Anda di halaman 1dari 10

Pakm

SeCpoM
BuKirQ
ngly
w
Flow Production PT. SOLO KAWISTARA GARMENTINDO

JJS Sample : Sample yang dibuat oleh technical untuk mengetahui proses dan kesulitan pada saat proses
produksi dan untuk latihan.

A. Sample room
Department pembuatan yang langsung jadi sesuai dengan request buyer
1. Flow chart sample room

2. Pola
- Pembuatan pola
a.Request pola
b.Harus ada techpack, size pack
c. Pembuatan pola sesuai request (produksi/sample)
d.Plot pola
e.Printing pola
f. Pengecekan pola
- Tech pack : penjabaran perbagian-bagian pada style garment
- Size pack : ukuran-ukuran dari garment persizenya
- Trimchart : bahan-bahan dan material accesoris yang akan dibuat garment
- Swatchas : kain kecil (contoh potongan fabric)
3. Marker
a. Menunggu dari pola
b. Membuat plot marker dan cutting plan
(cutting plan : menghitung kebutuhan kain yang dibutuhkan produk garment dengan
persetujuan md untuk mengetahui fabric yang akan dipotong)
c. Cetak marker
4. QC pola
-

B. Gudang
siPrCeg
ua
dP
oL in
kQk
c
t
Is
5. Pembuatan sample
- Flow chart sample

Jenis-jenis sample
a. Proto sample
Sample awal yang akan jalan ke produksi sesuai trim chart dan size pack dari buyer
b. Fit sample
Pengembangan sample dan proto sesuai dari permintaan
c. Sec. fit sample
Bersifat opsional, tergantung dari hasil fit sample
d. PPS (Pre Production Sample)
Sample terakhir yang dibuat di sample room

a. Gudang fabric
Flow chart
 Proses check fabric
1. Kain yang siap diperiksa
2. Diperiksa secara kualitas dengan system 4point penalty yarnages dan persusaian
dengan handloom approval
3. Gudang kain bagus

 Klasifikasi total point


1. 12 points = Grade A
2. 24 points = Grade B
3. 30 Points = Grade C (cuttable)
4. >30 points = Grade D (rejected)

 Jumlah sample untuk dipriksa minimal 10% dari total rollpacl


 Jumlah sample yarnage untuk diperiksa
a. <100 yns, sample pemeriksaan 20%
b. 1001 s/d 10000 yns, sample untuk pemeriksaan 15%
c. 10001 yns, sample untuk pemeriksaan 10%
 Defect fabric: jenis-jenis cacat fabric
 Reject fabric : bahan yang tidak lolos saat proses 4 point
 Loading Fabric
 Penyerahan fabric dari Gudang ke Cutting

 Sample Defect

1. G = Horizontal 5. L= Hole
Broken Yearn 6. Q = Crease Mark
A= Slub/Knots/Nops 7. I = Horizontal Miswave
2. C = Hirizontal 8. G = HorizontalMiswave
Cnarse Yarm 9. M = Stop Mark
3. Q = Crease Mark 10. N = Colour Yarn
4. H = Vertical Miswave

 Table 4 poin system

Panjang Cacat Point Panjang Cacat Point


0-3 inch 1 0-3 inch 1
3,1-6 inch 2 3,1-6 inch 2
6,1-9 inch 3 6,1-9 inch 3
9,1-36 inch 4 9,1-36 inch 4
k
c
a
p
t
s
i
l
g
n Vertical defect

b. Accesoris
 Flow chart acsesoris

 Pengecekan Accesoris
1. Incoming dan dokumen
2. Sampling 20%
3. Result
4. Metal contami
5. Penyimpanan barnag bagus
Horizontal defect

6. Jika barang tidak lolos karantina dan info ke PPIC, MD


7. Approval/Suplier
 Loading Accesoris
Penyerahan Accesoris dari gudang ke produksi (sewing, finishing)
 Contoh/jenis-jenis accesoris
1. Zipper
2. Kancing
3. Stopper
4. Vilcro kasar dan vilcro halus
5. Elastic (band, string,dll)
6. Label (main label, size label,patch label,dll)
7. Benang
C. Cutting room
Sebuah proses yang berfungsi untuk menyiapkan potongan-potongan garment yang akan
diproses.
- Flow Cutting Room
-
p
S
ilM
P
u
rN
a
B
e
C
n
o
L
g
d
k
h
b
tti
m
Q
Dalam proses ada beberapa proses diantaranya
1. Spreading
Proses menggelar fabric untuk proses pemotongan fabric
2. Maker
Penggelaran kertas marker(kertas acuan pemotongan) diatas fabric
3. Proses cutter/cutting
Pemotongan fabric sesuai pola marker yang nantinya akan diproses di sewing untuk
pembuatan garment
4. Proses numbering
Proses penomoran sesuai dengan Lot, berfungsi untuk garment agar tidak terjadi seging.
5. Pengecekan QC
Pengecekan nomor apakah seudah sesuai dengan panel dan size
6. Bandling
Pengelompokan garment yang sudah dipotong, sesuai dengan lot serta size maupun PO yang
nantinya diproses disewing
7. Cek QC
Pengecekan panel
8. Loading
Pengiriman panel-panel yang sudah dicuting yang nantinya di proses di sewing yang akan
menjadi garment

D. Quilting
Proses variasi jahitan untuk membantu sewing menggunakan mesin quilting.
didalam department quilting ada beberapa proses, diantaranya
1. Duck down
Proses pengisian : penutupan sebelum/sesudah proses quilting dalam duckdown. Dalam duck
down ada beberapa proses, yaitu:
a. Filter/filing : proses pengisian duck down/back down sebelum/sesudah proses quilting
b. Penutupan : proses dimana setelah proses pengisian jahitan latar ditutup sebelum proses
flating, duck down/backdown tidak keluar
c. Flating : proses meratakan duck down/back down setelah diisi sebelum/sesudah proses
quilting
2. Heat Transfer
Menggunakan mesin dengan para meter tertentu untuk proses pemasangan print
3. Fuse
sebuah proses untuk memasang interlining ke panel garment dengan menggunakan mesin
fuse
4. Quilting
Proses variasi jahitan menggunakan mesin quilting

E. Sewing
Sebuah department untuk proses penggabungan panel-panel agar sebuah garment, dengan
menggunakan berbagai jenis mesin .
- Jenis –jenis mesin dalam department sewing

1. Single needle (SN) 7. Snap


2. Double needle (DL) 8. BTH (Botton Hool)
3. SN Cutter 9. BTS (Botton Stich)
4. SN Kerut 10. Overdeck (OD2,OD3,OD4)
5. Overlock/obras 11. Mesin BASS
(OL3,OL4,OL5,OL6) 12. Kansai
6. Barteks 13. iron

- Setiap line terdiri dari


1. Supervesior : Mengawasi proses produksi dari awal hingga akhir
2. Asisten : bertugas membantu supervesior saat mengawsi line dan melakukan
absensi dan mengupdate output line
3. Admin : bertugas mendata loading yang masuk di line
- Setiap 2 line ada 1 technical
Tugas utama mengajrkan teknis proses sewing dalam produk garment
- 4 line ada 1 Chief
Memastikan technical dan supervisior sesuai dengan proses produksi serta bertanggung
jawab terhadap line tersebut

F. Finishing
Sebuah Department untuk Proses akhir setelah proses sewing, sebelum produk garment dikirim.
Didalam department finishing ada beberapa proses yaitu:
1. Ironing : proses penggosokan / merapikan sebelum garment masuk polybag sesuai
permintaan buyer
2. Hand tag : pemasangan label sebelum masuk poly bag di dalam label terdapat keterangan
label seperti press label dan main label (variasi)
3. Poly bag : memasukkan garment yang sudah digosok ke dalam kemasan poly bag/plastic
s
W
D
L
I
k
c
m
i
r
ti
B
y
l
o
P
g
T
d
a
H
C
Q
h
S
n
e
p
t
4. Packing : memasukkan poly bag kekardus dan PO/purchase order dan size sesuai schedule

G. IE
seepment
5. Strorage : proses penyimpanan kardus sebelum proses seepment/pengiriman

Flow chart finishing tanpa washing

Flow chart finishing dengan washing

Fungsi gosokan stim


1. Untuk mematikan panel yang akan diproses
2. Panas yang dihasilkan maksimal namun tidak merusak fabric
3. Bias mengeluarkan hembusan stim untuk panel tertentu yang tidak tahan panas

Jenis-jenis gosokan
1. Gosok kering : hanya memanfaatkan panas tapi tidak memanfaatkan stim
2. Gosok stim : untuk mematikan panel dengan stim dan juga merapikan
3. Gosok (ngambang) : hanya menghembuskan panas unutk panel-panel tertentu yang tidak
tahan panas.

Teory Kaizen
Perbaikan/melakukam inovasi/improvisasi secara terus menerus/berkisanambungan agar
menjadi lebih baik dalam system management
- 7 waste (tujuh pemborosan)
1. Waste over
Pemborosan terjadi karena over produksi di barang setengah jadi/wip terlalu banyak di
setiap proses sehingga tidak efektif dan efisien
2. Waste inventory
Pemborosan yang terjadi karena inventory/barang setengah jadi terlalu banyak di setiap
proses sehingga tidak efektif dan efisien
3. Waste of defect
Pemborosan kerusakan barang yang terjadi karena proses produksi sehingga dilakukan
pekerjaan ulang
4. Waste of Transportation
Pemborosan yang terjadi karena transportasi untuk prose satu ke yang lain cukup jauh.
Untuk pemindahan barang yang akan diproses
5. Waste of motion
Pemborosan yang terjadi karena gerakan yang berlebihan pada sat produksi berlangsung
sehingga output yang dihasilkan operator tidak maksimal
6. Waste of waiting
Pemborosan yang terjadi karena mesin tidak bekerja disebabkan menunggu diproses
sebelumnya sehingga output yang dihasilakan tidak seimbang/balance
7. Waste of overprocess
Pemborosan yang terjadi karena proses yang berlebihan sehingga mempengaruhi output
dr produksi tersebut

- Lay out study


Metode pembelajaran untuk mengetahui alur lay out yang berfungsi untuk mengetahui flo
dari garment serta proses yang dilakukan oleh operator, tujuan utama lay out study untuk
mengetahui waste of transportasion flo garment
- Motion study
a. Symbol dan kerja motion study

1. Proses operasi
Gerakan yang dilakukan operator untuk mengubah panel/garment
Contoh: tindes,pasang sleave

2. Prose tranportasi
Gerakan operator untuk memindahkan atau mengubah posisi
tempat/garment
Contoh: mengambil panel
3. Proses inspeksi
Gerakan operator untuk memeriksa atau mengecek garment
setelah proses untuk memenuhi kualitas jahitan
Contoh: cek klim jahitan
4. Delay
Tangan operator tidak melakukan proses atau menunggu panel

5. Operasi dan inspeksi


Gerakan operator untuk melakukan 2 kegiatan sekaligus yaitu
memeriksa dan operasi
Contoh : atur dn posisikan garment pada mesin sanggit
6. Storage
Gerakan operator untuk meletakkan atau menyimpan garment
untuk waktu tertentu
Contoh : meletakan garment setelah proses

b. Tujuan montion study


Pembelajaran untuk mengetahui gerakan operator saat bekerja/beroperasi dari proses ambil
sampai taruh untuk tujuan utama adalah mengetahui waste operator gerakan sehingga
proses tidak bekerja secara efisien

c. Alat-alat yang digunakan untuk motion study


1. Bolpoin
2. From motion study
3. stopwatch
- Production study
Adalah study dalam suatu proses untuk mengetahui produktivitas serta lose time yang terjadi
pada saat proses manufaktur/pembuatan produk
a. 3 para meter dalam pengambilan waktu production study
1. Waktu efektif yaitu waktu yang digunakan operator saat bekerja tanpa allowance
tanpa ada lose time saat proses produksi
2. Target yaitu waktu yang didapat dari proses cycle time dalam satu pengambilan
3. Lose time yaitu waktu pemborosan yang terjadi pada saat proses manufaktur baik
dari mesin, transportasi, perbaikan dan masih banyak lagi sehingga target tidak
tercapai
b. Alat-alat yang digunakan untuk production Study
1. Bolpoin
2. Form production Study
3. Stopwatch

- Rumus perhitungan production study


1. Waktu efektif=siklus efektif: (60 x n)
2. Target=60:waktu efektif
3. Lose time= waktu lose:waktu ps x 100%
4. Cycle time= 1800: (CTx 1,1)
- Cycle Time
Adalah proses pengambilan waktu untuk mengetahui kapasitas untuk operator berdasarkan
SMV,dan SAM
a. SMV (standart Minute Value) dan SAM (Standart Aqtual Minute) adalah standart
pengerjaan suatu proses manufactur yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas output
di satu line produksi.
b. Rumus target cycle time = 1800 detik: waktu cycle time
c. Rumus target menghitung target per tung =main power: (target pertung;16)
d. Waktu operator= cycle time x 10%
- Efisiensi
Pencapaian sebuah line/paramerter kerja dari sebuah line manufactur produksi
- Allowance
Waktu yang diperuntukan operator pada saat proses yang sedang berjalan
- Estimasi
Perkiraan jumlah orang yang dibutuhkan untuk proses produksi

Anda mungkin juga menyukai