Makalah Penilaian Kinerja Perawat
Makalah Penilaian Kinerja Perawat
KINERJA PERAWAT
OLEH KELOMPOK 3
A 2017 2
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji serta syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam, yang
telah memberikan kita rahmat, taufiq, hidayah dan anugerahnya sehingga kami
berhasil menyusun makalah ini dengan judul “Penilaian Kinerja Perawat”. Hanya
kepada-Nya kami memohon pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan dan sari
tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita pada jalan
yang diredhai oleh Allah SWT.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menambah dan
mengembangkan pengetahuan tentang penilaian kinerja perawat bagi para
mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Riau karena begitu pentingnya
memahami konsep penilaian kinerja perawat. Makalah ini disusun dengan urutan
penyajian sedemikian rupa sehingga kita akan merasa senang untuk
mendalaminya.
“Tiada Manusia Yang Sempurna” begitu pula dengan kami yang telah
mempersembahkan makalah ini yang telah kami susun sebaik mungkin. Akan
tetapi, segala kritik dan saran demi perbaikan isi makalah ini akan kami sambut
dengan senang hati.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan turut andil dalam
mencerdaskan para calon perawat Indonesia, dan menjadikan para perawat
Indonesia menjadi perawat yang profesional.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja adalah suatu catatan mengenai akibat-akibat yang dihasilkan pada
sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu yang berhubungan
dengan tujuan organisasi (Anggara, 2010).Kinerja perawat yang baik merupakan
harapan seluruh pasien. Kinerja perawat diukur dari pelayanan yang diberikan
kepada pasien sehingga pasien merasakan puas atau tidak puas (Kurniadih, 2013).
Jadi kinerja perawat merupakan produktivitas perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai wewenang dan tanggungjawabnya yang dapat diukur secara
kualitas dan kuantitas. Penilaian kinerja perawat merupakan bentuk penjaminan
mutu layanan keperawatan.
Kinerja perawat di Indonesia masih rendah. Penelitian Maimun (2016) di
rumah sakit Bhayangkara Pekanbaru melaporkan kinerja perawat rendah sebesar
53,4 %. Penelitian Hidayat Rahmat (2016) di rumah sakit Surabaya juga
memperlihatkan kinerja perawat yang rendah sebesar 50%. Sementara penelitian
yang dilakukan oleh Maulani (2015) di RSUD H. Hanafie Muara Bungo Jambi
juga memperlihatkan kinerja perawat dalam kategori kurang baik sebesar 47,6 %.
Bila dilihat dari penelitian diatas kinerja perawat masih rendah hampir mendekati
50 %, artinya sebagian besar perawat masih belum optimal memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
merupakan elemen penting untuk diperhatikan oleh pimpinan agar pelayanan
keperawatan yang diberikan dapat berkualitas.
Menurut Gibson (2008) terdapat tiga variabel yang mempengaruhi kinerja
individu yaitu : variabel individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan,
variabel psikologi terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi
sedangkan variabel organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, imbalan,
struktur dan desain pekerjaan. Kinerja perawat yang optimal tentunya akan
memberikan kontribusi dalam pelayanan keperawatan.Kinerja perawat yang
rendah dapat memberikan dampak terhadap kualitas pelayanan keperawatan.
Menurut Nursalam (2015) kepuasan pasien tidak lepas dari kinerja yang dilakukan
oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal ini disebabkan karena
perawat secara kuantitas adalah tenaga terbanyak di rumah sakit yaitu berjumlah
60,55 % (Kemenkes, 2010). Banyaknya jumlah perawat secara kuantitas dirumah
sakit harus diiringi dengan kualitas kerja. Kinerja perawat dapat dinilai dalam
beberapa komponen.
Kinerja perawat merupakan aspek penting dalam rumah sakit, Karena hal
inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya rumah sakit. Perawat menjadi
bagian tidak terpisahkan dari rumah sakit. Mereka yang merawat pasien tidak
hanya bantuan fisik tetapi dari aspek psikologis juga diberikan. Apabila para
perawat berkinerja buruk maka yang terjadi adalah menurunnya kualitas
pelayanan yang diberikan oleh para perawat yang akan berakibat pada citra rumah
sakit menjadi buruk, dan kinerja menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan
kesehatan yang menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka
tata pemerintahan yang baik. Berdasarkan latar belakang dan masalah diatas,
maka menjadi penting untuk menyusun makalah tentang penilaian kinerja perawat
dan konsep evaluasi kerja perawat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kinerja dan faktor yang mempengaruhi?
2. Bagaimana standar kinerja?
3. Bagaimana cara menggunakan model pengukuran model kinerja perawat
langsung dan tidak langsung?
4. Bagaimana cara menyusun instrumen kinerja?
5. Bagaimana cara mengukur kinerja melalui evaluasi diri, peer review, dan
penilaian atasan?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu kinerja dan faktor yang mempengaruhi.
2. Mengetahui tentang standar kinerja.
3. Mengetahui cara menggunakan model pengukuran model kinerja perawat
langsung dan tidak langsung.
4. Mengetahui cara menyusun instrumen kinerja.
5. Mengetahui cara mengukur kinerja melalui evaluasi diri, peer review, dan
penilaian atasan.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan penulis dalam hal
penilaian kinerja perawat
2. Sebagai salah satu sumber informasi khususnya untuk perawat terkait penilaian
kinerja perawat sehingga bisa memaksimalkan kinerjanya sebagai perawat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja individu atau kelompok di dalam suatu
organisasi yang disesuaikan dengan wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan dengan cara yang legal, sesuai dengan hukum, moral serta etika sebagai
upaya dalam pencapaian tujuan organisasi (Sinambela, 2018).
Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan , yaitu:
Setiap perawat yang berstatus sebagai PNS, pada awal tahun wajib
menyusun sasaran kerja pegawai berdasarkan rencana kerja tahunan
instansi, apabila seorang PNS tidak menyusun sasaran kerja pegawai dapat
dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai disiplin PNS (Purnamawati, 2015). Namun ada
pengecualian bagi PNS untuk tidak menyusun SKP yaitu:
RANGKING HASIL
INDIKATOR KRITERIA BOBOT
NILAI KR CK B SB
1. Pengetahuan 1 Memberikan asuhan keperawatan/kebidanan secara rasional 1 2 3 4 1,5 1,5 3 4,5 6
2 Mampu mengenali dan mengatasi kegawatdaruratan pasien 1 2 3 4 1,5 3 4,5 6
3 Mampu memberikan bimbingan dan pelatihan bagi perawat pada tingkat dibawahnya 1 2 3 4 1,5 3 4,5 6
4 Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien, keluarga dan masyarakat 1 2 3 4 1,5 3 4,5 6
4. Kedisiplinan 1 Ketaatan terhadap peraturan rumah sakit 1 2 3 4 0,25 0,25 0,5 0,75 1
2 Menggunakan waktu kerja sesuai ketentuan 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
Hadi
3r di unit kerja tepat waktu 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
4 Memakai seragam dan atribut sesuai ketentuan 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
5. Loyalitas 1 Kesetiaan terhadap rumah sakit 1 2 3 4 0,25 0,25 0,5 0,75 1
2 Mampu dan bersedia memberikan informasi dan citra yang baik kepada stakeholder 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
3 Kepedulian terhadap lingkungan dan fasilitas rumah sakit 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
4 Bersedia menggantikan tim kerja yang berhalangan /kerelaan dalam perubahan 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
jadual dinas
5 Bersedia bekerja melewati batas waktu normal 1 2 3 4 0,25 0,5 0,75 1
6. Komunikasi 1 Mampu berkomunikasi dengan baik dengan rekan sekerja dan tim kesehatan lain 1 2 3 4 1 1 2 3 4
2 Menanggapi dengan tepat permintaan dan pertanyaan pasien dan keluarga 1 2 3 4 1 2 3 4
3 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara akurat 1 2 3 4 1 2 3 4
7. Motivasi, Inisiatif 1 Menunjukkan keinginan mempelajari hal baru berkaitan dengan pekerjaan 1 2 3 4 0,75 0,75 1,5 2,25 3
dan semangat kerja 2 Mempunyai wawasan kedepan untuk mengantisipasi masalah dan menyusun 1 2 3 4 0,75 1,5 2,25 3
pemikiran serta tehnik baru untuk pengembangan keperawatan
3 Berusaha memberikan hasil kerja sebaik mungkin 1 2 3 4 0,75 1,5 2,25 3
4 Tidak suka menunda pekerjaan 1 2 3 4 0,75 1,5 2,25 3
5 Dalam situasi mendesak bersedia melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya 1 2 3 4 0,75 1,5 2,25 3
6 Menunjukkan kesediaan melakukan pekerjaan tanpa diminta 1 2 3 4 0,75 1,5 2,25 3
7 Bersedia memperbaiki kesalahan dengan sukarela tanpa diminta 1 2 3 4 0,75 1,5 2,25 3
8. Kerjasama 1 Tidak kesulitan bekerja bersama rekan satu Instalasi 1 2 3 4 0,5 0,5 1 1,5 2
2 Bersedia membantu rekan satu unit 1 2 3 4 0,5 1 1,5 2
3 Tidak kesulitan bekerja bersama rekan instalasi lain 1 2 3 4 0,5 1 1,5 2
4 Memberikan kontribusi kepada tim 1 2 3 4 0,5 1 1,5 2
5 Bersedia membantu rekan bagian/unit lain 1 2 3 4 0,5 1 1,5 2
6 Menjadi motivator dalam tim kerja 1 2 3 4 0,5 1 1,5 2
9. Tanggungjawab 1 Melapor ke atasan jika ada masalah pekerjaan 1 2 3 4 1,5 1,5 3 4,5 6
2 Melaksanakan tugas sesuai peran, fungsi serta kewenangan 1 2 3 4 1,5 3 4,5 6
3 Mampu mengambil keputusan dan menindaklanjuti sebatas kewenangan 1 2 3 4 1,5 3 4,5 6
4 Mampu secara efektif mendelegasikan tugas 1 2 3 4 1,5 3 4,5 6
10. Managerial 1 Mampu menjadi penanggung jawab shift 1 2 3 4 1,25 1,25 2,5 3,75 5
2 Mampu menjadi ketua tim 1 2 3 4 1,25 2,5 3,75 5
3 Perencanaan 1 2 3 4 1,25 2,5 3,75 5
4 Pengorganisasian/pengaturan staf 1 2 3 4 1,25 2,5 3,75 5
5 Pengawasan 1 2 3 4 1,25 2,5 3,75 5
10 46,75 93,5 140,25 187
80%
KRITERIA HASIL NILAI 74,8 112,2 149
KURANG 47 - 73 26
CUKUP 74 - 111 37
BAIK 112 - 149 37
SANGAT BAIK 150 - 187 37
A. Kesimpulan
Kinerja perawat merupakan aspek penting dalam rumah sakit, karena hal
inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya rumah sakit. Mengukur
kinerja perawat dengan menggunakan indikator kinerja klinis merupakan suatu
Langkah yang mempunyai keuntungan ganda. Pertama car aini akan memberikan
kesempatan bagi staf perawat untuk melakukan self assessment sehingga dapat
mengetahui tingkat kemampuannya dan berusaha untuk memperbaikinya.
Peningkatan kemampuan dan produktifitas individu-individu akan
memberikan kontribusi peningkatan mutu pelayanan pada organisasinya yang
bermuara pada kepuasan pasien dan staf. Sistem penilaian kinerja dengan
indikator kunci akan memberikan kesempatan kepada manager dan staf untuk
melakukan komunikasi interpersonal yang efektif, sehingga secara bersama-sama
dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan yang mengarah pada perbaikan kinerja
pada peningkatan mutu pelayanan. Evaluasi merupakan bagian penting dalam
manajemen kinerja klinis perawat dalam rangka meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan keperawatan dan disisi lain meningkatkan
kualitas kesehatan pasien.
B. Saran
Diharapkan bagi pembaca setelah membaca makalah ini khususnya perawat
dapat memahami, mengerti dan menambah ilmu mengenai kinerja perawat dan
penilaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Maslita, K. (2017). Gambaran kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSU
Kabupaten Tangerang. Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Diperoleh tanggal 15 April 2021
dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/37477
Sinambela, Lijan, Poltak. 2018, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.Karyawan pada PT Arumbai Kasembadan Banyumas.