Pejabat Penandatanganan
Tanggal SK Pembukaan PS :
Pejabat Penandatanganan :
SK Pembukaan PS :
i
IDENTITAS TIM PENYUSUN
NIDN : 0019066407
Tanda Tangan :
NIDN : 0021015905
Tanda Tangan :
NIDN : 0015107403
Tanda Tangan :
ii
Nama : Dr. Tarita Aprilani Sitinjak, ST., MT
NIDN : 0014048001
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0014088005
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0003088303
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
iii
Nama : Vironika, ST., MT
NIDN : 0013037805
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0026117805
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0030107604
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
iv
Nama : Lola Cassiophea, ST., M. Eng
NIDN : 29068503
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 7108503
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0008078306
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
v
Nama : Ni Putu Diah Agustin Permanasuri, ST., M.Ars
NIDN : 00180888406
Tanda Tangan :
NIDN : 0007016108
Tanda Tangan :
NIDN : 0014056507
Tanda Tangan :
vi
Nama : Dr. Eli Karliani, M.Pd
NIDN : 0005068005
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0011038102
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0005107802
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
vii
Nama : Dr. Rinto Alexandro, SE., MM
NIDN : 0022088003
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0027108101
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
NIDN : 0003067909
Jabatan : Lektor
Tanda Tangan :
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-nya,
sehingga penyusunan laporan evaluasi diri Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Laporan evaluasi diri merupakan strategi untuk mengantisipasi kelemahan dan
ancaman dengan memanfaatkan keunggulan dan peluang potensial yang dimiliki oleh
program studi untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi program studi di
tengah perkembangan zaman. Disisi lain, laporan evaluasi diri ditunjukkan untuk
perencanaan dan perbaikan program studi secara berkelanjutan. Laporan evaluasi diri ini
juga bertujuan untuk memberikan informasi dan data dalam rangka reakreditasi Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan kepada BAN-PT.
Program studi melakukan evaluasi diri secara berkelanjutan sebagai perencanaan dan
pengembangan program studi yang digunakan untuk peningkatan kualitas pengelolaan dan
kinerja dosen dan tenaga kependidikan. Peningkatan kualitas program studi berpengaruh
terhadap peningkatan mutu dan kualitas mahasiswa dan lulusan Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.
Evaluasi diri yang telah dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
dituangkan dalam laporan hasil evaluasi diri yang terbagi dalam 9 kriteria yakni: 1) visi, misi,
tujuan dan strategi. 2) Tata Pamong, tata kelola, dan kerjasama. 3) mahasiswa. 4) sumber
daya manusia. 5) keuangan, sarana dan prasarana. 6) jadikan, 7) penelitian, 8) pengabdian
kepada masyarakat, 9) luaran dan capaian Tridharma. Masing-masing komponen memiliki
deskripsi dan analisia mengenai kekuatan dan kelemahan dari dalam program studi
(internal), serta peluang dan ancaman dari luar program studi (eksternal). Pada akhir
laporan akan disajikan dalam analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunty, Threat)
antar komponen referensi dan lampiran untuk mendukung data yang telah disajikan.
Dengan disusunnya evaluasi diri, profil lembaga dapat ditampilkan lebih komprehensif
sehingga dapat dibaca dan dipahami oleh stakeholders yang berkepentingan dengan
program studi Pendidikan Teknik Bangunan. Pada akhirnya, evaluasi diri ini diharapkan
dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan dan perencanaan guna
mencapai tujuan sistem penjaminan mutu yang ditargetkan. Berdasarkan analisis evaluasi
diri ini, diharapkan Prodi PTB FKIP, UPR dapat meningkatkan dari akreditasi C ke
akreditasi B.
Terimakasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Palangka Raya, Dekan FKIP,
UPR, ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Pendidikan, tim
penyusunan laporan evaluasi diri FKIP UPR dan seluru dosen, mahasiswa, lulusan, mitra,
dan pengguna yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan laporan evaluasi diri
Program Studi Pendidika Teknik Bangunan FKIP UPR, semoga segala bantuannya menjadi
amal ibadah dan Mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
ix
DAFTAR ISI
IDENTITAS PENGUSUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
RINGKASAN EKSEKUTIF...............................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................
DASAR PENYUSUNAN...................................................................................................
KONDISI EKSTERNAL....................................................................................................
KRITERIA
C.3 MAHASISIWA............................................................................................................
C.6 PENDIDIKAN............................................................................................................
C.7 PENELITIAN.............................................................................................................
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
Program Studi (Prodi) PTB berada di bawah Jurusan Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan yang berada pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Prodi PTB
merupakan salah satu dari 54 Program Studi yang ada di Univesitas Palangka Raya.
Program Studi ini didirikan pada Tahun 2010 dengan No SK Pendirian PS: ,
333/H24/AK/2010, Tanggal 7 Juni 2010 . Prodi PTB mulai menyelenggarakan aktivitas
perkuliahan pada bulan Juni 2010
Program Studi PTB mencetak melahirkan Guru PTB yang kompetitif secara keilmuan
dan IPTEK yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.
Selama tiga tahun terakhir Program Studi PTB FKIP Univesitas Palangka Raya
memiliki orang mahasiswa. Pada umumnya setiap tahun mahasiswa program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan mengalami 118 orang mahasiswa, hal ini dipengaruhi
oleh sosialisasi tim promosi UPPS ke sekolah-sekolah SMA sederajat baik negeri
maupun swasta yang ada di Kalimantan Tengah. Promosi dilakukan melalui media
sosial dengan pegiriman brosur ke sekolah ataupun melalui ikatan almuni, pengguna
alumni, dan pemangku kepentingan yang relevan.
Jumlah dosen tetap perguruan tinggi yang mengajar di Program Studi PTB yang
memiliki kualifikasi akademik doktor berjumlah 10 9 dari 20 orang dosen yaitu sekitar
45%. Sedangkan jumlah DTPS yang bergelar doktor adalah 9 orang dari 20 orang DTPS
yaitu sekitar 45%. DTPS yang memiliki sertifikasi profesi berjumlah 19 dari 20 orang
dosen yaitu sekitar 95%. Sedangkan jumlah DTPS yang memiliki sertifikasi profesi adalah
orang dari orang DTPS yaitu sekitar . Jumlah dosen tetap perguruan tinggi yang
mengajar di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan dengan yang memiliki jabatan
akademik Lektor Kepala 4 orang dari 20 orang yaitu sekitar 10%. Sedangkan jumlah DTPS
jabatan akademik Lektor Kepala terdapat 4 orang, atau Guru Besar 2 orang, dan
lektor orang, dengan total berjumlah (13) orang dari () orang DTPS yaitu sekitar ()%.dan 1
orang lainya adalah asisten ahli.
xi
kuliah Piliha Wajib sebanyak 143 SKS, serta 8 Mata Kuliah Pembelajaran sebanyak 22
SKS. Pembelajaran dilaksanakan dengan berbagai strategi dan teknik yang menarik,
mendorong mahasiswa untum berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi dan
bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber.
xii
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Penyusunan
Pelaksanaan peningkatan mutu secara berkelanjutan, setiap perguruan unit
pengelola progam studi dan program studi harus merencanakan seluruh upaya
pengembangan progam studi berbasis evaluasi diri yang diakukan secara komprehensif
terstruktur dan sistematis melalui kegiatan yang terintegrasi dengan seluruh kebijakan, dan
pengambilan keputusan. Evaluasi diri harus digunakan untuk memahami dengan baik mutu
dan kondisi progam studi saat ini untuk digunakan sebagai landasan dalam menentukan
kondisi dan mutu program studi yang diinginkan di masa yang akan datang.
Laporan Evaluasi diri Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka
Raya didasarkan kepada panduan yang tertuang dalam Lampiran 3 Peraturan Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 5 Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi
Program Studi. LED Program Studi PTB FKIP UPR juga mengacu kepada Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); dan Permenristekdikti
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Palangka Raya
laporan evaluasi diri UPPS FKIP Universitas Palangka Raya disusun. Fakultas sebagai unit
pengelola program studi mempunyai tugas mengoordinasikan dan menyelenggarakan
pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi daam satu atau beberapa pohon/kelompok
ilmu pengetahuan dan teknologi. (OTK UPR, pasal (45,60,61,62)). Penyusunan laporan
evaluasi diri UPPS dan program studi didasarkan pada SK Dekan FKIP Nomor
2225/UN24.3/AK/2019 bulan Januari tahun 2019 Tentang Tim Evaluasi Diri Unit Pengelola
Program Studi PTB UPPS FKIP Universitas Palangka Raya Tahun 2019. Di tingkat program
studi PTB pengisian borang didasarkan pada Surat Keputusan Dekan FKIP Nomor
1687/UN24.3/AK/2019 tentang Penetapan Tim Barong Program Studi PTB Jurusan, PTK,
FKIP, Universitas Palangka Raya.
Tujuan dari penyusunan laporan evaluasi diri adalah dalam rangka reakreditasi
Program Studi PTB FKIP Universitas Palangka Raya yang akan berakhir pada tanggal 22
April 2020. Laporan evaluasi diri merupakan dokumen evaluasi yang disusun secara
komprehensif sebagai bagian dari pengembangan program studi, yang tidak hanya
menggambarkan status capaian masing-masing kriteria, tetapi juga memuat analisis atas
ketercapaian atau ketidaktercapaian suatu kriteria. UPPS juga diharapkan menemukenali
kekuatan yang dimiliki serta aspek yang perlu mendapat perbaikan. Pada bagian akhir dari
LED, UPPS yang melakukan analisis dan menetapkan program pengembangan UPPS dan
program studi yang akan digunakan sebagai basis penilaian pada siklus APS berikutnya.
Dengan demikian upaya peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam upaya membangun
budaya mutu, dapat segera terwujud.
1
2. Pimpinan : mengarahkan dan memberikan dukungan moril material dan berkotribusi
dalam pemberian data UPPS, dan melakukan review dan ferifikasi internal terhadap
data yang dituangkan dalam laporan evaluasi diri.
3. Dosen : mengumpulkan data, memilih data, menyusun data untuk dituangkan dalam
laporan evaluasi diri.
4. Tenaga Kependidikan : membantu dalam mengiventarisir data yang diperlukan untuk
menyusun laporan evaluasi diri.
Selain itu laporan evaluasi diri juga melibatkan pihak eksternal yang meliputi :
1. Lulusan : memberikan kontribusi dalam memberikan data terkait kepuasan pengguna
pada kriteria tata pamong.
2. Pengguna : memberikan kontribusi dalam memberikan data terkait kepuasan
pengguna pada kriteria tata pamong tata kelola dan kerjasama.
3. Mitra : memberikan kontribusi dalam memberikan data terkait kepuasan pengguna
pada tata pamong tata kelola dan kerjasama; kepuasan dalam bidang penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan SK Dekan FKIP Nomor 2096.1/UN24.3/AK/2019 bulan Januari tahun
2019 Tentang Penyusun Laporan Evaluasi Diri FKIP Universitas Palangka Raya Tahun
2019. Di tingkat program studi PTB pengisian barong didasarkan pada Surat Keputusan
Dekan FKIP Nomor 1687/UN24.3/AK/2019 Tentang Penetapan Tim Barong Program Studi
PTB Jurusan PTK, FKIP, Universitas Palangka Raya. Berdasarkan dua Surat Keputusan
Dekan tersebut dapat dijabarkan tugas dan tanggungjawab TIM yaitu sebagai berikut.
3
data yang telah terkumpul, permasalahan dan memperoleh data, penyusunan strategi
lain dalam pengumpulan data.
4
d. Memerlukan waktu yang cukup untuk mempelajari berulang kali isian yang sesuai
dengan pedoman pengisian laporan evaluasi diri tersebut.
e. Belum ada referensi contoh dalam pengisian laporan evaluasi diri sehingga semua
tim penyusun kadangkala mengalami perbedaan persepsi yang membuat pengisian
menjadi terkendala dari segi waktu.
A. Kondisi Eksternal
1. Lingkup Makro
Laporan evaluasi diri yang disusun bertujuan untuk menemukenali keunggulan
serta permasalahan dalam pengembangan FKIP ke depan Khususnya eksistensi
keberadaan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan dalam berbagai kondisi yang
mempengaruhi perkembangannya. Kondisi makro yang dapat mempengaruhi
keberadaan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Palangka
Raya adalah:
A. Politik: Secara Poitis salah satu upaya pemerintah dalam menanamkan nilai dan
sikap nasionalisme dan cinta tanah air adalah melalui mata pembelajaran
Pendidikan Teknik bangunan yang diberikan di sekolah untuk semua level dan
jenjang Pendidikan (penjelasan pasal 37 UU No. 20/2003). Ada anggapan bahwa
sepanjang NKRI berdiri maka mata pelajaran PTB akan tetap diperlukan dalam
rangka penanaman nilai dan sikap nasionalisme bagi warga negara. Dengan
adanya mata pelajaran PTB tersebut maka diperlukan guru yang memiliki
kompetensi untuk mengajar PTB yang dihasilkan dari lulusan PTB FKIP UPR.
B. Ekonomi: animo masyarakat terhadap Program Studi PTB salah secara ekonomis
dipengaruhi oleh penyerapan lulusan untuk memperoleh penghasilan relative
cepat karena lulusan memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan di
5
masyarakat baik sebagai guru PTB, Politikus, pegawai di Lembaga pemerintah
maupun swasta.
C. Kebijakan: Mata pelajaran PTB adalah mata pelajaran wajib yang harus diberikan
di sekolah pada setiap jenjang level Pendidikan sesuai dengan pasal 37 UU No
20 Tahun 2003. Selain itu kebijakan lain yang memperkuat eksistensi Program
Studi PTB adalah Program Proritas pembangunan Jokowi yang tertuang dalam
nawa cita poin ke 8 dan 9 yaitu melakukan revolusi karakter bangsa melalui
kebijakan penataan Kembali kurikulum Pendidikan nasional dengan
mengedepankan aspek Pendidikan Teknik Bangunan, yang menempatkan secara
proporsional aspek Pendidikan. Kebijakan- kebijakan tersebut memberikan
landasan yang kuat bagaimana pengembangan PTB didukung oleh kebijakan
pemerintah.
D. Sosial Budaya: Kondisi sosial budaya Indonesia yang muktikultural memerlukan
upaya yang sistematis dalam menyatukan konsepsi sikap dan sikap warga negara
untuk menjadi warga negara yang baik yang menghormati dan menjunjung tinggi
hak oranglain dan menjalankan kewajiban sebagai warga negara dengan baik
untuk tetap berdiri tegaknya negara Indonesia. Hal ini memerlukan upaya yang
sistemastis melalui Pendidikan Teknik bangunan yang diajarkan di sekolah.
E. Perkembangan Iptek: Laju perkembangan IPTEK memberikan gambaran bahwa
karakter warga negara Indonesia akan berubah. Nation and character building
yang diintegrasikan dalam mata pelajaran PTB sangat diperlukan dalam rangka
memanfaatkan peluang dari kemajuan IPTEK dan mengantisipasi ancaman
negatif bagi warga negara. Penguatan nilai- nilai Pancasila sebagai ideologi
bangsa akan memberikan arah dan tujuan yang jelas bagi warga negara
khususnya generasi muda untuk mengarungi kehiduan ditengah kemajuan IPTEK.
2. Lingkup Mikro
Kondisi Mikro yang dapat mempengaruhi keberadaan program studi PTB FKIP
Universitas Palangka Raya adalah:
a. Pesaing: Program studi PTB merupakan program studi satu-satunya yang di
buka di seluruh perguruan tinggi negeri atau swasta yang ada di Provinsi
Kalimantan Tengah. Dari segi kompetisi input mahasisa untuk masuk Program
Studi PTB memiliki peluang yang besar karena nggak ada di buka di perguruan
tinggi lain.
b. Pengguna lulusan: Lulusan yang dihasilkan Program Studi PTB bisa menjadi
Guru PTB, politikus, akademisi, bekekerja di lembaga pemerintah maupun swasta
dil. Dengan demikian serapan pengguna lulusan sangat tinggi bagi lulusan
Program Studi PTB. Sehingga sangat sedikit presentasi lulususn tidak memiliki
pekerjaan.
c. Sumber calon mahasiswa: Berdasarkan data statistik pada tahun 2016 /2017
jumlah siswa SMA negeri dan swasta berjumlah 53.854 siswa, dan siswa SMK
negeri maupun swasta berjumlah 30. 972 siswa. Pada tahun 2019 dan 2020 dari
jumlah siswa tersebut berpeluang untuk mendaftar di Program studi PTB. Selain
itu animo masyarakat untuk masuk Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
juga berasal dari provinsi lain melalui seleksi SBMPTN dan beasiswa bidik misi.
d. Sumber calon dosen dan tenaga kependidikan: Dosen dosen yang di rekrut di
Program studi PTB memiliki bidang keilmuan S2 PTB, S2 PIPS, S2 Hukum, S2
6
Ilmu Sosial yang berasal dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Hal ii memberi peluang bahwa dosen-dosen Pendidikan Teknik Bangunan berasal
dari berbagai daerah dan berbagai perguruan tinggi di luar Universitas Palangka
Raya.
e. Pendidikan jarak jauh: Pendidikan jarak jauh yang dibuka oleh UPBJJ Universitas
Terbuka di Provinsi Kalimantan Tengah tidak membuka program studi PTB,
sehingga peluang calon mahasiswa yang masuk dari daerah lebih besar.
f. Open cource war: Program Studi PTB memiliki website yang menyediakan
informasi yang terkait kegiatan perkuliahan mahasiswa, upload nilai mahasiswa
g. Kebutuhan dunia usaha/industry: Kebutuhan dunia usaha/industry terhadap
lulusan PTB sangat tinggi karena lapangan pekerjaan terbuka banyak untuk
berbagai lulusan mengingat Provinsi Kalimantan Tengah memiliki jumlah
penduduk yang sedikit untuk berkompetisi mendapatkan pekerjaan.
h. Masyarakat: Lulusan PTB di masyarakat akan membawa nilai-nilai karakter
sebagai warga negara yang baik, dan memiliki kompetensi pada berbagai bidang
ilmu. Dengan demikian banyak kontribusi lulusan yang sangat berguna dalam
emnyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
i. Mitra: Guru-guru PTB yang berkontribusi dengan mitra memeberikan kontribusi
positif karena lulusan yang bekerja dapat bersaing dengan guru-guru yang bukan
dari lulusan PTB, mengingat jumlah lulusan sedikit dibandingkan dengan
kebutuhan guru di sekolah mitra.
j. Aliansi: Kontribusi Universitas untuk melakukan aliansi dengan asosisi profesi
PTB sangat penting karena Prodi PTB hanya ada di Universitas Palangka Raya.
Bergeraknya AP3KNI sangat bergantung dari keberadaan program studi PTB.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya pada awalnya
bernama IKIP Bandung Cabang Palangka Raya yang berdiri berdasarkan keputusan
Menteri PTIP Nomor: 1165/H/IV/1963 tanggal 13 November 1963 dan bersamaan dengan
tahun berdirinya Universitas Palangka Raya (UPR). Pada waktu berdirinya IKIP Bandung
Cabang Palangka Raya terdiri dari 2 (dua) Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
dan Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS). Fakultas Ilmu Pendidikan terdiri dari 2 (dua)
jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Umum dan Jurusan Pendidikan Sosial, sedangkan
Fakultas Keguruan Ilmu Sosial terdiri dari 2 (dua)jurusan, yaitu Jurusan Civics Hukum dan
Jurusan Ekonomi Umum.
7
Pada tahun 1974 berdasarkan analisis kebutuhan guru di Provinsi Kalimantan
Tengah, Fakultas Keguruan membuka 2 (dua) Jurusan baru, yaitu Jurusan Bahasa Inggris
dan Jurusan Ilmu Pasti yang sekarang dikenal dengan Program Studi Pendidikan
Matematika. Kemudian pada tahun 1982 dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor:
67/1982 tanggal 7 September 1982, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan
digabungkan menjadi satu dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Palangka Raya. Seiring dengan perkembangan jaman agar peran dan fungsi
FKIP Universitas Palangka Raya (UPR) dapat selaras dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, maka FKIP UPR sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) negeri dalam kerangka sistem pendidikan nasional yang memiliki
peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional, khususnya
pembangunan di bidang pendidikan selalu berupaya untuk terus menerus melakukan
berbagai perbaikan dan pembenahan untuk menjadi FKIP UPR yang akuntabel dalam
menghasilkan sumber daya manusia bidang pendidikan yang berkualitas sebagai salah satu
bentuk akuntabilitas atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat.
Sejak berdirinya tahun 1963, Fakultas Keguruan ilmu Sosial membuka Jurusan
Civics Hukum dan Jurusan Ekonomi Koperasi. Jurusan Civics Hukum kemudian
berturutturut berganti nama menjadi Program Studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), dan
saat ini menjadi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
8
1) Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai tenaga pendidik profesional pada
berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
2) Melaksanakan tugas dan fungsi sebagai tenaga kependidikan profesional pada
berbagai jenis dan jenjang pendidikan.
3) Melaksanakan kegiatan manajerial secara profesional pada berbagai
organisasi dan instansi pendidikan
b. Menghasilkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keguruan
dan ilmu pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Menyebarluaskan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
keguruan dan ilmu pendidikan untuk mendukung terwujudnya pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di daerah dan nasional serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
d. Mewujudkan tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu
organisasi FKIP yang sehat dan profesional untuk menjamin kualitas penyelenggaraan
tri dharma perguruan tinggi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholder,
e. Mewujudkan kemitraan yang sinergis dengan stakeholder untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
Strategi yang ditetapkan adalah sebagai berikut.
a. Sasaran 1
‘’Peningkatan Kualitas pendidikan dan pengajaran dalam bidang keguruan dan ilmu
pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan dengan
kondisi dan kebutuhsn masyarakat di daerah serta berdaya saing di tingkat
nasional’’.
Strategi :
1) Revitalisasi kurikulum Prodi berbasis KKNI yang mengakomodir nilai kearifan
lokal, yang memperhatikan pertimbangan teori dan praktek, berorientasi pada
ketepatan waktu penyelesaian studi mahasiswa serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
2) Optimalisasi pembelajaran inovatif berbasis ICT.
3) Optimalisasi tata kelola Laboratorium Pembelajaran dan Micro Teaching (dulu
UP3L).
4) Peningkatan suasana akademik.
5) Peningkatan kualitas dan pendayagunaan sarana dan prasarana penunjang
pendidikan dan pengajaran.
6) Pengingkatan kapasistas kelembagaan BEM, DPM,HMJ, dan HMPS sebagai
wadah advokasi, penyaluran kreativitas dan inovasi Mahasiswa, serta
eksplorasi potensi diri.
7) Peningkatan kapasitas mahasiswa dan kegiatan akademik kompetitif nasional
dan inter.
b. Sasaran 2
‘’Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil penilitian dan pengembangan ilmu bidang
keguruan dan ilmu pendidikan yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi’’.
9
Strategi :
1) Peningkatan kuantitas dan kualitas riset dosen.
2) Upgrading pengembangan profesional dosen dalam pemantapan keilmuan dan
terapannya.
3) Peningkatan produktivitas karya buku ilmiah, HaKI dan paten dosen.
4) Peningkatan jaringan kerjasama dalam riset pendidikan dengan stakeholder
dan PT lain.
5) Peningkatan kuantitas hasil riset payung kolaboratif dosen dan mahasiswa.
c. Sasaran 3
‘’Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil pengabdian kepada masyarakat (PKM)
sebagai solusi untuk mendukung terwujudnya pemerataan dan peningkatan mutu
pendidikan di daerah dan nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat’’.
Strategi :
1) Peningkatan kuantitas dan kualitas riset dosen.
2) Uprading pengembangan profesional dosen dalam PKM.
3) Peningkatan produktivitas karya buku ilmiah, HaKI dan paten dosen hasil PKM.
4) Peningkatan jaringan kerjasama dalam PKM dengan stakeholder dan PT lain.
5) Peningkatan kuantitas hasil PKM kolaboratif dosen dan mahasiswa.
d. Sasaran 4
‘’Peningkatan efisiensi dan efektivitas tata pamong, kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu organisasi FKIP yang sehat dan profesional
untuk menjamin kualitas penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholder’’.
Strategi :
1) Peyusunan dokumen Rencana Strategis FKIP.
2) Peningkatan kapasitas kepemimpinan operasional, organisasi dan publik.
3) Peningkatan akreditasi Prodi.
4) Optimalisasi Unit Penjaminan Mutu tingkat FKIP, Gugus Kendali Mutu tingkat
Prodi, dan senat FKIP.
5) Optimalisasi layanan administrasi (Kepegawaian dan Kemahasiswaan).
6) Realisasi SIM Terintegrasi (akademik, kemahasiswaan, keuangan, aset,
kepegawaian, dan data lainnya).
Visi Program Studi PTB adalah : Menjadi program studi terbaik yang menghasilkan
lulusan yang berkualitas di bidang pendidikan dan pengajaran, bermoral Pancasila, dan
berdaya saing tinggi.
Misi Program Studi PTB adalah :
1. Menyelenggarakan kegiatan belajar–mengajar yang bermutu dengan mengacu pada
standard mutu yang telah ditetapkan oleh Universitas Palangka Raya.
10
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
bidang pendidikan dan pengajaran.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik tenaga pendidik maupun
tenaga kependidikan yang bekerja di FKIP Universitas Palangka Raya.
4. Menerapkan sistem tata pamong dan tata kelola yang berazaskan otonomi, evaluasi,
dan akuntabilitas sehingga tercapai sistem manajemen yang baik, tertib, lancar, efisien,
dan professional.
6. Menyelenggarakan evaluasi kinerja secara rutin baik dalam bidang akademis dan non-
akademis.
Tujuan :
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan
yang relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat di daerah serta berdaya
saing di tingkat nasional.
2. Menghasilkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
keguruan dan ilmu pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Menyebarluaskan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang keguruan dan ilmu pendidikan untuk mendukung terwujudnya pemerataan
dan peningkatan mutu pendidikan di daerah dan nasional serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
4. Mewujudkan tata pamong organisasi FKIP yang sehat dan profesional untuk
menjamin kualitas penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada stakeholders.
5. Mewujudkan kemitraan yang sinergis dengan stakeholders untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
11
orang lain, penuh pengertian, murah hati, bersedia memberikan waktu dan perhatian,
dan bersedia memberi informasi yang diperlukan.
c. Disiplin. Sikap disiplin akan membangun konsistensi dan tercemin dalam perilaku kerja
yang tepat waktu, tata pada peraturan, dan konsisten.
d. Profesional. Sikap profesional akan memberikan rasa puas bagi orang lain, dan
tercemin dalam perilaku yang cepat dan tepat waktu dalam memberi respon, akurat,
dapat bekerjasama, ahli dan kompeten, memberi pelayanan yang terbaik, dapat dijamin,
membawa terobosan-terobosan, dan membawa perbaikan yang terus-menerus.
Agar sejalan dengan tujuan dan sasaran strategi FKIP UPR, maka Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu :
12
REKTOR UPR
LP3MP
DEKAN FKIP SENAT FKIP
KASUBBAG AKADEMIK
STAF
WADEK UMUM
WADEK WADEK
DAN KASUBBAG
AKADEMIK KEMAHASISWAAN
KEUANGAN
STAF
KASUBBAG KEMAHASISWAAN
KETUA JURUSAN KETUA JURUSAN KETUA JURUSAN KETUA JURUSAN KETUA JURUSAN KETUA JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IPS MIPA PTK PJKR
SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS
KAPRODI PLS KAPRODI PBSI KAPRODI PPKN KAPRODI P.MAT KAPRODI P. KAPRODI PJKR
TEKMIN
KALAB. PLS KALAB. PBSI KALAB. PPKN KALAB. P.MAT KALAB. PJKR
KALAB P. TEKMIN
KAPRODI MP KAPRODI PB. ING KAPRODI P. EKON KAPRODI P.FIS
Tata Kerja yang berlaku di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas
Palangka Raya :
Fakultas
Jurusan PTB
13
Ketua Lab
Kaprodi PTB
Mahasiswa
14
kepangkatan Guru Besar dan sisanya sebanyak 20 orang (9%) masih memiliki jabatan
fungsional Asisten Ahli. Pada aspek ini dapat disimpulkan bahwa baik secara kualifikasi
maupun kepangkatan dosen tetap di lingkungan FKIP UPR sudah sangat memadai.
Total di
Jumlah Dosen Tetap yang Bertugas pada Program Studi: FKIP
Hal Sendrat
Bhs Ind
Bhs Ing
Tekmin
Tekban
PGSD
PAUD
PJKR
PKn
asik
PLS
TEP
Kim
Eko
Mat
Bio
MP
Fis
BK
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Jabatan Fungsional:
1 Asisten Ahli 2 2 2 6 3 3 2 1 1 2 1 4 3 3 5 2 42
2 Lektor 3 2 2 6 7 9 3 3 2 5 9 9 2 6 1 7 6 82
3 Lektor Kepala 7 5 5 15 2 4 5 2 5 2 9 4 2 3 1 71
4 Guru Besar 1 1 1 2 1 1 2 1 10
TOTAL 13 9 10 21 10 21 3 12 8 8 8 22 10 10 12 7 13 8 205
Adapun Tenaga Kependidikan, dosen tetap non-PNS dan dosen tidak tetap pada
FKIP UPR adalah sebagai berikut.
15
4. Satuan FKIP
Pengamanan 5
5. Lainnya : 19 54 1 Prodi, Jurusan, dan
Pramubakti FKIP
6. Dosen Tetap non 23 - - - - - - Program Studi
PNS
7 Dosen Tidak 26 - - - - - - Program Studi
Tetap
Total 1 69 81 1 14
16
Tabel Penggunaan Dana di UPPS
Tabel Prasarana
7. Penjaminan Mutu
Kebijakan penjaminan mutu di tingkat FKIP UPR tidak terpisahkan dari kebijakan
penjaminan mutu di tingkat UPR. Sistem Penjaminan Mutu di FKIP dilaksanakan dengan
mengacu pada kebbijakan penjaminan mutu tingkat UPR, dalam hal ini berada dalam
koordinasi LP3MP UPR. Saat ini acuan yang digunakan dalam pelaksanaan penjaminan
mutu tingkat UPR mengacu pada 5 (lima) dokumen penjaminan mutu, yaitu: 1) Standar
Akademik, 2) Kebijakan Akademik, 3) Peraturan Akademik, 4) Manual Mutu, dan 5) Manual
Prosedur. Namun demikian seiring dengan perkembangan waktu agar selaras dengan arah
kebijakan pengembangan FKIP UPR kedepan, maka FKIP UPR dituntut untuk dapat
menjabarkan secara operasional kebijakan mutu tingkat UPR tersebut yang disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan serta tantangan FKIP UPR dengan tetap mengacu pada
standar nasional pendidikan tinggi (SNPT). Realisasi penjabaran kebijakan mutu secara
operasional tersebut diwujudkan dalam Dokumen Manual Mutu FKIP UPR Tahun 2019.
Dokumen Manual Mutu FKIP UPR berisikan tentang semua aspek-aspek mendasar dalam
pengelolaan pendidikan tinggi, meliputi: Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada
18
Masyarakat, Kerjasama, Pengembangan Manajemen dan Sumberdaya Manusia,
Kemahasiswaan dan Alumni, serta Prasarana dan Sarana yang menjadi acuan pihak
fakultas, jurusan hingga program studi.
C. KRITERIA
C1 VISI, MISI, TUJUAN & STRATEGI
1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan kebutuhan tenaga kerja dan tenaga pendidik
sekolah menengah kejuruan bidang konstruksi bangunan yang berbasis kearifan lokal
di daerah aliran sungai dan lahan gambut, maka Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan FKIP UPR sebagai program studi kejuruan Teknik Bangunan satu-satunya
di wilayah regional Kalimantan, oleh sebab itu Program Studi Pendidikan Teknik
19
Bangunan melakukan pembaharuan visi misi untuk menyesuaikan visi misi Universitas
UPPS dan kurikulum serta pembelajaran di sekolah menengah kejuruan yang
menghasilkan tenaga kerja terampil dan berkompeten di bidangnya di Provinsi
Kalimantan Tengah.
Dalam rangka melakukan pembaharuan visi misi maka program studi PTB
membentuk tim perumus visi misi, dimana tim tersebut melakukan sinkronisasi dan
kajian terhadap visi dan misi Universitas dan Fakultas sebagai acuan perumusan visi
dan misi program studi. Dalam proses sinkronisasi tim perumus melakukan pemetaan
program studi dan analisis SWOT. Untuk melengkapi proses tersebut tim perumus
juga melibatkan semua unsur (praktisi dibidang teknik bangunan, guru SMK, dinas
terkait, alumni PTB, dan pengguna lulusan) dengan cara melakukan workshop, dan
tracer study dalam rangka mengumpulkan masukan-masukan untuk kemajuan
program studi PTB agar tujuan dan sasaran serta strategi dapat terwujud.
20
Adapun Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan diperlukan visi dan misi yang
baik dan berorientasi pada masa depan Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP,
Universitas Palangka Raya.
21
UPPS PTB
Visi Menjadi Fakultas terbaik yang Menjadikan program studi
menghasilkan lulusan yang pendidikan teknik bangunan yang
berkualitas di bidang pendidikan berkualitas di bidang pendidikan
dan pengajaran, bermoral Pancasila, yang berbasis Daerah Aliran Sungai,
dan berdaya saing tinggi bermoral Pancasila, dan berdaya
saing tinggi.
Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan 1. melaksanakan pendidikan dan
dan pengajaran yang berkualitas pengajaran yang sejalan dengan
dalam bidang keguruan dan progam studi Pendidikan Teknik
ilmu pendidikan untuk Bangunan untuk Menghasilkan
menghasilkan lulusan yang lulusan sarjana pendidikan bidang
berkualitas dan relevan dengan teknik bangunan yang profesional
kondisi dan kebutuhan dan mampu berkomunikasi dengan
masyarakat di daerah serta baik untuk mengisi kebutuhan tenaga
berdaya saing di tingkat pendidik bidang teknik bangunan dan
nasional; bidang non-kependidikan lainnya;
2. Melaksanakan penelitian dan
pengembangan ilmu bidang 2. Menyelenggarakan penelitian dan
keguruan dan ilmu pendidikan pengembangan ilmu pendidikan dan
yang relevan dengan kondisi teknologi dibidang pendidikan teknik
dan kebutuhan masyarakat serta bangunan
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi; 3. melaksanakan pengabdian kepada
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menerapkan ilmu
masyarakat melalui pendidikan dan teknologi di bidang
penyebarluasan ilmu rekayasa bangunan dalam rangka
pengetahuan dan teknologi meningkatkan utilitas.
dalam bidang keguruan dan
ilmu pendidikan untuk 4. Menyelenggarakan progam studi
mendukung terwujudnya pendidikan teknik bangunan yang
pemerataan dan peningkatan kredibel, tranparan, tanggung jawab
mutu pendidikan di daerah dan dan adil sesuai dengan tata pamong
nasional serta peningkatan yang berlaku di FKIP Universitas
kesejahteraan masyarakat; Palangka Raya.
4. Menyelenggarakan tata pamong
organisasi FKIP yang sehat dan 5. Menjalin dan mengembangkan
profesional untuk menjamin kerjasama dengan pemangku
kualitas penyelenggaraan tri kepentingan yang relevan dengan
dharma perguruan tinggi progam studi pendidikan teknik
sebagai bentuk bangunan dalam rangka peningkatan
pertanggungjawaban kepada kualitas lulusan.
stakeholders;
5. Menjalin dan mengembangkan
sinergitas kemitraan dengan
stakeholders untuk
meningkatkan kualitas
pendidikan.
3. Menghasikan karya ilmiah dosen dan mahasiswa sebagai wujud pelaksanaan Tri
Dharma perguruan tinggi berbasis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang hukum, sosial-budaya, politik, moral, dan pembelajaran
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas riset dosen
b. Upgrading pengembangan profesional dosen dalam pemantapan keilmuan dan
terapannya
c. Peningkatan produktivitas karya buku ilmiah, HAKI dan paten dosen
d. Peningkatan jaringan kerjasama dalam riset pendidikan dengan stakeholder dan PT
yang lain
e. Peningkatan kuantitas hasil riset payung kolaboratif dosen dan mahasiswa
f. Peningkatan kuantitas dan kualitas Pengabdian Kepada Masyarakat
g. Up-grading pengembangan professional dosen dalam PKM
h. Peningkatan produktivitas karya buku ilmiah, HAKI dan paten dosen hasil PKM
i. Peningkatan jaringan kerjasama PKM dengan stakeholder dan PT lain
j. Peningkatan kuantitas hasil PKM kolaboratif dosen dan mahasiswa.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama mitra baik dari internal maupun
eksternal kampus melalui program-program yang bermanfaat bagi dunia
pendidikan
a. Optimalisasi kerjasama sinergis dengan stakeholder
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas program kemitraan antara program studi dengan
sekolah binaan (lab.school) pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan
c. Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
kenasama FKIP dengan berbagai instansi pemerintahan provinsi/kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah
d. Peningkatan kuntitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
kerjasama FKIP dengan berbagai Perguruan Tinggi dalam maupun luar negeri
e. Optimalisasi peranserta Ikatan Alumni (IKA) program studi.
26
3. Struktur masyarakat Kalimantan Tengah sangat heterogen terdiri dari berbagai
agama, suku, ras, dan budaya. Struktur sosial tersebut pernah berakibat pada
konflik honzontal di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan nilai-
nilai kehidupan atau living law yang diintegrasikan ke dalam mata kuliah. Berikut
mata kuliah yang mengadopsi kearifan lokal (local wisdom) ada di Program Studi
PTB, FKIP UPR.
28
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil enelitpm dan pengembangan iimu.
Peningkatan dan pengembangan kuantitas dan kualitas penelitian sudah baik.
Langkah yang sudah dilakukan yakni dengan meningkatkan kuantitas dan
kuaktas nset dosen sera meningkatkan produktivitas karya buku ilmiah HaKI dan
paten dosen.
c. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Langkah yang sudah dilakukan yakni dengan meningkatkan kuantitas dan
kualitas riset dosen sera meningkatkan produktivitas karya buku ilmiah HaKI dan
paten dosen.
d. Peningkatan efisiensi dan feektivitas tata pamong, kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu organisasi FKIP yang sehat dan profesional.
Efisien dan efektivitas terkait pengelolaan tata pamong, kepemimponan, sistem
pengelotaan dan pergarunan mutu organisas FKIP sudah baik. Indikasi ini dapat
dilihat dari sudah disusunnya Dokumen Rencana Strategis FKIP, adanya Unit
Penjaminan Mutu tingkat FKIP, Gugus Kendati Mutu tingkat Prodi, adanya
Realisasi SIM Terintegrasi (Akademk, Kepegawaan, Kemahasiswaan,
Keuangan, Aset dan data lainnya.
e. Terwujudnya sinergisitas dengan stakeholder. Sinergisitas dengan stakeholder
dapat dilihat dari adanya kerjasama sinergis dengan stakeholder (instansi
pemenntah dan dudi Ds lain sudah dirintis dan disosialisasikan peran serta
ikatan alumni (IKA) FKIP dan Prodi. Hal ini semakin memperkuat jalinan
kemitraan yang akan berdampak post bag UPPS dan Prodi.
Di tingkat Fakultas, tata pamong dan tata kelola yang dijalankan sesuai dengan misi
Universitas Palangka Raya yaitu menerapkan tata-pamong dan tata-kelola universitas
berasas otonomi, evaluasi dan akuntabilitas yang bermuara pada peningkatan akreditasi
institusi (Renstra UPR, 2020-2024:10). Sesuai dengan visi Universitas Palangka Raya
dalam menjalankan tata pamong. di tingkat UPPS tata pamong dilaksanakan dengan
mengacu pada misi FKIP adalah mengoptimalkan penyelenggaraan tata pamong,
kepemimpman, sistem pengelolaan dan perjamman mutu organisasi FKIP yang sehat dan
profesional untuk menjamin kualitas penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi sebagai
bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholder (Borang FKIP, 2019: 1). Dalam mencapai
misi yang baik dalam tata pamong, kepemimpman, dan tata kelola yang baik telah
dijabarkan ke dalam beberapa kebijakan Dekan FKIP UPR yaitu dengan didukung oleh
beberapa dokumen pendukung. Sistem tata pamong di FKIP dan Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan sudah berjalan dengan efektif dan demokratis melalui mekanisme yang
mengakomodir seluruh kebutuhan civitas akademika. Sesuai dengan misi Program Studi
PTB yaitu membangun dan mengembangkan organisasi kampus yang dinamis dan sehat
dalam rangka penguatan tata kelola program studi yang partisipatif, akuntabel, bermoral dan
religius. Tata pamong yang dijalankan di Program Studi PTB didukung oleh budaya
organisasi yang demokratis yang dicerminkan dengan budaya organisasi yang partisipatif,
30
akuntabel, bermoral dan religius. Hal ini akan mendukung tegaknya seluruh aturan, tata cara
pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi,
perpustakaan, dan laboratorium). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas yang termuat dalam beberapa prosedur yang sudah dijalankan di
tingkat UPPS maupun di program studi PTB, Hal tersebut dapat didukung oleh realisasi
beberapa SOP tambahan yaitu pembimbingan skripsi, ujian skripsi, pengisian KRS, mata
kuliah seminar PTB, etika berpakaian, etika kebersihan ruangan, etika berkomunikasi
dengan dosen.
2. Kebijakan
Tata pamong, kepemimpinan, tata kelola akan memilliki kekuatan hukum apabila
dijabarkan pada berbagai aturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan dan
pemangku kebijakan baik di tingkat Universitas (Rektor) dan di tingkat UPPS (Dekan).
Beberapa aturan tersebut menjadi payung hukum dalam pengelolaan program studi dan
UPPS dalam mencapai standar pendidikan. Kebijakan-kebijakan yang menjadi payung
hukum dalam tata pamong, kepemimpinan, dan tata kelola di tingkat perguruan tinggi adalah
:
31
q. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 47 Tahun 2015
tentang Organsssi dan Tata Kerja Universitas Palangka Raya.
r. Peraturan Restor Universitas Palangka Raya No 472/UN24/KP/2014 Tentang
Perubahan atas Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya No.51 /UN24/KP/2012
Tentang Tata Cara Persaringan. Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Dekan
di Lingkungan Universitas Palangka Raya
s. Peeeran Rektor Universras Palangka Raya No 318/UN24/KP/2015 Tentang Tata Cara
Penjaringan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Dekan di Lingkungan
Universitas Palangka Raya
t. Peraturan Rekior Universitas Palangka Raya Nomor: 10 Tahun 2018 Tentang Kode Etik
Dan Etika Civitas Akademik Universitas Palangka Raya
u. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
Pemilihan Dan Pengangkatan Dekan Fakultas Di Lingkungan Universitas Palangka
Raya.
32
Strategi pencapaian dalam mencapai standar yang terkait tata pamong, tata kelola,
dan kerjasama memiliki konsistensi antar Universitas, UPPS, dan Program Studi. Di tingkat
Universitas sasaran tata pamong, tata kelola, dan kerjasama adalah : Terciptanya tata-
pamong dan tata-kelola universitas secara sinergis dengan mengedepankan prinsip
otonomi, efisiensi, transparan dan akuntabel yang berbasis pada ICT. Strategi dalam
mewujudkan pencapaian sasaran tersebut adalah sebagai berikut.
Di tingkat UPPS sasaran dalam tata kelola, tata pamong, dan kerjasama adalah :
peningkatan efisiensi dan efektivitas tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan
penjaminan mutu organisasi FKIP yang sehat dan profesional untuk menjamin kualitas
penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
stakeholder”. Sasaran pencapaian tata kelola, tata pamong, dan kerjasama di FKIP adalah
Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan
dan Penjaminan Mutu Organisasi FKIP yang Sehat dan Profesional. Strategi untuk
mencapai sasaran tersebut adalah :
33
c. Dokumen SOP FKIP : SOP Kepenasihatan Akademik , SOP Pengisian Kartu
Rencana Studi Mahasiswa, SOP Peringatan Dini, SOP Penjadwalan Kuliah, SOP
Pelaksanaan UTS dar UAS, SOP Penilaian Tugas dan Ujian Mahasiswa, SOP
Semester Pendek, SOP Alur Nilai dan Pembuatan Kartu Hasil Studi, SOP Cuti
Akademik, SOP Pindah/Ailh Program Studi, SOP Perpanjangan Masa Studi, SOP
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), SOP Ujian Skripsi, SOP Penilaian Ujian
Skripsi, SOP Pelanggaran Akademik Dosen, SOP Dosen Tetap Non PNS dan Dosen
Tidak Tetap, SOP Pemuktahiran Dokumen Evaluasi Diri dan Borang Program Studi,
SOP Evaluasi Kinerja Dosen, SOP Yudisium, SOP Pelanggaran Akademik
Mahasiswa.
Di tingkat Program Studi PTB : dalam menunjang misi tata pamong Program studi
PTB yaitu membangun dan mengembangkan organisasi kampus yang dinamis dan sehat
dalam rangka penguatan tata kelola program studi yang partisipatif, akuntabel, bermoral
dan religius dikembangkan beberapa SOP yang belum tertuang di tingkat Universitas
maupun tingkat UPPS yaitu : pembimbingan skripsi, ujian skripsi, pengisian KRS, mata
kuliah seminar PTB, etika berpakaian, etika kebersihan ruangan, etika berkomunikasi
dengan dosen.
Peraturan yang berlaku mengenai Organisasi Tata Kerja (OTK) FKIP UPR
mengacu pada OTK UPR yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Nomor 47 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Palangka Raya. Berdasarkan OTK UPR tersebut tugas pokok dan fungsi dari unsur-
unsur organisasi yang ada di FKIP terselenggara dengan baik berdasarkan prinsip-
prinsip tata pamong (kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil)
menjadi landasan terutama yang terkait dengan pelaku tata kelola dan sistem
pengelolaan yang baik (instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta
kode etik) sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
1. Kredibilitas
Tata keloia UPPS yang mencerminkan kriteria 'kredibel ditandai dengan pengelolaan
UPPS yang mendukung dan mencerminkan kepercayaan baik dari lintas civitas
akademik di lingkungan Universitas Palangka Raya, mahasiswa, dan seluruh komponen
masyarakat. Kepercayaan tersebut didasarkan pada kesesuaian antara program yang
dilakukan dan peraturan dan komitmen yang telah disepakati. Beberapa peraturan rektor
yang mendukung tata pamong UPPS dan program studi terkait dengan pengangkatan
Dekan, Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan, dan ketua Program Studi). (Peraturan Rektor
Universitas Palangka Raya No 472/UN24/KP/2014 Tentang Perubahan atas Peraturan
Rektor Universitas Palangka Raya No.51 /UN24/KP/2012 Tentang Tata Cara
Penjaringan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Dekan di Lingkungan
Universitas Palangka Raya: Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 2
Tahun 2018 Tentang Tata Cara Pemilihan Dan Pengangkatan Dekan Fakultas Di
Lingkungan Universitas Palangka Raya, Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Nomor 42 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Palangka Raya:
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Palangka Raya).
34
Dasar hukum yang dipakai dalam tata kelola FKIP Universitas Palangka Raya adalah
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 42 Tahun 2017 tentang
Statuta Universitas Palangka Raya: Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Nomor 47 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Palangka
Raya. Peraturan-peraturan tersebut dijadikan dasar dalam memilih pimpinan
kelembagaan di IIngkungan Program Studi, Jurusan, FKIP UPR, seperti:
Ketua/Sekretaris Jurusan, Ketua Program Studi dipilih dengan mekanisme sebagai
berikut: a) melalul musyawarah mufakat di tingkat program studi menetapkan calon ketua
Program Studi mengangkat nama yang akan diusulkan menjadi ketua program studi
kepada ketua jurusan, b) Ketua jurusan mengadakan koordinasi dengan dosen dan
monilai track record, penilalan dalam sikap dan perilaku calon yang bersangkutan dan
kompotanal calon kotua program atudi yang diusulkan dari tingkat program studi; c)
Ketua Jurusan mengadakan rapat dengan dosen-dosen di lingkungan Program Studi
dengan calon-calon yang terpilih dalam musyawarah program studi untuk menyampaikan
visi misi di hadapan ketua jurusan dan doson, d) Kotua jurusan momilih satu orang calon
untuk diajukan melalui dekan kepada rektor untuk ditetapkan dengan surat keputusan,
Untuk membangun sistem tata pamong yang kredibel, ketua jurusan/sekretaris
jurusan/ketua program studi sesuai dengan track record calon dan visi ke depan serta
misi dan program-program untuk merealisasikan visi tersebut (Peraturan Rektor
Universitas Palangka Raya Nomor 84 Tahun 2019 Tentang Dosen Tugas Tambahan
Sabagai Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Kepala
Laboratorium dan Kepala Pusat Di Lingkungan Universitas Palangka Raya).
2. Transparan
Prinsip transparansi diterapkan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan fakultas yang
meliputi pelaksanaan program kemahasiswaan dan alumni, akademik, sumber daya,
sarana dan prasarana, keuangan, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta kerja
sama. FKIP UPR menerapkan prinsip transparansi dalam membuat Rencana Kegiatan
dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disusun berdasarkan pagu yang ditetapkan
Universitas melalui rapat kerja yang melibatkan semua ketua jurusan dan perwakilan
dosen dari semua jurusan di lingkungan FKIP. Selain itu prinsip transparansi juga
diterapkan dalam rapatrapat fakultas baik melalui rapat pimpinan di tingkat UPPS dan
Program studi. Dalam Rapat antara pimpinan FKIP degan ketua jurusan dan ketua
program studi untuk membahas anggaran yang ada di RKAT dan meminta pendapat
saran dari ketua Jurasan dan Ketua Program Studi untuk penggunaan anggaran yang
disetujui oleh Universitas.
3. Akuntabel
Pimpinan fakultas menjalankan visi, misi dan tujuan organisasi melalui implementasi
RKAT secara akuntabel. Fakultas atau jurusan serta program studi membuat maping
pelaksanaan kegiatan pada setiap bulannya. Pelaksanaan setiap kegiatan dilakukan
dengan membentuk kepanitiaan yang nantinya bertanggung jawab atas perencanaan,
pelaksanaan serta penggunaan keuangan dalam kegiatan tersebut. Di akhir kegiatan,
penanggungjawab di tingkat jurusan dan program studi harus membuat laporan kegiatan
35
beserta bukti-bukti pengeluarannya yang diserahkan ke Fakultas. Penyampaian laporan
kepada fakultas oleh setiap jurusan dan program studi di lingkungan FKIP UPR dilakukan
secara bersamaan. Bila ada satu jurusan maupun program studi yang terlambat maka
akan mempengaruhi permintaan, pencairan dan pelaporan anggaran bulan berikutnya.
Auditor internal secara rutin melakukan audit pada penggunaan anggaran dan melakukan
pendampingan pelaporan keuangan dan audit ekstemal dilakukan secara berkala oleh
inspektorat, BPK dan BPKP. Nilai akuntabilitas juga tercermin dalam kegiatan
pengambilan keputusan, pimpinan fakultas didalam melakukan pengambilan keputusan
juga senantiasa melibatkan pengelola jurusan dan untuk hal-hal yang sifatnya strategis
atau normatif meminta pertimbangan pada senat fakultas. Pos penggunaan anggaran
dan Pos pengadaan sarana dan prasaran adalah diantara beberapa Pos yang dijadikan
acuan untuk menjamin akutabilitas keputusan dan implementasinya. Untuk melakukan
kontrol terhadap kesesuaian antara Pos dengan semua kegiatan, dilakukan monitoring
dan evaluasi secara periodik oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) tingkat fakultas dan
Gugus Kendali Mutu (GKM) tingkat program studi serta dilakukan oleh Batuan Paryawas
Intemal (SPI) UPR. Semua aktivitas harus didukung dengan bukti-bukti yang autentik.
4. Bertanggung jawab
5. Adil
Pelaksanaan sistem tata pamong yang adil diConishkan dengan memberikan hak
kepada seluruh civitas akaademika yang ada di FKIP Universitas Palangka Raya sesuai
dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya tanpa-membeda-bedakan dari unsur
yang lainnya yang di luar tugas dan tanggungjawab yang dipayungi oleh peraturan yang
36
telah ditetapkan. Misalnya dalam menentukan dosen yang berhak mendapatkan
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dosen sebagai pembicara, pembina
olimpiade pada tingkat provinsi maupun nasional serta kegiatan ilmiah lainnya. Pimpinan
fakultas selalu memprioritaskan pada dosen yang memang memenuhi kompetensi
dibidang yang diharapkan pemakai dan sesuai dengan persyartan yang sudah
ditetapkan.
37
e. Controlling (pengendalian). Fungsi pengawasan diadakan melalui evaluasi dalam
rapat pimpinan (Rapim) fakultas. Hasil rapat di antaranya memutuskan program-
program kerja apa yang berjalan dengan baik dan patut dipertahankan, kemudian
program-program apa yang tidak berjalan akan dipertimbangkan
keberlangsungannya. Selain evaluasi programprogram kegiatan, juga dilakukan
evaluasi kinerja staf, apakah setiap staf di unit kerja bekerja dengan baik, atau
mengalami hambatan. Penelurusan hambatan diperlukan untuk menentukan solusi
yang harus diambil guna terus meningkatkan kinerja unit kerja. Selain melalui rapim,
sistem evaluasi dan pengawasan kinerja dari personil yang ada di FKIP dilakukan
secara berkala setiap semester melalui Kontrak Kinerja dan Laporan Kinerja yang
dilakukan setiap individu yang hasilnya bisa dimonitor oleh atasan langsung atau
pimpinan unit kerja dilakukan oleh pimpinan fakultas dibantu dengan Tim Penjamin
Mutu kepada unsur-unsur fakultas. Sebagai contohi, pelaksanaan perkuliahan yang
dilakukan dosen tertuang dalam jadwal dimonitoring oleh pimpinan fakultas (Wakil
dekan bidang akademik dan bagian akademik) serta unit penjamin mutu fakultas.
b) Kepemimpinan
38
dalam tingkat lokal, nasional, dan intemasional, menduduki jabatan pada organisasi
profesi maupun non prafesi.
39
Secara umum pelaksanaan sistem penjaminan mutu FKIP UPR dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Kebijakan Mutu di Bidang Pendidikan
Pada Tahap I (2019-2023) dalam strategi pencapaian untuk mencapai
“Universitas Pembelajaran Unggul Berbasis Riset”, program-program pendidikan
yang diselenggarakan oleh FKIP, secara bertahap mengarah kepada peningkatan
akreditasi A oleh lembaga akreditasi nasional (BAN PT). Presentase jumlah
program studi yang mendapatkan akreditasi B mencapai 80”5. Berdasarkan
capaian tersebut maka FKIP menargetkan di Tahun 2023 terdapat 4 dari 18
Program studi yang terakreditasi A, dan 4 Program studi yang meningkat
areditasinya menjadi B (Renstra FKIP 2019-2023, hal. 15,16). Untuk mencapai
sasaran tersebut maka FKIP UPR telah melakukan beberapa strategi dalam
penjaminan mutu bidang akademik yaitu revitalisasi kurikulum, pelaksanaan
perkuliahan, pengumpulan nilai, penugasan dosen pengampu mata kuliah,
penugasan dosen sebagai pembimbing atau penguji skripsi yang disesuaikan
dengan kompetensi yang dimiliki (dokumen mutu UPPS).
2. Kebijakan Mutu Dibidang Penelitian
Penelitian yang dikembangkan FKIP diarahkan untuk penelitian yang melekat
dalam program pendidikan Sarjana serta penelitian yang ditentukan, dirancang,
dilaksanakan dan dibiayai oleh FKIP maupun kerjasama dengan mitra FKIP oleh
para dosen. Bentuk penelitian tersebut selain diupayakan untuk meningkatkan
kemampuan dan kematangan lulusan FKIP, tetapi juga menjadi ukuran bagi
peningkatan mutu pendidikan di FKIP. Di dalam kurun waktu 2019-2023, hasil-
hasil penelitian mahasiswa, secara bertahap, akan dipublikasikan secara online
dalam jurnal nasional terakreditasi dan tidak terakreditasi. Capaian dan target
penelitian dosen FKIP adalah Jumlah proposal yang didanai di FKIP UPR pada
tahun 2018 berjumlah 54 proposal, target pada tahun 2023 berjumlah 100
proposal, Jumlah proposal penelitian kompetitif UPR (PNBP-UPR) yang di danai
pada tahun 2018 berjumlah 16 dan pada tahun 2023 berjumlah 20 proposal,
jumlah proposal penelitian kompetitif Nasional (BOPTN) yang di danai pada tahun
2018 berjumlah 6 proposal dan target di tahun 2023 berjumlah 60 proposal.
Peningkatan penjaminan mutu penelitian dosen secara kualitas diarahkan untuk
melibatkan mahasiswa dan peningkatan publikasi luaran penelitian dalam artikel
ilmiah bereputasi. (Data dari 2018-2020 UPPS dan prodi belum dimasukkan)
3. Kebijakan Mutu di Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat
Salah satu misi FKIP UPR dalam bidang pengabdian kepada masyarakat
adalah “melaksanakan pengabdian masyarakat melalui penyerbarluasan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan untuk
mendukung terwujudnya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di daerah
dan nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat".
Di dalam kurun waktu 2019-2023, sasaran peningkatan kuantitas dan kualitas
hasil pengabdian kepada masyarakat (PKM). Beradasarkan sasaran tersebut
maka srategi target capaian PKM FKIP di tahun 2018 berjumlah 49 proposal yang
didanai baik dana PNBP FKIP, PNBP UPR, BOPTN. Berdasarkan capaian
tersebut maka FKIP merancang strategi untuk peningkatan kuantitas jumlah PKM
yang didanai yaitu Jumlah PKM PNBP FKIP pada tahun 2019 berjumlah 48
proposal dan pada tahun 2023 berjumlah 100 proposal, jumlah PKM PNBP UPR
40
pada tahun 2019 berjumlah 5 proposal danpada tahun 2023 ditargetkan berjumlah
12 proposal: jumlah PKM yang didanai oleh BOPTN pada tahun 2019 adalah 5
proposal dan pada tahun 2023 ditargetkan berjumlah 18 proposal. Penjaminan
mutu PKM di FKIP secara kualitas adalah meningkatnya jumlah luaran PKM yang
terpublikasi dalam jurnal bereputasi yaitu berjumlah 18 artikel. Selain itu hasil
luaran PKM juga harus didorong untuk mendapatkan paten. (Data dari 2018-2020
UPPS dan prodi belum dimasukkan)
4. Kebijakan Mutu di Bidang Pengembangan Manajemen dan Sumberdaya
Manusia
Salah satu kebijakan mutu di bidang pengembangan SDM yang sudah
dikembangkan oleh UPR adalah Surat Edaran Rektor Nomor 2349/UN24/KP/2019
perihal teguran pertama bagi dosen yang tidak naik jabatan lebih dari 10 Tahun,
Tanggal 21 Agustus 2019. Dalam kurun waktu 2019-2023 FKIP terus berupaya
untuk meningkatkan SDM, target dan sasaran jumlah dosen yang berkualifikasi
S3 di Tahun 2018 berjumah 65 orang. Di tahun 2019 akan ada peningkatan
jumlah dosen yang berkualifikasi S3 yaitu 70 dosen dan pada tahun 2023 akan
berjumlah 90 orang. Jumlah dosen dengan pangkat guru besar juga akan terus
didorong percepaannya, di tahun 2018 jumlah guru besar FKIP berjumlah 13
orang, di tahun 2019 ditargetkan meningkat menjadi 19 orang, dan di tahun 2023
ditargetkan memiliki 30 guru besar.
Dalam kurun waktu 2019-2023, unit-unit kerja FKIP secara bertahap akan
diintegrasikan menjadi bagian dari sistem layanan manajemen FKIP yang mampu
mendukung, terselenggaranya aktivitas FKIP yang bermutu dan akuntabel. Sistem
ini menempatkan kepuasan pengguna (customer satisfaction) dan akuntabilitas
sebagai prioritas utama. Sistem Layanan Manajemen FKIP di atas mensyaratkan
adanya sistem perencanaan kegiatan dan anggaran yang bertumpu pada hasil
evaluasi capaian mutu serta target mutu yang akan dicapai oleh FKIP.
Perencanaan haruslah diupayakan agar layak dan dapat dilaksanakan secara
tepat waktu, tepat sasaran, tepat spesifikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
5. Kebijakan Mutu di Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Kebijakan mutu dalam bidang kemahasiswaan dan alumni adalah
peningkatan kapasitas kelembagaan BEM, DPM, HMJ, dan HMPS sebagai wadah
advokasi, penyaluran kreativitas dan inovasi mahasiswa serta eksplorasi potensi
diri. Optimalisasi peran dan fungsi BEM, DPM, HMJ, dan HMPS sebagai wadah
advokasi, penyaluran kreativitas dan inovasi mahasiswa serta eksplorasi potensi
diri, yaitu sebesar 75% di tahun 2019 menjadi 100% di tahun 2023. Jumlah Unit
Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) pada tahun 2019 berjumlah 6 UKM menjadi 20
UKM di tahun 2023. Peningkatan kapasitas mahasiswa dalam kegiatan akademik
kompetitif nasional internasional pada tahun 2019 mencapai 50% dan pada tahun
2023 mencapai 100%.
6. Kebijakan Mutu di Bidang Prasarana dan Sarana
Sasaran peningkatan kualitas dan pendayagunaan sarana dan prasana
penunjang pendidikan dan pengajaran di FKIP UPR diupayakan dengan berbagai
strategi diantaranya optimalisasi ruang kantor jurusan/prodi 60% di tahun 2019
dan 100% di tahun 2023, optimalisasi ruang kantor Prodi PPG 100% di tahun
2019 dan 100% di tahun 2023, optimalisasi ruang perkuliahan prodi 70% di tahun
2019 dan 100% di tahun 2023, optimalisasi laboratorium prodi 70% di tahun 2019
41
dan 100% di tahun 2023, optimalisasi perpustakaan 50% 2019 dan 100% di tahun
2023: optimalisasi ruang BEM, DPM, HMJ, dan HMPS 75% di tahun 2019 dan
100% ditahun 2023, optimalisasi website prodi 50% di tahun 2019 dan 100% di
tahun 2023, optimalisasi ruang terbuka belajar mahasiswa 75% di tahun 2019 dan
100% di tahun 2023, pemeliharaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan
50% di tahun 2019 dan 100% di tahun 2023, kebersihan lingkungan FKIP/Prodi
50% di tahun 2019 dan 100% di tahun 2023, keperluan sehari-hari dan
Kerumahtanggaan 92% di tahun 2019 dan 100% di tahun 2023.
7. Kebijakan Mutu di Bidang Kerjasama
Misi Universitas Palangka Raya dalam bidang kerjasama adalah
meningkatkan dan mengembangkan networking untuk mempercepat peningkatan
kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama,
dan meningkatkan tanggung jawab sosial. Universitas Palangka Raya bersinergi
dengan Pemerintah Daerah (Renstra UPR 2020-2024:10). Hal tersebut juga
diperkuat oleh misi UPPS bahwa FKIP memiliki misi menjalin dan
mengembangkan sinergisitas kemitraan dengan stakeholder untuk meningkatkan
kualitas pendidikan (Borang FKIP 2019:1). Beberapa sasaran dalam mewujudkan
misi tersebut dijabarkan dalam terwujudnya sinergisitas kemitraan dengan
stakeholder untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
d. Kerjasama
(mutu dan manfaat bagi prodi, peningkatan kinerja tridarma dan fasilitas
pendukung/sarana prasarana, memberikan kepuasan mitra industry dan mitra
kerjasama untuk menjamin keberlanjutan kerjasama) Tabel LKPS….narasikan
FKIP UPR telah melaksanakan kerjasama dengan sejumlah mitra di tingkat lokal
(provinsi dan kabupaten/kota), nasional, dan internasional. Kerjasama di tingkat lokal
diantaranya dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dinas terkait di lingkungan
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, perusahaan swasta, universitas, kepolisian,
kejaksaan. Kerjasama di tingkat nasional diantaranya perusahaan swasta dan
universitas. Kerjasama di tingkat internasional diantaranya perusahaan swasta dan
universitas. Kerjasama yang dilakukan meliputi kerjasama pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian. Kerjasama ini dilakukan di sekolah-sekolah mitra terkait
perbaikan proses pembelajaran. Sekolah mitra juga dapat dijadikan sebagai tempat
praktik mengajar mahasiswa dalam mata kuliah PPL II. Hasil observasi kepuasan mitra
digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran misalnya dalam kegiatan workshop
inovasi pembelajaran guru-guru mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru untuk
diterapkan di sekolahnya. Kerjasama dengan pihak swasta yaitu kegiatan magang
mahasiswa. Kejasama dengan universitas nasional meliputi pertukaran mahasiswa
melalui program MBKM.
Hasil kerjasama dengan mitra telah memberikan manfaat bagi UPPS dan Program
Studi PTB maupun mitra. Sehingga dengan adanya manfaat tersebut kerjamasa akan
terjalin embali antara mitra dengan UPPS maupun Program Studi PTB. Hasil dari
kerjasama akan memberikan manfaat tambahan bagi guru maupun dosen untuk angka
kredit kenaikan pangkat, dan bagi mitra, UPPS dan Program Studi PTB akan berguna
dalam pengembangan institusi yang berdampak pada nilai akreditasi. Kerjasama dalam
bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan
42
oleh UPPS dan Program Studi PTB Universitas Palangka Raya dalam 3 tahun terakhir
akan digambarkan pada diagram di bawah ini :
Berdasarkan diagram di atas kerjasama di bidang pendidikan FKIP dan Program
Studi PTB Universitas Palangka Raya dari TS 4 sampai TS mengalami tren peningkatan
terutama dalam lingkup kerjasama yang tidak hanya pada lingkup lokal tetapi lingkup
nasional dan internasional. Jumlah realisasi program kemitraan dengan Instansi
Pemerintahan sampai dengan tahun 2020 berjumlah 2 dan sasaran pada tahun 2024
berjumlah 3, Jumlah kemitraan dengan Dudi sampai dengan tahun 2020 berjumlah 7
dan pada tahun 2024 berjumlah 8. Jumlah kemitraan dengan sekolah mitra sampai
dengan tahun 2020 berjumlah 2 sekolah dan tahun 2024 berjumlah 5.
Berdasarkan diagram di atas kerjasama di bidang penelitian FKIP dan Program
Studi PTB Universitas Palangka Raya dari TS 4 dan TS-3 tidak ada kerjasama
penelitian, tren peningkatan ada di TS-2 dan TS. Berdasarkan sasaran dan target FKIP
Jumlah kerjasama penelitian dalam negeri berjumlah 5 pada tahun 2020 dan 14 pada
tahun 2024 dan Jumlah kerjasama penelitian luar negeri berjumlah 3 pada tahun 2020
dan berjumlah 7 pada tahun 2024.
Berdasarkan diagram di atas kerjasama di bidang pengabdian kepada masyarakat
di FKIP dan Program Studi PTB dari TS-4 sampai TS mengalami tren peningkatan baik
dari kuantitas maupun lingkup kerjasamanya. Sasaran dan target FKIP periode tahun
2020 sampai periode 2024 Jumlah kerjasama pengabdian kepada masyarakat dalam
negeri berjumlah 2 pada tahun 2019 dan 1 pada tahun 2020. Jumlah kerjasama
pengabdian kepada masyarakat luar negeri pada TS-2 berjumlah 1 dan 1 pada tahun
2020.
44
h. Kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kerjasama
FKIP dengan berbagai instansi pemerintahan provinsi/kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah belum optimal
i. Kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kerjasama
FKIP dengan berbagai PT dalam dan luar negeri belum optimal
j. Optimalisasi peran serta Ikatan Alumni (IKA) FKIP dan Prodi.
k. Kerjasama di program studi Pendidikan Teknik Bangunan belum terencana secara
berkesinambungan dengan baik, belum ada upaya jemput bola untuk kerjasama
terutama engan pihak DUDI.
Beberapa faktor pendukung pencapaian keberhasilan mutu terkait tata pamong, tata
kelola, dan kerjasama adalah sebagai berikut.
a. FKIP telah memiliki dokumen Renstra 2019-2023 dan SOP yang mendukung
pencapaian keberhasilan pencapaian mutu
b. Kepempinan FKIP yang kuat sebagai role model, supportive leadership, motivator,
pendelegasian kewenangan, serta peka terhadap permasalahan dan kebutuhan
internal dan eksternal (stakeholder)
c. Lebih dan 80% Prodi di lingkungan FKIP sudah terakreditasi B
d. Unit Pen aminan Mutu tingkat FKIP dan gugus kendali mutu di tingkat prodi telah
terbentuk
e. Komitmen yang tinggi dari semua sivitas akademika FKIP untuk memberikan
pelayanan administrasi kepegawaian dan kemahasiswaan
f. Jaringan SIM pada tingkat UPR tersedia
g. Motivasi dosen untuk meningkatkan kualifikasi ke jenjang S3 dan mengembangkan
karir dan kepangkatan tinggi tinggi
h. FKIP dan Prodi telah terafiliasi pada asosiasi masing-masing.
Beberapa faktor penghambat keberhasilan mutu terkait tata pamong, tata kelola, dan
kerjasama adalah :
a. Sosialisasi buku manual mutu dari tingkat Universitas, UPPS dan program studi
Pendidikan Teknik Bangunan belum tersosialisasikan dengan baik sampai ke
dosen, mahasiswa, dan civitas akademika lainnya sehingga pemahaman yang jelas
tentang manual mutu baru dipahami setelah terjadi permasalahan
b. Pelaksanaan manual mutu di tingkat Universitas, UPPS dan Program studi belum
menjadi budaya akademik seluruh civitas akademik, tetapi masih dalam tataran trial
and error
c. Belum adanya pemahaman yang sama terkait mutu antara sesama civitas
akademik
d. Budaya mahasiswa dari daerah yang masih membawa budaya dengan nilai-nilai
mutu rendah menjadi virus yang mempengaruhi mahasiswa lainnya.
Penetapan
Dalam tahap perencanaan pengendalian mutu yang dilakukan oleh LP3MP
dilakukan dengan kegiatan menyusun dan menetapkan seluruh dokumen SPMI.
Penjaminan mutu di UPPS terkait tata pamong, tata kelola, dan kerjasama harus
didukung oleh peraturan-peraturan yang memayungi bagaimana pengelolaan UPPS
dan program studi berjalan dengan baik, menyangkut urusan ke dalam atau ke luar
institusi. Penetapan payung hukum tentang peraturan di tingkat Universitas,
Fakultas, dan Program Studi tentang tata pamong, tata kelola, dan kerjasama yang
tertuang dalam beberapa dokumen SPMI. Peraturan yang terkait penjaminan mutu
selanjutnya dituangkan dan disosialisasikan melalui buku panduan akademik
Universitas Palangka Raya (Peraturan Rektor Nomor 352/UN24/AK/2018).
Pelaksanaan
Pelaksanaan penjaminan mutu merupakan kegiatan menerapkan isi dari
semua dokumen SPMI yang telah disusun dan ditetapkan dalam perencanaan.
Pelaksanaan penjaminan mutu di Universitas, UPPS dan tingkat program studi. Di
tingkat Universitas sistem tata pamong terkait penjaminan mutu memiliki auditor-
auditor yang terpilih melingkupi tingkat Universitas, UPPS, dan Program studi.
(Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya nomor 6 tahun 2018 tentang sistem
penjaminan mutu internal Universitas Palangka Raya). Tujuan, fungsi, tugas SPMI di
Tingkat Universitas Fakultas maupun Program Studi diatur dalam Pasal 6,7,3,9
(Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya nomor 6 tahun 2018. Di tingkat UPPS
penjaminan mutu dilakukan oleh satuan penjamin mutu tingkat fakultas sesuai
dengan SK Dekan FKIP UPR.
Evaluasi
Menciptakan budaya akademik yang berbasis kepada budaya mutu
membutuhkan usaha yang maksimal baik melalui pemikiran maupun tindakan, hal
tersebut dilatar belakangi oleh input mahasiswa yang berasal dari daerah tidak
terbiasa dengan kompetesisi yang ketat. Di Universitas Palangka Raya telah memiliki
keoptimisan dalam menjalankan budaya mutu, meskipun agak ketinggalan dari
Universitas maju yang ada di Indonesia. Dengan tekad dan semangat dari unsur
pimpinan memberikan pengaruh dan energi positif kepada seluruh sivitas akademik
Universitas Palangka Raya untuk berbenah dalam menjalankan budaya mutu.
Dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan tata pamong, tata kelola dan
kerjasama sesuai dengan renstra universitas, UPPS, dan program studi dapat
diuraikan beberapa temuan dalam pelaksanaan SPMI yaitu :
46
1. Dokumen SPMI belum semuanya terealisasi dalam menjamin mutu dan
mengembangkan budaya mutu di UPPs dan Program Studi
2. Perencanaan dan pelaksanaan penjaminan mutu belum seluruhnya sesuai
dengan SOP yang sudah diterapkan karena berbagai kendala atau
permasalahan yang terjadi.
3. Pelaksanaan penjaminan mutu UPPS belum dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan
4. Hasil pelaporan monitoring penjaminan mutu belum dievaluasi dengan
melibatkan seluruh Civitas akademik
5. Input mahasiswa yang banyak dari daerah masih banyak yang belum terbiasa
dengan penerapan budaya mutu di UPPS.
Pengendalian
Beberapa pengendalian yang harus dilakukan dalam penjaminan mutu, dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas palangka Raya agar memiliki
komitmen yang sama dalam membiasakan budaya mutu untuk UPR jaya raya
2. Kepada seluruh civitas akademika agar membiasakan diri untuk membiasakan
mendorong untuk pengembangan diri diarahkan sesuai dengan tujuan budaya
mutu
3. Kepada stakeholder agar terus mensosialisasisan membumikan dan
membiasakan perilaku budaya mutu dalam setiap kegiatan akademik di kampus
melalui metode-metode yang tepat untuk dosen mahasiswa dan tenaga
kependidikan lainya
4. Kepada seluruh civitas akademika Universitas Palangka Raya agar kiranya
mengedepankan budaya malu apabila melanggar peraturan yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajibannya
5. Kepada seluruh civitas akademika agar kiranya menjunjung tinggi nilai-nilai
disipin, kerja keras, tulus ikhlas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Perbaikan Berkelanjutan
Secara umum perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan sistem
penjaminan mutu FKIP UPR dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perlunya diadakan tindak lanjut hasil audit penjaminan mutu secara
berkesinambungan yang dijabarkan pada renstra dan perencanaan program
yang akan dilanjutkan di tahun berikutnya
2. Memotivasi adanya keterlibatan dari semua civitas akademika untuk bersama-
sama kooperatif terhadap pelaksanaan dan hasil penjaminan mutu yang telah
dilakukan
3. Perlu adanya penyusunan rencana jangka pendek dari jabaran renstra untuk
perbaikan yang bersifat mendesak dan urgen dalam penyelesaian masalah yang
tejadi
4. Perbaikan buku pedoman pejaminan mutu secara berkelanjutan.
8. Kepuasan Pengguna
Dalam mengukur kepuasan pengguna terhadap layanan manajemen di Universitas
Palangka Raya, UPPS dan Program studi Pendidikan Teknik Bangunan dilakukan
dengan menyebarkan angket melalui google form terkait dengan beberapa pernyataan
yang menunjang pelaksanaan tata pamong, tata kelola, dan kerjasama. Jumlah yang
mengisi guisioner adalah 40 orang (mahasiswa, tenaga kependidikan, lulusan,
47
pengguna, dan mitra). Pernyataan-pernyataan tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Keandalan
Hasil kepuasan pengguna terkait dengan keandalan akan digambarkan pada
diagram di bawah ini :
2. Daya Tanggap
48
3. Kecukupan, Aksebilitas, dan Sarana dan Prasarana
4. Empati
Pemosisian
Dalam memeperbaiki tata pamong, tata kelola, dan kerjasama di tingkat UPPS
pencapaian
49
a. Sistem Tata Pamong
Dokumen formal tentang tata pamong, tata kelola dan kerjasama sudah
tersedia dalam berbagai peraturan baik peraturan Rektor UPR mauun peraturan
Dekan FKIP serta Renstra dan SOP dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi .
Tata kelola FKIP UPR telah berjalan dengan baik terwujud dalam pelaksanaan tugas
dan kewenangan dengan baik sesuai tupoksinya dalam struktur organisasi FKIP dan
seluruh sivitas akademik. Dekan FKIP sudah melaksanakan prinsip good govemance
dalam wmemfungsikan pengelolaan FKIP melaui perencanaan, pengorganisasian,
penepatan personil, pengarahan, dan pengawasan dengan baik.
b. Kepemimpinan
Efektivitas kepemimpinan di UPPS dan program studi sudah mencakup 3
aspek kepemimpinan yaitu kepemimpinan operasional, kepemimpinan
organisasional, dan kepemimpinan publik. Dekan FKIP mampu menjabarkan visi misi
yang akan dicapai dalam program-program kegiatan yang dijalankan, mampu
memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki di FKIP dan mampu menjalin
kemitraan yang baik dalam mewujudkan Visi misi tersebut.
d. Kerjasama
Kerjasama antara UPPS maupun program studi sudah dirasakan
kebermanfataannya dalam menunjang pencapaian tri dharma pendidikan tinggi di
FKIP UPR maupun bagi mitra. Kerjasama yang terjalm dengan beberapa mitra
sudah terjalin lama, tetapi ada juga kerjasama yang dilakukan hanya untuk beberapa
periode, hal ini didasarkan pada tujuan kerjasama tersebut. Kerjasama pada bidang
pendidikan dengan sekolah mitra diloakukan secara berkesinambungan dalam
memenuhi pelaksanaan mata kuliah PPL II, kerjasama dalam bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dilaksnakan sesuai dengan kebutuhan mitra
maupun UPPS.
Rencana Perbaikan
Secara umum rencaa perbaikan kinerja FKIP UPR disajikan sebagai berikut:
1) Realisasi Integrasi sistem informasi, data dan layanan berbasis TIK
2) Peningkatan penginputan data pada pangkatan data di setiap program studi.
3) Mendororong eksistensi unit penjamin mutu di UPPS dan program studi untuk
melakukan monev secara konsisten berkelanjutan
4) Mendororong eksistensi unit penjamin mutu di UPPS dan program studi untuk
melakukan monev secara konsisten berkelanjutan
5) Mendorong dan meningkatkan kemitraan dengan Instansi PT Lain
6) Mendorong peran serta IKA (Fakultas/Prodi).
C3. MAHASISWA
1. Latar Belakang
Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa ditentukan oleh mutu
prestasi dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, eguitas
wilayah, kemampuan ekonomi dan jender. Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan
seleksi calon mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu diukur dari
jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan
yang registrasi. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru FKIP UPR
dilaksanakan dengan mengikuti sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru yang
dilaksanakan di tingkat Universitas dan berdasarkan cara rekrutmen dan seleksi calon
mahasiswa yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
dan UPR. Bedasarkan peraturan tersebut maka sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru
UPR untuk program sarjana meliputi 3 (tiga) jalur yaitu: Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) 4056: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SBMPTN) 354: dan Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tonggi Negeri (SMMPTN) sebanyak
2556 (Peraturan Rektor UPR No 7 Tahun 2018 pasal 2, 3, 4).
Seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) dilakukan berdasarkan hasil ujian tertulis
dalam bentuk cetak dan menggunakan komputer serta mengikuti ujian keterampilan bagi
calon mahasiswa yang memilih Program Studi bidang olahraga dan seni. (2) Selain
penerimaan mahasiswa baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PTN dapat melakukan
seleksi mandiri yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN. Pasal 4 (1)
Pelaksanaan SNMPTN dapat dilakukan sebelum pelaksanaan ujian akhir sekolah atau ujian
nasional pada pendidikan menengah. (2) Pelaksanaan SBMPTN dapat dilakukan sebelum
dan setelah pelaksanaan ujian akhir sekolah atau Ujian nasional pada pendidikan
menengah. (3) Pelaksanaan seleksi mandiri dilakukan setelah pengumuman hasil SBMPTN.
a. Adil, yaitu tidak membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, umur, kedudukan
sosial, kondisi fisik, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, dengan
tetap memperhatikan potensi dan prestasi akademik calon mahasiswa dan
kekhususan Program Studi di PTN yang bersangkutan.
51
b. Akuntabel, yaitu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas:
c. Transparan, yaitu pelaksanaan penerimaan dilakukan secara terbuka dan hasil
pelaksanaan dapat diakses secara mudah.
Mahasiswa yang masuk di Program studi PTB FKIP UPR berasal dari berbagai minat
dan lurusan yang ada di sekolah asalnya. Program studi PTB adalah program studi yang
dapat menampung mahasiswa dari berbagai latar belakang minat keilmuan karena ditunjang
oleh siplin ilmu yang membangun program studi PTB adalah dari berbagai disiplin ilmu.
Dalam broses pendidikan di Program Studi PTB diharapkan mahasiswa memiliki kesadaran
sendiri dalam mengembangkan potensi diri di perguruan tinggi untuk menjadi intelektual,
ilmuwan, praktisi, dan/atau professional yang memiliki ahlak mulia dan berjiwa pancasilais.
Pendidikan yang Viberikan di Program Studi PTB diberikan sesuai dengan bakat, minat,
potensi, dan kemampuan mahasiswa untuk lulus sesuai waktu dan mendapatkan pekerjaan
di masyarakat.
2. Kebijakan
Beberapa Kebijakan terkait dengan mahasiswa mulai dari sistem rekruitmen, layanan
kemahasiswaan berupa kegiatan pengembangan kemampuan penalaran, minat dan bakat,
kegiatan bimbingan karir dan kewirausahaan, serta kegiatan peningkatan kesejahteraan
(bimbingan dan konseling, beasiswa, dan kesehatan) akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 45 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
Dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru
Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1953)
b. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Di Lingkungan Universitas Palangka
Raya
c. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 8 Tahun 2018 Tentang
Kelulusan Mahasiswa Universitas Palangka Raya
d. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 9 Tahun 2018 Tentang
Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan otonomi Keilmuan
e. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Kode
Etik Dan Etika Civitas Akademik Univeristas Palangka Raya
f. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 11 Tahun 2018 Tentang
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa di Lingkungan Univeristas Palangka Raya
g. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Ijazah
dan surat Keteranga Pendamping Ijazah
h. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Hak,
Kewajiban dan Sanksi Bagi Mahasiswa
i. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 25 Tahun 2018 Tentang
Ormawa
52
3. Strategi Pencapaian
Strategi pencapaian standar FKIP dalam bidang kemahasiswaan adalah:
a. Optimalisasi peran dan fungsi BEM, DPM, HMJ, dan HMPS sebagai wadah
advokasi, penyaluran kreativitas dan inovasi mahasiswa serta eksloprasi potensi diri
yang harus terealisasi sebesar 50% di tahun 2019, 75% di tahun 2020.
b. Peningkatan kapasitas mahasiswa dan kegiatan akademik kompetitif nasional dan
Intemasional yaitu sebanyak 3 kegiatan di tahun 2019 dan 6 kegiatan di tahun 2020
c. Peningkatan dan pengoptimalan jumlah unit kegiatan kemahasiswaan (UKM) 3
kegiatan di tahun 2019 dan 6 kegiatan di tahun 2020
d. Peningkatan kapasitas mahasiswa dalam kegiatan akademik kompetitif nasional
sebesar 40% di tahun 2019, 50% di tahun 2020.
e. Peningkatan kapasitas mahasiswa dalam kegiatan akademik kompetitif internasional
belum ditargetkn di tahun 2019, 20% di tahun 2020.
f. Pengembangan kemahasiswaan bidang minat, bakat, kewirausahaan dan PKKMB
sebanyak 3 kegiatan di tahun 2019 dan 6 kegiatan di tahun 2020.
Stategi pencapaian tersebut akan dapat terealisasi dengan baik apabila didukung oleh
kebijakan dan program yang direncanakan dan dapat terealisasi yang apabila ada dukungan
dana yang dialokasikan dari UPPS yaitu FKIP Universitas Palangka Raya.
Metode rekrutmen mahasiswa baru dapat diidentifikasi melalui seleksi tertulis maupun
langsung seperti test kemampuan potensi akademik, test psikotes dan kesehatan serta
Universitas Palangka Raya khususnya fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan menjaring
mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dan melakukan verifikasi siakad dan registrasi
diwajibkan memberikan rekaman raport di sekolah dari semester satu hingga semester
akhir. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana kualitas dan input sumber daya dan
kualitas mahasiswa yag terjaring dalam beberapa gelombang penerimaan mahasiswa. Di
Program Studi PTB Universitas Palangka Raya rata-rata memiliki potensi yang baik dalam
bidang ilmu sosial sehingga dari jumlah mahasiswa yang masuk hanya dalam jumlah sangat
sedikit mahasiswa yang tidak dapat mencapai capaian pembelajaran mata kuliah yang ada
di struktur kurikulum PTB.
53
TS 40 16 10 10 118
Jumlah 204 181 129 0 118
Bedasarkan tabel 2.a LKPS dapat dianalisis bahwa rasio jumlah pendaftar dan jumlah
mahasiswa baru dari TS-4 sampai TS mengalami tren peningkatan dengan rasio rata-rata
antara mahasiswa yang mendaftar dengan mahasiswa yang diterima adalah 1:1.3 (1:1)
Jumlah Mahasiswa baru pada Program Studi PTB FKIP Univesitas Palangka Raya
dengan jumlah kebutuhan lulusan sesuai kuota rata-rata memenuhi kuota bahan lebih dari
juota. Hal ini berbeda pada TS-4 dimana jumlah mahasiswa baru yang lulus yaitu sebanyak
76 orang kurang dari kuota yaitu 80 orang.
118
107 109
97
90
80
67
53
49
29 29
26 26
16
10
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa minat calon mahasiswa yang
mendaftar di Program Studi PTB cenderung rata-rata kisaran 100-128 orang pada tiga tahun
terakhir.
c) Layanan Kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan tinggi/UPPS untuk seluruh
mahasiswa dalam bidang:
54
1) Penalaran Minat dan Bakat
Layanan kemahasiswaan dalam penalaran yaitu melaui kegiatan-kegiatan Ini
terutama ditujukan untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan disesuaikan dengan
pola pembinaan kemahasiswaan yang disusun secara melembaga. Kegiatan penalaran dan
keilmuan yang disediakan untuk mahasiswa meliputi: Diskusi Ilmiah, Penelitian Mahasiswa,
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM), Lokakarya, Forum Komunikasi,
Buletin Mahasiswa, Kunjungan antar Kampus (PT), Pemilihan Mahasiswa
berprestasi/teladan, Lomba Karya Inovatif Produktif (LKIP) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah
(LKTI). Kegiatan ini dapat dilaksanakan di tingkat Fakultas, Jurusan, Program Studi, atau
merupakan kegiatan antar organisasi kemahasiswaan.
Layanan kemahasiswaan dalam bidang minat dan bakat memberikan layanan ekstra
kurikuler yang meliputi beberapa sub bidang dengan tujuan menyalurkan minat dan bakat
mahasiswa sesuai dengan fasilitas yang disediakan oleh pihak Universitas. Bentuk kegiatan
yang tersedia adalah: a). Bidang olah raga: bela diri (silat Perisai Diri) , bola voli, bola
basket, sepak bola, tenis lapangan, senam, dance, pencinta alam MAPALA Figure FKIP
UPR, tenis meja, dan bulu tangkis: b) Bidang kesenian: paduan suara, seni tari, vokal group,
teater, seni rupa, seni sastra, dan musik: c) Pramuka Gugus Depan 19-20 Tunjung Nyaho
Racana Tjilik Riwut-Nyai Enat UPR: d) Kemah Kerja Mahasiswa: e) MENWA Maharaya
601/UPR .
4. Ikatan Alumni
Ditingkat Universitas terdapat website alumni http://alumni.upr.ac.id. Para alumni
didukung oleh UPPS dan program studi membentuk ikatan alumni dalam rangka
menampung para alumni untuk turut serta dalam pengembangan UPPS dan program studi
dengan cara memberikan atau membagi informasi. Dalam proses komunikasi para alumni,
UPPS dan atau program studi menggunakan fasilitas aplikasi media social (whatsapp,
facebook, dan Instagram) melalui forum ikatan alumni (http://ptb.upr.ac.id) ini diharapkan
dapat memberikan umpan balik kepada UPPS dan program studi dalam mengembangkan
program Pendidikan.
5. Jurnal Mahasiswa
Dalam rangka menampung karya ilmiah mahasiswa UPPS membentuk media ilmiah
jurnal mahasiswa yaitu:….. demikian pula dengan jurusan Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan menyediakan jurnal mahasiswa yaitu Parentas, jurnal jurusan ini telah terbit sejak
tahun 2015 yang mana terbit dua kali, Adapun jurnal Parentas ini untuk mempublikasi hasil
penelitian atau skripsi mahasiswa di lingkungan Pendidikan Teknologi dan kejuruan.
6. Kegiatan Mahasiswa
57
Dalam rangka turut serta membantu masyarakat yang terdampak pandemi
mahasiswa di lingkungan UPPS mengadakan pembuatan tempat cuci tangan, demikian pula
bagi saudara-saudara yang sedang menjalankan ibadah puasa, kegiatan mahasiswa
diantaranya membagikan Takjil di sekitar lingkungan Universitas. Mahasiswa yang
beragama Kristen mengadakan kebaktian setiap jumat, dan mahasiswa yang beragama
Islam mengadakan pengajian rutin setiap kamis malam.
Berdasarkan analisis capaian indikator kinerja utama dan tambahan pada kriteria
mahasiswa di Program Studi PTB FKIP UPR dapat dijabarkan beberapa akar permasalahan
yaitu :
1. Belum adanya metode penerimaan mahasiswa baru yang memiliki syarat khusus masuk
Program Studi PTB FKIP UPR.
2. Kualitas potensi dan kemampuan input mahasiswa yang masuk Program Studi PTB
masih banyak yang merupakan pilihan kedua atau ketiga
3. Kompetisi untuk masuk Program Studi PTB berdasarkan rasio jumlah mahasiswa yang
mendaftar dan yang diterima yaitu 1:1
4. Belum terdapat mahasiswa asing yang bersifat regular maupun nonreguler
5. Keikutsertaan mahasiswa dalam layanan kemahasiswaan yang tersedia masih rendah
baik dalam bidang penalaran minat dan bakat, kesejahteraan dan bimbingan karir dan
keirusahaan masih belum optimal.
58
4. Belum terbentuk pengelola atau untuk mengelola Ikatan alumni sekretariat khusus di
UPPS
Pelaksanaan
Pelaksanaan penjaminan mutu merupakan kegiatan menerapkan isi dan semua
dokumen SPMI yang telah disusun dan ditetapkan dalam perencanaan. Pelaksanaan
penjaminan mutu dilaksanakan di tingkat Unversitas, UPPS dan program studi. Di
tingkat Universitas penjaminan mutu di lakukan oleh auditor-auditor yang memenuhi
syarat. Kebijakan berkaitan dengan penjaminan mutu diatur melalui Peraturan Rektor
Universitas Palangka Raya nomor 6 tahun 2018 tentang sistem penjaminan mutu
internal Universitas Palangka Raya. Penjaminan mutu internal dilakukan oleh SPMI.
Adapun tujuan, fungsi dan tugas SPMI di tingkat Fakultas maupun Program Studi diatur
dalam Pasal 6,7,8,9 (Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya nomor 6 tahun
2018). Di tingkat UPPS penjaminan mutu dilakukan oleh satuan Penjamin mutu di
tingkat Fakultas. Di tingkat Program Studi telah dibentuk penjamin mutu internal tingkat
Program Studi PTB sesuai dengan Surat Tugas Dekan Nomor 1055/UN24.3/AK/2021.
59
Evaluasi
Dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan kemahasiswaan sesuai dengan renstra
Universitas, UPPS, dan Program Studi dapat diuraikan beberapa temuan dalam
pelaksanaan SPMI yaitu:
1. Dokumen SPMI terkait kemahasiswaan dan alumni yang sesuai dengan standar LED
belum tersusun di tingkat Universitas dan UPPS.
2. Pelaksanaan penjaminan mutu terkait kemahasiswaan baru pada indikator luaran
mahasiswa kegiatan Tridharma PT terutama bidang pendidikan.
3. Hasil pelaporan monitoring penjaminan mutu dalam bidang kemahasiswaan belum
dievaluasi dengan melibatkan seluruh civitas akademik.
Pengendalian
Beberapa pengendalian yang harus dilakukan dalam penjaminan mutu, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepada seluruh unsur pimpinan khususnya yang terkait dengan penjaminan mutu
Universitas Palangka Raya agar memiliki komitmen yang sama dalam
mengembangkan dokumen mutu kemahasiswaan dan alumni.
2. Kepada stackholder agar terus mensosialisasikan dan membumikan penjaminan
mutu dalam bidang kemahasiswaan kepada seluruh civitas akademik
3. Kepada mahasiswa agar memahami perannya dalam membantu meningkatkan
mutu perguruan tinggi yaitu dengan berusaha menaikkan IPK agar melampaui
standar mutu yang telah ditetapkan melalui sistem penjaminan mutu.
Perbaikan Berkelanjutan
Secara umum perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu
FKIP UPR dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perlunya dibuat buku dokumen mutu terkait mahasiswa, jumlah mahasiswa yang
mendaftar, yang lulus seleksi, dan kegiatan mahasiswa.
2. Perlunya diadakan tindak lanjut hasil audit penjaminan mutu secara
berkesinambungan yang dijabarkan pada Renstra dan perencanaan program yang
akan dilanjutkan di tahun berikutnya.
3. Memotivasi adanya keterlibatan dari semua civitas akademika untuk bersama-sama
kooperatif terhadap pelaksanaan dan hasil penjaminan mutu yang telah dilakukan.
4. Perlu adanya penyusunan rencana jangka pendek dari jabaran Renstra terutama
bidang kemahasiswaan untuk perbaikan yang bersifat mendesak dalam
penyelesaian masalah yang terjadi.
5. Perbaikan dan pengembangan buku pedoman pejaminan mutu bidang
kemahasiswaan secara berkelanjutan.
8. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasaan pengguna terkait kriteria kemahasiswaan menggunakan
google form yang disebar kepada mahasiswa PTB angakatan baru untuk mengetahui
beberapa informasi terkait keterbukaan UPPS dalam penerimaan mahasiswa baru dan
pemberian layanan kemahasiswaan. Mahasiswa baru yang mengisi sebanyak 36
mahasiswa, hasil tanggapan mahasiswa diolah dalam bentuk diagram dan dapat
dijabarkan sebagai berikut:
60
Berdasarkan diagram di atas tingkat kepuasan mahasiswa terhadap informasi yang
diberikan UPPS dalam penerimaan mahasiswa baru secara umum memberikan tanggapan
efektif dan sangat efektif.
Pemosisian
61
Dalam pemosisian capaian bidang kemahasiswaan di Program Studi PTB FKIP UPR akan
dijabarkan sebagai berikut:
a. Kualitas Input Mahasiswa:
1) Metode rekrutmen dan sistem seleksi mahasiswa Program studi PTB FKIP UPR
mengacu kepada peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 7 Tahun 2018.
2) Selalu ada mahasiswa yang mendaftar di Program Studi PTB.
c. Layanan Kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan tinggi/UPPS untuk seluruh
mahasiswa dalam bidang: Penalaran Minat dan Bakat, kesejahteraan (bimbingan dan
konseling, layanan beasiswa, dan layanan kesehatan), Bimbingan karir dan kewirausahaan
sudah tersedia di tingkat UPPS dan Program Studi.
Rencana perbaikan
Berdasarkan analisis pemosisian, masalah dan akar masalah, maka dapat dijabarkan
rencana perbaikan dalam mencapai capaian bidang Kemahasiswaan di Program Studi PTB
FKIP UPR adalah:
1. Menganggarkan dana di tahun ajaran 2021/2022 untuk kegiatan promosi pada media
cetak maupun elektronik untuk menjaring mahasiswa baru.
2. Menjajaki kerjasama dengan universitas luar negeri untuk menjaring mahasiswa
pada program-program tertentu misalnya pertukaran mahasiswa dan short course.
3. Menetapkan pengelola khusus ikatan alumni dan koordinatornya di setiap daerah
kabupaten/kota.
4. Menetapkan SOP kegiatan layanan mahasiswa yang mewajibkan mahasiswa
mengikuti satu kegiatan UKM yang sesuai dengan minatnya.
5. Memperbaharui buku dokumen mutu terkait mahasiswa, jumlah mahasiswa yang
mendaftar, yang lulus seleksi, dan kegiatan mahasiswa.
2. Kebijakan
Beberapa peraturan yang menjadi payung hukum dalam sumber daya manusia yang
dikelola di UPPS dalam mencapai standar pendidikan akan dijabarkan sebagai berikut :
64
1. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Palangka Raya
7. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya No. 118 Tahun 2014 tentang Pedoman
tertulis tentang perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi,
pemberhentian, dan pensiun baik dosen maupun tenaga kependidikan Universitas
Palangka Raya
8. Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2014 Tentang Kepegawaian Universitas Palangka Raya
10. Peraturan Rektor No. 22 Tahun 2018 Tentang Pemberian Gelar dokter kehormatan
Strategi pencapaian standar dosen dan tenaga kependidikan yang dilakukan oleh
FKIP Universitas Palangka Raya adalah :
65
4. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen dan tenaga
kependidikan untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang doktor melalui program
beasiswa Internal maupun eksternal.
5. Membuat blue print pembinaan karir dosen dan tenaga kependidikan dalam jangka
panjang.
6. Menyelenggarakan pelatihan secara periodik bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk
peningkatan kompetensi yang dibutuhkan misalnya pelatihan AA, PEKERTI, Metodologi
Penelitian, Penulisan Jurnal Internasional bereputasi.
a. Profil Dosen
a) Jumlah dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu mata
kuliah di program studi (DT) yang diakreditasi berjumlah 20 orang. (Tabel 3.a.1
LKPS).
b) Jumlah dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu mata
kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti program studi
(DTPS) berjumlah 8 orang (Tabel 3.a.1 LKPS).
Dosen tetap program studi (DTPS) memiliki keahlian sesuai dengan kompetensi
inti Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang terdiri dari kompetensi pada
bidang pembelajaran Pendidikan Teknik Bangunan, kompetensi Kelompok Desain
Arsitektur Bangunan, Kelompok Perancangan dan Analisis Struktur, Kelompok
Survei dan Pemetaan, Kelompok Transportasi dan Jalan Raya dan Kelompok
Manajemen Konstruksi.
5. Kualifikasi akademik dosen tetap (berdasarkan tabel 3.a.1 LKPS) yang mengajar di
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang memiliki kualifikasi akademik
Master berjumlah 9 dari 20 (45%), yang berkualifikasi doktor berjumlah 9 dari 20
orang dosen yaitu sekitar 45%. Sedangkan jumlah DTPS yang bergelar Profesor
adalah 2 orang dari 20 orang DTPS yaitu sekitar 10%.
66
akademik Asisten Ahli 5%, Lektor 65%, Lektor Kepala 20% atau, Guru Besar
10%.
a) Rasio jumlah mahasiswa program studi terhadap Jumlah DT (Tabel 2.a LKPS dan
Tabel 3.a.1) LKPS). Bedasarkan tabel 2.a dan 3.a.1 LKPS Rasio jumlah
mahasiswa program studi terhadap jumlah DT perguruan tinggi adalah 20:118
atau 1:5,9. Sedangkan rasio jumlah mahasiswa program studi terhadap jumlah
DT program studi adalah 8:118 atau 1:15.
9. Keterlibatan dosen tidak tetap (DTT) dalam proses pembelajaran: persentase jumlah
dosen tidak tetap (DTT) terhadap jumlah seluruh dosen (DT dan DTT) (Tabel 3.a.1)
LKPS dan Tabel 3.a.4) LKPS).
Ada 3 orang yang menjadi dosen tidak tetap di prodi Pendidikan Teknik Bangunan.
b. Kinerja dosen
2) Jumlah penelitian dosen DTPS berdasarkan tabel 3.b.2 LKPS dalam 3 tahun terakhir
dengan sumber pembiayaan PT/mandiri berjumlah 30. Sumber pembiayaan lembaga
dalam negeri di luar PT dan sumber pembiayaan luar negeri belum ada.
67
4) Publikasi Ilmiah yang dihasilkan oleh DTPS (tabel 3.b.4 LKPS) dalam 3 tahun terakhir
yang dipublikasikan berjumlah 32. Publikasi ilmiah dosen yang diterbitkan di tulisan
media massa tingkat lokal, nasional, dan internasional belum ada.
5) Karya ilmiah DTPS yang disitasi dalam 3 tahun terakhir (Tabel 3.b.5 LKPS) berjumlah
7 karya ilmiah yang disitasi sebanyak 38 kali.
6) Luaran penelitian dan PkM lainnya yang dihasilkan oleh DTPS dalam 3 tahun terakhir
sebanyak 14 hak cipta (Tabel 3.b.7.2 LKPS),teknologi tepat guna sebanyak 3 luaran
(Tabel 3.b.7.3 LKPS) , dan buku ber ISBN sebanyak 11 buku (Tabel 3.b.7.4 LKPS)
c. Pengembangan Dosen
Melalui berbagai macam variasi strategi dan program pengembangan karir dan
profesional dosen di lingkungan FKIP UPR yang merupakana realisasi dari Renstra yang
jelas dan terukur tersebut menyebabkan hampir tidak ditemukan kendala yang cukup
berarti dalam hal pengembangan karir dan profesional dosen secara umum, terkecuali
bagi para dosen senior yang telah berumur lanjut atau mendekati masa pensiun. Namun
demikian melalui program hibah penelitian kolaboratif dosen dan mahasiswa dana PNBP
FKIP UPR yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018 yang lalu ternyata memberikan
dampak positif bagi para dosen senior tersebut. Motivasi mereka untuk dapat
menghasilkan penelitian dan PKM semakin meningkatkan mengingat para dosen yang
mengusulkan hibah penelitian maupun PKM bekerja bersama secara kotaboratif dengan
68
para mahasiswa bimbingannya atau secara kolaboratif dalam melaksanakan PKM
bersama para mahasiswanya.
d. Tenaga Kependidikan
2. Pelaksanaan
Penjaminan Mutu SDM yang dilaksanakan di UPPS dan Program Studi setiap
tahun, pegawai membuat laporan kinerja dalam bentuk Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
Beban Kerja Dosen (BKD) dalam bentuk laporan kinerja dibuat setiap semester yang
dinilai oleh asessor. Sistem pemantauan kehadiran menggunakan fingerprint untuk
meningkatkan disiplin kerja para dosen dan tenaga kependidikan, pelaporan siharka.
BKD dan SKP yang sudah dibuat dosen kemudian dikumpulkan ke bagian kepegawaian
baik softcopy maupun hardcopy.
3. Evaluasi
Terwujudnya suatu sumber daya manusia yang baik di lingikungan UPPS dan
Program Studi dilakukan dengan cara monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh UPPS
dan Program Studi guna mengetahui sejauh mana produktifitas dosen baik dalam
melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi serta penunjang lainnya. Evaluasi dilakukan
melalui monitoring dan evaluasi dengan instrument dan beberapa indikator penilaian
yang dibuat melalui rekapitulasi BKD dan SKP pegawai. Selain melalui BKD dan SKP
evaluasi dan monitoring juga dilakukan kepada tenaga kependidikan untuk
mengumpulkan capaian kinerja pada setiap bulan. Evaluasi dan monitoring dilakukan
oleh bagian kepegawaian dan SPI Universitas Palangka Raya.
4. Pengendalian
Pengendalian Mutu Sumber Daya Manusia dalam menjamin Mutu SDM yang
tersedia di UPPS dan Universitas dengan menyusun rencana dan rancangan
peningkatan sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan peningkatan SDM seperti
forum ilmiah, mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi sumber daya manusia baik
tenaga dosen dan tenaga kependidikan. Mendorong tenaga pendidik dan kependidikan
dalam melanjutkan studi ke jenjang doktoral dan strata dua. Pengendalian dapat
direalisasikan dengan membuat rencana kerja dan evaluasi dari laporan hasil kinerja
mulat dari kedisiplinan dalam bentuk kehadiran dengan fingerprint dan kontrol kenaikan
pangkat dosen-dosen secara berjenjang.
5. Perbaikan Berkelanjutan
Penjaminan mutu Sumber. Daya Manusia yang terdapat di UPPS dan Universitas
yang terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan terutama tentang sumber daya
manusia, UPPS mengupayakan dan mendorong serta memotivasi dosen serta tenaga
pendidik dalam melanjutkan kualifikasi pendidikan serta mengikuti training dan pelatihan
pengembangan diri untuk meningkatkan kualitas dan mengarah ke perbaikan serta terus
mendorong dosendosen dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan mutu dan
kualitas. pelayanan dalam tri dharma perguruan tinggi.
71
8. Kepuasan Pengguna
Berdasarkam diagram di atas, efektifitas pemberian hak kepada seluruh dosen dan
tendik oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya pada umumnya
ditanggapi efektif dan sangat efektif, meskipun terdapat 12,5% yang menanggapi kurang
efektif.
72
Berdasarkam diagram di atas, efektifitas penegakkan aturan pada umumnya
ditanggapi efektif dan sangat efektif, meskipun terdapat 7,5% yang menanggapi kurang
efektif.
a. Dosen tetap Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan berjumlah 20 orang dengan
rasio jumlah mahasiswa program studi terhadap jumlah DTPS program studi adalah
20:118 atau 1: 5,7.
b. Jumlah DTPS yang memiliki sertifikasi profesi adalah 19 orang dari 20 orang DTPS
yaitu sekitar 95%.
d. Jumlah DTPS yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala (4 Orang) atau Guru
Besar (2 orang) dan lektor (13 orang), Asisten Ahli (1 orang)
73
g. Jumlah penelitian DTPS dalam 3 tahun terakhir berjumlah 30
a. Dosen tetap Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang memiliki kompetensi
keilmuan hukum masih kurang, sehingga Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan menugaskan dosen tetap Program perguruan tinggi dari Fakultas hukum
c. Belum ada publikasi ilmiah dosen yang diterbitkan di tulisan media massa tingkat
lokal, nasional, dan internasional.
d. Keterlibatan DTPS dalam melakukan Penelitain, PKM, Publikasi ilmiah belum merata
Untuk semua dosen DTP. Belum banyak karya ilmiah DTPS yang disitasi
e. Belum ada alokasi anggaran yang Cukup untuk bantuan pengembangan dosen dan
Tendik dalam keikutsertaan dalam forum internasional, keikutsertaan dalam asosiasi,
maupun studi lanjut
a. Mengusulkan kuota penambahan dosen setiap tahun sampai kurang lebih 4 tahun ke
depan
74
pertanggungjawaban terhadap keuangan, sarana dan prasarana agar kebutuhan
anggaran setiap prodi memiliki tolak ukur kebutuhan dana setiap tahunnya. Dengan
demikian, kebutuhan biaya pada semua program dapat terkontrol dan terealisasi
dengan baik. Rasionalisasi penggunaan anggaran dana program studi dapat di lihat
dari perencanaan, pengalokasian, dan realisasi serta pertanggung jawaban yang
dilaporkan pada UPPS. Pertanggungjawaban yang baik diukur melalui capaian
realisasi yang tepat efisien, maka membutuhkan pengalokasian yang terdaftar
melalui perencanaan yang ditetapkan di dalam Renstra UPPS.
Perencanaan keuangan FKIP UPR dituangkan dalam Renstra FKIP.
Perencanaan keuangan FKIP tertuang dalam RAB yang mengakomodasi rencana
anggaran dari semua kegiatan UPPS berdasarkan kebutuhan dari setiap program
studi.
Sumber-sumber keuangan FKIP UPR berasal dari DIPA Universitas Palangka
Raya, training dan workshop, beasiswa, penelitian dan pengabdian serta hibah-
hibah kompetitif. Pengalokasian keuangan berdasarkan RAB FKIP yang telah
disetujui dan mendapatkan realisasi anggaran sesuai dengan RAB yang telah
diajukan mencakup dana pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, investasi
sarana dan prasarana, investasi SDM serta pengalokasian kebutuhan lainnya.
Realisasi penggunaan dana untuk penyelenggaraan kegiatan Tridharma
program studi terangkum di dalam RAB Fakultas. Dalam 3 tahun terakhir, realisasi
RAB yang telah dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
adalah pada TS-2 (2018) Rp 7.116.890.457. pada TS-1 (2019), Rp 1.481.601.689,-.
dan pada TS (2020) Rp 618.263.724,-.
Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Program Studi dilakukan
dengan membuat laporan pertanggungjawaban diserahkan kepada UPPS,
diteruskan oleh UPPS kepada Universitas. Pertanggungjawaban keuangan yang
berdasarkan perencanaan yang telah disetujui selalu mendapat kontrol dari SPI.
UPPS bertanggung jawab terhadap dana yang telah digunakan melalui mekanisme
yang telah ditetapkan. Maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana tidak
terlepas dari monitoring dan evaluasi yang tercantum di dalam Peraturan Rektor
nomor 20 tahun 2018 bahwa Rektor dibantu FP3SP (Forum Pertimbangan
Perencanaan dan Pemanfaatan/Pendayagunaan Sarana dan Prasarana)
melaksanakan monitoring pengelolaan sarana dan prasarana Universitas secara
berkala. FP3SP adalah forum yang keanggotaannya terdiri atas Wakil Rektor
Bidang Administrasi Umum, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian, dan
para Wakil Dekan/Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum Fakultas yang bertugas
memberikan pertimbangan kepada Rektor tentang Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Palangka Raya. Rektor bersama FP3SP menyelenggarakan rapat
monitoring dan evaluasi sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Rektor
mencantumkan pelaksanaan kewajibannya di bidang pengelolaan sarana dan
prasarana dalam laporan kepada Rapat Pleno Tahunan Senat Universitas.
5.2 Kebijakan
Secara umum kebijakan formal terkait keuangan, sarana dan prasarana
76
terdapat pada peraturan berikut.
1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tanggal 8 Juli 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus
2012 tentang Pendidikan Tinggi:
3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen,
4) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomo 423 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum:
6) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi:
7) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
8) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi:
9) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Palangka Raya:
10) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 42 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Palangka Raya:
11) Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 509/M/KPT.KP/2018 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Palangka Raya Periode Tahun 2018-2022.
12) Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomot 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan dan Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Universitas Palangka
Raya
13) Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 18 Tahun 2018 Tentang
pengendalian dan Pengaasan Intemal
14) Rencana Strategis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Palangka Raya Tahun 2019-2023 tentang Kerangka Pendanaan.
Berdasarkan data diatas dapat dapat dianalisis bahwa biaya operasional UPPS selain
biaya gaji dan tenaga honorer mengalami tren penurunan dari TS-2 sampai TS akibat
efisiensi pengeluaran.
79
Biaya
operasional 228.60 55.9 228.40 170.9
pembelajaran 1.204 36.667 7.333 81.735
(bahan dan
peralatan habis
pakai)
Biaya
Operasional
Tidak Langsung
(Listrik, Gas,
Air,
Pemeliharaan 15.72 33.3 39.67 29.5
Gedung, 5.000 41.269 2.222 79.497
Pemeliharaan
Sarana, Uang
Lembur,
Telekomunikasi,
Transport Lokal,
Pajak, Asuransi,
Dll)
Biaya
Kemahasiswaan 34.00 12.19 36.3
(Penalaran, 8.333 62.8 5.389 45.852
Minat, Bakat, 33.833
Dan
Kesejahteraan)
Berdasarkan data diatas dapat dapat dianalisis bahwa biaya operasional program
studi Pendidikan Teknik bangunan selain biaya gaji dan tenaga honorer mengalami
tren peningkatan dari TS-2 sampai TS-1 dan penurunan dari TS-1 sampai TS akibat
pandemik.
80
2) Penggunaan dana untuk kegiatan penelitian dosen tetap: rata-rata dana
penelitian DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir (Tabel 4 LKPS)
Penggunaan dana untuk kegiatan penelitian dosen tetap: rata- rata dana penelitian
DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada
666,000,000
460,000,000
363,000,000
351,000,000
3) Penggunaan dana untuk kegiatan PkM dosen tetap: rata-rata dana PkM
DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir (Tabel 4 LKPS)
Penggunaan dana untuk kegiatan PkM dosen tetap: rata-rata dana PkM
DTPS/tahun dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada
Penggunaan dana untuk kegiatan PkM dosen tetap dalam 3 Tahun Terakhir
secara umum menurun berdasarkan tabel di atas sebesar Rp16.583.333,-/ prodi.
Artinya prodi hanya mendapatkan 2 Kuota PKM per Tahun ( Rp 8.291.667/kuota).
81
4) Penggunaan dana untuk investasi (SDM, Sarana, dan Prasarana)
Dalam 3 tahun terakhir (Tabel 4 LKPS)
Penggunaan dana untuk investasi (SDM, Sarana, dan Prasarana dalam 3 tahun
terakhir dapat dilihat pada
Rp601,047,222
Rp2,819,444
Rp372,655,556 Rp331,509,815
Rp338,777,778 Rp345,569,370
Rp20,826,667
Rp61,937,278
Rp38,985,889
TS-2 TS-1 TS Rata-rata
B. Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana Pendidikan (masukkan data lab)
Kecukupan sarana terlihat dari ketersediaan, kepemilikan, kemutakhiran, dan
kesiapgunaan fasilitas dan peralatan untuk pembelajaran maupun kegiatan penelitian
dan PkM. Sarana pembelajaran yang digunakan oleh program studi dapat dijelaskan
dalam tabel yang dilengkapi dengan informasi mengenai kecukupan dan
aksesibilitasnya bagi mahasiswa. Kecukupan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
UPPS dapat dilihat pada tabel berikut. (diganti dengan data lab)
83
NO NAMA BARANG TYPE JUMLAH KETERANGAN LOKASI
Utilisa
Kepemilikan Kondisi
si
Jml Tidak
No. Jenis Prasarana (Jam/
Unit Teraw
SD SW Teraw mingg
at
at u)
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Ruang Seminar 1 √ - √ - 5
2 Ruang Prodi/Dosen 1 √ - √ - 40
3 Ruang Laboran 8 √ - √ - 40
4 Ruang Kelas 4 √ - √ - 40
5 Ruang Lab. Mektan 1 √ - √ - 10
6 Ruang Lab. Kayu 1 √ - √ - 10
7 Ruang Lab. Batu Beton 1 √ - √ - 10
8 Ruang Komputer 1 √ - √ - 10
9 Ruang Perpustakaan 1 √ - √ - 40
Kepemilikan Kondisi
84
Tera- Tidak
Jenis Prasarana Jumlah SD SW Unit
No wat Terawat
Penunjang Unit Pengelola
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9)
Kantin 10 √ √ Universitas
2 Koperasi 1 √ √ Universitas
3 ATM Kampus 3 √ Pihak Ke-3
4 Gelanggang Olah 1 √ √
Universitas
Raga(GOR)
5 Lapangan Tenis 1 √ √
Universitas
Lapangan
6 Lapangan Sepak 1 √ √ Unive sita
Bola s
7 Lapangan Basket 1 √ √ Universitas
8 Lapangan Volley 10 √ √ Universitas
9 Klinik 1 √ √ Universitas
10 Puskom 1 √ √
Universitas
Universitas
11 Ruang HMJ 1 √ √ Jurusan
12 Ruang Micro 1 √ √
Teaching Fakultas
Fakultas
13 Gasebo 5 √ √ Fakultas
14 Aula UPR 2 √ √ Universitas
15 Lapangan Futsal 1 √ √ Universitas
16 Unit Percetakan 1 √ √ Universitas
17 Unit Layanan 1 √ √
Universitas
Bahasa
Akar masalah
1) Akar masalah pada penggunaan dana untuk biaya operasional salah satunya
adalah pengalokasian untuk kegiatan kemahasiswaan yang masih sedikit,
sementara kegiatan mahasiswa baik akademik maupun non akademik sangatlah
banyak. Dengan demikian, kegiatan kemahasiswaan kurang berjalan optimal
sesuai dengan target dan sasaran UPPS.
2) Akar masalah dalam penggunaan dana untuk kegiatan penelitian dosen tetap
adalah distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah
dosen di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih
bersifat kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul penelitian. Hal ini
85
berarti tidak semua dosen bisa di danai untuk melakukan penelitian. Namun
demikian, secara umum dana penelitian dosen tetap dalam 3 tahun terakhir
dapat disimpulkan meningkat dengan rata-rata Rp 25.555.555,- per program
studi.
3) Akar masalah dalam penggunaan dana untuk kegiatan PkM dosen tetap juga
pada distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah
dosen di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih
bersifat kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul PKM. Hal ini berarti
tidak semua dosen bisa di danai untuk melakukan PkM. Namun demikian, secara
umum dana PkM dosen tetap dalam 3 tahun terakhir dapat disimpulkan
meningkat dengan rata-rata Rp16.583.333,-per program studi.
4) Akar masalah dalam penggunaan dana untuk investasi SDM, sarana dan
prasarana sebagai berikut:
a. UPPS belum mengalokasikan dana bantuan untuk dosen dan tendik dalam
study lanjut
b. UPPS belum melakukan evaluasi terhadap kebutuhan sarana dan prsarana
Program studi sesuai dengan kebutuhan secara periodik.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Mutu keuangan, sarana dan Prasarana dalam bidang Tridarma
Perguruan tinggi baik Pendidikan, penelitian dan pengabdian yang dilakukan sesuai
dengan strategi pada renstra UPPS. Upaya pengembangan dilakukan melalui
87
pembuatan Renstra FKIP UPR yang diajukan dalam DIPA Universitas Palangka
Raya dengan mengedepankan penambahan dana untuk berbagai aktivitas tridharma
perguruan tinggi, penambahan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dalam
rangka peningkatan kualitas kegiatan akademik mahasiswa serta pengembangan
profesionalisme dosen, mahasiswa dan alumni. Disamping semua langkah tersebut,
Fakultas telah melakukan penganggaran dana dalam DIPA FKIP 2020.
Evaluasi
Demi tercapainya mutu ketargan yang baik, sarana dan prasarana UPPS dan
Program Studi diperlukan adanya evaluasi, monitoring serta audit mutu internal.
Setelah itu hasil dari audit dan monev menjadi pembahasan di dalam rapat bersama
unsur pimpinan (UPPS dan program studi), Berdasarkan evaluasi dan sasaran yang
telah ditetapkan periode 2019-2023 maka ditetapkan pula Indikator Kinerja Sasaran
(IKS) untuk menggambarkan tingkat ketercapaian Indikator sasaran tersebut
Untuk melaksanakan program dan kegiatan-kegiatan tersebut diatas, setiap
tahunnya FKIP UPR diharapkan mendapatkan dukungan pendanaan dari pihak UPR,
maupun sumber pendanaan lainnya. Total anggaran yang dibutuhkan untuk periode
tahun 2019-2023 adalah sebesar Rp124.469.000.000, (Seratus Dua Puluh Empat
Milyar Empat Ratus Enam puluh Sembilan Juta Rupiah).
Pengendalian
Pengendalian mutu keuangan, sarana dan prasarana yang dilakukan UPPS
dan Program Studi yaitu dengan melakukan upaya pendekatan internal seperti
kontrol dari Satuan Pengawasan Internal (SPI) baik ditingkat UPPS hingga tingkat
Universitas serta audit laporan penggunaan keuangan serta audit daftar
inventarisisasi program studi dari SPI.
Perbaikan
Upaya yang dilakukan UPPS dan Program studi dalam rangka perbaikan
mutu keuangan, sarana dan prasarana di lingkungan FKIP UPR yaitu dengan
menaikan anggaran dana serta penambahan berbagai fasilitas. Sarana dan
prasarana tambahan pada semua program studi di lingkungan FKIP UPR yang
dikelola dalam tiga tahun terakhir dalam rangka menuju perbaikan mutu sarana dan
prasarana UPPS.
2.50%
7.50%
30.00%
62.50%
89
kesesuaian pagu anggaran untuk mencapai sasaran dan target UPPS
3%
8%
25%
65%
3%
8%
28%
65%
2.50%
7.50%
27.00%
62.50%
91
secara umum dana penelitian dosen tetap dalam 3 tahun terakhir dapat
disimpulkan meningkat dengan rata-rata Rp 25.555.555,- per program studi
3) Distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah dosen
di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih bersifat
kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul PKM. Hal ini berarti tidak
semua dosen bisa di danai untuk melakukan PKM. Namun demikian, secara
umum dana PkM dosen tetap dalam 3 tahun terakhir dapat disimpulkan
meningkat dengan rata-rata Rp16.583.333,- per program studi.
4) Penganggaran untuk investasi SDM, sarana dan prasarana masih bersifat Top-
Down (dialokasikan dari atas) bukan berdasarkan kebutuhan UPPS. Akar
masalah dalam penggunaan dana untuk investasi SDM, sarana dan prasarana
sebagai berikut:
a. UPPS belum mengalokasikan dana bantuan untuk dosen dan tendik dalam
studi lanjut
b. UPPS belum melakukan evaluasi terhadap kebutuhan Sarana dan prsarana
Program Studi sesuai dengan kebutuhan secara periodik.
C6 Pendidikan
1. Latar Belakang (KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN, MUNCULNYA
KURIKULUM, BRP KALI EVALUASI, KEBIJAKAN)
Hal yang paling mendasar dalam pengembangan Pendidikan adalah berhubungan
dengan kurikulum. Penyusunan dan pengembangan kurikulum di Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UPR adalah kurikulum diarahkan untuk penyiapan
Sarjana Pendikan Teknik Bangunan yang mampu merancang dan menerapkan
pendekatan, strategi, model, metode, media berbasis TIK. Dan evaluasi untuk
membentuk Peningkatan Kualitas pendidikan dan pengajaran dalam bidang keguruan
dan ilmu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan dengan
kondisi dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan visi-misi Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan FKIP UPR. Adapun dasar pengembangan kurikulum Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UPR adalah diterbitkannya Undang-Undang RI
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Permenristekdikti RI
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan di Fasilitasi
oleh FKIP UPR, dibawah koordinasi Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (LP3MP) UPR. Peninjauan kurikulum program studi dilakukan secara berkala,
yaitu lima tahun sekali sesuai dengan dinamika perkembangan bidang keilmuan dan
kebutuhan masyarakat sesuai dengan Standar Akademik UPR. Selain itu, Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UPR mendapat dukungan sepenuhnya dari tingkat
Fakultas dan universitas, mahasiswa, alumni, pengguna lulusan, dan lulusan dalam
penyusunan dan pengembangan kurikulum. Dengan adanya dukungan dari pihak
Fakultas dan Universitas maka saat ini program studi Pendidikan Teknik Bangunan telah
melakukan peninjauan kembali terhadap kurikulum yang selama ini berlaku dengan cara
melakukan Lokakarya Kurikulum dengan mendatangkan pakar di bidang kurikulum
93
Pendidikan Teknik Bangunan guna menghasilkan kurikulum yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) serta standarisasi KKNI. (MEKANISME KKNI,
MBKM) KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN, SIAPA SAJA YANG TERLIBAT
DALAM PEMBAHARUAN KURIKULUM….(DINAS2, STAKEHOLDER, DOSEN, KAJUR,
KAPRODI, NARSUM, TOKOH ADAT,)
Dalam penyusunan kurikulum dan implementasinya, Dekan melalui Wakil Dekan
Bidang Akademik bersama Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF) dilibatkan secara aktif
untuk memberikan jaminan pada mutu perencanaan dan pelaksanaan. Capaian proses
penyusunan dan pengembangan kurikulum adalah perubahan kurikulum menjadi
kurikulum yang berorientasi pada KKNI beserta perangkatnya berupa silabus, RPS, dan
perangkat penunjang pembelajaran lainnya. FKIP UPR memberikan dukungan fasilitas
dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum seperti memfasilitasi jurusan/prodi
dalam pelaksanaan seminar dan workshop bengembangan kurikulum dengan
mendatangkan narasumber yang berkompeten dalam bidang kurikulum pendidikan tinggi,
alumni, dan pengguna lulusan. Hasil seminar dan workshop ini dijadikan sebagai dasar
dan masukan-masukan untuk meningkatkan kualitas kurikulum yang dirancang
berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi,
bengorganisasian yang mendorong terbentuknya kecerdasan secara holisitik, yaitu
bengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil akhir berupa dokumen-dokumen kurikulum
Program studi (yang terdiri dari Identitas Program Studi, Rumusan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Penentuan
Bahan Kajian, Pembentukan Mata Kuliah dan penentuan bobot sks, Distribusi mata
kuliah tiap semester, Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
2. Kebijakan
Kebijakan yang terkait Pendidikan akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4301):
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586):
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336):
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 54940:
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5007);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
94
5500);
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1952):
9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Palangka Raya
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2049);
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
42 Tahun 2017 Tentang Statuta Universitas Palangka Raya (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 806);
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
12. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 14 tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Palangka Raya
13. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 15 Tahun 2018 tentang Tahun
Akademik
14. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 16 tahun 2018 tentang Kegiatan
Akademik Universitas Palangka Raya
15. Panduan Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka
Raya
96
60
53
50
30
20 16
10
1 2
0
1 2 3 4
Bobot SKS
97
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa bentuk perkuliahan
tutorial/respon berjumlah 78 mata kuliah, seminar berjumlah 1 mata kuliah, dan
praktik berjumlah 8 mata kuliah.
1. Pembelajaran
a. pemenuhan karakteristik proses pembelajaran yang terdiri atas silat 1) interaktif,
2) holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5)kontekstual, 6) tematik, 7) efektif, 8)
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. (pemenuhan karakteristik
pembelajaran)
b. RPS
c. RPS perlu dipantau, hasil temuan ditindaklanjuti
d. Pembelajaran merupakan hasil penelitian, artikel ttg topik dlm RPS,
dipresentasikan di kelas.
e. Apakah pembelajaran dgn topik x tsb ada PKM nya
f. Monev pembelajaran perlu diadakan (2 x per semester) dan hasilnya
ditindaklanjuti.
g. Penilaian Pembelajaran: 1) edukatif, 2) otentik (dgn rumus) dan 3) objektif, 4)
akuntabel, 5) transparan
h. Observasi Pembelajaran
Sesuai dengan buku pedoman FKIP (hlm. 21-22), sistem Perkuliahan di
Program studi PTB Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka
Raya adalah Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Kredit adalah sistem
penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan
beban penyelenggara program lembaga pendidikan yang dinyatakan dalam kredit.
Kredit adalah suatu satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara kuantitatif.
Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
satuan waktu terkecil tengah tahunan yang disebut semester. Semester adalah
satuan waktu untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu
jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 16-18 minggu kerja (termasuk
ujian tengah semester dan ujian akhir Semester).
Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri atas kegiatan-
kegiatan perkuliahan yang meliputi teori, praktikum, praktik kerja lapangan yang
masingmasing dalam bentuk tatap muka terstruktur, dan mandiri. Dalam setiap
98
semester disiapkan sejumlah mata kuliah, dan setiap mata kuliah mempunyai bobot
yang dinyatakan dalam satuan kredit sesuai yang ditetapkan dalam kurikulum.
Sistem kredit semester (SKS) yang berlaku di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Palangka Raya diatur dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Sistem kredit semester yang dianut bertujuan memberikan kemungkinan Fakultas
untuk menyajikan program pendidikan bervariasi dan fleksibel. Dengan demikian,
terbuka kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program
menuju satu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.
b. Satuan kredit semester adalah satuan yang digunakan untuk menentukan
besarnya beban studi mahasiswa. Pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif
bagi suatu program tertentu serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan
pendidikan tinggi, khususnya bagi para tenaga pengajar.
c. Setiap mata kuliah dan kegiatan akademik lainnya yang disajikan pada setiap
Semester ditetapkan berdasarkan harga satuan kredit semester. Dalam satuan
kredit semester ini tergambar bobot mata kuliah dan kegiatannya.
d. Suatu mata kuliah berharga satu SKS jika penyelenggaraan mata kuliah itu
dalam Setiap minggu selama satu semester dilakukan menurut perhitungan
sesuai dengan KKNI.
m. Hasil analisis data terhadap luaran penelitlan dan/atau luaran PKM yang
dlintegrasikan ke dalam
pembelajaran/pengembangan mata kuliah (Tabel 5.b. LKPS).
Berdasarkan tabel 5.b LKPs terdapat 8 luaran penelitian dan PKM yang
101
diintegrasikan Ke dalam mata kuliah. Integrasi tersebut dalam bentuk tambahan
materi kuliah pada mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan , Konstruksi Beton 1, Teknik
Sungai dan Pengelolaan Lahan Gambut, Estimasi Biaya Bangunan, Survei dan
Pemetaan, Mekanika Tanah, dan Strategi Belajar Mengajar. Selain dalam bentuk
integrasi suplemen materi, luaran penelitian dan PkM juga terintegrasi dalam
pengembangan model pembelajaran, maupun penguatan terhadap pengalaman
belajar mahasiswa di luar kelas melalui pembuatan project kelompok.
2. Suasana akademik
Suasana akademik yang baik diharapkan dapat menciptakan suasana yang
kondusif bagi kegiatan akademik, interaksi antara dosen-mahasiwa, antara sesama
mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengopimalkan proses
pembelajaran. Peraturan tertulis tentang suasana akademik dengan tegas dituangkan
dalam Statuta UPR, Kebijakan Akademik UPR (poin 2.2.4), dan Standar Akademik
UPR tentang Suasana Akademik, dan Renstra FKIP UPR. Kebijakan mengenai
suasana akademik yang terkait dengan otonomi keilmuan, kebebasan akademik, dan
kebebasan mimbar akademik telah dinyatakan dalam Statuta UPR Bagian Kelima
Pasal 21 ayat (1) dan Kebijakan Akademik UPR (poin 2.2.4) yang menyatakan bahwa
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi UPR berpegang teguh pada prinsip
adanya kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.
Kesemuanya itu selama ini dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh unit di UPR,
salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.
Kebebasan Akademik
Pelaksanaan kebebasan akademik di FKIP UPR dapat uraikan sebagai berikut:
a. Kebebasan bagi dosen untuk memberikan pendapat di kampus pada saat perkuliahan,
praktikum, dan praktek kerja lapangan sesuai dengan isi dan karakteristik bidang
ilmunya.
b. Bagi mahasiswa, diberikan kebebasan untuk mengajukan pertanyaan/berdiskusi
tentang materi perkuliahan yang disampaikan dosen, mengikuti kegiatan penelitian
dosen, maupun penelitian mandiri.
c. Kebebasan bagi dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian dan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmunya dengan berpedoman
pada kode etik dosen dan ketentuan akademik, serta menyebarluaskan temuannya
dalam pembelajaran atau forum ilmiah secara bebas dan bertanggung jawab melalui
forum ilmiah Seperti seminar, workshop, simposium baik dalam lingkungan UPR
maupun di luar UPR, tingkat regional, nasional maupun internasional.
d. Kebebasan bagi dosen untuk memperluas wawasan keilmuan dengan menjadi
anggota atau pengurus dalam organisasi profesi atau keilmuan tertentu.
Kebebasan Mimbar Akademik
UPR dalam Statuta UPR Bagian Kelima Pasal 21 Ayat (3) telah menjamin kebebasan
mimba akademik. Kebebasan mimbar akademik memberikan kebebasan kepada dosen
untuk menyampaikan gagasan dan pendapat sesuai dengan aturan-aturan dan kaidah
keilmuan yang berlaku. Kebebasan mimbar akademik dimaksudkan untuk melaksanakan
kegiatan ilmiah di lingkungan UPR terkait dengan bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik di FKIP
UPR antara lain: (1) mempublikasikan hasil penelitian dalam jurnal-jurnal ilmiah (nasional
102
atau Internasional) maupun prosiding-prosiding temu ilmiah (nasional atau internasional),
(b) mengemukakan pendapat dan pandangan ilmiah baik lisan maupun tertulis pada
forum-forum ilmiah (perkuliahan, seminar, diskusi, simposium maupun bentuk pertemuan
ilmiah lainnya) sesuai dengan bidang ilmunya, (c) menerapkan pembelajaran yang
berpusat pada keaktifan mahasiswa yang memperhatikan etika ilmiah, (d) untuk dosen
yang telah memenuhi jabatan tertinggi (profesor/guru besar) dijamin kebebasan mimbar
akademiknya untuk menyampaikan ide-ide yang terbaru berkaitan dengan kepakarannya.
Otonomi Keilmuan
Mengacu pada Statuta UPR Bagian Kelima pada Pasal 21 ayat (4) dinyatakan bahwa
otonomi keilmuan memberikan kesempatan kepada dosen untuk mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan serta kemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
sesuai dengan norma serta kaidah keilmuan yang berlaku. Pelaksanaan otonomi
keilmuan dan etika keilmuan di Program Studi PTB meliputi: (1) otonomi bagi dosen
untuk mengembangkan/menghasilkan gagasan, karya bidang penelitian, publikasi dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang ilmunya. (b) otonomi di bidang
pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran (perkuliahan, praktikum), (c) otonomi bagi
dosen untuk mengembangkan diri sesuai bidang ilmunya.
7. 1ARP203020 Hidrologi 2
8. 1ARP214020 Hidrolika 2
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendidikan di UPPS dan program studi PTB sesuai
peraturan-peraturan tersebut adalah terkait dengan penetapan beban studi mahasiswa,
kesesuaian antara kurikulum dengan kompetensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh
masyarakat, proses pembelajaran, dan suasana akademik. Beban studi program sarjana
sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) sks dan sebanyak-banyaknya
160 (seratus enam puluh) sks yang : dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat
ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selambat-lambatnya 14
(empat belas) semester (Peraturan Rektor Nomor 16 Tahun 2019 pasai 3).
UPPS memiliki sasaran yaitu “peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran
dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah serta
berdaya saing di tingkat nasional”. Sasaran tersebut agar dapat tercapai dengan baik
dirancang beberapa Strategi: revitalisasi kurikulum prodi berbasis KKNI yang
mengakomodir nilai kearifan lokal, yang memperhatikan perimbangan teori dan praktek,
berorientasi pada ketepatan waktu penyelesaian studi mahasiswa serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat, Optimalisasi pembelajaran inovatif berbasis ICT, Peningkatan
suasana akademik, penyaluran kreativitas dan inovasi Mahasiswa, serta eksplorasi
potensi diri, Peningkatan kapasitas mahasiswa dan kegiatan akademik kompetitif
nasional dan internasional.
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan terhadap pendidikan di tingkat UPPS dan program studi
Pendidikan Teknik Bangunan dapat dijelaskan dari ketercapaiannya. Hal-hal yang sudah
tercapai atau belum tercapai terkait beberapa aspek dalam luaran tri dharma perguruan
tinggi adalah:
105
1. Kesesuaian antara kurikulum dengan kompetensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh
masyarakat sudah diupayakan melalui rekonstruksi kurikulum KKNI di UPPS dan
program Studi Pendidikan Teknik Bangunan sehingga mata kuliah yang termuat
dalam kurikulum dibenahi sesuai dengan masukan dari pengguna, dan alumni.
Kemampuan bahasa Inggris dan pemanfaatan ICT periu ditingkatkan
2. Sebaran mata kuliah yang untuk mencapai CPL pada keterampilan umum dan
khusus belum menambah hard skill lulusan.
Pengendalian
Beberapa pengendalian yang harus dilakukan dalam kriteria pendidikan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas Palangka Raya agar memiliki komitmen
dan Perencanaan yang terukur terkait capaian yang ingin dicapai dalam pendidikan
yang diwujudkan dalam perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi yang terarah dan
sesuai dengan kondisi UPPS dan program studi.
b. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas Palangka Raya mensosialisasikan
program kerja yang ingin di capai oleh UPPS setiap tahunnya melalui web FKIP atau
banner
c. Kepada seluruh civitas akademika Universitas Palangka Raya agar memiliki
semangat berprestasi dan kompetensi sehat dalam mencapai pendidikan yang
berkualitas.
Perbaikan berkelanjutan
Penjaminan Mutu di FKIP dilaksanakan dengan mengacu pada kebijakan
penjaminan mutu tingkat UPR, dalam hal ini berada dalam koordinasi LP3MP UPR.
Penjaminan mutu tingkat UPR mengacu pada 5 (lima) dokumen penjaminan mutu, yaitili:
1) Standar Akademik, 2) Kebijakan Akademik, 3) Peraturan Akademik, 4) Manual Mutu,
dan 5) Manual Prosedur. Realisasi penjabaran kebijakan mutu secara operasional
tersebut diwujudkan dalam Dokumen Manual Mutu FKIP dan program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan UPR Tahun 2019. Secara umum perbaikan berkelanjutan dalam
pelaksanaan sistem penjaminan pendidikan di FKIP dan Prgram studi PTB dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Perlunya diadakan monitoring dan evaluasi ketercapaian pendidikan secara
berkelanjutan dalam hal penelaahan kurikulum, beban studi mahasiswa, kecukupan
beban belajar untuk mencapai CPL mahasiswa
b. Perlu adanya penyusunan rencana jangka pendek dari jabaran renstra untuk
perbaikan yang bersifat mendesak dalam penyelesaian masalah yang terjadi terkait
dengan pencapaian pendidikan
c. Perbaikan program kerja untuk menigkatkan mutu pendidikan dari tahun ke tahun di
UPPS maupun program studi.
d. Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa agar setelah lulus mereka
mampu bekerja, belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan atau bahkan
melebihi harapan pengguna
8. Kepuasan Pengguna
106
Dalam menganalisis kepuasan pengguna terhadap kurikulum Pendidikan Teknik
Bangunan, penyebaran angket melalui google form disebar kepada mahasiswa
Pendidikan Teknik Bangunan, Instrumen pelacakan berupa survey terhadap beberapa
indikator menggunakan skala likert terkait beberapa indikator yaitu kelengkapan dokumen
kurikulum pembelajaran,kesesuaian kurikulum dengan dunia kerja, kesesuaian pengajar
dengan bidang keahlian, ketertiban pelaksanaan perkuliahan, kelengkapan perangkat
pembelajaran dosen, ditanggapi oleh 40 mahasiswa dan dianalisa dalam bentuk sajian
diagram pie. Penjelasan Indikator setiap instrumen akan dijealskan sebagai berikut :
107
Berdasarkan diagram di atas kesesuaian kurikulum dengan bidang keahlian
sebagian besar mahasiswa menanggapi sesuai dan sangat sesuai. Hanya 7,5%
mahasiswa yang menanggapi kurang sesuai
108
Berdasarkan diagram di atas kelengkapan perangkat pembelajaran sebagian besar
mahasiswa menanggapi sesuai dan sangat sesuai. Hanya 5% mahasiswa yang
menanggapi kurang lengkap
Rencana perbaikan
a. Mendorong peningkatan penilaian terhadap mahasiswa untuk berprestasi dan
membina mahasiswa dalam mengembangkan softskill.
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana akademik dan
pembelajaran dalam berkuliahan yang memberikan keleluasaan terhadap akses
akademik dan informasi dalam akademik kampus dan meningkatkan kualitas
pembelajaran
c. Penambahan ruang laboratorium, ruang kuliah bagi S1, ruang dosen, dan
perlengkapan tasilitas laboratorium, ruang dan fasilitas microteaching, fasilitas
109
ruang kelas (LCD, kursi, Meja, lemari, dan papan tulis) dan penambahan koleksi
perpustakaan, baik buku cetak Maupun e-book dan pengembanagan
pembelaran berbasis LMS (learning management sistem).
C7 PENELITIAN
1. Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pentingnya
kegiatan penelitian dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dosen dan pengembangan
disiplin keilmuan yang dimiliki. Penelitian juga dapat dilakukan secara berkolaborasi antara
dosen dengan mahasiswa. Pentingnya penelitian bagi dosen merupakan amanah dari
eraturan Rektor Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pedoman Penelitian Universitas Palangka
Raya. Penelitian yang baik dilakukan melalui mekansime yang terukur dan sistematis.
Mekanisme tersebut dituangkan melalui perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
pelaporan.
Perencanaan
Pelaksanaan
110
penelitian dilakukan dalam terbitan berkala ilmiah dalam negeri terakreditasi atau terbitan
berkala ilmiah intemasional yang diakui oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi. Hasil penelitian yang merupakan kekayaan intelektual wajib dilindungi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang.
Pemantauan
Pelaporan
Kegiatan penelitian ditetapkan jangka waktu pelaksanaannya oleh LPPM dan FKIP
Unversitas Palangka Raya saat menandatangani kontrak penelitian. Di dalam kontrak
penelitian disebutkan jangka waktu penelitian yang dilaksanakan oleh para peneliti, yang
galam hal ini adalah dosen dan civitas akademika. Selain di tetapkan di dalam kontrak
erjanjian juga di tetapkan di dalam panduan pengusulan proposal penelitian dan pengabdian
masyarakat yang dikeluarkan oleh LPPM dan FKIP Universitas Palangka Raya. Dengan
gemikian, bentuk format pelaporan penelitian telah ditetapkan sebagaimana aturan format
penelitian yang berlaku di lingkungan Universitas. Dalam pelaporannya, peneliti harus
mencantumkan hasil penelitian secara lengkap disertai data instrumen penelitian dan hasil
semuan. Pelaporan ini nantinya akan menjadi luaran yang bermanfaat bagi pengguna dan
menjadi nilai tambah bagi universitas terhadap kompetensi yang dimiliki dosen dan civitas
akademika dalam hal melakukan riset yang mumpuni sesuai bidang ilmu yang dimiliki.
2. Kebijakan
Dokumen formal kebijakan dan standar penelitian di Universitas palangka Raya akan
dijabarka sebagai berikut :
1) Undang Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
2) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
42 Tahun 2017 tentang Statuta Universitas Palangka Raya:
111
3) Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi,
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan:
5) Permenristekdikti No.44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi:
6) Peraturan Rektor Nomor 27 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan
Universitas Negeri Palangka Raya Tahun 20182024:
7) Peraturan Rektor Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pedoman Penelitian Universitas
Palangka Raya
sumber pembiayaan, sarana dan prasarana yang mendukung. Sumber daya biayaan
berasal dari BOPTN, Hibah Belmawa, Hibah dari Swasta, PNBP, serta Instansi Sumber
daya yang dialokasikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan meliputi terkait
sumber pembiayaan, sarana dan prasarana yang mendukung. Sumber daya biayaan
berasal dari BOPTN, Hibah Belmawa, Hibah dari Swasta, PNBP, serta Instansi Pemerintah
yang bekerja sama dengan Program Studi, UPPS, serta Universitas. Sementara sumber
daya yang berkaitan dengan sarana dan prasarana berupa fasilitas pendukung dalam
penelitian seperti bahan referensi penelitian, transportasi, ATK, serta perangkat internet
yang mendukung.
Mekanisme kontrol ketercapaiannya menggunakan monitoring dan evaluasi dari
lembaga yang mengkoordinir penelitian dan pengabdian masyarakat dalam hal ini LPPM.
onitoring yang dilakukan oleh LPPM melalui penentuan peta jelan penelitian dan enentukan
topik penelitian agar sesuai dengan bidang ilmu peneliti sehingga menghasilkan penelitian
yang berkualitas dan bermanfaat.
112
1. Memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa
serta pengembangan keilmuan program studi. Peta jalan yang memayungi tema
penelitian dosen dan mahasiswa mengacu kepada Renstra penelitian FKIP dan
Peraturan Rektor Nomor 27 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan penelitian di
lingkungan Universitas Palangka Raya. Penyelenggaraan penelitian
dikoordinasikan dengan LPPM. LPPM dibantu oleh pusat kajian, pusat studi dan
pusat pengembangan. Kualitas luaran yang sesuai dengan kompetensi. Untuk
meningkatkan kualitas serta luaran,maka LPPM membuat rencana strategis
setiap lima (5) tahun disesuaikan dengan perkembangan internal dan eksternal
perguruan tinggi, perkembangan IPTEKS dan persoalan masyarakat. Topik dan
tema penelitian ditetapkan oleh LPPM dan menjadi acuan bagi civitas akademika
UPR. Topik dan tema penelitian masyarakat unggulan UPR disusun berdasarkan
isu strategis, kompetensi bidang keilmuan, pemetaan masalah dan
pemecahannya yang ditawarkan oleh pusat-pusat studi, kajian dan fakultas.
2. Dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian sesuai dengan peta jalan
penelitian. Dosen bersama mahasiswa dapat berkolaborasi dalam melakukan
penelitian, baik itu penelitian yang bersifat mandiri ataupun yang didanai oleh
Fakultas, Universitas, ataupun Pusat. Penelitian yang dilakukan mengikuti
prosedur yang ditetapkan oleh UPPS dan LPPM Universitas Palangka Raya.
Penelitian yang dilakukan bisa berupa penelitian payung dari skripsi mahasiswa,
ataupun penelitian kompetisi yang ditawarkan: oleh Instansi pemerintahan
ataupun perusahaan. Maka penelitian kolaborasi yang dilakukan perlu dilakukan
evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa tersebut melalui peta jalan
penelitian.
3. Melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa terhadap peta
jalan. Penelitian yang telah dilaksanakan dievaluasi melalui kesesuaian
penelitian dengan beta jalan yang ditetapkan baik oleh Fakultas maupun oleh
Universitas. Mekanisme Evaluasi yang dilakukan melalui penyeleksian proposal
penelitian yang diajukan kepada UPPS ataupun kepada LPPM apakah proposal
tersebut memenuhi standar yang tetapkan atau tidak. Maka, sebelum melakukan
penelitian perlu adanya rambu-rambu jalan penelitian yang akan digunakan
sebagai acuan dalam mengevaluasi hasil penelitian nantinya. Laporan penelitian
yang akan di serahkan kepada UPPS ataupun LPPM akan dikoreksi dan dinilai
tingkat kecukupan data yang diperoleh, sehingga setelah dinyatakan cukup
laporan penelitian akan diterima. Tujuannya adalah agar hasil enelitian tersebut
dapat dilakukan relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan program
Studi.
4. Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan
pengembangan keilmuan Program studi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dosen bersama mahasiswa dapat diintegrasikan di dalam perkuliahan dalam
bentuk modul ataupun pahan ajar mata kuliah. Tujuannya agar memperoleh
unsur kebaruan dalam embelajaran melalui data terbaru dari temuan-temuan
yang diperoleh. Sehingga integrasi penelitian di dalam mata kuliah menjadi nilai
tambah terhadap capaian mata kuliah yang ditetapkan.
Data penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa disajikan dengan teknik
representasi yang relevan (misalnya: kurva tren, rasio, dan proporsi) dan
komprehensif, serta kecenderungan yang terjadi disimpulkan.
113
b. Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian DTPS dalam 3 tahun terakhir
(Tabel 6.a LKPS). Sebanyak 11 (sebelas) penelitian yang dilakukan oleh 23 dosen
dan 16 mahasiswa. Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari program
studi Pendidikan Teknik Bangunan..
17
11
4
4
2
Keterangan:
Tahun 2018:
Dosen Mahasiswa:
Tahun 2019 :
Dosen Mahasiswa:
Tahun 2020:
Dosen Mahasiswa:
c. Penelitian DTPS PTB belum ada yang digunakan sebagai rujukan Skripsi.
Kegiatan penelitian DTPS yang digunakan sebagai rujukan tema tesis atau disertasi
mahasiswa dalam 3 tahun terakhir tidak ada (0) dapat dilihat di tabel 6b LKPS.
115
tersebut, FKIP memiliki target penelitian yang harus di lakukan oleh Program Studi
melalui indikator kinerja sasaran (IKS) terkait penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dengan penambahan anggaran dana penelitian pada tahun-tahun
berikutnya.
Luaran wajib PDP minimal berupa publikasi satu artikel ilmiah dalam jurnal ber-ISSN.
Luaran wajib Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) dapat berupa:
1. Minimal 1 artikel di jumal internasional yang terindeks, atau
2. Minimal 1 buku hasil penelitian ber-ISBN: atau
3. Minimal 3 artikel di prosiding yang terindeks
4. Minimal 1 HAKI penelitian dosen tiap semester.
b. Penelitian yang didanai oleh Pemerintah Daerah, Swasta, dinas terkait, dan Belmawa
Terdapat beberapa dosen yang melakukan penelitian dan didanai oleh Pemda yaitu
penelitian tentang pemetaan guru di Provinsi Kalimantan Tengah, swasta (PT Astra
yaitu pemetaan guru dan pendidikan karakter serta menajemen sekolah), dinas terkait
(dinas kesehatan tentang tanaman obat tradisional), dan belmawa (pengembangan e-
book tabela pada materi Demokrasi Indonesia)
c. Peningkatan jumlah anggaran penelitian Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
penelitian, UPPS menambah jumlah anggaran dana penelitian berdasarkan rentra
UPPS.
116
d. Integrasi penelitian dan perkuliahan masih belum optimal karena jadwal penyusunan
proposal penelitian biasanya tidak sesuai dengan jadwal perkuliahan
e. Pelibatan mahasiswa dalam penlitian dosen mash belum optimal masih ada persepsi
dosen yang dianggap apabila melakukan penelitian dengan mahasiswa
f. Masih belum ada penelitian dosen Program Studi PTB yang dijadikan rujukan tesisi
atau disertasi karena mahasiswa S2 pendidikan Teknik Bangunan tidak ada yang
mengambil konsentrasi PTB dan belum ada S3 di Universitas Palangka Raya.
1. Kebijakan Dikti terkait dengan persyaratan Ketua penelitian harus memiliki track
record pada Simlitabmas bergelar doktor dan memiliki h-index scopus.
2. Status UPR masih madia belum mandiri sehingga skema penelitian terbatas.
3. Belum tersedia alokasi dana khusus untuk pengembangan diri dosen dalam riset.
4. Belum ada komitmen pimpinan yang tinggi terhadap dosen untuk menghasilkan
Kekayaan Intelektual.
5. MoU Riset LPTK dengan stakeholder dan PT lain belum terjalin dengan baik.
6. Penejitian mahasiswa belum menggambarkan realisasi dari RIP lembaga.
7.
117
b. Mempunyai nilai tambah bagi kegiatan IPTEKS juga sinkron dengan Rencana
Induk pengembangan penelitian UPR.
Kelaksanaan
Penelitian yang diselenggarakan dan didanai oleh FKIP diarahkan untuk mendukung
Topik-topik permasalahan yang ada di dalam payung penelitian FKIP. Setiap penelitian
dosen yang ada di FKIP hendaknya mengacu ke output/keluaran yang dapat diukur
seperti tulisan alam jurnal ilmiah, buku atau bahan ajar berbasis penelitian (research
based learning) serta hendaknya dapat mewujudkan kepeloporan penemuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) strategis serta
bermanfaat sebagai solusi permasalahan pembangunan bangsa. Hal-hal tersebut
mendorong agar jumlah dan kegiatan penelitian di . FKIP selalu dipacu sehingga
memenuhi standar yang lazim diikuti oleh perguruan tinggi ' terkemuka di dunia. Indikasi
lain bagi reputasi perguruan tinggi adalah publikasi yang dihasilkan |dari penelitian yang
dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. FKIP akan mendorong dan “memfasilitasi agar
hasilhasil penelitian tersebut, secara bertahap dapat dikomunikasikan melalui publikasi
ilmiah atau bentuk-bentuk komunikasi hasil penelitian lainnya. Hasil penelitian FkiP dan
LPPM akan diseminarkan secara oral maupun foster pada akhir kegiatan penelitian.
Evaluasi
Perbaikan Berkelanjutan
a. Perlunya diadakan monitoring dan evaluasi ketercapaian luaran penelitian dosen dan
Mahasiswa. Memotivasi adanya keterlibatan dari semua mahasiswa dan dosen
untuk bersama-sama melakukan penelitian
b. Perlu adanya penyusunan payung jabaran disiplin ilmu dari roadmap penelitian
c. Perlu ada kebijakan yang melibatkan mahasiswa dalam penelitian dosen
9. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna terkait Penelitian dapat diukur dari beberapa indikator yang
pengisian guisioner dosen tersebut. kepuasan pengguna didapatkan dari hasil Mitra
penelitian. Berdasarkan hasil survei melalui google form kepada pengguna yaitu dosen dan
mitra, yang memberi tanggapan berjumlah 40 orang. Instrumen quisioner mengacu kepada
Indikator penelitian yaitu ketersediaan dana penelitian, ketersediaan roadmap penelitian,
transparansi pengauan proposal, kesesuaian bidang ilmu. Data yang diperoleh dianalisa
validitas dan reliabilitas dan diperoleh bahwa semua instrumen yang digunakan valid dan
reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisa menggunakan bantuan software SPSS 15
diperoleh bahwa Sig. (2-tailed) = 0,000, nilai Sig. (2-tailed) < 0,005 hal ini menunjukkan
bahwa instrument bersifat valid dan nilai Cronbach Alpha 0,671, lebih dari 0,6 yang mana
hal ini menunjukkan bahwa instrument yang digunakan bersifat reliabel. Rekapitulasi Data
dan data diolah dengan bentuk diagram pie untuk menggambarkan ketercapain indikator
penelitian yang dapat dilihat pada gambar-gambar selanjutnya..
119
Ketersediaan Dana Penelitian
13
27
31
120
Transparansi Seleksi Proposal Penelitian
10
30
10
30
Pemosisian
121
a. Relevansi penelitian DTPS di UPPS : UPPS sudah memiliki roadmap penelitian,
dosen dan mahasiswa masih sedikit yang melaksanakan penelitian kolaborasi sesuai
dengan roadmap, penelitian dosen dan mahasiswa banyak yang tidak sesuai
roadmap
karena minat penelitiannya berbeda, masih sedikit penelitian dosen yang
diintegrasikan dengan perkuliahan, keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian
DTPS dalam 3 tahun terakhir masih sedikit
b. Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen masih belum optimal
c. Kegiatan penelitian DTPS yang digunakan sebagai rujukan tema tesis atau disertasi
mahasiswa dalam 3 tahun terakhir masih belum ada
a. Roadmap penelitian FKIP belum semuanya menggambarkan disiplin ilmu atau tema
yang diminati oleh dosen dan mahasiswa karena kurang relevan dengan latar
belakang pendidikan dosen yang pada umumnya adalah dosen dengan latar
belakang pendidikan murni Teknik Sipil.
b. Penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa masih belum sesuai dengan
roadmap yang telah direncanakan
c. Kolaborasi penelitian dosen dan mahsiswa masih belum optimal karena masih
terdapat banyak mahasiswa kurang memahami payung penelitian dosen dan minat
meneliti mahasiswa masih kurang
d. Integrasi penelitian dan perkuliahan masih belum optimal karena jadwal penyusunan
proposal penelitian biasanya tidak sesuai dengan jadwal perkuliahan
e. Pelibatan mahasiswa dalam penlitian dosen mash belum optimal masih ada persepsi
dosen yang dianggap plagiat apabila melakukan penelitian dengan mahasiswa Masih
belum ada penelitian dosen Program Studi PTB yang dijadikan rujukan tesis atau
disertasi karena mahasiswa S2 pendidikan Teknik Bangunan tidak ada yang
mengambil konsentrasi PTB dan belum ada S3 di Universitas Palangka Raya.
122
C8. Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Latar Belakang
2. Latar Belakang
Pengabdian Kepada Masyarakat adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh civitas
akademika secara individu dan berkelompok untuk menerapkan hasil pendidikan dan/atau
hasil penelitian dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri, jasa, dan
wilayah serta menuju pendidikan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau
pembangunan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat menjadi salah satu standar
pendidikan tinggi yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen UPPS dan program studi
(Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015). Maka sangat penting bagi dosen untuk melakukan
pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas profesionalitas
dosen. Pengabdian kepada Masyarakat merupakan upaya dosen dalam mengintegrasikan
profesinya dalam upaya membangun masyarakat melalui ide dan kreatifitas yang dimiliki.
Tujuan penetapan strategi pencapaian standar perguruan tinggi terkait proses.
Pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah sesuai dengan peraturan Rektor
Nomor 28 tentang penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
Lingkungan Universitas Palangka Raya yang terarah dan terkoordinir, maka perlu membuat
pengaturan demi tercapainya reserach university yang terencana dan berkelanjutan. Selain
itu tujuan dari pengabdian masyarakat seperti:
Relevansi PkM: relevansi PkM pada unit pengelola mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a. memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa serta
hilirisasi/penerapan keilmuan PS,
b. dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan PkM,
c. melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan peta jalan, dan
d. menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan
keilmuan PS.
Perencanaan
Perencanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan melalui
analisis internal dan ekstemal. Secara internal, perencanaan PkM yang dilakukan oleh
Dosen dari civitas akademika mengacu kepada kekuatan dan kelemahan dosen dalam
melaksanakan PkM. Secara eksternal, perencanaan PkM yang dilakukan dosen dan civitas
akademika mengacu kepada peluang dan ancaman. Maka untuk mengatasi perencanaan
tersebut perlu dibuat strategi, yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang dan menghindari ancaman, serta mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan
peluang dan meminimalkan kelemahan.
123
Perencanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang
diselenggarakan di UPR melalui LPPM dan UPPS terbagi dalam kategori pengabdian
mandiri dan pengabdian yang di danai. Pengabdian mandiri berupa kegiatan-kegiatan di
masyarakat yang dilakukan! oleh dosen dengan bekerja sama dengan instansi, lembaga,
LSM atau lembaga lainnya. Sementara kegiatan PkM yang didanai mencakup Program
Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMTS), Program Kemitraan Wilayah (PKW), serta
Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM). Secara interna! pentingnya PkM bagi dosen
untuk mengembangkan profesi dan bidang keilmuwan yang dimiliki agar menjadi nilai
tambah bagi dosen dan universitas. Sedangkan secara eksternal, PkM yang dilakukan dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat dan pengguna yang membutuhkan inovasi dari suatu
produk yang dapat dihasilkan.
Pelaksanaan
Pelaksanaan PkM di LPPM dan UPPS terbagi menjadi tiga kategori yaitu PKMTS,
PKW dan PPDM. PKMTS dilaksanakan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat
secara ekonomi dan sosial. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 bulan bekerja sama dengan
satu lembaga mitra sasaran, melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan, dan
menangani Satu masalah dengan tim pengsusul berbasis multi disiplin. Besaran dana pada
program ini Sebesar 10 juta rupiah per proposal.
Sementara pada PKW pelaksanaannya ditekankan untuk menemukan solusi
persoalan yang dihadapi Pemkab/Pemkat dan/atau masyarakat agar menciptakan
kemandirian, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat melalui sinergi kepakaran
masyarakat, Perguruan tinggi, kemampuan dan kebijakan Pemkab/Pemkot seperti tertuang
dalam RPJMD, non RPJMD dan potensi masyarakat desa atau kelurahan. Sasaran wilayah
pada brogram PKW hanya terdiri dari 1 Desa atau 1 kelurahan, namun bidang yang
ditangani/digarap minimal 2 bidang masalah kewilayahan misalnya bidang Kesehatan dan
Pendidikan atau Pertanian dan Hukum atau pertanian dan perekonomian atau bidang
kertanian dan pariwisata dan lain-lain. Pelaksanaannya selama 5 bulan dengan melibatkan
4 Seorang mahasiswa dengan besaran dana Rp 30 juta per proposal.
Selanjutnya PPDM dilaksanakan pada desa mitra dengan mengaplikasikan hasil
riset unggulan perguruan tinggi berdasarkan kebutuhan desa dengan pendekatan holistik
berbasis riset multidisiplin. PPDM dilaksanakan terhadap desa mitra sebagai salah satu
model sciencetechno-park perguruan tinggi. Pengusul pada PPDM ini harus berlatar
belakang Guru Besar dengan anggota 4 orang dan melibatkan mahasiswa 4 orang. Besaran
dana pada PPDM sebesar 40 juta perproposal. Secara spesifik pelaksanaan PkM
dilaksanakan dengan mencatat semua kegiatan pelaksanaan program pada Menu Catatan
Harian Pengabdian (Iogbook) dan mengisi kegiatan harian secara rutin terhitung sejak
penandatanganan perjanjian pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya membuat
laporan kemajuan yang telah disahkan oleh LPPM dan UPPS dalam bentuk PDF dan
dikirimkan ke surel informasi @lppm.upr.ac.id dengan sistematika seperti Lampiran Umum -
Lampiran F. Laporan Kemajuan, Catatan Harian dan Laporan Penggunaan Anggaran 70 %
dikumpulkan pada saat kegiatan Monitoring dan Evaluasi, masing-masing 1 (satu)
eksemplar.
1. Mengirim Laporan Akhir Pengabdian yang telah disahkan oleh Ketua LPPM dan atau
Dekan (dengan sistematika seperti Lampiran), hasil pengabdian, Laporan
Penggunaan Anggaran 100, dan dokumen luaran ke informasi@lppm.upr.ac.id
dengan ekstensi “.pdf, semua file dikumpulkan dalam satu folder zip dengan format
Laporan PPDM nama pengabdi.
2. Mengumpulkan Laporan Akhir sebanyak 1 (satu) eksemplar.
3. Mengumpulkan Artikel hasil penelitian sebanyak 1 (satu) eksemplar.
4. Mengumpulkan Laporan Penggunaan Anggaran 100% sebanyak 1 (satu) eksemplar.
5. Mengumpulkan bukti luaran hasil penelitian, masing-masing luaran sebanyak 1
(satu) eksemplar.
2. Kebijakan
Kebijakan pelaksanaan PkM ada di dalam buku panduan Pengabdian kepada
Masyarakat yang diterbitkan oleh LPPM Universitas Palangka Raya berdasarkan peraturan
berikut ;
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian,Pengembangan dan penerapan IPTEK.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisteam Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aperatur Sipil Negara.
7. Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan Nomor 141 tanggal
10 November 1963 tentang Pendirian Universitas Palangka Raya yang berada di
kota palangka Raya kalimantan Tengah.
8. peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas | peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraari pendidikan.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi — dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
44 “ Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 47 -Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Palangka
Raya.
12. Peraturan Meteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
41 Tahun 2017 Tentang Statuta Universitas Palangka Raya.
125
13. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 509/M/KPT.KP/2018 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Palangka
Raya Periode Tahun 2018-2022.
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.
15. Peraturan Rektor Universitas Palangka Raya No 18 tahun 2018 tentang
penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan
Universitas Palangka Raya.
126
1) UPPS memiliki peta jalan yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa
serta hilirisasi/penerapan keilmuan program studi.
Tema PKM harus menyesuaikan dengan renstra Penelitian Universitas
Palangka Raya (UPR) berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Palangka
Raya No 28 tahun 2018 tentang penyelenggaraan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di lingkungan Universitas Palangka Raya. Peta jalan PkM
Dosen dan mahasiswa juga mengacu pada Rencana Induk Penelitian (RIP)
Lembaga Penelitian Universitas Palangka Raya. RIP LPPM dikembangkan di
dalam Road Map PkM UPPS/FKIP UPR untuk jangka waktu 5 (lima) tahun:
2) Dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan PkM
Pada pelaksanaannya PkM mengacu pada Renstra Penelitian dan
Rencana Induk Penelitian (RIP) Lembaga Penelitian Universitas Palangka
Raya. Topik penelitian adalah tema penelitian yang dilaksanakan oleh
pelaksana penelitian yang disesuaikan dengan visi dan misi universitas,
fakultas maupun program studi dan jurusan.
3) UPPS melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa terhadap
peta jalan
Evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dilakukan oleh tim
Monitoring dan Evaluasi yang dibentuk oleh LPPM setelah pengabdian
dilakukan, apakah sesuai dengan peta jalan dan luaran yang di tentukan.
4) Menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan program studi
Berdasarkan analisis di atas dalam upaya melakukan evaluasi terhadap
PkM dosen dan Mahasiswa maka perlunya menetapkan standarisasi tema
PkM yaitu menyesuaikan dengan Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Universitas
yang diturunkan dan terintegrasi dengan Fakultas, Maka, upaya perbaikan
yang perlu dilakukan adalah dengan Realisasi RIP Fakultas sebagai acuen
dalam PkM kolaboratif dosen dan mahasiswa, pembentukan tim PKM
kolaboratif berbasis kelembagaan, serta menjadikan karya PkM kolaboratif
dosen dan mahasiswa menjadi kebijakan FKIP
2. Data PKM dosen yang melibatkan mahasiswa disajikan dengan teknik representasi
yang relevan (misalnya kurva tren, rasio, dan proporsi) dan komprehensif, serta
kecenderungan yang tenadi disimpulkan, Data dan analisis yang disampaikan
meliputi keterlibatan mahasiswa pade kegiatan PkM DTPS dalam 3 tahun terakhir.
127
Data PkM Dosen yang Melibatkan Mahasiswa
7
0
2018 2019 2020
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, jumlah PkM DTPS yang melibatkan mahasiswa dalam 3
tahun terakhir sebanyak 8 kegiatan PkM yang terdiri dari 1 PkM pada tahun 2018. Pada
tahun 2019 ada 6 kegiatan PkM dan tahun 2020 ada 1 kegiatan PkM. Minimnya keterlibatan
mahasiswa dalam kegiatan PkM DTPS disebabkan karena belum ada peta jalan yang
memayungi PkM DTPS dan mahasiswa. Sementara pada tahun 2019 sudah di buat payung
hukum dan ditetapkan anggaran dana PkM di dalam prosedur pengajuan PkM pada LPPM
dan UPPS. Upaya yang dilakukan untuk menekan kualitas dan kuantitas PkM DTPS yang
melibatkan mahasiswa melalui target luaran setiap dosen pada Program Studi seperti
Jumlah terakreditasi, Hak Cipta, serta bahan ajar perkuliahan. Pada tahun 2019 menunjukan
adanya peningkatan PkM DTPS yang melibatkan mahasiswa dikarenakan besarnya peluang
PkM DTPS yang dibuka oleh LPPM.
128
didiseminasikan yang dapat berupa publikasi, perangkat teknologi, atau bahan ajar
dalam lingkup lokal, nasional atau internasional. UPR memfasilitasi dan mendorong
diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar bisa menjadi
teknologi tepat guna.
Pelaksanaan
PkM yang diselenggarakan dan didanai oleh FKIP diarahkan untuk mendukung
kebutuhan masyarakat/mitra. Setiap PkM dosen yang ada di FKIP hendaknya mengacu ke
output/keluaran yang dapat diukur seperti tulisan dalam jurnal ilmiah, buku serta hendaknya
dapat mewujudkan implementasi dari penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni (IPTEKS) strategis serta bermanfaat sebagai solusi permasalahan
pembangunan bangsa. Hai-hal tersebut mendorong agar jumlah dan kegiatan PkM di FKIP
selalu dipacu sehingga memenuhi standar yang lazim diikuti oleh perguruan tinggi
terkemuka di dunia. Indikasi tain bagi reputasi perguruan tinggi adalah publikasi yang
dihasilkan dari PkM yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. FKIP akan mendorong dan
memfasilitasi agar hasil-hasil PkM tersebut, secara bertahap dapat dikomunikasikan, melalui
publikasi ilmiah atau bentuk-bentuk komunikasi hasil PkM lainnya. Hasil PkM FKIP dan
LPPM akan diseminarkan Secara oral maupun foster pada akhir kegiatan PkM.
Evaluasi
PkM yang dikembangkan FKIP diarahkan untuk PkM yang melekat dalam cirikhs
keilmuan yang ditentukan, dirancang, dilaksanakan dan dibiayai oleh FKIP maupun
kerjasama dengan mitra FKIP. Bentuk PkM tersebut selain diupayakan untuk meningkatkan
kemampuan dan kematangan lulusan FKIP, tetapi juga menjadi ukuran bagi peningkatan
mutu pendidikan di FKIP. Di dalam kurun waktu 2019-2023, hasi-hasi! PkM dosen, secara
bertahap, akan dipublikasikan secara online dalam repository FKIP dan UPR. Hasil evaluasi
terhadap PkM FKIP adalah sehagai berikut :
a. Relevansi PkM DTPS di UPPS : UPPS sudah memiliki roadmap PkM, dosen dan
mahasiswa masih sedikit yang melaksanakan PkM kolaborasi sesuai dengan
rosdmap, PkM dosen dan mahasiswa banyak yang tidak sesuai roadmap karena
kebutuhan masyarakat/mitra berbeda dangan roadmap serta pengembangan
kellmuan program studi PTB,
b. Keterlibatan mahasiswa pada PkM dosen dalam 3 tahun terakhirmasih belum
optimal.
Pengendalian
Beberapa pengendalian yang harus dilakukan dalam kriteria PkM dapat dijelaskan
sebagai berikut.
131
a. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas Palangka Raya agar memiliki komitmen
dan perencanaan yang terukur terkait PkM yang harus dilakukan oleh dosen dan
mahasiswa
b. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas Palangka Raya membuat kegiatan untuk
meningkatkan minat PkM dosen dan mahasiswa
c. Kepada seluruh civitas akademika agar memiliki semangat dan membiasakan diri
untuk PkM sesuai dengan mata kuliah dan disiplin keilmuan yang sesui roadmap dan
kebutuhan masyarakat/mitra.
Perbaikan Berkelanjutan
Secara umum perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan sistem penjaminan
mutu PKM di FKIP dan Prgram studi PTB dapat dijelaskan sebagai berikut.:
a. Perlunya diadakan monitoring dan evaluasi ketercapaian luaran PkM dan
kebermanfaatan dalam pemecahan masalah serta pengembangan keilmuan
Program Studi PTB.
b. Memotivasi adanya ketariibatan dari semua mahasiswa dan dosen untuk bersama-
sama melakukan PkM.
c. Perlu adanya penyusunan payung jabaran disiplin Ilmu dari roadmap PkM
d. Perlu ada kebijakan yang melibatkan mahasiswa dalam PkM dosen
8. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna terkait PkM dapat diukur dari beberapa indikator yang
mendukung ketercapaian PkM tersebut. Kepuasan pengguna didapatkan dari hasil
pengisian kuesioner dosen dan mitra penelitian. Berdasarkan hasil survei melalui google
form kepada pengguna yaitu dosen dan mitra, yang memberi tanggapan berjumlah 16
orang. Instrumen kuesioner mengacu kepada Indikator PkM yaitu ketersediaan dana PkM,
ketersediaan roadmap PKM, transparansi pengajuan proposal, kesesuaian bidang ilmu.
Data diolah dengan bentuk diagram Pie untuk menggambarkan ketercapain indikator PKM
yang dijabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan diagram di atas, terkait ketersediaan dana PkM pada umumnya menanggapi
tersedia, meskipun ada dosen dan mitra yang menanggapi kurang tersedia sebanyak 25%.
132
Berdesarkan diagram di atas, terkait roadmap PkM pada umumnya menanggapi tersedia,
meskipun ada dosen dan mitre yang menanggapi kurang tersedia sebanyak 12,5%.
Berdasarkan diagram di atas, terkait transparansi seleksi proposal PkM pada umumnya
menanggapi tersedia, meskipun ada dosen dan mitre yang menanggapi kurang tersedia
sebanyak 18,8%.
Berdesarkan diagram di atas, terkait kesesuaian PkM pada umumnya menanggapi tersedia,
meskipun ada dosen dan mitra yang menanggapi kurang tersedia sebanyak 6,2%.
133
9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
Pemosisian
Pada umumnya dosen maupun mahasiswa telah melaksanakan PkM. Beberapa
hasil pemosisian terkak kriteria PkM adalah :
a. Relevansi PkM DTPS di UPPS : UPPS sudah memiliki roadmap PkM, dosen dan
mahasiswa masih sedikit yang melaksanakan PkM kolaborasi sesuai dengan
roadmap, PkM dosen dan mahasiswa banyak yang tidak sesuai roadmap karena
kebutuhan masyarakat/mitra berbeda dengan roadmap serta pengembangan
keilmuan program studi PTB.
b. Keterlibatan mahasiswa pada PkM dosen dalam 3 tahun terakhir masih belum
optimal.
a. Roadmap PkM FKIP belum semuanya menggambarkan disiplin ilmu atau tema yang
diminati oleh dosen dan mahasiswa karena kurang relevan dengan perkembangan
zaman dan kebutuhan masyarakat/mitra.
b. PKM yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa masih belum sesuai dengan
roadmap yang telah direncanakan.
c. Kolaborasi PKM dosen dan mahsiswa masih belum optimal karena masih terdapat
banyak mahasiswa kurang memahami payung PkM dosen dan minat meneliti
mahasiswa masih kurang.
d. Pelibatan mahasiswa dalam PKM dosen mash belum optimal masih ada persepsi
dosen yang dianggap plagiat apabila melakukan penelitian dengan mahasiswa.
1) Keserbacukupan
Keserbacukupan dalam mengukur capaian pembelajaran lulusan Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan dapat dianalisis dari keserbacukupan muatan mata kuliah
dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, sumber daya dosen,
peraturan akademik (perencanaan, proses, dan evaluasi penilaian perkuliahan), dan
budaya akademik seluruh sivitas akademik. Rumusan CPL Program Studi PTB secara
umum dapat digolongkan ke dalam 5 CPL yaitu terkait dengan kompetensi mahasiswa
untuk menguasai dan terampil dalam mempraktekkan beberapa konsep dan teori dalam
beberapa disiplin ilmu yaitu konsep dan teori ilmu pendidikan dan pelajaran, sosial
budaya, politik, hukum, dan permasalahan kewarganegaraan yang terjadi di
masyarakat.
2) Kedalaman
Kedalaman dalam mengukur capaian pembelajaran lulusan dapat dianalisis
berdasarkan kompetensi yang dimiliki lulusan dari mata kuliah yang diperoleh yakni
pengetahuan, sikap, keterampilan umum dan keterampilan khusus yang sesuai dengan:
keilmuan program studi PTB. Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa dari 87
mata kuliah program studi PTB menunjukan jumlah mata kuliah berdasarkan
beban/bobot sks pada program studi PTB yaitu 55 mata kuliah dengan bobot 2 sks, 19
mata kuliah 3 sks, 1 mata kuliah 4 sks dan 7 mata kuliah 6 sks. Dari 87 mata kuliah
terdapat 20 mata kuliah pilihan.
Program studi PTB berbasis KKNI terbagi menjadi 5 pengelompokan, di antaranya
9 mata kuliah sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Universitas
sebanyak 11 sks, 3 Mata Kuliah Keilmuan Dan Ketrampilan (MKK) sebanyak 9 SKS, 5
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) sebanyak 13 SKS, 7 Mata kuliah Perilaku
Berkarya (MPB) sebanyak 15 SKS, 6 Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
sebanyak 16 SKS dan 20 Mata Kuliah Keahlian Berkarya Bidang studi Pilihan
(MKBBSP) (Struktur mata kuliah terlampir) dengan masing masing pilihan ada 4 mata
kuliah.
135
3) Kebermanfaatan
Kebermanfaatan capaian pembelajaran lulusan dapat dijadikan sebagai refleksi
apakah keserbacukupan dan kedalaman substansi mata kuliah yang ditawarkan dalam
kurilkulum Program Studi PTB, sumber daya dosen, dan peraturan akademik dapat
secara signifikan berdampak pada pencapaian kompetensi yang dimiliki oleh lulusan
sesuai profil lulusan sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan. Dampak tersebut juga
akan berpengaruh pada pencapaian prestasi mahasiswa baik secara akademik maupun
non akademik.
Data dan analisis yang disampaikan meliputi aspek:
1) Capaian pembelajaran lulusan yang diukur berdasarkan rata-rata IPK lulusan.
30
30
25
20
15
10 7
0
TS-2 TS-1 TS
TS-2 TS-1 TS
Jumlah 30 2 7
lulusan
Ipk rata-rata 3,21 3,12 3,07
Berdasarkan diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa tren rata-rata IPK lulusan di
Program Studi PTB FKIP Universitas palangka Raya mengalami peningkatan. Jumlah
lulusan pada TS2 - TS merupakan jumlah mahasiswa yang lulus dari angkatan 2013,
2014, dan 2015. Berdasarkan data di atas maka pencapaian IPK rata-rata mahasiswa
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan telah mencapai target capaian DIkti 3.21,
dan target capaian UPPS yakni 3,15 di tahun 2018 dan 3,35 di tahun 2003 (Renstra
FKIP, hal.16).
136
2) Capaian Prestasi Mahasiswa
a. Bidang Akademik
0 0 0
2018 2019 2020
b. Bidang-bidang non-akademik (Tabel 8.b.2 LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh
pengusul dari program studi pada program Diploma Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan
137
Prestasi Non-akademik Mahasiswa
0 0 0
2018 2019 2020
Berdasarkan diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa tren pencapaian prestasi non
akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas
Palangka Raya mengalami tren peningkatan dari Tahun 2018 - tahun 2020, meskipun
secara kuantitas masih sebagian kecil dari jumlah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan yaitu sebanyak 7 mahasiswa yang Ikut serta dalam
kompetisi non akademik baik di tingkat lokal.
25
25 22
20
15 13
10
5.08 4.73 4.28
5
0
TS-6 TS-5 TS-4
Jumlah mahasiswa 22 25 29
diterima
Rata-rata masa 5,08 4,73 4,28
studi
138
(angkatan 2014) sampai TS-4 (angkatan 2016) mengalami peningkatan selama empat
tahun dari tahun 2014-2017. Berdasarkan rata-rata masa studi mahasiswa PTB masih
melebihi target SN Dikti dan UPPS dalam penyelelesaian rata-rata studi mahasiswa.
Sasaran pokok UPPS terkait masa tempuh studi rata-rata mahasiswa pada tahun 2012
(4 - 4.5 tahun), pada tahun 2023 (3,9 - 4,1 tahun).
b. Persentase kelulusan tepat waktu (Tabel 8.c LKPS)
Berdasarkan diagram 8.c LKPS di atas presentase kelulusan tepat waktu
mahasiswa dari TS-6 sebesar 18% dan TS-5 sebesar 20%.
c. Persentase keberhasilan studi (Tabel 8.c LKPS)
Berdasarkan diagram 8.c LKPS di atas presentase keberhasilan studi mahasiswa
dari TS-6 sampai TS-3 dapat dilihat dari rata-rata masa studi, dan presentase kelulusan
tepat waktu. Rata-rata masa studi mahasiswa di TS-6 - TS-4 adalah secara berurutan, 5
tahun 1 bulan, 4 tahun 8 bulan dan 4 tahun 3 bulan.
Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama atau berwirausaha pada
bidang kerja/usaha yang relevan! dengan bidang program studi (Tabel 8.d.1 LKPS).
Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari program studi pada program Diploma
Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan.
139
7
6 6
6
4
4
3
3
1 1 1 1
1
0
0
TS-4 TS-3 TS-2
140
8
5 5
1 1
Sedang Tinggi
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat kesesuaian bidang
pekerjaan terdiri dari kategori tinggi berjumlah 14 orang, kategori sedang berjumlah 9
orang sedangkan untuk kategori rendah tidak ada.
5) Kinerja Lulusan
Jumlah lulusan yang terlacak di Program Studi PTB dari TS6 - TS4 adalah 37 orang
(48,68%) dari jumlah lulusan 76 orang. Pelaksanaan Tracer Study dilakukan dengan
menggunakan form google form melalui link htts://bit.ly/TracerStudyFKIPUPR di tingkat
UPPS, https://docs.google.com/forms/d/e di tingkat Program Studi PTB yang
selanjutnya disebarkan pada grup-grup alumni melalui aplikasi media sosial digital
Whatsapp dan Facebook. Instrumen yang digunakan dalam melakukan tracer study
mengacu kepada indikator-indikator tempat bekerja lulusan. Selain itu tracer study juga
dilakukan terhadap alumni yang sudah menjadi pengguna yaitu kepala sekolah, kepala
dinas, dan pengguna lain tempat lulusan bekerja terkait dengan beberapa indikator yaitu
etika, keahlian bidang ilmu, kemampuan berbahasa, kemampuan IT, kerjasama, dan
pengembangan diri. Data yang diperoleh selanjutnya masuk kedalam layanan Google
Drive yang secara otomatis melakukan analisis data-data yang telah terkumpul, yang
selanjutnya data-data tersebut tersajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram.
Peyajian hasil kajian fracer study ini dilakukan dengan cara memberikan uraian, konsep,
gambar dan justifikasi. Hasil tracer study yang diberikan kepada alumni dan pengguna
lulusan digunakan dalam melakukan berbagai perbaikan dan mempertahankan
berbagai kualitas yang telah dicapai.
141
7 7
1 1 1
Lokal/ Wilayah/ Berwirausaha tidak Berbadan Hukum Nasional/ Berwirausaha Berbadan Hukum
Multinasiona/ Internasional
Sebanyak 23 orang lulusan yang terlacak, lulusan yang bekerja di tingkat lokal atau
wilayah dan berwirausaha di tingkat lokal, wilayah, dan berwirausaha tidak berbadan
hukum berjumlah 7 orang. lulusan yang bekerja di tingkat nasional berbadan hukum
berjumlah 15 orang dan lulusan yang bekerja di tingkat multinasional/internasional
berjumlah 1 orang.
Tingkat kepuasan pengguna lulusan pada aspek etika, keahlian pada bidang ilmu,
kemampuan berbahasa asing, Pengguna teknologi informasi, kemampuan
berkomunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan diri, (Tabel 8.0.2 LKPS). Data dan
analisis disampaikan oleh pengusul dari program studi pada program Diploma
Tiga/Sarjana/Sarjana Terapan/Magister Terapan.
142
Kepuasan Pengguna
80
)
a
m
60
ta
si
U
40
si
n
si
rm
a
si
n
20
i
ik
ir
A
te
fo
D
sa
e
u
In
a
0
n
m
m
a
m
a
a
i
h
o
g
m tik
g
sa
o
rk
a
lo
n
(k
rb
a
E
a
e
o
b
rj
kn
e
B
u
m
e
B
n
e
e
n
a
T
Il
g
u
a
n
n
g
p
u
e
n
a
p
P
a
a
a
id
m
u
a
B
e
g
a
K
e
n
d
e
a
P
P
n
a
li
h
a
e
K
Publikasi ilmiah mahasiswa, yang dihasilkan secara mandiri atau Bersama DTPS (Tabel
8.f.1 LKPS). Data dan analisis disampaikan oleh pengusul dari program studi pada
program Sarjana/Magister/Doktor.
12
1
TS-2 TS-1 TS Jumlah
143
2. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan terkait kriteria luaran dan capaian Tridarma di tingkat
UPPS dan program studi, salah satunya dapat dianalisis dari kompetensi yang dimiliki
oleh alumni di luar bidang akademik. Kriteria tambahan dalam capaian dan luaran tri
dharma dapat diidentifikasi sebagai berikut
1. Mahasiswa Cumlaude
Mahasiswa cumlaude sesuai dengan pedoman FKIP tidak hanya
ditentukan oleh indeks prestasi kumulatif mahasiswa, tetapi juga didukung oleh
masa studi mahasiswa yang mengacu kepada sasaran UPPS yaitu 4 tahun.
Dibawah ini akan dipaparkan data mengenai jumlah mahasiswa cumlaude.
Diagram 9.1
Jumlah mahasiswa cumlaude di Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan
Mahasiswa Cumlaude
(data menyususul)
2.5
1.5
1 2
0.5 1
0 0
TS-2 TS-1 TS
Jumlah Mahasiswa
Data Menyusul
6
5
4
3
2
1
0
Fisika Teknik
Hidrolika
Agama Hindu
Mekanika Bahan
Metode Penelitian
Teknik Pondasi
Praktik Industri
Kewarganegaraan
Profesi Pendidikan
Teknik Lingkungan
Konstruksi Baja 1
Konstruksi Beton 1
Penilaian Hasil Belajar
Agama Kristen Protestan
145
mahasiswa masih kurang, ketersediaan dana yang Peningkatan prestasi non
akademik mahasiswa ditandai dengan keikutsertaan mahasiswa dalam
kompetisi-kompetisi yang denga bidang keolahragaan, seni, dan MTO.
Peningkatan prestasi non akademik mahasiswa akan dapat membantu
mengembangkan: dan mengoptimalkan penyaluran minat dan bakat mahasiswa
yang akan menunjang kompetensinya. Sasaran pokok UPPS dalam
meningkatkan prestasi non akademik mahasiswa yaitu dengan peningkatan
jumlah UKM berjumlah 6 di tahun 2019 menjadi 20 di tahun 2023:
Pengembangan kemahasiswaan bidang minat, bakat, kewirausahaan : dan
PKKMB 6 di tahun 2019 menjadi 25 di tahun 2023.
2. Penurunan presentase kelulusan tepat waktu didasarkan pada masih ada
mahasiswa angkatan 2014, 2016, dan 2017 yang belum selesai masa studinya,
sedangkan di genap 2018/2019 maka mereka lulus di 4,5 tahun.
Sebagian kecil mahasiswa yang lulus lebih dari 4 tahun banyak yang disebabkan
oleh mahasiswa sudah mendapatkan pekerjaan jadi tenaga kontrak atau
pegawai perusahaan sebelum mereka lulus, sehingga sulit untuk mengatur
waktu dengan pekerjaannya. Di samping hal tersebut jarak mereka ke tempat
bekerja jauh ada yang harus ditempuh satu hari perjalanan atau lebih.
b. Daya saing lulusan (waktu tunggu, kesesuaian bidang pekerjaan) Secara umum daya
saing lulusan pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan telah melampaui
target dan sasaran UPPS maupun SN DIKTI. Tetapi meskipun demikian terdapat
beberapa akar masalah dalam daya saing lulusan yaitu profil Pendidikan Teknik
Bangunan belum mengakomodir kesesuaian bidang pekerjaan dengan lapangan
kerja yang tersedia di lingkungan lulusan, misalnya belum ada mata kuliah yang
membekali mahasiswa untuk memiliki keterampilan dalam bidang perkebunan kelapa
sawit maupun tambang batu bara. Keterampilan umum yang sesuai dengan profil
lulusan masih sebatas pada permasalahan sosialnya.
c. Kinerja lulusan (tempat kerja, tingkat kepuasan pengguna)
Identifikasi akar masalah dalam kinerja lulusan meliputi :
1. Tempat kerja lulusan sudah ada 1 orang yang terlacak bekerja di tingkat nasional
dan internasional. Sebagian besar lulusan yang sudah lulus dari Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan kembali ke daerahnya, mengabdi di daerahnya dan
mendapatkan pekerjaan di daerah asalnya, ketersediaan lapangan pekerjaan
sebagai guru Pendidikan Teknik Bangunan di daerah masih tersedia banyak,
sehingga belum ada sebagian Kecil mahasiswa yang mau dan beminat untuk
bekerja ke luar daerah (nasional) bahkan ke luar negara (intemasional).
2. Tracer study belum menggambarkan jumlah signifikansi keterwakilan dari lulusan
yang lulus pada TS6 – TS4 sampai 100%. Hal ini disebabkan karena tidak semua
lulusan yang mendapat pekerjaan di kota, sebagian besar lulusan bekerja di
daerah yang tidak terdapat jaringan internet maupun sinyal HP. Secara geografis
dan demografis di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah listrik jaringan
masih sangat sulit.
3. Tingkat kepuasan pengguna terkait kinerja lulusan Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan masih perlu ditingkatkan keahlian pada bidang ilmu,
kemampuan berbahasa asing dan penggunaan teknologi. Keahlian pada bidang
ilmu dapat dianalisis bahwa kedalaman keilmuan lulusan Prohram Studi
Pendidikan Teknik Bangunan tidak sedalam lulusan ilmu murni. Lulusan
146
Pendidikan Teknik Bangunan belajar berbagai disiplin ilmu seperti politik, hukum,
sosial humaniora dan pendidikan, hanya sebatas untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan yang menyangkut pendidikan kewarganegaraan.
Kurangnya penguasaan bahasa asing mahasiswa karena mata kuliah bahasa
Inggris dalam kurkulum merupakan bahasa Inggris dasar yang lebih menekankan
kepada teori dasar bukan praktek berbahasa Inggris langsung. Selain itu dalam
seleksi masuk mahasiswa tidak mengharuskan ada persyaratan mampu
berbahasa Inggris. Kurangnya dalam penggunaan teknologi disebabkan karena
fasilitas saran dan prasarana yang berbasis IT masih belum efektif digunakan di
tingkat LPPS, meskipun sudah dirancang pembelajaran berbasis IT. Selain itu
kurangnya lulusan dalam penggunaan teknologi disebabkan juga oleh
kemampuan dosen-dosen yang sudah senior dalam menerapkan perkuliahan
yang berbasis teknologi.
d. Publikasi Ilmiah Mahasiswa
Identifikasi dan akar maslah terkait publikasi ilmiah pada jurnal penelitian tidak
terakreditasi, jurnal penelitian nasional terakreditasi, seminar nasional, seminar
internasional, tulisan di media masa wilayah, tulisan media massa nasional secara
kualitas dan kuantitas masih perlu ditingkatkan. Beberapa akar masalah yang dialami
UPPS adalah:
1. Belum ada peraturan akademik secara tertulis yang mewajibkan mahasiswa
memiliki luaran publikasi ilmiah mahasiswa baik terintegrasi di dalam proses
perkuliahan maupun tugas akhir/skripsi mahasiswa
2. Pemahaman civitas akademika (dosen, mahasiswa) terkait keharusan publikasi
ilmiah mahasiswa masih kurang
3. Budaya menulis mahasiswa untuk publikasi ilmiah mahasiswa masih belum
sesuai dengan tuntutan penilaian akreditasi program studi
4. Ketersediaan wadah dan dukungan materil di tingkat Universitas Palangka Raya
dan FKIP UPR terkait jurnal yang terakreditasi maupun kegiatan akedimik yang
melibatkan seluruh mahasiswa masih perlu ditingkatkan
5. Renstra Universitas maupun Fakultas belum dapat mengakomodir target dan
sasarannya kepada luaran publikasi mahasiswa
e. Luaran penelitian/PKM (HKI, teknologi tepat guna, buku, dil)
Identifikasi dan akar masalah terkait luaran penelitian/PKM mahasiswa berupa HKI,
teknologi tepat guna, dan buku dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Belum ada SOP tugas akhir mahasiswa secara tertulis yang mendorong
mahasiswa memiliki luaran HKI, teknologi tepat guna dan buku
2. Pemahaman civitas akademika (dosen, mahasiswa) terkait keharusan luaran
penelitian/PKM (HKI, teknologi tepat guna, buku) mahasiswa masih kurang
3. Budaya menulis mahasiswa untuk kegiatan penlitian/pengabdian melalui PKM
mahasiswa masih belum sesuai dengan tuntutan penilaian akreditasi program
studi
4. Ketersediaan wadah dan dukungan moral mupun materil di tingkat Universitas
Palangka Raya dan FKIP UPR terkait luaran penelitian/PKM (HKI, teknologi tepat
guna, buku) masih perlu ditingkatkan
5. Renstra Universitas maupun Fakultas belum dapat mengakomodir target dan
sasarannya kepada Luaran penelitian/PKM (HKI, teknologi tepat guna, buku)
147
Faktor Pendukung Keberhasilan
a. Efektifitas dan produktifitas pendidikan (Ratarata IPK, Prestasi mahasiswa, masa
studi, kelulusan tepat waktu, keberhasilan studi)
1. Faktor-faktor yang dapat menjadikan tren rata-rata IPK lulusan meningkat
disebabkan kerena adanya input mahasiswa yang masuk di program studi
Pendidikan Teknik Bangunan lebih baik dari tahun ke tahun, kompetensi dosen
meningkat, kompetisi akademik mahasiswa meningkat. Peningkatan input
mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang lebih baik berdasarkan fakta
bahwa mahasiswa yang masuk program studi Pendidikan Teknik Bangunan pada
awalnya banyak yang merupakan pilihan kedua atau ketiga tetapi sekarang
banyak mahasiswa yang masuk Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
merupakan pilihan pertama. Peningkatan kompetensi dosen didasarkan pada
data bahwa DTPS Pendidikan Teknik Bangunan di TS2, TS1, dan TS terdapat 9
dosen yang sudah menyelesaikan program doktor. Peningkatan kompetisi
akademik didasarkan data bahwa rnahasiswa yang masuk program studi
Pendidikan Teknik Bangunan hampir 30% adalah mahasiswa dari luar daerah
baik dari Sumatera, Jawa, dan regional Kalimantan.
2. Tren keberhasilan pencapaian rata-rata masa studi mahasiswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah input mahasiswa yang berbeda, dosen,
kurikulum, motivasi mahasiswa untuk lulus tepat waktu, dan perubahan mata
kuliah KKN yang menyebabkan mahasiswa menunggu nilai KKN yang sudah
keluar belum bisa mengikuti ujian, serta kebijakan UPPS yang mengharuskan
mahasiswa mengunggah jurnal skripsinya ke repository Universitas Palangka
Raya, dimana sebagian mahasiswa belum terbiasa dengan peraturan tersebut.
3. Keberhasilan studi mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan sudah memenuhi
SN DIKTI dan UPPS yaitu antara 4,5 tahun. Keberhasilan studi mahasiswa
Program studi PTB didasarkan pada tegaknya peraturan akademik di UPPS
(penyelesaian skripsi, pedoman penilaian, pembimbingan): Optimalisasi
bimbingan dosen penasihat akademik, motivasi psikologis dari program studi
PTB yang medorong mahasiswanya untuk lulus tepat waktu: motivasi mahasiswa
untuk lulus tepat waktu.
b. Daya saing lulusan (waktu tunggu, kesesuaian bidang pekerjaan)
1. Lapangan pekerjaan masih tersedia dengan profil lulusan Program Studi PTB,
dimana tidak ada perguruan tinggi lain di Provinsi Kalimantan Tengah bahkan di
Pulau Kalimantan yang menghasilkan profil lulusan yang sama.
2. Berdasarkan penelusuran alumni dalam kegiatan workshop rekonstruksi
kurikulum KKNI dinyatakan bahwa mata kuliah yang diajarkan di program studi
PTB membekali alumni memiliki kompetensi untuk bekerja di berbagai bidang.
Mata kuliah manajemen perkantoran, hukum, politik membekali para alumni yang
menjadi pejabat pemerintah sekarang memiliki kompetensi dalam bidang
administrasi perkantoran.
c. Kinerja Lulusan (tempat kerja, tingkat kepuasan pengguna)
1. Kompetitor di tempat kerja dengan lulusan pengguna masih masih belum
banyak.
2. Kompetisi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan masih belum terlalu ketat
karena lulusan yang kembali ke daerah asalnya masih sangat dibutuhkan
d. Publikasi ilmiah mahasiswa
148
Dukungan keterampilan penulisan karya ilmiah yang diterbitkan sebagai publikasi
ilmiah didapatkan oleh mahasiswa yang aktif dalam komunitas-komunitas
mahasiswa di luar kelas.
e. Luaran penelitian/PKM (HKI, teknologi tepat guna, teknologi tepat guna, buku, dll)
Motivasi dari Program Studi dalam kegiatan akademik untuk terus mendorong
mahasiswa menulis proposal PKM yang menghasilkan luaran yang dibutuhkan.
Secara umum faktor pendukung keberhasilan luaran Tri Dharma Perguruan
Tinggi lainnya adalah komitmen seluruh sivitas akademik untuk mengembangkan dan
memajukan Program studi dan UPPS tergambar dalam kedisiplinan dalam menjalankan
tugas dan wajibannya dalam melakasanakan tri darma perguruan tinggi
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penjaminan mutu terkait luaran tri dharma perguruan tinggi
salah satunya mengacu pada Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang SN Dikti,
dan Peraturan Rektor Nomor 16 Tahun 2019 tentang kegiatan akademik. Beberapa hal
yang diatur dalam pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut adalah terkait dengan
penetapan beban studi mahasiswa, karya ilmiah mahasiswa yang terpublikasi, Haki dan
paten hasil karya mahasiswa, ketepatan waktu kelulusan mahasiswa, kesesuaian
antara kurikulum dengan kompetensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh masyarakat,
serta prestasi mahasiswa. Beban studi program Sarjana sekurang-kurangnya 144
(seratus empat puluh empat) sks dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh)
150
sks yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu
kurang dari 8 (delapan) semester dan selambat-lambatnya 14 (empat belas) Semester
(Peraturan Rektor Nomor 16 Tahun 2019 pasal 3).
Selain penetapan beban studi mahasiswa Dalam bidang pendidikan UPPS
memiliki Sasaran yaitu “peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran dalam bidang
keguruan dan Ilmu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan relevan
dengan kondisi dan ebutuhan masyarakat di daerah serta berdaya saing di tingkat
nasional". Sasaran tersebut agar Tapat tercapai dengan baik dirancang beberapa
Strategi: revitalisasi kurikulum prodi berbasis KKNI yang mengakomodir nilai kearifan
lokal, yang memperhatikan perimbangan teori dan praktek, berorientasi pada ketepatan
waktu penyelesaian studi mahasiswa serta relevan dengan kebuhan masyarakat,
Optimalisasi pembelajaran inovatif berbasis ICT, Peningkatan suasana akdemik,
penyaluran kreativitas dan inovasi Mahasiswa, serta eksplorasi potensi diri, Penngkatan
kapasitas mahasiswa dan kegiatan akademik kompetitif nasional dan internasional.
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan terhadap luaran tri dharma perguruan tinggi di tingkat
UPPS dan program studi Pendidikan Teknik Bangunan dapat dijelaskan dari
ketercapaiannya. Hal-hal yang sudah tercapai atau belum tercapai terkait beberapa
aspek dalam luaran tri dharma perguruan tinggi adalah:
1. Beban studi mahasiswa rata-rata di UPPS dan program studi sudah tercapai. Dalam
tahun terakhir rata-rata beban studi yang tertera dalam kurikulum Program Studi
PTB yang sesuai KKNI adalah 8 semester 2.
2. Karya ilmiah mahasiswa yang terpublikasi belum optimal secara berkala setiap
semester karena belum ada peraturan yang mengikat dari UPPS dan program studi,
masih pada surat edaran yang dikeluarkan oleh dekan, sehingga belum ada sanksi
yang tegas terhadap edaran tersebut.
3. Haki dan paten hasil karya mahasiswa masih belum optimal diupayakan, UPPS dan
program studi terus mendorong keterlibatan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi
karya mahasisa baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional
4. Ketepatan waktu kelulusan mahasiswa rata-rata lulus 4 tahun, hal ini terlihat dari
data mahasiswa yang lulus pada TS 3, TS 2, TS 1, dan TS.
5. Kesesuaian antara kurikulum dengan kompetensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh
masyarakat sudah diupayakan melalui rekonstruksi kurikulum KKNI di UPPS dan
program studi Pendidikan Teknik Bangunan sehingga mata kuliah yang termuat
dalam kurikulum dibenahi sesuai dengan masukan dari pengguna, dan alumni.
6. Prestasi mahasiswa dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa di UPPS dan program
studi PTB memiliki prestasi secara akademik maupun non akademik di tingkat lokal,
nasional, maupun internasional. Prestasi mahasiswa juga dapat ditunjukkan
Pengendalian
Beberapa pengendalian yang harus dilakukan dalam kriteria luaran tri dharma
pendidikan tinggi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas Palangka Raya agar memiliki
komitmen dan perencanaan yang terukur terkait capaian yang ingin dicapai dalam
luaran Tridharma yang diwujudkan dalam perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi
yang terarah dan sesuai dengan kondisi UPPS dan program studi.
151
2. Kepada seluruh unsur pimpinan Universitas Palangka Raya mensosialisasikan
program kerja yang ingin di capai oleh UPPS setiap tahunnya melalui web FKIP
atau banner yang dapat dibaca oleh seluruh civitas akademik FKIP agar seluruh
civitas akademik memiliki pemahaman, semangat, dan dorongan yang sama untuk
mewujudkan program kerja tersebut
3. Kepada seluruh civitas akademika agar membiasakan diri untuk membiasakan
mendorong untuk pengembangan diri diarahkan sesuai dengan program kerja
UPPS dan Program studi terkait luaran Tridarma Pendidikan Tinggi
4. Kepada seluruh civitas akademika Universitas Palangka Raya agar memiliki
semangat berprestasi dan kompetensi sehat dalam mencapai luaran tridharma
perguruan tinggi.
5. Kepada seluruh civitas akademika agar kiranya menjunjung tinggi nilai-nilai disipin,
kerja keras, tulus ikhlas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
Perbaikan Berkelanjutan
Penjaminan Mutu di FKIP dilaksanakan dengan mengacu pada kebijakan
penjaminan mutu tingkat UPR, dalam hal ini berada dalam koordinasi LP3MP UPR.
Penjaminan mutu tingkat UPR mengacu pada 5 (lima) dokumen penjaminan mutu,
yaitui: 1) Standar Akademik, 2) Kebijakan Akademik, 3) Peraturan Akademik, 4) Manual
Mutu, dan 5) Manual Prosedur. Realisasi penjabaran kebijakan mutu secara
operasional tersebut diwujudkan dalam Dokumen Manual Mutu FKIP UPR Tahun 2019.
Secara umum perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu
luaran tri dharma perguruan tinggi di FKIP dan Prgram studi Pendidikan Teknik
Bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut:
d. Perlunya diadakan monitoring dan evaluasi ketercapaian luaran tridharma perguruan
tinggi secara berkelanjutan dalam hal penelaahan kurikulum, beban studi
mahasiswa, karya ilmiah mahasiswa yang terpublikasi, Haki dan paten hasil karya
mahasiswa, ketepatan waktu kelulusan mahasiswa, kesesuaian antara kurikulum
dengan kompetensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh masyarakat, serta prestasi
mahasiswa.
e. Memotivasi adanya keterlibatan dari semua mahasiswa dan dosen untuk bersama-
sama kooperatif pencapaian program kerja dalam luaran tri dharma pendidikan tinggi
f. Perlu adanya penyusunan rencana jangka pendek dari jabaran renstra untuk
perbaikan yang bersifat mendesak dan urgen dalam penyelesaian masalah yang
tejadi terkait dengan pencapaian luaran tri dharma pendidikan tinggi Perbaikan
program kerja untuk menigkatkan mutu luaran tri dharma perguruan tinggi dari tahun
ke tahun di UPPS maupun program studi.
5. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna terkait luaran tri dharma pendidikan tinggi dapat diukur dari
beberapa indikator yang mendukung ketercapaian luaran tri dharma tersebut. kepuasan
pengguna didapatkan dari hasil pengisian guisioner pengguna lulusan. Berdasarkan
hasil survei melalui google form kepada pengguna yaitu kepala sekolah, kepala dinas,
dan pengguna lain tempat lulusan bekerja sebanyak 37 orang. Instrumen quisioner
mengacu kepada Indikator luaran tri dharma perguruan tinggi akan yaitu terkait dengan
etika lulusan, keahlian pada bidang ilmu lulusan, kemampuan bahasa asing, dan
penggunaan teknologi Informasi, kemampuan komunikasi, kerjasama tim, dan
152
pengembangan diri. Data diolah dengan bentuk diagram untuk menggambarkan
ketercapain indikator luaran tridharma yang dijabarkan sebagai berikut.
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa dalam hal keahlian lulusan
pada bidang ilmu yang sebagian besar pengguna menyatakan baik dan sangat baik,
meskipun demikian terdapat 2 tanggapan pengguna yang menyatakan cukup.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa keahlian lulusan pada bidang ilmu
PTB yaitu ilmu sosial, ilmu pendidikan politik, hukum,humaniora adalah baik.
153
Berdasarkan diagram di atas secara umum tanggapan pengguna terhadap
kemampuan bahasa asing lulusan secara umum baik meskipun banyak yang
menyatakan cukup dan kurang.
154
Berdasarkan diagram di atas secara umum tanggapan pengguna terhadap
kemampuan komunikasi lulusan menanggapi baik dan sangat baik. Hal ini berarti
bahwa terkait komunikasi lulusan tidak mengalami kendala.
155
Berdasarkan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa dalam hal pengembangan
diri lulusan sebagian besar pengguna menyatakan baik dan sangat baik, dan terdapat 1
tanggapan yang menyatakan cukup.
156
2. Motivasi mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiah masih belum maksimal
karena kurang didukung oleh peraturan yang menimbulkan reward dan
punishment bagi civitas akademik yang melakukan dan tidak melakukannya
3. Budaya menulis mahasiswa masih belum didukung oleh kompetensi input
mahasiswa yang masuk ke UPPS dan program studi
4. Belum optimalnya mendokumentasikan kegiatan mahasiswa yang berbasis
produk pada kegatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
3. Rencana Perbaikan
1. Membuat wadah penyelenggaraan kompetisi akademik amupun non akademik
mahasiswa dalam skala regional, nasional dan internasional.
2. Meningkatkan dan memberdayakan UKM untuk pengembangan kemahasiswaan
bidang minat, bakat, kewirausahaan dan PKKMB.
3. Melakukan rekonstruksi kurikulum secara berkala dan menyesuaikan dengan
kebutuhan lapangan pekerjaan.
4. Melakukan tracer study secara berkala kepada lulusan dan pengguna lulusan.
5. Membentuk komunitas ikatan alumni yang terorganisir dengan baik sebagai
wadah komunikasi lulusan
6. Meninjau dan merevisi peraturan akdemik yang berorientasi kepada luaran
mahasiswa (publikasi ilmiah, penelitian dan PKM) yang terintegrasi dengan
perkuliahan.
7. Melakukan sosialisasi kepada civitas akademika (dosen, mahasiswa) terkait
keharusan publikasi ilmiah mahasiswa masih kurang
8. Mendorong setiap program studi untuk menglola dan mengembangkan jumal
yang terakreditasi
9. Meninjau secara berkala Renstra Universitas maupun Fakultas yang
mengakomodir target dan sasarannya kepada luaran publikasi mahasiswa.
10. Membuat SOP tugas akhir mahasiswa yang mendorong mahasiswa memiliki
luaran HKI, teknologi tepat guna dan buku.
11. Menyediakan anggaran untuk mengadakan pelatihan dan mendorong
mahasiswa dalam penulisan proposal PKM yang berorientasi kepada publikasi
ilmiah dan pembuatan HKI, teknologi tepat guna, buku, dll.
12. Menyediakan anggaran untuk keikutsertaan mahasiswa mengikuti forum ilmiah
berskala intemasional
13. Mewajibkan berbahasa Inggris dihari-hari tertentu,mengundang native speaker
yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris dalam kuliah umum dan forum
ilmiah yang diadakan oleh UPPS maupun Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan ‘
14. Mengupayakan manajemen program studi yang berbasis Online (Penggunaan
TIK dalam perkuliahan dan administrasi untuk memudahkan dalam mengakses
seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
15. Membangun kemitraan yang lebih luas dengan mitra (sekolah, swasta dan
pemerintah) dalam meningkatkan luaran tri dharma perguruan tinggi.
Berdasarkan analisis terhadap capaian visi, misi, tujuan dan strategi yang telah
dipaparkan, maka dapat dijabarkan beberapa masalah dan akar masalah dalam
menunjang pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi adalah sebagai berikut.
1) Budaya penelitian dan pengabdian kalangan dosen senior yang masih lemah dan
kurang
158
2) Daya dukung kerjasama dengan perguruan tinggi serta lembaga pemerintah
maupun non-pemerintah masih kurang
3) Daya dukung terhadap kegiatan akademik berupa sarana prasarana maupun
aksesibilitas teknologi (ICT) masih kurang
4) Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi pendidikan S3 sudah banyak yang
pensiun
5) Dukungan dana institusi untuk mengikutsertakan dosen dalam forum ilmiah
penelitian masih minim
6) Secara kelembangaan MOU Riset antara FKIP dengan stakeholder maupun PT lain
belum ada.
Dalam memperbaiki tat pamong, tata Kelola, dan Kerjasama ditingkat UPPS
pencapaian
1. Dokumentasi formal tentang tata pamong, tata Kelola, dan Kerjasama sudah tersedia
dalam berbagai Peraturan baik Peraturan UPR maupun Peraturan Dekan FKIP serta
Renstra dan SOP dalam kegiatan Tri dharma perguruan tinggi. Tata Kelola FKIP
UPR telah berjalan dengan baik terwujud dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban
dengan baik sesuai tupoksinya dalam struktur organisai FKIP dan seluruh civitas
akademik.
2. Efektifitas kepemimpinan di UPPS dan progam studi sudah mencakup 3 aspek
kepemimpinan yaitu kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasional dan
kepemimpinan public.
3. Penjamin mutu di FKIP sudah mulai dijalankan, hal ini ditandai oleh keberadaan tim
penjamin mutu Fakultas dan keberadaan tim kendali mutu di Prodi sudah terbentuk.
4. Kerjasama antara UPPS maupun progam studi sudah dirasakan kebermanfaatannya
dalam menunjang pencapaian Tri dharma pendidikan tinggi di FKIP UPR maupun
bagi mitra.
Dalam pencapaian tata pamong, tata kelola dan kerjasama di tingkat UPPS
dan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan masih memiliki beberapa
permasalahan yaitu :
a. Belum ada prodi terakreditasi A dan masih terdapat Prodi terakreditasi C
b. SIM terintegrasi UPR belum maksimal terbangun di FKIP
c. Program peningkatan kualifikasi dan pengembangan karir dosen belum terencana
dengan sistematis
d. Kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kerjasama
FKIP dengan berbagai instansi pemerintahan provinsi/kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah belum optimal
e. Kuantitas dan kualitas penenlitian dan pengabdian kepada masyarakat kerjasama
FKIP dengan berbagai PT dalam dan luar negeri belum optimal.
C3. Mahasiswa
159
Pencapaian Prodi terkait mahasiswa :
a. Kualitas input mahasiswa :
1. Metode rekrutmen dan sistem seleksi mahasiswa Progam Studi
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UPR mengacu kepada Peraturan
Rektor Universitas Palangka Raya Nomor 7 tahun 2018.
2. Selalu ada mahasiswa yang mendaftar di Prodi Pendidikan Teknik
Bangunan meskipun rasio antara pendaftar dan mahasiswa yang
diterima kurang dari 5.
b. Daya Tarik Progam Studi
1. Peningkatan minat calon mahasiswa di Progam Studi Pendidikan
Teknik Bangunan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir cenderung
stabil dan meningkat.
2. Keberadaan mahasiswa asing terhadap jumlah mahasiswa di prodi
pendidikan Teknik bangunan lebih dari 1% meskipun hanya
mahasiswa paruh waktu dan tidak memiliki NIM Universitas.
c. Layanan kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan yang disediakan oleh perguruan tinggi / UPPS
untuk seluruh mahasiswa dalam bidang : penalaran minat dan bakat,
kesejahteraan (bimbingan dan konseling, layanan mahasiswa, dan
layanan Kesehatan), bimbingan karir dan kewirausahaan telah tersedia di
FKIP meskipun Sebagian kecil mahasiswa terlibat dalam layanan
kemahasiswaan tersebut.
Masalah dan Akar Masalah
Secara umum masalah dan akar masalah dalam bidang kemahasiswaan, dapat
diurakan sebagai berikut :
5. Belum adanya metode penerimaan mahasiswa baru yang memiliki syarat khusus
masuk Program Studi PTB FKIP UPR.
6. Kualitas potensi dan kemampuan input mahasiswa yang masuk Program Studi PTB
masih banyak yang merupakan pilihan kedua atau ketiga
7. Kompetisi untuk masuk Program Studi PTB berdasarkan rasio jumlah mahasiswa
yang mendaftar dan yang diterima yaitu 1:1.3 (1:1)
8. Belum terdapat mahasiswa asing yang bersifat regular maupun nonreguler
9. Ke ikut sertaan mahasiswa dalam layanan kemahasiswaan yang tersedia masih
rendah baik dalam bidang penalaran minat dan bakat, kesejahteraan dan bimbingan
karir dan kewirusahaan masih belum optimal.
l. Jumlah DTPS yang memiliki sertifikasi profesi adalah 19 orang dari 20 orang DTPS
yaitu sekitar 95%.
160
n. Jumlah DTPS yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala (4 Orang) atau Guru
Besar (2 orang) dan lektor (13 orang), Asisten Ahli (1 orang)
h. Belum ada publikasi ilmiah dosen yang diterbitkan di tulisan media massa tingkat
lokal, nasional, dan internasional.
i. Keterlibatan DTPS dalam melakukan Penelitain, PKM, Publikasi ilmiah belum merata
Untuk semua dosen DTP. Belum banyak karya ilmiah DTPS yang disitasi
j. Belum ada alokasi anggaran yang Cukup untuk bantuan pengembangan dosen dan
Tendik dalam keikutsertaan dalam forum internasional, keikutsertaan dalam asosiasi,
maupun studi lanjut
5) Secara umum dana operasional dalam tiga tahun terakhir mengalami tren
peningkatan meskipun pengalokasian untuk operasional kegiatan
kemahasiswaan yang masih sedikit, Sementara kegiatan mahasiswa baik
akademik maupun non akademik sangatlah banyak. Dengan demikian, kegiatan
kemahasiswaan kurang berjalan optimal sesuai dengan target dan sasaran
UPPS.
6) Distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah dosen
di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih bersifat
kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul penelitian. Hal ini berarti
tidak semua dosen bisa di danai untuk melakukan penelitian. Namun demikian,
secara umum dana penelitian dosen tetap dalam 3 tahun terakhir dapat
disimpulkan meningkat dengan rata-rata Rp 25.555.555,- per program studi.
7) Distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah dosen
di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih bersifat
161
kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul PKM. Hal ini berarti tidak
semua dosen bisa di danai untuk melakukan PKM. Namun demikian, secara
umum dana PkM dosen tetap dalam 3 tahun terakhir dapat disimpulkan
meningkat dengan rata-rata Rp16.583.333,- per program studi.
8) Penganggaran untuk investasi SDM, sarana dan prasarana masih bersifat Top-
Down (di alokasikan dari atas) bukan berdasarkan kebutuhan UPPS. Akar
masalah dalam penggunaan dana untuk investasi SDM, sarana dan prasarana
sebagai berikut:
c. UPPS belum mengalokasikan dana bantuan untuk dosen dan tendik dalam study
lanjut
d. Upps belum melakukan evaluasi terhadap kebutuhan Sarana dan prsarana
Program studi sesuai dengan kebutuhan secara periodik.
5) Akar masalah pada penggunaan dana untuk biaya operasional salah Satunya
adalah pengalokasian untuk kegiatan kemahasiswaan yang masih sedikit,
sementara kegiatan mahasiswa baik akademik maupun non akademik sangatlah
banyak. Dengan demikian, kegiatan kemahasiswaan kurang berjalan optimal
sesuai dengan target dan sasaran UPPS.
6) Akar masalah dalam penggunaan dana untuk kegiatan penelitian dosen tetap
adalah distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah
dosen di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih
bersifat kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul penelitian. Hal ini
berarti tidak semua dosen bisa di danai untuk melakukan penelitian. Namun
demikian, secara umum dana penelitian dosen tetap dalam 3 tahun terakhir
dapat disimpulkan meningkat dengan rata-rata Rp 25.555.555,- per program
studi.
7) Akar masalah dalam penggunaan dana untuk kegiatan PkM dosen tetap juga
pada distribusi dana penelitian yang dialokasikan belum sesuai dengan jumlah
dosen di UPPS, dana penelitian dosen yang di anggarkan oleh UPPS masih
bersifat kompetitif dan terbatas di tahun 2020 sekitar 50 judul PKM. Hal ini berarti
tidak semua dosen bisa di danai untuk melakukan PkM. Namun demikian, secara
umum dana PkM dosen tetap dalam 3 tahun terakhir dapat disimpulkan
meningkat dengan rata-rata Rp16.583.333,- ,per program studi.
8) Akar masalah dalam penggunaan dana untuk investasi SDM, sarana dan
prasarana adalah UPPS belum mengalokasikan dana bantuan untuk dosen dan
tendik dalam study lanjut, UPPS belum melakukan evaluasi terhadap kebutuhan
sarana dan prsarana Program studi sesuai dengan kebutuhan secara periodik.
C6 Pendidikan
Pencapaian Program studi PTB dan UPPS dalam pendidikan:
i. Sudah ada pelibatan pihak internal dan eksternal dalam pemuktahiran kurikulum
Pendidikan Teknik Bangunan. Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil
lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI sudah sesuai didukung oleh sebaran mata
kuliah yang menggambarkan empat kompetensi mahasiswa yang tertuang
dalam CPL.
162
j. Terdapat 87 mata kuliah dengan 20 mata kuliah pilihan dan bobot SKS yang
wajib di tempuh mahasiswa adalah 147 SKS
k. Ketersediaan dokumen pemetaan capaian pembelajaran, Rencana
Pembelajaran Semester (RPS), sebaran mata kuliah program studi Pendidikan
Teknik Bangunan, serta bahan ajar dosen tetap program studi.
l. Proses pembelajaran dengan menggunakan SKS pada satuan semester
m. Standar penilaian sudah sesuai dengan standar penilaian
n. Dalam mencapai capaian pembelajaran lulusan, sistem pembelajaran berpusat
pada mahasiswa (Student Centered Learning).
o. Bentuk perkuliahan meliputi kuliah/response/tutorial, seminar,
praktikum/praktek/praktek lapangan.
p. Sudah ada monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pendidikan oleh
SPMI dan gugus kendali mutu.
C7 Penelitian
Pencapaian Program studi PTB dan UPPS terkait kriteria penelitian adalah :
d. Relevansi penelitian DTPS di UPPS : UPPS sudah memiliki roadmap penelitian,
dosen dan mahasiswa masih sedikit yang melaksanakan penelitian kolaborasi sesuai
dengan roadmap, penelitian dosen dan mahasiswa banyak yang tidak sesuai
roadmap
karena minat penelitiannya berbeda, masih sedikit penelitian dosen yang
diintegrasikan dengan perkuliahan, keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian
DTPS dalam 3 tahun terakhir masih sedikit
e. Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen masih belum optimal
f. Kegiatan penelitian DTPS yang digunakan sebagai rujukan tema tesis atau disertasi
mahasiswa dalam 3 tahun terakhir masih belum ada
164
dukungan dana untuk mengikuti kompetisi di tingkat lokal, nasional, maupun
internasional
2. Motivasi mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiah masih belum maksimal
karena kurang didukung oleh peraturan yang menimbulkan reward dan
punishment bagi civitas akademik yang melakukan dan tidak melakukannya
3. Budaya menulis mahasiswa masih belum didukung oleh kompetensi input
mahasiswa yang masuk ke UPPS dan program studi
4. Belum optimalnya mendokumentasikan kegiatan mahasiswa yang berbasis
produk pada kegatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
165
aspek Belum optimal 3. FKIP dan 3. Perpindahan Ibu
kepemimpinan belum optimal Priodi telah Kota Negara ke
organisasional, terafiliasi pada Kalimantan
dan publik asosiasi menyebabkan
3. Penjaminan masing-masing pertambahan
mutu di FKIP 4. Kebijikan Mata pendduk,
sudah mulai pelajaran PTB sehingga
dijalankan sebagai mata kompetesisi
4. Kerjasama pelajaran wajib sumber daya
anatara manusia
semakin ketat
C3 Mahasiswa
166
Kekuatan (Sterngt) Kelemahan Peluang (Oppurtinity) Ancaman (Thereatment)
(Weakness)
1. Rasio Dosen PTB 1. DTPS yang memiliki 1. Pemindahan ibu 1. Perpindahan Ibu
dan mahasiswa kompetensi kota ke Pulau Kota Negara ke
1:17 keilmuan hukum Kalimantan, Kalimantan
2. Jumlah DTPS masih kurang, menjadi Provinsi menyebabkan
yang memiliki 2. DTPS yang Kalimantan pertambahan
sertifikasi profisi bergelar doctor Tengah sebagai penduduk,
sekitar 75%. akan pension pada Provinsi sehingga kompetisi
3. Jumlah DTPS TS+1 sehingga penyangga Ibu sumber daya
yang bergelar DTPS yang Kota Negara, manusia semakin
doctor 52,6%. bergelar doctor sehingga ketat.
4. Jumlah DTPS akan berkurang. Univesitas
yang memiliki 3. Belum terdapat Palangka Raya
jabatan akademik pengakuan atau di menjadi salah
Lektor kepala (11 tingkat satu Univesitas
orang) dan lector internasional. membuka
(3 orang), dengan peluang
total berjumlah 16 pekerjaan.
dari 4. 2. 2.
6. 19 orang dosen 5. 3. Tidak ada PT lain 3.
yaitu sekitar Program Studi
84,2%. PTB.
4. Kebutuhan
lulusan PTB
tinggi.
C5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
168
Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness) Peluang (Oppurtinity) Ancaman (Threatment)
1. IPK, masa studi, 1. Dukungan dana Banyak kegiatan Perpindahan Ibu Kota
dan kelulusan tepat untuk kompetensi Negara ke Kalimantan
waktu baik keikutsertaan mahasiswa baik menyebabkan
2. Daya saing lulusan mahasiswa dalam akademik maupun pertambahan penduduk,
(waktu tunggu, kompetensi non akademik dari PT sehingga kompetensi
kesesuaian bidang lain sumber daya manusia
pekerjaan) sesuai semakin ketat
3. Kinerja lulusan
(tempat kerja baik)
169
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Memiliki visi, misi, sasaran, dan tujuan Belum banyak memanfaatkan dana dari
yang jelas dan sesuai dengan lembaga pihak eksternal
Faktor internal
System seleksi masukan, kurikulum, Sistem informasi manajemen untuk
proses pembelajaran, dan sistem evaluasi pengendalian mutu perlu ditingkatkan
sudah baik Sistem penilaian hasil pembelajaran masih
Jumlah dan kualitas dosen tetap sangat perlu diperbaiki
memadai Dukungan kecanggihan fasilitas sistem
Sarana dan prasarana sudah memadai informasi membutuhkan sumber dana yang
dan terpelihara dengan baik cukup besar
Kepuasan lulusan dan pengguna lulusan
System pengendalian mutu sudah berjalan
Pengelolaan program baik
Faktor eksternal
170
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
Lulusan program studi sangat Meningkatkan pemahaman visi, misi, Meningkatkan jumlah dan kualitas hasil
banyak dibutuhkan sasaran, dan tujuan kepada seluruh civitas penelitian
Banyak kesempatan akademika program studi Meningkatkan jumlah praktisi yang terlibat
bekerjasama dengan pihak Meningkatkan informasi mengenai dalam proses pendidikan
eksternal yang belum program studi Memanfaatkan alternatif sumber dana
dimanfaatkan Lebih meningkatkan kerjasama dengan Mengevaluasi kembali sistem evaluasi hasil
Kesempatan untuk menambah berbagai pihak eksternal, diantaranya pembelajaran
atau mengganti sarana dan dengan alumni, instansi pemerintah, Memperbaiki sistem informasi manajemen,
prasarana yang dibutuhkan perusahaan, dan perguruan tinggi lain, khususnya untuk pengendalian mutu
Kesempatan memperoleh serta lembaga lain Meningkatkan kemampuan lulusan dalam
peminat yang tinggi Meningkatkan mutu sarana dan prasarana berkomunikasi, bekerjasama, dan memimpin
Kesadaran mahasiswa untuk yang ada melalui peningkatan sarana dan prasarana
meningkatkan kemampuan serta program kerjasama dengan pihak
akademik eksternal
Semakin meningkatnya biaya- Melakukan perbaikan secara terus Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
biaya operasional menerus dalam semua bidang/aspek pengelolaan dana
Perkembangan teknologi untuk meningkatkan kepuasan pengguna Secara rutin menyelenggarakan promosi
informasi yang begitu cepat lulusan progam studi
Evaluasi yang sangat ketat Meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi Memperbaiki sistem informasi
menurunkan kesempatan dalam pengelolaan program
untuk mengikuti kegiatan Meningkatkan kesempatan mahasiswa
171
ekstra kurikuler untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler
Lebih meningkatkan promosi ke berbagai
SMA/SMK/MAN/MA
Proses perbaikan dan peningkatan mutu
SAP/kurikulum mengikuti perkembangan
dan kebutuhan di lapangan.
172
E. PENUTUP
Laporan Evaluasi Diri ini disusun berdasarkan dokumen yang ada sera hasil evaluasi
yang bersifat komprehensif sebagai bagian dari pengembangan program studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berada di bawah tanggung jawab
UPPS. Di dalam laporan evaluasi diri ini juga menggambarkan ketercapaian
masingmasing kriteria pada standar pendidikan yang harus dicapai oleh setiap program
studi mulai dari kebutuhan minimum hingga target yang melampaui standar pendidikan
tinggi yang disebut dengan indikator kinerja tambahan. Kebutuhan minimum yang dicapai
di dalam evaluasi diri Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
meliputi wujud sumber daya, kemampuan, tata aturan, peraturan dan dukungan
masyarakat di mana pergruan tinggi berada khsususnya Universirtas Palangka Raya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Maka, dalam upaya mencapai aspek dan tujuan
disusunnya evaluasi diri program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
mencantumkan komponen-komponen evaluasi diri (masukan, proses, luaran, dan
capaian, kekuatan, kelemahan tantangan) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SN-
DIKTI).
Laporan Evaluasi Diri juga disusun atas dasar dokumen dan capaian yang
didapatkan oleh UPPS dan Pogram Studi mengenai problematika dan akar
permasalahan serta capaian yang dicapai sehingga Laporan Evaluasi diri dapat
menggambarkan secara ringkas dengan melalui hasil analisis curva trand yang memuat
Sembilan kriteria berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh Standar Nasional Dikti.
Sembilan Kriteria yang telah ditetapkan mengulas tentang visi,misi, strategi,tata pamong,
tata kelola, kerjasama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana dan
prasarana, Pendidikan, penelitian, pengabdian, luaran dan capaian tridarma perguruan
tinggi yang disusun berdasarkan basis data dari LKPS dan kerjasama yang telah
dilakukan oleh UPPS agar menjadi parameter UPPS dan Program Studi dalam
melakukan perbaikan dan kemajuan Program Studi khususnya dalam memenuhi capaian
dan target untuk mendapatkan kualitas dan mutu pendidikan yang baik yang dituangkan
dalam akredirtasi Program Studi yang dilakukan oleh Badan Akreditas Nasional
Perguruan Tinggi.
173