Dosen Pengampu
Dr. Iin Inayah, SKp., MKep
Disusun Oleh :
Sukirno, S.Kep,.Ners
Nim.215119034
i
JUDUL JURNAL
1
individual skor 9,5, pengaruh idealis skor 9,2, intelektual simulation skor 8,7,
motivasi yang member inspirasi skor 8,6. Trend gaya kepemimpinan transformasional
yang digunakan paling banyak adalah factor pertimbangan individual.
2
diandalkan untuk melakukan hal yang benar , menunjukkan standar perilaku etika
dan moral.
b. Motivasi yang memberi Inspirasi.
Pemimpin transformasional berperilaku dengan cara yang memberikan motivasi
dan menginspirasi orang-orang di sekitar mereka dengan memberikan arti dan
tantangan untuk bekerja. Semangat tim terangsang, antusiasme dan optimisme
akan ditampilkan. Sehingga, pemimpin mendapatkan pengikut yang aktif terlibat
dengan pola komunikasi yang intens serta menunjukkan komitmen terhadap
tujuan dan visi bersama.
c. Stimulasi Intelektual.
Pemimpin transformasional mendorong upaya pengikut mereka untuk menjadi
inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan asumsi, reframing masalah, dan
mendekati situasi lama dengan cara baru. Kreativitas didorong. Tidak ada kritik
publik terhadap kesalahan individu anggotanya. Ide-ide baru dan solusi masalah
secara kreatif dikumpulkan dari pengikut, termasuk dalam proses mengatasi
masalah dan menemukan solusi. Pengikut didorong untuk mencoba pendekatan
baru, dan ide-ide mereka tidak dikritik karena mereka berbeda dari ide-ide para
pemimpin.
d. Pertimbangan Individual.
Pemimpin transformasional memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan
masing-masing pengikut individu untuk pencapaian dan pertumbuhan dengan
bertindak sebagai pelatih atau mentor. Pengikut dan rekan yang potensial
dikembangkan pada tingkat yang lebih tinggi. Perilaku pemimpin menunjukkan
penerimaan terhadap perbedaan individu (misalnya , beberapa karyawan
menerima lebih banyak dorongan, otonomi lebih banyak, standar yang jelas).
Komunikasi dua arah didorong serta Interaksi dengan pengikut dipersonalisasi
(misalnya, pemimpin ingat percakapan sebelumnya, adalah menyadari masalah
individu, dan melihat individu sebagai manusia seutuhnya bukan hanya sebagai
seorang karyawan). Pemimpin lebih banyak mendengar para pengikutnya.
Pelimpahan tugas sebagai sarana untuk mengembangkan tugas yang
3
didelegasikan dengan memantau apakah para pengikut perlu arahan atau
dukungan dan untuk menilai kemajuan
3. Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
Tichy dan Devanna (2015) mengemukakan karakteristik pemimpin transformasional
yang mereka sebut sebagai protagonis atau pelaku utama dalam drama sebagai
berikut:
a) Mengidentifikasi dirinya sebagai agen perubahan.
Mereka secara jelas mengidentifikasikan dirinya sebagai agen-agen perubahan.
b) Individu pemberani. Kebaranian bukan ketololan.
Mereka pengambil risiko penuh hati-hati dan berani menghadapi tantangan,
berani menghadapi status quo
c) Mereka percaya sama orang.
Para pemimpin transformasional bukan dictator. Mereka sangat berkuasa
sungguh pun demikian mereka sensitif kepada orang lain, dan mereka berupaya
untuk memberdayakan orang lain
d) Mereka adalah penarik nilai.
Setiap pemimpin transformasional mampu menguraikan suatu set inti nilai-nilai
dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan posisinya.
e) Mereka pembelajar sepanjang hayat.
Semua pemimpin transformasional mampu berbicara mengenai
kesalahankeselahan yang mereka lakukan. Akan tetapi, mereka tak memandang
kegagalan tersebut sebagai suatu kegagalan melainkan sebagai pengalaman
belajar
f) Mereka mempunyai kemampuan untuk berurusan dengan kompleksitas,
ambiguitas, dan ketidakpastian.
Setiap pemimpin transformasional mampu untuk menghadapi dan membingkai
problem dalam dunia yang kompleks dan berubah
g) Mereka visionary.
Para pemimpin transformasional dapat bermimpi, mampu menjabarkan impian
dan citra sehingga orang berbagi dengan mereka
4
4. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Transformasional
Paradigma baru dari kepemimpinan transformasional mengangkat tujuh prinsip untuk
menciptakan kepemimpinan transformasional yang sinergis sebagaimana di bawah ini
(Erik Rees, 2001):
a) Simplifikasi, keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang
akan menjadi cermin dan tujuan bersama.
b) Motivasi, kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang
terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu kita
lakukan.
c) Fasilitasi, dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi
“pembelajaran” yang terjadi di dalam organisasi secara kelembagaan, kelompok,
ataupun individual.
d) Inovasi, yaitu kemampuan untuk secara berani dan bertanggung jawab melakukan
suatu perubahan bilamana diperlukan dan menjadi suatu tuntutan dengan
perubahan yang terjadi.
e) Mobilitas, yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk melengkapi dan
memperkuat setiap orang yang terlibat di alamnya dalam mencapai visi dan tujuan
f) Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka
sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru yang positif.
g) Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad bukan untuk
menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas.
5
c) Kepemimpinan transformasional sesuai atau cocok dengan kondisi yang terus
menerus berubah dalam pelayanan kesehatan.
d) Kepemimpinan transformasional akan merubah peran SDM tenaga kesehatan
yang ada langsung menangani pasien baik di rumah sakit maupun puskesmas.
e) Kepemimpinan transformasional membuat para bawahan merasa lebih dihargai
sehingga semakin banyak terlibat dalam berbagai pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan bidang pelayanan di rumah sakit dan puskesmas.
f) Kepemimpinan transformasional mampu membangkitkan motivasi dalam
melakukan perawatan dan pelayanan kepada pasien, melakukan inovasi untuk
beradaptasi dengan perubahan yang terus menerus terjadi karena perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
g) Komitmen yang timbul bersifat mengikat emosional
h) Mampu memberdayakan potensi staf keperawatan
i) Meningkatkan hubungan interpersonal antara staff dan pimpinan/leader.
j) Ketika trust telah kuat maka individu dengan rela memberikan kekayaan
intelektualnya kepada orang lain, dan begitu sebaliknya, individu tersebut akan
mau menggali informasi (pengetahuan) dari orang lain yang dipercayainya.
2) Kelemahannya
a) Ketika dalam sebuah lingkungan organisasi terjadi perubahan secara struktural,
dan berdampak pada pergantian personel maka kepercayaan harus dibangun lagi
dari awal.
b) Pola kepercayaan terhadap atasan yang kurang kuat akan menyebabkan
kepemimpinan transformasional tidak menemukan bentuk (performa) terbaiknya.
c) Kepemimpinan baru memiliki pengaruh dalam perilaku organisasi apabila telah
terbentuk hubungan pemimpin (atasan) dan pengikut (bawahan) yang kuat.
d) Butuh waktu yang lama untuk menumbuhkan komitmen bawahan terhadap
pimpinan.
e) Sulit dilakukan pada jumlah karyawan yang banyak.
f) Kurang efektif karena masih kuatnya mekanisme kontrol oleh birokrasi yang
bersifat sentralis, formalisasi, dan rutinisasi.
6
g) Hasil penelitian ditemukan bahwa kepemimpinan transformasional tidak
signifikan dalam membentuk perilaku berbagi pengetahuan.
h) keberhasilan pola kepemimpinan ini juga bergantung pada pengakuan dan
kepercayaan dari para bawahan
2. Apabila saudara sebagai pemimpin pelayanan keperawatan, apa yang akan saudara lakukan
dalam menerapkan aplikasi kepemimpinan tersebut di unit saudara dalam hal:
Jawaban:
A. Menganalisis evidence base kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
1) Menganalisis kekuatan
Jumlah perawat Ners di unit penyakit dalam ada 20 orang
Jumlah perawat D3 ada 30 orang
Perawat senior berpengalaman
Tenaga perawat lebih banyak yang muda dan energik
Dukungan pimpinan dalam mengembangkan gaya kepemimpinan
2) Menganalisis kelemahan
Kurangnya pelatihan leadership
Kurang pengetahuan tentang gaya kepemimpinan transformasional
Rotasi perawat yang sering karena menyesuaikan kebutuhan
Usia pimpinan pelayanan keperawatan lebih muda dari pada bawahannya
Rotasi pimpinan perawatan di bangsal
3) Menganalisis peluang
Pelayanan perawatan excellence pada pasien bisa diwujudkan
Pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat
Staf merasa puas dengan pimpinan dan berdampak pada kinerja
Lingkungan kerja kondusif
Mutu pelayanan meningkat
4) Menganalisis ancaman
Pasien dan keluarganya semakin melek hukum
7
Pengetahuan pasien dan keluarganya terhadap pelayanan semakin tinggi sehingga
tuntutan terhadap kinerja pelayanan yang profesional semakin meningkat.
Persaingan antar rumah sakit semakin ketat
8
internal untuk menghindari atau diarahkan untuk mengurangi
mengurangi dampak ancaman kelemahan internal dan menghindari
eksternal. ancaman lingkungan eksternal
Pasien dan keluarganya Pilih leader yang bertugas di Mengutamakan kepuasan
semakin melek hukum unit adalah berpendidikan pasien dalam pelayanan
Pengetahuan pasien Ners Fokuskan kearah servis
dan keluarganya Mengoptimalkan kepuasan excellence
terhadap pelayanan staff agar mampu berdampak Fokuskan kepemimpinan
semakin tinggi pelayanan asuhan transformasional dijalankan
sehingga tuntutan keperawatan yang unggul
terhadap kinerja Mengoptimalkan penerapan
pelayanan yang gaya kepemimpinan
profesional semakin transformasional
meningkat.
Persaingan antar rumah
sakit semakin ketat
B. Change Agent
Jawaban:
1. Katalis : meyakinkan staf yang ada di unit perawatan tentang pentingnya perubahan
menuju kondisi yang lebih baik. Contoh: mensosialisasikan 8 area perubahan dan
menanamkan tata nilai”kami PASTI”pada setiap staf di unit perawatan tempat
mereka bekerja.
2. Pemberi solusi: sebagai pemberi alternative solusi kepada staf di unit perawatan
tempat staf bekerja yang mengalami kendala dalam proses berjalannya perubahan
menuju tujuan akhir. Contoh: memberikan solusi apabila terjadi permasalahan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari.
3. Penggerak perubahan : mendorong dan menggerakkan staf di unit atau ruang
perawatan untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju kearah unit kerja yang
lain.
4. Mediator: membantu kelancaran proses perubahan terutama menyelesaikan masalah
yang muncul.
5. Penghubung Sumber Daya : sebagai penghubung antara staf di unit perawatan dan
pembuat kebijakan atau pemilik (stage holder)
9
Mekanisme Kerja Change Agent
1. Mekanisme kerja dengan pimpinan unit perawatan
a. Agen perubahan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan unit
b. Agen perubahan menyusun rencana kerja individu dan mendapat persetujuan
pimpinan.
c. Agen perubahan melaksanakan rencana
d. Pimpinan memonitor secara berkala pelaksanaan rencana
e. Jika terdapat permasalahan agen perubahan menyampaian permasalahan serta
usul alternative solusinya.
f. Pimpinan memberikan arahan dan solusinya.
2. Mekanisme kerja dengan sesama agen perubahan lainnya
a. Individu Agen perubahan di unit keperawatan dapat bergabung dalam forum
agen perubahan
b. Forum agen perubahan menjadi sarana untuk melakukan koordinasi, pertukaran
pengalaman, serta mereplikasi kemajuan dan hambatan.
c. Koordinasi antara perubahan dilakukan pada tahap perencanaan, penyusunan
rencana, pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
3. Mekanisme kerja dengan staf lainnya
a. Melakukan langkah kongkret di unit keperawatan
b. Secara aktif melakukan internalisasi tentang rencana perubahan dan rencana aksi
program
c. Penerapan rencana dimulai dari masing-masing agen perubahan.
C. Empowerment
Jawaban:
1. Pembinaan dengan mengikutkan pelatihan terkait dengan pelaksanaan transformasi
2. Materi pelatihan bisa sebagai berikut:
a. Pemahaman program kegiatan kepemimpinan transformasional
b. Pemahaman tentang teori gaya kepemimpinan transformasional
c. Teknik dan strategi kepemimpinan transformasional
d. Pelayanan prima/excellence.
10
3. mejelaskan kepada staf tentang tanggung jawab mereka
4. Memberi mereka otoritas yang seimbang dengan tanggung jawabnya
5. Menentukan standar-standar Execelence
6. Member mereka latihan untuk mencapai standar
7. Member mereka pengetahuan dan informasi tentang kepemimpinan
transformasional.
8. Memberikan umpan balik atas kinerjanya
9. Menghargai usaha mereka
10. Memelihara mereka dengan memenuhi kebutuhan dasarnya
11. Memberi mereka maaf atas kegagalan-kegagalan ringan
12. Membatasi dan atau memelihara mereka dengan aturan-aturan.
11