Anda di halaman 1dari 9

HAND OUT PBI

CUTTING PROCESS

OLEH :
MEGA CITRA TIARA SIWI, S.PD.
1

CUTTING PROCESS

Cutting adalah proses pemotongan kain atau bahan sesuai pola yang terdapat
pada kertas marka, atau pada kain sehingga di peroleh hasil potongan sesuai ukuran
busana yang telah direncanakan. Proses pemotongan dilakukan pada meja potong
dengan permukaan yang rata, marker yang sudah ditempatkan diatas permukaan
kain yang di-spreading, alat potong, alat pengamanan diri, dan pencahayaan yang
memadai. Cara pemotongan dapat dilakukan dengan cara manual menggunakan
tangan atau menggunakan mesin pemotong otomatis. Pada proses cutting ini
terdapat beberapa tahapan antara lain :
1. Marker Layout
2. Spreading
3. Cutting
4. Bundling
5. Numbering

A. MARKER LAYOUT

Dalam dunia industri busana yang di maksud dengan marker layout


adalah rancangan bahan busana. Merancang bahan adalah memperkirakan
banyaknya bahan yang dibutuhkan pada proses pemotongan. Rancangan bahan
diperlukan sebagai pedoman ketika memotong bahan.
Setelah pola disetujui untuk produksi dan telah dinilai, pola siap untuk
dibuat menjadi pola marker. Potongan-potongan pola di tempatkan ke atas pola
marker, untuk menunjukkan bagian-bagian bahan dan memastikan masing-
masing bagian adalah dalam posisi terbaik untuk mengoptimalkan penggunaan
bahan. Prosedur pembuatan marker dirancang untuk memaksimalkan
produktivitas dan meminimalkan biaya tenaga kerja dan material.

1. Tujuan Marker Layout


Tujuan dari merancang bahan yaitu untuk mengetahui kebutuhan kain
yang diperlukan dengan order yang diproduksi serta agar bahan yang
dipergunakan benar-benar efektif dan efisien. Dalam merancang bahan dengan
cara meletakan pola yang telah diberi kampuh di atas bahan dan diatur
sedemikian rupa sehingga mengetahui berapa banyak bahan yang diperlukan
untuk memproduksi busana.
Rancangan bahan diperlukan sebagai pedoman ketika memotong
bahan. Bila rancangan bahan berbentuk marker yang dipakai untuk memotong
bahan dalam jumlah banyak maka, sebelum diletakkan di atas bahan, panjang
marker dijadikan ukuran untuk menggelar bahan sebanyak jumlah yang akan

PBI | CUTTING PROCESS


2

diproduksi, atau disesuaikan dengan kemampuan alat potong yang


digunakan. Jadi tujuan pembuatan marker layout adalah :
a. Untuk mengetahui kebutuhan kain yang diperlukan
b. Agar bahan yang dipergunakan benar-benar efektif dan efisien
c. Sebagai pedoman ketika memotong bahan

2. Tahapan Marker Layout


Tahapan dalam merancang bahan yaitu berikut ini :.
1) Patern making : proses pembuatan pola.
2) Sample making : pembuatan contoh busana yang akan diproduksi.
3) Grading : memperingkatkan pola ke dalam satu atau beberapa
size/ukuran di atasnya atau dibawahnya
4) Marker Planing and Making : bagian perencanaan dan pembuatan marker
(rancangan bahan) yang digunakan untuk menentukan kebutuhan kain
yang diperlukan sesuai dengan order yang akan diproduksi.

Untuk produksi massal bahan tidak dilipat dua tetapi


dikembangkan,polanya juga dibuat lengkap (utuh) bukan sebelah, pola
tersebut itulah yang disusun untuk membuat marker, dan marker ini selain
untuk menghitung jumlah bahan, juga dipakai sebagai pedoman untuk ukuran
penggelaran bahan (spreading).

Metoda di dalam perencanaan marker ini dapat dibedakan sebagai


berikut:
a. Menggunakan pola dengan ukuran sebenarnya langsung diatas marker
dengan jalan mengatur letak pola-pola agar didapat efisiensi marker yang
terbaik.
b. Menggunakan pola yang diperkecil. Untuk memperkecil pola ini,
digunakan peralatan antara lain, pantograph, meja skala dan kamera.
c. Menggunakan computer yang terintegrasi, yang terdiri dari:
1) Digitizer, keyboard, mouse sebagai pemasok data.
2) CPU sebagai pengolah data dan media penyimpanan.
3) Monitor sebagai media pemantau
4) Printer, plotter sebagai media pencetak.

3. Macam-Macam Marker Layout


1) Nap one way (Peletakkan komponen pola yang semuanya searah)

PBI | CUTTING PROCESS


3

2) Nap either way (Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen
pola yang sama saling berhadapan)

3) Nap either Way (Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen
pola bebas/tidak harus sama saling berhadapan)

B. SPREADING (PENGGELARAN BAHAN)

Teknik Spreading dalam dunia industri adalah proses penggelaran kain


lembar demi lembar hingga menjadi tumpukan kain yang siap di potong
(cutting). Tujuan spreading adalah untuk memperlancar proses cutting dengan
komponen-komponen yang telah ditentukan. ada 2 cara yang dapat dilakukan
pada proses spreading yaitu secara manual atau secara otomatis.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses Spreading adalah:


1. Gelar kain sesuai dengan kebutuhannya.
2. Perhatikan gelaran kain lembar demi lembar secara teliti dan cermat.
3. Pastikan antara gelaran pertama sampai gelaran terakhir tepi kain harus sama
baik memanjang maupun melebar.
4. Tegangan kain harus sama

PBI | CUTTING PROCESS


4

5. Pastikan tidak ada kain yang terlipat, kendor, menggelembung, renggang


satu sama lain, dan kain harus rata
6. Tinggi tumpukan kain atau jumlah lembar kain harus lebih rendah,
dibandingkan dengan tinggi efektif pisau potong
7. Kerapatan atau kepadatan kain dibagian atas, tengah, bawah, harus sama.
8. Pasang kertas marker yang sudah di cek, dan siap untuk di pasang pada
gelaran kain.
9. Siapkan stiker budling dan numbering pada setiap komponen marker
10. Siapkan mesin potong (Cutting Machine) sesuai dengan spesifikasi tumpukan
kain dan gunakan pisau potong yang tajam.

C. CUTTING

Cutting adalah proses pemotongan kain mengikuti pola yang terdapat pada
kertas marka, atau memotong kain dengan mengikuti pola yang terdapat pada
kain sehingga di peroleh potongan sesuai ukuran pakaian yang direncanakan.
Urutan Proses Cutting adalah sebagai berikut:
1. Cek dan cocokan komponen pola dengan komponen pola yang terdapat pada
kertas marka apakah komponen pola sudah lengkap atau belum.
2. Periksa lembar kain bagian atas sampai pada lembar kain bagian bawah
dengan posisi kertas marka.
3. Siapkan mesin/pisau cutting yang tajam.
4. Pasang pisau cutting pada kain dan di-set sesuai dengan ketebalan kain
Pemotongan kain diawali dari bagian tepi dan pastikan memotong sesuai dengan
kertas marker atau sample.

D. BUNDLING

Bundling adalah proses pemberian keterangan atau data pada komponen-


komponen pakaian sesuai dengan bagiannya sesudah dilakukan pemotongan
(cutting). Tujuan bundling adalah untuk mempermudah membedakan bagian-
bagian potongan komponen pakaian maupun size.

PBI | CUTTING PROCESS


5

Urutan Proses Bundling adalah sebagai berikut :


1. Pasang marka di atas gelaran kain
2. Pasang bundle dan numbering di atas marka sesuai dengan komponennya.
3. Lakukan pemotongan (cutting)
4. Setelah selesai pemotongan, Bundel tersebut langsung untuk menyatukan
komponen tersebut agar tidak campur dengan yang lainnya.
5. Lakukan pengelompokan komponen-komponen pola per size.Contoh stiker
bundling.
a. Style : Celana
b. Size :M
c. Tahap :1
d. Bendel :1
e. No seri : 1 – 150
f. Jumlah : 150
g. Komponen : Body Belakang
h. Warna : Blue

Sistem bundling dilakukan pada proses garmen, karena proses garmen tidak
hanya membuat 1 potong pakaian tetapi membuat lebih banyak sesuai dengan
pesanan buyer, tetapi jika hanya membuat 1 potong tidak perlu dilakukan
bundling.

E. NUMBERING

Numbering adalah pemberian nomer secara urut pada komponen-


komponen pakaian/ garmen yang telah dipotong. Tujuan numbering adalah
untuk mengetahui jumlah komponen pakaian/garmen dan mempermudah saat
proses sewing/penjahitan.
Urutan proses numbering adalah sebagai berikut:
1. Ambil Bendeling komponen pakaian/garmen
2. Siapkan nomer
3. Komponen pakaian/garmen lembar demi lembar diberi nomer secara urut
sesuai dengan bagiannya.
4. Kalau sudah selesai langsung bendel kembali dan dikelompokan sesuai
dengan size/ukurannya.

Sistem numbering perlu dilakukan pada proses garmen, karena pada proses
garmen membuat pakaian dengan jumlah banyak dan dengan jangka waktu yang
telah ditentukan sehingga proses produksi akan lebih lancar.

PBI | CUTTING PROCESS


6

F. BAGIAN-BAGIAN POLA CELANA PRIA

POLA DEPAN POLA BELAKANG

BAN PINGGANG 17cm


6cm SAKU PASSEPOILLE

SAKU SISI DEPAN 17cm

8cm LAPISAN
BAHAN UTAMA

14cm
5cm SAKU KLEP BELAKANG

17cm
Lapisan

22cm FURING KANTONG SAKU

Furing

PBI | CUTTING PROCESS


7

G. PEMBERIAN KAMPUH

1,5 cm

4 cm 1,5 cm

2 cm 2 cm 2 cm 2 cm

5 cm 5 cm

PBI | CUTTING PROCESS


8

H. MARKER LAYOUT

LINING BAHAN UTAMA

SELAMAT BELAJAR SEMOGA BERMANFAAT

PBI | CUTTING PROCESS

Anda mungkin juga menyukai