Anda di halaman 1dari 11

Bab 2

Perang Melawan
Kolonialisme dan Imperalisme
Kelompok 2
Nasywa Asyila Deliana P.
Devi Sri Natasha
Halimatussyadiyah
Ani Melani
Saniatul Aulia
Kerangka Pelajaran
A. Perang Melawan
Perlawanan Banten B. Perang Melawan Perang Diponegoro
Hegemoni dan
----- Perlawanan Gowa Penjajahan ----- Perlawanan di Bali
Keserakahan Kongsi Rakyat Riau Angkat
Belanda Perang Banjar
Dagang Senjata
-----

-----

-----

-----
Aceh Versus Portugis dan Orang-Orang Cina Perang Tondano
VOC Berontak Perang Pattimura (1817) Perang Aceh
Maluku Angkat Senjata ----- Perlawanan Pangeran -----
Perang Padri perang Batak
Sultan Agung Versus J.P Mangkubumi dan Mas

Coen Said
A. Perang Melawan
Hegemoni dan
Keserakahan Kongsi
Dagang
Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh
dengan persenjataan,meriam dan prajurit
Mendatangkan bantuan persenjataan,
sejumlah tentara dan beberapa ahli dari
Turki tahun 1567
Mendatangkan bantuan persenjataan
dari kalikut dan Jepara.
Aceh Versus Mengapa Portugis ingin
menghancurkan Aceh?

Vortugis dan VOC


Perkembangan Aceh yang begitu


pesat ini dipandang oleh Portugis
sebagai ancaman, oleh karena
itu, Portugis berkehendak untuk
Hubungan Aceh dan Portugis semakin memburuk. menghancurkan Aceh. Pada tahun
Bentrokan-bentrokan antara kedua belah pihak 1523 Portugis melancarkan
masih sering terjadi, tetapi Portugis tetap tidak serangan ke Aceh di bawah
pimpinan Henrigues, dan
berhasil menguasai Aceh dan begitu juga Aceh
menyusul pada tahun 1524
tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka. dipimpin oleh de Sauza.
Portugis dapat diusir dari Malaka oleh VOC pada
tahun 1641, setelah VOC bersekutu dengan
Kesultanan Johor.
Apa Senjata yang
Maluku Angkat digunakan oleh Maluku?

Senjata
Parang Salawaku merupakan
senjata tradisional yang berasal
dari maluku dengan bentuk yang
berupa sepasang parang dan
Maluku Angkat Senjata Portugis berhasil memasuki perisai. Parang Salawaku terdiri
Kepulauan Maluku pada tahun 1521 dan dari 2 kata penyusun, yakni
parang dan salawaku.
memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama
berselang orang-orang Spanyol juga memasuki
Kepulauan Maluku dengan memusatkan
kedudukannya di Tidore. Sehingga terjadilah
persaingan antara kedua belah pihak.
Sultan Agung
Versus J.P Coen
Pada tahun 1628 Sultan Agung mempersiapkan pasukan Mataram dengan segenap persenjataan dan
perbekalannya untuk menyerang VOC di Batavia. Pada waktu itu yang menjadi Gubernur Jenderal VOC adalah
J.P. Coen.
Pada saat pengepungan Benteng Bommel, terpetik berita bahwa J.P. Coen meninggal. Peristiwa ini terjadi pada
tanggal 21 September 1629. Dengan semangat juang yang tinggi pasukan Mataram terus melakukan
penyerangan.

Dalam situasi yang kritis ini pasukan VOC semakin marah dan meningkatkan kekuatannya untuk mengusir pasukan
Mataram. Dengan mengandalkan persenjataan yang lebih baik dan lengkap, akhirnya dapat menghentikan
serangan-serangan pasukan Mataram.
Perlawanan Banten
Siapa Saja yang
Banten sebagai kesultanan mencapai puncak
terkenal dalam
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng
perlawanan Banten?
Tirtayasa (1650-1682). Latar belakang terjadinya

perlawanan rakyat Banten terhadap Belanda Tokoh-tokoh yang terkenal


disebabkan karena VOC berusaha memonopoli dalam perlawanan Banten
meliputi : Sultan Ageng Tirtayasa,
perdagangan dan menghalang-halangi
Ki Tapa, Sultah Haji, dan Arya
perdagangan di Banten. Purbaya.

Sultan Ageng Tirtayasa Sultah Haji Arya Purbaya


Perlawanan Gowa
Pasukan VOC dipimpin oleh
Cornelis Janszoon Spelman dan
diperkuat oleh pengikut Aru
Palaka serta ditambah orang-
orang Ambon yang dipimpin oleh
Perlawanan Goa terjadi pada tahun 1616, kapten
Jonker van Manipa.
kapal VOC Enkhuyzen menculik beberapa
bangsawan Goa, dalam peristiwa itu jatuh
beberapa korban,ini menambah kemarahan
orang Makasar terhadap VOC.
Rakyat Riau
Angkat Senjata
Ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan menguasai berbagai daerah di Nusantara terus
dilakukan oleh VOC. Di samping menguasai Malaka, VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan
politik memecah belah VOC mulai berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan kerajaan kecil
seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin terdesak oleh pemaksaan monopoli dan tindakan
sewenang-wenang dari VOC. Oleh karena itu, beberapa kerajaaan mulai melancarkan perlawanan.

Perang antara rakyat Riau dengan VOC terjadi sangat sengit, Pada saat perang tersebut VOC
mendatangkan bantuan dari china dan sekutunya, sehingga pada saat itu rakyat Riau ditarik mundur
untuk merundingkan strategi perang baru, sehingga dalam perundingan tersebut didapatlah suatu ide
untuk berpura-pura mengajak VOC berdamai.
Orang-Orang Cina
Berontak
SEBAB ORANG CINA BERONTAK
Meningkatnya populasi etnis Tionghoa di Batavia, sehingga pengangguran meningkat. Dan karena
terkekangnya suatu kebebasan berdagang di wilayah nusantara dan terjadi pungli di tubuh VOC
(contohnya surat izin bermukim yang disebut permissiebriefjes atau surat pas) biaya resmi pembuatan
kartu tersebut hanya 2 ringgit namun, akibat dari pungli tersebut menjadi naik, dan karena tidak memiliki
kartu tersebut orang-orang Cina harus dideportasi ke negaranya atau dipekerjakan di kebun-kebun
pala milik VOC di Sri Langka.

AKIBAT KEJADIAN
a. Bagi bangsa Indonesia
Kerugian karena wilayah Batavia porak poranda akibat
pemberontakan dan pencurian barang-barang oleh orang-orang Cina.
b. Bagi VOC
Keuntungan karena penyelewengan harga pembuatan surat
pas yang lebih mahal dan kerugian karena benteng VOC di Kartasura diserang oleh orang-orang Cina dan
dibantu Raja Pakubuwana II serta orang-orang pribumi sehingga jatuh banyak korban dari pihak VOC.
Perlawanan Pangeran
Mangkubumi dan Mas Said
Raden Mas Said adalah putra dari Arya Mangkunegara yang merupakan adik dari Pakubuwono II. Pada
umur remaja, Raden Mas Said resah karena karena sikap Pakubuwono II yang menempatkannya sebagai
Gandhek Anom (Bangsawan Rendahan) di Mataram. Padahal seharusnya ia mendapat kedudukan
sebagai Pangeran Sentana. Raden Mas Said memutuskan keluar dari istana dan melakukan
pemberontakan di berbagai daerah Mataram bersama para bangsawan yang merasa kecewa dengan
pemerintahan Pakubuwono II seperti Sutawijaya dan Suradiwangsa. Pemberontakan yang dilakukan oleh
RM Said dan pasukannya sangat meresahkan Pakubuwono II, sehingga ia membuat sayembara untuk
mengatasi pemberontakan tersebut.

Dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (1981) karya M.C Ricklefs, perlawanan yang dilakukan oleh
Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi dilatarbelakangi oleh :
Intervensi dan campur tangan VOC terhadap urusan internal keraton Mataram Sikap Pakubuwono II
yang sewenang-wenang terhadap bangsawan Mataram dan tunduk terhadap VOC Keinginan Raden
Mas Said dan Pangeran Mangkubumi untuk mengambil hak atas kekuasaan beberapa daerah Mataram

Anda mungkin juga menyukai