“Transportasi Multimoda”
Disusun Oleh :
FERDIAN ISADO ALWI
2020310906
Puji Syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pemurah yang telah berkenaan
melimpahkan Berkat-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Transportasi
Multimoda dengan mencari nilai ekonomi kapal serta keuntungan yang diperoleh dalam sebuah
proyek. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Moch Ricky Dariansyah, ST., M.Si yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Penyusunan makalah ini memang masih jauh dari sempurna,yang mana masih banyak
kekurangan, baik dalam penyusunan maupun penulisannya. Walaupun demikian penulis berusaha
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada untuk penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu demi tersempurnanya dari penulisan ini maka penulis sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Amin.
22 Januari 2022
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : DATA
BAB VI : PENUTUP
BAB II
STUDI PUSTAKA
1. Approach Time (AT) atau waktu pelayanan pemanduan adalah jumlah waktu
terpakai untuk Kapal bergerak dari lokasi lego jangkar sampai ikat tali di tambatan.
2. Effective Time (ET) atau waktu efektif adalah jumlah waktu efektif yang digunakan
untuk melakukan kegiatan bongkar muat selama Kapal di tambatan.
3. Idle Time (IT) adalah waktu tidak efektif atau tidak produktif atau terbuang selama
Kapal berada di tambatan disebabkan pengaruh cuaca dan peralatan bongkar muat
yang rusak).
4. Not Operation Time (NOT) adalah waktu jeda, waktu berhenti yang direncanakan
selama Kapal di Pelabuhan. (persiapan b/m dan istirahat kerja.
5. Berth Time (BT) adalah waktu tambat sejak first line sampai dengan last line.
6. Berth Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat penggunaan Dermaga adalah
perbandingan antara waktu penggunaan Dermaga dengan waktu yang tersedia
(Dermaga siap operasi) dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
prosentase.
7. Turn around Time ( TRT) adalah waktu kedatangan Kapal berlabuh jangkar di
Dermaga serta waktu keberangkatan Kapal setelah melakukan kegiatan bongkar
muat barang ( TA s/d TD).
8. Postpone Time (PT) adalah waktu tunggu yang disebabkan oleh pengurusan
administrasi di pelabuhan.
9. Berth Working Time (BWT) adalah waktu untuk kegiatan bongkar muat selama
kapal berada di tambatan / Dermaga.
Penentuan tenaga dorong yang sesuai dengan kebutuhan dalam pelayaran dinasnya, maka
pemilihan mesin induk harus mampu memenuhi kriteria persyaratan sebagai berikut :
Dalam operasinya dilaut, suatu kapal harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan
kecepatan dinasnya (Vs) seperti yang direncanakan. Hal ini mempunyai arti bahwa, kapal
haruslah mempunyai rancangan system propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi
keseluruhan gaya-gaya hambatan (total resistance) yang terjadi agar memenuhi standar
kecepatan dinasnya. Secara umum, system propulsi kapal terdiri dari 3 komponen utama, antara
lain:
Ketiga komponen utama ini merupakan satu kesatuan yang didalam proses perancanaannya
tidak dapat ditinjau secara terpisah. Kesalahan didalam perancangan, akan membawa
konsekuensi yang sangat besar terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut:
Konfigurasi dari ketiga komponen utama system propulsi ini sangat dipengaruhi oleh
rancangan fungsi kapal itu sendiri, serta bagaimana misi yang harus dijalankan dalam
operasionalnya di laut.
2.5 BBM
Pada dasarnya pembakaran merupakan reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Selain
itu, pembakaran juga merupakan hasil sejumlah besar reaksi yang rumit. Pada proses
pembakaran akan disertai dengan pembebasan kalor (panas) dan cahaya. Reaksi yang mungkin
terjadi adalah reaksi pirolisis yaitu pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil
tanpa kehadiran oksigen jika bereaksi dengan oksigen maka reaksi ini akan menghasilkan
nyala (Fessenden dan Fessenden, 1997). Bahan bakar merupakan material dengan suatu jenis
energi yang bisa di ubah menjadi energi berguna lainnya. Jenis-senis bahan bakar :
Proses pembakaran yang ada selama ini, terbagi atas dua jenis pembakaran, yaitu :
Emisi dari pelayaran kapal telah mempengaruhi komposisi kimia atmosfir secara signifikan
yang pada akhirnya berpengaruh terhadap iklim di bumi. Seperti diketahui, emisi gas buang
dari cerobong asap kapal mesin mengandung CO2, NOx, SOx, CO, hidrokarbon dan partikel-
partikel berat lainnya.
a. Biaya kepelabuhanan
b. Biaya bunker
c. Biaya air tawar
d. Biaya minyak pelumas
e. Biaya pelayanan barang
f. Pajak muatan
a. Gaji ABK
b. Asuransi ABK
c. Seragam ABK
d. Makanan ABK
e. Store
f. Maintenance
g. Repair
METODOLOGI
Data – data diatas merupakan data yang akan diolah berdasarkan table metode
RFR (Required Freight Rates).
RFR ( Required Freight Rates ) adalah biaya yang dikeluarkan dalam suatu
proyek transportasi untuk memindahkan sejumlah barang atau penumpang dari
tempat asal ketempat tujuan.
Bagan RFR ( Required Freight Rates ) diataslah yang menjadi acuan dalam
menentukan jenis-jenis perhitungan yang muncul pada data sekunder. Tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pada kapal rancangan.
3.2 Biaya
Biaya kapal adalah banyaknya pengeluaran mulai dari harga kapal itu sendiri serta biaya
operasional kapal pada saat berlayar dan berlabuh. Dalam hal ini bila kita menggunakan acuan
Peraturan Menteri Perhubungan RI No. PM 22 Tahun 2018, maka akan diperoleh biaya yang
sesuai dengan bagan RFR (Required Freight Rates) yang juga disesuaikan dengan kapal
penulis.
1 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
=
0,86 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐻𝑆𝐷
Penjelasan :
Merupakan hasil perkalian dari : (frekuensi atau jumlah voyage) x (lama
M/E beroperasi per voyage) x (konsumsi BBM dalam Ton per hari) x (harga
BBM per Ton (harga subsidi)). Lama M/E beroperasi per voyage diperoleh
dari = (lama pelayaran dalam 1 round voyage) - (lama kapal barang di
pelabuhan pangkal dan pelabuhan singgah), sedangkan konsumsi BBM
dalam Ton per hari didapat dari rumus :
Untuk harga BBM atau HSD adalah harga standar dari Pertamina
yang ditetapkan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota setempat ditambah
ongkos angkut dari darat ke kapal (harga subsidi).
Menurut Poelsh besarnya konsumsi bahan bakar minyak dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :
Dimana :
Vs = Kecepatan (Knots)
2) Mesin Bantu
Metode perhitungan anggaran biaya BBM mesin bantu
menggunakan rumus :
FCt = NCR (0,70 x HP] x SFOC x 24 x 10-3 x 1,05 kg/ hr
Keterangan :
24 = 24 Jam
10-3 = Perubahan dari gram ke kg
1,05 = faktor yang memperhitungkan kebutuhan bahan bakar
akibat kebocoran karena penuaan mesin.
Atau konsumsi bahan bakar dalam satuan liter (FCJ) dapat dihitung
sebagai berikut:
1
FCl = 𝐹𝐶𝑡 𝑥 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟/𝐻𝑎𝑟𝑖
0,86
Dimana :
1 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
=
0,86 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐻𝑆𝐷
Penjelasan :
1
x (2gr/HP/Jam) x 24 Jam x MCR x 10-3 x 1,05 = Lt/Hr
0,89
Dimana :
Vs = Kecepatan (Knots)
Keterangan :
1 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
=
0,86 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑙𝑢𝑚𝑎𝑠
1
x (2gr/HP/Jam) x 24 Jam x MCR x 10-3 x 1,05 = Lt/Hr
0,89
Keterangan :
1 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
=
0,86 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑙𝑢𝑚𝑎𝑠
Penjelasan :
Penjelasan :
1) biaya labuh : ukuran kapal dalam GTx tarif PNBP x jumlah voyage
2) biaya tambat : ukuran kapal dalam GT x tarif PNBP per etmal (1
etmal = 24 jam) x jumlah voyage
Penjelasan :
E = t x HP x EF x 10-6
Keterangan :
E = Emisi
HP = Horse Power
EF = Emision Factor
Dari rumus umum diatas dapat dijelaskan untuk E adalah Emisi yang akan
kita hitung, A adalah laju aktifitas yang dilakukan, (contoh : Konsumsi BBM untuk
perjalanan dari kota A ke kota B adalah sekian liter), EF adalah faktor emisi yang
tertera dibawah dan ER adalah Efisiensi pengurangan yang dilakukan untuk
mengurangi polutas yang dikeluarkan oleh sebuah alat yang mengeluarkan polusi.
Pada kasus ini, banyaknya emisi dapat kita hitung dengan tabel faktor
emisi dibawah ini.
Karbon Oksidan
3 0,6821 g/Liter
(CO2)
Nitrogen
4 Dioksida 13,542 g/Liter
(NO2)
5 Partikulat 0,6033 g/Liter
6 Debu 0,5985 g/Liter
Ukuran Ukuran
• Panjang 21 – 1.040 meter • Panjang 601 meter
• Lebar 6 - 50 meter • Lebar 36 meter
• Kedalaman 5 - 14 meter
Fasilitas • Kedalaman 7 meter
• 64 Unit Reach Stacker Fasilitas
• 138 Unit Forklift • 1 Unit Mobile Cranee 30 Ton
• 32 Unit QCC • 1 Unit Forklift 3 Ton
• 113 Unit RTGC • 14 Unit RTG
• 7 Unit Side Loader • 24 Unit truck
• 212 Head Truck • 2 Unit Side Loader
• 212 Unit Chasis • 72 Unit Reefer
• 11 Unit Excavator • 6 Unit Container Crane
• 7 Unit Shore Crane • 2 Unit Timbangan Gantung
• 1 Unit Mobile Crane • 7 Unit Reach Stacker
• 7 Unit Top Loader • 5 Unit Forklift
• 14 Unit HMC
• 5 Unit RMGC
Jumlah = 27 orang
Ruang muat minyak dikapal ini digunakan untuk mengangkut minyak jadi. Dalam ruang
ini minyak disimpan dengan rapi dan dengan standar tertentu untuk menanggulangi berbagai
masalah yang dapat timbul, baik itu kebocoran atau pencemaran lingkungan. Ruang ini telah
memenuhi berbagai syarat yang ditentukan khususnya untu kapal tanker.
Berdasarkan data perhitungan yang ada. Kapal Product Oil Tanker 2300 DWT dapat
menampung muatan sebesar:
Cargo Oil = 2653,01 m3
Fresh Water = 40,61 m3
Gaji Per-Bulan
No. Nama Bagian Tunjangan Per-Tahun Premi Layar
(Rp)
1 Nahkoda/Captain Rp30.000.000 Rp40.000.000 Rp2.000.000
2 KKM Rp25.000.000 Rp27.000.000 Rp2.000.000
3 Juru Sekoci Rp17.000.000 Rp9.000.000 Rp1.000.000
4 Mualim Rp15.000.000 Rp28.000.000 Rp1.700.000
5 Markhonis Rp15.000.000 Rp9.000.000 Rp1.000.000
6 Kelasi/Crew Deck Rp13.000.000 Rp7.500.000 Rp900.000
7 Masinis Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp1.200.000
8 Electriciant Rp10.000.000 Rp12.000.000 Rp1.300.000
9 Pump Man Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp1.200.000
10 Oil Man Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp1.200.000
11 Filler Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp1.200.000
12 Engine Crew Rp10.000.000 Rp18.000.000 Rp1.500.000
13 Fireman Rp10.000.000 Rp9.000.000 Rp1.000.000
14 Koki Rp9.000.000 Rp9.000.000 Rp1.000.000
15 Pembantu Koki Rp8.000.000 Rp7.500.000 Rp900.000
16 Pelayan Rp7.000.000 Rp5.000.000 Rp800.000
Harga
No. Jabatan Jumlah Harga/Th
pakaian
1 Captain 400.000 2 800.000
2 Chief Officer 400.000 2 800.000
3 Second Officer 400.000 2 800.000
4 Third Officer 400.000 2 800.000
5 Chief Engineer 400.000 2 800.000
6 Second Engineer 400.000 2 800.000
7 Third Engineer 400.000 2 800.000
8 Electrician 400.000 2 800.000
9 Pump Man 400.000 2 800.000
10 Oil Man 400.000 2 800.000
11 Engine Crew 400.000 2 800.000
12 Filler 400.000 2 800.000
13 Juru Masak 400.000 2 800.000
14 Pelayan 400.000 2 800.000
Tabel 8 Biaya Pakaian Dinas
𝑅𝑝 688.000.000.000
10000 = 𝑅𝑝 68.800.000
Dari besaran harga diatas, bila mengasumsikan harga kapal setiap DWT nya
sama, maka akan didapat harga untuk Kapal Tanker 2300 DWT adalah :
Bila kita asumsikan bunga bank sebesar 5% per tahun dan pinjaman selama 10 th
maka besar nominal yang harus dibayarkan ke bank setiap tahunnya adalah :
5.2.1 Pelayaran
Lamanya waktu pelayaran sangatlah berpengaruh terhadap tingkat keuntungan yang akan
didapat dari perusahaan pelayaran. Semakin cepat waktu pelayaran, maka jumlah muatan yang
mungkin dapat diangkut juga akan semakin banyak. Hal ini dapat kita amati melalui:
Keterangan
Pelayaran
No. Jarak Kecepatan Lama perjalanan
Dari Sampai
Olah Gerak
Bongkar muat pada kapal tanker yang mana pengoprasiannya desesuaikan dengan
fasilitas pompa yang dimiliki oleh suatu pelabuhan. Dalam hal ini jumlah muatan yang dibawa
adalah 2653,01 m3. Dapat kita analisis seperti:
Merupakan waktu yang muncul dari hal-hal yang tidak diduga-duga selama
waktu efektif berjalan. Baik itu dikarenakan keterlambatan, waktu tunggu,
ataupun gangguan-gangguan lainnya. Umumnya waktu tidak efektif suatu
pelayaran adalah 5% dari waktu efektif yang ada, atau sebesar:
2502,9 jam x 5% : 125,1 jam
• Waktu Efektif Sesungguhnya
• 262837,5 m3 / Tahun
Series 1
Untuk mencari data 20 tahun kedepan, dapat kita asumsikan kebutuhan BBM di
Kalimantan Selatan mengalami kenaikan sebesar 10% tiap tahunnya.
Maka Kebutuhan BBM dan kapal pengangkut untuk 20 tahun kedepan adalah
sebagai berikut:
Tahun Kebutuhan Jumlah
Kapal
2020 30.652,00 1
2021 33.717,20 1
2022 37.088,92 1
2023 40.797,81 1
2024 44.877,59 1
2025 49.365,35 1
2026 54.301,89 1
2027 59.732,08 1
2028 65.705,28 1
2029 72.275,81 1
2030 79.503,39 1
2031 87.453,73 1
2032 96.199,11 1
2033 105.819,02 1
2034 116.400,92 1
2035 128.041,01 1
2036 140.845,11 1
2037 154.929,62 1
2038 170.422,59 1
2039 187.464,84 1
2040 206.211,33 1
Pelabuhan
6 Tiba Di Tujuan Banjarmasin Hari ke 3
03.51
7 Sandar Kapal 0,5 jam 03.51-04.21 -
Bongkar Muat
8 3 jam 5 menit 04.21-07.06 -
Kapal
Pelabuhan
9 Berangkat Banjarmasin -
07.06
Keluar
10 0,5 jam 07.06-07.36 -
Pelabuhan
Perjalanan 39 jam 31 menit
11
= ± 1,5 hari
Tiba Di Pelabuhan
12 Tajung Priok Hari ke 5
Tujuan
5.5 Pemasukan
Bila diasumsikan Cargo Oil yang dibawa oleh Kapal merupakan minyak dengan harga Rp
9.600/Liter dengan rasio biaya angkutan besarnya 1 : 3 dari harga muatan maka didapat:
Rp 33.264.000.000
3 = 𝑅𝑝 11.088.000.000
Maka dalam satu tahun pemasukan yang didapat oleh kapal sebesar
= Rp 11.088.000.000 x 99 trip
= Rp 864.864.000.000 / Tahun
5.6 Pengeluaran
Adapun biaya pengeluaran kapal dalam setahun terdiri dari :
= 5% x Rp 158,240,000,000
= Rp 11.300.400.000
Rp 158,240,000,000 − Rp 11.300.400.000
𝐵𝑃𝐾 = 𝑅𝑝 10.735.380.000 / 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 963,706 ton/tahun
= Rp 67.459.420
Pelayaran
No. Jarak Kecepatan Lama perjalanan
Dari Sampai
Olah Gerak
Bila dikalkulasikan maka jumlah BBM yang dibutuhkan dalam satu tahun
adalah: WDot = WDO1 + WDO 2
= 2.841,88 + 0,07
= 2.841,95 Ton BBM/Tahun
Dengan demikian biaya yang dihasilkan dari penggunaan BBM ddalah:
Harga BBM = Rp 9.500 x 2.841,95
= Rp 26.998.525 / Tahun
perawatan kapal setiap tahunnya selalu naik karena umur kapal terus bertambah
dan semakin tua umur kapal maka akan semakin banyak yang harus perbaikan.
Besarnya diperkirakan 5% dari harga kapal per 4 Tahun. Maka:
= 5% x Harga Kapal / 4 Tahun
= 5% x Rp 158,240,000,000 / 4 Tahun
= Rp 11.300.400.000 / 4 Tahun
➢ Claim Asuransi
Dihitung sebesar 50% dar harga kapal, maka:
= 50% x Rp 158,240,000,000
= Rp 113.004.000.000 /Tahun
= 2% x Rp 11.088.000.000
= Rp 221.760.000 / Tahun
Total Pajak = Pajak Kapal + Pajak Muatan
= Rp 3.390.120.000 + Rp 221.760.000
= Rp 3.611.880.000 / Tahun
5.10 Total Pemasukan dan Pengeluaran
Jenis Tahun 2020
Kebutuhan Kapal 1
Pemasukan Rp864.864.000.000
Cicilan Rp23.730.840.000
Biaya Langung Rp148.727.506.033
Biaya Tidak Langung Rp2.232.000.000
Surat Menyurat Rp34.500.000
Pajak Rp3.611.880.000
Pengeluaran Rp178.336.726.033
Pendapatan Rp686.527.273.967
➢ Pemasukan
Bila diasumsikan nilai inflasi BBM di Indonesia sebesar 5% dan sampai 20 tahun ke
depan tetap sama (5%), dengan ketentuan:
- Biaya langsung mengalami inflasi 10% setiap tahunnya
- Biaya tidak langsung mengalami inflasi 10% setiap tahunnya
55
PERKIRAAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SELAMA 20 TAHUN
56
PERKIRAAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SELAMA 20 TAHUN
Cicilan Kapal Lunas Kapal Lunas Kapal Lunas Kapal Lunas Kapal Lunas
Biaya
Rp 385.760.847.382 Rp 424.336.932.120 Rp 466.770.625.333 Rp 513.447.687.866 Rp 564.792.456.652
Langsung
Biaya Tidak
Rp 5.789.233.171 Rp 6.368.156.488 Rp 7.004.972.137 Rp 7.705.469.351 Rp 8.476.016.286
Langsung
Surat
Rp 89.484.115 Rp 98.432.526 Rp 108.275.779 Rp 119.103.357 Rp 131.013.693
Menyurat
Pajak Rp 5.883.371.925 Rp 6.177.540.521 Rp 6.486.417.547 Rp 6.810.738.424 Rp 7.151.275.345
57
PERKIRAAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SELAMA 20 TAHUN
58
PERKIRAAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN SELAMA 20 TAHUN
59
5.12 Perhitungan Net Present Value (NPV)
Dari data yang telah dikumpulkan, dapat kita hitung nilai pendapatan yang
di didapatkan dari penanaman modal investasi awal pada sebuah kapal Cargo Oil
Tanker, sebagai berikut :
= Rp 7.711.674.163.612 - Rp 67.802.400.000
= Rp7.643.871.763.612
Maka, dari hasil perhitungan menggunakan metode NPV yang dihasilkan ada (+)
berarti investasi diterima / dapat dijalankan
60
5.13 Emisi Gas Buang
Berdasarkan asumsi perhitungan waktu efektif kapal. Dimana mesin terus bekerja,
kita dapat menghitung jumlah emisi yang terbuang dengan rumus :
E = TBBM X EF x 10-6
Dimana :
E = Emisi
TBBM = Total BBM (2.841,95 Ton/Tahun)
EF = Faktor Emisi (Emision Factor)
Faktor
No Jenis Polutan Satuan
Emisi
Sulfur Dioksida
1 0,5985 g/Liter
(SO2)
2 Timbal Hitam (Pb) 0,07 g/Liter
Karbon Oksidan
3 0,6821 g/Liter
(CO2)
Nitrogen Dioksida
4 14 g/Liter
(NO2)
5 Partikulat 0,6033 g/Liter
6 Debu 0,5985 g/Liter
Sumber : Hasil Survey
Maka :
No Jenis Polutan Emisi Satuan
Sulfur Dioksida
1 0,00170 Ton/Tahun
(SO2)
2 Timbal Hitam (Pb) 0,00020 Ton/Tahun
Karbon Oksidan
3 0,00194 Ton/Tahun
(CO2)
Nitrogen Dioksida
4 0,03849 Ton/Tahun
(NO2)
5 Partikulat 0,00171 Ton/Tahun
6 Debu 0,00170 Ton/Tahun
61
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa perhitungan penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
- Data yang dipakai untuk acuan yaitu data kapal yang penulis gunakan untuk merancang
kapal.
- Rute yang direncanakan adalah Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Banjarmasin,
dengan jarak tempuh pulang pergi ± 1030 Mil Laut.
- Kapal dalam sekali trip pulang pergi memerlukan waktu ± 3,5 hari dan dalam setahun
mendapatkan 99 trip.
- Pendapatan kapal dalam setiap tahun selalu mengalami kenaikan.
- Perhitungan menggunakan metode Net Present Value (NPV) dan hasilnya positif yang
artinya investasi dapat dijalankan.
- Emisi gas yang dikeluarkan kapal tiap tahun paling besar adalah nitrogen dioksida yaitu
sebesar 0,03849 Ton/Tahun selama masa berlayar maupun dipelabuhan.
6.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini membutuhkan survey dan analisa
yang kuat. Seluruh perhitungan dan analisa merupakan estimasi sederhana, karena faktor-
faktor yang mempengaruhi pasar belum diperhitungkan, sebagai contoh yaitu krisis
ekonomi, kebijakan pemerintah, dan hal lain yang dapat berpengaruh terhadapat
perhitungan dan analisis diatas. Maka dari itu penulis sangat berharap pembaca terutama
pembimbing dapat memaklumi dan juga dapat memberi kritik dan saran yang membangun
untuk penulis mengoreksi dan memperbaiki penulisannya. Semoga bermanfaat dan terima
kasih.
62
DAFTAR PUSTAKA
- http://ports.com/sea-route/port-of-banjarmasin,indonesia/port-of-tanjung-priok,indonesia/
- http://www.shipbroker.net/list/list1_result.asp?page=4
- File PPT Metode Kuadrat Terkecil Untuk Mencari Garis Trens Linear-1
- File PDF Perhitungan Kapasitas Dan Evaluasi Ekonomi
- File PDF Charter Dan Biaya Kapal
- Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 22 Tahun 2018 Tentang
Komponen Penghasil dan Biaya yang Diperhitungkan dalam Kegiatan Subsidi
Penyelenggaraan Angkutan Barang di Laut.
- https://jurnalmaritim.com/mengenal-oil-tanker-dan-chemical-tanker/
- http://www.infohargabbm.com/
- https://www.simulasikredit.com/apa-itu-net-present-value-npv/
- https://jurnalingkungan.wordpress.com/2010/03/01/faktor-emisi/
63