Anda di halaman 1dari 32

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN KOOPERATIF

LEARNING MODEL JIGSAW DAN STAD TERHADAP


KEMAMPUAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS VIII SMP N I LENDAH

R.Arief Toto Purwandaru


P. BIOLOGI
05304244010
ë ë

Proses pembelajaran Biologi Pembelajaran Biologi di SMP N


menurut standar proses I LENDAH khususnya materi Sehingga hasil
(Permen 41 tahun 2007) sistem pencernaan manusia belajar Biologi
menyatakan bahwa siswa >< menggunakan metode ceramah >< rendah
harus aktif dalam PBM. sehingga siswa pasif

Butuh penerapan model


pembelajaran yang tepat

Sehingga hasil
Model Pembelajaran Jigsaw dan belajar Biologi
STAD meningkat

Untuk meningkatkan keaktifan


siswa dan kerjasama siswa
ë 




Pembelajaran IPA-Biologi di SMP N I Lendah khususnya
materi sistem pencernaan manusia menggunakan model
ceramah sehingga siswa pasif dan kurang dapat
meningkatkan kerjasama siswa.
Model pembelajaran yang tepat sebagai upaya
meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa yaitu
dengan model pembelajaran Jigsaw dan STAD.
Dengan model pembelajaran Jigsaw dan STAD diharapkan
ada perbedaan hasil kemampuan kerjasama dan hasil
belajar siswa.
 ë






1. Pembelajaran Kooperatif Learning model
Jigsaw dan STAD
2. Materi pokok Sistem pencernaan manusia
3. Hasil belajar Kegiatan belajar berupa nilai
pretest dan postest
4. Kemampuan kerjasama siswa Kepedulian
terhadap kesulitan yang dialami sesama anggota
kelompok, Kemampuan mendorong aktifitas dalam
kelompok, Kepedulian dalam memberi kesempatan
kepada sesama anggota kelompok, Tanggung Jawab
dalam mengerjakan tugas kelompok.
w 




1. Apakah ada perbedaan kemampuan kerjasama siswa dari
model pembelajaran Jigsaw dan STAD?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi dari model
pembelajaran Jigsaw dan STAD?
3. Apakah ada perbedaan nilai kelompok dan nilai individu
siswa dari model pembelajaran Jigsaw dan STAD
6 
 

1. Mengetahui perbedaan pengaruh penerapan
pembelajaran Kooperatif Learning model Jigsaw dan
STAD terhadap Kemampuan kerjasama siswa
2. Mengetahui perbedaan pengaruh penerapan
pembelajaran Kooperatif Learning model Jigsaw dan
STAD terhadap Hasil belajar biologi siswa
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi siswa :melatih keterampilan, bertanggung jawab
pada setiap tugasnya, mengembangkan
kemampuan berpikir dan berpendapat
positif, dan memberikan bekal untuk
dapat bekerjasama dengan orang lain baik
dalam belajar maupun dalam masyarakat.
2. Bagi Guru :dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif dalam proses belajar-mengajar
3. Bagi Peniliti :menyampaikan informasi tentang
pengaruh pendekatan Kooperatif Learing
model Jigsaw dan STAD terhadap hasil
belajar dan kemampuan kerjasama siswa
G. DEFINISI OPERASIONAL

ß Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw


ß Pembelajaran Kooperatif model STAD
ß Hasil belajar biologi
ß Kemampuan kerjasama siswa
ë ë
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Pembelajaran Kooperatif
-Jigsaw
-STAD
2. Hubungannya Jigsaw dengan Kerjasama
siswa
3. Hubungannya STAD dengan kerjasama
Siswa
4. Hubungan Model Jigsaw dan STAD
terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa.
B.Kajian Keilmuwan
- Sistem pencernaan manusia
-Saluran pencernaan
-Kelenjar pencernaan
- Proses pencernaan makanan
-Pencernaan mekanik
-Pencernaan kimiawi
- Defekasi
- Penyakit/Kelainan pada sistem pencernaan
manusia
B. KERANGKA BERFIKIR

Model Jigsaw Model STAD

Kerjasama kelompok Kompetisi kelompok


Ahli dan kelompok asal

Nilai kelompok sama Nilai kelompok lebih


dengan nilai tinggi dari nilai
individu individu
 6 
1. Ada perbedaan kemampuan kerjasama siswa dari
model pembelajaran Jigsaw dan STAD.
2. Ada perbedaan hasil belajar biologi siswa dari
model pembelajaran Jigsaw dan STAD.
3. Model Jigsaw lebih menekankan pada kerjasama
siswa sehingga nilai kelompok sama dengan nilai
individu
4. Model STAD lebih menekankan pada kompetisi
tim sehingga nilai kelompok lebih tinggi daripada
nilai individu.
ë ë 
  
A. DESAIN PENELITIAN
Desain penilitian ini menggunakan penelitian eksperimen
semu ([  
). Desain penelitian yang
digunakan adalah
 

 


 dengan
bagan sebagai berikut:

Kelompok 

Treatment  



A T1 Jigsaw T2
B T1 STAD T2
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas :
X1:Pembelajaran biologi menggunakan model
Jigsaw
X2:Pembelajaran biologi menggunakan model
STAD
2. Variabel terikat :
Y1:Kemampuan kerjasama siswa
Y2:Hasil belajar Biologi
Variabel kontrol:
-Bahan ajar yang sama (Sistem
pencernaan manusia
-Guru yang sama
-Buku pelajaran yang sama
D. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi : Semua siswa SMP N I Lendah
kelas VIII semester ganjil Yang
terdiri dari 4 kelas
2. Sampel :Dengan undian dipilih satu
kelas dengan model Jigsaw yaitu
kelas VIII A
Dengan undian dipilih satu
kelas dengan model STAD yaitu
kelas VIII C
3. Teknik pengambilan sampel:
menggunakan      
E. INSTRUMEN PENELITIAN DAN
PENGUMPULAN DATA
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA:
1.Lembar observasi kerjasama siswa
2.Tes hasil belajar biologi ranah kognitif

TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1.Pretest : untuk memperoleh data kemampuan
awal siswa
2.Observasi : untuk memperoleh data kemampuan
kerjasama siswa
3.Posttest : untuk memperoleh data hasil belajar
siswa setelah mendapat perlakuan
Instrumen Pengumpulan Data
- LEMBAR OBSERVASI KERJASAMA SISWA DALAM
BENTUK SKALA LIKERT
Instrumen ini digunakan untuk menjaring kemampuan
kerjasama siswa dalam diskusi baik diskusi kelompok maupun kelas.
Data ini diperoleh melalui lembar observasi saat proses pembelajaran
berlangsung dengan memberikan Skor 0,1,2, dan 3 kemudian
ditabulasikan dalam bentuk nilai dengan kriteria
20-24 :Sangat Baik 8-14 :Cukup
15-19 :Baik 0-7 :Jelek
- ANALISIS DATA TES HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH
KOGNITIF
Instrumen tes hasil belajar siswa pada ranah kognitif berbentuk
pilihan ganda sebanyak 20 nomor. masing-masing nomor memiliki
lima alternatif jawaban (A,B,C,D atau E) dengan satu pilihan jawaban
benar, penilaian dalam tes ini adalah apabila jawaban benar diberi skor
1 dan apabila jawaban salah diberi skor 0
Teknik Analisis Data
ß Uji Normalitas : Mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak
ß Uji Homogenitas : Mengetahui apakah sampel yang diambil
secara acak berasal dari populasi yang
homogen atau tidak.
ß Uji Independent Sample T-test : Mengetahui ada tidaknya
perbedaan hasil belajar siswa antara kelas Jigsaw dan STAD.
ß Paired Sample T-test: Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran
berlangsung.
ë ë
  HASIL PENELITIAN
1. Kemampuan Kerjasama Siswa

Uraian Jigsaw STAD


Pertemuan 1 2 1 2
73,25 78,09 67,48 66,58
Rerata 75,76 66,58
Maksimal 76,70 70
Minimal 30 25,60
Standar 66,89 49,52
Deviasi
Hasil Perhitungan Uji
Normalitas
Variabel Jigsaw (p) STAD (p) Keteranga
n
Gain absolut 0,689 0,787 Normal

Gain standar 0,386 0,494 Normal


Hasil Perhitungan Uji
Homogenitas
Variabel (p) Keterangan

Gain absolut 0,103 Homogen

Gain Standar 0,959 Homogen


Skor Ketercapaian Kemampuan
Kerjasama Siswa Selama Pembelajaran

1 2 3 4 5 6 7 8

Jigsa 30 75 76, 71,6 76,6 70 67,6 67,6


w 6

STA 25,6 60,6 59 69,3 70 39,3 62,3 59,6


D
Keterangan Kriteria
Kerjasama Siswa
1 :Kemampuan mengalahkan lawan kelompok lain
2 :Kemampuan menanyakan kebenaran
3 :Kemampuan mengatur dan mengorganisir tim
4 :Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama
anggota kelompok
5 :Kemampuan mendorong aktivitas dalam kelompok
6 :Kepedulian dalam memberi kesempatan kepada sesama
anggota kelompok
7 :Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas
8 :Kesediaan menerima pendapat/ide teman orang lain







› 



      
|   

    




  


  



  




2. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Uraian Jigsaw STAD


Pretest Postest Pretest Postest
Jumlah siswa 29 29 29 29
Nilai tertinggi 85 90 80 80
Nilai terendah 15 55 35 45
Rerata nilai 52,24 67,58 53,10 64,13
Gain absolut 16,75 9,13
Gain standar 0,32 0,24
70
60
50
40
M    Jigsaw
30
20 STAD
10
0
Pretest Postest Gain
absolut
ë ë

  KESIMPULAN
1. Terdapat perbedaan peningkatan kerjasama siswa yang
mengikuti pembelajaran model jigsaw dengan Siswa
yang mengikuti pembelajaran model STAD. rerata skor
kerjasama pada kelas Jigsaw lebih tinggi daripada kelas
STAD, demikian pula pada kriteria kerjasama siswa
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil
belajar IPA-Biologi siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model Jigsaw dengan siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
STAD (p> 0,05).
Nilai absolut gain pada kelas Jigsaw sebesar 16,75 lebih
tinggi daripada kelas STAD sebesar 9,31. Pembelajaran
biologi dengan menggunakan model Jigsaw dan STAD
efektif dalam meningkatkan hasil belajar biologi,
meskipun perbedaannya tidak signifikan.
3. Nilai kelompok dalam model Jigsaw lebih tinggi bila
dibandingkan dengan nilai individu (70,51:69,31) hal ini
dikarenakan siswa dalam model Jigsaw lebih tinggi
kerjasamanya.
4 Nilai kelompok dalam model STAD lebih rendah bila
dibandingkan dengan nilai individu (61,37:62,41)hal ini
dikarenakan siswa dalam model STAD kurang kompetitif.
  SARAN
Untuk penerapan model Jigsaw dan STAD sebaiknya:
1. Jigsaw dan STAD dapat digunakan untuk mengembangkan
kemampuan kerjasama siswa, partisipasi aktif siswa dan
hasil belajar siswa.
2. Penerapan model Jigsaw sebaiknya kelompok ahli harus
menguasai, mengajarkan serta memberikan pemahaman
materi yang telah ia pelajari kepada teman kelompok yang
lain sehingga setiap siswa mempunyai tanggung jawab agar
setiap kelompoknya memahami materi secara keseluruhan.
3. Untuk penerapan model STAD sebaiknya guru melatih
anak-anak dengan menerapkan kompetisi sejak dini
sehingga akan meningkatkan kerjasama kelompok.
ß IMPLIKASI
1. Jigsaw dan STAD dapat diterapkan untuk
meningkatkan kemampuan kerjasama pada siswa
yang pasif
2. Jigsaw dan STAD dapat diterapkan untuk
meningkatkan hasil belajar pada siswa yang pasif

Anda mungkin juga menyukai