Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Berdirinya Laskar Merah Putih

Djola 9:07 PM No comments :


A.  Sejarah Berdirinya Laskar Merah Putih

NKRI pada dasarnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Kuasa, dimana kekayaan dari hasil

sumber alam yang begitu besar seperti Migas, Batu bara, Mas, Kayu, Rotan dan lain sebagainya,

maka sesungguhnya bangsa Indonesia seharusnya dapat melepaskan diri dari Multi Krisis dan

tidak ketergantungan dari negara lain untuk itu bangsa Indonesia yang merupakan masyarakat

majemuk harus merapatkan barisan bersatu di dalam persatuan nasional demi kepentingan

bangsa dan negara.

Terbentuknya Laskar Merah Putih (LMP) merupakan sebuah wadah perhimpunan aktivis,

anggota mayarakat, gabungan 106 LSM yang mempunyai visi yang sama, dalam rangka

mewujudkan kemerdekaan yang hakiki dan membela kebenaran serta menegakan keadilan

terhadap yang lemah diatas bumi pertiwi dengan nama pada waktu itu Forum Bersama Laskar

Merah Putih. Didirikan pada tanggal 28 Oktober 2000 dengan  inspirator Alm. Eddy Hartawan

Siswono dan beberapa rekanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun demikian kita

semua patut berbangga hati dan berterimakasih serta memberikan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada para penggagas/inspirator dan deklarator LMP.

Dalam perjalanannya Ketua Umum hingga beliau wafat secara mendadak, Alm Eddy Hartawan

Siswono membangun LMP ini dengan segala kreatifitas dan loyalitas yang tinggi, sehingga

mampu membesarkan LMP terus berkibar memperjuangkan program-program kerja nyata serta

mempertahankkna keutuhan NKRI. Kita semua patut meneladani beliau sebagai pejuang bangsa

untuk terus maju memberikan inspirasi dan kerja-kerja nyata dalam menyumbangkan pemikiran
untuk bangsa dan negara. Secara sah, pada tahun 2004 dalam perjalanannya LMP ber-Akta

Notaris Irma Bonita, SH Nomor 8 Tanggal 8 Agustus 2004 dengan 28 orang pendiri.

Laskar Merah Putih dilahirkan oleh Forum Bersama Laskar Merah Putih sedang Laskar Merah

Putih dilahirkan pada saat Timor Timur akan lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi NKRI. Waktu itu

suasana di Timor Timur sangat mencekam dan tidak menentu disebabkan oleh karena negara

asing ikut campur dalam negeri kita, Indonesia tercinta. Sebagai anak-anak bangsa yang

memiliki kebangsaaan berjiwa Nasionalis, dengan semangat patriotisme merasa terpanggil untuk

berbuat sesuatu karena tidak merelakan Timor-Timur lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi, namum

Laskar Merah Putih tunduk atas keputusan pemerintah mengenai status Timor Timur yang

akhirnya lepas dari pangkuan Ibu Pertiwi.

Laskar Merah Putih dengan lantang menyerukan kepada pemerintah dan seluruh komnponen

bangsa bahwa: “Tidak ada lagi daerah lain yang lepas dari pangkuan ibu pertiwi untuk itu

seluruh rakyat indonesia apapun sukumu apapun agamamu mari kita singsikan lengan baju, kita

bersatu memepertahankan kedaulatan bangsa indonesia menjaga keutuhan perrsatuan dan

kesatuan bangsa menjaga wilayah kita tercinta indonesia”.

Laskar Merah Putih itu sendiri dalam rentang sejarah perjuangan pergerakkan kemerdekaan

Indonesia telah ada dan merupakan suatu pasukan yang sangat berani dan pantang menyerah di

dalam setiap pertempuran melawan penjajah, pasukan Laskar Merah Putih tersebut berada di

belahan Timur Indonesia tepatnya di daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Dipandang dari segi

iklim yang berlaku di tanah air saat itu, faktor penting yang turut mendorong kelahiran Laskar

Merah Putih adalah keberanian sejumlah besar Putra - Putri Indonesia yang tidak rela melihat

kondisi bangsa dan negara yang pada saat itu, rasa kebangsaan, rasa nasionalis dan semangat
patriotisme mulai memudar dan dimana-mana telah terjadi 5 (lima) erosi kehidupan berbangsa

dan bernegara anatara lain : erosi kebangsaan, erosi nasionalis, erosi patriotisme, erosi

kebudayaan/moral bangsa, erosi kepercayaan diri sebagai bangsa indonesia yang merdeka -

berdaulat serta bermartabat.

Sehingga untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa didalam bingkai Bhineka

Tunggal Ika, maka perlu membangkitkan kembali roh nasionalis - roh kebagsaaan serta

semangat patriotisme pada setiap anak-anak bangsa untuk menjaga harkat dan martabat bangsa

serta menjaga kedaulatan NKRI, dan tetap berkibarnya sangsaka Merah Putih dari Sabang

sampai Marauke.

Dipandang dari segi tujuannya, kelahiran Laskar Merah Putih pada dasarnya perihatin melihat

kondisi bangsa pada saat ini yang mulai kehilangan jati diri serta memudarnya rasa nasionalis

dan rasa kebangsaan serta semangat patriotisme, inilah yang membangkitkan anak-anak bangsa

berusaha bangkit roh Nasionalis dan roh Kebangsaan dan untuk meneruskan cita-cita dari para

pejuang 45 dalam bidang :

1.    Pengabdian untuk memperjuangkan dalam menciptakan kebersamaan diantara anak-anak bangsa

dalam konteks multi perbedaan antar suku dan agama;

2.    Pengabdian untuk mengangkat harkat martabat serta derajat kehidupan bangsa, yang selama 350

tahun lamanya merana sebangai bangsa yang dijajah.

Laskar Merah Putih meskipun hanya merupakan sebuah organisasi kecil, namun ternyata

dimana-mana mandapat tanggapan yang luas dan hangat dari rakyat, bergabungnya organisasi -

organisasi kemasyarakatan lainya ke dalam Laskar Merah Putih ini, merupakan suatu

kepercayaan dari rakyat, sehingga Laskar Merah Putih dapat tumbuh dan berakar dari bawah,
bersama-sama rakyat membentuk Markas Daerah dan Markas Cabang serta Markas Anak

Cabang jauga termasuk brigade-brigade sebagai ujung tombak Laskar Merah Putih dalam

pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara maka Laskar Merah Putih akan terus

berjuang dan mendobrak hal-hal yang merugikan rakyat antara lain : dihapusnya bantuan dana

terhadap partai-partai politik, dan dihapusnya perumahan anggota dewan diseluruh Indonesia.

Karena dalam pandangan Laskar Merah Putih bahwa kedua hal tersebut sangat merugikan rakyat

dan perlu digaris bawahi bahwa dana pemerintah adalah uang rakyat maka dari kami serukan

agar perumahan anggota dewan dijual dan uangnya dikembalikan kepada kas negara maka

dengan demikian alangkah indahnya, alangkah terhormatnya apabila dana-dana tersebut

disalurkan kepada petani, nelayan, kaum buruh atau kepada masyarakat yang membutuhkan serta

membangun perumahan Veteran Republik Indonesia di seluruh Nusantara serta untuk bidang

usaha manapun untuk kesejahteraan para pejuang bangsa, kesejahteraan prajurit TNI/POLRI.

Oleh karena itu merupakan kewajiban kita bersama untuk menjemput kaum yang tercecer dan

tertinggal, kaum terhina dan kaum tertindas yang tidak mendapatkan perhatian sehingga menjadi

warga negara kelas kambing yang tidak diakui keberadaannya diseluruh kehidupan dari tingkat

pusat sampai tingkat desa untuk itu Laskar Merah Putih menyerukan dengan lantang kepada

seluruh komponen bangsa Indonesia bersatu padu, singsingkan lengan baju kita, merapatkan

barisan, berjuang dengan seluruh kemampuan untuk dapat segera memasuki pintu gerbang

kemerdekaan yaitu: “Terwujudnya Masyarakat Yang Sejahtera Adil Dan Makmur”.

Pertumbuhan yang pesat antara lain dimungkinkan karena Laskar Merah Putih mengutamakan

bidang-bidang karya yang praktis mengutamakan karya-karya yang kecil namun nyata, dari pada
rencana-rencana besar yang penuh janji tetapi tidak pernah terwujud. Laskar Merah Putih

mendidik para anggotanya dalam semangat. Dengan semangat bekerja dan berkarya untuk

kepentingan masyarakat akar rumput Laskar Merah Putih walaupun melaksanakan karya-karya

yang kecil, tetapi bersifat meluas dan nyata, yang lebih penting lagi, hasil-hasilnya secara

langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh para anggota dan oleh rakyat luas, disnilah terletak

kunci dari pertumbuhan yang pesat Laskar Merah Putih. Perkembangan yang pesat ini juga

dimungkinkan oleh karena Laskar Merah Putih dalam gerak langkahnya dituntun serta dilandasi

oleh suatu "Sambung Rasa" dengan dengan rakyat, yang kemudian tumbuh menjadi "Sambung

Jiwa" sehingga menyatu dengan rakyat tanpa membedakan etnis, suku dan agama, sehingga

dapat menciptakan kebersamaan diantara anak-anak bangsa.

Demi menciptakan kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia maka Laskar Merah Putih harus

membuka pintu yang seluas-luasnya bagi masyarakat agar dapat berhasil mengembangkan

pertumbuhan dan berakar dari bawah serta dapat menciptakan kebersamaan diantara sesama

anak bangsa sehingga akan selalu dicintai oleh rakyat.

Menamakan organisasi ini dengan nama Laskar Merah Putih untuk mengingatkan kepada anak-

anak bangsa pada saat perjuangan kemerdekaan dimana banyaknya keterlibatan laskar-laskar

dimedan juang yang mempergunakan senjata tajam atau bambu runcing, namun di era mengisi

kemerdekaan ini seluruh anggota Laskar Merah Putih dilarang keras mempergunakan senjata api

- senjata tajam atau yang menamakan pedang dan harus tunduk dengan undang-undang atau

peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah kita dan perlu digarisbawahi bahwa Laskar

Merah Putih bukan kumpulan organisasi “Premanisme” namun Laskar Merah Putih adalah

organisasi “Forum Bersama Lembaga Swadaya Masyarakat” yang cinta damai dan organisasi
yang terus menerus berjuang mempersatukan seluruh komponen bangsa demi menciptakan

perdamaian yang abadi di negara kita tercinta Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai