Anda di halaman 1dari 158

LAPORAN EVALUASI DIRI AKREDITASI TAHUN 2021

AKREDITASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

LAPORAN EVALUASI DIRI


AKREDITASI PROGRAM STUDI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55584
Telp. (0274) 895920 ext. 3049 Fax (0274) 896439
Website : https://apoteker.uii.ac.id/ email : apoteker@uii.ac.id
LAPORAN EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
TAHUN 2021

i
IDENTITAS PENGUSUL

Unit Pengelola Program Studi : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Indonesia
Penanggung Jawab Pengisi
Dokumen Kinerja Program Studi : Dr. Apt. Farida Hayati, M.Si.
Media Kontak : 0857-4704-1900
Program Studi
Nomor SK Pembukaan PS*) : 427/SK-Rek/BAU/X/2002
Tanggal SK Pembukaan PS : 10 Oktober 2002
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : Dr. Lutfi Hasan, MS
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : Oktober 2002
Peringkat Akreditasi Terakhir : A (Sangat Baik/Excellent)
Nomor SK Akreditasi : 0059/LAM-PTKes/Akr/Pro/I/2017
Tanggal SK Akreditasi : 29 Januari 2017
Alamat PS : Gedung Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc
Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, D.I Yogyakarta
55584
No. Telepon PS : (0274) 895920; 898582 ext. 3040
No. Faksimile PS : (0274) 896439
Laman PS : http://apoteker.uii.ac.id
Email PS : apoteker@uii.ac.id

ii
IDENTITAS TIM PENYUSUN
LAPORAN EVALUASI DIRI

Nama : Prof. Dr. Apt. Yandi Syukri, S.Si, M.Si.


NIDN : 0518057401
Jabatan : Ketua Jurusan Farmasi
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Ari Wibowo, S.Farm, M.Sc.


NIDN : 0510058502
Jabatan : Sekretaris Jurusan Farmasi
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Apt. Farida Hayati, S.Si., M.Si.


NIDN : 0522057401
Jabatan : Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Suci Hanifah, S.F., M.Si., Ph.D


NIDN : 036130102
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Dr. Apt. Lutfi Chabib, S.Farm, M.Sc.


NIDN : 0526018501
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

iii
Nama : Dr. Apt. Arba Pramundita R., S.Farm, M.Sc.
NIDN : 0506068401
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Chynthia Pradiftha Sari, S.Farm, M.Sc.


NIDN : 0506068401
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Sista Werdyani, S.Farm, M.Biotech.


NIDN : 0505019001
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Ndaru Setyaningrum, S.Farm, M.Sc.


NIDN : 0512098703
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Oktavia Indrati, S.Farm, M.Sc.


NIDN : 0511108601
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

Nama : Apt. Mutiara Herawati, S.Farm, M.Sc.


NIDN : 0504088901
Jabatan : Dosen Prodi Profesi Apoteker
Tanggal Pengisian : 18 Juni 2021
Tanda Tangan :

iv
DAFTAR ISI
LAPORAN EVALUASI DIRI

IDENTITAS PENGUSUL............................................................................................................... i
IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI.................................................... ii
DAFTAR ISI LAPORAN EVALUASI DIRI................................................................................. iii
DAFTAR SINGKATAN................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1


A. RANGKUMAN EKSEKUTIF ............................................................................................... 1
B. SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA ......................................... 4
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI .......................................................................................... 5
A. Profil Unit Pengelola Program Studi ................................................................................... 5
B. Kriteria Akreditasi ............................................................................................................. 13
Kriteria 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi ...................................................................... 13
Kriteria 2. Tata Pamong Dan Kerjasama ........................................................................... 26
Kriteria 3. Mahasiswa ........................................................................................................ 40
Kriteria 4. Sumber Daya Manusia ..................................................................................... 54
Kriteria 5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana.................................................................... 67
Kriteria 6. Pendidikan ........................................................................................................ 83
Kriteria 7. Penelitian ........................................................................................................ 103
Kriteria 8. Pengabdian kepada Masyarakat ..................................................................... 117
Kriteria 9. Luaran Dan Capaian : Pendidikan, Penelitian Dan PkM ............................... 127
BAB III. PENUTUP .................................................................................................................... 150
A. REFERENSI .................................................................................................................... 150
B. LAMPIRAN .................................................................................................................... 150

v
DAFTAR SINGKATAN

A
AMI = Audit Mutu Internal
AMT = Achievement Motivation Trainning
APTFI = Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia

B
BPM = Badan Penjaminan Mutu
BPP = Badan Perencanaan dan Pengembangan/ Rumah Gagasan
BTAQ = Baca Tulis Al-Quran

C
CBT = Computer Based Test
CPL = Capaian Pembelajaran Lulusan
CPMK = Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

D
DEPERA = Dewan Pertimbangan Akademik
DPKA = Direktorat Pengembangan Karier dan Pemberdayaan Alumni
DPPM = Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

F
FMIPA = Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan dan Alam

H
HAKI = Hak Atas Kekayaan Intelektual

I
IKOP = Industry Kuliyyah of Pharmacy
IPE = Inter Professional Education
IPTEK = Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

K
KKNI = Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

L
LA-YBW = Lembaga Audit Yayasan Badan Wakaf

M
MERCY OF GOD = Standar Mutu UII yang meliputi Management Organization & Human
Resources (M), Education (E), Research (R), Community Services (C), Yield of Service (Y),
Output (O), Governance (G), Outcome&cooperation (O), dan Dakwah Islamiyah (D)
MTH = Mini Teaching Hospital
MONEV = Monitoring dan Evaluasi

N
NKD = Nilai Kinerja Dosen
vi
O
OBE = Outcome Based Education
OSCE = Objective Structured Clinical Examination

P
PBL = Problem Based Learning
PBM = Proses Belajar Mengajar
PkM = Pengabdian kepada Masyarakat
PKPA = Praktek Kerja Profesi Apoteker
PMB = Penerimaan Mahasiswa Baru
PPEPP = Penetapan Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan
PPKP = Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
PS = Program Studi
PSPA = Program Studi Profesi Apoteker
PSMF = Pengendali Sistem Mutu Fakultas
PSM JPS = Pengendali Sistem Mutu Jurusan/Program Studi
PSA = Particle Size Analyzer
PYBW = Pengurus Yayasan Badan Wakaf

R
RENSTRA = Rencana Strategis
RIP = Rencana Induk Penelitian
RKAT = Rencana Kerja Anggaran Tahunan
RPS = Rencana Pembelajaran Semester
RSC = Royal Society of Chemistry
RTL = Rencana Tindak Lanjut
RTM = Rapat Tinjauan Manajemen

S
SM = Sasaran Mutu
SDM = Sumber Daya Manusia
SIM = Sistem Informasi Manajemen
SKAI = Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
SNPT = Standar Nasional Pendidikan Tinggi
SPM = Sistem Penjaminan Mutu
SPMF = Sistem Penjaminan Mutu Fakultas
SPMI = Sistem Penjaminan Mutu Internal
SPMU = Sistem Penjaminan Mutu Universitas

U
UII = Universitas Islam Indonesia
UKAI = Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia
UPPS = Unit Pengelola Program Studi

V
VMTS = Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

vii
BAB I PENDAHULUAN

A. RANGKUMAN EKSEKUTIF
Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (PSPA UII) telah melakukan
evaluasi diri untuk menilai kekuatan dan kelemahan diri secara obyektif dan komprehensif pada 9
kriteria yaitu Visi Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS), tata pamong, tata kelola, dan kerja sama,
mahasiswa, Sumber Daya Manusia (SDM), keuangan, sarana, dan prasarana, pendidikan,
penelitian, PkM, serta aspek luaran capaian meliputi pendidikan, penelitian, dan PkM.
Hasil evaluasi pada kriteria VMTS diketahui bahwa Unit Pengelola Program Studi (UPPS)
dan PSPA UII telah memiliki VMTS yang jelas, realistik dan selaras dengan VMTS UII. Visi UII
dan UPPS memayungi visi keilmuan PSPA. VMTS UPPS dan PS disusun dengan melibatkan
pemangku kepentingan internal dan eksternal. VMTS telah diturunkan menjadi Rencana Strategis
(RENSTRA) dan Sasaran Mutu (SM) diukur secara periodik melalui Audit Mutu Internal (AMI),
Audit Kinerja dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembelajaran. PSPA menyusun Rencana
Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disahkan melalui rapat senat fakultas. Hasil
pengukuran standar dan indikator pada program kerja dan SM MERCY OF GOD meliputi
Management Organization & Human Resources (M), Education (E), Research (R), Community
Services (C), Yield of Service (Y), Output (O), Governance (G), Outcome&cooperation (O), dan
Dakwah Islamiyah (D) dijadikan dasar untuk proses perbaikan dan peningkatan berkelanjutan.
Berdasarkan pengukuran indikator pada ruang lingkup Management (M), SM rekognisi telah
tercapai sejak reakreditasi LAMPTKES dengan akreditasi A pada tahun 2017. Rekognisi
internasional antara lain dicapai melalui sertfikasi ISO 9001:2015 QSCert. Penguatan rekognisi
internasional diperlukan untuk mempersiapkan dan meningkatkan capaian.
Hasil evaluasi diri pada kriteria tata pamong, tata kelola, dan kerja sama, Sistem
Penjaminan Mutu (SPM) UII sudah sangat baik mengawal berjalannya siklus penetapan
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan (PPEPP) secara terstruktur. Penetapan
standar dan kebijakan SPMI telah disusun oleh BPM UII dan UPPS untuk kriteria yang menjadi
kekhasan PS. Pelaksanan sistem mutu unit menjadi tanggung jawab kaprodi melalui program kerja
yang dituangkan dalam RKAT. Evaluasi dilakukan secara periodik melalui Audit Mutu Internal
(AMI), Audit Kinerja. Pengendalian dilakukan melalui rapat koordinasi dan Rapat Tinjauan
Manajemen (RTM) di tingkat jurusan, fakultas dan universitas. Peningkatan berkelanjutan
dirumuskan dalam rapat koordinasi dan rapat kerja berdasarkan hasil rekomendasi RTM.

1
Berdasarkan pengukuran pada kriteria tata pamong, tata Kelola, dan kerja sama perlu
dipertahankan kepuasan layanan yang telah tercapai pada TS.
Evaluasi pada kriteria mahasiswa menunjukkan trend peningkatan animo Penerimaan
Mahasiswa Baru (PMB) sehingga rasio jumlah pendaftar dengan jumlah mahasiswa dan kualitas
input yang diterima semakin baik. Hasil pengukuran secara periodik menunjukkan kepuasan
mahasiswa terhadap pelayanan pengelola semakin meningkat dengan capaian pada TS sangat baik.
Perbaikan dan peningkatan diperlukan dalam promosi dan sistem seleksi sehingga kualitas input
semakin lebih baik. Penetapan standar dan regulasi diperlukan untuk mahasiswa asing pada
program profesi kesehatan dalam hal ini apoteker.
Evaluasi pada kriteria SDM menunjukkan bahwa PSPA UII sudah memiliki sistem seleksi
dan pengelolaan SDM meliputi jenjang karir, kesejahteraan, dan retensi yang jelas dan terstruktur.
Hasil pengukuran indikator pada kriteria SDM menunjukkan ketercapaian pada kecukupan rasio
dosen dan kinerja dosen pada catur darma. Peningkatan diperlukan untuk mempercepat capaian
jabatan fungisonal Lektor Kepala dan jumlah dosen bergelar doktor. Ketersediaan dan kualitas
tendik juga perlu ditingkatkan untuk mendukung pelayanan yang lebih baik. Perbaikan diperlukan
untuk meningkatkan rata-rata nilai kinerja.
Hasil evaluasi diri pada kriteria keuangan, sarana, dan prasarana menunjukkan ketersediaan
dana yang sudah sangat memadai untuk operasional catur darma. Pengelolaan dana direncanakan
melalui RKAT dan direalisasikan dalam program kerja dan dievaluasi melalui audit kinerja.
Kecukupan, aksesibilitas dan mutu sarana dan prasarana untuk menjamin pencapaian capaian
pembelajaran, penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dan meningkatkan suasana
akademik pada program studi juga telah memenuhi target. UPPS menerapkan resource sharing
dan penggunaannya tercatat melalui SIM untuk kemudahan monitoring. Peningkatan diperlukan
dalam perolehan sumber dana eksternal.
PSPA UII sudah memiliki pola PPEPP yang sangat baik meliputi penetapan SPMI
Pembelajaran, SM dan indikator mutu pembelajaran. SPM bidang pendidikan ini telah dilakukan
untuk mencapai standar pendidikan meliputi reputasi, nilai keislaman, kompetensi lulusan,
spesifikasi PS, isi, proses, karakter mahasiswa, penilaian, dosen, dan pengelolaan penjaminan mutu
pembelajaran. Kurikulum 2019 telah disusun berdasarkan evaluasi kurikulum 2017 dan diperbarui
dengan mengikuti SNPT, KKNI, dan SKAI 2016, mempertimbangkan masukan dari pemangku
kepentingan internal dan eksternal, serta direview oleh pakar di bidang kefarmasian dan pendidikan
tinggi. Muatan kurikulum PSPA UII sangat mendukung capaian pembelajaran dan roadmap

2
penelitian serta PkM yang telah disusun oleh Jurusan Farmasi. Perencanaan pembelajaran
dikendalikan melalui pengukuran rencana mutu berupa ketersediaan dan kualitas Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) yang lengkap seminggu sebelum pembelajaran dimulai.
Pelaksanaan proses pembelajaran di bawah tanggung jawab PS dibantu oleh pengelola blok
(sebagai pengampu mata kuliah) dan pengelola PKPA. Pengendalian proses pembelajaran
dilakukan melalui rapat koordinasi pengampu blok dan RTM. Sistem monitoring pembelajaran
sudah rutin dilakukan melalui monev pembelajaran. Bentuk pengendalian dan tindak lanjut hasil
monitoring didiskusikan dalam RTM dan rapat rutin pembelajaran di PSPA meliputi rapat
persiapan blok dan rapat evaluasi blok. Pada kriteria pendidikan, peningkatan diperlukan untuk
capaian produk buku hasil integrasi penelitian dan PkM serta nilai-nilai keislaman.
Pada bidang penelitian juga telah ditetapkan SPM Penelitian meliputi standar reputasi, nilai
keislaman, luaran atau hasil, isi, proses, penilaian, peneliti, dan pengelolaan penelitian.
Pelaksanaan dan pengendalian penelitian dikawal oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (DPPM), fakultas, dan jurusan. Hasil evaluasi Jurusan menunjukkan sebanyak
100% penelitian dosen farmasi sudah sesuai dengan road map penelitian. Capaian yang diperoleh
secara berkala dievaluasi melalui kegiatan audit kinerja dan AMI. Upaya peningkatan kuantitas
dan kualitas penelitian antara lain dilakukan melalui upaya integrasi hasil penelitian ke dalam
matakuliah, kolaborasi riset internasional, diseminasi hasil penelitian untuk pengabdian
masyarakat sesuai roadmap, pengembangan laboratorium untuk standarisasi bahan baku, dan
pengembangan nanopharmacy research centre. PSPA UII telah berhasil dalam memenuhi
pencapaian standar PkM yang telah ditetapkan meliputi standar reputasi, nilai keislaman, luaran
atau hasil, isi, proses, penilaian, pelaksana, dan pengelolaan, sarpras, serta pendanaan dan
pembiayaan PkM. Lebih dari 95% kegiatan PkM yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa
sudah sesuai dengan roadmap PkM Jurusan Farmasi. Selain itu, 100% mahasiswa terlibat dalam
kegiatan PkM yang didesain sebagai bentuk aktivitas pembelajaran. Peningkatan diperlukan untuk
capaian pendanaan PkM melalui hibah eksternal.
Hasil evaluasi diri telah memberikan potret riil baik kelemahan maupun kelebihan dari
PSPA UII sehingga bisa dilakukan tindak lanjut dengan cara meningkatkan dan mempertahankan
hal baik serta mengembangkan mutu pendidikan sehingga bisa sesuai dan melampaui SN Dikti
yang telah dicanangkan melalui implementasi SPM untuk mencapai SM MERCY OF GOD UII.

3
B. SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA
Susunan tim inti evaluasi diri diajukan oleh Ketua PSPA UII dan ditetapkan oleh Dekan
melalui Surat Tugas 110/Dek/60-ST.Dek/Div.Um/VI/2020. Tim inti bekerja melibatkan
mahasiswa, alumni, pengguna lulusan, dalam mengumpulkan dan mengidentifikasi pelaksanaan
kinerja dan evaluasi kinerja. Narasumber diundang untuk memberikan masukan dan review atas
pelaksanaan dan hasil evaluasi diri.

Tabel 1. Tim Inti Penyusun Evaluasi Diri


Nama NIDN Jabatan Pembagian Tugas
Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., 0504057101 Dekan Penanggung jawab penyusunan
Ph.D. Dokumen Kinerja (DK) dan Laporan
Evaluasi Diri (LED)
Dr. techn. Rohmatul 0512017201 Wakil Dekan Bidang Pengarah dalam mempersiapkan
Fajriyah, S.Si., M.Si. Sumber Daya dokumen tentang kebijakan SDM,
FMIPA UII administrasi, keuangan, sarana dan
prasarana untuk berlangsungnya proses
pendidikan.
Thorikul Huda, M.Sc. 0530067901 Wakil Dekan Bidang Pengarah dalam kebijakan pelaksanaan
Keagamaan pembinaan keagamaan bagi mahasiswa,
Kemahasiswaan dan Alumni tenaga kependidikan, serta melaksanakan
FMIPA UII pelacakan alumni ditingkat fakultas
Prof apt. Yandi Syukri 0518057401 Ketua Jurusan Mengarahkan penyusunan evaluasi diri
Anggota tim kriteria 1
Dr apt. Farida Hayati, M.Si 0522057401 Ketua Tim Penyiapan Mengoordinasi semua penyiapan evaluasi
Akreditasi, Kaprodi PSPA diri
apt. Suci Hanifah, M.Si, 0505087901 Koordinator Evaluasi Diri Mengoordinasi penyusunan laporan
Ph.D evaluasi diri, pendahuluan dan SWOT
apt. Dian Medisa, MPH 0524028701 Sekretaris Tim Mengoordinasi kegiatan adminsitrasi
dalam rangka kegiatan evaluasi diri
Apt. Ari Wibowo, M.Sc 0510058502 Tim penyusun kriteria 1 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 1
Dr apt. Farida Hayati, M.Si 0522057401 Tim penyusun kriteria 2 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 2

Dr apt. Lutfi Chabib, M.Sc 0526018501 Tim penyusun kriteria 3 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 3

Dr apt. Arba P. Ramadani 0506068401 Tim penyusun kriteria 4 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 4

apt. Chynthia PS, M.Sc 0517098803 Tim penyusun kriteria 5 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 5

apt.Sista Werdyani, M.Sc 0505019001 Tim penyusun kriteria 6 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 6

apt. Ndaru Setyaningrum, 0512098703 Tim penyusun kriteria 7 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 7
M.Sc
apt. Oktavia Indrati, M.Sc 0511108601 Tim penyusun kriteria 8 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 8

apt. Mutiara Herawati, M.Sc 0504088901 Tim penyusun kriteria 9 Menyusun laporan evaluasi diri kriteria 9

4
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI

A. Profil Unit Pengelola Program Studi


1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan Program Studi (PS)
PSPA UII secara struktur organisasi berada di bawah FMIPA, yang berdiri pada tahun 1995.
FMIPA didirikan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan
dalam bidang sains di kampus UII. Program Studi Statistika adalah prodi pertama yang didirikan
pada periode 1995/1996, dilanjutkan tahun 1996 dengan berdirinya PS Kimia. Surat Keputusan
Dirjendikti Depdikbud RI No. 196/DIKTI/Kep./1996 memberikan status terdaftar untuk PS
Statistika dan status terdaftar untuk PS Kimia. Mulai tahun ajaran 1998/1999 FMIPA membuka PS
Farmasi dan Program Profesi Apoteker pada tahun 2002/2003. UII membuktikan kualitasnya
dengan capaian akreditasi unggul dari BAN PT (SK BAN PT No 075/SK/BAN-PT/AK-
ISK/PT/VIII/2021) dan menjadi PTS dengan prodi terakreditasi unggul terbanyak 35,42% (17 dari
48). UII mendapatkan pengakuan dari kemenristekdikti berupa peringkat 17 PT di Indonesia
(2020), menempati posisi pertama di antara PTS di Indonesia berdasarkan hasil penilaian kinerja
Penelitian periode tahun 2016-2018, menjadi PTS terbaik dalam program kreativitas mahasiswa
dan Pekan Ilmiah Nasional (2020). Selain itu UII juga mendapatkan penghargaan sebagai kampus
swasta dan islam paling lestari (UI GreenMetric World University 2018-2020), dan UII kembali
masuk ke dalam pemeringkatan QS Asia University Ranking 2021 bersama 29 perguruan tinggi
lainnya di Indonesia. Sebagai universitas yang telah berpengalaman dan didukung oleh sistem
manajemen yang sudah stabil, UII senantiasa mendukung perkembangan UPPS maupun PS.
Pada tahun 2020 dan 2021, UPPS berhasil mendapatkan hibah fasilitasi akreditasi
internasional dari kemristekdikti. Hibah ini mengantarkan empat program studi yaitu Farmasi,
Kimia, Pendidikan Kimia, dan Statistika mengajukan akreditasi ASIIN pada tahun 2021.
Sebelumnya, PS Kimia telah berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari Royal Society of
Chemistry (RSC). Pada aspek manajemen, pada tahun 2021, UPPS berhasil membuktikan dengan
raihan sertifikasi ISO 9001: 2015 dari badan sertifikasi QSCert. Selama tiga tahun terakhir, UII
terlibat dalam empat konsorsium salah satunya adalah ERASMUS+GITA (Growing Indonesia: A
Triangular Research) untuk membangun mitra Indonesia-Eropa. Salah satu luarannya adalah unit
simpul tumbuh yang mengembangkan pembelajaran dan praktik kewirausahaan bagi mahasiswa
farmasi melalui IBISMA (Inkubator Bisnis & Inovasi Bersama). Dalam bidang riset farmasi,
laboratorium nanofarmasi saat ini banyak menjadi rujukan peneliti karena keberadaan pakar dan
instrumen Particle Size Analyzer yang memadai.
5
Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) merupakan salah satu PS di lingkungan Fakultas
MIPA UII yang mengalami perkembangan pesat. PSPA mendapatkan akreditasi A dari
LAMPTKES berdasarkan Nomor SK. 0059/LAMPTKes/Akr/Pro/I/2017 tertanggal 29 Januari
2017. PSPA memperoleh penghargaan Kinerja Terbaik dalam implementasi SPM UII tahun 2020.
PSPA terus tumbuh dan berkembang dengan komitmen PS menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan visi. Dalam bidang pembelajaran, PSPA UII telah mengembangkan desain Problem Based
Learning (PBL) sejak tahun 2012. Pada tahun yang sama, PSPA mendirikan Mini Teaching
Hospital (MTH) untuk membangun kemampuan praktik mahasiswa baik dalam bidang manajerial
maupun klinis. Mulai tahun 2013, pendekatan PBL diterapkan untuk semua blok dan untuk
mendukung keunggulan dalam bidang promosi kesehatan. Pada tahun akademik 2018/2019, PSPA
mengembangkan Inter-professional Education (IPE) dengan Fakultas Kedokteran, dan diperluas
dengan Fakultas Psikologi mulai 2019/2020, serta dengan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta mulai
tahun 2020/2021. Produktivitas UPPS dalam bidang penelitian dan PkM terlihat dari raihan hibah
mencapai sekitar 30% dari keseluruhan judul yang didanai oleh Kemristekdikti.
2. Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai
Tabel 2. Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai FMIPA, Jurusan Farmasi, dan PSPA
FMIPA Jurusan Farmasi PSPA
Visi Fakultas MIPA UII menjadi penyelenggara Jurusan Farmasi berkomitmen menjadi Terwujudnya Program Studi Profesi Apoteker
pendidikan yang unggul, berdaya saing global, unggul dalam menyelenggarakan pendidikan, yang unggul dalam promosi kesehatan yang
dan berkomitmen pada nilai-nilai keislaman penelitian dan pengabdian pada masyarakat mendukung praktik kefarmasian secara
yang mendukung dihasilkannya tenaga ahli di profesional dan islami.
bidang farmasi yang berkarakter mulia dan
berwawasan global.
Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan MIPA 1) Menyelenggarakan pendidikan sesuai 1) Mendidik, melatih, dan membina calon
yang unggul bertaraf internasional untuk standar nasional untuk menghasilkan apoteker yang berilmu amaliah, dan
menghasilkan lulusan bermutu tanggap lulusan yang unggul dan berorientasi beramal ilmiah, berdasar iman dan taqwa
kemajuan teknologi. global dalam pengembangan ilmu kepada Allah SWT dan mampu
2) Menyelenggarakan penelitian berkualitas kefarmasian dan kesehatan berkompetisi di pasar global.
tinggi yang bermanfaat untuk kepentingan 2) Melaksanakan penelitian dalam 2) Memberikan kontribusi untuk
masyarakat. pengembangan ilmu kefarmasian yang pengembangan ilmu pengetahuan dan
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada dapat dimanfaatkan oleh masyarakat teknologi di bidang kefarmasian dan
masyarakat dan dakwah Islamiyah untuk 3) Menyebarluaskan ilmu pengetahuan kesehatan di tingkat nasional maupun
kesejahteraan masyarakat. dan teknologi bidang kefarmasian internasional melalui kegiatan pengajaran,
4) Menjalin kerjasama dengan lembaga yang berkontribusi untuk peningkatan penelitian, pengabdian masyarakat dan
nasional dan internasional. kualitas masyarakat dakwah islamiyah.
4) Menumbuhkan dan menyebarluaskan 3) Berperan aktif dalam pengembangan
nilai-nilai keislaman terutama dalam pelayanan kefarmasian sesuai kompetensi
mengintegrasikan ilmu dan praktek di tingkat nasional maupun internasional.
kefarmasian
Tujuan 1) Memberikan pelayanan yang profesional 1) Menghasilkan lulusan yang unggul dan 1) Menghasilkan lulusan apoteker yang
dalam penyelenggaraan pendidikan yang berwawasan global yang berkontribusi berkualitas sesuai standar kompetensi yang
menghasilkan cendekiawan muslim. dalam bidang farmasi dan kesehatan ditetapkan asosiasi profesi, unggul di bidang
2) Mengembangkan riset yang berkualitas 2) Menghasilkan karya penelitian dan promosi kesehatan, berdaya saing tinggi,
tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat. inovasi yang bermanfaat dalam bidang bermanfaat bagi masyarakat dan mampu
3) Memberikan kontribusi pada kegiatan kefarmasian dan kesehatan menerapkan nilai-nilai keislaman.
Pengabdian Masyarakat melalui penerapan 3) Menyebarluaskan hasil karya dan 2) Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
IPTEK yang berlandaskan nilai-nilai inovasi untuk meningkatkan derajat praktek kefarmasian yang benar untuk
keislaman. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4) Berperan aktif dalam dakwah islamiyah 4) Mengintegrasikan nilai-nilai keislaman 3) Memberikan kontribusi dalam pembangunan
untuk memajukan kemaslahatan umat. dalam proses pendidikan yang negara Republik Indonesia di bidang
berkontribusi untuk kemaslahatan kesehatan melalui peningkatan kompetensi
masyarakat apoteker dan pengembangan praktek
kefarmasian.
6
4) Mengimplementasikan nilai-nilai keislaman
dalam praktek kefarmasian dengan
menjunjung tinggi keadilan dan
kemanusiaan.
Strategi Tujuan Strategis 1: Penguatan Nilai Dasar Tujuan Strategis 1: Penguatan Nilai Dasar Tujuan Strategis 1: Penguatan Nilai Dasar
Keislaman Dan Pengembangan Kapasitas Keislaman Dan Pengembangan Kapasitas Keislaman Dan Pengembangan Kapasitas
Internal Internal Internal
1) Sasaran Strategis 1.1: Terciptanya kualitas 1) Sasaran Strategis 1.1: Terciptanya 1) Sasaran Strategis 1.1: Terciptanya kualitas
pendidikan, penelitian dan pengabdian kualitas pendidikan, penelitian dan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat yang berbasis integrasi nilai pengabdian masyarakat yang berbasis masyarakat yang berbasis integrasi nilai
dasar keislaman dan relevansi dengan integrasi nilai dasar keislaman dan dasar keislaman dan relevansi
lingkungan mutakhir. relevansi denganlingkungan mutakhir. denganlingkungan mutakhir.
2) Sasaran Strategis 1.2: Terintegrasinya 2) Sasaran Strategis 1.2: Terintegrasinya 2) Sasaran Strategis 1.2: Terintegrasinya
infrastruktur digital bagi proses bisnis dan infrastruktur digital bagi proses bisnis infrastruktur digital bagi proses bisnis dan
penjaminan mutu untuk peningkatan dan penjaminan mutu untuk penjaminan mutu untuk peningkatan kualitas
kualitas layanan terstandar internasional peningkatan kualitas layanan terstandar layanan terstandar internasional
3) Sasaran Strategis 1.3: Terciptanya tata internasional 3) Sasaran Strategis 1.3: Terciptanya tata
pamong dan tata kelola serta infrastruktur 3) Sasaran Strategis 1.3: Terciptanya tata pamong dan tata kelola serta infrastruktur
andal untuk pengembangan sumber daya pamong dan tata kelola serta andal untuk pengembangan sumber daya
dalam rangka perkuatan manajemen dan infrastruktur andal untuk pengembangan dalam rangka perkuatan manajemen dan
organisasi untuk mendukung sumber daya dalam rangka perkuatan organisasi untuk mendukung
internasionalisasi manajemen dan organisasi untuk internasionalisasi
Tujuan Strategis 2: Menjulangkan inovasi mendukung internasionalisasi Tujuan Strategis 2: Menjulangkan inovasi
berkelanjutan untuk membangun rekognisi Tujuan Strategis 2: Menjulangkan inovasi berkelanjutan untuk membangun rekognisi
internasional. berkelanjutan untuk membangun internasional.
1) Sasaran Strategis 2.1: Pengembangan rekognisi internasional. 1) Sasaran Strategis 2.1: Pengembangan inovasi
inovasi berkelanjutan untuk memperkuat 1) Sasaran Strategis 2.1: Pengembangan berkelanjutan untuk memperkuat rekognisi
rekognisi internasional inovasi berkelanjutan untuk internasional
2) Sasaran Strategis 2.2: Penguatan dan memperkuat rekognisi internasional 2) Sasaran Strategis 2.2: Penguatan dan
pengembangan jejaring untuk peningkatan 2) Sasaran Strategis 2.2: Penguatan dan pengembangan jejaring untuk peningkatan
kontribusi alumni, industri, pemerintah dan pengembangan jejaring untuk kontribusi alumni, industri, pemerintah dan
masyarakat dalam rangka peningkatan peningkatan kontribusi alumni, industri, masyarakat dalam rangka peningkatan
inovasi berkelanjutan pemerintah dan masyarakat dalam inovasi berkelanjutan
Tujuan Strategis 3: Melebatkan manfaat rangka peningkatan inovasi Tujuan Strategis 3: Melebatkan manfaat
melalui perluasan jangkauan jejaring dan berkelanjutan melalui perluasan jangkauan jejaring dan
peningkatan dampak. Tujuan Strategis 3: Melebatkan manfaat peningkatan dampak.
1) Sasaran Strategis 3.1: Akselerasi melalui perluasan jangkauan jejaring dan 1) Sasaran Strategis 3.1: Akselerasi
implementasi dan smart actualization peningkatan dampak. implementasi dan smart actualization
pendidikan berbasis capaian (outcome 1) Sasaran Strategis 3.1: Akselerasi pendidikan berbasis capaian (outcome based
based education) implementasi dan smart actualization education)
2) Sasaran Strategis 3.2: Akselerasi pendidikan berbasis capaian (outcome 2) Sasaran Strategis 3.2: Akselerasi
pengembangan jangkauan institusional based education) pengembangan jangkauan institusional
(institusional outreach) dan dakwah 2) Sasaran Strategis 3.2: Akselerasi (institusional outreach) dan dakwah
islamiyah pengembangan jangkauan institusional islamiyah
(institusional outreach) dan dakwah
islamiyah
Tata nilai atau Nilai Dasar UII tertuang dalam Statuta UII Tahun 2017 pasal 7 yang
menyatakan bahwa Nilai Dasar Universitas adalah perpaduan antara nilai pengabdian (ibadah) dan
nilai keunggulan (ekselensi). Nilai pengabdian (ibadah) mencakup keimanan dan keislaman, ihsan
(ikhlas, amanah), jujur (tanggungjawab), kanaah (komitmen, sabar, sidik), ukhuwah (kerjasama,
toleran), dan pelayanan (perlindungan, tabligh). Nilai keunggulan mencakup inovatif (kreatif,
cerdas, fatanah), disiplin (kerja keras), proaktif, terbuka, efisien dan efektif, serta integratif.
Tata nilai dari FMIPA mengacu pada visi dan misi universitas yaitu UII sebagai: rahmatan
lil ‘alamin, memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah di bidang
pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah (catur darma). Tata nilai yang terdapat
di dalam visi UII tersebut memperlihatkan bahwa segala bentuk aktivitas dan pengembangan di
seluruh unit termasuk FMIPA harus dilandaskan oleh nilai-nilai keislaman.

7
Keselarasan visi menunjukkan komitmen UPPS dan PS dalam pengembangan keilmuan
dan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi keilmuan. Visi FMIPA yang berorientasi unggul
dan berdaya saing, didukung visi jurusan untuk menjadi rujukan dan membentuk karakter mulia,
memberikan dukungan positif bagi PSPA UII untuk mewujudkan keunggulan dalam promosi
kesehatan yang mendukung praktik kefarmasian secara profesional dan islami.
3. Organisasi dan Tata Kerja

Gambar 1. Struktur organisasi UPPS Fakultas MIPA UII


Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dari PSPA UII adalah Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) dibantu oleh Jurusan Farmasi yang telah ditetapkan oleh SK Rektor
Nomor: 977/SK-REK/SP/VIII/2019. Struktur UPPS ini melibatkan dekan dibantu oleh wakil dekan
bidang sumber daya dan wakil dekan bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan alumni. Masing-
masing jurusan membawahi beberapa program studi dan laboratorium.
Tugas dan wewenang Dekan FMIPA diatur dalam Peraturan PYBW No 10 Tahun 2018,
sementara tugas dan wewenang Ketua Jurusan Farmasi, Sekretaris Jurusan Farmasi dan Kaprodi
PSPA diatur dalam Peraturan UII No 5 Tahun 2018 (http://bit.ly/TWdekankajurkaprodi)
4. Mahasiswa dan Lulusan
Jumlah mahasiswa di UPPS meliputi PS Statistika, kimia, pendidikan kimia, farmasi, dan
profesi apoteker pada TS adalah sebanyak 2011 mahasiswa, dengan jumlah lulusan lebih dari 8000.
Tabel 3. Jumlah mahasiswa dan lulusan sampai TS
No Program Studi Jumlah Mahasiswa Jumlah lulusan sampai TS
1. Statistika 554 1030
2. Kimia 470 872
3. Pendidikan Kimia 192 58

8
4. Farmasi 568 3073
5. Profesi Apoteker 227 2983
2011 8016
Kualitas input mahasiswa baru di UPPS dijaga melalui sistem seleksi yang ketat, baik
melalui tes maupun prestasi sekolah. Upaya perbaikan kualitas terus dilakukan melalui
peningkatan passing grade, dan perbaikan sistem seleksi. Di PSPA UII, kualitas input ditegakkan
melalui seleksi masuk berupa tes kompetensi, tes agama dan wawancara. Sebagai upaya pada
penegakan kualitas, PSPA UII hanya menerima dari lulusan S-1 Farmasi UII pada TS-2 dan TS-1.
Berdasarkan hasil evaluasi, penerimaan mahasiswa dari lulusan selain UII kembali dibuka pada TS
dengan seleksi yang lebih ketat. Kualitas input PS ini dapat dilihat dari rentang IPK rata-rata
lulusan 3,39-3,63 selama tiga tahun terakhir, persentase kelulusan UKAI >90%, persentase rata-
rata studi tepat waktu 92,17%, waktu tunggu mendapatkan pekerjaan <3 bulan.
Mahasiswa UPPS dan PS banyak menghasilkan prestasi pada skala lokal, nasional, maupun
internasional. Prestasi pada tingkat internasional yang diraih mahasiswa UPPS dengan memborong
banyak medali emas dan perak pada Southeast Asia Global Innovation Challenge (SEA-GIC)
2019 di Malaysia. Prestasi monumental dari mahasiswa PS diantaranya adalah Best Paper Award
pada ajang International Conference on Technology and Social Science 2018 di Jepang, best poster
pada ajang Asian Association of Schools of Conference 2019, pemenang World Sustainable
Chemistry Challenge 2019, dan Gold Medal pada European Exhibition of Creativity and
Innovation 2021. Pada tingkat nasional, memenangkan Lomba Esai, TOP 50 Lomba Esai Nasional
Pemuda Indonesia 2019 KEMENPORA RI, dan perolehan Peraih Nilai UKAI CBT dan OSCE
Nasional tertinggi pada periode ujian Januari 2020.
Hasil evaluasi kinerja lulusan PS menunjukkan rata-rata nilai sangat baik sebanyak 61,5%
dan baik sebanyak 39,5%. Berdasarkan tracer study untuk lulusan 3 tahun terakhir, alumni PS
memiliki prestasi kerja yang baik. Prestasi monumental yang telah diraih antara lain sebagai APJ
terbaik national meeting PPG, supervisor terbaik, menjadi Kepala Balai Besar POM Banten dan
sebagai tenaga kesehatan teladan nasional.
5. Dosen dan Tenaga Kependidikan
Jumlah dosen di UPPS sebanyak 83 dengan kualifikasi 34 asisten ahli, 33 lektor, 10 lektor
kepala, 5 guru besar. Sebanyak 38,33% dosen UPPS telah bergelar doktor. Jumlah dosen dan
tenaga kependidikan sangat mencukupi. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 2011, rasio dosen
mahasiswa di UPPS mencapai 1: 24, sementara itu rasio dosen: mahasiswa di PS sebesar 1:8. Rasio
tenaga kependidikan:mahasiswa sebesar 1:25. Kinerja dosen ditunjukkan dengan capaian nilai
kinerja dosen 3.36 dari skala 4. Kinerja SDM di UPPS dan PS terencana dengan baik, melalui road
9
map pengembangan dosen dan tenaga kependidikan. Kinerja dosen terukur dari Nilai Kinerja
Dosen (NKD) yang diukur setiap tahun. Sementara itu kinerja dan pengembangan tendik dan
laboran diukur melalui Nilai Kinerja Tenaga kependidikan (NKTK). Prestasi dosen UPPS
menunjukkan kemampuan daya saing di tingkat internasional diantaranya adalah presenter terbaik
Seminar Internasional FAPA-Thailand, reseach grant internasional, travel grant dan academic
grant dari lembaga internasional, dan Top 2% World Ranking Scientists. Di tingkat nasional, dosen
UPPS juga menunjukkan prestasi berupa presenter terbaik dalam PIT IAI 2020, dosen berprestasi
LLDIKTI V. Salah satu dosen PS sudah mendapatkan pengakuan sebagai health promoter
sehingga sangat sering menjadi narasumber utama di bidang promosi kesehatan dan
mempopulerkan jargon “jagareksa antibiotik” dan terlibat dalam program promosi kesehatan
melalui program kolaborasi internasional "Protecting Indonesia from the Threat of Antibiotic
Resitence" bersama UCL-UK, UNSW-Aus, Kemenkes RI, UGM, UNS. Komitmennya di bidang
promosi kesehatan membawanya diundang menjadi pembicara pada seminar Internasional FAPA.
Selain itu, beberapa dosen menjadi pembicara di forum tingkat internasional maupun nasional.
Prestasi yang dicapai oleh tenaga kependidikan diantaranya adalah menjadi laboran terbaik II
nasional tahun 2019.
6. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
Keuangan di UPPS maupun PS sangat memadai untuk operasional rutin, peningkatan catur
darma, beasiswa, pengembangan SDM dan sarana prasarana, serta untuk investasi. Pendapatan
UPPS dalam tiga tahun terakhir yang bersumber dari mahasiswa Rp 93M. Dana non mahasiswa
diperoleh dari hibah eksternal, maupun income generating, dan laba dari unit bisnis diantaranya
dalam bentuk hotel, radio, apotek, pom bensin, dan lainnya. Sarana dan prasarana yang dimiliki
UPPS sangat mencukupi dengan kualitas sangat baik untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian.
Laboratorium terpadu di FMIPA UII telah mendapatkan sertifikasi ISO 17025 sebagai
laboratorium pengujian. PSPA juga telah memiliki Gedung OSCE untuk mendidik mahasiswa
dalam melakukan praktik kefarmasian. Semua civitas akademika UII bisa mengakses semua sarana
prasarana dengan mudah karena seluruh area UII terkoneksi layanan nirkabel (WIFI) dan eduroam.
7. Sistem Penjaminan Mutu
SPMI untuk tingkat universitas, badan, direktorat, fakultas, jurusan, program studi,
laboratorium, departemen, pusat studi, dan unit lain di lingkungan UII, telah diatur dalam Peraturan
PYBW Nomor 04.a. Tahun 2016 tentang Kebijakan SPM UII. Unsur pelaksana penjaminan mutu
di lingkungan Fakultas terdiri atas Pengendali Sistem Mutu Fakultas (PSMF) dan Pengendali

10
Sistem Mutu Jurusan/Program Studi (PSM J/PS), yang termuat dokumen Kebijakan SPM UII.
Ruang lingkup standar penjaminan mutu UII terdiri atas sepuluh bidang yaitu (M) management
organization and human resources, (E) education, (R) research, (C) community service, (Y) yield
of services, (O) output, (F) facilities, (G) governance, (O) outcome and cooperation, and (D)
da'wah Islamiah. Standar mutu UII ini dikenal dengan akronim MERCY OF GOD.
Siklus kegiatan SPMI UII yang terdiri atas Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian, Peningkatan, selanjutnya akan dituliskan dengan siklus kegiatan PPEPP Standar
UII, adalah sebagaimana tertera pada Gambar 2., dan dapat diakses pada
https://bpm.uii.ac.id/profil-bpm/sekilas-implementasi-sistem-penjaminan-mutu-uii/.

Gambar 2. Siklus Kegiatan PPEPP Standar UII


(i) Penetapan Standar SPM UII
Persetujuan Rencana Induk Pengembangan (RIP), Kebijakan SPM UII, Standar SPM UII,
Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) di lingkungan UII
dilakukan melalui Rapat Senat Universitas, dan selanjutnya diusulkan ke YBW selaku Badan
Hukum Penyelenggara UII untuk mendapatkan SK Penetapan.
(ii) Pelaksanaan Standar SPM UII (P)
Standar SPM di lingkungan UII dilaksanakan sesuai dengan pernyataan isi standar. Selain itu
juga sesuai program dan aktivitas yang tertera dalam RKAT dengan fokus pada pencapaian
indikator Standar SPM UII MERCY OF GOD. Pengendalian pelaksanaan standar SPM UII
MERCY OF GOD dilakukan secara mandiri oleh unit melalui pengukuran, pembandingan,
evaluasi diri, dan analisis yang dibahas dalam RTM Unit.
(iii) Evaluasi (pelaksanaan) Standar SPM UII (E)
Evaluasi atas pelaksanaan Standar SPMI di lingkungan UII dilakukan melalui AMI yang
dikoordinasikan oleh BPM, dan dilakukan sekali setahun akademik untuk seluruh unit akademik
dan unit pendukung akademik.
11
(iv) Pengendalian (atas pelaksanaan) Standar SPM UII (P)
Pengendalian atas pelaksanaan Standar SPM di lingkungan UII dilakukan melalui RTM SPM
di tingkat fakultas dan universitas sesuai Prosedur Mutu UII, yaitu PM-UII-01 tentang Tinjauan
Manajemen. Monitoring, pengukuran, evaluasi diri, dan analisis atas pelaksanaan standar UII
dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan AMI. Pengendalian setelah AMI dilakukan melalui
RTM di tingkat unit untuk menggali analisis penyebab apabila terdapat ketidaktercapaian target.
(v) Peningkatan Standar SPM UII (P)
Peningkatan Standar SPM di lingkungan UII sesuai rekomendasi RTM SPMF dan RTM
SPMU dilakukan dan diputuskan melalui Rapat Koordinasi Kerja (Rakorja). Pada tahun 2018
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, memberikan penghargaan kepada
UII sebagai Penerap SPMI Terbaik. Pada tahun 2017 dan 2018, UII juga memperoleh pengakuan
dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu yang diberikan oleh Badan Standardisasi Nasional
(BSN) pada Penghargaan SNI Award dengan Peringkat Emas
8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi
UPPS dan PS telah menetapkan rencana strategis periode 2018-2022. SM dan renstra
Fakultas periode 2018-2022, dapat diakses pada tautan https://www.uii.ac.id/wp-
content/uploads/2020/03/Sasaran-Mutu-UII-2018-2022-ringkas.pdf dan
https://www.uii.ac.id/rencana-strategis-2018-2022/. Berdasarkan hasil AMI diketahui bahwa
capaian SM UPPS selama tiga tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai AMI pada TS
untuk UPPS adalah 3,47 sementara PS 3,63. Berdasarkan hasil RTM tahun 2020, capaian positif
yang diperoleh UPPS adalah peningkatan kerja sama di dalam dan di luar negeri, road map
pengembangan dosen dan tendik, dan pegiat dakwah baik dari dosen maupun tendik. Capaian
positif yang dihasilkan PS adalah banyaknya produk pembelajaran digital berbasis kerja sama
multidisiplin, perolehan HAKI hasil produk pembelajaran dan pengabdian masyarakat dan prestasi
mahasiswa mendapatkan medali emas pada kompetisi internasional.
Kinerja UPPS pada SM Management menunjukkan luaran unggulan berupa sertifikasi ISO
9001:2015 oleh QSert dan PS dengan akreditasi A atau unggul sebanyak 80%. Luaran lain berupa
jurnal yang terakreditasi SINTA sebanyak 80%. Keunggulan PSPA UII dalam bidang kurikulum
dan pembelajaran salah satunya adalah kegiatan promosi kesehatan. Kegiatan promosi kesehatan
ini menghasilkan publikasi di media massa maupun jurnal ilmiah . Dalam bidang penelitian, jumlah
dosen yang melakukan publikasi internasional bereputasi mencapai >30%.

12
B. Kriteria Akreditasi
Kriteria 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
1. Latar Belakang
Statuta UII tahun 2017 mendasari perubahan struktur organisasi FMIPA (Peraturan Rektor
UII No 12 tahun 2018), yaitu dibentuknya unit jurusan yang menyelenggarakan dan mengelola
berbagai program studi dalam satu bidang ilmu tertentu. PS Sarjana Farmasi dan PSPA berada di
bawah Jurusan Farmasi dengan pembagian tugas dan wewenang yang diatur di dalam Peraturan
Universitas No 5 tahun 2018 dan Peraturan Rektor UII No 10 tahun 2018. Berdasarkan SK Rektor
UII No 977/SK-REK/SP/VIII/2019 tentang UPPS di Lingkungan UII, fakultas merupakan UPPS
yang dalam menjalankan tugasnya fakultas dibantu oleh jurusan. Fakultas MIPA, Jurusan Farmasi,
dan PSPA UII telah menyusun dan menetapkan VMTS untuk mengarahkan dan memposisikan
UPPS maupun PS di masa yang akan datang. Tujuan VMTS UPPS maupun PS diharap
memberikan inspirasi untuk berkarya dalam catur darma perguruan tinggi serta sebagai arah
pengembangan aktualisasi diri PS untuk menunjukkan keunggulan dan keunikan PS di antara
PSPA yang lain.
Mekanisme penyusunan dan penetapan VMT UPPS dilakukan berdasarkan prosedur
kerja PK-UII-UNIV-BPP-14 yang melibatkan para pemangku kepentingan internal dan eksternal.
VMTS UPPS dan PS telah ditetapkan dengan sangat jelas (memiliki timeline sesuai dengan
Rencana Induk Pengembangan (RIP) UII 2038) dan realistik serta berpijak pada visi dan misi UII
dengan menekankan keterpaduan antara pengabdian (ibadah) dan keunggulan (excellence). Visi,
misi dan tujuan yang telah ditetapkan menjadi pedoman para pengemban amanah di fakultas,
jurusan, dan prodi dalam menentukan kebijakan dan sebagai dasar untuk menyusun strategi
pengembangan jangka menengah yang tertuang di dalam rencana strategis dalam satu periode
kepemimpinan (2018-2022) dan pengembangan jangka pendek dalam RKAT unit setiap tahun.
Rasionalisasi dan implementasi penyusunan VMTS di UPPS dan PS disajikan pada gambar 1.1.
Adapun tahapan penyusunan VMTS UPPS dan PS sebagai berikut:
1. Pembentukan tim perumus
Tim perumus dibentuk berdasarkan Surat Tugas Dekan yang terdiri dari unsur dekanat, jurusan,
program studi, dan perwakilan dosen. Tim perumus bertugas menyusun rumusan awal visi, misi,
dan tujuan UPPS dan PS.
2. Analisis SWOT oleh tim perumus

13
Tim perumus melakukan analisis SWOT secara komprehensif hingga menghasilkan rumusan
awal visi, misi, dan tujuan yang mencerminkan keunggulan PS.
3. Penyusunan VMTS
Penyusunan VMTS UPPS dan PS dilakukan melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD)
dan workshop secara intensif dengan melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal.
Workshop penyusunan visi dan misi Fakultas MIPA telah dilakukan tahun 2017 dengan
menghadirkan Drs.Suwarsono Muhammad, M.A. selaku Pengurus Yayasan Badan Wakaf
(YBW) UII dan Prof. Hari Purnomo selaku Kepada Badan Perencana UII. Jurusan Farmasi
bersama PS telah melakukan workshop penyusunan visi, misi, dan tujuan pada tanggal 7-8
Februari 2020 dengan mengundang Prof. Ocky Karna Radjasa, Ph.D selaku Direktur Riset dan
Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi/ BRIN dan Dr. Imam Djati Widodo,
M.Eng.Sc selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII. Rumusan awal
visi, misi, dan tujuan yang telah disusun oleh Tim Perumus kemudian dimintai pendapatnya dari
pemangku kepentingan internal dan eksternal lain secara online melalui media google form
dalam kurun waktu satu bulan dengan jumlah 153 responden. Rumusan awal visi, misi, dan
tujuan yang telah diperbaiki berdasarkan masukan dari beberapa pemangku kepentingan
internal (dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, pengelola) dan eksternal (lulusan,
pengguna lulusan, mitra, pakar, organisasi profesi, dan pemerintah) tersebut selanjutnya
didiskusikan di tingkat dekanat dan jurusan melalui FGD untuk kemudian dikonsultasikan
kepada Badan Perencanaan dan Pengembangan/ Rumah Gagasan (BPP) untuk dilakukan
evaluasi.
4. Pengesahan VMTS
Rumusan VMT yang telah diperiksa oleh BPP dan diperbaiki oleh tim perumus selanjutnya
dibawa ke forum rapat senat fakultas untuk disetujui dan diajukan untuk mendapatkan
pengesahan oleh rektor. Rektor mengesahkan visi, misi, dan tujuan UPPS dan PSPA untuk
selanjutnya dilakukan pengendalian dokumen visi, misi, dan tujuan UPPS dan PSPA sesuai
prosedur pengendalian catatan mutu (PM-UII-04) serta pengendalian dokumen dan data (PM-
UII-05).
Visi PT tercantum di dalam Statuta UII tahun 2017 bagian keempat pasal 8 ayat 1 yang
kemudian diturunkan menjadi visi UPPS dan PSPA seperti pada gambar 1.2. Strategi pencapaian
VMT Fakultas MIPA dan Jurusan Farmasi merujuk pada RIP UII 2008-2038, yang kemudian
diturunkan melalui renstra untuk setiap periode kepemimpinan.

14
Gambar 1.1. Rasionalisasi dan Implementasi Penyusunan VMTS UPPS dan PSPA
Rencana strategis UII pada periode kepemimpinan 2018-2022 mengusung tema besar
“Digitalisasi Universitas: Menguatkan Nilai, Menjulangkan Inovasi, melebatkan Manfaat”,
dengan tiga Tujuan Strategis (TS) yaitu : 1) Menguatkan Nilai (TS1): Penguatan nilai dasar
keislaman dan pengembangan kapasitas internal, 2) Menjulangkan Inovasi (TS2): Menjulangkan
inovasi berkelanjutan untuk membangun rekognisi internasional, dan 3) Melebatkan Manfaat
(TS3): Melebatkan manfaat melalui perluasan jangkauan jejaring dan peningkatan dampak.
UPPS telah memiliki visi yang mencerminkan visi universitas dan memayungi visi
keilmuan terkait keunikan PS Profesi Apoteker serta didukung data konsistensi
implementasinya. Komitmen terhadap kesempurnaan setingkat universitas di negara maju pada
visi PT diterjemahkan menjadi penyelenggara pendidikan yang unggul dan berdaya saing global
(pada visi fakultas), menjadi rujukan dan menghasilkan tenaga ahli yang berkarakter mulia dan
berwawasan global (pada visi jurusan), dan unggul dalam promosi kesehatan secara profesional
dan islami (pada visi program studi).
Konsistensi implementasi visi keilmuan PS terlihat pada struktur kurikulum yang
menonjolkan keunikan berupa praktik promosi kesehatan di masyarakat pada pelaksanaan
pembelajaran di blok Farmasi Komunitas dan Praktik Kerja Profesi Apoteker. Praktik kefarmasian
secara profesionalpun dikemas melalui kegiatan mahasiswa yang melibatkan lintas calon tenaga
kesehatan untuk usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat atau dikenal dengan
Interprofessional Education (IPE). Pembelajaran IPE telah dilakukan setiap semester yang
bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UII, Fakultas Psikologi UII, dan Poltekkes Kemenkes

15
Yogyakarta. Konsistensi implementasi VMTS UPPS dan PS pun terlihat pada rencana kerja dan
anggaran yang ditetapkan setiap tahunnya.

Visi UII: Terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai: rahmatan


lil‘alamin, memiliki komitmen terhadap kesempurnaan (keunggulan), risalah
Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah,
setingkat universitas yang berkualitas di negara-negara maju.

Visi Fakultas MIPA: Fakultas MIPA UII menjadi penyelenggara pendidikan


yang unggul, berdaya saing global, dan berkomitmen pada nilai-nilai keislaman.

Visi Jurusan Farmasi: Jurusan Farmasi berkomitmen menjadi unggul dalam


menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang
mendukung dihasilkannya tenaga ahli di bidang farmasi yang berkarakter mulia
dan berwawasan global.

Visi PSPA: Terwujudnya program studi profesi apoteker yang unggul dalam
promosi kesehatan yang mendukung praktik kefarmasian secara profesional dan
islami.

Gambar 1.2. Kesesuaian Visi Universitas Islam Indonesia, Fakultas MIPA, Jurusan Farmasi, dan
Program Studi Profesi Apoteker UII

Standar UII disusun dan dikembangkan berdasarkan visi, misi, kebijakan mutu akademik,
dan kebijakan mutu non akademik. Standar UII disusun melampaui SNPT dan diselaraskan dengan
standar pendidikan tinggi di tingkat internasional. Berdasarkan kebutuhan, ketentuan, persyaratan,
dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan dengan UII, maka ditetapkan standar UII dengan
akronim MERCY OF GOD. Evaluasi terhadap pemenuhan standar perguruan tinggi dilakukan
secara periodik dan terjadwal setiap tahun melalui kegiatan monev pembelajaran setiap semester,
AMI UPPS dan PS serta Audit Kinerja setiap tahun.
2. Kebijakan
Tabel 1.1. Kebijakan dan Rujukan Dokumen VMTS UPPS dan PS
Perihal Rujukan kebijakan Deskripsi singkat
dokumen
Penyusunan Ketetapan Pembina Yayasan Badan Statuta UII tahun 2017 yang memuat visi, misi, dan tujuan PT
VMTS Wakaf UII No VI/TAP/PBN/IX/2017 yang kemudian dijadikan rujukan untuk menyusun visi, misi
dan tujuan UPPS dan PS.
Surat Tugas Dekan No. 044/Dek/60- Pembentukan tim perumus VMT Fakultas MIPA.
ST.Dek/Div.AU/III/2017.
Surat Tugas Dekan No. 25.a/Dek/60- Pembentukan tim perumus VMT Jurusan dan PS.
ST.Dek/Div.Um/I/2020.

16
PK-UII-UNIV-BPP-14 Prosedur kerja penyusunan dan penetapan VMT Fakultas yang
mulai berlaku 1 November 2020, memastikan kejelasan dan
kesesuaian VMT fakultas dan universitas.
Penetapan VM-FMIPA-UII/V2017 Dokumen pengesahan VMT Fakultas MIPA.
VMTS VMT-UII-FMIPA-Prodi.Apt./V2020 Dokumen pengesahan VMT PS Profesi Apoteker.
VMT-UII-FMIPA-Jur.Far./V2021 Dokumen pengesahan VMT Jurusan Farmasi
Evaluasi VMTS Surat Tugas Dekan No. 186/Dek/60- Tim pengisian borang Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2019
ST.Dek/Div.AU/X/2019 Fakultas MIPA UII.

Surat Tugas Dekan No. 142/Dek/60- Tim penyusunan laporan kinerja Fakultas MIPA UII tahun
ST.Dek/Div.AU/VIII/2020 2019.
Surat Tugas Dekan No. 18/Dek/60- Tim pengisian borang Audit Rencana Kegiatan dan Anggaran
ST.Dek/Div.Um/I/2020 Tahunan (RKAT) Tahun 2019 Fakultas MIPA UII.
Rekaman Audit Mutu Internal (AMI) Borang no 1. Penilaian terhadap kesesuaian VMTS Jurusan
Jurusan 2019 terhadap VMTS Perguruan Tinggi dan visi keilmuan PS yang
dikelolanya.
Borang no 2 penilaian terhadap mekanisme Penyusunan VMTS
yang melibatkan para pemangku kepentingan dalam
penyusunan VMTS
Laporan Rapat Kerja Fakultas MIPA Memuat evaluasi capaian program/ aktivitas TS-1, TS-2, TS-3.
Tahun 2019
Laporan Audit RKAT Tahun Buku Memuat capaian kinerja aktivitas TS-1, TS-2, TS-3.
2019 Fakultas MIPA UII
Laporan Audit Mutu Internal berupa Memuat capaian SM (IKT dan IKU)
hasil RTMU tahun 2019
Sosialisasi Peraturan Yayasan Badan Wakaf UII Berisi kebijakan Sistem Penjaminan Mutu (SPM UII) perihal
VMTS No. 04.a Tahun 2016 Standar SPM UII bagian M1 Standar Identitas UII; bahwa
VMT disosialisasikan minimal melalui website dan ditempel di
seluruh unit.
Peraturan Rektor UII No 14 tahun 2019 Berisi tentang sasaran mutu dan metode pengukuran sasaran
mutu di lingkungan UII.
https://apoteker.uii.ac.id/visi-dan-misi/ VMT UPPS dan PS di website
https://apoteker.uii.ac.id/tujuan-2/
https://science.uii.ac.id/visi-dan-misi/
Buku panduan akademik angkatan 38 https://sites.google.com/uii.ac.id/dokumen-pspa/home
TA 2020/2021 memuat VMT PS
Implementasi Peraturan Yayasan Badan Wakaf UII Berisi tentang kebijakan SPM
VMTS No. 04.a Tahun 2016
Buku Standar SPM UII “MERCY OF Memuat standar tri darma PT yang berlaku di UII.
GOD” UII oleh Badan Penjaminan
Mutu UII.
Rencana Strategis Fakultas MIPA Memuat rencana program TS-1, TS-2, dan TS-3 FMIPA
2018-2022
SK Dekan No 08.a/SK- Pengesahan rencana strategis 2018-2022 Jurusan Farmasi
Dek/FMIPA/II/2019 FMIPA UII
SK Dekan No 09.c/SK- Pengesahan rencana induk pengabdian masyarakat 2018-2022
Dek/FMIPA/III/2019 Jurusan Farmasi yang sejalan dengan VMTS.
SK Dekan No 09.d/SK- Pengesahan rencana induk penelitian 2018-2022 Jurusan
Dek/FMIPA/III/2019 Farmasi yang sejalan dengan VMTS.
Peraturan Rektor UII No 6 tahun 2019 Kurikulum Tahun 2019 PSPA yang sejalan dengan VMTS

3. Strategi Pencapaian VMTS


Rencana strategis universitas, memuat TS-1, TS-2, dan TS-3 (tabel 1.2) dan disusun
berdasarkan analisis yang sistematis serta evaluasi terhadap kekuatan dan kelemahan internal
17
peluang dan tantangan dari eksternal, merupakan penjabaran dari arahan strategis yang disusun
oleh Pengurus YBW dan telah disahkan oleh Pembina YBW berdasarkan visi, misi, tujuan, dan
RIP UII serta peraturan dan perundangan pemerintah berkaitan dengan pengelolaan PT. Rencana
strategis UPPS diturunkan dari renstra universitas dengan capaian rentang waktu tertentu, yang
kemudian menjadi dasar penyusunan program kerja UPPS dan PS pada periode kepemimpinan
2018-2022. Strategi pencapaian VMTS UPPS dapat dilihat pada tabel 1.3. Selanjutnya program
kerja akan dilengkapi dengan aktivitas dan indikator kinerja program yang tertuang dalam RKAT
UPPS per tahunnya. Pembahasan RKAT UPPS dilakukan melalui Rakorja di tingkat fakultas dan
jurusan yang melibatkan seluruh dosen dan tenaga kependidikan.. Sebagai mekanisme kontrol
pencapaian program kerja UPPS dan PS, dilakukan Audit Mutu Internal dan Monev
Pembelajaran pencapaian indikator kinerja utama dan kinerja tambahan serta SM unit dibawah
kendali BPM UII, serta Audit Kinerja dibawah kendali Lembaga Audit Yayasan Badan Wakaf
(LA-YBW) UII.
Tabel 1.2. Tujuan dan Sasaran Strategis Universitas dan UPPS 2018-2022.
No. Tujuan Tujuan Khusus Sasaran Strategis
Umum
Tujuan Menguatkan Penguatan nilai Sasaran Strategis 1.1 Terciptanya kualitas pendidikan, penelitian
Strategis Nilai dasar keislaman dan dan pengabdian masyarakat yang berbasis integrasi nilai dasar
1 pengembangan keislaman dan relevansi dengan lingkungan mutakhir.
kapasitas internal. Sasaran Strategis 1.2 Terintegrasinya infrastruktur digital bagi
proses bisnis dan penjaminan mutu untuk peningkatan kualitas
layanan terstandar internasional
Sasaran Strategis 1.3 Terciptanya tata pamong dan tata kelola serta
infrastruktur andal untuk pengembangan sumber daya dalam rangka
perkuatan manajemen dan organisasi untuk mendukung
internasionalisasi
Tujuan Menjulangka Menjulangkan Sasaran Strategis 2.1 Pengembangan inovasi berkelanjutan untuk
Strategis n Inovasi inovasi memperkuat rekognisi internasional
2 berkelanjutan untuk Sasaran Strategis 2.2 Penguatan dan pengembangan jejaring untuk
membangun peningkatan kontribusi alumni, industri, pemerintah dan
rekognisi masyarakat dalam rangka peningkatan inovasi berkelanjutan
internasional
Tujuan Melebatkan Melebatkan manfaat Sasaran Strategis 3.1 Akselerasi implementasi dan smart
Strategis Manfaat melalui perluasan actualization pendidikan berbasis capaian (outcome based
3 jangkauan jejaring education)
dan peningkatan Sasaran Strategis 3.2 Akselerasi pengembangan jangkauan
dampak institusional (institusional outreach) dan dakwah islamiyah

Pada awal tahun pertama di setiap periode kepengurusan, seluruh pimpinan menetapkan target SM
yang mencakup sepuluh Standar UII dengan akronim “MERCY OF GOD”.

18
Tabel 1.3. Strategi Pencapaian VMTS UPPS tahun 2019/2020
Strategi pencapaian standar Indikator
Mekanisme
Nama Standar Ruang lingkup Tujuan Program kerja Sumber Sasaran Target
pengendalian
Strategis Daya
Standar SPM Akreditasi program TS-1 Peningkatan status RKAT RTM M3-10: Akreditasi 90% program studi S1
Reputasi Bidang studi akreditasi Prodi di Hibah program studi terakreditasi A
Manajemen (M3) FMIPA UII dengan PHKPS
peringkat A
Standar SPM Akreditasi program TS-1 Pembukaan Prodi baru RKAT RTM M3-10: Akreditasi 90% program studi S1
Reputasi Bidang studi yang strategis program studi terakreditasi A
Manajemen (M3)
Standar Identitas Penyusunan dan TS-1 Penyusunan VMT RKAT RTM M1-4: Penyusunan Melibatkan seluruh pemangku
UII (M1) sosialisasi visi, misi Jurusan Farmasi visi, misi, dan tujuan kepentingan internal dan
dan tujuan M1-5: Sosialisasi eksternal.
visi, misi, dan tujuan Minimal 80% civitas akademika
paham visi, misi dan tujuan
Standar SPM Akreditasi TS-2 Peningkatan status RKAT RTM SM-M-03: Rekognisi Terekognisi internasional
Reputasi Bidang internasional akreditasi internasional Hibah internasional program
Manajemen (M3) program studi PHKPS studi 15 % program studi S1
Program M3-11: Akreditasi terakreditasi internasional
Fasilitasi internasional PS
Akreditasi
Internasiona
l PS Dikti
Standar SPM Akreditasi TS-2 Pembukaan Internasional RKAT RTM SM-M-03: Rekognisi Terekognisi internasional
Reputasi Bidang internasional Program internasional PS
Manajemen (M3) program studi SM-M-05:
Mahasiswa asing Jumlah mahasiswa asing bergelar
peserta program 0,5%
bergelar
TS-2 Peningkatan status jurnal RKAT RTM SM-M-03: Rekognisi Terekognisi internasional
di FMIPA, terakreditasi internasional program
dan terindeks scopus studi
Akreditasi TS-3 Penerapan standar ISO RKAT RTM SM-M-02: Rekognisi Terekognisi internasional
laboratorium 17025 9001:2005 ; ISO internasional fakultas
Diperolehnya 17025:2015 M3-12: Akreditasi 1 % terakreditasi 17025
sertifikasi tata laboratorium 17025 Diperolehnya sertifikasi
kelola internasional M3-9: Diperolehnya tata kelola internasional
(ISO 9001:2015) sertifikasi (ISO 9001:2015)
internasional (ISO
9001:2015)

19
4. Indikator Kinerja Utama
UPPS dan PS memiliki rencana pengembangan jangka panjang yang merujuk pada
Rencana Induk Pengembangan UII 2008-2038 pada tabel 1.4. Saat ini UII masuk dalam tahapan
Excellent Teaching University, sehingga rencana pengembangan di universitas termasuk unit di
bawahnya menyasar pada aspek research-based teaching dan local genius-based teaching.
Tabel 1.4. Rencana pengembangan Jangka Panjang UPPS dan PS 2008-2038*
Komponen Tahap I: Tahap II: Tahap III: Pre- Tahap IV: Research
/ Tahapan Teaching Excellent Research University
(roadmap) University Teaching University 2031-2038
2008-2014 2015-2022 2023-2030
Koordinasi/ Stabilisasi: Pertumbuhan: Pertumbuhan
Strategic komitmen: Kompetensi Inovasi Produk Berkelanjutan: Postur
intent Organisasi dan Institusi dan Baru dan Bisnis Baru
Spirit Sehat Networking Diversifikasi dan Variasi Portofolio
Pendapatan Bisnis
Universitas yang Universitas Universitas Universitas yang
bertumpu unggulan dalam dengan pondasi memiliki keunggulan
Pendidikan/ Pendidikan/ yang kokoh untuk dalam memproduksi
Pengajaran Pengajaran menjadi research penelitian bagi
Definisi university pengembangan ilmu
pengetahuan dan
pembangunan
masyarakat
Sistem Unggul dalam Kemantapan Menghasilkan
Pengajaran sudah Pengajaran: teaching process penelitian yang
baik: Proses Research-based dan meningkatnya mampu
Target (transfer of teaching kuantitas dan meningkatkan
knowledge) Local genius kualitas penelitian keunggulan
terjaga serta based teaching yang berorientasi bersaing (reputasi,
berbasis value keunikan lokal kredibilitas, dan dana)
*Sumber: Rencana Induk Pengembangan UII 2008-2038
Berdasarkan rencana jangka panjang 2008-2038 disusunlah rencana pengembangan jangka
menengah berdasarkan renstra empat tahunan sesuai masa jabatan kepemimpinan. Program
rencana pengembangan jangka menengah UPPS dan PS mengacu pada Renstra universitas 2018-
2022 sebagaimana terbaca pada http://bit.ly/renstrafmipauii. Indikator pencapaian renstra tertuang
dalam SM yang diukur secara rutin setiap tahun saat AMI.

20
Tabel 1.5. Indikator dan Target Sasaran Mutu UPPS dan PS 2018-2022
Ruang Kode Target
N Penanggung
Lingkup Sasaran Indikator Baseline Capaian terakhir
o. 2018/ 2019 2019/ 2020 2020/ 2021 2021/ 2022 Jawab
Standar Mutu
Dua Dua Dua Dua Dua
SM-M-02 1. Aktivitas bertaraf internasional Dua Dekan
Managemen Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas
t
SM-M-03 2. Rekognisi internasional terekognisi Terekognisi Terekognisi Terekognisi ISO 9001:2015, Kajur/ Kaprodi
Organizatio
- proses akreditasi
n & Human
ASIIN
Resources
SM-M-05 3. Mahasiswa asing peserta program 0% WR4 dan
0% 0,5% 0,5% 1% 1%
bergelar Kajur/ Kaprodi
Education SM-E-06 4. Kompetensi disiplin ilmu lulusan 3,16 3,25 3,30 3,35 3,40 3,42 Kaprodi
SM-E-07 5. Kompetensi keislaman lulusan 3,16 3,25 3,30 3,35 3,40 3,75 Dekan
SM-E-08 6. Buku berbasis islam dalam 1 buku/ 1 buku/ 10 1 buku/ 10 1 buku/ 10 1 buku/ 10
85,71% Kajur
disiplin ilmu 10 dosen dosen dosen dosen dosen
SM-E-09 7. Buku berbasis hasil penelitian 1 buku/ 1 buku/ 10 1 buku/ 10 1 buku/ 10 1 buku/ 10
171,43% Kajur
dan PkM 10 dosen dosen dosen dosen dosen
SM-E- 10 8. Kualitas Pembelajaran Dosen NKMD NKMD NKMD NKMD NKMD 3,33 NKMD 3,6
Kaprodi
3,07 3,25 3,27 3,30
SM-R-11 9. Dosen dengan artikel jurnal Kajur/ Kaprodi
Research internasional bereputasi atau 30% 30% 30% 30% 30% 35,71%
paten
SM-R-12 10. Artikel dosen di prosiding 1 artikel/ 1 artikel/ 1 artikel/ 1 artikel/ 1 artikel/ Kajur/kaprodi
1,36
internasional dosen dosen dosen dosen dosen
Community Dosen dengan hibah PkM dari
SM-C-14 11. 10% 12% 12% 15% 15% 3% Kajur
Services luar UII
SM-C-15 12. Dana eksternal untuk PkM Tiga Juta Tiga Juta Tiga Juta Tiga Juta Tiga Juta
4,7 juta rupiah per WD SD
rupiah per rupiah per rupiah per rupiah per rupiah per
dosen
dosen dosen dosen dosen dosen
Yield of SM-Y-16 13. Kualitas layanan Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
Tingkat
Services kepuasan kepuasan kepuasan kepuasan 98,9% Kajur
kepuasan 85%
85% 85% 85% 85%
Output SM-O-17 14. Lulusan dengan lama studi sesuai
81% 90% 90% 90% 90% 95,81% Kaprodi
standar
SM-O-19 15. Inovasi mahasiswa terdiseminasi 5%
5% 5% 5% 5%
di forum nasional dan mahasisw 5,09% mahasiswa WD KKA
mahasiswa mahasiswa mahasiswa mahasiswa
internasional a

21
Facilities SM-F-20 16. Kualitas fasilitas Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
Tingkat WD SD
kepuasan kepuasan kepuasan kepuasan 99,33%
kepuasan 99% Kajur/kaprodi
95% 96% 97% 98%
SM-G-21 17. Kinerja dosen NKD 3,40 NKD 3,40 NKD 3,45 NKD 3,50 NKD 3,50 NKD 3,42 Kajur
Governance SM-G-23 18. Persentase dosen asing 0% 0% 0% 0% 1% 0% Kajur
SM-G-24 19. NKTK NKTK
Kinerja tenaga kependidikan NKTK 3,4 NKTK 3,45 NKTK 3,50 NKTK 3,50 Wadek SD
3,31 3,50
Outcome & SM-O-25 20. 59,26%
80% dalam 80% dalam 85% dalam 85% dalam
Cooperatio dalam tiga 86,44% dalam 3
Keterserapan lulusan tiga bulan tiga bulan tiga bulan tiga bulan Kaprodi
n bulan bulan pertama
pertama pertama pertama pertama
pertama
SM-O-26 21. 2 aktivitas 2 aktivitas 2 aktivitas 2 aktivitas 2 aktivitas
univ univ univ univ univ 4 aktivitas univ
Kemitraan global Dekan
bereputasi bereputasi bereputasi bereputasi bereputasi bereputasi dunia
dunia dunia dunia dunia dunia
SM-O-27 22. Kemitraan dengan pengguna Dua Dua Dua Dua Kajur
Dua aktivitas lima aktivitas
alumni aktivitas aktivitas aktivitas aktivitas
SM-O-28 23. Rekognisi dosen di tingkat
20% 21% 22% 23% 24% 43% Kaprodi
nasional dan internasional
SM-O-29 24. Produk pembelajaran digital
Belum
berbasis kerjasama multidisiplin Satu produk Satu produk Satu produk Satu produk lima Kaprodi
ada
internal
Da’wa SM-D-31 25. Dosen pegiat dakwah bertaraf
4,50% 15% 15% 15% 15% 8,5% Kajur
Islamiah nasional dan internasional
SM-D-33 26. Tenaga kependidikan pegiat
dakwah bertaraf regional dan 10% 10% 10% 10% 10% 21,62% WD2
nasional
Rencana pengembangan jangka pendek merujuk pada RKAT UPPS dan PS yang disusun per tahun sebagaimana terbaca pada
http://bit.ly/renstrauii. Selain SM yang telah ditetapkan, PSPA menambahkan Rencana Mutu PSPA yang ditetapkan pertahun untuk
mengukur capaian jangka pendek ( http://bit.ly/rencanamutupspa ).

22
Tabel 1.8. Rangkuman Indikator Kinerja Utama VMTS UPPS dan PS
No Indikator Standar Deskripsi Target Capaian
Kinerja
Tambahan
(IKU)
1 Rencana M Termuat dalam RIP Unggul dalam Pengajaran: Menghasilkan lulusan
pengembangan UII 2008-2038 Research-based teaching yang unggul didukung
jangka panjang (tabel 1.5) Local genius based teaching dengan karakter
UPPS dan PS sebagai insan mulia
2 Rencana M Termuat dalam Renstra Target sasaran mutu UPPS Sesuai pengukuran
pengembangan Fakultas 2008-2022 dan PS selama 2018-2022 sasaran mutu yang
jangka (http://bit.ly/renstrafmi (tabel 1.5) tertera pada tabel 1.5
menengah pauii )
3 Rencana M Termuat dalam RKAT Seluruh aktivitas di RKAT Terlaksana 100%
pengembangan (http://bit.ly/rkatpspa ) terlaksana 100% dengan dengan capaian sasaran
jangka pendek indikator sasaran mutu dan mutu dan rencana mutu
rencana mutu PSPA PSPA
(http://bit.ly/rkatpspa ) http://bit.ly/capaianjan
gkapendek )

5. Indikator Kinerja Tambahan


Adapun indikator kinerja tambahan VMTS yang telah ditetapkan oleh UPPS dan PS dapat
dilihat pada tabel 1.9.
Tabel 1.9. Indikator Kinerja Tambahan VMTS UPPS dan PS
No Indikator Kinerja Ruang Kode Target Capaian Penanggung
Tambahan (IKT) Lingkup Sasaran Jawab
Standar Mutu
1 Raihan sertifikasi M2 (Standar SM-M-2 Rekognisi Terakreditasi ISO 9001: 2015 Dekan
ISO 9001: 2015 Organisasi) internasion dari QSCert
sistem manajemen al fakultas
mutu
2 Raihan ISO M2 (Standar SM-M-2 Rekognisi Terakreditasi ISO 17025: 2017 Dekan
17025: 2017 untuk Organisasi) internasion dari KAN
laboratorium al fakultas
penguji &kalibrasi
3 Akreditasi M3 (Standar SM-M-3 Rekognisi PS Kimia Terakreditasi RSC Kajur/
internasional PS Manajemen internasion PS kimia ,farmasi ,statistika, Kaprodi
Organisasi) al program dalam proses visiting dari
studi lembaga ASIIN 28-30 Juni 2021

6. Evaluasi Capaian Kinerja


UPPS dan PS melakukan analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian
VMTS yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Rektor UII No 14 tahun 2019 tentang SM dan
metode pengukuran SM di lingkungan UII. Hal ini menjadi rangkaian dalam AMI yang
dilaksanakan setiap tahun. Evaluasi keberhasilan pencapaian VMTS mencakup analisis masalah
serta tindak lanjut seperti yang tertera pada tabel 1.9.

23
Tabel 1.10 Hasil evaluasi Capaian Kinerja VMTS UPPS
Indikator Analisis Masalah
TS Deskripsi Target Capaian/ Evaluasi Faktor Faktor Tindak Lanjut
Sasaran Mutu
pendukung penghambat
TS- Peningkatan M3-10: Akreditasi 90% program PS Farmasi & PS Komitmen Penambaha Program penyiapan
1 status program studi studi S1 Profesi apoteker pimpinan n dosen baru reakreditasi untuk
akreditasi terakreditasi A (LAM-PTKes A); yang tinggi , menyebabk PSPA dan
Prodi di PS Statistika & Ilmu akreditasi an kriteria Pendidikan Kimia,
FMIPA UII Kimia (BAN-PT A); RSC oleh PS SDM belum fasilitasi workshop
dengan PS Pendidikan Ilmu Kimia. sepenuhnya klinik akreditasi
peringkat A Kimia (BAN-PT B) tercapai dari LAM PTKES
TS- Pembukaan M3-10: Akreditasi 90% program PS Magister Komitmen Keterbatasa Menambah dosen
1 Prodi baru program studi studi S1 Farmasi pimpinan n jumlah baru melalui
yang strategis terakreditasi A mendapatkan SK universitas SDM yang pengajuan ke
bulan Mei 2021, PS yang tinggi memenuhi universitas dan
Magister Statistika persyaratan Yayasan Badan
dan Program Wakaf
Pendidikan Jarak
Jauh Statistika
sedang dalam proses
pengajuan
TS- Penyusunan M1-4: Penyusunan Penyusunan Tersusun VMTS VMTS Jurusan Jurusan
2 VMTS visi, misi, dan tujuan melibatkan Jurusan Farmasi Universitas sebagai mengadakan
Jurusan M1-5: Sosialisasi seluruh yang menaungi visi dan Fakultas struktur lokakarya
Farmasi visi, misi, dan tujuan pemangku keilmuan prodi yang telah yang baru, penyusunan VMTS
kepentingan dipahami oleh harus bisa bersamaan dengan
internal dan segenap menyelaras meredesign VMTS
eksternal.VMT civitas kan VMT Prodi S1 dan
S dipahami academica jurusan Apoteker; serta
minimal 80% dengan pembuatan VMTS
civitas VMT PS di Prodi S2 dan S3
akademika bawahnya Farmasi.

TS- Peningkatan SM-M-03: Rekognisi Terekognisi PS Ilmu Kimia Dukungan dan Biaya Mengajukan Hibah
2 status internasional program internasional sudah terakreditasi komitmen akreditasi Pendanaan
akreditasi studi 15 % program RSC. institusi. internasiona Akreditasi
internasional M3-11: Akreditasi studi S1 Mendapatkan l yang besar Internasional dari
internasional program terakreditasi pembiayaan Kemendikbud.
studi internasional hibah DIKTI
TS- Pembukaan SM-M-03: Rekognisi Terekognisi International Prodi Farmasi Kesiapan Menyelenggarakan
2 Internasional internasional program internasional program Farmasi mendapatkan SDM aktivitas
Program studi UII mulai dibuka di Hibah dari UII pendukung
semester ganjil dalam rangka pelayanan
2021/2022 pembukaan IP International
Program
Penerapan SM-M-02: Rekognisi Terekognisi FMIPA telah Komitmen Padatnya Secara rutin
standar ISO internasional fakultas internasional mendapatkan institusi aktivitas melakukan
9001:2005 ; M3-12: Akreditasi 1% sertifikasi akademik koordinasi
ISO laboratorium 17025 terakreditasi internasional ISO dan non implementasi
17025:2017 M3-9: Diperolehnya 17025 9001:2015 dari akademik di penjaminan mutu
sertifikasi tata kelola Diperolehnya QSCert Fakultas
internasional (ISO sertifikasi MIPA
9001:2015) tata kelola
internasional
(ISO
9001:2015)

Evaluasi pelaksanaan audit kinerja berdasarkan realisasi RKAT dilakukan oleh LA YBW
dapat dilihat pada tabel 1.11. Hasil audit kinerja menunjukkan bahwa UPPS dan PS telah
menunjukkan kinerja yang baik dengan hampir 100% aktivitas terselenggara.
24
Tabel 1.11. Capaian Realisasi Aktivitas dan Anggaran UPPS dan PS Tahun 2020
No Unit Jumlah Aktivitas yang Temuan
aktivitas memadai POB PTL
1 Dekan 29 29 0 0
2 Wakil Dekan SD 56 54 0 2
3 Wakil Dekan KKA 26 24 1 1
4 Jurusan Farmasi 45 41 0 4
5 Prodi Profesi Apoteker 33 33 0 0
Keterangan: POB: Perlu Observasi; PTL: Perlu Tindak Lanjut

Temuan aktivitas kategori PTL akan ditindaklanjuti masing-masing unit berupa perbaikan pada
rencana aktivitas tahun berikutnya.
7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut
Visi UPPS mencerminkan visi UII dan memayungi visi keilmuan PSPA dengan keunikan
PS di bidang promosi kesehatan. VMTS UPPS dan PS disusun dengan mekanisme yang
melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal, dan telah disahkan oleh rektor. Strategi
dan program jangka panjang, menengah dan pendek disusun oleh UPPS dan PS berdasar analisis
yang sistematis, dengan rentang waktu dan indikator yang jelas. Audit internal terdiri atas
AMI dari BPM dan audit kinerja dari LA YBW. Hasil audit disampaikan dalam RTM di tingkat
fakultas dan rapat senat Fakultas untuk kemudian ditindaklanjuti melalui rakorja. UPPS telah
diakui secara internasional melalui akreditasi internasional RSC prodi Kimia dan sertifikasi ISO
9001:2015 QSCert. Saat ini UPPS sedang menambah sertifikasi internasional ISO 45001:2018
untuk keselamatan kerja dan akreditasi internasional ASIIN.
Saat ini UII berada pada tahapan Excellent teaching university sebagaimana tercantum
dalam RIP 2008-2038. Kebijakan memperkuat posisi Excellent teaching university menuju pre
research university dituangkan dalam Renstra 2018-2022, dengan SM yang terukur setiap
tahunnya. Setiap AMI dilakukan pengukuran ketercapaian SM untuk melihat ketidaktercapaian
target, yang kemudian diusulkan tindakan perbaikan dalam bentuk program kerja pada tahun
berikutnya. RKAT memuat program kerja satu tahun yang merupakan implementasi dari upaya
mewujudkan ketercapaian Renstra 2018-2022. Hasil AMI UPPS dan PS terakhir menunjukkan
kekurangan : rasio jumlah tendik dengan kualifikasi sesuai standar yang belum ideal, jumlah SDM
bergelar minimal doktor dan berjabatan fungsional minimal Lektor Kepala masih kurang, jumlah
buku islam dalam disiplin ilmu dan dakwah dosen di tingkat nasional dan internasional yang masih
rendah. UPPS dan PS saat ini melakukan internasionalisasi melalui akreditasi internasional,
sertifikasi ISO, dan pembukaan international program. Pengembangan SDM dilakukan melalui
studi lanjut dosen dan fasilitasi percepatan kenaikan jabatan fungsional dosen.

25
Kriteria 2. Tata Pamong Dan Kerjasama
1. Latar Belakang (Penetapan)
Tata pamong di Fakultas MIPA, Jurusan Farmasi dan PSPA dilakukan dengan prinsip Good
University Governance (GUG) mengacu pada lima pilar yaitu kredibel, akuntabel, transparan,
bertanggung jawab, dan adil. Tata pamong di FMIPA, Jurusan Farmasi dan PSPA mengacu pada
Statuta UII, Keputusan PYBW, Peraturan di tingkat Universitas dan Peraturan di tingkat Fakultas.
Pemilihan pimpinan diatur berdasarkan Peraturan PYBW dan Peraturan Universitas dan dilakukan
secara demokratis. Penentuan Renstra UII, kebijakan mutu, SM dan RKAT merupakan salah satu
bukti kredibilitas tata pamong. Pencapaian Visi dan Misi dituangkan dalam sebuah SPMI yang
diimplementasikan dari tingkat universitas, fakultas, jurusan dan prodi. Pimpinan di UII memiliki
karakter dasar kepemimpinan operasional, organisasi dan publik. Kepemimpinan operasional
menuntut kepemimpinan yang mampu menjabarkan dan menafsirkan visi misi universitas sampai
di tingkat program studi. Kepemimpinan organisasi menuntut pimpinan untuk menjalankan tugas
kepemimpinan sesuai wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Setiap pemimpin
memiliki Tanggung Jawab dan Wewenang (TW) yang dimonitor melalui AMI setiap tahun. Dekan
menjabarkan renstra dalam rencana operasional tahunan selama 4 tahun kepemimpinan.
Kepemimpinan publik memungkinkan pimpinan memberikan manfaat sebesar sebesarnya untuk
masyarakat. Salah satu bentuknya adalah dengan menjalin kerjasama antar institusi dalam dan luar
negeri.
SPMI UII termasuk untuk UPPS dan PSPA telah diatur dalam Peraturan PYBW Nomor
04.a. Tahun 2016 tentang Kebijakan SPM UII. Dokumen inti SPM yang berlaku di lingkungan
UII terdiri atas kebijakan SPM, manual SPM, standar SPM, dan formulir SPM termuat dalam
dokumen Kebijakan SPM UII tersebut, sebagaimana dapat diakses melalui
https://bpm.uii.ac.id/profil-bpm/struktur-organisasi-bpm/. Saat ini UPPS telah mendapatkan
sertikasi internasional ISO 9001:2015 QSCert yang menunjukkan adanya pengendalian mutu
secara eksternal.
Kerjasama dalam negeri dan luar negeri telah dimiliki oleh UPPS dan PSPA dalam rangka
mendukung peningkatan kinerja tri darma. Kerjasama dengan instansi pendidikan ataupun non
pendidikan, baik nasional maupun internasional telah memberikan kemanfaatan, utamanya dalam
mendukung proses pendidikan melalui penyediaan tempat praktek kerja.

26
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS (Penetapan)
Tabel 2.1 Kebijakan dan Rujukan Peraturan yang menjadi acuan Program Studi
Perihal Rujukan Kebijakan Deskripsi singkat
Dokumen
Tata pamong, tata Statuta UII tahun 2017 Tata pamong pengelolaan
kelola, struktur (https://bit.ly/statutauii )
organisasi a. Peraturan UII Nomor 02 Tahun 2018 Tentang Perubahan Tata Cara Pemilihan Pimpinan
Atas Peraturan UII Nomor 01 Tahun 2018 TentangTata (https://bit.ly/pimpinanuii )
Cara Pemilihan Dekan dan Wakil Dekan
b. Peraturan UII Nomor 03 Tahun 2018 Tentang Tata Cara
Pemilihan Ketua dan Sekretaris Jurusan
c. Peraturan UII Nomor 06 Tahun 2018 Tentang Perubahan
Atas Peraturan UII Nomor 04 Tahun 2018 Tantang Tata
Cara Pemilihan Ketua dan Sekretaris Program Studi.
a. Peraturan PYBW UII Nomor 10 Tahun 2018 tentang b. Wewenang dan Tugas (WT)
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Dekan dan Wakil Pimpinan Fakultas dan
Dekan di Lingkungan UII Program Studi
d. Peraturan UII Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tugas dan (https://bit.ly/TW_uii )
Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Studi
Sistem Peraturan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Nomor 04.a. e. Kebijakan SPM UII
Penjaminan Mutu Tahun 2016 (https://bit.ly/spmuii )
Peraturan Rektor No 2 tahun 2019 f. Pengukuran Sasaran Mutu
SK Rektor tentang PSMF g. Pengangkatan PSM di tingkat
Fakultas
Kerjasama Peraturan Rektor UII Nomor 24 Tahun 2016 tentang a. Kerjasama
Pedoman Pelaksanaan Kerja sama di Lingkungan UII (https://bit.ly/kerjasamauii)

3. Strategi Pencapaian Standar (Pelaksanaan)


UII telah menetapkan catur darma sebagai dasar dalam penyelenggaraan perguruan tinggi
yang terdiri darma Pendidikan, penelitian, PkM dan dakwah islamiah. Rencana Strategis UII
meliputi tiga tujuan strategis sebagaimana tercantum dalam tabel 1.2, yaitu TS (1), TS (2), dan
TS(3).

27
Tabel 2.2. Strategi pencapaian Standar tata pamong, Tata Kelola dan Kerjasama FMIPA tahun 2019/2020
Strategi pencapaian standar Mekanisme Indikator
Nama Ruang pengendalian
Standar lingkup Tujuan Program kerja Sumber Daya Sasaran Target
Strategis
Standar SPM Tata kelola TS-1 Penguatan strategi dan RKAT RTM SM-M-02 : aktivitas Dua aktivitas
Bidang Reputasi implementasi Hibah GEG bertaraf
Manajemen internasionalisasi (Global inernasional Terekognisi
(M) program studi dan Engagement SM-M-03 : internasional
institusi (P1) Grant) Persentase prodi
yang terekognisi
internasional
Standar SPM Tata pamong, TS-1 Program akselerasi RKAT RTM SM-M-03 : Terekognisi
Bidang kepemimpinan, akreditasi dan Hibah Persentase prodi internasional
Manajemen tata kelola, SPM peningkatan system Akreditasi yang terekognisi
Organisasi penjaminan mutu Internasional internasional
(M) berbasis system
informasi (P2)
Standar Kerjasama TS-2 Perluasan Kerjasama dan RKAT RTM SM-Oc-26 : Dua aktivitas
Kerjasama pembelajaran, peningkatan Kemitraan Global bersama dengan
(Oc) penelitian, implementasinya dengan universitas
community mitra universitas bereputasi dunia
responsilibility, /Lembaga nasional dan
community internasional (P3)
services TS-2 Penguatan jaringan RKAT RTM SM-Oc-27 : Dua aktivitas
Kerjasama dengan Kemitraan dengan
alumni untuk pengguna alumni
mengembangkan peran
kontribusi (P4)
Program peningkatan RKAT RTM SM-Oc-27 : Dua aktivitas
Kerjasama dengan Kemitraan dengan
industry dan masyarakat pengguna alumni
(P5)

28
4. Evaluasi Capaian Kinerja (Evaluasi)
Pengukuran pencapaian standar dilakukan melalui pengukuran SM yang telah ditetapkan
berdasarkan Peraturan Rektor UII no 14 tahun 2019 sekaligus dengan cara pengukurannya. SM
diukur secara rutin setiap tahun saat AMI, dan menjadi indikator target saat audit RKAT. Audit
Mutu Internal dilakukan setiap tahun untuk mengevaluasi implementasi SPM. AMI terdiri dari
Audit Akademik dan AMI kinerja unit (KU). Audit Akademik terutama difokuskan untuk
mengevaluasi Penjaminan Mutu (PM) yang terkait dengan proses belajar mengajar (PBM), dan
dilakukan setiap satu tahun. AMI KU terutama difokuskan untuk mengevaluasi pelaksanaan terkait
tugas dan wewenang pejabat serta staf yang terlibat dalam pengelolaan administratif fakultas, dan
dilakukan sekali dalam setahun. Hasil AMI selanjutnya dibahas dalam RTM, baik di tingkat
universitas maupun fakultas. RTMU dan RTMF dilaksanakan untuk mengetahui capaian
implementasi SPM secara menyeluruh di tingkat universitas dan di tingkat fakultas. Selain
membahas hasil audit, dalam RTM juga disampaikan rekomendasi BPM atas hasil audit tersebut,
sehingga dengan adanya RTM ini dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap
implementasi sistem mutu sekaligus juga mengidentifikasi penyebab penyimpangan dan
merumuskan garis-garis besar perbaikan dan tindak lanjut yang harus dilakukan. Untuk
mengapresiasi unit yang telah menerapkan sistem mutu dengan baik, universitas memberikan
beberapa penghargaan. PSPA UII meraih penghargaan Kinerja Terbaik dalam implementasi SPM
UII tahun 2020 kategori Program Pascasarjana dan Profesi.
Penjaminan mutu eksternal berupa akreditasi internasional telah diperoleh Prodi Kimia
melalui akreditasi RSC. Prodi farmasi, statistik serta pendidikan kimia saat ini sedang dalam proses
pengajuan akreditasi internasional ASIIN. Seluruh PS di UPPS saat ini telah tersertifikasi ISO
9001:2015 dari QSCert. Hal ini menunjukkan kesungguhan institusi dalam menerapkan jaminan
mutu. Pengakuan melalui akreditasi nasional juga ditunjukkan dengan satu akreditasi prodi unggul,
satu akreditasi prodi B dan yang lain akreditasi A.

29
Tabel 2.3 Hasil evaluasi Capaian Kinerja Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja sama FMIPA tahun 2019/2020
Analisis Masalah
Progra Capaian/Ev
TS Deskripsi Sasaran Target Faktor Tindak Lanjut
m aluasi Faktor pendukung
penghambat
TS- P1 Fasilitasi SM-M-02 : aktivitas Dua aktivitas Sudah tercapai Komitmen pimpinan Biaya akreditasi Mengajukan dan berhasil
1 akreditasi bertaraf untuk Prodi yang tinggi didukung internasional yang mendapatkan Hibah
internasional inernasional Terekognisi Kimia dengan akreditasi RSC besar Pendanaan Akreditasi
Prodi S1 SM-M-03 : internasional yang sudah pernah Internasional dari Dikti.
Persentase prodi diperoleh sebelumnya
yang terekognisi
internasional
TS- P2 Fasilitasi SM-M-03 : Tercapai Tercapai Monitoring dan SDM dosen dengan Dibuatkan tim
1 akreditasi Persentase prodi akreditasi karena fasilitasi pengurusan jabatan akademik Penyusunan pengajuan
unggul prodi yang terekognisi unggul beberapa PS akreditasi dari level minimal Lektor akreditasi untuk
internasional sudah universitas (Badan Kepala masih minim menyiapkan kebutuhan
terakreditasi A perencana dan Badan reakreditasi
Penjaminan Mutu) dan
fakultas
TS- P3 Penelitian SM-Oc-26 : Dua aktivitas Tercapai Ketersediaan MoU Kondisi pandemi Memanfaatkan
2 kolaborasi Kemitraan Global bersama dengan sebagai penguat sementara belum kerjasama yang telah
universitas kolaborasi memungkinkan dimiliki dengan berbagai
bereputasi dunia adanya pertukaran aktivitas yang
peneliti atau diselenggarakan online,
mahasiswa misal sebagai nara
sumber kuliah pakar,
webinar, CPD, dll
TS- P4 Continuing SM-Oc-27 : Dua aktivitas Tercapai Ketersediaan MoU Seluruh kegiatan Dilanjutkan dengan
2 Professional Kemitraan dengan sebagai penguat dilaksanakan secara peningkatan kualitas di
Developmen pengguna alumni kolaborasi online yang kadang RKAT tahun berikutnya
t (CPD) mengalami kendala
teknis
TS- P5 IPE SM-Oc-27 : Dua aktivitas Tercapai Ketersediaan MoU IPE secara online Dilanjutkan dengan
3 Kerjasama Kemitraan dengan sebagai penguat lebih sulit secara peningkatan kualitas di
dengan pengguna alumni kolaborasi teknis RKAT tahun berikutnya
Poltekes
kemenkes
Yogyakarta

30
5. Indikator Kinerja Utama (Evaluasi)
a. Sistem tata pamong
Tata pamong dan tata kelola dibangun untuk menjamin tercapainya sistem tata pamong
yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Tata pamong yang
kredibel dikuatkan dengan legalitas dari Struktur Organisasi Fakultas MIPA yang ditetapkan
dalam bentuk Peraturan Rektor UII nomer 12 tahun 2018. Struktur organisasi Fakultas MIPA
dapat dilihat pada laman website https://science.uii.ac.id/struktur-organisasi/ sedangkan informasi
pimpinan dapat diakses pada https://science.uii.ac.id/pimpinan-Fakultas/. Pimpinan fakultas
bertanggung jawab terhadap seluruh proses bisnis yang dilaksanakan di Fakultas MIPA. Jurusan
memiliki kewenangan menangani darma penelitian dan PkM, sementara Prodi memiliki
kewenangan di darma Pendidikan. Struktur organisasi berjalan secara efektif dan efisien
dilandaskan pada aturan yang jelas dan dapat diakses secara mudah dan cepat. Seluruh aturan
terkait penyenggaraan proses Pendidikan di UII diunggah di laman (https://beh.uii.ac.id/produk-
hukum-2). Sementara peraturan-peraturan di FMIPA bisa diakses di https://science.uii.ac.id.
Sesuai dengan Statuta 2017 periode kepemimpinan di Fakultas MIPA UII adalah empat tahunan.
Mekanisme pemilihan Dekan dan Wakil Dekan yang mengacu pada Peraturan Universitas Nomor
02 Tahun 2018, menghasilkan pimpinan Fakultas yang kredibel, dapat memenuhi prinsip-prinsip
keadilan dan keterbukaan dengan penyelenggaraan Fakultas yang akuntabel dan dapat
dipertanggung jawabkan. Keterlibatan seluruh stakeholder internal pada prosesi pemilihan
pimpinan Fakultas (Dekan dan Wakil Dekan) memperlihatkan adanya suasana demokrasi yang
sangat baik di Fakultas MIPA.
Akuntabilitas tata pamong Fakultas MIPA ditunjukkan dengan adanya
pertanggungjawaban secara rutin pada Senat Fakultas MIPA UII. Dekan bersama jajarannya wajib
membuat laporan kinerja tahunan terkait aktivitas pelaksanaan RKAT di seluruh program studi
sebagai dasar digunakan penyusunan pada program di tahun berikutnya. Pada akhir masa jabatan,
dekan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada senat Fakultas. Bukti pelaksanaan tata
pamong yang menerapkan prinsip akuntabilitas lainnya yaitu melalui pelaksanaan AMI setiap
satu tahun sekali, monitoring dan evaluasi proses pembelajaran (Monevin) setiap akhir semester
oleh BPM UII. Auditor yang ditunjuk oleh BPM adalah auditor independen internal dan auditor
wajib melakukan pemeriksaan terhadap tindakan perbaikan, tindakan koreksi dan tindakan
pencegahan terhadap temuan ketidaksesuaian pada saat audit. Selain itu, Lembaga Audit PYBW

31
melakukan audit kinerja RKAT setiap tahun terhadap kinerja pimpinan di Fakultas dan penjaminan
mutu pengelolaan keuangan di UII melalui audit keuangan oleh akuntan publik.
Penerapan transparansi tata pamong di Fakultas MIPA ditunjukkan dengan adanya
komunikasi yang terbuka terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program atau
aktivitas yang melibatkan pihak eksternal diantaranya adalah: 1) Rapat Kerja (Raker) yang
dilaksanakan di awal kepemimpinan di tingkat Fakultas, jurusan dan program studi, 2) Rapat
Koordinasi Kerja (Rakorja) yang dilaksanakan setiap tahun untuk merancang program atau
menetapkan RKAT, 3) Rapat Senat Fakultas, 4) Rapat Koordinasi Pimpinan Fakultas dengan
jurusan dan program studi, 5) Rapat dewan dosen dan 6) Rapat koordinasi antara pimpinan Fakultas
dengan tenaga kependidikan.
Pertanggungjawaban pimpinan dilakukan secara formal dalam bentuk laporan
pertanggung jawaban di akhir jabatan, dan laporan kinerja tahunan yang disampaikan oleh Dekan
melalui Rapat Senat Fakultas. Laporan Kinerja menyampaikan hasil implementasi RKAT tahun
sebelumnya, dengan didasarkan pada hasil Audit Kinerja PYBW. Masing masing pimpinan baik
itu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Prodi memiliki bentuk pertanggung jawaban untuk
mengusahakan terlaksananya program kerja yang disusun melalui RKAT. Forum Senat Fakultas
juga dapat menjadi pengendali dalam berjalannya organisasi di tingkat Fakultas.
Sistem tata pamong yang adil di UII ditunjukkan dengan terbukanya kesempatan yang sama
kepada seluruh civitas akademika untuk berkontribusi bagi pengembangan dan kemajuan UII.
Sistem ini menerapkan mekanisme reward and punishment yang jelas dan proporsional bagi
seluruh civitas akademika sesuai dengan aturan yang berlaku di tingkat yayasan, universitas dan
Fakultas. Peraturan yang berlaku di UII diformulasikan dengan melibatkan berbagai pihak, dan
disosialisasikan kepada pihak terkait serta diterapkan secara konsisten di setiap unit. Sistem
pengelolaan fungsional dan operasional di Fakultas MIPA meliputi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan
pengawasan (controlling). Perencanaan pengelolaan di Fakultas MIPA dilakukan dengan
membuat Renstra Fakultas secara berkala (4 tahun) berdasarkan Renstra Universitas, yang
kemudian diturunkan dalam rencana kerja unit tiap tahunnya (RKAT). Penetapan Renstra dan
RKAT melibatkan seluruh pimpinan di UII dalam kegiatan Rakorja dan juga civitas akademika
FMIPA dalam Raker Fakultas.
Kepemimpinan di Fakultas MIPA mencakup kepemimpinan operasional,
organisasional, dan publik. Secara umum kepemimpinan di Fakultas MIPA mengacu pada 4 pilar
32
yaitu shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (mampu
menyampaikan kebenaran). Pola kepemimpinan yang menganut pada 4 karakter tersebut
menjadikan kepemimpinan di UII tidak hanya terukur dari keberhasilan materiil tetapi juga dapat
dinilai dari tindakan, sikap, moral dan etika. Karakteristik kepemimpinan operasional menuntut
kepemimpinan di Fakultas untuk mampu menjabarkan dan menafsirkan visi-misi universitas
sampai di tingkat program studi. Karakteristik kepemimpinan organisasi menuntut Fakultas untuk
menjalankan tugas kepemimpinan sesuai wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan organisasi menuntut pimpinan untuk menjalankan tugas kepemimpinan
sesuai wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Setiap pemimpin memiliki Tanggung
Jawab dan Wewenang (TW) yang dimonitor melalui AMI setiap tahun. Struktur organisasi yang
ada di Fakultas MIPA mampu menjamin seluruh program yang ada dapat terlaksana untuk
mencapai visi dan misi dengan sangat efisien serta hasil yang optimal. BPM memiliki tanggung
jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan penjaminan mutu di seluruh unit yang ada di UII
termasuk FMIPA. BPM menunjuk personel dari setiap Fakultas dengan membentuk PSMF dan
Satuan Tugas Pengendali Mutu Prodi (STPMP) dalam hal memastikan implementasi sistem
manajemen mutu. Seluruh unit yang ada di UII di audit oleh BPM secara periodik dalam hal
pelayanan kepada stakeholders, proses pembelajaran, fasilitas untuk kegiatan pembelajaran di
laboratorium dan perkuliahan, dan lain sebagainya. Dekan memiliki peran yang strategis untuk
menentukan arah pengembangan Fakultas dengan dibantu oleh wakil dekan dan ketua jurusan
untuk urusan pengembangan sumber daya. Dalam hal pengembangan akademik, Dekan
berkoordinasi dengan Ketua Prodi, sedangkan terkait pengembangan mahasiswa dan alumni di
bawah koordinasi Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni.
Karakteristik kepemimpinan publik menuntut agar kepemimpinan di Fakultas dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Kepemimpinan publik
ditunjukkan dengan peran pimpinan FMIPA di berbagai organisasi kemasyarakatan, misalnya:
Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA juga mengemban amanah sebagai anggota Dewan Pendidikan
Kabupaten Sleman (https://chemistry.uii.ac.id/dosen-prodi-kimia-riyanto-ph-d-dilantik-menjadi-
dewan-pendidikan-kab-sleman/) ; Dr. Techn. Rohmatul Fajriyah, MSi selaku Wadek Bidang
Sumber Daya mengemban amanah pengurus bidang publikasi, dokumentasi dan komunikasi di
Forum Program Studi Statistika (Forstat) serta menjadi salah satu pendiri Masyarakat Komputasi
Indonesia.; Thorikul Huda, M.Sc. selaku Wadek Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni
mengemban amanah sebagai Ketua Asosiasi Himpunan Profesi Analisis Kimia DPW Jateng-DIY
33
dan Prof. Dr. Yandi Syukri, M.Si. selaku Ketua Jurusan Farmasi mengemban amanah sebagai
Wakil Sekretaris Bidang pendukung Akademik APTFI.
b. Sistem Penjaminan Mutu
c.1. Organ Pelaksana Penjaminan Mutu
FMIPA telah melaksanakan SPM sebagaimana diatur dalam Peraturan PYBW Nomor 04.a.
Tahun 2016 tentang Kebijakan SPM UII. Unsur pelaksana penjaminan mutu di lingkungan
Fakultas terdiri atas PSMF dan PSM JPS, yang termuat dalam dokumen Kebijakan SPM UII.
c.2. Dokumen Inti SPM di Lingkungan UII
Dokumen inti SPM yang berlaku di lingkungan UII terdiri atas kebijakan SPM, manual
SPM, standar SPM, dan formulir SPM. Implementasi SPM di UII juga didukung oleh dokumen
SPM yang lain seperti SM, Rencana Mutu, Renstra, RKAT, Prosedur Mutu, Tugas dan Wewenang,
Prosedur Kerja, Instruksi Kerja, Indikator Kinerja Kunci, dan berbagai dokumen implementasi
yang lain. Seluruh dokumen inti SPM ini dapat diakses melalui https://bpm.uii.ac.id/dokumen-
spmi.
Standar SPM UII yang berlaku bagi seluruh unit di lingkungan UII, diturunkan dari visi,
misi, kebijakan mutu baik akademik maupun non akademik, yang meliputi seluruh standar proses
bisnis yang ada di setiap unit organisasi UII. Standar UII disusun melampaui standar pendidikan
tinggi di tingkat nasional, dan diselaraskan dengan standar pendidikan tinggi di tingkat
internasional. Berdasarkan persyaratan, kebutuhan, dan harapan pihak–pihak yang berkepentingan
dengan UII tersebut, maka standar UII ditetapkan dalam sepuluh standar utama, yang selanjutnya
disingkat dengan akronim MERCY OF GOD.
c.3. Efektivitas Implementasi Siklus PPEPP SPM UII
Siklus kegiatan SPMI UII yang terdiri atas Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian, Peningkatan sebagaimana dapat diakses pada https://bpm.uii.ac.id/profil-
bpm/sekilas-implementasi-sistem-penjaminan-mutu-uii/. Bukti sahih efektivitas implementasi
siklus PPEPP di atas, dapat dirangkum sebagaimana tertera pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Implementasi Siklus PPEPP SPM UPPS


34
c. Kerjasama
Kerjasama baik nasional maupun internasional telah dilakukan UPPS dengan beragam
instansi. Mitra kerjasama adalah universitas baik dalam negeri maupun luar negeri, instansi yang
terkait dengan sarana praktek kerja dan sasaran kerja dari lulusan, dan instansi lainnya seperti Desa
Sardonoharjo dan PD IAI DIY. Contoh pelaksanaan kerjasama nasional antara lain adalah dengan
Rumah Sakit, Apotek, Puskesmas tempat mahasiswa melaksanakan Pendidikan praktek, sekaligus
penelitian dan PkM. Kerjasama dengan institusi pendidikan antara lain dengan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta dalam implementasi program IPE sekaligus juga pengabdian masyarakat
dalam rangka edukasi masyarakat di tengah pandemic COVID-19.
Implementasi dari kerjasama yang ada telah memberikan manfaat dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian dan PkM. Selain juga meningkatkan kinerja
tridarma dan penyediaan fasilitas pendukung PS, khususnya penyediaan tempat praktek kerja.
Kerjasama yang ada telah membantu prodi dalam mengimplementasikan pelaksanaan
pendidikan, penelitian dan PkM. Kerjasama internasional di bidang pendidikan antara lain
adanya guest lecture saat pembelajaran blok dari Faculty of Pharmacy USM untuk menyelaraskan
perkembangan pendidikan yang ada di luar negeri dan di UII sendiri. Juga praktek kerja farmasi
industri di IKOP (Industry Kuliyyah of Pharmacy) IIUM, Malaysia. Kolaborasi penelitian antara
dosen PSPA UII dan preseptor dari Puskesmas, Rumah Sakit dan Apotik telah dilakukan sebagai
salah satu bentuk aktivitas kerjasama. Beberapa diantaranya telah menghasilkan publikasi.
Selain kerjasama dalam bidang Pendidikan dan penelitian, UPPS juga melaksanakan
kerjasama internasional dalam bidang PkM dengan IIUM, USM, dan Rhode Island University.
Bentuk kerjasama pengabdian masyarakat dengan IIUM adalah penyuluhan kepada warga di
Dusun Karanggeneng, Purwoninangun, Pakem, Sleman dengan topik tentang penggunaan obat
yang baik dan benar. Penyuluhan dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa dari PSPA UII dan
IIUM. Kerjasama dengan Rhode Island University juga mencakup PkM, yaitu memberikan
penyuluhan kepada pasien di Puskesmas Ngemplak 1 dan masyarakat di sekitar Afkaruna Islamic
School, Dusun Pelem. Kerjasama dengan PD IAI juga dilakukan dalam rangka survey tempat
PKPA apotek di DIY, dan kerjasama dengan PP IAI juga dilakukan untuk mendukung PkM
promosi kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di Wonokerto, Turi, Sleman.
Pelaksanaan kerjasama tidak hanya dilakukan untuk kepentingan FMIPA saja, tetapi juga
harus dapat memberikan manfaat untuk mitra. Sesuai hasil survey kepuasan pada mitra Kerjasama,
yang menunjukkan nilai kepuasan sebesar 100%. Bentuk Kerjasama yang saling memberikan
35
manfaat antara lain adalah adanya Pelatihan Preseptor yang diselenggarakan oleh PSPA UII
dengan melibatkan preseptor yang berasal dari tempat praktek kerja. Aktivitas tersebut dapat
menjadi bagian CPD (Continuing Professional Development) yang selalu dibutuhkan para praktisi.
Beberapa dosen dari PSPA UII juga pernah hadir di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo untuk
memberikan pelatihan untuk seluruh apoteker di RS tersebut. Dengan adanya pelaksanaan
kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak maka dapat menjamin keberlanjutan
kerjasama dan hasilnya. Kerjasama yang telah terjalin baik selama ini juga mendorong PT. Catur
Dakwah Crane Pharmacy, salah satu mitra Industri Farmasi memberikan apresiasi penghargaaan
setiap semester pada Lulusan terbaik PSPA UII berupa CDC Award, dengan uang tunai senilai Rp.
1.500.000,-,
6. Indikator Kinerja Tambahan (Evaluasi)
Indikator kinerja tambahan untuk tata kelola, tata pamong, dan kerjasama yang ditetapkan oleh UII
adalah sebagai berikut :
a) Kualitas Layanan
Setiap tahun dilakukan survey kepuasan layanan masing-masing fakultas oleh Tim dari
BPM. Survey dilakukan terhadap mahasiswa, dosen juga tendik. Hasil survey terakhir kepuasan
layanan kepada fakultas sebesar 95,51% dengan target 85%.
b) Kemitraan global
Kemitraan Global sebagai bagian dari SM diukur setiap tahun dalam AMI Fakultas dengan
target 2 minimal 2 aktivitas setiap tahunnya. Pada AMI FMIPA Tahun Akademik 2019/2020,
terdapat 32 aktivitas global sehingga target dari UII terkait kemitraan global telah tercapai dengan
sangat baik.
c) Kemitraan dengan pengguna alumni
Indikator kemitraan dengan pengguna alumni juga ditetapkan oleh UII dan diukur pada
AMI FMIPA. Kerjasama dengan pengguna alumni antara lain dengan Industri Farmasi Biofarma,
Rumah Sakit Sardjito, Apotek Kimia Farma. Target pada indikator ini adalah terlaksana minimal
2 aktivitas per tahun dan telah tercapai 2 aktivitas pada AMI Fakultas MIPA Tahun Akademik
2019/2020 dalam bentuk kuliah pakar/workshop terkait aplikasi keilmuan dalam dunia kerja.
Tabel 2.4 Indikator Kinerja Tambahan
No Indikator Kinerja Ruang Lingkup Kode Sasaran Target Capaian
Tambahan (IKT) Standar Mutu
TS-2 TS-1 TS
1 Kualitas layanan Y(standar layanan) RM-Y-01 85% 95,13% 95,92% 95,51%

36
2 Kemitraan global Oc (Standar alumni SM-Oc-26 ≥2 6 2 32
dan Kerjasama)
3 Kemitraaan dengan Oc (Standar alumni SM-Oc-27 ≥2 0 5 2
pengguna alumni dan Kerjasama)

7. Kepuasan Pengguna (Evaluasi)


Dalam rangka pengendalian mutu layanan manajemen, Program studi senantiasa
melakukan pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku
kepentingan, meliputi mahasiswa (manajemen, pelayanan, dan pembelajaran), dosen
(manajemen, penelitian, dan PkM), tenaga kependidikan (manajemen), lulusan/alumni
(manajemen, pembelajaran, kompetensi), pengguna alumni (manajemen dan kompetensi), dan
mitra (manajemen, pembelajaran, penelitian, PkM). Kepuasan pengguna terhadap layanan
menjadi bagian dari SM program studi, karena kepuasan pengguna merupakan salah satu parameter
untuk menilai kualitas manajemen yang menjadi dasar dalam perbaikan secara berkelanjutan.
Pengukuran kepuasan pada UPPS dilakukan sesuai dengan aspek-aspek yaitu instrumen
sahih, andal, dan mudah digunakan. Instrumen menggunakan kuesioner kepuasan yang telah
tervalidasi dan reliabel. Pengumpulan data survey dilakukan dengan menggunakan kuesioner
berupa google form yang dikirimkan kepada masing-masing stakeholder. Pengukuran kepuasan
dilakukan secara berkala dan komprehensif untuk masing-masing pemangku kepentingan
(stakeholder). Survey kepuasan terhadap dosen, tenaga kependidikan dilakukan setiap akhir
tahun akademik, sedangkan kepuasan mahasiswa diukur setiap semester, berkoordinasi dengan
BPM. Pengukuran kepuasan alumni dan pengguna alumni di bawah koordinasi DPKA UII setiap
tahun. Selain itu juga dilakukan pengukuran kepuasan kepada mitra secara rutin karena dalam
melaksanakan kegiatan caturdarma program studi tidak lepas dari peran mitra, seperti tempat
PKPA, penelitian, maupun pengabdian, Setelah pengumpulan data, dilakukan analisis untuk
pengambilan keputusan, yaitu jawaban kuesioner diberi skor dan dianalisis secara deskriptif
untuk mengetahui persentase tingkat kepuasan dan aspek yang masih kurang atau perlu diperbaiki.
Adapun hasil analisis pengukuran kepuasan pengguna dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tingkat
kepuasan para pemangku kepentingan memiliki nilai di atas 85%, hal ini menunjukkan bahwa
persentase kepuasan telah sesuai dengan target.
Tabel 2.5 Hasil Survey Kepuasan Terhadap Para Pemangku Kepentingan
Pemangku Persentase Kepuasan (%)
Aspek
Kepentingan TS-2 TS-1 TS
Layanan 95,00 100,00 100,00
Mahasiswa
Manajemen 97,14 97,62 97,78
37
Pembelajaran 93,92 92,63 96,30
Manajemen 96,92 96,92 98,05
Dosen Penelitian 91,13 96,43 97,32
PkM 92,74 95,54 94,64
Tendik Manajemen 98,21 97,14 98,30
Manajemen 97,50 96,78 99,24
Lulusan/ Alumni Pembelajaran 91,25 97,29 97,72
Kompetensi 96,88 95,97 96,52
Manajemen 96,88 97,55 100,00
Pengguna Alumni
Kompetensi 100,00 100,00 100,00
Manajemen 100,00 100,00 100,00
Pembelajaran 100,00 100,00 100,00
Mitra
Penelitian 93,33 100 93,33
PkM 98,70 94,80 97,20

Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan layanan


manajemen dilaksanakan melalui audit internal serta evaluasi pembelajaran blok dan PKPA.
Adanya monitoring dan evaluasi tersebut mendorong UPPS dan PSPA untuk melaksanakan
pengukuran kepuasan secara rutin. Hasil evaluasi kepuasan menjadi dasar untuk pengambilan
keputusan yang dicantumkan dalam RTL. Nilai kepuasan dan rencana tindak lanjut disampaikan
pada saat RTM, lokakarya evaluasi blok dan PKPA, serta Rakorja Fakultas. Hal tersebut bertujuan
untuk mendapatkan umpan balik terkait RTL yang telah disusun oleh PSPA maupun UPPS.
Hasil umpan balik dilaksanakan pada periode selanjutnya.
Tabel 2.6 Komponen Survei terhadap pemangku kepentingan oleh PS dan UPPS

No Pemangku Materi survei Periode Bentuk Tindak lanjut


kepentingan survei pengendalian (disampaikan dalam
yang disurvei rakorja)
1 Dosen Manajemen prodi, Setiap akhir RTM Peningkatan kualitas
penelitian, PM tahun akademik aktivitas manajemen
prodi
2 Tendik Manajemen prodi dan Setiap akhir RTM Peningkatan kompetensi
layanan tahun akademik tendik
3 Mahasiswa layanan manajemen, Setiap akhir RTM, Lokakarya Peningkatan kualitas
pelayanan, dan kegiatan semester Evaluasi Blok dan aktivitas layanan
pembelajaran PKPA kemahasiswaan
4 Alumni Manajemen, pembelajaran, Setiap akhir RTM Peningkatan kualitas
dan kompetensi tahun akademik aktivitas CPD
5 Pengguna alumni Manajemen dan kompetensi Setiap akhir RTM Peningkatan kualitas
tahun akademik aktivitas CPD
6 Mitra Manajemen, pembelajaran, Setiap tahun RTM Peningkatan kualitas
penelitian, dan PkM aktivitas hibah penelitian
dan kolaborasi PkM

8. Tinjauan Manajemen (Pengendalian)

38
Penjaminan mutu terkait tata pamong, tata kelola, dan kerjasama baik di UPPS dan PSPA
ditunjukkan pada tabel 2.7 yang menerapkan pola PPEPP yaitu penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian dan perbaikan berkelanjutan.
Tabel 2.7 Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama
Standar Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Perbaikan
Berkelanjutan
Tata RKAT Implementasi cathurdarma yaitu AMI Fakultas RTMF Rakorja Universitas
Pamong dan Fakultas pendidikan, penelitian, PkM dan Audit Kinerja RTM UII Rakorja fakultas
Tata Kelola dakwah Islamiyah Fakultas RTM Senat
Fakultas
RKAT Implementasi penelitian dan AMI Jurusan RTM Prodi Rakorja Jurusan
Jurusan pengabdian masyarakat Audit Kinerja RTMF Rakorja Fakultas
Jurusan RTM UII
RKAT Prodi Implementasi pendidikan AMI Prodi RTMJ Rakorja Jurusan
Audit Kinerja RTM UII Rakorja Fakultas
Prodi
Kerjasama RKAT Kemitraan global dan pengguna AMI Fakultas RTMF Rakorja Universitas
Fakultas alumni Audit Kinerja RTM UII Rakorja fakultas
Fakultas
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian tata kelola dan tata pamong serta tindak lanjut
(Peningkatan)
UPPS memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja yang dilengkapi tugas
dan fungsinya serta telah berjalan dengan konsisten dan menjamin tata pamong yang baik serta
berjalan efektif dan efisien. Fakultas MIPA telah menunjukkan penerapan 5 kaidah good
governance yaitu : kredibel, akuntabel, transparan, bertanggung jawab dan adil untuk
menjamin penyelenggaraan prodi yang bermutu. Tata kelola yang baik juga telah ditunjukkan
dengan adanya karakter kepemimpinan yang operasional, organisasional, dan publik. SPM
Internal memiliki kelengkapan dokumen SPMI (Kebijakan, Manual, Standar, Formulir) dan
menjamin terlaksananya siklus PPEPP. Kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri telah
dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yang mendukung pencapaian
visi dan misi. Implementasi kerjasama telah memberikan peningkatan kinerja tridarma,
memberikan kepuasan pada mitra dan menjamin keberlanjutan kerjasama.
Pengukuran kepuasan layanan terhadap pemangku kepentingan internal (mahasiswa,
dosen, tenaga kependidikan) dan eksternal (alumni, pengguna alumni dan mitra kerjasama)
dilakukan secara rutin. Monitoring dan evaluasi terhadap kepuasan layanan manajemen dilakukan
secara rutin. Hasil evaluasi kepuasan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan yang
dicantumkan dalam rencana tindak lanjut (RTL).

39
Kriteria 3. Mahasiswa
1. Latar Belakang
PSPA UII berkomitmen menghasilkan apoteker yang berkepribadian islami dan
berkompeten untuk mendukung peran sebagai pemimpin (leader), pemberi pelayanan kefarmasian
(care giver), pengelola (manager), penghubung (communicator), pembelajaran terus menerus
(Life-long learner), penebar ilmu pengetahuan (educator) yang berorientasi pada pemecahan
masalah (researcher and decision maker) secara professional (professional responsibility) yang
dirumuskan berdasarkan peran lulusan dalam Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI).
Pemenuhan profil lulusan dimulai dengan penetapan standar dalam proses rekrutment mahasiswa
baru. Proses PMB di PSPA UII diselenggarakan dibawah koordinasi UPPS, dengan membentuk
Tim PMB yang digawangi oleh PSPA yang berkoordinasi dengan Tim PMB UII.
PMB PSPA UII diselenggarakan dengan sistem yang transparan, selektif dan akuntabel.
Transparan artinya secara terbuka dapat diakses oleh siapapun mulai dari pendaftaran sampai ke
pengumuman (https://apoteker.uii.ac.id/category/pmb-apoteker-uii/). Sistem yang selektif
ditunjukkan melalui adanya keketatan persyaratan administrasi maupun rangkaian tes yang harus
dijalani calon mahasiswa. Sistem PMB PSPA UII bersifat akuntabel karena PMB PSPA UII
dipertanggungjawabkan melalui laporan kegiatan yang diaudit setiap tahunnya oleh LA YBW.
Tim PMB PSPA semester ganjil 2020/2021 melakukan perubahan dengan menerima calon
mahasiswa dari lulusan S1 Farmasi selain UII. Perubahan penerimaan calon mahasiswa baru PSPA
pada tahun 2020 disambut baik oleh berbagai lulusan sarjana farmasi di Indonesia. Tercatat
pendaftar berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Jumlah pendaftar mencapai 204 calon
mahasiswa dengan daya tampung 75 orang yang artinya rasio penerimaan adalah 1: 2,72. Data
tersebut memperlihatkan PSPA UII memiliki daya tarik yang sangat baik.
Sistem rekrutment calon mahasiswa baru direncanakan sedemikian rupa agar dapat
menyaring bibit unggul mahasiswa yang berpotensi menjadi apoteker yang sesuai visi dan misi
PSPA UII. Seleksi dilakukan melalui 2 tahapan yaitu seleksi administrasi dan seleksi kemampuan
akademik.
Persyaratan administrasi
a. Lulusan S1 Farmasi dengan minimal akreditasi Prodi S1 Farmasi adalah B
b. Ketersediaan ijasah dan transkrip asli dan telah dilegalisir
c. Indeks Prestasi Komulatif ≥ 2,50 (khusus Lulusan S1 Farmasi bukan dari UII 3.00) dengan
masa studi S1 maksimal 5 tahun
40
d. Memiliki jasmani dan rohani yang sehat (dengan pembuktian surat dokter),
e. Tidak mengalami ketergantungan pada narkoba dan tidak buta warna (dengan surat keterangan
pemeriksaan)
f. Mahasiswa memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik dengan persyaratan CEPT/TOEFL
like minimal 450
Seleksi kemampuan akademik
a. Materi ujian agama Islam ; ujian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman
calon mahasiswa baru terhadap agama islam.
b. Materi ujian kefarmasian meliputi PS, CS. Dan SBA. Ujian ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan calon mahasiswa baru terhadap materi tentang kefarmasian yang telah didapatkan
selama menempuh S1 Farmasi.
c. Tes wawancara bertujuan untuk mengevaluasi motivasi dan kesungguhan calon mahasiswa
mengikuti program profesi apoteker serta mengetahui mengetahui kemampuan calon
mahasiswa dalam membaca Al Quran.
d. Mahasiswa memiliki kemampuan akademik yang memadai yang dinilai dengan batasan IPK
S1 dan batasan passing grade untuk lolos dari tes seleksi keilmuan
Sistem pembelajaran dan pembinaan mahasiswa terbagi dalam dua hal yaitu akademik dan
non akademik. Secara akademik dilakukan serangkaian proses pembelajaran agar mahasiswa
berhasil mencapai target CPL dan menggambarkan profil lulusan yang diharapkan. Aspek softskill
penunjang akademik PSPA UII dirancang dengan mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti
aktivitas ko kurikuler yang nantinya akan tertuang pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah
(SKPI). Adapun jenis aktivitas kokurikuler yang dapat dilakukan adalah Dauroh Al Qur’an,
pesantrenisasi, Baca Tulis Al-Qur’an (BTAQ), Training komunikasi, AMT dan pengabdian
masyarakat.
Pembinaan kemahasiswaan di UII dikelola di bawah Wakil Rektor Bidang Keagamaan,
Kemahasiswaan dan Alumni (KKA), khususnya di bawah Direktorat Kemahasiswaan. Pembinaan
kemahasiswaan di PSPA dikelola oleh Prodi di bawah koordinasi Wakil Dekan Bidang KKA.
Layanan kemahasiswaan UII dapat diakses pada laman https://kemahasiswaan.uii.ac.id/layanan/
meliputi : layanan bimbingan karir, layanan bimbingan dan konseling, layanan pembinaan softskill,
layanan Kesehatan dan layanan beasiswa. Selama terjadinya pandemi Covid-19, UII juga
memberikan pelayanan khusus tentang mitigasi Covid 19 (https://www.uii.ac.id/covid-19/ ).
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
41
Kebijakan UII mengenai mahasiswa mencakup sistem PMB, layanan kemahasiswaan
(pengembangan kemampuan penalaran, minat bakat, kegiatan bimbingan karir dan kewirausahaan)
serta kesejahteraan (bimbingan dan konseling, beasiswa dan kesehatan) dapat dilihat pada tabel
3.1.
Tabel 3.1. Kebijakan dan Standar Kemahasiswaan
Perihal Dokumen Rujukan Kebijakan Deskripsi singkat
Penerimaan Peraturan Dekan FMIPA Panduan proses PMB PSPA UII tahun
Mahasiswa Baru UII Nomor 1.B Tahun akademik 2020/2021. Panduan mengatur
(PMB) 2020 Tentang PMB tentang : persyaratan pendaftaran, proses
Tahun Akademik seleksi, informasi kurikulum, biaya studi,
2020/2021 PSPA UII dan beasiswa.
Pengembangan PR UII No 24 Tahun Satuan Kredit Partisipasi (SKP) dan
kemampuan 2019 Aktivitas Mahasiswa
penalaran, minat dan (https://kemahasiswaan.uii.ac.
bakat id/wp-
content/uploads/2020/02/Perat
uran-Rektor-tentang-SKP-
dan-Aktivitas-
Kemahasiswaan.pdf )
Bimbingan karir dan Surat Keputusan Rektor Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama
kewirausahaan UII Nomor 1321.A/SK- (IBISMA) bertujuan untuk memfasilitasi
Rek/DOSDM/IV/2014 program-program pembinaan
(https://simpultumbuh.uii kewirausahaan di UII
.ac.id/ibisma/ )
Peraturan Rektor No 16 Direktorat Pengembangan Karir dan
Tahun 2019 Tentang Alumni (DPKA) untuk memfasilitasi
Struktur Organisasi
program pengembangan karir bagi
Rektorat UII mahasiswa melalui pengembangan
portofolio dan menjalankan program
pemberdayaan alumni
Peningkatan Peraturan Rektor UII Pemberian bantuan kepada mahasiswa
kesejahteraan Nomor 11 Tahun 2018 UII yang terdampak bencana alam
(bimbingan dan
konseling, beasiswa,
dan kesehatan)

3. Strategi Pencapaian Standar


Strategi pencapaian standar kemahasiswaan didasarkan pada tujuan strategi yang termuat
dalam Renstra. Standar mengacu pada standar SPM UII yang terkait dengan peningkatan kualitas
input dan layanan kemahasiswaan.

42
Tabel 3.2. Strategi Pencapaian Standar Kemahasiswaan
Nama Ruang lingkup Strategi pencapaian standar Mekanisme Indikator
Standar Tujuan Program Kerja Sumber Pengendalian Sasaran Target
Strategis Daya
Standar Kualitas input TS-1 Peningkatan kualitas input (P1) Rapat Tinjauan Mutu M-07 : Rasio calon
SPM Bidang (RTM) mahasiswa yang ikut seleksi
Manajemen Rasio ≥ 1 : 3
terhadap jumlah calon
(M) RKAT
mahasiswa baru yang
diterima/lulus seleksi
RM : Peningkatan jumlah meningkat dari
animo sebelumnya
Standar Layanan TS-1 Fasilitasi layanan mahasiswa dan Rapat Tinjauan Mutu Y1-4 : Kepuasan Layanan persentase
SPM Bidang kemahasiswaa penciptaan entre- preneurship/ RKAT (RTM) Mahasiswa terhadap Dosen, kepuasan 85%
Fasilitas (F) n kewirausahaan dan kesiapan kerja Tendik, Pengelola dan atau lebih
(P2) Sarana Prasarana
Standar Layanan TS-1 Peningkatan relevansi pembinaan Rapat Tinjauan Mutu SM-O-03 : Inovasi ≥ 5%
SPM Bidang kemahasiswaa kemahasiswaan berkarakter dan (RTM) Mahasiswa bidang
Output (O) n profil diri sesuai bidang kerja RKAT Akademik terdiseminasi di
untuk memperkuat kemandirian Forum nasional dan
yang merespon Era Disrupsi (P3) Internasional

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Standar kemahasiswaan terdiri atas standar sistem seleksi (kualitas input dan animo) dan standar layanan mahasiswa. Standar sistem
seleksi mahasiswa baru disusun dengan sistem seleksi yang ketat sejak persyaratan administrasi sampai dengan tes seleksi. Evaluasi
pelaksanaan standar sistem seleksi mahasiswa baru dilakukan dengan dua tahap, yaitu evaluasi proses dan evaluasi output. Evaluasi
proses pelaksanaan PMB disajikan saat Pra Rakorja Fakultas yang akan ditindaklanjuti sebagai peningkatan berkelanjutan untuk PMB
selanjutnya. Sedangkan evaluasi output PMB terukur melalui parameter kualitas input pada saat aktivitas AMI.

43
a. Sistem Seleksi
Rasio seleksi merupakan salah satu indikator yang diukur melalui AMI, sedangkan
peningkatan animo calon mahasiswa disajikan dalam laporan PMB tahunan yang diaudit oleh LA
YBW. Terlihat pada gambar 3.1(halaman 46) rasio seleksi berubah signifikan pada semester ganjil
tahun 2020/2021. Hal ini dikarenakan kebijakan PMB menerima mahasiswa dari luar UII mulai
diberlakukan di semester ganjil 2020/2021. Target yang diharapkan melalui AMI rasio seleksi
sebesar 1:3, sementara sampai semester ganjil tahun 2020/2021 rasio yang dicapai adalah 1:2,72
Peningkatan animo calon pendaftar mahasiswa baru selama tiga tahun terakhir tersaji pada
tabel 3.3 dengan peningkatan terbesar di semester ganjil 2020/2021 sebesar +264%. Secara
keseluruhan evaluasi menunjukkan ketercapaian standar sistem seleksi melalui parameter kualitas
input dan peningkatan animo.
b. Sistem Layanan Kemahasiswaan
Sistem layanan mahasiswa dapat dievaluasi melalui pengukuran kepuasan mahasiswa.
Hasil evaluasi menunjukkan kepuasan mahasiswa terhadap layanan dengan nilai minimal baik
sebesar 98,37%. Parameter tersebut menunjukkan ketercapaian standar sistem layanan
kemahasiswaan. Pembinaan minat bakat dilakukan oleh UPPS dan PSPA. Evaluasi pembinaan
dilakukan melalui AMI di unit Fakultas. Target minimal yang dicapai adalah Persentase karya
inovasi mahasiswa yang didiseminasikan terhadap jumlah mahasiswa (KIM) minimal 5%. Hasil
AMI Dekanat FMIPA tahun 2020, angka tersebut tercapai di 5,01%.
Layanan konseling disediakan dari universitas merupakan layanan yang dapat diakses
mahasiswa UII tanpa dipungut biaya (https://kemahasiswaan.uii.ac.id/layanan/konseling-mahasiswa/ ).
Mahasiswa mendapatkan bantuan layanan kesehatan pemeriksaan dokter dan dokter gigi di
poliklinik UII secara gratis, dan mendapatkan potongan 15% untuk berobat di RS JIH dan RS UII.
Pemeriksaan diagnosa COVID-19 mahasiswa dibiayai oleh PSPA selama berkaitan dengan pra
syarat studi. Setiap semester ada sejumlah mahasiswa PSPA UII yang mendapatkan Beasiswa
PSPA dan Beasiswa kakak asuh dari alumni. Kesempatan mendapatkan beasiswa di PSPA memang
lebih kecil dibandingkan di tingkat S1, sehingga masih perlu ditingkatkan kerjasama untuk
mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa. Pembimbingan karir dan kewirausahaan dilakukan
terstruktur dari tingkat universitas, fakultas dan prodi.

44
Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Kemahasiswaan tahun 2020
TS Program Deskripsi Indikator Capaian Analisis Masalah Tindak Lanjut
Sasaran Mutu Target Faktor Faktor penghambat
Pendukung
TS-1 P1 Penerimaan M-7 : Rasio calon Rasio ≥ 1:3 1:2,67 Menerima lulusan Anggapan Sosialisasi proses
mahasiswa mahasiswa yang ikut dari luar UII pembelajaran masa pembelajaran yang
dari internal seleksi terhadap pandemi akan berlangsung selama
maupun jumlah calon sepenuhnya diubah masa pandemi
eksternal mahasiswa baru yang menjadi online
diterima/lulus seleksi Peningkatan +264% Masih banyak Pendaftaran sampai Meningkatkan kualitas
animo calon Pendidikan S1 dengan tes dilakukan promosi melalui sosial
mahasiswa Farmasi yang secara daring, sehingga media
belum memiliki pendaftar harus
PSPA memiliki sumber daya
yang memadai
TS-1 P2 Kepuasan Y1-4: Kepuasan Kepuasan 98,37% adanya berbagai Pembelajaran daring Meningkatkan kualitas
Layanan Layanan Mahasiswa layanan prosedur terkait menyebabkan, tidak pembelajaran daring dan
terhadap Dosen, mahasiswa layanan untuk seluruh mahasiswa memfasilitasi
Tendik, Pengelola >85% mahasiswa dapat merasakan pembelajaran secara
dan Sarana Prasarana khususnya dalam fasilitas di kampus luring untuk praktikum
sistem dan praktek kerja
pembelajaran

TS-1 P3 Penyediaan SM-O-03 : Inovasi Inovasi 5,01% Motivasi Keterbatasan Memfasilitasi kebutuhan
fasilitas Mahasiswa bidang mahasiswa ≥ mahasiswa cukup informasi, biaya dan mahasiswa dengan
mahasiswa Akademik 5% tinggi untuk waktu untuk menyiapkan subsidi
terdiseminasi di presentasi di forum mahasiswa menyiapkan dana, dan pembimbing
Forum nasional dan nasional dan diri yang mendampingi
Internasional internasional

45
5. Indikator Kinerja Utama
a. Kualitas Input Mahasiswa
Parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas input mahasiswa adalah rasio seleksi
mahasiswa baru yang dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah total pendaftar dengan
jumlah mahasiswa yang diterima. Parameter ini diukur secara rutin melalui AMI PSPA. Upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas input mahasiswa baru antara lain :
a.1. Memperketat persyaratan administrasi untuk calon mahasiswa. Mulai semester ganjil
tahun 2020/2021, ditambahkan persyaratan masa studi S1 tidak boleh lebih dari 5 tahun dan IPK
minimal 3,00(untuk pendaftar dari luar UII).
a.2. Meningkatkan kualitas tes seleksi, sehingga hasil yang diperoleh dari proses seleksi
adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik. Tes seleksi terdiri atas tes
CBT dan tes wawancara. Tes CBT dibuat menyerupai UKAI CBT dengan 200 soal terdiri atas
20 soal agama dan 180 soal kefarmasian. Tes wawancara tidak hanya mengukur motivasi dan
attitude, tapi juga kemampuan membaca Al-Qur’an dan kemampuan akademik.

300
204
200 131115
98 92 88 80
69 66 75
100 56 51

0
Gnp Gjl Gnp Gjl Gnp Gjl
2017/2018 2018/2019 2018/2019 2019/2020 2019/2020 2020/2021
Pendaftar Mahasiswa Baru

Gambar 3.1. Grafik Rasio Jumlah Pendaftar terhadap Jumlah Mahasiswa Baru PSPA UII selama 3 tahun

140 115
120 92
100 80 75
80 66
51
60
40
20
0
Gnp Gjl Gnp Gjl Gnp Gjl
2017/2018 2018/2019 2018/2019 2019/2020 2019/2020 2020/2021

Gambar 3.2. Grafik Jumlah Mahasiswa Baru PSPA UII

46
Selama 3 tahun terakhir, pertumbuhan mahasiswa baru PSPA UII dapat dilihat pada
gambar 3.2. Terdapat fluktuasi jumlah mahasiswa mengingat kebijakan menerima mahasiswa
dari luar UII baru diberlakukan pada semester ganjil 2020/2021.
b. Animo Calon Mahasiswa sebagai hasil upaya yang sudah dilakukan
Parameter yang digunakan adalah peningkatan tren animo calon mahasiswa. Jumlah calon
mahasiswa PSPA UII dalam kurun waktu tiga (3) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 3.4.
Animo calon mahasiswa PSPA UII cenderung mengalami pola yang fluktiatif. Hal ini
dikarenakan hingga tahun 2020, PSPA UII hanya menerima calon mahasiswa dari lulusan
Sarjana Farmasi UII. Dapat terlihat pada tabel 3.4 jumlah pendaftar sangat bergantung
dengan jumlah lulusan sarjana Farmasi saat itu. Namun, pada tahun ajaran 2020/2021 ada
peningkatan yang signifikan dari jumlah pendaftar (264%) calon mahasiswa PSPA UII. Hal ini
dikarenakan PSPA UII mulai membuka kembali peluang mahasiswa institusi lain.
Daya Tarik terhadap PSPA UII juga dapat dilihat berdasarkan persentase mahasiswa baru
yang melakukan registrasi. Dihitung dari jumlah mahasiswa yang dinyatakan diterima setelah
melewati seleksi administrasi maupun kemampuan akademik, persentase registrasi tidak pernah
kurang dari 100%. Artinya semua mahasiswa yang diterima melakukan registrasi seluruhnya,
bahkan saat pendaftaran dibuka untuk lulusan sarjana farmasi dari institusi lain. Animo yang
tinggi ini adalah hasil dari upaya UPPS dan PSPA UII dengan cara meningkatkan kualitas
pembelajaran dan berbagai kegiatan menarik yang disosialisasikan baik melalui web maupun
media sosial. Capaian tersebut dinilai sudah baik, namun program program tersebut tetap harus
selalu ditingkatkan secara berkesinambungan untuk meningkatkan animo terhadap PSPA UII.
Promosi PSPA UII sendiri bersifat soft promotion dengan lebih mengedepankan positive image
dalam proses pembelajaran yang menarik calon mahasiswa.
Tabel 3.4. Jumlah Calon Mahasiswa PSPA UII selama tiga tahun terakhir
Tahun Semester Jumlah Pendaftar Perubahan Jumlah
Ajaran
2017/2019 Genap 69 -
2018/2019 Ganjil 131 +89 %
Genap 98 -25 %
2019/2020 Ganjil 88 -10 %
Genap 56 -36 %
2020/2021 Ganjil 204 +264 %

c. Sistem Layanan Kemahasiswaan


1) Pembinaan dan pengembangan penalaran, minat dan bakat
47
Layanan penalaran, minat, dan bakat dilakukan dalam 3 tingkatan yaitu Universitas,
Fakultas, dan Prodi yang dilakukan secara sinergis berkesinambungan. Direktorat Pembinaan
Kemahasiswaan (DPK) merupakan perpanjangan tangan dari universitas berperan dalam hal
koordinasi terpusat meliputi sosialisasi kegiatan, pembinaan/pendampingan, dan pengiriman
dokumen PKM mahasiswa. PKM Corner (https://pkmcorner.uii.ac.id/) merupakan unit khusus
dibawah koordinasi DPK UII yang memberikan layanan penuh kepada seluruh mahasiswa aktif
UII yang akan mengikuti kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Sejauh ini mahasiswa
prodi S1 dan D3 di FMIPA selalu aktif dalam keikutsertaan PKM. Layanan yang diberikan
mulai dari mengurusi segala bentuk administrasi, pendampingan saat pembuatan proposal,
proses unggah ke SIMBELMAWA hingga sampai Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS). Fakultas
MIPA memberikan pendampingan lebih lanjut baik saat proses pembuatan proposal maupun
pembinaan PKM yang lolos didanai. Data perolehan PKM di FMIPA UII ditunjukkan pada
Tabel 3.5. Seluruh Prodi di FMIPA UII mendapatkan hibah PKM dengan beragam jumlah dan
skemanya baik penelitian (PKM-PE), pengabdian masyarakat (PKM-M), kewirausahaan (PKM-
K), penelitian sosial humaniora (PKM-PSH) dan penerapan teknologi (PKM-T). Farmasi UII
menduduki peringkat kedua Perguruan Tinggi Farmasi Nasional yang proposal PKMnya
didanai di tahun 2021.
Tabel 3.5 Daftar PKM FMIPA UII Lolos Didanai Tahun 2019-2020
Prodi
Tahun Skema
Statistika Farmasi Kimia Pendidikan Kimia
2019 PKM-PE 0 18 11 0
PKM-M 1 0 0 0
2020 PKM-PE 2 3 15 2
PKM-M 0 1 0 0
PKM-K 1 0 0 0
PKM-PSH 2 0 0 0
PKM-T 1 0 0 0
Total 7 22 26 2
Melalui bidang kemahasiswaan Fakultas, layanan pembinaan dan pengembangan minat
bakat memfasilitasi mahasiswa untuk dapat melakukan diseminasi hasil inovasi. Diseminasi
dapat dilakukan pada seminar maupun publikasi artikel pada jurnal ilmiah. Dukungan ini
dilakukan secara rutin dan memiliki target tertentu.
Indikator Kinerja Utama untuk layanan pengembangan penalaran, minat dan bakat adalah
persentase Karya Inovasi Mahasiswa (KIM) yang didiseminasikan terhadap jumlah
mahasiswa. Parameter KIM tersebut diukur secara rutin setiap tahun saat AMI unit Fakultas.

48
Mahasiswa PSPA memiliki kesempatan yang terbatas dalam pengembangan minat dan bakat
karena waktu studi yang hanya setahun dan lebih banyak praktek kerja.
2) Kesejahteraan (Kesehatan dan Beasiswa)
Indikator utama layanan kesejahteraan mahasiswa adalah tersedianya layanan
kesehatan dan bantuan beasiswa untuk mahasiswa. Layanan kesehatan diberikan baik secara
fisik maupun mental. Layanan tersebut dikelola oleh Universitas dibantu Fakultas dan Prodi.
Layanan kesehatan UII untuk mahasiswa dilakukan secara terpusat di universitas berupa :
a. Jaminan kesehatan fullmedicare di Poliklinik Unisia
b. Keringanan Biaya Rawat di RS JIH dan RS UII sebesar 15%
c. Pembimbingan Konseling kasus khusus (melalui rekomendasi DPA) oleh Lembaga
Psikologi yang dikelola oleh Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) yang bisa
diakses di https://kemahasiswaan.uii.ac.id/layanan/konseling-mahasiswa/
d. Bantuan pemeriksaan swab PCR maksimal sekali, Swab antigen maksimal dua kali
selama menjadi mahasiswa PSPA UII saat Pandemi Covid-19
Saat ini juga terdapat Shelter COVID 19 UII yang merupakan hasil kerjasama UII dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman sebagai salah satu bentuk komitemen UII dalam
pengatasan pandemic COVID 19.
Layanan kesejahteraan di tingkat universitas dikelola oleh Direktorat Pembinaan
Kemahasiswaan (DPK). Penjelasan mengenai layanan konseling mahasiswa dapat dilihat pada
https://kemahasiswaan.uii.ac.id/layanan/konseling-mahasiswa/. Terdapat dua jenis layanan
yaitu konseling professional dan konseling sebaya. Seluruh jenis konseling tersebut merupakan
layanan yang dapat digunakan oleh mahasiswa secara gratis. Layanan konseling professional
dilakukan oleh psikolog professional dibawah pengawasan Pusat Bimbingan Konseling
Mahasiswa (PBKM) yang berada dibawah DPK UII. Akses terhadap layanan ini dapat
dilakukan dengan keinginan sendiri maupun dengan rekomendasi ataupun rujukan.
PSPA selama masa pandemi juga berusaha menghadirkan psikolog dalam salah satu tatap
muka dengan mahasiswa untuk membantu mahasiswa mengidentifikasi sejauh mana tingkat
stress yang mereka rasakan dalam proses pembelajaran. Apabila terdapat tekanan yang
mengganggu secara psikis, PSPA memfasiitasi untuk berkonsultasi khusus dengan psikolog.
Sejauh ini terdapat satu mahasiswa program retaker yang telah berkonsultasi dengan psikolog
dengan fasilitasi dari PSPA, yang akhirnya bisa lulus UKAI pada periode selanjutnya.

49
Selama studi mahasiswa PSPA UII mendapatkan kesempatan memperoleh beasiswa
berupa Beasiswa PSPA UII (dari PSPA UII) dan Beasiswa Kakak asuh (dari alumni FIKAF
UII). Informasi dan sosialisasi beasiswa dapat dilihat pada web
https://pharmacy.uii.ac.id/category/beasiswa/. Beasiswa PSPA UII diberikan tiap semester
untuk mahasiswa alumnus S1 Farmasi UII yang memiliki prestasi akademik cemerlang saat
menempuh Pendidikan S1. Adapun persyaratan untuk mendaftar beasiswa PSPA UII adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa Profesi Apoteker baru dan merupakan alumni dari Prodi Farmasi UII
2. IPK S1 minimal 3,50 (Dibuktikan dengan transkrip nilai akhir)
3. Masa studi S1 Farmasi ditempuh maksimal 4 tahun.
4. Bukan sebagai penerima beasiswa lain.
Beasiswa kakak asuh merupakan beasiswa yang di gagas atas dasar kepedulian para
alumni Farmasi UII dengan tujuan meningkatkan kesempatan para mahasiswa untuk
melanjutkan perkuliahan jenjang Program Profesi Apoteker. Beasiswa yang hadir sejak tahun
2018 ini memiliki konsep gotong royong dari beberapa Alumni Farmasi UII yang ingin
memberikan sumbangsih dalam bentuk dana beasiswa. Adapun persyaratan untuk dapat
mengikuti seleksi beasiswa tersebut dapat diakses di https://pharmacy.uii.ac.id/beasiswa-
kakak-asuh-jurusan-farmasi-agustus-2020/.
3) Penyuluhan karier dan bimbingan kewirausahaan
Indikator utama untuk layanan Penyuluhan Karir dan bimbingan kewirausahaan adalah
tersedianya program untuk mempersiapkan mahasiswa dalam berkarir dan
pengembangan wirausaha. Layanan ini berada pada tingkat universitas maupun PSPA. Pada
tingkat Universitas, layanan terbagi pada 2 direktorat yaitu Direktorat Pengembangan Karier
dan Alumni (DPKA) dan Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan (DPPK).
Keduanya di bawah Wakil Rektor Bidang KKA yang berkoordinasi dengan Wadek KKA di
tingkat fakultas. DPKA sendiri berfokus pada layanan UII Career Center, sedangkan DPPK
berfokus pada bidang kewirausahaan.
DPKA bertugas membantu fasilitasi mahasiswa dan atau fresh graduate UII dalam
berkiprah di masyarakat baik sebagai profesional, enterprenuer, ataupun melanjutkan studi
melalui divisi pengembangan karier. Penjelasan rinci kegiatan layanan oleh DPKA dapat dilihat
pada https://career.uii.ac.id/ . DPPK melalui Simpul Tumbuh, merancang ruang tumbuh
bersama (co-growing space) yang dapat menghubungkan talenta dan ide bisnis untuk
50
berkembang bersama. Layanan kewirausahaan dilakukan melalui kegiatan IBISMA (inkubator
Bisnis & Inovasi Bersama). Penjelasan rinci terkait layanan oleh DPPK dapat diakses melalui
https://simpultumbuh.uii.ac.id/.
Layanan kesiapan berkarir juga diberikan oleh Program Studi. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya dengan mengadakan kuliah tamu dari alumni yang telah berkarir pada perusahan
maupun berwirausaha. Selain kegiatan tersebut, secara terstruktur PSPA juga menyediakan
Dosen Pembimbing Akademik dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai calon profesional di
masa yang akan datang. Kegiatan Pembimbingan dilakukan minimal 6x dalam satu tahun.
Adapun bimbingan tersebut mulai dari mempersiapkan mahasiswa dalam bersikap profesional
sebelum menjalankan pembelajaran di PSPA. Bimbingan juga dilakukan setelah satu Blok
pembelajaran selesai untuk melakukan diskusi dan evaluasi pembelajaran dan sikap profesional
mahasiswa.
Tabel 3.6 .Indikator Kinerja Utama kemahasiswaan
No Indikator Kinerja Utama (IKU) Ruang Lingkup Kode Target Capaian
Standar Standar SS-2 SS-1 SS
1 Rasio calon mahasiswa yang ikut M RM-M- Rasio ≥ 1:1,1 1:1,09 1:2,67
seleksi terhadap jumlah calon (Standar 03 1:3
mahasiswa baru yang diterima/lulus Manajemen):
seleksi Kualitas Input
2 Peningkatan jumlah animo M RM-M- Ada -10% -36% +264%
(Standar 04 peningkata
Manajemen): n
Animo calon
mahasiswa
3 Mahasiswa asing peserta program M SM-M- 0,5% 0 0 0
bergelar (Standar 05
Manajemen):
Mahasiswa asing
4 Tersedia layanan kemahasiswaan Y RM-Y- Tersedia lengk lengka lengkap
dalam bentuk : pengembangan minat (Standar 02 Lengkap ap p
dan bakat, peningkatan kesejahteraan, Pelayanan):
penyuluhan karir dan bimbingan Layanan
kewirausahaan kemahasiswaan
6. Indikator Kinerja Tambahan
a. Kualitas Input
Indikator Kinerja Tambahan yang berkaitan dengan kualitas input adalah kemampuan
bahasa inggris dan kemampuan pengetahuan agama Islam. Sesuai dengan visi PSPA UII,
mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan yang baik dalam berbahasa inggris, sebagai bekal
untuk berkompetisi di tingkat global dan juga memiliki kepribadian islami. Proses seleksi PMB
mensyaratkan nilai tes CEPT/TOEFL like atau yang sejenis di atas 450. Kemampuan Bahasa
inggris mahasiswa diperlukan untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang mayoritas
51
referensinya menggunakan bahasa inggris. Sementara pengetahuan agama islam diukur saat seleksi
mahasiswa baru PSPA UII.
b. Layanan Kemahasiswaan
Layanan kemahasiswaan yang sifatnya spesifik akademik dari PSPA sebagai IKT adalah
Layanan Pendampingan Retaker. Retaker adalah mahasiswa yang sudah lulus internal, namun
belum lulus UKAI. Awal semester ganjil th 2020/2021 terdapat 7 mahasiswa aktif retaker di PSPA
UII yang mendapatkan layanan akademik dan non akademik. Layanan akademik berupa
pembimbingan materi UKAI, dan layanan non akademik adalah pendampingan Dosen
Pembimbing Akademik dan konseling psikolog bagi yang membutuhkan. Pada akhir semester ke
7 mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan studi setelah lulus UKAI CBT nasional.
Tabel 3.7 .Indikator Kinerja Tambahan kemahasiswaan
No Indikator Kinerja Utama (IKT) Ruang Lingkup Kode Target Capaian
Standar Standar TS-2 TS-1 TS
1 Inovasi Mahasiswa bidang Akademik Layanan SM-O- ≥ 5% -* 8,70% 5,01%
terdiseminasi di Forum nasional dan mahasiswa 03
Internasional
2 Kepuasan mahasiswa terhadap layanan Layanan RM-Y- >85% 98,23% 97,5% 98,37%
mahasiswa 03
3 Kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa Kualitas input RM-M- Skor CEPT 534.76 551.35 506,74
baru 05 >450
4 Kemampuan pengetahuan agama Islam Kualitas input RM-M- Skor >2 2.43 2.43 2.11
06
Keterangan : * ) tidak termasuk parameter sasaran mutu pada tahun tersebut
7. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan kampus dilakukan secara berkala dan
terintegrasi dengan BPM UII. Instrumen pengukuran terdiri dari 4 unsur kriteria dengan 15
pertanyaan. Pengambilan keempat unsur tersebut adalah Dosen, Tenaga Kependidikan, Pengelola
dan Sarana prasarana. Pengukuran dilakukan secara berkala setiap mahasiswa selesai menjalani
satu tahun ajaran penuh.
Tabel 3.8. Hasil Pengukuran Kepuasan Mahasiswa TS, TS-1, dan TS-2
Tahun Tingkat Kepuasan Mahasiswa Secara Keseluruhan
Pengukuran (%)
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
TS 70,76 27,61 1,51 0,11
TS-1 71,47 26,03 2,50 0,00
TS-2 71,86 25,47 2,33 0,33
Rata-rata 71,36 26,37 2,11 0,15
Hasil pengukuran menunjukan kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan pengelola
mayoritas menganggap sangat baik dan baik dengan nilai rata rata 97,78 %.
52
8. Tinjauan Manajemen
Gambaran prinsip PPEPP kemahasiswaan yang meliputi PMB dan pelayanan
kemahasiswaan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel.3.9 Pengendalian mutu kemahasiswaan UPPS dan PSPA


Perbaikan
Standar Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Berkelanjuta
n
Sistem seleksi RKAT Sosialisasi melalui media sosial dan elektronik Audit RTMF Rakorja Fakultas
(Kualitas Input Fakultas serta EXPO baik internal dan eksternal Kinerja RTM Senat
Mahasiswa dan Fakultas Fakultas
Daya Tarik
Prodi) RKAT Prodi 1. Peninjauan teknis pelaksanaan PMB di era AMI Prodi RTMF Rakorja Fakultas
pandemi Audit RTM Senat
2. Sosialisasi melalui penayangan aktivitas Kinerja Fakultas
pembelajaran melalui social media sebagai Prodi
soft promotion
Layanan RKAT 1. Studium general AMI RTMF Rakorja Fakultas
Kemahasiswaan Fakultas 2. Pengembangan mindset kewirausahaan dan Fakultas RTM Senat
kesiapan kerja mahasiswa Audit Fakultas
3. Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam Kinerja
aktivitas nasional dan internasional Fakultas
bereputasi
4. Students Career Development
RKAT Prodi 1. Studium general untuk menambah wawasan AMI Prodi RTMF Rakorja Fakultas
& pengetahuan mahasiswa tentang dunia Audit RTM Senat
kerja Kinerja Fakultas
2. Peningkatan softskill mahasiswa Prodi
3. Pembinaan keislaman melalui pesantrenisasi
dan Dauroh Al-Qur’an
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait kemahasiswaan
serta tindak lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi standar kemahasiswaan seluruh parameter telah tercapai dengan
baik. Kualitas input menunjukkan trend peningkatan rasio jumlah pendaftar dengan jumlah
mahasiswa yang diterima, dan animo mahasiswa semakin tahun semakin meningkat. Saat ini rasio
seleksi sebesar 1:2,72. Trend peningkatan animo juga sudah terjadi, diperkirakan jumlah pendaftar
meningkat di semester depan dan dapat meningkatkan seleksi rasio.
Terdapat layanan untuk mahasiswa dalam bidang penalaran, minat bakat, kesehatan,
beasiswa, bimbingan dan konseling serta asrama pada UPPS. Manajemen layanan terdapat di
tingkat Universitas, Fakultas dan Prodi sesuai dengan tanggung Jawab dan Wewenang masing-
masing. Hasil pengukuran menunjukan kepuasan mahasiswa telah tercapai terhadap pelayanan
pengelola dengan mayoritas menganggap baik dan sangat baik sebesar 97,78 %.
Terdapat dua proses audit yaitu AMI dari BPM dan Audit Kinerja dari LA YBW terhadap
sistem seleksi mahasiswa dan layanan mahasiswa pada UPPS dan PS. Audit sistem seleksi
53
mahasiswa dilakukan pada PS dan audit sistem layanan pada UPPS melalui AMI dari BPM dan
Audit Kinerja dari LA YBW. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas proses seleksi pada periode
berikutnya.
Kriteria 4. Sumber Daya Manusia
1. Latar Belakang
Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) UII dalam proses penyelenggaraannya didukung oleh
SDM yang jumlahnya memadai dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai. SDM di PSPA
meliputi dosen (tetap dan tidak tetap) dan tendik (laboran, staf administrasi, dan pustakawan).
Selain itu, dalam proses belajar mengajar, PSPA UII mendatangkan dosen tamu dari universitas
lain diantaranya Assoc. Prof. Dr. Asrul Akmal Shafie (University Sains Malaysia) dan pakar dari
tempat-tempat praktek apoteker (RS, puskesmas, apotek, Dinkes, industri farmasi, PBF dll).
Untuk menjamin mutu penyelenggaraan proses pendidikan yang konsisten, berkualitas, dan
terdokumentasi dengan baik, PSPA UII telah memiliki panduan tertulis yang lengkap,
transparan dan akuntabel terkait program pengelolaan SDM meliputi rekrutmen, penempatan,
pengembangan, retensi, rewards, dan pemberhentian dosen maupun tenaga kependidikan.
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
a. Kebijakan penetapan standar perguruan tinggi terkait kualifikasi, kompetensi, beban
kerja, proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan).
UII menetapkan standar SDM yang dirumuskan dalam Dokumen Standar Pendidikan
(STD-E-UII) Versi 2017. Standar tersebut juga berkaitan dengan Dokumen Standar Penelitian
(STD-E-UII) dan Dokumen Standar PkM (STD-C-UII) Versi 2017 yang menjadi bagian dari
standar dosen. Kebijakan/Rujukan standar yang diacu UII dalam pengelolaan SDM dapat dilihat
pada laman (https://bit.ly/rujukanpengelolaansdm).
b. Pengelolaan SDM mencakup:
(1). Perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi, pemberhentian, dan
pensiun telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, dan PkM
Secara umum, sistem pengelolaan SDM di UII diatur dalam Statuta UII tahun 2017 dan
Peraturan PYBW UII No 07 tahun 2016 tentang Pokok-pokok Kepegawaian YBW UII yang
secara teknis selanjutnya diturunkan dalam Peraturan Rektor. Wakil Rektor II Bidang Sumber
Daya dan Pengembangan Karir bertanggungjawab terhadap Pengelolaan SDM di UII
(https://bit.ly/rujukanpengelolaansdm). Segala pedoman dan peraturan dijalankan secara
konsisten oleh pihak Universitas melalui DSDM, FMIPA, dan UPPS UII.
54
i. Perencanaan
Pengadaan tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan (tendik) di UPPS UII dilakukan
untuk mengisi formasi yang kosong, yang umumnya diakibatkan adanya pegawai yang berhenti,
pensiun, meninggal dunia, dan/ atau adanya pengembangan organisasi. Perekrutan dan penempatan
pegawai dilaksanakan atas dasar analisis kebutuhan, baik dalam arti jumlah, ataupun kompetensi
(kualifikasi) pegawai. Aturan terkait perencanaan dalam bentuk aturan terkait dengan pengadaan
dosen dan tenaga kependidikan dapat dilihat pada https://bit.ly/rujukanpengelolaansdm.
ii. Rekrutmen dan seleksi
Sistem seleksi dosen di UPPS dilakukan berdasarkan pada pedoman tertulis yang terdapat dalam
Prosedur Sistem Mutu Pengadaan, Evaluasi Kinerja dan Pengembangan SDM (PM-UII-13),
sehingga hal ini akan menjamin konsistensi proses seleksi/rekrutmen dosen yang ada di UPPS.
Proses seleksi meliputi seleksi administrasi, kemampuan akademik, kemampuan keagamaan,
kemampuan pedagogik, dan tes psikologi dengan kriteria nilai minimal yang telah ditetapkan.
iii. Penempatan
Penempatan dosen dan tendik hasil rekrutmen dilakukan sesuai dengan usulan masing-masing
prodi/ fakultas. Sebelum seleksi dilaksanakan, pendataan selalu dilakukan oleh universitas atau
berdasarkan pada usulan dari setiap fakultas/prodi untuk menentukan kebutuhan dosen dan tendik
yang diperlukan di masing-masing fakultas, program studi, dan unit di lingkungan UII dan juga
berdasar kebutuhan kompetensi keilmuan pada unit yang bersangkutan.
iv. Pengembangan
UII memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pengembangan SDM. Pengembangan karier
dosen dan tendik dilakukan dengan mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam hal
jabatan, golongan, dan penghitungan angka kredit (Peraturan PYBW, Peraturan Universitas, dan
Peraturan Rektor) tentang kepegawaian seperti tercantum pada
http://bit.ly/rujukanpengelolaansdm. Pengembangan SDM dilakukan dengan arahan yang jelas dan
terencana sehingga mampu membentuk SDM yang dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
baiknya sesuai catur darma UII. Secara detail, pengembangan dosen dan tenaga kependidikan
mengacu pada Prosedur Sistem Mutu UII tentang pengembangan SDM (PM-UII-18) tahun 2000.
Kegiatan pengembangan bagi dosen dan tendik meliputi meliputi peningkatan jenjang akademik,
peningkatan jabatan fungsional/ akademik dan sertifikasi, peningkatan keahlian, dan spesialisasi.
Informasi terkait dengan dukungan pembiayaan kegiatan pengembangan SDM dapat diakses
secara langsung di laman https://dpa.uii.ac.id/.
55
v. Retensi
Untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik dan meningkatkan loyalitas, kualitas
dan kompetensi SDM, universitas dan UPPS melakukan retensi secara konsisten bagi seluruh
dosen. Kegiatan untuk menjaga retensi direalisasikan melalui kegiatan akademik dan non-
akademik (bukti dokumen terlampir di https://bit.ly/rujukanpengelolaansdm .
Berikut beberapa aktivitas untuk menjaga retensi yang bersifat akademik seperti pemberian insentif
untuk dosen yang melakukan publikasi pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional,
pemberian bantuan mengikuti konferensi/seminar baik di tingkat nasional maupun internasional,
pemberian bantuan mengikuti pelatihan/workshop, dll.
Adapun upaya aktivitas yang bersifat non-akademik untuk meningkatkan retensi dosen antara lain
dilakukan melalui penyesuaian gaji dosen dengan penggajian pegawai negeri yang terkini,
pemberian bantuan pendanaan untuk anak dosen yang kuliah di UII, pemberian bantuan sosial
untuk dosen/ keluarga dosen yang sakit/ cacat/ meninggal, dll.
Untuk meningkatkan prestasi kerja dan menjaga retensi tenaga kependidikan, UII telah
mengeluarkan Peraturan PYBW UII No 08 tahun 1998 tentang pemberian penghargaan bagi
pegawai UII, yang meliputi: pemberian bantuan pendanaan untuk tendik yang mengikuti
pelatihan/workshop/seminar, pemberian penghargaan untuk tendik yang memiliki kinerja tinggi di
setiap semester, dll.
vi. Pemberhentian dan pensiun
Dosen dan tendik di lingkungan UII terikat dengan tata tertib disiplin pegawai dan beberapa aturan
terkait dengan pokok-pokok kepegawaian (https://bit.ly/rujukanpengelolaansdm). Terkait dengan
pemberhentian dosen, proses ini dilakukan ketika dosen sudah memasuki usia pensiun normal (65
tahun). Sementara pemberhentian tenaga kependidikan dilakukan ketika sudah memasuki usia
pensiun normal (55 tahun), dan berhak atas Masa Persiapan Pensiun (MPP) di usia 54 tahun.
(2). Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi, pemberhentian,
dan pensiun ditetapkan serta dikomunikasikan.
Kriteria untuk perekrutan, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi, pemberhentian dan
pensiun SDM telah diatur secara sistematis, dilaksanakan dan dikomunikasikan sesuai dengan
standar SPM secara konsisten. Dosen dan tendik mendapatkan informasi terkait aturan dan
pelaksanaan pengembangan di melalui sosialisasi yang dilakukan oleh fakultas dan juga tersedia
di web DOSDM UII di https://hrd.uii.ac.id/new/ terkait dengan aturan dan pelaksanaan
pengembangan.
56
(3). Kegiatan mencakup studi lanjut, seminar, konferensi, workshop, simposium, dll.
Kegiatan pengembangan SDM yang mencakup studi lanjut dan kegiatan seminar/konferensi
dijelaskan sebagai berikut:
(i) Peningkatkan jenjang akademik (studi lanjut)
Proses ini dilakukan melalui pengiriman dosen untuk melakukan studi lanjut S3 baik ke dalam
maupun ke luar negeri. Pemetaan dosen yang hendak melaksanakan studi lanjut dilaksanakan oleh
prodi dan UPPS dengan mempertimbangkan usulan dari kelompok keilmuan dan sesuai matriks
pengembangan dosen. Aturan dan tata cara pelaksanaan karya siswa telah diatur dalam Peraturan
universitas Nomor: 01.AIPUIReklIV/2012 dan Peraturan Universitas Nomor OS/PU/RekIVI/2009
Tentang Karyasiswa Dosen UII. UII memberikan dukungan berupa bantuan fasilitas dan dana bagi
dosen yang hendak melaksanakan studi lanjut seperti pelatihan maupun ujian resmi bahasa asing
yang dipersyaratkan dalam menempuh studi lanjut seperti test IELTS atau TOEFL. Selain itu UII
juga memberikan apresiasi bagi dosen yang mendapatkan beasiswa dari luar UII dalam bentuk
insentif karyasiswa. UII juga memberikan support bagi peserta karyasiswa yang melakukan
konferensi seminar di luar negeri berupa insentif sebesar 50% dari biaya perjalanan dan biaya
konferensi/ seminar. Dalam lima tahun terakhir, UPPS sudah mengirimkan 12 dosennya untuk
mengikuti studi lanjut S3.
Bagi tendik, studi lanjut dilakukan melalui pengiriman tendik untuk menempuh pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi, misalkan untuk tendik yang semula lulusan SMA, dapat didanai untuk
studi ke jenjang D3 atau S1. Peningkatan jenjang pendidikan bagi tendik telah diatur dalam
Peraturan UII Nomor : 13/PU/Rek/DOSDM/XII/2014 tentang Tugas Belajar bagi Tendik Tetap
UII. Kaur SDM FMIPA Indriyani, AMd adalah salah satu tendik yang dulu mengikuti studi lanjut.
(ii) Peningkatan spesialisasi dan keahlian dosen
UII selalu berupaya untuk meningkatkan keahlian dan spesialisasi dosen melalui berbagai
aktivitas seperti mengikuti kegiatan ilmiah baik sebagai pembicara ataupun peserta pada
konferensi/ seminar baik di tingkat nasional maupun internasional, serta pelatihan/ workshop dan
kegiatan non-degree training. Dukungan yang diberikan pada umumnya berupa pendanaan untuk
pendaftaran, akomodasi, dan transportasi. Fasilitas lainnya juga dapat berupa bantuan proofreading
untuk artikel-artikel yang akan disubmit ke jurnal internasional bereputasi.
Untuk kegiatan pelatihan/ lokakarya dalam rangka untuk meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi dosen dalam proses belajar mengajar, UII senantiasa memfasilitasi dosen untuk
mengikuti kegiatan pelatihan baik yang dilaksanakan oleh UII maupun oleh institusi lain. Sebagai
57
contoh, UII melalui BSI (Badan Sistem Informasi) menyelenggarakan BSI Academy yang
memberikan pelatihan tentang pembelajaran daring melalui Google Classroom dan Klasiber. BSI
juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan lain dalam rangka meningkatkan kapasitas di
bidang sistem dan teknologi informasi bagi staf BSI, dosen, maupun karyawan di lingkungan UII.
Selain itu, UPPS telah melibatkan banyak tenaga ahli dari luar PT (baik dalam dan luar negeri)
untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi serta pengalaman baik untuk dosen maupun
mahasiswa. Selama tiga tahun terakhir, UPPS telah mengundang 99 pemateri yang 30 diantaranya
berasal luar negeri sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan yang terkait dengan kompetensi
kefarmasian. Selain itu, secara rutin Prodi juga mengadakan KAIST (Kajian Islam Sains dan
Teknologi) yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dosen. Hal-
hal yang dibahas dalam KAIST merupakan isu-isu baru dan penting di dunia pendidikan dan
keilmuan farmasi/ kesehatan. Untuk kegiatan seminar/workshop, Prodi, UPPS, dan DPA
memberikan bantuan bagi dosen untuk mengikuti kegiatan tersebut. Bantuan ini berupa bantuan
biaya registrasi dan akomodasi bagi peserta sebagai presenter oral. Informasi mengenai syarat dan
ketentuan pembiayaan seminar dan publikasi dapat diakses di web DPA.
Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi tendik, UPPS telah melakukan pengembangan
tendik dengan tiga cara yaitu :
(i) Meningkatkan jenjang pendidikan tenaga kependidikan
Hal ini dilakukan melalui pengiriman tendik untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, misalkan untuk tendik yang semula lulusan SMA, dengan beberapa pertimbangan tertentu
dapat didanai untuk melanjutkan studi ke jenjang D3 atau S1.
(ii) Meningkatkan pangkat dan jabatan
Sistem peningkatan karir untuk jabatan fungsional, pangkat, dan angka kredit tendik telah diatur
secara jelas melalui peraturan Universitas Nomor: 19/PU/REK/VIII/2006 dan Nomor :
02/PU/Rek/II/2009. Fasilitasi hibah penelitian bagi laboran dan pustakawan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan untuk mendorong kenaikan pangkat dan jabatan juga telah membantu
laboran farmasi Riyanto, A.Md meraih penghargaan sebagai laboran terbaik II nasional tahun 2019.
Pembinaan keagamaan dan peningkatan komitmen juga dilakukan melalui pembinaan rohani
secara rutin. PSPA juga senantiasa melibatkan tendik dalam aktivitas PkM, sehingga keterlibatan
tendik tidak hanya terbatas pada aktivitas akademik di kampus.
(iii) Meningkatkan kompetensi dan keahlian tenaga kependidikan

58
Hal ini dilaksanakan melalui pengiriman tendik untuk mengikuti pelatihan/ workshop dan seminar.
Beberapa kegiatan pelatihan yang diikuti oleh tendik diantaranya adalah pelatihan K3 dan
manajemen pengolahan limbah laboratorium untuk laboran, workshop pengembangan metodologi
penelitian dll. Salah satu tendik FMIPA, Achmad Rossy Cendana, A.Md berhasil meraih juara II
Administrasi Akademik Berprestasi di wilayah kopertis V DIY tahun 2017. Upaya pengembangan
dosen dan tendik yang dilaksanakan di UII sudah sangat baik, tercermin dari proyeksi yang jelas,
terencana, dan didukung sepenuhnya oleh institusi dalam hal pendanaan maupun beban tugas.
(4). Skema pemberian reward and punishment, pengakuan, monitoring yang diimplementasikan
untuk memotivasi dan mendukung tridarma
Untuk meningkatkan prestasi kerja dan menjaga retensi tendik, UII telah mengeluarkan Peraturan
Pengurus Harian BW UII No 08 tahun 1998 tentang pemberian penghargaan (reward) bagi
pegawai UII. Untuk menjaga agar tendik memiliki tingkat retensi yang tinggi, UPPS telah
mengupayakan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi tendik antara lain melalui :
pemberian bantuan pendanaan mengikuti pelatihan/workshop, pemberian penghargaan untuk
tendik dengan kinerja tinggi di setiap semester, pemberian penghargaan tanda pengabdian 25 (dua
puluh lima) tahun, dan pemberian fasilitas general medical chek-up untuk dosen tetap berusia 40
(empat puluh) tahun.
Untuk memantau kinerja dosen dan tendik, setiap semester dilakukan penilaian perilaku oleh atasan
yang bersangkutan. Proses penilaian ini digunakan untuk memonitor orientasi pelayanan,
integritas, komitmen, kedisiplinan, dan kejasama. Aturan terkait dengan reward and punishment,
pengakuan, mentoring, dapat dilihat pada laman https://bit.ly/rujukanpengelolaansdm .
3. Strategi Pencapaian Standar
Strategi pencapaian standar dilaksanakan sejalan dengan visi dan misi dengan tema Digitalisasi
Universitas yang dirumuskan dalam rencana strategis UII periode 2018 - 2022. Tujuan strategis
tersebut diwujudkan melalui program pengembangan yang dijabarkan melalui RKAT dengan
mengacu pada rencana strategis pengembangan SDM sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Standar SDM mengacu pada Standar sumber daya (dosen dan tendik) FMIPA UII tanggal 1
Agustus 2020. Strategi pencapaian standar disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Strategi Pencapaian Standar Sumber Daya Manusia di UPPS


Nama Standar Ruang Strategi pencapaian standar Mekani Indikator
lingkup sme

59
TS Program Sumber pengen Sasaran Target
kerja Daya dalian

Standar E-9 Tata TS-1 Program RKAT, RTM Pengembangan Tersedia


Dosen dan kelola peningkatan WR1, DTJUR: roadmap
Pengembangan kapasitas Kajur Ketersediaan pengembangan
dosen (M-5) dosen dan roadmap dosen dan semua
tendik dalam pengembangan data dosen terisi
menjalankan dosen tetap Jurusan penuh
Standar E-9 Kualifika TS-1 dan RKAT, RTM Kualifikasi Jumlah Dosen
Dosen dan si mendukung WR1, Akademik: Jumlah Tetap Jurusan
Pengembangan akademik proses Kajur Dosen Tetap yang bergelar
dosen (M-6) manajemen Jurusan yang Doktor
dan bergelar Doktor
pembelajaran
E7 Standar Pengemb TS-1 RKAT, RTM Pengembangan Tersedia roadmap
berbantuan
Dosen dan angan WR1, Tendik: pengembangan
teknologi
Tendik (M-7) tendik Kajur Ketersediaan tendik dan
informasi.
roadmap realisasinya untuk
pengembangan seluruh tendik
Tendik (Laboran
dan Staf
Jurusan/Prodi)
Standar Tata Tata TS-1 RKAT, RTM Nilai Kinerja Dosen: Minimal 3,45
Kelola kelola Kajur, Rata-rata Nilai
Manajemen KaProdi Kinerja Dosen
(SM-G-21) (NKD)
Standar Tata Tata TS-1 RKAT, RTM NKTK Laboran & Minimal 3,45
Kelola kelola Kajur, Staf Jurusan/Prodi:
Manajemen Korkalab Rata-rata Nilai
(SM-G-24) Kinerja Tendik
(NKTK) Laboran
dan Staf
Jurusan/Prodi
Standar Tata Tata TS-1 RKAT, RTM Kehadiran Tendik: Minimal 95%
Kelola kelola Kajur, Rata-rata tingkat
Manajemen Korkalab disiplin Tendik
(SM-G-24) berdasarkan
kehadiran (K) untuk
Laboran dan Staf
Jurusan / Prodi

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Keberhasilan pencapaian standar diukur dengan AMI yang secara rutin dilaksanakan oleh BPM
UII dan berdasarkan RTMF UII.

60
Tabel 4.2. Hasil evaluasi capaian kinerja SDM tahun 2020
TS Program Deskripsi Indikator Capaian/ Analisis Masalah Tindak Lanjut
Sasaran Mutu Target Evaluasi Faktor pendukung Faktor
penghambat
TS- P1 Kualifikasi M3: Persentase DT KPSPA PDS3 ≥ 30% 36% Tersedianya Terbatasnya Persiapan S3
1 akademik DT berpendidikan terakhir S3 yang matriks studi tawaran beasiswa yang mendukung
KPSPA bidang keahliannya sesuai bidang lanjut yang dibuat untuk studi lanjut Raihan beasiswa
dengan kompetensi PS (PDS3) oleh UPPS

P2 Surat Tanda M4: Persentase Dosen yang PDSTRA ≥ 60% 89% Adanya dukungan Proses Koordinasi
Registrasi memiliki Surat Tanda Registrasi dana untuk pengurusan pengajuan STRA
Apoteker Apoteker (PDSTRA) pengurusan STRA dari KFN bersama
STRA yang cukup lama
P3 Sertifikat M5: Persentase dosen tetap yang PDSKA ≥ 90% 96% Adanya dukungan Periode Fasilitasi
Kompetensi memiliki Sertifikat Kompetensi dana untuk pelaksanaan ujian persiapan ujian
Apoteker Apoteker (PDSKA) pengurusan kompetensi yang kompetensi
Serkom terbatas
P4 Sertifikat M6: Dosen tidak tetap yang KDTTSKA=100 100% - - -
Kompetensi memiliki Sertifikat Kompetensi %
atau sertifikat sejenis dalam
bidangnya. (KDTTSKA)
P5 Rasio dosen & M8: Rasio mahasiswa terhadap 8 ≤ RMD ≤ 12 8,11 - - Mempertahankan
mahasiswa dosen yang bidang keahliannya nilai rasio yang
sesuai dengan bidang PS (RMD) ideal
P7 Nilai Kinerja SM-G-21: Rata-rata Nilai Kinerja Minimal 3,45 3,42 Komitmen Adanya adaptasi Pelatihan dosen
Dosen Dosen (NKD) pimpinan untuk pembelajaran saat untuk
mematuhi standar pandemi sehingga menyiapkan
yang telah beberapa pembelajaran
ditetapkan penilaian perlu online
disesuaikan
P8 Nilai Kinerja SM-G-24: Rata-rata Nilai Kinerja Minimal 3,45 3,42 Komitmen Poin dakwah Mengadakan
Tendik Tendik (NKTK) Laboran dan Staf pimpinan untuk islamiyah masih program dakwah
Jurusan/Prodi mematuhi standar kurang secara digital
yang telah untuk tendik
ditetapkan
T P9 Tingkat disiplin SM-G-24: Rata-rata tingkat Minimal 95% 89,02 Komitmen Adanya tendik Mengingatkan
tendik disiplin Tendik berdasarkan pimpinan untuk yang lupa kesdaran tendik
kehadiran (K) untuk Laboran dan mematuhi standar presensi online melalui forum
Staf Jurusan / Prodi yang telah selama WFO rapat atau
ditetapkan pengajian

61
Capaian kinerja diukur berdasarkan pedoman dari borang AMI yang ditetapkan oleh BPM. Auditor
dan auditee bersama-sama menelaah hasil capaian dan menganalisis target capaian ataupun kendala
yang ada. Identifikasi akar masalah, tindakan pencegahan, dan tindakan perbaikan selanjutnya
direkap dan dilaporkan sebagai temuan. Temuan ini selanjutnya dilaporkan dalam rapat AMI dan
RTMF sebagai bahan monitoring dan evaluasi UPPS dan sebagai dasar untuk pengembangan dan
peningkatan berkelanjutan.
5. Indikator Kinerja Utama
a. Profil Dosen
Analisis data tentang:
1. Jumlah dan kualifikasi:
a) Dosen tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah di PSPA
berjumlah 29 orang, terdiri dari 28 dosen tetap sesuai bidang ilmu, dan 1 dosen tetap
tidak sesuai bidang. (Data merujuk DKPS Tabel 8. Dosen Tetap pada Program Studi).
b) Dosen tidak tetap perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai pengampu mata kuliah di
PSPA dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti berjumlah dua orang
dan keduanya memiliki sertifikat kompetensi. Prosentase dosen tidak tetap terhadap
dosen tetap sebesar 6,4% (Data merujuk DKPS Tabel 11. Data Dosen Tidak Tetap pada
Program Studi).
c) Persentase jumlah dosen tetap yang berpendidikan S3 sesuai bidang keahlian program
studi terhadap total jumlah DTPS adalah 35,71%. Pada Semester Ganjil 2020/2021
diharapkan dosen yang sudah bergelar S3 bertambah 3 orang menjadi 13 orang sehingga
prosentase dosen berpendiidkan S3 akan naik menjadi 46,43%.
d) Persentase jumlah DTPS dengan jabatan akademik GB/LK terhadap total jumlah DTPS
sebesar 20,7%. Adapun persentase dosen tetap UPPS dengan jabatan akademik minimal
LK sebesar 18,1%.
e) Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikat pendidik profesional terhadap total
jumlah DTPS 92,86%.
f) Persentase jumlah DTPS yang memiliki sertifikat profesi/kompetensi terhadap total
jumlah DTPS sebesar 92,86%
g) SWMP (Setara Waktu Mengajar Penuh) (pendidikan, penelitian, PkM, dan tugas
tambahan) dosen PSPA sebesar 13,83 dari SWMP ideal 12-16 sks yang menunjukkan
bahwa aktivitasnya ideal dan telah sesuai dengan ketentuan.
62
h) Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah DTPS di PSPA UII adalah sebesar
6,4%. Rendahnya prosentase dosen tidak tetap juga menunjukkan kapasitas PSPA UII
untuk meningkatkan kompetensi dan jumlah/efisiensi tenaga pengajar.
i) Rasio jumlah mahasiswa PS terhadap jumlah DTPS di PSPA UII adalah: 1:8,11. Hal ini
sesuai dengan ketentuan yaitu rasio antara dosen:mahasiswa 1:8-12.
j) Beban dosen dalam membimbing PKPA mahasiswa sebagai pembimbing utama rata-
rata per dosen adalah 9,22 (Data merujuk DKPS Tabel 20. Pembimbingan PKPA). Hasil
ini menunjukkan bahwa beban dosen masih cukup tinggi dalam pembimbingan PKPA.
Upaya mengurangi beban ini dilakukan dengan melibatkan preseptor.
k) Kecukupan dosen pada tempat Praktik Kerja Pendidikan Profesi Apoteker telah
mencukupi dengan rasio rata-rata 1 dosen membimbing 2,6 tempat PKPA.
b. Kinerja dosen
1. Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS.
Dosen di PSPA UII menunjukkan pengakuan yang membanggakan. Beberapa prestasi dan
rekognisi dosen PSPA UII diantaranya adalah :

Gambar 4.1 Prestasi dan rekognisi dosen PSPA dalam 3 tahun terakhir

2. Penelitian DTPS.
Aktivitas penelitian dosen PSPA UII juga sangat baik. Hal ini terlihat dari jumlah penelitian
yang dilaksanakan selama 3 tahun terakhir adalah 128 dengan rata-rata penelitian
4,57/dosen/tahun.
3. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat DTPS.
Jumlah PkM dosen PSPA dalam 3 tahun terakhir sebanyak 142 dengan rata-rata 5,07/dosen.
Seluruh PkM yang dilaksanakan diaplikasikan dalam pembelajaran di PSPA dengan
95,77% sesuai dengan roadmap.

63
4. Publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
Jumlah publikasi yang dihasilkan dalam 3 tahun terakhir sebanyak 151 karya ilmiah
dengan rincian 113 jurnal (49,5% terbit di jurnal internasional) dan 38 prosiding, dengan
rata-rata 5,39 /dosen. Sebesar 90,47% dari seluruh penelitian yang dilaksanakan dan
dipublikasikan sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan.
5. Luaran lainnya yang dihasilkan oleh DTPS dalam tiga (3) tahun terakhir.
HAKI yang diperoleh oleh dosen PSPA sejumlah 31 berupa produk dan buku yang
dihasilkan dari baik dari karya penelitian maupun pendidikan. Hal ini menunjukkan
integritas PSPA untuk terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
yang dilakukan melalui aspek penyampaian ilmu maupun penerapannya melalui karya
penelitian.
6. Produk atau jasa yang dihasilkan oleh dosen PSPA khususnya yang diimplementasikan dan
dimanfaatkan kepada masyarakat diantaranya program penanaman tanaman obat di desa
binaan, produk inovasi obat herbal, program promosi kesehatan di desa binaan, modul dan
kartu “CAKAP” untuk PkM, dan produksi handsanitizer (HS) dan desinfektan. Program
budidaya tanaman obat di desa binaan merupakan program yang dilaksanakan secara
berkelanjutan yang dikoordinir oleh Pusat Studi Obat Herbal (PSOH) UII yang diketuai
oleh dosen PSPA. Produk inovasi obat herbal yang dihasilkan oleh dosen juga mendapatkan
apresiasi oleh BPOM dengan mengikuti kegiatan Bursa Hilirisasi Inovasi Herbal Indonesia
2020. Kartu “CAKAP” merupakan hasil karya dosen bersama mahasiswa yang dibagikan
kepada masyarakat desa binaan Sardonoharjo pada kegiatan PkM. Modul “CAKAP” juga
dituliskan dalam versi bahasa Inggris yang disusun sebagai bahan acuan yang digunakan
saat PkM bersama mahasiswa dan dosen University of Rhode Island serta dosen dan
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Produk handsanitizer dan desinfektan juga
merupakan produk inovasi hasil karya dosen yang diproduksi selama pandemi Covid 19
untuk ikut membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Pengembangan Dosen
Upaya pengembangan karir dosen di Fakultas MIPA sudah sangat baik dan terencana dari
tingkat universitas, fakultas dan PSPA hal tersebut terlihat dari road map pengembangan karir
dosen yang merupakan perencanaan dan proyeksi yang jelas dan didukung sepenuhnya secara
pendanaan maupun beban tugas.

64
Pengembangan dosen dilakukan dengan perencanaan dan pengembangan keilmuan, sesuai
dengan peraturan yang berlaku di UII dan informasi terkait dengan dukungan pembiayaan
diatas terbuka untuk semua dosen, disosialisaikan, serta dapat diakses secara langsung di laman
dpa.uii.ac.id.
d. Tenaga Kependidikan
UPPS memiliki tendik yang memenuhi tingkat kecukupan dan kualifikasi baik. Tendik yang
ada di UPPS berjumlah 80 orang dengan jenis pekerjaan yaitu pustakawan, laboran, analis, teknisi,
administrasi serta rumah tangga dan satpam. Khusus pustakawan, penempatan kerjanya adalah di
universitas dikarenakan sistem perpustakaan yang dipusatkan menjadi satu. Adanya wewenang dan
tanggungjawab (WT) yang jelas dan terdokumentasi dengan baik menjamin efektivitas dalam
bekerja dengan terdistribusinya beban kerja yang didiukung dengan jumlah tendik yang mecukupi
pada tiap bidang pekerjaan. Terdapat berbagai sistem informasi manajemen (SIM) yang digunakan
oleh tendik untuk memudahkan pekerjaan. Tendik rutin mendapatkan pelatihan internal maupun
eksternal dalam rangka peningkatan kompetensi sesuai bidang kerja. Berdasar kualifikasi,
sebanyak 74,24% tendik memiliki pendidikan minimal D3 (sesuai data gambar 4.2).

Gambar 4.2. Kualifikasi tenaga kependidikan


6. Indikator Kinerja Tambahan pada UPPS
IKT yang ditetapkan untuk melampaui SN DIKTI ditampilkan pada tabel 4.3 untuk periode
tahun 2020.
Tabel 4.8 Indikator Kinerja Tambahan Kriteria SDM
No Indikator Kinerja Ruang Lingkup Kode Target Capaian
Tambahan (IKT) Standar Sasaran
Mutu
1. Pengembangan E (standar SM-M-5 Tersedia roadmap pengembangan dosen dan 100%
dosen Pendidikan) semua data dosen terisi penuh
2. Pengembangan E (standar SM-G-12 Ketersediaan roadmap pengembangan tendik 100%
tendik Pendidikan) (laboran dan staf jurusan/prodi)
3 Nilai Kinerja Standar Tata SM-G-21 Rata-rata Nilai Kinerja Dosen (NKD) minimal 3,42
Dosen Kelola 3,45
Manajemen (G)

65
4 Nilai Kinerja Standar Tata SM-G-24 Rata-rata Nilai Kinerja Tenaga Kependidikan 3,42
Tendik Kelola (NKTK) Laboran dan Staf Jurusan/Prodi
Manajemen (G) minimal 3,45
5 Nilai Kinerja Standar Tata SM-G-30 Rata-rata tingkat disiplin Tendik berdasarkan 89,02%
Tendik Kelola kehadiran (K) untuk Laboran dan Staf Jurusan
Manajemen (G) / Prodi minimal 95%

Berdasarkan IKT di atas, NKD, NKTK, dan kehadiran tendik masih belum mencapai target.
Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan proses pembelajaran dan praktikum selama pandemi
Covid 19.
7. Kepuasan Pengguna
a. Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasaan dosen & tendik
Implementasi excellent service bagi seluruh stakeholder di semua aspek merupakan
prinsip tata kelola universitas yang diturunkan hingga ke unit program studi. Tujuan dari
implementasi tersebut agar stakeholder baik secara internal maupun eksternal mendapatkan
kepuasan atas layanan yang disediakan. Poin penilaian kepuasan yang dijabarkan dalam
bentuk survei menggunakan acuan Standar Mutu UII “MERCY OF GOD” yang
diselaraskan dengan kriteria Instrumentasi Akreditasi Program Studi (IAPS). Survei yang
dilakukan secara rutin disetiap akhir tahun akademik ini meliputi 3 aspek pengukuran yaitu
manajemen, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (PkM).
Kepuasan dosen diukur menggunakan instrumen yang telah teruji dibawah koordinasi
BPM. Adapun rata-rata persentase kepuasan dosen terhadap layanan manajemen sebesar
95,52% dan telah sesuai dengan target. Kriteria kepuasan yang masih dinilai rendah adalah
terkait pemerataan beban kerja. Tindak lanjut dari masalah ini adalah dengan pembuatan
matriks beban kerja dosen.
b. Ketersediaan bukti
Bukti pengukuran kepuasan dosen dan tendik sejak dua tahun terakhir telah dibukukan
oleh BPM UII sebagai bukti pengukuran dalam proses AMI. Dokumen bukti dapat dilihat di
laman BPM UII.
8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen atau pengendalian mutu terkait SDM di UPPS maupun PSPA menerapkan
pola PPEPP, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Perbaikan
berkelanjutan yang ditunjukkan pada tabel 4.9.

66
Tabel 4.9. Pengendalian mutu sumber daya manusia
Standar Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Perbaikan
Berkelanjutan
Sumber Daya RKAT Peningkatan AMI Fakultas RTMF Rakorja
Manusia Fakultas jabatan akademik Audit Kinerja RTM UII Universitas
dosen dan Fakultas Rakorja Fakultas
kompetensi tendik
RKAT Peningkatan AMI Jurusan RTM Prodi Rakorja Prodi
Jurusan kinerja penelitian Audit Kinerja RTMF Rakorja Fakultas
dan publikasi Jurusan RTM UII
RKAT Prodi Peningkatan AMI Prodi RTMJ Rakorja Jurusan
kompetensi dosen Audit Kinerja Prodi RTM UII Rakorja Fakultas

9. Kesimpulan
Pengelolaan SDM di PSPA UII berlandaskan standar dan acuan yang terdokumentasi,
dilaksanakan dan dievaluasi dengan baik pada tiap aspeknya. Hal ini untuk untuk memastikan
bahwa SDM yang meliputi dosen dan tendik memiliki standar kualifikasi dan jumlah yang
memadai. Lebih dari 30% dosen PSPA berpendidikan minimal S3 dan lebih dari 90% yang
memiliki sertifikat pendidik maupun setifikat kompetensi. Dengan persentase dosen tidak tetap
sebesar 6,4%, beban dosen tiap semesternya setara dengan 14 sks dan rasio tehadap jumlah
mahasiswa adalah 1:8,11. Bukti kinerja dosen PSPA UII juga dapat dilihat dari berbagai prestasi
maupun rekognisi yang diperoleh, serta jumlah penelitian maupun publikasi karya ilmiah di
berbagai media. Selain menjalankan pengabdian pada masyarakat, dakwah Islamiyah yang
dilaksanakan oleh dosen secara nasional maupun internasional merupakan indikator kinerja
tambahan yang rutin dievaluasi. Selain dosen, tendik merupakan elemen SDM yang 74%
diantaranya memiliki kualifikasi minimal D3 dan terbagi dalam berbagai bidang kerja. Untuk
memastikan pengelolaan dan kinerja dari SDM sesuai target yang ditetapkan, penjaminan mutu
menjadi aktivitas yang rutin dilakukan dan terdokumentasi menjadi bukti yang sahih untuk
perbaikan SDM yang berkelanjutan.

Kriteria 5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana


1. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana UPPS diorientasikan untuk menjalankan Catur
Darma UII yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian
pada masyarakat, serta dakwah Islamiyah. Sebagai universitas yang bernafaskan Islam dan
berusaha untuk mengutamakan Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah dalam mencetak khairu ummah
67
(QS. Ali Imran 110), dakwah Islamiyah menjadi bagian yang melengkapi Tri Darma Perguruan
Tinggi menjadi Catur Darma UII.
Strategic Direction 2018 – 2022 PYBW UII yang diarahkan untuk membangun reputasi
atau rekognisi internasional digunakan sebagai acuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) UII
2018–2022. Selanjutnya, Rencana Strategis tersebut dijabarkan melalui RKAT dalam program
aktivitas dan anggaran dalam satu tahun anggaran oleh Universitas dan UPPS.
Perencanaan yang dituangkan dalam RKAT tersebut, oleh UPPS disusun secara
terintegrasi dengan melibatkan Fakultas, Jurusan dan Program Studi. RKAT tersebut secara jelas
membedakan antara kepentingan rutin (biaya operasional) dan biaya pengembangan. Selain itu,
penyusunan aktivitas dan anggaran juga diprioritaskan yang bersifat rutin utama dan
pengembangan utama. Untuk mempermudah penyusunan RKAT telah digunakan SIM RKAT.
Realisasi penggunaan anggaran dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Akuntansi dan
Pelaporan (SAP). Prosedur penggunaan dana dipermudah dengan adanya SIM-SPMU.
Pertanggungjawaban dilaksanakan dengan menyusun laporan aktivitas program. Selain itu,
setiap akhir tahun anggaran, dilakukan audit internal terhadap pengelolaan implementasi
RKAT UPPS oleh Lembaga Audit. Pimpinan UPPS mempertanggungjawabkan hasil audit dalam
rapat Senat Fakultas.
Pengelolaan fasilitas fisik dan teknologi informasi di UPPS diatur secara sistematis melalui
RKAT disusun melibatkan Jurusan dan PS dan menjadi tanggung jawab Wadek Bidang Sumber
Daya untuk mendukung KBM dan penelitian di UPPS. Perencanaan mencakup penyediaan
fasilitas fisik (sarana dan prasarana), operasional catur darma, manajemen, proses bisnis atau
layanan terpadu bagi mahasiswa dan dosen. Dukungan pendanaan perencanaan dialokasikan
berdasar aturan tarif UII dan Rencana Investasi Sarpras 2018–2022, pengembangan SDM
disesuaikan Rencana Investasi SDM. Realisasi penggunaan dana dipantau menggunakan SAP
disertai laporan aktivitas program, dilakukan audit oleh Lembaga Audit terhadap implementasi
RKAT UPPS. Hasil audit akan dipertanggungjawabkan Dekan dalam rapat senat Fakultas setelah
dikaji dan dilaporkan oleh divisi keuangan.
Pengadaan sarpras di lingkungan UII bersifat terpusat melalui Direktorat Sarana dan
Prasarana (DSP) dan realisasinya dipantau menggunakan SAP. Pemeliharaan menjadi tanggung
jawab Pengelola Fasilitas Kampus (PFK) di bawah pengawasan PYBW UII secara berkala pada
awal tahun akademik. Pengelolaan tersebut diatur melalui Pedoman Pengadaan Penggunaan
Pemeliharaan dan Penghapusan Barang (P5B) yang dikeluarkan PYPB UII no 06 tahun
68
2009, terbagi menjadi dua prosedur meliputi: pengelolaan dan pemeliharaan aset tetap dan aset
bergerak. Pengelolaan dan pemeliharaan aset tetap menjadi tanggung jawab PYBW dan
didelegasikan kepada unit pelaksana teknis (PFK). Pengelolaan aset bergerak menjadi tanggung
jawab Universitas dan Fakultas serta unit/direktorat/laboratorium terkait sesuai dengan tugas
pengelolaan unit dibawah DSP UII. Direktorat perpustakaan UII bertanggung jawab terhadap
pengelolaan pustaka, jurnal, prosiding, skripsi/tesis, dan disertasi dengan didukung fasilitas
pencarian referensi menggunakan SIMPUS. Pemeliharaan fasilitas teknologi informasi di ruang
kelas dan lingkungan UPPS diselenggarakan tiap 2 minggu sekali, server/jaringan setiap bulan
dikelola oleh UPPS.
Evaluasi dan perbaikan sarpras dilakukan secara periodik untuk mengevaluasi kesesuaian
pencatatan supplies dengan kondisi di lapangan. Hal tersebut menjadi tanggung jawab Divisi
Umum dan Rumah Tangga, secara keseluruhan pengelolaan sarpras secara rasional di UPPS
dibantu oleh Divisi Administrasi, Divisi Akademik, Divisi SIM, dan Divisi Keuangan. Evaluasi
fasilitas teknologi dilakukan secara terjadwal dan diselenggarakan tiap bulan dan tiap awal
semester, perbaikan dilakukan secara terjadwal dengan memperhatikan perangkat teknologi yang
telah dilaporkan.
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
Tabel 5.1.Kebijakan pengelolaan keuangan pada UPPS
Kebijakan Peraturan dan Deskripsi
pengelolaan
keuangan
Peraturan Nasional UU No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan yang diubah dengan UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan
atas UU No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan
Pedoman Penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Badan Wakaf UII hasil penyesuaian dengan
RKAT UU No. 28 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan
Ketetapan Pembina Yayasan Badan Wakaf UII No. VI/TAP/PBN/IX/2017 tentang Pengesahan statuta
UII tahun 2017
Ketetapan Pembina Yayasan Badan Wakaf UII No. III/TAP/PBN/V/2015 tentang Kebijakan Dasar di
Bidang Keuangan
Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII Nomor 02/KPTS/VIII/2019 tentang Kebijakan
Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan, Tata Kelola Keuangan, Pengadaan Aset, dan SDM
Yayasan Badan Wakaf UII Tahun Buku 2020
Peraturan tarif UII Peraturan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII Nomor 10 Tahun 2016 tentang Kenaikan Gaji
Pokok/Dasar Dosen Tetap, Tenaga Kependidikan, Tenaga Administrasi Yayasan Badan Wakaf UII
Peraturan Rektor Nomor: 47/PR/Rek/DOSDM/IX/2006 tentang Pembayaran tunjangan jabatan
struktural di lingkungan Fakultas MIPA UII
Surat keputusan Rektor Nomor 1253/SK-REK/DKA/XI/2019 tentang Tarif-tarif di bidang
administrasi di lingkungan UII
Surat keputusan Rektor Nomor 1254/SK-REK/DKA/XI/2019 tentang Tarif-tarif di bidang
kemahasiswaan di lingkungan UII
Surat keputusan Rektor Nomor 1255/SK-REK/DKA/XI/2019 tentang Tarif-tarif di bidang akademik
di lingkungan UII

69
Peraturan Dekan 01/Dek/60-Prt.Dek/Div.AU/IV/2013 tentang Pembaharuan intensif kegiatan ilmiah
dan tarif mengikuti kegiatan ilmiah di lingkungan Fakultas MIPA UII
Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2019 tentang Biaya studi mahasiswa baru tahun akademik
2020/2021 pada program sarjana dan international program di lingkungan UII
Peraturan Rektor Nomor 28 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Rektor UII Nomor 14 Tahun
2018 tentang biaya studi mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 pada program studi strata satu di
lingkungan UII
SPM (Standar Standar Governance Tata Kelola/ STD-G-UII, versi tahun 017, tanggal 10 November 2017 tentang
Penjaminan Mutu) UII Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Masyarakat UII
Standar Governance Tata Kelola/STG-G-UII, versi tahun 2017, tanggal 10 November 2017 tentang
Pembiayaan Pembelajaran UII

Tabel 5.2 Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana pada UPPS


Kebijakan Peraturan dan Deskripsi
Pengelolaan sarana dan Peraturan Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII Nomor 06 Tahun 2009 tentang Pedoman
prasarana Pengadaan, Penggunaan, Pemeliharaan, dan Penghapusan Barang (P5B)
SPM (Standar Penjaminan Standar Fasilitas /STD-F-III, versi 2017, tanggal 10 November 2017 tentang Standar F-3 Sarana
Mutu) UII dan Prasarana Pembelajaran UII
Standar Fasilitas /STD-F-III, versi 2017, tanggal 10 November 2017 tentang Standar F-6 Sarana
dan Prasarana Penelitian UII
Standar Fasilitas /STD-F-III, versi 2017, tanggal 10 November 2017 tentang Standar F-7 Sarana
dan Prasarana Pengabdian UII

3. Strategi Pencapaian Standar


a. Perencanaan Keuangan
Perencanaan pembiayaan mengacu pada Renstra UII yang selanjutnya diadopsi dalam
Renstra UPPS. Rakorja dilaksanakan UPPS untuk perencanaan Program Aktivitas yang akan
dijabarkan pada RKAT baik di tingkat divisi, jurusan, dan PS di lingkungan UPPS. Tujuan dan
strategi pada RKAT 2017 mengacu pada Renstra UPPS 2014 – 2018, sedangkan RKAT 2018 -
2020 mengacu pada Renstra UPPS 2018 – 2022.

Gambar 5.1. Alur Perencanaan Anggaran UPPS

70
Secara ringkas alur perencanaan terdapat pada Gambar 5.1. Strategi UPPS dalam penyusunan
RKAT yaitu:
a) Perencanaan anggaran yang berimbang antara biaya dan manfaat serta kewajaran anggaran
b) Perencanaan anggaran yang menggambarkan semua aktivitas dan anggaran pada tahun
berikutnya
c) Perencanaan anggaran secara terintegrasi dari tingkat universitas sampai program studi dan
sesuai waktu yang ditentukan
d) Tidak ada duplikasi dalam perencanaan anggaran RKAT
b. Sumber-Sumber Keuangan
Pendanaan UPPS berasal dari mahasiswa, usaha sendiri, pemerintah (pusat dan daerah),
sumber lain (antara lain dari kegiatan kerjasama atau hibah langsung dari luar negeri). Berbagai
sumber-sumber keuangan tersebut sesuai dengan Tabel 12 Dokumen Kinerja 5.1.1.Ketersediaan
berbagai sumber keuangan tersebut menjamin keberlangsungan kegiatan catur darma UPPS,
investasi pengembangan SDM, dan sarana dan prasarana.
Tabel 5.3 Strategi pencapaian standar keuangan dan sarana-prasarana
Nama Standar Ruang Strategi pencapaian standar Mekanisme Indikator
lingkup Tujuan Program kerja Sumber Daya pengendalian Sasaran Target
Strategis
Keuangan TS-1 Peningkatan kualitas RKAT PSPA UII RTM SM-R-8: Rata- 1. Dana operasional ≥
Pengalokasian layanan dan dan RKAT UPPS rata dana Rp 20.000.000,00
remunerasi kepada yang disusun penelitian dosen per mahasiswa per
tenaga kependidikan berdasarkan Renstra SM-C-15: Rata- tahun
dan dosen UPPS rata perolehan 2. Dana Penelitian
dana PkM dosen dosen≥ Rp
20.000.000,00 per
dosen per tahun
3. Dana PkM dosen ≥
Rp 5.000.000,00 per
dosen per tahun
4. Dana untuk
operasional 5-10%
Realisasi Keuangan TS-1 Peningkatan kualitas RKAT PSPA UII RTM G-24 No. 3. Keterserapan
layanan dan dan RKAT UPPS Persentase anggaran minimal
remunerasi kepada yang disusun keterserapan 90%
tenaga kependidikan berdasarkan Renstra anggaran
dan dosen UPPS fakultas
Pertanggungjaw Keuangan TS-1 Peningkatan kualitas RKAT PSPA UII RTM G-24 No. 4 Rata-rata jumlah
aban layanan dan dan RKAT UPPS Persentase temuan audit
remunerasi kepada yang disusun penurunan keuangan paling
tenaga kependidikan berdasarkan Renstra rata-rata besar 30%
dan dosen UPPS jumlah
temuan audit
keuangan
Perencanaan, Sarana dan TS-1 Pengembangan RKAT PSPA UII RTM SM-F-20 Kecukupan,
pengadaan, prasarana infrastruktur dan dan RKAT UPPS aksesibilitas dan mutu
pemanfaatan, sistem informasi yang disusun sarana dan prasarana
pemeliharaan, berkelas dunia yang berdasarkan Renstra untuk menjamin
penghapusan komprehensif, UPPS pencapaian capaian
terintegrasi dan pembelajaran dan
adaptif terhadap meningkatkan suasana
perubahan teknologi akademik

71
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Capaian kinerja UPPS meliputi keuangan dan sarana prasarana diukur melalui audit kinerja dan
RKAT yang dilakukan oleh LA YBW rutin setiap tahun. Audit internal dilaksanakan secara konsisten
dengan tahapan pelaksanaan dilakukan setiap tahun. Terdapat tindak lanjut hasil audit internal
pengelolaan keuangan dan sarpras, serta terdapat tinjauan manajemen sebagai bentuk
pengendalian. Hasil evaluasi capaian kinerja dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Evaluasi pelaksanaan standar
TS Pro- Deskripsi Indikator Capaian/ Analisis Masalah Tindak lanjut
gram Sasaran Target Evaluasi Faktor pendukung Faktor
Mutu penghambat
TS-1 P1 Penggunaan SM-G8: ≥ Rp Rp Variasi sumber- Ketersediaan hibah Penguatan unit
dana untuk Standar 20.000.000,00 20,083,871 sumber keuangan eksternal yang penerimaan non
biaya Pembiayaan per mahasiswa per dari mahasiswa, terkait operasional mahasiswa
operasional Pendukung per tahun mahasiswa usaha sendiri, prodi sangat misalnya
Akdemik per tahun pemerintah dan terbatas. Sumber laboratorium
sumber lain. pendanaan LPOMK
mayoritas masih
dari mahasiswa
TS-1 P2 Penggunaan SM-R-8: ≥ Rp Rp Laboratorium Keterbatasan Peningkatan
dana untuk Rata-rata 20.000.000,00 91.053.033 dengan fasilitas pemanfaatan jumlah dan
kegiatan dana per dosen per per dosen per penelitian yang penggunaan dana kualitas hibah
penelitian dosen penelitian tahun tahun memadai. penelitian sesuai penelitian
tetap dosen Semangat dan dengan ketentuan
keterlibatan dosen hibah saja. belum
dalam memperoleh ada hibah penelitian
hibah penelitian yang
yang sangat tinggi memperbolehkan
Ketersediaan hibah penggunaan dana
penelitian internal penelitian untuk
dan eksternal UII investasi
TS-1 P3 Penggunaan SM-C-15: ≥ Rp Rp 9.787.008 PkM terstruktur dan Penerapan hasil Peningkatan
dana untuk Rata-rata 5.000.000,00 per dosen per terintegrasi dengan penelitian dalam jumlah dan
kegiatan PkM perolehan per dosen per tahun blok perkuliahan. PkM nominal hibah
dosen tetap dana PkM tahun MoU dengan pengabdian
dosen berbagai pihak melalui
untuk pengabdian. berbagai
UPPS memiliki desa aktivitas
binaan untuk pendukung
penyelenggaraan Program PkM
PkM terstruktur dan
berkelanjutan
TS-1 P4 Penggunaan SM-M-6: Kecukupan Rata-rata Perolehan hibah dari Keterbatasan Efisiensi
dana untuk Standar dana untuk penggunaan pihak internal UII peraturan yang anggaran
investasi Manajemen menjamin dana untuk maupun eksternal melarang sehingga dapat
Perencanaan operasional investasi Rp penggunaan dana melakukan
Strategi pencapaian 3.508.060.35 hibah eksternal penghematan
catur darma 7 per tahun untuk investasi untuk investasi
atau 8,45% jangka panjang
per tahun
Ts-1 P1 Perbandingan SM-F-20 Peningkatan Jumlah dan YBW UII Sarpras berupa Sharing
jumlah sarpras jumlah dan fasilitas memfasilitasi dana barang tidak pendanaan
terhadap Kualitas sarpras sarana investasi sarpras bergerak (Gedung UPPS, PS dan
pengguna prasarana Kuliah/ YPBW untuk
dalam laboratorium) untuk pembangunan
mendukung pembelajaran harus Gedung kuliah/
pembelajaran disesuaikan master Laboratorium
sudah plan YBW
memenuhi
standar
minimal UII
Ts-1 P2 Spesifikasi SM-F-20 Peningkatan Jenis & Prosedur pengadaan Pembatasan Adanya sharing
sarpras terhadap jenis dan spesifikasi tersistem dan cepat Anggaran fasilitas di
kemutakhiran spesifikasi sarana lingkungan
sarpras prasarana UPPS
72
dan relevansi telah
dunia kerja disesuaikan
dengan
metode
pembelajaran
di UPPS

5. Indikator Kinerja Utama


Tabel 5.5 Indikator Kinerja utama
No Indikator Ruang Lingkup Kode Target Capaian
Kinerja Utama Standar Sasaran
(IKU) Mutu
1 Rata-rata dana R SM-R-8 20 juta rupiah 91 juta
penelitian dosen (standar penelitian) rupiah
per tahun
2 Rata-rata dana C SM-C-15 5 juta rupiah 9,787 juta
PkM dosen per (standar pengabdian rupiah
tahun kepada masyarakat)
3 Kecukupan, F SM-F-20 Memenuhi aspek berikut: Memenuhi
aksesibilitas, dan (standar fasilitas) (1.) Tersedia dokumen standar spesifikasi fasilitas/ 3 aspek
mutu sarana peralatan untuk mendukung proses pembelajaran, dan/ atau
pendidikan penelitian/pengabdian masyarakat
(2.) Dapat menunjukkan daftar inventaris fasilitas/
peralatan yang mutakhir sesuai standar spesifikasi fasilitas
untuk menjamin capaian pembelajaran
(3.) Dapat menunjukkan prosedur kerja terkait kemudahan
akses fasilitas/ peralatan untuk menjamin capaian
pembelajaran dan meningkatkan suasana akademik
a. Keuangan
1. Biaya operasional pendidikan pada UPPS
Pembiayaan operasional pendidikan merupakan pembiayaan terbesar pada pengeluaran UPPS
yang meliputi meliputi biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional
pembelajaran dan biaya operasional tidak langsung. Pengeluaran biaya operasional dalam 3
tahun terakhir dapat dilihat pada gambar. Dana tersebut dapat menjamin keberlangsungan
operasional tridarma, investasi pengembangan SDM, sarana dan prasarana dalam 3
tahun terakhir. Besaran biaya tersebut rata-rata mencapai 72,71% dari rata-rata total anggaran
per tahun. Apabila dihitung per mahasiswa per tahun, dana yang dikeluarkan adalah Rp
20.083.871 per mahasiswa per tahun. besaran biaya tersebut memastikan bahwa proses
akademik berjalan lancar untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan. UPPS memiliki
kecukupan dana untuk rencana pengembangan 3 tahun ke depan yang didukung oleh
sumber pendanaan yang realistis. Yayasan Badan Wakaf UII memiliki berbagai unit bisnis
yang walaupun belum berkontribusi besar. Selain itu animo mahasiswa yang masih akan
meningkat setiap tahun.
2. Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) dalam tiga (3) tahun terakhir pada UPPS

73
Pendanaan investasi terbagi menjadi pendanaan investasi SDM, investasi sarana dan investasi
prasarana. Investasi tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Catur Darma. Gambar
menunjukkan bahwa realisasi investasi rata-rata per tahun mencapai 3,5 milyar rupiah per tahun
atau 8,5% dari total anggaran. Investasi sarana yang paling menggembirakan adalah
dibangunnya gedung 3 lantai untuk pelaksanaan pembelajaran praktik dan ujian dengan metode
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang diresmikan mulai penggunaannya
tahun 2019. dengan adanya fasilitas tersebut, tidak hanya ujian OSCE yang dapat dilaksanakan
di gedung tersebut, namun proses pembelajaran yang mengintegrasikan metode OSCE akan
menjadi efektif dan efisien untuk dilakukan dengan adanya fasilitas gedung OSCE
tersebut. Selain dari pendapatan dari mahasiswa, UPPS mengusahakan pendapatan dari
eksternal untuk menunjang kegiatan, antara lain melalui meningkatkan penyelenggaraan
kegiatan yang bersifat income-generating serta meningkatkan peran laboratorium sebagai
laboratorium pengujian.
b. Sarana dan Prasarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana dan Prasarana
UPPS telah menyediakan sarana dan prasarana yang mutakhir serta aksesibilitas
yang cukup untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran, penelitian, PkM, dan
meningkatkan suasana akademik. Hal tersebut tertuang pada Peraturan UII Nomor 2 Tahun
2017, yaitu kemutakhiran sarana UPPS selalu diperbarui dirawat berkala untuk memaksimalkan
dan memperpanjang manfaat ditinjau dari spesifikasi disesuaikan dengan metode/bentuk instrumen
sesuai kebutuhan. Prasarana UPPS terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang tertutup (bangunan)
yang sangat lengkap meliputi ruang kuliah, laboratorium, ruang kerja dosen tetap, ruang konsultasi
untuk dosen tidak tetap/dosen tamu/dosen pakar, ruang transit dosen mengajar, ruang terbuka
lengkap dengan akses WIFI. Ruang dosen telah memadai dari segi luas dan jumlah sehingga dapat
memfasilitasi dosen untuk fokus membuat materi pembelajaran, produktif menulis publikasi, dan
merencanakan PkM. Gedung Lab Terpadu terdiri 4 lantai terdiri dari 17 laboratorium, ruang parkir
dan fasilitas pengolahan limbah khusus. Mahasiswa memiliki kemudahan/ aksesibilitas prasarana:
Gedung Perpustakaan, Asrama Mahasiswa, Auditorium, Masjid Ulil Albab, fasilitas olahraga di
Gedung Olahraga (GOR), lapangan bola dengan kualitas bertaraf internasional, lapangan tenis,
lapangan futsal, lapangan basket), gazebo kebun tanaman obat, dan kantin. Aksesibilitas jalan
antar gedung mendapatkan penerangan yang baik memiliki fasilitas lift, instalasi air, listrik serta
jaringan komunikasi dan informasi sangat memadai serta terdapat sistem pengolahan limbah
74
domestik/ khusus hampir di seluruh Gedung di UII. Mahasiswa memiliki ruang unit kegiatan
sendiri (Gedung Keluarga Mahasiswa) yang dapat dimanfaatkan untuk kemudahan berdiskusi
membahas masalah seputar kampus. Sivitas akademika UII memiliki kesempatan aksesibilitas
yang sama untuk memanfaatkan fasilitas ruang, termonitoring dan tercatat melalui SIM
Peminjaman Ruang (https://science.uii.ac.id/ruang). UII memiliki Center for International
Language and Cultural Studies (CILACS), merupakan fasilitas untuk melatih/ meningkatkan
kemampuan bahasa asing dosen dan mahasiswa. PS secara aktif bekerja sama dengan instansi
untuk menyediakan sarana praktik kefarmasian meliputi: Apotek, Puskesmas, BPOM, Dinkes,
PBF, Industri dan Rumah Sakit. Selain sarana pembelajaran, sarana pelayanan kesehatan yang
dapat dimanfaatkan sivitas akademika yaitu Apotek UII Farma, Rumah Sakit UII dan Rumah Sakit
JIH.
Kesiapan Universitas/UPSS menghadapi Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020,
mengharuskan belajar/ bekerja dari rumah terlihat dari fasilitas zoom unlimited
https://uii.zoom.us/ yang dilanggan universitas guna mendukung KBM, meeting dan webinar.
Virtual Private Network (VPN) UII dapat diaktifkan/diakses dari luar lingkungan kampus. Dosen
senior yang tidak familiar dengan teknologi, difasilitasi UPPS dengan ruang mengajar khusus
lengkap dengan screen dan staff yang siap membantu perkuliahan daring. Presensi dan realisasi
CPMK dilakukan secara online melalui https://gateway.uii.ac.id/
Sarana Perkantoran UPPS terpusat di layanan terpadu pada satu lantai, yang dapat diakses dan
dimanfaatkan dengan mudah oleh dosen/mahasiswa. Tersedia ruangan pimpinan UPPS dan ruang
dosen dengan fasilitas telepon, printer, ATK dan dispenser. Sarana pendukung berupa papan
pengumuman, monitor pengumuman, CCTV, komputer anjungan dan mesin fotocopy UII Print
tersebar di UPPS.
Sarana Perkuliahan yang nyaman dan lengkap di UPPS terdiri dari 27 ruang perkuliahan dan 10
ruang tutorial. Ruang perkuliahan dilengkapi dengan sarana pembelajaran audio visual, AC,
telepon, mesin absensi fingerprint, perabot ruang, komputer, white board dan/atau glass board
dalam kondisi terawat dan jumlah memadai. Tersedia fasilitas lab microteaching dengan
kelengkapan green screen, kamera, lampu dan audio untuk pembuatan konten pembelajaran daring
yang berkualitas dan interaktif. Ruang tutorial dilengkapi dengan AC, whiteboard, flipchart, TV
LCD, dan lemari referensi yang memadai.
Sarana Laboratorium UPPS memiliki peran vital dalam mendukung aktivitas pembelajaran,
pendidikan dan PkM. UPPS memiliki 17 laboratorium terdiri dari: 8 lab dikelola jurusan Farmasi,
75
3 lab (jurusan Statistik) dan 6 lab (Jurusan Kimia). Salah satu laboratorium Farmasi yaitu Lab MTH
telah dilengkapi dengan Lab pembelajaran yang menghadirkan setting real aktivitas pelayanan di
RS berupa apotek simulasi, PIO, ruang rawat inap dan ruang konseling, gudang, dan ruang
compounding steril-non steril. OSCE center tersedia sebagai tempat uji kompetensi/keterampilan
klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur guna menunjang kualitas lulusan Farmasi sesuai
amanat undang-undang. Dalam mendukung proses pendidikan dan penelitian, laboratorium
dilengkapi dengan alat-alat (tabel 16 Dokumen Kinerja 5.2.2). Pemanfaatan peralatan di
Laboratorium Farmasi tercatat pada log book alat, sedangkan SIM-LAB membantu mencatat kartu
stok bahan, daftar bahan di laboratorium, alat-alat instrumen, kegiatan penelitian dan pengujian.
Aktivitas PkM rutin dilakukan oleh lab MTH setiap tahun dengan melibatkan dosen,
mahasiswa, tendik dan masyarakat di lingkungan desa binaan berupa penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan serta pengobatan gratis. Prinsip resource sharing diterapkan pada pemakaian fasilitas
lab seperti instrumen, sumber daya, ruang praktikum, dan pengolahan limbah terpadu.
Laboratorium di bawah Jurusan Kimia ditunjuk sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) di bawah
lisensi LSP UII (P1) dan LSP TELAPI (P3). Terdapat 2 Lab yang mendapatkan sertifikasi ISO/IEC
17025:2008 yaitu Laboratorium Pengujian Obat, Makanan dan Kosmetik (LPOMK) dan
Laboratorium Terpadu untuk pengujian ruang lingkup air minum dan kemasan. Pusat Studi di
UPPS sebagai bagian dari unit bisnis yang mandiri guna mendukung kualitas akademik meliputi:
Center of Essential Oil Studies (CEOS), Pusat Studi Obat Herbal (PSOH), Lembaga Bimbingan
Belajar (LBB) UNISIA, Statistic and Bioinformatics Research Center (SBRC) dan Artificial
Intelligence Creative Center of Excellence (AICC).
Terkait sarana berkebutuhan khusus (difabel) UPPS berkomitmen menyediakan sarana
belajar, fasilitas khusus yang mendukung aksesibilitas dan lingkungan sosial yang ramah bagi
difabel. Penyediaan kursi roda, ramp atau tanjakan untuk jalur kursi roda, pegangan atau railing
pada sisi jalan, tangga, dan kamar mandi, tombol lift dengan huruf braille telah dilengkapi UPPS.
Secara rinci sarana dan prasarana dapat dilihat pada https://bit.ly/SarprasPenunjangUPPSdanPS
2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Ketersediaan
Sistem TIK pada UPPS:
a. Layanan Sistem TIK pada UPPS terintegrasi dengan Badan Sistem Informasi (BSI) Universitas dan
dikelola secara profesional. Tersedia akses WIFI di seluruh gedung perkantoran, perkuliahan dan
laboratorium lebih dari 800 Access Point dengan total bandwidth mencapai 3,7 Gbps dan akses per user
mencapai 125 Mbps. Fasilitas WIFI untuk civitas akademika UII dapat diakses dengan akun Single
Sign On (SSO) melalui UII connect ataupun eduroam, sedangkan tamu dapat menggunakan layanan
76
UII guest. Sistem informasi di UII menggunakan fasilitas UII gateway, yang didukung oleh layanan
API Eksternal yang menjembatani pertukaran data antar aplikasi di dalamnya. Sistem terintegrasi ini
membantu mengumpulkan data dengan cepat, akurat, dapat dipertanggungjawabkan, dan terjaga
kerahasiaannya. UII gateway mahasiswa meliputi: UII RAS, UII perkuliahan, UII akademik, dan UII
tagihan yang dapat diakses juga oleh orangtua/wali untuk melihat data induk mahasiswa, status aktif/
cuti, hasil evaluasi belajar mahasiswa (IPK), jadwal kuliah, presensi kehadiran, perpustakaan, serta
status pembayaran SPP/catur darma.
b. Pengelolaan SIMPT UII dalam aktivitas akademik secara terintegrasi dilaksanakan dibawah
pengawasan BSI melalui UII gateway (https://gateway.uii.ac.id/).
Tabel 5.6. Daftar Aplikasi UII Gateway dan Sistem Informasi
No Nama aplikasi Deskripsi
1 UIISKPI Sistem cetak SKPI yang menjadi pendamping ijazah
2 UIISKP Sistem pengelola Satuan Kredit Partisipasi (SKP) yang berupa isian aktivitas mahasiswa non
akademik
3 UIIJadwal Sistem yang mengelola jadwal kuliah
4 UIIRAS Sistem yang mengelola proses key in RAS
5 UIIAkademik Sistem yang mengelola administrasi akademik mahasiswa dan dosen
6 UIIPerkuliahan Sistem yang mengelola presensi kehadiran dan input nilai
7 UIIPresensi Sistem yang mengelola presensi tenaga kependidikan
8 UIIInsani Sistem yang mengelola kepegawaian
9 UIIMonitor Sistem yang menampilkan informasi admisi dan keuangan
10 UIITagihan Sistem informasi tagihan dan sejarah pembayaran SPP, Catur Darma dan lain-lain
11 UIIKurikulum Sistem yang mengelola kurikulum
12 UIIAMI Sistem untuk proses Audit Mutu Internal (AMI)
13 UIIKepangkatan Sistem yang mengelola proses kepangkatan dan perhitungan angka kredit
14 UIIOrganisasi Sistem yang mengelola manajemen struktur organisasi
15 UIIKasir Sistem pembayaran melalui bank yang terasosiasi dengan sistem keuangan
16 UIIPortofolio Sistem yang mengelola riwayat karya dan aktivitas dosen dan tenaga kependidikan
17 UIIRemunerasi Sistem yang menghitung kinerja dan pemberian tunjangan pegawai
18 UIIBeasiswa Sistem yang mengelola beasiswa
19 UIIPersonal Sistem yang mengelola aktivitas dan konten personel user
20 UIIAdmisi Sistem yang mengelola proses admisi calon mahasiswa secara integrasi
21 UIIDPPAI Sistem yang mengelola sistem akademik DPPAI
22 UIIDasbor Sistem informasi yang menampilkan seluruh informasi di semua bidang
23 Sistem pajak Sistem informasi yang mengelola perpajakan https://pajak.uii.ac.id
24 Sistem Sistem informasi yang mengelola pencarian koleksi buku di perpustakaan UII
perpustakaan https://simpus.uii.ac.id
25 Sistem akses jurnal Sistem pencarian jurnal-jurnal yang dilanggan oleh UII https://library.uii.ac.id
26 Software keuangan Software yang digunakan untuk perencanaan dan pengendalian keuangan
ERP - SAP
27 Software inventaris Software untuk pencatatan inventaris aset
SIMIN
28 Sorfware RKAT Software inputing data rencana keuangan dan realisasinya
SIMRKAT

Pengelolaan SDM
Sebelum bermigrasi ke UII gateway, UPPS juga memiliki sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)
yang digunakan untuk kenaikan jabatan akademik dan presensi kehadiran. Pengelolaan data dosen berupa
laporan kinerja juga difasilitasi dengan software Microsoft Access dan google doc online. Data kepegawaian
77
UPPS dapat dilihat melalui website https://science.uii.ac.id/layanan-divisi/ data dosen juga dapat dilihat
melalui SIM KI UII yang berisi pengelolaan data karya ilmiah dosen.
Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan UPPS didukung dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi (SIAT)
yang dijalankan menggunakan program SAP dan SIMKEUBANK. SAP-SIAT merupakan sistem verifikasi
berlapis terkait permohonan dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran secara real time, sehingga
prosedur pengajuan dan pelaporan penggunaan anggaran dapat dilakukan lebih cepat dan akuntabel.
SIMKEUBANK merupakan SIM keuangan UPPS yang terkoneksi dengan bank yang menjadi mitra
yayasan.
Pelaporan dan monitoring evaluasi dilakukan secara terpadu menggunakan SIMRKAT dan SIMKEU
dibawah pengawasan YBW. Pengajuan anggaran PS menggunakan formulir surat permohonan
mengeluarkan uang (SPMU) yang diverifikasi oleh Wadek Sumber Daya. Divisi keuangan membuat
laporan keuangan di UPPS setiap bulan untuk dilaporkan secara rutin kepada Wadek SDA melalui rapat
pimpinan, kemudian Wadek membuat laporan realisasi anggaran setiap tahun untuk mengetahui
keterserapan dana. Setiap akhir bulan Wadek SDA membuat laporan keuangan untuk Universitas, Lembaga
Pengawasan Keuangan YBW UII, Kantor Perbendaharaan YBW UII, dan Fakultas (arsip). Selain laporan,
audit internal dilaksanakan secara konsisten oleh tim YBW UII secara rutin setiap tahun dan setiap saat
atau insidental mendukung terciptanya pengelolaan keuangan yang akuntabel di tingkat PS maupun UPPS.
Pengelolaan asset
Pengelolaan Aset di UPPS menggunakan SIMIN (sistem informasi inventaris) untuk semua aset barang
bergerak dan tidak bergerak yang dimiliki oleh UPPS dan PS dan dapat dipinjam melalui sistem resource
sharing dengan penuh tanggung jawab.
Pengelolaan Penyebaran Ilmu Pengetahuan
UII mengikuti program lisensi Microsoft Campus Agreement yang memberikan manfaat kepada
sivitas akademika untuk mengakses Microsoft Azure (akses software terbaru Microsoft original).
Pengelolaan penyebaran ilmu pengetahuan untuk pembelajaran tersedia melalui layanan Google yang
diakses dengan akun UII, meliputi: GMail, GDrive, GClassroom, GMeet, GCalendar, GDocs, GSlide dll.
Berbagai software telah digunakan untuk memperkuat sistem pembelajaran diantaranya: program komputer
seperti MarvinSketch, MGLTools, autodock, SIM-RS/Apotek, Desain Expert, Camtasia, Cyberlink,
Winsaam, Snagit, mentimeter, kahoot, screen-o-matic, BioRender, padlet, panopto, microsoft for education,
ithenticate, phantom reader dll. Salah satu software yang dimiliki PS untuk kepentingan pembelajaran/
praktikum di PSPA yaitu Integrated Apotek Application System (IAAS), merupakan software bidang usaha
apotek lengkap dan terpadu, meliputi: penjualan Resep/OTC/Produksi, Pembelian, Persediaan dan
mengantisipasi permasalahan item/Obat Expired (Excellent Inventory Control). Konsinyasi dan
pembayaran Konsinyasi, Hutang, Piutang. Fasilitas layanan cetak/scan di UPPS diakses secara mandiri
78
melalui UIIPrint (https://bsi.uii.ac.id/uiiprint/), tersebar di UPPS lantai satu dan lantai basement serta
Laboratorium terpadu. Sarana komunikasi penyebaran informasi di lingkungan UII diterbitkan melalui “UII
News”, berupa informasi perkembangan UII, kajian Islam dan Pengetahuan, agenda Universitas dan
Fakultas yang dapat diakses secara online melalui website http://news.uii.ac.id.
Pengelolaan Penyebaran Ilmu Pengetahuan berbasis e-Learning
Berdasarkan peraturan Rektor No.34/PR/RE/BPA/X/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Proses
belajar mengajar berbasis e-learning di UII telah dilaksanakan dengan baik. Peraturan terbaru No 2 Tahun
2017, menjelaskan proses pembelajaran di UII dilakukan secara blended learning, aktivitas luring
kombinasi daring 45% dari total pertemuan yang direncanakan dalam RPS. Implementasi pembelajaran e-
learning telah dilaksanakan dalam kurikulum PS untuk matakuliah dan PKPA guna memperkuat aktivitas
pembelajaran di kelas (konvensional) agar tercipta variasi pembelajaran yang kreatif dan inovatif, didukung
referensi/jurnal/ebook online dari perpustakaan yang dapat diakses melalui e-library.
Sistem Informasi Perpustakaan
UII telah melengkapi fasilitas pencarian koleksi referensi melalui https://simpus.uii.ac.id dan akses
layanan digital https://library.uii.ac.id. Perpustakaan UII menjalin kemitraan dengan Jogjalab, Perpustakaan
Nasional RI, Australian Corner dan SNI Corner dengan 12.664 metode SNI yang dimanfaatkan dalam
analisis laboratorium. Perpustakaan UII juga terhubung dengan Jurnal Nasional Terakreditasi dan Indonesia
OneSearch untuk memperluas jejaring penelusuran referensi, aplikasi Mendeley dan Turnitin. Layanan e-
library bisa diakses terbatas oleh dosen dan mahasiswa setelah mendaftar kepada admin untuk memperoleh
username dan password. Pengadaan kelengkapan layanan perpustakaan dilakukan berdasarkan isian
kuesioner yang diberikan kepada masing-masing PS pada UPPS. Daftar layanan tersebut dapat dilihat pada
tabel Tabel 5.8
Tabel 5.7 Daftar layanan e-library Perpustakaan UII
E-book dan Jurnal Citation Open Access
Database
IGPublish (http://portal.igpublish.com) Scopus DOAB/ Directory of Open Access Books
(https://www.doabooks.org/)
Proquest (https://search.proquest.com/) Scifinder DOAJ/ Directory of Open Access Journals (https://doaj.org/)
Sciencedirect OVID SP FAO Corporate Document Repository
(http://search.ebscohost.com)
EBSCO (http://search.ebscohost.com) UpToDate PubMed Central (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/)
JSTOR (https://www.jstor.org/) Scihub
SciFinder UNdata
Westlaw World Digital Library
Springer (https://link.springer.com/) IDRC/International Development Research Centre
(https://www.idrc.ca/en)
Highwire Press
Biomed Central Medicine (https://bmcmedicine.biomedcentral.com/)
National Academies Press (https://www.nap.edu/)
6. Indikator Kinerja Tambahan
Berikut indikator kinerja tambahan di bidang keuangan yang ditetapkan dan diukur secara rutin tiap
tahunnya. Indikator ini dimonitor pada saat AMI, kemudian dikaji dan dianalisis untuk dapat dilakukan

79
perbaikan berkelanjutan, seperti sosialisasi program pengabdian masyarakat dengan pendanaan luar UII
(Kemenristek DIKTI).
Tabel 5.8 Indikator Kinerja Tambahan
No Indikator Kinerja Tambahan (IKT) Ruang Lingkup Standar Kode Sasaran Target Capaian
Mutu
1 Rata-rata dana eksternal PkM dari luar UII per C (standar PkM) SM-C-15 3 juta 4,7 juta
dosen per tahun rupiah rupiah

7. Kepuasan Pengguna
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, terutama dalam hal pengelolaan keuangan serta sarana dan
prasarana, UPPS dan PS mengukur kepuasan pengguna, baik internal/ eksternal yang dilaksanakan secara
rutin tiap tahun. Pengukuran kepuasan pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh Divisi Keuangan di bawah
UPPS. Survei sarana prasarana untuk mahasiswa dan dosen dilaksanakan oleh BPM, sedangkan untuk
tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan mitra kerja dilaksanakan oleh
Fakultas/Jurusan/Program Studi. Pengumpulan data dilakukan secara online melalui GForm yaitu
instrumen penelitian berupa kuesioner yang disusun oleh UPPS bersama dengan BPM dan DPKA.
Analisis data dilakukan berdasarkan jumlah jawaban puas dan sangat puas dari responden kemudian
dihitung persentase kepuasan terhadap sarpras dan keuangan UPPS.
Variabel kepuasan yang digunakan dalam survei adalah Standar Mutu UII “MERCY OF GOD” yang
diakselerasikan dengan kriteria Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS). Isi kuesioner pengelolaan
keuangan meliputi reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (fasilitas pendukung), empathy
(empati), dan responsiveness (respon) terhadap layanan divisi keuangan. Nilai kepuasan yang diperoleh
mendekati SM yang ditetapkan sebesar 85%. Indikator terhadap kepuasaan terhadap kecukupan dan
aksesibilitas sarpras pembelajaran dan penelitian meliputi kelayakan fasilitas dan aksesibilitas ruang dosen,
ruang kuliah, laboratorium, akses internet dan sistem informasi (UII print, Unisys/gateway, perpustakaan,
SDM, keuangan, dll). Tingkat kepuasan pengguna terhadap fasilitas UPPS juga melebihi nilai minimal yang
ditetapkan oleh BPM dan DPKA yakni sebesar 85% tersaji secara rinci pada gambar 5.2.

Gambar 5.2 Kepuasan pengguna terhadap fasilitas UPPS


Penilaian kepuasan pengguna dilaksanakan secara konsisten setiap tahun dalam AMI. Dari hasil
tersebut, akan diperoleh umpan balik dari pengguna yang bisa dimanfaatkan oleh pihak manajemen UPPS
80
dan PS untuk menentukan program dan aktivitas tindak lanjut sehingga tujuan akhir pemenuhan kebutuhan
tercapai. Analisis penyebab dan rencana tindak lanjut dituliskan dalam dokumen AMI dan diwujudkan
dalam RKAT UPPS dan PS.
8. Tinjauan Manajemen
Penjaminan mutu keuangan, sarana dan prasarana ditetapkan melalui standar UII yang dituangkan
sebagai MERCY OF GOD telah mengikuti siklus PPEPP melalui Rakorja dan RKAT. Audit internal
keuangan dilaksanakan secara konsisten dengan tahapan pelaksanaan dilakukan setiap tahun.
Terdapat tindak lanjut hasil audit internal pengelolaan keuangan, serta terdapat tinjauan
manajemen sebagai bentuk pengendalian.
Audit internal keuangan terdiri dari audit kinerja (AMI) oleh BPM terhadap Wakil Dekan bidang
keuangan dan sumber daya dan Divisi Keuangan, serta audit RKAT terhadap UPPS dan PS yang
dilaksanakan oleh Lembaga Audit PYBW UII secara konsisten setiap tahun. Audit kinerja mengacu pada
standar Manajemen (M), hasil pelayanan (Yield of Service, Y) dan tata kelola (Governance, G). Selanjutnya
hasil audit AMI ditinjaklanjuti melalui tindak perbaikan atau peningkatan guna merealisasikan konsep
continuous improvement. RTM yang ada di tingkat universitas dan fakultas dilaksanakan setelah audit
sebagai bentuk pengendalian. Audit RKAT dilaksanakan untuk menghitung keterserapan anggaran dan
ketercapaian program kerja. PPEPP aktivitas keuangan UPPS terlihat pada gambar berikut:

Gambar 5.3 Siklus PPEPP keuangan UPPS


Penjaminan mutu terhadap pengelolaan sarana prasarana di UPPS dilakukan pada aktivitas sistem
pengadaan, inventarisasi, penggunaan, sirkulasi, mutasi dan pemeliharaan serta penghapusan sarana. Sarana
yang dimaksud meliputi barang habis pakai, barang bergerak, bahan pustaka dan peralatan laboratorium.
Audit internal sarpras dilaksanakan secara konsisten dengan tahapan pelaksanaan dilakukan setiap
tahun. Pelaksanaan audit sarpras pembelajaran dilaksanakan dengan berpedoman pada ketercapaian
standar sarana prasarana pembelajaran di UPPS yang tertuang dalam Peraturan Permenristekdikti no 44
tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi, Pengelolaan standar Sarpras UII dan SPM UII untuk
pengelolaan sarpras yang mendukung penelitian. Audit internal dilaksanakan secara konsisten dengan
tahapan pelaksanaan dilakukan setiap tahun oleh BPM kepada UPPS unit terkait (PS dan laboratorium)
dengan melihat kelengkapan dokumen dan kelayakan sarpras pembelajaran, penelitian dan PKM. Dokumen
dan kelayakan di lingkup UPPS/ PS meliputi standar spesifikasi fasilitas/peralatan untuk mendukung proses
81
pembelajaran,penelitian,pengabdian masyarakat, daftar inventaris fasilitas/ peralatan yang mutakhir sesuai
standar spesifikasi fasilitas untuk menjamin capaian pembelajaran, prosedur kerja terkait kemudahan akses
fasilitas/ peralatan untuk menjamin capaian pembelajaran dan meningkatkan suasana akademik. Terdapat
tindak lanjut hasil audit internal pengelolaan sarana dan prasarana, serta terdapat tinjauan
manajemen sebagai bentuk pengendalian berupa evaluasi terhadap penyiapan dan pengelolaan sarpras
di lingkungan UPPS meliputi: tingkat kepuasan terhadap fasilitas, ketersediaan/kecukupan fasilitas bagi
mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan/alumni, pengguna lulusan, dan mitra kerja sama.
Pengendalian dan upaya tindak lanjut terhadap hasil audit di lingkungan UPPS dilakukan melalui
perbaikan dan koordinasi unit terkait, seperti rapat persiapan perkuliahan dan blok, rapat persiapan
praktikum dan rapat pengadaan alat laboratorium.
Tabel 5.9 Tindak lanjut terhadap hasil audit keuangan, sarana dan prasarana di UPPS
No Aspek penilaian Tindakan perbaikan
1 Pemberitahuan rekap 1. Adanya pemberitahuan rekap pendapatan kepada dosen dan tendik melalui whatsapp
pendapatan dan pajak kepada personal
dosen dan tendik 2. Adanya SIM bukti potong pajak yang bisa diakses oleh dosen dan tendik melalui laman
web www.pajak.uii.ac.id
2 Fasilitas untuk difabel 1. Penambahan sarana seperti penyediaan jalur khusus pengguna kursi roda dan informasi
dalam huruf Braille yang ada di lift
2. Penambahan prasarana seperti ramp, toilet khusus dan tempat parkir
3 Ruang terbuka 1. Memperbaiki taman, menambahkan meeting point
4 Koneksi dan akses teknologi 1. Pemutakhiran perangkat lunak dan pemeliharaan sistem dan infrastruktur
informasi 2. Mengembangkan layanan berbasis IT yang compatible dengan perkembangan teknologi
3. Mengembangkan aplikasi di UII Gateway
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan,
sarana dan prasarana serta tindak lanjut
Hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terhadap pengelolaan keuangan, sarana dan
prasarana pada UPPS telah memenuhi target. Dana UPPS dapat menjamin keberlangsungan
operasional tridarma, investasi pengembangan SDM, sarana dan prasarana dalam 3 tahun terakhir,
serta memiliki kecukupan dana untuk rencana pengembangan 3 tahun ke depan yang didukung
oleh sumber pendanaan yang realistis dari unit bisnis dan mahasiswa. UPPS telah menyediakan
prasarana dan sarana yang mutakhir serta aksesibilitas yang cukup untuk menjamin pencapaian
capaian pembelajaran, penelitian, PkM, dan meningkatkan suasana akademik dengan sistem
resource sharing. Penggunaan sarpras tercatat melalui SIM untuk memudahkan monitoring, mendukung
pemenuhan CPL dan excellent service. Audit internal keuangan dilaksanakan secara konsisten dengan
tahapan pelaksanaan dilakukan setiap tahun melalui Lembaga Audit. Tindak lanjut hasil audit internal
pengelolaan keuangan dan tinjauan manajemen disusun oleh Kepala Divisi Keuangan bersama Wakil Dekan
Bidang Sumber Daya. Audit internal pengelolaan sarana dan prasarana dilaksanakan secara konsisten
dengan tahapan pelaksanaan dilakukan setiap tahun oleh BPM UII.
UPPS dan PS telah memiliki standar yang jelas terkait perencanaan, sumber-sumber keuangan,
pengalokasian, realisasi, dan pertanggungjawaban keuangan. Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana
82
yang mencakup: perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan juga telah dimiliki
UPPS. Pencapaian pengelolaan keuangan dan sarpas pada UPPS dan PS telah melampaui target. Adapun
upaya pengembangan yang terus diupayakan oleh UPPS dan PS berupa peningkatan income generating dan
pengembangan sarpras sesuai dengan kondisi adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi Covid-19.

Kriteria 6. Pendidikan
1. Latar Belakang
Latar belakang penetapan standar pendidikan adalah sebagai reaksi dari kewajiban UII
untuk menjamin kualitas pendidikan yang berlangsung didalamnya, sebagaimana tertera pada
Permendikbud RI Nomor 44 Tahun 2015 tentang SNPT dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang SNPT.
Rasionalisasi dari standar pendidikan ini adalah bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang
berkualitas, diperlukan penetapan kriteria minimal terkait kompetensi lulusan yang diharapkan, isi
pembelajaran, proses pembelajaran, kriteria penilaian, sarana dan prasarana, pembiayaan, dan
pengelolaan serta penjaminan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, UII telah menetapkan Standar
tercapainya SM UII MERCY OF GOD yaitu pada komponen E (education). UII telah menetapkan
Standar SPM bidang pendidikan yang mengacu pada SN DIKTI dengan standar tambahan berupa
standar reputasi, standar nilai keislaman, standar spesifikasi program studi, dan standar
pengembangan karakter. Tujuan dari penetapan standar mutu E (Education) ini adalah sebagai
acuan dalam hal ini PSPA UII untuk mencetak apoteker yang sesuai dengan nilai ke-UII-an dan
SKAI sebagaimana tertuang dalam profil lulusan PSPA UII sesuai dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Kurikulum PSPA UII yang digunakan saat ini adalah kurikulum
2019 yang dapat diakses di website https://apoteker.uii.ac.id/ . Kurikulum ini memiliki
keunggulan berupa kemampuan sebagai promotor kesehatan, mendesain dan
mengimplementasikan program promosi kesehatan di masyarakat umum dan komunitas.
Materi dan metode pembelajaran menggunakan sistem blok dengan pendekatan
pembelajaran berbasis masalah (PBL), sebagaimana tertuang dalam media pembelajaran di
http://bit.ly/modulblokpspauii. Suasana Akademik di PSPA UII merupakan komponen standar
proses pembelajaran untuk mendukung capaian pembelajaran meliputi: interaksi mahasiswa
dengan dosen dan civitas akademika yang kondusif, terselenggaranya kegiatan ilmiah, kebebasan
akademik, mimbar akademik dan etika akademik, dan terbangunnya motivasi positif dan prestatif
di kalangan mahasiswa. Integrasi penelitian dan pengabdian dalam pembelajaran merupakan
bagian dari kriteria standar proses pembelajaran tentang kewajiban mengakomodasi hasil

83
penelitian, PkM, dan wajib menyampaikan pesan dakwah Islamiyah. Standar penilaian meliputi
kriteria minimal tentang asesmen penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus memenuhi
prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, transparan dan dilakukan terintegrasi.
2. Kebijakan/Rujukan
PSPA UII menyusun dan menyelenggarakan pendidikan dengan mengacu pada undang-
undang dan peraturan pemerintah, serta merespon perubahan kebijakan sebagaimana tercantum
pada Tabel 6.1. Peraturan Pemerintah untuk penyusunan kurikulum adalah sebagai berikut:
1) Peraturan Presiden No 8 tahun 2012 tentang KKNI, 2) Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015
Tentang SNPT, 3) Panduan-Penyusunan-kurikulum PT Kemenristek 2016, 4) NA Standar
Kompetensi Lulusan dan Kurikulum Pendidikan Farmasi APTFI 2013, 5) Standar Kompetensi
Apoteker Indonesia (SKAI) 2016, 6) Draft Standar Pendidikan Apoteker Indonesia 2016, 7)
Deklarasi Forum Nasional Kaprodi PSPA se-Indonesia 2018, 8) Draft CPL Program Studi Profesi
Apoteker dari APTFI 2018
Tabel 6.1 Peraturan universitas, ruang lingkup, aspek, dan deskripsinya
Aspek Peraturan dan ruang lingkup Deskripsi
Kurikulum Peraturan Rektor UII No 2 Tahun 2019 tentang a. Tahapan Penyusunan Dokumen Kurikulum
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi b. Alur Pengesahan Dokumen Kurikulum
di Lingkungan UII
(https://bit.ly/peraturankurikulum )
Kurikulum Ulil Dokumen Akademik Kurikulum Komprehensif a. Rasional dan dasar hukum penyusunan kurikulum
Albab Ulil Albab b. Evaluasi kurikulum universitas
(https://bit.ly/peraturankurikulum ) c. Rancang bangun kurikulum Ulil Albab
d. Tata Kelola Kurikulum Ulil Albab
Sasaran dan strategi: Peraturan Rektor UII Nomor 11 tahun 2017 a. Capaian Pembelajaran Lulusan Universitas
Capaian tentang Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) b. Bahan Kajian
Pembelajaran (https://bit.ly/peraturankurikulum )
Lulusan
c. Mata Kuliah Wajib Universitas, Aktivitas Kemahasiswaan, dan
Unit Penyelenggaranya
d. Strategi Pembelajaran dan Evaluasi
e. Konversi Nilai
Proses pendidikan, Peraturan Universitas No.2 tahun 2017 tentang a. Standar Reputasi dan Nilai-nilai Keislaman
strategi dan metode Proses Pendidikan dan Pembelajaran di b. Standar Kompetensi Lulusan
Lingkungan UII dan Peraturan Rektor UII No.11 c. Standar Spesifikasi Program Studi
tahun 2017 tentang CPL Universitas dan Mata d. Standar Isi dan Struktur Pembelajaran
Kuliah Wajib Universitas, e. Standar Proses Pembelajaran
(https://bit.ly/peraturankurikulum ). f. Pengembangan Karakter Mahasiswa
g. Tata Tertib Perkuliahan yang meliputi Tata Tertib Pendidik dan
Mahasiswa
h. Standar Asesmen dan Penilaian, Evaluasi Pembelajaran, Standar
Kelulusan
i. Mahasiswa dan Tenaga Kependidikan
j. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
k. Standar Pembiayaan Pembelajaran
l. Standar Pengelolaan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran, Dewan
Pertimbangan Akademik, Pembimbing Akademik dan Konseling
Panduan Panduan singkat perkuliahan online-respon Jenis aktivitas pembelajaran daring, aplikasi yang digunakan, media
Perkuliahan Daring terhadap pandemi Covid 19 pembelajaran, jumlah pertemuan dan presensi serta jenis penilaian
(https://dpa.uii.ac.id/panduan-perkuliahan-
daring/)

84
Surat Keterangan Peraturan Rektor UII Nomor 24 Tahun 2019 a. Jenis, komposisi dan aktivitas kemahasiswaan wajib dan pilihan
Pendamping Ijazah tentang Satuan Kredit Partisipasi dan Aktivitas b. Mekanisme pelaksanaan Aktivitas Kemahasiswaan
(SKPI) Kemahasiswaan c. Mekanisme Pengisian dan Verifikasi Data Aktivitas
(https://kemahasiswaan.uii.ac.id/wp- Kemahasiswaan
content/uploads/2020/02/Peraturan-Rektor- d. Surat Keterangan Pendamping Ijazah
tentang-SKP-dan-Aktivitas-Kemahasiswaan.pdf )
Peraturan tentang Peraturan Rektor Nomor 23 Tahun 2019 tentang a. Kedudukan dan keanggotan
Dewan Dewan Pertimbangan Akademik b. Tugas dan kewenangan
Perimbangan (https://dpa.uii.ac.id/wp- c. Tata kerja
Akademik content/uploads/2020/07/PR-21_Dewan-
Pertimbangan-Akademik-rotated-1.pdf)
Panduan Teknis Panduan pengisian Silabus, Panduan pengisian Isian Silabus, RPS, dan lembar penugasan
Pembelajaran RPS, Lembar penugasanm
(https://dpa.uii.ac.id/sumber-daya/panduan-
pengisian-rps/)
3. Strategi Pencapaian Standar
Dalam rangka strategi untuk pencapaian standar pendidikan, Jurusan Farmasi telah
menetapkan Renstra lima tahunan. Implementasi renstra didukung beberapa hal berikut ::
1. Pemutakhiran kurikulum dilakukan setiap 4-5 tahun sekali sesuai dengan SKAI, KKNI
tahun 2012 dan SNPT tahun 2015, serta CPL yang ditetapkan APTFI.
2. PSPA UII menetapkan kompetensi keislaman yang terhitung ber-SKP (Satuan Kredit
Partisipan). Kegiatan tersebut dikemas dengan tajuk Pengembangan Diri Qurani (PDQ).
3. Pelaksanaan pembelajaran melibatkan seluruh dosen tetap pengampu mata kuliah
secara penuh meliputi semua aspek mulai dari pengembangan proses pembelajaran,
penyusunan kurikulum, silabus, RPS, sampai dengan evaluasi.
4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran mencakup karakteristik,
perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan beban belajar mahasiswa. Monev
dilakukan secara konsisten persemester. Hasil monev ditindaklanjuti dalam RTM prodi.
5. Pelatihan pengembangan metode dan evaluasi pembelajaran yaitu Workshop OBE
(23/04/2019), Pelatihan Pengembangan Kemampuan Dosen sebagai Fasilitator Pembelajaran
(6/08/2019), Pelatihan Pengembangan Video Pembelajaran (22/08/2019), Pelatihan
Pengembangan RPS (27-28/08/2019, Pelatihan Google Classroom untuk Kuliah Daring
(16/10/2019), Pelatihan pembuatan audiovisual untuk pembelajaran (24/01/2020) dan
Pengenalan Panopto dan Media Interaksi Pembelajaran Daring (2/09/2020).
6. Integrasi keislaman, penelitian, dan PkM didorong melalui hibah buku dan KAIST yang rutin,
untuk mendiskusikan hasil dan pengembangan penelitian dan keilmuan
7. Dana, sarpras, dan tata kelola yang baik mendukung implementasi standar pendidikan
8. SPM mulai dari kejelasan sasaran, standar dan rencana mutu pendidikan, diikuti dengan
monev, AMI, dan RTM baik ditingkat prodi sampai UII.

85
Tabel 6.2 Strategi, alokasi sumber daya, dan mekanisme kontrol PS dan UPPS untuk mencapai standar terkait pendidikan
Strategi pencapaian standar Indikator
Ruang Mekanisme
Nama Standar Tujuan Program kerja Sumber Daya Sasaran Target
lingkup pengendalian
Strategis
Standar SPM Isi TS-1 Program peningkatan RKAT PSPA RTM PS E-9: Ketersediaan Memenuhi aspek/lampiran berikut:
Bidang pembelajara relevansi konten pembelajaran UII kelengkapan (1) riwayat penyusunan kurikulum
Pendidikan (E) n dengan pemutakhiran dokumen yang melibatkan pemangku
(kurikulum) kurikulum program studi kurikulum kepentingan dan review pakar,
merespon education 4.0 (P1) (2) Capaian Pembelajaran Lulusan,
(3) RPS yang telah disahkan,
(4) persentase praktik dalam kurikulum
lebih dari 60%
Standar SPM TS-1 Program peningkatan RKAT PSPA RTM PS E- Memenuhi aspek berikut:
Bidang relevansi konten pembelajaran UII 18:Ketersediaan (1). Struktur kurikulum sesuai dengan
Pendidikan (E) dengan pemutakhiran peta kompetensi urutan capaian pembelajaran;
kurikulum program studi dan instrumen (2) Struktur kurikulum digambarkan
merespon education 4.0 (P2) pengukuran CPL dalam peta kompetensi, serta
(3) Struktur kurikulum memberikan
fleksibilitas untuk memfasilitasi
keberagaman minat dan bakat melalui
MK Pilihan
Standar SPM TS-1 Penguatan strategi besar RKAT PSPA RTM PS RM-E Minimal 5% matakuliah bermuatan
Bidang islamisasi diri, internalisasi UII Kurikulum yang nilai-nilai keislaman
Pendidikan (E) nilai-nilai organisasi, dan memuat nilai-nilai
integrasi ilmu pengetahuan keislaman
dan Islam (P3)
Standar SPM Standar TS-1 Peningkatan kapasitas dosen RKAT PSPA RTM PS SM-E-10:Kualitas Rata-rata nilai kinerja mengajar dosen
Bidang proses dan tenaga kependidikan UII Pembelajaran (NKMD>3.25)
Pendidikan (E) Pembelajara dalam menjalankan dan Dosen
n (suasana mendukung proses
akademik) manajemen dan pembelajaran
berbantuan teknologi
informasi (P4)
Standar SPM Standar TS-1 Peningkatan relevansi RKAT PSPA RTM PS E-13: Keterlibatan Kegiatan tenaga ahli/pakar sebagai
Bidang proses pembinaan kemahasiswaan UII Pakar: pembicara dalam seminar/pelatihan,
Pendidikan (E) Pembelajara berkarakter dan profil diri pembicara tamu, dsb, dari luar PT
n (suasana sesuai bidang kerja untuk sendiri (tidak termasuk dosen tidak
akademik) memperkuat kemandirian tetap (Jumlah Tenaga
yang merespon Era Disrupsi Ahli/Pakar=JTAP) JTAP≥ 12 orang
(P5)

86
Standar SPM Standar isi TS-1 Penguatan integrasi hasil Pembiayaan RTM PS RM-E-..: Persentase MK yang memanfaatkan
Bidang (Integrasi penelitian ke dalam PkM dan RKAT jurusan Pemanfaatan hasil hasil penelitian dan pengabdian
Pendidikan (E) ilmu konten pembelajaran (P6) penelitian dan masyarakat
pengetahua pengabdian
n dan masyarakat dalam
keislaman) pembelajaran
Standar SPM Standar TS-1 Akselerasi akreditasi dan Pembiayaan RTM PS E-19: Memenuhi aspek berikut:
Bidang pengelolaan peningkatkan SPM berbasis RKAT PSPA Monitoring & (1). Dapat ditunjukkan bukti
Pendidikan (E) pembelajara sistem informasi (P7) Evaluasi Proses pelaksanaan monitoring & evaluasi
n Pembelajaran: proses pembelajaran setiap semester
(Monitoring Pelaksanaan mencakup karakteristik, perencanaan,
dan evaluasi evaluasi pelaksanaan PBM & ada tindak lanjut
proses) pembelajaran (2). Dapat menunjukkan SK DEPERA
secara (Dewan Pertimbangan Rektor) dengan
komprehensif unsur keanggotaan yang lengkap
(3) Ada kontribusi DEPERA dalam
evaluasi pembelajaran
Standar SPM Standar TS-1 Akselerasi akreditasi dan Pembiayaan RTM PS E-10:Tindak Memenuhi aspek berikut:
Bidang pengelolaan peningkatkan SPM berbasis RKAT PSPA lanjut hasil (1). Dapat menunjukkan bukti upaya
Pendidikan (E) pembelajara sistem informasi (P7) Monev: Prodi dalam menindaklanjuti hasil
n Konsistensi monitoring dan evaluasi terhadap
(Monitoring tindak lanjut hasil pelaksanaan proses pembelajaran
dan evaluasi monev program studi di setiap semester
proses) Pembelajaran (2). Dapat menunjukkan adanya
peningkatan mutu PBM
4. Evaluasi Pencapaian Standar
Tabel 6.3 Hasil evaluasi pelaksanaan standar
Pro Capaian/
Indikator Analisis Masalah Tindak Lanjut
TS gra Deskripsi Evaluasi
m Sasaran Mutu Target TS Faktor pendukung Faktor penghambat
TS- P1 Evaluasi dan E-9: Memenuhi aspek/lampiran Terpenuhi 4 Komitmen pimpinan, terkait keragaman Berdasarkan evaluasi
1 Penyusunan Ketersediaan berikut: aspek pentingnya pemutakhiran stakeholder eksternal kurikulum tahunan,
Kurikulum kelengkapan (1) riwayat penyusunan kurikulum, didukung oleh yang dihadirkan saat kurikulum 2019
dokumen kurikulum yang melibatkan ketersediaan RKAT untuk pemutakhiran mengalami revisi minor
kurikulum pemangku kepentingan dan melakukan serangkaian tahap kurikulum belum berupa penambahan
review pakar, evaluasi kurikulum mewakili seluruh PKPA PBF sebanyak 2
(2) CPL, bidang pekerjaan sks.
(3) RPS yang telah disahkan, kefarmasian terutama
(4) persentase praktik dalam aspek farmasi
kurikulum lebih dari 60% distribusi
TS- P2 Penyusunan E- Memenuhi aspek berikut: Terpenuhi 3 Komitmen tim untuk Keterbatasan tempat Perluasan kerjasama
1 dokumen 18:Ketersediaan (1). Struktur kurikulum sesuai aspek menyelesaikan dokumen PKPA Industri untuk peningkatan
kurikulum peta kompetensi dengan urutan capaian kurikulum dan ketersediaan tempat PKPA Industri
dan instrumen pembelajaran; RKAT
(2) Struktur kurikulum

87
pengukuran digambarkan dalam peta
CPL kompetensi, serta
(3) Struktur kurikulum
memberikan fleksibilitas untuk
memfasilitasi keberagaman
minat dan bakat melalui MK
Pilihan
TS- P3 Muatan keislaman RM-Kurikulum Minimal 5% matakuliah Terpenuhi Keberadaan standar dan Konten dan nilai-nilai Melakukan pelatihan
1 dalam kurikulum yang memuat bermuatan nilai-nilai keislaman 40% komitmen bersama untuk keislaman yang pembuatan skenario PBL
nilai-nilai memasukkan nilai-nilai dimasukkan ke dalam yang selain dikaitkan
keislaman keislaman sudah masuk dalam pembelajaran blok dengan aspek
pembelajaran blok berupa materi masih kurang pengetahuan, juga
jaminan halal, kehalalan terapi, bervariasi kaitkan dengan
akhlak profesi, dan memulai keterampilan khusus
setiap aktivitas dengan membaca yang berkaitan dengan
atau mengkaji Al Quran nilai keislaman
TS- P4 Proses SM-E- Rata-rata nilai kinerja mengajar 3,6 Komitmen dosen, pelatihan, serta Keterbatasan kasus Pengumpulan kasus dari
1 Pembelajaran 10:Kualitas dosen (NKMD>3.25) situasi yang kondusif mendukung riil yang bisa diangkat praktisi, alumni, atau
Pembelajaran dosen untuk memberikan menjadi scenario preseptor
Dosen pelayanan pendidikan yang tutorial
terbaik untuk mahasiswa.
Pendekatan PBL membuat
mahasiswa mandiri dan kreatif
menyelesaikan masalah.
TS- P5 Kuliah Pakar E-13: Kegiatan tenaga ahli/pakar 12 Ketersediaan RKAT mendukung Kondisi pandemi Kuliah tamu dari dosen
1 Keterlibatan sebagai pembicara dalam terlaksananya kuliah tamu dan menyebabkan kuliah internasional
Pakar: seminar/pelatihan, pembicara workhop dari pakar di bidangnya tamu dari dosen diselenggarakan secara
tamu, dsb, dari luar PT sendiri dari dalam dan luar negeri internasional tertunda online
(tidak termasuk dosen tidak
tetap (Jumlah Tenaga
Ahli/Pakar=JTAP) JTAP≥ 12
orang
TS- P6 Integrasi RM-E-..: Persentase MK yang 30% Ketersediaan road map penelitian Jenis penelitian dan Peningkatan koordinasi
1 penelitian dan Pemanfaatan memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian beserta local PkM paling banyak kelompok keilmuan
PkM dalam hasil penelitian dan pengabdian masyarakat genius prodi memberikan arahan baru memberikan secara intens
pembelajaran dan pengabdian penelitian dan PkM yang masukan pada materi untukmengintegrasikan
masyarakat mendukung pembelajaran dan metode, belum penelitian, PkM, dan
dalam menghasilkan luaran pembelajaran, misalnya
pembelajaran yang lebih sistematis kajian hasil riset dan
seperti dalam bentuk penyiapan buku hasil
buku referensi riset sebidang
TS- P7 Penjaminan Mutu AMI Prodi -E- Memenuhi aspek berikut: 3 aspek Komitmen pimpinan untuk DEPERA baru Optimalisasi fungsi dan
1 Pembelajaran 19: (1). Dapat ditunjukkan bukti terpenuhi melakukan monev dan RTM dibentuk pada TS, peran DEPERA.
Monitoring & pelaksanaan monitoring & secara rutin dan membentuk sehingga
Evaluasi Proses evaluasi proses pembelajaran DEPERA efektivitasnya belum
Pembelajaran: setiap semester mencakup bisa dievaluasi

88
Pelaksanaan karakteristik, perencanaan,
evaluasi pelaksanaan PBM & ada tindak
pembelajaran lanjut
secara (2). Dapat menunjukkan SK
komprehensif DEPERA (Dewan
Pertimbangan Rektor) dengan
unsur keanggotaan yang
lengkap
(3) Ada kontribusi DEPERA
dalam evaluasi pembelajaran
TS- P9 Penjaminan Mutu Tindak lanjut Memenuhi aspek berikut: 2 aspek Komitmen pimpinan untuk Adaptasi proses Mencari alternatif
1 Pembelajaran hasil Monev: (1). Dapat menunjukkan bukti terpenuhi melakukan monev serta RTM pembelajaran yang pembelajaran online
Konsistensi upaya Prodi dalam prodi sehingga hasil evaluasi dilakukan secara seperti “My Dispense”
tindak lanjut menindaklanjuti hasil dapat segera ditindaklanjuti. online membutuhkan dari Monash university
hasil monev monitoring dan evaluasi Monev dan RTM dilakukan oleh waktu dan yang digunakan dalam
Pembelajaran terhadap pelaksanaan proses prodi secara rutin setiap semester pembiasaan pembelajaran Blok
pembelajaran program studi di Farmasi Rumah Sakit
setiap semester
(2). Dapat menunjukkan adanya
peningkatan mutu PBM
5. Indikator Kinerja Utama
a. Kurikulum
PSPA UII menetapkan keunggulan dalam bidang farmasi komunitas, khususnya promosi kesehatan, sesuai dengan hasil evaluasi tracer
study dan rumusan profil lulusan. Mata kuliah keunggulan ini sangat mendukung CPL berupa kemampuan melakukan upaya preventif
dan promotif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (KK 06). Selain itu, mata kuliah keunggulan ini juga mendukung roadmap
penelitian farmasi yang ketiga yaitu: Pengembangan modeling dalam promosi kesehatan. Penelitian promosi kesehatan antara lain telah
terpublikasi di J Sains Farm Klin 7(3):202–209 (Desember 2020) .

89
Pembelajaran promosi kesehatan ini juga sangat mendukung road map pengabdian
masyarakat farmasi yang pertama yaitu pengembangan kegiatan promosi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembelajaran promosi kesehatan dilakukan
dalam bentuk teori, praktikum dan praktik, meliputi kuliah pakar promosi kesehatan,
workshop perancangan program, workshop analisis data dan pembelajaran berbasis proyek
promosi kesehatan. Mahasiswa melakukan tahapan program promosi kesehatan mulai dari need
assessment, penyusunan skala prioritas, perancangan program, implementasi program, dan
evaluasi program. Program pembelajaran promosi kesehatan ini dievaluasi setiap semester melalui
RTM prodi dengan indikator keberhasilan berupa jumlah program yang terlaksana dan
publikasi di media.
1) Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran
kurikulum.
Pemutakhiran kurikulum 2015 serta penyusunan kurikulum 2019 dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal, serta direview oleh
pakar di bidang kefarmasian dan kurikulum perguruan tinggi. Metode penyusunan kurikulum
diawali dengan dilakukannya evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelumnya dengan mengundang
stakeholder. Stakeholder yang terkait antara lain preseptor RS, apotek, industri dan pemerintahan,
alumni di berbagai bidang pekerjaan kefarmasian, perwakilan dari organisasi apoteker (PD IAI
DIY), pengguna lulusan/ user, mahasiswa, dosen, narasumber pemangku kepentingan dari APTFI
dan panitia nasional UKAI. Penyusunan kurikulum juga didasarkan pada hasil pelacakan alumni
(tracer alumni) untuk melihat pola penyebaran tempat kerja alumni, yang sampai saat ini masih
tersebar baik di farmasi pelayanan (RS, Apotek, Puskesmas), farmasi industri, PBF, pendidikan
dan pemerintahan (PNS). Masukan dari stakeholder tersebut menjadi strategi atau pendekatan
utama dalam proses peninjauan kurikulum. Umpan balik dari stakeholder memberikan masukan
yang penting bagi penyusunan kurikulum baru, salah satunya adalah masukan untuk melatih
mahasiswa agar menjadi lulusan siap pakai di dunia kerja, sehingga pembelajaran yang terintegrasi
berbasis problem dibutuhkan. Proses penyusunan kurikulum 2019 PSPA UII disusun setelah
dilakukan evaluasi kurikulum bersama stakeholder, workshop metode pembelajaran, workshop
penyusunan RPS, CPL, dan CPMK, workshop pembentukan struktur kurikulum, dan kunjungan
ke apotek, industri dan rumah sakit untuk perluasan tempat PKPA. Beberapa tahapan kegiatan
proses penyusunan kurikulum 2019 PSPA UII secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 6.3.

90
Tabel 6.3 Proses Penyusunan/Peninjauan Kurikulum
Nama Kegiatan Waktu Pemateri

Evaluasi Kurikulum dan metode pembelajaran 17-23 Desember Preseptor (rs, apotek, industri, pemerintahan), alumni,
Problem Based Learning (PBL) PSPA 2017 pengguna lulusan, dosen farmasi UII, Perwakilan IAI
berdasarkan KKNI dan standar internasional oleh DIY, mahasiswa
stakeholder

Evaluasi Kurikulum PSPA UII berdasarkan 10 Maret 2018 Prof Dr. Umi Athiyah, M.S, Apt. (IAI dan panitia UKAI)
KKNI dan APTFI

Workshop penyusunan metode pembelajaran 23 April 2018 dr. Nurhayati, M. MedEd (pakar PBL)
berbasis Tim Based Learning dan penyusunan
evaluasi pembelajaran yang relevan

Workshop pembentukan kurikulum PSPA UII 20 Juli 2018 Dr. Josef Wijoyo, Apt. (APTFI dan IAI)

Workshop penyusunan CPL, CPMK, dan RPS 30 April 2018 Agung Nugroho A., ST, MT (BPA UII)

Penyusunan rancangan kurikulum Mei 2018 Tim Kurikulum

Review rancangan kurikulum Juni 2018 Prof Dr. Umi Athiyah, M.S, Apt
Dr. Josef Wijoyo, Apt. (APTFI dan IAI)
Agung Nugroho Adi, M.S (DPA)

Sosialisasi kurikulum kepada dewan dosen 30 Agustus 2018 Tim Kurikulum PSPA

2) Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI yang
sesuai.
Capaian pembelajaran PSPA UII diturunkan dari profil lulusan nine star dan
memenuhi level KKNI level 7 sesuai perkembangan IPTEK dan kebutuhan pengguna.
Kurikulum PSPA didesain untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan dapat mengikuti
dinamika lingkungan. Penyusunan rumusan profil lulusan mempertimbangkan masukan dan
umpan balik stakeholder, evaluasi diri prodi serta rekomendasi dari APTFI. Profil lulusan
dilengkapi dengan karakter yang diharapkan dimiliki oleh lulusan yaitu berkepribadian islami.
Profil lulusan PSPA UII adalah memiliki kemampuan sebagai pemimpin (leader) yang
berkepribadian islami, pemberi pelayanan kefarmasian (caregiver), pengelola (manager),
penghubung (communicator), pembelajar terus menerus (life-long learner), penebar ilmu
pengetahuan (educator) yang berorientasi pada pemecahan masalah (researcher and decision
maker) secara profesional (professional responsibility).
Rincian CPL PSPA UII sudah memenuhi kompetensi level 7, sebagaimana termuat dalam
dokumen kurikulum (https://bit.ly/kurikulumPSPA ). Lulusan pendidikan yang sesuai jenjang 7
memiliki capaian mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya,

91
dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner; mampu melakukan riset dan mengambil
keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada
di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.
PSPA merumuskan sikap dan keterampilan umum berdasarkan SNPT No 44/2015 dengan
sedikit modifikasi. Rumusan CP untuk keterampilan khusus dan pengetahuan mengacu pada
rumusan yang ditetapkan oleh APTFI. Rumusan CPL yang terdapat pada Kurikulum Universitas
mengacu pada Peraturan Rektor UII Nomor 11/ 2017. Rumusan CPL dan hubungannya dengan
profil lulusan serta hubungan antara CPL prodi dengan CPL KKNI, dan CPL prodi dengan profil
lulusan dapat dilihat pada dokumen kurikulum PSPA 2019.
Tabel 6.4 Pemetaan CPL prodi dengan profil lulusan
CPL S S S S S S K K K K K K K K K K K K K K K K P
0 0 0 0 0 0 U0 U U0 U U K K K K K K K K K K K 01
Profil lulusan 1 2 3 4 5 6 1 02 3 04 05 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11

Caregiver V V V V V V V

Researcher- V V V V V V V V V V
Decision Maker

Communicator V V V V V V V V V V

Leader V V V V V V V V V

Manager V V V V V V V V

Life Long Learner V V V V V

Educator V V V V V V V V V V

Professional V V V V V V V V V V V V
responsibilities

3) Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran.


Struktur kurikulum PSPA 2019 disusun sesuai dengan urutan capaian pembelajaran
dan digambarkan dalam peta kompetensi, dengan merujuk pada KKNI, APTFI, dan UII dan
memberikan fleksibilitas melalui mata kuliah pilihan sebagaimana terlihat dalam dokumen
kurikulum. Peta struktur terlihat pada gambar 6.1 dan sebaran CPL dalam struktur kurikulum
dapat dilihat dalam dokumen kurikulum (https://bit.ly/kurikulumPSPA )

92
Gambar 6.1. Peta kompetensi dan struktur kurikulum PSPA 2019
Pada semester 1, struktur kurikulum disusun untuk memberikan bekal kemampuan sebelum
mahasiswa PKPA pada berbagai bidang. Setiap mata kuliah sedikitnya memiliki satu CPL sikap,
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus yang akan dicapai. Pada semester 2,
mahasiswa mengikuti PKPA meliputi PKPA apotek dan PBF, rumah sakit, pemerintahan (Dinkes,
BPOM, dan puskesmas), serta industri farmasi.
Alur logis struktur kurikulum ini diarahkan mulai dari CPL berupa kemampuan produksi
dan formulasi sediaan farmasi (blok farmasi industri), diikuti dengan kemampuan pengelolaan
sediaan farmasi (blok manajemen farmasi), kemampuan pelayanan di komunitas meliputi
dispensing sediaan farmasi dan optimalisasi terapi di komunitas (blok farmasi komunitas), serta
kemampuan optimalisasi terapi pada pasien rawat inap (blok farmasi rumah sakit). Setelah selesai
mengikuti pembelajaran blok, mahasiswa diharapkan sudah dapat mencapai capaian pembelajaran
minimal untuk bekal PKPA yang akan dilakukan pada semester kedua.
Fleksibilitas minat bakat diberikan melalui PKPA pilihan industri dan pemerintahan. Hal
ini didasarkan atas masukan alumni yang menyatakan kecenderungan minat mahasiswa dan
keterbatasan tempat PKPA. Meskipun kedua PKPA tersebut pilihan, namun kompetensi produksi
sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian di komunitas (puskesmas) telah diberikan pada saat
pembelajaran blok dalam bentuk project based learning dan praktik lapangan.
b. Pembelajaran
1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Proses pembelajaran di PSPA UII mengintegrasikan sifat interaktif, holistik,
saintifik, konstekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa dan
menghasilkan lulusan yang sangat sesuai dengan capaian pembelajaran. Sifat islami juga
ditanamkan pada seluruh mata kuliah blok, sedangkan pada PKPA mahasiswa juga dilatih untuk

93
dapat bersikap transformatif. Hal ini dapat digambarkan pada Tabel 6.5.
Lulusan sangat sesuai dengan capaian pembelajaran. Mata kuliah profesi apoteker yang
mempunyai jumlah praktik >60% diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu menguasai
teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan sebagai apoteker. Profesi apoteker mengusung
metode pembelajaran berbasis problem (problem based learning dan project based learning) baik
dalam mata kuliah blok maupun praktik kerja. Mata kuliah profesi apoteker yang mempunyai
jumlah praktik >60% diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu menguasai teori
aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan sebagai apoteker. Oleh karena itu baik susunan mata
kuliah, materi dan metode pembelajaran dibuat dalam bentuk teori aplikatif pengetahuan dan
keterampilan.
Tabel 6.5 Sebaran karakteristik pembelajaran pada masing-masing pembelajaran blok dan praktik kerja
Blok Farmasi Blok Blok Blok PKPA PKPA PKPA PKPA
Karakteristik Sains dan Manajemen Farmasi Farmasi Apotek RS Industri Pemerintahan
pembelajaran Industri Farmasi Komunitas RS
Islami √ √ √ √
Interaktif √ √ √ √ √ √ √ √
Holistik √ √ √ √ √ √ √ √
Saintifik √ √ √ √ √ √ √ √
Transformatif √ √ √ √
Kontekstual √ √ √ √ √ √ √ √
Tematik √ √ √ √ √ √ √ √
Efektif √ √ √ √ √ √ √ √
Kolaboratif √ √ √ √ √ √ √ √
Berpusat pada √ √ √ √ √ √ √ √
mahasiswa
2) Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman dan
keluasan sesuai dengan CPL.
Rencana pembelajaran di PSPA dituangkan dalam dokumen RPS sebagai upaya untuk
mengontrol ketercapaian CPL dan tujuan pembelajaran. Dokumen RPS ini disusun oleh dosen
pengampu berdasarkan silabus yang sudah ditetapkan dalam dokumen kurikulum pada setiap
semester. Mengacu pada format DPA UII, dokumen RPS mencakup: Identitas mata kuliah;
Target capaian pembelajaran matakuliah yang terdiri dari CPL, CPMK, indikator capaian,
penilaian dan bobot; bahan kajian, peta analisis CPMK; metode dan pengalaman
pembelajaran; rincian aktivitas pembelajaran yang terdiri dari waktu, CPMK, durasi, dan
referensi, waktu dan tahapan assessment, dan hasil capaian pembelajaran. RPS ditinjau dan
dievaluasi secara berkala sebelum semester berjalan. RPS dapat diakses mahasiswa melalui
google classroom.

94
Draft RPS yang telah disusun oleh dosen pengampu direview bersama-sama dengan dewan
dosen prodi sebelum perkuliahan dimulai. RPS yang telah disahkan kemudian dikirim ke fakultas
untuk kemudian didokumentasikan serta dilampirkan dalam dokumen presensi mahasiswa
sehingga mahasiswa dapat mengakses dokumen RPS ini setiap kali pertemuan tatap muka. Selain
itu dokumen RPS ini juga secara mandiri diupload oleh masing-masing dosen melalui Google
Classroom sehingga mahasiswa dapat mengaksesnya setiap saat.
RPS di PSPA UII lengkap untuk seluruh mata kuliah dan PKPA. Dokumen RPS yang
telah disusun dan disahkan tersebut menjadi panduan bagi dosen dalam pelaksanaan pembelajaran
setiap pertemuan dimana ketercapaian RPS ini dievaluasi oleh masing-masing dosen dan direview
oleh kaprodi. Selain itu UPPS juga melakukan kontrol khususnya terkait ketercapaian jumlah
pertemuan perkuliahan oleh masing-masing dosen.
Kedalaman materi pembelajaran dirancang dengan memperhatikan kemampuan
minimal yang harus dicapai sesuai deskriptor KKNI level 7 dan SN-Dikti. Tingkat kedalaman dan
keluasan materi pembelajaran sebagaimana tercantum dalam SN Dikti pasal 9 ayat (2) (SNPT,
2015). Tingkat kedalaman dan keluasan materi sesuai SN Dikti untuk lulusan program profesi
paling sedikit menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu (SNPT,
2015). Bahan kajian PSPA UII mengacu kepada bahan kajian kurikulum ulil albab dan bahan
kajian yang telah ditetapkan oleh APTFI.
a) Pembelajaran yang dilaksanakan dalam bentuk praktikum, praktik atau praktik
lapangan.
Di dalam pembelajaran PBL, 1 sks setara dengan durasi pembelajaran kurang lebih 1
minggu. Setiap blok wajib melaksanakan pembelajaran dengan tutorial, kuliah pakar, dan
pembelajaran praktik baik dalam bentuk praktikum, praktik/simulasi/skill lab dan praktik lapangan
sesuai dengan CPMK yang akan dicapai. Pembelajaran praktik dirancang melatih keterampilan
mahasiswa, termasuk juga praktik lapangan, sehingga meskipun tidak disebut sebagai praktik
kerja, namun proporsi pengalaman pembelajaran yang berupa praktikum ataupun praktik/simulasi
dan praktik lapangan cukup besar. Pelaksanaan pembelajaran praktik diberikan dalam bentuk
project based misalnya pembuatan desain produk, maupun workshop misalnya pada
farmakoekonomi, pajak, keuangan, pengolahan data, dan dispensing steril. Praktik lapangan
dilakukan pada promosi kesehatan. Mahasiswa melakukan tahapan promosi kesehatan mulai dari
need assessment, perencanaan, implementasi, dan evaluasi program, hingga penyusunan laporan
kegiatan.

95
Berdasarkan analisis pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa memiliki proporsi praktik
dan praktik lapangan yang yang lebih besar dibandingkan dengan kuliah pakar dan tutorial (Tabel
17 pada DKPS). Hal ini sesuai dengan semangat pencapaian kompetensi pada jenjang profesi yaitu
kemampuan keterampilan pada level 7 yaitu berupa kemampuan mengelola sumber daya,
mengevaluasi secara komprehensif untuk pengembangan strategis organisasi, dan menyelesaikan
masalah dengan pendekatan monodisiplin.
b) Beban belajar.
Berdasarkan Tabel 17 dan Tabel 18 pada DPKS diketahui, bahwa beban belajar mahasiswa
terlihat lebih berat pada semester 2. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran blok di semester 1
berlangsung sekitar 4 bulan, dilanjutkan dengan PKPA. Beban belajar semester 2 sebenarnya tidak
sepenuhnya dilakukan pada semester 2 saja, namun juga menggunakan waktu 1-2 bulan di semester
1 untuk PKPA. Hal ini mengingat bobot PKPA yang memang lebih besar (64%) sehingga durasi
yang dibutuhkan juga lebih lama (6 bulan penuh) untuk praktik di tempat PKPA, belum termasuk
pembekalan, persiapan, penyusunan laporan, dan ujian. Sementara itu, pembelajaran blok
dilakukan selama 13 minggu (3,5 bulan) yang terlebih dahulu diawali dengan pembekalan soft skill
seperti training komunikasi, workshop seven jump, dan pesantrenisasi.
3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik,
perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk
memperoleh capaian pembelajaran lulusan.
Monitoring dan evaluasi pembelajaran dilakukan beberapa kali dalam setahun, meliputi:
monev dan RTM Prodi PSPA setiap akhir semester, monev BPM setiap akhir semester, dan AMI
setiap akhir semester genap. Monev Prodi PSPA dilakukan sebagai bagian dari evaluasi blok dan
PKPA terdiri dari penilaian menggunakan beberapa indikator seperti pada Tabel 6.6, Sedangkan
standar evaluasi PKPA terlihat pada Tabel 6.7.
Tabel 6.6 Hasil pengukuran monev pembelajaran internal
Indikator Kode Rencana Angkatan Angkatan Angkatan
Mutu 34 35 36

Modul mahasiswa dan tutor/asisten telah RM-E6-10 100% Sesuai 100% Sesuai 100% Sesuai
didistribusikan maksimal 7 hari sebelum blok berjalan.

Review skenario oleh pakar (aspek pendidikan dan RM-E6-11 50% sesuai 57% sesuai 67% sesuai
content) minimal 50%,

Tutor/asisten dengan kualifikasi yang sesuai bidang RM-E9-15 100% Sesuai 100% Sesuai 100% Sesuai
minimal 100%,

96
Ketepatan penjadwalan blok dengan pelaksanaan RM-E6-12 96% 96% 96,6%
pembelajaran ≥90%,

Nilai akhir mahasiswa ≥B minimal 80% RM-O-08 94% 96% 97%

Nilai kinerja pengelola blok minimal 3.25 (skala 4.0) RM-O-08 3,51 3,6 3,6

Nilai blok dikeluarkan maksimal 1 minggu, RM-E8-12 sesuai sesuai sesuai

Publikasi penelitian berbasis profesi dan metode RM-R3-07 1 publikasi 1 publikasi 1 publikasi
pembelajaran

Tabel 6.7 Hasil pengukuran monev PKPA


Indikator Kode Rencana Angkatan Angkatan Angkatan
Mutu 34 35 36

Kesesuaian materi dalam RPS, Modul dan RM-E6-13 100% sesuai 100% sesuai 100% sesuai
implementasi PKPA

Ketersediaan pembicara dari praktisi selama PKPA RM-E6-14 100% sesuai 100% sesuai 100% sesuai

Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing tugas RM-E9-16 8,3 7,4 5,5
PKPA

Nilai kinerja dosen pembimbing RM-E9-17 3,60 3,44 3,61

Frekuensi bimbingan PKPA dengan dosen RM-E10-12 8 kali 8 kali 8 kali


pembimbing

Nilai akhir PKPA ≥ B >80% RM-O-09 94,23% 94,44% 98,61%

Ketersediaan MoU PSPA & instansi tempat PKPA RM-Oc-01 100% tersedia 100% tersedia 100% tersedia

Jumlah resep minimal 75 resep tiap bulan (Puskesmas) RM-E6-15 sesuai sesuai sesuai

Rasio preseptor dan mahasiswa adalah 1:5 RM-E6-15 sesuai sesuai sesuai

Berdasarkan tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan tiap
semester menunjukkan peningkatan mutu proses pembelajaran yang sangat signifikan. Hal
ini menunjukkan tinjauan manajemen yang rutin dilakukan tiap semester efektif melakukan
pengendalian.
Selain beberapa indikator tersebut, monitoring dan evaluasi pembelajaran di prodi
dilakukan dengan membandingkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses
dan kesesuaian CPL dengan pelaksanaan pembelajaran serta beban belajar sesuai bobot sks setiap
mata kuliah. Berdasarkan hasil monev pembelajaran diketahui bahwa indikator yang belum
tercapai adalah publikasi inovasi pembelajaran dan rasio dosen pembimbing dengan mahasiswa.
Publikasi inovasi pembelajaran masih sedikit dilakukan karena kemampuan dosen pada umumnya
spesifik pada keilmuan farmasi sehingga kurang mendalami bidang pendidikan. Kurang
tercapainya proporsi dosen pembimbing disebabkan oleh terbatasnya jumlah dosen yang sesuai

97
dengan bidang PKPA masing-masing. Selain itu, rasio 1:4 tidak bisa terpenuhi karena dosen
membimbing lebih dari 1 PKPA. Terlihat terjadi penurunan pada capaian nilai PKPA dan nilai
kinerja dosen, meskipun masih mencapai batas indikator yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh
kondisi pandemi yang menyebabkan PKPA angkatan 36 dilakukan secara daring sepenuhnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan di PSPA, kondisi daring menurunkan motivasi belajar dan
meningkatkan tingkat kecemasan.
4) Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar mahasiswa) untuk
mengukur ketercapaian capaian pembelajaran berdasarkan prinsip penilaian yang
mencakup: edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara
terintegrasi.
Berdasarkan evaluasi proses pembelajaran, diketahui capaian pembelajaran berdasarkan
prinsip penilaian seperti pada Tabel 6.8.
Tabel 6.8 Tabel prinsip penilaian dan target pencapaian standar PSPA UII
Prinsip penilaian Target pencapaian standar TS-2 TS-1 TS
Otentik Nilai per CPMK 100% 100% 100%
Nilai akhir B >80% 91% 94% 96%
Obyektif Ujian mengikuti standar penulisan soal UKAI-CBT untuk 100% 100% 100%
tulis dan UKAI-OSCE untuk praktik
Akuntabel Hasil penilaian ditandatangani oleh dosen 100% 100% 100%
pengampu/koordinator blok dan dikumpulkan ke bagian
akademik, dan disampaikan ke mahasiswa melalui SIMAK.
Transparan Rincian penilaian diunggah di google classroom. 100% 100% 100%
Terintegrasi Penilaian untuk satu mata kuliah dilakukan secara formatif 100% 100% 100%
dan sumatif, dengan berbagai metode baik melalui tes,
observasi, penugasan, presentasi
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Kegiatan penelitian dan PkM merupakan salah satu sumber belajar bagi mahasiswa. Luaran
penelitian yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran dapat menjaga relevansi pembelajaran
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sedangkan integrasi kegiatan PkM dalam pembelajaran
menjadikan mahasiswa dapat lebih peka dan terampil dalam menebar manfaat dari keilmuan dan
keterampilan yang didapat di PSPA UII. Tabel 6.10 menunjukkan data integrasi kegiatan penelitian
dan PkM yang telah diintegrasikan dalam pembelajaran. Adapun bentuk integrasi yang paling
banyak diterapkan adalah sebagai materi pembelajaran blok maupun materi pembelajaran PKPA.
Bentuk integrasi yang lain adalah dalam bentuk publikasi di jurnal ilmiah dan prosiding dalam
konferensi ilmiah yang dapat menebarkan manfaat tidak hanya untuk institusi sendiri namun juga
masyarakat secara luas.
Tabel 6.9 Data penelitian dan PkM yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran
Jumlah penelitian

98
No Bentuk integrasi dalam pembelajaran TS-2 TS-1 TS
1 Penelitian Penggunakan hasil penelitian untuk memperkaya studi kasus dalam pembelajaran 11 18 13
di blok
Penggunaan hasil penelitian dalam pengembangan materi ajar dalam 24 22 20
pembelajaran blok/perkuliahan
Penggunaan hasil penelitian dalam bentuk buku ajar yang digunakan dalam 2 3 1
pembelajaran
Penggunaan hasil penelitian dalam bentuk modul pembelajaran 1 1 1
Penggunaan hasil penelitian dalam pengembangan metode pembelajaran 4 2 2
Penggunaan hasil penelitian dalam pengembangan pembelajaran dalam praktikum 2 4 2
Penggunaan hasil penelitian menjadi penunjang CPMK dalam pembelajaran blok 1
Penggunaan hasil penelitian sebagai penunjang CPMK dalam pembelajaran 2 4 4
PKPA
Penelitian pengembangan model pembelajaran blok, dan mempublikasikan dalam - - 4
jurnal ilmiah atau pertemuan ilmiah
Jumlah 46 50 44
2 Pengabdian Penggunaan hasil PkM dalam pengembangan materi pada pembelajaran blok 5 6 6
kepada Penggunaan hasil PkM sebagai model edukasi/pembelajaran 20 28 17
Masyarakat Menjadikan kegiatan PkM sebagai bentuk penugasan dalam pembelajaran blok 1
Penggunaan hasil PkM dalam pembimbingan materi PKPA 6 11 14
Kegiatan PkM sebagai materi praktik lapangan 3 4 2
Jumlah 34 50 39

Hampir semua blok dan PKPA merupakan hasil pengembangan dari penelitian dan PkM yang telah
dilakukan oleh dosen dan sebaliknya, sebagian blok dan seluruh PKPA memasukkan kegiatan
penelitian dan PkM ini menjadi bagian dari pembelajaran (Tabel 6.10).
Tabel 6. 10 Pembelajaran yang dikembangkan dari hasil penelitian dan PkM
Tahun Jumlah blok hasil integrasi penelitian dan PkM Jumlah PKPA hasil integrasi penelitian dan PkM
2019 5 4
2020 5 4
2021 5 4

d. Suasana akademik
PSPA UII secara rutin menyelenggarakan kegiatan ilmiah diluar kegiatan terstruktur
untuk mendukung suasana akademik, seperti: kuliah perdana, stadium general, Achievement
Motivation Trainning (AMT), training komunikasi, inspirasi alumni, kuliah tamu internasional,
dan seminar nasional ataupun internasional seperti pada Tabel 6.11.
Tabel 6.11 Pelaksanaan kegiatan ilmiah diluar pembelajaran terstruktur
No Bentuk kegiatan Pelaksanaan
1. Kuliah perdana Sekali dalam satu semester (setiap angkatan), yaitu setiap Bulan Januari dan Agustus.
2. Studium General: Sekali dalam satu semester (setiap angkatan), yaitu Bulan Desember dan Juli.
Wawasan Kebangsaan
2 Achievement Sekali dalam satu semester (setiap angkatan), yaitu Bulan Agustus dan Februari
Motivation Trainning
(AMT)
3 Training komunikasi Sekali dalam satu semester (setiap angkatan), yaitu Bulan Agustus/September dan Februari
4 Inspirasi Alumni Insidental (setiap bulan sekali)
(Setahun 3 x)
1) Apoteker Mengabdi di tengah Krisis, Bencana, dan Pandemi pada 12 Desember 2020
2) The Role of Pharmacist in Dealing with SNARS 11 during The Pandemic COVID 19
pada 29 Agustus 2020

99
3) Etikolegal “Urgensi Peraturan Perundang-undangan bagi Praktik Kefarmasian” pada
25 Juli 2020
5 Kuliah tamu Minimal 1 tahun sekali
internasional 1) Assoc. Prof. Dr. Asrul Akmal Shafie 2 September 2020
2) Prof Patrick A Ball 19 September 2019
3) Dr Hana Morissey 19 September 2019
4) Assoc. Prof. Dr. Arthorn Riewpaiboon 21 April 2018
6 Seminar Satu tahun sekali
Nasional/Internasional 1 ICPRP tahun 2018
2 Seminar Nasional Farmasi 2019
3 ICPRP 2020 (tertunda karena pandemi)
7 Kuliah pakar Minimal 1 untuk setiap blok dan PKPA (minimal 8 setiap semester)
6. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator Kinerja Tambahan yang ditetapkan oleh UII untuk melampaui SN-DIKTI terlihat
pada Tabel 6.12.
Tabel 6.12 Indikator Kinerja Tambahan
N Indikator Kinerja Ruang Kode Target Capaian
o Tambahan (IKT) Lingkup Sasaran
Standar Mutu TS-2 TS-1 TS
1 Nilai-nilai islam E (Standar RM-E2- Muatan nilai-nilai keislaman dalam 40% 40% 40%
dalam kurikulum Pendidikan) 01 kurikulum >5%

2 Kelulusan Baca O (standar RM-O-06 Persentase mahasiswa lulus BTAQ (Nilai > 88,17% 94,5% 97,3%
Tulis Al Quran output) B) >80%
(BTAQ) pertama
kali

3. Kegiatan promosi E (standar RM-C-3 Jumlah judul program promosi kesehatan 7 5 12


kesehatan pendidikan) oleh mahasiswa

4. Kualitas E (standar SM-E-10 Rata-rata Nilai Kinerja Mengajar Dosen 3,1 3,2 3,6
pembelajaran dosen pendidikan) (RNKMD) > 3,25

5. Kualitas E (standar SM-E-10 Rata-rata nilai kinerja dosen Rata rata 3,37 3,40 3,41
pembelajaran dosen pendidikan) Tingkat Kepuasan Mahasiswa (TKM)
terhadap proses perkuliahan ≥ 3,5 & ada
tindak lanjut hasil survei pengelola blok >
3,25
6. Kepuasan Y (standar SM-Y-3 Tingkat kepuasan minimal 3.0 3& 3& 3&
mahasiswa pelayanan) RTM dilakukan tiap tahun ajaran RTM RTM RTM
tiap tiap tiap
tahun tahun tahun
7. Monitoring & E (standar SM-E-10 Memenuhi aspek berikut: Terpenu Terpenu Terpe
Evaluasi Proses pendidikan) (1). Dapat ditunjukkan bukti pelaksanaan hi 1 hi 1 nuhi 3
Pembelajaran monitoring & evaluasi proses pembelajaran aspek aspek aspek
setiap semester mencakup karakteristik,
perencanaan, pelaksanaan PBM & ada tindak
lanjut
(2). Dapat menunjukkan SK DEPERA
(Dewan Pertimbangan Rektor) dengan unsur
keanggotaan yang lengkap
(3) Ada kontribusi DEPERA dalam evaluasi
pembelajaran
8. Tindak lanjut hasil E (standar SM-E-10 Memenuhi aspek berikut: Terpenu Terpenu Terpe
monev pendidikan) (1). Dapat menunjukkan bukti upaya PSPA hi 2 hi 2 nuhi 2
UII dalam menindaklanjuti hasil monitoring aspek aspek aspek
dan evaluasi terhadap pelaksanaan proses

100
pembelajaran program studi di setiap
semester
(2). Dapat menunjukkan adanya peningkatan
mutu PBM
7. Kepuasan Pengguna
Kuesioner kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan di PSPA UII dilakukan secara
rutin setiap akhir semester dan didokumentasikan dalam http://bit.ly/KepuasanPembelajaranPSPA
Komponen yang dievaluasi meliputi kepuasan terhadap : pengelola blok, proses pembelajaran,
materi pembelajaran, dan tutor. Kepuasan terhadap pengelola blok meliputi: ketepatan jadwal
pelaksanaan kegiatan blok, penggunaan variasi metode pembelajaran, penggunaan variasi metode
penilaian, komunikasi dengan mahasiswa, kesesuaian aktivitas blok dengan standar pelayanan
kefarmasian. Kepuasan terhadap proses pembelajaran meliputi ketepatan jadwal pelaksanaan
kegiatan blok, penggunaan variasi metode pembelajaran, penggunaan variasi metode penilaian,
ketepatan pengumuman nilai. Kepuasan terhadap materi pembelajaran meliputi kesesuaian materi
pembelajaran dengan blueprint UKAI, dan keterbaruan materi pembelajaran yang disampaikan.
Kepuasan terhadap tutor meliputi kualitas tutor dalam memfasilitasi tutorial. Hasil pengukuran
dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Survei kepuasan PKPA meliputi aspek materi (kejelasan, ketersediaan modul, ketercapaian
tujuan belajar), pelaksanaan (jadwal, metode, pengelola PKPA), pembimbing, dan preseptor.

Gambar 6.2 Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran blok

Berdasarkan hasil survei, PKPA RS belum mencapai target yang diharapkan (>3.25) hal ini
disebabkan mahasiswa kurang puas dengan pembelajaran PKPA rumah sakit secara daring.
Mahasiswa mengharapkan bisa mendapatkan pengalaman yang banyak dari PKPA rumah sakit.
Selain itu jadwal, frekuensi, dan kesesuaian materi yang diberikan oleh preseptor daring masih
beragam. Hasil pengukuran kepuasaan mahasiswa terhadap proses PKPA terlihat pada Gambar
6.3.

101
Gambar 6.3 Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses PKPA
8. Tinjauan manajemen
SPM pembelajaran dilakukan oleh BPM melalui monitoring pembelajaran oleh
internal PSPA yang dilakukan pada akhir semester ganjil, serta AMI pada akhir semester genap.
Hasil monev internal dan BPM kemudian ditindaklanjuti dalam rapat blok dan PKPA untuk
perbaikan dan tindak lanjut hasil evaluasi. Hasil dari AMI kinerja prodi dievaluasi melalui RTM
yang dikoordinasi oleh Jurusan. Selain itu juga dilanjutkan dengan RTM fakultas dan RTM
Universitas. Hasil dari AMI dan RTM ditindaklanjuti melalui rakorja jurusan dan fakultas.
Tabel 6.14 Penjaminan mutu pembelajaran
Standar Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Perbaikan
Berkelanjutan
Isi RKAT Prodi Pemutakhiran dan penyusunan kurikulum AMI Prodi, Monev RTM Prodi Rakorja Prodi
pembelajaran PSPA, Monev BPM RTM Universitas Rakorja Fakultas
Proses RKAT Prodi Penyediaan modul blok, logbook PKPA AMI Prodi,Monev RTM Prodi Rakorja Prodi
pembelajaran Pemutakhiran tempat PKPA PSPA, Monev BPM RTM Universitas
RKAT Jurusan Penjajakan kerjasama dengan tempat PKPA AMI Jurusan RTM Jurusan Rakorja Jurusan
Kualifikasi RKAT Prodi Pelatihan preseptor dan CPD untuk AMI Jurusan, RTM Prodi Rakorja Prodi
sarana tem-pat preseptor Monev PSPA, RTM Universitas
praktek Monev BPM
Pengelolaan RKAT Jurusan Program peningkatan dan akselerasi jabatan AMI Jurusan RTM Jurusan Rakorja Jurusan
pembelajaran akademik
RKAT Prodi Pelatihan pembimbingan, penyediaan AMI Jurusan RTM Prodi Rakorja Prodi
logbook bimbingan, perbaikan sistem Monev PSPA RTM Universitas
PKPA, pelatihan metode pembelajaran Monev BPM
Asesmen RKAT Prodi Evaluasi pembelajaran blok dan PKPA AMI Prodi, Monev RTM Prodi Rakorja Prodi
pembelajaran PSPA, Monev BPM RTM Universitas
Sarana prasana RKAT Prodi Perbaikan kualitas sarana prasarana secara AMI Prodi, Monev RTM Prodi Rakorja Prodi
pembelajaran berkelanjutan: Gedung OSCE, MTH PSPA,Monev BPM RTM Universitas

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait pendidikan


serta tindak lanjutnya.

Kurikulum secara rutin dievaluasi dan diperbarui setiap empat tahun sekali dengan melibatkan
pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta direview oleh pakar di bidang farmasi dan
pendidikan tinggi. Muatan kurikulum PSPA UII sangat mendukung capaian pembelajaran dan road
map penelitian serta PkM baik dalam bentuk teori, praktikum, dan praktik. Capaian pembelajaran
telah ditetapkan berdasarkan profil lulusan PSPA UII yang memenuhi level KKNI sesuai
perkembangan ipteks dan kebutuhan pengguna. Struktur kurikulum disusun sesuai urutan capaian

102
pembelajaran dan digambarkan dalam peta kompetensi, dan masih memberikan ruang fleksibilitas
melalui mata kuliah pilihan PKPA Industri atau PKPA Pemerintahan.
Perencanaan pembelajaran dikendalikan melalui pengukuran rencana mutu diantaranya berupa
ketersediaan dan kualitas RPS yang lengkap seminggu sebelum pembelajaran dimulai. Dosen tetap
pengampu blok dan PKPA bertanggung jawab penuh terhadap penyusunan dan pelaksanaan
pembelajaran yang sesuai dengan muatan kurikulum, CPL/CPMK, silabus, dan RPS yang disusun.
Dosen juga bertanggung jawab melakukan penilaian yang memenuhi kaidah berupa edukatif,
otentik, objektif, akuntabel, dan transparan. Proses pembelajaran didesain untuk memenuhi
karakteristik proses pembelajaran yang meliputi islami, interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan telah menghasilkan lulusan yang sangat sesuai
dengan capaian pembelajaran. Selain proses pembelajaran terstruktur, PSPA UII secara rutin
mengagendakan kegiatan yang mendukung suasana akademik yang sangat baik dan kondusif.
Sistem monitoring pembelajaran sudah dilakukan secara rutin setiap semester. Dalam hal
penjaminan mutu, aspek penetapan dan perencanaan pembelajaran di PSPA UII sudah sangat baik
dengan tersedianya semua standar pendidikan dan indikator melalui monev Prodi, monev BPM,
dan AMI yang sudah dilakukan secara rutin. Bentuk pengendalian dan tindak lanjut hasil
monitoring didiskusikan dalam RTM dan rapat rutin pembelajaran di PSPA meliputi RTM Prodi
dan lokakarya blok, rapat persiapan blok dan rapat evaluasi blok. Tindak lanjut evaluasi ini tertuang
pada RKAT yang dilaksanakan pada tahun ajaran berikutnya. Peningkatan mutu proses
pembelajaran terlihat pada lebih dari 70% aspek/indikator IKU maupun IKT dengan lebih dari 90%
indikator telah tercapai ataupun terlampaui. Permasalahan masih terindentifikasi berupa jumlah
rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing PKPA dan nilai kepuasan mahasiswa terhadap proses
pembelajaran yang belum mencapai target. Kedua permasalahan ini telah ditindaklanjuti dengan
berbagai program yang dirancang oleh UPPS maupun PS, seperti: program peningkatan dan
akselerasi jabatan akademik, pelatihan pembimbingan, pelatihan metode pembelajaran (termasuk
blended learning), penggunaan teknologi terkini dalam pembelajaran.
Kriteria 7. Penelitian
1. Latar Belakang
a. Perencanaan
Roadmap penelitian Jurusan Farmasi UII yang menaungi semua prodi dibawahnya termasuk
PSPA dikembangkan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Universitas. Renstra
tersebut disusun setiap periode lima tahunan sebagai salah satu langkah untuk menunaikan agenda

103
Darma Perguruan Tinggi terutama berkaitan dengan akselerasi menuju Research University
sebagaimana tertuang dalam RIP UII 2008 – 2038. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam
penyusunan Renstra Penelitian UII adalah Visi dan Misi UII, riwayat perkembangan dan capaian,
potensi sumber daya, dan pengembangan kapasitas.
Renstra Penelitian UII berorientasi pada Peningkatan Kehidupan Masyarakat Madani dan
Lestari (baldatun thoyibatun wa-robbun ghofur) yang tertuang dalam 7 peta jalan (roadmap)
unggulan yaitu : 1. Pengembangan Model Peningkatan Kualitas Hidup Islami 2. Sistem
Penyelenggaraan Negara Anti Kejahatan Kemanusiaan Berbasis Keadilan 3. Pengembangan
Industri Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha dan Etika Berdaya Saing Global 4. Pengembangan
Permukiman yang Cerdas, Lestari, dan Tanggap Bencana 5. Pengembangan Virtual Environment
(VE) untuk Pendidikan, Pemerintahan, dan Bisnis 6. Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk
Pencegahan, Diagnostik, dan Terapeutik 7. Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka untuk
Peningkatan Kesehatan. Diantara ketujuh topik tersebut, butir 6 dan 7 merupakan topik riset yang
diacu Jurusan Farmasi UII untuk mewadahi dan mengembangkan topik riset unggulan prodi
dibawah naungannya termasuk PSPA UII dalam bentuk roadmap penelitian Jurusan Farmasi UII.
Salah satu dasar penetapan roadmap penelitian Jurusan Farmasi adalah menilik Agenda Riset
Nasional 2017 – 2045. Problem kesehatan masih menjadi tantangan riset kedepan. Hal ini tertuang
dalam RIP bahwa problem nasional terkait bidang kesehatan dengan mengacu pada Kemenkes
(2015) antara lain berupa kesehatan ibu dan anak, masalah gizi, penyakit menular dan tidak
menular (degeneratif), kesehatan jiwa serta kesehatan lingkungan. Topik penelitian sesuai RIP
terkait dengan kesehatan ibu dan anak, masalah gizi, kesehatan jiwa dan kesehatan lingkungan
dituangkan dalam riset unggulan ”Pengembangan modeling dalam penggunaan obat, pelayanan
obat, dan promosi kesehatan”. Sedangkan problem terkait penyakit menular dan tidak menular
(degeneratif) dituangkan dalam riset unggulan “Pengembangan produk halal, nanofarmasetik, dan
Drug delivery system berbasis pengobatan profetik dan bahan alam serta material maju, serta
Pengembangan bahan alam sebagai terapi herbal untuk diabetes, kanker, dan malaria”.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi PSPA UII maka dibangun sebuah konsep penelitian
yang berkualitas dengan mengarah kepada keunggulan local prodi serta berbasis pada
pengembangan dan penyebaran IPTEKS yang berjiwa Islam. Kemanfaatan hasil riset tidak hanya
untuk kalangan civitas akademika kampus, tapi juga dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada.
Oleh karena itu, Penyusunan Rencana Induk Penelitian (RIP) UII 2019-2022 dilakukan dengan

104
mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) dan lingkungan internal
(kekuatan dan kelemahan).
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan roadmap penelitian ini didukung oleh SDM meliputi dosen, mahasiswa dan
tenaga kependidikan. Sumber dana penelitian berasal dari internal (terdiri dari hibah internal
DPPM dengan berbagai skema, hibah laboratorium, hibah penelitian jurusan, hibah penelitian
profesi berbasis pelayanan) dan eksternal seperti hibah DIKTI. Dukungan sarana dan prasarana
meliputi semua peralatan dan bahan habis pakai di laboratorium farmasi serta semua komponen
masyarakat di laboratorium komunitas (desa binaan). Untuk memaksimalkan kesesuaian penelitian
dengan roadmap, maka pengajuan proposal yang ingin mendapatkan pendanaan hibah harus sesuai
dengan roadmap. Selain hibah DPPM, pengembangan riset juga didukung melalui beberapa jenis
hibah internal jurusan meliputi hibah laboratorium, hibah penelitian kolaboratif, dan hibah
penelitian profesi berbasis pelayanan. Hibah laboratorium terutama ditujukan untuk penelitian
bidang science dengan memfasilitasi penelitian dosen, mahasiswa, laboran menggunakan peralatan
dan bahan habis pakai di laboratorium. Hibah penelitian kolaborasi internasional dilakukan untuk
mendukung kolaborasi dosen farmasi UII dengan mitra di luar UII dalam meningkatkan luaran dan
kualitas penelitian. Sedangkan hibah penelitian kolaborasi dengan preseptor ditujukan untuk lebih
mempererat kerjasama jurusan farmasi dengan tempat PKPA melalui pengembangan riset terutama
di tempat praktik mahasiswa profesi. Pelaksanaan riset oleh dosen, mahasiswa dan tenaga
kependidikan dimonitoring secara tahunan melalui aktivitas penyusunan RKAT serta AMI. Selain
itu monitoring pelaksanaan dan luaran hasil penelitian hibah internal dilakukan pengawalan
melalui pengisian google form. Sebagai bentuk pertanggungjawaban penerima hibah juga
melakukan diseminasi hasil penelitian yang diwadahi dalam kegiatan KAIST. Selain untuk
monitoring kesesuaian penelitian dengan roadmap, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mendorong
dosen muda mengembangkan riset unggulan sesuai roadmap yang telah disusun dan disepakati
bersama. Selain itu melalui aktivitas periodik tahunan ini dilakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil
penelitian untuk pengembangan keilmuan.
c. Pelaporan
Pelaporan aktivitas penelitian dilakukan pengawalan oleh DPPM dan Jurusan Farmasi UII.
Penelitian yang mendapat hibah eksternal dan hibah DPPM dilakukan pengawalan oleh DPPM
melalui sistem terintegrasi https://simppm.uii.ac.id/. Sistem ini memantau mulai dari pengajuan
proposal, review proposal, hasil review dan perbaikannya, proses monitoring hingga pelaporan

105
yang disertai bukti luaran hasil penelitian sesuai skema hibah. Sedangkan penelitian hibah jurusan,
hibah penelitian profesi, hibah laboratorium dan penelitian mandiri dikawal Jurusan Farmasi.
Proses pengawalan dilakukan melalui pendataan form berikut
https://bit.ly/MonevPenelitian2021_JurFarm. Selain laporan akhir penelitian, hal lain yang terkait
dengan hasil monitoring evaluasi dan luaran hasil penelitian juga diminta untuk dilampirkan,
meliputi kesesuaian penelitian dengan roadmap, tindak lanjut penelitian terkait
pengembangan keilmuan serta bentuk integrasi penelitian dengan mata kuliah.
2. Kebijakan /Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PSPA
Rujukan penyusunan roadmap penelitian program studi adalah Renstra Penelitian UII yang telah
disahkan melalui SK Rektor UII No: 368/SK-Rek/DOSDM/IV/2016 tentang Pengesahan Renstra
Penelitian UII 2016 – 2020. Dasar kebijakan secara top-down disajikan pada Tabel 7.1.
Tabel 7.1 Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar Acuan Penelitian PSPA
No Kebijakan/ Rujukan Deskripsi
1 Agenda Riset Nasional Dapat diakses melalui
2009-2025. https://simlitabmas.ristekbrin.go.id/unduh_berkas/RENCANA%20INDUK%20
RISET%20NASIONAL%20TAHUN%202017-2045%20%20-
%20Edisi%2028%20Pebruari%202017.pdf
2 Statuta UII Dapat diakses melalui https://bit.ly/standarResearch
3 Rencana Induk Dapat diakses melalui https://bit.ly/standarResearch
Pengembangan UII 2008-
2038
4 Rencana Strategis UII Dapat diakses melalui https://www.uii.ac.id/rencana-strategis-2018-2022/
5 Standar SPM Penelitian Dokumen standar penelitian (https://bit.ly/standarResearch) merupakan pedoman
UII bagi pemangku kebijakan dalam melakukan monitoring dan evaluasi serta bagi
dosen dan sumber daya lain sebagai pelaksana penelitian.
R1 standar reputasi bidang penelitian
R2 standar nilai keislaman pada bidang penelitian
R3 standar luaran atau hasil penelitian
R4 standar isi penelitian
R5 standar proses penelitian
R6 standar penilaian penelitian
R7 standar peneliti
R8 standar pengelolaan penelitian

1) Kebijakan pengembangan roadmap didasarkan pada kebijakan nasional (top-down) dan


daya dukung internal (bottom-up). Secara bottom-up, ide-ide Renstra Penelitian UII 2016-
2020 disarikan dari beberapa komponen berikut: 1. Data base karya ilmiah yang dihasilkan
oleh para Dosen UII. 2. Hasil dari rumusan beberapa loka karya internal UII dalam rangka
pengembangan riset berbasis pengembangan akademik, local genius, dan orientasi
pengembangan riset unggulan. 3. Kompetensi strategis dari para Dosen UII.

106
2) Berdasarkan uraian tersebut tersirat bahwa pengembangan roadmap penelitian Jurusan
Farmasi, yang menaungi semua Prodi dibawahnya, mengikuti kebijakan nasional dan
menyesuaikan dengan daya dukung internal. Pelaksanaan riset diarahkan pada roadmap
tersebut dengan dukungan pada riset promosi kesehatan sebagai salah satu keunggulan
prodi. Untuk kendali topik riset agar sesuai dengan roadmap penelitian dilakukan di level
kelompok keilmuan (KK). Kelompok keilmuan di tingkat Jurusan Farmasi terdiri dari KK
Farmasi Klinik, KK Biologi Farmasi, KK Kimia Farmasi, KK Teknologi Farmasi, KK
Farmakologi dan KK Social and Behavioral Administration (SBA).
3. Strategi Pencapaian Standar

UII menetapkan standar penelitian yang dirumuskan dalam Dokumen Standar Penelitian
(https://bit.ly/standarResearch). Strategi pencapaian standar dilaksanakan sejalan dengan visi dan
misi yang dirumuskan dalam rencana strategis UII periode 2018 – 2022. Dukungan universitas
terhadap pengembangan riset dilakukan dengan menyediakan beberapa skema hibah penelitian
DPPM dengan beberapa target luaran seperti tercantum pada link berikut https://dppm.uii.ac.id/wp-
content/uploads/2019/01/TOR-Panduan-Penelitian-DPPM-2019.pdf. Beberapa skema tersebut
terbukti dapat meningkatkan kualitas luaran penelitian berupa publikasi ilmiah nasional
terakreditasi dan internasional bereputasi, buku, HAKI, dan paten. Selain itu, hasil penelitian dapat
diterapkan langsung oleh masyarakat dalam bentuk produk tepat guna atau prototype. Pengawalan
proses penelitian sesuai dengan roadmap dilakukan melalui pendataan secara berkala terkait
pelaksanaan penelitian dosen melalui form berikut https://bit.ly/MonevPenelitian2021_JurFarm.
Hasil pendataan tersebut digunakan sebagai salah satu kajian evaluasi kesesuaian penelitian dengan
roadmap serta tindak lanjut perbaikan relevansi penelitian serta pengembangan keilmuan secara
berkelanjutan serta dampak penelitian dalam proses pendidikan dengan mengintegrasikannya ke
dalam pembelajaran (mata kuliah).

107
Tabel 7.2. Strategi Pencapaian Standar Penelitian
Nama Ruang Strategi pencapaian standar Mekanisme Indikator
Standar lingkup pengendalia
n
Tujuan Program kerja Sumber Sasaran Target
Strategis Daya
Standar Pelaksanaan TS-1 1. Integrasi hasil penelitian RKAT RTM R1.53-K7.48: Memenuhi aspek :
SPM kedalam matakuliah Relevansi penelitian 1. Memiliki roadmap
Bidang 2. Diseminasi hasil 2. Pelaksanaan penelitian sesuai
Penelitian penelitian untuk Pengawalan standar dengan roadmap
(R) pengabdian masyarakat proses penelitian oleh 3. Melakukan evaluasi kesesuaian
sesuai roadmap jurusan. Persentase dengan roadmap
3. Pembuatan buku integrasi laporan penelitian 4. Melakukan perbaikan relevansi
islam kedalam ilmu yang diotorisasi oleh penelitian dan pengembangan
farmasi DPPM keilmuan atas hasil evaluasi
5. Melakukan integrasi penelitian
pada mata kuliah
6. Otorisasi DPPM 100%
Pelaksanaan TS-2 1. Pengembangan lab untuk RKAT RTM R0.81-K4.25: Rasio penelitian dengan sumber
standarisasi bahan baku Penelitian dosen pembiayaan dari luar negeri ≥ 5%
2. Pengembangan tetap yang relevan
nanopharmacy research dengan bidang ilmu
centre sesuai roadmap
3. Pelibatan mahasiswa penelitian
untuk tugas akhir dengan
mitra luar negeri
4. Mendukung kegiatan
ilmiah mahasiswa tingkat
nasional dan internasional
Luaran TS-3 1. Akreditasi Jurnal RKAT RTM Publikasi ilmiah Rasio publikasi ilmiah forum
2. Diseminasi hasil dengan tema yang internasional ≥ 20%
penelitian forum nasional relevan dengan
internasional program studi pada
jurnal/seminar
internasional
berkualitas

108
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Pelaksanaan standar penelitian secara umum telah berjalan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Program kerja untuk mendukung pencapaian standar penelitian sebagian besar telah
terlaksana. Perolehan hibah eksternal cenderung meningkat dengan perolehan pendanaan tingkat
internasional masih perlu ditingkatkan (Gambar 7.1).
30
Jumlah
20
Hibah internal
10
Hibah eksternal
0
TS-2 TS-1 TS

Gambar 7.1 Peningkatan perolehan hibah penelitian internal dan eksternal


Selain peningkatan perolehan hibah baik internal maupun eksternal, jumlah penelitian
dosen sesuai roadmap juga meningkat dari TS-2 hingga TS yang tersaji pada Gambar 7.2.
50
45
Jumlah

40
35
30
TS-2 TS-1 TS

Gambar 7.2 Peningkatan jumlah penelitian dosen sesuai roadmap


Tabel 7.3 Evaluasi Pelaksanaan Standar Penelitian
Pro Indikator Analisis Masalah
Capaian/Eval
TS gra Deskripsi Sasaran Target Faktor Faktor Tindak Lanjut
uasi
m Mutu pendukung penghambat
TS-1 P1 Integrasi R1.53- Melaku Integrasi Komitmen Fokus Optimalisasi MoU
hasil K7.48: kan metode atau seluruh penelitian dengan mitra
penelitian Relevansi integras hasil pihak untuk masih perlu kerjasama terkait
kedalam penelitian i penelitian mengintegr dipertajam penelitian pada
matakuliah peneliti pada asikan untuk institusi tempat
an pada pembelajaran penelitian menjawab praktek
mata telah dengan kebutuhan kefarmasian untuk
kuliah diimplementa pengajaran praktek meningkatkan
sikan dalam kefarmasian diversifikasi dan
bentuk modul apoteker kualitas penelitian
ajar, materi untuk
bimbingan, meningkatkan
soal UKAI kualitas
maupun integrasinya pada
kasus tutorial mata kuliah
TS-1 P2 Diseminasi R1.53- Melaku Diseminasi Dalam Topik Telah
hasil K7.48: kan hasil pembelajar penelitian ditindaklanjuti di
penelitian Relevansi perbaik penelitian an promosi berbasis tingkat universitas
untuk penelitian an telah kesehatan science melalui penyediaan

109
pengabdian relevan diterapkan dimulai perlu hibah penelitian
masyarakat si dalam tema dari merencanak dengan skema
sesuai peneliti pengabdian menganalis an luaran penelitian yang
roadmap an dan masyarakat is penelitian berorientasi
pengem terutama kebutuhan berupa hilirisasi.
bangan topik promosi (need produk tepat
keilmua kesehatan assessment) guna
n atas menggunak maupun
hasil an prototype
evaluasi kuesioner untuk
maupun diterapkan
observasi di
lalu masyarakat
perencanaa
n program,
implementa
si dan
evaluasi
keberhasila
n program
TS-1 P3 Pembuatan R1.53- Melaku Sudah ada Komitmen Beban kerja Pengembangan dan
buku K7.48: kan beberapa untuk rerata tinggi penyediaan sistem
integrasi Relevansi perbaik judul buku mengintegr sehingga oleh universitas
islam ke penelitian an integrasi asikan belum untuk efektivitas
dalam ilmu relevan keislaman ke keislaman seluruh dan efisiensi kerja
farmasi si dalam ilmu dalam ilmu dosen dosen seperti
peneliti farmasi farmasi menghasilka UIIgateway
an dan n buku
pengem
bangan
keilmua
n atas
hasil
evaluasi
TS-2 P4 Mendukung R0.81- Rasio Beberapa Dukungan Sebagian Optimalisasi
kegiatan K4.25: peneliti mahasiswa sumber besar penggunaan bahasa
ilmiah Penelitian an telah terlibat daya mahasiswa Inggris dalam
mahasiswa dosen dengan dalam forum masih pembelajaran
tingkat tetap yang sumber ilmiah terkendala antara lain melalui
nasional dan relevan pembia nasional dan dalam guest lecture dan
internasional dengan yaan internasional berbahasa penyediaan
bidang dari Inggris di pembelajaran
ilmu luar forum praktek untuk
negeri ≥ internasional mahasiswa di
5% universitas mitra
LN serta kegiatan
PkM kolaborasi
internasional
TS-3 P1 Akreditasi Publikasi Rasio Jurnal Ilmiah Dukungan Jumlah Optimalisasi
Jurnal ilmiah publika Farmasi (JIF) sumber paper masuk kerjasama JIF
dengan si telah daya dari peneliti dengan
tema yang ilmiah terakreditasi eksternal penyelenggara
relevan forum Sinta 3 masih perlu seminar
dengan internas ditingkatkan internasional
program ional ≥
studi 20%

110
P2 Diseminasi Publikasi Rasio Diseminasi Komitmen Publikasi Peningkatan
hasil ilmiah publika hasil seluruh bidang kolaborasi
penelitian dengan si penelitian di pihak dan penelitian penelitian dan
dalam forum tema yang ilmiah forum dukungan kelimuan publikasi dengan
nasional dan relevan forum nasional dan sumber farmasi yang mitra kerjasama
internasional dengan internas internasional daya belum untuk
program ional ≥ telah merata meningkatkan
studi 20% mencapai kualitas dan luaran
target penelitian
5. Indikator Kinerja Utama
Tabel 7.4 Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Utama (IKU) Ruang Lingkup Kode Target Capaian
Standar Sasaran
Mutu
1 Ketersediaan roadmap penelitian R (standar penelitian) R1.53- Tersedia Tersedia
K7.48
2 Pelaksanaan penelitian sesuai dengan R (standar penelitian) R1.53- 100% 100%
roadmap K7.48
3 Melakukan evaluasi kesesuaian R (standar penelitian) R1.53- Dilakukan Dilakukan
dengan roadmap K7.48
4 Melakukan perbaikan relevansi R (standar penelitian) R1.53- Dilakukan Dilakukan
penelitian dan pengembangan K7.48
keilmuan atas hasil evaluasi
5 Melakukan integrasi penelitian pada R (standar penelitian) R1.53- Dilakukan Dilakukan
mata kuliah K7.48

Berdasarkan topik riset unggulan universitas sebagaimana tertuang pada Rencana Strategis
Penelitian Universitas, Jurusan Farmasi telah menyusun roadmap penelitian seperti tersaji pada
Gambar 7.3. Roadmap penelitian ini diturunkan dari roadmap penelitian UII yang dirumuskan
dalam dokumen renstra UII. Relevansi roadmap penelitian dosen dengan roadmap penelitian UII
disajikan pada Gambar 7.4.

Gambar 7.3. Roadmap Penelitian Jurusan Farmasi

111
RIP DPPM UII: RIP DPPM UII:
RIP DPPM UII : RIP DPPM UII :
Pengembangan Pengembangan
Pengembangan Pengembangan
Industri Ekonomi Minyak Atsiri dan
Model Peningkatan Kreatif Berbasis Teknologi Kesehatan Fitofarmaka untuk
Kualitas Hidup Wirausaha dan Etika untuk Pencegahan,
Peningkatan
Islami Berdaya Saing Diagnostik, dan
Kesehatan.
Global Terapeutik
Pengembangan
model Pengembangan bahan alam berbasis bukti sebagai terapi herbal untuk
pembelajaran diabetes, kanker, dan malaria
adaptif

Pengembangan modeling Pengembangan produk halal, nanofarmasetik, dan drug delivery


dalam penggunaan obat, system berbasis pengobatan profetik dan bahan alam serta material
pelayanan obat, promosi maju
kesehatan dan perilaku

Gambar 7.4 Relevansi roadmap penelitian Jurusan Farmasi dengan universitas


Roadmap penelitian Jurusan Farmasi digunakan sebagai acuan topik penelitian dosen dan
mahasiswa dalam memperkuat visi keilmuan program studi. Topik penelitian dosen telah sesuai
100% dengan roadmap penelitian yang telah ditetapkan (Tabel 7.5)
Tabel 7.5. Kesesuaian topik penelitian dengan roadmap penelitian
Penelitian Tahun Penelitian
TS-2 TS-1 TS
Jumlah penelitian dosen 38 39 45
Jumlah penelitian yang sesuai dengan roadmap penelitian 38 39 45
Persentase penelitian yang sesuai dengan roadmap 100% 100% 100%
penelitian

Topik penelitian mahasiswa dengan roadmap penelitian Jurusan Farmasi telah sesuai dan
berdasarkan problem nyata di tempat PKPA. Selama praktik, mahasiswa difasilitasi untuk
menghasilkan naskah publikasi yang termasuk bagian dari portofolio mahasiswa dalam
pelaksanaan PKPA. Bentuk integrasi penelitian kedalam pembeljaran ini dikontrol oleh pengelola
dan dosen pembimbing PKPA agar topik dan metodologi penelitian sesuai dengan roadmap dan
kualitas riset.
Monitoring kesesuaian topik penelitian dosen dengan roadmap dilaksanakan secara berkala
pada proses AMI, audit kinerja, penilaian NKD, penyusunan laporan BKD, penyusunan laporan
SKP, dan saat melakukan pengajuan usulan kenaikan jabatan akademik dosen. Monitoring dan
evaluasi berkala ini sangat bermanfaat dalam mengukur kesesuaian tema penelitian dengan
roadmap penelitian agar tercipta kesinambungan pengembangan keilmuan dosen dan mahasiswa
dengan hilirisasi pengembangan keilmuan sesuai dengan visi program studi, jurusan, fakultas, dan
universitas.

112
Hasil evaluasi digunakan dalam melakukan proses perbaikan dan peningkatan penelitian
berkelanjutan dengan peningkatan penelitian berbasis luaran dan produk. Hasil evaluasi digunakan
untuk menetapkan program pengembangan melalui program peningkatan kualitas penelitian.
Program tersebut dilakukan sebagai upaya pemenuhan standar penelitian yang meliputi standar
reputasi, nilai islaman, luaran, isi, proses, penilaian, peneliti, dan pengelolaan penelitian.
Metode dan atau hasil penelitian dosen digunakan sebagai bahan pengembangan modul
ajar, studi kasus pembelajaran blok maupun praktek kerja, materi bimbingan praktik kerja profesi,
materi latihan soal UKAI, sub-bab dalam buku referensi, bahan kajian dalam mata praktikum, dan
pengembangan inovasi metode pembelajaran student center learning. Implementasi ini dilakukan
agar proses pendidikan selaras dengan perkembangan IPTEKS dan kondisi kebutuhan masyarakat
terkait obat dan kesehatan.
6. Indikator Kinerja Tambahan
Tabel 7.6 Indikator Kinerja Tambahan
No Indikator Kinerja Tambahan (IKT) Ruang Lingkup Standar Kode Target Capaian
Sasaran
Mutu
1 Pengawalan standar proses penelitian R (standar penelitian) RM- 100% 33,9%
(otorisasi DPPM) R5-02
2 Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian R (standar penelitian) R.3.07- 75% 100%
K7.49
3 Jumlah penelitian kolaboratif R (standar penelitian) RM- 75% 75,56%
R3-06
1.1 Pengawalan standar proses penelitian oleh jurusan
Standar proses pengawalan dan pengendalian penelitian dosen telah ditetapkan di UII.
Seluruh penelitian dosen dikelola melalui sistem informasi layanan penelitian melalui
https://simppm.uii.ac.id/. Pengawalan penelitian yang dilakukan meliputi hibah penelitian
eksternal, hibah penelitian internal, dan penelitian mandiri. Standar proses pengawalan penelitian
menetapkan 100% seluruh penelitian mendapatkan pengawalan dari Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (DPPM) untuk hibah internal dan eksternal. Pengawalan penelitian
mandiri dilakukan melalui proses otorisasi dari jurusan.
Data pengawalan penelitian berdasarkan hasil otorisasi dari DPPM disajikan pada Tabel 7.7.
Otorisasi jurusan masih dominan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian. Otorisasi
DPPM dilakukan terhadap penelitian hibah universitas dan eksternal. Sedangkan jurusan
memegang otorisasi untuk penelitian mandiri dan hibah internal level jurusan. Hal ini menunjukkan
bahwa seluruh proses penelitian mendapatkan proses pengawalan baik pada level jurusan maupun
universitas.

113
Tabel 7.7. Jumlah otorisasi penelitian oleh DPPM
Penelitian Tahun Penelitian Jumlah
TS-2 TS-1 TS
Jumlah penelitian dosen 38 39 45 122
Jumlah penelitian dosen yang mendapat otorisasi dari DPPM 15 13 13 41
Jumlah penelitian dosen yang mendapat otorisasi dari Jurusan 23 26 32 81
Persentase penelitian dosen otorisasi dari DPPM (%) 39,47 33,33 28,89 33,9
Persentase penelitian dosen otorisasi dari Jurusan (%) 60,53 66,67 71,11 66,1

Pengawalan penelitian dilakukan agar standar proses penelitian baik monitoring, evaluasi
dan tindak lanjut telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan roadmap dan mencapai luaran
penelitian yang berkualitas serta mampu diintegrasikan dalam pembelajaran. Proses ini diharapkan
mampu menciptakan suasana akademis dan pengembangan riset secara dinamis baik di level
jurusan maupun universitas.
1.2 Penelitian Kolaborasi
Untuk meningkatkan rekognisi dosen serta memperkuat visi keilmuan prodi terkait promosi
kesehatan, maka disediakan program penelitian berbasis pelayanan yang melibatkan preseptor
tempat PKPA seperti rumah sakit, apotek dan puskesmas, PBF, maupun industri farmasi. Bentuk
kolaborasi penelitian juga dilakukan dengan mitra perguruan tinggi farmasi di tingkat nasional dan
internasional untuk meningkatkan kualitas luaran penelitian berupa publikasi pada jurnal nasional
minimal terindeks Sinta 2 dan jurnal internasional bereputasi.
Tabel 7.8 Persentase penelitian kolaborasi
Penelitian Tahun Penelitian
TS-2 TS-1 TS
Persentase total penelitian kolaboratif eksternal 13,16% 17,98% 20%
Internasional 2 2 3
Nasional 3 5 6
Persentase total penelitian kolaboratif internal 55,26% 38,46% 62,22%
Universitas 14 9 5
Jurusan 7 6 23
Jumlah dan persentase penelitian non kolaboratif 12 17 8
(31,58%) (43,59%) (17,78%)
Total penelitian dosen 38 39 45

Respon positif dari mitra kolaborasi penelitian yang diperoleh dari hasil survey kepuasan berperan
dalam peningkatan kualitas pengelolaan maupun luaran penelitian. Sekitar 15% penelitian telah
berorientasi pada visi keilmuan PSPA UII terkait promosi kesehatan. Strategi peningkatan
penelitian kolaborasi dengan pihak puskesmas perlu dilakukan untuk memperkuat visi keilmuan
tersebut. Sementara itu, luaran penelitian kolaborasi telah menghasilkan publikasi pada jurnal

114
internasional bereputasi maupun media promosi kesehatan beragam yang bermanfaat untuk
masyarakat. Implementasi penelitian kolaborasi ini merupakan bentuk simbiosis mutualisme bagi
pengembangan keilmuan dosen maupun mitra penelitian. Kegiatan ini terus dikembangkan dan
ditingkatkan kualitasnya hingga menghasilkan luaran riset berupa publikasi maupun produk tepat
guna bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan orientasi rencana strategis penelitian universitas
menuju Peningkatan Kehidupan Masyarakat Madani dan Lestari (baldatun thoyibatun wa-robbun
ghofur).
1.3 Keterlibatan Mahasiswa dalam Penelitian
Riset merupakan salah satu luaran kegiatan PKPA. Mahasiswa bertanggungjawab untuk
menuliskan naskah publikasi terkait dengan permasalahan riil selama praktik. Pemilihan topik riset
dengan supervisi dosen pembimbing dan preseptor PKPA mengacu pada roadmap penelitian terkait
pengembangan modeling dalam penggunaan obat, pelayanan kefarmasian, dan promosi kesehatan.
Keterlibatan mahasiswa dalam riset penting untuk pengembangan keilmuan, peningkatan
kualitas pelayanan kefarmasian dan kualitas hidup masyarakat. Proses ini sangat mendukung
atmosfer akademik bagi mahasiswa. Selain itu keterlibatan mahasiswa dalam riset merupakan
sarana pembelajaran terbaik sebab menggunakan problem riil di sarana praktek kefarmasian
melalui penerapan integrasi pengetahuan dan ilmu yang telah diperoleh dengan sistem dan kondisi
kontekstual di tempat praktik.
Tabel 7.9 Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian
Penelitian Tahun Penelitian
TS-2 TS-1 TS
Persentase keterlibatan mahasiswa dalam penelitian 0 100% 100%

Strategi peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian telah dimulai sejak tahun
2019 dengan memfasilitasi mahasiswa yang tengah menjalani PKPA Apotek dan Puskesmas untuk
dapat menganalisis data dan membahasnya kedalam bentuk naskah publikasi. Optimalisasi mitra
kerjasama pendidikan dalam pelaksanaan PKPA seperti RS, PBF, dan industri Farmasi dalam
bidang penelitian yang melibatkan mahasiswa PKPA, masih perlu ditingkatkan untuk memperluas
kemanfaatan penelitian yang melibatkan mahasiswa untuk PS dan institusi tempat PKPA.
7. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan pengguna yang terlibat dalam penelitian dilakukan secara berkala
oleh jurusan dan hasilnya dievaluasi sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas layanan.
Hasil pengukuran kepuasan layanan penelitian disajikan pada Tabel 7.10. Berdasarkan hasil

115
pengukuran kepuasan layanan menunjukkan bahwa stakeholder sangat puas terhadap layanan dan
fasilitas laboratorium farmasi sebagai penyedia sarana dan prasarana penelitian. Pengukuran ini
direkam dan dimonitoring dalam kegiatan AMI sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu
secara terus menerus dan berkelanjutan. Hasil pengukuran kepuasan mitra penelitian tingkat
nasional dan internasional juga menunjukkan hasil yang baik.
Tabel 7.10 Rerata tingkat kepuasan peneliti dan mitra penelitian
Rerata tingkat kepuasan Periode
TS-2 TS-1 TS
Stakeholder 92,59 94,74 97,83
Mitra 93,33 100 93,33

8. Tinjauan Manajemen
Standar penelitian secara periodik dievaluasi melalui AMI yang kemudian ditinjau dalam
RTM. Melalui kegiatan ini proses monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut dari hasil evaluasi
dilakukan. Proses monitoring dan evaluasi penelitian dosen farmasi mulai dari perencanaan
(penyusunan proposal dengan topik sesuai roadmap dan rencana bentuk integrasi dengan mata
kuliah), pelaksanaan dan pelaporan dengan otorisasi DPPM. Hasil monitoring dan evaluasi
penelitian ditindaklanjuti untuk pengembangan ilmu farmasi serta mendorong peneliti
mengintegrasikan nilai keislaman dan hasil penelitian ke dalam pembelajaran mahasiswa.
Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian disertai tindaklanjut terlampir.
Tabel 7.11. Penjaminan Mutu Penelitian
Standar Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Perbaikan Berkelanjutan
Penelitian RKAT Implementasi AMI Fakultas RTMF Rakorja Universitas
Fakultas caturdarma terutama Audit Kinerja RTM UII Rakorja Fakultas
terkait dengan Fakultas RTM Rapat
penelitian Senat Fakultas
RKAT Implementasi AMI Fakultas RTM Prodi Rakorja Prodi
Jurusan penelitian Audit Kinerja RTMF Rakorja Fakultas
Jurusan RTM UII
RKAT Prodi Implementasi AMI Fakultas RTMJ Rakorja Universitas
penelitian Audit Kinerja RTM UII Rakorja Fakultas
Prodi
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian serta Tindak Lanjut
Jurusan farmasi telah menunjukkan keberhasilan dalam memenuhi pencapaian standar
penelitian yang telah ditetapkan yang meliputi standar reputasi, nilai keislaman, luaran atau hasil,
isi, proses, penilaian, peneliti, dan pengelolaan penelitian. Seluruh tema penelitian dosen dan
mahasiswa yang telah dilaksanakan sesuai dengan roadmap. Jurusan juga telah melakukan
evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan peta jalan maupun bentuk
integrasinya kedalam mata kuliah, dan menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan

116
relevansi penelitian dan pengembangan visi keilmuan program studi. Universitas dan jurusan
juga telah mengimplementasikan proses pengawalan penelitian dengan baik dengan pengawalan
penelitian melalui proses otorisasi di DPPM 33,9% dan 66,1% otorisasi jurusan.
Hal ini merupakan hasil dari sinergisitas berbagai elemen untuk mendukung pelaksanaan
penelitian sesuai standar. Beberapa program kerja untuk mendukung optimalisasi capaian
telah terlaksana dengan sangat baik meliputi integrasi hasil penelitian ke dalam matakuliah,
diseminasi hasil penelitian untuk pengabdian masyarakat sesuai roadmap, pembuatan buku
integrasi islam ke dalam ilmu farmasi, pengembangan laboratorium untuk standarisasi bahan baku,
pengembangan nanopharmacy research centre, keterlibatan mahasiswa, kolaborasi dengan mitra
kerjasama, dukungan kegiatan ilmiah mahasiswa tingkat nasional dan internasional, akreditasi
jurnal dan diseminasi hasil penelitian pada forum nasional dan internasional. Capaian yang
diperoleh dimonitoring dan dievaluasi secara berkala melalui audit kinerja dan AMI sebagai
upaya pengembangan dan perbaikan berkelanjutan. Upaya tindak lanjut untuk meningkatkan
kualitas dan luaran penelitian melalui peningkatan penelitian kolaborasi dengan mitra internasional
senantiasa dilakukan..
Kriteria 8. Pengabdian kepada Masyarakat
1. Latar Belakang
Latar belakang dari ditetapkannya standar pengabdian kepada masyarakat (PkM) adalah
adanya kewajiban yang harus dipenuhi oleh UII sebagai perguruan tinggi untuk melaksanakan
kegiatan PkM sebagai wujud kontribusi nyata dalam memajukan kesejahteraan bangsa dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini diamanatkan di dalam Permendikbud RI Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional PkM dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar PkM.
Tujuan dari penetapan standar PkM adalah menetapkan kriteria-kriteria terkait kegiatan
PkM sebagai acuan para pengabdi dan mitra dalam melaksanakan kegiatan PkM serta sebagai
acuan pemangku kebijakan dalam melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan PkM.
Rasionalisasi dari penetapan standar adalah bahwa untuk mencapai kinerja PkM yang
unggul, diperlukan penetapan kriteria minimal terkait hasil, isi, proses, penilaian, pelaksana, sarana
dan prasarana, pengelolaan, pendanaan dan pembiayaan. Oleh karena itu, UII telah menetapkan
suatu standar dalam rangka mewujudkan SPM serta tercapainya SM UII MERCY OF GOD yaitu
pada komponen C (community services) dan D (dakwah Islamiyah). Standar SPM bidang PkM
ditetapkan oleh UII mengacu pada SN DIKTI serta dilengkapi dengan standar tambahan berupa
standar reputasi dan standar nilai keislaman. Aktivitas PkM di lingkungan UII dilaksanakan sesuai

117
Renstra Pengabdian UII dengan pelaksanaannya yang berfokus pada 7 bidang unggulan yang
memiliki orientasi menuju Peningkatan Kehidupan Masyarakat Madani dan Lestari (baldatun
thoyibatun wa-robbun ghofur). Dari 7 bidang tersebut, terdapat 3 bidang unggulan yang
memayungi fokus pengembangan kegiatan PkM Jurusan, yaitu: 1) Pengembangan Model
Peningkatan Kualitas Hidup Islami, 2) Pengembangan Teknologi Kesehatan untuk Pencegahan,
Diagnostik, dan Terapeutik, dan 3) Pengembangan Minyak Atsiri dan Fitofarmaka untuk
Peningkatan Kesehatan. Renstra Pengabdian UII menjadi pedoman dan arahan kebijakan Jurusan
dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan PkM. Berdasarkan statuta
UII, struktur Jurusan berada di bawah Fakultas dengan otonomi kewenangan pada bidang
penelitian, dan pengabdian masyarakat. Jurusan memiliki kewenangan dalam hal pengabdian mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan.
Penyusunan standar pengabdian sebagai upaya perencanaan dilakukan secara berjenjang
dengan melibatkan pihak terkait sehingga dihasilkan suatu Rencana Induk Pengabdian Masyarakat
(RIPM) Jurusan. Standar reputasi, nilai keislaman, luaran dan hasil, proses, penilaian, dan peneliti,
disusun dengan memperhatikan peraturan, standar, serta kebijakan yang telah ditetapkan oleh UII.
Dalam penyusunan standar isi, Jurusan Farmasi melibatkan DPPM UII untuk mendapatkan arahan
mengenai keunggulan PkM untuk lingkup universitas. Selanjutnya, topik dan bentuk pengabdian
dirumuskan oleh kelompok keilmuan (KK) di tingkat Jurusan sesuai dengan keunggulan keilmuan
masing-masing dan diselaraskan dengan bidang unggulan yang ditetapkan dalam Renstra
Pengabdian UII. Dalam strategi pencapaian proses standar PkM, PS berfokus pada promosi
kesehatan sebagai bidang keunggulan sesuai visi keilmuan yang dipayungi oleh topik besar
didalam RIPM Jurusan.
Dalam pelaksanaan PkM, sesuai dengan visinya, PS mengintegrasikan bidang unggulan ini
ke dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan mahasiswa sehingga menjadikan topik promosi
kesehatan sebagai ciri dan unggulan bidang keilmuan PS. Kegiatan PkM dievaluasi dan
dimonitoring oleh Jurusan mengenai kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan roadmap.
Tindak lanjut hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan
keilmuan maupun peningkatan pemanfaatan hasil PkM untuk pengayakan pembelajaran.
Pelaporan kegiatan PkM dilakukan pengawalan oleh Jurusan dan DPPM. Pengawalan
kegiatan PkM yang mendapatkan hibah dilakukan oleh DPPM melalui sistem terintegrasi
https://simppm.uii.ac.id/. Sistem ini memantau mulai dari pengajuan proposal, review proposal,

118
hasil review dan perbaikannya, proses monitoring hingga pelaporan disertai bukti luaran hasil PkM
sesuai skema hibah.
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
Tabel 8.1 Rujukan peraturan dan standar yang menjadi acuan PS dalam PkM
No Peraturan dan standar Deskripsi
1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Peraturan tentang SNPT yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Tahun 2015 tentang Standar Nasional PkM
2 Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 Gambaran kebutuhan riset jangka panjang serta arah pembangunan
nasional terkait ilmu pengetahuan dan teknologi
3 Rencana Induk Pengembangan UII 2008-2038 Perencanaan jangka panjang mengenai pengembangan UII yang
disusun secara sistematis dan menyeluruh.
4 Rencana Strategis (Renstra) Pengabdian UII Pedoman dan arahan kebijakan bagi pelaksanaan kegiatan PkM yang
tahun 2016-2020 telah disusun oleh UII (https://dppm.uii.ac.id/pengabdian-
masyarakat/renstrahibah-pm/)
5 Standar SPM Standar Pengabdian pada Dokumen standar PkM (https://bit.ly/standarPkM) yang berfungsi
Masyarakat (community services) sebagai acuan para dosen dalam melaksanakan kegiatan PkM serta
sebagai acuan pemangku kebijakan dalam melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan PkM, meliputi standar SPM : reputasi PkM, nilai
keislaman PkM, luaran atau hasil PkM, isi PkM, proses PkM,
penilaian PkM, pelaksana PkM, pengelolaan PkM, Sapras PkM,
Pendanaan dan Pembiayaan PM
6 Rencana Induk Pengabdian Masyarakat Terjemahan Jurusan terhadap Renstra Pengabdian UII yang memuat
(RIPM) Jurusan Farmasi Periode 2018-2022 peta jalan (road-map), topik unggulan, dan standar kegiatan PkM di
Jurusan
3. Strategi Pencapaian Standar
UII telah menetapkan standar mutu universitas dengan akronim MERCY OF GOD yang
mencakup standar pengabdian pada masyarakat (Community Services). Strategi pencapaian standar
dilakukan oleh UPPS dengan melaksanakan kegiatan sesuai program yang disusun berdasarkan
tujuan strategis (TS) yang ditetapkan universitas. Kegiatan dilaksanakan dengan pendanaan dari
RKAT yang pengendaliannya dilakukan melalui mekanisme AMI dan audit RKAT.

Tabel 8.2 Strategi Pencapaian Standar Pengabdian kepada Masyarakat


Strategi pencapaian standar Indikator
Nama Ruang Tujuan pengen
Sumber
Standar lingkup Strateg Program kerja dalian Sasaran Target
Daya
is

119
Standar PkM TS1 1. Pengembangan RKAT RTM SM-C-14: K4.26 Memenuhi 4 unsur relevansi
SPM konten dan Kegiatan PkM yang PkM:
pengabdian implementasi relevan dengan 1) memiliki peta jalan yang
kepada hasil penelitian, bidang ilmu memayungi tema PkM dosen
masyarakat pembelajaran dan dan mahasiswa serta
(Community PkM dalam K8.50 Keterpenuhan hilirisasi/penerapan keilmuan
Services) dakwah islamiyah relevansi PkM pada program studi,
2. Penguatan Jurusan 2) dosen dan mahasiswa
integrasi hasil melaksanakan PkM sesuai
penelitian ke Pengawalan standar dengan peta jalan PkM.
dalam PkM dan proses PkM oleh 3) melakukan evaluasi
konten jurusan. Persentase kesesuaian PkM dosen dan
pembelajaran laporan PkM yang mahasiswa dengan peta jalan,
diotorisasi oleh dan
DPPM 4) menggunakan hasil
evaluasi untuk perbaikan
relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan
program studi.

TS2 Perluasan kerjasama RKAT RTM SM-C-14: K4.26 1. Rasio PkM dengan sumber
dan peningkatan Kegiatan PkM yang pembiayaan dari luar negeri
implementasinya relevan dengan terhadap total PkM ≥ 5%
dengan mitra bidang ilmu 2. Otorisasi laporan oleh
universitas/ lembaga DPPM 100%
nasional dan
internasional
Selain dari RKAT, kegiatan PkM juga mendapat dukungan dari Universitas melalui hibah
dan pengelolaan yang dilaksanakan oleh DPPM. Setiap tahun, DPPM memberikan kesempatan
kepada dosen di lingkungan UII untuk mengajukan hibah kegiatan PkM. Selain itu, UII melalui
DPPM juga mendorong dosen untuk memperoleh sumber pendanaan kegiatan PkM dari eksternal.
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Hasil evaluasi capaian kinerja kegiatan PkM tersaji pada tabel 8.3.

120
Tabel 8.3 Hasil Evaluasi Capaian Kinerja Kegiatan PkM.
TS Program Deskripsi Indikator Capaian/ Analisis masalah Tindak lanjut
Sasaran Target evaluasi Faktor pendukung Faktor penghambat
TS1 P1 dan Diseminasi 1. Kegiatan Memenuhi 4 unsur relevansi Kegiatan PkM Komitmen dosen Keragamanan Peningkatan
P2 hasil PkM yang PkM dosen dan mahasiswa dosen dan dalam melaksanakan pelaksanaan PkM yang diversifikasi
penelitian relevan berikut: mahasiswa PkM sesuai roadmap relevan untuk aktivitas PkM
untuk dengan 1) memiliki peta jalan yang sudah yang sudah disusun pengembangan bidang dengan
pengabdia bidang ilmu memayungi tema PkM dosen memenuhi 4 serta peran aktif ilmu melibatkan
n pada dan mahasiswa serta unsur Jurusan dalam mitra
masyaraka 2. Keterpenuhan hilirisasi/penerapan keilmuan relevansi melakukan monitoring
t yang relevansi program studi, dan evaluasi PkM
disesuaika PkM pada 2) dosen dan mahasiswa
n dengan Jurusan melaksanakan PkM sesuai
roadmap dengan peta jalan PkM.
3. Pengawalan 3) melakukan evaluasi
standar proses kesesuaian PkM dosen dan
PkM oleh mahasiswa dengan peta jalan,
jurusan. dan
4) menggunakan hasil evaluasi
untuk perbaikan relevansi PkM
dan pengembangan keilmuan
program studi.

TS2 P1 Pengabdia Kegiatan PkM Rasio PkM dengan sumber Sudah Terjalinnya kerjasama Kegiatan dilakukan Penekanan
n pada yang relevan pembiayaan dari luar negeri terlaksana yang baik antara secara luring sehingga informasi terkait
masyaraka dengan bidang terhadap total PkM ≥ 5% kegiatan PkM Jurusan dengan perlu manajemen waktu keunggulan
t ilmu Otorisasi laporan oleh DPPM berkolaborasi institusi pendidikan yang baik agar kegiatan topik dan
melibatkan 100% dengan DN dan LN dapat terlaksana dengan bentuk PkM
mahasiswa institusi lancar Jurusan Farmasi
asing pendidikan saat inisiasi
DN dan LN maupun
perpanjangan
MoU

121
5. Indikator Kinerja Utama
PS telah memenuhi 5 unsur relevansi PkM dosen dan mahasiswa meliputi memiliki
roadmap PkM dosen dan mahasiswa yang mengacu pada visi keilmuan, pelaksanaan sesuai
dengan roadmap, mengevaluasi kesesuaiannya dengan roadmap, dan melakukan tindak
lanjut hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan pengembangan keilmuan serta
memanfaatkan hasil PkM untuk pengayaan pembelajaran.
a. memiliki roadmap yang memayungi tema PkM dosen dan mahasiswa serta
hilirisasi/penerapan keilmuan PS
Jurusan telah menyusun peta jalan (road-map) PkM yang memayungi tema PkM dosen dan
mahasiswa serta hilirisasi/ penerapan keilmuan. Topik yang ditetapkan sebagai fokus
pengembangan kegiatan PkM di Jurusan antara lain: 1) pengembangan kegiatan promosi kesehatan
untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan antibiotika dan derajat kesehatan masyarakat, 2)
pengembangan layanan Unit Pelayanan Swamedikasi dan Pusat Informasi Obat, 3)
penguatan peran swadaya masyarakat dalam peningkatan kualitas bahan baku dan sediaan obat
herbal, 4) peningkatan kemampuan masyarakat dalam pemastian keamanan dan kehalalan produk
makanan dan minuman, 5) peningkatan kemandirian masyarakat dalam pemilihan produk kosmetik
yang halal dan sehat, 6) pembinaan kepada Institusi Pendidikan, dan 7) penyebarluasan kearifan
lokal terkait obat alami dan pelayanan kefarmasian Indonesia kepada masyarakat internasional.
Roadmap PkM Jurusan Farmasi UII terdokumentasi di laman https://apoteker.uii.ac.id
(https://sites.google.com/uii.ac.id/dokumen-pspa/home).
b. Pelaksanaan PkM sesuai dengan roadmap PkM
Dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan roadmap PkM yang telah disusun
berdasarkan keunggulan PS. Rata-rata jumlah PkM Dosen TPS yang sesuai dengan keilmuan
PS/Tahun dalam tiga (3) tahun terakhir adalah 61 kegiatan. Jumlah kegiatan PkM yang
melibatkan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir adalah 55 kegiatan dengan persentase keterlibatan
mahasiswa sebesar 100% (tabel 8.4)..
Tabel 8.4 Jumlah kegiatan PkM yang melibatkan mahasiswa
No Tahun pelaksanaan Jumlah kegiatan PkM Jumlah kegiatan PkM yang
melibatkan mahasiswa
1 TS-2 53 8
2 TS-1 62 20
3 TS 68 26
Total 183 55
Rata-rata per tahun 61 18,3

122
c. Melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan roadmap
Evaluasi kesesuaian PkM terhadap roadmap pengabdian dilakukan setiap tahun melalui
mekanisme monev dalam bentuk googleform dan ditindaklanjuti dalam RTM Jurusan dalam pra-
rapat kerja yang dipimpin oleh Ketua Jurusan. Selama 3 tahun terakhir kegiatan PkM sudah sesuai
dengan roadmap yang dimiliki dengan rata-rata persentase kesesuaian lebih dari 95%.
Tabel 8.5 Kesesuaian kegiatan PkM dengan roadmap pengabdian
Tahun Jumlah pengabdian sesuai Persentase pengabdian
No Jumlah pengabdian
pelaksanaan roadmap sesuai roadmap
1 TS-2 52 53 98,11%
2 TS-1 60 62 96,77%
3 TS 67 68 98,53%
Rata-rata 97,80%

d. menggunakan tindak lanjut hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan PS.
Berdasarkan hasil monev dan RTM terhadap kegiatan PkM diketahui bahwa persentase
kesesuaian PkM dengan roadmap sudah sangat baik (> 95%) dengan mayoritas (90,44%)
berorientasi ke visi keilmuan PS terkait promosi kesehatan. Selain itu, keterlibatan mahasiswa
dalam kegiatan PkM juga sangat tinggi yaitu semua mahasiswa (100%) terlibat dalam kegiatan
PkM. Hal ini didukung oleh adanya integrasi kegiatan PkM dalam kegiatan pembelajaran blok.
Selanjutnya upaya monitoring terhadap kegiatan PkM tetap dilakukan untuk meningkatkan
kesesuaian PkM dengan roadmap yang telah ditetapkan. Dalam hal ini PS dan Jurusan mendorong
KK untuk selalu aktif mendukung pelaksanaan kegiatan PkM dan merealisasikan luaran PkM
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam standar isi dan standar luaran PkM. Pelaksanaan kegiatan
PkM juga didorong untuk bisa menghasilkan output yang bermanfaat bagi pengembangan
keilmuan PS. Beberapa luaran PkM berupa media promosi kesehatan ber-HAKI, modul pintar
untuk kader Posbindu, media edukasi masyarakat (spanduk, poster, lembar balik, dst), media
promosi kesehatan “CAKAP” yang digunakan dalam kolaborasi internasional PkM menjadi bagian
luaran kegiatan PkM digunakan dalam penguatan keilmuan terutama pada blok farmasi komunitas.
e. memanfaatkan hasil PkM untuk pengayaan pembelajaran.
Integrasi hasil PkM ke dalam pembelajaran diwujudkan dalam bentuk sub-topik materi
perkuliahan, model edukasi, tugas lapangan serta materi pembimbingan PKPA. Pada semester
pertama, mahasiswa mendapatkan proyek/ tugas lapangan berkaitan promosi kesehatan dengan
supervisi dosen, yang menjadi bagian dari kegiatan PkM. Beberapa kegiatan PkM yang melibatkan
dosen dan mahasiswa yang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran antara lain adalah

123
kegiatan sosialisasi dengan tema “Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis/ TOSS TB”
(https://jogja.tribunnews.com/2019/11/10/mahasiswa-pspa-uii-gelar-sosialisasi-toss-tb), serta
kegiatan promosi kesehatan dengan tema “Sehat Jiwa dan Raga di Masa Pandemi”
(https://www.jogpaper.net/2020/10/17/pspa-uii-dan-tlm-poltekes-selenggarakan-promkes-
berbasis-ipe/).
6. Indikator Kinerja Tambahan
PS memiliki indikator kinerja tambahan kegiatan PkM yang melampaui SN Dikti.
Indikator kinerja tambahan tersebut yaitu keterlibatan dosen dalam PkM dalam bentuk dakwah
Islamiyah dan jumlah dosen dengan perolehan hibah PkM dari sumber eksternal (tersaji di tabel
8.6). Indikator kinerja tambahan PkM senantiasa diukur, dimonitor, dikaji dan dianalisis untuk
perbaikan berkelanjutan.
Jumlah dosen dengan perolehan hibah PkM dari sumber eksternal ditetapkan menjadi
indikator kinerja tambahan oleh Universitas. SM UII mentargetkan sebanyak 15% dosen
mendapatkan pendanaan hibah PkM dari pihak eksternal. Walaupun target ini belum terpenuhi,
terdapat dosen PS yang mendapatkan hibah PkM eksternal dari DIKTI setiap tahunnya. Pada tahun
2017 (TS-2), PkM dengan judul IBM Desa Terong dan Jatimulyo dalam Pengelolaan Diabetes
Mellitus dan Hipertensi yang diajukan oleh apt. Dimas Adhi Pradana, M.Sc. mendapatkan
pendanaan sebesar Rp 48.250.000 (https://www.jogpaper.net/2017/10/30/optimalisasi-posbindu-
kelola-dua-ptm/). Tahun 2018 (TS-1), PkM yang diajukan oleh apt. Mutiara Herawati, M.Sc.
dengan judul Budidaya Terpadu Padi Organik Bersama Ikan Dan Udang Sehat Di Desa Sukoharjo
Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman DIY mendapatkan pendanaan sebesar Rp 40.000.000
(https://www.jogpaper.net/2018/08/16/tanaman-rondo-semoyo-tingkatkan-produksi-minapadi/).
Kegiatan PkM ini mendapatkan penghargaan sebagai penyaji terbaik dalam seminar hasil PkM
RISTEKDIKTI. Tahun 2019, serta Yosi Febrianti, M.Sc mendapatkan hibah PkM dengan judul
Peningkatan Literasi Masyarakat terhadap orang dengan Schizophrenia (ODS) di desa
Sindumartani dengan luaran publikasi https://journal.uii.ac.id/JAMALI/article/view/13527. Selain
itu, pada tahun 2020 (TS), Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A. PkM dengan judul
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelohan Sampah dengan Model Bank Sampah Berbasis
Masalah di desa Ringinputih, Klaten, Jawa Tengah mendapatkan hibah sebesar Rp 40.200.000
(https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/08/31/510/1048596/kkn-ppm-uii-angkatan-61-
realisasikanbank-sampah-berbasis-maslahah-di-ringinputih-klaten). Dosen penggiat promosi
kesehatan, apt Yulianto, MPH di tahun 2020 bergabung dalam program kolaborasi internasional

124
"Protecting Indonesia from the Threat of Antibiotic Resistence" bersama UCL-UK, UNSW-Aus,
Kemenkes RI, UGM, dan UNS. Selain itu, publikasi PkM dengan pendanaan eksternal berbasis
promosi kesehatan dosen PS pada jurnal terindeks maupun produk promosi kesehatan bersertifikat
HAKI telah berhasil dicapai. Berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat mencapai target capaian
yaitu dengan mengadakan kegiatan workshop dan klinik pendampingan penyusunan proposal
kegiatan PkM oleh DPPM dan Jurusan (https://dppm.uii.ac.id/jadwal-bimtek-klinik-penulisan-
proposal-penelitian-dan-pengabdian-ristekdikti/). Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat lebih
meningkatkan motivasi dan partisipasi dosen dalam memperoleh hibah PkM dari eksternal.
Tabel 8.6 Indikator Kinerja Tambahan Kegiatan PkM
Indikator Kinerja Tambahan Ruang Lingkup Kode Sasaran
No Target Capaian
(IKT) Standar Mutu
1 Persentase dosen dengan C (community SM-C-14 minimal 7%
hibah PkM dari luar UII services) 12%
2 Persentase dosen pegiat D (dakwah SM-D-31 minimal 3,45%
dakwah bertaraf nasional atau Islamiyah) 15%
internasional
Keterlibatan dosen dalam dakwah Islamiyah merupakan indikator kinerja tambahan
kegiatan PkM yang ditetapkan oleh Universitas pada dokumen C2 Standar SPM nilai keislaman
PkM. Saat ini capaian persentase dosen pegiat dakwah bertaraf nasional dan internasional belum
memenuhi target. Hal ini terjadi karena hampir semua dakwah Islamiyah yang dilakukan masih di
level lokal-regional. Upaya untuk mencapai target tersebut, senantiasa dilakukan pengembangan
konten dan media dakwah berbasis teknologi informasi untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Salah satu bentuk dakwah Islamiyah yang dilakukan oleh dosen adalah dakwah dengan judul
Pandangan Islam tentang Kesehatan yang disampaikan oleh Shubhi M Harimurti, S.S., M.A. yang
dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=QxOf2ExxDgk&feature=youtu.be.
7. Kepuasan Pengguna
Kepuasan pengguna terhadap pelaksanaan PkM diukur menggunakan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya, dan diisi oleh pengabdi dan mitra setelah berakhirnya kegiatan.
Pengukuran kepuasan dilakukan secara berkala dan dievaluasi hasilnya untuk dijadikan sebagai
umpan balik dalam peningkatan kualitas pelaksanaan PkM. Dosen selaku pengabdi memberikan
penilaian terhadap program PkM dengan nilai kepuasan sebesar 92,74% (TS-2), 95,54% (TS-1),
dan 94,60% (TS). Hasil penilaian kepuasan mitra terhadap kegiatan PkM tersaji dalam gambar 8.1

125
100
90 Reliability
80

Persentase
70 Assurance
60
50
40 Tangible
30
20 Emphaty
10
0
Responsiveness
TS-2 TS-1 TS

Gambar 8.1 Grafik kepuasan mitra terhadap kegiatan PkM


Hasil pengukuran menunjukkan bahwa mitra merasa puas terhadap aspek-aspek yang
dinilai, meliputi: 1) Reliability yang mencakup perencanaan, kejelasan materi dan implementasi
program PkM, 2) Assurance yang mencakup dokumen dan administrasi sesuai serta kemanfaatan
program PkM, 3) Tangible yang mencakup ketersediaan dan kelengkapan fasilitas PkM, 4)
Emphaty yang mencakup apresiasi dan penghargaan terhadap mitra PkM serta tanggapan terhadap
keluhan mitra, 5) Responsiveness yang mencakup keberlanjutan program PkM dan kecepatan
dalam mengatasi permasalahan. Peningkatan ketersediaan dan kelengkapan fasilitas PkM
(Tangiable) menjadi aspek yang perlu ditindaklanjuti berkaitan hasil isian survey kepuasan mitra.
Beberapa mitra PkM telah mendapatkan fasilitas deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM)
melalui perolehan hibah PkM.
8. Tinjauan Manajemen
PS memiliki bukti sahih tentang sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan PkM
dosen dan mahasiswa. PS telah memiliki roadmap PkM, melakukan evaluasi kesesuaian
dengan road map secara rutin dalam monev setiap tahun, dan menindaklanjuti dalam RTM.
Evaluasi dilakukan oleh Jurusan melalui pengisian pada googleform. Hasil dari monev digunakan
sebagai bahan untuk menyusun tindak lanjut. Pengendalian mutu kegiatan PkM dilaksanakan
dengan mengadakan RTM di jurusan. Proses ini merupakan upaya peningkatan berkelanjutan
terhadap pencapaian standar PkM. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan
upaya pencegahan sehingga dapat terwujud pencapaian standar PkM yang berkesinambungan.
Tabel 8.7 Proses pengendalian mutu kegiatan PkM
Standar Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Perbaikan berkelanjutan
Pengabdian RKAT Implementasi AMI Jurusan RTM Jurusan Rakorja Jurusan
kepada Jurusan pengabdian masyarakat Audit Kinerja Jurusan RTM Fakultas Rakorja Fakultas
masyarakat RKAT PS Integrasi kegiatan PkM AMI Prodi RTM Prodi Rakorja Prodi
dalam pembelajaran blok Audit kinerja prodi RTM Jurusan Rakorja Jurusan
9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar PkM serta tindak lanjut
PS dan Jurusan telah berhasil memenuhi pencapaian standar pengabdian yang telah

126
ditetapkan meliputi standar hasil, isi, proses, penilaian, pelaksana, sarana dan prasana, pengelolaan,
pendanaan dan pembiayaan PkM. Lebih dari 95% kegiatan PkM yang dilaksanakan oleh dosen dan
mahasiswa sudah sesuai dengan roadmap PkM Jurusan Farmasi. Selain itu, 100% mahasiswa
terlibat dalam kegiatan PkM yang didesain sebagai bentuk aktivitas pembelajaran. PS memenuhi
5 unsur relevansi PkM dosen dan mahasiswa, serta terdapat dua indikator kinerja tambahan
yang melampaui SN Dikti. Capaian yang diperoleh telah dimonitor dan dievaluasi secara berkala
melalui AMI dan audit kinerja untuk terus dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan
berkelanjutan. PS memiliki bukti sahih tentang sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan
PkM dosen dan mahasiswa pada PS mencakup 4 aspek, serta terdapat tinjauan manajemen
sebagai bentuk pengendalian. Perolehan hibah PkM eksternal dan perluasan kegiatan PkM
dengan mitra perlu lebih dioptimalkan untuk meningkatkan kontribusi Jurusan Farmasi pada
masyarakat.
Kriteria 9. Luaran Dan Capaian : Pendidikan, Penelitian Dan PkM
1. Latar Belakang
Latar belakang penetapan standar luaran dan capaian pendidikan, penelitian, dan PkM
adalah sebagai bentuk kewajiban UII untuk menjamin kualitas lulusan, hasil penelitian dan PkM,
sebagaimana tertera pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Nomor 44 Tahun 2015 tentang SNPT dan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi. UII telah menetapkan Standar SPM luaran pendidikan, penelitian, dan PkM,
meliputi standar kompetensi lulusan, standar hasil dan reputasi penelitian, serta standar hasil PkM.
Penetapan standar tersebut sangat penting untuk mendukung terwujudnya SM MERCY OF GOD
yaitu pada komponen E (education), R (Research,) dan C (Community Services).
Rasionalisasi dari standar luaran kompetensi pendidikan dan luaran penelitian serta PkM
ini adalah bahwa untuk mendapatkan hasil luaran pendidikan, penelitian, dan PkM yang berkualitas
dan bermanfaat, diperlukan penetapan kriteria minimal terkait kompetensi lulusan, luaran minimal
penelitian, serta luaran PkM.
Tujuan dari penetapan standar luaran ini diharapkan dapat digunakan sebagai; acuan
penyusunan dokumen panduan penelitian, karya ilmiah, dan luaran PkM dan tata kelola
pemanfaatan hasil penelitian dan PkM.
UPPS dan PSPA UII menetapkan standar kompetensi lulusan dan reputasi berupa
pemenuhan capaian pembelajaran untuk pemenuhan kompetensi dan profil lulusan PSPA UII dan
sesuai dengan ciri karakter lulusan UII.

127
Standar hasil dan luaran penelitian berupa naskah publikasi yang memenuhi kaidah
akademik, HKI, produk, prototype, atau buku. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak
mengganggu dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan
dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, atau disosialisasikan dan dimanfaatkan
dengan cara lain untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat. Luaran penelitian
diupayakan untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam bentuk produk, rekomendasi atau
protokol untuk faskes, ataupun modul, maupun bentuk pengabdian masyarakat lainnya, kemudian
perlu dievaluasi kemanfaatannya dalam jangka waktu yang ditentukan.
Standar hasil dan luaran PkM berupa penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademika yang relevan, pemanfaatan teknologi tepat guna
(TTG), model rekayasa sosial, desain/prototype, bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar; Luaran hasil PkM
dalam bentuk laporan pengabdian, poster, jurnal/prosiding, tingkat keberdayaan masyarakat yang
mendapatkan program PkM, dan jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan melalui
program PkM.
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PSPA (Penetapan)
Kebijakan/rujukan yang menjadi dasar penetapan standar hasil dan luaran Pendidikan
pengabdian dan penelitian tertera pada kriteria 6, 7, dan 8.
3. Strategi Pencapaian Standar
Strategi untuk mencapai standar kompetensi lulusan dilakukan melalui peningkatan
kualitas kurikulum yang mengintegrasikan antara pemikiran Islam, tradisi ilmiah, kepemimpinan,
dan selaras dengan kebutuhan pasar, peningkatan keunikan dan keunggulan Prodi, dan peningkatan
kompetensi dan integrasi penelitian dosen dalam proses pembelajaran.
Strategi untuk mencapai hasil penelitian adalah: menyediakan buku panduan pelaksanaan
penelitian dan memfasilitasi proses serta monitoring dan evaluasinya, menginisiasi penelitian
bersama pada dosen, mendorong dosen, tendik, dan mahasiswa untuk melaksanakan penelitian,
intensifikasi diskusi inter- dan antar kelompok keilmuan dalam membangun riset, pelatihan dan
workshop penelitian/publikasi, dukungan moral dan finansial dalam bentuk hibah atau insentif,
serta kewajiban publikasi untuk mendapatkan bantuan perjalanan.
Strategi untuk mencapai hasil pengabdian dilakukan dengan menyusun buku panduan
pelaksanaan program PkM dan memfasilitasi proses serta monitoring dan evaluasinya, mendorong
dosen dan mahasiswa serta laboran, dan menginisiasi program PkM bersama.

128
Tabel 9.1 Standar, Isi, Tujuan Strategis, Program, Sumber Dana, dan Mekanisme Kontrol dalam Bidang Pendidikan
Strategi pencapaian standar Indikator
Nama Tujuan Program kerja Sumber Pengendali Sasaran Target
Ruang lingkup
Standar Strateg Daya an
is
Standar Standar TS-1 Pengembangan keunggulan RKAT RTM AMI Prodi-SM-E-06: Kompetensi Disiplin Ilmu Rata-rata nilai
Pendidikan Kompetensi kompetitif mahasiswa yang siap Lulusan: Rata-rata nilai kompetensi lulusan kompetensi
(E) Lulusan menjadi warga global dan/atau rata-rata indeks pemenuhan CPL lulusan >3.25
Standar Standar Proses TS-1 Pengembangan konten dan media RKAT RTM AMI Prodi-SM-O-29: Produk Pembelajaran 1 produk
Pendidikan Pembelajaran pembelajaran untuk menyiapkan Digital
(E) pemimpin masa depan
Standar Standar Hasil TS-1 Penguatan integrasi hasil RKAT RTM AMI Jur/AMI Prodi-SM-E-06.Buku Hasil PPM: 1 buku per 10
Penelitian Penelitian dan penelitian ke dalam PkM dan Hibah Jumlah buku hasil Penelitian dan PkM yang dosen
(R) & Standar konten pembelajaran Penelitia dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang
Pengabdian Pengabdian n/PkM keahliannya sama dengan PS, selama 1 tahun
Standar Standar Hasil TS-3 Peningkatan keteraksesan dan RKAT RTM AMI Jur/AMI Prodi-SM-12-08 Minimal 30 %
Penelitian Penelitian pemanfaatan hasil penelitian dan Hibah Artikel di Jurnal Internasional atau Paten:
(R) atau pemikiran oleh pemangku Penelitia Persentase dosen dengan artikel Jurnal
kepentingan eksternal n/PkM Internasional Bereputasi atau Paten (PDJP)
Standar Standar Hasil TS-3 Peningkatan keteraksesan dan RKAT RTM AMI Jur/AMI Prodi-SM-R-11 Minimal 1
Penelitian Penelitian pemanfaatan hasil penelitian dan Hibah Artikel di Prosiding Internasional: artikel per
(R) atau pemikiran oleh pemangku Penelitia Artikel dosen di prosiding internasional dosen
kepentingan eksternal n/PkM
Standar Standar Hasil TS-3 Peningkatan keteraksesan dan RKAT RTM AMI-JUR/Prodi-R-17. Karya Program Studi: Minimal 2
Penelitian Penelitian dan pemanfaatan hasil penelitian dan Hibah Penelitian/Karya dosen dan atau mahasiswa (dua) karya
(R) dan Standar atau pemikiran oleh pemangku Penelitia program studi yang telah memperoleh Hak hasil
Pengabdian Pengabdian kepentingan eksternal n/PkM Kekayaan Intelektual, Teknologi tepat Guna, dan penelitian
(C) Model/desain/rekayasa atau karya yang mendapat memperoleh
pengakuan/penghargaan nasional/internasional HKI
Standar Standar Hasil TS-3 Peningkatan keteraksesan dan RKAT RTM AMI Jur-R-20: Sitasi Karil DTJUR: Rasio Karya Karya DTJUR
Penelitian Penelitian pemanfaatan hasil penelitian dan Hibah ilmiah Dosen yang disitasi (RAS) yang disitasi
(R) atau pemikiran oleh pemangku Penelitia Minimal 1
kepentingan eksternal n/PkM

129
4. Indikator Kinerja Utama
Tabel 9.2 Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Ruang Lingkup Standar Kode Target Capaian
Utama (IKU) Sasaran
Mutu
Pendidikan TS-2 TS-1 TS
1 CPL berdasarkan E RM-O-07 CBT: 80% CBT: CBT: CBT:
Hasil Ujian CBT dan (Standar Education) OSCE: 80% 97,96% 94,35% 98,15%
OSCE UKAI OSCE: - OSCE: OSCE:
100% -
2 Rata-rata IPK O SM-O-06 3,25 3,41 3,59 3,57
(standar Output)
3 Tingkat pengakuan Oc RM-Oc- Nilai baik/sangat 100% 100% 100%
kompetensi oleh (Standar Outcome & 02 baik >85%
pengguna lulusan Cooperation)
4 Prestasi mahasiswa E RM-E8- minimal 2 3 4 14
(standar Education) 13 prestasi
5 Lama studi E RM-O-02 Lama studi 1 92% 94% 93%
mahasiswa (standar Education) tahun >90%
6 Kelulusan tepat waktu O SM-O-17 90% 95% 95% 100%
(standar Output)
7 Waktu tunggu lulusan Oc RM-Oc- 3 bulan 1,1 bulan 1,05 bulan 2,89
untuk bekerja (Standar Outcome & 03 bulan
Cooperation)
8 Kesesuaian bidang Oc RM-Oc- 80% 90% 94% 96%
kerja lulusan (Standar Outcome & 04
Cooperation)
9 Tingkat kepuasan Oc RM-Oc- 85%
pengguna lulusan (Standar Outcome & 05 100% 100% 100%
Cooperation)
10 Level /size institusi Oc RM-Oc- minimal level/size
tempat kerja lulusan (Standar Outcome & 06 tempat kerja
7,47% 16,02% 2,29%
Cooperation) lulusan
multinasional 2%
11 Prestasi lulusan di Oc RM-Oc- minimal 1
tempat kerja (Standar Outcome & 07 prestasi lulusan 2 2 1
Cooperation)
Penelitian
1 Publikasi ilmiah di R SM-R-11 30% 96,42% 50% 82,14%
jurnal internasional (Standar Research)
2 Publikasi ilmiah di R 1 artikel/ dosen 0,82 0,14 0,17
prosiding seminar (Standar Research) RM-R1-
atau conference 03
3 Buku referensi/buku E SM-E-08 NK ≥ 2 2 2 4
ajar ber-ISBN (Standar Education)
4 Luaran penelitian R RM-R3- Minimal 2 7 8 8
(HAKI) (Standar Research) 06
5 Prestasi/rekognisi Oc (Standar Outcome & SM-Oc- PRD ≥ 5% 146,42% 92,85% 128,57
dosen Cooperation) 28 %
Pengabdian Masyarakat
1 Publikasi pengabdian C (Standar Community SM-C- minimal 2/tahun 1 2 4
masyarakat Services)
2 Luaran pengabdian C (Standar Community SM-C- Minimal 1 0 0 3
masyarakat (HAKI) Services)

a. Pendidikan
1) Rata-rata Capaian Pembelajaran Lulusan

130
1.1 Data Hasil Uji Kompetensi CBT UKAI di PSPA
CPL yang didapatkan dari data hasil uji kompetensi CBT di PSPA berturut-turut selama 3
tahun terakhir memperoleh nilai kelulusan first taker > 90% dan pada SS nilai kelulusan first
taker 100 %. Pada SS-2, salah satu mahasiswa PSPA, berhasil meraih nilai CBT UKAI
Tertinggi Nasional sebesar 92,5 atas nama Kristy Tri Wardhani (18811161).
100% 100,00% 98,37% 96,92% 99,00%
96,29%
95% 90,32%
90%
85%
80%
SS SS-1 SS-2 SS-3 SS-4 SS-5

Gambar 9.1 Persentase First Taker yang lulus CBT di PSPA


1.2. Data Hasil Uji Kompetensi OSCE di PSPA
Uji Kompetensi OSCE nasional baru diselenggarakan pada SS-3 dan SS-2. OSCE sendiri
masih bersifat formatif dan tingkat kelulusan ujian kompetensi OSCE di PSPA 100%. PSPA sudah
rutin menyelenggarakan ujian dengan metode OSCE yang bertujuan mengukur kompetensi
mahasiswa PKPA Apotek sejak 2011, sementara ujian OSCE untuk PKPA Rumah Sakit, dan
PKPA Industri sejak 2017.
2) Rata-rata IPK
Rata-rata IPK adalah 3,39-3,63. Syarat kelulusan yudisium awal sebelum mahasiswa
mengikuti UKAI, wajib memperoleh IPK minimal 3,00. Sejarah nilai IPK 4,00 diperoleh
mahasiswa sebagai berikut, Yogie Andika Tri Nanda (18811048), Restu Amalia Mukti
(18811153), Kristy Tri Wardhani (18811161), dan Adnan Muhammad Uno J Hidayat (19811047).
Jumlah lulusan regular sebagian besar di angka IPK >3,00-3,75.

Gambar 9.2 Rata-rata IPK Lulusan Reguler

131
Gambar 9.3 Jumlah Lulusan Regular dengan IPK
3) Tingkat Pengakuan Kompetensi oleh Pengguna Lulusan
UII berupaya dalam menyelaraskan proses pembelajaran dengan kebutuhan Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DUDI) yang merupakan media bagi para lulusan untuk dapat berkarya. Oleh karena
itu, UII ingin mewujudkan relevansi antara proses pendidikan di UII dengan DUDI melalui
penjaringan umpan balik dari stakeholder (pengguna alumni). Setiap prodi memiliki perwakilan
dosen yang bekerja langsung dibawah instruksi DPKA.

Gambar 9.4 Tahapan pengumpulan data survei kepuasan pengguna alumni


Kuesioner yang disebarkan kepada responden menilai 7 kompetensi meliputi Integritas
(etika dan moral), keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), bahasa inggris,
penggunaan teknologi informasi, komunikasi, kerjasama tim dan kepemimpinan, dan
pengembangan diri. Pada gambar 9.5 dapat diketahui bahwa penilaian terhadap kompetensi
integritas (etika dan moral) mendapatkan nilai tertinggi sementara itu, kemampuan
berbahasa inggris dinilai paling rendah. Sementara itu, Sebagian besar pengguna lulusan
menilai sangat baik kompetensi lulusan.
100%
76% 71% 69%
67% 65% 63% 61%
50% 33% 35% 37% 39%
29% 31%
24%

0%
1 2 3 4 5 6 7
Sangat Baik Baik
Gambar 9.5 Persentase tingkat pengakuan kompetensi oleh pengguna lulusan
Keterangan:1.Integritas (etika dan moral),2.Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), 3.Bahasa Inggris,
4.Penggunaan Teknologi Informasi, 5.Komunikasi,6.Kerjasama tim & Kepemimpinan, 7.Pengembangan diri
4) Prestasi akademik mahasiswa

132
Selama kurun waktu 3 tahun terakhir (2018-2020) mahasiswa PSPA meraih prestasi akademik
dan non akademik sebanyak 13 prestasi (7 prestasi akademik dan 6 prestasi non akademik). Prestasi
internasional diraih oleh Puri Paramita Wulandari (19811013) pada tahun 2019 berhasil meraih
Best poster pada seminar Asian Association of Schools of Conference yang diselenggarakan di
Korea. Pada tahun 2021 mahasiswa meraih juara 2 lomba oral presentasi dan juara 3 lomba
poster presentasi dalam acara International Pharma Talk and Competition yang dihadiri oleh
juri 3 negara diantaranya adalah Wolverhampton University (UK), IIUM (Malaysia), dan UII
(Indonesia).
8 7
6
4
2 2 2
2 1 1
0
2018 2019 2020 2021

Wilayah Nasional Internasional

Gambar 9.5 Jumlah Karya Mahasiswa PSPA


5) Lama Studi Mahasiswa
Penetapan kelulusan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran di PSPA secara rutin
dilakukan pada rapat yudisium akhir studi setelah mahasiswa mengikuti UKAI CBT dan OSCE.
Pada gambar 9.6 tertera profil persentase lama studi mahasiswa PSPA dengan rata-rata 3 tahun
terakhir adalah 92,17% mahasiswa lulus dengan lama studi 1 tahun, sedangkan sisanya adalah
mahasiswa lulus dengan lama studi lebih dari 1 tahun hingga kurang dari 3 tahun. Mahasiswa yang
menempuh studi lebih dari 1 tahun dikarenakan beberapa faktor dibawah ini mengajukkan cuti
(sakit/hamil/kelahiran), syarat yudisium tidak terpenuhi (IPK <3,00 dan rata-rata TO internal
dibawah NBL), atau ketidaklulusan mahasiswa dalam mengikuti CBT UKAI. Terdapat 2%
mahasiswa PSPA mengundurkan diri dengan alasan kesehatan atau mahasiswa tersebut sudah tidak
mampu untuk menyelesaikan studi di PSPA.
100% 94% 88% 99% 88% 96% 88%

50%
6% 0% 9% 3% 10% 2% 4% 0% 12%
1% 0% 0%
0%
SS-5 SS-4 SS-3 SS-2 SS-1 SS
1 tahun > 1 th s.d ≤ 3 th DO Menundurkan diri

Gambar 9.6 Persentase lama studi mahasiswa PSPA


6) Persentase Kelulusan Tepat Waktu

133
Kelulusan untuk menyandang gelar apoteker tidak hanya lulus dalam proses pembelajaran
saja, namun juga harus lulus UKAI dengan nilai batas lulus yang ditetapkan nasional. UKAI
diselenggarakan dalam 2 metode ujian yaitu ujian CBT dan OSCE. Terhitung pada Januari 2017
penilaian CBT UKAI bersifat sumatif yang artinya sebagai penentu kelulusan mahasiswa,
sedangkan OSCE UKAI masih bersifat formatif sehingga mahasiswa lulus 100% pada ujian OSCE
UKAI ini. Perhitungan persentase kelulusan tepat waktu pada tabel 25 dokumen kinerja kriteria 9
mengenai data lulusan tepat waktu di PSPA memberikan hasil 96,25%.
7) Waktu Tunggu Lulusan untuk Bekerja
Tracer Study merupakan studi penelusuran yang dilakukan kepada lulusan perguruan tinggi
untuk mendapatkan umpan balik dari lulusan untuk kepentingan evaluasi hasil Pendidikan. Metode
yang digunakan adalah sensus. Kuesioner tracer study telah diuji dengan factorial validity,
content validity, dan face validity. UII melalui Peraturan Rektor No 10 Tahun 2019 melaksanakan
tracer study dan survei kepuasan pengguna lulusan dibawah kendali dan kontrol DPKA termasuk
penyediaan sistem informasi, pengolahan data, dan pelaporan data hasil survei berkoordinasi
dengan fakultas dan PS.
100% 96% 86% 86% 100%
66% 64%
50% 34% 36%
4% 14% 14%
0%
0%
SS-5 SS-4 SS-3 SS-2 SS-1 SS

MT ≤ 3 3 < MT ≤ 12 MT > 12

Gambar 9.10 Persentase masa tunggu lulusan mendapatkan pekerjaan (MT= Masa Tunggu (dalam bulan)
Jumlah responden terlacak yaitu 345 orang dari 503 lulusan PSPA yang artinya melebihi
minimal responden evaluasi lulusan sebanyak 30% per tahun kelulusan. Hasil tracer study yang
dilakukan oleh tim DPKA memperoleh hasil rata-rata 81,45% masa tunggu kurang dari 3 bulan.
Rata-rata waktu tunggu lulusan dalam tiga tahun terakhir untuk memperoleh pekerjaan yang
pertama sesuai bidang keahliannya 1,5 bulan.
8) Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan dengan Bidang Studi
Aspek kesesuaian bidang studi dengan pekerjaan pertama tercantum dalam pertanyaan
kuesioner tracer alumni. Berdasarkan data masa tunggu lulusan tertinggi dalam rentang waktu 0-3
bulan, hal ini menunjukkan bahwa lulusan dapat terserap cepat dengan bidang kerja sesuai dengan
program studinya. Persentase kesesuaian bidang pekerjaan pertama lulusan dengan bidang
profesi apoteker sangat tinggi dibandingkan lulusan yang bekerja tidak sesuai bidangnya

134
yaitu sebesar 96%. Lulusan yang tidak sesuai bidang studi mayoritas berdasar alasan meneruskan
usaha yang digeluti orang tua yang jauh dalam aplikasi ilmu kefarmasian.
9) Tingkat Kepuasan Pengguna Lulusan (Tracer study)
Sumber data dalam Survei Kepuasan Pengguna Lulusan adalah data primer berupa hasil isian
kuesioner dari responden. Target responden adalah Pengguna Lulusan yang didefinisikan sebagai
atasan langsung dari lulusan yang teridentifikasi memiliki aktivitas utama bekerja dan studi lanjut
berdasarkan hasil tracer study. Pengambilan data Survei Kepuasan Pengguna Lulusan dilakukan
dengan penyebaran kuesioner secara purposive sampling (menyasar atasan langsung dari lulusan
bekerja dan studi lanjut) dengan target 20% dari total populasi lulusan yang bekerja dan studi lanjut.
Proses pengambilan data dilakukan secara daring melalui laman web tracer.uii.ac.id.

Pengembangan diri 40% 60%


Kerjasama tim dan kepemimpinan 41% 59%
Komunikasi 34% 66%
Penggunaan Teknologi Informasi 33% 67%
Bahasa Inggris 28% 72%
Keahlian berdasarkan bidang ilmu… 35% 65%
Integritas (etika dan moral) 24% 76%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

Kurang Cukup Baik Sangat Baik

Gambar 9.11 Persentase tingkat kepuasan pengguna


10) Level/size institusi tempat kerja lulusan (Tracer study)
Hasil survey alumni tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa 80% lulusan bekerja di level
nasional, sedangkan 20% di level multinasional.
11) Prestasi lulusan di tempat kerja (Tracer study)
Tabel 9.3 Prestasi lulusan tiga tahun terakhir di tempat kerja

Tahun Nama Lulusan Level/size Prestasi lulusan di tempat kerja

TS-2 Ayuningtyas Nasional Karyawan terbaik RS (Level supervisor)

TS-2 Munawwarah Nasional Juara 3 APJ terbaik nasional meeting PPG

TS-1 Restu Tiyana Wilayah Menjabat sebagai kepala instalasi rumah sakit

TS-1 M. Salman Nufarin Wilayah Lulusan th 2019 yang telah diamanahi sebagai penyusun
formularium RSUD Kota Bima

TS Adnan Muhammad Wilayah Lulusan tahun 2020 sudah menjabat sebagai kepala instalasi farmasi
Uno RSU AN NIMAH di Wangon, Banyumas tahun 2021

TS Lintang Purba Jaya Nasional Kepala Balai POM di Mamuju

135
Tabel 9.4 Analisis Pelaksanaan Pendidikan
Mekanisme
IKU Pengumpulan Data Monitor dan Evaluasi Analisis Umpan Balik dan Tindak Lanjut
kontrol
Kelulusan Panitia Nasional UKAI PSPA melakukan monev Masih ada mahasiswa yang belum lulus Dibentuk Tim UKAI, mengadakan pembekalan Secara berkala
UKAI dan mengirimkan nilai CBT di email dan analisis hasil CBT UKAI disebabkan mahasiswa kurang ukai yang didampingi tutor di setiap bidang dalam rapat tim
OSCE PSPA secara rutin hasil UKAI 1 pekan setelah menyiapkan UKAI dengan baik. Ada CSBS, SBA, dan PS dan oleh dosen internal dan UKAI, rapat
dikumpulkan di dalam drive PSPA hasil keluar korelasi IPK S1 dengan kelulusan eksternal melakukan TO UKAI 7x dan evaluasi dan RTM
dengan diinformasikan angkatan dalam Lokakarya evaluasi menjadikan 5x TO syarat yudisium tutup teori, Prodi
dan tanggal hasil ujian. Kaprodi hasil UKAI membuat hibah buku ukai yang berisi kumpulan
PSPA dan tim UKAI Rapat rutin hasil TO soal-soal UKAI dari dosen, Perbaikan seleksi
mengidentifikasi hasil TO internal internal dan eksternal mahasiswa baru, Metode OSCE diterapkan
dan eksternal untuk mengukur CPMK KK dan KK
IPK lulusan Pengelola blok dan PKPA 1. DPA memonitor, IPK Hasil RTM menunjukkan IPK telah Tindak lanjut dari ini adalah berupa pengaktifan 1. Rapat rutin
mengumpulkan dan mengkompilasi 2. Monev juga dilakukan melampaui target. Tindak lanjut DPA. Selain itu, mahasiswa diberikan sistem evaluasi
nilai dengan batas waktu maksimal pada saat AMI dan diperlukan berupa peningkatan proporsi remidi untuk CPMK dibawah nilai huruf B pembelajaran blok
2 minggu setelah agenda RTM Prodi. IPK >3.75. (dibawah 70) setelah proses pembelajaran 2. rapat rutin DPA
pembelajaran selesai. berlangsung sebelum yudisium tutup teori
Nilai diinput kedalam sistem dilaksanakan
akademik mahasiswa
(www.gateway.ac.id).

Kepuasan Tracer alumni dan user 1. Suveyor PSPA Kepuasan terendah pada kompetensi PSPA berupaya untuk menghadirkan Rapat rutin,
Pengguna dikumpulkan dan diukur terstruktur melakukan Bahasa inggris Sebagian alumni masih pembelajaran dalam Bahasa pengantar Bahasa evaluasi blok, dan
oleh Direktorat Pengembangan penelahaan hasil belum memahami pentingnya mengisi inggris, sebagai contoh, mengundang guest RTM Prodi
Karier dan Alumni UII (DPKA) survei kepuasan tracer study lecturer, skenario kasus dan literatur berbahasa
untuk data alumni N+2 pengguna inggris, serta penggunaan bahasa inggris untuk
2. AMI PS tutorial
Prestasi Mahasiswa mengumpulkan pada g- 1. PSPA melakukan Tahun 2020, menurun drastis karena 1.PSPA memberikan fasilitas kepada Rapat rutin DPA
Mahasiswa doc yang disiapkan oleh PSPA monitor dan sedikitnya ajang kompetisi pada situasi mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan lomba
untuk menginput prestasi yang pengkajian data tiap pandemi 2. Jurusan Farmasi memberikan dukungan
didapatkan periodi berupa pembinaan maupun pembiayaan
2. AMI PS
Lama studi Data dikumpulkan rutin, sistematis PSPA memonitor dan Mayoritas lulusan menyelesaikan studi 1. Proses monitoring dosen pembimbing Rapat yudisium
mahasiswa dan teratur di setiap tahun akademik mengkaji data setiap rapat selama 1 tahun, bagi yang akademik yang intensif pada setiap tutup teori
berjalan dari gateway yudisium, serta menyelesaikan lebih dari 1 tahun mahasiswa Rapat yudisium
memonitor mahasiswa (7,83%), dikarenakan ketidaklulusan 2. Menggiatkan proses KBM dalam kelompok kelulusan
yang berpotensi lulus persyaratan yudisium sehingga mahasiswa dengan kemampuan
lebih dari 1 tahun. akademik baik dapat membantu
pemahaman mahasiswa lain
3. Pendampingan oleh tutor dan dosen yang
berkualitas untuk mendampingi mahasiswa
dalam pembekalan UKAI

136
4. Memberikan Try Out UKAI yang rutin dan
dievaluasi di level kelompok belajar
mahasiswa
Lulusan 4,75% mahasiswa tidak lulus tepat 1. Pembekalan UKAI secara terstruktur Rapat UKAI
tepat waktu waktu dikarenakan ketidaklulusan saat 2. Pembelajaran S1 mangacu pada Blueprint Rapat yudisium
mengikuti CBT UKAI UKAI kelulusan
3. Ujian PMB sesuai standar UKAI
4. Semua dosen PSPA berkomitmen membuat
dan mereview soal-soal UKAI sesuai
bidang
Masa DPKA melakukan penelusuran Tim surveior PSPA secara Masa tunggu dan kesesuaian bidang 1. Menjalin kerjasama dengan stakeholder Rapat bulanan
tunggu alumni setiap tahun. Data rutin melakukan monitor kerja mencapai target, meskipun pada 2. Memberikan kesempatan kepada DPKA
lulusan dikumpulkan rutin, sistematis dan dan mengkaji data yang SS-2 dan SS-1 mengalami penurunan stakeholder untuk menjaring lulusan Rapat rutin program
mendapat teratur telah dikumpulkan oleh karena dipengaruhi oleh idealisme sebelum prosesi sumpahan apoteker studi
pekerjaan DPKA dan dilaporkan mahasiswa untuk bekerja di instansi Laporan yang
kepada ketua PSPA yang bagus dan ketersediaan lowongan disusun universitas
Kesesuaian pekerjaan pada saat 3 bulan pertama
bidang kerja
lulusan
Kepuasan Kepuasan pengguna dan prestasi lulusan Upaya peningkatan kualitas tempat kerja lulusan Praraker
pengguna baik. Level tempat kerja masih dominan ditindaklanjuti dengan: Lokakarya DPKPA
lulusan berskala nasional. Hal ini dipengaruhi 1. Menginisiasi kerja sama dengan
oleh kemampuan bahasa inggris lulusan perusahaan multinasional
yang belum tinggi. 2. Menghadirkan iklim internasional dalam
pembelajaran
b. Penelitian
1) Jumlah dan lingkup publikasi di jurnal (Internasional/Nasional bereputasi, Nasional).
Hasil penelitian dosen PS telah banyak dipublikasikan melalui seminar baik di tingkat regional, nasional maupun internasional, selain itu
hasil-hasil penelitian juga dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional. Produktivitas dosen dalam publikasi ilmiah baik pada jurnal
maupun prosiding sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlah artikel yang terpublikasi dalam tiga tahun terakhir, terdapat 117 artikel
penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi, dan 32 artikel penelitian pada prosiding
nasional maupun internasional. Berikut rincian publikasi penelitian dosen baik pada jurnal maupun prosiding. Merujuk pada data yang
ditampilkan pada gambar 9.12, menunjukkan kinerja dosen dalam publikasi karya ilmiah di jurnal baik berskala nasional maupun internasional
sudah baik. Dalam tiga tahun terakhir yakni dari tahun 2018-2020 dosen di PS secara konsisten berupaya untuk publikasi baik di jurnal nasional
maupun internasional, meskipun jumlah publikasi di jurnal internasional masih fluktuatif.

137
30 27
22 23
18
20 14 13
10
0
2018 2019 2020

Lokal Nasional Internasional

Gambar 9.12 Jumlah dan lingkup publikasi di jurnal (Internasional/Nasional bereputasi, Nasional).
Semua artikel terpublikasi pada jurnal nasional yang terakreditasi oleh Akreditasi Jurnal
Nasional (ARJUNA), diantaranya Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (SINTA-2), jurnal Eksakta
(SINTA-3) dan Jurnal Ilmiah Farmasi (SINTA-3). Sementara untuk artikel jurnal internasional
bereputasi telah dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi seperti American Journal of
Tropical and Medicine Hygiene (terindeks Scopus, Q1), Phytochemistry (terindeks Scopus, Q1),
Journal of Drug Delivery Science and Technology (terindeks Scopus, Q2), Journal of Herbal
Medicine (terindeks Scopus, Q2), Journal Chemistry and Biodiversity (terindeks Scopus, Q2), dan
International Journal of Drug Delivery Technology (terindeks Scopus, Q3).
2) Jumlah dan lingkup publikasi di prosiding seminar atau conference
(Internasional/Nasional).
Publikasi dosen pada prosiding seminar baik di tingkat nasional maupun internasional sudah sangat
baik, meskipun jumlahnya tidak sebanyak seperti pada publikasi di jurnal. Pada tahun 2018, publikasi di
prosiding internasional 20 kali lipat lebih banyak yaitu 20 artikel dibandingkan dengan publikasi prosiding
nasional yang hanya berjumlah 2 artikel. Pada tahun 2019 terjadi penurunan publikasi di prosiding baik
nasional maupun internasional, hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar dosen memilih untuk
mempublikasikan artikelnya dalam jurnal, namun demikian pada tahun 2020, jumlahnya kembali meningkat
meskipun peningkatannya tidak cukup banyak.

30
20
20
9
10
0 0 0 2 2 2 1
0
Lokal Nasional Internasional

2018 2019 2020 2021

Gambar 9.13 Jumlah dan lingkup publikasi dosen di prosiding


Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan dan memfasilitasi karya akademik dosen,
diantaranya dengan memberikan insentif publikasi jurnal, bantuan biaya publikasi khusus publikasi
oral/poster presenter dalam seminar internasional dan publikasi oral dalam seminar nasional,

138
bantuan registrasi dan proofread manuskrip publikasi pada jurnal, memberikan fasilitas penunjang
seperti laboratorium dan internet (LAN & WIFI). Fasilitasi dosen untuk publikasi pada jurnal,
seminar internasional juga berkolaborasi dengan Direktorat Pengembangan Akademik (DPA) UII.
3) Buku referensi/monograf/buku ajar ber-ISBN
Dorongan PS terhadap para dosen untuk menghasilkan karya tidak hanya pada publikasi artikel
namun juga dalam penyusunan buku. Pada tahun 2018 terdapat 1 buku referensi dan 1 buku ajar
ber-ISBN yang dihasilkan yang berjudul “Inkompatibilitas intravena” oleh apt. Suci Hanifah,
Ph.D; “Teknologi Sedian Obat dalam Bentuk Solid” oleh Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si.
Di tahun 2019, kembali dihasilkan 1 buku buku ajar lainnya berjudul “Farmakoterapi pada
Kehamilan dan Menyusui” oleh apt. Suci Hanifah, Ph.D; pada tahun 2020 dosen PS kembali
menghasilkan karya 2 buku referensi “Integrasi Islam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Buku
2: Obat dalam Al Qur’an dan Hadits serta Tinjauannya di Bidang Farmakologi” oleh apt.
Cynthia Astiti Putri, M.Sc; dan” Mengungkap Sejarah Pengobatan Islam Abad Pertengahan”
oleh Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si. serta 2 buku ajar “Blok Manajemen Farmasi Angkatan
XXXIII” dan “Modul Praktikum Drug Management Cycle dan Sistem Informasi
Manajemen ” oleh apt. Diesty Anita Nugraheni, M.Sc dan 1 monograf “Monografi pada
kehamilan” oleh apt. Suci Hanifah, Ph.D dan apt. Chynthia Pradiftha Sari, M.Sc. Secara
keseluruhan terdapat 3 buku referensi, 4 buku ajar dan 1 monograf yang telah dihasilkan.
Jurusan dan PS terus mendorong para dosen untuk menghasilkan buku, sejak 3 tahun terakhir
jurusan dan PS telah membuat strategi untuk meningkatkan jumlah buku yang dihasilkan yakni
dengan membuat hibah buku ajar yang ditawarkan pada setiap dosen serta pemberian insentif bagi
dosen yang menghasilkan karya buku.
4) Jenis dan jumlah HKI (Paten, Paten sederhana, Hak cipta, Merek dagang, Rahasia
dagang, Desain produk), Teknologi tepat Guna, dan Model/desain/rekayasa atau karya yang
mendapat pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional).
Capaian hak kekayaan intelektual (HAKI) oleh dosen sudah baik. Dalam 3 tahun terakhir, telah
dihasilkan 37 karya yang mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) barupa 4 paten atas
nama Dr apt. Farida Hayati dengan Sertifikat paten nomer IDP000035521 tahun 2014
(berlaku hingga tahun 2020) dengan nama karya Sediaan Farmasi untuk Mengatasi Disfungsi
Seksual pada Manusia, Apt. Pinus J M.Phil, Ph.D dengan sertifikat paten Nomor
P00201609009 2017 untuk Metode Isolasi Senyawa Glikosida Penurun Kadar Glukosa Darah
dari Daun Yakon (Smallanthus sonchifolius), Dr. apt. Vitarani DAN dengan sertifikat paten

139
Nomor P00201805937 untuk Metode Pendekatan Perhitungan Dosis Optimal Metformin
Berdasarkan Farmakogenetika dan Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si HKI (Paten), nomor paten
SID201809450 tahun 2018 untuk Komposisi Ekstrak Propolis Dalam Pembawa Minyak Yang
Teremulsi Jernih Dalam Air. Sementara untuk Hak Cipta ada 33 karya berupa Hak Cipta Buku
sebanyak 8 buah, 2 karya berupa metode penelitian yaitu HAKI Berupa Karya Tulis No
EC00201814450 Tanggal 5 Juni 2018 “Pengobatan Antikanker Payudara Terbaru dari Ekstrak
Daun Singkong Karet (Manihot glazovii) Berbasis Teknologi Nanopartikel Emas”; HAKI Berupa
Karya Tulis No EC00201820846 Tanggal 12 Juli 2018 “Identifikasi Cara Pencegahan Pemalsuan
Bahan Baku Herbal untuk Meningkatkan Kualitas Obat Herbal di CV. Bina Syifa Mandiri”, dan
22 video pembelajaran yang diakui oleh Lembaga Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkuham)
yang diantaranya adalah HAKI Video Pembelajaran No EC00202060005 Tahun 2020 “Kuliah
Immunology of Cancer”; HAKI Video Pembelajaran No EC00202060006 Tahun 2020 “Video
Pembelajaran Antibody”; HAKI Video Pembelajaran NoEC00202060065 Tahun 2020 “Video
Pembelajaran Cancer Immunotherapy”; HAKI Video Pembelajaran No EC00202060005 Tahun
2020 “Kuliah Immunology of Cancer”; HAKI Video Pembelajaran No 000206739 Tahun 2020
“Video Pembelajaran Skrining Fitokimia”; HAKI Video Pembelajaran No 000188978 Tahun 2020
“Video Pembelajaran Famili Tanaman Obat I”; HAKI Video Pembelajaran No 000193539 Tahun
2020 “Video Pembelajaran Famili Tanaman Obat II”; Video Pembelajaran Famili Tanaman Obat
II “Video Pembelajaran Famili Tanaman Obat III”; HAKI Video Pembelajaran No.
EC00202108205 Tahun 2021 “ Video praktikum monitoring efek samping obat”. Secara
keseluruhan terdapat HKI sejumlah 33 dalam bentuk Hak Cipta dan 4 dalam bentuk paten. Proporsi
jumlah dosen yang memiliki paten masih terbatas apabila dibandingkan dengan jumlah dosen yang
memiliki hak cipta baik berupa buku maupun karya video pembelajaran. Namun, jumlah luaran
pada 3 tahun ini meningkat 2 kali lipat jika dibandingkan dengan pada tahun-tahun sebelumnya
yang mana saat itu hanya terdapat 2 paten dan tidak ada produk hak cipta, saat ini sudah terdapat
4 paten dan 33 hak cipta. Berbagai upaya telah dilakukan baik di tingkat universitas, fakultas dan
jurusan terkait dengan peningkatan jumlah hak kekayaan intelektual dosen diantaranya adalah
“workshop deskripsi paten dan konsultasi pengurusan paten” yang diselenggarakan
bekerjasama dengan DPPM UII.
5) Prestasi/ rekognisi dosen (Pakar/Visiting Professor/Invited Speakers/Mitra Bestari, dsb.
Produktivitas dosen di PSPA UII tidak hanya berfokus pada publikasi ilmiah namun juga pada
aktivitas ilmiah lainnya. Prestasi/rekognisi dosen PSPA UII dalam 3 tahun ini sudah cukup baik

140
dengan telah menghasilkan 106 penghargaan di tingkat wilayah/lokal, nasional maupun
internasional. Distribusi prestasi dosen PSPA UII dapat terlihat pada gambar 9.14. Berdasarkan
data yang tersaji pada gambar 9.14 dapat diketahui, jumlah prestasi dosen dalam 3 tahun terakhir
terdapat 57 penghargaan di tingkat wilayah diantaranya berupa travel grant publikasi ilmiah,
insentif publikasi, hibah pengajaran, reviewer pada jurnal nasional, serta dosen berprestasi di
tingkat UII. Sementara di tingkat nasional, terdapat 32 penghargaan yang diraih oleh dosen tetap
PS yang berupa perolehan beasiswa dari kemenristekdikti, invited speaker pada seminar nasional,
penyelia pusat UKAI OSCE, juara 2 video ajar APTFI, dan best oral presenter. Untuk di tingkat
internasional, ada 17 penghargaan yang diperoleh oleh dosen PS dengan 4 penghargaan berupa
travel grant berasal dari institusi internasional yaitu dari FAPA, China Medical University Taiwan,
dan SG-ANZIC Intensive Care Forum Singapura. Terdapat 3 sebagai invited speaker pada FIP,
International Summer Course Program 2017 under theme “Indonesian Traditional (Herbal)
Medicine and Cosmetics”, dan Bromo Conference Symposium on Natural Products and
Biodiversity. Selain itu, ada 1 beasiswa yang diberikan oleh Campus France, dan 10 penghargaan
sebagai reviewer pada berbagai jurnal internasional seperti Asian Pacific Journal of Cancer
Prevention, Malaysian Journal of Nutrition, Malaysian Society of Applied Biology, Mankind
Quarterly, European Journal of Hospital Pharmacy, dan Macedonian Journal of Medical
Sciences.
30 23
19
20 15 14
11
10 6 7 7
4
0 0 0
0
2018 2019 2020

Wilayah Nasional Internasional

Gambar 9.14. Prestasi/rekognisi dosen


Secara umum, capaian prestasi yang diperoleh oleh dosen tetap PS sudah baik, namun demikian
PS selalu berupaya untuk terus meningkatkan dan memfasilitasi dosen dalam mengembangkan
kemampuan dan kinerjanya dalam aktivitas ilmiah lainnya.

Tabel 9.5. Analisis Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Monitor dan Umpan Balik dan Mekanisme


IKU Analisis
Data Evaluasi Tindak Lanjut kontrol

141
Jumlah dan Dosen meng-update Secara berkala, Jumlah publikasi di jurnal sudah Program perbaikan kualitas Sistem BKD
lingkup CV setiap semester luaran publikasi melampauai target. Perbaikan kualitas penulisan publikasi di jurnal Praraker
publikasi di kemudian direkap dimonev diperlukan untuk bisa meningkatkan diselenggarakan oleh DPPM Jurusan
jurnal dalam googledoc melalui AMI PS kualitas jurnal internasional maupun Jurusan
oleh Jurusan dan Jurusan bereputasi Q1 Fasilitas proofreading dari
lembaga profesional
Jumlah dan Dosen meng-update Secara berkala, Jumlah publikasi di prosiding Dukungan RKAT untuk Sistem BKD
lingkup CV setiap semester luaran publikasi menurun karena dosen lebih memilih mengikuti seminar nasional Praraker
publikasi di kemudian direkap dimonev mempublikasikan di jurnal internasional, Jurusan
prosiding dalam googledoc melalui AMI PS mendiseminasikan,
oleh Jurusan dan Jurusan Fasilitas proofreading
Jenis dan Dosen meng-update Secara berkala, Jumlah HKI mencapai target namun Dukungan RKAT untuk Praraker
Jumlah HKI CV setiap semester luaran HKI jumlah paten masih terbatas karena mengajukan paten dan Jurusan
kemudian direkap dimonev masih dalam tahap registrasi. Selain pelatihan danpendampingan
dalam googledoc melalui AMI PS itu tidak semua jenis penelitian layak khusus untuk drafting paten.
oleh Jurusan dan Jurusan dipatenkan Fasilitas proofreading
Prestasi dan Dosen meng-update Secara berkala, Prestasi dan rekognisi pada tingkat Optimalisasi kerja sama Praraker
rekognisi CV setiap semester prestasi dan nasional sudah sangat memadai. untuk pengiriman dosen Jurusan
dosen kemudian direkap rekognisi dosen Rekognisi di tingkat internasional dalam kegiatan data sering
dalam googledoc dimonev masih terbatas pada bidang penelitian. atau visiting lecture di
oleh Jurusan melalui AMI PS institusi mitra di luar negeri
dan Jurusan
c. Pengabdian kepada Masyarakat
Data publikasi dan luaran PkM yang shahih, dikumpulkan, dimonitor, dikaji dan
dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis harus dilakukan secara mendalam dan
komprehensif: Dosen di Jurusan farmasi UII secara rutin melaksanakan PkM baik secara
berkelompok maupun mandiri. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan PkM di Jurusan
Farmasi UII sudah berjalan dengan baik, terlihat dari adanya peningkatan jumlah aktivitas PkM
dalam 3 tahun terakhir. Jumlah aktivitas PkM untuk tahun mencapai 183 aktivitas dengan rata-rata
61 aktivitas setiap tahun dan persentase kesesuaian terhadap roadmap pengabdian lebih dari 95%.
1) Jumlah dan lingkup publikasi PkM (jurnal, majalah, media massa, seminar)
Kinerja dosen di jurusan farmasi terkait publikasi PkM di jurnal, majalah, media massa
maupun seminar belum cukup baik jika dibandingkan dengan aktivitas publikasi penelitian.
Jumlah aktivitas PkM dosen mulai TS, TS-1 dan TS-2 berturut-turut adalah 68,62 dan 53.
Artikel PkM dipublikasikan di jurnal dan media masa nasional seperti “Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat” atas nama Chynthia PS dengan judul pengabdian “Pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah Produsen Makanan Berbahan Baku Lokal”, “Jurnal Abdimas
Madani dan Lestari” dengan penulis Yosi Febrianti, Yulianto, Saepudin yang berjudul
“Peningkatan Literasi Masyarakat terhadap Orang Dengan Skizofrenia (ODS) di Desa
Sindumartani Yogyakarta”; “Kader Bola Salju: Role Model Penggunaan Obat di
Masyarakat” dan “E-DIMAS: Jurnal PkM” oleh Yosi Febrianti dengan judul “Terapi Okupasi
pada Orang Dengan Skizofrenia (ODS) di Desa Sindumartani”. Selain publikasi pada jurnal,
aktivitas PkM juga di publikasikan pada media masa elektronik dengan link

142
https://www.jogpaper.net/2019/09/19/tiga-dosen-uii-berdayakan-keluarga-ods/ tentang
pemberdayan orang dengan skizofrenia, https://bernasnews.com/prodi-profesi-apoteker-uii-
dan-poltekes-yogyakarta-gelar-ipe-dalam-program-promkes/ tentang aktivitas promosi
kesehatan dan https://www.jogpaper.net/2020/01/07/uii-uri-dan-polkesyo-kolaborasi-
tingkatkan-kesehatan-masyarakat/ tentang aktivitas promosi kesehatan yang berkolaborasi
dengan University of Rhode Island dan POLTEKES Yogyakarta.
5
2 2
1 1 1
0
2018 2019 2020

Jurnal Media masa

Gambar 9.15 Jumlah publikasi aktivitas PkM


2) Jenis dan jumlah (HaKI/TTG/karya produk/karya kemitraan/Buku ber-ISBN) yang
digunakan/diterapkan di masyarakat.
Jumlah luaran PkM oleh dosen PSPA berupa hak kekayaan intelektual ataupun karya yang
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah sudah cukup baik meskipun secara kuantitas belum banyak.
Dalam 3 tahun terakhir telah diperoleh 3 hak cipta di bidang pengabdian masyarakat dan 6
karya yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional. Jurusan dan PSPA terus mendorong
para dosen untuk menghasilkan luaran-luaran lainnya di bidang pengabdian masyarakat dengan
memberikan insentif publikasi dan pengurusan hak cipta di bidang pengabdian masyarakat.
Tabel 9.6. Analisis pelaksanaan PkM
Pengumpulan Monitor dan Umpan Balik dan Mekanisme
IKU Analisis
Data Evaluasi Tindak Lanjut kontrol
Jumlah dan Dosen meng- Secara berkala, Jumlah publikasi di PkM masih terbatas Sistem remunerasi yang Praraker
lingkup update CV setiap luaran publikasi karena motivasi dosen yang rendah untuk menghargai semua Jurusan
publikasi PkM semester PkM dimonev menuliskan publikasi terkait PkM aspek kegiatan catur
Jenis dan kemudian direkap melalui AMI PS PkM sudah rutin dilakukan oleh semua darma termasuk PkM
Jumlah luaran dalam googledoc dan Jurusan dosen, namun jumlah luaran masih terbatas
PkM oleh Jurusan pada luaran proses kegiatan karena waktu
dan kesempatan dosen yang terbatas untuk
menyiapkan luaran produk PkM
5. Indikator Kinerja Tambahan
Tabel 9.7 Indikator Kinerja Tambahan
No Indikator Kinerja Tambahan (IKT) Ruang Lingkup Kode SM Target Capaian
Standar TS-2 TS-1 TS
1 Produk Pembelajaran Digital E (Pendidikan) SM-Oc-29 1 setiap tahun 4 14 20
2 Sitasi Karil DTJUR:: Rasio Karya ilmiah R (Penelitian) AMI Jur- Karya DTJUR yang 12.3 10.2 15,8
Dosen yang disitasi (RAS) Oc-20- disitasi Minimal 1
3 Hasil PkM kolaborasi berupa publikasi/HaKI C (standar luaran PkM) RM-C3-03 Minimal 1 2 3

143
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Tabel 9. 10 Hasil evaluasi pelaksanaan standar
Pro Capaian/
Indikator Analisis Masalah
TS gra Deskripsi Evaluasi Tindak Lanjut
m Sasaran Mutu Target TS Faktor pendukung Faktor penghambat
TS- P1 HasilPem AMI Prodi-SM-E-06: Kompetensi Rata-rata 3.42 Komitmen pimpinan dan Beban belajar yang Mempertahankan
1 belajaran Disiplin Ilmu Lulusan: Rata-rata nilai nilai pengelola blok, kualitas tinggi dengan durasi kualitas pembelajaran,
kompetensi lulusan dan/atau rata-rata kompetens penjaminan mutu pembelajaran yang penjaminan mutu, dan
indeks pemenuhan CPL (RKDI) i >3.25 pembelajaran, input, & pendek, dan beban sistem persiapan UKAI
pembelajaran yang kondusif UKAI yang terstruktur di S1
TS- P2 Pengemb AMI Prodi-SM-O-29: Produk 1 produk 4 Dukungan RKAT dan Waktu dan energi dosen Kerja sama dengan
1 angan Pembelajaran Digital dorongan dari pimpinan yang terbatas untuk pihak ketiga untuk
konten untuk membuat produk membuat produk digital memproses produk
pembelaj pembelajaran digital
aran
TS- P3 Hibah AMI Jur/AMI Prodi-SM-E-06 1 buku per 4 Dukungan pimpinan dan Dosen lebih banyak Apresiasi dan sistem
3 Buku Buku Hasil PPM: Jumlah buku hasil 10 dosen Hibah Buku baik dari memilih publikasi ilmiah remunerasi menghitung
Penelitian dan PkM yang dihasilkan Jurusan, DPA maupun dalam jurnal karya diluar publikasi
selama 1 tahun. DIKTI jurnal
TS- P4 Publikasi AMI Jur/AMI Prodi-SM-12-08. 35.7% Dukungan pimpinan dan Load kerja dosen yang Perbaikan sistem dan
3 Internasio Artikel di Jurnal Internasional atau pemberian insentif yang cukup tinggi dalam budaya kerja serta
Minimal
nal Paten: Persentase dosen dengan cukup tinggi sehingga pekerjaan kepanitiaan pelatihan publikasi
30 %
artikel Jurnal Internasional meningkatkan motivasi ilmiah
Bereputasi atau Paten dosen
TS- P4 Publikasi AMI Jur/AMI Prodi-SM-R-11. 1.36 Dukungan RKAT untuk Motivasi dosen Apresiasi dan sistem
Minimal 1
3 Internasio Artikel di Prosiding Internasional: mengikuti seminar mengikuti seminar remunerasi yang
artikel per
nal Artikel dosen di prosiding internasional internasional lebih menghitung karya
dosen
internasional rendah setelah pandemi diluar publikasi jurnal
TS- P4 Pembuata AMI-JUR/Prodi-R-17. Karya Minimal 2 5 Dorongan pimpinan dan Proses pengajuan HKI Apresiasi, sistem
3 n karya Program Studi: Karya yang telah karya hasil dukungan RKAT untuk dan paten yang cukup remunerasi yang
memperoleh HKI, TTG, dan penelitian membiayai proses lama sehingga banyak menghitung karya
Model/desain/rekayasa atau memperole pengajuan serta adanya paten yang masih belum diluar publikasi jurnal
mendapat pengakuan/penghargaan h HKI pelatihan drafting paten terbit
TS- P4 Publikasi AMI Jur-R-20: Sitasi Karil DTJUR: Karya 1.11 RKAT dan hibah penelitian Mayoritas publikasi Pelatihan penulisan
3 Ilmiah Rasio Karya ilmiah Dosen yang disitasi mendukung bisa dihasilkan masih di jurnal interna publikasi di jurnal
disitasi (RAS) Minimal 1 luaran karya ilmiah sional H-indeks rendah internasional
bereputasi tinggi

144
7. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar luaran dan capaian serta tindak lanjut
Berdasarkan analisis evaluasi diri pada standar hasil dan luaran pendidikan diketahui bahwa
kompetensi pembelajaran lulusan telah memenuhi target SM untuk nilai kompetensi lulusan, IPK,
kelulusan UKAI, masa studi, kesesuaian bidang kerja, masa tunggu lulusan, dan kepuasan pengguna
lulusan, serta produk pembelajaran. Hal ini didukung oleh adanya kejelasan standar dan SPM yang
baik. Analisis pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan metode yang sahih dan relevan meliputi
cakupan, kedalaman, dan kebermanfaatan, serta diikuti dengan monev melalui AMI, feedback dan
tindak lanjut melalui RTM untuk meningkatkan CPL dalam rangka mendukung kompetensi luaran
dan capaian pembelajaran.
Hasil evaluasi pada standar hasil dan luaran penelitian menunjukkan ketercapaian pada SM
publikasi di jurnal internasional, buku referensi, dan sitasi. Jumlah prosiding mengalami penurunan
pada SS karena situasi pandemi. Hasil analisis pelaksanaan penelitian yang dilakukan dengan metode
yang sahih dan relevan serta diikuti dengan monev melalui AMI, diperoleh feedback dan perlu tindak
lanjut berupa program untuk meningkatkan jumlah karya ilmiah, sitasi, Hak Kekayaan Intelektual
yang ditetapkan oleh Kemenkumham (Paten, Hak Cipta), Teknologi Tepat Guna, dan Buku ber-ISBN.
Hasil pengukuran standar hasil dan luaran PkM menunjukkan ketercapaian pada luaran
publikasi dan HaKI PkM kolaborasi. Hal ini m Analisis pelaksanaan PkM dilakukan dengan metode
yang sahih dan relevan serta diikuti dengan monev, feedback, dan tindak lanjut untuk meningkatkan
jumlah karya ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual yang ditetapkan oleh Kemenkumham (Paten, Hak
Cipta), Produk, Teknologi Tepat Guna, dan Buku ber-ISBN.
C. Analisis SWOT UPPS dan PS
1. Analisis Capaian Kinerja
Berdasarkan hasil evaluasi diri diketahui capaian kinerja dan kelemahan atau akar
permasalahan yang terjadi. Hasil capaian kinerja UPPS dan PS disampaikan secara berkala pada saat
rakorja maupun dikemas dalam bentuk buku profil.
Tabel 10.1. Capaian kinerja dan akar permasalahan tiap kriteria
Kriteria Capaian Kinerja Akar permasalahan
Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi UPPS dan PS telah memiliki VMTS yang jelas Upaya pencapaian VMTS terkait keberadaan
dan realistik serta selaras dengan VMTS UII. mahasiswa asing dan internasionalisasi masih
VMTS sudah diturunkan menjadi renstra dan terkendala oleh perbedaan orientasi PSPA dengan
sasaran mutu yang dapat terukur untuk melihat PS S1 dan dukungan regulasi untuk tenaga
pencapaiannya kesehatan
Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerja UPPS telah memiliki dokumen formal struktur Implementasi kerja sama belum optimal khususnya
sama organisasi dan tata kerja yang lengkap dan untuk penelitian dan PkM
menunjukkan penerapan 5 kaidah good
governance. SPM Internal memiliki
kelengkapan dokumen SPMI dan menjamin

145
terlaksananya siklus PPEPP. Proses Audit Mutu
Internal dilakukan secara rutin sampai dengan
tahapan Tindak Lanjut hasil Audit Mutu
Internal.
Mahasiswa Seluruh parameter telah tercapai dengan baik Kualitas input masih belum sepenuhnya sesuai
dan trend animo semakin meningkat. sehingga perlu ditingkatkan dengan pengetatan rasio
Manajemen layanan terdapat di tingkat seleksi yang semakin besar.
Universitas, Fakultas dan Prodi berjalan baik Kemauan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi
sesuai dengan tanggung Jawab dan Wewenang masih kurang karena beban belajar yang tinggi di
masing-masing. PSPA.
Sumber Daya Manusia Pengelolaan SDM di PSPA UII berlandaskan Sistem layanan yang belum sepenuhnya terintegrasi
standar untuk semua tahap. Bukti kinerja dosen menyebabkan beban kerja administrasi dosen masih
PSPA UII juga dapat dilihat dari aktivitas catur tinggi sehingga capaian jabatan fungsional dosen
darma yang dilakukan dan berbagai prestasi belum mencapai target.
maupun rekognisi yang diperoleh.
Keuangan, Sarana, dan Prasarana Dana dan sarpras yang tersedia sangat memadai Sistem layanan yang belum terintegrasi
untuk melaksanaan program catur darma menyebabkan alur menjadi lebih panjang dan beban
maupun untuk pengembangan dan investasi kerja staf lebih besar
Sarpras yang ada belum sepenuhnya menyesuiakan
dengan kondisi pandemi dan adaptasi kebiasaan
baru
Pendidikan PS telah memiliki standar pendidikan dengan Tuntutan UKAI yang beriringan dengan pemenuhan
lengkap dengan SPM dan monev pembelajaran SKAI menyebabkan beban belajar mahasiswa
yang rutin dan efektif menjadi tinggi
Penelitian UPPS telah memiliki road map penelitian yang Kolaborasi riset dengan luar negeri belum terlalu
jelas, dan digunakan untuk melakukan monev optimal dan masih terbatas dengan dosen promotor.
secara rutin.
Pengabdian kepada Masyarakat UPPS telah memiliki road map PkM yang jelas, Luaran PkM masih kurang bervariasi karena belum
dan digunakan untuk melakukan monev secara optimalnya semua bidang keilmuan.
rutin.
Luaran dan Capaian: Pendidikan, Sebagian besar luaran pendidikan, penelitian, Capaian dakwah Islamiyah internasional belum
Penelitian, dan PkM dan PkM telah melampaui target sasaran mutu mencapai karena orientasi dan fokus dosen yang
kurang pada kegiatan dakwah sehingga baru terbatas
pada tingkat wilayah

2. Analisis SWOT
Analisis kekuatan dan kelemahan dilakukan dengan mendasarkan pada data evaluasi
pemenuhan standar secara konsisten berdasarkan data dan informasi yang akurat. Analisis eksternal
dilakukan untuk menetapkan peluang dan ancaman berdasarkan pangkalan data yang dapat dipercaya.
Tabel 10.2. Analisis SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
ANALISIS SWOT 1. Visi, misi, tujuan, sasaran (VMTS) serta 1. Belum optimalnya capaian rekognisi
indikator pencapaian yang sangat jelas, terukur internasional berupa akreditasi internasional
dan realistis dan jumlah mahasiswa asing program
2. UII, UPPS, dan PS memiliki arah bergelar.
pengembangan jangka panjang (RIP UII 2. Implementasi kerja sama dengan mitra
2008-2038), menengah (Renstra 4 tahun), dan industri farmasi yang masih terbatas karena
pendek (RKAT) yang sangat jelas dan keterbatasan formal perjanjian kerja
disyahkan. 3. Sistem layanan catur darma yang belum
3. Dukungan SPM UII yang sangat mapan dan sepenuhnya terintegrasi
kredibel ditingkat nasional meliputi 4. Jumlah dosen dengan persentase jabatan
penyelenggaraan catur darma melampaui SN fungsional lektor kepala dan guru besar yang
DIKTI masih sedikit
4. Sistem tata kelola dan tata pamong yang 5. Beban belajar mahasiswa yang tinggi
sangat mendukung kinerja PS dan memenuhi sehingga waktu untuk pengembangan
kaidah good governance softskill terbatas.

146
5. Akreditasi A oleh LAM-PTKes untuk 6. Integrasi penelitian dan PkM dalam
program studi sarjana farmasi dan program pembelajaran masih terbatas pada metode
profesi apoteker dan materi.
6. Sistem rekruitmen yang terbuka serta 7. Kuantitas penelitian dan PkM sudah tercapai
pengelolaan yang jelas dan terstruktur disertai namun capaian hibah eksternal dan paten
sistem kesejahteraan yang sangat mendukung belum merata.
pengembangan SDM
7. Sumber daya keuangan yang sangat memadai
untuk implementasi catur darma.
8. Fasilitas dan sistem informasi yang sangat
memadai untuk pelaksanaan pendidikan dan
penelitian yang inovatif.
9. Keunggulan dan keunikan visi keilmuan
dalam promosi kesehatan.
10. Penerapan metode pembelajaran berbasis
masalah, berbasis proyek, dan berbasis kasus
yang mendukung mahasiswa menjadi
pembelajar sepanjang hayat
11. Implementasi program Interprofesional
Education (IPE) yang sudah rutin dilakukan
dengan berbagai calon tenaga kesehatan lain.
12. Dukungan pengembangan penelitian dan PkM
yang disediakan untuk dosen dan tenaga
kependidikan laboran berupa kejelasan
rencana induk, road map, tawatan hibah, serta
insentif.
13. Perolehan hibah beserta luaran hasil inovasi
pendidikan, penelitian, dan PkM yang
semakin meningkat
14. Kompetensi lulusan yang baik dengan
keunggulan pada nilai-nilai keislaman
15. Loyalitas alumni dan keberadaan organisasi
keluarga alumni di seluruh wilayah.
Peluang Strategi S-O Strategi W-O
1. Keterlibatan dan kerja sama 1. Peningkatan variasi dan implementasi kerja 1. Meningkatkan pemenuhan rekognisi
dengan organisasi profesi (IAI), sama dalam catur darma untuk meningkatkan internasional untuk penyiapan akreditasi
Asosiasi Pendidikan Tinggi daya saing prodi di tingkat nasional dan internasional (W1, O3).
Farmasi Indonesia (APTFI), dan internasional (S1-5, O1-3) 2. Penguatan kerjasama dengan mitra untuk
Asosiasi pendidikan tinggi 2. Inovasi kegiatan catur darma dengan pembelajaran dan penelitian (W2, O3)
farmasi Asia (AASP) mengoptimalkan pemanfaatan teknologi (S7-8, 3. Pengembangan sistem informasi secara
2. Penyelenggara PSPA di O4) berkelanjutan untuk mendukung layanan
Indonesia yang masih terbatas 3. Mengusung program promosi kesehatan untuk catur darma yang semakin meningkat (W3,
dan belum ada yang memiliki masyarakat internasional (S9-10, O2-3) O4)
keunikan dalam bidang promosi 4. Pengembangan kualitas SDM melalui program 4. Program percepatan jabatan fungsional
kesehatan. pemagangan dan pengembangan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan laboran
3. Terbukanya kerja sama dengan yang spesifik (S6,O3,5) (W4, P5-6)
mitra dalam dan luar negeri. 5. Kolaborasi penelitian dan PkM dengan
5. Evaluasi kurikulum promosi kesehatan dan IPE
4. Perkembangan teknologi yang mitra (W6, O5-6)
sebagai intrakurikuler dengan melibatkan PS
mendukung implementasi 6. Program peningkatan dan pemerataan
yang bervariasi (S9-11, O2-3)
pembelajaran dan penelitian. keterlibatan dosen dalam hibah eksternal
5. Tawaran kegiatan ilmiah dan
6. Kolaborasi penelitian dan PkM dengan mitra dan penyusunan draft paten (W7, O5-6)
luar negeri (S13-O3,6)
pelatihan untuk peningkatan
kompetensi SDM 7. Branding alumni dan inovasi program PS
6. Banyaknya tawaran hibah dengan memanfaatkan jejaring alumni (S15,
eksternal baik nasional maupun O4,7)
internasional 8. Meningkatkan peran dari UII Career Center
7. Jejaring alumni yang secara untuk mempersiapkan dan juga memberikan
formal ataupun nonformal dapat peluang pekerjaan (S14, O7))
mendukung program PSPA

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

147
1. Jumlah PTF Farmasi di Indonesia 1. Penguatan visi keilmuan Promosi Kesehatan 1. Menyiapkan dan mewujudkan sasaran mutu
yang sangat banyak dan nilai keislaman (S1, T1) rekognisi internasional secara bertahap
menyebabkan per-saingan antar 2. Mengusung keunikan dan branding PS dalam (W1, T2-3)
Pendidikan Tinggi semua aspek darma (S1-4, T1-2) 2. Melakukan promosi dan membuka
Farmasi makin ketat 3. Peningkatan semua aspek catur darma menuju kesempatan calon mahasiswa dari luar PS
2. Kebijakan pasar bebas yang standarisasi internasional (S1-4, T2) S1 Farmasi UII (W1-T1)
mengizinkan dibukanya PT asing 4. Pengembangan program peningkatan 3. Penyiapan integrasi sistem untuk
di Indonesia kompetensi lulusan yang berkarakter kuat dari peningkatan kepuasan layanan (W3, T1-3)
3. Belum ada regulasi perihal apoteker UII (S1-4, T1-3) 4. Program pengembangan softskill melalui
keikutsertaan mahasiswa asing program yang terstruktur dan berSKPI serta
5. Pemanfaatan fasilitas untuk optimalisasi
dalam program profesi apoteker. terintegrasi dalam pembelajaran blok (W5,
kompetensi lulusan (S8,14-T1,2,4)
4. Tuntutan kompetensi lulusan S4)
yang semakin tinggi dan
6. Program persiapan menghadapi UKAI secara
Branding dosen untuk komunitas yang lebih
terstruktur (S4,7-O6)
kompetitif luas dan komunitas internasional (W2,S1-2,5)
5. Tuntutan yang tinggi akan pro 7. Pengembangan konten kurikulum keislaman
fesionalitas tenaga pendidik, dalam disiplin ilmu farmasi dan inisiasi
tenaga kependidikan komunitas PT islam
6. Tuntutan kualitas lulusan yang
semakin meningkat melalui
kebijakan UKAI CBT dan
OSCE
3. Strategi dan Program Pengembangan
a. Strategi pemecahan masalah dan kelemahan dengan memperhatikan skala prioritas pada
program pengembangannya dalam tiga tahun ke depan.
Berdasarkan analisis SWOT diatas, disusunkan strategi pengembangan dengan
mempertimbangan lima hal penting sebagai berikut :
1). Aspirasi pemangku kepentingan
a. Penguatan kerjasama dengan mitra untuk semua catur darma (W2, O3)
b. Kolaborasi penelitian dan PkM dengan mitra dalam dan luar negeri (S13-O3,6)
c. Branding alumni dan inovasi program PS dengan memanfaatkan jejaring alumni (S15, O4,7)
d. Meningkatkan peran UII Career Center mempersiapkan dan memberikan peluang kerja (S14, O7)
e. Melakukan promosi membuka kesempatan calon mahasiswa dari luar PS S1 Farmasi UII (W1-T1)
2). Kebutuhan PS
a. Penguatan visi keilmuan Promosi Kesehatan dan nilai keislaman (S1, T1)
b. Mengusung keunikan dan branding PS dalam semua aspek darma (S1-4, T1-2)
c. Peningkatan variasi dan implementasi kerja sama dalam catur darma untuk meningkatkan daya
saing prodi di tingkat nasional dan internasional (S1-5, O1-3)
d. Pengembangan SDM melalui program magang &pengembangan kompetensi spesifik (S6,O3,5)
e. Program peningkatan & pemerataan dosen dalam hibah eksternal & drafting paten (W7,O5-6)
f. Branding dosen untuk komunitas yang lebih luas dan komunitas internasional (W2,S1-2,5)
g. Program persiapan menghadapi UKAI secara terstruktur (S4,7-O6)
3). Kapasitas PS

148
a. Inovasi kegiatan catur darma dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi (S7-8, O4)
b. Mengusung program promosi kesehatan untuk masyarakat internasional (S9-10, O2-3)
c. Pengembangan sistem informasi berkelanjutan untuk mendukung layanan catur darma (W3, O4)
d. Pemanfaatan fasilitas untuk optimalisasi kompetensi lulusan (S8,14-T1,2,4)
e. Program pengembangan softskill melalui program yang terstruktur dan berSKPI serta terintegrasi
dalam pembelajaran blok (W5, S4)
4). Keberlanjutan PS.
a. Pengembangan SDM melalui berbagai macam kegiatan ilmiah dan pengembangan karir (S6,O5)
b. Evaluasi kurikulum Promkes dan IPE sebagai intrakurikuler dengan PS bervariasi (S9-11, O2-3)
c. Program peningkatan kompetensi lulusan yang berkarakter kuat dari apoteker UII (S1-4, T1-3)
d. Meningkatkan rekognisi internasional untuk penyiapan akreditasi internasional (W1, O3).
e. Menyiapkan dan mewujudkan sasaran mutu rekognisi internasional secara bertahap (W1, T2-3)
f. Penyiapan integrasi sistem untuk peningkatan kepuasan layanan (W3, T1-3)
5). Rencana strategis PS
a. Meningkatkan pemenuhan rekognisi internasional untuk penyiapan akreditasi internasional (W1,
O3).
b. Peningkatan semua aspek catur darma menuju standarisasi internasional (S1-4, T2)
c. Program percepatan jabatan fungsional dosen dan tenaga kependidikan laboran (W4, P5-6)
b. Program pengembangan yang diprioritaskan harus memiliki kriteria yang dapat diukur
baik dari target kualitatif, kuantitatif, dan waktu pelaksanaan
Tabel 10.2 Program pengembangan
N Program prioritas Standar Target Tahun Mekanisme Perbaikan
o UII pengendalian berkelanjutan
1 Penguatan visi keilmuan dan M 1) Konten promosi kesehatan dalam PKPA 2021- RTM Rakorja
pengembangan karakter ke 2) Konten integrasi keislaman dalam 2024 Fakultas
UII-an disiplin ilmu
2 Meningkatkan pemenuhan M 1) Kompetensi Bahasa inggris aktif dosen 2021- RTM Rakorja
standarisasi dan rekognisi 2) SOP proses pembelajaran yang sesuai 2024 Fakultas
internasional untuk penyiapan standar internasional
akreditasi internasional 3) Jumlah kerjasama dengan mitra
internasional
3 Peningkatan kompetensi dan M 1) Jumlah kegiatan internasional dosen 2021- RTM Rakorja
branding dosen untuk 2) Jumlah publikasi dosen untuk komunitas 2024 Fakultas
melebatkan kemanfaatan internasional
4 Perluasan kerja sama untuk Oc 1) Jumlah perjanjian kerja sama 2021- RTM Rakorja
semua program catur darma 2) Jumlah program kerja sama dalam catur 2024 Fakultas
darma
5 Optimalisasi jejaring alumni Oc 1) Terselanggaranya acara inspirasi alumni 2021- RTM Rakorja Fak
2) Pelibatan jejaring alumni dalam promosi 2024 ultas
dan kegiatan catur darma

149
BAB III. PENUTUP
A. REFERENSI
1. Statuta Universitas Islam Indonesia tahun 2017
2. Rencana Induk Pengembangan (RIP) UII tahun 2008-2038
3. Rencana Induk Pengembangan (RIP) Jurusan Farmasi
4. Dokumen Kurikulum Program Studi Profesi Apoteker UII 2019
5. Undang Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Undang Undang Pendidikan Tinggi
6. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 3 tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
B. LAMPIRAN
1. Surat Tugas Tim Penyusun Akreditasi Program Studi Profesi Apoteker FMIPA UII
2. Surat Tugas Tim Penyusun Laporan Evaluasi Diri Program Studi Profesi Apoteker FMIPA
UII
3. SK UPPS di UII
4. Peraturan PYBW Nomor 04.a. Tahun 2016 tentang Kebijakan SPM UII
5. SK Rektor UII No 977/SK-REK/SP/VIII/2019 tentang UPPS di Lingkungan UII

150

Anda mungkin juga menyukai