Anda di halaman 1dari 14

Staffing

(Ketenagaan)

Dzulhijjah Nur Rizki N


Ketenagakerjaan (staffing) adalah fase ketiga
proses manajemen keperawatan. Dalam ketenaga
kerjaan, pemimpin/manajer merekrut, memilih,
memberikan orientasi, dan meningkatkan
perkembangan individu untuk mencapai tujuan
organisasi.

Ketenagakerjaan adalah fase terpenting dari


proses manajemen keperawatan di organisasi
perawatan kesehatan karena bersifat labor
intensive (yaitu, membutuhkan banyak pekerja
untuk mencapai tujuannya).

(Marquis & Huston, 2015)


Tujuan dari adanya susunan kepegawaian adalah untuk
menyediakan jumlah dan campuran staf keperawatan yang
sesuai saat jam perawatan agar dapat memenuhi kebutuhan
perawatan pasien untuk memberikan asuhan keperawatan
yang efektif dan efisien.

(Sullivan, 2012)
Peran kepemimpinan dan fungsi manajemen terkait
dengan fungsi ketenagaan awal
Peran Kepemimpinan
• Merencanakan kebutuhan ketenagaan di masa depan secara proaktif dengan berpengetahuan luas tentang
variabel staf saat ini dan historis.
• Mengidentifikasi dan merekrut orang-orang berbakat untuk organisasi
• Mendorong dan mencari keragaman dalam kepegawaian
• Sadar diri mengenai bias pribadi selama proses pra-pekerjaan
• Berusaha untuk menemukan yang terbaik antara bakat unik karyawan dan kebutuhan staf organisasi
• Meninjau program induksi dan orientasi secara berkala untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan unit
• Memastikan bahwa setiap karyawan baru memahami kebijakan organisasi yang tepat
• Bercita-cita terus menerus untuk menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan retensi dan kepuasan
pekerja
• Meningkatkan perekrutan berdasarkan kriteria yang disukai.
(Marquis & Huston, 2015)
Peran kepemimpinan dan fungsi manajemen terkait
dengan fungsi ketenagaan awal
Fungsi Manajemen
• Memastikan bahwa terdapat tenaga kerja yang cukup terampil untuk memenuhi tujuan organisasi
• Membagikan tanggung jawab untuk perekrutan staf dengan perekrut organisasi
• Merencanakan dan menyusun struktur kegiatan wawancara yang tepat
• Menggunakan teknik yang meningkatkan validitas dan reliabilitas proses wawancara
• Menerapkan pengetahuan tentang persyaratan hukum wawancara dan seleksi untuk memastikan bahwa
organisasi adil dalam praktik perekrutannya
• Mengembangkan kriteria yang ditetapkan untuk tujuan seleksi pekerjaan
• Menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan organisasi dan kekuatan karyawan untuk membuat
keputusan penempatan
• Menginterpretasikan informasi dalam buku pegangan karyawan dan memberikan masukan untuk revisi
buku pegangan
• Berpartisipasi aktif dalam orientasi karyawan
(Marquis & Huston, 2015)
Rekrutmen

Rekrutmen adalah proses Tujuan perekrutan adalah


mencari atau menarik untuk menarik pelamar yang
pelamar secara aktif untuk memenuhi syarat serta
suatu posisi yang ada dan menyediakan lapangan
merupakan proses yang pekerjaan dari jumlah yang
bekelanjutan diperlukan individu yang
dapat dipilih.

(Marquis & Huston, 2015) (Sullivan, 2012)


Setiap strategi perekrutan pada dasarnya
meliputi empat elemen:
Where to look
01 Tempat/lokasi yang tepat untuk melakukan perekrutan

How to look
02 Bagaimana alat rekrutmen yang efektif (situs online, surat kabar, dll)

When to look
03 Memperhatikan jeda waktu perekrutan

How to sell the organization to potential recruits


04 Bagaimana mempromosikan posisi untuk karyawan potensial

4 P (Product, Place,
Price, Promotion) (Sullivan, 2012)
Proses Penerimaan Tenaga Keperawatan
Sebelum ditetapkan untuk menerima tenaga keperawatan yang baru, perlu
mengetahui gambaran ketenagaan, yaitu:

• Jumlah tenaga keperawatan keseluruhan tiap unit sesuai dengan kualifikasi


• Persentase tiap kategori tenaga yang ada
• Persentase perawat untuk tiap jabatan,
• Persentase perawat tiap kualifikasi tingkat pendidikan,
• Jumlah perawat yang sedang mengikuti pendidikan dan jenis pendidikan,
• Jumlah perawat yang pernah mengikuti pelatihan,
• Persentase pertukaran tenaga tiap tahun (turnover), Ratarata lamanya setiap
tenaga menempati tugas tertentu,
• Rata-rata ketidakhadiran staf
• Persentase staf yang tinggal dekat dan jauh dengan rumah sakit.
• Proses pengembangan untuk mendapatkan ketenagaan kesehatan (7 butir)
Sistem Seleksi Tenaga keperawatan
Seleksi adalah proses pemilihan individu yang memiliki kualitas terbaik untuk
pekerjaan atau posisi tertentu dari banyak pelamar. Berikut ini adalah proses seleksi

(Marquis & Huston,


2015)
Penempatan
Seorang pemimpin mampu menempatkan pegawai baru di posisi
yang dapat memebuat pegawai tersebut memiliki kesempatan
untuk berhasil dalam lingkup kewenangannya.

Penempatan yang benar dapat meningkatkan pertumbuhan


pribadi, memberikan motivasi bagi pegawai, memaksimalkan
produktivitas, dan meningkatkan kemungkinan terpenuhinya tujuan
organisasi.

(Marquis & Huston, 2015)


Indoktrinasi
Indoktrinasi mengacu pada kegiatan yang direncanakan untuk
penyesuaian pegawai baru terhadap organisasi dan lingkungan kerja.
Proses ini meliputi tiga fase yaitu induksi, orientasi dan sosialisasi.

Indoktrinasi bertujuan untuk :


• Membentuk sikap pegawai yang baik terhadap organisasi, unit,
dan bagian
• Menyediakan informasi dan pendidikan yang dibutuhkan agar
berhasil dalam posisi tersebut
• Menanamkan perasaan memiliki dan menerima

(Marquis & Huston, 2015)


Hal yg perlu di perhatikan dalam p
enerimaan
Metode penerimaan, iklan, open h
ouse
Integrasi Peran Kepemimpinan dan Fungsi
Manajemen Dalam Perencanaan Ketenagaan
• Perencanaan untuk keperluan ketenagakerjaan selanjutnya dan tetap
mengikuti perubahan dibidang perawatan kesehatan.

• Integrasi antara peran kepemimpinan dan fungsi manajemen


diorganisasi memastikan terjadinya hubungan sosial yang baik dalam
komunitas karena pelamar tahu mereka akan diperlakukan sama/adil.

• Pemimpin/manager yang terintegrasi mengetahui bahwa program


induksi dan orientasi yang direncanakan dan dilaksanakan dengan baik
adalah investasi yang menguntungkan dari sumber daya organisasi Ini
memberikan kesempatan untuk membentuk usaha tim dan
menanamkan karyawan dengan antusiasme untuk organisasi.
(Marquis & Huston, 2015)

Anda mungkin juga menyukai