BAB II SISTEM INPUT DAN OUTPUT

2.1. Sistem Input Output Sistem produksi pada CV. Arly Konveksi merupakan sistem yang mengumpulkan atau menggabungkan input antara lain material, modal, manusia, mesin, peralatan dan lain-lain dalam suatu cara pengorganisasian melalui proses transformasi dengan tujuan menghasilkan output berupa barang, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini : INPUT BLACK BOX OUTPUT 1. Baju 2. Celana 3. Serbet dan lainnya

1. Energi:listrik 2. Manusia:pemilik dan tenaga kerja 3. Teknologi: Mesin Jahit 4. Peralatan: Bangunan, Ruang kerja, Meja, Kursi, gunting, mal dan PROSES TRANSFORMASI

peralatan lainnya. 5. Bahan: Kain warna putih, Kain

warnah hitam, Benang, dan Kancing 6. Modal 7. Manajemen: bersifattradisional 8. Informasi

`

Feedback -Mutu produk -Jenis Produk -Informasi lainnya Gambar 2.1. Skema Sistem Produksi

2.1.1. Input Pada Sistem Produksi Input proses produksi pakaian pada CV. Arly Konveksi adalah : 1. Manusia Tenaga kerja yang ada pada CV. Arly Knveksi dalam pembuatan pakaian adalah sebanyak 12 orang dengan perincian sebagai berikut :

Table 1.1. Rincian Tenaga Kerja CV. Arly Konveksi NO 1 2 3 4 5 Uraian Jabatan Pemotongan Kain Penjahitan Pemasangan Kancing Penyusunan Produk Jadi Distributor Jumlah Pekerja 2 5 2 2 1

2. Mesin Terdiri dari mesin penjahit. 3. Modal CV. Arly Konveksi di dalam menjalankan usahanya mendapatkan modal dari satu orang pemilik modal yang juga berperan sebagai pemilik usaha tersebut. 4. Energi Energi yang digunakan untuk proses produksi pembuatan pakaian adalah energy tenaga listrik PLN. Apabila listrik padam, maka energi substitusi yang digunakan adalah energy BBM yaitu premium. Premium ini akan membangkitkan genset sehingga menghasilkan energi listrik. 5. Informasi Informasi yang di dapat dalam menjalankan usaha pembuatan pakaian dari bapak Arly tersebut memulai usahanya dari kecil hingga sekarang sudah berkembang.

6. Manajemen Pembagian pekerja didasarkan pada spesialisasi tugas yang semuanya diatur oleh seorang manajer (pemiliknya) yaitu bagian produksi, trasportasi, dan pemasaran. 7. Metode Metode yang digunakan dalam proses produksi adalah dimulai dari pempolaan, pengguntingan, penjahitan, pemasangan kancing, sampai

penggosokan agar terlihat rapi.

2.1.2. Sistem Transfortasi Pada tahap trasformasi ini, maka dapat dijelaskan proses pembuatan pakaian. Cara pembuatan pakaian pada CV. Konveksi Arly adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Membuat disain atau seketsa Mengukur panjang dan lebar kain yang dibutuhkan Membuat pola desain Penentuan ukuran baju Pemotongan kain Memisahkan kain yang telah dipotong berdasarkan ukuran Penjahitan kain Pemeriksaan pada kain yang telah dijahit Perapian pada pakaian yang tampak tidak rapi (mengkerut)

10. Pemasangan kancing baju 11. Pemeriksaan pada produk jadi 12. Packing atau pengemasan produk jadi 13. Pengantara produk jadi ke distributor Proses transformasi diatas dapat digambarkan pada peta proses operasi (OPC) yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

PETA PROSES OPERASI

Kancing Benang Kain Diukur lebar dan kain yang digunakan dengan menggunakan meteran Ditentukan ukuran baju

3"

O-9

Diambil

300"

O-6

Dipasang dimesin jahit 59"

O-1

100"

O-2

370"

O-3 Dipola mal

150"

O-4

Dipotong kain dengan gunting

5"

O-5

Kain dipisahkan sesuai ukuran

900"

O-7

Dijahit dengan mesin jahit

60" I-1

Diperiksa

300"

O-8

Digosok dengan penggosok

150" O-10

Dipasang kancing dengan mesin jahit

60"

I-2

Diperiksa

240" O-11

Dipacking

600" O-12

Dibawa ke tempat distributor dengan sepeda motor

Kegiatan

Jumlah
12 2

Total waktu
53 menit 2 menit
Nama/Paraf Desain Digambar Diperiksa Disetujui Kel. X / Kls. C Kel. X / Kls. C Arie Handoko Ir. Rosnani Ginting,MT Tanggal 4-10-2013 4-10-2013

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar 2.2. Operation Process Chart (OPC)

2.1.3. Output Pada Sistem Produksi Hasil produksi (output) dari usaha ini adalah pakaian yang berupa kemeja dan berbagai kain. Output tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.3. Produk Jadi