Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2020-2021

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAID DAN


TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP
MUHAMMADIYAH 19 PEMATANGSIANTAR TAHUN PELAJARAN
2017/1018
(Skripsi Mufany Nur Lestari)

Oleh:
Nur Aini S., M.Si (0727098801)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) PGRI BANGKALAN
JULI 2021
PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh seorang guru di kelas
merupakan hal yang harus diperhatikan guna tercapainya pemahaman terhadap materi
yang disampaikan sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Sebagaimana yang terjadi di lapangan, permasalahan yang dihadapi oleh guru yaitu
rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan faktor-faktor seperti kurangnya
kesiapan siswa dalam memulai pelajaran. Selain itu juga model pembelajaran yang
diterapkan masih kurang menunjang siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal
ini mengakibatkan siswa cepat jenuh dengan suasana pembelajaran matematika sehingga
siswa kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif banyak melibatkan kerjasama antar
individu dalam setiap kelompok. Dalam model pembelajaran kooperatif ini, siswa belajar
bersama-sama saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap
pencapaian hasil belajar baik secara individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif
memiliki beberapa metode yang bisa digunakan diantaranya adalah model pembelajaran
STAD (Student Teams Achievement Division) dan Jigsaw.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah: 1) Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division); 2)
Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw; dan 3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division); 2) Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw; dan 3) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperiman kuasi, dimana
sampel terbagi ke dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
eksperimen sebanyak 25 siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran STAD, dan
kelas kontrol sebanyak 25 siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Jigsaw.
Berikut diberikan skema dasar penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif
1. Data Pre-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Nilai fi
11 2
12 1
14 3
17 3
23 4
26 4
29 2
34 2
37 2
40 2
Total 25
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sebelum diajar
dengan model pembelajaran STAD memiliki nilai tertinggi 40 dan nilai
terendah 11 dengan nilai rata-rata 24,12 dan standar deviasi 9,239. Sesuai
dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70, maka siswa yang
mencapai kategori tuntas sebanyak 0 siswa sedangkan 25 siswa lainnya belum
mencapai kategori tuntas.

2. Data Pre-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Nilai fi
14 4
17 2
20 3
23 5
29 2
31 5
34 2
40 2
Total 25
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sebelum diajar
dengan model pembelajaran Jigsaw memiliki nilai tertinggi 40 dan nilai
terendah 14 dengan nilai rata-rata 25,04 dan standar deviasi 7,99. Sesuai dengan
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu 70, maka seluruh siswa dapat
dikatakan belum mencapai kategori tuntas.
3. Data Post-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Nilai fi
55 3
60 1
65 1
70 3
75 5
80 4
85 5
90 3
Total 25
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sesudah diajar
dengan model pembelajaran STAD memiliki nilai tertinggi 90 sebanyak 3 siswa
dan nilai terendah 55 sebanyak 3 siswa dengan nilai rata-rata 75,6 dan standar
deviasi 10,93. Rata-rata tingkat hasil belajarnya memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 70.

4. Data Post-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Nilai fi
55 2
60 4
65 3
70 7
75 5
80 1
85 2
90 1
Total 25
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sesudah diajar
dengan model pembelajaran Jigsaw memiliki nilai tertinggi 90 sebanyak 1
siswa dan nilai terendah 55 sebanyak 2 siswa dengan nilai rata-rata 70 dan
standar deviasi 9,13. Rata-rata tingkat hasil belajarnya memenuhi KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 70

B. Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Data Pre-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berikut adalah hasil uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov:
α n Dhitung Dtabel
0,05 25 0,13954 0,26404

Karena nilai D hitung < D tabel maka data pre-test siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah berdistribusi normal
2. Uji Normalitas Data Pre-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Berikut adalah hasil uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov:
α n Dhitung Dtabel
0,05 25 0,1608 0,26404
Karena nilai D hitung < D tabel maka data pre-test siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah berdistribusi normal

3. Uji Normalitas Data Post-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berikut adalah hasil uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov:
α n Dhitung Dtabel
0,05 25 0,11811 0,26404
Karena nilai D hitung < D tabel maka data post-test siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah berdistribusi normal

4. Uji Normalitas Data Post-Test Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Berikut adalah hasil uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov:
α n Dhitung Dtabel
0,05 25 0,14 0,26404
Karena nilai D hitung < D tabel maka data post-test siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah berdistribusi normal

C. Uji Homogenitas
Berikut adalah hasil uji homogenitas data post-test
Kelas n varians F hitung Fα
Eksperimen 25 119,417
1,433061 1,98376
Kontrol 25 83,33
Karena nilai F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua sampel
berasal dari populasi yang memiliki varians homogen.

D. Uji Hipotesis
H 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw ( μ A =μB )
H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw ( μ A ≠ μB )
Uji Statistik:
x1 −x2
t hitung = ( n1 −1 ) S 12 + ( n 2−1 ) S 22
S gab∗
n1+ n2

n 1 . n2
S gab=
√ n 1+ n2−2

75,6−70
¿
50
S gab∗
√ 625
( 25−1 ) 10,9278 2+ ( 25−1 ) 9,132
¿
√ 25+25−2

75,6−70
¿
50 ¿ 10 , 06852
10,06 852∗
√ 625

¿ 1,966 4

t tabel=t α ;dk =t 0,05 ;48=2,01063 5

- 2,010635 1,9664 2,01063


5

Karena −t tabel <t hitung < t tabel atau t hitung berada di daerah penerimaan H 0 maka H 0
diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD kelas VII SMP Muhammadiyah Pematangsiantar mengalami
peningkatakan dari hasil pre-test ke post-test yakni dari perolehan nilai rata-rata
sebesar 24,12 menjadi 75,6.
2. Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw kelas VII SMP Muhammadiyah Pematangsiantar mengalami
peningkatakan dari hasil pre-test ke post-test yakni dari perolehan nilai rata-rata
sebesar 25,04 menjadi 70.
3. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kelas VII SMP
Muhammadiyah Pematangsiantar.
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Mufany N. 2018. “Perbedaan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD dan
Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 19
Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2017/2018”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika.
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai