NIM : 1910651157
Menurut Robert Half, ada beberapa tugas yang hampir selalu dikerjakan oleh
network engineer. Entah dia bekerja secara in-house atau di dalam sebuah network agency.
Berikut pemaparannya.
1. Mendesain jaringan
Salah satu tugas utama dari seorang network engineer adalah mendesain jaringan yang
lebih dikenal dengan istilah network architecture.
Dalam proses ini, mereka bertugas untuk membuat kerangka untuk komponen fisik,
organisasi, serta konfigurasi fungsional untuk setiap jaringan yang digunakan.
Untuk setiap network engineer baru, mereka wajib membuat uraian terperinci mengenai
produk dan layanan yang digunakan.
Hal ini dilakukan untuk melakukan pendataan mengenai setiap jaringan yang digunakan dan
kualitasnya.
2. Mendukung penggunaan jaringan
Melansir Field Engineer, setiap orang di posisi ini dituntut untuk memiliki pemahaman dasar
mengenai jaringan internet, hingga instal dan konfigurasi.
Hal ini tentunya dibutuhkan untuk keperluan pengelolaan database dan berbagai server milik
perusahaan.
Kebutuhan akan instal dan konfigurasi ini meliputi router, proxy servers, switches, WAN
accelerators, DNS, dan DHCP.
Bagi sebuah perusahaan, menekan harga pengadaan logistik menjadi suatu hal yang
penting. Nah, network engineer pun sejatinya ikut andil dalam merealisasikan hal tersebut.
Meski berstatus engineer, mereka seringkali dituntut untuk memimpin proses pengadaan
peralatan.
Proses pengadaan ini meliputi proses mencari kontraktor yang menjual peralatan jaringan
dalam jumlah besar.
Dalam prosesnya, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan network engineer, yakni kualitas
peralatan, usia maksimum alat, dan biaya.
Apabila ketiga aspek tersebut memenuhi kebutuhan bisnis, mereka dapat memilihnya
sebagai vendor penyedia peralatan utama milik perusahaan.
Nah, mengatasi persoalan tersebut menjadi salah satu tugas yang wajib dilakukan oleh
seorang network engineer. Mereka dituntut untuk menciptakan jaringan internet yang efisien
dan aman.
Efisiensi di sini sebenarnya mengacu pada harga. Sebab, dalam beberapa kasus, internet
yang aman memiliki harga yang mahal, dan tentu saja hal ini memberatkan.
Untuk mengatasinya, mereka dituntut untuk menjadi lebih kreatif. Entah itu menggunakan
provider dengan harga murah atau menciptakan sistim keamanan yang lebih terpadu.
Pada umumnya, perusahaan akan mempekerjakan network engineer yang memiliki
kualifikasi berlatar belakang komputer. Namun, tidak ada syarat khusus terkait latar
belakang pendidikan. Beberapa orang terbaik yang bekerja di posisi ini bahkan berlatar
belakang sekolah menengah kejuruan, lho. Justru, perusahaan lebih mencari kandidat yang
menguasai beberapa keahlian IT tertentu. Berikut di antaranya sesuai diungkapkan oleh
SDX Central.
1. Dasar-dasar jaringan
Salah satu keahlian yang perlu dimiliki seorang network engineer adalah pengetahuan
mengenai dasar-dasar jaringan. Kemampuan ini didasari oleh peran yang akan diemban.
Tanpa kemampuan ini, mereka tentu tidak akan dapat melakukan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya. Kemampuan ini biasanya meliputi pengetahuan mendalam terkait LAN,
WLAN, dan WAN.
2. Keahlian analisis
Kemampuan ini menjadi dasar seorang network engineer. Sebab, pekerjaan ini menuntut
mereka untuk mampu menganalisis berbagai level masalah IT dalam perusahaan.
Kemampuan ini juga diperlukan karena memiliki hubungan erat dengan beberapa tugas
tertentu, seperti penciptaan rencana penyebaran database dan desain jaringan.
3. Pembuatan dokumentasi
Dokumentasi menjadi hal yang amat penting bagi peran ini. Sebab, dengan adanya
dokumentasi, diharapkan bahwa setiap permasalahan IT akan mampu dihadapi oleh
perusahaan. Selain itu, dengan dokumentasi yang baik, klien mereka dalam sisi eksternal
atau internal akan bisa memecahkan masalah dengan sendirinya. Dibandingkan peran-
peran lain di dunia teknik, network engineer membutuhkan usaha yang lebih banyak untuk
menggapai promosi.
Untuk mencapai status manajer, biasanya mereka membutuhkan waktu tiga sampai
lima tahun. Setelah itu, mereka juga bisa beralih ke posisi directorial setelah menghabiskan
waktu selama kurang lebih 2 tahun sebagai manajer.
Hardware : UX Researcher
UX researcher adalah salah satu profesi yang saat ini cukup menjadi perhatian di
bidang teknologi. Pekerjaan tersebut sering dibutuhkan oleh perusahaan berbasis teknologi,
seperti e-commerce ataupun marketplace. Bahkan, menurut riset UX Planet, profesi yang
bergerak di bidang UX ini duduk di peringkat 39 dari 100 pekerjaan di dunia dengan gaji
tertinggi dan dicari perusahaan sejak tahun 2017. UX researcher adalah salah satu
pekerjaan yang penting untuk sebuah perusahaan yang berbasis teknologi. Sebab, menurut
Career Foundry, mereka bertugas untuk memberikan sentuhan manusia pada perancangan
sebuah aplikasi. Nah, demi menggapai tujuan tersebut, UX researcher harus mencari tahu
seluk-beluk dari target pengguna atau user. Mereka akan mengumpulkan informasi mulai
dari perilaku dan kebutuhan para user secara sistematis dengan metode kualitatif dan
kuantitatif. Beberapa metode yang paling sering digunakan ialah dengan melakukan
wawancara langsung, melakukan survei, hingga melakukan uji pengguna. Setelah
mendapatkan sejumlah informasi penting mengenai para penggunanya, langkah berikutnya
yang dilakukan UX researcher merupakan analisis. Tahap ini sangatlah penting karena dari
hasil menganalisis data itu bisa didapatkan suatu informasi yang bisa berguna untuk
memperbaiki desain produk yang lebih sesuai dengan target penggunanya. Dalam
praktiknya, UX researcher akan sering bekerja sama dengan designer hingga product
manager untuk terus memperbaiki produk seperti yang dibutuhkan oleh para penggunanya.
Keberadaan UX researcher memang sangat penting. Sebab, tanpa mereka perusahaan
tidak akan tahu seperti apa keinginan dari para target penggunanya. Jika perusahaan gagal
memahaminya maka bisa membuat target pengguna meninggalkan mereka.
Nah, mendapatkan profesi ini tidak mudah, karena diperlukan beberapa skill guna
menuntaskan tugas mereka yang tidak ringan.
Jika kamu tertarik menjadi seorang UX researcher yang andal, berikut adalah daftar
skill yang harus kamu miliki.
Seorang UX researcher yang andal harus bisa menempatkan dirinya seperti user. Bahkan
mereka juga harus selalu fokus pada user untuk bisa paham apa yang mereka inginkan. UX
researcher harus bisa mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi oleh pengguna
yang tentunya berhubungan dengan produk.
Kemampuan berikutnya yang harus dimiliki seorang UX reseacher adalah keahlian analisis.
Setelah mengumpulkan informasi dari para pengguna, UX researcher harus bisa mengolah
datanya. Itulah mengapa kemampuan ini sangat diperlukan oleh setiap UX researcher.
Mereka harus bisa berpikir seperti seorang pengguna agar bisa memberikan solusi yang
terbaik. Tanpa melakukan analisis yang baik pastinya informasi yang telah didapatkan
tersebut tidak akan bisa dieksekusi dengan baik.
UX researcher yang andal adalah para ahli yang mampu menyelesaikan masalah di setiap
aspek. Misalnya, jika terdapat masalah dari sisi design, mereka harus harus bisa
memberikan solusi yang terbaik. Bahkan jika terdapat masalah di bagian coding, mereka
juga harus bisa memberi solusi untuk menyelesaikan masalah. Berbagai masalah yang
muncul itu pastinya juga akan dihadapi oleh user sehingga UX researcher juga harus
memiliki pikiran yang kritis agar bisa memecahkan segala masalah.
Skill lain yang harus dimiliki oleh seorang UX researcher adalah tidak mudah merasa puas.
Jika seorang UX researcher mudah puas, ia tidak akan terus menggali informasi mengenai
apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna. Produk tidak akan bisa lebih sempurna jika tidak
ada perbaikan. Itulah mengapa seorang UX researcher harus selalu mencari kekurangan
pada produk yang bisa menyulitkan pengguna agar bisa diperbaiki.
Kualifikasi dan pekerjaan dari seorang UX researcher memang cukup berat. Namun,
profesi yang satu ini memiliki jenjang karier yang sangat baik. Dari seorang UX researcher,
bisa menjadi seorang product executive dan berlanjut menjadi seorang product manager.
Selain itu, menurut Prospects, bisa juga ada jenjang karier dari posisi, junior, senior, hingga
lead di bidang UX research. Umumnya, untuk terjun ke bidang ini, kamu perlu memiliki
pengalaman di bidang user experience minimal selama 1 tahun. Maka dari itu, salah satu
cara untuk meniti karier sebagai UX researcher adalah dengan mengambil program magang
di perusahaan teknologi. Selanjutnya, jika sudah menjadi UX researcher profesional, kamu
berkesempatan untuk promosi ke level senior setelah aktif bekerja selama 2 tahun, sesuai
ujaran Prospects. Nah, di level senior pun kamu masih bisa mengambil promosi jabatan ke
level manajerial. Akan tetapi, persyaratannya adalah untuk bekerja dalam tingkat senior
selama kurang lebih 3 tahun.