0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas peran penting seorang perencana dalam merencanakan tata ruang kota dan fasilitas umum seperti masjid agar dapat memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional pengguna. Perencana berperan mengkonversi ide menjadi rencana tata ruang kota yang baik dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk menciptakan pemanfaatan ruang yang sinergis dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas peran penting seorang perencana dalam merencanakan tata ruang kota dan fasilitas umum seperti masjid agar dapat memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional pengguna. Perencana berperan mengkonversi ide menjadi rencana tata ruang kota yang baik dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk menciptakan pemanfaatan ruang yang sinergis dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas peran penting seorang perencana dalam merencanakan tata ruang kota dan fasilitas umum seperti masjid agar dapat memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional pengguna. Perencana berperan mengkonversi ide menjadi rencana tata ruang kota yang baik dengan melibatkan partisipasi masyarakat untuk menciptakan pemanfaatan ruang yang sinergis dan berkelanjutan.
1. Manusia dengan segala kelengkapan psikis dan fisik sangat mungkin
untuk merespon, dan menanggapi berbagai macam bentuk dan pelgolahan ruang dan pengaruhnya terhadap emosional serta intelektual mereka. Kesan ruang diterima manusia terutama melalui indera penglihatan, karena mata mempunyai kemampuan mengamati dan dibantu oleh indera pendengaran, penciuman, dsb untuk membangkitkan kesan emosional bagi jiwanya. Kebutuhan ruang dalam Dalam kasus interior fasilitas peribadatan seperti masjid, ruang tidak hanya menjadi faktor fungsional, melainkan menjadi pemenuhan kebutuhan ruang yang mampu membangkitkan emosi. Pengolahan interior ruang masjid dapat perangsang indera orang didalamnya untuk merinteraksi terhadap lingkungan sekitar. Menciptakan susunan ruang masjid dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi setiap orang yang ada. Dengan penekanan variabel tertentu dapat menciptakan pengalaman yang berbeda-beda. Pemberian variabel tertentu seperti pencahayaan alami pada sekeliling kubah dikombinasikan dengan lampu buatan akan memberikan kesan kaagungan dan spiritual yang baik. Orang yang ada di dalam pun merasa nyaman dalam beribadah, mereka lebih mempunyai fokus untuk berkontemplasi dan berhubungan secara emosional dengan tuhan. 2. A) Peran planner dalam mentransformasikan dari ide ke dalam sebuah rencana kota yang baik. Planner terlibat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Sebagai tahapan pertama dari perencanaan ruang, maka perencanaan memegang peran strategis dan vital untuk dapat menentukan keberhasilan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Ketika planner merencanakan dengan partisipatif, akan memberikan peluang yang lebih besar untuk terciptanya pemanfaatan ruang yang sinergis, serta pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif. Maka dari ini peran planner disini dangan fundamental untuk menkonversikan pemikiran mereka menjadi sebuah realita.
B) Perencanaan akan memaksimalkan efisiensi pembangunan.
Perencanaan meriset, mendesain, membuat program, melakukan rekayasa sosial, analisis teknis, mengelola sumberdaya kota. Dan mendidik warga kota untuk meningkatkan kualitas kota. Perencanaan sangat berkaitan dengan hal yang ada di masa deman. Dengan kondisi ini, ketika merekayasa suatu perencanaan akan berdampak kepada lingkungan dan musia sekitar. Ketika seorang planner dapat merekayasa suatu perencanan dengan partisipatif akan memberikan efek dan dampak yang positif untuk mendukung keberlanjutan pembangunan manusia dan lingkungan