PS Tahap Akademik
Nomor SK Pembukaan PS*) : SK No. 260/D/0/2006
Tanggal SK Pembukaan PS : 9 November 2006
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : Satryo Soemantri Brodjonegoro
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : September 2007
Peringkat Akreditasi Terakhir : B
Nomor SK Akreditasi : 1030/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII/2016
Tanggal SK Akreditasi : 24 Desember 2016
PS Tahap Profesi
Nomor SK Pembukaan PS*) : SK No. 43/E/O/2014
Tanggal SK Pembukaan PS : 29 April 2014
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : Patdono Suwignjo
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : September 2007
Peringkat Akreditasi Terakhir : B
Nomor SK Akreditasi : 1031/LAM-PTKes/Akr/Pro/XII/2016
Tanggal SK Akreditasi : 24 Desember 2016
Alamat PS : Jl. Utama Khatib Sulaiman No. 17 Padang
No. Telepon PS : 0751-7056138
No. Faksimili PS : 0751-7056138
Segala puji dan syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Evaluasi Diri Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia (STIKESI),
sebagai upaya untuk memenuhi salah satu syarat pengajuan Akreditasi Program Studi
Pada Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan LAM-PTKes tahun
2020 sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Proses Akreditasi merupakan proses penilaian terhadap Program Studi secara
keseluruhan untuk mengetahui komitmen dari Unit Pengelola Program Studi (UPPS)
dan Program Studi terhadap penyelenggaraan Akademik, memberikan cerminan Profil
dari UPPS dan Program Studi yang Komprehensif, Struktur organisasi, Sumber daya
dan potensi, tersedianya Pangkalan data serta pengembangan UPMI yang ada di prodi.
Laporan Evaluasi Diri Prodi Ners ini sepatutnya dapat memberikan gambaran secara
objektif dan terukur dengan kondisi rill yang ada di prodi yang merujuk kepada panduan
penyusunan evaluasi diri dari LAM-PTKes.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
civitas akademika yang telah memberi perhatian, dukungan, bantuan, dan kerja
kerasnya, khususnya kepada Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri Program Studi
Profesi Ners STIKES Indonesia.
Kami menyadari sepenuhnya Evaluasi Diri yang disusun ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaannya.
Akhir kata dengan telah selesainya penyusunan Laporan Evaluasi Diri ini
diharapkan Prodi Ners STIKES Indonesia dapat memberikan informasi dan gambaran
secara komprehensif sebagai bahan evaluasi diri.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. RANGKUMAN EKSEKUTIF
UPPS berpedoman pada Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi (VMTS) Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia. Visi UPPS “Menjadi Program Studi Yang
Menghasilkan Ners Profesional dengan Keunggulan di Bidang Keperawatan
Gawat Darurat Tahun 2025”.
Penyusunan visi, misi , tujuan dan sasaran Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia dilakukan melalui diskusi dan workshop visi misi
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia tahun 2013.
Arah pengembangan Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia digariskan melalui Visi “Menjadi Program Studi Yang Menghasilkan Ners
Profesional dengan Keunggulan di Bidang Keperawatan Gawat Darurat Tahun 2025”.
Untuk mencapai visi tersebut, Program Studi Keperawatan mempunyai misi sebagai
berikut : (1) Menyelenggarakan pendidikan ilmu keperawatan secara professional,
sesuai standar pendidikan, kompetensi dan kurikulum, (2) Menyediakan sarana
prasarana yang mendukung proses pembelajaran yang berkualitas, (3) Menciptakan
masyarakat kampus berbudaya akademik tinggi, responsif, dinamik dan proaktif
terhadap perubahan, (4) Menyediakan tenaga pendidik yang kompeten untuk
pencapaian tujuan pendidikan, (5) Melaksanakan penelitian secara berkelanjutan, (6)
Melakukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran perguruan tinggi di
masyarakat, (7) Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pencapaian tujuan
pendidikan dan pemanfaatannya dan (8) Melaksanakan pelatihan dan seminar di
bidang kegawat daruratan secara berkelanjutan.
Pencapaian visi dan misi memerlukan kepemimpinan dan sistem pengeloaan yang
kuat. Sistem kepemimpinan pada Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
4
Kesehatan Indonesia didasarkan pada Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Program Studi Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua
Program Studi yang didampingi oleh Sekretaris Program Studi yaitu Sekretaris Program
Akademik dan Sekretaris Program Profesi. Pemilihan ketua program studi dilakukan
secara demokratis baik pada tingkat prodi hingga ke tingkat berdasarkan SOP yang
ada. Seorang Ketua Program Studi harus memiliki pemahaman atas visi, misi, tujuan
dan sasasaran program studi, memiliki integritas moral yang tinggi, dan memiliki
pemahaman tentang pengelolaan program studi. Dalam menjalankan kepemimpinan,
Ketua Program Studi menggunakan pendekatan secara kolegial dengan membangun
komunikasi dan kerjasama yang solid dengan berbagai pihak, baik pimpinan dan staf
institusi, maupun dosen di lingkungan program studi.
Pengelolaan sumber daya manusia program studi dilakukan secara terpadu melalui
pengelolaan sumber daya manusia institusi, dimulai dari tahap seleksi dan rekruitmen
sampai penempatan, pemanfaatan, pengembangan serta penghargaan terhadap
sumber daya manusia. Pada saat ini Prodi Ners memiliki 21 orang staf dosen tetap
yang terdiri atas 17 dosen sesuai bidang keilmuan, 1 orang diantaranya mempunyai
5
latar belakang pendidikan S3 , 1 orang sedang menyelesaikan pendidikan S3, 4 orang
latar pendidikan Sp-1 Keperawatan, 2 sedang pendidikan Sp-1 Keperawatan , 11 orang
sedang pendidikan S2 Keperawatan,dan 2 latar belakang pendidikan SI Keperawatan
yang sedang menyelesaikan pendidikan S2 Keperawatan . Untuk pengembangan staf
dosen tetap semua dosen diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dengan
meningkatkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan mengikuti pelatihan- pelatihan
keprofesian. Ratio dosen tetap dengan mahasiswa saat ini 1 : 19
Sistem rekruitmen dan seleksi mahasiswa program studi keperawatan terpadu dengan
sistem seleksi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang. Jumlah
mahasiswa program studi keperawatan terdaftar saat ini sebanyak 399 orang yang
terdiri atas 329 mahasiswa program akademik dan 70 mahasiswa program profesi ners,
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswa yang berasal mayoritas
dari Sumatera Barat, dan lainnya dari Riau dan Jambi, Bengkulu dan Jawa. Sarana dan
prasarana yang dimiliki Program Studi Keperawatan dalam melaksanakan aktifitas
belajar mengajar dan akademik lainnya memadai dan dalam kondisi baik. Memiliki
ruang kuliah 20 ruang, 11 ruang laboratorium, perpustakaan dilengkapi dengan sistem
katalog yang memungkinkan mahasiswa dengan mudah mendapatkan literatur yang
dibutuhkan. Komputer pada laboratorium komputer juga dilengkapi dengan internet dan
wifi di area kampus sehingga mahasiswa dapat mengakses banyak informasi terbaru.
Jumlah enelitian dosen selama 3 tahun terakhir adalah 27 buah yang sebagian besar
telah dipublikasikan melalui jurnal lokal STIKes Indonesia. Jumlah Pengabdian
masyarakat dalam 3 tahun terakhir adalah 35 buah. Pendanaan penelitian dan
6
pengabdian masyarakat dosen masih berasal dari institusi sendiri. Untuk itu dosen
selalu dimotivasi untuk meningkatkan kemapuan dalam penelitian dan pengabdian
masyarakat agar mampu bersaing mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Kerjasama dengan lembaga lain baik milik pemerintah maupun swasta saat ini
terdapat 11 kerja sama dengan lembaga di dalam negeri dan 4 lembaga di luar
negeri. Pemanfaatan kerjasama sejauh ini mayoritas masih kerjasama dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan informasi yang ada, maka dilakukan penyusunan evaluasi diri yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perkuliahan maupun kualitas lulusan
program studi Keperawatan STIKES Indonesia Padang.
Untuk terlaksananya penyusunan laporan evaluasi diri ( LED ) perlu dibentuk tim
penyusun laporan evaluasi diri yang ditetapkan dengan SK Ketua STIKes Indonesia
No.SK. No:1828/SK/STIKESI/VIII/2021 tentang tim penyusun laporan evaluasi diri
STIKes Indonesia. Adapun susunan tanggung jawab dan bukti keterlibatan
sebagai berikut:
Ns. Cindy
Cleodora. M.
Kep. Sp. Kep.
J
Ns. Abri
Madoni. M.
Kep
Ns. Nolly
Papertu
Englardi. M.
Kep
Ns. Jufrika
Gusni. M.
Kep, Sp. MB
BAB II
LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI
A. Profil Unit Pengelola Program Studi
Bagian ini berisi deskripsi yang disajikan secara ringkas dan mengemukakan hal-
hal yang paling penting. Aspek yang harus termuat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan Program Studi (PS)
UPPS harus mampu menjelaskan riwayat pendirian dan perkembangan
UPPS dan PS secara ringkas dan jelas.
d. Tata Nilai
Dalam penyelenggaran perguruan Tinggi STIKrs Indonesia didasari
olehTata Nilai
1) Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Jujur :Senantiasi berpegang teguh pada kejujuran, komitmen,
tanggungjawab, dan norma norma maupun peraturan peraturan yang
berlaku di masyarakat, negara dan bangsa. Menunjukkan perilaku
sebagai orangyang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan
pekerjaan baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
3) Disiplin ; Patuh dalam memngikuti peraturan atau tata tertib yang
berlaku baik secara terulis maupuan tidak tertulis, serta sanggup
melakukannya dan siap menerima sanksi apabila melakukan
pelanggaran.
4) Tanggung Jawab : Kesadaran dalam bertingkah laku atau perbuatan
baik disengaja maupun tidak sengaja
5) Kerjasama : Mampu melakukan pekerjaan secara bersama yang
melibatkan interaksidan saling bekerjasama hingga tujuannya
tercapai.
6) Inovatif : memiliki semangat kemandirian untuk mencari ide ide baru
yang konstruktif dan menciptakan karya karya yang inovatif di bidang
kesehatan
7) Empati : memiliki kemampuan agar dapat mengerti ataupun
memehami apa yang dirasakan orang lain.
8) Adil : Memiliki sikap yang tidak berpihak sebelah, berpihak pada hal
yang benar.
Program Studi Merupakan bagian dari UPPS yang seyogyanya selaras
dalam menjalankan kegiatan disetiap tatanan sub bagian, adapun untuk
dapat mencapai keberhasilan di bidang Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat program studi pun mempunyai visi, misi, Tujuan dan
sasaran yang merupakan Turunan dari Visi misi yang ada pada tingkat
UPPS. Adapun Visi, misi, tujuan dan Sasaran Prodi Ilmu Keperawatan dan
Profesi Ners adalah :
a. Visi Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners
“Menjadi Program Studi Yang Menghasilkan Ners Profesional dengan
Keunggulan di bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2025”
b. Misi Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan
Sarjana Keperawatan dan Ners profesional khususnya dalam bidang
Keperawatan Gawat Darurat.
2. Melaksanakan penelitian ilmiah di bidang Keperawatan yang
bermanfaat bagi masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan, khususnya dalam bidang Keperawatan Gawat
Darurat yang dipublikasikan secara nasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat baik secara mandiri, maupun
bekerja sama dengan instansi daerah, nasional dan internasional di
bidang keperawatan yang bermanfaat bagi kesejahteraan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang
Keperawatan Gawat Darurat.
c. Tujuan penyelenggaraan pendidikan prodi adalah:
1. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan Sarjana
Keperawatan dan Ners yang berbudi pekerti luhur, berilmu, dan
memiliki ketrampilan yang tinggi, sehingga mampu:
a. Memberikan Asuhan Keperawatan secara profesional kepada
masyarakat khususnya Keperawatan Gawat Darurat berdasarkan
Kode Etik Profesi Keperawatan Indonesia dengan memperhatikan
aspek sosial budaya.
d. Menerapkan ketrampilan keperawatan yang mendukung praktik
pelayanan di masyarakat dengan sikap dan perilaku yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
e. Mendidik masyarakat untuk mengembangkan profesionalisme
dalam rangka praktik keperawatan.
f. Mengembangkan kemampuan manajerial dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan.
g. Berpikir secara kritis dan melakukan riset keperawatan, khususnya
dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat.
h. Menyesuaikan diri dengan perkembangan isu global terutama
berkaitan dengan ilmu dan teknologi di bidang ilmu keperawatan.
2. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan sistem penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah
di bidang kesehatan yang berkualitas dan bermanfaat bagi kehidupan
serta kesejahteraan masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan,
dan pembangunan.
3. Prodi S-1 Ilmu Keperawatan dan Prodi Ners STIKes Indonesia
menyelenggarakan sistem pengabdian masyarakat untuk memberikan
pengabdian dan pelayanan terbaik di bidang kesehatan kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sebagai bentuk kontribusi dalam pembangunan bangsa
dan negara.
d. Strategi Pencapaian Visi dan Misi Program Studi
Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan dan target sebagaimana
disebutkan di atas, maka diperlukan berbagai macam strategi dalam
pencapaiannya yaitu sebagai berikut :
3. Menghasilkan lulusan yang kompetitif:
a. Lulusan tepat waktu dilakukan dengan cara:
1) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan perkuliahan, praktik internal
maupun eksternal dengan memonitor dan evaluasi yang terstruktur.
2) Optimalisasi peran Dosen Pembimbing Akademik (DPA) untuk
mengarahkan dan memotivasi mahasiswa untuk lulus tepat waktu.
3) Menyelenggarakan Program Semester Pendek untuk memperbaiki
nilai mata kuliah pada tiap akhir tahun akademik pada tingkat
akademik.
4) Perencanaan Proses Belajar Mengajar (PBM): dimulai dari peninjauan
kurikulum secara berkala, penyusunan silabus, penetapan Standard
Operating Procedure (SOP) perkuliahan, praktik, ujian atau evaluasi
pembelajaran, penyusunan panduan kompetensi dan evaluasi PBM
serta kalender akademik dan lain-lain setiap awal tahun akademik.
5) Pelaksanaan PBM mengacu pada kurikulum, SOP, dan panduan
akademik yang terjadwal sesuai kalender akademik yang telah
ditetapkan.
6) Monitor PBM: pengawasan dilakukan oleh Ketua Program Studi
(KaProdi) dan bagian evaluasi untuk pengendalian pelaksanaan PBM
sesuai dengan SOP yang telah diterapkan baik untuk perkuliahan,
praktik internal maupun eksternal.
7) Evaluasi PBM dilakukan setiap akhir semester yang diikuti oleh
KaProdi, Bagian evaluasi, Dosen, DPA, Koordinator Mata Kuliah
(MK), dan CI
8) Melakukan monitoring terhadap kemajuan belajar mahasiswa
persemester sehingga terpantau mahasiswa-mahasiswa yang
berkasus dalam menyelesaikan studinya
9) Mengalokasikan beasiswa dan atau sumber dana yang dapat
membantu meringankan beban biaya bagi mahasiswa yang
terkendala dengan biaya perkuliahan
b. Mempunyai IPK di atas 3,4, beberapa strategi yang untuk mencapai IPK
rata-rata lulusan >3.4 adalah :
1) Meningkatkan mutu calon mahasiswa dengan memperketat seleksi
penerimaan mahasiswa baru tingkat akademik.
2) Melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana yang mendukung
terlaksananya PBM.
3) Melengkapi koleksi buku, jurnal dan disertasi serta menambah waktu
akses perpustakaan >12jam perhari untuk akses referensi berbasis
media IT
4) Memilih lahan praktik yang berkualitas dan relevan dengan target
pencapaian kopetensi, baik pada instansi pemerintah maupun swasta
yang telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) yang telah
disepakati bersama.
5) Meningkatkan kualifikasi akademik dosen melalui studi lanjut
pendidikan S-3, Spesialis, kegiatan seminar, workshop, magang klinik
dan pelatihan
6) Melakukan percepatan peningkatan kualifikasi jabatan fungsional
dosen melalui peningkatan produktifitas kinerja dosen dalam publikasi
ilmiah, workshop, bimbingan klinik penulisan artikel dan pelatihan
menulis proposal untuk hibah kompetitif
7) Meningkatkan kemampuan CI melalui workshop, seminar, dan
pelatihan.
8) Menetapkan standar penilaian yang mengacu sistem uji kompetensi
profesi
9) Mengoptimalkan peran dosen dalam membimbing, supervise
lapangan intensif untuk dosen, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
mahasiswa dilahan praktik
10) Menerapkan sistem penjaminan mutu secara
berkesinambungan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi yang mengacu pada standar
penjaminan mutu pendidikan.
c. Mempercepat masa tunggu mendapatkan pekerjaan di bawah 6
bulan, dilakukan dengan cara:
1) Prodi memanfaatkan web dan jejaring sosial seperti facebook
untuk berkomunikasi sesama alumni. Komunikasi dapat berupa
saling tukar informasi tentang perkembangan dan kegiatan
Prodi, isu terkini keperawatan, artikel ilmiah, kegiatan ilmiah,
beasiswa studi lanjut sampai lowongan pekerjaan.
2) Prodi melalui STIKes secara aktif menjalin komunikasi dengan
Dinas Kesehatan, Pusat Layanan Kesehatan, Institusi dan
Instansi Kesehatan secara berkala memberi undangan
menghadiri acara wisuda, mengirim buku wisuda dan daftar
alumni, dan menfasilitasi rekuitmen tenaga kerja di kampus.
d. Meningkatkan kesesuaian pekerjaan lulusan dengan bidangnya,
strategi yang dilakukan untuk meningkatkan kesesuaian pekerjaan
lulusan dengan bidangnya meliputi:
1) Merancang dan mengupdate kurikulum prodi keperawatan
mengacu pada kurikulum AIPNI
2) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang arah dan
tujuan prodi keperawatan, tugas dan tanggung jawab profesi
keperawatan serta prospek bidang pekerjaan lulusan prodi
keperawatan selama proses perkuliahan
3) Melibatkan berbagai stakeholder, instansi terkait dan dan alumni
dalam menyusun kurikulum
4) Menerapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
stakeholder dan perkembangan ilmu teknologi.
5) Mengundang alumni yang sudah berhasil untuk memberikan
testimoni dan motivasi calon lulusan
e. Meningkatkan kepuasan pengguna terhadap lulusan dilakukan
dengan cara:
1) Memberikan pembekalan keterampilan dan kemampuan lulusan
dengan bahasa asing, teknik berkomunikasi, penguasaan ilmu
dan teknologi, dan kerjasama dalam tim
2) Melakukan evaluasi secara berkesinambungan tentang kualitas
lulusan dengan cara mengirimkan formulir tracer study kepada
pengguna lulusan setiap tahun untuk mendapatkan umpan balik
tentang kepuasan pengguna lulusan.
3) Menindaklanjuti masukan dan saran dari stakeholder dan
profesi sesuai dengan kebutuhan lahan kerja
4) Membuka kolom saran dan kritikan pada WEB STIKESI terhadap
kinerja lulusan untuk dijadikan evaluasi kinerja prodi kedepan
2. Meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi
kualifikasi sesuai standar pendidikan tinggi
a. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang memiliki jenjang pendidikan
S3 dengan cara memotivasi dan memfasilitasi dosen untuk studi
lanjut ke jenjang Doktoral.
b. Meningkatkan jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan fungsional
minimal asisten ahli dan tersertifikasi dengan cara:
1) Memotivasi dan memfasilitasi dosen yang sudah lulus program
magister untuk segera mengurus jabatan fungsional.
2) Memotivasi setiap dosen yang sudah mempunyai jabatan
fungsional untuk mengurus proses peningkatan jabatan tepat
waktu.
3. Meningkatkan budaya dosen untuk melakukan penelitian dan
menyusun karya ilmiah khususnya keperawatan gawat darurat minimal
1 (satu) penelitian dengan cara:
a. Setiap dosen wajib membuat roadmap penelitian yang linier dengan
bidang ajar dan keahliannya dengan berpedoman pada roadmap
penelitian yang telah dikeluarkan
b. Setiap dosen harus melaksanakan satu kegiatan penelitian per
tahun sesuai dengan bidang keahliannya
c. Setiap dosen harus menghasilkan 1 (satu) luaran penelitian per
semester dalam bentuk artikel yang dipublikasikan dalam bentuk
artikel yang dipublikasikan dalam jurnal, proseding atau media
cetak/elektronik yang memiliki legalitas penerbitan
d. Mengalokasikan dana penelitian dalam Rencana Anggaran Belanja
(RAB) untuk 1 (satu) judul per dosen per tahun yang dilakukan
secara tim
e. Mengalokasikan dana insentif untuk artikel yang dipublikasikan
pada jurnal bereputasi dan terindeks sinta 1-2 untuk 1 (satu) judul
per dosen per semester yang dilakukan secara tim.
f. Mengoptimalkan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi dosen
untuk mengajukan proposal penelitian hibah kompetitif pada
berbagai instansi
26
Ketua prodi berada dibawah ketua stikes dan bertanggung jawab kepada
ketua STIKes. Tugas Prodi adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi
dalam satu disiplin ilmu pengetahuan. Adapun Struktur Organisasi yang ada
pada Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Indonesia adalah :
Adapun Tugas pokok dan fungsi masing-masing personil adalah sebagai berikut:
28
e. Bertanggung jawab atas penerimaan mahasiswa baru, pelaksanaan
perkuliahan ujian dilingkungan STIKes Indonesia serta menetapkan syarat –
syarat dengan terlebih dahulu mengkoordinasikan dengan unsur yang terkait.
31
Sekretaris Program Studi mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran
b. Pelaksanaan urusan pengelola data dan program kegiatan program individu
c. Mengkoordinasikan tugas penilaian hasil pendidikan dan pengembangan
dalam rangka peningkatan mutu akademik pada Program Studi
d. Pengkoordinasian tata tertib perkuliahan, jadwal kegiatan dosen pengajar
dan efektifitas kurikulum lainnya pada Program Studi
e. Pengaturan penyelenggaraan ujian semester pada Program Studi
f. Penyusunan laporan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan administrasi
akademik Program Studi
g. Menghimpuan data dan menyususn rencana kegiatan yang berhubungan
dengan kurikulum mahasiswa pada Program Studi
h. Mengatur penyelenggaraan jam perkuliahan serta pendidikan teori dan
praktek pada Program Studi
i. Mengatur pelaksanaan program pemberian materi pelajaran dan dosen
pengajar ditempat perkuliahan maupun ekstra kulikuler lainnya pada Program
Studi
j. Memantau dan menghimpun bahan laporan serta sepervisi terhadap
kegiatan yang menyangkut administrasi akademi dalam Program Studi
k. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Ketua STIKes Indonesia
dan atau Ketua Program Studi
32
e. Membina dan memastikan terciptanya iklim kerja yang kondusif, menunjang
kegairahan dalam bekerja, komunikatif, dan kooperatif serta proaktif dalam
rangka meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu.
f. Memantau prestasi kerja sumberdaya manusia yang ada.
g. Menjamin proses komunikasi dapat berjalan dengan baik didalam organisasi
berkenaan dengan kefektif
Tugas Dosen
a. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
wewenang jenjang jabatan akademiknya.
b. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka pendidikan dan
pengajaran atau dalam kegiatan pengembangan ilmu sesuai dengan
wewenang jenjang jabatan akademiknya.
c. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
pendidikan dan pengajaran atau dalam kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan sesuai dengan
wewenang jenjang jabatan akademiknya
d. Menyusun silabus mata ajaran berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dengan cara melaksanakan koordinasi dengan pihak yang terkait.
e. Membuat satuan acara perkuliahan.
f. Memberikan bimbingan kepada peserta didik secara khusus dalam
melaksanakan penugasan / diskusi dalam kelas, agar tujuan instruksional
yang telah ditentukan dapat tercapai.
g. Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam penatalaksanaan
praktek lapangan yang menghadapi masalah dan memberi pertimbangan
penyelesaian agar pelaksanaan praktek lapangan dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
h. Menyusun serta mengembangkan modul atau paket pendidikan sesuai
dengan tuntutan perkembangan program kesehatan serta situasi dan
kondisi yang dihadapi dalam rangka meningkatkan kuliatis program
pendidikan.
33
i. Membuat instrumen evaluasi bersama – sama tim dari mata ajaran
tersebut disesuaikan dengan mata ajaran yang sudah diberikan dalam
mata ajaran Sistem Kredit Semester (SKS) dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan.
j. Memeriksa hasil test dan mengumumkan pada peserta didik sekaligus
menentukan waktu uji perbaikan ( yang sebelumnya telah dikonsultasikan
pada Ketua Program Studi) dalam rangka tercapainya tujuan proses
belajar dan mengajar.
k. Memberikan nilai final pada Ketua Program Studi agar dapat menentukan
evaluasi dari peserta didik dalam rangka penyelenggaraan pendidikan.
l. Melaksanakan evaluasi mata ajaran bersama – sama dengan tim mata
ajaran tersebut untuk melihat ketercapaian kompetensi yang diharapkan
sekaligus membuat alternatif pemecahan masalah dalam rangka
meningkatkan mutu ajaran.
m. Memberikan bimbingan yang berhubungan dengan pengalaman dengan
teknis pendidikan serta penatalaksanaan tugas lainnya kepada dosen yang
belum berpengalaman dalam rangka menjalin kerjasama dan
meningkatkan mutu dosen.
n. Membuat laporan mengenai kegiatan pendidikan, pengajaran dan
penelitian sebagai masukan bagi pimpinan untuk mengambil kesimpulan
o. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Ketua Program Studi.
ifan sistem manajemen.
34
Ada juga mahasiswa yang berasal dari Pulau jawa, dan Timor Leste. Prodi
Ilmu Keperawatan dan Profesi ners sudah menghasilkan lulusan sebanyak
……, dimana gambaran perkembangan IPK lulusan pada Prodi Ilmu
Keperawatan selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada diagram berikut:
3 Jumlah prestasi 0 0 0
Monumental
4 Jumlah Lulusan 149 190 121
5 Kesesuaian Kerja 89 % 91 % 93 %
Lulusan
(%)
6 Penilaian Kinerja 41 % 47 % 53 %
Lulusan
Oleh Pengguna (%)
35
5. Dosen dan Tenaga Kependidikan
a. Dosen
Tabel 5.1
Jumlah Dosen dan Tenaga Pendidikan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Total jumlah dosen tetap pada prodi ilmu keperawatan dan profesi ners
sebanyak 15 orang. Adapun penempatan dosen tetap pada prodi Ilmu
keperawatan berjumlah 9 orang dan Profesi Ners berjumlah 6 orang. Dosen
36
tidak tetap sebanyak 2 orang. Dosen tetap pada prodi ilmu keperawatan dan
Profesi ners sudah memiliki sertifikat pendidik dari Ristekdikti sebanyak 9
orang dan sertifikat kompetensi 3 orang. Kualifikasi dosen dengan
kesesuaian bidang ilmu, pada prodi ilmu keperawatan dan profesi ners
sudah tercukupi, adapun lingkup bidang Spesialis dosen Doktor 2 orang,
Medikal Bedah sebanyak 2 orang, Keperawatan Jiwa Sebanyak 2 Orang,
Komunitas 1 orang. Magister Keperawatan 8 orang. Prestasi monumental
yang dicapai oleh dosen prodi ilmu keperawatan adalah mendapatkan satu
orang dosen dengan hasil penelitian ATM sehat, HIBAH penelitian dari
Kemendikbudristek tahun Anggaran 2021 sebanyak 2 orang. 1 orang
Dosen Lulus Seleksi Soal Uji Kompetensi Nasional (UKNI) tahun 2019.
b. Tenaga Pendidikan
37
STIKes melalui Ketua STIKes dan untuk selanjutnya bendahara akan
merealisasikan dana sesuai pengajuan oleh masing-masing sub bagian
dan prodi.
Siklus PPEP ini membawa dampak positif untuk STIKes Indonesia yang
dapat dilihat dari hasil Monitoring yang telah dilakukan secara berkala.
Hasil monitoring dari Prodi dan Unit di Lingkungan STIKes Indonesia
yang telah dilakukan dari unit Penjamin Mutu dilaporkan kepada
pimpinan untuk ditindaklanjuti melalui suatu Kebijakan. Kebijakan yang
dikeluarkan oleh pimpinan STIKes akan ditindaklanjuti oleh prodi dan
Unit dalam berbagai bentuk kegiatan untuk perencanaan dan Perbaikan
pada Semester selanjutnya.
39
8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi
Hasil monitoring dan evaluasi disusun dalam buku laporan Kinerja STIKes
Indonesia setiap 1 Tahun sekali dan pada Akhir semester Genap dilakukan
evaluasi terhadap kinerja prodi. Laporan kinerja ini merupakan rujukan
untuk menyusun program-program berikutnya sehingga sasaran dan target
kerja yang telah di susun dalam Renstra dapat mencapai target.
B. Kriteria Akreditasi
1. Latar Belakang
Visi Misi merupakan suatu yang sangat penting dan wajib bagi sebuah
Institusi. Visi misi merupakan sebuah komitmen, pedoman yang menentukan
langkah-langkah yang diambil dalam pengelolaan institusi. Bermula dari
tahun 1999 sejarah berdirinya Akademi Hiperkes Keselamatan Kesehatan
kerja. Tahun 2006 dilakuan perubahan status menjadi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2018 dilakukan marger Akbid
Mitra Husada ke STIKes Indonesia.
40
Banyaknya STIKes di kota padang yang mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing sehingga menjadi competitor untuk peningkatan
pengembangan STIKes Indonesia Serta, Adanya perubahan kebijakan dan
prioritas strategi STIKes Indonesia (Hasil rapat civitas akademika, stake
holder dan alumni). Perubahan paradigma baru dari unsur pimpinan dan
seluruh civitas akademika untuk mengembangkan organisasi tata kelola
yang baik dan bersih, melaksanakan Tridharma perguruan Tinggi dengan
berbasis kepada pelayanan public yang prima dan mencapai keunggulan
kompetitif di era global maka dirumuskanlah Visi STIKes Indonesia Visi
“Menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kesehatan yang Kompetitif Tahun
2045.” Dan Misi STIKes Indonesia: Menyelenggarakan Pendidikan
ilmu kesehatan secara professional, Menyelenggarakan penelitian
bidang kesehatan sesuai dengan perkembangan IPTEKS,
Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan
hasil penelitian, Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di dalam
dan di luar negeri untuk meningkatkan kompetensi lulusan,
Menyelenggarakan tata kelola yang baik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Mekanisme penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Prodi Ilmu Keperawatan
dan Profesi Ners sebagai berikut
d. Hasil workshop merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran prodi yang
kemudian dibawa ke rapat Senat. Prodi menyampaikan dasar-dasar
perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran prodi yang baru. Senat
memberikan masukan untuk menyempurnakan rumusan Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran prodi. Di dalam rapat Senat, rumusan visi, misi dan tujuan
yang telah dirumuskan bersama diajukan untuk mendapat pertimbangan
yang dilaksanakan pada tanggal 9 September 2013.
Visi misi Prodi ilmu keperawatan dan profesi Ners mengacu pada visi, misi,
tujuan dan sasaran STIKes Indonesia. Penyusunan visi dan misi prodi ilmu
keperawatan dan profesi ners dilaksanakan dengan mencermati beberapa hal
yaitu :
Strategi pencapaian Visi, Misi, strategi STIKes Indonesia dan Prodi Ilmu
Keperawatan dan Profesi Ners merupakan tanggung jawab dari Pimpinan
STIKes dan Prodi. Oleh sebab itu pimpinan dan prodi seyogyanya untuk
semaksimalmungkin mengerahkan Sumber Daya yang dimiliki dalam
mencapai VMTS yang telah ditetapkan. Adapun strategi dalam pencapaian
VMTS tersebut dapat terurai dalam beberapa kelompok berikut:
Evaluasi terhadap capaian kinerja dilakukan oleh pihak internal dan eksternal.
Secara internal dilakukan oleh UPMI tingkat STIKes, gugus mutu Prodi dan
tim dengan menggunakan instrument capaian Kinerja. Evaluasi dilakukan
sekali dalam satu Semester pada setiap akhir semester. Untuk akreditasi
eksternal dilakukan oleh BAN-PT dan LAM-PTKes setiap 5 tahun sekali. Hasil
evaluasi menggambarkan terkait pelaksanaan pendidikan, penelitian dan
pengabdian Masyarakat tingkat STIKes dan prodi yang sudah terlaksana
dengan baik. Evaluasi ini sangat menunjang sebagai masukan untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan baik secara
internal maupun eksternal.
1. Latar Belakang
Good university governance (GUG) adalah sistem tata pamong dan tata
kelola penyelenggaraan perguruan tinggi dengan menggunakan prinsip -
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsif, independen, kredibilitas,
tanggung jawab, dan keadilan dalam rangka untuk mencapai Visi yang
berpedoman pada Permnristekdikti Nomor 62 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Nomor 008/YP3SDM/I/2019 tentang
Statuta STIKes Indonesia.
Program studi ilmu keperawatan dan profesi ners merupakan bagian dari
STIKes Indonesia. Transparansi dan adil dalam pengelolaan, mempunyai
aturan yang baku untuk melaksanakan berbagai kegiatan pada tingkat
UPPS dan PS, sedangkan untuk kerjasama telah dilakukan dengan baik
pada bidang endidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kerjasama
dengan mitra merupakan salah satu perwujudan tata pamong yang baik
demi tercapainya visi dan misi STIKes Indonesia. Tentunya dalam setiap
program yang telah direncanakan seyogyanya mempunyai evaluasi yang
baik pula, maka dari itu STIKes Indonesia telah mempunyai Unit Penjamin
Mutu Tingkat STIKes dan Gugus kendali mutu pada tingkat Prodi.
Tata pamong, tata kelola dan kerjasama dilaksanakan oleh UPPS merujuk
kepada regulasi yang mengatur tata pamong, tata kelola dan kerjasama yang
tertuang dalam sebuah peraturan dan kebijakan. Adapun peraturan dan
kebijakan tersebut disiapkan sebagai upaya dalam rangka menjamin
ketertiban, terarah dan terukurnya pelaksanaan pengelolaan yang ada pada
tingkat STIKes dan Prodi. Adapun peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional
2. Undang-undang Republik Indonesia no. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen
3. Undang-undang Republik Indonesia No 12 tahun 2012 tentang
pendidikan Tinggi
4. Peraturan Presiden no. 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) 56
5. Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan no 49 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
6. Statuta STIKes Indonesia
7. Renstra STIKes Indonesia
8. Standard Mutu Stikes Indonesia
9. SK Ketua STIKes Indonesia tentang jabatan structural dan lampiran
Struktur organisasi beserta deskripsi kerjanya
10. Buku Kode etik dosen, Buku Kde etik tendik, buku kepegawaian,
peraturan Akademik, pedoman kurikulum program studi
1. Kredibel
2, Transparan
(1) Kegiatan rapat rutin diikuti oleh seluruh staf dan pimpinan STIKes
Indonesia. Rapat koordinasi dalam unit kerja program Studi
dipimpin oleh Kaprodi dan rapat dalam unit kerja STIKes dipimpin
oleh Ketua STIKes.
(2) Mekanisme pemilihan tata pamong yang dilakukan secara
transparan mengacu pada STATUTA STIKes Indonesia No
019/YP3SDM/VI/2014 tertanggal 26 Juni 2014.
(3) Ditegakkannya aturan bagi setiap karyawan STIKes Indonesia
secara transparans terhadap reward/penghargaan bagi yang
memenuhi peraturan dan loyalitas yang tinggi juga transparansi
dalam punishment bagi yang tidak memenuhi aturan yang telah
ditetapkan.
(4) Keterbukaan akses informasi
3. Akuntabilitas
4. Beratanggung jawab
5. Adil
62
Pelaksanaan tata pamong berkeadilan yaitu memberikan
dorongan dan pengarahan untuk pencapaian kinerja yang
optimal. Aspek keadilan yang dapat dilihat dari prinsip-prinsip
penyelenggaraan yang seimbang tidak memihak dan tidak
sewenag-wenag, apabila ada dosen atau tendik yang lakukukan
pelanggaran pada aturan maka akan dilakukan teguran dan
pembinaan. STIKES Indonesia pada pengelolaan tata pamong
menerapkan prinsip-prinsip keadilan yang dicerminkan dalam
pemberian beasiswa pada mahasiswa yang kurang secara
finansial tetapi memiliki kemampuan akademik yang bagus.
Seleksi yang diterapkan secara adil tertuang dalam Surat
keputusan Ketua STIKES Indonesia Nomor:
103/SK/STIKESI/IX/2017 tentang Ketentuan Seleksi dan
Evaluasi Bagi Penerima Bantuan Beasiswa Yayasan Pendidikan
dan Pelatihan Sumber Daya Manusia yang Melaksanakan Studi
di STIKES Indonesia serta beasiswa lain diluar kampus seperti
PPA, Basnaz, dan Bidik Misi
b. Kepemimpinan
a. Kepemimpinan Operasional
Kepemimpinan operasional ditunjukkan melalui Ketua STIKES
Indonesia dalam menjalin komunikasi yang baik dengan
stakeholder internal untuk merealisasikan Renstra dan SOP, serta
kemampuan dalam mengambil keputusan strategis dalam
melaksanakan kebijakan operasional.Setiap kebijakan dan
keputusan yang diambil bertujuan untuk mencapai visi yang mampu
berkompetitif. sehingga Renstra berfokus untuk menjadikan STIKes
Indonesia mampu berkompetisi dengan institusi lain.
Setiap awal tahun, dibuat rapat kerja antar unit kerja yang
berfungsi untuk membahas tiga jenis laporan, yaitu Laporan Kinerja
tahun lalu, Rencana aksi tahun berjalan, dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran tahun depan. Dalam rapat kerja juga disampaikan
perkembangan terbaru terhadap kondisi dan kemajuan STIKes
63
Indonesia. Perjanjian Kinerja antara Ketua dan Kaprodi di tanda
tangani pada saat rapat kerja, dievaluasi setiap satu kali semester
dan dalam evaluasi ini juga digali potensi masalah dan alternative
penyelesaiannya.
b. Kepemimpinan Organisasi
Upaya yang dilakukan Ketua STIKes agar STIKes Indonesia untuk
mencapai organisasi yang kompetitif adalah :
c. Kepemipinan Publik
Kepemimpinan publik merupakan peran pimpinan dan dosen
yang aktif dalam berbagai perhimpunan dan atau kegiatan publik
terutama yang terkait dengan praktek lapangan. Terkait dengan hal
tersebut, ketua, dosen dan tenaga kependidikan terlibat secara
aktif dalam beberapa aktivitas publik baik tingkat regional
maupun nasional, yaitu :
e. Kerjasama
1. Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan prosedur
pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri), dan
monitoring dan evaluasi kepuasan mitra kerjasama STIKes
Indonesia memiliki kerjasama dengan institusi lain baik institusi
pemerintah maupun swasta dalam negri. Kerjasama ini berpedoman
pada 034/SK/STIKESI/V/2015 dan diatur dalam Statuta STIKes
Indonesia dan juga dituangkan dalam kebijakan Standar Prosedur
nomor STIKESI-PM-16 tentang Kerjasama.
2. Ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan
kemitraan yang ditetapkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan
strategis institusi dalam rangka mencapai VMTS nya, STIKes
Indonesia melakukan perencanaan dan pengembangan jejaring
kemitraan yang berfokus pada pengembangan kegiatan Tridarma.
6. Indikator Kinerja Tambahan
STIKes Indonesia memiliki indicator kerja tambahan pada tata pamong,
tata kelola dan kerjasama yaitu :
7. Kepuasan Pengguna
a. Menggunakan instrument kepuasan yang sahih, andal mudah
digunakan
Pengukuran kepuasan layanan terhadap para pemangku
kepentingan menggunakan instrument evaluasi kepuasan dengan
item pertanyaan sebagai berikut :
70
1. Kuesioner Kepuasan mitra terhadap pengguna lulusan
2. Kuesioner Kepuasan mitra terhadap Kegiatan Penelitian
3. Kuesioner Kepuasan mitra terhadap trhadap PKM
4. Kuesioner Kepuasan dosen
5. Kuesioner Kepuasan tendik
6. Kuesioner kepuasana alumni
7. Kuesioner Mahasiswa
b. Dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam, dianalisis
dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan
keputusan
Pelaksanaan
survey kepuasan ini dilakukan satu kali dalam satu tahun yang
melibatkan unsur dosen, tendik, mahasiswa, mitra kerjasama dan
pengguna.
c. Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk
mengambil keputusan
Hasil survey kepuasan di hitung dengan cara menjumlahan angka
dari setiap pernyataan. Pernyataan dalam survey kepuasan
menggunakan skala Guttman dengan penilaian penyataan Positif
yang memberikan jawaban ya diberikan skor 1 dan jawaban tidak
diberikan skor 0 dan untuk penyataan negative pemberian skor dibalik
dari penyataan positif. Hasil hitung dari semua penyataan tersebut
akan ditotal kemudian akan didapatkan hasil ukur yang dikategorikan
Puas (70 – 100 %) dan kurang Puas (< 70 %). Data yang sudah
dikategorikan tersebut ditabulasi dalam table office ms Excel
selanjutnya disajikan dalam bentuk table atau grafik dan
dideskripsikan agar dapat dianalisa.
8. Tinjauan Manajemen
71
Stikes Indonesia Program Studi Ilmu keperawatan dan Profesi Nersmemiliki
Unit Penjamin mutu tingkat STIKes (UPMI) maupun pada level Prodi gugus
kendali mutu prodi (GKMP). UPM dan GKMP melakukan evaluasi dan
monitoring secara berkala untuk mendapatkan data dan informasi mengenai
ketercapaian program ataupun standard. Telah termasuk standard tata kelola,
tata pamong dan kerjasama.
Selain itu dari sisi eksternal mutu, tata pamong dan tata kelola juga
dievaluasi oleh L2DIKTI wil X pada kegiatan Monev dan Wasdalbin sekali
setahun. STIKes Indonesia melakukan audit eksternal dari BAN PT.
Peringkat akreditasi STIKes Indonesia pada tahun 2016 adalah C dengan
nilai 266 hal ini berdasarkan keputusan BAN PT No 1519/SK/BAN-
PT/Akre/PTVIII/2016. Pada tahun yang sama Prodi Keperawatan dan Ners
juga melakukan akreditasi dari LAMPTKes dengan hasil baik (B). Hal ini
dikuatkan dengan Keputusan LAMPTKes Nomor 1031/LAM-
PTKes/Akr/Pro/XII/2016.
Kriteria 3 Mahasiswa
1. Latar Belakang
VisiSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia yaitu menjadi perguruan tinggi
ilmu kesehatan yang kompetitif tahun 2045 dan visi Program Studi Ilmu
Keperawatan yaitu menjadi program studi yang menghasilkan ners
professional dengan keunggulan dibidang keperawatan gawat darurat tahun
2025. Untuk mewujdkan visi Program Studi Ilmu Keperawatan maka
dilakukan berbagai upaya pada indikator uatama dan indikator tambahan.
Terkait dengan kinerja pada mahasiswa dilakukan beberapa upaya dalam
menjaring calon mahasiswa dan melakukan penyelenggaraan layanan
kemahasiswaan secara prima. Tata kelola yang baik menjadi pendukung
bagi pelayanan dalam meningkatkan kualitas dan mutu mahasiswa.
1. Umum
- Warga Negara Indonesia
- Warga Negara Asing yang telah memenuhi syarat administrasi
antara lain:
Foto copy pasport yang bersangkutan
Surat Keterangandari KBRI
Surat Pernyataanpenjaminmahasiswadari negara
bersangkutan
Daftar Riwayat Hidup
1) Tinggi Badan pria: 155 wanita: 150
2) Berbadan sehat dan tidak cacat yang mengganggu proses
belajar mengajar atau tugas-tugas dibidang kesehatan;
seperti buta warna, gangguan pendengaran dan tuna fisik
yang dinyatakan saat tes kesehatan.
3) Memiliki ijazah SLTA sederajat
4) Bagi yang berasal dari Diploma III Keperawatan,
menyerahkan fotocopi ijazah D III dan transkrip nilai yang
telah dilegalisir masing-masing sebanyak 2 lembar
5) Tidak sedang hamil yang dinyatakan melalui test pack
6) Mengisi formulir pendaftaran
7) Menyerahkan pas photo 2x3, 3x4 dan 4x6 sebanyak 3
lembar.
2. Undangan/ PMDK
1) Mengirim ulang (email) formulir yang telah di isi calon
mahasiswa
2) Menyerahkan data diri seperti foto copy rapor, fotocopi KK.
3) Menyerahkan pas photo 4x6 sebanyak 4 lembar
4) Mengikuti tes kesehatan
5) Membayar slip setoran uang masuk jika dinyatakan lulus tes
kesehatan.
B. Mahasiswa transfer 76
Mahasiswa transfer adalah calon mahasiswa yang telah
menyelesaikan satu jenjang program pendidikan yang dibuktikan
dengan ijazah. Jadwal untuk penerimaan calon mahasiswa transfer
sejalan dengan penerimaan regular, dengan persyaratan ijazah
Dipoloma Keperawatan dan juga dilakukan tes kesehatan. Bagi
calon yang memenuhi persyaratan akan dinyatakan sebagai
mahasiswa baru Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Indonesia
yang dinyatakan melalui Surat Keputusan Ketua.
b) Kebijakan Layanan Mahasiswa
Kebijakan layanan mahasiswa merujuk kepada peraturan yang telah
disetujui oleh Ketua Stikes Indonesia, antara lain:
a. Pengembangan Nalar merujuk kepada Prosedur Mutu STIKes
Indonesia No Dokumen: STIKESI-PM-11/14 tentang
Pengembangan Nalar
b. Minat dan Bakat merujuk kepada ProsedurMutu STIKes Indonesia
No Dokumen: STIKESI-PM-11/10 tentang Pelayanan Minat dan
Bakat
c. Pengembangan soft skill : STIKESI-PM-11/09 tentang Pelayanan
Soft skill
d. Layanan beasiswa merujuk kepada Prosedur Mutu STIKes
Indonesia No Dokumen :STIKESI-PM-11/08 tentang Pelayanan
Beasiswa
e. Bimbingan karir dan kewirausahaan merujuk kepada Prosedur
Mutu STIKes Indonesia No Dokumen: STIKESI-PM-11/13tentang
Bimbingan Karir dan kewirausahaan
f. Layanan Kesehatan kepada Prosedur Mutu STIKes Indonesia No
Dokumen: STIKESI-PM-11/18 tentang Pelayanan Kesehatan
Mahasiswa.
g. STATUTA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Pada kurun waktu tiga tahun terakhir, mahasiswa yang lulus seleksi
pada Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 180 orang dan
Program Studi Profesi Ners 123 orang, dari jumlah tersebut tidak ada
mahasiswa asing yang ikut dalam seleksi dan lulus sebagai calon
mahasiswa program studi ilmu keperawatan dan program studi
profesi ners.
c. Layanan kemahasiswaan
Program Studi Ilmu Keperawatan selalu memberikan pelayanan terbaik
untuk semua mahasiswa. Layanan yang diberikan keapda mahasiswa
mencakup:
1) Pembinaan dan pengembaganminat dan bakat
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan
dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Pembinaan
kepada mahasiswa ini berpedoman kepada Statuta STIKes Indonesia
tahun 2017 di BAB IX Pasal55 tentang Organisasi Mahasiswa, Pasal
56 tentang Kegiatan Mahasiswa dan Pasal 57 tentang Pembiayaan
Kegiatan Mahasiswa. Pembinaan kepada mahasiswa juga merujuk
kepada Prosedur Mutu STIKes Indonesia No Dokumen: STIKESI-PM-
11/10 tentang Pelayanan Minat dan Bakat. Pembinaan yang dilakuka
nantara lain:
Penyelenggraan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan
Penyelenggaraan pelantikan Organisasi HIMA Keperawatan 82
Pengontrolan berkala kepada organisasi HIMA Keperawatan terkait
pelaksaan minat dan bakat mahasiswa
Memfasilitasi Organisasi HIMA Keperawatan dalam membuat
kelompok kerja masing-masing departemen
Penyelenggaraan Kegiatan Rohani, bagi mahasiswa muslim
berupa membaca Al Qur’an yang difasilitasi oleh UKM Kerohanian
HIMA Keperawatan
Memfasilitasi kegiatan penyelenggaraan Seminar Nasional,
Kompetisi olah raga, kompetisi seni yang digagas oleh organisasi
mahasiswa
Memfasilitasi penyelenggaraan perlombaan yang dilakukan oleh
mahasiswa baik perlombaan akademik maupun non akademik
Memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan dengan berbagai fasilitas ang sudah disediakan
seperti lapangan bola voly, meja tenis meja, peralatan band, baju
tari dan media untuk tari, mushola kampus untuk kegiatan rohani,
ruangan HIMA Keperawatan
2) Peningkatan Kesejahteraan
Upaya yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan terkait
peningkatan kesejahteraan bagi mahasiswa antara lain:
Bimbingan Konseling
Kegiatan layanan bimbingan konseling Program Studi selalu
dilakukan kepada mahasiswa. Pelayanannya berupa memberikan
konseling kepada mahasiswa-mahasiswa yang menghadapi
masalah, baik itu masalah pribadi, masalah keluarga, masalah
dalam kuliah, masalah keuangan yang sedang dihadapi.
Alur pelayanan konseling dimulai dari Pembimbing Akademik (PA)
mahasiswa. Di Prodi Ilmu Keperawatan masing-masing mahasiswa
mempunyai PA dan jadwal untuk bertemu PA minimal 3 kali
dalamsetiap semester, yaitu di awal semester saatpenyusunan
KRS, sebelumjawal UTS dan sebelumjadwal UAS. Mahasiswa bisa
menemui PA lebihdari 3 kali, kalau memang dirasa perlu.
83
Mahasiswa menemui PA dilengkapi dengan buku PA yang sudah
disediakan oleh Progam Studi. Apabila permasalahan mahasiswa
tidak bisa diselesaikan oleh PA, maka, mahasiswa dijadwalkan
bertemu dengan dosen yang ditunjuk oleh Program Studi sebagai
Dosen Konseling Program Studi. Mahasiswa bertemu Dosen
Konseling dengan mengisi instrument konseling yang telah
disediakan Program Studi. Apabila permasalahan mahasiswa
tersebut juga tidak bisa diselesaikan, maka akan dijadwalkan oleh
Ketua Program Studi.
Layanan Kesehatan
Layanan Kesehatan mahasiswa Prorgam Studi Ilmu Keperawatan
dilakukan di Laboratorium Stikes Indonesia. Layanan Kesehatan
dilakukan oleh dokter umum yang ada di Labor. Pelayanan berupa
melakukan amnesa terhadap mahasiswa yang sakit, pemeriksaan
vital sign, pemberian obat. Apabila permasalahan kesehatan
mahasiswa tidak bisa ditangani, maka mahasiswa dianjurkan untuk
berobat ke Puskesmas/ RumahSakit.
Beasiswa
Layanan beasiswa yang diberikan oleh Program Studi Ilmu
Keperawatan kepada mahasiswanya terdiri dari beberapa sumber,
antara lain beasiswa Bidik misi dari LLDIKTI, Baznas, UKT
LLDIKTI, PPA, BBM, beasiswa Yayasan. Yayasan Pendidikan dan
Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia juga memberikan
bantuan berkala secara acak kepada mahasiswa keperawatan.
Layanan beasiswa di Program Studi bertujuan agar mahasiswa
bisa menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan dan
memotivasi mahasiswa berprestasi.
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan mahasiswa termasuk
kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan
analisis datanya pada program studi.
55%
75% 62% 60% 87%
Sangat Puas Puas Cukup Kurang Sangat
SangatPuas
Puas Sangat
Puas Puas
Sangat Cukup
Puas PuasKurang
Cukup Kurang
Puas Cukup
Cukup Kurang
Kurang
8. Tinjauan Manajemen
Tindakan pengendalian jaminan mutu yang telah ditetapkan oleh Program Studi
sudah terlaksana….%. Unit pejamin mutu program studi selalu mengevaluasi
tindakan yang sudah dilakukan terhadap mahasiswa, agar mengetahui seberapa
pencapaian yang telah ditetapkan. Unit penjamin mutu program studi selalu
menjaga kualitas layanan yang diberikan kepada mahasiswa dan lulusan agar
menjadi nilai jual yang positif terhadap masyarakat.
1. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat penting dalam
pengelolaan sebuah Institusi Pendidikan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
(STIKESI) Padang sebagai Institusi Pendidikan harus didukung oleh Sumber Daya
Manusia yang andal baik secara kuantitas maupun kualitas. Sumber Daya Manusia
pendukung tersebut terdiri dari tenaga dosen dan tenaga kependidikan.
Peningkatan dan pengembangan Institusi STIKESI harus diiringi dengan
peningkatan kuantitas dan kualitas SDM dalam rangka mencapai Visi dan Misi
STIKes Indonesia. Upaya peningkatan kuantitas dan kualitas SDM disesuaikan
dengan Renstra dan RIP STIKESI serta kemampuan dari Yayasan sebagai tulang
punggung dalam mendukung kelancaran pengelolaan kegiatan Institusi di
STIKESI. Untuk menjadi institusi yang andal dan kompetitif diperlukan daya dukung
SDM yang memenuhi kualifikasi baik secara nasional maupun internasional.
Tujuan pengadaan Sumber Daya Manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan
SDM sebagai pendukung berbagai kegiatan tri dharma perguruan tinggi seperti:
Pendidikan & pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, serta kegiatan yang
dilaksanakan tenaga kependidikan seperti keuangan, sarana prasarana,
kepustakaan, laboratorium, administrasi dan lainnya. Kebutuhan SDM tersebut
seyogyanya sesuai dan mendekati kebutuhan maksimal sebagai Institusi
penyelenggara Pendidikan tinggi dalam bidang kesehatan sesuai standar Ristek
Dikti dan Kemenkes Indonesia.
Kualifikasi SDM yang dibutuhkan STIKESI disesuaikan dengan ketentuan yang
ditetapkan Ristek Dikti sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan STIKESI.
Untuk kualifikasi dosen yang dibutuhkan memenuhi persyaratan minimal sesuai
acuan pendidikan tinggi yaitu dengan kualifikasi pendidikan minimal S2,
Spesialisali sedangkan untuk tenaga kependidikan (tendik) dengan kulaifikasi
pendidikan minimal D3. Kualifikasi dan jumlah SDM yang diperlukan disesuaikan
dengan ratio dosen dan mahasiswa hasil analisis jabatan. Dari hasil analisis ratio
mahasiswa dan dosen akan dihasilkan jumlah kebutuhan dosen sedangkan dari
analisis jabatan akan diperoleh data beban kerja dan kebutuhan SDM untuk
menyelesaikan beban kerja tersebut. Dari analisis ratio mahasiswa dengan tenaga
kependidikan dan analisis jumlah tendik dengan jabatan yang tersedia dihasilkan
jumlah tendik sesuai dengan kuafikasi yang dibutuhkan. Dalam memenuhi
kebutuhan tenaga dosen dan tenaga kependidikan disesuaikan ketentuan yang
berlaku dan kemampuan yayasan.
Standar kecukupan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas mengcu pada
standar SDM di Perguruan Tinggi khususnya untuk tingkat Sekolah Tinggi.
Rasionalisasi dari kecukupan SDM adalah terlaksananya dukungan yang maksimal
dari SDM dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi. Kecukupan SDM
dari segi kuantitas maupun kualitas ditujukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sarana dan prasarana sebagai mesin penggerak dalam berbagai pelayanan prima
terhadap masiswa.
Dasar kebijakan penetapan kinerja dosen dan tendik mengacu pada peraturan
ketegaan, POBKD Ristek Dikti dan Keputusan Pimpinan STIKESI. Untuk
penetapan kebijakan terkait beban kerja dosen dalam bidang pendidikan dan
pengajaran di STIKes Indonesia dikelola oleh Ketua Program Studi masing-masing
yang berkoordinasi dengan Wakil Ketua I. Jumlah Beban Kerja setiap dosen untuk
perkuliahan dengan kisaran 3-6 SKS (3 sks bagi dosen yang menduduki jabatan
struktural dan 6 sks untuk dosen tanpa jabatan struktural). Untuk menetapkan
beban sebagai dosen PA didasarkan atas ratio mahasiswa dan dosen, untuk beban
sebagai dosen pembimbing dan penguji skripsi didasarkan atas kesesuaian topik
skripsi dengan bidang keahlian dosen. Untuk penetapan beban dalam bidang
penelitian dan pengabdian pada masyarakat diberikan otonomi penuh pada dosen
dengan ketentuan laporan BKD harus memenuhi syarat (tidak ada poin yang
kosong). Untuk pengakuan beban kinerja dosen disyaratkan bahwa semua
kegiatan harus melembaga sehingga semua kegiatan dapat terukur.
1) Kebijakan Terkait Proporsi
orang perjenis.
a. Pengelolaan SDM
e) Sistem Retensi
Sistem Retensi tenaga dosen dan tenaga kependidikan yang telah diterima
sebagai staf STIKes Indonesia tidak dituntut untuk melakukan perjanjian
kerja secara tertulis karena STIKes Indonesia membina hubungan saling
percaya dengan sesama dosen dan tenaga kependidikan. Dosen dan tenaga
kependidikan diberikan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing yang ditentukan oleh program studi menurut dan sesuai struktur
organisasi STIKes Indonesia.Setiap bulan SDM di STIKes Indonesia
menerima gaji pokok dari Yayasan sesuai SK dan juga menerima tunjangan
lainnya seperti Tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, tunjangan
makan, tunjangan anak,tunjangan berobat / BPJS Tenaga Kerja dan BPJS
Kesehatan, THR, kenaikan gaji berkala dan insentif lainnya. Untuk jaminan
tunjangan pensiun tenaga dosen dan tenaga kependidikan belum dapat di
proses.
f) Sistem Penghargaan
Penghargaan diberikan kepada tenaga dosen dan tenaga kependidikan ya
ngmenunjukkan prestasi, kesetiaan dan loyalitas yang tinggi. Penghargaan
itu berupa:
Penghargaan Tenaga Dosen
Memberikan beasiswa studi lanjut bagi tenaga dosen baik da
lam negeri maupun luar negeri
a) Kriteria Perencanaan
KGD/Kritis,Spesialis Gerontik.
kebutuhan.
b) Kriteria Rekrutmen
c) Kriteria Seleksi
d) Kriteria Penempatan
Indonesia.
e) Kriteria Pengembangan
Kriteria pengembangan sesuai dengan visi dan misi Institusi
f) Kriteria Retensi
1) Kriteria Pemberhentian
dari YP3SDM.
g) Kriteria Pensiun
S1 Men STIE
ajeme Perdaga
n ngan
Yepni Nensi
Jufrika Gusni
Clara Nadia
Monna
Widyastuti
pelaksanaantridharma.
diberikan dapat berupa piagam maupun tabungan dengan nilai nominal sesuai
b. Kinerja dosen
1) Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS. (Data merujuk
DKPS Tabel 35. Penghargaan Dosen Tetap Program Studi)
2) Penelitian DTPS. (Data merujuk DKPS Tabel 21. Data Kegiatan Penelitian
Dosen Tetap Program Studi)
3) Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat DTPS. (Data merujuk DKPS
Tabel 23. Data Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Dosen
Tetap Program Studi)
4) Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
(Data merujuk DKPS Tabel 33. Jumlah Artikel Ilmiah/Karya Ilmiah/Buku
dalam tiga tahun terakhir)
5) Luaran lainnya yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
6) Produk/jasa DTPS yang diadopsi oleh industri/masyarakat (deskripsikan
jika ada). Data dan analisis disampaikan oleh program studipada program
vokasi.
c. Pengembangan Dosen
Perencanaan dan pengembangan dosen UPPS dan PS terhadap rencana
pengembangan SDM di perguruan tinggi (Renstra PT). (Data merujuk DKPS
Tabel 8. Dosen Tetap pada Unit Pengelola Program Studi)
d. Tenaga Kependidikan
Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan pada UPPS berdasarkan jenis
pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.) yang memiliki sertifikat
kompetensi/profesi sesuai dengan bidang tugasnya.
Indikator Kecukupan: beban kerja tenaga kependidikan, jumlah, dukungan
Teknologi Informasi (fungsi-fungsi yang sudah berjalan), dan kompetensi
tenaga kependidikan.
8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait SDM serta
tindak lanjut
Berisi ringkasan dari: pemosisian, masalah dan akar masalah, serta rencana
perbaikan dan pengembangan SDM di UPPS dan PS.
Narasikan secara analisis runtut mengenai kriteria keuangan, sarana, dan prasarana
dengan dukungan data, informasi, dan kinerja tentang keberadaan pedoman
penyusunan, pelaksanaan, pencapaian, permasalahan dan kelemahan serta tindak
lanjut dengan sistematika sebagai berikut:
1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional dalam pengelolaan
keuangan, dan sarana prasarana:
a. Perencanaan, realisasi, dan pertanggung jawaban biaya operasional dan biaya
pengembangan pada UPPS.
b. Perencanaan, pemeliharaan, evaluasi, dan perbaikan terhadap fasilitas fisik,
termasuk fasilitas teknologi informasi.
b. Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, kesiapgunaan,
mencakup: fasilitas dan peralatan untuk proses belajar mengajar (PBM),
Penelitian, dan PkM pada UPPS dan PS. Institusi harus menyediakan
sarana bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK)
Ketersediaan Sistem TIK pada UPPS untuk:
a) mengumpulkan data yang cepat, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan, dan terjaga kerahasiaannya.
b) mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan, misalnya: Sistem
Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (SIMPT: akademik, SDM,
keuangan, aset, dll.), Sistem Informasi Perpustakaan, dan e-Learning.
8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.
Kriteria 6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia mengacu pada undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dan Peraturan Presiden Nomor 08 tahun 2012 tentang Keragka
Kualifikasi Nasional Indonesia. Kurikulum tersebut dikembangkan dan
dilaksanakan sesuai dengan SN-Dikti yang dituangkan dalam kerangka dasar
pengembangan kurikulum STIKES Indonesia. Pelaksanaan kurikulum tersebut
diharapkan dapat menunjang luaran tridharma perguruan tinggi, khususnya yang
berkaitan dengan lulusan dalam wujud kompetensi dan skill profesi yang sesuai
dengan kebutuhan pengguna lulusan maupun dalam kegiatan berwirausaha di
bidang kesehatan. Kurikulum STIKES Indonesia juga mencakup integrasi kegiatan
penelitian dan PkM dalam pembelajaran. Tujuan diselenggarakan pendidikan
STIKes Indonesia khususnya Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners adalah
menghasilkan perawat professional yang unggul di bidang gawat darurat, berbudi
pekerti luhur, berilmu pengetahuan, dan memiliki keterampilan yang tinggi,
sehingga mampu memberikan Asuhan Keperawatan secara komprehensif kepada
masyarakat. Melaksanakan penelitian di bidang Keperawatan yang bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat diintegrasikan kedalam
perkuliahan serta pembangunan dalam bidang kesehatan. Melaksanakan
pengabdian masyarakat baik secara mandiri, maupun bekerja sama dengan
instansi daerah dan nasional.
Kebijakan yang mengatur sistem pendidikan pada empat Program Studi di STIKes
Indonesia tertuang pada beberapa dokumen yaitu:
a. Permenristekdikti Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi
c. Panduan Akademik STIKes Indonesia
d. Statuta STIKes Indonesia tentang penyelengaraan prodi
e. Dokumen mutu STIKes Indonesia
Kurikulum memuat standar kompetensi lulusan yang mengandung struktur visi, misi dan
tujuan perguruan tinggi. Kurikulum memuat dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa
untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya serta
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, modul, silabus, rencana pembelajaran, dan
evaluasi. Kurikulum juga dirancang berdasarkan hubungannya dengan tujuan untuk
mengikuti standarisasi proses pembelajaran yang sesuai dengan standar.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Berisi deskripsi dan analisi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian
standar yang telah ditetapkan. Capaian kinerja harus diukur dengan metode yang
tepat, dan hasilnya dianalisis serta dievaluasi. Analisis terhadap capaian kinerja
harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan dan
faktor penghambat ketercapaian standar, dan deskripsi singkat tindak lanjut yang
akan dilakukan UPPS.
Pencapaian keberhasilan pencapaian standar telah ditetapkan berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi GKMP. Proses penyusunan kurikulum melibatkan berbagai
pihak yang menunjukkan ketercapaian kinerja penyusunan kurikulum Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia. Kurikulum selanjutnya terintegrasi ke setiap mata
kuliah yang tergambar pada Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Berdasarkan
hal ini maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi standar yang berlaku terkait
pembelajaran telah tercapai.
Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan Unit Pengelola Program Studi
terkait dengan bidang pendidikan yang sesuai dengan Kurikum Berbasis Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada Program Studi Ilmu Keperawatan
dan Ners adalah:
Kurikulum sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi
Kurikulum yang memuat softskill
Dosen memiliki Rencana Pembelajaran Semester (RPS) setiap mata kuliah
Dosen memiliki bahan ajar setiap mata kuliah yang sudah disetujui oleh
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Relevansi kurikulum dengan perkembangan IPTEK dan Asosiasi Profesi
Peninjauan Bedah kurikulum dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan
Peningkatan kompetensi dosen dengan keikutsertaan dalam berbagai
kegiatan ilmiah
STIKes Indonesia juga memberikan mata kuliah tambahan kepada para lulusan
selama perkuliahan, diantaranya: (1) Manajemen Risiko, (2) K3 Rumah Sakit, (3)
Manajemen B3, (4) Perilaku dan Budaya K3, (5) K3 Listrik dan Boiler, dan (6) K3
Manufaktur dan Konstruksi, sedangkan di Prodi Keperawatan terdiri dari: (1)
Bahasa Arab dan (2) Kewirausahaan. Seluruh mata kuliah tambahan ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam
bekerja dan mendirikan wirausaha.
Mekanisme penetapan kurikulum dimulai dari tingkat program studi, dimulai dari
Program Studi dan Sekretaris Program Studi membentuk Tim Pengembangan
Kurikulum Program Studi. Penyusunan dan pengembangan kurikulum program
studi tersebut melibatkan dosen, tenaga kependidikan, pengguna lulusan, asosiasi
profesi, dan alumni. Setelah perumusan kurikulum selesai, Ketua Program Studi
menyampaikan rumusan tersebut kepada Ketua STIKes Indonesia untuk
mendapatkan pengesahan, lalu kemudian diteruskan ke Wakil Ketua Bidang
Akademik dan Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan. Ketua kemudian
mengeluarkan Surat Keputusan Ketua tentang penetapan kurikulum Program
Studi.
b. Pembelajaran
1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan
berpusat pada mahasiswa.
2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS)
dengan kedalaman dan keluasan sesuai dengan capaian
pembelajaran lulusan.
Analisis pelaksanaan pembelajaran dan beban belajar mahasiswa:
a) Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum,
praktik atau praktik lapangan.
b) Beban belajar (hanya untuk program vokasi, konversi dari SKS
ke jam praktik/praktikum).
(Data merujuk DKPS Tabel 18. Struktur kurikulum di Program Studi
dan Tabel 19. Wahana Praktik, Rumah Sakit, dan Sarana
Pelayanan Kesehatan Lain di Program Studi)
3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran
mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses
pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk memperoleh
capaian pembelajaran lulusan.
4) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar
mahasiswa) untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran
berdasarkan prinsip penilaian yang mencakup: edukatif, otentik,
objektif, akuntabel, dan transparan, yang dilakukan secara
terintegrasi.
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Hasil analisis terhadap:
Jumlah mata kuliah yang telah dikembangkan dari hasil penelitian
dan/atau PkM DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir pembelajaran (Data
merujuk DKPS Tabel22. Data Kegiatan Penelitian Dosen Tetap Program
Studi dan Tabel 23. Data Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
(PkM) Dosen Tetap Program Studi)
d. Suasana akademik
Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan diluar kegiatan
pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik.
Contoh: kuliah umum, seminar ilmiah, dan bedah buku.
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses pendidikan
(terutama mahasiswa), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman, dan analisis datanya pada PS.
Hasil analisis dan tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan
mahasiswa berdasarkan hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap
proses pendidikan (deskripsikan)
8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.
Maka bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Prodi Ilmu Keperawatan dan
Profesi Ners adalah sebagai berikut:
a. Perlunya mengevaluasi rancangan pembelajaran dengan mengikutsertakan
kurikulum dan kaitannya pada visi Prodi
b. Prodi perlu melakukan pemantauan terhadap penerapan kurikulum yang sejalan
dengan visi Prodi pada materi pembelajaran
c. Prodi harus terus melakukan evaluasi terkait metode pembelajaran yang
diberikan kepada mahasiswa agar dapat memastikan ketercapaian standar
keberhasilan lulusan
Kriteria 7 Penelitian
1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar proses penelitian yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal,
serta posisi dan keunggulan pada bidang keilmuan PS.
Penelitian yang merupakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
memegang peranan yang sangat penting. Untuk lebih fokus dalam pelaksanaan
penelitian, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) telah
menentukan tema-tema riset yang telah di tetapkan dalam roadmap penelitian yang
disesuaikan dengan arah dan tema unggulan riset nasional.
Penelitian yang dilakukan oleh Dosen Tetap Program Studi Keperawatan mengacu
pada ketetapan penelitian yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia. Perencanaan
terhadap pencapaian standar penelitian STIKes Indonesia tertuang dalam Rencana
Strategis Penelitian, yang berfokus pada bidang kesehatan yaitu ilmu keperawatan,
hiperkes dan keselamatan kerja. Dosen direncanakan dapat mengusulkan minimal 1
judul penelitian setiap tahunnya dengan luaran berupa publikasi. Pelaksanaan dan
pelaporan penelitian yang dilaksanakan setiap tahunnya dibagi berdasarkan sumber
dana yang diterima oleh dosen peneliti. Pendanaan internal dari Yayasan YP3SDM,
pendanaan mandiri dari dosen peneliti. Pelaporan penelitian dilaksanakan pada
setiap tahunnya dengan membuat laporan tahunan yang disusun oleh LPPM yang
dilaporkan kepada pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.
Kebijakan yang telah dimiliki dan ditetapkan oleh STIKes Indonesia yang terkait
dengan Penelitian adalah sebagai berikut :
a. Surat Keputusan Yayasan P3SDM Nomor. Tentang
Statuta STIKes Indonesia.
b. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis STIKes Indonesia Tahun
c. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang
Penetapan Dokumen Mutu STIKes Indonesia, yang memuat tentang Standar
Penelitian STIKes Indonesia
d. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis Penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 - 2021
e. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang Pedoman
Penelitian STIKes Indonesia
Strategi yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia dalam mencapai standar penelitian
adalah berdasarkan Standar Penelitian yang tercantum dalam Standar Mutu yang
telah ditetapkan STIKes Indonesia, yang meliputi standar hasil penelitian, standar
isi penelitian, standar proses penelitian, standar penilaian penelitian, standar
peneliti, standar sarana dan prasarana penelitian, standar pengelolaan penelitian,
serta standar pendanaaan dan pembiayaan penelitian. Standar penelitian ini
diimplemetasikan dalam buku pedoman penelitian dan pengabdian masyarakat
yang diterbitkan LPPM STIKes Indonesia. Untuk kegiatan penelitian dana
eksternal, menyesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh instansi
penyandang dana.
Capaian kinerja bidang penelitian STIKes Indonesia dalam 3 tahun semakin baik
dan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Evaluasi capaian kinerja ini dilakukan
oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk disampaikan kepada
Lembaga Penjamin Mutu dan Pimpinan Institusi.
Adapun hasil evaluasi capaian kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
1. STIKes Indonesia telah memiliki rencana strategis dan road map penelitian
serta pedoman pelaksanaan penelitian.
2. Dalam kurun waktu 3 tahun, realisasi jumlah penelitian dosen setiap tahunnya
meningkat dengan realisasi capaian 116 judul penelitian dengan rincian setiap
tahunnya masing – masing 37 judul untuk tahun 2018, 38 judul untuk tahun
2019 dan 41 judul untuk tahun 2020.
3. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen belum terlaksanakan, keterlibatan
mahasiswa masih sebatas dalam hal membantu seperti membantu dosen
peneliti pada saat penyebaran kuesioner di lapangan.
4. Penelitian dosen yang mendapatkan hibah dana dari pihak eksternal belum ada.
5. Publikasi hasil penelitian di jurnal internasional terakreditasi dalam 3 tahun
terakhir tercapai 2 judul.
6. Publikasi hasil penelitian pada jurnal internasional bereputasi dalam 3 tahun
terakhir tercapai 1 judul.
7. Hasil penelitian yang diseminarkan dalam seminar internasional belum ada.
8. Realisasi hasil penelitian yang mendapatkan HAKI dalam 3 tahun terakhir
sebanyak 6 judul.
Akar masalah dan faktor penghambat dalam pencapaian kinerja penelitian adalah
kurangnya pengalaman dosen dalam menulis proposal yang kompetitif secara
nasional dan internasional dan kurangnya pengalaman menulis artikel yang dapat di
submit dalam jurnal terakreditasi dan bereputasi. Minat dosen dalam penelitian masih
sebatas pemenuhan tri dharma perguruan tinggi dan memenuhi angka kredit dalam
peningkatan jabatan fungsional.
Faktor pendukung ketercapaian kinerja tersebut adanya minat dan motivasi dosen
untuk melakukan penelitian, adanya pemahaman dosen tentang roadmap dan
pedoman penelitian, motivasi yang kuat dari dosen untuk pengembangaan diri dengan
melakukan penelitian, adanya dukungan yayasan terutama dalam pembiayaan
penelitian.
Rencana tindak lanjut bagi kinerja yang belum tercapai adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi pemahaman terhadap road map penelitian yang telah ada
2. Mengadakan kegiatan pelatihan metodologi penelitian dan penyusunan proposal
penelitian yang kompetitif
3. Memotivasi dosen untuk ikut dalam pelatihan penyusunan proposal kompetitif
4. Memotivasi dosen untuk lebih terlibat dalam hibah bersaing untuk mendapatkan
dana eksternal, untuk terlibat dalam kelompok peneliti tingkat nasional.
5. Menyelenggarakan administrasi secara tertib atas kegiatan penelitian.
6. Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan
penelitian
5. Indikator Kinerja Utama
Hasil analisis terhadap:
Rata-rata jumlah penelitian DTPS yang sesuai dengan keilmuan PS/Tahun
dalam tiga (3) tahun terakhir. (Data merujuk DKPS Tabel 22. Data Kegiatan
Penelitian Dosen Tetap Program Studi)
Persentase jumlah mahasiswa tugas akhir yang terlibat dalam penelitian
dosen (deskripsikan).
Rencana strategis penelitian STIKes Indonesia disusun mengacu pada Rencana Induk
pengembangan dan rencana Stategis STIKes Indonesia. STIKes Indonesia memiliki
peta jalan (road map) penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021. Rencana
Strategis Penelitian digunakan sebagai Road map penelitian yang bertujuan untuk
memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa agar relevan dengan keilmuan
program studi yang ada di STIKes Indonesia, termasuk bidang ilmu keperawatan.
Penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tema penelitian yang tertuang dalam
Rencana Strategis Penelitian STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021.
Dalam tiga tahun terakhir, jumlah judul penelitian dosen Program Studi Keperawatan
dapat dilihat dalam diagram berikut:
Adapun publikasi dosen prodi keperawatan STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir
dapat dilihat dapat diagram berikut:
Output penelitian yang didokumentasi dapat berupa laporan penelitian, dan luaran
lain berupa artikel penelitian yang dipublikasikan. Output penelitian dosen juga dapat
berupa buku ajar, buku ber-ISBN, leaflet, hak cipta yang dihasilkan dari penelitian.
Dalam 3 tahun terakhir, khusus bagi dosen keperawatan, hasil penelitan dosen
keperawatan yang telah terpublikasi berjumlah 57 artikel penelitian.
Dalam rentang 3 tahun ini, di STIKes Indonesia belum terbentuk kelompok riset,
untuk ke depan pembentukan kelompok riset ini direncanakan guna meningkatkan
hasil riset yang lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang
kesehatan. Untuk menunjang hal tersebut, dibutuhkan laboratorium riset guna
mengkaji, melakukan tes hasil riset dan mengembangkan riset tersebut, yang
pengadaannya direncanakan bersama dengan pembangunan gedung baru kampus
STIKes Indonesia yang sedang dalam proses pembangunan.
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses penelitian
(peneliti dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan,
pelaksanaan, perekaman dan analisis datanya pada UPPS.
b. Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
peneliti dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem.
Berdasarkan hasil survey kepuasan tersebut rencana tindak lanjut yang ditetapkan
adalah:
1. Meningkatkan kemudahan akses dosen terhadap informasi terkait penelitian, mulai dari
sosialisasi, prosedur pengajuan proposal, pelatihan, publikasi.
2. Melaksanakan kegiatan workshop dan pelatihan penyusunan proposal penelitian.
3. Pengembangan sistem informasi terkait penelitian berbasis IT
8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.
Kegiatan penelitian dosen STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir sudah semakin
baik, dan sudah sesuai dengan road map penelitian. Hasil analisis evaluasi masalah
dan akar masalah di bidang penelitian dosen STIKes Indonesia, sebagai berikut:
1) Kompetensi dosen dalam menyusun proposal penelitian yang kompetitif masih
rendah
2) Minat dosen untuk ikut serta dalam kegiatan seminar baik nasional maupun
internasional masih kurang
3) Pengalaman dosen dalam penelitian kompetetif nasional dan internasional masih
rendah
4) Jurnal yang ada di STIKes Indonesia belum terakreditasi
5) Kemampuan dosen menulis artikel penelitian yang kompetetif untuk publikasi
di jurnal terakreditasi dan bereputasi masih rendah
6) Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen belum ada
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan STIKes Indonesia untuk menyelesaikan
masalah dan akar masalah, yaitu:
1) Mengadakan workshop pelatihan penyusunan proposal penelitian
2) Mendorong dosen mengikuti pelatihan penyusunan proposal penlitian
3) Meningkatkan mutu dan kuantitas proposal penelitian dosen.
4) Membuat program penelitian bersama dengan mahasiswa
5) Mendorong dosen untuk membuat proposal penelitian dengan pendanaan
eksternal.
6) Meningkatkan koordinasi dengan LPPM dalam sosialisasi dana hibah penelitian
7) Meningkatkan kerjasama riset dengan pihak eksternal
8) Mendorong dan memfasilitasi publikasi penelitian dosen pada jurnal nasional
terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi;
9) Mengupayakan akreditasi jurnal internal STIKes Indonesia
10) Meningkatkan kemampuan dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah pada
jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
11) Mendorong dosen untuk mengintegrasikan hasil-hasil penelitiannya dalam mata
kuliah yang diampu, baik dalam bentuk bahan atau materi kuliah, modul,
panduan pratikum dan buku.
1. Latar Belakang
Bagian ini mencakup latar belakang, tujuan, dan rasional strategi pencapaian
standar proses PkM yang mencakup: perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan PkM yang didasarkan atas analisis internal dan eksternal, serta
posisi dan keunggulan pada bidang keilmuan PS.
Kegiatan penelitian dosen STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir sudah semakin
baik, dan sudah sesuai dengan road map penelitian. Hasil analisis evaluasi masalah
dan akar masalah di bidang penelitian dosen STIKes Indonesia, sebagai berikut:
1) Kompetensi dosen dalam menyusun proposal penelitian yang kompetitif masih
rendah
2) Minat dosen untuk ikut serta dalam kegiatan seminar baik nasional maupun
internasional masih kurang
3) Pengalaman dosen dalam penelitian kompetetif nasional dan internasional masih
rendah
4) Jurnal yang ada di STIKes Indonesia belum terakreditasi
5) Kemampuan dosen menulis artikel penelitian yang kompetetif untuk publikasi di
jurnal terakreditasi dan bereputasi masih rendah
6) Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen belum ada
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan STIKes Indonesia untuk menyelesaikan
masalah dan akar masalah, yaitu:
1) Mengadakan workshop pelatihan penyusunan proposal penelitian
2) Mendorong dosen mengikuti pelatihan penyusunan proposal penlitian
3) Meningkatkan mutu dan kuantitas proposal penelitian dosen.
4) Membuat program penelitian bersama dengan mahasiswa
5) Mendorong dosen untuk membuat proposal penelitian dengan pendanaan
eksternal.
6) Meningkatkan koordinasi dengan LPPM dalam sosialisasi dana hibah penelitia
7) Meningkatkan kerjasama riset dengan pihak eksternal
8) Mendorong dan memfasilitasi publikasi penelitian dosen pada jurnal nasional
terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi;
9) Mengupayakan akreditasi jurnal internal STIKes Indonesia
10) Meningkatkan kemampuan dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah pada
jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
11) Mendorong dosen untuk mengintegrasikan hasil-hasil penelitiannya dalam mata
kuliah yang diampu, baik dalam bentuk bahan atau materi kuliah, modul,
panduan pratikum dan buku.
Kebijakan yang telah dimiliki dan ditetapkan oleh STIKes Indonesia yang terkait
dengan Penelitian adalah sebagai berikut:
a. Surat Keputusan Yayasan P3SDM Nomor. Tentang
Statuta STIKes Indonesia.
b. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis STIKes Indonesia Tahun
c. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang
Penetapan Dokumen Mutu STIKes Indonesia, yang memuat tentang Standar
Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Indonesia
d. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. tentang Rencana
Strategis Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Indonesia Tahun 2017 – 2021
e. Surat Keputusan Ketua STIKes Indonesia Nomor. Tentang Pedoman
Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Indonesia
Strategi yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia dalam mencapai standar PkM
adalah berdasarkan Standar Pengabdian kepada Masyarakat yang tercantum dalam
standar Mutu yang telah ditetapkan STIKes Indonesia, yang meliputi standar hasil
Pengabdian kepada Masyarakat, standar isi Pengabdian kepada Masyarakat, standar
proses Pengabdian kepada Masyarakat, standar penilaian Pengabdian kepada
Masyarakat, standar pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat, standar sarana dan
prasarana Pengabdian kepada Masyarakat, standar pengelolaan Pengabdian kepada
Masyarakat, serta standar pendanaaan dan pembiayaan Pengabdian kepada
Masyarakat. Standar Pengabdian kepada Masyarakat ini diimplemetasikan dalam
buku panduan penelitian dan pengabdian masyarakat yang diterbitkan LPPM
STIKes Indonesia.
Evaluasi capaian kinerja bidang PkM STIKes Indonesia dalam 3 tahun terakhir,
sebagai berikut:
1. STIKes Indonesia telah memiliki rencana strategis dan road map pengabdian
kepada masyarakat.
2. Realisasi jumlah kegiatan PkM dosen setiap tahunnya tercapai dengan realisasi
capaian setiap tahunnya ….. kegiatan untuk tahun 2018, …. kegiatan untuk
tahun 2019 dan … kegiatan untuk tahun 2020.
3. Kegiatan pengabdian kepaada masyarakat telah melibatkan mahasiswa secara
aktif.
4. Belum ada kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen yang didanai dari
pihak eksternal.
5. Belum ada hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dipublikasikan.
Akar masalah dan faktor penghambat dalam pencapaian kinerja bidang pengabdian
kepada masyarakat adalah masih rendahnya kemampuan dan pengalaman dosen
berpartisipasi dalam hibah bersaing Pengabdian kepada Masyarakat, masih rendahnya
minat dan pengalaman dosen daam keikutsertaan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat skala nasional, keterbatasan kompetensi dosen dalam menghasilkan
luaran kegiatan pengabdian masyarakat berupa produk/jasa yang dapat dipakai
masyarakat. Faktor pendukung ketercapaian kinerja tersebut adalah adanya
pemahaman dosen tentang road map dan pedoman pengabdian kepada masyarakat,
adanya motivasi yang kuat dalam diri dosen untuk melakukan pengembangan diri
melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat serta adanya dukungan yayasan
terutama dalam pembiayaan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Rencana tindak lanjut bagi kinerja yang belum tercapai adalah sebagai berikut:
1. Melakukan evaluasi pemahaman terhadap road map pengabdian kepada
masyarakat yang telah ada
2. LPPM menysun program tahunan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mengadakan kegiatan pelatihan metodologi dan penyusunan proposal
pengabdian kepada masyarakat.
4. Memotivasi dosen untuk ikut dalam pelatihan penyusunan proposal
5. Memotivasi dosen untuk lebih terlibat dalam hibah bersaing untuk mendapatkan
dana eksternal, untuk terlibat dalam kelompok pengabdian tingkat nasional.
6. Menyelenggarakan administrasi secara tertib atas kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
STIKes Indonesia yang terdiri dari program studi ners, program studi keperawatan,
serta program studi hiperkes dan keselamatan kerja, dalam menjalankan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat mengacu pada rencana strategis yang ada. Rencana
strategis pengabdian kepada masyarakat STIKes Indonesia disusun mengacu pada
Rencana Induk pengembangan dan rencana Stategis STIKes Indonesia. STIKes
Indonesia memiliki peta jalan (road map) pengabdian kepada masyarakat STIKes
Indonesia Tahun 2016 – 2020. Rencana Strategis Pengabdian kepada masyarakat ini
digunakan sebagai pedoman yang bertujuan untuk memayungi tema pengabdian
kepada masyarakat dosen dan mahasiswa agar relevan dengan keilmuan program
studi yang ada di STIKes Indonesia.
Dalam 3 tahun terakhir, jumlah pengabdian kepada masyarakat dosen program studi
keperawatan dapat dilihat dalam diagram berikut:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah melibatkan
mahasiswa. Kegitan pengabdian kepada masyarakat yang telah terlaksana seluruhnya
dari pendanaan internal, belum ada yang mendapatkan pendanaan dari pihak luar
STIKes Indonesia yang terdiri dari program studi ners, program studi keperawatan,
serta program studi hiperkes dan keselamatan kerja, dalam menjalankan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat mengacu pada rencana strategis yang ada. Rencana
strategis pengabdian kepada masyarakat STIKes Indonesia disusun mengacu pada
Rencana Induk pengembangan dan rencana Stategis STIKes Indonesia. STIKes
Indonesia memiliki peta jalan (road map) pengabdian kepada masyarakat STIKes
Indonesia Tahun 2016 – 2020. Rencana Strategis Pengabdian kepada masyarakat ini
digunakan sebagai pedoman yang bertujuan untuk memayungi tema pengabdian
kepada masyarakat dosen dan mahasiswa agar relevan dengan keilmuan program
studi yang ada di STIKes Indonesia. .
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, dosen berpedoman pada
Pedoman pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan oleh STIKes Indonesia.
LPPM STIKes Indonesia mengadakan sosialisasi tentang pedoman pengabdian
kepada masyarakat kepada seluruh dosen dengan cara presentasi di ruang rapat dosen
dan buku pedoman ini juga disebarkan kepada dosen guna meningkatkan
pemahaman dosen tentang pedoman pengabdian kepada masyarakat. Buku pedoman
ini antara lain berisi tentang teknis penyusunan dimulai pengajuan proposal
pengabdian kepada masyarakat, proses penilaian proposal sampai penyusunan luaran
pengabdian kepada masyarakat berupa pelaporan hasil kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan luaran lainnya.
7. Kepuasan Pengguna
Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses PkM (pengabdi
dan mitra), termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman dan analisis datanya pada UPPS.
Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan pengabdi
dan mitra yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.
8. Tinjauan Manajemen
Deskripsi dan bukti yang sahih tindakan-tindakan pengendalian berdasarkan
sistem penjaminan mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi untuk
memastikan efektivitas sistem penjaminan mutu.
STIKes Indonesia telah memiliki rencana strategis dan road map pengabdian kepada
masyarakat. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Dosen STIKes dalam 3 tahun
terakhir secara kuantitas telah mencapai target, begitu juga dengan pelibatan
mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.
Hasil analisis evaluasi masalah dan akar masalah di bidang Pengabdian kepada
Masyarakat STIKes Indonesia, sebagai berikut:
1. Kompetensi dosen dalam menyusun proposal Pengabdian kepada Masyarakat
yang kompetitif masih rendah
2. Pengalaman dosen dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang
kompetetif tingkat nasional dan internasional masih rendah
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh STIKes Indonesia untuk
menyelesaikan masalah dan akar masalah di bidang Pengabdian kepada masyarakat,
yaitu:
a. LPPM menyusun rencana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
terprogram secara tahunan
b. Mengadakan workshop pelatihan penyusunan proposal Pengabdian kepada
masyarakat.
c. Mendorong dosen mengikuti pelatihan penyusunan proposal Pengabdian kepada
masyarakat.
d. Meningkatkan kerjasama Pengabdian kepada masyarakat dengan mitra
lembaga/masyarakat.
e. Meningkatkan sosialisasi kegiatan Pengabdian kepada masyarakat kepada
mahasiswa.
f. Memotivasi dosen untuk menghasilkan luaran Pengabdian kepada masyarakat
diutamakan berupa luaran/produk/jasa yang bermanfaat untuk masyarakat;
1. Latar Belakang
Bagian ini menjelaskan latar belakang, tujuan, rasional strategi pencapaian
standar Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat pada UPPS.
Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Indonesia telah memiliki luaran
dan capaian dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terintegrasi di dalam
STIKes Indonesia. Program studi tidak hanya mempersiapkan lulusan yang kompeten, tetapi
juga dalam pengembangan pengetahuan, penelitian hingga pengabdian masyarakat
Mahasiswa pada Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Profesi Ners lulus
tepat waktu tiap tahunnya dengan masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan kurang
dari 3 bulan. Namun pada kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan
lagi dengan melakukan penelitian gabungan, menambah publikasi untuk penelitian dan
pengabdian masyarakat, peningkatan dalam jumlah maupun level kegiatan pengabdian
masyarakat, dan menambah jumlah hak paten terhadap karya yang dihasilkan
2. Kebijakan
Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan yang mencakup: penyusunan,
evaluasi, sosialisasi, dan implementasi luaran dan capaian: pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam peraturan dan
program pengembangan UPPS.
Kebijakan terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi Prodi Ilmu Keperawatan dan
Prodi Profesi Ners STIKes Indonesia mengacu pada:
a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44
Tahun 2015
d. Statuta STIKes Indonesia
e. Kebijakan Akademik STIKes Indonesia
f. Pedoman Pelaksanaan Penjaminan Mutu STIKes Indonesia
g. Rencana Induk Penelitian (RIP) STIKes Indonesia
Rencana Induk Pengabdian Masyarakat STIKes Indonesia
Bentuk kegiatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk Prodi dan UPPS, maka
direncanakan strategi pencapaian standar untuk Tri Dharma Perguruan Tinggi antara lain:
a. Melaksanakan bedah kurikulum sesuai kebutuhan mahasiswa scara berkala dan tetap
merujuk pada kebijakan kurikulum Pendidikan tinggi
b. Kurikulum dilaksanakan sesuai kebutuhan mahasiswa yang merujuk pada KKNI dan
SNPT
c. Proses pembelajaran dilaksanakan beriringan dengan praktik
d. Meningkatkan budaya penelitian pada dosen
e. Mendorong setiap dosen untuk terlibat dalam hibah penelitian dan pengabdian
masyarakat
f. Memberikan pembekalan kepada dosen untuk pelaksanaan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners telah memiliki luaran dan capaian dalam
melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga Prodi tidak hanya
menghasilkan lulusan yang kompeten tetapi juga mampu mengembangkan kegiatan
penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan. Prodi Ilmu Keperawatan
telah mengembangkan sistem Pendidikan sesuai kurikulum profesi dan sistem monitoring
yang menyesuaikan dengan situasi pembelajaran (daring/ luring). Sistem daring
dikembangkan mulai dari proses persiapan bahan perkuliahan, kemudahan mahasiswa dalam
mengakses bahan ajar dan layanan pendukung aktivitas mahasiswa lainnya. Proses sistem
monitoring bertujuan untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan
kerangka kurikulum yang telah ditetapkan. Sistem monitoring ini juga diharapkan dapat
memantau pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat memastikan luaran proses
Pendidikan memiliki keunggulan. Berkaitan dengan hal itu, Prodi membentuk sistem
monitoring dari semester awal hingga mahasiswa menulis tugas akhir.
Bentuk pengukuran capaian pembelajaran, prestasi mahasiswa, efektivitas Pendidikan, dan
daya saing lulusan, Prodi mengembangkan sejumlah metode monitoring dan evaluasi.
Selama proses pembelajaran, Prodi secara berkala mengadakan pertemuan dengan UPPS
untuk saling berkoordinasi memantau kemajuan mahasiswa. Mekanisme secara berkala ini
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa menyampaikan hambatan
yang ditemukan selama proses pembelajaran dan pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
Kegiatan ini juga turut melibatkan wali tingkat dan dosen pembimbing akademik. Sementara
untuk mengukur daya saing lulusan dan kinerja lulusan, Prodi mengembangkan kegiatan
tracer study lulusan untuk mengetahui pencapaian dan penilaian pada pihak pengguna
lulusan untuk mengetahui kepuasan pengguna lulusan terkait kinerja lulusan.
Selama kurun waktu tiga tahun akademik terakhir, Prodi Ilmu Keperawatan dapat
memenuhi capaian pembelajaran lulusan dengan baik yang telah digambarkan
melalui Tabel 24, dengan masa studi lulusan <5 tahun.
2) Rata-rata IPK. (Data merujuk DKPS Tabel 25 dan tabel 26. Data
IPK Lulusan di Program Studi)
Indeks Prestasi Kumulatif lulusan terlihat stabil dari tahun ke tahun dan
mengalami peningkatan dari TS-1 ke TS dengan IPK maksimal yang pada
awalnya 3.47 menjadi 3.69.
4.00
3.50
3.00
2.50 IPK Min
2.00 IPK Rata-rata
1.50
IPK Mak
1.00
0.50
0.00
TS-2 TS-1 TS
Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners memiliki sejumlah capaian
prestasi akademik yang mendukung kemampuan mereka mempraktikkan
pengetahuan yang dimiliki. Beberapa prestasi mahasiswa tersebut diraih pada
level nasional. Aspek prestasi mereka menunjukkan kemampuan akademik yang
berdaya saing, kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas dalam
bidang kesehatan. Prestasi akademik lainnya juga terlihat pada mahasiswa yang
mendapatkan pencapaian dalam bentuk wisudawan terbaik,
Prodi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners menunjukkan tingkat efektivitas dan
produktivitas Pendidikan yang baik dengan indikasi rata-rata masa studi (Tabel.
28). Rata-rata masa studi dihitung dari Tahun Akademik 2016/2017 hingga Tahun
Akademik 2020/2021 adalah 4 Tahun. Presentase keberhasilan studi Prodi Ilmu
Keperawatan dan Profesi Ners merupakan gambaran perbandingan antara jumlah
mahasiswa menyelesaikan studinya dalam waktu minimal 4 tahun untuk Prodi
Ilmu Keperawatan dan 1 Tahun untuk Prodi Profesi Ners.
6) Persentase kelulusan tepat waktu. (Data merujuk DKPS Tabel 27
dan Tabel 28. Data Lulusan Tepat Waktu di Program Studi)
Kinerja lulusan
9) Tingkat kepuasan pengguna lulusan (tracer study) (Data merujuk
DKPS Tabel 32. Tingkat Kepuasan Pengguna)
Guna mengukur kualitas kinerja lulusan prodi ilmu keperawatan dan profesi ners,
survei dikirimkan kepada para pengguna lulusan untuk diisi sehingga dapat
diketahui kepuaasan pengguna lulusan dengan dilihat dari beberapa indicator yaitu
(1) Integritas, (2) keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), (3) Bahasa
Inggris, (4) Penggunaan teknologi informasi, (5) Komunikasi, (6) Kerjasama tim
dan kepemimpinan dan (7) Pengembangan diri.
Adapun bentuk pelaksanaan survei ini adalah dengan (1) menitipkan kepada
alumni untuk diisi oleh atasan tempat bekerja masing-masing atau dengan (2)
menghubungi pengguna lulusan langsung. Pengguna lulusan yang mengisi survei
ini berasal dari berbagai perguruan tinggi, intitusi pemerintahan dan swasta
dengan melibatkan beberapa daerah. Meski jumlah alumni yang mengisi belum
banyak, penilaian pengguna lulusan terhadap alumni Prodi Ilmu Keperawatan dan
Prodi Profesi Ners secara umum terbilang baik dan memuaskan
Adapun informasi yang dapat dirangkum dari hasil survei tersebut meliputi:
a. Etika dan moral alumni ditempat pengguna lulusan sebesar 60% sangat baik
dan 30% dinilai baik
b. Keahlian alumni berdasarkan ilmu dinilai 70% sangat baik dan 25% baik
c. Kemampuan Bahasa Inggris alumni di tempat kerja di nilai sangat baik 60%
dan 25% baik
d. Kemampuan alumni dalam menggunakan teknologi informasi dinilai sangat
baik 80% dan 13% baik
e. Kemampuan alumni dalam menerapkan komunikasi di tempat pengguna
lulusan dinilai sangat baik 90% dan 10% baik
f. Kemampuan alumni dalam bekerja sama dan kemampuan kepemimpinan di
tempat kerja diberi nilai 85% sangat baik dan 10% baik
g. Kemampuan alumni dalam terus mengembangkan dirinya dalam peningkatan
kapasitas diri dinilai sangat baik 90% dan baik 10%
Kelebihan yang terlihat dari hasil survei oleh pengguna terlihat bahwa alumni
Prodi Ilmu Keperawatan dan Prodi Profesi Ners mampu menerapkan kemampuan
komunikasi yang baik dan mampu terus mengembangkan diri sebagai bentuk
peningkatan kapasitas diri di tempat kerja.
b. Penelitian
Berisi data publikasi dan luaran penelitian yang sahih, dikumpulkan,
dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis
harus dilakukan secara mendalam dan komprehensif terhadap data-data
yang disajikan dalam dokumen kinerja program studi seperti:
Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh dosen Prodi Ilmu Keperawatan dan Profes I
Ners (Tabel 33) sebanyak 56 publikasi di tingkat lokal dan 1 publikasi ditingkat
nasional, dengan uraian jumlah tiap tahunnya sebagai berikut:
25
20
2018/2019
15 2019/2020
10 2020/2021
2021
5
0
2018/2019
Luaran Penelitian
4) Jenis dan jumlah Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten
sederhana, Hak cipta, Merk dagang, Rahasia dagang, Desain
produk), Teknologi tepat Guna, dan Model/desain/rekayasa atau
karya yang mendapat pengakuan/penghargaan dari lembaga
nasional/internasional). (Data merujuk DKPS Tabel 34. Jumlah
Karya Dosen dan Atau Mahasiswa Program Studi)
Saat ini terdapat 6 karya dosen yang telah mendapatkan HaKi
Publikasi PkM
1) Jumlah dan lingkup publikasi PkM (jurnal, majalah, media massa,
seminar).
Saat ini pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat belum ada bentuk publikasi
pada media massa baik lokal maupun nasional. Hal ini menjadi catatan penting
bagi Prodi untuk terus memotivasi sekaligus memastikan agar kegiatan ini dapat
terlaksana.
Luaran PkM
2) Jenis dan jumlah (HaKI/TTG/karya produk/karya kemitraan/Buku
ber-ISBN) yang digunakan/diterapkan di masyarakat.
Kegiatan pengabdiam kepada masyarakat yang dilakuakn oleh dosen Prodi Ilmu
Keperawatan dan Prodi Profesi Ners masih belum diajukan untuk dipatenkan.
Rumusan Visi Program Studi Keperawatan Visi, misi, tujuan dan sasaran
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Padang
disusun dengan mengacu pada visi misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Padang yang tercantum di dalam statute Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia Padang. Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran
Program Studi Keperawatan dilakukan melalui tahapan-tahapan yang melibatkan
unsur pimpinan di program studi dan institusi, dosen, tenaga kependidikan,
perwakilan mahasiswa, alumni serta stake holders.
9
4. Rumusan Misi Program Studi Keperawatan
Misi Program Studi Keperawatan dengan sangat jelas dan lengkap
mengemukakan upaya yang akan dilakukan untuk merealisasikan visi
Program Studi Keperawatan, yaitu sebagai berikut :
Menyelenggarakan pendidikan ilmu keperawatan secara professional,
sesuai standar pendidikan, kompetensi dan kurikulum.
← Menyediakan sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran
yang berkualitas
← Menciptakan masyarakat kampus berbudaya akademik tinggi, responsif,
dinamik dan proaktif terhadap perubahan
← Menyediakan tenaga pendidik yang kompeten untuk pencapaian tujuan
pendidikan
← Melaksanakan penelitian secara berkelanjutan
← Melakukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran perguruan
tinggi di masyarakat
← Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pencapaian tujuan
pendidikan dan pemanfaatannya.
← Melaksanakan pelatihan dan seminar di bidang kegawat daruratan secara
berkelanjutan
10
2. Menjadi lembaga yang menghasilkan sumber daya tenaga
kesehatan yang terampil serta mampu melaksanakan pelayanan
kesehatan dengan penerapan IPTEK serta menjunjung nilai moral
dan etika profesi.
3. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan intelektual
dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan pembangunan
Indonesia.
4. Menjadikan pengetahuan sebagai nilai tertinggi didasari iman dan
takwa serta akhlak yang mulia menuju terciptanya masyarakat
belajar (learning Society), mendorong civitas akademiknya untuk
berketuhanan yang maha esa, belajar untuk mengusai
pengetahuan, belajar untuk mengusai keterampilan (learning skill),
belajar hidup bermasyarakat (learning together), belajar untuk
mengembangkan diri secara maksimal (learning to develop self
continuosly)
5. Mengelola program tinggi berdasarkan keterbukaan terhadap ide
kreatif yang berorientasi pada misi, mementingkan layanan dan
mengutamakan kualitas dan produktifitas.
6. Menjadi lembaga yang berwawasan keunggulan dengan
mengembangkan system kerjasama yang utuh diantara masing-
masing lembaga serta masyarakat baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
7. Mengutamakan budaya akademik dan memiliki semangat untuk
menjadi yang terbaik (Academic Excellent Cultural) untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan
professional dalam tugas utamanya, mengutamakan kualitas
proses dan keluaran kerja dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
11
Sasaran :
1. Terciptanya proses pembelajaran berkualitas
2. Terciptanya masyarakat kampus yang berbudaya akademik tinggi, responsif,
dinamik dan proaktif terhadap perubahan
3. Dihasilkannya lulusan yang profesional yang memiliki:
a. Indek Prestasi Kumulatif sama dengan atau lebih besar dari 3.00
b. Memiliki kompetensi hard skill dan soft skill yang baik.
c. Terampil dalam penatalaksanaan kegawatdaruratan
d. Masa tunggu kerja sama dengan atau lebih kecil dari pada 6 bulan
4. Terlaksananya kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan
5. Terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat
6. Tenaga pendidik dan kependidikan memenuhi kualifikasi yang ditetapkan
sesuai standar pendidikan tinggi
7. Terjalin kerjasama yang baik untuk mendukung visi lembaga baik tingkat
regional, nasional maupun internasional.
ANALISIS SWOT
KOMPONEN A : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI
PENCAPAIAN
Threat ST WT
Pesatnya Melakukan peningkatan Membangun kerjasama
perkembangan ilmu dan kapasitas dan kualitas dengan instasi sejenis
teknologi khususnya sarana dan prasarana yang lebih maju baik
dalam bidang berbasis IT penunjang nasional
keperawatan perkuliahan serta maupun internasional
melakukan up date guna meningkatkan mutu
referensi yang terintegrasi pengelolaan dan
dalam RPS mata kuliah. pembelajaran
Meningkatkan kapasitas
Persaingan global antar Melalukan pembenahan dan kulaitas kinerja
lembaga pendidikan, istutusi menuju good lembaga berdasarkan
memungkinkan bagi university governance IKU dan IKT yang telah
lembaga pendidikan disusun secara
terkemuka mendirikan komprehensif.
cabang.
15
Yayasan, dan bila Ketua Yayasan menyetujui maka dilanjutkan untuk
pembuatan SK pengangkatan Ketua Program Studi terpilih.
Untuk menciptakan system tata pamong yang kredibel, transparan,
bertanggungjawab dan adil, pelaksanaan tata pamong Program Studi
Keperawatan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku di Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia, diantaranya (1) Statuta Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia, (2) SK Ketua Yayasan tentang Struktur Organisasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia beserta tupoksinya, (3) Rencana
Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia, (4) Kode
etik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia, (5) Manual Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia, (6) SOP Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia.
f. Kepemimpinan
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
menerapkan system kepemimpinan yang bersifat kolegial, dimana meskipun
masing-masing bagian telah memiliki deksripsi tugas sesuai rentang
tanggung jawabnya, pelaksanaan tugas dilakukan secara koordinatif dengan
tim kerja yang solid.
Pola kepemimpinan dalam Program Studi Keperawatan dapat diuraikan
sebagai berikut : Kepemimpinan operasional program studi dilakukan sesuai
dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, dimana ketua program
studi telah memotivasi para dosen untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan
yang mengarah pada misi yang diartikulasikan dalam sasaran program studi
seperti mendukung program perkuliahan, mengajukan proposal-proposal
penelitian dengan kebijakan membiayai pembuatan proposal atau kebijakan
pendanaan penelitian serta mendukung kerjasama/kegiatan penelitian baik
dalam daerah maupun luar daerah. Terkait dengan sasaran untuk
meningkatkan lulusan yang bekerja dibidangnya, pemantauan terus
dilakukan melalui tracer study sebagai dasar perbaikan kurikulum di masa
dating. Kepemimpinan organisasi
16
dilakukan melalui berpedoman pada uraian tugas masing-masing dalam
pengelolaan organiasi internal maupun eksternal. Secara internal
kepemimpinan mengelola sumberdaya yang ada dalam penyelenggaraan
kegiatan akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat. Hal lain yang
dilakukan adalah mengorganisasikan dosen dan tenaga kependidikan untuk
berperan sesuai dengan fungsinya. Fungsi-fungsi ini dikoordinasikan agar
saling dapat mengisi dan mendukung sehingga kemungkinan-kemungkinan
terjadinya konflik dapat diminimalisasi dan efektivitas kerja dapat
ditingkatkan.
Dalam pelaksanaan kepemimpinan publik, pimpinan Program Studi ikut
terlibat aktif dalam beberapa aktivitas publik seperti menjadi program studi
anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumatera Barat,
anggota AIPNI, HPTSKes dan keterlibatan dalam pelatihan dan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat.
9. Sistem Pengelolaan
Pelaksanaan system pengelolaan di Program Studi Keperawatan adalah
sbagai berikut (1) Perencanaan. Program Studi Keperawatan melaksanakan
Perencanaan dan pengembangan tahunan Program Studi yang dilakukan
untuk lima aspek / komponen utama, yaitu : kurikulum, sumberdaya
manusia, prasarana dan sarana, kemahasiswaan dan alumni, organisasi dan
pengelolaan. Perencanaan ini melibatkan dosen, dan tenaga pendidikan
melalui rapat evaluasi program studi pada akhir semester. Perencanaan dan
pengembangan selanjutnya diterjemahkan menjadi rencana strategi tahunan
program studi. Perencanaan dan pengembangan Program Studi
Keperawatan tetap berpedoman pada rencana pengembangan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia. (2) Pengorganisasian. Dalam pelaksanaan
organisasi, terdapat analisa tugas yang sangat jelas untuk setiap jabatan
yang diuraikan dalam buku pedoman uraian tugas, serta adanya pembagian
dan hubungan kerja yang sangat efektif antara setiap bagian yang diatur
dalam Standard Operational Procedure (SOP). Dalam bidang akademik,
17
Ketua Program Studi dibantu oleh 2 orang sekretaris program studi dan
dosen, pengelolaan bidang keuangan terpusat dengan pengelolaan
keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia, pengelolaan bidang
kemahasiswaan dilaksanakan oleh sekretaris program studi dengan
berkoordinasi dengan bagain kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia, dan pengelolaan bidang sarana dan prasarana
berkoordinasi dengan bagian sarana dan prasarana Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia. (3) Pengembangan staf. Dalam pengeloaan staf,
Program Studi Keperawatan membentuk kelompok dosen Program Studi
yang terbagi berdasarkan keahlian masing-masing yang mempunyai tugas
pengembangan ilmu pengetahuan melalui pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan publikasi serta pengabdian kepada masyarakat. Dosen
dimotivasi dan diberi kesempatan untuk terus mengembangan dirinya
melalui studi lanjut dan pelatihan yang sesuai dengan bidang keilmuan serta
ikut berpartisipasi dalam organisasi keilmuannya. Pengembangan staf
tenaga kependidikan dilakukan secara terpusat dengan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui
pelatihan yang berkaitan dengan tugas tenaga kependidikan. (4)
Pengawasan. Pelaksanaan pengawasan dilakukan Ketua Program Studi
melalui evaluasi proses belajar mengajar setiap satu (1) bulan sekali melalui
rapat rutin Program Studi pada saat rapat masing masing tim tingkat
melaporkan perkembangan proses belajar mengajar dan setiap akhir
semester dilakukan evaluasi program terkait pelaksanaan kegiatan proses
belajar mengajar dalam satu semester. Pada setiap awal semester, Ketua
dan sekretaris Program studi Keperawatan melaksanakan evaluasi terhadap
Proses Belajar Mengajar (PBM) selama semester yang telah berlangsung
dan merencanakan program kerja untuk semester berikutnya. Evaluasi yang
dilakukan menekankan pada hambatan-hambatan yang terjadi selama
proses belajar mengajar berlangsung. Perencanaan dan penyusunan
program kerja berkaitan dengan PBM pada semester yang akan datang.
Dalam pelaksanaan kegiatan rutin dan pengembangannya, ketua Program
18
Studi melakukan koordinasi dengan ketua Program Studi lainnya sehubungan
dengan pemanfaatan sumberdaya, khususnya sumberdaya manusia, prasarana
dan sarana.
4. Penjaminan Mutu
Penjaminan Mutu Program Studi Keperawatan dikelola oleh Unit Penjamin Mutu
(UPM) STIKes Indonesia, yang bertugas membantu Ketua Program Studi
Keperawatan dalam hal penjaminan mutu. Penjaminan mutu dimaksudkan
untuk menjamin tingkat kualitas secara berkesinambungan aspek-aspek yang
meliputi pelaksanaan kegiatan di Program Studi Keperawatan. UPM membantu
Program Studi membentuk sistem pada setiap kegiatan yang dilakukan,
sehingga kegiatan yang dijalankan Program Studi dapat tertata dengan baik,
yang bedampak pada peningkatan kinerja prodi. Di dalam setiap kegiatan di
prodi, UPM membuat dokumen Standar Prosedur Operasional (SOP) yaitu
Spesifikasi Prodi, Kompetensi Prodi, Manual Prosedur, dan Instruksi Kerja,
sebagai petunjuk bagi Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Tenaga
Akademik dan Tenaga Kependidikan dalam menjalankan tugasnya. Setiap SOP
yang dibuat ditetapkan/disahkan oleh Ketua Program Studi dan Ketua STIKes,
yang sebelumnya didiskusikan dan disosialisasikan pada dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa di Program Studi Keperawatan. Selanjutnya UPM
akan memonitor setiap kegiatan dan melakukan evaluasi dengan melakukan
revisi pada setiap dokumen
ANALISIS SWOT
KOMPONEN B: TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN
DAN PENJAMINAN MUTU
S
Opportunity O WO
Adanya lembaga Memperbaiki dan Mengoptimalkan
pendidikan yang belum memperkuat pengelolaan pengelolaan tata pamong
memiliki pengelolaan tata tata pamong yang lebaih sesuai dengan job
pamong terstruktur descripton dari setiap
yang terstruktur unsur
Terbukanya kesempatan Memanfaatkan Memfasilitasi dosen dan
bagi tenaga profesional di kesempatan bagi dosen tendik untuk
jurusan untuk dan tendik untuk mengembangkan diri di
mengembangkan diri di mengembangkan diri di luar STIKes Indonesia
luar STIKes Indonesia luar STIKes Indonesia
Terdapat banyak Meningkatkan jumlah Melalukan gerakan
kesempatan untuk mitra untuk membangun proaktif untuk
membangun kerjasama kerjasama dan kemitraan membangun kerjasama
dan kemitraan dengan dengan instansi/pihak dan kemitraan dengan
instansi/pihak luar. luar. instansi/pihak luar.
Terdapat kesempatan Mengirim tim UPJMI dan Memfasilitasi tim UPJMI
kerjasama untuk GKM membuat MoU dan GKM untuk belajar
meningkatkan mutu prodi untuk meningkatkan mutu meningkatkan mutu prodi
dengan perguruan tinggi prodi dengan perguruan pada perguruan tinggi
lain yang memiliki mutu tinggi lain yang memiliki lain yang memiliki mutu
lebih baik mutu lebih baik lebih baik
Threat ST WT
23
kelulusan mahasiswa tersebut melalui surat keputusan Ketua STIKes
Indonesia.
24
dengan tuntutan masyarakat kebutuhan akan profesional di bidang
keperawatan.
25
2. Lulusan
2.1 Hasil Pembelajaran
Rata-rata IPK lulusan Program Studi Keperawatan untuk tahap
akademik/Sarjana Keperawatan adalah > 3.00 dan rata-rata lulusan
program profesi Ners dalam 3 tahun terakhir adalah 3.51.
Lulusan Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia ada yang bekerja sebagai PNS di instansi pemerintah, dan juga
bekerja di pelayanan kesehatan milik swasta serta di luar negeri seperti
Arab saudi, namun juga ada lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan
latar belakang keilmuannya. Dari hasil lacak studi terhadap alumni, rata-
rata masa tunggu lulusan sampai mendapatkan pekerjaan adalah 6 bulan.
Hasil uji kompetensi ners yang diikuti mahasiswa untuk 2 tahun terakhir
rata-rata kelulusan adalah 33, 25%.
26
Hasil evaluasi ini Program Studi jadikan sebagai masukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di program studi
dengan ditunjang peningkatan pengadaan dan pemanfaatan sarana
prasarana pembelajaran.
ANALISIS SWOT
KOMPONEN C : MAHASISWA DAN LULUSAN
Persepsi terhadap
Sistem penerimaan jurusan/program studi
mahasiswa sudah teknik mesin di
terprogram dengan baik masyarakat kurang
tepat.
Rata-rata Indeks prestasi
lulusan sangat Orientasi dan
memuaskan (IPK > 3.0 kemampuan belajar
untuk keperawatan & mahasiswa yang
3,62 untuk profesi). beragam
Jumlah mahasiswa Prestasi akademik/IPTEK
penerima beasiswa 2 kurang
tahun terakhir cukup
banyak (31.5%).
Mahasiswa berasal dari Komposisi mahasiswa
berbagai daerah baik asal luar sumatera barat
dalam muapun luar masih sedikit.
Sumatera Barat
Waktu tunggu
memperoleh pekerjaan Kemampuan komunikasi
kurang dari 3 bulan bahasa Inggris lemah
sebesar 100%.
Beasiswa dari
Pemerintah yayasan dan Jaringan alumni belum
Ristek Dikti maksimal
Memiliki sarana yang
memadai dalam Tracer studi lulusan
pengembangan belum maksimal
akademik, minat dan
bakat mahasiswa
Kerja sama dengan pihak
user dalam penempatan
lulusan masih kurang
Masih ada lulusan yang
bekerja tidak sesuai
. bidang keilmuan
S
Opportunity O WO
Threat ST WT
Persaingan kerja yang Mempersiapkan kualitas Melakukan revisi
ketat baik lokal, nasional lulusan prodi yang kurikulum dan RPS
dan internasional mampu berkompetitif menuju kompetitif local,
secara local dan nasional dan
international internasional
Jumlah perguruan tinggi Menciptakan suatu Melakukan sosialisasi &
yang memiliki program keunggulan sebagai promosi secara intensif
studi yang sama cukup penciri prodi yang tidak tentang keunggulan yang
banyak dimiliki oleh PT lain. dimiliki melalui media
cetak dan media social
serta mengoptimalkan
peran alumi.
Minat calon mahasiswa Mengoptimalkan peran Meningkatkan kerjasama
masuk ke Prodi media cetak, media dengan pihak SMA
Keperawatan semakin social dan peran alumi sederajat, dinas terkait
menurun untuk mensosialisasikan untuk menjaring calon
& mempromosikan
keunggulan prodi mahasiswa baru dengan
keperawatan sitem undangan.
29
minimal berkualifikasi pendidikan S2 Keperawatan dan Kesehatan. Proses
seleksi meliputi persyaratan administrasi dan wawancara.
30
3. Profil dosen dan tenaga kependidikan
Tenaga dosen yang ada di Program Studi Keperawatan terdiri atas 21 orang
dosen tetap dengan klasifikasi sebagai berikut :
a. Berdasarkan kesesuaian bidang keilmuan
33
ANALISIS SWOT
KOMPONEN D : SUMBER DAYA MANUSIA
INTERNAL&
EKSTERNAL Strength Weakness
Dosen dengan
Program Studi kualifikasi pendidikan S3
keperawatan memiliki masih sedikit dan rata-
sumber daya yang rata jenjang kulafikasi
kompeten, kredibel jabatan fungsional juga
dengan kualifikasi masih lektor
akademik S3 dan pesialis.
Adanya tenaga Keterbatasan dosen
pendukung yang memadai dalam memiliki sertifikat
dari segi jumlah, profesi.
pendidikan, keahlian dan
pengalaman sehingga
memberikan layanan
akademik dan non
akademik yang relatif
memadai.
Evaluasi kinerja dosen Keanggotaan dosen di
dan tenaga pendukung organisasi profesi masih
dilakukan secara rutin, rendah.
dan sistematis dan
diinformasikan kepada
pihak yang dinilai sebagai
memotivasi tindakan
perbaikan diperiode
berikutnya.
S
Opportunity O WO
Banyaknya tawaran Meningkatkan jumlah Memfafasilitasi dosen
beasiswa dari berbagai dosen untuk melanjutkan untuk melanjutkan
pihak terutama dikti bagi pendidikan ke S3. pendidikan ke S3 melalui
staf akademik untuk beasiswa dari pemerintah
melanjutkan pendidikan atau dana intitusi.
ke S3.
Meningkatkan Memfasilitas dan
Banyak kesempatan untuk kemampuan dosen untuk mendorong dosen untuk
mengikuti kegiatan ilmiah mengikuti kegiatan ilmiah mengikuti kegiatan ilmiah
secara nasional maupun secara nasional maupun secara nasional maupun
internasional. internasional. internasional
Banyak lembaga yang Meningkatkan kerjasama Memfasilitasi dan
dapat diajak bekerjasama dengan berbagai intansi mendorong dosen untuk
untuk melakukan
pelatihan dan mengikuti kegiatan
kegiatan lain dalam dalam kegiatan pelatihan pelatihan pengembangan
pengembangan sumber pengembangan sumber sumber daya manusia
daya manusia daya manusia pada berbagai instansi
Threat ST WT
Kualitas sumber daya Meningktan kualifikasi Memotifasi dosen untuk
manusia menjadi sarat akademik dosen melalui meningkatkan kualifikasi
mutlak dalam berbagai studi lanjut ke S3 dengan akademik melaui studi
kompetitif nasional dana beasiswa dari lanjut ke S3 dan kegiatan
maupun internasional pemerintah atau intitusi ilmiah lainnya di luar
institusi.
Tuntutan pelaksanaan Membuat MoU MB-KM Meningkatan kualitas
MB-KM terhadap kinerja dengan PT dan instansi dosen untuk mendukung
dosen tri dharma di luar lain untuk pelaksanaan tri pelaksanaan MB-KM
kampus bersinergi dengan dharma perguruan tinggi. dengan PT atau instansi
kampus PT lain. lain.
Mata kuliah yang ada di Program Studi Keperawatan terdiri atas mata kuliah inti
dan mata kuliah muatan lokal yang terdiri atas 152 sks untuk program akademik
dan 36 sks untuk program profesi, yang disusun untuk 8 semester tahap
akademik dan 2 semester tahap profesi. Mata kuliah yang memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar ditempatkan pada semester yang lebih
awal sebagai dasar untuk mempelajari mata kuliah yang lebih kompleks dan
spesifik. Dalam proses pembelajaran, diterapkan berbagai metode pembelajaran
seperti tatap muka, penugasan kelompok , diskusi kelompok, penugasan mandiri
dan praktek laboratorium maupun klinik agar mahasiswa memiliki pengetahuan,
keterampilan dan juga kemampuan menyampaikan pemikiran-pemikirannya
terkait mata kuliah yang diberikan. Agar proses pembelajaran berjalan baik, mata
kuliah dipegang oleh seorang dosen koordinator yang selain bertugas sebagai
tim pengajar / pembimbing mata kuliah tersebut juga bertugas untuk menyiapkan
silabus/RPKPS dan SAP/ Panduan , mensosialisasikan mata kuliah serta
mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mata kuliah tersebut.
Kompetensi pendukung :
1) Memiliki integritas kepribadian yang tinggi, sikap dan tingkah laku
professional dan kompetitif serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan
2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa asing : bahasa Inggris, Arab
dan Jepang
3) Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada kasus khusus :
HIV/AIDS
4) Mampu menggunakan Teknologi Informasi Keperawatan
5) Mampu menerapkan ilmu kewirausahaan dalam membidik dunia kerja
ANALISIS SWOT
KOMPONEN E : KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
INTERNAL&
EKSTERNAL Strength Weakness
Opportunity SO WO
Mengevaluasi
Adanya peluang mata kurikulum Mengevaluasi pros es
kuliah muatan lokal secara berkala sesuai PBM
dengan tuntutan
Adanya kesempatan pasar Meningkatkan kualitas
untuk meninjau Menampung masukan pembelajaran.
substansi kurikulum kebutuhan Menambah buku-buku
user/masyarakat
Perkembangan ilmu dalam edisi baru.
perencanaan
kesehatan sangat kurikulum. Memperbanyak modul,
dinamis sehingga Meningkatkan metode diktat, dan lain-lain.
perkuliahan belajar
berpeluang untuk aktif. Meningkatkan jumlah
disesuaikan. Menambah kegiatan fasilitas pembelajaran.
Banyaknya bahan- ekstrakulikuler Memperluas Kerjasama
bahan perkuliahan yang mahasiswa dengan pihak rumah
Meningkatkan
tersedia di internet yang kompetisi sakit lain.
penelitian antara
dapat diakses secara dosen. Memperbanyak
Pemanfaatan
gratis berbagai kegiatan ilmiah
Kesempatan sumber dan media Membentuk kerangka
mengakses pembelajaran stimulus bagi
perpustakaan dari luar peningkatan karya
melalui internet ilmiah dosen.
Beasiswa riset terbuka Memanfaatkan teknologi
lebar. informasi untuk
Ada banyak kegiatan kegiatan-kegiatan ilmiah
yang diselenggarakan
lembaga lain yang
sejalan dengan
kurikulum yang
diterapkan di Prodi.
Threat ST WT
ANALISIS SWOT
KOMPONEN F : PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA
SISTEM
INFORMASI
Opportunity SO WO
Tersedia berbagai Melakukan upaya
dana dari pemerintah pencarian dana melalui
yang dapat diraih kerjasama dengan instansi kerjasama dengan
secara kompetitif lebar lain instansi lain.
Menyelenggarakan
even tahunan
dalam bentuk
Tawaran hibah dari pengumpulan
pemerintah banyak. alumni.
Meningkatkan kerjasama
penggunaan
Fund raising melalui
jaringan alumni
sarana dan prasarana.
Penawaran kerjasama Mempertahankan dan Mempersiapkan SOP
baik dalam proses meningkatkan penggunaan dan
pembelajaran/praktikum kerjasama penggunaan pemeliharaan alat
dan penelitian terbuka sarana dengan
lebar. masyarakat luar.
Peluang dari yayasan Meningkatkan upaya
dalam peningkatan pencarian informasi
sarana dan prasarana sumber hibah/bantuan
dari luar
Threat ST WT
47
7. Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam
dan luar negeri.
Program Studi Ners sudah membuat kerjasama dan kemitraan dengan
dengan lembaga/instansi pemerintah baik dalam maupun luar negeri dalam
bidang penelitian. Kerjasama dalam bentuk perjanjian kerjasama (MOU)
dengan pihak dalam negeri yaitu dengan 11 instansi/lembaga . Perjanjian
kerjasama tidak hanya dalam bidang pengajaran tapi juga dalam bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat (Tri dharma perguruaan tinggi ).
Kerjasama luar negeri dengan 4 instansi/lembaga, kerjasama ini baru dalam
bidang pembelajaran belum untuk penelitian dan pengabdian masyarakat.
48
11. Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama .
Kepuasan pihak yang bekerjasama dapat dilihat dari evaluasi dan
perpanjangan semua bentuk kerjasama yang sudah dilakukan tidak ada
kendala yang dihadapi dan ke depan kedua belah pihak akan meningkatkan
kerjasama dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
ANALISIS SWOT
KOMPONEN G : PENELITIAN,PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
50
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI SECARA KESELURUHAN
Analisis ini SWOT ini bermanfaat untuk mengetahui gambaran permasalahan lebih
baik untuk selanjutnya dilakukan perencanaan langkah-langkah strategis untuk
mengunakan kekuatan (strenght) yang dimiliki Program Studi Keperawatan STIKes
Indonesia guna memanfaatkan peluang (oppourtunity) yang ada dan juga
menggunakan kekuatan tersebut untuk mengatasi ancaman (threats) yang ada pada
program studi ini. Sementara itu, kelemahan (weakness) institusi dapat diidentifikasi
untuk diatasi sebagai kekuatan untuk menghadapi faktor eksternalnya. Berikut
adalah analisis SWOT Program Studi Keperawatan yang teridentifikasi secara
keseluruhan dan strategi bagi pengembangan.
Opportunity :
1) Adanya program kerjasama dengan instansi/lembaga lain
2) Adanya peluang pengembangan SDM dan sarana prasarana
3) Tingginya tingkat kebutuhan pengangkatan tenaga kesehatan.
4) Beasiswa pemerintah dalam pengembangan institusi dan peningkatan jenjang
pendidikan dosen.
Threath :
1) Peningkatan tuntutan kebutuhan masyarakat seiring globalisasi.
2) Tingginya tingkat persaingan antar perguruan tinggi dalam perekrutan
mahasiswa baru.
3) Tingginya tingkat persaingan alumni dalam memperoleh lapangan kerja.