Anda di halaman 1dari 130

RANCANGAN

RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2020 - 2024

DRAFT 8 JANUARI 2020


RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................................i


DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................1-1
1.1 KONDISI UMUM ........................................................................................... 1-1
1.1.1 PENGELOLAN SUMBER DAYA AIR (SDA) ................................... 3
1.1.2 PENYELENGGARAAN JALAN......................................................... 6
1.1.3 PEMBANGUNAN PERMUKIMAN................................................ 1-8
1.1.4 PEMBANGUNAN PERUMAHAN .................................................. 10
1.1.5 PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI .............................................. 1-11
1.1.6 PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS .................................. 1-12
1.1.7 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ........................................ 12
1.1.8 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ......................... 12
1.1.9 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA ............. 13
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN ......................................................... 1-14
1.2.1 LINGKUNGAN STRATEGIS DAN AMANAT PEMBANGUNAN1-
14
1.2.2 ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN....... 1-24
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS .................................................................2-1
2.1 VISI ................................................................................................................... 2-1
2.2 MISI .................................................................................................................. 2-1
2.3 TUJUAN .......................................................................................................... 2-2
2.4 SASARAN STRATEGIS................................................................................. 2-2
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN ........3-1
3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL ................................. 3-1
3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN ...................... 3-15
3.2.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI UTAMA ......................... 3-15
3.2.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI LINTAS SEKTOR ......... 3-29
3.2.3 PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN .................... 3-35
3.3 KERANGKA REGULASI ............................................................................ 3-38
3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN ................................................................ 3-45
3.4.1 Struktur Organisasi .......................................................................... 3-46
3.4.2 Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) ................................. 3-49
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ..............................................................4-1
4.1 TARGET KINERJA ........................................................................................ 4-1
4.2 KERANGKA PENDANAAN ....................................................................... 4-3
BAB 5 PENUTUP ...............................................................................................................................................5-1
LAMPIRAN
Lampiran 1: Matriks Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

i
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

DAFTAR TABEL

Tabel 3-1 Area Perubahan dan Hasil yang Diharapkan Grand Reformasi
Birokrasi 2010 – 2024 ...................................................................................... 3-45
Tabel 4-1 Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator dan Target Kinerja
Kementerian PUPR Tahun 2020-2024 ............................................................ 4-1
Tabel 4-4 Indikasi Kebutuhan Pendanaan Masing-maisng Program
Kementerian PUPR 2020 – 2024 ...................................................................... 4-3

ii
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Target Visium Tahun 2020 – 2024 dan 2030 ................................................ 1-23
Gambar 2-1 Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2020 – 2024 ......................................................................................................... 2-3
Gambar 3-1 Skema Perubahan Organisasi Kementerian PUPR .................................... 3-46
Gambar 3-2 Skema Perubahan Organisasi UPT dan Satker SNVT ............................... 3-47
Gambar 3-3 Organisasi Kementerian PUPR ..................................................................... 3-48
Gambar 3-4 Strategi dan Milestone Manajemen SDM PUPR Menuju Pelayanan
Prima 2025........................................................................................................ 3-49
Gambar 3-5 Tahapan Penguatan Kompetensi SDM Penyelenggara Infrastruktur
PUPR................................................................................................................. 3-49
Gambar 3-6 Komposisi SDM Kementerian PUPR Per Unit Organisasi
Tahun 2018 - 2024 ........................................................................................... 3-50
Gambar 3-7 Komposisi Tingkat Pendidikan SDM Kementerian PUPR
Tahun 2018 - 2024 ........................................................................................... 3-51
Gambar 3-8 Jumlah dan Komposisi Kompetensi SDM Kementerian PUPR
Tahun 2018 – 2024 ........................................................................................... 3-51

iii
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 KONDISI UMUM
Visi pembangunan nasional di dalam RPJMN 2015 – 2019, yaitu Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong telah
dijabarkan dalam tiga dimensi strategi pembangunan nasional, yaitu Dimensi
Pembangunan Manusia dan Masyarakat, Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, serta
Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, yang didukung oleh kondisi yang terkait dengan
aspek politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

Di dalam pencapaian visi tersebut, selama periode 2015-2019, Kementerian Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah memberikan kontribusi yang
signifikan pada upaya pencapaian kedaulatan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi,
konektivitas, penyediaan perumahan dan permukiman yang layak dan produktif, dengan
memperhatikan pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan, gender serta
berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik dalam proses pencapaian tujuan
pembangunan nasional serta peningkatan daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)
berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan merupakan upaya penerapan prinsip
pembangunan berkelanjutan secara seimbang dan sinergis dalam memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Dalam
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan diperlukan keterpaduan antara 3 (tiga) pilar
yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan yang kemudian diperkuat dengan dimensi
kelembagaan. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan secara umum tercermin dalam
indikator–indikator antara lain: (1) indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan
ekonomi dan dampak ekonomi; (2) tingkat partisipasi masyarakat pelaku pembangunan,
partisipasi masyarakat marginal/minoritas (kaum miskin dan perempuan), dampak
terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai sosial yang berkembang di
masyarakat; dan (3) dampak terhadap kualitas air, udara dan lahan serta ekosistem
(keanekaragaman hayati).
Selanjutnya, Pengarusutamaan Gender (PUG) diartikan sebagai strategi yang dibangun
untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional yang memperhatikan kualitas hidup, pengalaman, aspirasi,
kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan perempuan (orang lanjut usia, anak-anak,
penyandang disabilitas, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, serta kelompok
rentan lainnya) yang diperoleh dari indikator kesetaraan akses, kontrol, partisipasi dalam
pembangunan dalam memperoleh manfaat hasil-hasil pembangunan.

1-1
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Upaya-upaya tersebut dilaksanakan melalui berbagai program pembangunan infrastruktur


beserta dukungan bagi penyelenggaraan pembangunan yang terdiri dari pengelolan
Sumber Daya Air (SDA), penyelenggaraan jalan, pembangunan permukiman,
pembangunan perumahan, fasilitasi pembiayaan perumahan, pembinaan jasa konstruksi,
penelitian dan pengembangan, pembinaan SDM, pengendalian dan pengawasan serta tata
kelola penyelenggaraan pembangunan.
Secara makro pembangunan infrastruktur secara keseluruhan telah memberikan dampak
ekonomi, baik pada tahap konstruksi pembangunan infrastruktur maupun pada operasi
infrastruktur. Dampak ekonomi pada tahap konstruksi terlihat misalnya dari peningkatan
investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan nilai tambah yang dihasilkan. Investasi
infrastruktur pada tahun 2017 sebesar Rp 126,8 Triliun telah memberikan konstribusi
pertumbuhan ekonomi sebesar 1,06% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp 146,9
Triliun. Sedangkan pada tahun 2018 investasi infrastruktur sebesar Rp 157,8 Triliun telah
memberikan konstribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,28% dengan nilai tambah yang
dihasilkan Rp 184,4 Triliun. Adapun dampak ekonomi pada tahap opersi infrastruktur
yaitu Investasi infrastruktur pada tahun 2017 sebesar Rp 49,3 Triliun telah memberikan
konstribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,38% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp
52,2 Triliun. Sedangkan pada tahun 2018 investasi infrastruktur sebesar Rp 92,3 Triliun
telah memberikan konstribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,65% dengan nilai tambah
yang dihasilkan Rp 94,8 Triliun.

1-2
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.1 PENGELOLAN SUMBER DAYA AIR (SDA)


Selama periode 2015 – 2019, pengelolaan SDA secara umum ditujukan bagi tercapainya
sasaran-sasaran untuk terwujudnya kedaulatan pangan, ketahanan air dan kedaulatan
energi. Pengelolaan dilaksanakan melalui konservasi SDA untuk menjaga fungsi dan
kapasitas tampung sumber-sumber air serta peningkatan kapasitas sumber-sumber air,
pendayagunaan SDA untuk memenuhi kebutuhan air bagi kehidupan sehari-hari
masyarakat serta kebutuhan sosial dan ekonomi produktif, dan pengendalian daya rusak
air untuk peningkatan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi risiko daya rusak air,
serta peningkataan kapasitas kelembagaan dan regulasi dalam pengelolaan SDA.
Konservasi SDA yang dilaksanakan melalui pembangunan dan rehabilitas/peningkatan
bendung/waduk/embung /bangunan penampung air lainya serta restorasi sungai,
revitalisasi danau dan konservasi rawa. Capaian hingga akhir tahun 2019 meliputi:
Bendungan/waduk yang telah terbangun sebanyak 61 buah, terdiri dari 16 bendungan
lanjutan periode sebelumnya dan 45 bendungan baru; Embung dan bangunan penampung
air lainnya yang telah terbangun sebanyak 1.212 buah; Bendungan/ waduk yang telah
direhabilitasi/ditingkatkan sebanyak 760 buah; Embung dan bangunan penampung air
lainnya yang telah direhabilitasi/ditingkatkan sebanya 240 buah; dan Danau yang
direvitalisasi sebanyak 33 buah.

Pendayagunaan SDA yang dilaksanakan melalui pembangunan, peningkatan dan


rehabilitasi sarana prasarana air baku, beserta peningkatan, operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi. Capaian hingga akhir tahun 2019 meliputi: Sarana prasarana pengelolaan
air baku yang yang terbangun dan telah ditingkatkan fungsinya sebanyak 29,92 .m³/detik;
Sarana dan prasarana pengelolaan air baku yang telah direhabilitasi sebanyak 11,07
m³/detik; Jaringan irigasi yang menjadi kewenangan pusat telah dibangun sepanjang
2.163,87 Km; Jaringan irigasi rawa yang telah dibangun sepanjang 1.080,2 Km; Jaringan
irigasi tambak yang telah dibangun sepanjang 119,9 Km; Jaringan irigasi air tanah yang
telah dibangun sepanjang 303,81 Km; Jaringan irigasi yang menjadi kewenangan pusat
telah direhabilitasi sepanjang 6.329,96 Km; Jaringan irigasi rawa yang telah direhabilitasi
sepanjang 5.139,62 Km; Jaringan irigasi tambak yang telah direhabilitasi sepanjang 764,83
Km; Jaringan irigasi air tanah yang telah direhabilitasi sepanjang 739,9 Km; Jaringan irigasi
yang menjadi kewenangan pusat yang dilakukan operasi dan pemeliharaan sepanjang
6.329,96 Km; Jaringan irigasi rawa yang dilakukan operasi dan pemeliharaan sepanjang
5.139,62 Km; Jaringan irigasi air tanah yang dilakukan operasi dan pemeliharaan sepanjang
478 Km.

1-3
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Pengendalian daya rusak air telah dilaksanakan melalui penanganan pada kawasan yang
terkena dampak banjir, sedimen/lahar gunung berapi, dan abrasi pantai. Capaian hingga
akhir tahun 2019 meliputi: Breakwater / seawall dan bangunan pengamanan pantai lainnya
yang dipelihara sepanjang 174,30 Km; Jumlah sungai yang telah dinormalisasi dan tanggul
yang telah dibanguan/ditingkatkan sepanjang 810,94 Km; dan kawasan yang terlindungi
dari daya rusak air seluas 61.923,08 Ha.

Hasil pembangunan telah meningkatkan ketersedian air, baik untuk kebutuhan irigasi
maupun air baku, antara lain meliputi:
1. Kapasitas/daya tampung bangunan air sebanyak 14,77 milyar m³;
2. Ketersediaan air irigasi yang bersumber dari waduk mencapai 14,34%;
3. Kapasitas air baku nasional sebanyak 29,92m³/detik.
Konstribusi hasil pembangunan SDA bagi pencapaian kedaulatan pangan, ketahanan air
dan kedaulatan energi tercermin dari pemanfaatan hasil pembangunan SDA, antara lain:
1. Peningkatan luas panen padi, menurut data BPS luas panen padi di Indonesia tahun
2018 diperkirakan mencapai sebesar 10,90 juta hektar.
2. Peningkatan kapasitas terpasang pada IPA SPAM yang disediakan melalui sarana dan
prasarana air baku telah memberikan dampak bagi peningkatan cakupan pelayanan
air minum bagi penduduk (Rumah Tangga/RT).
3. Pengembangan potensi PLTA pada waduk-waduk telah meningkatkan kapasitas
PLTA pada waduk dan meningkatkan konstribusi pada kapasitas pembangkit
tepasang. Secara keseluruhan kapasitas pembangkit terpasang pada tahun 2014 sebasar
53 GW meningkat menjadi 62,6 GW pada tahun 2018.
4. Sejumlah kawasan yang terlindungi dari bahaya dampak banjir, sedimen/lahar gunung
berapi, dan abrasi pantai telah memberikan kontribusi bagi terlindunginya sejumlah
lahan produktif, kawasan wisata, industri, perumahan, permukiman dan bangunan

1-4
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

serta property lainnya, termasuk perlindungan terhadap penduduk dalam


melaksanakan aktivitas social dan ekonominya.

1-5
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.2 PENYELENGGARAAN JALAN

Selama periode 2015 – 2019, penyelenggaraan jalan yang meliputi pembangunan serta
pemeliharaan jalan dan jembatan secara umum ditujukan bagi peningkatan konektivitas
dan memperkuat daya saing infrastruktur, dan lebih khusus ditujukan untuk mempercepat
pembangunan transportasi yang mendorong penguatan industri nasional mendukung
sislognas dan konektivitas nasional serta membangun sistem dan jaringan transportasi
yang terintegrasi untuk mendukung investasi pada koridor ekonomi, kawasan industri
khusus, kompleks industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor
ekonomi.
Pencapaian pembangunan penyelenggaraan jalan hingga akhir tahun 2019 meliputi:
1. Jalan Nasional yang dipelihara sepanjang 46.867 km.
2. Jalan Nasional yang ditingkatkan kapasitasnya sepanjang 3.278 Km.
3. Jalan Nasional baru yang dibangun berupa jalan paralel perbatasan, jalan akses ke
kawasan strategis, dan jalan akses membuka isolasi di beberapa wilayah sepanjang
3.867 km.
4. Jembatan yang dipelihara sepanjang 449.671 m.
5. Jembatan yang ditingkatkan sepanjang 15.206 m.
6. Jembatan baru yang dibangun mencapai sepanjang 58.346 m
7. Jalan Bebas Hambatan (Jalan Tol) yang telah dibangun sepanjang 1.500 Km, sepanjang
103 km dikerjakan oleh Pemerintah dan selebihnya dikerjakan oleh swasta.

Pembangunan dan pemeliharaan jalan hingga akhir tahun 2019 telah menghasilkan kondisi
mantap jalan nasional mencapai 98% dan tingkat aksesibilitas jalan nasional mencapai
88,3.%. Dengan kondisi tersebut maka arus transportasi, logistik, barang dan jasa antar
wilayah semakin efisien. Di sisi lain dengan adanya pembangunan jalan baru, sejumlah
wilayah telah memiliki akses transportasi yang dapat mempercepat arus dan menurunkan
biaya logistic, di samping membuka isolasi beberapa wilayah. Gambaran singkat tentang
hasil pembangunan jalan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sejumlah Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang
telah terkoneksi Jalan Nasional dan Jalan Bebas Hambatan
2. Sejumlah Kawasan Strategis untuk kepentingan ekonomi, seperti Kawasan Ekonomi
Khusus, telah memiliki akses langsung dan/atau lebih cepat ke jalan nasional.

1-6
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3. Hasil pembangunan jalan meningkatkan kontribusi terhadap daya saing global.


Laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) tahun 2018, Indonesia berada
pada posisi ke 45 dari 140 negara dalam indeks daya saing global. Pencapaian di
dukung oleh salah satu pilar Infsatruktur yaitu Quality of Roads pada ranking 64,
meningkat dari tahun 2014 yang berada pada ranking 72.
4. Hasil pembangunan jalan meningkatkan kontribusi terhadap Logistic Performance Indeks
(LPI). Laporan yang dirilis oleh World Bank tahun 2018, Indonesia berada pada posisi
46 dari 161 negara dengan ranking infratruktur pada posisi ke 54, meningkat dari tahun
2014 yang berada pada ranking ke 53 dengan ranking infratruktur pada posisi ke 56.

1-7
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.3 PEMBANGUNAN PERMUKIMAN


Selama periode 2015 – 2019, pembangunan permukiman ditujukan bagai pemenuhan
layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia
Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”:

Pengembangan Kawasan Permukiman


Pengembangan Kawasan permukiman ditujukan terutama untuk menghilangkan
permukiman kumuh perkotaan dan peningkatan kualitas permukiman di berbagai
Kawasan. Di kawasan perdesaan pembangunan berupa penyediaan sarana, prasarana dan
fasilitas umum permukiman yang memenuhi SPM; prasarana pendukung kegiatan
produksi sesuai dengan komoditas unggulannya; beserta sarana dan prasarana pendukung
peningkatan konektivitas kegiatan antar desa maupun antar desa-kota. Di Kawasan khusus
dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung meningkatnya
produktivitas kawasan perbatasan berbasis komoditi unggulan, dan sarana prasarana
pendukung kegiatan perbatasan seperti pos perbatasan negara yang memenuhi standar
internasional.
Sampai akhir tahun 2019 kegiatan pengembangan kawasan permukiman telah mampu
menurunkan luas permukiman kumuh perkotaan sebesar 32.222 ha, yaitu dari 38.431 ha
permukiman kumuh pada tahun 2014 menjadi 6.209 ha pada akhir tahun 2019. Di Kawasan
perdesaan telah dilakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur permukiman
seluas 103.770 Ha. Di Kawasan khusus telah dilakukan pembangunan dan pengembangan
infrastruktur permukiman seluas 5.349 Ha. Pembangunan infrastruktur permukiman juga
dilakukan melalui pendampingan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat yang
hingga tahun 2019 mencapai 11.067 Kelurahan dengan luas permukiman 7.927 Ha.

Penataan Bangunan dan Lingkungan


Penataan bangunan gedung dan lingkungan difokuskan pada upaya revitalisasi kawasan
tematik perkotaan. Dalam mewujudkan kegiatan revitalitasi kawasan tematik perkotaan
yang didukung oleh tiga komponen utama, yaitu: penyusunan dan impelementasi NSPK,
fasilitasi pemerintah daerah, dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan revitalisasi kawasan
tematik perkotaan sebagai agenda utama bidang penataan bangunan dan lingkungan
memiliki tujuan untuk mencapai perwujudan sustainable city dan juga menggiatkan urban
economic development. Pencapaian pembangunan selama periode 2015 -2019 terdiri dari:
a. Sebanyak 457 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau 90,14% dari total 507 Pemda
kab/kota sebanyak telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Bangunan Gedung.
b. Penyelenggaraan bangunan Gedung seluas 1.378.159 m²
c. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan seluas 10.383.577 m²
d. Pengembangan Kawasan perkotaan metropolitan dan kota/Kawasan perkotaan
terfasilitasi pemenuhan SPP dan pengembangan kota layak huni, kota hijau dan kota
cerdas sebanyak 238 kawasan.
e. Percontohan fasilitasi ruang terbuka publik revolusi mental sebanyak 72 kecamatan.
f. Penyelenggaraan bangunan Gedung dan penataan Kawasan PBLN seluas 392.105 m²
g. Penyelenggaraan bangunan Gedung dan penataan Kawasan pendukung ASEAN
Games seluas 21.796 m².

1-8
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Pemenuhan Kebutuhan Air Minum


Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah berkontribusi bagi
peningkatan cakupan pelayanan air minum nasional sebesar 6,61% yaitu dari 68,11% pada
akhir tahun 2014 menjadi 74,72% di akhir tahun 2019. Secara khusus pencapain pelayanan
air minum juga didukung oleh peningkatan PDAM yang sehat. Pada tahun 2017 jumlah
PDAM Sehat sebanyak 209 (55.3%), Kurang Sehat 103 (27.2%) dan Sakit sebanyak 66
(17.5%). Pemenuhan kebutuhan air minum dilaksanakan melalui pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan pencapaian sebagai berikut:
a. SPAM terfasilitasi di 1,687 Kawasan
b. SPAM kawasan perkotaan sebanya 13.303 Liter/Detik
c. SPAM berbasis masyarakat sebanyak 7.759 Liter/Detik
d. SPAM kawasan khusus sebanyak 1.822 Liter/Detik
e. SPAM Regional sebanyak 1.430 Liter/Detik
f. SPAM kawasan rawan air sebanyak 309 Liter/Detik.

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman


Pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dilaksanakan melalui pengelolaan air
limbah, pengelolaan persampahan dan pengelolaan drainase. Pembangunan infrastruktur
air limbah dan persampahan telah berkontribusi bagi peningkatan cakupan pelayanan
sanitasi sebesar 8,76% dari baseline 61,08% menjadi 69,84% di akhir tahun 2019. Capaian
pembangunan meliputi:
a. Jumlah Rumah Tangga (RT) yang terlayani infrastruktur air limbah dan persampahan
sebanyak 10.207.619 RT.
b. Luas genangan yang tertangani sebanyak 4.666 Ha.

1-9
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.4 PEMBANGUNAN PERUMAHAN


Selama periode 2015 – 2019, pembangunan perumahan ditujukan untuk memperluas akses
terhadap tempat tinggal yang layak yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
memadai untuk seluruh kelompok masyarakat secara berkeadilan, melalui pengembangan
multi-sistem penyediaan perumahan secara utuh dan seimbang. Pencapaian pembangunan
perumahan hingga akhir tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penurunan kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspekrif menghuni telah
mencapai 1.168.136.
2. Fasilitasi penyediaan hunian layak berupa rumah susun, rumah khusus, dan rumah
swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mencapai 115.765 unit
3. Fasilitasi penyaluran bantuan hunian layak mencapai 1.052.371
4. Fasilitasi peningkatan kualitas rumah tidak layak huni mencapai 662.907.
5. Penurunan backlog rumah MBR dilakukan melalui fasilitasi pembiayaan hunian layak,
termasuk bantuan pembiayaan melalui pemberian subsidi pembiayaan yang meliputi
FLPP, SBUM, SSB, dan BP2BT. Fasilitasi Penyaluran Bantuan Hunian Layak mencapai
782.371 unit.

10
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.5 PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI


Selama periode 2015 – 2019, pembinaan jasa konstruksi difokuskan pada upaya
peningkatan kualitas pengelolaan data dan informasi konstruksi, ketersediaan sumber
daya konstruksi, penerapan teknologi konstruksi, pemberdayaan, pengawasan dan
pengendalian mutu konstruksi, peningkatan kapasitas jasa konstruksi, serta
pendayagunaan dan pengelolaan aset material dan peralatan konstruksi. Pencapaian
pembinaan jasa konstruksi hingga akhir tahun 2019 meliputi:
1. Investasi Infrastruktur dan Pasar Konstruksi yang diukur dari tingkat rasio kapitalisasi
konstruksi selama kurun waktu 2015 – 2019 telah mencapai 377.8 triliun.
2. Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) yang berkinerja baik sebanyak 271 BUJK.
3. Utilitas produk unggulan berupa produk industri beton pracetak yang digunakan
dalam pembangunan infrastruktur telah mencapai 21,38 juta m³
4. Kerjasama dan pemberdayaan dalam pelatihan tenaga kerja konstruksi terlaksana
sebanyak 8.401 angkatan.
5. SDM penyedia jasa konstruksi yang kompeten mencapai 987.243 orang.

1-11
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.6 PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS


Selama periode 2015 – 2019, peningkatan pengendalian dan pengawasan intern
kementerian PUPR ditujukan bagi penyelenggaraan infrastruktur PUPR dan sasaran
prioritas nasional serta program kegiatan percepatan pembangunan nasional untuk
mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,
dan terpercaya. Pencapaian peningkatan pengawasan dan akuntabilitas hingga akhir tahun
2019, antara lain:
1. Level Internal Audit Capability Model (IA-CM) telah mencapai Level 3. Pencapaian level
berdasarkan hasil penilaian mandiri (self assesment) dan/atau penjaminan terhadap
penilaian mandiri (Quality Assurance) oleh pihak ketiga (BPKP) pada akhir tahun.
2. Kualitas pengawasan kinerja dan keuangan di Kementerian PUPR telah mencapai 90%.
Pencapain tersebut dikur dari rata-rata hasil Skor Hasil Peer Review Internal proses
AREPP terhadap Inspektorat, LHA (Audit Kinerja) yang ditindaklanjuti tepat waktu,
LHA (Audit Kinerja) yang ditindaklanjuti tuntas, LHA (Audit Kinerja) yang bersih dari
temuan kategori 02, Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP
"memadai" berdasarkan Form 10, KMA Audit Kinerja (per triwulan), Rata-Rata Skor
Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.

1.1.7 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Selama periode 2015 – 2019, penelitian dan pengembangan difokuskan pada upaya untuk
mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang PUPR dalam menciptakan dan
mengembangkan teknologi dan rekomendasi kebijakan untuk digunakan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan infrastruktur PUPR seiring dengan tuntutan
pembangunan infrastruktur PUPR yang semakin meningkat. Kondisi capaian penelitian
dan pengembangan hingga akhir tahun 2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Peningkatan pemanfaatan teknologi dan rekomendasi kebijakan mencapai 75%
2. Peningkatan pemanfaatan teknologi terapan sebanyak 147 unit
3. Peningkatan pemanfaatan rekomendasi kebijkan sebanyak 53 naskah
4. Peningkatan kualitas layanan teknis kepada stakeholders mencapai 80%.

1.1.8 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


Selama periode 2015 – 2019, pengembangan sumber daya manusia ditujukan bagi
terwujudnya ASN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang kompeten,
profesional, qualified, dan berintegritas melalui pengembangan karir dan kompetensi.
Pengembangan difokuskan pada upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Persyaratan Jabatan. Pencapaian
pengembangan sumber daya manusia hingga akhir tahun 2019 meliputi:
1. Peningkatan ASN yang Terdidik telah mencapai 894 orang;
2. Peningkatan ASN yang Terlatih telah mencapai 29.619 orang;
3. Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja telah mencapai 15.874 orang.

1-12
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.1.9 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA


Selama periode 2015 – 2019, peningkatan dukungan manajemen dan teknis lainnya
difokuskan peningkatan kapasitas kelembagaan aparatur dan peran dukungan sarana dan
prasarana bagi terwujudnya sistem perencanaan yang berkualitas, pelaksanaan kegiatan
yang optimal, dan responsibilitas evaluasi pembangunan infrastruktur pekerjaan umum
dan permukiman dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya. Pencapaian peningkatkan dukungan manajemen dan teknis
lainnya hingga akhir tahun 2019 meliputi:
1. Nilai Laporan Kinerja Pemerintah mencapai 78 poin yang merupakan hasil penilaian
dari Kementerian Pendayagunaan dan reformasi birokrasi. Nilai tersebut mengalami
peningkatan sebesar 4,46 poin dari tahun 2014 sebesar 73,36 point.
2. Opini WTP hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terus dipertahankan
mencapai nilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama kurun waktu 5 tahun, 2015 -
2019;
3. Transparansi Pelaksanaan Program mencapai 100% yang diukur dari publikasi
program dan kegiatan regular dan publikasi program dan kegiatan Dana Alokasi
Khusus (DAK). Peningkatan transparansi sebesar 55% dari tahun 2014 sebesar 45%
4. Pengelolaan dan Pengadministrasian Pegawai mencapai 100% yang diukur dari adanya
system informasi pegawai yang bisa diakses oleh semua pegawai, keterbukaan dalam
seleksi jabatan, tingkat ketepatan layanan mutasi pegawai, dan system rekruitmen
pegawai secara terbuka.
5. Fasilitasi Produk Hukum dan Bantuan Hukum mencapai 100% yang diukur dari
penyiapan peraturan, publikasi peraturan, dan keberhasilan dalam penanganan
perkara.

13
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

1.2.1 LINGKUNGAN STRATEGIS DAN AMANAT PEMBANGUNAN

1. Pertambahan Jumlah Penduduk dan Urbanisasi


Berdasarkan proyeksi BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai
284,829,000 jiwa dengan populasi terbanyak masih tetap berada di pulau Jawa yang
diperkirakan akan mencapai 158,738,000 jiwa, disusul oleh pulau Sumatera (62,898,600
jiwa), pulau Sulawesi (21,019,800 jiwa), pulau Kalimantan (18,082,600 jiwa), pulau Bali dan
Nusa Tenggara (15,932,400 jiwa), Pulau Papua (4,793,900 jiwa), dan Kepulauan Maluku
(3,363,700 jiwa).
Penduduk Indonesia diprediksi akan berkembang di wilayah perkotaan, artinya proporsi
penduduk yang tinggal di perkotaan akan tumbuh lebih banyak dibanding penduduk yang
tinggal di wilayah perdesaan. Penduduk perkotaan pada tahun 2025 akan mencapai 60%
dari seluruh populasi. Hal ini juga sebagai dampak adanya pertumbuhan urbanisasi di
Indonesia yang saat ini mencapai 4,1 persen.
Urbanisasi diklaim dapat mendorong konsumsi rumah tangga, investasi, hingga
pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi. Namun demikian urbanisasi harus terkelola
dengan baik, pertumbuhan urbanisasi yang relatif tinggi harus diiringi dengan
kemampuan tata kelola dan infrastruktur yang memadai.
Proyeksi Penduduk Menurut
Provinsi 2010 – 2025 (Ribuan)

Proyeksi Penduduk Menurut


Kelompok Umur 2020 – 2025 (Ribuan)

1-14
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2. Kesenjangan Antar Wilayah


Ketimpangan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan infrastruktur relative masih tinggi,
di mana porsi anggaran belanja pembangunan infrastruktur masih terfokus di pulau Jawa
dan pulau Sumatera, masing-masing sebesar 25,82% dan 21,91%. Sisanya sebesar 52,27%
baru dialokasikan ke 6 pulau/kepulauan dengan perincian Pulau Kalimantan sebesar
11,32%, Pulau Sulawesi sebesar 14,83%, Pulau Bali sebesar 4,69%, Kepualauan Nusa
Tenggara sebesar 4,9%, Kepulauan Maluku sebesar 5,81%, serta Pulau Papua sebesar
10,72%.
Di sisi lain indeks kebermanfaatan infrastruktur tinggi juga masih didominasi oleh wilayah-
wilayah yang terdapat di Kawasan Barat Indonesia, yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan
Pulau Bali. Untuk Pulau Kalimantan sebetulnya sudah termasuk kategori cukup tinggi,
hanya ketimpangannya masih tinggi terlihat dari wilayah dengan indeks kebermanfaatan
tinggi di Pulau Kalimantan.

Selanjutnya bila dilihat dari Koefisien Gini (Gini Ratio) yang merupakan ukuran
ketidakmerataan atau ketimpangan agregat, menurut data BPS, pada tahun 2015 Gini Ratio
Indonesia sebesar 0.329 dan pada tahun 2018 sebesar 0.384, mengalami peningkatan sebesar
0,055 point.

1-15
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3. Indeks Daya Saing yang Masih Rendah


Indeks Daya Saing Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun
demikian indeks daya saing infratruktur mengalami sedikit penurunan yaitu pada
peringkat 36 di tahun 2017-2018 bila dibandingkan pada tahun 2014 -2015 yang berada pada
peringkat 34. Di Kawasan ASEAN saja, indek daya saing infratsruktur masih tertinggal dari
negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Perkembangan Peringkat Ease of Doing Business Indonesia terus meningkat sejak tahun 2015
yang berada pada peringkat 114 menjadi peringkat 72 pada tahun 2018 dan mengalami
sedikit penurunan di tahun 2019 pada peringkat 73.
Berdasarkan World Happiness Report yang diterbitkan oleh UN SDSN (United Nation
Sustainable Development Solutions Network) pada tahun 2015, Indeks Kebahagiaan
Masyarakat Indonesia masuk dalam peringkat 74. Namun pada tahun 2016 peringkat
Indonesia menurun menjadi peringkat 79. Hingga pada tahun 2018, peringkat Indonesia
semakin menurun pada peringkat 96.

Global Competitiveness Index 4.0, 2017-2018 Rankings

Sumber: The Global Competitiveness Report 2018

Ease of Doing Bussiness Indonesia 2018 -2019


DB 2018 DB 2019 Perubahan
Indikator
Peringkat Skor Peringkat Skor Skor
0 EoDB Keseluruhan 72 66.54 73 67.96 1.42
1 Strating a Business 144 77.93 134 81.22 3.29
2 Dealing with Construction Permits 108 66.08 112 66.57 0.49
3 Getting Electricity 38 83.87 33 86.38 2.51
4 Registering Property 106 59.01 100 61.67 2.66
5 Getting Credit 55 65.00 44 70.00 5.00
6 Protecting Minority Investors 43 63.33 51 63.33 0.00
7 Paying Taxes 114 68.04 112 68.03 -0.01
8 Trading across Borders 112 67.27 116 67.27 0.00
9 Enforcing Contracts 145 47.23 146 47.23 0.00
10 Resolving Insolvency 38 67.61 36 67.89 0.28
Sumber: World Bank 2019 diolah

1-16
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

4. Perubahan Iklim dan Kerentanan Bencana


Perubahan iklim yang terus terjadi telah menimbulkan berbagai bencana yang berdampak
lebih luas dan trennya terus mengalami peningkatan, seperti banjir, longsor, kekeringan,
badai dan kebakaran lahan. Sebagai contoh banjir di sejumlah daerah di Sulawesi selatan
tahun 2019 dipicu oleh cuaca ekstrem, yaitu curah hujan yang sangat tinggi (di atas 300
milimeter per hari).

Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada pada Ring of Fire (Cincin Api Pasifik atau
Lingkaran Api Pasifik) yang merupakan area tumbuhnya 75% seluruh gunung api di dunia
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat rentan terhadap bencana dari
aktivitas geologi yaitu gempa bumi, tsunami dan gunung meletus.

INDONESIA:
“Center of Excellence” Geologi
Lempeng Pasifik
Lempeng Eurasia

Lempeng Indo-Australia

Dampak Positif Dampak Negatif


▪ Tanah yang subur, 128 Cekungan Sedimen, ▪ Erupsi Gunungapi (69 Gunungapi Aktif),
▪ 329 Manifestasi Panas Bumi, ▪ Gempa Bumi (3 Lempeng Tektonik Aktif),
▪ 421 Cekungan Air Tanah, 5 Jalur Metallogenik ▪ Tsunami dan Gerakan Tanah
▪ Potensi Sumber Energi ▪ Potensi Bencana Geologi

Sumber: Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, 2018

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukan sejak tahun 2015
hingga tahun 2018 jumlah kejadian bencana sebanyak 7.996 kejadian. yaitu tahun 2015
(1.694 kejadian), 2016 (2.306 kejadian), 2017 (2.862 kejadian), 2018 (1.134 kejadian), terdiri
dari bencana Banjir, Tanah Longsor, Gelombang Pasang/Abrasi, Puting Beliung,
Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan, Gempa Bumi, Tsunami, dan Letusan Gunung
Api.

Jumlah Kejadian Bencana di Indonesia 2015 - 2017

3500
2862
3000
2306
2500
2000 1694
1500 1134
1000
500
0
2015 2016 2017 2018

Banjir, Tanah Longsor, Gelombang Pasang/Abrasi, Puting Beliung, Kekeringan, Kebakaran Hutan
dan Lahan, Gempa Bumi, Tsunami, dan Letusan Gunung Api.
Sumber: BNPB diolah

1-17
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Laporan dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengurangan Risiko Bencana


(UNISDR) berdasarkan data dari Center for Researh on The Epidemiology of Disasters (CRED),
International Disaster Database (EM-DAT) menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara
dengan jumlah korban jiwa akibat bencana alam tertinggi sepanjang tahun 2018. Dari total
10.373 korban jiwa di seluruh dunia, 4.535 orang diantaranya dari Indonesia. Data ini
menunjukkan tingginya kerentanan bencana di Indonesia sekaligus masih lemahnya upaya
mitigasi dan pengurangan risiko bencana.
Kejadian bencana alam tidak hanya merenggut korban jiwa namun juga menimbulkan
kerusakan infrastruktur yang telah terbangun yang berdampak pada terganggunya
kehidupan masyarakat baik secara sosial, fisik, ekonomi dan lingkungan.

Korban Jiwa Meninggal Akibat Bencana di Dunia


Tahun 2018

4535

5838

Negara Lain Indonesia

Sumber: Kompas 25/1/2019 berdasarkan Laporan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNISDR): data
Center for Researh on The Epidemiology of Disasters (CRED), International Disaster Database (EM-DAT)

1-18
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

5. Pengarusutamaan Gender
Pengarusutamaan Gender dalam penyelenggaraan infrastruktur PUPR merupakan strategi
yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan
program pembangunan nasional yang memperhatikan kualitas hidup, pengalaman,
aspirasi, kebutuhan dan permasalahan laki-laki dan perempuan (termasuk orang lanjut
usia, pemuda, anak-anak, penyandang disabilitas, kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah, serta kelompok rentan lainnya), yang diperoleh dari indikator kesetaraan akses,
kontrol, partisipasi dalam pembangunan dalam memperoleh manfaat hasil-hasil
pembangunan.

Tujuan umum dari pelaksanaan PUG-PU adalah memastikan bahwa penyelenggaraan


pembangunan infrastruktur bidang PU dan permukiman telah responsive gender, artinya
tidak adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan
mendapatkan manfaat dari hasil-hasil pembangunan infrastruktur PU dan permukiman
serta dalam meningkatkan partisipasi dan ikut mengontrol proses pembangunan
infrastruktur PU dan permukiman.
Kementerian PUPR telah melaksanakan pemenuhan 7 prasyarat pelaksanaan PUG, yang
terdiri dari: (1) Komitmen; (2) Penyusunan Kebijakan; (3) Penyusunan Kelembagaan; (4)
Peningkatan Sumber Daya (SDM dan PPRG); (5) Analisis Gender; (6) Data Terpilah; (7)
Peran Masyarakat. Selain itu juga telah melaksanakan inovasi pelaksanaan PUG.
Permasalahan keadilan dan kesetaraan gender dapat diidentifikasi dari isu kesenjangan
gender. Isu kesenjangan gender dalam penyelenggaraan infrastruktur PUPR dapat kita
lihat di masing-masing unit organisasi dari aspek “Turbinbanglakwas” yaitu pada aspek
pengaturan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria), aspek pembinaan/pemberdayaan
(a.l. pelatihan, sosialisasi), pembangunan/pelaksanan (a.l. perencanaan Teknik, rehabilitasi,
peningkatan pembangunan), aspek pengawasan (a.l. monitoring-evaluasi, manajemen
pengendalian).

1-19
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

6. Visi Indonesia 2045


Indonesia diproyeksikan menjadi negara berpendapatan tinggi dan menjadi
peringkat kelima negara dengan PDB terbesar di dunia pada tahun 2045. Untuk
mewujudkan Visi Indonesia 2045 tersebut ditetapkan empat pilar pembangunan
yang terdiri dari: (i) Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi; (ii) Pembangunan ekonomi berkelanjutan; (iii) Pemerataan
pembangunan; serta (iv) Pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola
pemerintahan. Pilar ketiga “Pemerataan Pembangunan” tersebut
diimplementasikan salah satunya melalui “Pembangunan Infrastruktur yang
Merata dan Terintegrasi”, di mana pembangunan infrastruktur bertujuan untuk
mewujudkan konektivitas antarwilayah secara fisik dan virtual, menyediakan
layanan dasar bagi masyarakat, menciptakan pemerataan pembangunan dan
memperkuat ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim.

INDONESIA 2045
Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur

Pembangunan Infrastruktur yang Merata dan Terintegrasi


• Konektivitas darat diwujudkan dengan penyelesaian ruas utama jalan di seluruh pulau,
jalan tol Jawa dan Sumatera, jalan perbatasan, kereta api di Sulawesi, Kalimantan, dan
Papua, serta transportasi perkotaan berbasis rel dan kereta cepat untuk antisipasi mega
urban dan urbanisasi di Jawa
• Biaya logistik tahun 2045 turun menjadi 8% PDB
• Stok Infrastruktur meningkat menjadi 70 persen PDB pada tahun 2045
• Akses masyarakat terhadap prasarana dasar dipenuhi untuk kebutuhan perumahan, air
minum, sanitasi, irigasi, dan perlindungan terhadap bencana dan dampak perubahan iklim.

1-20
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

7. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG’s)


Sebagai salah satu negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia berperan aktif
dalam penentuan sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagaimana tertuang
dalam dokumen Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development yang
selanjutnya dituangkan di dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals yang selanjutnya


disingkat TPB merupakan dokumen yang memuat tujuan dan sasaran global tahun 2016
sampai tahun 2030. Terdapat 17 Tujuan Global dan Sasaran Global serta Sasaran Nasional
yang harus dicapai pada setiap tahapan pembangunan.

1-21
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

8. Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
26/PRT/M/2017 Tentang Panduan Pembangunan Budaya Integritas Di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah ditetapkan sasaran pembangunan PUPR
berupa Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2030:
a. Bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 120 m3/kapita/tahun;
b. Jalan 99% mantap yang terintegrasi antar moda dengan memanfaatkan sebanyak-
banyaknya material lokal dan menggunakan teknologi recycle;
c. 100% Smartliving (Hunian Cerdas).
Untuk mewujudkan Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2030
tersebut, dicapai melalui tahapan:
Tahun 2017 – 2019
▪ Bendungan multi fungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 5 7,75m3/kapita/tahun.
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.306 Triliun.
▪ Kondisi Jaringan jalan: Kondisi Jalan Mantap 94%; Pembangunan Jalan Tol 824 Km;
Pembangunan Jalan Baru 1.320 Km; Pembangunan Jembatan Baru/FlyOver 39.000 m.
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.183 Triliun (ditambah Rp.202 Triliun dari
investasi swasta).
▪ 78% Pelayanan Air Minum, menurunkan luas permukiman kumuh perkotaan 1,5%
(menjadi 27.000 ha), dan 75% Pelayanan Sanitasi. Jumlah anggaran yang dibutuhkan
sebesar Rp.45 Triliun.
▪ Backlog rumah bagi MBR sebesar 6,46 juta unit, dicapai melalui pembangunan sebesar
814 ribu unit. Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.165 Triliun melalui 17%
APBN/APBD dan 83%Swasta/Masyarakat.
Tahun 2020 – 2024
▪ Bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 68,11m3/kapita/tahun.
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.577 Triliun.
▪ Kondisi Jaringan jalan: Kondisi Jalan Mantap 97%; Pembangunan Jalan Tol 1.500 Km;
Pembangunan Jalan Baru 2.500 Km; Pembangunan Jembatan Baru/FlyOver 60.000m.
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.330 Triliun (ditambah Rp.243 Triliun dari
investasi swasta).
▪ 88% Pelayanan Air Minum, menurunkan luas permukiman kumuh perkotaan 2,6%
(menjadi 17.000 ha), dan 85% Pelayanan Sanitasi. Jumlah anggaran yang dibutuhkan
sebesar Rp.128 Triliun
▪ Backlog rumah bagi MBR sebesar 5 juta unit, dicapai melalui pembangunan sebesar 3,9
juta unit. Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.780 Triliun melalui 20%-30%
APBN/APBD dan 70%-80% Swasta/Masyarakat.
Tahun2025 – 2030
▪ Bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 120m3/kapita/tahun.
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.1.423 Triliun.
▪ Kondisi Jaringan jalan: Kondisi Jalan Mantap 99%; Pembangunan Jalan Tol 2.000 Km;
Pembangunan Jalan Baru 3.000 Km; Pembangunan Jembatan Baru/FlyOver 70.000 m.

1-22
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.448 Triliun (ditambah Rp.390 Triliun dari
investasi swasta).
▪ 100% Pelayanan Air Minum, menurunkan luas permukiman kumuh perkotaan 4,4%
(menjadi 0 ha), dan 100% Pelayanan Sanitasi. Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar
Rp.170 Triliun.
▪ Zero Backlog rumah bagi MBR 3 juta unit, dicapai melalui pembangunan sebesar 4,88
juta unit. Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.1.220 Triliun melalui 20%-30%
APBN/APBD dan 70%-80% Swasta/Masyarakat.

Gambar 1-1 Target Visium Tahun 2020 – 2024 dan 2030

SUMBER DAYA CIPTA KARYA PENYEDIAAN


BINA MARGA
AIR PERUMAHAN

5 jt Backlog MBR
Jalan Mantap 97% 88% Air
Pembangunan
Kapasitas Jalan Tol 1.500 Km Minum
3,9 juta unit
VISIUM Tampung Jalan Baru 2.500 Km 17.000 ha Bendungan
Anggaran Rp.780 T memenuhi
2020- 2024 68,11 m3/c/th Jembatan Baru/FO Kumuh
20%-30% kapasitas 100%
Anggaran 60.000 M 85% Sanitasi
APBN/APBD tampung 120 SMART LIVING
Rp.577 T Anggaran Rp.330 T Anggaran m3/kapita/
70%-80% (Hunian Cerdas)
Investasi Rp.243 T Rp.128 T tahun
Swasta/Masyarakat

3 jt Backlog MBR Jalan 99% mantap


Jalan Mantap 99% dengan
100% Air Pembangunan
Kapasitas Jalan Tol 2.000 Km memanfaatkan
Minum 4,88 juta unit material lokal dan
VISIUM Tampung Jalan Baru 3.000 Km
0 ha Kumuh Anggaran Rp.1.220 T menggunakan
2030 120 m3/c/th Jembatan Baru/FO
100% Sanitasi 20%-30% teknologi recycle
Anggaran 70.000 M
Anggaran APBN/APBD
Rp.1.423 T Anggaran Rp.448 T
Rp.170 T 70%-80%
Investasi Rp.390 T
Swasta/Masyarakat

1-23
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

1.2.2 ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN

1. Pengelolaan Sumber Daya Air


Isu strategis pengelolaan air tanah, air baku berkelanjutan:
a. Tidak meratanya distribusi ketersediaan air baku antarwilayah
b. Masih dominannya alokasi air untuk irigasi
c. Eksploitasi air tanah yang tinggi
d. Tingginya pencemaran air pada 65 persen wilayah sungai
e. Perkembangan 10 wilayah aglomerasi menyebabkan adanya water stress karena
kebutuhan air baku sangat tinggi dibandingkan dengan penambahan kapasitas
penyediaan air baku.
f. Perlunya pemenuhan defisit penyediaan air baku
g. Perlunya pengendalian ekstrasi air tanah
h. Perlunya peningkatan efisiensi pengelolaan sumber daya air melalui pemanfaatan
teknologi.
i. Ada potensi pemanfaatan air baku dari 65 bendungan di tahun 2024 yang ditargetkan
mencapai 59,3 m3/ detik dengan 57,87 m3/detik terdistribusi di 5 provinsi Pulau Jawa
(Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Banten), dan potensi
pemanfaatan air irigasi sekitar 5-10 persen untuk air baku atau agroindustri.

Domestik, Peternakan &


4.60% Industri, 0.74%
Perikanan,
4.48%

Air Baku Terpakai


21% dr Potensi
Irigasi,
90.18%
Potensi Air Baku
Indonesia
Sumber: BAPPENAS

Isu strategis waduk multipurpose dan modernisasi irigasi:


a. Kendala pembebasan lahan dan penanganan dampak sosial mengakibatkan
terhambatnya peningkatan kapasitas tampungan air yang baru mencapai 14,11 miliar
m3 dari target 19 miliar m3.
b. Pemanfaatan bendungan eksisting secara optimal terkendala oleh tingkat keamanan
operasi yang rendah dan penurunan fungsi waduk akibat tingginya sedimentasi dan
usia bendungan yang semakin tua. Rata-rata penurunan volume tampungan waduk
eksisting akibat sedimentasi mencapai 19 persen, terutama di pulau Jawa yang
mencapai 31 persen
c. Pemanfaatan bendungan multiguna sebagai sumber energi listrik juga masih sangat
rendah, yaitu baru sekitar 28 persen. Upaya pengelolaan bendungan secara optimal juga
terkendala oleh ijin operasi bendungan yang baru mencapai 7 persen dari total 192
bendungan yang dikelola oleh Kementerian PUPR

1-24
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

d. Pengelolaan sumber daya air untuk mendukung ketahanan pangan dan nutrisi
dihadapkan pada rendahnya kinerja operasi dan pemeliharaan sistem irigasi. Pulau
Jawa sebagai lumbung pangan nasional menghadapi kendala tingginya alih fungsi
lahan, defisit air irigasi, serta potensi kompetisi penggunaan air dengan kawasan
perkotaan dan industri. Upaya penyediaan infrastruktur irigasi juga masih belum
sejalan dengan kebijakan pengembangan lahan pertanian baru
e. Kinerja sistem irigasi juga masih rendah, terutama pada daerah irigasi yang merupakan
kewenangan daerah. Sebagian besar sistem irigasi belum didukung dengan keandalan
pasokan air, dimana baru sekitar 12,5 persen sistem irigasi yang dilayani oleh waduk.
Upaya operasi dan pemeliharaan sistem irigasi masih perlu ditingkatkan melalui
pengelolaan sistem irigasi yang modern yang selanjutnya tidak hanya dimanfaatkan
untuk irigasi padi tetapi juga untuk produk pertanian nonpadi bernilai tinggi. Selain
itu, upaya sinkronisasi pembangunan irigasi baru dan pembukaan lahan pertanian
masih perlu ditingkatkan.
Isu strategis ketahanan kebencanaan infrastruktur:
a. Kawasan perkotaan seperti Jakarta, kota-kota di pesisir utara Jawa, serta beberapa
wilayah sungai prioritas seperti Citarum, Ciujung-Cidanau-Cidurian, dan Seram-
Ambon telah menghadapi kerawanan bencana yang semakin tinggi.
b. Pengembangan kawasan pesisir utara (Pantura) Pulau Jawa sebagai tulang punggung
ekonomi nasional terancam oleh kenaikan muka air laut, ancaman banjir rob yang
mencapai 1,5 meter, dan ancaman penurunan tanah/land subsidence terutama di DKI
Jakarta, Pekalongan, dan Semarang yang mencapai antara 1 hingga 20 cm per tahun.
c. Lokasi di tiga wilayah aglomerasi justru mengalami abrasi dengan tingkat kehilangan
lahan yang cukup tinggi, misalnya di Kabupaten Demak abrasi telah menggerus lahan
seluas 476 Ha. Abrasi juga berpotensi menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem di
kawasan Pantura Jawa. Oleh karena itu, dibutuhkan pembangunan struktur pengaman
pantai untuk mencegah terjadinya abrasi.
d. Upaya pemulihan 15 DAS prioritas dan 15 danau prioritas, pengelolaan rawa dan
gambut yang berkelanjutan dan terpadu masih tergolong lambat. Upaya pemulihan
kondisi lingkungan yang belum maksimal ini mengakibatkan turunnya kualitas air
danau dan sungai.
Banjir dan tanah longsong mendominasi
Jumlah Kejadian Banjir Tingggi Di bebarapa wilayah kejadian bencana

Sumber: BNPB 2019

1-25
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2. Penyelenggaraan Jalan
Isu Strategis penyelenggaraan jalan terbagai ke dalam 2 (dua) aspek yaitu konektivitas
transportasi jalan dan infrastruktur jalan perkotaan.

Isu strategis konektivitas transportasi jalan:


a. Industri dan pengguna jalan memerlukan waktu tempuh perjalanan yang lebih cepat
untuk meningkatkan produktivitas
b. Aksesibilitas terhadap pelayanan publik yang masih rendah terutama bagi masyarakat
yang tinggal di wilayah timur seperti Maluku dan Papua dan juga masyarakat yang
tinggal di wilayah perbatasan
c. Sistem jaringan jalan sebagai suatu kesatuan antar status jalan yang berbeda namun
masih terdapat ketimpangan kondisi terutama antara jalan nasional dengan jalan
daerah
d. Pendanaan infrastruktur jalan sangat terbatas sedangkan kebutuhan dana
pemeliharaan dan pengembangan jarngan jalan sangat tinggi
e. Pemanfaatan infrastruktur jalan yang tidak optimal walaupun telah terbangun
f. Angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi.
Isu strategis infastruktur jalan perkotaan:
a. Kemacetan jalan perkotaan menurunkan tingkat produktivitas dan menghilangkan
potensi perekonomian (economic loss) masyarakat perkotaan
b. Rasio panjang jalan dengan luas wilayah perkotaan besar di Indonesia masih rendah
dibandingkan perkotaan besar lainnya di dunia
c. Kualitas jalan perkotaan yang rendah, drainase buruk, fungsi jalan yang terganggu oleh
aktivitas masyarakat seperti pasar tumpah dan parkir on street menyebabkan
kemacetan dan berpotensi tejadinya kecelakaan
d. Pembangunan infrastruktur jalan seperti flyover/underpass sering terhambat oleh
masalah penyediaan lahan.

Sejumlah simpul transportasi prioritas


belum terhubung akses jalan

4 Terminal Type A, 8 pelabuhan utama,


dan 8 bandara baru belum terhubung
jalan akses sesuai standar

Konektivitas moda jalan pada lintas utama


pulau belum optimal

Kualitas jalan daerah


A B rendah

Kondisi mantap jalan:


▪ nasional 94%
▪ provinsi 68%
▪ kabupaten 57%

Waktu tempuh moda jalan lintas utama


pulau mencapai 2,3 Jam/100 Km

1-26
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3. Pembangunan Permukiman
Isu strategis penyelenggaraan sistem penyediaan air minum:
a. Belum optimalnya penyediaan akses air minum layak dan aman.
b. Masih rendahnya kinerja dan kapasitas penyelenggara SPAM dalam memberikan
pelayanan air minum yang ditunjukkan dengan:
1) Masih rendahnya cakupan layanan perpipaan, saat ini baru mencapai 20,29 persen.
2) Persentase PDAM yang sehat baru mencapai 59,6 persen.
3) PDAM masih terkendala dengan sistem pengelolaan aset yang belum memadai yang
mengakibatkan tingginya tingkat kehilangan air (Non-Revenue Water/NRW) yaitu
sebesar 33 persen.
4) Idle capacity dari unit distribusi menuju sambungan rumah tangga masih tergolong
tinggi, yaitu sebesar 57 m3/detik.
5) Tarif air minum yang diterapkan saat ini tergolong rendah sehingga masih banyak
PDAM yang belum mampu menerapkan tarif Full Cost Recovery (FCR). Hal ini juga
mengakibatkan PDAM sulit melakukan pengembangan bisnisnya.
c. Laporan Urban Sanitation Development Program tahun 2017 menemukan bahwa Alokasi
APBD kab/kota rata-rata untuk air minum hanya sebesar Rp. 7 Milyar,
d. Dana Alokasi Khusus (DAK) belum mampu dioptimalkan.
e. Pelayanan air minum layak dan aman di perkotaan masih rendah, 64,95 persen
f. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengakses air minum layak dan aman,
g. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mau membayar air (willingness to pay),
h. Rendahnya penerapan perilaku hemat air oleh masyarakat yang terlihat dari tingginya
nilai rata-rata pemakaian air PDAM oleh masyarakat, 147 l/orang/hari.
i. Perlunya sinkronisasi perencanaan dan implementasi mengingat banyaknya dokumen
perencanaan yang dikeluarkan oleh berbagai instansi, baik di tingkat nasional, provinsi,
maupun kabupaten/kota
j. Belum terdapat referensi dokumen perencanaan sektoral tunggal. Sebagai contoh,
terdapat dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD), Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), dan
Kebijakan dan Strategis (Jakstra) untuk perencanaan bidang air minum dan sanitasi.
Walaupun 414 kabupaten/kota sudah menyusun dokumen tersebut, namun belum
terlihat adanya peningkatan akses air minum dan sanitasi yang signifikan.

Kontribusi Perpipaan Terhadap Akses Air


Kinerja PDAM Minum Nasional
100.00%
90.00%
80.00%
70.97% 71.14% 72.04%
68.11%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
19.79% 20.29%
20.00% 15.71% 15.73%
10.00%
0.00%
2014 2015 2016 2017 2018

Perpipaan Nasional

1-27
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Isu strategis penyelenggaraan sanitasi:


a. Rendahnya demand masyarakat yang ditunjukkan dengan masih tingginya persentase
perilaku buang air besar sembarangan (BABS), yaitu sebesar 9,36 persen atau sekitar 25
juta jiwa.
b. Permasalahan fungsi regulator dan operator layanan dasar juga masih terjadi di daerah.
Sebagai contoh, baru 102 kab/kota yang sudah memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD), dan 11 kab/kota yang berbentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait
pengelolaan layanan air limbah domestik
c. Idle capacity dalam operasionalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Skala Kota
sebesar 36,3 persen.
d. Laporan Urban Sanitation Development Program tahun 2017 menemukan bahwa di
setengah dari 49 kab/kota (di 9 provinsi) hanya kurang dari 2 persen dari total APBD
yang dialokasikan untuk pengembangan sektor sanitasi.
e. Akses sanitasi (air limbah) masih tedapat gap sekitar 19,52 persen menuju 100 persen
akses layak perkotaan (akses layak 69,36 persen dan akses aman 11,12 persen).
f. SPALD setempat, implementasi Sistem Pengelolaan Lumpur Tinja masih yang rendah
berkontribusi pada lambatnya peningkatan akses aman. Hal ini terlihat dari
keberfungsian 272 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang sudah terbangun
hingga tahun 2018, hanya delapan IPLT yang teridentifikasi beroperasi secara optimal.
g. Untuk pengelolaan sampah, saat ini baru 60,63 persen sampah yang terkelola (59,08
persen pengangkutan dan 1,55 persen reduksi), sehingga masih ada gap sekitar 39,37
persen menuju 100 persen sampah terkelola dengan baik.
h. Perlunya sinkronisasi perencanaan dan implementasi mengingat banyaknya dokumen
perencanaan yang dikeluarkan oleh berbagai instansi, baik di tingkat nasional, provinsi,
maupun kabupaten/kota,
i. Belum terdapat referensi dokumen perencanaan sektoral tunggal. Sebagai contoh,
terdapat dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD), Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), dan
Kebijakan dan Strategis (Jakstra) untuk perencanaan bidang air minum dan sanitasi.
Walaupun 414 kabupaten/ kota sudah menyusun dokumen tersebut, namun belum
terlihat adanya peningkatan akses air minum dan sanitasi yang signifikan.

Sampah
Terkelola
Reduksi,
1.55%
Sampah
Sampah Belum
Terkelola Terkelola,
Pengangk 39.37%
utan,
59.08%
Kabupaten/kota yang sudah memiliki Kabupaten/kota yang sudah memiliki
Lembaga layanan persampahan 16,9% Lembaga layanan air limbah domestik 13,4%

9,36% RT masih BABS (peringkat ke-3 dunia)

1-28
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Isu strategis penyelenggaraan kawasan permukiman:


a. Masih terdapat 61,7 persen rumah tangga yang menempati hunian tidak layak
berdasarkan empat aspek kelayakan dalam ketahanan bangunan, luas lantai per kapita,
air minum, dan sanitasi dimana sebagian diantaranya menempati permukiman kumuh.
b. Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan mengenai keandalan bangunan dalam
pengurangan risiko terhadap bencana, serta tertib bangunan untuk mencegah
tumbuhnya permukiman kumuh.
c. Kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah untuk tinggal di dekat tempat bekerja
menyebabkan masyarakat tinggal di hunian tidak layak (57,70 persen), dimana sebagian
diantaranya menempati permukiman kumuh atau ilegal.
d. Belum terintegrasinya perencanaan baik antara masing-masing rencana sektoral, antara
rencana sektoral dengan rencana pembangunan daerah dan rencana tata ruang.
e. Perlunya sinkronisasi perencanaan dan implementasi mengingat banyaknya dokumen
perencanaan yang dikeluarkan oleh berbagai instansi, baik di tingkat nasional, provinsi,
maupun kabupaten/kota,
f. Belum terdapat referensi dokumen perencanaan sektoral tunggal. Untuk bidang
perumahan dan permukiman, terdapat Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawsan Permukiman (RP3KP), Rencana Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KP-KP), dan Rencana Kawasan
Permukiman (RKP). Dokumen perencanaan yang telah disusun perlu disinergikan baik
secara program, kegiatan, dan pendanaannya dengan melibatkan sektor dan pemangku
kepentingan terkait (pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat).
g. Urbanisasi yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan tekanan terhadap
pemenuhan infrastruktur dasar(air minum, sanitasi, limbah, dan permukiman kumuh)
h. Konsep smart city saat ini menjadi salah satu tujuan pembangunan perkotaan dimana
pemanfaatan TIK yang handal dalam layanan perkotaan menjadi salah satu aspek
penting.
i. Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat dalam pola hidup sehat
j. Masih rendahnya peran Pemerintah Daerah dalam penanganan permukiman kumuh.

Permukiman
Kumuh,
15,024 Ha

Luas
Permukiman
Kumuh
Perkotaan Awal
38.431 Ha

Permukiman
Kumuh
Tertangani,
23,407

1-29
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

4. Penyediaan Perumahan
Isu strategis penyediaan perumahan:
a. 61,7% rumah tangga di Indonesia masih menghuni rumah tidak layak huni
b. Kecenderungan peningkatan kebutuhan penyediaan rumah layak huni di perkotaan
yang semakin tinggi seiring semakin dominannya jumlah penduduk yang tinggal di
kawasan perkotaan
c. Urban Sprawl karena pembangunan rumah yang cenderung menyebar ke kawasan peri
urban/perdesaan;
d. Infrastruktur perumahan dan permukiman yang belum memadai dan kurang
teintegrasi dengan sistem perkotaan;
e. Belum optimalnya penyediaan dan pengelolaan rumah sewa untuk kelompok MBR
(social rental housing) dan rumah singgah (social housing) bagi masyarakat
miskin/homeless;
f. Rencana pemindahan ibukota negara dan pengembangan wilayah strategis yang
berimplikasi pada kebutuhan penyediaan rumah baru;
g. Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan mengenai kehandalan bangunan untuk
mengurangi resiko terhadap bencana, serta tertib bangunan untuk mencegah
tumbuhnya permukiman kumuh;
h. Terdapatnya regulasi terkait penyelenggaraan bidang perumahan dan kawasan
permukiman yang belum sinergis dan lengkap;
i. Perlu dilakukan perbaikan delivery system penyediaan rumah layak huni, dimulai dari
pengadaan tanah, perizinan, pembangunan, pemanfaatan inovasi teknologi serta
adaptasi terhadap perubahan iklim dan resiko bencana, mengakomodasi desain
tradisional setempat dan budaya bermukim masyarakat adat, hingga peningkatan
akses masyarakat terhadap fasilitas pembiayaan perumahan;
j. Belum adanya kebijakan terkait rumah yang ditempati oleh lebih dari 1 (satu) keluarga
secara bersama (co-housing) untuk efisiensi pemanfaatan lahan.

100.00% 91.55% 91.09%


89.97% 90.70%
90.00%
78.43% 79.60% 80.04%
77.47%
80.00%

70.00%
73.07% 74.58%
71.78%
60.00% 67.95%
61.12% 61.29%
50.00% 58.92% 59.07%

37.20% 36.58% 38.30%


40.00% 34.24%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
2015 2016 2107 2018

Rumah Layak Huni Luas Bangunan Fisik Bangunan

Air Minum Sanitasi

Sumber: Susenas 2015 – 2018, diolah (Bappenas)

1-30
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

5. Pembiayaan Infrastruktur
Isu strategis pembiayaan perumahan meliputi aspek demand side, supply side, dan enabling
environment.
a. Demand Side
1) Akses terhadap pembiayaan perumahan belum optimal:
▪ Rasio KPR masih di bawah 3 persen (2017)
▪ Fasilitasi pembiayaan belum dapat diakses secara luas oleh seluruh masayarakat
(missal: pekerja informal dan yang membangun rumah secara swadaya)
2) Belum mapannya system pembiayaan perumahan:
▪ Jumlah KPR beresiko rendah dan berkelanjutan masih terbatas.
▪ Lembaga penyalur KPR masih terbatas
3) Skema subsidi perumahan yang ada belum optimal:
▪ Subsidi yang ada cukup membebani fiscal pemerintah sehingga memiliki isu
berkelanjutan
▪ Subsidi yang ada bersifat regresif
b. Suply Side
1) Fenomena Urban Sprawl:
▪ Pembangunan perumahan cenderung tersebar
▪ Perumahan semakin menjauh dari puast kota dan merambah kawasan pedesaan
▪ Menejemen perkotaan yang belum efektif:
▪ Penyediaan infrastruktur permukiman yang belum memadai.
▪ Tidak terintegrasinya perumahan dengan system transportasi publik
2) Kualitas rumah:
Sebanyak 61.7% rumah tangga menempati hunian tidak layak berdasarkan empat
aspek dalam ketahanan bangunan, luas lantai per kapitas, air minum dan sanitasi.
c. Enabling Environment
1) Bundling Code Perumahan:
▪ Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan mengenai keandalan bangunan
dalam pengurangan risiko terhadap bencana.
▪ Belum optimalnya tertib bangunan untuk mencegah tumbuhnya permukiman
kumuh.
2) Kapasitas Pemerintah daerah:
▪ Minimnya alokasi APBD untuk perumahan.
▪ Keterbatasan kapasitas dari sisi perencanaan, pengaturan, pembinaan dan
pengawasan.
Isu Strategis Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan:
a. Proyek belum siap di-KPBU-kan
b. Pembiayaan terbatas
c. KPBU mayoritas diikuti oleh BUMN
d. Beberapa stakeholders kurang memahami skema KPBU
e. Komitmen dari PJPK sangat kurang (terutama Pemerintah Daerah)

1-31
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

6. Pembangunan Kewilayahan
Isu strategis pembangunan kewilayahan:
a. Kesenjangan antara wilayah antara KTI dan KBI
b. Ketimpangan Pendapatan perkotaan dan perdesaan
c. Keterbatasan sarana prasarana dan aksesibilitas di daerah tertinggal, desa dan kawasan
perdesaan, kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan
d. Belum optimalnya pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal, desa dan
kawasan perdesaan, kawasan perbatasan dan kawasan transmigrasi
e. Penguatan pertumbuhan pusat-pusat wilayah yang masih rendah
f. Pengelolaan urbanisasi yang belum optimal
g. Pemanfaatan ruang yang belum sesuai dan sinkron dengan rencana tata ruang
h. Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan daya saing daerah
i. Sumber Pendanaan Non APBN yang kurang optimal
j. Peraturan Perundangan yang belum harmonis
k. Belum optimalnya Kerjasama dan Inovasi Daerah yang belum berkembang
l. Proses perizinan yang lama dan berbiaya tinggi
m. Belum optimalnya sinergi perencanaan Pusat-daerah
n. Fungsi ibukota sebagai pusat pemerintahan mulai menurun dan tidak efisien.

1-32
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

7. Pembinaan Jasa Konstruksi


Isu strategis pengembangan jasa konstruksi terdiri dari Man (SDM dan BUJK), Machine &
Material, Methode, serta isu strategis lainnya.
a. Man
1) Jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat 632.693 jiwa (7,6%) dari total jumlah
tenaga kerja konstruksi yaitu 8.300.000 (LPJKN, Juni 2019)
2) Jumlah BUJK spesialis (5.943 perusahaan)) lebih sedikit dibanding BUJK generalis
(126.448 perusahaan) dengan rasio sebesar 0,047%. Rasio ini (lebih rendah
dibanding negara Kuwait, China, Inggris, dan USA (LPJKN, Desember 2018)
3) Selama periode 2015-2018 jumlah BUJK Kecil mengalami kenaikan sebesar 14%.
BUJK Menengah sebesar 35%, namun jumlah bUJK Besar mengalami penurunan
sebesar 15% (LPJKN, Januari 2019)
4) Berdasarkan nilai kontrak, 70% dari Top 10 BUJK pemenang pekerjaan konstruksi
di lingkungan Kementerian PUPR adalah BUMN (e-monitoring, Januari 2019)
5) Survai kinerja, BUJK masih belum optimal dan belum rutin dilaksanakan, salah satu
kendalanya adalah karena BUJK masih belum terbuka terhadap data perusahaan.
6) Jumlah BUJK Nasional yang konsisten ikut terlibat pada proyek di luar negeri masih
rendah
b. Machine & Material
1) Belum tersedianya informasi supply demand alat berat, baik dar sisi jumlah
maupun sebarannya
2) Dari 70.000 alat berat utama yang beredar, baru 28.000 yang teregistrasi di PUPR
(40%) (Dit. Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Juni 2019)
3) Sebaran material dan peralatan konstruksi belum merata, masih terkonsentrasi di
Pulau Jawa (Dit. Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi)
4) Rendahnya Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada material konstruksi
c. Methode
1) Kecelakaan konstruksi yang terjadi pada tahun 2017-2018 sebanyak 17 kasus, salah
satu penyebabnya adalah kurangnya pengawasan tertib penyelenggaraan konstuksi
(Dit. Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi)
2) Masih kurangnya peran tim penilai ahli dalam kegagalan struktur;
3) Masih ditemukannnya fraud dan penyimpangan pada pelaksanaan lelang atau
seleksi paket sehingga kurang transparan dalam penyelenggaraan layanan
pengadaan barang/jasa;
Isu strategis lainnya meliputi isu sektoral dan isu nasional.
a. Isu Sektoral
1) Kelembagaan masyarakat Jasa Konstruksi termasuk kapasitas Pemerintah Daerah.
2) Kelemahan atas kelengkapan dan implementasi regulasi/pengaturan Jasa
Konstruksi.
b. Isu Nasional
1) Prospek Bisnis, Kondisi Bisnis dan Indeks Masalah Bisnis Konstruksi.

1-33
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2) Masih adanya ketimpangan PDRB sektor Konstruksi antar provinsi yang


menunjukkan kesenjangan pembangunan wilayah.

Tenaga Terampil Konstruksi (Orang) Tenaga Ahli Konstruksi (Orang)

543,137
244,930

97,050

52,995

2014 2018 2014 2018

Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikat

Bersertifikat
8%

Tidak
Bersertifikat
92%

Prospek Bisnis Konstruksi Kondisi Bisnis Konstruksi

57.85% 56.28%

57.03% 53.23%

2015 2018 2015 2018

Di atas 50% pengusaha cenderung optimis


Sumber: BPS diolah

Indeks Masalah Bisnis Konstruksi

26.28%

20.65%

2015 2018

Cukup Bermasalah Sedikit Bermasalah

1-34
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

8. Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan


Isu strategis eksternal dalam pengawasan penyelenggaraan pembangunan:
a. Belum optimalnya implementasi Reformasi Birokrasi di tingkat Unor di Kementerian
PUPR untuk mencapai Road Map RB Tahun 2020-2024;
b. Kegiatan pengawasan belum memanfaatkan Teknologi Informasi sesuai revolusi
industri jilid 4.0 (Making Indonesia 4.0);
c. Banyaknya pengaduan proses pelaksanaan infrastruktur bidang PUPR terhadap
peraturan PBJ di lingkungan Kementerian PUPR
Isu strategis pengendalian dan pengawasan intern Kementerian PUPR:
a. Belum ada unit independen yang melakukan penjaminan kualitas terhadap kegiatan
pengawasan internal yang dilakukan Inspektorat Jenderal;
b. Rendahnya pemahaman Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
c. Pengawasan Internal PUPR belum memberikan nilai tambah bagi organisasi
d. Masih rendahnya integritas, kompetensi, dan kapasitas SDM Kementerian PUPR
e. Masih banyaknya temuan hasil audit terlihat dari menurunnya opini BPK atas Laporan
Keuangan Kementerian PUPR.

9. Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur


a. Tantangan SDM Global:
1) Competitive global (comfort zone menjadi competitive zone)
2) Era Revolusi Industri 4.0 (digitalisasi, kebutuhan big data, internet of things
3) Kebutuhan SDM terampil (skilfull)
b. Perwujudan World Class Government diperlukan SMART ASN yang berwawasan global,
menguasai IT/Digital dan Berbahasa Asing, serta daya Networking Tinggi
c. Pemenuhan Vsi Indonesia 2020-2024, meliputi:
1) Pembangunan Sumber Daya Manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
manajemen talenta (Sstem Merit)
2) Percepatan dan keberlanjutan pembangunan infrasrtuktur melalui interkoneksi
infrastruktur dengan kawasan/sebaran pembangunan infrastruktur membutuhkan
lebih banyak SDM Aparatur terampil dan berkeahlian.
d. Mismatch kompetensi lulusan program pendidikan magister dengan kebutuhan
Kementerian PUPR (program studi pendidikan magister tidak inline dengan kebutuhan
organisasi masih didominasi dengan program studi non teknik.
e. Kepindahan ibukota negara.

1-35
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

10. Tata Kelola Penyelenggaraan Pembangunan


a. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) saat ini masih BB
(77,19), Nilai SAKIP terus meningkat namum masih jauh dari target Renstra
2019.dengan nilai A (>80). Perlu upaya untuk meningkatkan nilai SAKIP
b. Nilai Reformasi Birokrasi (RB) saat ini BB (73,42, mengalami penurunan dari tahun lalu
yaitu 75,77, dan masih jauh dari nilai A (>80). Perlu upaya peningkatan nilai Reformasi
Birokrasi (RB) yang disertai dengan peningkatan pelayanan birokrasi.
c. Opini Laporan Keuangan saat ini yaitu Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sejak
tahun 2014 Kementerian PUPR telah memperoleh predikat opini WTP, namun
mengalami penurunan menjadi WDP di Tahun 2016 dan Tahun 2018. Perlu upaya
dalam penataan asset dan laporan keuangan yang tertib dan akuntabel.
d. Nilai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) rata-rata Kementerian Tahun 2018
baru mencapai 3,05 (Terdefinisi).

1-36
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STARTEGIS
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS
2.1 VISI
Berdasarkan kondisi, potensi dan permasalahan serta tantangan yang akan dihadapi pada
periode 2020 – 2024, ditetapkan visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR):

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal, Responsif,


Inovatif dan Profesional dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk
Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

2.2 MISI
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Melaksanakan Misi Presiden dan
Wakil Presiden dengan uraian sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan teknis dan administratif yang responsif kepada Presiden dan
Wakil Presiden dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan
pembangunan dan penyelenggaraan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
2. Menyelenggarakan pembangunan, pelayanan dan pengelolaan infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang andal dan terpadu dengan pengembangan
wilayah serta memperhatikan kelestarian lingkungan.
3. Menyelenggarakan pembinaan jasa konstruksi yang berkualitas dan pengembangan
inovasi penyelenggaraan pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
4. Meningkatan profesionalisme SDM Aparatur, efisiensi dan efektifitas serta
akuntabilitas dalam penyelenggaraan pembangunan di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.

2-1
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2.3 TUJUAN
1. Peningkatkan ketersediaan dan kemudahan akses serta pemanfaatan air untuk
memenuhi kebutuhan domestic, peningkatan produktivitas pertanian dan
pengembangan energi, industry dan sektor ekonomi unggulan.
2. Peningkatan kelancaran konektivitas dan akses jalan yang lebih merata bagi
peningkatan pelayanan system logistik nasional yang lebih efisien dan penguatan daya
saing.
3. Peningkatan permukiman berkualitas yang semakin merata dengan pemanfaatan dan
pengelolaan yang parstisipatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
4. Pemenuhan kebutuhan perumahan yang semakin merata untuk mencapai peningkatan
kualitas hidup masyarakat.
5. Peningkatan pelayanan infrastruktur sesuai dengan potensi dan upaya pengembangan
wilayah pada pusat-pusat pertumbungan ekonomi dan kawasan strategis.
6. Peningkatan infratruktur pekerjaan umum dan perumahan yang terbangun dan
terkelola dengan berbagai skema pembiayaan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
7. Peningkatan daya saing jasa konstruksi nasional serta peningkatan mutu, keselamatan,
keamanan dan keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan hasil jasa konstruksi.
8. Peningkatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang bersih dan terpercaya.
9. Peningkatan SDM aparatur Kementerian PUPR yang berkinerja tinggi.
10. Peningkatan efektifitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur.

2.4 SASARAN STRATEGIS


Sasaran Strategis (SS) pembangunan infratruktur pekerjaan umum dan perumahan
merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh Kementerian PUPR sebagai suatu
outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Dalam penyusunannya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjabarkan 4 misi dan
menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi ke dalam 4
perspektif, yaitu perspektif stakeholders, perspektif customers, perspektif internal process dan
perspektif learning & Growth.
Untuk mempermudah implementasi dalam pencapaian Sasaran Strategis dari system
penganggaran, maka pendekatan BSC dikombinasikan dengan pendekatan penyusunan
system penganggaran berbasis kinerja.

2-2
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Gambar 2-1 Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020 – 2024

“Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Andal, Responsif,


Stakeh Inovatif dan Profesional dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk
olders Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

SS-1. SS-3.
SS-2. SS-4.
Meningkatnya Meningkatnya kualitas
Meningkatnya dukungan Meningkatnya pemenuhan
Custom kuantitas/ketersediaan air permukiman yang layak, sehat,
konektivitas bagi kebutuhan rumah layak
ers untuk mendukung aman, dan nyaman menuju
penguatan daya saing huni
pertumbuhan ekonomi terwujudnya smart living

DJSDA DJBM DJCK DJP

SS-5. SS-6. SS-8.


Meningkatnya penyediaan Meningkatnya investasi dan SS-7. Meningkatnya pengendalian
Internal dan pemanfaatan sumber pembiayaan Meningkatnya daya saing intern dalam penyelenggaraan
Process infrastruktur PUPR dalam infrastruktur PU dan jasa konstruksi nasional infrastruktur yang ekonomis,
wilayah Perumahan efektif dan efisien

BPIW DJPIPUP DJBK ITJEN

Leranin SS-9. SS-10.


g& Meningkatnya Sumber Daya Manusia Meningkatnya kualitas tata kelola
Growth (SDM) Aparatur PUPR yang kompeten administrasi Kementerian PUPR

BPSDM SETJEN

Sasaran Strategis beserta indikator kinerja Sasaran Strategis yang merupakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Kementerian pada setiap perspektif yang akan dicapai Kementerian
PUPR pada periode 2020 – 2024:
1. Perspektif Stakeholders
Pada perspektif ini merupakan hasil akhir atau dampak yang diharapkan dari seluruh
pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan, yang diindikasikan dengan:
a. Peningkatan daya saing infrastruktur, dengan indikator:
1) Peringkat Daya Saing Infrastruktur Umum dan Jalan.
2) Global Competitiveness Index dan Pilar Infrastruktur.
3) Logistic Performance Indeks.
b. Peningkatan daya saing konstruksi, dengan indikator Indeks Bisnis Konstruksi dan
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi.
c. Peningkatan kemudahan berusaha, dengan indikator peringkat Ease of Doing Bussines
pada indikator Dealing with Construction Permit.
d. Peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan nilai tambah yang
dihasilkan pada tahap konstruksi dan operasi.
e. Penurunan tingkat kesenjangan antar wilayah, dengan indikator Koefisien Gini Ratio.
f. Peningkatan kualitas hidup masyarakat, dengan indikator Kesejahteraan Rakyat.

2-3
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2. Perspektif Customer
a. Sasaran Strategis pertama (SS-1), yakni: “Meningkatnya Ketahanan Air Nasional untuk
pemenuhan kebutuhan domestic, industry, energi dan produktivitas pertanian”, dengan
Indikator Kinerja Tingkat Pengelolaan Sumber Daya Air.
b. Sasaran Strategis kedua (SS-2), yakni: “Meningkatnya Dukungan Konektivitas Bagi
Peningkatan Daya Saing”, dengan Indikator Kinerja Rasio Konektivitas Jaringan Jalan.
c. Sasaran Strategis ketiga (SS-3), yakni: “Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan
Infrastruktur Dasar Permukiman untuk kehidupan nyaman dan produktiv”, dengan
Indikator Kinerja Tingkat Kelayakan Permukiman dan Hunian.
d. Sasaran Strategis keempat (SS-4), yakni: “Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan
Perumahan untuk peningkatan kualitas hidup”, dengan Indikator Kinerja Tingkat
Pemenuhan Kebutuhan Hunian.

3. Perspektif Internal Process


a. Sasaran Strategis kelima (SS-5), yakni: “Meningkatnya keterpaduan pembangunan
infrastruktur PUPR”, dengan Indikator Kinerja Tingkat Implementasi Keterpaduan
Perencanaan dan Pemrograman Infrastruktur PUPR.
b. Sasaran Strategis keenam (SS-6), yakni: “Meningkatnya investasi dan sumber
pembiayaan infrastruktur PU dan Perumahan”, dengan Indikator Kinerja Tingkat
Ketersediaan Pembiayaan Penyelenggaraan Infrastruktur.
c. Sasaran Strategis ketujuh (SS-7), yakni: “Meningkatnya Kontribusi Hasil Penelitian dan
Pengembangan Terhadap Daya Saing Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan”,
dengan Indikator Kinerja Tingkat Penerapan Hasil Litbang.
d. Sasaran Strategis kedelapan (SS-8), yakni: “Meningkatnya Daya Saing dan Kualitas Hasil
Jasa Konstruksi”, dengan Indikator Kinerja Tingkat Kepatuhan Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
e. Sasaran Strategis kesembilan (SS-9), yakni: “Meningkatnya Penyelenggaraan
Infrastruktur yang Efektif, Efisien dan Ekonomis” dengan Indikator Kinerja Tingkat
Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan.
4. Perspektif Learning and Growth
Untuk melaksanakan pencapaian Sasaran Strategis sebagaimana tersebut di atas,
dibutuhkan input yang dapat mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan
outcome Kementerian PUPR. Terdapat 2 Sasaran Strategis yang akan dicapai yakni:
a. Sasaran Strategis kesepuluh (SS-10), yakni: “Meningkatnya kompetensi Sumber Daya
Manusia PUPR”, dengan Indikator Kinerja Persentase SDM Aparatur Kompeten.
b. Sasaran Strategis kesebelas (SS-11), yakni: “Meningkatnya kualitas tata kelola
penyelenggaraan Infrastruktur yang berkelanjutan”, dengan Indikator Kinerja Tingkat
Kualitas Tata Kelola Penyelenggaraan Infrastruktur Kementerian PUPR.
Masing-masing Sasaran Strategis dijabarkan ke dalam Sasaran Program, di mana setiap
Sasaran Program memiliki Indikator Kinerja Program yang merupakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) pada masing-masing Unit Organisasi.

2-4
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN
3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

TEMA PEMBANGUNAN

Di dalam RPJP pada RPJM ke-4 dimanatkan bahwa arah pembangunan 2020 – 2024
ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di
berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Terdapat 4
(empat) pilar RPJMN IV tahun 2020 – 2024 yaitu:
1. Kelembagaan politik dan hukum yang mantap
2. Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat.
3. Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh.
4. Terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga.
Keberadaan 4 (empat) pilar dari RPJMN ke IV tahun 2020 – 2024 merupakan fokus utama
yang diarahkan oleh RPJP Nasional 2005 – 2025 untuk mencapai tujuan utama dari periode
terakhir dari acuan rencana pembangunan nasional yang diterjemahkan dalam Tema
RPJMN IV tahun 2020 - 2024:

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian


Berlandaskan Gotong- Royong

AGENDA PEMBANGUNAN
Terdapat 7 (tujuh) Agenda Pembangunan yang merupakan Prioritas Pembangunan (PN)
yang akan dilaksanakan selama periode 2020 – 2024:
PN_1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas.
Peningkatan inovasi dan kualitas Investasi merupakan modal utama untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan dan
mensejahterakan secara adil dan merata.
PN_2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan. Pengembangan wilayah ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan pemenuhan pelayanan dasar dengan memperhatikan harmonisasi
antara rencana pembangunan dengan pemanfaatan ruang.
PN_3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas yang Berdaya Saing. Manusia
merupakan modal utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan
yang inklusif dan merata di seluruh wilayah.

3-1
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

PN_4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. Revolusi mental sebagai gerakan
kebudayaan memiliki kedudukan penting dan berperan sentral dalam
pembangunan untuk mengubah cara pandang, sikap, perilaku yang berorientasi
pada kemajuan dan kemodernan.
PN_5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar. Perkuatan infrastruktur ditujukan untuk mendukung aktivitas
perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional.
PN_6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim. Pembangunan nasional perlu memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan, kerentanan bencana, dan mitigasi perubahan iklim.
PN_7. Memperkuat Stabilitas Polhuhankam dan Transformasi Pelayanan Publik. Negara
wajib terus hadir dalam melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara dan menegakan kedaulatan negara. Pemerintah akan
terus berupaya meningkakan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan
yang dapat diakses oleh semua masyarakat.

7 AGENDA PEMBANGUNAN/PRIORITAS NASIONAL (PN)

PN-1 PN-3 PN-5

PN-7

PN-2 PN-4 PN-6

SASARAN MAKRO PEMBANGUNAN 2020 – 2024


RPJMN ke IV tahun 2020 – 2024 diformulasikan dengan menjadikan faktor kesejahteraan
masyarakat sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan lima tahun kedepan. Komitmen
pemerintah untuk memberikan akses pelayanan dasar yang merata kepada seluruh
masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan pembangunan yang tercermin dari
peningkatan dan perbaikan beragam indikator sosial dan budaya masyarakat.
1. Tingkat Inflasi 1,5 – 3,5%
2. Tingkat Investasi 5,9 – 7,0%
3. Pertumbuhan Ekspor Non Migas 5,7 – 7,3%
4. Share Industri Pengolahan 20,0 – 21,1%
5. Pertumbuhan Industri Pengolahan Non Migas 5,9 – 7,5%
6. Defisit Transaksi Berjalan (persen PDB) 2,2 – 1,6%
7. Rasio Pajak (persen PDB) 10,8 – 11,7%

3-2
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

8. Tingkat Kemiskinan 6,5 - 7,0%


9. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT 4,0 – 4,6%
10. Gini Ratio 0,370-0,374
11. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 75,54.

KAIDAH PEMBANGUNAN NASIONAL 2020 – 2024


1. Membangun Kemandirian. Melaksanakan pembangunan berdasarkan kemampuan
dalam negeri sesuai dengan kondisi masyarakat, pranata sosial yang ada dan
memanfaatkan kelebihan dan kekuatan bangsa Indonesia.
2. Menjamin Keadilan. Keadilan adalah pembangunan dilaksanakan untuk memberikan
manfaat yang sesuai dengan apa yang menjadi hak warganegara, bersifat proporsional
dan tidak melanggar hukum dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
3. Menjaga Keberlanjutan. Keberlanjutan adalah memastikan bahwa upaya pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri pada saatnya nanti.

PENGARUSUTAMAAN RPJMN IV 2020 – 2024


Untuk mempercepat pencapaian target pembangunan nasional, RPJMN IV tahun 2020 -
2024 telah ditetapkan 6 (lima) pengarustamaan (mainstreaming) sebagai bentuk pendekatan
inovatif yang akan menjadi katalis pembangunan nasional yang berkeadilan dan adaptif.
1. Kesetaraan Gender. Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi untuk
mengintegrasikan perspektif gender di dalam pembangunan. PUG ditujukan untuk
mewujudkan kesetaraan gender dalam pembangunan, yaitu pembangunan yang lebih
adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.
2. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Tata kelola pemerintahan yang akuntabel, efektif
dan efisien dalam mendukung peningkatan kinerja seluruh dimensi pembangunan.
3. Pembangunan Berkelanjutan. Pembangunan yang berkelanjutan harus dapat menjaga
keberlanjutan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan
hidup, serta meningkatkan pembangunan yang inklusif dan pelaksanaan tata kelola
yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.

3-3
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

4. Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim. Pengarusutamaan Kerentanan Bencana dan


Perubahan Iklim menitikberatkan pada upaya penanganan dan pengurangan
kerentanan bencana, peningkatan ketahanan terhadap risiko perubahan iklim, serta
upaya peningkatan mitigasi perubahan iklim melalui pelaksanaan pembangunan
rendah karbon.
5. Modal Sosial dan Budaya. Pengarusutamaan modal sosial budaya dimaksudkan untuk
menginternalisasikan nilai-nilai budaya dan memanfaatkan (mendayagunakan)
kekayaan budaya sebagai kekuatan penggerak dan modal dasar pembangunan.
6. Transformasi Digital. Perkembangan pesat teknologi khususnya teknologi digital telah
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Sehingga perlu untuk menyelaraskannya
dengan pembangunan nasional.

PROYEK PRIORITAS STRATEGIS (MAJOR PROJECT)

Indikasi Pendanaan
No Major Project Manfaat Proyek Pelaksana
(Triliun)

MENDORONG PERTUMBUHAN

1 8 Destinasi Pariwisata • Meningkatnya devisa sektor Rp 138,9 a.l Kemenpar,


Unggulan: Danau Toba, pariwisata menjadi 28 miliar • APBN: Rp 37 KemenPUPR, Pemda,
Borobudur Dskt, Lombok, USD (2024) • Swasta: Rp 94,3 Badan Usaha
Labuan Bajo, Bromo-Tengger- • Meningkatnya jumlah • KPBU Rp 0,4 (BUMN/Swasta)
Semeru, Wakatobi, Likupang, wisatawan nusantara 350-400 • PHLN: Rp 7,2
dan Revitalisasi Bali juta perjalanan dan
wisatawan mancanegara 26
juta kedatangan (2024)
2 Jalan Tol Trans Sumatera • Menurunkan waktu tempuh Rp 309 a.l KemenPUPR,
Aceh-Lampung Lampung – Aceh dari 48 jam ▪ APBN: Rp 140,9 Badan Usaha (BUMN/
menjadi 30 jam ▪ Badan Usaha: Rp 168 Swasta)

3-4
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Indikasi Pendanaan
No Major Project Manfaat Proyek Pelaksana
(Triliun)
3 KA Cepat Pulau Jawa Berkurangnya waktu tempuh: Rp 100 a.l Kemenhub, PUPR,
(Jakarta – Semarang dan • Jakarta – Semarang dari 5 ▪ APBN: Rp 58 Badan Usaha (BUMN/
Jakarta –Bandung) jam menjadi 3,5 jam. ▪ Badan Usaha: Rp42 Swasta)
• Jakarta-Bandung dari 3 jam
menjadi 40 menit
4 18 Waduk Multiguna ▪ Tersedianya pasokan air baku Rp 201,5 a.l KemenPUPR,
dari waduk 23,5 m3/detik dan ▪ APBN: Rp 47,5 Kemen ESDM, Kemen
pasokan listrik 2.438 MW ▪ KPBU: Rp 90 LHK, Badan Usaha
▪ Tersedianya pasokan air di 51 ▪ Swasta: Rp 64 (BUMN/ Swasta)
daerah irigasi premium
5 Pembangkit Listrik 21.000 ▪ Tersedianya pasokan untuk Rp 1.081,0 a.l KemenPUPR,
MW dan Transmisi 37.000 penggunaan listrik 1300 kWh (Badan Usaha) Kementan, Kemen
KMS per kapita ESDM, Badan Usaha
▪ Menurunkan tingkat (BUMN/ Swasta)
pemadaman listrik (SAIDI) di
sistem utama maksimal
menjadi 36 jam di 2024
6 Integrasi Pembangunan ▪ Mendorong pertumbuhan Rp 28,04 a.l BP Batam,
Wilayah Batam industri dan pariwisata ▪ APBN: Rp 0,04 KemenPUPR, Pemda,
– Bintan Batam- Bintan ▪ KPBU: Rp 18,5 Badan Usaha (BUMN/
▪ Swasta: Rp 5,4 Swasta)
▪ BUMN: Rp 4,1
7 Sistem Angkutan Umum ▪ Meningkatkan pangsa pasar Rp 156,1 a.l Kemenhub,
Massal Perkotaan di 6 pengguna angkutan umum ▪ APBN: Rp 71,9 KemenPUPR, Pemda,
Wilayah Metropolitan: setiap kota 30% ▪ Badan Usaha: Rp 31,2 Badan Usaha (BUMN/
Jakarta, Surabaya, Bandung, ▪ APBD: Rp 53 Swasta)
Medan, Semarang, dan
Makassar
8 Pengembangan Wilayah ▪ Meningkatnya share PDRB Rp 274,5 KemenPUPR,
Metropolitan: Palembang, wilayah Metropolitan luar (APBN, KPBU & Kemenhub, Kominfo,
Banjarmasin, Makassar, Jawa terhadap Nasional Swasta) Kemen ESDM,
Denpasar ▪ Menigkatkan Indeks Kota Kemendagri, BPS,
Berkelanjutan (IKB) untuk Badan Usaha
kabupaten/kota didalam (BUMN/Swasta)
wilayah metropolitan
9 Pengembangan Kota Baru: ▪ Meningkatnya Indeks Kota Rp 3,6 a.l KemenPUPR,
Maja, Tanjung Selor, Sofifi, Berkelanjutan untuk Kab. (APBN, Badan Usaha & Kemenhub, Badan
dan Sorong Lebak (Maja), Kab. Bulungan Swasta) Usaha
(Tanjung Selor), Kota Tidore (BUMN/Swasta)
Kepulauan (Sofifi), Kota
Sorong (Sorong)
10 Ibu Kota Negara (IKN) ▪ Mendorong pembangunan Rp 466 a.l Bappenas,
KTI untuk pemerataan (APBN, KPBU & KemenATR/ BPN,
wilayah Swasta) KemenPUPR, Badan
Usaha
(BUMN/Swasta)
11 Pengamanan Pesisir 5 ▪ Mengatasi bencana banjir rob Rp 50,9 a.l KemenPUPR,
Perkotaan Pantura Jawa di DKI Jakarta, Semarang, ▪ APBN: Rp 40,5 KemenESDM,
Pekalongan, Demak, dan ▪ KPBU: Rp 10,4 KemenLHK, Pemda,
Cirebon Badan Usaha (BUMN/
▪ Menurunkan waktu tempuh Swasta)
Semarang – Demak (1 jam
menjadi 25 menit)

3-5
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Indikasi Pendanaan
No Major Project Manfaat Proyek Pelaksana
(Triliun)
12 Pemulihan Empat Daerah ▪ Penurunan erosi di wilayah Rp 30,4 a.l. KemenPUPR,
Aliran Sungai Kritis DAS kritis dengan ▪ APBN: Rp 27,2 Kemen LHK,
penghijauan lahan kritis ▪ DAK: Rp 3,2
150.000 Ha
▪ Reduksi dampak bencana
banjir di Provinsi Banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat dan
Sumatera Utara
13 Pemulihan Pasca Bencana: ▪ Meningkatnya infrastruktur Rp 50,7 a.l BNPB, Kemensos,
(Kota Palu dan Sekitarnya, berketahanan bencana dan ▪ APBN: Rp 40,4 KemenPUPR,
Pulau Lombok dan pelayanan dasar di Kota Palu ▪ APBD: Rp 1,9 Masyarakat, Badan
Sekitarnya, Serta Kawasan dan Sekitarnya, Pulau ▪ Hibah: Rp 3,2 Usaha
Pesisir Selat Sunda) Lombok dan Sekitarnya, Serta ▪ Masyarakat dan Badan (BUMN/Swasta)
Kawasan Pesisir Selat Sunda Usaha: Rp 5,2
14 Pembangunan Fasilitas ▪ Meningkatnya kapasitas Rp 6,1 a.l KLHK,
Pengolahan Limbah B3 jumlah limbah B3 yang ▪ APBN: Rp 2,1 Kemenkes,
terolah hingga 26.880 ▪ KPBU: Rp 3 KemenPUPR, Badan
ton/tahun ▪ Swasta Murni: Rp 1 Usaha
▪ Mengurangi 30% biaya (BUMN/Swasta)
transportasi pengelolahan
limbah B3
15 Penguatan Sistem ▪ Meningkatnya kecepatan Rp 16,9 a.l BMKG, BNPB,
Peringatan Dini Bencana penyampaian peringatan (APBN) KLHK, BPPT
dini bencana dari 5 menit
menjadi 3 menit
16 Bekraf Creative District di • Mendukung peningkatan Rp 100,2 a.l BEKRAF,
Maja, Rangkasbitung, dan investasi sebesar Rp 90 ▪ APBN: Rp 0,2 KemenPUPR,
Karawang Triliun ▪ K/L, KPBU: Rp 10 BUMN/Swasta,
• Penciptaan 2 Juta lapangan ▪ • Swasta dan BUMN Rp Badan Usaha (BUMN/
kerja baru dibidang ekonomi 90 Swasta)
kreatif
17 Revitalisasi Tambak di ▪ Meningkatnya produksi Rp 12 a.l KKP, KemenPUPR,
Pantai Utara Jawa dan perikanan budidaya (ikan Kemendag, Pemda,
Lampung ▪ menjadi 10,32 Juta ton) Badan Usaha
▪ meningkatnya pertumbuhan (BUMN/Swasta)
ekspor udang 8% per tahun
18 Integrasi Pelabuhan ▪ Meningkatkan produksi Rp 66 a.l KKP, KemenPUPR,
Perikanan dan Fish perikanan tangkap bernilai Kemenperin, Pemda,
Market Bertaraf ekonomi tinggi menjadi Badan Usaha
Internasional 10,10 Juta ton pada tahun (BUMN/Swasta)
2024
▪ Meningkatnya nilai ekspor
hasil perikanan menjadi
USD 8,2 miliar pada tahun
2024
MENDORONG PEMERATAAN

19 Jalan Trans pada 18 Pulau ▪ Meningkatkan konektivitas Rp 12 a.L KemenPUPR,


Tertinggal, Terluar, dan dan mobilitas barang dan APBN: Rp 12 Pemda
Terdepan penumpang untuk » DAK: Rp 3,8
menurunkan harga
komoditas
20 Jalan Trans Papua Merauke ▪ Meningkatkan konektivitas Rp 15,3 a.L KemenPUPR,
- Sorong dan aksesibilitas bagi (APBN) Pemda,
wilayah perdalaman,
terutama wilayah
Pegunungan Tengah Papua

3-6
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Indikasi Pendanaan
No Major Project Manfaat Proyek Pelaksana
(Triliun)
▪ Mengurangi biaya logistik
angkutan bahan pokok
mencapai 50%.
21 Pusat Kegiatan Strategis ▪ Pusat perkotaan sebagai Rp 7,8 a.l KemenPUPR,
Nasional: PKSN Paloh-Aruk, pusat pertumbuhan ▪ APBN: Rp 7,4 Kemenhub,
PKSN Nunukan, PKSN ekonomi untuk mendorong ▪ KPBU: Rp 0,4 Kemendag Badan
Atambua, PKSN perkembangan kawasan di Usaha
Kefamenanu, PKSN sekitarnya (BUMN/Swasta)
Jayapura, & PKSN Merauke
22 Wilayah Adat Papua: ▪ Meningkatkan pertumbuhan Rp 27,5 a.l KemenPUPR,
Wilayah Adat Laa Pago dan ekonomi, pemerataan (APBN) Kemen ESDM,
Wilayah Adat Domberay pembangunan, dan Kemendes, Kementan,
kesejahteraan masyarakat Kementerian Desa
pada 10 Kabupaten di PDTT, Kemenhub,
Wilayah Adat Laa Pago dan Pemda
11 Kabupaten di Wilayah
Adat Domberay
23 Percepatan Penurunan ▪ Menurunkan angka kematian Rp 229,5 a.l Kemenkes, BKKBN,
Kematian Ibu dan Stunting lbu hingga 183 per 100.000 APBN: Rp 229,5 KemenPUPR, Pemda
kelahiran hidup » DAK: Rp 21
▪ Menurunnya prevalensi
stunting hingga 19%
24 Akses Air Minum ▪ Meningkatnya akses air Rp 157 a.l KemenPUPR,
Perpipaan (10 Juta minum layak pada tahun ▪ APBN: Rp 118,8 Pemda, Badan Usaha
Sambungan Rumah) 2024 menjadi 100% ➢ DAK: Rp 71,8 (BUMN/
➢ Hibah: Rp 14,4 BUMD/Swasta)
▪ APBD: Rp 22,93
▪ KPBU: Rp 15,3
25 Akses Sanitasi (Air Limbah) ▪ Meningkatnya rumah Rp 177,5 a.l KemenPUPR,
Layak dan Aman (90% tangga yang memiliki akses ▪ APBN: Rp 94,8 Kemkes, Kemendagri,
Rumah Tangga) sanitasi layak menjadi 90% DAK: Rp 12 Pemda, Badan
▪ APBD: Rp 14,7 Usaha
▪ Masyarakat: Rp 64,3 (BUMN/Swasta)
▪ Swasta: Rp 3,6
26 Rumah Susun ▪ Meningkatnya akses Rp 350,0 a.l Kemen PUPR,
Perkotaan (1 Juta) masyarakat terhadap APBN, APBD & KPBU: Rp Pemda, Badan
perumahan layak, aman dan 100 Usaha
terjangkau untuk sejuta BUMN/Swast: Rp 250 (BUMN/Swasta)
rumah tangga perkotaan
dan mencegah terbentuknya
permukiman kumuh

3-7
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG


PENGEMBANGAN EKONOMI & PELAYANAN DASAR

KERANGKA SASARAN INDIKATOR PRO-PN

PN 5. Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

Terpenuhinya perumahan Persentase rumah tangga yang


dan permukiman layak, menempati perumahan dan
aman, dan terjangkau permukiman yang layak, aman,
dan terjangkau (70%)
Meningkatnya tata kelola dan Produktivitas pemakaian air
pemanfaatan sumber daya air untuk produksi padi (3 m3/kg)
Meningkatnya konektivitas 1. Waktu tempuh pada jalan
nasional lintas utama pulau (1,9 jam per
100 km)
2. Porsi rute pelayaran yang
membentuk jaringan yang
terhubung (loop) (27%)
Terpenuhinya kebutuhan 1. Pemenuhan kebutuhan energi
energi nasional nasional (MTOE)
2. Pemenuhan kebutuhan
(konsumsi) listrik per kapita
(kWh)
Meningkatnya indeks Indeks pembangunan Teknologi
pembangunan Teknologi Informasi dan
Informasi dan Komunikasi Komunikasi (TIK)
(TIK)
PP1. Infrastruktur Pelayanan Dasar

Meningkatnya akses 1. Rasio KPR terhadap PDB (4


masyarakat terhadap %)
perumahan dan permukiman 2. Persentase rumah tangga
layak, aman dan terjangkau yang menempati hunian
dengan kecukupan luas lantai
per kapita (95%)
3. Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan ketahanan bangunan
(atap, lantai, dinding) (87%)
4. Persentase rumah tangga
yang memiliki sertifikat hak
atas tanah (60%)
5. Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses sanitasi (air
limbah) layak dan aman (90%
layak, termasuk 20% aman)
6. Persentase penduduk yang
masih mempraktikkan buang
air besar sembarangan di
tempat terbuka (0%)
7. Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses sampah yang
terkelola dengan baik (80%
penanganan, 20%
pengurangan)
8. Persentase rumah tangga
yang menempati hunian

3-8
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KERANGKA SASARAN INDIKATOR PRO-PN

dengan akses air minum


layak (100%)
9. Persentase rumah tangga
yang menempati hunian
dengan akses air minum
aman (15%)
Meningkatnya keselamatan Rasio fatalitas kecelakaan jalan
dan keamanan transportasi per 10.000 kendaraan (65 persen
terhadap informasi dasar 2010)
Meningkatnya pengelolaan 1. Ketersediaan air baku untuk
sumber daya air secara kebutuhan domestik, industri,
terintegrasi dan kawasan prioritas (50
m3/detik)
2. Penurunan resiko bencana di
wilayah risiko bencana (20
Provinsi)
3. Volume tampungan air per
kapita (63,9 m3/kapita)
4. Jumlah bendungan yang
indeks resikonya turun (123
bendungan)
5. Daerah irigasi yang
menerapkan modernisasi
irigasi (9 DI)
6. Luas lahan pertanian padi
dan non-padi yang beririgasi
(590.650 Hektare)
KP 1. Penyediaan 1. Meningkatnya Persentase rumah tangga yang 1. Peningkatan Fasilitasi
akses perumahan penyediaan hunian layak menempati Penyediaan Hunian Baru
dan permukiman dan terjangkau (9.450.000 hunian layak dan terjangkau 2. Peningkatan Fasilitasi
layak, aman dan unit) Diukur menggunakan indikator: Pembiayaan Perumahan
terjangkau 2. Meningkatnya rumah a. Jumlah hunian baru layak 3. Pengembangan Fasilitasi
tangga yang mendapat yang terbangun melalui peran Peningkatan Kualitas
fasilitas pembiayaan pemerintah (2.450.000 unit), Rumah
perumahan (1.550.000 termasuk BUMN (1.500.000 4. Penyediaan Prasarana,
unit) unit) Sarana dan Utilitas
3. Tertanganinya b. Jumlah hunian baru layak Perumahan dan
permukiman kumuh di yang terbangun melalui peran Permukiman
perkotaan (20 kawasan) masyarakat dan dunia usaha 5. Fasilitasi Peningkatan
(6.000.000 unit) Standar Keandalan
c. Jumlah rumah tangga yang Bangunan dan Keamanan
menerima fasilitas Bermukim (IMB dan SLF)
pembiayaan perumahan 6. Rumah Susun Perkotaan
(550.000 rumah tangga), (1 Juta) (Major Project)
termasuk SMF (50.000 unit) 7. Fasilitasi Pengentasan
dan TAPERA (500.000 unit) Permukiman Kumuh
d. Jumlah rumah tangga yang Perkotaan
menerima bantuan/subsidi
pembiayaan perumahan
(1.000.000 rumah tangga)
e. Jumlah peningkatan kualitas
hunian melalui peran
pemerintah (1.000.000 unit)
f. Jumlah kabupaten/ kota yang
mengembangkan iklim
kondusif perumahan melalui
reformasi perizinan dan
administrasi pertanahan (48
kabupaten/ kota)

3-9
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KERANGKA SASARAN INDIKATOR PRO-PN

g. Jumlah kabupaten/ kota yang


mengimplementasikan
pemenuhan standar
keandalan bangunan (48
kabupaten/ kota)
h. Jumlah kawasan permukiman
kumuh di perkotaan yang
ditangani melalui peremajaan
kota (20 kawasan)
KP 2. Penyediaan 1. Terpenuhinya akses air 1. Jumlah sambungan rumah 1. Penyelenggaraan Sistem
Akses Air Minum minum layak dan aman yang terlayani SPALD-T skala Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi ▪ Terpenuhinya 100% kota (743.700 SR) dan Sanitasi Layak dan
(Air Limbah dan akses air minum layak 2. Jumlah sambungan rumah Aman
Sampah) yang Layak (termasuk 30% akses yang terlayani SPALD-T skala 2. Pembinaan
dan Aman perpipaan) regional (72.000 SR) Penyelenggaraan Air
▪ Terpenuhinya 100 % 3. Jumlah sambungan rumah Minum dan Sanitasi
PDAM dengan kinerja yang terlayani SPALD-T skala Layak dan Aman
sehat permukiman (2.232.000 SR) 3. Pengaturan
2. Tersedianya sistem layanan 4. Jumlah rumah tangga yang Penyelenggaraan Air
sanitasi berkelanjutan terlayani instalasi pengolahan Minum dan Sanitasi
▪ Terpenuhinya 90% akses lumpur tinja (5.040.000 Layak dan Aman
sanitasi layak (termasuk Rumah Tangga) 4. Pengawasan Kualitas Air
20% aman) 5. Jumlah rumah tangga yang Minum dan Sanitasi
▪ Bebas BABS di tempat terlayani TPA dengan standar 5. Akses Sanitasi (Air
terbuka (0%) metode lahan urug saniter Limbah) Layak dan Aman
▪ Terpenuhinya 100% (19.450.000 Rumah Tangga) (90% RT) (Major Project)
akses sampah yang 6. Jumlah rumah tangga yang 6. Akses Air Minum
terkelola dengan baik di terlayani TPS3R dan TPST Perpipaan (10 Juta
perkotaan (3.160.000 Rumah Tangga) Sambungan Rumah)
▪ Tersedianya layanan 7. Jumlah kabupaten/kota yang (Major Project)
sanitasi berkelanjutan memiliki system pengelolaan
air limbah, termasuk layanan
lumpur tinja (308 Kabupaten/
Kota)
8. Jumlah rumah tangga dengan
akses air minum layak
(Rumah Tangga)
9. Jumlah sambungan rumah
tangga dengan
10. akses air minum layak
jaringan perpipaan (SR)
11. Jumlah rumah tangga dengan
akses air minum layak bukan
jaringan perpipaan
terlindungi (Rumah Tangga)
12. Jumlah rumah tangga dengan
akses air minum aman
(Rumah Tangga)
13. Persentase PDAM dengan
kinerja sehat (%) Persentase
angka BABS di tempat
terbuka (0%)
KP 3. Pengelolaan Tambahan penyediaan air 1. Tambahan penyediaan air baku Penyediaan dan
Air Tanah dan Air baku dari sumber air (50 m3/detik) pengamanan air baku dan
Baku Berkelanjutan terlindungi 2. Jumlah BWS/BBWS yang air tanah
mengembangkan sistem • Akses Air Minum
penyediaan air baku Perpipaan (10 Juta
terintegrasi air permukaan dan Sambungan Rumah)
air tanah (34 BWS/BBWS) Major Project)

3-10
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KERANGKA SASARAN INDIKATOR PRO-PN

3. Jumlah BWS/BBWS yang


melaksanakan konservasi air
tanah (34 BWS/BBWS)
Wilayah sungai yang 1. Jumlah peraturan Penataan regulasi serta
menetapkan kebijakan perundangan turunan UU SDA perkuatan kelembagaan
Pengelolaan SDA Terpadu yang ditetapkan (13 dokumen) SDA
2. Jumlah wilayah sungai
kewenangan pusat yang
memiliki PSDA terpadu (64
wilayah sungai)
BWS/BBWS yang 1. Jumlah BWS/BBWS yang Pengembangan SISDA
melaksanakan Pengelolaan mengembangkan Sistem Terpadu berbasis teknologi
SDA Terpadu berbasis Informasi SDA (34 BWS/BBWS) cerdas (smart water
teknologi cerdas (smart water 2. Jumlah BWS/BBWS yang management)
management) mengembangkan Sistem
Informasi Hidrologi,
Hidrometeorologi, dan
Hidrogeologi (34 BWS/BBWS);
3. Jumlah stasiun pemantauan
kualitas air (159 unit)
KP 5. Ketahanan Jumlah Provinsi yang 1. Jumlah wilayah sungai yang Pengembangan kebijakan
Kebencanaan meningkatan ketahanan menetapkan rencana induk wilayah untuk ketahanan
Infrastruktur terhadap bencana peningkatan ketahanan bencana dan penguatan
(hidrometeorologi, geologi, wilayah dan infrastruktur vital infrastruktur tahan bencana
dan lingkungan) secara terhadap bencana
structural dan non struktural hidrometeorologi (50 WS)
2. Jumlah kabupaten/kota yang
memiliki rencana induk
peningkatan ketahanan
wilayah dan infrastruktur vital
terhadap bencana geologi dan
lingkungan (8 kabupaten/kota)
3. Jumlah kabupaten/kota dengan
penurunan muka tanah yang
menetapkan peraturan
pengambilan air tanah (10
kabupaten/kota)
1. Jumlah wilayah sungai yang Pembangunan dan
melakukan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur
peningkatan infrastruktur ketahanan bencana
pencegahan banjir (50 wilayah • Pemulihan 4 Daerah
sungai) Aliran Sungai Kritis
2. Jumlah kabupaten/kota yang (Major Project)
melakukan pembangunan dan • Pengamanan Pesisir 5
peningkatan infrastruktur Perkotaan Pantura Jawa
pencegahan tanah longsor (120 (Major Project)
kabupaten/kota)
3. Jumlah wilayah sungai yang
melakukan pembangunan dan
peningkatan infrastruktur
pencegahan bencana lumpur
dan sedimen (11 wilayah
sungai)
4. Jumlah kabupaten/kota yang
melakukan pembangunan dan
peningkatan infrastruktur
ketahanan bencana wilayah
pesisir (20 kabupaten/kota)
5. Jumlah infrastruktur vital yang
ditingkatkan ketahanannya

3-11
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KERANGKA SASARAN INDIKATOR PRO-PN

terhadap risiko bencana (42


unit)
1. Ketersediaan peta risiko Penyediaan sistem terpadu
bencana (banjir, gempa, dan peringatan dini dan tanggap
tanah longsor) (Dokumen) darurat bencana
2. Jumlah wilayah sungai yang • Pemulihan 4 Daerah
melakukan pengembangan Aliran Sungai Kritis
peringatan dini bencana banjir (Major Project)
(25 wilayah sungai) • Pengamanan Pesisir 5
3. Jumlah kawasan yang Perkotaan Pantura Jawa
membangun system peringatan (Major Project)
dini bencana longsor (35
kawasan)
Jumlah wilayah sungai yang 1. Panjang sungai yang Restorasi dan konservasi
menerapkan konservasi dinormalisasi dan ditingkatkan infrastruktur alami
lingkungan dan sumber daya kapasitas alirannya (355 Km)
air 2. Jumlah wilayah sungai yang
dikonservasi (5 wilayah
sungai);
3. Jumlah kawasan rawa dengan
peningkatan tata kelola air (6
Kawasan)
KP 6. Waduk Terbangunnya Infrastruktur 1. Jumlah perencanaan Perencanaan pengembangan
Multipurpose dan Tampungan Air Multiguna pembangunan bendungan baru bendungan multiguna dan
Modernisasi Irigasi Berbasis Wilayah multiguna (10 unit) pemanfaatan tampungan
2. Jumlah perencanaan alami
pemanfaatan tampungan alami
(4 unit)
1. Jumlah bendungan multiguna Pembangunan dan
yang dibangun (60 unit) rehabilitasi bendungan
2. Jumlah bendungan yang • 18 Waduk Multiguna
direhabilitasi (5 unit) (Major Project)
Jumlah bendungan yang 1. Jumlah bendungan yang Optimalisasi dan
ditingkatkan fungsinya dimanfaatkan sesuai fungsi pemanfaatan tampungan
rencananya (51 unit) ▪ 18 Waduk Multiguna
2. Jumlah tampungan alami yang (Major Project)
direvitalisasi dan
dikembangkan manfaatnya (34
unit)
Jumlah bendungan dengan 1. Jumlah bendungan yang Peningkatan OP dan
peningkatan kinerja dan indeks risikonya turun (123 keamanan bendungan
penurunan indeks risiko unit)
2. Jumlah bendungan yang
ditingkatkan operasinya (123
unit)
Peningkatan presentase 1. Pembangunan jaringan irigasi Pembangunan dan
daerah irigasi dengan indeks (550.000 Hektare) Rehabilitasi Jaringan Irigasi
kinerja di atas 70 persen 2. Rehabilitasi jaringan daerah
irigasi (2.000.000 Hektare)
1. Daerah irigasi yang mengelola Peningkatan pengelolaan
pengukuran data realisasi alokasi air dan kapasitas
alokasi air (9 DI) kelembagaan irigasi
2. Jumlah daerah irigasi dengan ▪ 18 Waduk Multiguna
peningkatan kapasitas SDM (Major Project)
dan kelembagaan terkait
modernisasi irigasi (46 DI)

3-12
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KERANGKA SASARAN INDIKATOR PRO-PN

Meiningkatnya luas lahan Luas lahan komoditas pertanian Pembangunan system


beririgasi untuk komoditas bernilai tinggi beririgasi (40.650 penyediaan air untuk
pertanian bernilai tinggi Hektare) komoditas pertanian bernilai
tinggi
PP 2. Infrastuktur Ekonomi

Meningkatnya Konektivitas 1. Panjang jalan tol baru yang


wilayah terbangun dan/atau beroperasi
dalam 5 tahun (2.500 km)
2. Jumlah pelabuhan utama yang
memenuhi standar (7
pelabuhan)
3. Kinerja tepat waktu (on time
performance) penerbangan
(90%)
4. Panjang jaringan KA yang
beroperasi (7.635 km’s)
KP 1. Konektivitas Meningkatnya kapasitas dan 1. Panjang jalan baru yang 1. Pmbangunan jalan
Jalan kualitas jaringan jalan terbangun (3.000 km) strategis,
2. Persentase kondisi mantap • Jalan Trans Papua
jalan nasional (98%) Merauke – Sorong
3. Persentase kondisi mantap (Major Project)
jalan provinsi (75%) • Jalan Trans pada 18
4. Persentase kondisi mantap Pulau Tertinggal,
jalan kabupaten/kota (65%) Terluar dan Terdepan
(Major Project)
2. Pembangunan jalan tol
• Jalan Tol Trans
Sumatera Aceh –
Lampung (Major
Project)
3. Pembangunan jalan
mendukung kawasan
prioritas (KI, KEK, KSPN,
dan kawasan perbatasan),
4. Pembangunan jalan akses
simpul transportasi
(pelabuhan, bandara,
terminal)
5. Preservasi jalan nasional
(termasuk peningkatan/
pelebaran),
6. Pembangunan dan
pemeliharaan jalan daerah
PP 3. Infrastruktur Untuk Mendukung Perkotaan

KP 4. Penyediaan Tersedianya akses air minum Jumlah kawasan perkotaan Penyediaan dan
Akses Air Minum dan sanitasi yang layak dan prioritas dengan penyediaan dan Penyelenggaraan Air Minum
dan Sanitasi yang aman penyelenggaraan akses air dan Sanitasi yang andal dan
Layak dan Aman di minum dan air limbah yang aman Terintegrasi
Perkotaan dan andal (Kab/Kota)
KP 5. Penyediaan Meningkatnya akses Jumlah hunian vertikal layak Fasilitasi Penyediaan
Akses Perumahan masyarakat terhadap yang terbangun untuk Perumahan di Perkotaan
dan Permukiman perumahan dan permukiman masyarakat berpenghasilan
Layak, Aman dan yang layak, aman dan rendah di perkotaan (unit)
Terjangkau di terjangkau
Perkotaan

3-13
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA

Dalam lima tahun ke depan, untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam rangka
pemerataan pertumbuhan wilayah, maka direncanakan pemindahan Ibu Kota Negara
(IKN) ke Pulau Kalimantan. Pembangunan Ibu kota Negara di luar pulau Jawa di posisi
yang lebih seimbang secara spasial dan ekonomi, sebagai stimulus pertumbuhan
perekonomian melalui peningkatan permintaan agregat, mendorong diversifikasi ekonomi
Pulau Kalimantan, sumber pertumbuhan ekonomi baru jangka Panjang terutama untuk
Wilayah Pulau Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia, dan mengurangi ketimpangan
antar wilayah.
Pembangunan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur. Pemindahan Ibu Kota Negara ke luar Jawa diharapkan
dapat mengubah orientasi investor dari pulau Jawa ke luar Jawa. Dengan demikian, maka
pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan akan meningkat terutama didorong oleh
investasi untuk pembangunan Ibu Kota Negara yang dapat menciptakan efek pengganda
besar bagi perekonomian, khususnya di Pulau Kalimantan dan kawasan Indonesia timur
pada umumnya.
Pembangunan ibu kota baru diperkirakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 466
Triliun yang bersumber dari APBN, KPBU & Swasta serta pengembangan PNBP-earmark
untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pembangunan ibu kota negara baru.
Sejumlah regulasi juga perlu disiapkan dalam pemindahan Ibu Kota Negara, antara lain:
▪ RUU tentang Pemindahan Ibu Kota Negara
▪ RPP tentang Insentif untuk Swasta dalam Pembangunan Ibu Kota Negara
▪ RPP tentang Skema Pembiayaan Ibu Kota Negara
▪ RPerpres tentang Badan Otorita Persiapan dan Pemindahan Ibu Kota Negara
▪ RPerpres RTR KSN IKN
▪ RPerpres tentang RDTR Pusat Pemerintahan IKN
▪ RPerpres tentang RDTR Pusat Ekonomi IKN
▪ RPerpres tentang Pembatasan Pengalihan Hak Atas Tanah Pada Lokasi Pemindahan
Ibukota Negara.

3-14
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN

Arah kebijakan dan strategi Kementerian 2020 – 2024 dirumuskan dalam kerangka
pembangunan yang tidak hanya yang dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian,
akan tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta. Arah kebijakan dan
strategi terdiri dari arah kebijakan dan strategi utama pada masing-masing sector serta arah
kebijakan dan strategi lintas sector.

3.2.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI UTAMA

1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air


Pembangunan infrastruktur SDA yang lebih modern serta mengoptimalkan pengelolaan
infrastruktur SDA terbangun yang mampu menopang ketersediaan air secara
berkelanjutan dan mampu mengurangi risiko bencana akibat daya rusak air.

KEBIJAKAN STRATEGI

Pengelolaan Air Tanah, Air Baku Berkelanjutan

1. Percepatan Penyediaan Air Baku a. Optimalisasi sumber air baku dari bendungan;
yang Aman dari Sumber Air b. Rehabilitasi dan pembangunan baru infrastruktur penyedia air
sampai Konsumen sesuai baku, Water Treatment Plant (WTP), serta sistem distribusi,
Kualitas dan Kuantitas yang terutama di wilayah agglomerasi perkotaan, kawasan industri dan
Dibutuhkan (Water Safety Plan), daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

2. Peningkatan efisiensi sistem a. Peningkatan efisiensi penyediaan air melalui penerapan teknologi
penyediaan air dan keterpaduan monitoring distribusi air dan pemberian insentif melalui skema
sumber air permukaan dan air investasi baru;
tanah (conjunctive use) melalui b. Konservasi, monitoring, pencegahan, dan law enforcement
pemanfaatan teknologi (Smart terhadap pencemaran air permukaan dan air tanah;
Water Management). c. Penyediaan informasi publik dari sistem informasi terpadu
hidrologi, hidrometeorologi, hidrogeologi, dan kualitas air;
d. Penyediaan sumber air baku dan pengendalian ekstraksi air tanah
untuk wilayah aglomerasi metropolitan dan pulau kecil/terluar,
antara lain: Jabodetabekpunjur, Bandung Raya, Kartamantul,
Gerbangkartasusila (termasuk wilayah KKM dan KKJSM di
Madura), Kedungsepur, Sarbagita, Mamminasata, NTT, dan
Maluku Utara.

Waduk Multipurpose Dan Modernisasi Irigasi

3. Penyediaan infrastruktur a. Penerapan standar internasional penilaian kelayakan


tampungan air multiguna dan pembangunan bendungan baru;
berkelanjutan b. Penyederhanaan proses perizinan dan percepatan pembangunan
bendungan baru;
c. Pemanfaatan potensi waduk baru melalui pembangunan prasarana
irigasi, air baku, dan PLTA.

4. Pengembangan waduk a. Penerapan skema investasi Large Scale LowCost Hydropower for
multiguna secara terpadu Industry (a.l PLTA di Kaltara);
dengan pengembangan kawasan b. Pemanfaatan potensi International Grid (HVDC) untuk
KEK/ KI peningkatan pasokan energi domestik dan komersial, termasuk

3-15
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN STRATEGI

border Interconnection Indonesia-Malaysia di Kalimantan-


Sumatera;
c. Optimalisasi link and match potensi waduk multiguna dengan
kebutuhan pengembangan Kawasan KEK/KI, termasuk wilayah
KKM dan KKJSM di Madura.

5. Penerapan inovasi teknologi a. Peningkatan kapasitas dan optimalisasi fungsi waduk berdasarkan
dalam menambah volume karakteristik dan kondisi bendungan;
tampungan air dan efisiensi b. Peningkatan efisiensi dan keamanan operasi waduk;
pemanfaatan air c. Pemeliharaan dan konservasi terhadap bendungan, kawasan
tangkapan air, dan greenbelt;
d. Pelibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pemanfaatan fungsi
dan pemeliharaan waduk.

6. Pengembangan jaringan irigasi a. Optimalisasi layanan jaringan irigasi untuk tanaman pangan;
untuk mendukung ketahanan b. Pengembangan layanan irigasi untuk peternakan, tambak, dan
pangan, serta peternakan, pertanian non-padi;
tambak, dan pertanian non-padi c. Penyusunan standar efisiensi dan kinerja penggunaan air untuk
irigasi sesuai karakteristik petani.

7. Penerapan sistem pengelolaan a. Penerapan single management untuk daerah irigasi yang sejalan
daerah irigasi berbasis teknologi dengan peningkatan partisipasi petani
tepat guna b. Peningkatan kinerja kelembagaan dan kualitas SDM pengelola
irigasi;
c. Penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan air untuk daya dukung pertumbuhan tanaman.

Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur

8. Penetapan kebijakan a. Penyediaan sistem peringatan dini di wilayah rawan bencana;


pengelolaan kawasan dan sistem b. Penyusunan peta risiko bencana untuk setiap wilayah
peringatan dini bencana berdasarkan simulasi bencana;
berdasarkan karakteristik c. Penilaian dan retrofit infrastruktur berdasarkan tingkat keamanan
wilayah dan jenis bencana

9. Peningkatan infrastruktur a. Peningkatan kualitas infrastruktur tangguh bencana;


tangguh bencana di wilayah b. Pembangunan infrastuktur ketahanan bencana di kawasan pesisir
prioritas rawan bencana serta utara Pulau Jawa dan DAS prioritas;
sinergi antara pembangunan c. Pembangunan sistem terintegrasi pemantauan penurunan tanah;
wilayah dan peningkatan d. Pengembangan sistem terintegrasi penyediaan air dan sanitasi.
ketangguhan terhadap bencana,
terutama di Kawasan pesisir
utara pulau Jawa dan DAS kritis

3-16
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2. Arah Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Jalan


Pengembangan dan pengelolaan jaringan jalan nasional dan jalan bebas hambatan untuk
memperkuat keterkaitan pengembangan wilayah.

KEBIJAKAN STRATEGI

1. Penguatan konektivitas a. Pembangunan jaringan jalan tol di koridor utama logistic


jalan nasional dan b. Pembangunan jaringan jalan arteri utama nasional di tiap pulau
dukungan konektivitas terintegrasi dengan kawasan (KEK, KI dan KSPN), termasuk wilayah
jalan daerah KKM dan KKJM di Madura
c. Pembangunan jalan akses simpul transportasi
d. Prevervasi jalan sesuai dengan standar lebar dan daya dukung, melalui
integrase jaringan jalan tol dengan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan baru, integrase jaringan jalan dengan simpul
trasnportasi, pembangunan akses transportasi local ke wilayah
pertumbuhan, dan daerah tertinggal, serta pemeliharaan jalan nasional
dengan pendekatan koridor
e. Pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah

2. Peningkatan pelayanan a. Perlunya mengoptimalkan jaringan jalan tol Trans Sumatera dan Trans
jaringan jalan melalui Jawa untuk mengalihkan perjalanan penumpang, barang, dan jasa dari
pemeliharaan jalan yang jalan raya non tol agar waktu tempuh dapat menurun;
efektif dan efisien serta b. Perlunya peningkatan kapasitas jalan nasional pada koridor-koridor
peningkatan konektivitas utama di luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa terutama pada ruas-ruas
melalui pengembangan jalan dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang sudah tinggi;
jaringan jalan c. Perlu dikaji rencana pengembangan jalan bebas hambatan di luar
berkeselamatan yang Pulau Sumatera dan Pulau Jawa terutama antar kawasan yang telah
terpadu dan terintegrasi maju perekonomiannya
multi moda d. Perlunya dilanjutkan pembangunan jalan perbatasan, jalan Trans
Papua dan Trans Maluku, hingga kondsi diperkeras agar pergerakan
logistik, penumpang barang dan jasa berjalan lancar
e. Perlunya dukungan pembangunan jalan menuju kantong-kantong
pemukiman
f. Perlunya penguatan Dana Alokasi Khusus dan Dana Hibah Jalan
Daerah yang difokuskan pada peningkatan kondisi ruas-ruas jalan
daerah dengan nilai strategis bagi kepentingan nasional maupun
kepentingan daerah.
g. Perlunya melaksanakan prioritasi rencana pengembangan jaringan
jalan agar nilai manfaat dari investasi pemerintah yang telah
dikeluarkan cepat terasa bagi perekonomian nasional. Selain itu perlu
dipertimbangkan metode-metode creative financing yang dapat
merangsang masuknya investasi swasta dalam pendanaan
infrastruktur jalan. Konsep Dana Preservasi Jalan sebagai turunan UU
No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ juga dapat menjadi saah satu
alternatif sumber pembiayaan untuk pemeliharaan jalan.
h. Pelaksanaan studi kelayakan rencana pengembangan jaringan jalan
maupun jembatan baru agar lebih cermat dan komprehensif sehingga
timing konstruksi pembangunan infratsruktur jalan dan jembatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
i. Penanganan black spot pada jaringan jalan sesuai dengan standar
teknis yang berlaku

3-17
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN STRATEGI

3. Peningkatan pelayanan a. Revitalisasi jaringan jalan perkotaan terutama penataan jalan nasional
jaringan jalan perkotaan dengan konsep jalan lingkar agar tidak mengganggu lalu lintas dalam
melalui pemeliharaan kota
jalan perkotaan yang b. Penataan simpang sebidang untuk mengurangi kemacetan jalan di
efektif dan efisien serta persimpangan
peningkatan kapasitas c. Dukungan jalan pada pengembangan moda transportasi angkutan
jalan perkotaan massal;
berkeselamatan yang d. Pengembangan jaringan jalan baru di wilayah perkotaan dengan
mendukung keterpaduan memanfaatkan ROW jalan eksisting berupa elevated/submerged road
transportasi masal untuk meminimalisir pengadaan lahan yang biayanya sangat tinggi di
perkotaan perkotaan;
e. Perlunya penegakan hukum terhadap aktivitas masyarakat yang
mengganggu fungsi jalan;
f. Perbaikan kondisi jalan perkotaan dengan menyediakan sistem
drainase yang lebih untuk mencegah banjir
g. Optimalisasi metode pembangunan simpang tak sebidang dengan
pemanfaatan lahan seminimal mungkin
h. Penyediaan dana alokasi pengadaan lahan oleh Pemerintah Kota
setempat.

3-18
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Permukiman


Peningkatkan penyediaan infrastruktur permukiman yang disertai dengan pengembangan
sistem pengelolaan dan pemanfaatan yang partisipatif dan berkelanjutan.

KEBIJAKAN STRATEGI

Peningkatan akses air minum layak dan aman

1. Peningkatan tata a. Peningkatan komitmen dan kapasitas Pemda, diantaranya melalui pemberian
kelola kelembagaan penghargaan dan sanksi.
untuk penyediaan b. Peningkatan kualitas dokumen perencanaan air minum yang terintegrasi
air minum layak dan c. Peningkatan sinergi dan kolaborasi penyediaan akses air minum antar
aman program dan antar stakeholder (pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha,
unit pelaksana, dan masyarakat) melalui penguatan peran Pokja PPAS/AMPL
di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.
d. Pembentukan badan regulator air minum.
e. Penyusunan undang-undang air minum dan air limbah
f. Pengembangan sumber alternative pendanaan untuk pengembangan SPAM
dan skema investasi badan usaha.

2. Peningkatan a. Penyehatan PDAM melalui bantuan teknis dan non teknis, antara lain
kapasitas penurunan tingkat kehilangan air (NRW), efisiensi produksi, pengelolaan
penyelenggara air keuangan dan SDM, penerapan Tarif FCR, serta peningkatan kualitas
minum pelayanan.
b. Penerapan Rencana Pengamanan Air Minum dan Pengawasan Kualitas Air
Minum
c. Penerapan Smart Grid Water Management.
d. Peningkatan kapasitas penyelenggara SPAM berbasis masyarakat
e. Penerapan teknologi pengendalian dan pencegahan kontaminasi air tanah, air
permukaan dan sistem distribusi

3. Pengembangan dan a. Pengembangan (pembangunan baru, peningkatan dan perluasan) dan


pengelolaan SPAM pengelolaan (operasi, pemeliharaan, dan perbaikan) SPAM Perpipaan dan Non
Perpipaan terlindungi
b. Optimalisasi SPAM yang telah terbangun termasuk penurunan kebocoran
c. Pemanfaatan berbagai sumber air baku (bauran) diantaranya tampungan air
(bendungan, embung, dan lain lain), pemanenan air hujan, dan grey water
d. Penyelesaian serah terima asset kepada pemerintah daerah
e. Penerapan teknologi pengolahan air minum di daerah rawan air dan
kepulauan, diantaranya pemanfaatan teknologi desalinasi air laut dan
Penampungan Air Hujan (PAH)

4. Perubahan perilaku a. Penyadaran masyarakat untuk perilaku hemat air, peningkatan willingness to
masyarakat untuk pay, dan penggunaan sumber air minum aman.
mendukung upaya b. Pengurangan pemanfaatan air tanah di daerah yang telah terlayani SPAM
konservasi sumber c. Konservasi sumber air baku untuk air minum berbasis masyarakat
daya air dan
penyediaan air
minum layak dan
aman.

3-19
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN STRATEGI

Peningkatan akses sanitasi aman

1. Peningkatan a. Penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam meningkatkan pengelolaan


kapasitas institusi air limbah (termasuk pengelolaan lumpur tinja dan sampah);
dalam layanan b. Pemastian fungsi regulator layanan pengelolaan air limbah domestik dan
pengelolaan sanitasi sampah;
c. Penguatan peran dan kapasitas PDAM sebagai penyedia jasa layanan
pengelolaan air limbah domestik, terutama bagi daerah dengan cakupan air
perpipaan lebih dari 50%;
d. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah untuk melakukan kerja sama
dengan pihak lain.

2. Peningkatan a. Penyusunan dokumen legal formal di daerah mengenai pengelolaan sanitasi


komitmen kepala (air limbah dan sampah domestik);
daerah untuk b. Penyediaan mekanisme insentif bagi pemerintah daerah untuk
layanan sanitasi mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur sanitasi dan/atau
yang berkelanjutan penyediaan subsidi bagi operasional dan pemeliharaan;
c. Penerapan regulasi daerah yang mengatur kewajiban pembayaran
pengelolaan sanitasi oleh masyarakat/konsumen dan mewajibkan rumah
tangga untuk memiliki akses air limbah aman dan pengelolaan sampah.

3. Pengembangan a. Pelaksanaan bimbingan teknis pembangunan infrastruktur sanitasi;


infrastruktur dan b. Pengembangan konsep resource recovery dan circular economy;
layanan sanitasi c. Penyusunan panduan di tingkat pusat mengenai pengelolaan sampah;
permukiman sesuai d. Pembangunan infrastruktur sanitasi (air limbah domestik dan sampah);
dengan e. Pengembangan SDM dan teknologi melalui kerja sama dengan universitas;
karakteristik dan f. Pembangunan infrastruktur sanitasi (air limbah domestik dan sampah);
kebutuhan daerah g. Pengembangan teknologi menggunakan pendekatan bertahap (incremental
approach).

4. Peningkatan a. Pelaksanaan program perubahan perilaku di tiap desa dan kelurahan yang
perubahan perilaku belum Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS);
masyarakat dalam b. Penguatan mekanisme monitoring yang terjadwal;
mencapai akses c. Penguatan keberlanjutan STBM di tingkat kabupaten dan kota.
aman sanitas

5. Pengembangan a. Penyediaan pola subsidi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan


kerja sama dan pola masyarakat;
pendanaan b. Pengembangan layanan sanitasi melalui sistem pembiayaan yang inovatif;
c. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah untuk melakukan kerja sama
dengan pihak lain.

Pengembangan Permukiman

Peningkatkan akses a. Penyusunan dan penyiapan landasan penyelenggaraan kawasan


masyarakat secara permukiman.
bertahap terhadap b. Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk penanganan permukiman.
permukiman layak c. Pengelolaan sistem informasi nasional yang terintegrasi dengan sistem
dan aman untuk informasi daerah
mewujudkan kota d. Membangun dan mengelola sistem informasi nasional yang terintegrasi
tanpa permukiman dengan sistem informasi daerah dan dimutakhirkan secara berkala
kumuh.

3-20
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN STRATEGI

e. Penanganan permukiman kumuh perkotaan terkait dengan upaya


penurunan kumuh perkotaan menjadi 0% melalui upaya peningkatan
kualitas lingkungan dan pelayanan prasarana dan sarana dasar permukiman
dengan pendekatan kegiatan fisik maupun nonfisik
f. Pengembangan permukiman baru dan perkotaan layak huni terkait dengan
upaya pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan perwujudan Kota
Berkelanjutan.
g. Percepatan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar permukiman
perdesaan.
h. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang berkualitas
yang mendukung peningkatan produktivitas kawasan perdesaan.
i. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang berkualitas
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan.
j. Percepatan penyediaan sarana dan prasarana permukiman perbatasan
memenuhi SPM
k. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang memiliki
ketahanan terhadap bencana.

3-21
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

4. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perumahan


Peningkatan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman
layak, aman dan terjangkau.

KEBIJAKAN STRATEGI

1. Penyediaan rumah a. Integrasi pembangunan hunian vertikal untuk masyarakat berpengahasilan


baru layak huni rendah dengan simpul transportasi publik.
b. Penyediaan perumahan melalui inclusive urban renewal dan konsolidasi
tanah dalam rangka penanganan permukiman kumuh skala kawasan di
wilayah perkotaan.
c. Penyediaan hunian layak bagi ASN/TNI/POLRI.
d. Pengoptimalan potensi penyediaan perumahan berbasis
komunitas/kelompok masyarakat dan kolaborasi.
e. Pemanfaatan tanah BMN/BUMN/BMD/BUMD untuk mendukung
penyediaan rumah sewa untuk kelompok MBR (social rental housing) bagi
MBR, termasuk kelompok millennial dan keluarga baru yang
berpenghasilan rendah, khususnya di wilayah perkotaan.
f. Penyediaan hunian layak untuk mendukung pembangunan dan
pengembangan ibu kota negara.
g. Pengoptimalan penyediaan PSU untuk mendorong pengembangan
perumahan skala besar pada lingkungan hunian baru perkotaan.
h. Dukungan penyediaan PSU untuk mendorong pengembangan perumahan
skala besar pada lingkungan hunian perkotaan
i. Integrasi penyediaan hunian dengan tata ruang, sistem infrastruktur
wilayah, arah pengembangan wilayah/kawasan strategis dan
memperhatikan aspek mitigasi-adaptasi terhadap potensi bencana.

2. Peningkatan a. Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni sehingga memenuhi indikator
kualitas rumah kekayaan secara minimal melalui pengoptimalan potensi keswadayaan
tidak layak huni masyarakat, dukungan pemda dan stakeholder lainnya, serta pemanfaatan
bahan/material lokal.
b. Dukungan regulasi afirmatif yang mengakomodasi rumah adat/desain
tradisional sebagai rumah layak huni.
c. Dukungan regulasi terhadap upaya peningkatan kualitas bagi rumah yang
ditempati oleh lebih dari 1 (satu) keluarga secara bersama (co-housing)

3. Penyiapan enabling a. Harmonisasi dan penyediaan regulasi yang dibutuhkan untuk


environment untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan
mengoptimalkan perumahan dan kawasn permukiman.
penyediaan hunian b. Dukungan regulasi untuk mengakomodasi pemanfaatan rumah selain
layak rumah formal, seperti rumah yang ditempati oleh lebih dari 1 (satu)
keluarga secara besama (co-housing), rumah singgah (social housing, dan
rumah adat.
c. Penguatan implementasi standar keamanan dan kelayakan bangunan.
d. Peningkatan kapasitas pemerintah/pemerintah daerah, masyarakat dan
dunia usaha.
e. Peningkatan kolaborasi dan kemitraan pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat dan dunia usaha.
f. Pembentukan dan peningkatan peran badan badan perumahan publik
dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman di
perkotaan/metropolitan, termasuk untuk mengelola rumah sewa untuk

3-22
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

5. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Keterpaduan perencanaan, sinkronisasi pemrograman, penganggaran, dan pelaksanaan
pengembangan infrastruktur wilayah pada kawasan/ wilayah yang menjadi prioritas
nasional serta program kegiatan percepatan pembangunan nasional.

KEBIJAKAN STRATEGI

1. Pembangunan desa dan pengembangan a. Strategi pertumbuhan ekonomi melalui: (a)


kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi, operasionalisasi dan peningkatan investasi pada
kawasan perbatasan, dan daerah tertinggal pusat-pusat pertumbuhan wilayah/kawasan
yang difokuskan pada pemenuhan pelayanan strategis yang telah ditetapkan diantaranya: KEK,
dasar, peningkatan aksesibilitas, dan KI, KSPN/DPP dan sebagainya; dan (b)
pengembangan ekonomi yang mendukung pengembangan sektor unggulan: pertanian,
pusat pertumbuhan wilayah; industri pengolahan, pariwisata dan jasa lainnya.
2. Optimalisasi pengembangan pusat-pusat
b. Strategi pemerataan melalui: (a) pengembangan
pertumbuhan wilayah (KEK, KI, KPBPB,
ekonomi wilayah/lokal melalui penyediaan sarana
Destinasi Wisata, dan kawasan lainnya yang
prasarana perekonomian, termasuk pemanfaatan
telah ditetapkan) yang didukung dengan
teknologi komunikasi digital, dan peningkatan
konektivitas antar-wilayah yang tinggi untuk
kapasitas sumber daya manusia, baik di daerah
meningkatan nilai tambah dari sumber daya
tertinggal, desa dan Kawasan Perdesaan sebagai
alam dan daya saing wilayah;
Kawasan Strategis Kabupaten, kawasan
3. Penataan pola hubungan pusat-daerah,
transmigrasi, maupun kawasan perbatasan secara
pengembangan kerjasama antar-daerah, pola-
terintegrasi dengan pusat-pusat pertumbuhan
pola kolaborasi multipihak, dan
ekonomi/kawasan strategis di sekitarnya; dan (b)
menghasilkan inovasi daerah;
pemenuhan pelayanan dasar di seluruh wilayah,
4. Peningkatan peran dan efisiensi pelayanan
terutama di daerah tertinggal, desa dan kawasan
kota kecil-menengah untuk meningkatkan
perdesaan, kawasan transmigrasi, maupun
sinergi pembangunan perkotaan dan
kawasan perbatasan.
pedesaan
5. Optimalisasi Wilayah Metropolitan (WM)
dan kota besar di luar Jawa, termasuk
perencanaan ruang, perencanaan investasi
dan pembiayaan pembangunan dengan tetap
mempertahankan pertumbuhan dan
meningkatkan daya dukung lingkungan
untuk WM dan kota besar di Jawa;
6. Pengembangan rencana pemindahan Ibukota
keluar pulau Jawa ke posisi yang lebih
seimbang secara spasial dan ekonomi;

3-23
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

6. Arah Kebijakan dan Strategi Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan


Perumahan
Peningkatan peran dan konstribusi BUMN, BUMD, dunia usaha dan swasta serta
pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan system dan alternative pembiayaan
pembangunan dan pengelolaan infrastruktur PUPR yang efisien, produktif dan
berkelanjutan

KEBIJAKAN STRATEGI

Pembiayaan Perumahan

1. Pengembangan regulasi dan kebijakan a. Memperluas kerjasama dengan Lembaga jasa


teknis pembiayaan infrastruktur PU dan keuangan dan instansi terkait untuk meningkatkan
Perumahan penerbitan KPR Rumah Susun.
2. Mendorong peranserta Pemda dalam b. Mengembangkan pemanfaatan dana Tapera untuk
pembiayaan perumahan, melalui memfasilitasi MBR sector informal, penyediaan
sosialisasi, fasilitasi, dan advokasi. uang muka, dan penyediaan lahan.
3. Penyiapan infrastruktur operasionalisasi
BP Tapera.
4. Peningkatan penerbitan KPR-FLPP Rumah
Umum baik untuk rumah tapak maupun
rumah susun
5. Peningkatan peran perbankan yang lebih
besar dalam menunjang pembiayaan
perumahan rakyat
6. Pengembangan skema pembiayaan
perumahan yang lebiah terjangkau, efisien
dan akuntabel

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

1. Penataan dan Peningkatan Peran Simpul a. Revisi atas peraturan Menteri PUPR terkait tata cara
KPBU dalam percepatan pembiayaan pelaksanaan kerja sama pemerintah dengan badan
infrastruktur PU dan perumahan. usaha dalam penyediaan infrastruktur di
2. Peningkatan keterpaduan infratruktur PU Kementerian PUPR.
dan perumahan terhadap pusat-pusat b. Peningkatan koordinasi antar simpul KPBU, Unit
kegiatan, pusat pertumbuhan ekonomi, dan Organisasi di Kementerian PUPR dengan kantor
Wilayah Pengembangan Strategis. Bersama KPBU.
3. Peningkatan peran Lembaga pembiayaan c. Penyusunan rencana umum proyek KPBU
sekunder baik melalui peningkatan nilai Infrastruktur PU dan perumahan selaras dengan
sekuritisasi asset, penerbitan obligasi dan Renstra Kementerian PUPR dan RPJMN 2020 –
pemberian pinjaman (refinancing) 2024.
4. Peningkatan konstribusi pembiayaan d. Pengembangan skema pembiayaan infrastruktur
infrastruktur PU dan Perumahan dalam PU dan Perumahan yang efisien, efektif dan
mendukung pencapaian Visium PUPR 2020 berkelanjutan.
-2024 e. Peningkatan kualitas penyediaan infrastruktur PU
dan perumahan melalaui bundling infrastruktur.
f. Memperluas skema pembiayaan (sisi demand dan
supply).

3-24
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

7. Arah Kebijakan dan Strategi Pembinaan Jasa Konstruksi


Peningkatan penyelenggaraan dan hasil pembangunan konstruksi yang berkualitas, aman
dan berkeselamatan

KEBIJAKAN STRATEGI

1. Peningkatan ketersediaan a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan


tenaga kerja konstruksi yang tenaga kerja konstruksi.
kompeten dan bersertifikat b. Pengembangan sistem dan menerapkan standarisasi kompetensi
dan remunerasi serta sertifikasi tenaga kerja konstruksi

2. Peningkatan kapasitas dan a. Mendorong kemitraan usaha antar kualifikasi dan klasifikasi
kemampuan badan usaha b. Pemberian dukungan BUJK Nasional dalam akses pasar
internasional

3. Mendorong terpenuhinya a. Pengembangan sistem informasi dan publikasi yang terintegrasi


permintaan (demand) material dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
dan peralatan konstruksi b. Pengembangan dan penerapan sistem registrasi peralatan
(MPK) dan pemanfaatan konstruksi
teknologi. c. Peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk pekerjaan
konstruksi

4. Peningkatan tertib a. Peningkatan penerapan manajemen mutu, sistem keselamatan


penyelenggaraan jasa konstruksi, prinsip-prinsip konstruksi berkelanjutan dan
konstruksi pembinaan kontrak konstruksi
b. Pe.ningkatan tertib pengadaan.
c. Melakukan pembinaan kepada Balai P2JL agar menjadi UPTPBJ
yang matang

5. Peningkatan kinerja lembaga a. Memastikan kecukupan kapasitas lembaga masyarakat jasa


masyarakatjasa konstruksi dan konstruksi.
Organisasi Perangkat Daerah b. Peningkatan pengawasan konerja lembaga masyarakat jasa
(OPD)bidang jasa kosntruksi konstruks
c. Memberikan penghargaan kepada OPD bidang jasa konstruksi
yang berkinerja baik
d. Pengembangan kerja sama antarlembaga.

3-25
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

8. Arah Kebijakan dan Strategi Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan


Peningkatan akuntabilitas kinerja dan Keuangan

KEBIJAKAN STRATEGI

Peningkatan akuntabilitas 1. Peningkatan kualitas penerapan Sistem Pengendalian Internal


kinerja dan keuangan Pemerintah (SPIP)
2. Peningkatan Pengendalian penyelenggaraan infrastruktur mellaui
implementasi Continous Audit Continous Monitoring (CACM)
3. Mendorong efektifitas unit kepatuhan internal
4. Pengembangan SDM yang berintegritas, profesional, berorientasi
misi, visioner dan beretika akhlakul karimah.
5. Penguatan implementasi Reformasi Birokrasi melalui kebijakan
Road Map RB tahun 2020-2024
6. Penerapan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi
(WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
7. Berperan aktif dalam Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia
(AAPI) untuk meningkatkan kualitas pengawasan

9. Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan SDM


Pengembangan system diklat untuk mewujudkan SDM Aparatur Sipil Negara yang
Profesional.

KEBIJAKAN STRATEGI

1. Pengembangan a. Mengembangkan Politeknik PU yang berkelas internasional


vocational school (setba b. Mengembangkan Politenik PU di beberapa wilayah
dan politeknik). c. Akselerasi proses akreditasi Politeknik PU terakreditasi A
d. Membekali lulusan Politeknik PU yang bersertifikasi profesi di bidang
strategis

2. Peningkatan kualitas a. Quality Assurance proses rekomendasi peserta program magister dan
program pendidikan Doktoral
lanjutan lebih applicable. b. Peningkatan kerja sama dengan institusi lembaga pendidikan terbaik.
c. Peningkatan kerja sama dengan lembaga donor dalam dan luar negeri.

3. Pengembangan a. Meningkatkan proporsi praktek pada pelatihan


vocational training. b. Pelaksanaan OJT/program magang pada proyek infrastruktur.
c. Meningkatkan pelaksanaan sertifikasi profesi
d. Mengembangkan jalur peningkatan kompetensi melalui non pelatihan.
e. Menyesuaikan proporsi penganggaran peningkatan kompetensi
melalui non pelatihan.
f. Meningkatkan kolaborasi dengan unit organisasi untuk implementasi
non pelatihan.

4. Akselerasi a. Pengembangan pelaksanaan talent mapping (pemetaan pegawai).


pengembangan talent b. Internalisasi manajemen talenta sebagai upaya penanaman talent
pool untuk menyiapkan mindset.
calon suksesor sebagai c. Peningkatan implementasi manajemen kinerja melalui pengembangan
calon pemimpin yang sistem pemantauan kinerja operasional SDM.
iprove. d. Integrasikan talenta PUPR dengan talenta nasional

3-26
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN STRATEGI

5. Akselerasi peningkatan a. Pengembangan berbagai metode dan media pembelajaran yang modern
kompetensi ASN. dan adaptif dengan kebutuhan di lapangan.
b. Transformasi pelatihan kearah digital.
c. Pengembangan tenaga pengajar pendidikan dan pelatihan yang
bersertifikasi level internasional.
d. Pengembangan Human Resource Development System.
e. Modernisasi sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan.
f. Membangun kompetensi kolektif SDM melalui pelaksanaan coaching,
mentoring, dan counseling (CMC) oleh unit organisasi untuk
mendorong produktifitas inovasi.

6. Akselerasi pemenuhan a. Meningkatkan proporsi jumlah peserta/kuota untuk ASN PUPR di


kebutuhan Daerah
pengembangan b. Mengembangkan pola dan meningkatkan kerjasama dengan Badan atau
kompetensi ASN bidang Lembaga Diklat Pemerintah Daerah.
PUPR di Daerah c. Peningkatan pelaksanaan akreditasi Lembaga Diklat Pemerintah
Daerah

7. Akselerasi pemenuhan a. Meningkatkan proporsi peserta pelatihan/kuota untuk ASN bidang


kebutuhan PUPR di Wilayah Indonesia Timur
pengembangan
kompetensi ASN bidang
PUPR di Wilayah
Indonesia Timur

8. Akselerasi Pejabat a. Peningkatan kuantitas pejabat fungsional


Fungsional sebagai b. Peningkatan kompetensi Jafung (certified) melalui pelatihan staupun
motor penggerak non pelatihan
pembangunan c. Penguatan peran Jafung dalam penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur infrastruktur

9. Penguatan a. Akreditasi Balai Penilaian Kompetensi dan Balai-balai Diklat PUPR


Kelelmbagaan Wilayah sebagai referensi Balai di Pemerintah Daerah
b. Penguatan sistem dan tata kelola BPSDM berbasis teknologi
c. Modernisasi prasarana sarana dan peningkatan kapabilitas SDM
penyelenggaraan diklat untuk mendukung percepatan peningkatan
kompetensi
d. Peningkatan jejaring dan forum kerjasama dengan stakeholder nasional
dan internasional
e. Branding pengembangan SDM PUPR untuk komunikasi publik dan
menarik talent
f. Pengembangan BSDM sebagai LSP
g. Transpormasi Balai Uji Coba menjadi Balai Reguler.

3-27
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

10. Arah Kebijakan Tata Kelola Penyelenggaraan Pembangunan


Pembangunan kelembagaan dan tata kelola yang lebih efektif, efisien, dan sinergis yang
diiringi dengan percepatan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

KEBIJAKAN STRATEGI

Mendorong Penerapan 1. Menerapkan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang


Inovasi Tata Kelola terintegrasi
Administrasi Kementerian 2. Mewujudkan birokrasi yang sederhana, lincah, dan cepat
PUPR 3. Menata Asset dan membina pengelolaan keuangan Kementerian
PUPR

3-28
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.2.2 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI LINTAS SEKTOR

1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengarusutamaan Gender

Pengarusutamaan Gender di bidang pekerjaan umum dan perumahan dilaksanakan sesuai


arahan pengarusutamaan pembangunan di dalam RPJMN 2020 – 20204, di mana strategi
pembangunan nasional harus memasukan perspektif gender untuk mencapai
pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia.

KEBIJAKAN STRATEGI

Kebijakan 1. Peningkatkan peran, akses, kontrol dan manfaat gender dalam pembangunan
pengarusutamaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mewujudkan
gender ditujukan bagi pembangunan infrastruktur yang memenuhi prinsip infrasturktur for all, yaitu:
terwujudnya a. Universal: Dapat dimanfaatkan oleh perempuan, laki-laki dan kelompok
kesetaraan gender berkebutuhan khusus lainnya.
dalam pembangunan
b. Keselamatan, Kemananan, dan Kenyamanan: Memberikan keamanan,
bidang pekerjaan
keselamatan dan kenyamanan pengguna.
umum dan perumahan
rakyat untuk c. Kesetaraan Gender dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar: Memberikan
mendukung kesetaraan aksesibilitas terhadap layanan dasar kelompok masyarakat laki-laki
Peningkatan Indeks & perempuan, termasuk di dalamnya lansia, pemuda, anak-anak, penyandang
Pembangunan Gender disabilitas, kelompok MBR, dan kelompok rentan lainnya;
(IPG) dan Indeks d. Ramah Lingkungan: Dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur yang ramah
Pemberdayaan Gender lingkungan sesuai dengan kebutuhan kelompok masyarakat laki-laki &
(IDG). perempuan, termasuk di dalamnya lansia, pemuda, anak-anak, penyandang
disabilitas, kelompok MBR, dan kelompok rentan lainnya.
2. Peningkatan pemahaman komitmen pimpinan dari masing-masing unit organisasi
serta pemangku kepentingan untuk melaksanaan Pengarusutaman Gender.
3. Peningkatan penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender dalam aspek:
a. Pengaturan: Penyusunan NSPK yang responsif gender
b. Pembinaan:
▪ Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM baik internal maupun eksternal
(mitra kerja, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, organisasi masyarakat)
▪ Penguatan dalam penyusunan dan pelaksanaan Perencanaan dan
Penganggaran Responsif Gender (PPRG): Identifikasi Isu Kesenjangan,
Analisis Gender (Data Terpilah, Rencana Aksi, Dampak dari Keluaran),
Anggaran Responsif Gender/GBS (Gender Budget Statement)
▪ Peningkatan penyediaan perangkat dan pemanfaatan data terpilah yang
mudah diakses/sistem (SDM di lingkungan Kementerian PUPR, Tenaga Kerja
Konstruksi, Pelaku dan Penerima Manfaat khusus kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat)
▪ Pengembangan sistem data dan informasi, dokumentasi dan publikasi
pelaksanaan dan hasil-hasil PUG
c. Pelaksanaan/Pembangunan: Mendukung 7 Agenda Pembangunan Prioritas
Nasional (sesuai RPJMN 2020-2024)
d. Pengawasan dan Evaluasi: Peningkatan pengawasan dan evaluasi pada
kegiatan Pengarusutamaan Gender
4. Pengembangan inovasi pelaksanaan PUG

3-29
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

2. Arah Kebijakan dan Strategi Pengarusutamaan Infrastruktur PUPR Tanguh


Bencana
Pengarusutamaan infastruktur PUPR tangguh bencana merupakan bagian dari
Pengarusutamaan RPJMN IV 2020-2024 yaitu Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim, di
mana pembangunan yang berkesinambungan harus memperhatikan alam dan lingkungan
sebagai salah satu faktor penentu. Pembangunan harus diarahkan untuk tanggap serta
ramah terhadap perubahan alam dan lingkungannya.

KEBIJAKAN STRATEGI

Kebijakan yang ditempuh 1. Peningkatan penerapan standar keamanan bangunan infrastruktur


sebagai upaya untuk termasuk didalamnya antisipasi terhadap bencana seperti pada
mengakomodasi kondisi gedung, jalan, jembatan bentang panjang, dan bendungan.
kebencanaan di Indonesia 2. Menerapkan SNI/uniform building code keamanan struktural
yang ditujukan untuk bangunan tahan gempa pada jalan dan jembatan, dengan kategori
menghasilkan infrastruktur safety critical obyektif yang tetap harus dapat beroperasi meskipun
PUPR yang tangguh dan bisa terjadi bencana dengan kategori kuat, sebagai jalur evakuasi dan jalur
mengurangi risiko bencana logaistik.
serta dapat mengurangi 3. Pembangunan infrastruktur konektifitas dengan memperhatikan
jumlah kerusakan zona rawan bencana, sesuai kondisi hazard dan karakteristik wilayah
infrastruktur dan lingkungan. rawan bencana.
4. Pembangunan infrastruktur transportasi yang sekaligus dapat
difungsikan sebagai bangunan mitigasi bencana (misal: jalan yang
dibangun sebagai tangul di daerah pesisir untuk mengurangi dampak
bencana banjir rob atau tsunami)
5. Penataan bangunan dan lingkungan permukiman yang berada di
lokasi rawan bencana.
6. Pemeliharaan dan penataan lingkungan di sekitar daerah aliran
sungai (DAS).
7. Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan (shelter/tempat
evakuasi sementara, jalur evakuasi dan rambu-rambu evakuasi)
menghadapi bencana, yang difokuskan pada kawasan rawan dan
risiko tinggi bencana dengan pengelolaan dan pemeliharaan yang
melibatkan peran serta aktif masyarakat.
8. Pelaksanaan simulasi tanggap darurat secara berkala untuk
meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.
9. Pengembangan teknologi ramah bencana pada setiap pembangunan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan.
10. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan data ketahanan
kebencanaan infrastruktur PUPR.
11. Monitoring dan pemantauan ancaman bencana banjir dan kekeringan
serta meningkatkan penyebaran informasi kebencanaan kepada
masyarakat.
12. Penyediaan sistem peringatan dini bencana tsunami, longsor, banjir
serta memastikan berfungsinya sistem peringatan dini dengan baik.
13. Peningkatkan kecepatan respon/tanggap bencana untuk pemulihan,
dan penyelasian rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur PUPR
pasca bencana.

3-30
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur PUPR Berbasis


Pengembangan Wilayah
Sesuai dengan kebijakan pengembangan wilayah di dalam RPJMN 2020 – 2024, Arah
kebijakan pengembangan wilayah terbagi ke dalam 7 (tujuh) Pulau/Kepulauan. Kebijakan
penyelenggaraan infrastruktur PUPR berbasis pengembangan wilayah dilaksanakan
sebagai bagian dari prioritas pembangunan di dalam RPJMN 2020 – 2024, yaitu
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan.
Pengembangan wilayah ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pemenuhan pelayanan dasar dengan memperhatikan harmonisasi antara rencana
pembangunan dengan pemanfaatan ruang. Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan
pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang mencakup seluruh kawasan
prioritas/strategis maupun arahan kebijakan nasional untuk meningkatkan daya saing dan
mengurangi disparitas antar wilayah.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

a. Pulau Sumatera
1) Pengembangan kawasan strategis melalui pengembangan sektor ekonomi unggulan dan penguatan
konektivitas.
2) Pengembangan kawasan perkotaan yang berdaya saing dan kawasan perdesaan yang sejahtera.
3) Pengembangan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan melalui pemenuhan sarana prasarana
dasar.
4) Pengembangan kawasan perkotaan nasional yang kompak dan berbasis mitigasi dan adaptasi bencana.

3-31
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

b. Pulau Jawa
1) Pengembangan kawasan strategis melalui pengembangan sektor ekonomi unggulan dan penguatan
konektivitas.
2) Pengembangan kawasan perkotaan yang berdaya saing dan kawasan perdesaan yang sejahtera;

c. Pulau Kalimantan
1) Peningkatan konektivitas, mobilitas, waktu tempuh serta integrasi antarmoda, baik antarpusat
kegiatan, antarpulau.
2) Peningkatan ketersediaan air sepanjang waktu untuk mendukung ketahanan pangan, ketahanan air,
dan kedaulatan energi.
3) Peningkatan kualitas hidup di pusat-pusat pertumbuhan di perumahan dan kawasan permukiman
dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia.
4) Pengembangan infrastruktur pengembangan wilayah, khususnya untuk peningkatan ketahanan dan
kapasitas Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
5) Peningkatan fungsi kawasan perbatasan sebagai beranda depan negara dan pintu gerbang internasional
serta pertahanan keamanan negara.
6) Pengembangan infrastruktur dalam rangka pengembangan wilayah.
7) Peningkatan fungsi kawasan perdesaan, perkotaan dan pulau kecil terluar termasuk pulau
berpenduduk dan pulau tidak berpenduduk.

3-32
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

d. Bali dan Nusa Tenggara


1) Peningkatan mobilitas dan penurunan waktu tempuh serta integrasi antarmoda, baik antar pusat
kegiatan.
2) Peningkatan ketersediaan air sepanjang waktu untuk mendukung ketahanan pangan, ketahanan air,
dan kedaulatan energi.
3) Peningkatan kualitas hidup di pusat-pusat pertumbuhan di perumahan dan kawasan permukiman
dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia.
4) Pengembangan infrastruktur pengembangan wilayah, khususnya untuk peningkatan ketahanan dan
kapasitas Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (MAPI) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
5) Pengembangan infrastruktur, khususnya untuk pengembangan kawasan strategis, termasuk di
dalamnya situs warisan Indonesia, kawasan pariwisata, serta kawasan strategis ekonomi,
mempertahankan fungsi lindung kawasan konservasi serta untuk pembangunan kawasan
pertumbuhan baru Kota Bandar Kayangan.

e. Pulau Sulawesi
1) Peningkatan konektivitas dan mobilitas, serta integrasi antarmoda, baik antarpusat kegiatan,
antarpulau, antarsarana perhubungan, dan antarpusat pertumbuhan ekonomi dalam rangka
pengembangan wilayah khususnya memperkuat keterkaitan antara wilayah pinggiran dengan pusat
kegiatan.
2) Peningkatan ketersediaan air sepanjang waktu dengan pengembangan wilayah khususnya untuk
mendukung ketahanan pangan, ketahanan air, dan kedaulatan energi.
3) Peningkatan kualitas hidup di pusat-pusat pertumbuhan pengembangan wilayah khususnya di
kawasan perkotaan dan perdesaan dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia.
4) Peningkatan fungsi Kawasan Strategis Perbatasan sebagai beranda depan Negara, pintu gerbang
internasional, dan pertahanan keamanan di Provinsi Sulawesi Utara (PKSN Tahuna).
5) Pengembangan kawasan strategis, termasuk di dalamnya Kota Pusaka, kawasan potensi pariwisata,
dan kawasan pariwisata serta kawasan strategis ekonomi.

3-33
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

f. Kepulauan Maluku
1) Penguatan Konektivitas Wilayah sebagai pendukung distribusi barang khususnya bidang perikanan.
2) Penguatan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air.
3) Penyediaan infrastruktur dasar.
4) Peningkatan relisiensi terhadap bencana.

g. Pulau Papua
1) Pengembangan wilayah Pulau Papua yang berbasis pada sektor dan komoditas unggulan lokal yang
bertumpu pada sektor pertanian serta mendorong pengembangan sektor pariwisata sebagai sektor
ekonomi.
2) Peningkatan aksesibilitas kawasan wisata dengan lebih baik, waktu tempuh menuju lokasi wisata dari
inlet utama diharapkan dapat dipangkas.
3) Peningkatan kualitas hidup di pusat-pusat pertumbuhan pengembangan wilayah khususnya di
kawasan perkotaan dan perdesaan dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia.
4) Penyediaan infrastruktur dasar yang lebih baik dan pengembangan citra visual kawasan melalui
instrumen penataan bangunan dan lingkungan yang berbasis pada karakter lokal
5) Penyediaan rumah khusus untuk mendukung akomodasi wisata juga sangat penting perannya dalam
mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Papua.

3-34
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.2.3 PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

Arah kebijakan dan strategi akan dilaksanakan melalui 10 program dan 70 kegiatan
pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

PROGRAM KEGIATAN

1. Program Pengelolaan 1) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen
SDA SDA;
2) Pembinaan Penatagunaan SDA;
3) Pembinaan Program dan Anggaran Ditjen SDA;
4) Pembinaan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya;
5) Pembinaan Pengendalian Banjir, Lahar, Pengelolaan Drainase Utama
Perkotaan, dan Pengamanan Pantai;
6) Pembinaan Irigasi, Rawa, dan Tambak;
7) Pembinaan Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku;
8) Pembinaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air serta
Penanggulangan Darurat Akibat Bencana;
9) Dukungan Manajemen DSDAN;
10) Penyelenggaraan Keamanan Bendungan;
11) Pengelolaan Bendungan, Danau, dan Bangunan Penampung Air Lainnya;
12) Pengendalian Banjir, Lahar, Pengelolaan Drainase Utama Perkotaan, dan
Pengamanan Pantai;
13) Penyediaan dan Pengelolaan Air Tanah dan Air Baku;
14) Pembangunan Dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa dan
Tambak;
15) Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana SDA;
16) Peningkatan Tata Kelola Pengelolaan SDA Terpadu.

2. Program 1) Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional;


Penyelenggaraan Jalan 2) Dukungan Manajemen, Koordinasi, Pengaturan, Pembinaan, dan
Pengawasan;
3) Pengaturan dan Pembinaan Pengembangan Jaringan Jalan;
4) Pengaturan dan Pembinaan Pembangunan Jalan;
5) Pengaturan dan Pembinaan Preservasi Jalan;
6) Pengaturan dan Pembinaan Penanganan Jembatan;
7) Pengaturan dan Pembinaan Fasilitasi Jalan Daerah, Metropolitan, Kota
Besar dan Bebas Hambatan;
8) Pengaturan, Pengusahaan dan Pengawasan Jalan Tol.

3. Program Pembinaan 1) Pengaturan, Pembinaan, dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman;


dan Pengembangan 2) Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Penataan
Infrastruktur Bangunan Gedung;
Permukiman 3) Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola
Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan
Persampahan;
4) Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber
Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum;
5) Dukungan Manajemen Bidang Permukiman;
6) Penyusunan Kebijakan Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri,
Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman;

3-35
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

PROGRAM KEGIATAN

7) Dukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Sanitasi dan


Persampahan.

4. Program 1) Peningkatan layanan perencanaan penyediaan perumahan;


Pengembangan 2) Peningkatan layanan fasilitasi pengembangan rumah umum dan
Perumahan komersial serta pembangunan PSU;
3) Peningkatan penyediaan rumah khusus dan PSU;
4) Peningkatan layanan pengembangan, pembangunan, dan peningkatan
kualitas rumah swadaya;
5) Peningkatan penyediaan rumah susun dan PSU;
6) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.

5. Program Pembinaan 1) Pembinaan Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi;


Konstruksi dan 2) Pembinaan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
Fasilitasi Pengusahaan 3) Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi;
Infrastruktur 4) Kerjasama dan Pemberdayaan Jasa Konstruksi;
5) Pembinaan Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi;
6) Penyelenggaraan Pelayanan Teknis dan Administrasi Pembinaan Jasa
Konstruksi.

6. Program 1) Pengembangan Infrastruktur Wilayah Nasional;


Pengembangan 2) Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I;
Infrastruktur Wilayah 3) Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II;
4) Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III;
5) Dukungan Manajemen Pengembangan Infrastruktur Wilayah

7. Program 1) Dukungan Manajemen Penyelenggaraan Pembiayaan Infrastruktur PUPR;


Pengembangan 2) Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama, Data
Pembiayaan Informasi serta Evaluasi Kinerja Pembiayaan Infrastruktur PUPR;
Infrastruktur PUPR 3) Pengembangan Sistem Pembiayaan Infratruktur SDA
4) Pengembangan Sistem Pembiayaan Infratruktur Jalan dan Jembatan
5) Pengembangan Sistem Pembiayaan Perumahan
6) Pengembangan Sistem Pembiayaan Infratruktur Permukiman;

8. Program Peningkatan 1) Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Pembinaan, Monitoring


Pengawasan dan dan Evaluasi serta Sistem Informasi Manajemen;
Akuntabilitas Aparatur 2) Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja;
Kementerian PUPR 3) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan SDA dan Konstruksi;
4) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman
dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah;
5) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen dan
Pengembangan Jabatan Fungsional.

9. Program 1) Layanan Teknis dan Administratif Bidang Pengawasan;


Pengembangan Sumber 2) Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Daya Manusia Bidang Bidang PUPR di Inspektorat I;
PUPR 3) Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat II;
4) Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat III;
5) Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat IV;

3-36
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

PROGRAM KEGIATAN

6) Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur


Bidang PUPR di Inspektorat V.

10. Program Dukungan 1) Penyusunan Perencanaan, Pemrograman, Penganggaran, Pemantauan dan


Manajemen dan Evaluasi, serta Pembinaan PHLN;
Pelakasanaan Tugas 2) Pengelolaan dan Pengembangan SDM dan Organisasi Tatalaksana;
Teknis Lainnya 3) Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan Kementerian;
Kementerian PUPR 4) Pembinaan, Perencanaan, Harmonisasi dan Publikasi Peraturan
Perundang-undangan serta Bantuan Hukum;
5) Pengelolaan Barang Milik Negara dan Layanan Pengadaan Kementerian
PUPR;
6) Penyelenggaraan dan Pembinaan Informasi Publik.

3-37
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.3 KERANGKA REGULASI


Kerangka regulasi merupakan kebutuhan regulasi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk melaksanakan tugas, fungsi serta kewenangannya dalam
mendukung pencapaian Sasaran Strategis:
Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
I BIDANG SUMBER DAYA AIR

1 RPP Tentang Hak Rakyat Atas Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA
2 PRPP Tentang penggunaan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air untuk Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
memenuhi kebutuhan pokok SDA
sehari-hari, pertanian rakyat,
dan kebutuhan usaha guna
memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari melalui Sistem
Penyediaan Air Minum
3 RPP Tentang Penugasan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Pemerintah Pusat kepada badan Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
usaha milik negara di bidang SDA
Pengelolaan Sumber Daya Air
4 RPP Tentang penyerahan dan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
pengambilalihan tugas dan Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
wewenang pengelolaan SDA SDA

5 RPP Tentang kriteria dan tata Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


cara penetapan Wilayah Sungai Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA
6 RPP Tentang Konservasi Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA
7 RPP Tentang Pendayagunaan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA
8 RPP Tentang Pengendalian Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Daya Rusak Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA
9 RPP Tentang penyusunan Pola Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Pengelolaan Sumber Daya Air, Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Rencana Pengelolaan Sumber SDA
Daya Air, program Pengelolaan
Sumber Daya Air, dan rencana
kegiatan Pengelolaan Sumber
Daya Air
10 RPP Tentang kegiatan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
konstruksi Prasarana Sumber Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Daya Air dan pelaksanaan SDA
Nonkonstruksi
11 RPP Tentang Operasi dan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Pemeliharaan Sumber Daya Ai Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA

12 RPP Tentang pemantauan dan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


evaluasi Pengelolaan Sumber Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Daya Air SDA

3-38
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
13 RPP Tentang perizinan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
penggunaan Sumber Daya Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
untuk kebutuhan bukan usaha, SDA
kebutuhan usaha dan
penggunaan untuk negara lain
14 RPP Tentang sistem informasi Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA

15 RPP Tentang pengawasan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


Pengelolaan Sumber Daya Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA

16 RPP Tentang Pengelolaan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


Sumber Daya Air Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
SDA

17 RPP Tentang tata cara pelaporan Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


dan pengaduan permasalahan Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Sumber Daya Air SDA

18 RPP Tentang kewajiban Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


masyarakat dalam penggunaan Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Sumber Daya Air SDA

19 RPP Tentang partisipasi Amanat UU No. 17 Direktorat Jenderal


masyarakat dalam Pengelolaan Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
Sumber Daya Air SDA

II BIDANG
PENYELENGGARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
1 Rperpres Tentang Rencana Direktorat Jenderal
Umum Nasional Keselamatan Bina Marga
Jalan
2 Rperpres Tentang Dukungan Direktorat Jenderal
untuk Pengembangan Bina Marga
Transportasi Perkotaan
3 Penetapan fungsi dan status Direktorat Jenderal
jalan daerah. Bina Marga
4 Revisi NSPK terkait teknis Direktorat Jenderal
penyelenggaraan jalan daerah. Bina Marga
5 Sistem pembinaan Direktorat Jenderal
penyelenggaraan jalan daerah. Bina Marga
6 Penyesuaian peraturan Direktorat Jenderal
pelaksanaan dari Peraturan Bina Marga
Pemerintah tentang jalan tol.
7 Penguatan fungsi regulator Direktorat Jenderal
Badan Pengatur Jalan Tol Bina Marga
(BPJT).
8 Skema pengusahaan dan Direktorat Jenderal
jaminan pemerintah bagi Bina Marga
pengusahaan jalan tol.
9 Standar Pelayanan Minimal Direktorat Jenderal
(SPM) bidang jalan. Bina Marga
10 NSPK teknis perencanaan dan Direktorat Jenderal
pelaksanaan pembangunan jalan Bina Marga
sesuai spesifikasi teknis jalan.

3-39
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
11 Bisnis proses penyelenggaraan Direktorat Jenderal
jalan nasional di lingkungan Bina Marga
Ditjen Bina Marga.
12 Pedoman pengendalian fungsi Direktorat Jenderal
dan manfaat jalan nasional. Bina Marga
13 Pedoman pelaksanaan Direktorat Jenderal
pembinaan penyelenggaraan Bina Marga
jalan.
14 Pedoman penyusunan prioritas Direktorat Jenderal
program penanganan jalan. Bina Marga
15 Revisi rencana umum jaringan Direktorat Jenderal
jalan nasional. Bina Marga
16 Regulasi tentang Kerja Sama Direktorat Jenderal
Pemerintah dengan Badan Bina Marga
Usaha (KPBU) Availability
Payment.
17 Regulasi penerapan Green Road. Direktorat Jenderal
Bina Marga
18 Pembentukan Road Fund. Direktorat Jenderal
Bina Marga
19 Standar teknis pelayanan Direktorat Jenderal
pengguna jalan berkebutuhan Bina Marga
khusus
III BIDANG CIPTA KARYA
ARSITEK
1 Rancangan Peraturan Amanat Undang- Direktorat Jenderal
Pemerintah yang terkait dengan Undang Nomor 6 Cipta Karya
tata cara penerbitan Lisensi, Tahun 2017 Tentang
serta tata cara pengenaan sanksi Arsitek
administratif dan yang
berwenang mengenakan sanksi
administrative
2 Rancangan Peraturan Menteri Amanat Undang- Direktorat Jenderal
Pekerjaan Umum dan Undang Nomor 6 Cipta Karya
Perumahan Rakyat yang terkait Tahun 2017 Tentang
dengan standar kinerja Arsitek, Arsitek
pembinaan Arsitek, Surat Tanda
Registrasi Arsitek dan Tata cara
alih keahlian dan alih
pengetahuan dan pengawasan.
PERKOTAAN
3 RPP Tentang Standar Pelayanan Direktorat Jenderal
Perkotaan Cipta Karya
4 Rperpres Tentang Kebijakan Direktorat Jenderal
Perkotaan Nasional Cipta Karya
5 Rpermen Tentang Petunjuk Direktorat Jenderal
Teknis Perencanaan dan Cipta Karya
Pembangunan Kota Hijau dan
Tangguh
7 Rpermen Tentang Petunjuk Direktorat Jenderal
Teknis Perencanaan dan Cipta Karya
Pembangunan Kota Pusaka
AIR MINUM DAN SANITASI
8 RUU Tentang Air Minum dan Direktorat Jenderal
Air Limbah/Sanitasi Cipta Karya

3-40
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
9 RPP Tentang Pengelolaan Direktorat Jenderal
Sanitasi Cipta Karya
10 RPP Pengelolaan Air Limbah Direktorat Jenderal
Domestik Cipta Karya
11 RPP Tentang Pengembangan Direktorat Jenderal
Sistem Penyediaan Air Minum Cipta Karya
12 RPP Tentang Penyelenggaraan Direktorat Jenderal
Sistem Penyediaan Air Minum Cipta Karya
13 Revisi peraturan teknis terkait Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Prasarana dan Cipta Karya
Sarana Persampahan
14 Rpermen Tentang Tata Cara Direktorat Jenderal
Perhitungan Biaya Cipta Karya
Penyelenggaraan Pengelolaan
Persampahan
15 Rpermen Tentang Konstruksi Direktorat Jenderal
Fasilitasi Pengolahan dan Cipta Karya
Pemrosesan Akhir Sampah
16 Rpermen Tentang Penyususnan Direktorat Jenderal
Kriteria Pemanfaatan lumpur Cipta Karya
tinja
17 Rparemen Tentang Pedoman Direktorat Jenderal
Pelaksanaan Pelayanan Air Cipta Karya
Minum dan Sanitasi Terintegrasi
18 Rparemen Tentang Pedoman Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Drainase Cipta Karya
Lingkungan
19 Rpermen Tentang Tata Cara Direktorat Jenderal
Pemanfaatan Hasil Pengolahan Cipta Karya
Air Limbah Domestik
20 Rpermen Tentang Tata Cara Direktorat Jenderal
Perizinan Badan Usaha Sistem Cipta Karya
Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
21 Metode Pengambilan dan Direktorat Jenderal
Pengukuran Contoh Timbulan Cipta Karya
dan Komposisi Sampah
Perdesaan
22 Pedoman Pembentukan BUMD Direktorat Jenderal
dan/atau BUMN Sistem Cipta Karya
Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
23 Persyaratan Teknis Direktorat Jenderal
Pengumpulan dan Cipta Karya
Penyediaan TPST dan/atau TPS
3R
24 Penyusunan Materi Teknis Direktorat Jenderal
Panduan Penutupan dan/atau Cipta Karya
Rehabilitasi TPA Sampah
25 Pedoman Penyusunan RISPAM Direktorat Jenderal
Menuju 100% Akses Air Minum Cipta Karya
Aman
26 Pedoman Teknis Sistem Direktorat Jenderal
Perpipaan Air Minum Aman Cipta Karya
27 Pedoman / Standar Teknis Direktorat Jenderal
Sistem Penyediaan Akses Air Cipta Karya

3-41
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
Minum Bukan Jaringan
Perpipaan (BJP) Terlindungi
28 Regulasi / Pengaturan Terkait Direktorat Jenderal
Batas Atas dan Batas Bawah Cipta Karya
Tarif Air Minum
29 Penyusunan Regulasi Bidang Direktorat Jenderal
Air Limbah Cipta Karya
Domestik
30 Pedoman Pengawasan Direktorat Jenderal
(Pemantauan, Evaluasi, dan Cipta Karya
Pelaporan) Penyelenggaraan
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (SPALD)
31 Standarisasi Pembiayaan Direktorat Jenderal
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Penyehatan Lingkungan
Permukiman
32 Panduan Praktis Pemenuhan Direktorat Jenderal
SPM Air Limbah Domestik Cipta Karya
32 Pedoman Pelaksanaan Direktorat Jenderal
Konstruksi Perpipaan Air Cipta Karya
Limbah Domestik Terpusat
(SPALD-T)
IV BIDANG PERUMAHAN
1 RPP Tentang Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan/Operasionalisa Tahun 2016 Penyediaan
si TAPERA (Tabungan Tentang Tapera Perumahan
Perumahan Rakyat)
2 RPP tentang kepesertaan Tapera Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
Tahun 2016 Penyediaan
Tentang Tapera Perumahan
3 RPP tentang besaran Simpanan Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
Tapera Tahun 2016 Penyediaan
Tentang Tapera Perumahan
4 RPP tentang mekanisme dan Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
tingkat hasil pemupukan Dana Tahun 2016 Penyediaan
Tapera Tentang Tapera Perumahan
5 RPP tentang Besaran modal Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
awal Tapera yang bersumber Tahun 2016 Penyediaan
dari anggaran pendapatan dan Tentang Tapera Perumahan
belanja negara
6 RPP tentang pemenuhan Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
kekurangan hasil pengelolaan Tahun 2016 Penyediaan
modal awal Tapera Tentang Tapera Perumahan
7 RPP tentang sumber dan Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
penggunaan aset BP Tapera Tahun 2016 Penyediaan
Tentang Tapera Perumahan
8 RPP tentang tata cara Amanat UU No. 4 Direktorat Jenderal
pengenaan sanksi administratif Tahun 2016 Penyediaan
dan otoritas yang berwenang Tentang Tapera Perumahan
memberikan sanksi
9 RPP Tentang Sistem Direktorat Jenderal
Pembiayaan Sekunder Penyediaan
Perumahan Perumahan
V BIDANG JASA KONSTRUKSI
1 RPP Ttentang anggung jawab Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
dan kewenangan Pemerintah 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi

3-42
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
Pusat, Pemerintah Daerah Tentang Jasa
dalam penyelenggaraan jasa Konstruksi
konstruksi
2 ROO tentang jenis, sifat, Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
klasifikasi, layanan usaha, 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
perubahan atas klasifikasi dan Tentang Jasa
layanan usaha, dan usaha rantai Konstruksi
pasok sumber daya konstruksi
3 RPP tentang segmentasi pasar Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
serta kriteria risiko, teknologi, 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
dan biaya Tentang Jasa
Konstruksi
4 RPP tentang Penunjukan Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
langsung karena kondisi 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
tertentu dan Pengadaan Tentang Jasa
langsung untuk paket dengan Konstruksi
nilai tertentu
5 RPP tentang pemilihan Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
Penyedia Jasa dan penetapan 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
Penyedia Jasa dalam hubungan Tentang Jasa
kerja Jasa Konstruksi Konstruksi
6 RPP tentang Kontrak Kerja Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
Konstruksi 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
Tentang Jasa
Konstruksi
7 RPP tentang kewajiban dan Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
pertanggungjawaban Penyedia 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
Jasa atas Kegagalan Bangunan Tentang Jasa
Konstruksi
8 RPP tentang pemberian ganti Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
kerugian dalam hal terjadi 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
Kegagalan Bangunan Tentang Jasa
Konstruksi
9 RPP tentang Penyelenggaraan Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
Pembinaan jasa konstruksi 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
Tentang Jasa
Konstruksi
10 RPP tentang pengaduan, Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
gugatan, dan upaya 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
mendapatkan ganti kerugian Tentang Jasa
atau Kompensasi, penyelesaian Konstruksi
sengketa, dan tata cara
pengenaan sanksi administratif
11 Rancangan Peraturan Menteri Amanat UU Nomor Direktorat Jenderal
Pekerjaan Umum dan 2 Tahun 2017 Bina Konstruksi
Perumahan Rakyat yang terkait Tentang Jasa
dengan penetapan kualifikasi Konstruksi
usaha; sertifikasi dan registrasi
badan usaha; pemberian izin
perwakilan, tata cara kerja sama
operasi, dan penggunaan lebih
banyak tenaga kerja Indonesia;
pengembangan usaha
berkelanjutan; penilai ahli dan
penilaian Kegagalan Bangunan;
tata cara pelaporan terjadinya
Kegagalan Bangunan; klasifikasi
dan kualifikasi tenaga kerja

3-43
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Urgnesi
Pembentukan
Arah Kerangka Regulasi Berdasarkan Unit Unit Terkait/ Target
No
dan/atau Kebutuhan Regulasi Evaluasi Regulasi Penanggungjawab Institusi Penyelesaian
Eksisting, Kajaian
dan Penelitian
konstruksi; tata cara registrasi
Lembaga pendidikan dan
pelatihan kerja; tata cara
akreditasi asosiasi profesi;
registrasi dan tata cara
pemberian tanda daftar
pengalaman professional; tata
cara registrasi bagi tenaga kerja
konstruksi asing; sistem
informasi yang terintegrasi;
penyelenggaraan sebagian
kewenangan Pemerintah Pusat
yang mengikutsertakan
masyarakat Jasa Konstruksi dan
pembentukan Lembaga.
VI BIDANG PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
1 Rapermen tentang Badan
Pengembangan Sumber Daya Pengembangan
Manusia SDM
2 Rapermen tentang Standar Badan
Kompetensi Jabatan Pimpinan Pengembangan
Tinggi, Administrator, SDM
Pengawas, dan Fungsional
Bidang Teknik Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
3 Rapermen tentang Jabatan Badan
Fungsional Bidang Pekerjaan Pengembangan
Umum dan Perumahan Rakyat SDM
4 Rapermen tentang Manajemen Badan
Talenta Pengembangan
SDM
5 Rapermen tentang Penilaian Badan
Kompetensi Manajerial Melalui Pengembangan
Assessment Center SDM
6 Rapermen tentang Pengelolaan Badan
Kinerja Pengembangan
SDM
VII BIDANG PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
1 Rapermen tentang Pedoman
Penyusunan Rencana, Program
dan Penganggaran
Pengembangan Infrastruktur
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
2 Repermen tentang Rencana
Strategis Kementeria Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat

3-44
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.4 KERANGKA KELEMBAGAAN


Kerangka kelembagaan menjelaskan kebutuhan fungsi dan struktur organisasi yang
diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, dan tata laksana yang diperlukan
antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal serta pengelolaan sumber daya
manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Kerangka kelembagaan sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 yang merupakan arahan dalam penataan
birokrasi yang bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan
karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu
melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan
kode etik aparatur negara. Area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi
meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan.
Tabel 3-1 Area Perubahan dan Hasil yang Diharapkan Grand Reformasi Birokrasi 2010 – 2024

Area Hasil yang Diharapkan


Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur
dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Peraturan Perundangundangan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Sumber daya manusia SDM apatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional,
aparatur berkinerja tinggi dan sejahtera
Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN
Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
Pola pikir (mind set) dan Budaya Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
Kerja (culture set) Aparatur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan Grand Skenario
Perubahan Birokrasi 2012 – 2025, di mana pada periode 2020 – 2024 birokrasi di
Kementerian telah menjadi birokrasi yang profesional dan berintegritas tinggi sehingga
mampu memberikan pelayanan prima pada seluruh kegiatan.
Gambar 3.2. Grand Skenario Perubahan Birokrasi Kementerian PUPR 2012 – 2025

3-45
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.4.1 STRUKTUR ORGANISASI


Struktur Organisai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode 2020 -
2024 disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dalam mencapai Sasaran Strategis. Struktur
organisasi disusun berdasarkan prinsip right size dan right function (organisasi yang tepat
ukuran dan tepat fungsi) sehingga terwujud organisasi kerja yang efektif dan efisien.
Penataan organisasi pada tingkat unit organisasi dilakukan dengan menggabungkan
fungsi-fungsi yang menangani pembiayaan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan
yang selama ini tersebar di beberapa unit organisasi menjadi 1 (satu) unit organisasi yaitu
pada Direktorat Jenderal Pembiayan Infrastruktur dan Perumahan. Unit yang digabungkan
meliputi Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan dan Direktorat Bina Investasi
Infrastruktur yang semula berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Konstruksi.
Unit Organisasi Penelitian dan Pengembangan dilakukan restrukturisasi dengan
meniadakan unit ini dan menggabungkan pelayanan ke-litbangan pada masing-masing
Unit Organisasi teknis. Dengan demikian, maka organisasi Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat menjadi lebih ramping dengan 10 Unit Organisasi yang semula 11
Unit Organisasi.

Selanjutnya untuk meningkatkan efektivitas fasilitasi pembangunan infrastruktur di


daerah ditambahkan unit kerja yaitu Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah yang berada di
bawah koordinasi Sekretariat Jenderal.
Gambar 3-1 Skema Perubahan Organisasi Kementerian PUPR

Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Ditjen Sumber Daya Air (SDA)
OPERATING CORE

Ditjen Bima Marga (BM) Ditjen Bima Marga (BM)

Ditjen Cipta Karya (CK) Ditjen Cipta Karya (CK)

Ditjen Penyediaan Perumahan Ditjen Perumahan

Ditjen Bina Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi

Ditjen PembiayaanPerumahan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur PUPR


STRUCTURE

BPIW BPIW
TECHNO-

Balitbang

BPSDM BPSDM
SUPPROTIN

UNIT
G

Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal

Penataan organisasi pada tingkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) disesuaikan dengan
perannya sebagai satuan kerja yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis
operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu dari organisasi induknya.
Agar lebih efisien dan efktif dalam pelaksanaan tugas, penataan UPT distrukturkan
kembali pembagian kerjanya berdasarkan pola kewilayahan.

3-46
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Gambar 3-2 Skema Perubahan Organisasi UPT dan Satker SNVT

OPERATIN
SNVT

G CORE
Balai dan SNVT masing- diinterintegrasikan/dilebur
masing tetap eksis
dengan UPT

STRUCTUR
TECHNO-
BPIW, Balitbang, BPSDM Keberadaan Balai (non
memiliki UPT yang sebagian terapan) di dalam kampus,

E
besar melanjutkan pola perlu ditinjau kembali
SUPPROTIN periode sebelumnya

UPT Setjen menjadi unit


G UNIT

UPT di lingkungan Setjen


organik (Balai Pusdatin),
masih melanjutkan UPT
dimana Balai menjadi Bidang
sebelumnya
di Pusat

Untuk meningkatkan kinerja pelayanan jalan tol dan pelayanan akses air minum,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki 2 (dua) lembaga non
strukstural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri yaitu Badan
Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang ditetapkan malalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 43/PRT/M/2015 tentang Badan Pengatur Jalan Tol, dan Badan
Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) yang dibentuk
melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2016.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga memiliki Politeknik yang
merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang
pekerjaan umum. Politeknik dibentuk melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik
Pekerjaan Umum.
Politeknik berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Politeknik
mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan vokasi, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat di bidang pekerjaan umum.

3-47
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Gambar 3-3 Organisasi Kementerian PUPR

3-48
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

3.4.2 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


Pengelolaan SDM aparatur ditujukan bagi terwujudnya SDM aparatur yang memiliki
integritas tinggi dan professional dalam pelaksanaan tugas yang diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam pencapaian Sasaran Strategis. Untuk
mencapai kondisi tersebut telah ditetapkan strategi dan milestone manajemen SDM
Kementerian PUPR menuju layanan prima 2025, di mana pada tahap ke 3 (2020 – 2025)
difokuskan pada Teknis dan Manajemen Human Capital.

Gambar 3-4 Strategi dan Milestone Manajemen SDM PUPR Menuju Pelayanan Prima 2025

Tahap 3 : 2020 – 2025 Fokus pada Teknis dan Manajemen Berintegritas Tinggi dan Profesional
Human Capital LAYANAN PRIMA PADA SELURUH
Tahap 2 : 2017 – 2020 Fokus pada Pengembangan Talent Pool, Teknis dan IPUPR
Manajemen Karir
Tahap 1 : 2014 – 2017 Fokus pada Pengembangan Teknis dan
Manajemen Kinerja

Berintegritas dan
Profesional
LAYANAN PRIMA PADA
IPUPR UTAMA Teknis dan Manajemen HUMAN
CAPITAL
Disiplin dan Kinerja Terukur Teknis dan Manajemen
LAYANAN MINIMAL PADA IPU KARIER

Teknis dan Manajemen TALENT POOL


KINERJA

PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
2014 2016 2019 2025
Insan PU Hidup Insan PUPR Kepastian Insan PUPR
Layak Karir Sejahtera
Sistem Administrasi Sistem MSDM ASN Sistem MSDM ASN
Kepegawaian Menuju Kepastian Sebagai Human
Karier Capital

Arah kebijakan dalam pengelolaan SDM yaitu melanjutkan hasil pemetaan gap kompetensi
(standar kompetensi vs hasil assesmen), penerapan kode etik dan perilaku, pengembangan
budaya integritas, optimasi SDM IT secara massif, penguatan kompetensi SDM melalui
sertifikasi profesi untuk jafung/kepakaran prioritas PUPR, penguatan budaya integritas,
penguatan talent management, dan pengelolaan posisi kunci. Penguatan kompetensi SDM
dilakukan sesuai dengan jenjang kompetensi dan peran masing-masing.
Gambar 3-5 Tahapan Penguatan Kompetensi SDM Penyelenggara Infrastruktur PUPR

JENJANG PERAN PROG. PENGUATAN KOMPETENSI

Menggagas
penyediaan Pengetahuan, pengalaman &
KOMPETENSI infrastruktur PUPR keahlian bidang infrastruktur
KEPEMIMPINAN (Pejabat yg handal di masa PUPR, kebijakan publik, politik
Struk. Es I) depan anggaran & makro ekonomi.
(VISIONER)
Mendalami gagasan Pengetahuan, pengalaman &
KOMPETENSI dan kebijakan serta merancang keahlian bidang infrastruktur
STRATEJIK strategi penyediaan
(Pejabat Struk Es II)/ PUPR, manajemen stratejik,
infrastruktur PUPR yang siap kebijakan publik, politik &
Ahli Utama untuk diimplementasikan makro ekonomi.
(STRATEGIS)
Melaksanakan perumusan, penyusunan, Pengetahuan, pengalaman
KOMPETENSI pengelolaan, bimbingan, pengendalian
MANAJERIAL dan Keahlian teknis bidang
teknis & memberikan masukan bagi infrastruktur PUPR,
(Pejabat Struk. Es III) / peningkatan efektivitas dan efisiensi
Ahli Madya manajemen dan strategi
penyelenggaraan infrastruktur PUPR implementasi
(TAKTIS)
Melakukan penelaahan dan analisis data dalam Pengetahuan,
KOMPETENSI rangka penyusunan rencana, program , dan pengalaman dan keahlian
OPERASIONAL perumusan keijakan bidang infrastruktur PUPR serta teknis bidang infra
(Pejabat Struk. Es IV) / pelaksanaan operasional teknis dan administrasi struktur PUPR, analisis
Ahli Muda lapangan. data, teknis lapangan, &
(OPERASIONAL) administrasi
Menyelenggarakan proses pelaksanaan tugas teknis fungsional Pengetahuan,
KOMPETENSI bidang infrastruktur PUPR sesuai peraturan dan dengan pengalaman &
KEAHLIAN mengindahkan aspek-aspek pengendalian dari pejabat struktural. keahlian teknis bidang
(Pejabat Fungsional Bertanggung jawab atas teknis pekerjaannya dengan menegakkan infrastruktur PU, audit
Ahli Pertama) kejujuran intelektual dan tanggung jawab profesional menurut kode teknis, dan kajian.
etik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(TEKNIS)
Membantu pelaksanaan tugas teknis-administratif dlm penyelenggaraan Pengenalan keahlian,
KOMPETENSI infrastruktur PUPR yang didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dan keterampilan
DASAR AKADEMIS sesuai dengan tugas dan fungsinya. bidang teknis dan
(CPNS) ( P E M B E L A J A R A N ) adm.

3-49
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Pada Tahun 2018, jumlah pegawai Kementerian PUPR sebanyak 22.864 orang, terdiri dari
Jabatan Struktural dan Fungsional. Seluruh pegawai terdistribusi ke dalam Unit Organisasi
yang dikelompokkan menjadi (1) Unit Organisasi Core Proses, yaitu unit organisasi yang
memiliki tugas-fungsi yang secara langsung membangun infrastruktur; (2) Unit Organisasi
Techno-Structure yang memiliki tugas-fungsi pendukungan terhadap terhadap proses
penyediaan infrastruktur; dan (3) Unit Organisasi Supporting yang memiliki tugas-fungsi
manajemen umum.
Pada kategori Core-Process, jumlah pegawai terbanyak di Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air (8.665 orang) dan Direkorat Jenderal Bina Marga (8.080 orang). Selanjutnya Direktorat
Jenderal Cipta Karya (2.673 orang), Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan (417 orang),
dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan relatif sangat sedikit (146 orang). Dari
kategori Techno-Structure, Balitbang memiliki pegawai 967 orang, BPSDM (460 orang),
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (448 orang), dan BPIW (160 orang). Dari kategori
Supporting, pegawai Sekretariat Jenderal (705 orang) dan Inspektorat Jenderal (221 orang).
Untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis Kementerian
PUPR, pegawai Kementerian PUPR pada tahun 2024 diproyeksikan berjumlah 23.920 orang
dengan komposisi yaitu: Unit Organisasi Core Proses terdiri dari: Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air (9.034 orang), Direktorat Jenderal Bina Marga (8.424 orang), Direktorat
Jenderal Cipta Karya (2.787 orang), Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan sebanyak
435 orang dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan sebanyak
152 orang. Unit Organisasi Techno-Structure terdiri dari: Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
sebanyak 467 orang, BPIW sebanyak 167orang, Balitbang sebanyak 1.008 orang dan BPSDM
sebanyak 480 orang. Unit Organisasi Supporting yaitu Sekretariat Jenderal sebanyak 735
orang dan Inspektorat Jenderal sebanyak 230 orang.
Gambar 3-6 Komposisi SDM Kementerian PUPR Per Unit Organisasi Tahun 2018 - 2024

9000 8424 8665


8080
8000

7000

6000

5000

4000
2787
3000 2673

2000 1008
705 735 230 480
967
467 435
1000 221 460 167 448 152 417
160 146
0

2024 2018

Komposisi SDM Kementerian PUPR dari tingkat Pendidikan pada tahun 2018, terdiri dari
non sarjana 10.831 orang (45,2%), sarjana S1 9.235 orang, sarjana S2 3.552 orang (39,0%), dan
sarjana S3 56 orang (15,5%). Secara bertahap komposisi SDM diupayakan peningkatan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga pada tahun 2024, komposisi pegawai untuk
non sarjana menjadi 29,4%, untuk sarjana S1 dan S2 menjadi 46,8%, dan untuk sarjana S3
sebanyak 23,2%.

3-50
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Gambar 3-7 Komposisi Tingkat Pendidikan SDM Kementerian PUPR Tahun 2018 - 2024

100.00%
15.50%
23.20%
75.00%
39.00%

50.00% 46.80%

25.00% 45.20%
29.40%

0.00%
2018 2024
Non Sarjana S1 dan S2 S3

Seiring dengan beban tugas yang semakin meningkat, maka komposisi kompetensi SDM
Aparatur perlu disesuaikan antara kompetensi Teknik dan Non Teknik. Pada tahun 2018
jumlah Sarjana Teknik 29,6%, Sarjana Non Teknik 25,2%, Diploma 4,2% dan Bukan Sarjana
40,9%. Berdasarkan hasil proyeksi hingga tahun 2024, maka jumlah SDM terbanyak ialah
Sarjana Teknik 50,2%. Jumlah Sarjana non teknik akan relative stabil dan jumlah SDM non-
sarjana akan berkurang drastis menjadi hanya 26,3%. Dalam situasi tersebut, pekerjaan
yang bersifat klerikal atau administratif perlu dilakukan dengan proses otomatisasi,
sehingga kapasitas dan produktivitas organisasi akan tetap meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ditempuh 2 (dua) strategi yaitu: (1) Komposisi
penerimaan CPNS, pegawai mutasi dari luar Kementerian PUPR, dan perpanjangan BUP
SDM untuk kualifikasi pendidikan Teknik; dan (2) Redistribusi SDM eksisting, permintaan
formasi non teknis khusus dari Kementerian/Lembaga lain, dan tidak menggantikan SDM
kualifikasi non teknik yang pensiun.

Gambar 3-8 Jumlah dan Komposisi Kompetensi SDM Kementerian PUPR Tahun 2018 – 2024

Sarjana Teknik 29.60% 50.20%

Sarjana Non Teknik 25.20% 20.10%

3.40%
Diploma
4.20%

Non Sarjana 40.90% 26.30%

2018 2024

3-51
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA
PENDANAAN
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 TARGET KINERJA
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian serta mendukung pencapaian
sasaran pembangunan nasional, Kementerian PUPR menetapkan 10 Tujuan dan 10 Sasaran
Strategis. Setiap Sasaran Strategis memiliki Indikator Kinerja Sasaran Strategis beserta
target kinerja yang akan dicapai pada kurun waktu 2020 – 2024.

Tabel 4-1 Tujuan, Sasaran Strategis, Indikator dan Target Kinerja Kementerian PUPR Tahun 2020-2024

Tujuan/ Sasaran Target


No Indikator Kinerja UIC
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
Peningkatkan ketersediaan dan kemudahan akses serta pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan
domestic, peningkatan produktivitas pertanian dan pengembangan energi, industri dan sector ekonomi
unggulan.
1 Meningkatnya
kuantitas/ketersediaan Tingkat produktivitas
DJSDA
air untuk mendukung air (water productivity)
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan kelancaran konektivitas dan akses jalan yang lebih merata bagi peningkatan pelayanan
system logistik nasional yang lebih efisien dan penguatan daya saing

Tingkat Konektivitas
2 Meningkatnya
Jaringan Jalan
dukungan konektivitas
Nasional bagi 38 40 43 46 48,50 50 DJBM
bagi penguatan daya
penguatan daya saing
saing
(%)
Peningkatan permukiman berkualitas yang semakin merata dengan pemanfaatan dan pengelolaan
yang parstisipatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Meningkatnya kualitas
Persentase
3 permukiman yang
Kabupaten/Kota
layak, sehat dan aman DJCK
dengan peningkatan
menuju terwujudnya
kualitas permukiman
smart living
Pemenuhan kebutuhan perumahan yang semakin merata untuk mencapai peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
4 Meningkatnya Tingkat Pemenuhan
pemenuhan kebutuhan Kebutuhan Rumah DJP
rumah layak huni Layak Huni (%)
Peningkatan daya saing jasa konstruksi nasional serta peningkatan mutu, keselamatan, keamanan dan
keberlanjutan dalam penyelenggaraan dan hasil jasa konstruksi.
5 Meningkatnya daya
Indeks daya saing jasa
saing jasa konstruksi DJBK
konstruksi nasional
nasional
Peningkatan infratruktur pekerjaan umum dan perumahan yang terbangun dan terkelola dengan
6
berbagai skema pembiayaan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

4-1
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

Tujuan/ Sasaran Target


No Indikator Kinerja UIC
Strategis 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
Persentase
Meningkatnya investasi
terwujudnya sumber
pembiayaan
pembiayaan 100 100 100 100 100 100 DJPI
infrastruktur PU dan
infrastruktur PU dan
Perumahan
Perumahan
Peningkatan pelayanan infrastruktur sesuai dengan potensi dan upaya pengembangan wilayah pada
pusat-pusat pertumbungan ekonomi dan kawasan strategis.

Meningkatnya
7
kontribusi infrastruktur Indeks Pengembangan
BPIW
terhadap Wilayah.
pengembangan

Peningkatan professionalisme SDM aparatur Kementerian PUPR.


Terwujudnya Sumber
8 Indeks profesionalitas
Daya Manusia (SDM) BPSDM
SDM Aparatur PUPR
PUPR yang andal
Peningkatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang bersih dan terpercaya.
Meningkatnya
pengawasan intern Persentase kualitas
9 dalam penyelenggaraan pengawasan intern
infrastruktur yang dalam 76 81 86 94 100 100 ITJEN
efektif dan efisien serta penyelenggaraan
taat terhadap peraturan infrastruktur
perundang-undangan
Peningkatan efektifitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur.
Meningkatnya kualitas
10 tata kelola Nilai Reformasi
penyelenggaraan Birokrasi (Angka SETJEN
infrastruktur PUPR Indeks)
yang berkelanjutan

4-2
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

4.2 KERANGKA PENDANAAN


Upaya untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dibutuhkan
dukungan berbagai macam sumber daya, baik berupa prasarana, dukungan regulasi,
maupuan sumber pendanaan. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari APBN maupun
Non APBN.
Indikasi kebutuhan pendanaan yang bersumber dari APBN untuk mencapai Tujuan dan
Sasaran Strategis Kementerian PUPR sampai dengan tahun 2024 sebesar Rp.
648.581.331.000.000.

Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pendanaan Masing-maisng Program Kementerian PUPR 2020 – 2024
(Rp. juta)

NO PROGRAM 2020* 2021 2022 2023 2024 TOTAL

1 Program Pengelolaan SDA 43,975,215 44,743,391 46,085,693 47,929,121 50,325,577 233,058,998

Program Penyelenggaraan
2 42,950,464 44,054,051 46,167,587 48,429,799 51,577,736 233,179,636
Jalan

Program Pembinaan dan


3 Pengembangan Infrastruktur 22,009,951 22,009,951 22,009,951 15,869,175 11,989,620 93,888,647
Permukiman

Program Pengembangan
4 8,484,124 8,950,750 9,532,549 10,247,490 11,135,719 48,350,634
Perumahan

Program Pengembangan
5 199,395 228,336 263,520 295,142 330,560 1,316,954
Infrastruktur Wilayah

Program Penelitian dan


6 Pengembangan Kementerian 503,591 528,770 555,208 582,968 612,117 2,782,665
PUPR
Program Pengembangan
6 Pembiayaan Infrastruktur 263,775 300,703 318,745 341,057 359,066 1,583,348
PUP
Program Pembinaan
7 Konstruksi dan Fasilitasi 725,509 725,509 725,509 638,447 549,565 3,364,539
Pengusahaan Infrastruktur

Program Peningkatan
8 Pengawasan dan 111,744 112,749 114,891 118,223 123,112 580,721
Akuntabilitas Aparatur

Program Pengembangan
9 525,188 525,188 525,188 443,783 352,831 2,372,179
Sumber Daya Manusia
Program Dukungan
Manajemen dan
10 520,055 590,300 619,389 649,933 682,005 3,061,684
Pelakasanaan Tugas Teknis
Lainnya
623,540,000
*Sesuai DIPA PUPR 2020

4-3
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

BAB V
PENUTUP
BAB 5 PENUTUP
Rencana Strategis Kementerian PUPR tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan 5 tahun, yang disusun untuk menjabarkan Peraturan Presiden Nomor …..
Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2020-2024, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Rencana Strategis akan digunakan sebagai acuan di dalam perencanaan tahunan melalui
penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) yang selanjutnya setelah disesuaikan
dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) menjadi Renja untuk kemudian digunakan
sebagai pedoman di dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian PUPR.
Rencana Strategis juga akan dijadikan sebagai acuan di dalam evaluasi pelaksanaan
pembangunan sebagai penilaian terhadap upaya-upaya yang dilakukan dalam kurun
waktu lima tahun ke depan.

Rencana Strategis ini selanjutnya digunakan oleh Unit Organisasi di lingkungan


Kementerian PUPR untuk menyusun Renstra Unit Eselon I dan kebijakan beserta target
kinerja yang telah ditetapkan akan dievaluasi pada pertengahan (Tahun 2022) dan akhir
periode 5 tahun (Tahun 2024) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5-1
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

LAMPIRAN

Matrik Kinerja dan Pendanaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2020 - 2024

1. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air


SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatnya layanan
infastruktur SDA untuk mendukung pengembangan
ekonomi dan pelayanan dasar
1 Indeks Layanan Infrastruktur SDA indeks
PROGRAM 10 : PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER
231.432.324
DAYA AIR
SASARAN PROGRAM : MENINGKATNYA
INFRASTRUKTUR SDA UNTUK PELAYANAN DASAR
Indeks Layanan Infrastruktur SDA indeks

1 Jumlah penambahan luas layanan irigasi hektar 20.000 50.000 50.000 50.000 50.000
220.000
2 Persentase daerah irigasi premium % 13,96 14,73 15,41 16,23 16,42 16,42

3 Jumlah luas daerah irigasi yang direhabilitasi hektar 80.000 250.000 250.000 250.000 300.000
1.130.000
Jumlah luas kawasan yang terlindungi dari bencana
4 hektar 18.568 17.000 17.500 17.500 17.000
daya rusak air 87.568
5 Tingkat layanan tata kelola pengelolaan SDA terpadu indeks RBO 2,25 2,26 2,27 2,28 2,3 2,3
Jumlah penambahan kapasitas tampung sumber-
6 juta m3 574,63 736,45 625,37 403,49 265,88
sumber air 2.605,82
Jumlah penambahan kapasitas layanan sarana dan
7 m3/detik 4,1 6 6 6 6 28,1
prasarana air baku
Jumlah debit air untuk layanan irigasi
8 milyar m3 174 175 180 180 180 180

Tingkat kinerja OP infrastruktur SDA


9 indeks 0,580 0,582 0,585 0,590 0,600 0,600

KEGIATAN 2418 : DUKUNGAN MANAJEMEN DEWAN


22.030 19.392 21.301 23.402 25.712 111.837
SUMBER DAYA AIR NASIONAL (DSDAN)
UNIT KERJA : DEWAN SDA NASIONAL
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan kesekretariatan
Dewan SDA Nasional (DSDAN)
Tingkat layanan kesekretariatan Dewan SDA Nasional % 100 100 100 100 100 100

OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan kebijakan dan program pengelolaan
1
SDA nasional
Jumlah kebijakan dan program
1 Dokumen 5 2 2 2 2 13 14.489 15.938 17.532 19.285 21.214 88.459
pengelolaan SDA nasional
2 Layanan data dan informasi -

1 Jumlah layanan data dan informasi Layanan 1 1 1 1 1 1 2.867 3.154 3.469 3.816 4.198 17.505

3 Layanan sarana dan prasarana internal -


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 1.000 100 100 100 100 1.400
internal
4 Layanan dukungan manajemen Satker -
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 1.327 100 100 100 100 1.727

5 Layanan perkantoran -

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 2.346 100 100 100 100 2.746
KEGIATAN 2419 : PEMBINAAN PROGRAM DAN
76.528 78.800 80.885 84.720 88.555 409.488
ANGGARAN DITJEN SDA
UNIT KERJA : DIREKTORAT PENGEMBANGAN
JARINGAN SDA
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
perencanaan, pemrograman, dan penganggaran Direktorat
Jenderal SDA
Tingkat layanan pembinaan bidang perencanaan,
pemrograman, dan penganggaran Direktorat Jenderal % 100 100 100 100 100 100
SDA
OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan NSPK perencanaan dan
1
pemrograman SDA
1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 0 6 1 1 1 9 - 2.100 350 350 350 3.150

2 Pemrograman dan penganggaran Ditjen SDA


Jumlah laporan pemrogaman dan
1 Laporan 34 34 34 34 34 34 25.759 25.800 27.090 28.380 29.670 136.699
penganggaran
3 Layanan sarana dan prasarana internal
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 900 900 945 990 1.035 4.770
internal
Layanan dukungan manajemen Satker
4

1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 19.059 19.100 20.055 21.010 21.965 101.189

5 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 30.810 30.900 32.445 33.990 35.535 163.680

KEGIATAN 2420 : PEMBINAAN PENATAGUNAAN SDA 38.183 39.100 41.720 42.940 44.860 206.803
UNIT KERJA : DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN
SDA
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
penatagunaan Sumber Daya Air
Tingkat layanan pembinaan bidang penatagunaan
% 100 100 100 100 100 100
sumber daya air
OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan NSPK tata kelola pengelolaan SDA
1
terpadu
1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 0 2 4 2 2 10 - 700 1.400 700 700 3.500

2 Pembinaan tata kelola pengelolaan SDA

1 Jumlah BBWS/BWS yang dibina BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 19.464 19.500 20.475 21.450 22.425 103.314

3 Draft peraturan pengelolaan SDA


Jumlah draft peraturan perundangan
1 perundangan pengelolaan SDA yang dokumen 1 1 1 1 1 1 2.652 2.700 2.835 2.970 3.105 14.262
dianalisis
4 Layanan sarana dan prasarana internal
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 192 200 210 220 230 1.052
internal

L5-1
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

5 Layanan dukungan manajemen Satker


1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 1.325 1.400 1.470 1.540 1.610 7.345

6 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 14.551 14.600 15.330 16.060 16.790 77.331
KEGIATAN 2421 : DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DITJEN 759.800 759.900 797.895 835.890 873.885 4.027.370
SUMBER DAYA AIR
UNIT KERJA : SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
SDA
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen
Sumber Daya Air
Tingkat layanan dukungan manajemen dan
% 100 100 100 100 100 100
pelaksanaan tugas lainnya Ditjen Sumber Daya Air
OUTPUT KEGIATAN :

1 Layanan dukungan manajemen Eselon I

1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 34.386 34.400 36.120 37.840 39.560 182.306

2 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 852 900 945 990 1.035 4.722
internal
3 Layanan dukungan manajemen Satker
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 2.290 2.300 2.415 2.530 2.645 12.180

4 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 722.271 722.300 758.415 794.530 830.645 3.828.161
KEGIATAN 2422 : PEMBINAAN IRIGASI, RAWA, DAN
220.035 220.753 231.788 242.826 253.868 1.169.269
TAMBAK
UNIT KERJA : DIREKTORAT IRIGASI DAN RAWA
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
irigasi permukaan, rawa, dan pertanian nonpadi
Tingkat pembinaan bidang irigasi, rawa, dan pertanian
% 100 100 100 100 100 100
nonpadi
OUTPUT KEGIATAN:
Penyusunan NSPK irigasi permukaan, irigasi
1
rawa, dan irigasi tambak
1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 - 350 350 350 350 1.400

2 Pembinaan irigasi rawa, dan tambak

1 Jumlah BBWS/BWS yang dibina BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 146.060 146.100 153.405 160.710 168.015 774.290

3 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 - 303 333 366 403 1.404
internal
4 Layanan dukungan manajemen Satker
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 2.195 2.200 2.310 2.420 2.530 11.655

5 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 71.780 71.800 75.390 78.980 82.570 380.520
KEGIATAN 2423 : PEMBINAAN OPERASI DAN
PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR SERTA 653.606 633.050 664.685 696.320 727.955 3.375.616
PENANGGULANGAN DARURAT AKIBAT BENCANA
UNIT KERJA : BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
operasi dan pemeliharaan infrastruktur SDA
Tingkat layanan pembinaan bidang operasi dan
% 100 100 100 100 100 100
pemeliharaan infrastruktur SDA
OUTPUT KEGIATAN:
Penyusunan NSPK pelaksanaan OP sarana
1
prasarana SDA
1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 404 350 350 350 350 1.804
Pembinaan operasi dan pemeliharaan sarana
2
prasarana SDA
1 Jumlah BBWS/BWS yang dibina BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 47.330 47.400 49.770 52.140 54.510 251.150

3 Fasilitasi penyediaan peralatan pendukung OP


Jumlah peralatan pendukung OP yang
1 Unit 67 60 60 60 60 307 200.000 179.200 188.160 197.120 206.080 970.560
tersedia
4 Layanan tanggap darurat akibat bencana
Jumlah BBWS/BWS yang melaksanakan
1 BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 300.707 300.800 315.840 330.880 345.920 1.594.147
tanggap darurat
5 Layanan sarana dan prasarana internal
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 422 500 525 550 575 2.572
internal
Layanan dukungan manajemen Satker
6

1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 4.077 4.100 4.305 4.510 4.715 21.707

7 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 100.666 100.700 105.735 110.770 115.805 533.676
KEGIATAN 2424 : PEMBINAAN PENGENDALIAN BANJIR,
LAHAR, PENGELOLAAN DRAINASE UTAMA 117.487 117.750 123.620 129.490 135.360 623.707
PERKOTAAN, DAN PENGAMAN PANTAI
UNIT KERJA : DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan
infrastruktur SDA untuk ketahanan bencana
Tingkat layanan pembinaan infrastruktur untuk
% 100 100 100 100 100 100
ketahanan bencana
OUTPUT KEGIATAN:
Penyusunan NSPK pengendalian banjir, lahar
1
gunung berapi, dan pengamanan pantai
1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 316 350 350 350 350 1.716
Pembinaan pengendalian banjir, lahar,
2 pengelolaan drainase utama perkotaan, dan
pengamanan pantai
1 Jumlah BBWS/BWS yang dibina BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 53.770 53.800 56.490 59.180 61.870 285.110

3 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 275 300 315 330 345 1.565
internal
4 Layanan dukungan manajemen Satker
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 4.104 4.200 4.410 4.620 4.830 22.164

L5-2
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

5 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 59.022 59.100 62.055 65.010 67.965 313.152

KEGIATAN 5030 : DUKUNGAN MANAJEMEN BBWS/BWS 782.652 833.669 869.987 908.784 950.249 4.345.341

UNIT KERJA : BBWS/BWS


Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan dukungan
manajemen BBWS/BWS
Tingkat layanan dukungan manajemen BBWS/BWS % 100 100 100 100 100 100

OUTPUT KEGIATAN :
Perencanaan dan pemrograman kerja
1 -
BBWS/BWS
Jumlah rencana dan program kerja
1 Dokumen 183 200 200 200 200 983 45.994 50.594 55.653 61.218 67.340 280.799
BBWS/BWS
2 Layanan ketatalaksanaan BBWS/BWS
1 Jumlah layanan ketatalaksanaan Layanan 1 1 1 1 1 1 74.358 81.794 89.973 98.970 108.867 453.963
BBWS/BWS
x
Pendampingan hukum dan komunikasi publik
x
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 17.000 17.000 17.000 17.000 68.000

3 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 117.657 117.657 117.657 117.657 117.657 588.285
internal
4 Layanan dukungan manajemen Satker
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 105.021 105.021 105.021 105.021 105.021 525.105

5 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 439.622 461.603 484.683 508.917 534.363 2.429.189
KEGIATAN 5035 : PENYELENGGARAAN KEAMANAN
24.699 104.936 105.160 105.354 105.648 445.798
BENDUNGAN
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
keamanan bendungan
Tingkat layanan pembinaan bidang keamanan
% 100 100 100 100 100 100
bendungan
OUTPUT KEGIATAN :

1 Penyusunan NSPK keamanan bendungan

1 Jumlah NSPK keamanan bendungan N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 5.632 350 350 350 350 7.032
Perencanaan dan pemrograman kerja Balai
2
Bendungan
Jumlah rencana dan program kerja Balai
1 Dokumen 3 3 3 3 3 15 370 407 448 492 542 2.259
Bendungan
3 Layanan teknis keamanan bendungan
Jumlah layanan teknis keamanan
1 Instansi 1 2 2 2 2 9 11.763 97.070 97.070 97.027 97.070 400.000
bendungan
4 Layanan sarana dan prasarana internal
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 580 580 580 580 580 2.900
internal
5 Layanan dukungan manajemen Satker
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 2.869 2.869 2.869 2.869 2.869 14.345

6 Layanan perkantoran

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 3.486 3.660 3.843 4.035 4.237 19.262
KEGIATAN 5036 : PENGEMBANGAN DAN REHABILITASI
JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN, RAWA, DAN 8.403.663 16.145.000 14.545.000 14.706.300 14.384.841 68.184.804
TAMBAK
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya kinerja layanan irigasi
permukaan, rawa, dan pertanian non-pad

Jumlah panjang jaringan irigasi permukaan dan rawa


Km 375,65 350,00 400,00 400,00 450,00 1975,65
yang dibangun
Jumlah lokasi jaringan irigasi nonpadi yang dibangun Km 0,00 2,00 2,00 2,00 3,00 9,00

Jumlah panjang jaringan irigasi yang direhabilitasi Km 1285,66 1900,00 1950,00 1950,00 1900,00 8985,66

Jumlah kawasan rawa yang dikonservasi Kawasan 6,00 10,00 15,00 15,00 10,00 56,00

Jumlah daerah irigasi yang dimodernisasi Daerah Irigasi 0,00 2,00 2,00 2,00 3,00 9,00

OUTPUT KEGIATAN : -
Penyusunan rencana teknis dan dokumen
1 lingkungan hidup untuk konstruksi irigasi dan
rawa
Jumlah rencana teknis dan dokumen
1 lingkungan hidup untuk konstruksi Dokumen 129 140 145 150 130 694 291.657 316.600 327.900 339.200 294.000 1.569.357
irigasi dan rawa
2 Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi

1 Panjang jaringan irigasi yang dibangun Km 333,6 350 400 400 450 1934 3.084.016 4.200.000 4.300.000 4.400.000 5.090.541 21.074.557

3 Pembangunan jaringan irigasi tambak


Panjang jaringan irigasi tambak yang
1 Km 14,5 15 15 15 15 75 13.750 14.300 14.300 14.300 14.300 70.950
dibangun
4 Rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi
Panjang jaringan irigasi yang
1 Km 915 1.900 1.950 1.950 1.900 8615 3.226.840 7.225.800 7.454.600 7.454.600 7.515.200 32.877.040
direhabilitasi / ditingkatkan
5 Rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi tambak
Panjang jaringan irigasi tambak yang
1 Km 273,30 300 250 250 250 1323 136.481 149.900 124.900 124.900 124.900 661.081
direhabilitasi / ditingkatkan
6 Kawasan rawa yang dikonservasi

1 Jumlah kawasan rawa yang dikonservasi Kawasan 6,00 10 15 15 10 56 32.842 54.800 82.200 82.200 54.800 306.842

7 Daerah irigasi yang dimodernisasi


Jumlah daerah irigasi yang
1 Daerah Irigasi 2 2 2 3 9 3.942.500 2.000.000 2.000.000 1.000.000 8.942.500
dimodernisasi
8 Jaringan irigasi non-padi yang dibangun
Jumlah lokasi jaringan irigasi non-padi
1 Lokasi 2 2 2 3 9 117.500 117.500 117.500 117.500 470.000
yang dibangun
9 Jaringan irigasi non-padi yang direhabilitasi
Jumlah lokasi jaringan irigasi non-padi
1 Lokasi 2 2 4 50.000 50.000 100.000
yang direhabilitasi
1
Layanan sarana dan prasarana internal
0

L5-3
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 3.500 3.500 3.500 3.500 3.500 17.500
internal
1
Layanan dukungan manajemen Satker
1
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 113.077 113.100 113.100 113.100 113.100 565.477
1
Layanan perkantoran
2
1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 7.000 7.000 7.000 7.000 28.000
KEGIATAN 5037 : PENGENDALIAN BANJIR, LAHAR,
PENGELOLAAN DRAINASE UTAMA PERKOTAAN, DAN 6.781.090 5.767.550 6.412.450 6.545.650 6.208.250 31.714.990
PENGAMAN PANTAI
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya kapasitas infrastruktur
SDA untuk ketahanan bencana
Jumlah panjang bangunan pengendali banjir yang
Km 185,68 170,00 175,00 175,00 170,00 875,68
dibangun
Jumlah bangunan pengendali banjir lainnya yang
Unit 15,00 10,00 15,00 12,00 10,00 62,00
dibangun
Jumlah bangunan pengendali sedimen yang dibangun Unit 14,00 20,00 30,00 40,00 25,00 129,00

Jumlah bangunan sabo yang dibangun Unit 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 60,00
Jumlah panjang bangunan pengaman pantai yang
Km 19,52 10,00 10,00 10,00 10,00 59,52
dibangun
Jumlah sistem peringatan dini bencana daya rusak air
Unit 0,00 5,00 10,00 10,00 5,00 30,00
berbasis Wilayah Sungai yang dikembangkan
OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan rencana teknis dan dokumen
lingkungan hidup untuk konstruksi pengendali
1
banjir, lahar, drainase utama perkotaan, dan
pengaman pantai
Jumlah rencana teknis dan dokumen
lingkungan hidup untuk konstruksi
1 Dokumen 87 90 100 105 95 477 196.479 203.300 225.900 237.200 214.600 1.077.479
pengendali banjir, lahar, drainase utama
perkotaan, dan pengaman pantai
Pembangunan/peningkatan bangunan
2
pengendali banjir
Panjang bangunan pengendali banjir
1 Km 144,00 150,00 150,00 150,00 150,00 744 2.913.430 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 16.913.430
yang dibangun / ditingkatkan
Pembangunan/peningkatan bangunan
3
pengendali banjir lainnya
Jumlah bangunan pengendali banjir
1 Unit 6 10 15 12 10 53 108.000 250.000 400.000 300.000 350.000 1.408.000
lainnya yang dibangun / ditingkatkan
Pembangunan/peningkatan saluran drainase
4
utama perkotaan
Panjang saluran drainase utama
1 Km 8,38 20 25 25 20 98 81.114 253.600 342.000 352.000 293.600 1.322.314
perkotaan yang dibangun / ditingkatkan
5 Pembangunan bangunan sabo

1 Jumlah bangunan sabo yang dibangun Buah 12 12 12 12 12 60 243.669 243.700 243.700 243.700 243.700 1.218.469

6 Pembangunan bangunan pengendali sedimen


Jumlah bangunan pengendali sedimen
1 Buah 14 20 30 40 25 129 174.893 249.900 374.800 499.700 312.400 1.611.693
yang dibangun
7 Pembangunan bangunan pengaman pantai
Panjang bangunan pengaman pantai
1 Km 4,98 10 10 10 10 45 302.179 600.000 600.000 600.000 600.000 2.702.179
yang dibangun
Pembangunan/peningkatan Flood Forecasting &
8
Warning System (FFWS)
Jumlah Flood Forecasting & Warning
1 System (FFWS) yang dibangun / Unit 0 5 10 10 5 30 - 35.750 35.750 35.750 35.750 143.000
ditingkatkan
9 Rehabilitasi bangunan pengendali banjir
Panjang bangunan pengendali banjir
1 Km 3,7 4 -
yang direhabilitasi
1
Rehabilitasi bangunan pengendali banjir lainnya
0
Jumlah bangunan pengendali banjir
1 Unit 2 3 2 2 9 - 5.000 8.000 6.000 6.500 25.500
lainnya yang direhabilitasi
1
Rehabilitasi saluran drainase utama perkotaan
1
Panjang saluran drainase utama
1 Km 4 10 10 4 28 - 50.000 150.000 150.000 60.000 410.000
perkotaan yang direhabilitasi
1
Rehabilitasi bangunan sabo
2
Jumlah bangunan sabo yang
1 Buah 0 2 2 2 2 8 10.000 11.000 13.000 15.000 49.000
direhabilitasi
1
Rehabilitasi bangunan pengendali sedimen
3
Jumlah bangunan pengendali sedimen
1 Buah 1 5 10 10 8 34 6.000 30.000 60.000 60.000 48.000 204.000
yang direhabilitasi
1
Rehabilitasi bangunan pengaman pantai
4
Panjang bangunan pengaman pantai
1 Km 2,54 7 9 7 5 31 9.600 26.500 34.100 27.000 18.900 116.100
yang direhabilitasi
1
Restorasi sungai
5
1 Jumlah sungai yang direstorasi Sungai 1 2 4 3 10 - 100.000 200.000 350.000 300.000 950.000
1
Peta risiko banjir yang disusun
6
1 Jumlah dokumen yang disusun dokumen 25 25 25 25 100 62.500 62.500 62.500 62.500 250.000
1
Layanan sarana dan prasarana internal
7
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 - 5.000 5.000 5.000 5.000 20.000
internal
1
Layanan dukungan manajemen Satker
8
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 82.803 82.900 82.900 27.000 82.900 358.503
1
Layanan perkantoran
9
1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 7.000 7.000 7.000 7.000 28.000
KEGIATAN 5038 : PENINGKATAN TATA KELOLA
257.067 313.119 330.292 347.683 368.527 1.616.687
PENGELOLAAN SDA TERPADU
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya tatakelola pengelolaan SDA
terpadu
Peningkatan indeks RBO (indeks) Indeks 2,25 2,26 2,27 2,28 2,3 2,3

OUTPUT KEGIATAN :
Pengelolaan data informasi dan komunikasi
1
publik BBWS/BWS

L5-4
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah data informasi dan komunikasi
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 26.665 26.665 26.665 26.665 26.665 133.325
publik BBWS/BWS
Penyusunan pola dan rencana pengelolaan SDA
2
WS kewenangan Pusat
Jumlah pola dan rencana pengelolaan
1 SDA WS kewenangan Pusat yang Dokumen 38 30 30 30 30 158 12.463 15.000 15.000 15.000 15.000 72.463
disusun/direview
3 Pos pantau hujan yang difungsikan
1 Jumlah pos pantau hujan yang Layanan
1 1 1 1 1 1 120.321 80.920 80.920 80.920 80.920 444.000
difungsikan
Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan
4
SDA
Jumlah Kelembagaan pengelolaan SDA
1 Lembaga 3 3 3 3 3 15 66.786 80.000 95.000 110.000 128.214 480.000
yang ditingkatkan kapasitasnya
5 Penyusunan rekomtek pemanfaatan SDA
Jumlah rekomtek pemanfaatan SDA yang
1 Dokumen 63 63 63 63 63 315 19.758 21.734 23.907 26.298 28.928 120.625
disusun
6 Layanan sistem informasi yang dikembangkan

1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 40.800 40.800 40.800 40.800 163.200


Pemantauan dan pengawasan SDA yang
7
dilaksanakan
Jumlah dokumen pelaksanaan Dokumen
1 34 34 34 34 136 10.000 10.000 10.000 10.000 40.000
pemantauan dan pengawasan SDA
Sungai yang dipantau debitnya
8

1 Jumlah sungai yang dipantau debitnya Sungai 50 50 50 50 200 10.000 10.000 10.000 10.000 40.000
Sungai dan sumber air lainnya yang dipantau
9
kualitasnya
Jumlah lokasi sungai dan sumber air
1 Lokasi 4 4 4 4 16 10.000 10.000 10.000 10.000 40.000
lainnya yang dipantau kualitasnya
1
Cekungan air tanah yang dipantau
0
Jumlah lokasi cekungan air tanah yang
1 Kabupaten/Kota 6 6 6 7 25 10.000 10.000 10.000 10.000 40.000
dipantau
1
Layanan sarana dan prasarana internal
1
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
internal
1
Layanan dukungan manajemen Satker
2
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 11.074 7.000 7.000 7.000 7.000 39.074
KEGIATAN 5039 : PENGELOLAAN BENDUNGAN,
18.441.631 27.220.497 19.693.177 9.718.647 6.983.667 82.057.618
DANAU, DAN BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya kapasitas tampung sumber-
sumber air
Jumlah tampungan air yang dibangun Unit 38,00 30,00 25,00 22,00 17,00 60,00

Jumlah tampungan air yang direhabilitasi Unit 2,00 1,00 1,00 1,00 0,00 5,00

Jumlah danau prioritas yang dikonservasi Danau 8,00 2,00 2,00 2,00 2,00 16,00

Jumlah bendungan mengalami peningkatan manfaat Bendungan 0,00 1,00 1,00 1,00 1,00 4,00
Jumlah kawasan wilayah hulu waduk yang
kawasan 0,00 17,00 16,00 16,00 16,00 65,00
dikonservasi
OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan rencana teknis dan dokumen
1 lingkungan hidup untuk konstruksi bendungan
dan bangunan penampung air lainnya
Jumlah rencana teknis dan dokumen
lingkungan hidup untuk konstruksi
1 Dokumen 124 130 140 125 125 644 489.515 513.300 552.700 493.500 493.500 2.542.515
bendungan dan bangunan penampung
air lainnya
2 Pembangunan bendungan
1 Jumlah bendungan yang dibangun Bendungan 0 30 25 22 17 94 - 24.943.931 17.372.211 7.453.882 5.025.283 54.795.307
Pembangunan embung dan bangunan
3
penampung air lainnya
Jumlah embung dan bangunan
1 Buah 72 40 40 40 40 232 918.259 500.000 505.000 508.000 510.200 2.941.459
penampung air lainnya yang dibangun
4 Rehabilitasi bendungan
1 Jumlah bendungan yang direhabilitasi Bendungan 2 1 1 1 5 74.253 308.582 308.582 308.582 1.000.000
Rehabilitasi embung dan bangunan penampung
5
air lainnya
Jumlah embung dan bangunan
1 penampung air lainnya yang Buah 29 50 50 50 50 229 169.094 291.600 291.600 291.600 291.600 1.335.494
direhabilitasi
6 Revitalisasi danau

1 Jumlah danau yang direvitalisasi Danau 8 2 2 2 2 16 243.669 250.000 250.000 250.000 250.000 1.243.669

7 Bendungan yang ditingkatkan fungsinya


Jumlah bendungan yang ditingkatkan
1 Bendungan 1 1 1 1 4 - 200.000 200.000 200.000 200.000 800.000
fungsinya
8 Kawasan sekitar tampungan yang dikonservasi
Jumlah kawasan sekitar tampungan yang
1 Kawasan 17 16 16 16 65 - 110.000 110.000 110.000 110.000 440.000
dikonservasi
9 Layanan sarana dan prasarana internal
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 - 5.000 5.000 5.000 5.000 20.000
internal
1
Layanan dukungan manajemen Satker
1
1 Jumlah layanan manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 1 94.607 91.083 91.083 91.083 91.083 458.940
1
Layanan perkantoran
2
1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 7.000 7.000 7.000 7.000 28.000
KEGIATAN 5040 : PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN
2.603.401 2.969.296 2.992.586 3.025.334 3.143.316 14.733.932
AIR TANAH DAN AIR BAKU
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan sarana prasarana
penyediaan air tanah dan air baku
Jumlah panjang jaringan penyediaan air baku yang
Km 398,34 450,00 450,00 450,00 450,00 2198,34
dibangun
Jumlah panjang jaringan rigasi air tanah (JIAT) yang
Km 85,00 100,00 100,00 100,00 100,00 485,00
dibangun
Jumlah lokasi sumber air baku yang terlindungi Lokasi 0,00 6,00 6,00 6,00 7,00 25,00

OUTPUT KEGIATAN :

L5-5
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Penyusunan rencana teknis dan dokumen
1 lingkungan hidup untuk konstruksi air tanah
dan air baku
Jumlah rencana teknis dan dokumen
1 lingkungan hidup untuk konstruksi air Dokumen 82 100 110 125 115 532 112.461 137.200 150.900 171.500 157.800 729.861
tanah dan air baku
2 Pembangunan sumur air tanah untuk air baku
Jumlah sumur air tanah untuk air baku
1 Titik 358 200 200 200 200 1158 484.504 400.000 400.000 400.000 400.000 2.084.504
yang dibangun
3 Pembangunan unit air baku

1 Panjang unit air baku yang dibangun Km 398 450 450 450 450 2198 1.191.487 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.924.693 8.516.180

4 Pembangunan/peningkatan Sumur JIAT


Jumlah Sumur JIAT yang
1 Titik 61 75 75 75 75 361 44.201 54.400 54.400 54.400 54.400 261.801
dibangun/ditingkatkan
Pembangunan/peningkatan Jaringan Irigasi Air
5
Tanah (JIAT)
Panjang jaringan irigasi air tanah (JIAT)
1 Km 85 100 100 100 100 485 101.515 119.500 119.500 119.500 119.500 579.515
yang dibangun / ditingkatkan
6 Rehabilitasi sumur air tanah untuk air baku
Jumlah sumur air tanah untuk air baku
1 Titik 25 25 25 25 25 125 43.406 43.500 43.500 43.500 43.500 217.406
yang direhabilitasi
7 Rehabilitasi unit air baku

1 Panjang unit air baku yang direhabilitasi Km 34,69 25 25 25 25 135 271.656 272.000 272.000 274.000 273.925 1.363.581

8 Rehabilitasi sumur JIAT

1 Jumlah sumur JIAT yang direhabilitasi Titik 27 30 35 40 40 172 21.608 24.100 28.100 32.100 32.100 138.008

9 Rehabilitasi jaringan irigasi air tanah (JIAT)


Panjang jaringan irigasi air tanah (JIAT)
1 Km 85 100 100 100 100 485 44.725 52.700 52.700 52.700 52.700 255.525
yang direhabilitasi
1
Sumber air baku dan air tanah yang dikonservasi
0
Jumlah lokasi sumber air tanah dan air
1 Lokasi 6 6 6 7 25 - 3.000 3.000 3.000 3.300 12.300
baku yang dikonservasi
1
Layanan sarana dan prasarana internal
1
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 - - - - -
internal
1
Layanan dukungan manajemen Satker
2
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 50.815 55.896 61.486 67.634 74.398 310.228
1
Layanan perkantoran
3
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 7.000 7.000 7.000 7.000 28.000
KEGIATAN 5300 : OPERASI DAN PEMELIHARAAN
4.473.847 3.434.127 3.434.127 3.434.127 3.434.127 18.210.356
SARANA PRASARANA SDA
UNIT KERJA : BBWS/BWS
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya kinerja layanan OP sarana
prasarana SDA
Jumlah panjang jaringan irigasi yang dioperasikan dan
Km 42000,00 25000,00 25000,00 25000,00 25000,00 42000,00
dipelihara
Jumlah panjang pengendali banjir yang dioperasikan
Km 2143,00 1900,00 1900,00 1900,00 1900,00 2143,00
dan dipelihara
Jumlah bangunan pengendali banjir lainnya yang
Unit 72,00 61,00 61,00 61,00 61,00 72,00
dioperasikan dan dipelihara
Jumlah panjang bangunan pengamanan pantai yang
Km 196,00 196,00 196,00 196,00 196,00 196,00
dioperasikan dan dipelihara
Jumlah bangunan pengendali lahar gunung berapi
Buah 66,00 66,00 66,00 66,00 66,00 66,00
yang dioperasikan dan dipelihara
Jumlah bangunan pengendali sedimen yang
Buah 478,00 478,00 478,00 478,00 478,00 478,00
dioperasikan dan dipelihara
Jumlah bangunan penampung air yang dioperasikan
Buah 175,00 175,00 175,00 175,00 175,00 175,00
dan dipelihara
Jumlah unit penyediaan air baku yang dioperasikan
Unit 342,00 342,00 342,00 342,00 342,00 342,00
dan dipelihara
OUTPUT KEGIATAN :

1 Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi


Panjang jaringan irigasi yang
1 km ###### ###### ###### ###### ###### 25000 2.221.755 1.336.667 1.336.667 1.336.667 1.336.667 7.568.423
dioperasikan dan dipelihara
2 Unit pengelola irigasi
1 Jumlah unit pengelola irigasi yang
Unit 19 34 34 34 34 34 5.537 5.537 5.537 5.537 5.537 27.684
difungsikan
Operasi dan pemeliharaan bangunan pengendali
3
banjir
Panjang bangunan pengendali banjir
1 Km 1.900 1900 1900 1900 1900 1900 227.454 255.461 255.461 255.461 255.461 1.249.299
yang dioperasikan dan dipelihara
Operasi dan pemeliharaan bangunan pendukung
4 pengendali banjir yang dioperasikan dan
dipelihara
Jumlah bangunan pendukung
1 pengendali banjir yang dioperasikan dan Unit 61 61 61 61 61 61 13.281 22.944 22.944 22.944 22.944 105.056
dipelihara
5 Pemeliharaan bangunan sabo

1 Jumlah bangunan sabo yang dipelihara Buah 66 66 66 66 66 66 11.444 11.444 11.444 11.444 11.444 57.221

6 Operasi dan pemeliharaan checkdam


Jumlah checkdam yang dioperasikan dan
1 Buah 478 478 478 478 478 478 39.932 39.932 39.932 39.932 39.932 199.661
dipelihara
Pemeliharaan breakwater / seawall dan
7
bangunan pengamanan pantai lainnya
Panjang breakwater / seawall dan
1 bangunan pengamanan pantai lainnya Km 196 196 196 196 196 196 82.941 82.941 82.941 82.941 82.941 414.705
yang dipelihara
8 Pemeliharaan sungai

1 Jumlah sungai yang dipelihara Sungai 376 376 376 376 376 376 480.023 480.023 480.023 480.023 480.023 2.400.117

9 Pemeliharaan mata air

1 Jumlah mata air yang dipelihara Mata Air 4 4 4 4 4 4 821 821 821 821 821 4.106
1
Operasi dan pemeliharaan bendungan
0
Jumlah bendungan yang dioperasikan
1 Bendungan 175 175 175 175 175 175 213.276 213.276 213.276 213.276 213.276 1.066.379
dan dipelihara
1
Pemeliharaan unit pengelola bendungan
1
1 Jumlah unit pengelola bendungan Unit 17 34 34 34 34 34 8.982 35.255 35.255 35.255 35.255 150.000
1 Operasi dan pemeliharaan embung dan
2 bangunan penampung air lainnya

L5-6
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah embung dan bangunan
1 penampung air lainnya yang Buah 1115 1115 1115 1115 1115 1115 191.825 191.825 191.825 191.825 191.825 959.124
dioperasikan dan dipelihara
1
Pemeliharaan danau
3
1 Jumlah danau yang dipelihara Danau 63 63 63 63 63 63 39.966 39.966 39.966 39.966 39.966 199.830
1 Operasi dan pemeliharaan sumur air tanah
4 untuk air baku
Jumlah sumur air tanah untuk air baku
1 Titik 59 59 59 59 59 59 4.223 93.503 93.503 93.503 93.503 378.235
yang dioperasikan dan dipelihara
1 Operasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi Air
5 Tanah
Panjang jaringan Irigasi Air Tanah yang
1 Km 2595 2595 2595 2595 2595 2595 27.233 27.233 27.233 27.233 27.233 136.166
dioperasikan dan dipelihara
1
Operasi dan pemeliharaan unit air baku
6
Jumlah unit air baku yang dioperasikan
1 Unit 342 342 342 342 342 342 64.829 64.829 64.829 64.829 64.829 324.143
dan dipelihara
1
Penyusunan dokumen alokasi air
7
1 Jumlah alokasi air yang disusun Dokumen 38 38 38 38 38 38 18.321 18.321 18.321 18.321 18.321 91.607
1
Kegiatan tanggap darurat akibat bencana
8
Jumlah kegiatan tanggap darurat akibat
1 Kegiatan 101 101 101 101 101 101 33.641 82.641 82.641 82.641 82.641 364.207
bencana
1
Pemeliharaan kawasan rawa
9
1 Jumlah kawasan rawa yang dipelihara Kawasan 0 6 6 6 6 6 49.008 49.008 49.008 49.008 196.031
2 Penanganan infrastruktur partisipatif yang
0 dilaksanakan
1 Penanganan infrastruktur partisipatif
Lokasi 6000 6000 6000 6000 6000 6000 225.000 225.000 225.000 225.000 900.000
yang dilaksanakan
2
Debit infrastruktur SDA yang diukur
1
1 Jumlah debit infrastruktur SDA yang
Unit 342 342 342 342 342 342 3.000 3.000 3.000 3.000 12.000
diukur
2
Layanan sarana dan prasarana internal
2
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500 12.500
internal
2
Layanan dukungan manajemen Satker
3
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 145.000 145.000 145.000 145.000 145.000 725.000
2
Layanan perkantoran
4
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 7.000 7.000 7.000 7.000 28.000
KEGIATAN 5301 : PEMBINAAN BENDUNGAN, DANAU,
19.231 20.250 21.220 22.190 23.160 106.051
DAN BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA
UNIT KERJA : PUSAT BENDUNGAN
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
bendungan, danau, dan bangunan penampung air lainnya
Tingkat layanan pembinaan bidang bendungan, danau,
% 100 100 100 100 100 100
dan bangunan penampung air lainnya
OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan NSPK bendungan dan bangunan
1
penampung air lainnya
1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 - 350 350 350 350 1.400
Pembinaan bendungan, embung, penampung air
2
lainnya
1 Jumlah BBWS/BWS yang dibina BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 13.150 13.200 13.860 14.520 15.180 69.910

3 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 - 500 500 500 500 2.000
internal
4 Layanan dukungan manajemen Satker

1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 2.300 2.400 2.520 2.640 2.760 12.620

5 Layanan perkantoran
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 3.781 3.800 3.990 4.180 4.370 20.121
KEGIATAN 5302 : PEMBINAAN PENGELOLAAN AIR
17.727 17.450 18.305 19.160 20.015 92.657
TANAH DAN AIR BAKU
UNIT KERJA : PUSAT AIR TANAH DAN AIR BAKU
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan bidang
air tanah dan air baku
Tingkat layanan pembinaan bidang air tanah dan air
% 100 100 100 100 100 100
baku
OUTPUT KEGIATAN :

1 Penyusunan NSPK air tanah dan air baku

1 Jumlah NSPK yang tersusun N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 825 350 350 350 350 2.225

2 Pembinaan air tanah dan air baku


1 Jumlah BBWS/BWS yang dibina BBWS/BWS 34 34 34 34 34 34 12.800 12.800 13.440 14.080 14.720 67.840

3 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 150 200 210 220 230 1.010
internal
4 Layanan dukungan manajemen Satker

1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 1.110 1.200 1.260 1.320 1.380 6.270

5 Layanan perkantoran
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 2.841 2.900 3.045 3.190 3.335 15.311
PROGRAM 15 : PROGRAM PENGENDALIAN LUMPUR
1.626.674
SIDOARJO
SASARAN PROGRAM : MENINGKATNYA LAYANAN
INFRASTRUKTUR PENGENDALIAN LUMPUR SIDOARJO
Meningkatnya layanan infrastruktur pengendali
lumpur Sidoarjo
KEGIATAN 2407 : PEMBINAAN PENGENDALIAN
41.691 45.860 50.446 55.491 61.040 254.528
LUMPUR SIDOARJO
UNIT KERJA : PUSAT PENGENDALIAN LUMPUR
SIDOARJO
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan pembinaan
pengendalian lumpur Sidoarjo
Tingkat layanan pembinaan pengendalian lumpur
% 100 100 100 100 100 100
Sidoarjo
OUTPUT KEGIATAN :

1 N/S/P/K pengendalian Lumpur Sidoarjo

L5-7
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah N/S/P/K pengendalian Lumpur
1 N/S/P/K 1 1 1 1 1 5 300 330 363 399 439 1.832
Sidoarjo
Layanan pembinaan pengendalian lumpur
2
Sidoarjo
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 2.675 3.603 3.963 4.360 4.796 19.397

3 Dampak sosial yang ditangani


Jumlah berkas dampak sosial yang
Berkas 10 10 10 10 10 50 14.880 15.974 17.571 19.329 21.261 89.015
ditangani
Layanan dukungan manajemen Pusat
4
Pengendalian Lumpur Sioarjo
Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 10.586 11.810 12.991 14.290 15.719 65.395

5 Layanan sarana dan prasarana internal


Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 672 740 814 895 985 4.105
internal
6 Layanan dukungan manajemen Satker

1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 4.203 1.483 1.631 1.794 1.973 11.084

7 Layanan perkantoran
1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 8.374 11.921 13.113 14.425 15.867 63.700

KEGIATAN 2408 : PENGENDALIAN LUMPUR SIDOARJO 240.796 277.120 280.265 283.410 286.555 1.372.146
UNIT KERJA : PUSAT PENGENDALIAN LUMPUR
SIDOARJO
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya layanan sarana prasarana
pengendalian lumpur Sidoarjo

Jumlah panjang tanggul penahan lumpur Sidoarjo


Km 2 2 2 2 2 10
yang direhabilitasi atau ditingkatkan
Jumlah volume luapan lumpur yang dialirkan ke Kali
Juta m3 31 40 40 40 40 40
Porong
OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan rencana teknis untuk pengendalian
1
lumpur Sidoarjo
Jumlah dokumen rencana teknis yang
1 Dokumen 3 3 3 3 3 15 2.220 2.220 2.220 2.220 2.220 11.100
tersusun
2 Luapan lumpur yang dialirkan

1 Volume luapan lumpur yang dialirkan Juta m3 31 40 40 40 40 40 166.244 200.000 200.000 200.000 200.000 966.244
Pembangunan/peningkatan sarana prasarana
3
pengendali lumpur
Panjang sarana prasarana pengendali
1 Km 2 2 2 2 2 10 62.832 62.900 66.045 69.190 72.335 333.302
lumpur dibangun/ditingkatkan
Pemeliharaan sarana prasarana pengendali
4
lumpur
Panjang sarana prasaran pengendali
1 Km 26 20 20 20 20 106 9.500 9.000 9.000 9.000 9.000 45.500
lumpur yang dipelihara
5 Penataan kawasan di luar PAT

1 Luas kawasan di luar PAT yang ditata Hektar 5 5 5 5 20 - 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan dan
6
fasilitas pendukung
Jumlah peralatan dan fasilitas
1 pendukung yang dioperasikan dan Unit 10 10 10 10 10 50 - 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
dipelihara
7 Layanan sarana dan prasarana internal
Jumlah layanan sarana dan prasarana
1 Layanan 1 1 1 1 1 1 - 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
internal
8 Layanan dukungan manajemen Satker

1 Jumlah layanan Layanan 1 1 1 1 1 1 - 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000

TOTAL 43.964.149 59.008.422 50.704.759 41.216.517 38.107.232 233.058.998

2. Direktorat Jenderal Bina Marga


SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 2: Meningkatnya dukungan
konektivitas bagi penguatan daya saing
Tingkat Konektivitas Jaringan Jalan Nasional bagi %
penguatan daya saing --- dihitung dari gabungan 38,00 40,00 43,00 46,00 48,50 50,00
indikator:
1 Waktu tempuh pada jalan lintas utama pulau Jam/100 Km 2,3 2,2 2,1 2,0 1,9 1,9
2 Persentase kondisi mantap jalan (Nasional, %
95/71/61 95/71/62 96/72/63 97/73/64 98/75/65 98/75/65
Provinsi, Kab/Kota)
3 TINGKAT AKSESIBILITAS jalan nasional %
(% pusat kegiatan dan simpul strategis nasional 84,20 85,15 86,32 87,38 88,44 88,44
yang diakses jalan nasional)
4 TINGKAT KECUKUPAN KAPASITAS jalan %
nasional 93,00 92,1 92,1 92,1 92,1 92,10
(% ruas jalan nasional dgn V/C < 1)
5 RATING KONDISI jalan nasional -
(rata-rata rating nilai IRI, PCI, umur struktur
2,50 2,55 2,60 2,65 2,70 2,70
jalan, dan drainase jalan pada seluruh ruas jalan
nasional)
6 TINGKAT KESELAMATAN jalan nasional -
3,57 3,20 2,99 2,94 2,86 2,86
(Indeks Keselamatan jalan
3 Persentase panjang jalan tol yang beroperasi %

PROGRAM 2: PENYELENGGARAAN JALAN

SASARAN PROGRAM: Meningkatnya konektivitas


jaringan jalan dengan kawasan-kawasan prioritas dan
simpul transportasi
Presentase kawasan prioritas dan simpul
transportasi yang terhubung (dapat diakses)
% 84,20 85,15 86,32 87,38 88,44 88,44 57.626.064 93.372.430 88.111.159 75.998.468 66.314.173
jaringan jalan nasional/jalan tol ---- dihitung dari 381.422.294
gabungan indikator:
1 Presentase kawasan prioritas yang terhubung
% 88,74 89,85 91,61 92,49 92,94 92,94
(dapat diakses) jaringan jalan nasional/jalan tol

L5-8
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
2 Presentase simpul transportasi yang terhubung
% 80,00 80,82 81,43 82,65 84,29 84,29
(dapat diakses) jaringan jalan nasional/jalan tol
KEGIATAN 2.1: PELAKSANAAN PRESERVASI DAN
PENINGKATAN KAPASITAS JALAN NASIONAL
UNIT KERJA: BALAI PELAKSANA JALAN

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya preservasi dan


pembangunan jalan
Tingkat preservasi dan pembangunan jalan % 95 95 96 97 98 98
27.619.800 52.123.578 48.141.222 44.883.991 40.398.553
213.167.145
TINGKAT KECUKUPAN KAPASITAS jalan nasional
93,00 92,1 92,1 92,1 92,1 92,10
(% ruas jalan nasional dgn V/C < 1)
RATING KONDISI jalan nasional
(rata-rata rating nilai IRI, PCI, umur struktur jalan, dan 2,50 2,55 2,60 2,65 2,70 2,70
drainase jalan pada seluruh ruas jalan nasional)
TINGKAT KESELAMATAN jalan nasional
3,57 3,20 2,99 2,94 2,86 2,86
(Indeks Keselamatan jalan
OUTPUT KEGIATAN :

Overhead (Biaya Operasional Bina Marga)


7.411.200 6.588.251 6.588.251 6.588.251 6.588.251
33.764.205
1 Perencanaan, pengendalian dan pengawasan
preservasi dan peningkatan kapasitas Jalan
nasional
1 Jumlah Dokumen Perencanaan Dokumen
Penyelenggaraan jaringan jalan dan
jembatan
2 Jumlah Dokumen pelaksanaan Dokumen
Preservasi dan Peningkatan
Kapasitas Jalan dan jembatan
3 Jumlah Dokumen pengendalian Dokumen
sistem pelaksanaan pengujian dan
peralatan
2 Pengelolaan administrasi perkantoran

1 Jumlah laporan pengelolaan Bulan


administrasi Perkantoran
3 Pemeliharaan, peningkatan dan
pembangunan jalan nasional
1 Panjang jalan yang terpelihara km
19.007.171 35.246.303 33.507.191 31.831.022 29.977.968
47.017 47.017 47.017 47.017 47.017 47.017 149.569.655
2 Panjang jalan yang ditingkatkan Km
1.222.725 1.222.725 1.222.725 1.222.725
47 47 47 47 188 4.890.900
3 Panjang jembatan yang terpelihara m
849.915 466.602 467.752 469.406 458.526
455.429 444.383 445.478 447.053 436.691 2.229.034 2.712.201
4 Panjang jembatan yang ditingkatkan m
2.441.514 6.433.833 6.329.044 6.037.120 6.216.538
23.295 66.781 65.691 64.188 74.434 294.389 27.458.049
5 Panjang Jalan Strategis Lintas Utama km
6.886.860 16.038.051 13.983.578 11.574.905 10.077.910
Pulau dibangun 442 679 587 457 382 2.547 58.561.304
6 Panjang Jalan Mendukung Kawasan km
191.919 1.972.537 1.859.366 2.583.026 1.737.437
Prioritas yang dibangun 28 72 66 96 80 342 8.344.286
7 Panjang Jalan Akses Simpul km
Transportasi (Pelabuhan, Bandara) 218.622 742.085 666.485 770.435 480.635
16 27 25 30 18 117 2.878.260
yang dibangun
8 Panjang jalan bebas hambatan yang km
(?) (?) (?) (?) (?) (?) 15.989.100 15.792.500 14.555.400 4.346.100
dibangun dukungan pemerintah) 50.683.100
9 Panjang jembatan yang dibangun m
4.020.744 3.206.259 3.203.739 3.173.373 3.222.513
14.879 4.347 4.341 4.268 4.385 32.220 16.826.628
Jumlah Fly Over dan Underpass m
10 609.020 2.907.034 2.971.378 4.645.855 3.575.420
Perkotaan yang dibangun 1.335 9.628 10.168 8.528 5.280 34.939 14.708.706
Dukungan jalan daerah km
11 2.756.250 2.756.250 2.756.250 2.756.250
250 250 250 250 1.000 11.025.000
KEGIATAN 2.2: DUKUNGAN MANAJEMEN,
KOORDINASI, PENGATURAN, PEMBINAAN, DAN
PENGAWASAN
UNIT KERJA: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas dan


efisiensi tata kelola penyelenggaraan jalan
Tingkat efektifitas dan efisiensi tata kelola %
penyelenggaraan jalan ---- dihitung dari gabungan 441.198 463.258 486.421 510.742 536.279
2.437.899
indikator:
1 Nilai kinerja SDM Aparatur (PNS) (DJBM)

2 Nilai opini Laporan Keuangan (DJBM)

3 Tingkat kualitas fasilitasi produk hukum dan


advokasi hukum (DJBM)
4 Tingkat kualitas pengelolaan BMN (DJBM)

OUTPUT KEGIATAN :

1 Pelayanan teknis dan administratif

1 Jumlah laporan kepegawaian dan Dokumen


ortala
2 Jumlah laporan keuangan dan umum Dokumen

3 Jumlah Dokumen penyusunan Dokumen


rancangan peraturan perundang-
undangan, pembinaan hukum dan
pemberian bantuan hukum
4 Jumlah Dokumen Pengelolaan Dokumen
Barang Milik Negara
2 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan pengelolaan Dokumen


administrasi Perkantoran
2 Jumlah Laporan ayanan publik Dokumen
(PNBP)
3 Penanggulangan bencana alam

1 Jumlah bantuan tanggap Paket


darurat/kebutuhan mendesak yang Bantuan
disalurkan
KEGIATAN 2.3: PENGATURAN DAN PEMBINAAN
PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN
JARINGAN JALAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya keterpaduan
penyelenggaraan infrastruktur jalan
Tingkat kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja %
penyelenggaraan jalan ---- dihitung dari gabungan 110.160 115.668 121.451 127.524 133.900
608.702
indikator:
1 Tingkat implementasi perencanaan
penyelenggaraan jalan (DJBM)
2 Nilai Kinerja Anggaran (DJBM)

3 Nilai Akuntabilitas Kinerja (DJBM)

OUTPUT KEGIATAN :

L5-9
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Pengaturan, pembinaan, perencanaan,
pemrograman, pembiayaan dan evaluasi
kinerja
1 Jumlah Dokumen Keterpaduan Dokumen
Perencanaan dan Sistem Jaringan
2 Jumlah Dokumen Pemrograman Dokumen

3 Jumlah Dokumen Analisa Data dan Dokumen


Pengembangan Sistem
4 Jumlah Dokumen Lingkungan dan Dokumen
Keselamatan Jalan
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Dokumen
Evaluasi
2 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Laporan


Administrasi Perkantoran
KEGIATAN 2.4: PENGATURAN DAN PEMBINAAN
PEMBANGUNAN JALAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT PEMBANGUNAN JALAN

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya pelayanan


infrastruktur jalan nasional
Persentase panjang jalan nasional dengan lebar %
memenuhi standar 65.020 68.271 71.684 75.269 79.032 359.276
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pengaturan, Pembinaan Manajemen


konstruksi, Teknik geometrik, perkerasan,
drainase, geoteknik dan manajemen lereng
jalan
1 Jumlah Dokumen Standar dan Dokumen
Pedoman
2 Jumlah Dokumen Manajemen Dokumen
Konstruksi
3 Jumlah Dokumen Geometrik, Dokumen
Perkerasan dan Drainase
4 Jumlah Dokumen Geoteknik dan Dokumen
Manajemen Lereng
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Dokumen
Evaluasi
2 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Laporan


Administrasi Perkantoran
KEGIATAN 2.5. PENGATURAN DAN PEMBINAAN
PRESERVASI JALAN
UNIT KERJA : DIREKTORAT PRESERVASI JALAN

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kemantapan jalan

Persentase kondisi mantap jalan nasional %


77.846 81.739 85.826 90.117 94.623 430.150
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pengaturan, pembinaan, perencanaan,


pemrograman, teknik rekonstruksi,
pemeliharaan jalan
1 Jumlah Dokumen Standar dan Dokumen
Pedoman
2 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Dokumen
Pemrograman
3 Jumlah Dokumen Teknik Dokumen
Rekonstruksi
4 Jumlah Dokumen Teknik Dokumen
Pemeliharaan
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Dokumen
Evaluasi
2 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Laporan


Administrasi Perkantoran
KEGIATAN 2.6: PENGATURAN DAN PEMBINAAN
PENANGANAN JEMBATAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT JEMBATAN

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas jembatan

Persentase jembatan dalam kondisi baik %


304.280 319.494 335.468 352.242 369.854
1.681.337
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pengaturan, pembinaan, perencanaan,


pemrograman, teknik terowongan dan
jembatan khusus
1 Jumlah Dokumen Standar dan Dokumen
Pedoman
2 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Dokumen
Pemrograman
3 Jumlah Dokumen Teknik Jembatan Dokumen

4 Jumlah Dokumen Teknik Dokumen


Terowongan dan Jembatan Khusus
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Dokumen
Evaluasi
2 Pengelolaan administrasi perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Laporan


Administrasi Perkantoran
KEGIATAN 2.7: PENGATURAN DAN PEMBINAAN
FASILITASI JALAN DAERAH, METROPOLITAN, KOTA 1.639.141 1.721.098 1.992.386
1.807.153 1.897.511 9.057.288
BESAR DAN BEBAS HAMBATAN
UNIT KERJA : DIREKTORAT JALAN BEBAS
HAMBATAN, PERKOTAAN DAN FASILITASI JALAN
DAERAH
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Panjang jalan tol
yang beroperasi (APBN)
Panjang Jalan Tol yang beroperasi (ABPN) Km

OUTPUT KEGIATAN :

1 Pembinaan Teknik Penyelenggaraan Jalan


daerah, metropolitan, kota besar dan jalan
bebas hambatan serta pengadaan tanah
1 Jumlah Dokumen Manajemen dan Dokumen
evaluasi jalan daerah
2 Jumlah Dokumen teknik jalan daerah Dokumen

3 Jumlah Dokumen pelaksanaan jalan Dokumen


metropolitan dan kota besar
4 Jumlah Dokumen Pembinaan jalan Dokumen
bebas hambatan
5 Jumlah Hektar Pembebasan Tanah Ha

2 Pengelolaan administrasi Perkantoran

L5-10
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1
Jumlah Laporan pengelolaan Laporan
administrasi Perkantoran
KEGIATAN 2.8: PENGATURAN, PENGUSAHAAN DAN
PENGAWASAN JALAN TOL 72.952 76.600 80.430 84.452 88.674 403.108
UNIT KERJA: BADAN PENGATUR JALAN TOL

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Panjang jaln tol


yang beroperasi (Non APBN)
Panjang Jalan Tol yang beroperasi (Non ABPN) Km

OUTPUT KEGIATAN :

1 Pengaturan, Pengusahaan, Pengawasan


Jalan Tol
1 Jumlah Dokumen Kajian dan Dokumen
Evaluasi Penyiapan Pengusahaan
Jalan Tol
2 Jumlah Dokumen Pengaturan, Dokumen
Penyiapan, Pelayanan dan
Pengendalian Pengusahaan Jalan Tol
3 Jumlah Dokumen Pengawasan dan Dokumen
Pemantauan Perjanjian Pengusahaan
Jalan Tol
4 Jumlah Laporan Ketatausahaan, Dokumen
Kepegawaian, Keuangan, Hukum
dan Humas
5 Jumlah Dokumen Perjanjian Layanan Dokumen
Dana Bergulir untuk Pengadaan
Tanah Jalan Tol (BLU)
6 Jumlah Laporan Monitoring dan Dokumen
Evaluasi Layanan Dana Bergulir
untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol
(BLU)
7 Jumlah Laporan Pengelolaan Dana Dokumen
Hasil Pengusahaan Jalan Tol (BLU)
8 Jumlah Laporan Layanan Dokumen
Perkantoran (BLU)

3. Direktorat Jenderal Cipta Karya


SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATUAN TOT
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya kualitas permukiman yang layak,
sehat, aman, dan nyaman menuju terwujudnya smart living
Persentase Kab/Kota dengan peningkatan kualitas permukiman----
%
dihitung dari gabungan indikator:
1 Menerapkan Zero Waste Cities (penerapan 3R, TPA tidak
%
open dumping, dan pengelolaan air limbah domestic yg baik)
2 Peningkatan Akses Air Minum Aman Perpipaan
%
(PDAM/BUMD)
3 Memilki RTH Fungsional (Taman Kota dsb) yg terpelihara
%
dg baik
4 Pelayanan IMB memenuhi standar (prosedur, biaya, waktu
%
pengurusan)
5 Tidak terdapat permukiman kumuh %
PROGRAM 3: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur
permukiman
Tingkat pemenuhan kebutuhan infrastruktur Permukiman ---- dihitung
%
dari gabungan indikator: 16.991.479 17.841.053 18.733.106 19.669.761 20.653.249 93.888.647
1 Persentase pengurangan permukiman kumuh %
2 Persentase akses air minum layak dan aman minimal 26,85% %
3 Persentase rumah tangga dengan akses air limbah layak dan aman
%
minimal 80%
4 Persentase rumah tangga dengan akses sampah yang terkelola
%
dengan baik minimal 79%
5 Kinerja PDAM Sehat %
6 Ruang Terbuka Hijau memenuhi minimal 20% %
7 Persentase Perda tentang bangunan Gedung, IMB dsb (turunan
%
dari Permen PUPR terkait dg Bangunan Gedung)
8Persentase sekolah dengan kondisi bangunan baik, lebih banyak
%
dibanding kondisi rusak ringan/berat
9 Persentase Pasar yang dikelola UPTD dengan kondisi bangunan
%
baik lebih banyak dibanding kondisi rusak ringan/berat
10 Persentase sarpras olah raga dengan kondisi bangunan baik, lebih
%
banyak dibanding kondisi rusak ringan/berat
KEGIATAN 3.1: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas kawasan permukimam

Persentase peningkatan kualitas kawasan permukiman


% 4.583.012 4.812.163 5.052.771 5.305.410 5.570.680
25.324.037
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan


Kawasan Permukiman
1 Jumlah kab/kota yang mendapatkan
pembinaan dan pengawasan Kab/Kota 507 507 507 508 508 508
pengembangan kawasan permukiman
2 Pengaturan Pengembangan Kawasan
Permukiman
1 Jumlah NSPK bidang pengembangan
NSPK 2 2 2 2 2 10
kawasan permukiman yang tersusun
3 Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan
Perkotaan
1 Luas peningkatan kawasan permukiman
Ha 4.877 5.120 5.376 5.645 5.927 26.946
di daerah perkotaan
4 Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan
Perdesaan
1 Luas pembangunan dan pengembangan
115.09
infrastruktur permukiman di daerah Ha 20.829 21.871 25.318
22.964 24.112 4
perdesaan
5 Pembangunan Dan
Pengembangan/Peningkatan Kawasan

L5-11
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATUAN TOT
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Jumlah kawasan yang dikembangkan,
dibangun, atau dibangun kembali Ha 5.933
1.074 1.127 1.184 1.243 1.305
(Hektar)
6 Pembangunan Infrastruktur Permukimam
Berbasis Masyarakat
1 Jumlah kawasan yang dibangun Ha 2.221 2.332 2.449 2.572 2.700 12.275
Perintisan Inkubasi Kota Baru

7 1 Jumlah kota/kab yang dilakukan


- 2 3 4 - 9
perintisan inkubasi kota baru
8 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Laporan


12 12 12 12 12 12
Administrasi Perkantoran
KEGIATAN 3. 2: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENATAAN
BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya keandalan bangunan dan


kenyamanan bermukim
Tingkat keandalan bangunan dan kenyamanan bermukim- %
3.148.336 3.305.752 3.471.040 3.644.592 3.826.822
--- dihitung dari gabungan indikator: 17.396.541
1 Persentase kabupaten/kota yang menerapkan %
peraturan terkait bangunan Gedung.
2 Persentase kabupaten/kota yang memenuhi standar %
Ruang Terbuka Hijau
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pembinaan Dan Pengewasan Bangunan


Gedung
1 Jumlah kab/kota yang dibina (Kab/Kota) Kab/Kota 48 48 48 48 48 48
2 Pengaturan Penataan Bangunan Lingkungan

1 Jumlah NSPK terkait penataan bangunan NSPK


1 1 1 1 1
dan lingkungan (NSPK)
3 Penyelenggaraan Bangunan Gedung

1 Jumlah kabupaten/kota yang Kab/Kota


mengimplementasikan pemenuhan
48 48 48 48 48 48
standar keandalan bangunan
(kabupaten/kota)
4 Penyelenggaraan Bangunan Gedung Dan
Penataan Kawasan Strategis
1 Jumlah Kawasan Strategis yang ditata Kawasan
(Penataan Bangunan Kawasan Strategis 1 1 1 1 1
Kawasan Monumen Kapsul Waktu)
2 Jumlah anjungan cerdas Skouw yang Kawasan
1 1 1 1 1
dibangun
3 Jumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Bangunan
2 2 2 2 3 11
yang dibangun PLBN
5 Pentaaan Ruang Terbuka Hijau dan Ruang
Terbuka Fungsional (Publik)
1 Jumlah Kabupaten/Kota yang Kab/Kota
mendapatkan pendampingan penataan
RTH/RTP
6 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Laporan


12 12 12 12 12 12
Administrasi Perkantoran
KEGIATAN 3.3: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya pemenuhan kebutuhan akses sanitasi

Persentase rumah tangga dengan akses sanitasi layak dan %


2.776.645 2.915.477 3.061.251 3.214.314 3.375.030
aman ---- dihitung dari gabungan indikator: 15.342.717
1 Persentase rumah tangga yang menempati hunian % 79,43 82,07 86,03
78,1% 90%
dengan akses sanitasi layak dan aman (air limbah) % % %
2 Persentase rumah tangga yang menempati hunian % 12,48 14,98 17,49
20%
dengan akses aman (air limbah) Aman 9,65% % % %
3 Persentase rumah tangga yang menempati hunian %
72,92 73,70 75,28 77,64
dengan akses sampah yang terkelola dengan baik 80%
% % % %
(Penanganan)
4 Persentase Pengurangan Sampah % 14,57
3,70% 5,51% 9,13% 20%
%
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pembinaan Dan Pengawasan Pengembangan


Penyehatan Lingkungan Permukiman
1 Jumlah kabupaten/kota yang terfasilitasi Kab/Kota
pendampingan implementasi SSK 66 66 66 66 66 66
(kab/kota)
2 Jumlah kabupaten/kota yang terfasilitasi Kab/Kota
pendampingan implementasi SSK 66 66 66 66 66 66
(kab/kota) - Penguatan Kapasitas Pemda
2 Pengaturan Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman
1 Jumlah NSPK Sanitasi yang tersusun NSPK 4 4 4 4 4 4
3 Pengelolaan Air Limbah

1 Jumlah sambungan rumah yang SR


terhubung SPALD-T Skala Kota (SR) - - 11.000 11.000 22.000 22.000
2 Jumlah sambungan rumah yang SR
terhubung SPALD-T Skala Regional (SR) - 24.000 24.000 24.000 - 72.000
3 Jumlah sambungan rumah yang SR
terhubung SPALD-T Skala Permukiman 214.80
22.300 55.000 55.000 82.500 82.500
(SR) 0
4 Jumlah KK yang memiliki jamban dan KK
tangki septik (KK) 674.00 674.00 674.00 674.00 674.00 2.696.
0 0 0 0 0 000
5 Jumlah IPLT Terbangun Unit
24 15 30 45 35 114
6 Jumlah KK yang dilayani jaringan KK
SPALDT (Gabungan Per Provinsi) 218.00
54.500 54.500 54.500 54.500 54.500
0
7 Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL KK
Kawasan Huntap) REHAB-REKON 10.200 - - - -
8 Jumlah IPAL yang dikembangkan (Bali) Unit
1
1 1 1 1 1
9 Jumlah Sistem Pengelolaan Air Limbah KK
(Penyediaan Sarana dan Prasarana Air
700 700 500 500 500
Limbah Skala Permukiman) NTB -
(REHAB/REKON)
1 Sistem Pengelolaan Air Limbah KK
0 (Pembangunan Jamban/MCK Desa) Sulsel
25 25 25 25 25 100
(REHAB-REKON)
4 Pengelolaan Persampahan

1 Jumlah TPA baru yang terbangun (unit) Unit 39 39 78 117 116 389

L5-12
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATUAN TOT
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
2 Jumlah TPA Regional yang terbangun Unit
0 1 2 1 1
(unit)
3 Jumlah Sistem Penanganan Persampahan Unit
1 3 1
(Pembangunan TPA Sampah)
4 Jumlah Unit TPA Regional yang dibangun Unit
1 1 1 1 1 1
(Deli Serdang)
5 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Laporan


12 12 12 12 12 12
Perkantoran
KEGIATAN 3.4: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM
UNIT KERJA: DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air minum
layak dan aman
Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan 65,66 67,95 70,33 72,79 75,34 75,34
% 4.605.832 4.836.123 5.077.929 5.331.826 5.598.417
akses air minum layak ---- dihitung dari gabungan indikator: % % % % % % 25.450.127
1 Persentase rumah tangga yang menempati hunian 23,23 24,86 26,60 28,46 30,45 30,45
%
dengan akses air minum layak Jaringan Perpipaan (JP) % % % % % %
2 Persentase rumah tangga yang menempati hunian
42,46 43,29 44,12 44,95 45,78 45,78
dengan akses air minum laya Jaringan Bukan %
% % % % % %
Perpipaan (JBP)
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pembinaan, Pengawasan Pengembangan Air


Minum
1 Jumlah kab/kota yang mendapatkan Kab/Kota
pembinaan dan pengawasan 103 103 103 103 103 103
pengembangan SPAM
2 Pengaturan Pengembangan SPAM

1 Peraturan pengembangan SPAM yang NSPK


1 1 1 1 1 1
tersusun
3 Pembangunan Infrastruktur SPAM Regional

1 Kapasitas Pembangunan SPAM L/d


Kabupaten/Kota dan SPAM Lintas 16.125
3.225 3.225 3.225 3.225 3.225
Kabupaten/Kota (lpembangunan baru)
2 Kapasitas SPAM Kabupaten/Kota dan L/d
SPAM Lintas Kabupaten/Kota 940 940 940 940 940 4.700
(peningkatan)
4 Pembangunan Infrastruktur SPAM Perkotaan

1 Jumlah SR yang terlayani SPAM (SR) SR 129.92


25.985 25.985 25.985 25.985 25.985 5
2 Pembangunan SPAM Kawasan Perkotaan L/d
600
120 120 120 120 120
5 Pembangunan Infrastruktur SPAM Perdesaan

6 Pembangunan Infrastruktur SPAM Di Kawasan


Perbatasan
1 Kapasitas jaringan perpipaan yang L/d 100.22 100.22 100.22 100.22 100.22 100.22
dikembangkan di Kawasan Perbatasan 2 2 2 2 2 2
2 Jumlah kawasan prioritas yang terlayani Kawasan
oleh jaringan perpipaan Air Baku di 11 11 11 11 11 11
Kawasan Perbatasan (kawasan)
3 Jumlah kecamatan prioritas yang terlayani Kecamata
oleh jaringan perpipaan Air Baku di n
27 27 27 27 27 27
Kawasan Perbatasan (Kecamatan) di 3
Kabupaten
7 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Laporan


12 12 12 12 12 12
Perkantoran
KEGIATAN 3.5: PELAYANAN MANAJEMEN BIDANG PERMUKIMAN

UNIT KERJA: SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

SASARAN KEGIATAN: 'Meningkatnya efektifitas dan efisiensi tata kelola


penyelenggaraan infrastruktur permukiman
Tingkat efektifitas dan efisiensi tata kelola %
penyelenggaraan infrastruktur permukiman ---- dihitung dari 305.204 320.465 336.488 353.312 370.978
1.686.447
gabungan indikator:
1 Nilai kinerja SDM Aparatur (PNS) (DJCK)

2 Nilai opini Laporan Keuangan (DJCK)

3 Tingkat kualitas fasilitasi produk hukum dan advokasi


hukum (DJCK)
4 Tingkat kualitas pengelolaan BMN (DJCK)

OUTPUT KEGIATAN :
1 Pelayanan teknis dan administratif

1 Jumlah laporan kepegawaian dan ortala Dokumen

2 Jumlah laporan keuangan dan umum Dokumen

3 Jumlah Dokumen penyusunan rancangan Dokumen


peraturan perundang-undangan,
12 12 24
pembinaan hukum dan pemberian
bantuan hukum
4 Jumlah Dokumen Pengelolaan Barang Dokumen
Milik Negara
2 Pengelolaan administrasi Perkantoran

1 Jumlah Laporan pengelolaan administrasi Laporan


Perkantoran
3 Penanggulangan bencana alam

1 Jumlah bantuan tanggap Paket


darurat/kebutuhan mendesak yang Bantuan
disalurkan
4 Penyelenggaraan Habitat

1 Jumlah laporan penyelenggaraan habitat Dokumen 0 9 10 6 0 25


5 Pembinaan Teknis Bidang Cipta Karya

1 Jumlah pegawai yang mendapatkan Orang


pembinaan teknis bidang Cipta Karya
KEGIATAN 3.6: PENYELENGGARAAN KETERPADUAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
UNIT KERJA: DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya keterpaduan penyelenggaraan
infrastruktur permukiman
Tingkat kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja %
infrastruktur permukiman ---- dihitung dari gabungan 218.250 229.162 240.620 252.651 265.284
1.205.968
indikator:
1 Tingkat implementasi perencanaan penyelenggaraan
infrastruktur Permukiman (DJCK)
2 Nilai Kinerja Anggaran (DJCK)

L5-13
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATUAN TOT
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
3 Nilai Akuntabilitas Kinerja (DJCK)

OUTPUT KEGIATAN :
1 Perencanaan Dan Kemitraan Infrastruktur
Permukiman
1 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Dokumen
14 10 7 7 2 40
Kemitraan Infrastruktur Permukiman
2 Pembiayaan Infrastruktur Permukiman

Jumlah Dokumen Pembiayan Dokumen


24 9 7 7 2 49
infrastruktur permukiman
3 Pelaksanaan Infrastruktur Permukiman

1 Jumlah Dokumen penyelenggaraan Dokumen


keterpaduan pelaksanaan bidang 10 8 9 9 3 39
infrastruktur permukiman
4 Pemantauan Dan Evaluasi Infrastruktur
Permukiman
1 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Dokumen
evaluasi pelaksanaan pembangunan 10 8 6 6 2 32
bidang permukiman
5 Pengelolaan Data Dan Pengembangan Sistem
Informasi
1 Jumlah Dokumen Pengolahan data dan Dokumen
10 12 8 8 2 40
pengembangan sistem informasi
6 Perencanaan Dan Pengendalian Program Bidang

1 Jumlah Dokumen Perencanaan dan Dokumen


pengendalian program bidang 71 68 64 68 0 271
permukiman
7 Pengelolaan Administrasi Perkantoran

1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Laporan


12 12 12 12 12 12
perkantoran
KEGIATAN 3.7: DUKUNGAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN
AIR MINUM
UNIT KERJA: BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SPAM

SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kinerja BUMD Penyelenggara SPAM

Persentase PDAM dengan kinerja sehat %


67,2 75,4 83,6 91,8 100 100
42.672 44.805 47.046 49.398 51.868 235.789
OUTPUT KEGIATAN :

1 Pendampingan Peningkatan Kinerja


Penyelenggaraan SPAM Oleh BUMN/BUMD
1 Peningkatan kinerja penyelenggara atau PDAM
operator air minum (UPTD, KPSPAMS 20 40 60 80 100 100
dll) (%)
2 Pemantauan Kinerja dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPAM
1 Jumlah kab/kota yang memiliki dokumen RPAM
101 101 102 102 102 102
RPAM (RPAM)
3 Fasilitasi Peningkatan Dukungan Investasi
Dalam Penyelenggaraan SPAM
1 Jumlah BUMN/BUMD Penyelenggara PDAM
SPAM yang difasilitasi dukungan 30 154 230 307 384 384
investasi
4 Fasilitasi Peningkatan Keseimbangan
Kepentingan Antara Penyelenggaran SPAM Dan
Pelanggan
1 Jumlah BUMN/BUMD Penyelenggara PDAM
77 154 230 307 384 384
SPAM yang difasilitasi
5 Pelayanan Teknis dan Adminsitrasi

1 Dokumen
Jumlah laporan kepegawaian dan ortala
2 Dokumen
Jumlah laporan keuangan dan umum
3 Jumlah Dokumen Pengelolaan Barang Dokumen
Milik Negara
Jumlah laporan penganggaran dan Dokumen
4
pemrograman
5 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Laporan
12 12 12 12 12 12
perkantoran
KEGIATAN 3.8: DUKUNGAN PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN, OLAHRAGA, DAN PASAR
UNIT KERJA: PUSAT PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN, OLAHRAGA, DAN PASAR
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana Pendidikan, olah raga, dan pasar
Persentase kabupaten/kota yang memiliki sarana prasarana
pendidikan, olah rga dan pasar dalam kondisi baik ---
1.311.528 1.377.105 1.445.960 1.518.258 1.594.171 7.247.022
dihitung dari gabungan indikator:
1 Persentase sekolah dengan kondisi bangunan baik

Persentase pasar yang dikelola UPTD dengan kondisi


2
bangunan baik
Persentase sapras olah raga dengan kondisi bangunan
3
baik
OUTPUT KEGIATAN :

Pembinaan Dan Pengawasan Pembangunan Dan


1 Rehabilitasi Prasarana Pendidikan, Olahraga,
Dan Pasar
1 Jumlah kab/kota yang mendapatkan Kab/kota
pembinaan dan pengawasan
pembangunan dan rehabilitasi prasarana, 35 36 38 40 42 192
pendidikan, olahraga dan pasar
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
2
Pendidikan Dasar dan Menengah
1 Jumlah bangunan sekolah dasar dan Sekolah
menengah yang direhabilitasi dan
391 411 431 453 476 2.162
renovasi
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
3
Madrasah dan Sekolah Keagamaan
1 Jumlah bangunan madrasan dan sekolah Sekolah
keagamaan yang direhabilitasi dan
39 41 43 45 48 216
renovasi
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
4
Prasarana Sarana Perguruan Tinggi Negeri
1 Jumlah bangunan PTN yang dibangun, Lembaga
direhabilitasi dan direnovasi 8 8 9 9 10 44
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
5 Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri dan UIII
1 Jumlah bangunan PTKIN yang dibangun,
Lembaga 2 2 2 2 2
direhabilitasi dan direnovasi 10
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
6 Sarana Prasarana Bangunan Gedung dan
Penataan Kawasan Olaharaga

L5-14
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN SATUAN TOT
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR AL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Jumlah bangunan sarana prasarana
olahraga yang dibangun, direhabilitasi Unit
dan direnovasi
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
7 Sarana Prasarana Pendukung PON dan Penataan
Kawasan
1 Jumlah bangunan sarana praearana
pendukung PON yang dibangun, Unit 1 1 1 2 2
7
direhabilitasi dan direnovasi
Pembangunan, Rehabilitasi dan Renovasi
8 Sarana Prasarana Bangunan Gedung dan
Penataan Kawasan Pasar
1 Jumlah bangunan pasar yang dibangun,
Pasar 1 2 2 2 2
direhabilitasi dan direnovasi 9
9 Pengelolaan Administrasi Perkantoran

1 Jumlah laporan pengelolaan administrasi Laporan


12 12 12 12 12 12
perkantoran

4. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan


SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 4: Meningkatnya pemenuhan
kebutuhan rumah layak huni
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Rumah Layak Huni %

PROGRAM 4: PENGEMBANGAN PERUMAHAN


SASARAN PROGRAM : Meningkatnya ketersediaan rumah
layak huni bagi RT MBR
Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi
% 8.750.246 9.187.759 9.647.147 10.129.504 10.635.979 48.350.634
RT MBR
KEGIATAN 4.1 : PENYUSUNAN PERENCANAAN
PENYEDIAAN PERUMAHAN
UNIT KERJA : DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN
PERUMAHAN
SASARAN KEGIATAN:'Meningkatnya kualitas perencanaan
penyediaan perumahan
Tingkat kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja---
% 128.524 134.950 141.697 148.782 156.221 710.174
dihitung dari gabungan indikator:
1 Tingkat implementasi perencanaan penyelenggaraan jalan
(DJPP)
2 Nilai Kinerja Anggaran (DJPP)

3 Nilai Akuntabilitas Kinerja (DJPP)

OUTPUT KEGIATAN :
Penyusunan Kebijakan Pengembangan Perumahan

1 Jumlah Dokumen Keterpaduan Perencanaan Dok 9 9 5 6 1 30


Jumlah Dokumen Rencana Lingkungan
2 Dok 7 3 7 5 10 32
Hunian
Jumlah Dokumen Kemitraan dan
3 Dok 5 5 5 5 5 25
Kelembagaan
4 Jumlah Dokumen Data dan Informasi Dok 6 6 6 4 8 30

5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Dok 8 7 7 7 7 36

6 Jumlah Layanan Internal Laporan 1 1 1 1 1 5

7 Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12 12

KEGIATAN 4.2: PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

UNIT KERJA : DIREKTORAT RUMAH SUSUN


SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya ketersediaan rumah
layak huni melalui pembangunan rumah susun bagi RT MBR
Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi
% 4.126.758 4.333.096 4.549.751 4.777.238 22.802.944
RT MBR melalui pembangunan rumah susun 5.016.100
OUTPUT KEGIATAN :
1 Perencanaan, Pembinaan, Bantuan, dan Penyediaan
Rumah Susun
1 Jumlah Dokumen Perencanaan Teknik Dok 14 7 3 2 3 15

2 Jumlah Dokumen Standar dan Pedoman Dok 14 14 4 4 2 20


Jumlah Dokumen Penyiapan dan
3 Dok 6 8 26 10 7 10
Pendampingan Pelaksanaan
Jumlah Dokumen Penghunian dan
4 Dok 7 7 1 1 4 10
Pengelolaan Rumah Susun
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Dok 13 6 3 10 5 10

6 Jumlah Layanan Internal Laporan 1 1 1 1 1 5

7 Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12 12


2 Pembangunan dan Pemeliharaan Rumah Susun
untuk MBR
1 Jumlah Rumah Susun yang Dibangun Unit 11.169 11.728 12.314 12.930 13.577 61.718

2 Jumlah Rumah Susun yang Dipelihara Tower

KEGIATAN 4.3 : PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS

UNIT KERJA : DIREKTORAT RUMAH KHUSUS


SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya ketersediaan rumah
layak huni melalui pembangunan rumah khusus bagi RT MBR
Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi
% 1.374.386 1.443.105 1.515.261 1.591.024 1.670.575 7.594.351
RT MBR melalui pembangunan rumah khusus
OUTPUT KEGIATAN :
1 Perencanaan, Pembinaan, dan Penyediaan Rumah
Khusus
1 Jumlah Dokumen Perencanaan Teknik Dok 6 7 7 4 2 26

2 Jumlah Dokumen Standar dan Pedoman Dok 13 6 4 2 5 25


Jumlah Dokumen Penyiapan dan
3 Dok 10 4 4 6 6 11
Pendampingan Pelaksanaan
Jumlah Dokumen Pengelolaan Rumah
4 Dok 11 4 4 3 4 13
Khusus
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Dok 10 5 4 4 6 23

6 Jumlah Layanan Internal Laporan 1 1 1 1 1 5

L5-15
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
7 Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12 12
2 Pembangunan dan Pemeliharaan Rumah Khusus

1 Jumlah Rumah Khusus yang Dibangun Unit 5.397 5.667 5.950 6.247 6.560 29.820

2 Jumlah Rumah Khusus yang Dipelihara Unit

KEGIATAN 4.4: PEMBERDAYAAN RUMAH SWADAYA

UNIT KERJA : DIREKTORAT RUMAH SWADAYA


SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya ketersediaan rumah
layak huni melalui pembangunan rumah swadaya bagi RT MBR
Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi
% 2.806.313 2.946.629 3.093.960 3.248.658 3.411.091 15.506.652
RT MBR melalui pembangunan rumah swadaya
OUTPUT KEGIATAN :
1 Keswadayaan masyarakat untuk peningkatan
kualitas dan pembangunan rumah/hunian yang
layak
1 Jumlah Dokumen Perencanaan Teknik Dok 3 3 4 3 4 17

2 Jumlah Dokumen Data dan Verifikasi Dok 3 3 3 3 3 15


Jumlah Dokumen Pemberdayaan dan
3 Dok 3 3 3 3 3 15
Kemitraan
Jumlah Dokumen Penyiapan dan Pelaksanaan
4 Dok 3 3 3 3 3 15
Bantuan
5 Jumlah Dokumen Pemantauan dan Evaluasi Dok 3 3 3 3 3 15

6 Jumlah Layanan Internal Laporan 1 1 1 1 1 5

7 Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12 12


2 Pembangunan rumah dan peningkatan kualitas
hunian
1 Jumlah Rumah Swadaya yang Dibangun Baru Unit 8.436 8.858 9.301 9.766 10.255 46.617
Jumlah Rumah Swadaya yang Ditingkatkan
2 Unit 148.101 155.506 163.281 171.445 180.017 818.349
Kualitasnya
KEGIATAN 4.5: PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
UNIT KERJA : DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN
KOMERSIAL
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya ketersediaan rumah
layak huni melalui pembangunan rumah umum dan komersial
bagi RT MBR
Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi
RT MBR melalui pembangunan rumah umum dan % 190.187 199.697 209.681 220.165 231.174 1.050.904
komersial
OUTPUT KEGIATAN :
1 Pembinaan dan Pengembangan Rumah Umum dan
Komersial
Jumlah Dokumen Perencanaan Teknis,
1 Pendataan, Evaluasi, dan Pelaporan Rumah Dokumen 8 7 5 6 9 35
Umum dan Komersial
Jumlah Dokumen Pengaturan dan
2 Pelaksanaan Pembinaan Pengembangan Dokumen 6 7 8 5 9 35
Rumah Umum dan Komersial
Jumlah Dokumen Hasil Pelaksanaan Bantuan
3 Dokumen 7 8 5 7 13 40
Rumah Umum
Jumlah Dokumen Hasil Pemantauan dan
4 Dokumen 6 3 4 4 13 30
Pelaksanaan Hunian Berimbang
Jumlah Dokumen Hasil Kerjasama,
5 Pendataan, dan Pemantauan Penyediaan Dokumen 6 3 4 5 17 35
Tanah
6 Laporan Layanan Perkantoran Laporan 12 12 12 12 12 12
2 Fasilitasi bantuan PSU untuk Rumah Umum Tapak
Layak Huni
Jumlah Rumah Umum Tapak Layak Huni
1 yang Terfasilitasi Melalui Bantuan Rumah Unit 31.888 33.483 35.157 36.915 38.760 176.202
Umum (PSU)
2 Laporan Layanan Perkantoran Laporan
KEGIATAN 4.6: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
UNIT KERJA : SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
PENYEDIAAN PERUMAHAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas dan efisiensi
tata kelola penyediaan perumahan
Tingkat efektifitas dan efisiensi tata kelola penyediaan
124.078 130.282 136.796 143.636 150.818 685.610
perumahan ---- dihitung dari gabungan indikator:
1 Nilai kinerja SDM Aparatur (PNS) (DJPP)

2 Nilai opini Laporan Keuangan (DJPP)

3 Tingkat kualitas fasilitasi produk hukum dan advokasi


hukum (DJPP)
4 Tingkat kualitas pengelolaan BMN (DJPP)

OUTPUT KEGIATAN :
Layanan Dukungan Manajemen Penyelenggaraan
Penyediaan Perumahan
Jumlah Layanan Kepegawaian, Organisasi,
1 Laporan 11 8 5 7 7 38
Tata Laksana
Jumlah Layanan Keuangan dan Evaluasi
2 Laporan 8 6 5 7 7 33
Pelaksanaan Anggaran
Jumlah Layanan Hukum dan Komunikasi
3 Laporan 16 9 6 8 8 47
Publik
Jumlah Layanan Umum dan Penatausahaan
4 Laporan 11 4 2 5 5 27
Barang Milik Negara
5 Jumlah Layanan Internal Laporan 2 1 6 1 1 11

6 Jumlah Bulan Layanan Perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 12

L5-16
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

5. Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan


TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
SASARAN STRATEGIS
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya investasi dan sumber
pembiayaan infrastruktur PU dan Perumahan
Terwujudnya Sumber Pembiayaan
1 % 100 100 100 100 100 100
Infrastruktur PU dan Perumahan
PROGRAM : PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

SASARAN PROGRAM :
1 Meningkatnya pembiayaan Infrastruktur PU
% 16,25% 32,50% 51,88% 74,38% 100% 100%
dan Perumahan

Peningkatan pembiayaan infrastruktur % 12,5% 25% 43,8% 68,8% 100% 100%


1
Pekerjaan Umum dan Perumahan KPBU 8 8 12 16 20 64

% 20% 40% 60% 80% 100% 100%


Peningkatan penyaluran bantuan
2 Rumah
pembiayaan perumahan 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 1.000.000
Tangga
1 Meningkatnya rumah tangga masyarakat
berpenghasilan rendah yang menghuni rumah
% 1,52 2,88 1,03 5,85 5,85 17,13
layak melalui bantuan fasilitas pendanaan dan
pembiayaan perumahan
Tingkat pemenuhan backlog perumahan
1 yang layak huni bagi rumah tangga % 1,52 2,88 1,03 5,85 5,85 17,13
berpenghasilan rendah
2 Menurunnya kekurangan tempat tinggal
(backlog) melalui bantuan pendanaan dan
% 4,07 8,33 4,79 12,14 12,14 41,47
pembiayaan perumahan (BA 999.03 dan BA
999.07)
Tingkat peningkatan kualitas
2 perumahan yang layak huni bagi rumah % 4,07 8,33 4,79 12,14 12,14 41,47
tangga berpenghasilan rendah
KEGIATAN 4.3.1 : DUKUNGAN MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

UNIT KERJA : SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
1. SK 4.3.1.1 : Terselenggaranya Layanan
Dukungan Manajemen Eselon I
Tingkat
1 %
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1 1 1 5 22.573 23.950 25.411 26.961 28.606 127.502
Jumlah Laporan Pelayanan Organisasi,
1 Laporan 3 3 3 3 3 15 2.400 2.546 2.702 2.867 3.041 13.556
Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi
Jumlah Laporan Pengelolaan
2 Laporan 3 3 3 3 3 15 2.400 2.546 2.702 2.867 3.041 13.556
Kepegawaian
3 Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan Laporan 7 7 7 7 7 35 5.257 5.578 5.918 6.279 6.663 29.696
Jumlah Laporan Pembinaan dan
4 Penyusunan Peraturan Perundang Laporan 3 3 3 3 3 15 2.400 2.546 2.702 2.867 3.041 13.556
undangan
5 Jumlah Laporan Pelayanan Hukum Laporan 3 3 3 3 3 15 1.800 1.910 2.026 2.150 2.281 10.167
Jumlah Laporan Pelayanan Humas dan
6 Laporan 5 5 5 5 5 25 3.745 3.973 4.216 4.473 4.746 21.153
Protokol
Jumlah Laporan Penyusunan Rencana
7 Laporan 2 2 2 2 2 10 2.471 2.622 2.782 2.951 3.131 13.956
Anggaran
Jumlah Laporan Pelaksanaan
8 Laporan 3 3 3 3 3 15 2.100 2.228 2.364 2.508 2.661 11.862
Pemantauan dan Evaluasi
2 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 4.505 4.780 5.071 5.381 5.709 25.446
Jumlah Layanan Pengadaan Perangkat
1 Layanan 1 1 1 1 1 5 800 901 956 4.519
Pengolah Data dan Komunikasi 849 1.014
Jumlah Layanan Pengadaan Peralatan
2 Layanan 1 1 1 1 1 5 3.295 3.709 3.936 18.611
dan Fasilitas Perkantoran 3.496 4.176
Jumlah Layanan Pembangunan dan
3 Layanan 1 1 1 1 1 5 410 462 490 2.316
Renovasi Gedung dan Bangunan 435 520
3 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan - - - - - - - - - - - -
Jumlah Layanan Penyusunan Rencana
1 Program dan Penyusunan Rencana Layanan - - - - - - - - - - - -
Anggaran
Jumlah Layanan Pelaksanaan
2 Layanan - - - - - - - - - - - -
Pemantauan dan Evaluasi
Jumlah Layanan Pengelolaan Keuangan
3 Layanan - - - - - - - - - - - -
dan Perbendaharaan
Jumlah Layanan Pengelolaan
4 Layanan - - - - - - - - - - - -
Kepegawaian
Jumlah Layanan Pelayanan Umum,
5 Pelayanan Rumah Tangga dan Layanan - - - - - - - - - - - -
Perlengkapan
4 Jumlah Layanan Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 45.255 48.015 50.944 54.052 57.349 255.614

1 Jumlah Layanan Gaji dan Tunjangan Layanan 1 1 1 1 1 5 29.714 31.526 33.449 35.490 37.655 167.834

2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor Layanan 1 1 1 1 1 5 15.541 16.489 17.495 18.562 19.694 87.780

KEGIATAN : Penyusunan Kebijakan, NSPK, Manajemen Risiko, Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan
UNIT KERJA : DIREKTORAT PERUMUSAN KEBIJAKAN DAN EVALUASI
1. SK 4.3.2.1 : Meningkatnya Perumusan dan
Evaluasi Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur
Tingkat kualitas kebijakan, NSPK, dan
Manajemen Risiko Pembiayaan
1 % 100 100 100 100 100 100
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan
OUTPUT KEGIATAN :
1 Kebijakan, Strategi dan NSPK Pembiayaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Dokumen 3 3 3 3 3 15 41.816
6.850 7.535 8.288 9.116 10.027
Perumahan
Jumlah dokumen rumusan dan
sinkronisasi kebijakan Bidang
1 Dokumen 1 1 1 1 1 5 4.000 4.400 4.840 5.324 5.856 24.420
Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Jumlah dokumen pengembangan pola
2 dan skema Pembiayaan Infrastruktur Dokumen 1 1 1 1 1 5 850 935 1.028 1.130 1.243 5.186
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Jumlah dokumen norma, standar,
3 Dokumen 1 1 1 1 1 5 2.200 2.420 2.662 2.928 12.210
prosedur dan kriteria Bidang 2.000

L5-17
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


SASARAN STRATEGIS
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan
2 Layanan Manajemen Risiko Pembiayaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Dokumen 8 8 8 8 8 40 5.485 6.033 6.636 7.300 8.029 33.483
Perumahan
Jumlah Dokumen Manajemen Risiko
1 Bidang Pembiayaan Infrastruktur Dokumen 4 4 4 4 4 20 2.000 2.200 2.420 2.662 2.928 12.210
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Jumlah Dokumen Pelaksanaan
Manajemen Risiko Bidang Pembiayaan
2 Dokumen 4 4 4 4 4 20 3.833 4.216 4.638 5.101 21.273
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan 3.485
Perumahan
3 Pengelolaan Data dan Informasi Pembiayaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Dokumen 1 1 1 1 1 5 4.388 4.826 5.308 5.838 6.421 26.781,00
Perumahan
Jumlah dokumen pengelolaan data dan
informasi bidang pembiayaan
1 Dokumen 1 1 1 1 1 5 4.388 26.781,00
infrastruktur Pekerjaan Umum dan 4.826 5.308 5.838 6.421
Perumahan
4 Layanan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja
Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Laporan 6 6 6 6 6 30 5.217 5.738 6.311 6.940 7.633 31.839
dan Perumahan
Jumlah Laporan Evaluasi Kinerja
1 Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Laporan 2 2 2 2 2 10 1.998 2.197 2.416 2.657 11.085
1.817
Umum dan Perumahan
Jumlah Laporan Pemantauan Kinerja
2 Laporan 2 2 2 2 2 10 1.870 2.057 2.262 2.488 10.377
SDA, Jalan dan Jembatan 1.700
Jumlah Laporan Pemantauan Kinerja
3 Laporan 2 2 2 2 2 10 1.870 2.057 2.262 2.488 10.377
Perumahan dan Permukiman 1.700
3 Bulan
Layanan perkantoran 12 12 12 12 12 60 5.000,00
Layanan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Bulan
1 Jumlah layanan perkantoran 12 12 12 12 12 60 5.000,00
Layanan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
KEGIATAN 4.3.3 : PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR

UNIT KERJA : DIREKTORAT PELAKSANAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR


1. SK 4.3.3.1 : Meningkatnya Pengembangan
Sumber Pembiayaan Infrastruktur SDA
Jumlah
Jumlah Paket Kerja Sama Pembiayaan
1 Paket 1 3 3 3 4 14
Infrastruktur Sumber Daya Air
Kerjasama
OUTPUT KEGIATAN :
1. Penyiapan dan Kerja Sama Investasi
Dokumen 8 8 8 9 41 74 6.500 11.500 12.000 12.500 13.900 56.400
Infrastruktur Sumber Daya Air
Jumlah Perencanaan Pembiayaan
1 Dokumen 5 4 4 4 21 38 5.700 26.200
Infrastruktur Sumber Daya Air 4.300 4.700 5.200 6.300
Jumlah Penyiapan Investasi Sumber
2 Dokumen 2 3 3 3 14 25 6.000 25.600
Daya Air 1.600 6.000 6.000 6.000
Jumlah Penyiapan Dukungan Kerja
3 Sama Investasi Infrastruktur Sumber Dokumen 1 1 1 2 6 11 800 4.600
600 800 800 1.600
Daya Air
2 Pelaksanaan Investasi Infrastruktur Sumber Peket
1 3 3 3 4 14 46.500
Daya Air Pembiayaan 5.000 8.300 9.200 10.200 13.800
Jumlah Paket Pembiayaan Infrastruktur Paket
1 1 3 3 3 4 14
Sumber Daya Air Pembiayaan 5.000 8.300 9.200 10.200 13.800 46.500
3 Pemantauan dan Evaluasi Investasi
Laporan 6 6 6 6 6 30 25.731
Infrastruktur Sumber Daya Air 4.270 4.667 5.103 5.582 6.109
Jumlah Pemantauan dan Evaluasi
1 Laporan 6 6 6 6 6 30 25.731
Infrastruktur Sumber Daya Air 4.270 4.667 5.103 5.582 6.109
4 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan
Jumlah Layanan Penyusunan Rencana
1 Program dan Penyusunan Rencana Layanan
Anggaran
Jumlah Layanan Pelaksanaan
2 Layanan
Pemantauan dan Evaluasi
Jumlah Layanan Pengelolaan Keuangan
3 Layanan
dan Perbendaharaan
Jumlah layanan pengelolaan
4 Layanan
kepegawaian
Jumlah Layanan Pelayanan Umum,
5 Pelayanan Rumah Tangga dan Layanan
Perlengkapan
5
Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 5.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Jumlah Layanan Operasional dan
1 Layanan 1 1 1 1 1 5 5.000
Pemeliharaan Kantor 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
KEGIATAN 4.3.4 : PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

UNIT KERJA : DIREKTORAT PELAKSANAAN PEMBIYAAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN


1. SK 4.3.5.1 : Terselenggaranya Pembiayaan
Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Jumlah
Jumlah Paket Kerja Sama Pembiayaan
1 Paket Kerja 4 5 6 7 8 30 18.779.000 20.656.900 22.722.590 20.520.322 21.135.931 103.814.743
Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Sama
OUTPUT KEGIATAN :
1. Penyiapan dan Kerja Sama Investasi
Dokumen 6 6 6 6 6 30 9.879.000 10.866.900 11.953.590 13.148.949 14.463.844 60.312.283
Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Perencanaan Pembiayaan Infrastruktur
1 Dokumen 2 2 2 2 2 10 3.579.000 3.936.900 4.330.590 4.763.649 5.240.014 21.850.153
Jalan dan Jembatan
Penyiapan Investasi Infrastruktur Jalan
2 Dokumen 2 2 2 2 2 10 4.500.000 4.950.000 5.445.000 5.989.500 6.588.450 27.472.950
dan Jembatan
Penyiapan Dukungan Kerja Sama
3 Investasi Infrastruktur Jalan dan Dokumen 2 2 2 2 2 10 1.800.000 1.980.000 2.178.000 2.395.800 2.635.380 10.989.180
Jembatan
2 Pelaksanaan Investasi Infrastruktur Jalan dan
Dokumen 4 4 4 4 4 20 3.800.000 4.180.000 4.598.000 5.057.800 5.563.580 23.199.380
Jembatan
Pengembangan Transaksi Pembiayaan
1 Dokumen 2 2 2 2 2 10 1.980.000 2.178.000 2.395.800 2.635.380 10.989.180
Infrastruktur Jalan dan Jembatan 1.800.000
Pelaksanaan Transaksi dan
2 Pendampingan Pembiayaan Dokumen 2 2 2 2 2 10 2.200.000 2.420.000 2.662.000 2.928.200 12.210.200
2.000.000
Infrastruktur Jalan dan Jembatan
3 Pemantauan dan Evaluasi Investasi Jalan dan
Laporan 5 5 5 5 5 25 4.100.000 4.510.000 4.961.000 5.457.100 6.002.810 25.030.910
Jembatan
Penyiapan dan Pelaksanaan
1 Pemantauan Investasi Infrastruktur Laporan 2 2 2 2 2 10 2.200.000 2.420.000 2.662.000 2.928.200 12.210.200
2.000.000
Jalan dan Jembatan
Penyiapan dan Pelaksanaan Evaluasi
2 Investasi Infrastruktur Jalan dan Laporan 2 2 2 2 2 10 1.980.000 2.178.000 2.395.800 2.635.380 10.989.180
1.800.000
Jembatan
Laporan Kinerja Pelaksanaan
3 Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Laporan 1 1 1 1 1 5 330.000 363.000 399.300 439.230 1.831.530
300.000
Jembatan
4 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan

L5-18
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


SASARAN STRATEGIS
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah Layanan Penyusunan Rencana
1 Program dan Penyusunan Rencana Layanan
Anggaran
Jumlah Layanan Pelaksanaan
2 Layanan
Pemantauan dan Evaluasi
Jumlah Layanan Pengelolaan Keuangan
3 Layanan
dan Perbendaharaan
Jumlah Layanan Pengelolaan
4 Layanan
Kepegawaian
Jumlah Layanan Pelayanan Umum,
5 Pelayanan Rumah Tangga dan Layanan
Perlengkapan
5 Layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100 6.105.100
Jumlah Layanan Operasional dan
1 Layanan 1 1 1 1 1 5
Pemeliharaan Kantor
KEGIATAN 4.3.5 : PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PERUMAHAN

UNIT KERJA : DIREKTORAT PELAKSANAAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN


1. SK 4.3.5.1 : Meningkatnya penyaluran
bantuan pembiayaan perumahan bagi MBR
Jumlah Perumusan Kebijakan dan
1 Program Pengembangan Pembiayaan Jakstra 2 3 4 5 6 20
Perumahan
Jumlah
Jumlah Paket Kerja Sama Pembiayaan
2 Paket 1 5 6 10 5 27
Perumahan
Kerjasama
Jumlah Perumusan Kebijakan
3 Kemudahan dan/atau Bantuan Draft NSPK 312
17.500 17.500 17.500 17.500 70.312
Pembiayaan Perumahan
Jumlah Rumah Tangga Berpenghasilan
Rendah yang Mendapat Layanan Rumah
4 312 312 312 312 312 1560
Kemudahan dan/atau Bantuan Tangga
Pembiayaan Perumahan
Jumlah Pemantauan dan Evaluasi
Investasi perumahan serta Kemudahan
5 Laporan 6 8 9 10 11 44
dan/atau Bantuan Pembiayaan
Perumahan
Jumlah Rumah Tangga yang Mendapat
Koordinasi Fasilitasi Pembiayaan
Rumah
6 Perumahan Melalui Sumber
Tangga 8.640 53.750 59.040 65.630 74.620 261.680
Pembiayaan Primer, Sumber
Pembiayaan Sekunder dan Tapera
OUTPUT KEGIATAN :
1. Layanan Kerja Sama dan Pembinaan investasi
perumahan serta Kemudahan dan/atau Jakstra 2 3 4 5 6 20 4.000.000 7.000.000 8.600.000 10.200.000 11.800.000 41.600.000
Bantuan Pembiayaan Perumahan
Jumlah Laporan Pelaksanaan
1 Koordinasi dan Pembinaan Sistem Laporan 1 2 3 4 5 15 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 15.000.000
Pembiayaan Perumahan
Jumlah Dokumen Perencanaan Kerja
2 Dokumen 3 8 8 8 8 35 1.750.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 14.550.000
Sama Pembiayaan Perumahan
Jumlah Perumusan Kebijakan dan
3 Program Pengembangan Pembiayaan Jakstra 2 3 4 5 6 20 1.250.000 1.800.000 2.400.000 3.000.000 3.600.000 12.050.000
Perumahan
2 Layanan Pelaksanaan Investasi Perumahan

Paket
1 5 6 10 5 27 4.000.000 23.500.000 30.000.000 14.000.000 26.000.000 97.500.000
Pembiayaan

Jumlah Dokumen Penyiapan dan


1 Pelaksanaan Kerja Sama Investasi Dokumen 4 7 9 3 8 31 3.500.000 21.000.000 27.000.000 9.000.000 24.000.000 84.500.000
Bidang Pembiayaan Perumahan
Jumlah Dokumen Pengembangan dan
Paket
2 Pendampingan Investasi Pembiayaan 1 5 6 10 5 27 500.000 2.500.000 3.000.000 5.000.000 2.000.000 13.000.000
Pembiayaan
Perumahan
3 Layanan Perumusan Kebijakan Kemudahan
Draft NSPK 3 4 5 6 7 25 4.000.000 8.000.000 8.800.000 9.680.000 10.648.000 41.128.000
dan/atau Bantuan Pembiayaan Perumahan
Jumlah Dokumen Penyusunan
Perumusan Kebijakan Kemudahan dan
1 Bantuan Pembiayaan Perolehan dan Draft NSPK 3 4 5 6 7 25 2.500.000 4.000.000 4.400.000 4.840.000 5.324.000 21.064.000
Pembangunan Rumah Umum dan
Swadaya
Jumlah Dokumen Pemberdayaan
pemangku kepentingan pelaksana
2 Dokumen 1 2 3 4 5 15 750.000 2.000.000 2.200.000 2.420.000 2.662.000 10.032.000
kemudahan dan/atau bantuan
pembiayaan perumahan
Jumlah Dokumen Pelaksanaan
3 Koordinasi dan Sinkronisasi Dokumen 1 2 3 4 5 15 750.000 2.000.000 2.200.000 2.420.000 2.662.000 10.032.000
Pembiayaan Perumahan
4 Layanan Pemantauan dan Evaluasi Investasi
perumahan serta Kemudahan dan/atau Laporan 6 8 9 10 11 44 47.083.507
5.000.000 9.184.500 10.020.035 10.936.637 11.942.336
Bantuan Pembiayaan Perumahan
Jumlah Laporan Bimbingan Teknis dan
1 Supervisi Pelaksanaan Kerja Sama Laporan 1 2 3 4 5 15 1.000.000 1.030.000 1.060.900 1.092.727 1.125.509 5.309.136
Pembiayaan Perumahan
Jumlah Laporan Pemantauan dan
2 Evaluasi Pelaksanaan Pembiayaan Laporan 4 5 5 5 5 24 3.850.000 8.000.000 8.800.000 9.680.000 10.648.000 40.978.000
Perumahan
Jumlah Laporan Penyusunan Laporan
3 Kinerja Pelaksanaan Pembiayaan Laporan 1 1 1 1 1 5 150.000 154.500 159.135 163.910 168.827 796.371
Perumahan
5 Layanan Bantuan Pembiayaan Perumahan Rumah
312 17.500 17.500 17.500 17.500 19.500.000 709.500.000 709.500.000 709.500.000 709.500.000 2.857.500.000
Tangga 70.312
Jumlah Layanan Operasional Bantuan Bulan
1 12 12 12 12 12 9.500.000 9.500.000 9.500.000 9.500.000 9.500.000 47.500.000
Pembiayaan Perumahan Layanan 60
Jumlah Rumah Tangga yang Mendapat
Penyaluran Bantuan Uang Muka yang Rumah
2 312 17.500 17.500 17.500 17.500 10.000.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000 2.810.000.000
Bersumber dari Pinjaman dan Hibah Tangga 70.312
Luar Negeri (PHLN)
6 Rumah
Layanan Fasilitasi Pembiayaan Perumahan 8.460 53.750 59.040 65.630 74.620 12.600.000
Tangga 261.500 600.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Jumlah Layanan Operasional Bantuan Rumah
1 8.460 53.750 59.040 65.630 74.620 600.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 12.600.000
Pembiayaan Perumahan Tangga 261.500
7 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan
Jumlah Layanan Penyusunan Rencana
1 Program dan Penyusunan Rencana Layanan
Anggaran
Jumlah Layanan Pelaksanaan
2 Layanan
Pemantauan dan Evaluasi
Jumlah Layanan Pengelolaan Keuangan
3 Layanan
dan Perbendaharaan

L5-19
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


SASARAN STRATEGIS
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah Layanan Pengelolaan
4 Layanan
Kepegawaian
Jumlah Layanan Pelayanan Umum,
5 Pelayanan Rumah Tangga dan Layanan
Perlengkapan
8
Layanan Perkantoran Layanan 12 12 12 12 12 60 7.963.703
1.500.000 1.545.000 1.591.350 1.639.090 1.688.263

1 Jumlah layanan perkantoran Layanan 12 12 12 12 12 60 7.963.703


1.500.000 1.545.000 1.591.350 1.639.090 1.688.263
KEGIATAN 4.3.6 : PENYELENGGARAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

UNIT KERJA : DIREKTORAT PELAKSANAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN


1. SK 4.3.6.1 :
Meningkatnya Pengembangan Sumber
Pembiayaan Infrastruktur permukiman
Tingkat penyelenggaraan pembiayaan
1 % 100 100 100 100 100 100
infrastruktur Permukiman 16.900 17.069 17.239 17.411 17.585 86.203
OUTPUT KEGIATAN :
1 Penyiapan dan Kerjasama Investasi
Dokumen 6 6 6 6 6 30
Infrastruktur Permukiman 5.700 5.760 5.821 5.883 5.946 29.111
Jumlah dokumen Perencanaan
1 Dokumen 2 2 2 2 2 10
Pembiayaan Infrastruktur Permukiman 1.800 1.819 1.838 1.858 1.878 9.193
Jumlah dokumen penyiapan Investasi
2 Dokumen 2 2 2 2 2 10
Infrastruktur Permukiman 2.000 2.021 2.043 2.064 2.086 10.214
Jumlah dokumen Penyiapan Dukungan
3 Kerja Sama Investasi Infrastruktur Dokumen 2 2 2 2 2 10
1.900 1.920 1.940 1.961 1.982 9.704
Permukiman
2 Pelaksanaan Investasi Infrastruktur Paket
2 2 2 2 2 10
Permukiman Pembiayaan 5.100 5.154 5.209 5.264 5.320 26.046
Jumlah dokumen Pengembangan
1 Transaksi Pembiayaan Infrastruktur Dokumen 3 3 3 3 3 15
2.500 2.527 2.553 2.580 2.608 12.768
Permukiman
Jumlah dokumen Pelaksanaan Transaksi
Paket
2 dan Pendampingan Pembiayaan 2 2 2 2 2 10
Pembiayaan 2.600 2.628 2.655 2.684 2.712 13.279
Infrastruktur Permukiman
3 Pemantauan dan Evaluasi Investasi
Laporan 6 6 6 6 6 30
Infrastruktur Permukiman 5.100 5.154 5.209 5.264 5.320 26.046
Jumlah Laporan Penyiapan dan
1 Pelaksanaan Pemantauan Investasi Laporan 3 3 3 3 3 15
2.850 2.880 2.911 2.942 2.973 14.555
Infrastruktur Permukiman
Jumlah laporan Penyiapan dan
2 Pelaksanaan Evaluasi Investasi Laporan 2 2 2 2 2 10
1.950 1.971 1.992 2.013 2.034 9.959
Infrastruktur Permukiman
Jumlah Laporan Penyusunan Laporan
3 Kinerja Pelaksanaan Pembiayaan Laporan 1 1 1 1 1 5
300 303 306 310 313 1.532
Infrastruktur Permukimanan
4 Bulan
Layanan perkantoran 12 12 12 12 12 60
Layanan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000
Bulan
1 Jumlah layanan perkantoran 12 12 12 12 12 60
Layanan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 5.000
KEGIATAN 4.3.7 (PNBP) : DUKUNGAN PENYALURAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

UNIT KERJA : PUSAT PENGELOLAAN DANA PEMBIAYAAN PERUMAHAN (BLU)


1. SK 4.3.7.1 :Terselenggaranya dukungan
penyaluran dan pengelolaan bantuan
pembiayaan perumahan
Tingkat penyelenggaraan dukungan
1 penyaluran dan pengelolaan bantuan %
pembiayaan perumahan
OUTPUT KEGIATAN :
1. Unit
Layanan Promosi, Kerjasama dan Investasi
Rumah 102.000 140.000 150.000 150.000 150.000 692.160 8.550 8.806 9.089 9.341 9.622 45.408

1 Jumlah laporan promosi dan sosialisasi Laporan


2 2 2 2 2 10 5.500 5.665 5.834 6.009 6.190 29.198
Jumlah dokumen kerjasama
2 Dokumen
kelembagaan 30 30 30 30 30 150 1.500 1.545 1.591 1.639 1.688 7.963
Jumlah verifikasi permohonan bantuan
3 Unit
pembiayaan 102.000 140.000 150.000 150.000 150.000 692.000 1.550 1.596 1.664 1.693 1.744 8.247
2. Layanan Bidang Perencanaan, Tata Laksana
Lembaga 40 40 40 40 40 200
dan Pelaporan 6.496 12.677 13.057 13.448 13.851 59.529
Jumlah dokumen rencana kerja
1 Dokumen 3 2 3 2 2 12
anggaran 2.354 5.515 5.680 5.850 6.026 25.425
Jumlah Rekonsiliasi dengan lembaga
2 Lembaga 40 40 40 40 40 200
jasa keuangan 2.787 5.767 5.940 6.118 6.301 26.913

3 Jumlah laporan keuangan Laporan 32 32 32 32 32 160


1.040 1.071 1.103 1.136 1.170 5.520

4 Jumlah laporan kinerja laporan 13 13 13 13 13 65


315 324 334 344 354 1.671
3. Layanan Teknologi Informasi, Data dan Laporan
Pemantauan Evaluasi Bulan 5 5 5 5 5 25 5.700 5.871 6.045 6.226 6.413 30.255
Layanan
Jumlah laporan pemeliharaan dan
1 Dokumen 3 3 3 3 3 15
pendayagunaan database 1.000 1.030 1.060 1.092 1.125 5.307
Jumlah laporan layanan tekologi Rumah
2 1 1 1 1 1 5
informasi Tangga 1.800 1.854 1.909 1.966 2.025 9.554
Jumlah laporan pemantauan dan
3 Dokumen 1 1 1 1 1 5
evaluasi penyaluran bantuan 2.900 2.987 3.076 3.168 3.263 15.394
4.
Layanan Internal Kelembagaan Laporan 10 10 10 10 10 50
5.095 5.248 5.405 5.567 5.734 27.049
Jumlah laporan pengelolaan Sumber
1 Laporan 3 3 3 3 3 15
Daya Manusia (SDM) 1.500 1.545 1.591 1.639 1.688 7.963
Jumlah laporan publikasi dan
2 Laporan 3 3 3 3 3 15
kehumasan 3.135 3.229 3.326 3.426 3.528 16.644

3 Jumlah laporan pengelolaan aset BLU Laporan 3 3 3 3 3 15


200 206 212 218 225 1.061
Jumlah laporan layanan bidang hukum
4 Laporan 1 1 1 1 1 5
dan kepatuhan 260 268 276 284 293 1.381
5. Pengawasan Internal dan Pembinaan
Laporan 26 26 26 26 26 130 1.997 2.057 2.117 2.182 2.247 10.600
Manajemen
Jumlah laporan penyelenggaraan
1 Laporan 24 24 24 24 24 120
pengawasan internal 800 824 848 874 900 4.246
Jumlah laporan penyelenggaraan
2 Laporan 2 2 2 2 2 10
pembinaan manajemen 1.197 1.233 1.269 1.308 1.347 6.354
6 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 1 500 514 530 546 562 2.652
Jumlah layanan pengadaan perangkat
1 Layanan 400 257 265 273 281 1.476
pengolah data dan komunikasi
Jumlah layanan pengadaan peralatan
2 Layanan 100 257 265 273 281 1.176
dan fasilitas perkantoran
7
Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1
43.523 38.962 40.103 41.306 42.546 206.440

1 Jumlah layanan belanja pegawai BLU Layanan


23.290 23.988 24.708 25.449 26.213 123.648

L5-20
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


SASARAN STRATEGIS
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah Layanan Operasional dan
2 Layanan
Pemeliharaan Kantor 20.233 14.974 15.395 15.857 16.333 82.792
KEGIATAN 4.3.8 (BA 999.03) : PENYALURAN BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN

UNIT KERJA : PUSAT PENGELOLAAN DANA PEMBIAYAAN PERUMAHAN (BLU)


1. SK 4.3.8.1 : Terselenggaranya dukungan
penyaluran bantuan pembiayaan perumahan
Tingkat penyelenggaraan dukungan
1 penyaluran bantuan pembiayaan %
perumahan
OUTPUT KEGIATAN :
1. Bantuan pembiayaan perumahan ke bank Unit
pelaksana untuk rumah tangga berpenghasilan Rumah/ 102.000 140.000 150.000 150.000 150.000 692.000
11.000.000 15.852.941 16.985.294 16.985.294 16.985.294 77.808.823
rendah Sarusun
Jumlah unit KPR sejahtera tapak yang
1 Unit Rumah 102.000 140.000 150.000 150.000 150.000 692.000
difasilitasi bantuan pembiayaan 11.000.000 15.852.941 16.985.294 16.985.294 16.985.294 77.808.823

6. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN SATUAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

SASARAN STRATEGIS 7: Meningkatnya daya saing jasa konstruksi nasional


Indeks daya saing jasa konstruksi nasional --- dihitung dari gabungan
indikator:
1 Indeks Kondisi Bisnis, Prospek Bisnis dan Masalah Bisnis Konstruksi %
2 Persentase peningkatan produktivitas konstruksi.
3 Persentase peningkatan keikutsertaan BUJK dalam proyek di luar
negeri.
PROGRAM 7: PEMBINAAN KONSTRUKSI
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya efektifitas penyelenggaraan dan
kualitas hasil jasa konstruksi
Indeks pengendalian penyelenggaraan jasa konstruksi--- dihitung dari
608.897 639.342 671.309 704.874 740.118 3.364.540
gabungan indikator:
1 Indeks kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi %
2 Indeks kinerja usaha dan kemudahan akses sumber daya konstruksi
3 Indeks peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja
KEGIATAN 1: PEMBINAAN PELAKSANAAN PENGADAAN JASA
KONSTRUKSI
UNIT KERJA : DIREKTORAT PELAKSANAAN PENGADAAN JASA
KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya tertib pengadaan barang/jasa

Tingkat efektivitas pengelolaan pengadaan barang/jasa -- dihitung dari


37.004 38.855 40.797 42.837 44.979 204.472
gabungan indikator:
1 Tingkat kepatuhan dalam pengadaan barang/jasa

2 Tingkat kemuadahan akses data dan system informasi pengdaan


barang/jasa.
OUTPUT KEGIATAN :
1 Layanan pengadaan jasa konstruksi
Draft
1 Jumlah Draft NSPK Pengadaan Jasa Konstruksi 4 4 5 4 0 17 17.634,93 14.953,88 10.659,93 3.617,24 168,69 47.034,68
NSPK
Draft
2 Jumlah Profil Pembinaan Pengadaan Jasa Konstruksi 4 5 4 3 0 16 7.785,02 10.324,63 21.863,29 7.382,21 2.003,75 49.358,90
Profil
KEGIATAN 2.2 : PEMBINAAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
UNIT KERJA : DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan jasa
kontruksi
Indeks kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi -- dihitung dari
31.163 32.721 34.357 36.075 37.879 172.195
gabungan indikator:
1 Tingkat penerapan system penyelenggaraan jasa konstruksi

2 Tingkat tertib administrasi konstrak konstruksi

3 Tingkat penerapan system keselamatan konstruksi

4 Tingkat penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan

OUTPUT KEGIATAN :
1 Layanan Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi

Jumlah Draft NSPK Pembinaan Penyelenggaraan Draft


1 7 7 7 7 7 35 20.612,52 19.485,83 8.861,22 5.712,76 3.850,00 58.522,33
Konstruksi NSPK
Draft
2 Jumlah Profil Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi 5 5 5 5 5 25 20.225,82 9.671,55 8.634,69 8.431,92 14.550,00 61.513,98
Profil
KEGIATAN 3 : PEMBINAAN KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA JASA
KONSTRUKSI
UNIT KERJA : DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN DAN SUMBER
DAYA JASA KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kemudahan akses usaha dan sumber
daya konstruksi
Indeks peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja
29.851 31.344 32.911 34.556 36.284 164.946
konstruksi---dihitung dari gabungan indikator
1 1. Tingkat kemudahan perizinan jasa konstruksi

2 2. Tingkat pemenuhan pasokan material dan peralatan konstruksi

3 3. Tingkat penggunaan komponen dalam negeri

4 Tingkat kinerja usaha jasa konstruksi

OUTPUT KEGIATAN :
1 Layanan Pembinaan Kelembagaan dan Usaha Jasa Konstruksi

Jumlah Draft NSPK Pembinaan Kelembagaan dan Usaha Draft


1 2 4 4 6 8 24 23.826,82 17.626,63 3.826,51 5.340,49 6.550,00 57.170,45
Jasa Konstruksi NSPK
Jumlah Profil Pembinaan Kelembagaan dan Usaha Jasa Draft
2 4 4 4 4 5 21 3.575,29 2.211,25 9.676,74 6.069,94 4.199,00 25.732,22
Konstruksi Profil
2 Layanan Pembinaan Rantai Pasok dan Produksi Produk
Unggulan
Jumlah Draft NSPK Pembinaan Rantai Pasok dan Draft
1 0 4 4 6 5 19 2.348,44 4.700,70 5.057,91 703,30 8.566,82 21.377,17
Produksi Produk Unggulan NSPK

L5-21
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN SATUAN TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/
PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah Profil Pembinaan Rantai Pasok dan Produksi Draft
2 4 4 4 4 4 20 2.010,75 1.695,10 2.064,58 2.772,49 2.160,00 10.702,92
Produk Unggulan Profil
KEGIATAN 4 : KERJA SAMA DAN PEMBERDAYAAN JASA KONSTRUKSI

UNIT KERJA : DIREKTORAT KERJA SAMA DAN PEMBERDAYAAN


SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas kerjasama dan
pemberdayaan jasa konstruksi
Tingkat efektifitas kerjasama dan pemberdayaan 216.883 227.727 239.113 251.069 263.622 1.198.414

OUTPUT KEGIATAN :
1
Fasilitasi Pemberdayaan Jasa Konstruksi
Jumlah Fasilitasi Pemberdayaan Jasa Konstruksi Angkatan 1.234 2.182 1.888 5.073 1.842 12.219 123.082,80 211.516,83 52.525,02 132.522,10 215.351,47 734.998,22
2 Layanan Kerja Sama Lembaga Pemerintah dan Masyarakat
Serta Pemberdayaan Jasa Konstruksi
Jumlah Draft NSPK Kerja Sama Lembaga Pemerintah dan Draft
1 3 1 2 2 1 9 26.038,20 16.723,92 748,11 3.434,27 1.030,00 47.974,50
Masyarakat Serta Pemberdayaan Jasa Konstruksi NSPK
Jumlah Profil Kerja Sama Lembaga Pemerintah dan
2 Profil 3 4 4 4 4 19 9.545,32 11.567,19 14.011,17 7.114,49 10.197,26 52.435,42
Masyarakat Serta Pemberdayaan Jasa Konstruksi
KEGIATAN 5 : PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS
KONSTRUKSI
UNIT KERJA : DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN
PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kemudahan akses dalam
peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi
Indeks peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja
28.830 30.271 31.785 33.374 35.042 159.301
konstruksi----dihitung dari gabungan indikator
1 Persentase peningkatan kelengkapan bakuan kompetensi sector
konstruksi.
2 Tingkat kemudahan dalam regristrasi SKA

3 Persentase peningkatan tenaga kerja konstruksi bersertifikat

OUTPUT KEGIATAN :
1 Layanan Pembinaan Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi

Jumlah Draft NSPK Pembinaan Kompetensi dan Draft


1 32 31 36 18 42 159 23.466,62 18.789,96 12.784,42 6.015,15 7.550,00 68.606,15
Produktivitas Konstruksi NSPK
Jumlah Profil Pembinaan Kompetensi dan Produktivitas Draft
2 4 3 4 4 8 23 4.632,54 9.544,62 7.648,28 9.716,58 10.900,00 42.442,03
Konstruksi Profil
KEGIATAN: PENYELENGGARAAN PELAYANAN TEKNIS DAN
ADMINISTRASI PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI
UNIT KERJA : SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA
KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas dan efisiensi tata kelola
penyelenggaraan pembinaan konstruksi
Indeks efektifitas dan efisiensi tata kelola penyelenggaraan
265.166 278.425 292.346 306.963 322.311 1.465.212
pengembangan SDM PUPR --- dihitung dari gabungan indikator:
1 Nilai kinerja SDM Aparatur (PNS) (BPJK)

2 Nilai opini Laporan Keuangan (BPJK))

3 Tingkat kualitas fasilitasi produk hukum dan advokasi hukum (BPJK)

4 Tingkat kualitas pengelolaan BMN (BPJK)

OUTPUT KEGIATAN :
1
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Jumlah Layanan Manajemen Layanan 3 2 3 3 4 15 23.887,59 47.754,08 30.420,49 17.801,31 19.288,20 139.151,67
2
Layanan Internal (Overhead)
Jumlah Layanan Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 200.778,03 83.622,86 39.389,42 16.406,73 87.142,41 427.339,45
3
Layanan Perkantoran
Jumlah Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 71.763,17 86.262,58 76.263,59 102.101,25 98.696,77 435.087,35

7. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 5: Meningkatnya kontribusi infrastruktur
terhadap pengembangan wilayah
Alternatif 1:Indeks Pengembangan Wilayah.
Alterbatif 2: Rasio Stok Infrastruktur PUP terhadap PDB.
PROGRAM 5: PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
SASARAN PROGRAM : Meningkatnya perencanaan
pengembangan infrastruktur wilayah yang berkualitas, sinergis,
dan kredibel
Indeks kualitas dan keselarasan rencana Pengembangan
% 238.336 250.252 262.765 275.903 289.698 1.316.955
Infrastruktur Wilayah (PIW) Nasional
KEGIATAN 5.1: PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH BIDANG PUPR
UNIT KERJA: PUSAT I (WILAYAH NASIONAL)
SASASAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas perencanaaan
pembangunan PUPR
Tingkat keselarasan rencana pembangunan PUPR % 34.744 36.482 38.306 40.221 42.232 191.985

OUTPUT KEGIATAN :
1 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Infrastruktur Wilayah Bidang PUPR
1 Jumlah dokumen kebijakan dan strategi
pengembangan infrastruktur wilayah (Jakstra Dokumen
Nasional, RPJP, RPJM, Renstra)
2 Kajian pengembangan wilayah
1 Jumlah dokumen kajian pengembangan
Dokumen
wilayah
3 Fasilitasi pembiayaan jangka panjang dan jangka
menengah
1 Jumlah Dokumen fasilitasi pembiayaan Dokumen
4 Arahan program dan pembiayaan Tahunan
1 Jumlah dokumen arahan program dean
Dokumen
pembiayaan tahunan
5 Pemantauan dan Evaluasi
1 Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi Dokumen
6 Pengaturan pengembangan infrastruktur wilayah

L5-22
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Jumlah dokumen NSPK pengembangan
Dokumen
infrastruktur wilayah
7 Fasilitasi kerjasama regional dan global

1 Jumlhan dokumen fasilitasi kerjasama Dokumen


6 Layanan Internal
1 Jumlah laporan layanan internal yang Bulan
dilaksanakan Layanan
KEGIATAN 5.2: PENINGKATAN SINKRONISASI PROGRAM
DAN EVALUASI KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
UNIT KERJA: PUSAT II (WILAYAH SUMATERA)
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas perencanaaan
PIW Sumatera
Tingkat keselarasan rencana PIW Sumatera % 34.754 36.491 38.316 40.232 42.243 192.035

OUTPUT KEGIATAN :
1 Penyusunan rencana pengembangan infrastruktur
wilayah pulau/kepualuan, provinsi dan kawasan di
Sumatera
1 Jumlah dokumen rencana pengembangan
infrastruktur wilayah pulau/kepualuan, Dokumen
provinsi dan kawasan
2 Kajian pengembangan wilayah Sumatera

1 Jumlah dokumen kajian pengembangan


Dokumen
wilayah sumatera
3 Perencanaan dan skeman pembiayaan
pembangunan jangka menengah wilayah Sumatera
Jumlah dokumen rencana dan skema
pembiyaan jangka menengah wilayah Dokumen
Sumatera
4 Prioritasisasi program arahan dan pembiayaan
tahunan wilayah Sumatera
Jumlah dokumen program dan arahan
Dokumen
pembiayaan tahunan wilayah Sumatera
5 Pemantauan dan evalausi pengembangan
infrastruktur wilayah Sumatera
Jumlah dokumen pemantauan dan eavluasi
pengembangan infrastruktur wilayah Dokumen
Sumatera
6 Pengelolaan database insfrastrutur wilayah
Sumatera
Jumlah dokumen pengelolaan database
Dokumen
infrastruktur wilayah Sumatera
7 Layanan Internal

1 Jumlah laporan layanan internal yang Bulan


dilaksanakan Layanan
KEGIATAN 5.3: PENINGKATAN PERENCANAAN
KETERPADUAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
UNIT KERJA: PUSAT III (JAWA, BALI, KALIMANTAN)
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas perencanaaan
PIW Jawa, Bali dan Kalimantan
Tingkat keselarasan rencana PIW Jawa, Bali dan
% 57.469 60.343 63.360 66.528 69.854 317.554
Kalimantan
OUTPUT KEGIATAN :
1 Penyusunan rencana pengembangan infrastruktur
wilayah pulau/kepualuan, provinsi dan kawasan di
Jawa, Bali dan Kalimantan
1 Jumlah dokumen rencana pengembangan
infrastruktur wilayah pulau/kepualuan, Dokumen
provinsi dan kawasan
2 Kajian pengembangan wilayah Jawa, Bali dan
Kalimantan
1 Jumlah dokumen kajian pengembangan
Dokumen
wilayah Jawa, Bali dan Kalimantan
3 Perencanaan dan skeman pembiayaan
pembangunan jangka menengah wilayah Jawa, Bali
dan Kalimantan
Jumlah dokumen rencana dan skema
pembiyaan jangka menengah wilayah Jawa, Dokumen
Bali dan Kalimantan
4 Prioritasisasi program arahan dan pembiayaan
tahunan wilayah Jawa, Bali dan Kalimantan
Jumlah dokumen program dan arahan
pembiayaan tahunan wilayah Jawa, Bali dan Dokumen
Kalimantan
5 Pemantauan dan evalausi pengembangan
infrastruktur wilayah Jawa, Bali dan Kalimantan
Jumlah dokumen pemantauan dan eavluasi
pengembangan infrastruktur wilayah Jawa, Dokumen
Bali dan Kalimantan
6 Pengelolaan database insfrastrutur wilayah Jawa,
Bali dan Kalimantan
Jumlah dokumen pengelolaan database
infrastruktur wilayah Jawa, Bali dan Dokumen
Kalimantan
7 Layanan Internal

1 Jumlah laporan layanan internal yang Bulan


dilaksanakan Layanan
KEGIATAN 5.4: PENINGKATAN PERENCANAAN
KETERPADUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
UNIT KERJA: PUSAT IV (NUSA TENGGARA, SULAWESI,
MALUKU, PAPUA)
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas perencanaaan
PIW Nustra, Sulawes, Maluku dan Papua
Tingkat keselarasan rencana PIW Nustra, Sulawes, Maluku
% 45.022 47.273 49.637 52.119 54.725 248.775
dan Papua
OUTPUT KEGIATAN :
1 Penyusunan rencana pengembangan infrastruktur
wilayah pulau/kepualuan, provinsi dan kawasan di
Nusa Tenggara, Maluku, Sulawes, Papua
1 Jumlah dokumen rencana pengembangan
infrastruktur wilayah pulau/kepualuan, Dokumen
provinsi dan kawasan
2 Kajian pengembangan wilayah Nusa Tenggara,
Maluku, Sulawes, Papua
1 Jumlah dokumen kajian pengembangan
wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Sulawes, Dokumen
Papua
3 Perencanaan dan skeman pembiayaan
pembangunan jangka menengah wilayah Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawes, Papua

L5-23
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah dokumen rencana dan skema
pembiyaan jangka menengah wilayah Nusa Dokumen
Tenggara, Maluku, Sulawes, Papua
4 Prioritasisasi program arahan dan pembiayaan
tahunan wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Sulawes,
Papua
Jumlah dokumen program dan arahan
pembiayaan tahunan wilayah Nusa Tenggara, Dokumen
Maluku, Sulawes, Papua
5 Pemantauan dan evalausi pengembangan
infrastruktur wilayah Nusa Tenggara, Maluku,
Sulawes, Papua
Jumlah dokumen pemantauan dan eavluasi
pengembangan infrastruktur wilayah Nusa Dokumen
Tenggara, Maluku, Sulawes, Papua
6 Pengelolaan database insfrastrutur wilayah Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawes, Papua
Jumlah dokumen pengelolaan database
infrastruktur wilayah Nusa Tenggara, Dokumen
Maluku, Sulawes, Papua
7 Layanan Internal

1 Jumlah laporan layanan internal yang Bulan


dilaksanakan Layanan
KEGIATAN 5.5: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
UNIT KERJA : SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas dan efisiensi
tata kelola penyelenggaraan pengembangan infrastruktur Wilayah
Indeks efektifitas dan efisiensi tata kelola penyelenggaraan
pengembangan infrastruktur wilayahv--- dihitung dari % 66.346 69.664 73.147 76.804 80.644 366.606
gabungan indikator:
1 Nilai kinerja SDM Aparatur (PNS) (BPIW)

2 Nilai opini Laporan Keuangan (BPIW)

3 Tingkat kualitas fasilitasi produk hukum dan advokasi


hukum (BPIW)
4 Tingkat kualitas pengelolaan BMN (BPIW)

OUTPUT KEGIATAN :
1 Administrasi Kepegawaian

1 Jumlah layanan administrasi kepegawaian Laporan 8 6 7 11 12 44 11.475 9.500 6.300 5.418 5.900 38.593
2 Perencanaan Program Anggaran dan Evaluasi
Kinerja serta Pengelolaan Data Informasi
Jumlah Kegiatan perencanaan program dan 10.730 11.800 6.700 5.456 13.854 48.540
1 Laporan 4 8 6 6 7 31
anggaran serta evaluasi kinerja
2 jumlah layanan data informasi Laporan 3 2 5 5 5 20
3 Hukum, Kerjasama, dan Informasi

1 Jumlah layanan produk dan bantuan hukum Laporan 3 2 2 4 4 15


21.533 18.900 7.050 5.774 9.187 62.444
2 Jumlah fasilitasi kerjasama Laporan 5 2 4 5 5 21

3 Jumlah layanan informasi Laporan 2 3 6 4 5 20


4 Administrasi Keuangan, Umum dan BMN
Jumlah layanan administrasi keuangan, umum 9.660 9.100 6.420 5.639 6.595 37.414
1 Laporan 13 5 11 11 12 52
dan BMN
5 Layanan Perkantoran
Bulan 86.944 46.245 49.100 43.377 42.220 267.886
1 Jumlah layanan perkantoran 12 12 12 12 12 12
Layanan

8. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia


SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 10: Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) PUPR
yang andal
Indeks profesionalitas SDM Aparatur PUPR Indeks
PROGRAM 10: PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG
PUPR
SASARAN PROGRAM :
Meningkatnya Sumber Daya Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang Kompeten
Persentase peningkatan Sumber Daya Manusia Pekerjaan Umum
1 % 429.305 450.770 473.308 496.974 521.823 2.372.179
dan Perumahan Rakyat yang Kompeten
KEGIATAN 10.1: PENYUSUNAN PERENCANAAN PROGRAM,
PENGANGGARAN, PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PELATIHAN,
PEMBINAAN, PENGENDALIAN, MONEV SERTA SIM
UNIT KERJA: SEKRETARIAT BADAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya efektifitas dan efisiensi tata kelola
penyelenggaraan pengembangan SDM PUPR -
Indeks efektifitas dan efisiensi tata kelola penyelenggaraan Angka
191.067 200.620 210.651 221.184 232.243 1.055.765
pengembangan SDM PUPR --- dihitung dari gabungan indikator: Indeks
1 Nilai kinerja SDM Aparatur (PNS) (BPSDM)

2 Nilai opini Laporan Keuangan (BPSDM)

3 Tingkat kualitas fasilitasi produk hukum dan advokasi hukum (BPSDM)

4 Tingkat kualitas pengelolaan BMN (BPSDM)

OUTPUT KEGIATAN :
1 Dukungan Manajemen 50 51 101
Jumlah Laporan Perencanaan Umum,
1 Laporan 2 2 4
Program dan Anggaran
2 Jumlah Laporan Kerjasama Laporan 13 15 28
Jumlah Laporan Pengelolaan
3 Laporan 13 13 26 16.211,39 22.090,19 38.301,58
Keuangan dan Umum
Jumlah Laporan Produk Hukum dan
4 Laporan 6 6 12
Kepegawaian Bidang SDM
5 Jumlah Laporan Layanan PNBP Laporan 11 11 22
Jumlah Laporan Pembinaan dan
6 Laporan 1 1 2
Pengelolaan data dan informasi

L5-24
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
Jumlah Laporan
7 Sosialisasi/Penyebaran Luasan Laporan 1 1 2
Informasi
Jumlah Laporan Pembinaan Program
8 Laporan 1 1 2
dan Penyelenggaraan
Jumlah Laporan Pemantauan dan
9 Laporan 1 1 2
Evaluasi
10 Jumlah Laporan Pasca Pendidikan Laporan 1 0 1
2 ASN yang Terdidik 894 0 0 0 0 894
Jumlah ASN yang mengikuti 14.647,94 - - - - 14.647,94
1 Pendidikan (Dalam Negeri/Luar Orang 894 894
Negeri)
3 Penyusunan dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 5 4 3 0 0 12
Jumlah Dokumen Pengembangan 3.706,25 6.172,96 - - - 9.879,21
1 Dokumen 5 4 3 12
dan pengelolaan SIM
4 ASN yang Terlatih 11.180 10.112 8.327 0 0 29.619
Jumlah ASN yang mengikuti 72.333,92 73.643,72 56.638,04 - - 202.615,67
1 Pelatihan (Dalam Negeri/Luar Orang 11.180 10.112 8.327 29.619
Negeri)
5 Penilaian Kompetensi, Assessment dan Pemantauan Kinerja 5.159 10.715 0 0 0 15.874
Jumlah PNS yang terpetakan yang 11.099,34 26.341,23 - - - 37.440,57
1 dinilai melalui assesment center dan Orang 5.159 10.715 15.874
unjuk kerja
6 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana 32.239 3.759 0 0 0 35.998
Jumlah Pembangunan, Peningkatan, 40.958,99 6.972,31 - - - 47.931,30
1 M² 32.239 3.759 35.998
Renovasi Sarana dan Prasarana
7 Peralatan dan Perlengkapan 4.013 2.482 6.495
25.634,95 11.078,74 - - - 36.713,69
1 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 4.013 2.482 6.495
8 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Layanan 1 1 1 3 20.570,27 20.376,43 21.293,28 62.239,97


9 Layanan Internal (Overhead)

Layanan 10 10 10 30 26.100,50 40.766,55 34.852,40 101.719,46


10 Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 12 58.303,07 85.870,17 70.184,00 78.146,71 73.051,34 365.555,29
KEGIATAN 10.2: PENYELENGGARAAN PENILAIAN KOMPETENSI DAN
PEMANTAUAN KINERJA
UNIT KERJA: PUSAT PENILAIAN KOMPETENSI DAN PEMANTAUAN
KINERJA
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas pengelolaan penilian
kompetensi, pemetaan karir dan penilaian kinerja.
Indeks efektifitas pengelolaan kompetensi, karier dan kinerja -- dihitung Angka
47.678 50.062 52.565 55.194 57.953 263.453
dari gabungan indikator: Indeks
1 Tingkat efektifitas penilaian kompetensi %
2 Tingkat efektifitas pengelolaan karier %
3 Tingkat efektifitas pengelolaan kinerja %

OUTPUT KEGIATAN :
1 Dukungan Manajemen 7 19 26
Jumlah Laporan Perencanaan Umum,
1 Laporan 2 2 4
Program dan Anggaran 2.086,32 8.518,97 10.605,29
Jumlah Laporan Peningkatan
2 Profesionalisme Assessor, Laporan 5 17 22
pemantauan dan evaluasi
2 Dokumen Kebijakan teknis/NSPK penilaian kompetensi,
22 18 0 0 0 40
pengelolaan kinerja dan pemetaan karir ASN PUPR
Jumlah dokumen kebijakan
1 teknis/NSPK penilaian kompetensi Dokumen 11 12 23
ASNPUPR
Jumlah dokumen kebijakan 21.038,21 21.622,38 17.316,21 11.336,28 6.661,00 77.974,08
2 teknis/NSPK pengelolaan kinerja Dokumen 3 4 7
ASNPUPR
Jumlah dokumen kebijakan
3 teknis/NSPK pemetaan karir ASN Dokumen 8 2 10
PUPR
3 Pengelolaan Kinerja ASN PUPR 0 17.053 23.000 23.000 23.000 86.053
Jumlah ASN PUPR yang dinilai - 3.472,97 2.350,00 7.408,24
1 Orang 0 17.053 23.000 23.000 23.000 86.053 823,56 761,71
kinerja dan perilakunya
4 Penilaian Kompetensi ASN PUPR 9.459 8.633 7.000 25.092
Jumlah ASN PUPR yang dinilai - - 24.151,20 27.211,88 19.582,52 70.945,60
2 Orang 9.459 8.633 7.000 25.092
kompetensinya
5 Pemetaan Karir ASN PUPR 8.500 4.000 12.500
Jumlah ASN PUPR yang dipetakan - - - 2.565,68 3.215,68
3 Orang 8.500 4.000 12.500 650,00
karirnya
6 Peralatan dan Perlengkapan 4 182 186
1.517,34 - - - 2.114,15
4 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 4 182 186 596,81

7 Layanan Internal (Overhead)

Layanan 1 1 1 3 10.443,16 3.176,94 4.508,91 18.129,01

8 Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran Bulan 12 12 12 12 12 12 1.757,77 6.773,65 9.513,68 10.433,08 9.967,25 38.445,43
KEGIATAN 10.3: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
UNIT KERJ : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR
DAN KONSTRUKSI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan diklat
Sumber Daya Air dan Konstruksi
Indeks kualitas penyelenggaraan diklat Sumber Daya Air dan Konstruksi
Indeks 60.002 63.003 66.153 69.460 72.933 331.551
---dihitung dari gabungan indikator:
1 Tingkat kepuasan pengguna layanan %

2 Persentase peserta diklat dengan predikat kelulusan baik/sangat baik. %

3 Persentase pemenuhan kompetensi pegawai %

OUTPUT KEGIATAN :
1 Dukungan Manajemen 14 12 26
Jumlah Laporan Perencanaan Umum,
1 Laporan 5 3 8
Program dan Anggaran
Jumlah Laporan Pengelolaan
2 Laporan 3 1 4 3.372,29 3.292,54 - - - 6.664,84
Administrasi Perkantoran dan Sapras
Jumlah Laporan Pembinaan Tenaga
3 Laporan 1 0 1
Pengajar
4 Jumlah Laporan KAD Laporan 1 5 6

L5-25
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

5 Jumlah Laporan Pasca Pelatihan Laporan 1 1 2

6 Jumlah Laporan Monev Pelatihan Laporan 3 2 5


2 ASN yang Terlatih 22 0 263 4.803 3.240 8.328
Jumlah ASN yang mengikuti - 26.065,64 25.497,01 52.421,20
1 Pelatihan (Dalam Negeri/Luar Orang 22 0 263 4.803 3.240 6.700 316,42 542,12
Negeri)
3 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul Kediklatan 12 24 38 18 23 115
Jumlah Dokumen Pola dan Teknik
1 Dokumen 2 1 0 0 7 10
Kediklatan
Jumlah Dokumen Kurikulum dan 4.998,20 13.138,59 23.624,70 11.432,01 12.732,53 65.926,04
2 Dokumen 10 23 26 9 9 77
Modul Kediklatan
Jumlah Dokumen Kurikulum dan
3 Dokumen 0 0 12 9 7 28
Modul Kediklatan yang diuji coba
4 ASN yang Terdidik 455 465 467 390 119 1.896
Jumlah ASN yang mengikuti 11.266,46 17.294,89 13.779,72 10.789,89 7.520,49 60.651,44
1 Pendidikan (Dalam Negeri/Luar Orang 455 465 467 390 119 1.896
Negeri)
5 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana 2.874 1.300 4.174
Jumlah Pembangunan, Peningkatan, 5.839,71 4.379,84 - - - 10.219,55
1 M² 2.874 1.300 4.174
Renovasi Sarana dan Prasarana
6 Peralatan dan Perlengkapan 1.027 243 1.270
3.919,87 - - - 4.613,80
1 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 1.027 243 1.270 693,92

7 Layanan Internal (Overhead)

Layanan 2 2 2 6 7.864,13 14.307,51 13.750,06 35.921,70

8 Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 1 2.975,83 7.357,69 13.259,88 14.777,63 13.198,37 51.569,40
KEGIATAN 10.4: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
JALAN, PERUMAHAN PERMUKIMAN, DAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH
UNIT KERJA : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN,
PERUMAHAN PERMUKIMAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan diklat Jalan,
Perumahan, permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Indeks kualitas penyelenggaraan diklat jalan, perumahan, permukiman
Angka
dan pengembangan infrastruktur wilayah---dihitung dari gabungan 72.710 76.346 80.163 84.171 88.380 401.769
Indeks
indikator:
1 Tingkat kepuasan pengguna layanan

2 Persentase peserta diklat dengan predikat kelulusan baik/sangat baik.

3 Persentase pemenuhan kompetensi pegawai

OUTPUT KEGIATAN :
1 Dukungan Manajemen 13 16 0 0 0 29
Jumlah Laporan Perencanaan Umum,
1 Program dan Anggaran Serta Laporan 8 9 17
Evaluasi Pusat
Jumlah Laporan Pengelolaan
2 Laporan 1 1 2
Administrasi Perkantoran dan Sapras
Jumlah Laporan Pembinaan Tenaga 3.802,70 3.912,42 - - - 7.715,12
3 Laporan 0 0 0
Pengajar
4 Jumlah Laporan KAD Laporan 1 1 2
Jumlah Laporan Pasca Pendidikan
5 Laporan 1 0 1
dan Pelatihan
Jumlah Laporan Monev Pendidikan
6 Laporan 2 5 7
dan Pelatihan
2 ASN yang Terlatih 316 0 550 2.844 2.940 6.650
Jumlah ASN yang mengikuti 3.759,64 - - 18.376,00 23.535,33 45.670,97
1 Pelatihan (Dalam Negeri/Luar Orang 316 0 550 2.844 2.940 6.650
Negeri)
3 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul Kediklatan Dokumen 17 26 36 43 27 149
Jumlah Dokumen Pola dan Teknik
1 Dokumen 4 0 3 3 0 10
Kediklatan
Jumlah Dokumen Kurikulum dan 7.251,92 16.708,29 27.533,37 25.082,69 20.409,67 97.005,93
2 Dokumen 13 26 13 12 11 75
Modul Kediklatan
Jumlah Dokumen Kurikulum dan
3 0 0 20 28 16 64
Modul Kediklatan yang diujicobakan
4 ASN yang Terdidik 186 298 316 220 369 1.389
Jumlah ASN yang mengikuti 7.403,90 19.364,77 14.915,20 10.493,03 6.100,00 58.276,90
1 Pendidikan (Dalam Negeri/Luar Orang 186 298 316 220 369 1.389
Negeri)
5 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana 500 1.000 1.500
Jumlah Pembangunan, Peningkatan, 4.345,46 1.949,64 - - - 6.295,10
1 M² 500 1.000 1.500
Renovasi Sarana dan Prasarana
6 Peralatan dan Perlengkapan Unit 329 25 354
6.946,78 - - - 7.734,48
1 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 329 25 354 787,70

7 Layanan Internal (Overhead)

Layanan 3 3 3 9 13.745,27 14.434,80 15.171,12 43.351,19

8 Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran Bulan 1 1 1 1 1 1 2.988,05 8.338,92 23.061,57 26.271,11 22.269,97 82.929,62

KEGIATAN 10.5: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
UNIT KERJA : PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MANAJEMEN DAN
PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan diklat
Manajemen dan Jabatan Fungsional
Indeks kualitas penyelenggaraan diklat manajmen dan pengembangan Angka
51.687 54.271 56.985 59.834 62.826 285.604
jabatan fungsional---dihitung dari gabungan indikator: Indeks
1 Tingkat kepuasan pengguna layanan

2 Persentase peserta diklat dengan predikat kelulusan baik/sangat baik.

3 Persentase pemenuhan kompetensi pegawai

OUTPUT KEGIATAN :
1 Dukungan Manajemen 13 12 25
Jumlah Laporan Perencanaan Umum
1 Laporan 3 4 7
dan Program Anggaran
Jumlah Laporan Pengelolaan 2.377,72 2.821,85 - - - 5.199,57
2 Laporan 3 4 7
Administrasi Perkantoran dan Sapras
Jumlah Laporan Pembinaan Tenaga
3 Laporan 1 1 2
Pengajar dan Jabatan Fungsional

L5-26
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/ (IMPACT)/SASARAN PROGRAM
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

4 Jumlah Laporan KAD Laporan 1 1 2

5 Jumlah Laporan Pasca Pelatihan Laporan 2 1 3

6 Jumlah Laporan Monev Pelatihan Laporan 3 1 4


2 ASN yang Terlatih 3.071 1.213 448 4.574 3.870 13.176
Jumlah ASN yang mengikuti 9.262,85 6.982,85 3.366,67 63.869,75 37.490,29 120.972,41
1 Pelatihan (Dalam Negeri/Luar Orang 3.071 1.213 448 4.574 3.870 13.176
Negeri)
3 Pengembangan Pola, Teknik, Kurikulum, dan Modul Kediklatan 2 6 5 3 2 18
Jumlah Dokumen Pola dan Teknik
1 Dokumen 0 0 0 0 0 0 1.423,93 2.666,53 1.909,38 1.350,25 1.771,96 9.122,05
Kediklatan
Jumlah Dokumen Kurikulum dan
2 Dokumen 2 6 5 3 2 18
Modul Kediklatan
4 Pengembangan Jabatan Fungsional 376 198 420 387 500 1.881
Jumlah Jabatan Fungsional yang di
evaluasi penugasannya, 2.335,20 5.030,74 4.551,25 3.419,30 4.222,31 19.558,80
1 Orang 376 198 420 387 500 1.881
pembinaannya dan
pengembangannya
5 ASN yang Terdidik 108 126 89 74 50 447
Jumlah ASN yang mengikuti 5.408,89 5.500,08 3.921,59 3.525,57 3.097,80 21.453,93
1 Pendidikan (Dalam Negeri/Luar Orang 108 126 89 74 50 447
Negeri)
6 Pembangunan, Peningkatan, Renovasi Sarana dan Prasarana 0 1.500 1.500
Jumlah Pembangunan, Peningkatan, - - - - 669,04
1 M² 0 1.500 1.500 669,04
Renovasi Sarana dan Prasarana
7 Peralatan dan Perlengkapan 243 128 371
1.709,02 - - - 2.352,02
1 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 243 128 371 643,00

8 Layanan Internal (Overhead)

Jumlah layanan internal Layanan 1 1 1 1 - - 3.441,64 5.737,88 6.533,56 15.713,08

9 Layanan Perkantoran

Jumlah layanan perkantoran Bulan 1 1 1 1 1 1 2.388,37 10.543,85 11.966,38 15.386,12 12.752,04 53.036,76
KEGIATAN 10.6: PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN POLITEKNIK
BIDANG PEKERJAAN UMUM
UNIT KERJA: POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM

SASARAN KEGIATAN: Peningkatan Kompetensi SDM Teknik PUPR

6.160 6.468 6.791 7.131 7.487 34.037

OUTPUT KEGIATAN

1 Pendidikan Politeknik Pekerjaan Umum 0 0 0 0 150 150 - - - - 1.835,13 1.835,13


Jumlah SDM Bidang Pekerjaan
Umum yang melaksanakan
1 Orang 50 50
Pendidikan Konstruksi Bangunan
Gedung
Jumlah SDM Bidang Pekerjaan
2 Umum yang melaksanakan Orang 50 50
Pendidikan Konstruksi Bangunan Air
Jumlah SDM Bidang Pekerjaan
Umum yang melaksanakan
3 Orang 50 50
Pendidikan Konstruksi Jalan dan
Jembatan
2 Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 0 0 0 0 0 0 - - - - - -
Jumlah Penelitian bidang Pekerjaan
1 Penelitian 0 0
Umum
Jumlah Jurnal bidang Pekerjaan
2 Jurnal 0 0
Umum

3 Jumlah Pengabdian Masyarakat 0 0


Pengabdian
3 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
Jumlah layanan sarana dan
1 Layanan 0 0 0 0 1 1 - - - - 10.197,53 10.197,53
prasaranas
4 Layanan Dukungan Manajemen Satker
Jumlah layanan dukungan
1 Layanan 0 0 0 0 1 1 - - - - 8.640,44 8.640,44
manajemen Satker
5 Layanan Perkantoran

Jumlah Layanan Perkantoran Layanan 0 0 0 0 1 1 - - - - 10.727,01 10.727,01

9. Inspektorat Jenderal
PROGRAM/ SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 9: Meningkatnya pengawasan intern dalam penyelenggaraan
infrastruktur yang efektif dan efisien serta taat terhadap peraturan perundang-undangan 111.744.238 112.451.917 113.181.295 113.933.036 114.689.770 566.000.256
Persentase kualitas pengawasan intern dalam penyelenggaraan infrastruktur % 76 81 86 94 100 100
PROGRAM: PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR
KEMENTERIAN PUPR
SASARAN PROGRAM: Meningkatnya pengendalian dan pengawasan intern Kementerian PUPR

Tingkat kualitas pengendalian dan pengawasan intern --dihitung dari gabungan indikator:

1 Tingkat kapabilitas Itjen (level Internal Audit Capability Model /IACMI)

2 Indeks Kualitas pengawasan kinerja dan keuangan

KEGIATAN 9.1: LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN

UNIT KERJA: SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL


SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Tingkat Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya % 86 89 93 96 100 100 72.159.793 72.817.692 73.495.795 74.194.724 74.687.519 367.355.523

1 Nilai Kinerja Anggaran(Itjen)

2 Presentase SDM Inspektorat Jenderal PUPR yang Memiliki Sertifikasi Kompetensi dan Profesi.

3 Tingkat fasilitasi produk hukum


OUTPUT :

L5-27
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

PROGRAM/ SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


SATUAN
KEGIATAN (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1 1 1 5 20.711.387 20.817.652 20.927.104 21.039.841 21.179.586 104.675.570

2 Layanan Internal (Overhead) Layanan 1 1 1 1 1 5 2.795.520 2.879.386 2.965.767 3.054.740 3.075.029 14.770.442

3 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 48.652.886 49.120.654 49.602.924 50.100.143 50.432.904 247.909.511

KEGIATAN 9.2: PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN


INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I
UNIT KERJA : INSPEKTORAT I
SASARAN KEGIATAN: Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat I
Presentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan
% 78 84 89 95 100 100 8.791.308 8.803.305 8.815.661 8.828.388 8.887.025 44.125.687
Inspektorat I
1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat I 80 83 85 88

2 Persentase pengawasan di Inspektorat I % 75 77 80 82

3 Tingkat penanganan pengaduan masyarakat % 60 65 70 75

4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat I % 30 40 50 60

5 Nilai Hasil Maturitas SPIP terhadap Unit Eselon I 3,25 3,5 3,75 4

6 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I 75 80 85 90

OUTPUT KEGIATAN :

1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 8.791.308 8.803.305 8.815.661 8.828.388 8.887.025 44.125.687
KEGIATAN 9.3: PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II
UNIT KERJA : INSPEKTORAT II
SASARAN KEGIATAN: Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat II
Presentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan
% 78 84 89 95 100 100 5.324.853 5.334.242 5.343.913 5.353.874 5.389.434 26.746.316
Inspektorat II
1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat II 80 83 85 88

2 Persentase pengawasan di Inspektorat II % 75 77 80 82

3 Tingkat penanganan pengaduan masyarakat % 60 65 70 75

4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat II % 30 40 50 60

5 Nilai Hasil Maturitas SPIP terhadap Unit Eselon I 3,25 3,5 3,75 4

6 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I 75 80 85 90

OUTPUT KEGIATAN :

1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 5.324.853 5.334.242 5.343.913 5.353.874 5.389.434 26.746.316
KEGIATAN 9.4: PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III
UNIT KERJA : INSPEKTORAT III
SASARAN KEGIATAN: Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat III
Presentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan
% 78 84 89 95 100 100 9.561.170 9.571.446 9.582.029 9.592.931 9.656.646 47.964.222
Inspektorat III
1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat III 80 83 85 88

2 Persentase pengawasan di Inspektorat III % 75 77 80 82

3 Tingkat penanganan pengaduan masyarakat % 60 65 70 75

4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat III % 30 40 50 60

5 Nilai Hasil Maturitas SPIP terhadap Unit Eselon I 3,25 3,5 3,75 4

6 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I 75 80 85 90

OUTPUT KEGIATAN :

1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 9.561.170 9.571.446 9.582.029 9.592.931 9.656.646 47.964.222
KEGIATAN 9.5: PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV
UNIT KERJA: INSPEKTORAT IV
SASARAN KEGIATAN : Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat IV
Presentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan
% 78 84 89 95 100 100 8.652.916 8.661.818 8.670.988 8.680.433 8.738.088 43.404.243
Inspektorat IV
1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat IV 80 83 85 88

2 Persentase pengawasan di Inspektorat IV % 75 77 80 82

3 Tingkat penanganan pengaduan masyarakat % 60 65 70 75

4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat IV % 30 40 50 60

5 Nilai Hasil Maturitas SPIP terhadap Unit Eselon I 3,25 3,5 3,75 4

6 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I 75 80 85 90

OUTPUT KEGIATAN :

1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 8.652.916 8.661.818 8.670.988 8.680.433 8.738.088 43.404.243
KEGIATAN 9.6: PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V
UNIT KERJA: INSPEKTORAT V
SASARAN KEGIATAN: Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat V
Presentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan
% 78 84 89 95 100 100 7.254.198 7.263.415 7.272.908 7.282.687 7.331.058 36.404.266
Inspektorat V
1 Nilai Hasil Telaah Sejawat Internal proses AREPP Inspektorat V 80 83 85 88

2 Persentase pengawasan di Inspektorat V % 75 77 80 82

3 Tingkat penanganan pengaduan masyarakat % 60 65 70 75

4 Persentase tindak lanjut Rekomendasi Laporan Hasil Pengawasan Inspektorat V % 30 40 50 60

5 Nilai Hasil Maturitas SPIP terhadap Unit Eselon I 3,25 3,5 3,75 4

6 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I 75 80 85 90

OUTPUT KEGIATAN :

1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 7.331.058 36.404.266


7.254.198,00 7.263.415,00 7.272.908,00 7.282.687,00

L5-28
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

10. Sekretariat Jenderal


SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)
PROGRAM/
(OUTCOME)/SASARAN SATUAN
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
SASARAN STRATEGIS 11: Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi
647.198 621.180 652.589 688.929 741.329 3.130.091
Kementerian PUPR
Tingkat kualitas tata kelola administrasi Kementerian PUPR --- dihitung dari
gabungan indikator:
1 Tingkat Kepuasan Layanan Administrasi Kementerian PUPR

2 Sistem informasi manajemen yang terintegrasi

3 Tingkat Kesehatan Organisasi

a Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian PUPR

b Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan

c Nilai SAKIP Kementerian PUPR


PROGRAM 11: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN 647.198 621.180 652.589 688.929 741.329 3.130.091
RAKYAT
SASARAN PROGRAM: Terwujudnya Manajemen Birokrasi yang Sederhana, cepat
dan akuntabel
Tingkat Kualitas Dukungan Manajemen Kementerian PUPR --- dihitung dari
gabungan indikator:
1 Tingkat Layanan Perencanaan Anggaran dan KLN %
Tingkat Pengelolaan BMN yang profesional, tertib, optimal, serta
2 %
akuntabel
3 Tingkat layaanan dukungan manajemen keuangan Kementerian PUPR %

4 Tingkat layanan informasi publik %

5 Tingkat fasilitiasi produk hukum dan bantuan hukum %

6 Tingkat layanan penyelenggaraan infrastruktur kewenangan daerah %

7 Tingkat layanana administrasi kepegawaian, organisasi, dan tata laksanan %

8 Tingkat kenyamanan bekerja %

9 Tingkat layanan data dan teknologi informasi %


KEGIATAN 11.1: PENYUSUNAN PERENCANAAN, PEMROGRAMAN,
PENGANGGARAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI, SERTA PEMBINAAN
PHLN
UNIT KERJA: BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR
NEGERI
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya transparansi, akuntabilitas perencanaan
% 60 70 80 90 100 100
anggaran, pemantauan dan evaluasi serta kerjasama luar negeri
Tingkat kualitas administrasi penganggaran, pemantauan dan evaluasi serta
kerjasama luar negeri
OUTPUT : 55.600 58.380 61.299 64.364 67.582 307.225

1 Layanan Pemantauan dan Evaluasi Layanan 1 1 1 1 1 5 7.738 8.125 8.531 8.958 9.406 42.757

2 Layanan Perencanaan Layanan 1 1 1 1 1 5 8.000 8.400 8.820 9.261 9.724 44.205


Pengembangan dan Pelaksanaan Pekerjaan Strategis Bidang PUPR 10.171 10.680 11.214 11.774 12.363
3 Layanan 1 1 1 1 1 5 56.201
Lainnya
4 Layanan Kerjasama Internasional Layanan 1 1 1 1 1 5 7.000 7.350 7.718 8.103 8.509 38.679

5 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 699 734 771 809 850 3.862

6 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 5 5108 5.363 5.632 5.913 6.209 28.225

7 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 16.884 17.728 18.615 19.545 20.523 93.295

KEGIATAN 11.2: PENGELOLAAN DAN PENGADMINISTRASIAN PEGAWAI,


ORGANISASI DAN TATALAKSANA
UNIT KERJA: BIRO KEPEGAWAIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Layanan Administrasi Kepegawaian,
Organisasi dan Tata Laksana
Tingkat Layanan Pengelolaan dan Pengadministrasian Pegawai, Organisasi
% 50 65 80 95 100 100
dan Tatalaksana
OUTPUT 36.800 38.034 39.135 39.685 40.085 193.739

1 Perencanaan dan Pengadaan Pegawai Layanan 1 1 1 1 1 5 3.436 3.650 3.840 3.900 3.950 18.776
Pengelolaan Admininstrasi Mutasi, Rotasi, Promosi, Demosi dan
2 Layanan 1 1 1 1 1 5 3.969 4.168 4.200 4.300 4.350 20.987
Pemberhentian Pegawai
3 Pembinaan Pegawai Layanan 1 1 1 1 1 5 8.025 8.500 8.550 8.600 8.650 42.325

4 Pengelolaan penghargaan dan Penegakan Disiplin Layanan 1 1 1 1 1 5 1.575 1.575 1.600 1.600 1.600 7.950

5 Pegelolaan Informasi Kepegawaian Layanan 1 1 1 1 1 5 2.220 2.331 2.335 2.335 2.335 11.556

6 Pengelolaan Organisasi dan Tata Laksana Layanan 1 1 1 1 1 5 2.939 3.200 3.500 3.650 3.700 16.989

7 Layanan Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 650 500 500 300 300 2.250

8 Layanaan Manajemen Kesatkeran Layanan 1 1 1 1 1 5 1.110 1.110 1.110 1.000 1.000 5.330

9 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 12.876 13.000 13.500 14.000 14.200 67.576

KEGIATAN 11.3: PEMBINAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN


KEMENTERIAN
UNIT KERJA: BIRO KEUANGAN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya kualitas tata kelola keuangan Kementerian
yang akuntabel
Tingkat kualitas tata kelola keuangan Kementerian yang akuntabel % 80 82 84 86 88 88 29.799 31.300 32.900 34.600 36.400 164.999

OUTPUT

1 Layanan Manajemen Keuangan Layanan 1 1 1 1 1 5 150


2 Layanan Sarana dan Prasaran Internal Layanan 1 1 1 1 1 5 17.028
3 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 5 2.154
4 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5 10.467

KEGIATAN 11.4: PEMBINAAN, PERENCANAAN, HARMONISASI DAN


PUBLIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA BANTUAN
HUKUM
UNIT KERJA: BIRO HUKUM
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Fasilitasi Produk Hukum dan Advokasi
Hukum yang Progresif
Tingkat layanan pembentukan produk hukum dan advokasi hukum % 60 68 75 80 85

OUTPUT 28.900 29.000 30.000 31.000 32.000 150.900

1 Layanan hukum Layanan 1 1 1 1 1 5


8.697

2 Layanan bantuan hukum Layanan 1 1 1 1 1 5


8.405

L5-29
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM TARGET ANGGARAN (Juta Rupiah)


PROGRAM/
(OUTCOME)/SASARAN SATUAN
KEGIATAN 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
KEGIATAN/OUTPUT/INDIKATOR

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

3 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 5


100

4 layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 5


2.052

5 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5


9.646

KEGIATAN 11.5: PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA YANG


PROFESIONAL, TERTIB, DAN AKUNTABEL
UNIT KERJA: BIRO PBMN
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Pengelolaan BMN yang Profesional, Tertib,
dan Akuntabel

Tingkat kualitas pengelolaan BMN Kementerian PUPR % 70 75 49.200 54.120 59.532 65.485 72.034 79.237
80 85 85
OUTPUT

1 Layanan Pengembangan Sistem dan Laporan BMN Layanan 1 1 1 1 1 5

2 Layanan Pengelolaan BMN Layanan 1 1 1 1 1 5

3 Layanan Fasilitasi Pemanfaatan dan Penertiban BMN Layanan 1 1 1 1 1 5

4 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 5

5 layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 5

6 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 5

KEGIATAN 11.6 : PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN INFORMASI


PUBLIK
UNIT KERJA : BIRO KOMUNIKASI PUBLIK
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya penyelenggaraan komunikasi publik yang
modern, terpadu dan berorientasi Publik
Tingkat penyelenggaraan komunikasi publik % 69 72 75 79 82 56.500 59.000 62.000 65.000 68.000 310.500

OUTPUT

1 Layanan Hubungan Masyarakat Layanan 1 1 1 1 1 5

KEGIATAN 11.7 : PENYELENGGARAAN FASILITASI INFRASTRUKTUR


DAERAH
UNIT KERJA : PUSAT FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya layanan penyelenggaraan infrastruktur
kewenangan daerah
Tingkat kualitas kebijakan, perencanaan program, pembinaan, pemantauan
% 25 35 55 75 50 27.508 33.311 40.065 33.262 34.812 168.958
dan evaluasi penyelenggaraan DAK infrastruktur kewenangan daerah
OUTPUT

1 Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Layanan 1 1 1 1 1 5 4.000 5.600 7.600 6.000 6.400 29.600

2 Pengelolaan Sumber Daya Air Layanan 1 1 1 1 1 5 4.000 5.600 7.600 6.000 6.400 29.600

3 Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman Layanan 1 1 1 1 1 5 4.000 5.600 7.600 6.000 6.400 29.600

4 Anggaran dan Umum Layanan 1 1 1 1 1 5 15.508 16.511 17.265 15.262 15.612 80.158

KEGIATAN 11.8: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS


TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PUPR
UNIT KERJA : BIRO UMUM
SASARAN KEGIATAN: Meningkatnya Pelayanan Ketatausahaan dan Protokoler
Pimpinan, Kerumahtanggaan, dan Sarana dan Prasarana
Tingkat layanan Ketatausahaan dan Protokoler Pimpinan, Kerumahtanggaan, 175.000 177.291 179.065 193.561 209.471 934.388
%
dan Sarana dan Prasarana
OUTPUT

1 Layanan Sarana dan Prasarana Internal Layanan 1 1 1 1 1 6.000 6.600 6.666 6.733 6.800 32.799

2 Layanan Protokoler Layanan 1 1 1 1 1 4.865 4.914 4.963 5.013 5.063 24.818

3 Layanan Umum Layanan 1 1 1 1 1 20.659 20.866 21.075 21.286 21.499 105.385

4 Layanan Dukungan Manajemen Satker Layanan 1 1 1 1 1 5.100 5.151 5.203 5.255 5.308 26.017

5 Layanan Perkantoran Layanan 1 1 1 1 1 138.376 139.760 141.158 155.274 170.801 745.369

KEGIATAN 12.2: PENGELOLAAN DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI


BIDANG PUPR
UNIT KERJA : PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SASARAN KEGIATAN: Digital Melayani


Tingkat layanan digital 31 45 59 74 88

OUTPUT

1 Layanan Data dan Informasi Layanan 187.891 140.744 148.593 161.972 180.945 820.145

L5-30
RANCANGAN RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2020 – 2024

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
L5-31

Anda mungkin juga menyukai