Anda di halaman 1dari 14

Fenomenal

Pelanggaran
KODE ETIK GURU
2019330013 Salsabila Nafa Azzahra
2019330006 Alwiyah
2019330002 Ihda Husnayain M
KODE ETIK GURU

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk


karakter manusia seutuhnya yang berjiwa pancasila
2. Memiliki dan melaksanakan Kejujuran profesional
3. Menjaga hubungan baik dengan orang tua, murid, dan
masyarakat untuk membina peran dan tanggung jawab.
4. Menghormati dan menghargai sesama rekan Seprofesi
01
Pelanggaran Kode Etik
1. Guru memposisikan sebagai
penguasa yang memberikan sanksi,
mengancam dan menghukum
peserta apabila melanggar atau
tidak mengikuti kehendak guru.

Guru harus bersifat humanis-demokratis untuk


menekankan konformitas internalisasi bagi peserta
didik, sehingga pendidikan dapat mendorongnya
untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada
peserta didik.
2. Guru memberikan imbalan
atau hadiah semata-mata untuk
membina kepatuhan peserta didik.

Dalam pendidikan memberikan hadiah kepada peserta


didik boleh diberikan sebagai reward dengan apa
yang peserta didik lakukan selama proses
pembelajaran. Akan tetapi dalam situasi pendidikan,
guru harus mendorong dan menyerahkan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan
kemandirian dalam belajar.
3. Guru menciptakan situasi pendidikan
otoriter yang membentuk peserta didik
menjadi pasrah, patuh, nurut, takut,
dan takluk kepada penguasa dengan
mengasingkan orang-orang yang kreatif
dan berpendirian mandiri

Pembelajaran otoriter hanya akan sia-sia dan


meninggalkan pengalaman pembelajaran yang tidak baik
kepada proses perkembangan anak. Oleh karena itu,
guru menciptakan pengembangan kebebasan yang
disertai dengan pertimbangan rasional, perasaan, nilai
dan sikap, keterampilan, dan pengalaman diri peserta
didik.
4. Guru tidak menunjukkan kejujuran
sehingga tidak pantas ditiru ( suka
ingkar janji, tidak bersikap adil,
memanipulasi nilai, mencuri waktu
jam mengajar)

Kejujuran adalah salah satu keteladan yang


harus dijaga oleh guru selain perilaku lainnya,
karena guru merupakan role model untuk
peserta didik dalam mengembangkan perilaku moral
dan bersusila. Sehingga keteladan itu dapat
diterima dan ditiru oleh peserta didik.
5. Guru mengajar tidak sesuai
dengan bidang kemampuan yang
dimilikinya sehingga sering
melakukan kesalahan secara
keilmuan.

Sebaiknya guru tidak mengajar selain


dibidang kemampuannya. Karena itu akan
mempengaruhi stabilitas peforma guru dalam
memberikan pembelajaran dan juga akan
mempengaruhi perkembangan pembelajaran
yang dimiliki oleh guru.
6. Guru tidak pernak
mengkomunikasikan perkembangan
anak kepada orang tuannya,
sehingga orang tua tidak
mengetahui kemajuan belajarnya.

Guru harus dapat bekerja sama dengan orang tua


dan juga lingkungan masyarakat dalam pendidikan.
Dan tanggung jawab dalam pembinaan terhadap
peserta didik ada pada sekolah, keluarga dan
masyarakat.
7. Guru tidak mengajak orang
tua untuk membicarakan bersama
yang menyangkut kepentingan
anak dan sekolah, melainkan
memutuskan secara sepihak dalam
proses kegiatan anak di sekolah.

Hal yang menyangkut kepentingan anak


harus terlebih dahulu didiskusikan bersama
dengan orang tua guna untuk mendapatkan
kepercayaan orang tua dalam mendidik
anaknya.
8. Hubungan antar guru tidak
harmonis dan bersitegang. (
saling menjelekkan,
menjatuhkan, dan bersaing)

Etos kerja harus dijaga dengan menciptakan


lingkungan kerja yang sehat. Dinamis, serta
mengaja hubungan baik dengan saling menghormati,
menghargai, bekerja sama, tolong-menolong antar
sesame guru.
Upaya Yang dapat dilakukan dalam mengatasi pelanggaran
Kode Etik Guru
● Menindak tegas dan memberikan sanksi berat pada oknum-oknum yang melakukan pelanggaran etika
profesi guru
● Sebelum menjadi guru. Calon guru diberi tes psikologi terlebih dahulu agar mampu menghadapai
karakter peserta didik
● Mewajibkan seorang guru untuk membaca dan menjalankan profesinya sesuai dengan kode etik keguruan
● Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pembekalan guru
● Harus mengerti dan memahami tentang kewajiban-kewajiban sebagai seorang guru
● Mendesain sistem tentang peraturan dalam kode etik guru.
Kesimpulan
Untuk meningkatkan kualitas dan professional dalam profesi keguruan , maka guru harus memiliki prinsip-
prinsip professional keguruan dengan melalui kualifikasi akademik, kompetisi, dan sertifikasi yang
dilandasi dengan etikat kejujuran.

Kode etik memegang peranan penting dalam meningkatkan kualititas pendidikan di Indonesia. Kode etik berisi
tentang tingkah laku dan etika sebagai seorang guru. Dengan adanya kode etik nantinya diharapkan mampu
meningkatkan professionalisme guru dan moral pendidik .
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai