A.
'·
OJI Kompetensl l
rn
setiap orang Tionghoa yang tinggal di Batavia
harus memiliki surat izin permissiebriefjes. Tragedi 9 Oktober 1740 di Batavia merupakan
Dampak kebijakan tersebut adalah .... dampak krisis ekonomi dunia pada abad XVIII.
a. jumlah imigran etnik Tionghoa menurun Menurut Anda, benar atau salah pernyataan
b. kestabilan politik di Pulau Jawa terganggu tersebut? Jelaskan dasar pendapatAnda!
X etnik Tionghoa meninggalkan Kota Batavia
: :_-=~~~~~.
:= ~:,
0
-..- ._-,_~_nd-·a~:•_Jm
_··'_an_ M
_a_te_r1_ ___
B. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah Kolonial Belanda
Pemerintah kolonial Belanda menjalankan kekuasaan di Hindia Belanda (Indonesia) sejak pembubaran
voe pada 1799. Periode pemerintahan ini makin menguatkan kolonialisme Belanda di wilayah Kepulauan
Indonesia. Berbagai kebijakan pemerintah kolonial Belanda dianggap memberatkan dan merugikan rakyat.
Oleh karena itu, rakyat di berbagai daerah mengangkat senjata untuk melawan pemerintah kolonial
Belanda. Bagaimana perlawanan rakyat terhadap pemerintah kolonial Belanda? Perhatikan uraian berikut
untuk menemukan jawabannya.
1. Perang Tondano
Perang Tondano terjadi sebagai bentuk perlawanan rakyat terhadap dominasi pemerintah
kolonial Belanda di wilayah Minahasa. Perang ini terjadi di sekitar Danau Tondano, Sulawesi Utara.
Perang ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jenderal Daendels yang mendapat mandat untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan lnggris. Oleh karena itu, Gubernur Jenderal Daendels
memerlukan pasukan dalam jumlah besar. Untuk menambah jumlah pasukan, Gubernur Jenderal
Daendels merekrut pasukan dari kalangan pribumi.
Stratag/ Parlawanan Bangsa lndonasla tarhadap Panjajahan Bangsa-Bangsa E:ropa hingga Abad XX
Macl.C2. tvltra\1 A9tu11~or i D\ilavio
")(l lPs i ( li) No.
Date. I
~0~·1_~s"' Porhi.9is J"'-Vl!J d1a\.t...9~et(' ·hctc:t~ so~ efVI c;slCH-1 pe, Ia 'tu a-VJ
~rt ~+~vt I!. as, ~Q.. rvta.s Je\ rotte1.+ \'-1\.alu ~v.
2. S t,-o~~, ~aV\ 9 ~1~e.r-&\f tovi o lel-t s\J lh~V\ (oaabu\\ot-i o.oo\a~ str~t~i
VV\.12. vt9Q cfo doWtloc:-1 , \J oc. r-AQV\jVl a.sot ~u\rovt 1--\.c~y, , lc12Mucl1avt MC2..~Q\11fl
~ e-t--~~. Ha\ ih; b<2.t~~UelV'l. u Vlk.,~ M erQtv \ taH,ta t.esu Uanan ~avtt<2'0.
Sa.~ l-oro½ fQ tto \>.)a,VLQVI l~ds· ada.\a\.i t Q\V\3 l\llQIJ\ r\Q\\AQVlCl-tU (o\) \.OOVIO
1[ tJl/l~ut ~elJVl"'d\\ Qv'l clQVa\- ~\ii tcoc\\to KQ;s\)\\-™avi "(<H~'l tarlc,\ cl.( totat
6. BQ.vt.ar. \(O.reVta trf~1~ Q~()I/\.OW\i ~\)V'\\ct_ fO.cl.CJ tt\x\d. ~Q. .X" 111 I/VI ciYVI bu"'t