Anda di halaman 1dari 6

4.

3 Aspek Teknis dan Operasi


4.3.1 Visi, Misi dan Tujuan Aspek Teknis dan Operasi
1. Visi
Merencanakan dan merancang tata letak pabrik yang dapat
mendukung kegiatan operasional perusahaan secara optimal
sehingga menjadikan perusahaan yang dapat menghasilkan
produk berkulitas.
2. Misi
a. Mempunyai aturan lokasi serta perlengkapan konveksi agar
dapat beroperasi dengan baik.
b. Mampu menjaga dan memelihara peralatan mesin sehingga
operasional dapat berjalan dengan jangka panjang.
3. Tujuan
a. Mengetahui bagaimana merancang tata letak pabrik serta
mengatur lokasi perlengkapan operasional konveksi dengan
baik.
b. Mengetahui dan mampu menghasilkan menghasilkan kemeja
4.3.2

chambray yang nyaman dikenakan konsumen.


Tahap-Tahap Perencanaan Aspek Teknis dan Operasi
1. Penentuan Jumlah Produksi
Kripik rumput laut bukan merupakan makanan pokok dan
sangat tergantung dari daya beli masyarakat terhadap produk
ini,rencana produksi usaha ini di Kab.Bulukumba, yaitu
Kapasitas produksi = 271780 bungkus / tahun
Kapasitas produksi perbulan = 271780/ 12 = 22648,33 22649
bungkus.
Kapasitas produksi per minggu sebanyak = 22649 / 4 = 5663
bungkus.
Kapasitas produksi per hari kerja = 5663/ 6 = 943,8 944 bungkus.
Kapasitas produksi per jam kerja = 944/ 8 = 118 bungkus.
Maka produksi :

IV-1

118
=15 bungkus / jam
8
2. Langkah langkahPembuatan Produk
a. Operation Process Chart (OPC) Terlampir
Pembahasan Operation Process Chart (OPC), yaitu:
1. Komponen I
a. Nama komponen : bagian depan
b. Jenis
: katun (kain)
c. Berat komponen
:
d. Proses yang dilakukan antara lain:
O 1 :Operasi 1 kain di ukur menggunakan

meteran

dengan insert berupa pola selama 5 detik.


O 2 :Operasi 2, kain di gambar dengan menggunakan
kapur salama 5 detik.
O 3: Operasi 3, kain di potong menggunakan gunting
selama 10 detik
I 1 : Inspeksi I, hasil pekerjaan diatas diperiksa secara
manual selama 0,5 menit.
2. Komponen II
a. Nama komponen
b. Jenis

: Bagian Belakang
: katun (kain)

c. Proses yang dilakukan antara lain:


O4

:Operasi 1 kain di ukur menggunakan

meteran

dengan insert berupa pola selama 5 detik.


O 5 : Operasi 2, kain di gambar dengan menggunakan
kapur salama 5 detik.
O 6 : Operasi 3, kain di potong menggunakan gunting
selama 10 detik
I 2 : Inspeksi I, hasil pekerjaan diatas diperiksa secara
manual selama 0,5 menit.
3. Komponen III
a. Nama komponen : Lengan Kaos
b. Jenis
: katun (kain)
c. Proses yang dilakukan antara lain:

IV-2

O 7: Operasi 1 kain di ukur menggunakan meteran


dengan insert berupa pola selama 5 detik.
O 8: Operasi 2, kain di gambar dengan menggunakan
kapur salama 5 detik.
O 9: Operasi 3, kain di potong menggunakan gunting
selama 10 detik
I 3 : Inspeksi I, hasil pekerjaan diatas diperiksa secara
manual selama 0,5 menit.
Keterangan : komponen dibuat sebanyak 2x
4. Komponen IV
a. Nama komponen : Kera kaos
b. Jenis
: katun (kain)
c. Proses yang dilakukan antara lain:
O 13 :

Operasi 13 kain di ukur menggunakan

meteran dengan insert berupa pola selama 5 detik.


O 14 :

Operasi

14,

kain

di

gambar

dengan

menggunakan kapur salama 5 detik.


O 15:

Operasi 15, kain di potong menggunakan

gunting selama 10 detik


I 5 : Inspeksi 5, hasil pekerjaan diatas diperiksa secara
manual selama 0,5 menit.
a. Assembling I
O 16 :Operasi 16, komponen I dan II dijahit dengan benang
menggunakan mesin jahit selama 8 menit
O 17 :Operasi 17, Hasil assembling I di

bordir

menggunakan mesin border selama 4 detik


I6

: Inspeksi I, hasil assembling di periksa secara


manual selama 1 menit.

O 18 :Operasi 18, Hasil assembling I di jahit dengan


komponen III menggunakan mesin jahit selama 4
menit
O 19 :Operasi

19,

Hasil

assembling

II

di

border

menggunakan mesin border selama 4 detik


IV-3

I7

: Inspeksi 7, hasil assembling II di periksa secara


manual selama 1 menit.

O 20 :Operasi 20, Hasil assembling II di jahit dengan


komponen IV menggunakan mesin jahit selama 4
menit
O 21 :Operasi

21,

Hasil

assembling

III

di

border

menggunakan mesin border selama 4 detik


I8

: Inspeksi 8, hasil assembling III di periksa secara


manual selama 1 menit.

O 22 :Operasi

22,

Hasi

assembling

III

di

Strika

menggunakan setrika dan insert berupa pelembut


selama 1 menit,
O 23 :Operasi 23, membungkus pakaian kedalam plastic
selama 1 menit.

b. Bill of Material (BOM)


Untuk mengetahui bahan dan alat yang digunakan dalam
pembutan kue kering castangel, dapat dilihat pada Bill of
Material (BOM) di bawah ini:
Tabel 3.1: Bill of Material (BOM) Komponen Utama
No Nama Bahan Baku

Jumlah

Bentuk

Ket

1 rol

gulungan

Beli

kain

Tabel 3.2 : Bill of Material (BOM) Komponen Tambahan


No
1

Nama Komponen
Benang

Jumlah
2

Bentuk

Ket
dibeli

IV-4

Tabel 3.3: Bill of Material (BOM) Peralatan


PERALATAN
No.

Nama Alat

1
Mesin Jahit
2
Mesin Bordir
3
Meja Setrika
4
Setrika
5
Meteran
6
Gunting
3. Mengidentifikasi Kebutuhan

Ukuran
Jumlah
(cm)
110 x 60
2
50 x 30
2
100 x 50
1
25 x 10
1
100 x 1
2
20 x 1
2
Jumlah, Mesin, Peralatan,

Sarana dan Prasarana.


a. Routing Sheet (Terlampir)
Berdasarkan perhitungan Routing Sheet, kebutuhan mesin
yang dibutuhkan dalam pembuatan Kripik Rumput Laut per
hari dengan efisiensi mesin 95% adalah 2025527.253 secara
teoritis dan sebanyak 17 secara aktual.
b. MPPC (Terlampir)
Berdasarkan Multi Product Process Chart (MPPC),
kebutuhan mesin yang dibutuhkan dalam pembuatan Kripik
adalah 17.07070707 secara teoritis dan sebanyak 17secara
aktual.
c. Area Alocation dan Tata Letak Pabrik
1. Luas Lantai Storage (Terlampir)
Berdasarkan perhitungan luas lantai gudang bahan baku
(storage 1) adalah sebesar 1.32 m2, (storage 2) adalah
sebesar 0.42 m2
2. Luas Lantai Shipping (Terlampir)
Berdasarkan perhitungan luas lantai gudang barang jadi
(shipping) adalah sebesar 0.268328157
m2.
3. Luas Lantai Mesin (Terlampir)
Berdasarkan perhitungan luas lantai mesin adalah sebesar
2.62053 m2.

4. Mengidentifikasi Lokasi Perusahaan

IV-5

Ket
Beli
Beli
Beli
Beli
Beli
Beli

Tujuan untuk menentukan lokasi dengan tepat dimaksudkan


agar dapat membantu dalam suatu pengolahan tersebut agar lebih
efektif dan efisien serta dapat meminimalkan biaya perusahaan.
Lokasi yang saya pilih untuk tempat mendirikan perusahaan
tersebut yaitu yang beralamat di Kabupaten Bulukumba. Lokasi ini
dipilih dengan pertimbangan :
1. Lokasi dekat dengan bahan baku utama
2. Lokasi berada di dekat pusat perekonomian (pasar tradisional
dan pasar modern).
3. Tenaga kerja mudah didapatkan.

IV-6

Anda mungkin juga menyukai