TUGAS 1
1. Tuliskan 3 (tiga) perlawanan rakyat pribumi terhadap Portugis!
2. Jelaskan latar belakang perlawanan kesultanan Demak terhadap VOC!
3. Tuliskan 3 perlawanan rakyat Pribumi Melawan VOC!
4. Carilah informasi dari sumber lain (Buku/Internet), tentang Perlawanan Kesultanan
5
Gowa atau Makassar terhadap VOC , kemudian jelaskan latar belakang Perlawanan
Kesultanan Gowa atau Makassar terhadap VOC
5. Buatlah dalam bentuk tabel (Nama peristiwa, pemimpin dan tahun peristiwa) perlawanan
rakyat pribumi terhadap pemerintah Hindia-Belanda!
6. Carilah informasi dari sumber lain (Buku/Internet), tentang perang Padri
kemudian tuliskan sebab umum dan khusus terjadinya perang Padri!
7. Carilah informasi dari sumber lain (Buku/Internet), mengenai perlawanan Rakyat
Aceh terhadap pemerintah Hindia-Belanda, kemudian tuliskan biodata salah satu
tokoh/pahlawan yang memimpin perlawanan tersebut!
3. Sarekat Islam
4. Indische Partij
Indische Partïj (IP) didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Tokoh pendiri IP
sering juga disebut “Tiga Serangkai” yaitu E.F.E. Douwes Dekker (Setyabudi), Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Cipto Mangunkusumo. Dilihat dari anggaran dasar dan
program kerjanya, IP bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan jiwa integrasi semua golongan
untuk memajukan tanah air yang dilandasi jiwa nasional, serta mempersiapkan diri ke arah
kehidupan rakyat merdeka.
5. Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan organisasi yang bersifat keagamaan, didirikan oleh K.H. Achmad
Dahlan pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan organisasi ini adalah memurnikan
ajaran islam sesuai dengan Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
6. Perhimpunan Indonesia (PI)
Pada permulaan abad ke 20, sudah ada sejumah orang Indonesia yang tinggal di Negeri Belanda.
Mereka mendirikan Indische Vereneging dengan tokoh pendirinya yaitu R. Panji Sosrokartono,
RM. Notosuroto dan R. Husen djajadiningrat. Perkumpulan tersebut merupakan perkumpulan sosial
yang memperhatikan kepentingan anggotanya yang ada di luar negeri. Sedangkan untuk media
komunikasi diterbitkan majalah Hindia putera
7. Taman Siswa
Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa di
Yogyakarta. Tujuannya adalah memajukan pendidikan bangsa Indonesia agar mempunyai harga
diri yang sama dengan bangsa lain yang merdeka. Meskipun tidak bergerak dibidang politik, tetapi
Perguruan Taman Siswa termasuk organisasi yang mempunyai andil dalam pergerakan nasional
untuk mencapai kemerdekaan.
8. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Ketua Partai Indonesia Raya adalah Dr. Soetomo, dan memiliki tujuan antara lain mencapai
Indonesia mulia dan sempurna berdasarkan demokrasi dan naisonalisme.
7
1. Sosial
Rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang lebih sengsara dibandingkan pada masa Belanda.
Jepang menjadikan rakyat Indonesia sebagai sumber tenaga untuk memenangkan Perang Pasifik. Tenaga
rakyat dieksploitasi melalui kerja paksa (romusha), untuk menanam jarak, membangun jalan, membangun
benteng pertahanan, dan lain-lainnya. Pelaksanaan romusha di bawah pengawasan tonarigumi (semacam
rukun tetangga), sehingga apabila rakyat tidak melaksanakannya akan mendapat siksaan dari tentara
Jepang. Pengerahan tenaga rakyat melalui romusha mengakibatkan terjadinya mobilisasi massa. Pulau Jawa
yang merupakan pulau terpadat di Indonesia, penduduknya banyak dipindahkan ke daerah lain bahkan
sampai ke luar pulau.
2. Kebudayaan
Pemerintah pendudukan Jepang melarang budaya Belanda dikembangkan dalam masyarakat
Indonesia. Begitu pun bahasa Belanda yang merupakan bahasa resmi pada masa pendudukan Hindia
Belanda dilarang oleh pemerintah Jepang. Sebagai penggantinya, pemerintah Jepang memperkenalkan
budaya Jepang pada masyarkat Indonesia. Propaganda Jepang sebagai cahaya, pelindung dan pemimpin
Asia pun dikumandangkan untuk menarik simpati rakyat. Jawa Hokokai (Kebaktian Rakyat Jawa) dibentuk
oleh Jepang dengan tujuan untuk menghimpun rakyat Jawa agar mengorbankan diri melalui pengabdian
pada pemerintah Jepang. Melalui Jawa Hokokai inilah pemerintah Jepang memperkenalkan budaya-budaya
Jepang kepada rakyat Indonesia, seperti bahasa, adat-istiadat, dan pendidikan. Usaha lainnya yang
dilakukan Jepang untuk mengembangkan kebudayaan di Indonesia adalah dengan membentuk Keimin
Bunka Sidhoso atau lembaga kebudayaan. Lembaga ini berfungsi sebagai wadah seniman dalam
menyalurkan karya-karya seni, seperti di bidang seni sastra, lukis, drama, film, dan lain- lainnya. Lembaga
kebudayaan ini mengakibatkan seni sastra pada masa Jepang berkembang pesat terutama sajak dan roman.
Disamping itu berkembang pula seni lukis, sandiwara, lagu, dan film mengenai cerita yang dapat
menimbulkan semangat patriotisme.
3. Ekonomi
Tujuan utama Jepang mengadakan imperialisme adalah untuk mencari daerah-daerah yang kaya
sumber daya alamnya untuk memenuhi keperluan Industrinya, untuk itulah hasil-hasil tambang, perkebunan,
pabrik, dan sektor-sektor ekonomi yang lainnya dikuasai oleh Jepang. Begitu pula hasil panen rakyat harus
disetor ke koperasi, pemerintah, dan sisanya boleh disimpan untuk keperluannya sendiri. Pada masa Jepang
juga diadakan pelarangan impor, bahkan rakyat Indonesia harus membuat kain sendiri untuk dijadikan
pakaian. Akibatnya rakyat banyak yang menggunakan pakaian dari karung goni. Kehidupan rakyat Indonesia
10
Soepomo. Tim kecil ini mengusulkan konsep UUD yang diambil dari Piagam Jakarta. Pada tanggal 13 Juli
1945 panitia perancang UUD mengadakan sidang untuk mendengarkan laporan dari tim kecil penyusun
UUD. Selanjutnya, dalam rapat pleno BPUPKI pada 14 Juli 1945 Panitia Perancang UUD diwakili oleh Ir.
Soekarno selaku ketua, menyampaikan laporan tentang pernyataan Indonesia Merdeka, pembukaan UUD,
dan batang tubuh dalam UUD. Rumusan UUD dibicarakan kembali dalam sidang paripurna, lalu sidang
menerima menjadi UUD di Indonesia dengan nama UUD 1945. Saat perumusan Piagam Jakarta menjadi
pembukaan UUD diadakan perubahan mengenai sila pertama, menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pemerintah Jepang pada tanggl 7 Agustus 1945 membubarkan BPUPKI dengan alasan badan ini terlalu
cepat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebagai pengganti BPUPKI, maka dibentuklah
Dokuritzu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI terdiri dari 21 orang
yang merupakan wakil dari seluruh Indonesia. Ir. Soekarno (ketua), dan Drs. Moh. Hatta (wakil ketua).
Selanjutnya, tanpa ijin dari pemerintah Jepang keanggotaan PPKI ditambah 7 sehingga menjadi 28 orang.
Dengan demikian, PPKI secara tidak langsung telah diambil alih oleh pimpinan bangsa Indonesia dari badan
bentukan Jepang menjadi alat perjuangan bangsa Indonesia.
PPKI memiliki peranan yang sangat penting, terutama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu
dalam Sidang PPKI I pada tanggal 18 Agustus 1945. Sidang tersebut menetapkan UUD 1945 sebagai
undang-undang dasar yang digunakan di Indonesia, mengangkat Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai
presiden dan wakil presiden, dan membentuk KNIP sebagai pembantu presiden dalam menetapkan GBHN
sebelum lembaga- lembaga negara yang lain resmi dibentuk. Dengan demikian, PPKI memiliki fungsi
sebagai wakil rakyat.
B. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
Ada lima peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu:
1. Dibentuknya BPUPKI dan PPKI
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi
Cosakai resmi dibentuk oleh Jepang pada 29 April 1945, bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar
Hirohito. Sebelum membentuk BPUPKI, Jepang tengah dalam kondisi terdesak karena kalah di Perang Asia
Pasifik pada akhir 1944. Di sisi lain, rakyat Indonesia pun kian gencar melakukan pemberontakan di
berbagai daerah untuk menuntut kemerdekaan. Untuk keluar dari kondisi terdesak itu, Jepang akhirnya
memutuskan memenuhi janji memberikan kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Langkah awal yang
diambil Jepang untuk memenuhi janji tersebut adalah dengan membentuk BPUPKI. Meski, Jepang
sebenarnya memiliki motif lain dalam pembentukan BPUPKI, yaitu menarik simpati rakyat Indonesia dan
mempertahankan sisa-sisa kekuatan mereka. Akan tetapi, rencana Jepang tidak berjalan dengan baik.
BPUPKI justru serius dan berhasil mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Setelah menyelesaikan tugasnya
dengan baik, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945, kemudian Jepang membentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI bertugas meneruskan persiapan kemerdekaan Indonesia dan memulai
sidang pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi.
2. Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki
Peristiwa penting kedua yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah jatuhnya dua
kota penting Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Hiroshima dibom pada 6 Agustus 1945. Tiga hari kemudian,
pada 9 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom di Nagasaki. Dua kota penting itu hancur oleh serangan
Sekutu sehingga membuat Jepang semakin tak berdaya. Kekalahan Jepang dari Sekutu pun sudah berada di
depan mata. Kondisi itu tentu saja menguntungkan bagi Indonesia yang merupakan jajahan Jepang. Sebab,
kekalahan Jepang memberi peluang bagi Indonesia untuk segera merdeka.
3. Jepang Menyerah Tanpa Syarat
Setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom, Jepang pun menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Jepang
resmi memutuskan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945. Pernyataan resmi Jepang
menyerah kepada Sekutu disampaikan langsung oleh Kaisar Hirohito melalui siaran radio nasional pada 15
Agustus 1945. Dengan menyerahnya Jepang, Perang Dunia II pun resmi berakhir. Sementara itu, status
Indonesia yang merupakan negara jajahan Jepang, menjadi vacuum of power atau terjadinya kekosongan
kekuasaan. Jepang sebenarnya berusaha mencegah agar berita mereka menyerah kepada Sekutu tidak sampai
ke Indonesia. Namun, salah satu tokoh Indonesia, yakni Sutan Sjahrir, telah mendengar kabar Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Sjahrir pun segera menyampaikan kabar tersebut kepada golongan
muda yang kemudian bergegas mendesak dua tokoh penting bangsa Indonesia, Soekarno dan Mohammad
Hatta, untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
4. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mendengar kabar Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, golongan muda mendesak
proklamasi kemerdekaan Indonesia segera diumumkan. Namun, golongan tua berpendapat bahwa
12
proklamasi kemerdekaan Indonesia sebaiknya dilakukan secara terstruktur dan mendapatkan pengakuan dari
negara lain. Perbedaan pandangan itu kemudian membuat golongan muda berinisiatif "menculik" Soekarno
dan Moh Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok
demi menjauhkan dua tokoh penting bangsa Indonesia itu dari pengaruh Jepang. Penculikan Soekarno dan
Hatta oleh golongan muda ini disebut sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Setelah satu hari berada di
Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta akhirnya setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
selambat-lambatnya pada 17 Agustus 1945.
5. Penyusunan Naskah Proklamasi
Setelah kembali dari Rengasdengklok, Soekarno segera menemui Laksmana Maeda yang bersimpati
terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Laksmana Maeda mengizinkan rumahnya untuk dijadikan tempat
penyusunan naskah proklamasi. Sebelum pertemuan diadakan, Soekarno-Hatta menemui Mayjen Nisyimura
untuk mengetahui sikap pemerintah Jepang mengenai proklamasi kemerdekaan. Setelah menyerah kepada
Sekutu, ternyata Jepang bertugas menjaga kekosongan (status quo) di Indonesia yang akan diserahkan
kepada Sekutu. Sikap itulah yang mengakibatkan Soekarno-Hatta sepakat akan memproklamasikan
kemerdekaan, terlepas dari pengaruh Jepang. Penyusunan naskah proklamasi selesai pada 17 Agustus 1945
pukul 04.00 WIB, naskah tersebut ditulis tangan oleh Ir. Soekarno, setelah itu dibacakan dihadapan para
pemimpin bangsa Indonesia yang hadir waktu itu. Setelah selesai pembacaan, seluruh peserta yang hadir
disarankan ikut menandatangani, tetapi Soekarni mengusulkan agar naskah proklamasi hanya ditandatangai
oleh Ir. Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Akhirnya, usul tersebut diterima oleh semua
pihak. Naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Ir.soekarno, setelah diadakan beberapa perubahan, diketik
oleh Sayuti Melik. Perubahan diantaranya adalah tempoh menjadi tempo, wakil bangsa Indonesia menjadi
atas nama bangsaa Indonesia, dan Djakarta 17-08- 05 menjadi Djakarta hari 17 bulan 8 tahoen 05. Kemudian
naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa
Indonesia, naskah tersebut dinamakan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang autentik.
Setelah selesai menyusun naskah proklamasi,
pembicaraan berikutnya adalah mengenai tempat
dibacakannya naskah proklamasi. Soekarni
mengusulkan agar proklamasi dibacakan di lapangan
Ikada, tetapi usul ini ditolak dengan alasan keamanan
karena dikhawatirkan terjadi bentrok dengan tentara
Jepang. Atas usul dari Ir. Soekarno, proklamasi
dibacakan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur no.
56, Jakarta Pusat.
TUGAS 3
1. Perlawanan rakyat yang dilakukan untuk mengusir Jepang dibedakan menjadi dua, yaitu;
perlawanan bersenjata dan perlawanan tidak bersenjata. Tuliskan dan jelaskan 1 (satu) contoh
perlawanan bersenjata yang dilakukan untuk mengusir Jepang!
2. Jelaskan dengan singkat apa yang Anda ketahui tentang pemberontakan PETA!
3. Perlawanan rakyat yang dilakukan untuk mengusir Jepang dibedakan menjadi dua, yaitu;
perlawanan bersenjata dan perlawanan tidak bersenjata. Carilah informasi dari sumber lain
(Internet/Buku), kemudian jelaskan tentang perlawanan tidak bersenjata yang dilakukan untuk
mengusir Jepang!
4. Bagaimana kehidupan sosial bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang?
5. Bagaimana kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang?
6. Tuliskan dasar negara yang diusulkan:
a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
c. Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945)
7. Tuliskan isi “Piagam Jakarta”!
8. Jelaskan yang Anda ketahui tentang BPUPKI!
9. Carilah informasi dari sumber lain (Internet/Buku), tentang peristiwa Rengasdengklok, kemudian
tuliskan apa yang Anda ketahui tentang peristiwa Rengasdengklok!
10. Hari lahir pancasila diperingati setiap tanggal.......
11. Apa yang kamu ketahui tentang “Panitia sembilan”!
12. Siapa orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih?
13. Buatlah tulisan/paparan dari peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terkait dengan
gambar berikut!