PEDOMAN EVALUASI-DIRI
UNTUK AKREDITASI PROGRAM STUDI
LAM-PTKes,Pedoman Evaluasi-diri Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi, 2015 iii
Nama : Isnin Anang Marhana, dr., Sp.P(K), M.Pd.Ked, FCCP
NIDK : 8805800016
Jabatan : Staf Pengajar
Tanggal Pengisian : 20 Juni 2017
Tanda Tangan :
Puji syukur kehadirat Allah SWTkita panjatkan atas segala karunia dan
rakhmat yang diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Diri
Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dari Lembaga Akreditasi Mandiri
Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).
Evaluasi diri Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi disusun sebagai dasar perencanaan dalam pengembangan
program untuk mencapai Unggulan, oleh karena itu, laporan evaluasi diri disusun
dengan sistematika dan logical frame penyelenggaraan Program Pendidikan Dokter
Spesialis 1 Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi.
Analisis dilakukan secara komprehensif dengan memperhitungkan faktor
eksternal dan internal. Data faktor eksternal dihimpun melalui sumber primer dan
sekunder dari pemangku kepentingan; sedangkan data faktor internal dihimpun dari
program studi, fakultas, unit kerja dan direktorat serta Pimpinan Universitas.
Mekanisme penyusunan evaluasi diri didasarkan pada “Panduan Penyusunan
Laporan Evaluasi Diri” yang dikembangkan untuk setiap jenjang pendidikan
program D3, S1, dan S2 serta S3 oleh Badan Perencanaan dan Pengembangan
Universitas Airlangga, sehingga dokumen evaluasi diri menjadi lebih komprehensif.
Kepatuhan prodi / fakultas dalam menyusun laporan evaluasi diri sesuai dengan
panduan yang diberikan sangat diperlukan untuk memudahkan analisis bagi prodi /
fakultas itu sendiri dan memudahkan kompilasi di tingkat Universitas, oleh karena
itu, pembinaan dan asistensi terhadap penyusunan laporan evaluasi diri serta
pemahaman pentingnya evaluasi diri sebagai dasar perencanaan perlu dilakukan
secara berkelanjutan.
Menurut ilmu manajemen dan perencanaan sudah menjadi suatu keharusan
bahwa “evaluasi merupakan tonggak (milestone) dari suatu pengembangan”.
Pengembangan merupakan perubahan yang direncanakan dan bukan suatu
peristiwa yang kebetulan terjadi, oleh karena itu perlu dipahami secara benar,
bagaimana melakukan evaluasi secara komprehensif, terstruktur dan sistematis,
sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai suatu landasan / dasar proses
LAM-PTKes,Pedoman Evaluasi-diri Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi, 2015 vii
perencanaan guna mencapai visi, misi dan tujuan yang diinginkan / dicita citakan,
yaitu peningkatan kualitas, seperti peningkatan kualitas Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS).
Evaluasi digunakan untuk berbagai tujuan, bergantung pada tujuan yang
diinginkan, namun pada dasarnya pasti terkait dengan salah satu tujuan sebagai
berikut :
1. Evaluasi ditujukan untuk memperlihatkan pencapaian mutu dari suatu
institusi atau program dari institusi tersebut.
2. Evaluasi, sebagai alat (tool) manajerial, yang ditujukan untuk menjaga
agar kinerja suatu institusi atau program yang telah dicapai tetap terjaga
keberlangsungannya.
3. Evaluasi, sebagai alat manajerial, yang ditujukan untuk penyusunan
rencana pengembangan institusi di masa mendatang.
Kemampuan untuk melaksanakan evaluasi adalah suatu faktor penting untuk
institusi akademik (perguruan tinggi, fakultas, departemen) dan program program
yang ada didalam institusi tersebut (program studi, program pendidikan spesialis,
program penelitian, laboratorium, dsb). Tanpa kemampuan untuk melakukan
evaluasi, tidak akan ada peningkatan kualitas yang dapat dicapai.
Berbagai macam evaluasi yang telah dilaksanakan di lingkungan pendidikan
tinggi, evaluasi diri dan evaluasi kesejawatan (peer review) adalah model / skema
evaluasi yang paling banyak diadopsi dan direkomendasikan untuk dilaksanakan
dalam mengevaluasi hasil proses akademik, khususnya pendidikan.
Adanya evaluasi diri diharapkan akan mendorong setiap institusi akademik
untuk terbiasa dengan budaya perencanaan yang menjadi ciri perguruan tinggi.
Budaya ini diharapkan akan mendorong setiap Program Studi / Departemen /
Fakultas untuk merencanakan pengembangan dirinya sesuai dengan karakteristik
dan mandat yang dipunyai, dengan demikian, cita cita menjadikan Departemen
sebagai ujung tombak kemajuan perguruan tinggi yang mampu mengangkat daya
saing bangsa dapat menjadi kenyataan.
Terima kasih disampaikan kepada seluruh tim penyusun, semua pihak yang
berkontribusi terhadap penyusunan laporan evaluasi Program Pendidikan Dokter
Spesialis 1 Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga tahun 2017 dalam memberikan fasilitas dan dukungan pada
proses penyusunan laporan evaluasi diri ini.
LAM-PTKes,Pedoman Evaluasi-diri Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi, 2015 viii
Surabaya, 19 Juni 2017
Program Pendidikan Dokter Spesialis I
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Tujuan Umum :
- Menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan, penelitian, dan pelayanan kedokteran spesialistik yang
beretika, sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
mampu bersaing dalam skala nasional dan internasional
- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan
memberdayakan masyarakat agar mampu menyelesaikan masalah secara
mandiri dan berkelanjutan;
Tujuan Khusus :
- Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam bidang Pulmonologi dan
Ilmu Kedokteran Respirasi serta bertanggung jawab dalam pengamalan
ilmunya untuk menanggulangi masalah penyakit paru dan pernapasan di
masyarakat
- Memiliki citra positif di mata stakeholder internal dan eksternal;
- Memiliki basis standar manajemen dan standar pelayanan yang berfokus
pada pelanggan internal dan eksternal;
- Memiliki sifat profesional, mandiri, integritas dan daya saing yang tinggi.
Penjabaran tujuan prodi dengan fakultas secara garis besar sudah sesuai,
yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang mandiri,
5. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran program pendidikan
Visi dan misi Program Studi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga merujuk berdasarkan pada visi dan
misi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, sehingga visi dan misi program
studi dan lembaga saling terkait. Visi dan misi prodi dituangkan dalam tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai prodi, dan dirumuskan sebagai strategi
pencapaian. Dengan terlaksananya misi dan strategi serta tercapainya tujuan
dan sasaran Program Studi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi maka
visi prodi tersebut dapat terwujud.
telah dibentuknya tim penyusun visi dan antara fakultas dan prodi
misi. masih belum maksimal.
d. Adanya kuesioner via website yang bisa
diakses oleh semua yang terlibat dalam
prodi Pulmonologi dan kedokteran
Respirologi tentang pemahaman visi dan
misi.
e. Koordinator Program Studi mengadakan
rapat pertemuan seluruh staf dosen, tenaga
kependidikan, dan PPDS yang terlibat
dalam pendidikan dan pelayanan untuk
membahas visi, misi, tujuan dan sasaran.
DEKAN DIREKTUR
RS Dr.SOETOMO
GPM
KOORDINATOR PENELITIAN
KOORDINATOR KOORDINATOR
DAN PENGABDIAN
PENDIDIDIKAN PELAYANAN
MASYARAKAT
DIVISI
DIVISI DIVISI
DIVISI DIVISI ASMA, PPOK, DIVISI
ALERGI INTERVENSI &
INFEKSI ONKOLOGI REHABILITASI PARU KERJA
IMUNOLOGI GAWAT NAPAS
MEDIK
Kepala Departemen
1. Mengkoordinasikan semua kebutuhan untuk kegiatan pelayanan, pendidikan,
penelitian pengembangan sumber daya Departemen serta melakukan
bimbingan, pemantauan, dan mengevaluasi pelaksanaannya.
2. Fungsi :
a. Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan,
pendidikan, dan penelitian dan pengembangannya.
b. Koordinasi kegiatan Pelayanan,Pendidikan, Penelitian dan
Pengembangan
c. Pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap perencanaan dan
pelaksanaan Pelayanan, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur RS dan
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Sekretaris Departemen
1. Melaksanakan semua tugas Ketua Departemen pada saat Ketua Departemen
berhalangan.
2. Membantu melaksanakan pengawasan melekat anggota staf Departemen
dalam melaksanakan tugasnya baik di bidang Pelayanan, Pendidikan,
Penelitian, serta presensi dan cuti.
3. Membuat laporan kepada Ketua Departemen tentang pelaksanaan semua
tugas minimal sebulan sekali dan setiap saat bila diperlukan.
Koordinator Pelayanan
1. Membantu Kepala Departemen dalam merumuskan kebijakan,
melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan pelayanan kesehatan
2. Melaksanakan bimbingan terstruktur tentang kegiatan pelayanan kesehatan
terhadap peserta didik program studi yang bertujuan pada patient safety dan
pendidikan
3. Melakukan evaluasi berkala terhadap pencapaian kegiatan pelayanan
kesehatan dengan melibatkan Kepala Departemen, Ketua Program Studi,
staf dosen dan peserta didik
4. Membuat laporan kegiatan pelayanan kesehatan kepada Kepala
Departemen dan memberikan saran pengembangan pelayanan kesehatan
yang konstruktif.
Divisi Infeksi
1. Membimbing peserta didik agar dapat melakukan penatalaksanaan penyakit
paru yang disebabkan infeksi spesifik dan non spesifik.
2. Memberikan bimbingan kepada peserta didik melakukan penatalaksanaan
pada kasus-kasus infeksi yang memerlukan perhatian khusus seperti wabah
atau kejadian luar biasa dibidang infeksi dan melakukan rujukan bila
dipandang perlu.
3. Melakukan bimbingan penelitian kepada peserta didik dalam bidang
penyakit infeksi.
Divisi Asma/PPOK
1. Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam penatalaksanaan
pasien asam/PPOK
2. Memberikan bimbingan kepada peserta didik tentang pemeriksaan
spirometri
3. Memberikan bimbingan teoritis kepada peserta didik mengenai uji
bronkodilator, uji jalan 6 menit, uji latih jantung paru pemeriksaan body
pletysmograph, polisomnografi/sleep study.
4. Membimbing peserta didik menganalisis hasil analisa gas darah.
5. Membimbing peserta didik mengenai uji provokasi bronkodilator paru dan
bronkospirometri.
6. Membimbing peserta didik dalam melaksanakan penelitian dalam bidang
asma PPOK
11. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil
belajar mahasiswa.
Penjaminan mututerhadap pengalaman dan mutu hasil belajar peserta
didik memberikan dampak yang positif, dampak tersebut dapat dilihat dari hasil
rapat pendidikan yang diadakan KPS tiap 3 bulan untuk peserta didik dalam
evaluasi lama pendidikan dan kompetensi, sehingga peserta didik lebih berpacu
dalam menyelesaikan studi tepat waktu. Bagi staf dosen dampak tersebut dapat
dilihat dari terekamnya aktivitas staf dosen secara periodik (semisal;
membimbing peserta didik, sebagai pembicara seminar, pengabdian
masyarakat) dan pengembangan dosen,
Tingkat rektorat
a. Hasil rapat pantukir menetapkan calon yang diterima berdasarkan seluruh
komponen penilaian.
b. Keputusan penerimaan yang telah disahkan akan diumumkan melalui
website PPMB.
4. Kegiatan ekstra-kurikuler.
Tahun Angkatan
Provinsi Asal 2013/201 2014/201 2015/201
Peminat 4 % 5 % 6 %
Jumlah Jumlah Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
27.2 34.3 30.0
16 11 6
Jawa Timur 1 8 0
Jawa Tengah 1 2.33 1 3.13 1 5.00
12.5 15.0
4 9.30 4 3
Jawa Barat 0 0
DI Yogyakarta 1 2.33 2 6.25 - -
DKI Jakarta 1 2.33 1 3.13 - -
12.5 10.0
1 2.33 4 2
Bali 0 0
11.6 5.00
- - 1
NTB 5 3
Kalimantan -
1 2.33 1 3.13 -
Selatan
Kalimantan 12.5 5.00
1 2.33 4 1
Timur 0
Kalimantan -
1 2.33 1 3.13 -
Tengah
Sumatra -
1 2.33 2 6.25 -
Selatan
Riau - - - - 1 5.00
Madura 2 4.65 - - 1 5.00
Maluku - - - - 1 5.00
b. Kompetensi Utama:
c. Etika:
8. Hasil pembelajaran:
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan.
Peserta didik prodi Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK
UNAIR diharapkan memiliki kompetensi seorang dokter spesialis paru
melalui program pendidikan dengan struktur kompetensi seperti yang telah
dijabarkan pada poin 7. Pola pendidikan tersebut telah dilaksanakan
bertahun-tahun dan menghasilkan banyak dokter spesialis paru yang
tersebar di seluruh nusantara. Pada penjelasan kompetensi tersebut telah
tergambar dengan lengkap poin-poin yang harus dipenuhi oleh peserta
didik. Kompetensi tersebut antara lain:
1. Kompetensi umum yang terdiri dari pengetahuan etika,
komunikasi, kerjasama tim dan patient safety.
2. Kompetensi dasar yang didapat pada tahap pendidikan
junior terdiri dari pendidikan mengenai mikrobiologi klinik, imunologi,
faal paru dan radiologi. Selain itu peserta didik diharapkan juga mampu
menangani berbagai kelainan paru termasuk diantaranya tuberkulosis,
pneumonia, empiema, penyakit paru interstitial, mikosis,
pneumokoniosis, asma/PPOK, dan lain-lain.
3. Kompetensi dasar yang didapat pada tahap pendidikan
senior mencakup kemampuan untuk melakukan tindakan invasif dan
non invasif termasuk USG toraks, bronkoskopi, torakoskopi, ventilasi
mekanik, biopsi, dll. Selain itu senior diharapkan mampu memberikan
bimbingan pada peserta didik junior, mahasiswa serta mampu
d. Kepuasan lulusan.
Kepuasan lulusan dinilai dari kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh
alumnus. Dari data yang ada, tampak mayoritas lulusan puas dengan
pendidikan yang didapat di prodi pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi
UNAIR.
10. Produk program pendidikan berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Program Studi telah menghasilkan beberapa produk program pendidikan
yang bermanfaat bagi program studi, peserta didik, alumni dan masyarakat
khususnya guna pengembangan keilmuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Majalah respirasi
b. Latihan Yoga pada pasien PPOK di lingkungan RSUD Dr. Soetomo
c. Buku ajar ilmu penyakit paru
d. Buku panduan periksaan fisik
e. Naskah lengkap PKB Paru
f. Naskah lengkap PIR
g. Naskah lengkap TB Update
h. Isa Card
6. Pengembangan staf.
Pengembangan staf meliputi staf yang sedang menempuh pendidikan S3
dalam 3 tahun terakhir sebanyak tiga orang, dan staf dosen yang menjadi
anggota organisasi keilmuan atau organisasi profesi tingkat internasional
sebanyak 9 orang (37,5 %)
8. Analissi SWOT
8. Misi pembelajaran
9. Mengajar:
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.
Strategi dan metode mengajar yang diselenggarakan di prodi
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi sesuai dengan kurikulum.
Strategi pembelajaran yang diterapkan berupa : bimbingan mandiri,
10. Belajar:
a. Keterlibatan mahasiswa.
b. Bimbingan skripsi/tesis/disertasi.
Dilakukan bimbingan dalam penyusunan karya akhir peserta didik,
mulai dari pemilihan judul, penyusunan proposal, presentasi proposal, teknis
penelitian, penyusunan hasil penelitian, sampai dengan presentasi hasil
penelitian
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan civitas
academica lainnya.
- Laporan pagi (setiap hari kerja), pada saat laporan pagi, tim jaga peserta
didik melaporkan pasien yang masuk ke bagian paru maupun konsultasi ke
bagian paru, dosen memberikan masukan dan ppds dapat meminta saran
apabila terdapat kesulitan. Pada saat laporan pagi terjadi pula interaksi
antara sesama peserta didik, peserta laporan pagi juga dapat bertanya
ataupun memberikan masukan kepada tim jaga. Dosen juga dapat
memberikan transfer of knowledge keilmuan terkait kasus-kasus yang
dilaporkan. Pada laporan pagi terjadi interaksi timbal balik antara dosen dan
peserta didik, serta interaksi antar peserta didik
.
- Visite besar (1-2 kali seminggu), dosen melalukan visite terhadap seluruh
pasien yang dirawat di ruang paru, peserta didik melaporkan perkembangan
pasien selama dirawat. Dosen melakukan penilaian mengenai penanganan
yang telah diberikan, serta memberikan masukan dan pertanyaan, maupun
melakukan diskusi terkait keilmuan sesuai dengan kasus yang ditangani.
- Kuliah, perkuliahan di program studi dokter spesialis paru dilakukan pada
saat pradik (sebelum peserta didik menjalani stase ruangan paru laki dan
perempuan) sesuai jadwal yang ditentukan oleh program studi. Diberikan
d. Kepuasan lulusan.
Kepuasan lulusan dapat dilihat dari kuesioner alumni yang dilakukan
setahun sekali. Berdasarkan hasil kuesioner dapat dikatakan cukup
memuaskan yang dapat dilihat dari hasil rekapan kuesioner alumni
mengenai bahwa materi pendidikan program studi Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi sudah memenuhi kebutuhan pekerjaan.
18. Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan.
Pemanfaatan Lulusan dan penyerapan lulusan sangat baik, karena
semua lulusan bekerja di rumah sakit yang tersebar di Indonesia untuk
memberikan pelayanan kesehatan di bidang paru. Selain itu juga pemanfaatan
lulusan dan penyerapan lulusan di bidang akademis dengan menjadi tenaga
pengajar (dosen) pada rumah sakit jejaring.
19. Produk program pendidikan berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil
pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian.
Karya ilmiah dari peserta didik tahap 1, 2 dan 3 diterbitkan dalam
publikasi lokal dan internasional
10. Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana pendukung
untuk pemberdayaan sistem informasi.
Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi yang tersedia cukup
memadai misalnya ketersediaan koneksi internet Wi-fi di area Prodi Pulmonologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAIR. Namun terdapat banyak kekurangan,
dari segi jumlah SDM yang menguasai sarana atau prasarana yang tersedia.
Terdapat kekurangan dukungan dalam hal kerjasama serta komunikasi antara
prodi dan pihak rumah sakit terkait pemeliharaan sarana dan prasarana. Oleh
sebab itu diharapkan adanya peningkatan SDM dan kelengkapan sarana
prasarana. Diharapkan peningkatan hubungan kerjasama antara Prodi dengan
RS lebih ditingkatkan. Jika sarana prasana serta SDM kurang memadai akan
menghambat kinerja prodi
McKinnon, K.R., Walker, S.H. & Davis, D., 2000. Benchmarking: A Manual for
Australian Universities. Canberra: Department of Education, Training and
Youth Affairs, Higher Education Division.