Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 2

(Mata Kuliah Perancangan Kerja dan Ergonomi )

Dosen pengampu:
Jesi Yardani, S.T.P., M.T.P.

Disusun oleh kelompok 5:


Rindi Wahyunit Eka Sari 2202301005
Cindy Nurkhalifa Azzahra 2202301112
Muslikah 2202301058
Ahmad Ripiadi 2202301054
Afrizal Ilmi Haryono 2202301020

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2024
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1) Mahasiswa mampu mengukur waktu kerja dengan menggunakan metode Stopwatch Time
Study.
2) Mahasiswa mampu men gamati, menganalisa dan mendokumentasikan setiap langkah kerja
pembuatan jamu tradisional
2. Waktu dan tempat kunjungan
Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2024 pukul 09.00 WITA – Selesai.
Bertempat di desa Kampung Baru Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.
3. Alat dan bahan
alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah buku, pulpen dan kamera
handphone.
4. Prosedur kerja
1. Dicari UMKM / rumah produksi yang ada di tanah laut.
2. Dilakukan pengamatan disetiap proses produksi.
3. Dilakukan pengukuran jarak dan waktu pada setiap proses produksi menggunakan
meteran dan stopwatch.
4. Dilakukan dokumentasi pada setiap proses produksi.
5. Dibuat menjadi laporan hasil dari kunjungan tersebut.
5. Hasil
Berikut ini adalah alur proses produksi pembuatan jamu tradisional (

persiapan
pencucian
alat dan pemotongan pemasakan penyaringan pengemasan
bahan
bahan

Gambar 1 diagram alir proses produksi


Bahan yang digunakan pada pembuatan jamu tradisional adalah jahe 1 kg, kunyit 3 kg,
kencur ½ kg, gula putih 1½ kg, gula merah 2 kg dan asam 1 bungkus besar. Sebelum bahan
diolah dilakukan pencucian terlebih dahulu guna untuk menghilangkan kotoran dan tanah yang
menempel, setelah itu dilakukan pemotongan agar bahan tersebut bisa memudahkan ekstraksi
senyawa aktif dari bahan-bahan tersebut, pada proses pembuatan jamu biasanya dilakukan
pemarutan namun pada rumah produksi ini proses tersebut diganti menjadi pemotongan agar
ampas yang terdapat pada hasil air jamu nantinya tidak banyak, selanjutnya dilakukan proses
pemasakan dengan cara merebus bahan bahan tersebut dengan air menggunakan panci besar,
setelah itu dilakukan penyaringan menggunakan alat saring guna untuk memisahkan ampasnya,
pada proses terakhir yaitu pengemasan, pada rumah produksi ini menggunakan kemasan botol
yang berukuran 1,5 liter

Table 3.1 Hasil dari kunjungan

Jarak (setiap
Waktu /proses
No Aktivitas proses Dokumentasi
produksi
produksi)

Persiapan alat 5 menit 26


1 -
dan bahan detik

Pencucian
2 10 menit 5m
bahan
17 menit 28
3 Pemotongan 4m
detik

Pemasakan /
4 2 jam 32 menit 3,658 m
perebusan

8 menit 17
5 Penyaringan 3m
detik

6 Pengemasan 38 menit 3,5 m

Total (per kegiatan) 2 jam 32 menit

Total (semua proses) 3 jam 9 menit

Selisih 37 menit
Pada pembuatan jamu tradisional terdapat 6 proses yang dapat dilihat pada tabel 3.1
diatas. Pada persiapan alat dan bahan memerlukan waktu 5 menit, dan jarak dari persiapan bahan
ke pencucian bahan yaitu 5 meter, pada pencucian bahan memerlukan waktu 10 menit dan jarak
dari pencucian bahan ke pemotongan yaitu 4 meter, pada pemotongan memerlukan waktu 17
menit 28 detik, jarak dari pemotongan ke pemasakan yaitu 3, 658 meter, pada pemasakan
memerlukan waktu 2 jam 20 menit, jarak dari pemasakan ke penyaringan yaitu 3 meter, pada
penyaringan memerlukan waktu 8 menit 17 detik, jarak dari penyaringan ke pengemasan yaitu
3,5 meter dan pada pengemasan memerlukan waktu 38 menit.

6. kesimpulan
Pengukuran tenaga kerja dan waktu sangat penting dilakukan oleh setiap perusahaan.
Umumnya pada setiap perusahaan segala kegiatan wajib dilakukan pengukuran tenaga kerja.
Hasil dari pengukuran tenaga kerja dan waktu berupa tolak ukur yang memberikan infromasi
tentang capaian dari pelaksanaan suatu rencana kerja yang dapat digunakan sebagai patokan
dalam membuat penyesuaian produksi serta pada kegiatan perencanaan dan pengendalian
produksi sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai