A. Latar Belakang
Bergulirnya sebuah era yang penuh dengan liku pencarian jati diri ini,
menjadikan pendidikan sebagai faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik
diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan
global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang
sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan,
pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi
perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan
prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam
proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar
dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan
pelajaran kedalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas
membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap,
aktif, kreatif, dan mandiri. Mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan
tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional. Oleh sebab itu, tugas yang berat
dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang
memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
Ibarat sebatang lilin, guru rela mengorbankan dirinya untuk orang lain, akan
tetapi di era sekarang ini sepertinya filsafat tersebut sudah tidak lagi berlaku bagi
sebagian masyarakat. Banyak kalangan mulai meragukan kapabilitas dan
kredibilitas guru. Peran guru sebagai pengajar dan pendidik mulai dipertanyakan.
Misinya sebagai pencetak generasi penerus bangsa yang terampil dan bermoral
belum sepenuhnya terwujud. Para pelajar saat ini seakan menjauh dari kondisi ideal
seperti yang diharapkan. Isu pendidikan semakin tersorot publik, para pelajar dinilai
mulai kehilangan kepekaan moral, terbius ke dalam atmosfer zaman yang serba
gemerlap, tersihir oleh perikehidupan yang memburu selera dan kemanjaan nafsu,
terjebak ke dalam sikap hidup instan, tawuran antar pelajar dan pergaulan bebas.
Bisa dikatakan pendidikan tak lagi dianggap sebagai pionir kemajuan bangsa
melainkan hanya melambangkan kebobrokan bangsa. Berikut adalah beberapa
uraian tentang fenomena pelanggaran kode etik profesi guru dan solusinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pelanggaran Kode Etik Profesi Guru?
2. Apa faktor penyebab terjadinya pelanggaran Kode Etik Profesi Guru?
3. Bagaimana contoh-contoh fenomena pelanggaran Kode Etik Profesi Guru dan
solusinya?
4. Bagaimana upaya untuk mengatasi pelanggaran terhadap Kode Etik Profesi
Guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pelanggaran Kode Etik Profesi Guru.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya pelanggaran Kode Etik Profesi
Guru.
3. Untuk mengetahui contoh-contoh fenomena pelanggaran Kode Etik Profesi
Guru dan solusinya.
4. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi pelanggaran terhadap Kode Etik
Profesi Guru.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesimpulan:
Dalam upaya meningkatkan Guru yang profesional maka seorang guru harus
memiliki prinsip-prinsip profesional dan melalui kualifikasi akademik, kompetensi dan
sertifikasi. Namun tentunya hal ini hendaknya dilandasi dengan etiket kejujuran
sebagai seorang profesional.
Kode etik memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, bagi guru pada khususnya. Apa yang telah dijelaskan dalam kode etik
keguruan telah menggambarkan bagaimana seharusnya tingkah laku dan etika
sebenarnya bagi seorang guru. Dengan adanya kode etik guru nantinya diharapkan
mampu meningkatkan profesionalisme guru dan meningkatkan moral pendidik
sehingga derajat guru yang teramat mulia dimata masyarakat dapat kembali
terwujud.
2. Saran
a. Guru sebagai pionir terdepan pembawa kemajuan bangsa hendaknya
melaksanakan apa yang telah menjadi standar dan aturan yang telah disepakati
bersama, dalam hal ini kode etik guru.
b. Guru hendaknya menujukan citra profesionalitasnya kepada publik bukan
memanipulasi keprofesionalitasnya.
c. Kejujuran merupakan hal terpenting dalam menjaga kehormatan seorang
guru, maka dari itu guru hendaknya menjunjung kejujuran dalam etika profesinya
sebagai seorang guru.
http://evendimuhtar.blogspot.co.id/2015/05/fenomena-pelanggaran-kode-etik-
profesi.html