTEK
5. Meningkatkan dan memanfaatkan system informasi berbasis teknologi
semaksimal mungkin.
6. Meningkatkan dialog antar pimpinan, tenaga dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa.
7. Mengoptimalkan kualitas SDM dan sarana prasarana.
8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan dalam semua
aspek
9. Meningkatkan komitmen dan motivasi dalam tindak lanjut terhadap hasil
monitoring dan evaluasi
10. Membangun jaringan (network) yang luas.
11. Membangun, serta mengembangkan fasilitas praktik yang ada dengan lembaga
kesehatan.
12. Mensosialisasikan profil Prodi S1 Keperawatan STIKES yang unggul kepada
masyarakat luas
13. Membangun citra Prodi yang positif di mata stake holders.
14. Membangun komunikasi dengan berbagai kalangan yang potensial dan
berkepentingan dengan Prodi.
15. Melakukan pengembangan kampus.
16. Penyesuaian kurikulum.
17. Meningkatkan kegiatan yang bersifat ilmiah di lingkungan kampus.
18. Meningkatkan minat dan kemampuan melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat di kalangan dosen dan mahasiswa.
REFERENSI
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, 2010. Evaluasi Diri Program Studi,
Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

________________________________, 2000. Guidelines for External Accreditation of


Higher Education. Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

________________________________, 2000. Guedlines for Internal Quality


Assesment of Higher Education. Jakarta: Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi.

_________________________________, 2002. Sistiem Akreditasi program Studi


Strata 1. Jakarta: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

STIKES INDONESIA Padang, 2014 .STATUTA

STIKES INDONESIA Padang, 2014 - 2018 .RENSTRA

Yayasan Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Tahun


2013. Buku Kepegawaian

Peraturan Akademik STIKes Indonesia Padang Tahun 2015

Manual Mutu STIKes Indonesia Padang Tahun 2016

Kebijakan Akademik STIKes Indonesia Padang 2015

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
2

Anda mungkin juga menyukai