Sebagai warga negara Indonesia yang mempunya jiwa nasionalisme, kita harus mempunyai
kesadaran dan semangat cinta NKRI. Semangat dan cinta NKRI dibuktikan dengan
pemahaman kita mengenai NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setidaknya kita
sebagai warga negara yang baik, harus mengetahui apa arti dari NKRI. Sebagai cara untuk
mengingat betapa para pejuang Indonesia telah berkorban tenaga, pikiran, harta, bahkan
nyawa sekalipun demi terbentuknya NKRI.
Berikut ini adalah kronologis singkat mengenai proses terbentuknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia:
BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada
tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai Ir. Soekarno.
Sutan Syahrir mendengar issu lewat radio bahwa pemerintah Jepang telah menyerah kepada
tentara Sekutu, hal itu menjadi pemicu para pejuang Indonesia guna secepatnya
mempersiapkan kemerdekaanya. Sepulang dari Dalat, Vietnam tanggal 10 Agustus 1945 para
pemuda mendesak Ir. Soekarno agar secepatnya memproklamasikan
kemerdekaan . Indonesia. Mereka ‘menculik” Bung Karno dan Bung Hatta agar mereka bisa
dijauhkan dari pengaruh tentara Jepang yang belum menyerah di Jakarta. Akhirnya teks
proklamasi diketik oleh Sayuti Melik pada dinihari di Rengasdengklok, Jawa Barat.
Pada bulan Ramadhan, ketika umat Islam sedang menunaikan ibadah puasa, bertepatan
dengan tanggal 17 Agustus 1945, pagi hari di Jalan. Pegangsaan Timur No. 56, Teks
Proklamasi ditandatangani Soekarno lalu dibacakan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa
Indonesia tepatnya pukul 10.00 WIB bertepatan hari Jumat. Dikibarkan juga bendera Merah
Putih yang diajhit oleh ibu Fatmawati.
PPKI selaku Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengesahkan UUD 1945 dan
terbentuklah NKRI dengan Ir. Soekarno sebagai Presiden seeta Drs. Moh. Hatta sebagai
Wakil Presiden pertama pada tanggal 18 Agustus 1945
Pengertian NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia0 itu sendiri mempunyai banyak arti,
baik pengertian menurut UUD 1945 dan pengertian secara umum. NKRI tersendiri tertera
dalam pasal 1 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “ Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan
yang berbentuk Republik’ Adapun dalam pasal 18 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa “
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah – daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota ini
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”. Sebagaimana dalam
UUD 1945 pasal 18 ayat 1, bahwa NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
negarav kesatuan yang berbentuk republik dimana pemerintah daerah dapat menjalankan
otonomi seluas-luasnya yang ditentukan oleh UUD 1945 pasal 1, 2, 3, 4, dan 5
Berdasarkan UUD 1945, kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa pengertian NKRI itu
sendiri secara umum adalah suatu negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, diapit oleh
dua samudera dan dua benua, terdiri dari ratusan juta penduduk, beriklim tropis, memiliki dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, tentunya keragaman pulau dan penduduk ini
menyebabkan keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan, berdaulat, adil,
makmur, dan tercermin dalam satu ikatan yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Selain harus memahami pengertian NKRI, kita juga sebagai WNI yang baik harus
mengetahui tujuan NKRI yang tercantum dalam pembukaan U UD 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraann
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Adapun fungsi negara
menurut Mirim Budiharjo di antaranya adalah melaksanakan penertiban untuk mencapai
tujuan bersama dan mencegah bentrokan masyarakat, mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, sebagai pertahanan untuk menjaga serangan dari luar, dan menegakkan
keadilan melalui badan-badan pengadilan.
Perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan, dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai
dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai
zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia
berdasarkan kesamaan nilai-nilai kejuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang
yang dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Semua itu tumbuh menjadi
kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI. Bisa dikatakan bahwa Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini dilahirkan oleh generasi yang mempunyai idealisme cinta
NKRI & bangsa, kalau tidak, mungkin saat ini kita bangsa Indoneia masih dijajah oleh
Belanda yang luas negaranya masih lebih luas pulau Bali.
Kita harus berterimakasih kepada para tokoh yang mencetuskan pembentukan organisasi
Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 sebagai awal Kebangkitan Nasional, para pencetus
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai tonggak penggalangan persatuan dan
kesatuan bangsa, dan para tokoh yang memungkinkan terjadinya proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945 sebagai tonggak penegakan kedaulatan NKRI, sebagi titik kulminasi
perjuangan para pahlawan bangsa. Penulis sangat yakin mereka adalah contoh paling pas
untuk dijadikan tokoh-tokoh nasionalis tulen yang cintanya pada NKRI dan bangsa melebihi
cintanya pada diri sendiri yang kita harus hormati sepanjang masa.
Kondisi perkembangan lingkungan strategik sangat menarik sebagai bahan kajian, terutama
dikaitkan dengan upaya bela negara karena pada dasarnya hal ini merupakan peluang dan
sekaligus tantangan bagi ketahanan nasional bangsa Indonesia. Generasi “founding fathers”
pada masa penjajahan berhasil membangkitkan rasa cinta tanah air dan bangsa yang pada
akhirnya berhasil memerdekakan bangsa Indonesia. Kalau saja rasa cinta NKRI dan bangsa
sekali lagi bisa menjadi faktor yang memotivasi bangsa Indonesia, ada kemungkinan bangsa
Indonesia akan bisa bangkit kembali dengan masyarakatnya bisa menghasilkan karya-karya
yang membanggakan kita sebagai bangsa dan mungkin kemiskinan tidak merajarela seperti
sekarang ini.
Walaupun bagaimana, Indonesia ini adalah tanah air dan bangsa kita sendiri. Kita wajib
untuk mencintainya dengan segala kekurangannya. Sungguh sayang apabila warisan tanah air
yang sudah diwariskan kepada kita dengan banyak pengorbanan darah dan airmata dari para
“founding fathers” ini tidak kita cintai untuk dijadikan Negara dan Bangsa yang maju dengan
masyarakatnya yang adil, makmur dan sejahtera seperti halnya negara-negara maju lainya
seperti USA, Jepang, Singapura, dll.
Rasa Cinta NKRI dapat ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar rasa terhadap cinta
NKRI tertanam di hatinya dan dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan
negaranya misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin yang dilakukuan di sekolah
dengan menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh
bangga, dan mengucapkan Pancasila dengan semangat.
Meskipun lagu Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi
dengan membiasakan mengajak menyanyikannya setiap hari Senin ketika upacara, maka
anak akan hafal dan bisa memahami isi lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema
pembelajaran. Pentingnya sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari
negara tersebut, agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap NKRI
selain melakukan upacara ada juga cara menanamkan sikap cinta NKRI dengan mengadakan
lomba 17 Agustus seperti yang kita saksikan selama ini.
Kita mempunyai lahan perkebunan karet terluas di dunia yakni seluas 3,4 juta hektar
Kita menjadi pengekspor karet terbesar di dunia yakni 3,1 juta ton pada tahun 2015
Perkebunan kelapa sawit seluas 7,9 juta hektar sehingga menjadi penyumbang devisa negara
terbesar kedua setelah Migas yakni USD 14,1 miliar atau Rp 160 trilyun
Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, ras, daerah, kepercayaan agama dan lain-
lain. Namun indonesia bisa mempersatukan berbagai keragaman tersebut sesuai dengan
semboyan Negara Indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”yang artinya berbeda-beda tapi
tetap satu jua. Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang dimiliki
bangsa Indoneisa. Di Indonesia keragaman budaya adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri lagi keberadaanya.
1. Bahasa Austronesia Barat atau bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu yang meliputi :
bahasa Minahasa, Aceh, Batak, Gayo, Minangkabau, Melayu, Melayu Tengah, Bima,
Mentawai, Jawa, Sunsa, Madura, Dayak, bali, Sasak, Toraja, Bugis-Makassar, Manggarai,
Nias, Sumba, dan Sabu
2. Bahasa-bahasa Indonesia Timur meliputi: bahasa Timor, Sula, Bacan, Halmahera Selatan,
Irian barat.
Indonesia mempunyai beberapa agama dan kepercayaan. Di Indonesia terdapat 6 agama yang
diakui secara resmi oleh negara. Adapun keenam agama itu adalah, Islam, Keristen, Katolik,
Hindu, Budha, dan Konghuchu. Selain itu berkembang juga kepercayaan-kepercayaan lain
yang ada di masyarakat.
Suku bangsa yang beragam di negeri Indonesia ini tentu menghasilkan yang beragam pula.
Salah satu wujud keberagaman itu adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, senia drama,
seni musik, seni rupa dan sebagainya.
Berpikirlah secara murni, bijak namun kritis melihat hal yang aneh,
Gunakan media sosial dengan bijak untuk kroscek informasi agartidak terprovokasi berita
hoax.
Jaga keindonesiaan kita sehingga tidak kehilangan yang fundamental dan yang terbaik dari
bangsa kita yakni :
Pancasila
Kebhinnekaan
Semangat Persatuan
Toleransi
Kesantunan
Pluralisme, dan
Kemanusiaan
Kesimpulan/saran
Kita sebagai warga Negara yang cinta NKRI Bangsa Indonesia menanamkan sikap cinta
NKRI dari usia dini yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan dari Sabang sampai
Merauke. Mempunyai perjalanan sejarah yang sangat panjang dari jaman kerajaan hingga
mempertahankan kemerdekaan dengan melawan penjajah. Kita sebagai generasi yang akan
datang wajib mempertahankan dan memperjuangkan atas pengorbanan para pahlawan kita,
seperti belajar dengan sungguh-sungguh, mematuhi dan mentaati peraturan Negara dan
mengharumkan nama bangsa di dunia dalam pentas lomba antarbangsa. Itulah contoh
cerminan cinta kita terhadap NKRI.
Saran: Hendaknya generasi muda mempersiapkan diri dengan matang menyongsong 100
tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2045 agar pada saat itu para pemuda
menjadi pemain yang memegang peranan penting dalam percaturan negara. Jangan menjadi
penonton di negeri sendiri .