Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIRKIR SISWA PADA MATERI FISIKA


KINEMATIKA PARTIKEL

THE USE OF JIGSAW TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE


STUDENTS' THINKING ABILITY ON PARTICLE KINEMATICS PHYSICS MATERIAL

Toni Atul Akbar


Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
akbartoniatul@gmail.com
ABSTRAK
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa pada materi fisika kinematika partikel.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diterapkan dengan tujuan mendorong kolaborasi
antar siswa dalam memahami konsep-konsep kinematika partikel. Metode penelitian yang
digunakan dalam hal ini adalah peninjauan pemahaman siswa melalui pre-test dan post-test
menggunakan kuisioner gform yang ditujukan pada siswa SMA/MA/SMK. Dalam penelitian ini
diperoleh sampel sebanyak 31 responden yang nantinya dapat digunakan untuk menganalisis
kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep kinematika partikel. Dari data yang
dikumpulkan memalui tes kemamapuan berpikir sebelum dan sesudah proses pembelajaran
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir siswa. Temuan dari
penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir siswa pada materi kinematika partikel dalam pembelajaran
fisika.

Kata Kunci: Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw, kemampuan Siswa, Kinematika, Fisika.

ABSRACT
The purpose of this article is to explore the use of the jigsaw type cooperative learning model in
improving students' thinking skills in particle kinematics physics. The jigsaw cooperative learning
model is applied with the aim of encouraging collaboration between students in understanding the
concepts of particle kinematics. The research method used in this case is a review of student
understanding through pre-test and post-test using a gform questionnaire aimed at SMA / MA /
SMK students. In this study, a sample of 31 respondents was obtained which could later be used
to analyze students' ability to understand particle kinematics concepts. The data collected through
the thinking ability test before and after the learning process showed a significant increase in
students' thinking ability. The findings of this study indicate that the jigsaw type cooperative
learning model can be effective in improving students' thinking skills on particle kinematics
material in physics learning.

Keywords: Jigsaw Type Cooperative Learning Model, Students' ability, Kinematics, Physics.

PENDAHULUAN
Guru sebagai pendidik seharusnya
Pendidikan adalah proses membuat siswa memiliki pengalaman
mengembangkan moralitas, kebijaksanaan, pembelajaran yang menyenangkan dan
kemampuan, dan potensi yang dimiliki setiap nyaman. Ketika siswa tidak terlibat dan tidak
orang saat mereka menjalani kehidupan berminat dalam kegiatan pembelajaran,
sehari-hari. Pendidikan dikatakan berkualitas tujuan pembelajaran akan menjadi lebih sulit
apabila prosesnya berlangsung dengan baik dicapai, dan keinginan siswa untuk
dan memberikan pengalaman yang menyelesaikan tugas yang diberikan
bermanfaat bagi individu dan masyarakat. menurun (Pohan, 2020). Untuk mengatasi hal
Saat ini, dunia pendidikan memfokuskan tersebut guru melakukan banyak hal dan
pada kualitas pendidikan melalui menerapkannya secara langsung, seperti
peningkatan proses pembelajaran, dengan mengelola model pembelajaran, metode
guru dan siswa yang berbeda-beda dalam hal pembelajaran , dan pendekatan pembelajaran
kemampuan, keterampilan, dan pengalaman yang bermanfaat bagi siswa dan
(Agustami, 2022). menyesuaikan proses pembelajaran dengan
kebutuhan siswa (Luthfiyana, Husna, Nida,
Menurut Wijaya (2014), sekolah adalah & Kinesti, 2022). Dari hal tersebut peneliti
lembaga pendidikan formal di mana siswa mencoba menerapkan model pembelajaran
melakukan pendidikan dengan metode kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan
tertentu.Dalam proses meningkatkan kemampuan siswa, motivasi serta minat
pendidikan, ada banyak faktor pendukung siswa pada saat proses pembelajaran yang
baik itu internal maupun eksternal. Faktor mana pendekatan ini akan melibatkan guru
internal siswa berkaitan dengan motivasi dan ,siswa, dan juga bahan ajar yang akan
minat siswa, sedangkan faktor eksternal diberikan oleh guru kepada siswa.
siswa mencakup ekosistem sekolah, interaksi
sesama siswa dan interaksi siswa dengan Model pembelajaran tipe Jigsaw
guru, dan, yang paling penting, proses didefinisikan sebagai "pembelajaran
pembelajaran yang dilakukan di kelas. Peran kelompok dengan menggunakan tim ahli
guru sangat penting dalam mengatasi faktor sebagai sumber dalam memahami materi
internal siswa terkait dengan minat dan yang sudah didiskusikan oleh kelompok awal
motivasi belajar, sebab terbentukmya minat dengan berbagai persoalan yang berbeda-
dan motivasi siswa dapat dibentuk pada saat beda", (Prahara,2006). Siswa dapat belajar
proses pembelajaran yang dilakukan guru. bersama dalam kelompok kecil dengan
Dalam proses pembelajarn guruberfungsi model pembelajaran tipe Jigsawi ini, di mana
sebagai fasilitator yang dapat membentuk setiap anggota kelompok diberi tugas khusus
presepsi siswa terhadap proses pembelajaran untuk memahami dan menguasai materi
yang dilakukan (Jannah & Rasyid, 2023). tertentu (Imran, 2017).
Menurut Wahyu (2006 : 33) terdapat METODE PENELITIAN
beberapa langkah - langkah dalam
menerapkan model pembelajaran tipe Jigsaw, Penelitian ini dilakukan menggunakan
yaitu : metode pengumpulan data melalui pre-test
dan post-test menggunakan google from.
1. Membagi siswa menjadi beberapa Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kelompokdengan jumlah anggota meningkatkan pemahaman dan kemampuan
yang sama. siswa dalam mata pelajaran fisila pada materi
2. Memberikan kode berupa huruf, kinematika partikel Dari metode tersebut
angka atapun ahli fisika kepada didapatkan jumlah responden sebanyak 31
masing-masing setiap anggota. siswa yang dibagi menjadi beberapa
3. Setiap kelompok diberikan tugas kelompok. Selanjutnya kelompok akan
yang berbeda namun dengan dibagikan tugas berdasarkan materi
materi yang masih sama. kinematika partikel yang dapat didiskusikan
4. Selanjutnya peserta didik akan melalui sosial media setiap siswa. Dari data
membentuk kelompok lagi sesuai pre-test dan post-test siswa tersebut nantinya
dengan kode yang telah diberikan. dapat dianalisis kemampuan siswa sebelum
5. Kelompok awal tadi akan dan sesudah pelaksanaan model
memberikan informasi terkait pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
materi yang dibahas sebelumnya
kepada kelompokbaru. HASIL DAN PEMBAHASAN
6. Selanjutnya siswa akan diminta
untuk mempresentasikan hasil Sebelum menerapkan model
kerjanya. pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada
siswa, dilakukan pre-test terlebih dahulu
Dari hal tersebut model pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
kooperatif tipe jigasaw dapat diterapkan siswa dalam memahami konsep-konsep
pada mata pelajaran pada materi kinematika menganai kinematika partikel. Dari pre-test
partikel. Kinematika partikel merupakan yag dilakukan diperoleh hasil sebagai
cabang ilmu fisika yang mempelajari gerakan berikut;
benda tanpa memperhatikann penyebab
10

10
JUMLAH SISWA

gerak tersebut, seperti gaya atau gaya 7


gesekan. Pada materi ini siswa sering merasa
kesulitan dalam memahami ,ateri tersebut.
3

Hal ini terjadi karena kuarangnya minat dan


1

motivasi siswa dalam belajar mengenai


materi kinematika partikel. Dengan 0 20 40 60 80
menerapkan model kooperatif tipe jigsaw ini
NILAI SISWA
dapat meningkatkan minat dan motivasi
siswa dalam belajar karena berperan atau Gambar 1. Hasil kemampuan awal siswa
berpartisipasi secara langsung dalam proses sebelum dilakukan model
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pembelajaran tipe Jigsaw.
kemampuan siswa.
Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata
dari hasil pre-test kemampuan awal siswa
yaitu 52,25, yang mana hal tersebut
menunjukkan sudah ada 17 siswa yang telah
melewati rata-rata nilai pre-test, namun Dari data tersebut diperoleh rata-rata dari
masih ada 14 orang siswa yang belum kemampuan siswa pada post-test yaitu 78,70.
mencapai rata-rata tersebut bahkan ada yang Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
belum mendapatkan poin sama sekali yang kemampuan siswa sebelum dan sesudah
berarti kemungkinan siswa ini memiliki dilakukan model pembelajaran kooperatif
pemahaman yang sedikit terkait materi tipe jigsaw yaitu dari 52,25 menjadi 78,70.
kinematika partikel. Peningkatan ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
Soal yang diberikan pada pre-test meningkatkan kemampuan, minat dan
mencakup konsep- konsep dasar pemahaman motivasi belajar siswa pada materi
mengenai kinematika partikel. Dimana kinematika partikel.
pertanyaan pertama bertujuan untuk
mengetahui pemahaman siswa dalam PENUTUP
membedakan percepatan dan kecepatan. Soal
kedua bertujuann untuk mengetahui Berdasarkan penelitan yang dilakukan
pemahaman siswa terhadap kinematika gerak kepada 31 responden siswa SMA/MA/SMK
lurus beraturan (GLB). Dan untuk soal ketiga ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
dan keempat bertujuann untuk mengetahui berikut :
pemahaman siswa terhadap konsep gerak 1. Dengan melibatkan siswa secara
parabola dan pemahaman terhadap konsep langsung dalam pembelajaran dapat
kecepatan rata-rata, yang mana kecepatan meningkatkan kemampuan
rata-rata adalah jarak yang ditempuh dibagi pemahaman siswa terhadap materi
dengan waktu yang diperlukan. kinematika partikel.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe
Selanjutnya setelah dilakukan model
jigsaw merupakan metode yang tepat
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan
dilakukan lagi post-test untuk mengatahui pemahaman siswa terhadap materi
efektifitas model pembelajaran kooperatif kinematika partikel.
tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan 3. Pembelajaran yang dilakukan secara
siswa pada materi kinematika partikel. Dari berkelompok dapat meningkatkan
post-test tersebut diperoleh data sebagai kemampuan siswa terhadap
berikut :
pemahaman materi kinematika
13

partikel.
11
JUMLAH SISWA

Berdasarkan kesimpulan diatas


disarankan kepada guru pada saat mengajar
4

perlu memperhatikan keterlibatan siswa


dalam belajar dan menggunakan metode,
40 60 80 10 model, dan pendekatan yang tepat terhadap
NILAI SISWA materi yang akan disampaikan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
Gambar 2. Hasil kemampuan siswa proses pembelajaran.
setelah dilakukan model
pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw.
DAFTAR PUSTAKA OLEH GURU DI SMAN 1 SUNGAI
RAYA KABUPATEN KUBU RAYA
ANALYSIS OF LEARNING MEDIA
Agustami. (2022). Strategi Pembelajaran TECHNOLOGY APPLICATION BY
Kooperatif. Jakarta: PT. Rosda Karya. TEACHER IN SMAN 1 KUBU DISTRICT
RIVER RAYA. Jurnal Pendidikan Sosiologi
Wijaya, T. (2014). Analisis Interaksi Sosial Dan Humaniora, 8(2).
Kooperasi Teman Sebaya Dalam
Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Prahara. (2006). Model-Model Pembelajaran.
Pelajaran Sosiologi Di Kelas XI IPS 1. Depok: PT Grafindo Persada.
Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan
Humaniora, 5(1). Sudjana, N. (2011). Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Jannah, M. M., & Rasyid, H. (2023). Kurikulum Algensindo.
merdeka: Persepsi guru pendidikan anak
usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning.
Anak Usia Dini, 7(1), 197–210. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Pohan, A. E. (2020). Konsep pembelajaran Yasmin, M. (2011). Desain Pembelajaran


Online berbasis pendekatan ilmiah. Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan.
Penerbit CV. Sarnu Untung. Jakarta : Gaung Persada.

Luthfiyana, N. H., Husna, E. S., Nida, S. K.,


& Kinesti, R. D. A. (2022). Upaya
Pemanfaatan Teknologi: Aplikasi Rpp
Digital Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Di Sekolah Indonesia Kuala
Lumpur (SIKL)(Studi Kasus Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)). JKPD
(Jurnal Kajian Pendidikan Dasar), 7(2),
84–90.

Imran, I. (2017). ANALISIS PENERAPAN


TEKNOLOGI MEDIA PEMBELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai